Pemasaran Layanan Perpustakaan

advertisement
Pemasaran Layanan Perpustakaan: Survei Pada Pengguna Perpustakaan
Freedom Institute
Fitri Devita
Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia,
Depok 16424, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini menjelaskan tentang penilaian pemustaka terhadap unsur pemasaran yang ada di Perpustakaan
Umum Freedom Institute. Unsur Pemasaran yang dinilai oleh pemustaka adalah berdasarkan unsur 4C yaitu,
Customer Value, Cost to the Customer, Communication dan Convenience. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dan metode survei dengan menyebarkan kuesioner. Responden yang berpartisipasi dalam
penelitian ini adalah 100 pemustaka yang datang ke perpustakaanselama masa penelitian. Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa, keempat unsur pemasaran yang ada di Perpustakaan Freedom Institute mendapatkan
penilaian baik dari pemustaka.
Marketing Services in Library: A Survey of Freedom Institute Library Users
This research describes the user assesment of the marketing activities in the Library of Freedom Institute.
Marketing elements that were rated by the user are based on 4C elements, Customer Value, Cost Communication
and Convenience, this research used a quantitative approach and methods of the survey by distributing
questionnaires. Respondents who participated in the study were 100 users who come to rhe library during this
research period. The result of this research suggests that, the four elements of marketing at Freedom Institute
Library get good ratings from users.
Keywords: Special Library Services, Marketing, User Survey
Pendahuluan
Perpustakaan khusus adalah perpustakan yang dimiliki oleh suatu lemabaga dan
bertugas untuk memenuhi kebutuhan informasi lembaga induknya. Standar Nasional
Indonesia (SNI) nomor 7496: 2009 menjelaskan bahwa perpustakaan khusus adalah sebuah
perpustakaan institusi atau unit kerja pengolah karya tulis, karya cetak, dan karya rekam yang
dikelola secara profesional berdasarkan sistem yang baku untuk mendukung kelancaran dalam
mencapai visi, misi dan tujuan instansi induk yang menaunginya. Layanan yang ada di
perpustakaan, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Berbagai jenis layanan
disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasi dan kemudahan akses pemustaka. Layanan
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
seperti koleksi buku dan koleksi referensi yang telah di sediakan perpustakaan, akan jarang
digunakan jika tidak diketahui keberadaannya oleh pemustaka.
Menyadari hal ini, pustakawan diharapkan bisa memasarkan produk dan layanan
perpustakaan, dengan berbagai kegiatan pemasaran guna mempertemukan pemustaka dengan
kebutuhan informasinya. Pemasaran ini harus dilaksanakan oleh petugas perpustakaan itu
sendiri.
Pemasaran tidak saja dibutuhkan oleh organisasi komersil, organisasi nonprofit seperti
perpustakaan pun perlu memasarkan layanannya. Sejalan dengan itu, Kotler (1991:28)
menyebutkan bahwa organisasi nonprofit memiliki masalah dengan marketplace. Oleh sebab
itu, pemasaran telah banyak menarik perhatian orang-orang dari organisasi nonprofit.
Beragam lembaga pemerintahan dan swasta yang nonprofit sekarang mengembangkan
persuasi pemasaran sosial.
Pemasaran layanan perpustakaan khusus dapat dikatakan berhasil jika pemustaka
bersifat loyal dalam menggunakan layanan perpustakaan khusus tersebut. Selain loyalitas
perpustakaan juga membutuhkan feedback dari anggotanya mengenai layanan yang telah
diberikan, guna mengembangkan dan memaksimalkan layanan perpustakaan. Perpustakaan
Freedom Institute (PFI) adalah salah satu contoh perpustakaan khusus. Perpustakaan ini
dimiliki oleh Freedom Institute yang ditujukan untuk mendukung tujuan pokok untuk
mengarahkan percaturan dan penjelajahan ide yang bersifat rintisan dalam ilmu-ilmu
kemanusiaan secara luas. Misi utama Freedom Institute adalah menyebarkan ide, dalam hal
ini dilakukan lewat beragam kegiatan seperti diskusi publik, seminar, wawancara radio,
lokakarya, penulisan artikel, penulisan dan penerjemahan buku. Kegiatan lainnya seperti
penyelenggaraan perpustakaan untuk publik, pelatihan, serta pemberian penghargaan,
merupakan bentuk lain dalam penyebarluasan dan apresiasi terhadap kebebasan.
