DIVERSITAS TUMBUHAN YANG DIMANFAATKAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DESA KOTO DUA LAMA Oleh : Novinovrita. M A. Latar Belakang Keadaan ini ditunjang Kembali ke alam “ Back to kebijakan pemerintah dengan mendirikan Nature”, sedang popular di dunia Sentra Pengembangan dan Penerapan kesehatan. Menurut Winarto (2003), Pengobatan Tradisional (SP3T) di Back to Nature dibidang obat-obatan Indonesia (Duryatmo, 2003). berarti kembali ke tanaman obat- Pengetahuan tentang tanaman obatan alami kususnya obat-obatan obat, merupakan warisan budaya yang berasal dari tumbuhan. Hal ini bangsa di pengalaman yang telah di wariskan buktikan dengan semakin yang berdasarkan banyaknya orang yang beralih pada secara tanamn obat sebagai Pendayagunaan obat tradisional dan menyembuhkan alternatif penyakit yang turun-temurun. pengobatanya merupakan salah satu mereka derita. Riasa (2003) dan komponen Winarto (2003) menyatakan bahwa dasar yang merupakan alternatif melambungnya obat untuk memenuhi kebutuhan dasar ketidak dibidang kesehatan (Wijaya Kusuma, Obat 1996), Tamin dan Arbain (1995) modern sifatnya temporer sehingga menambahkan bahwa pemanafaatan ketergantungan pasien terhadap obat tumbuhan oleh masyarakat trdisional relatif tinggi. Fenomena ini semakin untuk bentuk sususnan ramuan atau bertambah ketika krisis ekonomi komposisi, serta proses pembuatan melanda Indonesia. Penggunaan obat atau sebagai generasi berikutnya secara turun tradisional popularitas lantaran sempurnaan obat bahan modern. untuk mengobati penyakit dapat menjadi alternatif membeli obat kimia. pengolahan kesehatan diterima oleh temurun. yang relatif murah dibandingkan dengan pelayanan Aliadi (2005) menganggap bahwa pewarisan pengetahuan 1 mengenai obat tradisional secara kebutuhan dan kelangsungan hidup turun atau melanjutkan studi. temurun menjadi pada masyarakat penyebab punahnya Menurut Supriadi (2001) di pengetahaun tersebut. Pengetahuan Indonesia ditemukan sekitar 30.000 yang masyarakat jenis tumbuhan didalam hutan hujan tradisional di kampung jarang yang tropik dan sekitar 1.260 spesies di tuangkan dalam bentuk tertulis, diantaranya berkhasiat obat. Baru kebanayakan banyak diketahui oleh sekitar mereka yang sudah tua. Sedangkan digunakan oleh industri obat dan generasi muda, terutama yang sudah jamu, tetapi baru beberapa spesies berintegrasi saja dimilki oleh dengan kehidupan 180 yang jenis yang dibudidayakan telah secara modern, jarang yang peduli dengan intensif. Aliadi (2005) menyarankan pengetahuan yang untuk masyarakatnya. Semakin interaksi dimilki masyarakat segera melakukan lama, dokumentasi terhadap pengetahuan tradisional penduduk asli. Banyak cara yang dengan kehidupan modern semakin dapat kuat mendokumentasikan dan merasuk ke berbagai dilakukan untuk pengetahuan pelosok daerah. Akibatnya akan penduduk asli tentang tumbuhan terjadi erosi pengetahuan tentang obat. pemanfaatan tumbuhan obat. Djamal, Ilyas, Hasiana, Bakhtiar dan Firmansyah (1982) menambahkan, ilmu pengobatan A. Tinjauan Kepustakaan Manusia sejak lama tradisional menggunakan tumbuh-tumbuhan dan umumnya diturunkan secara terbatas bahan alam lain sebagai obat untuk pada megurangi rasa sakit, tertentu saja. Akibatnya pengetahuan menyembuhkan dan mencegah ini dikuatirkan kelestariannya karena penyakit tertentu, mempercantik diri yang akan mewarisi ilmu banyak serta menjaga kondisi badan agar bermigrasi ke kota atau tempat lain tetap sehat dan bugar, manusia untuk sebenarnya telah menerapkan prinsip sekelompok mencari atau keluarga pekerjaan guna taksonomi tumbuhan dalam 2 menjalankan kehidupan, penamaan 45% jenis