Isak Penyakit TBC Wekmou Uram Isak Kena Penyakit TBC Tentang Penyakit Tuberculosis Bahasa Una Irian Jaya, Indonesia “Nakina Yibsicei,” Tenen Lilin Buku Buku Kesehatan Pertanyaan 1. Siapa yang kena penyakit TBC pertama dalam cerita ini? (hal. 1) Isak 2. Apa yang gejala penyakit TBC? (hal. 1) Batuk terus, mungkin batuk berdarah, badan kurus dan juga sering keringat malam. 3. Kalau Isak batuk apa yang keluar? (hal.2) Ada ludah keluar yang mengandung bibit penyakit TBC. Kalau sudah sakit lama juga mungkin ludah yang keluar berdarah. 4. Bagaimana penyakit Isak menular kepada anak kecilnya? (hal. 3,5) Kalau dia batuk dekat anaknya, ludah dengan bibit penyakit akan kena anaknya. Atau kalau dia meludah di lantai, anak kecil yang merayap bisa pegang dan makan ludahnya. 5. Bagaimana penyakit Isak bisa menular kepada keluarganya pada waktu makan? (hal.4) Ludahnya kena sendok, piring dan gelas. Kalau itu dipakai juga keluarganya mereka tertular. Kalau Isak batuk dekat makanan, ludahnya kena makanan dan bisa menular keluarganya. 6. Bagaimana penyakit Isak bisa menular kepada keluarganya pada waktu tidur? (hal.6) Kalau Isak batuk sisa ludahnya ada di udara dan akan dihirup oleh keluarganya. 7. Apa yang harus keluarga Isak buat untuk menjadi sehat kembali? (hal.9, dst.) Mereka harus ke mantri untuk diperiksa apakah benar mereka kena penyakit TBC. Kalau benar harus mereka minum obat TBC secara teratur kurang lebih 6 bulan. 8. Berapa lama obat TBC harus diminum secara teratur? (hal.9) Kurang lebih 6 bulan. Kalau sakit berat mungkin 9 bulan. 9. Kalau minum obat TBC apakah boleh lompat hari atau berhenti kalau sudah rasa sehat lagi? (hal.9) Tidak boleh. Obat TBC harus diminum secara teratur dan sampai mantri memberitahukan boleh berhenti. 10. Isak harus meludah di mana? (hal.10) Dalam kaleng yang tertentu. 11. Waktu batuk, Isak harus buat apa? (hal.11) Tutup mulut dengan lap. 12. Isak harus buat apa dengan lap batuk tersebut? (hal.11) Dia harus cuci lap itu dengan baik dan jemur di matahari. 13. Mengapa Isak tidak boleh memakai lap itu untuk lap ingus anak kecilnya? (hal. 11) Supaya tidak menular lagi anak kecilnya. 14. Apakah ada vaksinasi untuk penyakit TBC? (hal. 13) Ada vaksinasi BCG. 15. Apakah hanya anak dari pasien TBC harus disuntik vaksinasi itu? Tidak. Paling baik semua anak kecil divaksinasi BCG supaya tidak kena penyakit TBC. 16. Makanan apa yang cocok untuk menguatkan badan? (hal.14) Sayur-mayur, buah-buahan, telur ayam dan daging babi, kuskus dan ayam. 17. Siapa yang menyembuhkan orang sakit? (hal.16) Tuhan Allah. 19 14. Penyakit TBC dam ara vaksinasi ton kurur do? (hal. 13) Yo, a kurur dinyi ara ‘vaksinasi BCG’ kurur. 15. Mitik mabwe ara sun TBC wekanci nang mabwe akwe suntik vaksinasi lungnung do? Kum, mitik mabwe nirya suntik ‘vaksinasi BCG’ lungnaming deyok ara, “Aminda penyakit TBC kum wekwandur,” tenen lungnaming. Isak Penyakit TBC Wekmou Uram 16. Nakina yiranci nang ara unatoa asi yibtingi ba, nong bol kubtu do? (hal. 14) A yina ara, buna ab, co du ab, bisam tub ab, weinya tub ab, maka tub ab, ukuboka yina teleb. 