Sesuai dengan tujuannya, Perpustakaan Freedom Institute ingin memenuhi kebutuhan
informasi pemustakanya. Konsep pemasaran 4 C yang dicetuskan oleh Lauterborn sangat
sesuai untuk diimplementasikan pada perpustakaan umum. Konsep pemasaran ini bersifat
user oriented. Berikut 4 elemen konsep pemasaran (4C) yang disebutkan oleh Lauterborn
dalam Kotler (2004:18). Pertama, Costumer Value atau Customer Needs, yaitu kebutuhan
pemustaka dapat dipenuhi dengan layanan yang tersedia di perpustakaan. Kedua, Cost atau
biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan pelayanan tertentu. Ketiga, Communication yaitu
promosi, bagaimana komunikasi antar pustakawan dan pemustaka dalam memudahkan
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
pemustaka dalam menggunakan layanan yang ada. Keempat, Convenience yaitu kenyamanan
tempat.
Penelitian ini menjelaskan penilaian pemustaka terhadap pemasaran yang dilakukan
oleh Perpustakaan Freedom Institute dilihat dari penilaian pemustaka berdasarkan keempat
elemen konsep pemasaran 4 C.
Tinjauan Teoritis
Morley dalam Ferguson dan Mobley (1984:7) menyebutkan " A special library is a
service organized to make available whatever knowledge and experience will further the
activities of a particular organizations" yang artinya perpustakan khusus adalah perpustakaan
yang dimiliki oleh suatu lembaga, tujuan perpustakaan khusus adalah untuk mendukung
kegiatan lembaga induknya. Koleksi yang ada di perpustakaan khusus disesuaikan dengan
kebutuhan lembaga induknya. Rachman dan Zulfikar (2006: 40) mengatakan tujuan utama
perpustakaan khusus adalah untuk mendukung tujuan organisasi. Bilawar (2013-136)
mengatakan “Special library functions are stated in line with the services of the library”.
Pernyataan ini dapat diartikan bahwa fungsi perpustakaan khusus dapat dilihat dari layanan
yang disediakan.
Perpustakaan sebagai organisasi yang menawarkan jasa informasi pada penggunanya
memerlukan pemasaran untuk agar organisasi nya lebih dikenal oleh banyak kalangan.
Menurut Kotler dalan de Saez ( 1993:3) informasi pada zaman sekarang,diketahui sebagai
komoditas yang berharga bagi seluruh kalangan. Oleh karena itu penting bagi pustakawan
untuk dapat memasarkan layanannya dengan tepat . Menurut Coulter dalam de Saez (1993: 3)
pustakawan harus menyadari bahwa mengembangkan strategi pemasaran yang efektif lebih
sulit saat ini, bukan karena revolusi digital. tetapi karena suatu masyarakat di mana pelanggan
menjadi lebih canggih dan berpengetahuan.
Unsur pemasaran atau bauran pemasaran adalah elemen-elemen yang membentuk
sebuah program pemasaran. Anggipora , (1999: 24- 25)
mengatakan variabel bauran
pemasaran memiliki empat elemen yaitu:
1. Produk
Merupakan kombinasi barang dan jasa yang perusahaan tawarkan pada pasar
sasaran.
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
2. Harga
Merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan
produk tesebut.
3. Tempat
Menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan
produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.
4. Promosi
Merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produk dan untuk meyakinkan konsumen sasaran
agar membelinya.
Robert Lauterborn dalam Kotler (2004:18) mengemukakan bahwa 4P berhubungan dengan
4C.