tumbuhan dari tumbuhan dan pengelompokan tumbuhan yang yang ada di Sumatera. Pada tiga desa digunakan untuk obat merupakan di Taman Nasional Gunung Leuser contoh dari hal tersebut. untuk ini diketemukan 133 jenis tumbuhan mendapatkan termasuk dalam 52 famili yang data tentang penggunaan tumbuhan oleh suku dimanfaatkan bangsa dilakukan survei Etnobotani kebutuhan hidup sehari-hari seperti (Tjitrosoepomo, 2005). bahan pangan, obat-obatan, rempah, Obat tradisonal adalah ramuan dari tumbuh-tumbuhan berkhasiat ataupun yang diperkirakan berkhasiat obat. Khasiat ini diketahui untuk memenuhi tali-temali, ramuan makan sirih, kosmetika dan keperluan lain-lain. (Anonim, 2001). Family tumbuhan yang sering secara turun temurun atau dari digunakan pengalaman. adalah : Euphorbiaceae, Moraceae, Obat mempunyai tradisional susunan jauh lebih sebagai tanamn obat Piperaceae, Legumosae, Malvaceae, kompleks ketimbang obat modern, Rubiaceae, sehingga portulaceae, urticaceae, oxalidaceae, lebih memepelajari rumit struktur untuk kimianya sapindaceae, bombacaceae, meliaceae, (Tampubolon, 1981). Penggunaan Verbenaceae, tumbuhan obat secara tradisional Balsaminaceae, telah berperan dalam memelihara Solanaceae, kesehatan masyarakat jauh sebelum Menispermaceae, manusia mengenal cara pengobatan Apocynaceae, modern (Siagian et al. 2001). Melastomataceae, Penelitian dilakukan di lain Taman yang Nasional rutaceae, Labiatae, Asteraceae, Cucurbitaceae, Convolvulaceae, Crassulaceae, Amaranthaceae, Sapotaceae, Myrtaceae, Apiaceae, Caricaceae, Portulacaceae, Gunung Leuser yang dikelilingi oleh Malpighiaceae, Annonaceae, berbagai tipe penggunaan lahan, Theaceae, Lauraceae, Acanthaceae, mulai dari hutan lindung, hutan Liliaceae, Bromeliaceae, Musaceae, produksi terbatas, kawasan konsesi Zingiberaceae, hutan sampai pemukiman ditemukan Palmae. Araceae, Poaceae, 3 Menurut Anggadirejo (1992), bahan Tumbuhan obat dapat dikelompokan ber-dasarkan Etnofarmakologi dan Etnobotani, yaitu : sintesis. Desa Koto Dua Lama adalah salah satu desa yang terdapat dalam 1. Tumbuhan obat asli maupun untuk atau lokal, tanaman yaitu berdasarkan yang informasi wilayah kecamatan Air Hangat. Yang mana mayoritas penduduknya di memiliki mata penvaharian sebagai daerah tertentu digunakan petani, dan umumnya mereka masih sebagai obat dan ini daat lagi memanfaatkan lingkungan tempat dibagi tinggal mereka sebagai tempat untuk menjadi tiga kelompokan : menanan berbagai tanaman obat Bisa digunakan sebagai obat memanfaatkan tumbuhan obat didaerah lain dengan tradisional tersebut. Berdasarkan hal khasiat yang sama. tersebut Bisa digunakan melakukan sebuah penelitian dengan obat judul ” Diversitas tumbuhan yang sebagai tradisional dan mereka juga masih maka penulis tertarik didaerah lain, tetapi dimanfaatkan dengan khasiat yang tradisional oleh masyarakat Desa berbeda Koto Dua Lama. Bisa sebagai obat digunakan sebagai obat hanya didaerah (tidak tersebut digunakan sebagai obat di B. Rumusan dan Tujuan penelitian a. Rumusan Masalah Adapaun Rumusan masalah dari penelitian ini adalah daerah lain). 2. Tumbuhan atau tanaman obat apasajakah diversitas sudah dibuat sebagai produk tumbuhan jamu dimanfaatkan sebagai obat 3. Tumbuhan atau tanaman obat sebagai prekusor baik yang tradisional oleh masyarakat Desa Koto Dua Lama 4 b. Tujuan penelitian melayani Berdasarkan masalah rumusan diatas kepada masyarakat lebih maka 5 tahun (WHO, 1974). dilakukan penelitian dengan tujuan untuk pengobatan 2. 