seminar proposal usulan penelitian untuk tesis s2 oleh : yunizar nim

advertisement
PERAN BIDAN DESA DALAM PROGRAM
TUBERKULOSIS DI KABUPATEN
MUARO JAMBI
OLEH :
RD. MUSTOPA, SKM.MPH
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUARO JAMBI
1
PENDAHULUAN
1. Tiap tahun 8,8 juta Kasus Baru à
3 meninggal
2. 1990 ada 45 juta kematian di
dunia 3 juta (7%) karena TB
3. 25 % Kematian oleh TB dapat
dicegah
4. Secara Internasional TB penyebab
utama kematian perempuan usia
produktif
5. Indonesia No 3 Dunia setelah
India & cina (skr V:afsel & Nigeria)
6. Hasil SKRT th 1996: TB penyebab
kematian No 3No 1 Gol penyakit
Infeksi
7. Penemuan tidak merataà Akses
sulit
8. Pelatihan fiksasi Bidan Desa
2
PETA KABUPATEN MUARO JAMBI
7 Kecamatan
126 Desa
4 Kelurahan
PDD 306.754 Jiwa
Sumber Mulya
Talang Bukit
Berkah
Bukit Makmur
Bukit Mas
Markanding
Matra
Manunggal
Marga Mulya
Rantau Harapan
Jenang
Suka Makmur
Bukit Mulya
Bahar
Mulya
Marga
Tanjung Harapan
Tri Jaya
Tanjung Lebar
Sumber Jaya
Bukit Subur
Ujung Tanjung
Tanjung Mulya
Adipura Kencana
Tanjung Sari
Bukit Jaya
3
Hasil Penemuan Penderita Tuberkulosis BTA Positip dan BTA Negatif
Rongent Positif di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2007
Suspek
No
BTA Positf
Puskesmas
S
R
S
R
BTA –
RO +
CDR %
Proporsi
BTA +
1
Sengeti
404
301
40
29
8
71,8
9,6
2
Sekernan Ilir
185
199
19
21
0
113
10,6
3
Penyengat Olak
314
187
31
18
3
57,4
9,6
4
Jambi Kecil
284
187
28
18
0
63,4
9,6
5
Simp Sei Duren
367
166
37
16
0
43,5
9,6
6
Pir II Bajubang
79
20
8
1
2
12,7
5,0
7
Tempino
400
140
40
13
0
32,5
9,3
8
Pondok Meja
149
20
15
0
1
0
0,0
9
Tangkit
547
297
55
28
3
51,2
9,4
10
Kebon IX
288
152
29
12
0
41,6
7,9
11
Muara Kumpeh
420
501
42
57
6
136
11,4
12
Puding
131
67
13
6
1
46
9,0
13
KMK. Dalam
157
107
16
11
0
69,9
10,3
14
Tanjung
229
201
23
14
5
61,2
7,0
15
Sei Bahar I
245
127
24
13
1
53,1
10,2
16
Sei Bahar IV
127
24
13
1
0
7,9
4,2
17
Sei Bahar VII
176
78
18
14
1
79,3
17,9
18
Markanding
210
87
21
8
0
38,2
9,2
Kabupaten
4710
2861
471
280
31
59,4
9,8
4
METODE PENELITIAN
• Jenis Penelitian
– Penelitian deskriptif kualitatif rancangan
studi kasus
• Lokasi dan Subjek penelitian
– Lokasi : 4 Puskesmas di Kecamatan Sei
Bahar Kabupaten Muaro Jambi
– Subjek Penelitian
• Kabid P2M-PL, Kasi P2M, Wasor TB,
• Ka.Puskesmas, Petugas TB, Petugas Labor,
Bidan Desa
5
HASIL PENELITIAN
1. Kegiatan Program Tuberkulosis
oleh Bidan
1.
Penjaringan penderita
n
n
n
2.