4P
4C
Product
Customer Value
Price
Cost
Place
Convenience
Promotion
Communication
1.Customer Value
Dalam pemasaran yang berorientasi pada pemustaka produk yang ditawarkan harus sesuai
dengan kebutuhan pemustaka. Zulfikar Zen (2006:90) berpendapat “Layanan yang baik
adalah layanan yang dapat memberikan rasa senang dan puas kepada pemakai”
2. Cost
Biaya adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pemustaka untuk mendapatkan produk.
Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan
(uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari produksi tersebut (Monroe,
1990)
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
3. Convenience
Afriyanto (2007:3) mengatakan ruangan yang tertata rapi dan buku-buku yang juga tertata
akan membuat suatu perpustakaan memberikan nuansa nyaman sehingga pemakai
perpustakaan tertarik untuk membaca buku dan berlama–lama di perpustakaan.
4. Communication
Coote (1994) mengatakan bahwa salah satu cara berhubungan dengan pembeli dalam suatu
pemasaran ialah pustakawan yang profesional harus memiliki kemampuan komunikasi yang
baik, secara Iisan maupun tulisan untuk mengkomunikasikan informasi yang dimilikinya.
komunikasi juga digunakan sebagai media promosi perpustakan. Dua media yang sering
digunakan untuk promosi dan sarana komunikasi antara pustakawan dan pemustaka ada
website dan akun sosial media twitter.
•
Website
Website adalah salah satu media promosi perpustakaan. Morrison (2010, 319) menilai
Website memiki banyak keuntungan seperti hemat waktu, tempat dan biaya.
•
Akun Sosial Media Twitter
Sosial media merupakan komunikasi yang sedang trend saat ini diberbagai kalangan.
Media sosial twitter dirancang untuk menghubungkan pemustaka dengan berbagai
aplikasi, dan pustakawan banyak menggunakan akun media sosial ini untuk
menjangkau pemustakanya secara lebih akrab. Steven Bell (2012) menyatakan bahwa
Twitter adalah kesempatan emas untuk berhubungan dengan anggota perpustakaan.
Beberapa perpustakaan menggunakan Twitter untuk membuat koneksi dengan orangorang dan organisasi dalam komunitas mereka untuk membangun suatu komunitas
online (Gunton & Davis 2012). Beberapa perpustakaan juga menggunakan Twitter
untuk mempromosikan program dan layanannya.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei, yaitu
pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada anggota perpustakaan.
Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin Sevilla (1993: 161) dimana
ditentukan sampel 100 partisipan yang diambil adalah nilai kritis 10% dari populasi yang Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
dalam penelitian ini adalah anggota Perpustakaan Freedom Institute yang hinga akhir bulan
April 2014 berjumlah 17.410 orang. Jumlah ini berdasarkan data yang diberikan oleh
pustakawan PFI. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple
Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak adalah suatu metode pemilihan
ukuran sampel dari suatu populasi di mana setiap angota populasi mempunyai peluang yang
sama dan semua kemungkinan penggabungannya yang di seleksi sebagai sampel mempunyai
peluang yang sama (weirsma, 1975). Penyebaran kuesioner dilakukan secara insidental pada
100 anggota di PFI. Data inti penelitian yang diungkapkan adalah penilaian anggota terhadap
konsep pemasaran 4c yang ada di PFI. Kuesioner dalam penelitian ini dibagi menjadi tujuh
bagian yaitu, identitas responden, penilaian terhadap layanan/ Costumer Value, penilaian
terhadap layanan komunikasi/ Communication. Penilaian terhadap biaya/ Cost , Penilaian
terhadap unsur Kenyamanan/ Convenience, dan Saran Pengembangan. Pemberian skor
kemudian diberikan pada tiap jawaban yang ada pada kuesioner agar jawaban tersebut dapat
dianalisis dan diolah datanya. Dalam penelitian ini pemberian skor menggunakan skala likert
yaitu:
o Sangat tidak setuju diberi skor 1
o Tidak setuju diberi skor 2
o Setuju diberi skor 3
o Sangat setuju diberi skor 4
Untuk mendapatkan hasil data per soal akan digunakan rentang skala suatu aspek
kinerja dilakukan analisis rentang kriteria (Umar. 2000:225). Analisis ini digunakan untuk
mengetahui pada rentang skala manakah keputusan yang dihasilkan. Tahap proses analisis
rentang kriteria adalah sebagai berikut menentukan rentang skor terendah dan tertinggi
dengan cara mengalikan jumlah sampel dengan bobot paling rendah dan paling tinggi,
menentukan rentang skala dari setiap kriteria, menentukan skala penilaian setiap kriteria, dan
menentukan kriteria keputusan.