10 mengetahui orang tangga Ibu dan rumah pemuka apasaja diversitas tumbuhan masyarakat yang dimanfaatkan sebagai dianggap mengetahui atau obat oleh telah mengenal tentang masyarakat Desa Koto Dua tanaman obat ditempat Lama tersebut. tradisional yang telah c. Analilis data. C. Metodelogi Penelitian Data yang diperdapat a. Metode pengumpulan data Penelitian dengan ini dilakukan 1. Jenis tumbuhan dan organ observasi, yang wawancara baik terhadap dukun, obat ibu metode dianalisis sebagai berikut. rumah pemuka tangga, masyarakat ataupun digunakan untuk penyakit yang 2. Jenis yang diobati mengenal pengobatan tradisional dengan baik. Serta melakukan dokumentasi terhadap setiap D. Hasil dan Pembahasan. Berdasarkan hasil penelitian tumbuhan yang dimanfaatkan. yang telah dilakukan terhadap jenis- b. Informan Penelitian. jenis tumbuhan yang dimanfaatkan Sumber yaitu informasi dari dipilih masyarakat sebagai obat tradisional pada masyarakat desa Koto Dua Lama, sebagai berikut: diketahui 1. 1 orang Dukun dengan informasi dari dukun dan ibu rumah syarat telah berdomisili tangga serta pemuka masyarakat lebih tahun didapatkan sebanyak 46 jenis yang ditempat tersebut (WHO, tergolong ke dalam 23 famili, seperti 1974) dan diketahui telah yang ditampilkan pada tabel 1. dari 10 bahwa berdasarkan 5 Tabel. 1. Tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat desa Koto Dua lama. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 . 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Famili/Jenis I.Achantaceae Androgaphis paniculata (Bum.f) Graphtophylllum pictum (L.) Strobilanthes crispus BI. Griff II. Annonaceae Annona muricata L. III. Apiaceae Apium graviolens L. Centela aciatica (L.) Urb IV. Araceae Acorus calamus L. V. Asteraceae Sonchus arvensis L. VI. Caricaceae Carica papaya L. VII. Costaceae Costus speciosus (Koen) J.E. VIII. Crasullaceae Smith. Kalanchoe pinnata (Lamk) Pers. IX. Cucurbitaceae Benincasa hispida (Thunb) Cong. X. Euphorbiaceae Aleurites moluccana (L.) Willd. Jatropha curcas L. Richinus comunis L. XI. Graminae Sacciolepis interupta (Willd) Axonopus compressus BEAUV. XII. Labiatae Coleus scutellariodes (L.) Bth. Occimum basilicum L Orthosiphon grandiflorus Bold. XIII. Leguminosae Phaseolus lunatus L. XIV. Liliaceae Alium cepa L. Alium sativum L. XV. Malvaceae Hibiscus rosa-sinensis L. XVI. Musaceae Nama lokal Habit Kategori Penyakit yang dapat diobati Empedu tanah Puding hitam Kijibling Herba Perdu Herba Budidaya Budidaya Budidaya Sakit pinggang Terkilir, luka Sakit pinggang Durian blando Pohon Budidaya Darah tinggi Seledri Pgago Herba Herba Budidaya Liar Darah tinggi Demam Jarangau Herba Budidaya Demam Daun bulu Herba Liar Sakit perut Sepilo Herba Budidaya Darah tinggi, Stawa Herba Liar Malaria Demam Sidingin Herba Budidaya Demam Kunduo Herba Budidaya Demam kemintan Kemintan antu Kliki Pohon Pohon Perdu Budidaya Liar Liar Gatal-gatal Demam Sikumpai Bintong ari Rumput Rumput Budidaya Liar demam Diabetes Pladang itam Slasiah kumis kucing Herba Herba Herba Budidaya Budidaya Budidaya Luka Demam Sakit pinggang Kacang tujuh Herba Budidaya Demam Bawang abang Bawang putih Herba Herba Budidaya Budidaya Sakit perut Darah tinggi Bungo rayo Perdu Budidaya Demam 6 No. 