UKM - ETD UGM

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan sektor yang mempunyai
peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia
dikarenakan UKM dapat menyerap tenaga kerja Indonesia ..Dalam
menjalankan usahanya, UKM harus menentukan kebijakan mengenai
besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan produknya baik
itu barang atau jasa. Sehingga penentuan besarnya biaya produksi haruslah
tepat agar dapat ditentukan harga jual yang tepat. Dalam hal ini, kebijakan
yang dibuat haruslah menghasilkan besarnya biaya yang seminimal mungkin
dalam artian agar biaya yang dikeluarkan tidak lebih tinggi dari manfaat yang
didapatkan. Dengan begitu hal ini juga akan membantu manajemen dalam
memproyeksikan laba yang ingin dicapai.
Namun untuk mewujudkannya diperlukan pengendalian terhadap biaya
agar risiko atas kerugian dapat dikurangi. Untuk itu, ilmu akuntansi biaya
dapat diterapkan dalam pengendalian biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk memperoleh barang dan atau jasa. Menurut Mulyadi (2012),
“Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan
penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara
tertentu serta penafsiran terhadapnya. Sedangkan menurut Carter dan Usry,
“Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan aktivitas
perencanaan dan pengendalian, perbaikan kualitas dan efisiensi, serta
1
pembuatan keputusan yang bersifat rutin strategis. Dengan begitu, tujuan
pokok akuntansi biaya yaitu untuk perencanaan dan pengendalian biaya,
penentuan harga pokok produk atau jasa, dan pengambilan keputusan oleh
manajemen.
Dalam penentuan harga pokok (kos) produk yang dihasilkan, akuntansi
biaya mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan
produk mulai dari proses produksi hingga distribusi kepada konsumen. Biayabiaya yang dikumpulkan merupakan biaya yang telah dikeluarkan perusahaan
pada masa lalu atau dengan menggunakan kos historis. Dalam perhitungan
harga pokok produk, terdapat biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik. Biaya-biaya tersebut akan mempengaruhi
besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk. Selain itu,
harga pokok produksi berguna dalam memperkirakan harga jual produk
dengan memperhitungan besarnya laba yang diinginkan.
Terdapat dua pendekatan dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke
dalam harga pokok produksi yaitu full costing dan variabel costing. Full
costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik
yang berperilaku variabel maupun tetap yang kemudian disebut sebagai biaya
produksi. Biaya produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri
dari unsur biaya produksi ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya
pemasaran dan biaya administrasi dan umum). Variabel costing merupakan
2
metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya
produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang teridir dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
variabel, yang kemudian disebut sebagai biaya produksi variabel. Biaya
produk yang dihitung dengan pendekatan variabel costing terdiri dari unsur
biaya produksi variabel dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya
pemasaran, dan biaya administrasi dan umum tetap) (Mulyadi, 2012).
Kotler dan Keller (2009) dalam (Sujarweni, 2015) menyatakan “harga
jual adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau
jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat, karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut”. Mulyadi (2012)
dalam (Sujarweni, 2015) menyatakan bahwa pada prinsipnya harga jual harus
dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual
sama dengan biaya produksi ditambah mark-up.
Nabyla Style merupakan salah satu usaha konveksi yang berlokasi di
Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Produk yang
dihasilkan berupa baju muslim yang berupa baju koko, gamis, dan jilbab
langsung pakai. Dalam satu bulan mampu menghasilkan baju koko 120 buah,
gamis 240 buah, dan jilbab langsung pakai 240 buah. Untuk pengerjaannya
dilakukan oleh karyawan sejumlah 5 orang dan pekerja luaran sejumlah 4
orang yang bisa dikerjakan di rumah masing-masing. Untuk memasarkan
produknya, pemilik menggunakan media social seperti Whatsapp, Blacberry
3
Messenger, dan website meskipun tidak terlalu aktif dan melalui teman dari
pelanggan.
Untuk proses pencatatannya sendiri masih dilakukan oleh pemilik yang
hanya mencatat transaksi masuk dan keluar saja. Dan berdasarkan wawancara
singkat dengan pemilik, dalam perhitungan harga pokok produk belum
dimasukkan biaya overhead pabrik sehingga penentuan biaya dirasa kurang
tepat. Tentu saja hal tersebut akan berdampak pada penentuan harga jual
produk yang kurang tepat pula. Untuk itu berdasarkan latar belakang dan
permasalahan di atas penulis mengambil judul: “Penentuan Harga Pokok
Produksi Dan Harga Jual Baju Muslim Pada UMKM “Nabyla Style” Di
Klaten Jawa Tengah”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi baju muslim dengan
menggunakan metode full costing yang tepat pada Nabyla Style?
2. Bagaimana penentuan harga jual pada Nabyla Style yang tepat setelah
penentuan harga pokok produksi?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai
penulis adalah sebagai berikut:
4
1. Mengetahui perhitungan harga pokok produksi baju muslim dengan
menggunakan metode full costing yang tepat pada Nabyla Style?
2. Mengetahui besarnya harga jual pada Nabyla Style yang tepat setelah
penentuan harga pokok produksi.
1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
tentang
perhitungan harga pokok produksi metode process costing dan
penentuan harga jual dengan metode cost plus pricing.
b. Meningkatkan keterampilan dalam mengaplikasikan teori-teori
yang telah diterima dibangku kuliah dengan kenyataan di
lapangan.
2. Bagi Nabyla Style
a. Diharapkan dapat membantu Nabyla Style dalam menghitung
harga pokok produksi dan penentuan harga jual produk.
b. Diharapkan dapat dijadikan pertimbangan oleh Nabyla Style
dalam perhitungan harga pokok produksi dan penentuan harga
jual produk untuk kemudian diperbandingkan.
3. Bagi Pihak Lain
a. Meningkatkan pengetahuan tentang perhitungan harga pokok
produksi dan penentuan harga jual produk.
5
b. Dapat bermanfaat sebagai bahan informasi dan referensi untuk
penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan perhitungan
harga pokok produksi dan penentuan harga jual produk.
1.5. Kerangka Pemikiran
Usaha yang bergerak di bidang manufaktur merupakan usaha yang
memproses bahan baku menjadi barang jadi. Sehingga dalam menjalankan
usahanya, diperlukan perhitungan biaya-biaya yang dikeluarkan agar
mendapat keuntungan yang sesuai guna kelangsungan usaha. Namun
kenyataannya, tidak sedikit usaha manufaktur yang kurang tepat dalam
penentuan harga pokok produksinya sehingga dalam penentuan harga jual
pun juga kurang tepat. Untuk itu, kerangka pemikiran penulis yaitu:
Konveksi Nabyla Style
Penentuan biaya overhead
kurang tepat
Identifikasi biayabiaya produksi
Perhitungan harga
pokok produksi
Penentuan harga
jual
Bagan 1. Kerangka Pemikiran
6
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir berjudul “Penentuan Harga Pokok
Produksi Dan Harga Jual Baju Muslim Pada UMKM “Nabyla Style” Di
Klaten Jawa Tengah” adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menggambarkan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PENULISAN
Bab ini berisi mengenai kondisi umum atau permasalahan yang diambil,
gambaran umum perusahaan terkait, landasan teori, dan metodologi
penelitian.
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan analisis dan pembahasan dari hasil perhitungan
harga pokok produksi pada Konveksi Nabyla Style dan penentuan harga jual
menggunakan metode cost plus pricing.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas mengenai kesimpulan yang didapatkan dari analisis
dan pembahasan serta saran dari permasalahan yang ditemukan.
7
Download