17. Unanyi biryi u yinang kweteransir do? (hal. 16) Nun kweteransiranyi bira Nun Nai Allah. Isak Kena Penyakit TBC Ditulis oleh: Gilles Gravelle Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh: Rachfri Kirihio Diterjemahkan ke dalam Bahasa Una oleh: Saulus Bitibalyo Matius Balyo Zeth Nabyal Margreet Kroneman, M.A. 18 Asirdena 1. Unanyi bisi penyakit TBC wekmou do? (hal.1) Anyi si ara Isak 2. Penyakit TBC ara una kuboka yirandi do? (hal.1) Kosok-kosok eboka, ining dukoka, me aboka, nong yila danaraming. 3. Er Isak kosok-kosok en ura, unatoa sangnamwe do? (hal.2) Simaka ara penyakit TBC wekamwe simaka yibaramwe ba, uki weiktoa nun yiramwe ura, simaka ab ining ab yibaramwe. 4. Er Isak una kubmou uca, penyakit er mi dakdongobmou do? (hal. 3,5) Kosok-kosok ena aryi er mi asi miting akmou ura, mitik mi ababyi penyakit TBC wekmou. 5. Er Isak yina yibkun talak ara, una kuramou ba, er ner ab, er mi ab penyakit TBC wekmou do? (hal.4) This publication has been underwritten by the United Nations Development Program Er Isak yina dam kosok-kosok enmou uca,, miting aryi, sendok deici ab, piring deici ab, gelas deici ab, kwaning deici boleibman dinyi asi, er ner mabwe neik sendok piring aryi yibmai ati, sun babyi neiktoto penyakit TBC wekmou. 6. Er Isak ab er ner ab neik amsuna mana ara, penyakit TBC una kuboka dakdongobto do? (hal.6) Er Isak kosok-kosok ena aryi miting er ner mabwe boleiboka tubto dakdongobmou. Copies of this book are available from: Kantor SIL, Padan Bulan, P.O.Box 1, 99351 Abepura Irian Jaya, Indonesia Telephone: 0967-581281 Edisi pertama 2000: 750 buku Dicetak oleh SIL, Irian Jaya 7. Er Isak ab er ner mabwe ab una kubmai uca, sun nong teleb kubmou do? (hal.9 dst.) Er Isak biryi sun ninyi kwetenanyi bisi bobinmou ba, ninyi kwetenanyi biryi, “Diba penyakit TBC seksou,” eboka obat karebsou ura, nakibdobmai. 8. Obat TBC ara, uki unabaryi yiraming do? (hal. 9) Wala nabaryi. 9. Obat TBC ara, mitikanun telebto kubtu ura, obat yina kum do? (hal. 9) Obat TBC ara ninyi kwetenanyi biryi obat ato-ato yibdarur eboka kareanci to kuboka niryi yina teleb. 10. Er Isak biryi simaka dantam tulubmou do? (hal.10) Bilik umbura asi tulubdongobmou. 11. Er Isak kosok-kosok en ura, una kuramwe do? (hal. 11) Kosok-kosok en ura, kain aryi sikliboka eramwe. 12. Er Isak biryi kain asi una kuna teleb do? (hal. 11) © HAK CIPTA SIL International 1999 Dilarang memperbanyak buku ini untuk tujuan komersial. Untuk tujuan non-komersial, buku ini dapat diperbanyak tanpa izin dari SIL. Kain me ilikoka kiting ai lamdeirina teleb. 13. Er Isak unatoa ati a kain aryi er mi ilong kilina kum kubmou do? (hal. 11) Ara, mitik mi dakdongobnyei tenyi kubmou. 17 KATA SAMBUTAN Penerbitan Buku Kesehatan Isak Kena Penyakit TBC ini merupakan hasil karya dari bidang Pendidikan Yakpesmi, yang sangat berguna bagi masyarakat Una dalam rangka kerja sama antara Yayasan Yakpesmi dan Depsos/SIL di Irian Jaya. Buku ini disusun untuk menambah pengetahuan kesehatan dan juga untuk pengajaran membaca lancar dalam bahasa Una. Diharapkan buku ini dapat menambah pengetahuan melalui pendidikan dan keterampilan guna meningkatkan taraf kehidupan. Buku ini juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi pemerintah untuk melaksanakan program pembangunan di daerah terpencil Kabupaten Jayawijaya, Irian Jaya Kami sangat gembira penerbitan buku ini dengan harapan dapat digunakan sebaik-baiknya, khususnya bagi masyarakat yang berbahasa Una di Kecamatan