54 Berita Cina dari zaman dinasti Tang menyebutkan bahwa pada

advertisement
Berita Cina dari zaman dinasti Tang menyebutkan bahwa pada abad ke-7, di Kanton
dan Sumatra sudah ada orang muslim. Hal ini berkaitan dengan perkembangan perdagangan
dan pelayaran yang bersifat internasional antara negara-negara Asia Barat dan Asia
Timur, yaitu antara Kerajaan Islam Bani Umayyah, kerajaan Cina dinasti Tang, dan
Kerajaan Sriwijaya.
Pada abad ke-7 sampai ke-12 Masehi, Kerajaan Sriwijaya memang memegang
peranan penting di bidang ekonomi dan perdagangan untuk daerah Asia Tenggara. Namun
pada abad ke-12, peranan tersebut mulai menunjukkan kemunduran. Bukti mengenai
kemunduran ekonomi dan perdagangan Sriwijaya dapat diketahui dari berita Chou Ku-Fei
tahun 1178. Berita tersebut menyatakan bahwa harga barang-barang dari Sriwijaya mahal
karena rupanya tidak lagi menghasilkan hasil-hasil alamnya. Untuk mencegah kemunduran
ekonomi dan perdagangan, Kerajaan Sriwijaya kemudian membuat peraturan cukai yang
lebih berat bagi kapal dagang yang singgah ke daerah pelabuhannya.
Kemunduran Sriwijaya di bidang perdagangan dan politik dipercepat oleh usahausaha Kerajaan Singasari untuk memperkecil kekuasaan Sriwijaya dengan mengadakan
ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275. Usaha tersebut dimanfaatkan oleh daerah-daerah
lain untuk melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya. Sejalan dengan itu para pedagang
muslim (mungkin disertai para mubalignya pula) mempergunakan kesempatan ini untuk
memperoleh keuntungan dari perdagangan dan politik. Mereka mendukung daerah-daerah
yang melepaskan diri tersebut dan memunculkan kekuatan-kekuatan baru berupa kerajaankerajaan bercorak Islam, seperti Samudra Pasai yang terletak di pesisir timur laut Aceh,
termasuk Kabupaten Aceh Utara dekat Lhokseumawe.
2. Mataram Kuno
Peranan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mundur ketika pusat kekuasaannya
pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Ada beberapa pendapat mengenai pemindahan
pusat kerajaan ini. Pendapat lama mengatakan bahwa pemindahan pusat kerajaan ini
sehubungan dengan adanya bencana alam berupa banjir atau gunung meletus atau adanya
wabah penyakit. Namun, pendapat ini tidak dapat dibuktikan sebab tidak didukung oleh
bukti-bukti sejarah. Pendapat lain menyebutkan bahwa rakyat menyingkir ke Jawa Timur
akibat adanya paksaan terhadap para penganut Hindu untuk membangun candi Buddha.
Pendapat baru menyebutkan dua faktor berikut.
a. Keadaan alam bumi Mataram yang tertutup secara alamiah berakibat negara ini sulit
berkembang. Sementara, keadaan alam Jawa Timur lebih terbuka untuk perdagangan
luar, tidak ada pegunungan atau gunung yang merintangi, bahkan didukung adanya
Sungai Bengawan Solo dan Brantas yang memperlancar lalu lintas dari pedalaman ke
pantai. Apalagi, alam Jawa Timur belum banyak diusahakan sehingga tanahnya lebih
subur dibandingkan dengan tanah di Jawa Tengah.
b. Dari segi politik, ada kebutuhan untuk mewaspadai ancaman Sriwijaya, terutama
karena Sriwijaya pada saat itu dikuasai dinasti Syailendra. Sebagai antisipasinya, pusat
kerajaan perlu dijauhkan dari tekanan Sriwijaya. Ketika Sriwijaya sungguh-sungguh
menyerang pada pertengahan abad ke-10, Mpu Sindok dapat mematahkannya. Tetapi,
54
Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas XI (IPS)
Download