1 bupati alor peraturan daerah kabupaten alor

advertisement
BUPATI ALOR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG
RETRIBUSI JASA UMUM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI ALOR,
Menimbang
:
a.
bahwa
dalam
rangka
menyelenggarakan
otonomi
daerah perlu menggali sumber pendapatan daerah
untuk
membiayai
kegiatan
pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan, maka
jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan
umum yang dinikmati oleh orang pribadi atau badan,
perlu dipungut retribusi;
b. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah,
maka
peraturan
daerah
yang
mengatur
tentang retribusi daerah perlu ditinjau kembali;
c.
bahwa
berdasarkan
dimaksud
dalam
pertimbangan
huruf
a
dan
sebagaimana
huruf
b,
perlu
membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa
Umum;
Mengingat
:
1. Undang-Undang
Nomor
69
Tahun
1958
tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II Dalam Wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat
dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia
Tahun
1958
Nomor
122,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
1
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun
Perkawinan (Lembaran
Negara
1974
tentang
Republik Indonesia
Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3019);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab
Undang-Undang
Hukum
Acara
Pidana
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor 3209);
4.
Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852);
5.
Undang-Undang
Perlindungan
Indonesia
Nomor
Anak
Tahun
23
Tahun
(Lembaran
2002
Nomor
2002
Negara
109,
tentang
Republik
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);
6.
Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
7.
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia
Tahun
2004
Nomor
125,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan
Undang-Undang
Nomor
tentang Perubahan Kedua
12
Tahun
2008
Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
8.
Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia
Tahun
2
2004
Nomor
126,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9.
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4444);
10. Undang-Undang
Nomor
Kewarganegaraan
12
Tahun
Republik
2006
Indonesia
tentang
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor 4634);
11. Undang-Undang
Administrasi
Republik
Nomor
23
Tahun
Kependudukan
lndonesia
2006
tentang
(Lembaran
Tahun
2006
Tambahan Lembaran Negara
Negara
Nomor
124,
Republik lndonesia
Nomor 4674);
12. Undang-Undang
Nomor
18
Tahun
Pengelolaan Sampah (Lembaran
Indonesia
Tahun
2008
2008
tentang
Negara
Nomor
70,
Republik
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4852);
13. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas
dan
Angkutan
Jalan
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);
14. Undang-Undang
Pelayanan
Indonesia
Nomor
Publik
25
Tahun
(Lembaran
Tahun
2009
2009
tentang
Negara
Nomor
112,
Republik
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038).
15. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah
dan
Republik
Tambahan
Retribusi
Indonesia
Daerah
Tahun
Lembaran
(Lembaran
2009
Negara
Negara
Nomor
Republik
130,
Indonesia
Nomor 5049);
16. Undang-Undang
Perlindungan
Nomor
dan
32
Tahun
Pengelolaan
2009
Lingkungan
tentang
Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
3
17. Undang-Undang
Kesehatan
Nomor
(Lembaran
36
Tahun
Negara
2009
Republik
tentang
Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
18. Undang-Undang
Nomor
44
Tahun
2009
tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
19. Undang-Undang
Pembentukan
Nomor
12
Tahun
Peraturan
2011
tentang
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang
Prasarana dan Sarana Lalu Lintas Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 112,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor 3373);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan
Republik
Tambahan
Keuangan
Indonesia
Lembaran
Daerah
Tahun
(Lembaran
2005
Negara
Nomor
Republik
Negara
150,
Indonesia
Nomor 4585);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman
Pembinaan
Penyelenggaraan
dan
Pemerintahan
Pengawasan
Daerah
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor 4539);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4655);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
4
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi
Perangkat
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang
Tata
Cara
Pemberian
dan
Pemanfaatan
Insentif
Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5161);
27. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan
Pencatatan Sipil;
28. Peraturan
Meneteri
Keuangan
Nomor
11/PMK.07/2010 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi
terhadap Pelanggaran di Bidang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah;
29. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.61 Tahun
1993 tentang Rambu Lalulintas di Jalan sebagaimana
telah
diubah
terakhir
dengan
Peraturan
Menteri
Perhubungan Nomor KM.60 Tahun 2006 tentang
Perubahan
atas
Keputusan
Menteri
Perhubungan
Nomor KM.61 Tahun 1993 tentang Rambu Lalulintas
di Jalan;
30. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2003
tentang Pedoman Operasional Penyidik Pegawai Negeri
Sipil Daerah Dalam Penegakan Peraturan Daerah;
31. Peraturan Daerah Kabupaten
2003
tentang
Penyidik
Alor Nomor 11 Tahun
Pegawai
Negeri
Sipil
di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Alor (Lembaran
Daerah Kabupaten Alor Tahun 2003 Nomor 12,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor
339);
32. Peraturan Daerah Kabupaten
Alor Nomor 4 Tahun
2007 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi
5
Kewenangan Pemerintah Kabupaten Alor (Lembaran
Daerah
Kabupaten
Alor
Tahun
2007
Nomor
4,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor
436);
33. Peraturan Daerah Kabupaten
Alor Nomor 10 Tahun
2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2007
Nomor 10, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten
Alor Nomor 442);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ALOR
dan
BUPATI ALOR
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
1.
Daerah adalah Kabupaten Alor.
2.
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Alor.
3.
Bupati adalah Bupati Alor.
4.
Dewan Perwakikan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Alor.
5.
Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset yang selanjutnya disebut Dinas
PKA adalah Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Kabupaten Alor.
6.
Kepala Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset adalah Kepala Dinas
Pendapatan Keuangan dan Aset Kabupaten Alor.
7.
Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Alor.
8.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yang selanjutnya
disebut Dishubkominfo adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Alor.
6
9.
Dinas
Koperasi,
Usaha
Kecil
dan
Menengah,
Perindustrian
dan
Perdagangan yang selanjutnya disebut Dinas Koperasi, UKM dan Perindag
adalah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Alor.
10. Dinas Pekerjaan Umum yang selanjutnya disebut Dinas PU adalah Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Alor.
11. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang selanjutnya disebut
Dispenduk dan Capil adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Alor.
12. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Alor.
13. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
Pusat Kesehatan Masyarakat beserta jaringannya yang memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di Daerah.
14. Rumah Sakit Bergerak adalah Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Alor.
15. Jaringan
Puskesmas
adalah
sarana
Puskesmas yang terdiri atas
pelayanan
kesehatan
jaringan
Puskesmas Pembantu, Polindes dan
Poskesdes yang berada di Daerah.
16. Unit Pelaksana Teknis Kebersihan dan Pertamanan yang selanjutnya
disingkat
UPTKP
adalah
Unit
Pelaksana
Teknis
Kebersihan
dan
Pertamanan Kabupaten Alor.
17. Rukun Tetangga/Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RT/RW adalah
rukun tetangga/rukun warga yang ada di daerah.
18. Penderita/pasien adalah orang yang mendapat pelayanan kesehatan pada
RSUD, Rumah Sakit Bergerak, dan Puskesmas beserta jaringannya.
19. Pengobatan adalah Pelayanan pengobatan oleh dokter atau tenaga medis
yang ditunjuk dengan resmi untuk mengadakan pelayanan kesehatan.
20. Pelayanan kesehatan adalah segala kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan
kepada
seseorang
dalam
rangka
observasi,
diagnosis,
pengobatan, atau pelayanan kesehatan lainnya di RSUD, Rumah Sakit
Bergerak, dan Puskesmas dan jaringannya.
21. Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan
lainnya tanpa tinggal di rawat inap.
22. Pelayanan rawat inap adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan
lainnya dengan memanfaatkan sarana rawat inap.
7
23. Pelayanan rawat darurat adalah pelayanan kesehatan tingkat lanjutan
yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah atau menanggulangi
resiko kematian atau cacat.