Skala
Kriteria Penilaian
1,00 – 1,75
Sangat Tidak Setuju
1,76 – 2,51
Tidak Setuju
2,52 – 3, 27
Setuju
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
3,28 – 4,00
Sangat Setuju
Dalam penelitian ini selain penyebaran kuesioner, wawancara juga dilakukan kepada divisi
promosi dan publikasi, wawancara ini dilakukan untuk melengkapi data mengenai profil, visi
dan misi PFI.
Perpustakaan Freedom Institute
Perpustakaan Freedom adalah salah satu kegiatan utama Freedom Institute yang
ditujukan untuk mendukung tujuan pokok, yaitu menggairahkan percaturan dan penjelajahan
ide yang bersifat rintisan dalam ilmu kemanusiaan secara luas. Misi utama Freedom Institute
adalah menyebarkan ide yang dalam hal ini dilakukan lewat beragam kegiatan seperti diskusi
publik, seminar, wawancara radio, lokakarya, penulisan artikel, penulisan penerjemahan
buku. Kegiatan-kegiatan lain, seperti penyelenggaraan perpustakaan publik, pelatihan, serta
pemberian penghargaan, merupakan bentuk lain dalam penyebarluasan dan apresiasi terhadap
kebebasan. Sebagai lembaga nirlaba yang independen, Freedom Institute berkomitmen untuk
terus memperjuangkan terciptanya kebebasan, demokrasi, dan kesejahteraan di Indonesia.
Jumlah koleksi buku perpustakaan pada saat ini 11.531 eksamplar (6043 judul) yang
terdiri dari koleksi buku teks berbahasa Indonesia dan Inggris. Buku ini 80% berasal dari luar
negeri, dan ada juga beberapa buku yang merupakan sumbangan dari Aburizal Bakrie.
Koleksi mencakup bidang-bidang filsafat, agama, sosiologi, politik, ekonomi, studi-studi
tentang demokrasi dan transisi ke demokrasi di sejumlah negara, globalisasi, dan sastra.
Analisis Unsur Pemasaran
Analisis unsur pemasaran ini dilakukan untuk mengetahui nilai (Value) yang didapat
dari penjumlahan Value tiap komponen dalam empat unsur yang ada dalam penelitian ini
yaitu, layanan atau Costumer Value, layanan komunikasi atau Communication, unsur
kenyamanan atau Convenience dan unsur biaya atau Cost. Value keseluruhan yang didapat
dari keempat unsur ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu, “Bagaimanakah penilaian pemustaka terhadap pemasaran yang ada di PFI?”
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
Analisis Unsur Customer Value
Dalam unsur ini terdapat sembilan komponen yang dinilai oleh pemustaka. Pernyataan
dari kesembilan komponen tersebut, kemudian ditentukan Value
masing-masing untuk
diketahui mana dari pernyataan dalam unsur ini yang mendapat penilaian tertinggi dan
penilaian terendah dari pemustaka.