Ninia, Jayawijaya. Isak er mabwe silib aryi ato ebmai, “Nun Nai, kanci nunti kwetesurum ani, sirya kwetesirim ati, teleb Nun Nai,” eboka molobmai. Keluarga Isak berterima kasih kepada Tuhan Allah, karena Dia sudah memberkati dan menyembuhkan mereka. Jayapura,16 November 1998 Ketua Pelaksana Yayasan Yakpesmi Harun Balyo INTRODUCTION This book entitled Isak Kena Penyakit TBC is one of a series of health books intended for the Una people in the interior of Irian Jaya. It is written by Gilles Gravelle, translated into Indonesian by Rachfri Kirihio and translated into Una by Saulus Bitibalyo, Matius Balyo, Zeth Nabyal and Margreet Kroneman. The purpose of this book is to upgrade the health standard of the Una people. In addition the use of this book will aid in increasing reading fluency. This book is written in diglot to facilitate reading fluency in Una and Indonesian. The Una language is spoken by approximately 5000 people who live in the eastern highlands of Irian Jaya, Kabupaten Jayawijaya, Kecamatan Ninia. The alphabet chosen to write the Una language is designed to conform as much as possible to the Indonesian alphabet. To write the Una language only 18 letters are used: a, b. c, d, e, i, k, l, m, n, ng, o, r, s, t, u, w, and y. Isak mabwe silib obat sirya yibmai ura, sun nong teleb kubmai. Mikib kubmai ura, welen mutuk yibindoka babyi, ilila wa ina ababyi iramnyi. Keluarga Isak sudah selesai minum obat TBC. Sekarang mereka sudah sehat kembali. Mereka bisa naik gunung lagi dan kerja rajin di kebun. iv 15 KATA PENGANTAR Buku yang berjudul Isak Kena Penyakit TBC merupakan salah satu buku dari seri kesehatan untuk masyarakat pedalaman Irian Jaya. Buku ini ditulis oleh Gilles Gravelle, diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Rachfri Kirihio dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Una oleh Saulus Bitibalyo, Matius Balyo, Zeth Nabyal dan Margreet Kroneman. Maksud pertama penerbitan buku ini adalah peningkatan standar kesehatan bagi orang-orang Una. Lagi pula, penggunaan buku ini akan menolong kelancaran membaca bagi orang Una. Oleh karena itu, buku ini bersifat dwibahasa, yaitu Bahasa Una dan Bahasa Indonesia. Ura, Isak er ner, mabwe ara ninyi kwetenanyi ebmou to kunuramnyi. Buna ab, co du ab, maka ab, weinya ab, bisam tub yiramnyi. A yina aryi bol dongobmou. Dokter biryi ebdeibmou dinyi tuba-tuba yiramnyi ba, sun nong mikib kubmai. Yila kum danmai. Sirya nakibmai ura, ukuryok ai dobmai .Kitingtam ara kinkin bisi kukmai ba, penyakit mitika ai umbura kubmou dinyi kumwe aryi bobinmou. Bahasa Una dipergunakan oleh kira-kira 5.000 orang yang tinggal di Kabupaten Jayawijaya, Kecamatan Ninia. Abjad yang dipilih untuk menulis bahasa Una ini sengaja dirancang agar sesuai dengan abjad bahasa Indonesia. Untuk menulis abjad bahasa Una dipakai 18 lambang, yaitu: a b c d e i k l m n ng o r s t u w y. Isak, isteri dan anak-anaknya makan makanan yang sehat seperti: sayur-mayur, buah-buahan, dan daging. Sebab jenis makanan tersebut sangat bergizi dan menolong pertumbuhan badan menjadi kuat dan tidak kurus lagi. Mereka membangun rumah baru. Setiap hari mereka membuka pintu dan jendelajendela sehingga pertukaran udara berjalan dengan lancar untuk mencegah kuman penyakit TBC dari dalam rumah. 