24. Tindakan medis dan terapi adalah tindakan pembedahan dan/atau
tindakan pembedahan lainnya.
25. Penunjang diagnostik adalah pelayanan untuk menunjang menegakan
diagnosa.
26. Perawatan jenazah adalah kegiatan merawat jenazah yang dilakukan oleh
RSUD untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pemakaman, bukan
untuk kepentingan proses pengadilan.
27. Persil adalah sebidang tanah baik dengan atau tanpa bangunan milik
daerah yang digunakan sebagai tempat tinggal, tempat usaha atau
keperluan lainnya.
28. Pemakai persil adalah penghuni/pemakai suatu tempat milik daerah baik
untuk tempat tinggal, tempat usaha atau tempat lainnya.
29. Bangunan adalah rumah, gedung, kantor dan bangunan lainnya yang
dibangun d atas persil.
30. Sampah adalah sisa/kotoran dan lain sebagainya yang berbentuk benda
padat, cair dan gas yang dibuang karena dianggap tidak berguna lagi,
baik yang berasal dari perorangan/rumah tangga, perusahaan/kantor
dan tempat lain yang dapat mengganggu tempat-tempat atau lingkungan
khususnya tempat-tempat umum.
31. Tempat
sampah
adalah
tempat
untuk
menampung
sampah
yang
disediakan oleh pemakai persil pada masing-masing persil.
32. Tempat Pembuangan Sampah Sementara yang selanjutnya disingkat
TPSS adalah tempat yang disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk
menampung sampah dari tempat-tempat sampah.
33. Tempat Pembuangan Sampah Akhir yang selanjutnya disingkat TPSA
adalah
tempat
yang
disediakan
oleh
Pemerintah
Daerah
untuk
menampung dan memasarkan sampah.
34. Kartu Tanda Penduduk, yang selanjutnya disingkat KTP, adalah identitas
resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Dinas yang
berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
35. Kartu Keluarga, yang selanjutnya disingkat KK, adalah kartu identitas
keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam
keluarga, serta identitas anggota keluarga.
8
36. Pencatatan Sipil adalah pencatatan Peristiwa Penting yang dialami oleh
seseorang dalam register Pencatatan Sipil pada Dispenduk Capil.
37. Akta Catatan Sipil adalah akta otentik yang diterbitkan oleh Pemerintah
Daerah mengenai Peristiwa Kelahiran, Perkawinan, Kematian, Pengakuan
dan Pengesahan Anak, Pengangkatan Anak, Ganti Nama dan Perubahan
Nama yang diterbitkan dan disimpan di Dispenduk Capil
sebagai
Dokumen Negara.
38. Jalan umum adalah setiap jalan dalam daerah dalam bentuk apapun
yang terbuka untuk umum.
39. Tempat
umum
adalah
tempat-tempat
yang
meliputi
taman-taman
halaman umum, lapangan-lapangan dan fasilitas lainnya yang disediakan
oleh Pemerintah Daerah.
40. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan bermotor
dan/atau tidak bermotor yang bersifat sementara.
41. Parkir di tepi jalan umum adalah pemanfaatan tepi jalan umum yang oleh
Pemerintah Daerah ditetapkan sebagai tempat parkir kendaraan umum.
42. Pasar adalah tempat yang diberi batas tertentu dan terdiri atas
halaman/pelataran, bangunan berbentuk los atau kios dan bentuk
lainnya yang dikelola oleh Pemerintah Daerah sebagai tempat transaksi
jual beli.
43. Pasar kelas I adalah pasar yang disediakan oleh Pemerintah Daerah yang
berada di Ibu kota Kabupaten (pasar kota).
44. Pasar kelas II adalah pasar yang disediakan oleh Pemerintah daerah yang
berada di ibu kota Kecamatan (Pasar wilayah/Kecamatan).
45. Pasar kelas III adalah pasar yang disediakan oleh Pemerintah Daerah
yang berada di Ibu Desa.