Tabel 1. Analisis Unsur Customer Value
Pernyataan
Value
Layanan Koleksi Surat Kabar dan
Majalah
3,22
Layanan Fotokopi
3,2
Layanan Internet
3,15
Layanan OPAC
3,12
Jangka Waktu Fotokopi
3,02
Layanan Buku
2,9
Pengetahuan Pemustaka terhadap
Layanan di PFI
2,8
Layanan Koleksi Jurnal
2,67
Berdasarkan tabel di atas (1), dari kedelapan pernyataan yang diajukan, koleksi surat
kabar dan majalah mendapat penilaian tertinggi dari pemustaka dengan Value sebesar 3,22
sementara koleksi jurnal mendapat penilaian terhadap koleksi jurnal mendepatkan penilaian
terendah dalam unsur Customer Value ini, Value yang didapatkan adalah 2,67. Berdasarkan
penilaian di atas, layanan koleksi jurnal adalah komponen yang perlu ditingkatkan kualitas
layanannya. Penilaian ini sesuai dengan pengamatan penulis, koleksi jurnal di PFI
memerlukan petunjuk
yang jelas dan disusun sesuai subjek, koleksi jurnal juga perlu
dipromosikan secara rutin agar penguna lebih mengenal layanan koleksi jurnal yang ada di
PFI. Value yang diberikan pemustaka untuk keseluruhan unsur ini dinilai baik yang artinya
layanan yang disediakan sudah memenuhi keinginan dan kebutuhan pemustaka. Hal ini
sejalan dengan pernyataan pernyataan Zulfikar Zen (2006:90) yaitu “Layanan yang baik
adalah layanan yang dapat memberikan rasa senang dan puas kepada pemakai”
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
Analisis Unsur Cost
Dalam unsur ini terdapat satu komponen yang dinilai oleh pemustaka. Unsur ini hanya
memiliki satu komponen karena hanya layanan fotokopi yang mengeluarkan biaya jika
digunakan oleh pemustaka.
Tabel 2. Analisis Unsur Cost
Pernyataan
Value
Biaya Layanan Fotokopi di PFI
3,21
Berdasarkan tabel di atas (2), komponen biaya layanan fotokopi mendapatkan Value
sebesar 3,21 yang artinya pemustaka setuju akan biaya yang perlu dibayarkan jika
menggunakan layanan ini. Hal ini sejalan dengan pernyataan Monroe (1990) seseorang akan
membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan
manfaat yang diperoleh dari produksi tersebut.
Analisis Unsur Convenience
Dalam unsur ini terdapat 4 komponen yang dinilai oleh pemustaka. Pernyataan dari
keempat komponen tersebut, kemudian ditentukan Value masing-masing untuk diketahui
mana dari pernyataan dalam unsur ini yang mendapat penilaian tertinggi dan penilaian
terendah dari pemustaka.
Tabel 3. Tabel Analisis Unsur Convenience
Pernyataan
Value
Tata Ruang PFI
3,61
Rak Buku di PFI
3,09
Jam Buka PFI
3,06
Petunjuk di PFI
3,05
Berdasarkan tabel di atas (3), penilaian pemustaka terhadap tata ruang mendapatkan
Value tertingi dari keempat pernyataan yang diajukan. Dengan angka 3,61 artinya pemustaka
sangat puas dengan tata ruang PFI. Fakta ini sesuai dengan pernyataan Afriyanto (2007:3)
bahwa ruangan yang tertata rapi dan buku-buku yang juga tertata akan membuat suatu
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
perpustakaan memberikan nuansa nyaman sehingga pemakai perpustakaan tertarik untuk
membaca buku dan berlama–lama di perpustakaan. Sementara petunjuk di PFI mendapatkan
Value terendah yaitu 3,05. Angka yang diperoleh sejalan dengan pengamatan penulis, bahwa
petunjuk yang ada di PFI perlu perubahan. Letak petunjuk yang ada di PFI perlu perubahan
agar lebih mudah terlihat oleh penguna dan memudahkan penguna menemukan koleksi yang
dibutuhkan.
Analisis Unsur Communication
Dalam unsur ini terdapat lima komponen yang dinilai oleh pemustaka. Pernyataan dari
kelima komponen tersebut, kemudian ditentukan Value masing-masing untuk diketahui mana
dari pernyataan dalam unsur ini yang mendapat penilaian tertinggi dan penilaian terendah dari
pemustaka.