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 Famili/Jenis Nama lokal Musa paradisiaca L. XVII. Myrtaceae Eugenia equea Burm. F. Psidium guajava L. XVIII. Palmae Areca catechu L. Cocos nucifera L. XIX. Piperaceae Piper betle L. XX. Rubiaceae Coffea robusta (Linden ex De Uncaria gambir Roxb. wildem) Chevalier. XXI. Rutaceae Citrus aurantifolia (Christm & Citrus sinensis Osbeck. Panz.) Swingel. Citrus emblaicarpa (Hassk.) Citrus hystrix D.C. Ochse XXII. Solanaceae Capsicum annuum L. Physalis angulata L. Solanum lycopersicum L. XXIII. Zingiberaceae Alpinia galanga L. Amomum cardamomum L. Curcuma domestica Valeton. Curcuma xanthorrhiza Roxb. Zingiber cassumnar Roxb. Zingiber officinale Roxb. Habit Kategori Penyakit yang dapat diobati Pisang Herba Budidaya Sakit Perut Jambu ayi Jambu kheh Pohon Pohon Budidaya Budidaya Sakit perut Pinang Kelapo Pohon Pohon Budidaya Budidaya Sakit gigi Sakit perut Sihih Herba Budidaya Gatal-gatal, Kopi/kawo Gambie Pohon Perdu Budidaya Budidaya sakit gigi Sakit kepala Sakit gigi Limau kapeh Limau manih Asam gdang Limau purut Perdu Pohon Pohon Pohon Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Batuk Batuk Batuk Demam / sesak Cabe Ciletut Tomat Perdu Herba Herba Budidaya Liar Budidaya napas Sakit gigi demam Darah tinggi Lengkueh Umbu gardam Kunyit Tmulawak Kunyit mlai Sipdeh Herba Herba Herba Herba Herba Herba Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya panu Sakit perut luka Sakit pinggang demam Batuk Euphorbiaceae, Berdasarkan Solanaceae sebanyak famili Sedangkan famili Apiaceae, Zingiberaceae atau kelompok jahe- Graminae, Liliatae, Myrtaceae, jahean adalah famili yang paling Palmae, Rubiaceae masing-masing banyak obat sebanyak 2 jenis. Dan famili yang tradisional yaitu sebanyak 6 jenis, hanya dimanfaatkan 1 jenis saja kemudian atau adalah famili Anonnaceae, Apiaceae, kelompok jeruk sebanyak 4 jenis, Asteraceae, Caricaceae, Costaceae, selanjutnya Crassulaceae, bahwa digunakan famili sebagai Rutaceae Acantaceae, 3 dan diatas diketahui tabel Labiatae, jenis. Cucurbitaceae, 7 Leguminoceae, Malvaceae, Mucaceae dan Piperaceae. Secara umum cara pengobatan dalam dan pengobatan luar. Pengobatan dalam dilakukan dengan cara meminum air rebusan obat-obatan pengobatan luar sedangkan dengan cara mengoles/mengusapkan pada bagian yang sakit. Beberapa jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai obat beberapa jenis penyakit Demikian juga sebaliknya satu macam penyakit dapat diobati dengan beberapa jenis tanaman. Sekelompok tanaman yang dijadikan obat ini disebut dengan ramuan. Satu macam ramuan umumnya terdiri dari beberapa jenis tumbuhan dengan bagian organ yang bervariasi. Bagian tumbuhan obat yang dipergunakan Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah pengobatan dapat dibagi dua yaitu ramuan umbuik. untuk meyembuhkan penyakit terdiri dari organ/bagian meliputi batang, buah, akar, daun, umbi, kulit batang, biji, bunga, getah, rimpang, putik dan daun, diikuti dengan buah dan rimpang. Satu ramuan dapat terdiri dari berbagai macam organ/bagian tanaman yaitu batang, akar, bunga, buah atau/dan daun. Satu jenis tumbuhan dapat saja hanya satu organ saja yang dijadikan obat, terkadang gabungan beberapa organ/bagian atau keseluruhan organ (satu individu/satu batang). Hal ini didukung oleh Harun dan Nazli (1998) yang menyatakan bahwa pada pengobatan tradisional sebagian besar ramuan obat berasal dari organ tumbuhan berupa akar, kulit batang, kayu, daun, bunga ataupun biji. Satu macam pengobatan terkadang tidak hanya terdiri dari satu ramuan semata namun dapat pula ditambah dengan bahan lain seperti telur atau sedah (kapur cangkang kerang Pengolahan ramuan sehingga menjadi obat bervariasi antar penyakit. Sebagian ramuan diolah 8 dengan cara merebus dengan air, sakit gigi, panu, darah tinggi. Untuk kemudian tersebut demam diketahui bisa diobati dengan diminumkan kepada pasien, dan bermacam-macam jenis tumbuhan, ramuan yang lain diolah dengan baik digunakan secara sendiri-sendiri menumbuk/menghancurkannya atau digabungkan menjadi ramuan. terlebih Minsalnya air rebusan dahulu kemudian ditempelkan/dioleskan untuk demam slain terhadap