46. Los adalah bangunan tetap dalam lingkungan pasar berbentuk bangunan
memanjang tanpa dilengkapi dinding.
47. Kios adalah bangunan di pasar yang beratap dan dipisahkan satu dengan
yang lain dengan dinding pemisah mulai dari lantai sampai dengan langitlangit yang dipergunakan untuk usaha berjualan.
48. Penguji adalah pejabat yang ditunjuk menurut Peraturan Perundangundangan yang berlaku untuk melaksanakan pengujian kendaraan
bermotor.
49. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakan oleh mesin yang
berada pada kendaraan itu.
9
50. Pengujian berkala kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan
menguji
dan/atau
memeriksa
bagian
kendaraan
bermotor,
kereta
gandengan, kereta tempelan dan kendaraan khusus yang dilakukan
secara berkala dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis
dan laik jalan.
51. Persyaratan teknis adalah persyaratan tentang susunan, ukuran, bentuk,
karoseri, emisi gas buang, penggunaan penggandengan dan penempelan
kendaraan bermotor.
52. Laik jalan/berlayar adalah persyaratan minimum suatu kendaraan
bermotor yang harus dipenuhi agar terjaminnya keselamatan serta
mencegah terjadinya pencemaran udara dan kebisingan lingkungan pada
waktu dioperasikan di jalan dan/atau dilaut.
53. Mobil penumpang umum adalah setiap kendaraan bermotor yang
dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk
tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan
bagasi.
54. Mobil Bus adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk
dalam sepeda motor, mobil penumpang, dan mobil khusus yang
dilengkapi lebih dari 8 (delapan) temapt duduk tidak termasuk tempat
duduk
pengemudi,
baik
dengan
maupun
tanpa
perlengkapan
pengangkutan bagasi.
55. Kendaraan khusus adalah setiap kendaraan bermotor selain daripada
kendaraan bermotor untuk penumpang, dan kendaraan bermotor untuk
barang
yang
penggunaannya
untuk
keperluan
khusus
dan/atau
pengangkutan barang-barang secara khusus.
56. Kendaraan bermotor di air adalah setiap perahu bermotor yang digunakan
sebagai angkutan orang dan barang untuk menyeberang dalam wilayah
Kabupaten Alor.
57. Kereta gandeng adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut
barang yang dirancang untuk ditarik dengan kendaraan bermotor.
58. Kereta tempelan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut
barang-barang yang seluruh bebannya ditumpu oleh alat itu sendiri dan
dirancang untuk ditarik dengan kendaraan bermotor.
59. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang retribusi
daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
10
60. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan
yang memenyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang
dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
61. Jasa umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk tujuan kepentingan dan pemanfaatan umum serta dapat
dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.
62. Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa
atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan
oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
63. Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan
kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
64. Obyek retribusi adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan pemanfaatan umum
serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.
65. Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan
atau menikmati penggunaan jasa usaha yang bersangkutan.
66. Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan
Perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran
retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.
67. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan
batas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa tertentu dari
Pemerintah Daerah.
68. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SKRD
adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya pokok
retribusi.
69. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat
SKRDLB adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah
kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar
dari pada retribusi yang terutang atau seharusnya tidak terutang.
70. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD adalah
surat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administrasi
berupa bunga dan/atau denda.
71. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SSRD adalah
surat yang oleh wajib retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran
atau penyetoran retribusi yang terutang ke Kas Daerah atau ketempat
pembayaran lain yang ditetapkan oleh Bupati.
11
BAB II
JENIS RETRIBUSI
Pasal 2
Jenis Retribusi Jasa Umum yang dipungut di daerah, meliputi :
a. Retribusi Pelayanan Kesehatan;
b. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;
c. Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil;
d. Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum;
e. Retribusi Pelayanan Pasar;
f. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;
g. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;
h. Retribusi Penyediaan dan/atau penyedotan kakus;
i. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang; dan
j. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.