Tabel 4. Analisis Unsur Communication
Pernyataan
Value
Sikap Pustakawan
3,34
Kualitas Informasi yang diberikan
Pustakawan
3,16
Pustakawan Memudahkan Pemustaka
dalam Memenuhi Kebutuhan
Pemustaka
3,15
Akun Twitter PFI
3,14
Layanan Website
3,08
Berdasarkan tabel di atas (4), pernyataan sikap pustakakawan adalah komponen yang
memiliki Value tertingi dari keempat komponen yang dinilai, dengan 3,34 artinya pemustaka
sangat puas dengan sikap pustakawan dalam melayani pemustaka hal ini sejalan dengan
penryataan Coote (1994) mengatakan bahwa salah satu cara berhubungan dengan pembeli
dalam suatu pemasaran ialah pustakawan yang profesional harus memiliki kemampuan
komunikasi yang baik, secara Iisan maupun tulisan untuk mengkomunikasikan informasi
yang dimilikinya.
Sementara itu layanan website PFI mendapatkan Value terendah dalam unsur ini.
Dengan perolehan Value 3,14 komponen ini tidak memerlukan banyak perubahan, dengan
pemanfaatan layanan website PFI yang dilakukan lebih efektif, seperti untuk layanan tanya
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
jawab pemustaka dan sarana promosi koleksi dan acara yang ada di PFI akan meningkatkan
kualitas layanan website PFI.
Saran Pengembangan
Dalam penelitian ini, responden diminta pendapatnya terhadap usulan pengadaan
koleksi e-book dan e-journal.
Tabel 5.Saran Pengembangan
Pernyataan
Frekuensi
Persentase
2
5
5%
3
59
59 %
4
36
36 %
Jumlah
100
100 %
Value
3,31
Seluruh pernyataan yang diajukan dalam penelitian ini bersifat tertutup. Artinya setiap
pernyataan memilki alternatif jawaban, sehingga responden hanya perlu memilih jawaban
yang tersedia, tanpa menulis pendapatnya masing-masing. Pernyataan mengenai saran
pengembangan juga bersifat tertutup di kuesioner ini. Pernyataan saran pengembangan yang
diajukan peneliti adalah mengenai pengadaan e-book dan e-journal. Pada tabel di atas (5),
sebanyak 59 pemustaka sangat setuju pengadaan ebook dan ejournal akan bermanfaat bagi
pemustaka. Dengan nilai (Value) yang diperoleh adalah 3,31 maka dapat disimpulkan
responden sangat setuju dengan pernyataan ini. Jika pengadaan e-book dan e-journal diadakan
di PFI akan sangat berguna untuk melengkapi kebutuhan informasi, dan memudahkan
pemustaka mengakses informasi yang dibutuhkan.
Analisis Unsur Pemasaran 4 C
Analisis pada unsur pemasaran 4 C ini dilakukan untuk melihat Value setiap unsur
pemasaran dan ditentukan Value keseluruhan dari keempat unsur tersebut. Tabel 6.Tabel Analisis Unsur Pemasaran 4 C
Unsur Pemasaran
Nilai (Value)
Value Keseluruhan
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
Customer Value
3,1
Communication
3,2
Convenience
3,25
Cost
3,21
3,2
Dari tabel di atas (6), unsur keseluruhan Convenience mendapat nilai (Value) 3,25, yaitu
responden puas dengan keseluruhan layanan dari unsur ini, dari Value yang didapat PFI perlu
meempertahankan kualitas unsur pemasaran Convenience yang ada. Sejalan dengan itu, unsur
biaya atau Cost mendapat nilai (Value) 3,21, yang artinya responden puas atau setuju akan
biaya layanan ini, menurut pengamatan penulis, reduksi biaya tidak mungkin dilakukan,
dikarenakan tarif yang ditetapkan sudah termasuk rendah. Unsur keseluruhan Communication
mendapatkan nilai 3,2 yaitu responden puas akan layanan ini, terutama pada sikap ramah
pustakawan dalam melayani pemustaka, layanan yang perlu ditingkatkan dalam unsur ini
adalah pemberdayaan website agar dapat dimaksimalkan untuk sarana tanya jawab antar
pemustaka dan pustakawan, juga untuk sarana promosi acara dan koleksi di PFI. Unsur
keseluruhan Customer Value mendapat nilai 3,1 yang artinya responden puas akan layanan
ini, akan lebih baik jika promosi koleksi dilakukan secara rutin, hal ini dilakukan agar
penguna dapat lebih mengenal koleksi yang ada di PFI.