diobati dengan air rendaman daun bagian yang sakit. Pada umumnya Hibiscus rosa-sinensis (bungo rayo). pengolahan dengan cara merebus Juga dapat diobati dengan campuran adalah obat dalam sedangkan yang atau ramuan dari Costus speciosus ditumbuk atau digiling adalah obat (stawa), luar. Bahan ramuan yang digunakan (sidingin), Sacciolepis untuk pengobatan umumnya adalah (sikumpai) bagian tumbuhan yang segar/basah. (jangau). Jarang sekali dukun tradisional, Khalonchoe dan Jenis-jenis Pinnata interupta Acorus calamus tumbuhan masyarakat pengguna jasa dukun dan umumnya atau pemuka masyarakat mempunyai pemukiman masyarakat, baik yang pengetahuan meracik obat dengan sengaja ditanam atau dibudidayakan menggunakan bagian tumbuhan yang di pekarangan rumah dan kebun sudah kering. ataupun yang tumbuh liar disekitar Jenis penyakit yang biasanya dioabati dengan menggunakan tumbuhan-tumbuhan ini antara lain batuk, demam, pinggir diperoleh ini persawahan disekitar dan kebun mereka. E. Kesimpulan gatal-gatal/alergi Berdasarkan hasil penelitian kulit, diabetes, luka, sakit perut, sakit yang telah pinggang, sakit perut, sesak napas, disimpulkan dilakukan bahwa, dapat diversitas 9 tumbuhan sebagai yang obat dimanfaatkan tradisional oleh masyarakat desa Koto Dua Lama adalah sebanyak 46 jenis yang termasuk kedalam 23 famili. famili Zingiberacae paling banyak digunakan sebagai obat tradisional yaitu sebanyak 6 jenis, kemudian famili Rutaceae atau kelompok jeruk sebanyak 4 jenis, Acantaceae, selanjutnya Euphorbiaceae, Labiatae, dan Solanaceae sebanyak 3 jenis. Sedangkan famili Apiaceae, Graminae, Liliatae, Myrtaceae, Palmae, Rubiaceae masing-masing sebanyak 2 jenis. Dan famili yang hanya dimanfaatkan 1 jenis saja adalah famili Anonnaceae, Apiaceae, Asteraceae, Caricaceae, Costaceae, Crassulaceae, Leguminoceae, Cucurbitaceae, Malvaceae, Mucaceae dan Piperaceae. 10 Daftar Kepustakaan Aliadi, A. 2005. Stop Erosi Pengetahuan Orang Kampung. http : // Www. Library. Ohiou. Edu/indo Pubs/2000/10/18/0008 .Html Anonim. 2001. Menyaksikan Suksesi di Kawasan Ekosistem Leuser. Buletin Leuser. Vol. 4 no.11.Unit Manajemen Leuser, Medan. Hal. 21-22 Anggadiredjo, J. 1992. Eksplorasi, Konservasi dan Pengembangan Tanaman Obat : Suatu Pemikiran Memanfaatkan Tanaman Nasional. Prosiding Forum Kumunitas Ilmiah Hasil Penelitian Plasma Nutfah dan Budidaya Tanaman Obat. Bogor. Djamal, R, A, Ilyas, V. Hasiana, A. Bakhtiar dan Firmansyah. 1982. Inventarisasi Tumbuh-Tumbuhan Obat di Sumatera Barat. Proyek Pengembangan Ilmu dan Teknologi Dirjen Dikti. Depdikbud. Padang Duryatmo, sardhi. 2003. Aneka Ramuan Berkhasiat dari Temu-Temuan. Jakarta : Puspa Sehat. Siagian, M.H., R. Harahap, dan U. Hapid. 2001. Usaha Perawatan Kesehatan dengan Berbagai Jenis Tumbuhan: Telaah Pemanfaatannya Oleh wanita Suku Melayu di Pulau Singkep, Riau. Dalam. Rahmansyah, M. Hidayat, N. Pratiwi (ed). Proyek Pengkajian dan Pemanfaatan Sumber hayati. Pustlitbang Biologi. LIPI. Bogor Supriadi. 2001. Tubuhan Obat Indonesia Penggunaan dan Khasiatnya. Jakarta : Pusaka Populer Obor. Tamin, R. Dan D. Arbain. 1995. Biodiversity dan Survey Etnobotani. Makalah Untuk Lokakrya Isolasi Senyawa berkhasIat. Kerjasama HEDS-FMIPA Universitas Andalas Padang. Tjitrosoepomo, G. 2005. Taksonomi Umum Dasar-dasar Taksonomi Tumbuhan. Yogyakerta : Gadjah Mada University press. Wijayakusuma, M. Hembing. 1995. Tanaman Berkhasiat Obat Indonesia Jilid I, II, III. Jakarta : Pustaka Kartini Winarto dan Riasa. 2003 cit. Yul Indah Purnama 2008. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Tradisional di Kawasan Ngarai Sianok dan Sekitarnya. Unand : Padang 11