BAB III
RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN
Bagian Kesatu
Nama, Objek, Subjek dan Wajib Retribusi
Pasal 3
(1)
Dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan dipungut retribusi atas
pelayanan kesehatan oleh Pemerintah Daerah.
(2)
Objek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah kegiatan
pelayanan kesehatan pada RSUD, Rumah Sakit Bergerak, Puskesmas dan
jaringannya.
(3)
Tidak termasuk objek retribusi adalah :
a. pelayanan pendaftaran; dan
b. pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Pemerintah, BUMN, BUMD
dan Pihak Swasta.
(4)
Subjek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah orang
pribadi atau badan yang menggunakan atau memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan.
(5)
Wajib retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah orang
pribadi atau badan yang menurut ketentuan Peraturan Perundang-
12
undangan diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi Pelayanan
Kesehatan.
(6)
Pelayanan kesehatan pada RSUD sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
adalah :
a. rawat jalan;
b. rawat inap;
c. rawat darurat;
d. rawat sehari (one day care); dan
e. pelayanan lainnya.
(7)
Pelayanan kesehatan pada Puskesmas dan jaringannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), meliputi :
a. rawat jalan;
b. rawat inap;
c. rawat kunjungan; dan
d. tindakan medik :
1). tindakan medik ringan;
2). tindakan medik sedang; dan
3). tindakan medik gizi.
e. pemeriksaan laboratorium; dan
f. administrasi kesehatan lainnya.
Bagian Kedua
Golongan Retribusi dan Wilayah Pemungutan
Pasal 4
(1)
Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, digolongkan dalam
retribusi jasa umum.
(2)
Pemungutan retribusi Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1), dilakukan dalam wilayah Daerah.
Bagian Ketiga
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 5
Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan frekwensi pelayanan kesehatan,
jenis pelayanan, pemakaian bahan dan kelas perawatan.
13
Bagian Keempat
Prinsip Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 6
(1)
Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan
ditetapkan
dengan
bersangkutan,
memperhatikan
kemampuan
biaya
penyediaan
masyarakat,
aspek
jasa
yang
keadilan
dan
pengendalian atas pelayanan tersebut.
(2)
Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi biaya operasional
dan pemeliharaan, biaya bunga dan biaya modal.
a. dalam
hal
penetapan
tarif
sepenuhnya
memperhatikan
biaya
penyediaan jasa, penetapan tarif hanya untuk menutup sebagian biaya
penyelenggaraan;
b. pengadaan kartu dan catatan pasien; dan
c. operasional dan pemeliharaan.
(3)
Komponen retribusi terdiri dari :
a. jasa sarana; dan
b. jasa pelayanan.
Pasal 7
(1)
Biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 menggunakan komponen
tarif pelayanan kesehatan, meliputi :
a. pelayanan medik, penunjang medik dan non medik;
b. pengobatan;
c. penginapan dan konsumsi;
d. pengadaan kartu dan catatan pasien; dan
e. operasional dan pemeliharaan.
(2)
Komponen retribusi terdiri dari :
a. jasa sarana; dan
b. jasa pelayanan.
Pasal 8
(1)
Tarif retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 digolongkan
beradasarkan jenis pelayanan dan kelas perawatan.
(2)
Tarif retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 diperhitungkan
berdasarkan harga dasar hasil perhitungan biaya
dan kelas perawatan.
14
per jenis pelayanan
(3)
Harga dasar perhitungan biaya per jenis pelayanan kesehatan dan kelas
perawatan dan penyesuaian komponen serta tarif retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Bagian Kelima
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 9
Struktur dan besaran tarif retribusi pelayanan kesehatan tercantum dalam
Lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
BAB IV
RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN
Bagian Kesatu
Nama, Objek, Subjek dan Wajib Retribusi
Pasal 10
(1)
Dengan nama Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan, dipungut
retribusi atas pelayanan persampahan/kebersihan oleh Pemerintah
Daerah.