Berdasarkan Value keempat unsur pemasaran pada tabel di atas (5), Value keseluruhan
yang didapat adalah 3,2. Artinya responden puas atau memberikan penilaian yang baik akan
keempat unsur pemasaran yang ada di PFI. Value yang didapat menunjukan PFI sudah
melaksanakan kegiatan pemasarannya dengan baik, fakta ini didukung dengan pengamatan
penulis, yang melihat kegiatan pemasaran di PFI berjalan dengan baik, dan jarang menerima
keluhan dari pemustaka. Kualitas kegiatan pemasaran yang ada di PFI, sebaiknya
dipertahankan, dan akan lebih baik lagi jika kualitas dapat ditingkatkan sesuai dengan
kebutuhan pemustaka.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
1. Penilaian untuk unsur layanan atau customer value dikatakan dapat memuaskan penguna.
Dari delapan pernyataan yang diajukan dalam unsur ini, penilaian penyediaan surat kabar
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
dan majalah mendapatkan penilaian tertinggi. Sedangkan penilaian koleksi jurnal
mendapatkan penilaian terendah dari pemustaka.
2. Penilaian untuk unsur biaya atau Cost dikatakan dapat memuaskan pemustaka. Penilaian ini
mendapatkan kategori setuju dari pemustaka. Sesuai dengan pengamatan penulis tarif yang
ditetapkan untuk layanan fotokopi termasuk harga yang terjangkau bagi pemustaka.
3. Penilaian untuk unsur kenyamanan atau Convenience dikatakan dapat memuaskan
pemustaka. Penilaian untuk unsur ini mendapatkan Value yang paling tinggi dari keempat
unsur yang diuji. Unsur ini berisi empat pernyataan yang diajukan pada responden, dari
ketiga pernyataan tersebut, tata ruang di PFI mendapatkan penilaian tertinggi dari
pemustaka, sementara penilaian untuk petunjuk di PFI mendapatkan nilai terendah.
4.Penilaian untuk unsur komunikasi atau Communication dikatakan dapat memuaskan
pemustaka. Dari lima pernyataan yang diajukan dalam unsur ini, penilaian untuk sikap
ramah dan bersahabat pustakawan dalam membantu pemustaka mendapatkan penilaian
tertinggi, sedangkan penilaian untuk layanan website mendapatkan nilai terendah.
5.Value keseluruhan kegiatan pemasaran di PFI mendapat penilaian yang baik dari
pemustaka. Hal ini menunjukan PFI sudah melaksanakan kegiatan pemasarannya dengan
baik.
6. Pernyataan saran pengembangan yang diajukan oleh penulis yaitu mengenai pengadaan ebook dan e-journal, mendapat penilaian yang sangat baik, yang artinya penguna sangat
setuju jika pengadaan ebook dan ejournal
akan sangat membantu pemustaka dalam
mengakses informasi yang di butuhkan.
Saran
1. Pada unsur layanan atau customer value penilaian untuk koleksi jurnal mendapatkan
penilaian terendah, karenanya perlu ada promosi rutin dan peningkatan kualitas dalam
layanan ini. Promosi dilakukan agar pemustaka lebih mengenal koleksi jurnal yang ada di
PFI.
2. Pada unsur kenyamanan atau Convenience penilaian untuk petunjuk di PFI mendapatkan
penilaian terendah dari pemustaka. Perlu ada perubahan dalam fasilitas ini, seperti
meletakan petunjuk di tempat yang lebih terlihat agar memudahkan pemustaka menemukan
koleksi yang dibutuhkan.
3. Pada unsur komunikasi atau Communication penilaian layanan website mendapatkan
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
penilaian terendah. Peningkatan kualitas layanan ini dapat ditingkatkan dengan
memaksimalkan pemberdayaan layanan website sebagai sarana komunikasi seperti layanan
tanya jawab online dengan pemustaka dan promosi koleksi baru. Selain itu pada unsurini
layanan Current Awareness Service yang dimiliki PFI sebaiknya dapat menjadi sarana
promosi koleksi baru yang dimilki PFI
4. PFI sudah dapat melaksanakan kegiatan pemasarannya dengan baik. Penilaian ini perlu
dipertahankan dengan tetap melaksanakn kegiatan pemasaran yang telah ada dengan
sebaik-baiknya, dan melakukan pengembangan jika diperlukan.