Pasif pada penderita yang datang
berobat
Penyuluhan di posyandu
Pemeriksaan Kontak
Pembuatan Fiksasi preparat
n
Membuat fiksasi dan mengantarnya
ke Puskesmas
6
3. Pengobatan Pasien Tuberkulosis
– Bidan desa mengobati pasien tuberkulosis
yang tinggal dekat dengan bidan
• Pasien mengambil obat seminggu sekali
dg membawa bekas kemasan obat
4. Pelatihan Fiksasi
Di Sungai Bahar 20 Bidan desa
7
Alur Diagnosa dan Pengobatan Pasien
Tuberkulosis oleh Bidan
( 1 ) Konsul
BIDAN
SUSPEKTB
DESA
( 4 ) Penyampaian Hasil
Ø Fiksasi
Ø Mengantar
( 6 ) Obat oleh Bidan
( 3 ) Hasil
Diagnosa
( 5 ) Diobati di
penderita /
Sputum
(2)
LABOR
PUSKESMAS
8
2. Desain organisasi
• Dalam pelaksanaan program
tuberkulosis di Puskesmas Sungai Bahar
terdapat ciri organisasi matriks yaitu:
– Adanya kerjasama interdisipliner
– Adanya fleksibelitas
9
Komponen organisasi tb di puskesmas
StrategicApek
Kadinkes
Middle line
Wasor TB
Operating Core
Petugas TB. Petugas Labor, Dokter
Pasien Tuberkulosis
10
Desain Matriks Program TB
Wasor
Penyuluhan
Penjaringan
Periksa
sputum
Pengobatan
Periksa
Kontak
Dokter
Petugas TB
Petugas Lab
Bidan Desa
Kader
Toma
11
Koordinasi dan Fleksibilitas dalam Program Tuberkulosis di
Puskesmas Dalam - Sungai Bahar
Komponen
Kondisi saat ini
Tujuan yang diharapkan
Kerjasama
·Kerjasama pendanaan
& Koordinasi program antara daerah
dengan funding atau
negara donor dan pusat,
·Perencanaan dilakukan
secara bersama-sama
dengan petugas
puskesmas.
·Dana daerah diserahkan
ke puskemas
·Dapat mengatasi
masalah kekurangan dana
·Anggaran daerah untuk
program meningkat
·Rencana kegiatan sesuai
dengan kebutuhan
·Lebih mengurangi
birokrasi
Fleksibilitas
·Pasien yang susah akses
ke puskesmas dapat
didiagnosa
·Memudahkan pasien dan
menjamin keteraturan
makan obat
·Diagnosa dan
pengobatan pasien jadi
lebih cepat
·Tugas pokok dan fungsi
bidan tidak terganggu
Bidan sebagai support
staff atau pendukung
dalam hal:
·Membuat fiksasi untuk
pasien yang tidak bisa ke
puskesmas
·Mengobati pasien yang
dekat dengan bidan atau
pustu
·Merujuk Pasien yang
bisa ke puskesmas
·Tidak ada aturan yang
mengikat bidan desa
12
3. Dana Program Tuberkulosis
Komponen
Sumber
Kondisi saat ini
GF-ATM
APBD
Kondisi yang diharapkan
Adanya dana APBD yang terus
meningkat setiap tahunnya
Jumlah dana
Sama untuk semua
puskesmas
Adanya kesesuaian dengan
kondisi wilayah puskesmas
Jenis Dana
Belum semua
kegiatan didanai
Dana dapat disesuaikan
dengan kegiatan-kegiatan
yang akan di jalankan
Insentif
Insentif ada hanya
untuk petugas yang
ditunjuk di
puskesmas
Insentif diberikan kepada
semua orang yang terlibat
termasuk bidan desa.
Lokasi dana
Di satker
puskesmas
Mengurangi Birokrasi
13
4. Supervisi
Uraian
Kondisi saat ini
Kondisi Seharusnya
Pelaksana
Wasor tuberkulosis,
kepala bidang
pemberantasan penyakit
menular & penyehatan
lingkungan, kepala seksi
pemberantasan penyakit
menular.
Wasor paling sering atau
paling dominan
melakukan supervisi
Kepala PKM supervisi ke
Pustu dan Bidan Desa
Perencanaan
Ada jadwal supervisi,
pelaksanaan tidak sesuai
Jadwal dibuat triwulan
dan disampaikan ke
puskesmas
Waktu
1 hari untuk 2 puskesmas
1 puskesmas satu hari
Frekuensi
Tiap triwulan
Rutin dan sesuai besar
masalah
Materi
Administrasi untuk
mengambil data laporan
Mendeteksi masalah
yang ada untuk
diselesaikan
Feedback
Pada pertemuan
monitoring evaluasi
Diumpan balik langsung
ke puskesmas untuk
perbaikan.