14 v Ninyi kwetenanyi biryi Isak ner asi ato ebmou, “Aminda mi deibkwandim mi ababyi ninyi kwetenanyi minola boyankwandum. Ninyi kwetenanyi biryi suntik vaksinasi BCG a mi lukwandur. Ato kubci ura, a mi asi aminda penyakit TBC kum wekwandur,” ebmou. Pak mantri berkata kepada isteri Isak, “Kalau kemudian hari melahirkan anak baru, bawalah dia secepatnya ke Posyandu. Di sana Ibu Posyandu anak menyuntik anakmu dengan obat BCG. Dengan demikian anaknya tidak akan diserang penyakit TBC.” 13 Ninyi kwetenanyi biryi Isak mabwe silib asi ato ebmou. “Si maka kilirandum kain ara, sabun aryi diboka me ilikdarur. Me ilikmunyi ura, kiting ai labdarur,” ebmou. “Ato kubmunyi ura, penyakit TBC kain umbura kum kubkwandur,” ebmou. Atei tentok asi ninyi si Isak ab er ner ab sun mabwe bitinyi ab ukuboka kuramnyi. Er Isak bira kib akwe kuramuryi, wa iboka ai doboka kuramwe. Kuramwe ani, Isak bisi yun talebmou. Ara, penyakit TBC wekmou ura, er Isak yila danamwe. Tonda, kosokkosok ena kuramuryok, er isin neb-neb eramwe. Er Isak ato kuramwe bok, er mabwe silib kib tuba kuramnyi. Isak juga harus mencuci kain tersebut dengan sabun sampai bersih. Sesudah kain dicuci harus dijemur di bawah sinar mata hari. Dengan demikian kuman penyakit TBC tersebut tidak akan tinggal pada kainnya. Keluarga Isak tinggal di suatu kampung di pedalaman. Waktu Isak masih sehat, dia rajin bikin kebun dan membangun rumah. Setelah dia kena penyakit TBC, badan Isak menjadi kurus dan dia batuk terus. Tetapi isteri dan kedua anaknya masih sehat. 12 1 Er Isak kosok-kosok ena aryi miting deboka melum ato dungnamwe. A dungnamwe deyok aryi er nakina yala dakdongobmou. Nakina weik ara miting aryi kosokkosok eboka ilong ab ining ab dungnamwe. Er obat yina kum ura, er Isak dibkwandur. Pada waktu Isak batuk, ludahnya yang keluar mengandung kuman penyakit TBC. Karena dia sudah sakit lama, ludahnya juga mengandung darah. Kalau dia tidak minum obat secara teratur selama enam bulan maka dia akan mati. 2 Ninyi kwetenanyi biryi Isak mabwe silib asi, “Kosokkosok ebmunyi ura, kain aryi sikliboka ebdarur,” ebmou. “A kain ara kan ner ab mabwe nirya ilong ab utabeka ab kilina mem! Sun yuk ara kain yuk-yuk aryi kilibdandarur,” ebmou. “A kubmunyi ura, sun miting aryi yuk nang kum dakdongobkwandarur,” ebmou. Kalau dia batuk lagi, dia harus menutup mulutnya dengan kain. Isak tidak boleh memakai kain yang sama untuk lap ingus atau mulut anak-anaknya. Dia harus berbuat demikian sehingga kuman penyakit TBC tersebut tidak akan menyebar ke orang lain. 11 Ninyi kwetenanyi biryi Isak bisi, “Ni en dinyi kan mabwe silib nirya kunubdarur,” ebmou. “Si maka tulubkwamunyi ura, bilik umbura tulubdongobdarur,” ebmou. “Weik kubci ura, tukwe aliboka dongobdarur. Tukwe aryi tubto teikdarur,” ebmou. “Ato kubmunyi ura, sun yuk nang kum dakdongobkwandarur,” ebmou. “Ani, TBC yiran dinyi bukmaci asi, sun yuk nang saboka yina mem,” ebmou. Tonda Isak ab er ai kuramnyi nang ababyi, “Saboka yina mem!” ebmou. Kemudian dia tidak diperbolehkan untuk meludah di lantai lagi. Dia harus meludah di dalam kaleng. Kemudian ludah yang di kaleng harus dibuang di lubang yang kemudian ditutup dengan tanah. Dengan demikian penyakit TBC yang mengendap di ludahnya tidak akan menyebar kepada orang lain. Isak dan tamu di