5. Pengadaan e-book dan e-journal, akan sangat membantu pemustaka terutama untuk
mahasiswa yang melakukan penelitian.
Daftar Referensi
Afrianto, Denny Widia. 2007. Memaksimalkan Fungsi Perpustakaan Sebagai
Sarana
pembelajaran Bagi Siswa di SDN. Kebonsari Kulon VI. Dalam Makalah JARDIKNAS
kota Probolinggo bagi Pustakawan.
Anggipora, Marius. 1999. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.
Badan Standardisasi Nasional. (2009). Standar Nasional Indonesia (SNI) 7496: 2009:
Perpustakaan Khusus. Jakarta: BSN
Bell, S. (2012). Students tweet the darndest things about your library – and why you need to
listen. Reference Service Review, 40 (2), 217-220. www.emeraldinsight.com/00907324.htm (diakses 2 Maret 2014)
Bilawar, Prakash Bhairu, 2013. Special Library: A Gigantic Information Centre for Specials.
India: American International Journal of Research in Humanities, Arts and Social
Sciences. (Diunduh pada tanggal 18 Juni 2014)
Coote, Hellen. 1994. How to Market Library Service Efectively. London: Aslib
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995.” Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta:
Balai Pustaka.
de Saez, Eileen Elliott. (2002). Marketing Concepts for Libraries and Information Science 2nd
Edition. London: Facet Publishing.
Ferguson, Elizabeth, 1984. Special Libraries at Work. Hamden, Connecticut: The Shoe String
Press.
Gitosudarmo, Indriyo. 2000. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta:BPFE
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
Gunton, L., & Davis, K. (2012). Beyond broadcasting: Customer service, community and
information experience in twittersphere. Reference services review, 40 (2), 224-227.
www.emeraldinsight.com/0090-7324.htm (diakses 10 Maret 2014)
Hermawan, S. Rachman dan Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan
Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia, Jakarta: Sagung Seto.
Indonesia. 2007. Undang-undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007
Perpustakaan.
tentang
Kotler, Phillip.1991 Marketing Management: Analysis, Plans, Implementation and Control.
New Jersey: Prentice Hall, inc.
Kotler, Philip. 1995, Strategi Pemasaran Untuk Organisasi Nirlaba. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium : Jilid 1 & 2. Jakarta:
Prentallindo.
Lasa, HS. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media.
Monroe, Kent B ; 1990; Pricing : Making Profitable Decision, 2th Edition. Singapore :
Mcgraw- Hill.
Morrison. 2010. Komunikasi Pemasaran Terpadu: Periklanan. Jakarta: Prenada Media
Group.
Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ronny, Kountur, 2008. Riset Pemasaran. Jakarta: PPM
Saravanan, K, 2010. Marketing of Information Services in Public Libraries: A
Survey of Theni District Library Users. (Diunduh pada tangal 25 Maret 2014)
Sevilla, Consuelo et, Al. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Indonesia
Press.
Siregar, A. Ridwan. 2004. Perpustakaan : Energi pembangunan bangsa. Medan: USU Press.
Stanton, William, J, 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alphabeta.
Sujarweni, V dan Poly Endrayanto. 2012. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sumardji, P. 1993. Pelayanan Referensi di Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius.
Supriyanto, Wahyu & Muhsin, Ahmad. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan.
Yogyakarta: Kanisius.
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
Swastha, Basu dan Irawan, 2001, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty.
Tine Silvana Rahmawati. 2004. “Faktor 4P, 3P, dan 4C Serta Aplikasinya Dalam Kegiatan
Pemasaran Perpustakaan (Library Marketing): Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas
Padjajaran
Tjiptono. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Husein, Umar, 2000. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. .
Website Perpustakaan Freedom Institute. http://freedom-institute.org
Pemasaran layanan perpustakaan..., Fitri Devita, FIB UI, 2014
Download