Cheklist
Ada ceklist, tidak ada
laporan supervisi
sebelumnya
Ada ceklist dan laporan
supervisi sebelumnya
14
Faktor Penghambat Pelaksanaan Pembuatan
Fiksasi Preparat BTA oleh Bidan Desa
Penyebab
Kondisi yang ada
Kondisi yang
diharapkan
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat tentang
penyakit tuberkulosis
Stikma
Stikma mayarakat
tentang penyakit
tuberkulosis masih tinggi
dan mengnggap penyakit
ini sebagi penyakit
kutukan
Dana
Belum adanya dana
insentif, dan transport
bidan untuk merujuk
Pasien / sistim
pembagian insentif tidak
merata
Penetan cost sama rata
tidak memandang tingkat
kesulitan wilayah
Adanya insentif dan
dana operasional bagi
Bidan desa
Petugas puskesmas
menjemput fiksasi atau
sputum ke desa
Besaran dana
disesuaikan dengan
kondisi wilayah dan
beban kerja
Pindah
tugas
Pelatihan
Adanya bidan pindah
tugas / mutasi
Waktu terlalu singkat
Praktek kurang
Tidak ada bintek
Peserta terlalu banyak
Tidak ada kesepakatan
Ada sistim retensi staf
3-4 hari
Lebih banyak praktek
Adanya bintek dan on
the job training
Pernyataan peserta
15
Kesimpulan
• Peran bidan dalam program tuberkulosis
sudah cukup baik
• Desain Organisasi Program tuberkulosis
adalah adhocracy belum ada dukungan
support systim
• Tidak ada dana yang mendukung
keterlibatan bidan desa dan besaran dana
sama untuk semua puskesmas
• Supervisi hanya administratif, Supervisi
puskesmas ke bidan hanya formalitas
• Hambatan stikma masyarakat
16
Saran
• Bidan desa diharapkan terus berperan
dalam pelaksanaan program
tuberkulosis dan yang belum bisa buat
slide magang di puskesmas
• Petugas Puskesmas memperkuat
support system dengan cara
menjemput atau ada kader
tuberkulosis.
• Dinkes dan puskesmas membuat
perencanaan yang baik sehingga ada
dana untuk bidan dan besaran dana
disesuaikan dengan wilayah
• Puskesmas merancang kegiatan
program tuberkulosis berbasis team
work dengan memanfaatkan
sumberdaya secara maksimal
17
Peran dari Tenaga Kesehatan sebagai Tim dalam
Program Tuberkulosis
Peranan Dalam Program Tuberkulosis
Sumber Daya Manusia
Penyuluhan
Penjaringan
Pengobatan
Wasor
Menyiapkan sarana
promosi
Menyiapkan logistic
Logistik dan
pemantauan
Dokter
Memberikan penyuluhan
individu dan Kelompok
Di puskesmas dan di
Tempat praktek
Mengobati
dan motivator
Petugas Tuberkulosis
Memberikan penyuluhan
individu dan Kelompok
Di puskesmas dan
rujukan dari jejaring
Mengobati
dan logistik
Petugas Labor
Penyuluhan tentang
pengambilan sputum
Memeriksa sputum
Periksa follow
up
Tenaga Gizi
Penyuluhan Gizi
seimbang
Merujuk pasien
Memantau
status gizi
Petugas Kesling
Penyuluhan rumah sehat
Merujuk pasien
Inspeksi
rumah pasien
Tenaga Farmasi
Penyuluhan tentang obat
dan efek samping
Merujuk pasien
Pemberian
obat
Bidan Desa
Penyuluhan kelompok
dan pribadi
Merujuk / membuat
slide
Pengobatan
dan PMO
Kader
Mengumpulkan dan
menyuluh masyarakat
Merujuk pasien
Mengantar sputum
PMO
Tokoh
Masyarakat
Mengumpulkan dan
menyuluh masyarakat
Menganjurkan pasien
untuk ke puskesmas
atau Bidan
Motivator dan
PMO
Pasien/ Mantan pasien
Sebagai Role Model
Menganjur pasien
untuk periksa ke
puskesmas
Motivator dan
PMO
18
SEKIAN
19
Download