rumahnya tidak boleh merokok lagi, supaya dia tidak tambah batuk, kata Pak Mantri 10 Er nai kosok-kosok ena aryi er mi asi miting akmou ura, er mi ababyi penyakit TBC dakdongobmou. Setiap kali Isak batuk-batuk, maka kuman penyakit TBC keluar dari mulutnya melalui ludahnya. Ludah yang mengan-dung kuman penyakit tersebut menyemprot ke muka anaknya. Akibatnya anak akan diserang penyakit TBC juga. 3 Er Isak yina dam kosok-kosok enmou uca, yina boleibmou uca, yina boleibmou ba, a yina ab miting ab er ner yibmou. Ura, er ner ababyi penyakit TBC wekmou. “Neik meyok, neik suwa, neik loubok, neika yibmunyi ura, er talyanci penyakit yuk nang dakdongobsicei,” ninyi kwetenanyi biryi ebmou. Kalau Isak batuk ludahnya bisa juga menyemprot pada makanan. Kemudian orang yang makan makanan tersebut juga makan ludah Isak yang mengandung kuman penyakit TBC. Maka orang tersebut dapat terserang penyakit TBC juga. “Orang yang sakit TBC harus memakai gelas, piring dan sendok sendiri,” kata mantri kepada Isak. 4 Er Isak ninyi kwetenanyi bisi binmou. Ninyi kwetenanyi biryi, “Ining ab, si maka ab, uka ab asi dibdenkwankin,” ebmou. Sirya dibdenmou ura, “Penyakit TBC wekankir,” ebmou. “A obat karerankini ba, wala nabaryi kum yibkwandum,” ebmou. “A yibdemim ba, nakina tuba kubkici ura, tubto obat karebkwankin,” ebmou. “Ura,nira ninyi kwetenanyi biryi sirya ebmakici ura, ur taklobkwandum. Kan mabwe silib nirya ato kuboka yibdarur,” ninyi kwetenanyi biryi ebmou. Isak pergi ke petugas kesehatan yang ada di kampung. Pak mantri memeriksa darah, ludah dan paru-paru Isak. “Anda kena kuman penyakit TBC,” katanya dan dia memberi Isak obat-obatan untuk melawan penyakit tersebut. Isak harus minum obat ini tiap hari selama enam bulan sampai Pak mantri memberitahukan Isak untuk berhenti. “Anda punya isteri dan anak-anak juga harus minum obat ini sama seperti Anda,” kata Pak mantri . 9 Er Isak biryi er ner ab er mabwe bitinyi ab asi, “Una kubibyi uca, nakibdobkwayeb do?” tenebmou. Jadi apakah yang harus Isak lakukan sehingga dia, isterinya, dan kedua anaknya menjadi sehat kembali? 8 Er Isak biryi amsuna ai asi si maka tuluklobmou uca, er mi mitik mi taruk taleboka yibarkiringmou. Ani, er taruk me ilingna kum cok, kwaning ab taleboka yibmou ba, penyakit TBC erbabyi dakdongobmou. Kalau Isak meludah di lantai, anak kecil akan melihatnya dan dengan tangannya akan memegang ludah tersebut. Seandainya anaknya memasukan tangannya ke dalam mulutnya, maka kuman penyakit TBC itu juga akan masuk ke dalam mulutnya. 5 Isak ab er ner ab er mabwe ab neik ai maramnyi. Bublan jendela nirya tirikoka, ato maramnyi. A kuramnyi talak aryi er akenyi kosok-kosok ena aryi miting er ner er mabwe asi tubto dakdongobmou. A talak aryi Isak er ner er mabwe bitinyi ababyi penyakit TBC dakdongobmou. Tuba-tuba kosok-kosok ena aryi sun koukwe neboka nong nirya u yiramwe ura, sun nong yila kiamwe. Isak, isteri dan anak-anaknya tidur di dalam kamar yang sama. Pintu dan jendelanya selalu ditutup. Jadi sewaktu isteri dan anakanaknya sedang tidur, kuman penyakit TBC tersebut juga bisa menular mereka melalui mulut, karena batuk Isak. Sekarang isteri Isak dan kedua anak mereka juga diserang penyakit TBC. Mereka selalu batuk-batuk, dada mereka terasa sakit dan badan mereka menjadi kurus. 6 7