(2)
Objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah penggunaan
sarana prasarana dan jasa pelayanan persampahan/kebersihan yang
disediakan oleh Pemerintah Daerah, meliputi :
a. pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya ke TPSS;
b. pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi TPSS ke
TPSA; dan
c. penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah.
(3)
Dikecualikan dari objek pelayanan persampahan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), adalah pelayanan kebersihan jalan umum, taman, tempat
ibadah, sosial dan tempat umum lainnya.
(4)
Subjek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah orang
pribadi atau badan hukum yang menggunakan atau memanfaatkan jasa
pelayanan persampahan/kebersihan yang disediakan oleh Pemerintah
Daerah.
(5)
Wajib retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah orang
pribadi
atau
badan
hukum
yang
15
menurut
ketentuan
Peraturan
Perundang-undangan diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi
persampahan/kebersihan.
Bagian Kedua
Golongan Retribusi dan Wilayah Pungutan
Pasal 11
(1)
Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), digolongkan
dalam Retribusi Jasa Umum.
(2)
Pemungutan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), dilakukan dalam wilayah Daerah.
Bagian Ketiga
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 12
Tingkat
penggunaan
berdasarkan
jumlah
jasa
pelayanan
fasilitas
yang
persampahan/kebersihan
tersedia
serta
frekwensi
diukur
pelayanan
persampahan/kebersihan yang digunakan.
Bagian Keempat
Prinsip Penetapan Struktur dan Tarif
Pasal 13
Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan pada
tujuan
untuk
memberikan
pelayanan
dengan
memperhatikan
biaya
penyediaan jasa dan kemampuan masyarakat serta aspek keadilan.
Bagian Kelima
Struktur dan Besarnya Tarif
Pasal 14
(1)
Struktur dan besarnya tarif retribusi didasarkan pada klasifikasi lokasi
sumber sampah.
(2)
Struktur dan besarnya tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), tercantum dalam Lampiran II dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
16
BAB V
RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK
DAN AKTA CATATAN SIPIL
Bagian Kesatu
Nama, Objek, Subjek dan Wajib Retribusi
Pasal 15
(1)
Dengan nama
Catatan
Sipil,
Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta
dipungut
retribusi
atas
biaya cetak KTP dan Akta
Catatan Sipil oleh Pemerintah Daerah.
(2)
Objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah penggantian
biaya cetak blanko KK, KTP dan blanko Akta Catatan Sipil.
(3)
Subjek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah orang
pribadi yang melakukan pembayaran atas pelayanan yang disediakan
oleh Pemerintah Daerah, berupa perolehan dan/atau pemanfaatan Kartu
Keluarga, KTP dan Akta Catatan Sipil.
(4)
Wajib retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah orang
pribadi atau badan yang menurut ketentuan Peraturan Perundangundangan
diwajibkan
untuk
melakukan
pembayaran
retribusi
Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Catatan Sipil.
Bagian Kedua
Golongan Retribusi dan Wilayah Pungutan
Pasal 16
(1)
Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1), digolongkan
dalam jenis Retribusi Jasa Umum.
(2)
Pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1),
dilakukan dalam wilayah Daerah.
Bagian Ketiga
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 17
Tingkat penggunaan jasa retribusi penggantian biaya cetak KTP dan Akta
Catatan Sipil diukur berdasarkan jumlah kartu dan akta yang diterbitkan.
17
Bagian Keempat
Prinsip Penetapan Strutur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 18
Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan pada
tujuan
untuk
memberikan
pelayanan
dengan
memperhatikan
biaya
penyediaan jasa dan kemampuan masyarakat serta aspek keadilan.
Bagian Kelima
Srtuktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 19
Struktur dan besarnya tarif retribusi tercantum dalam Lampiran III dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB VI
RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM
Bagian Kesatu
Nama, Objek, Subjek dan Wajib Retribusi
Pasal 20
(1)
Dengan
dipungut
nama
retribusi
Retribusi
atas
Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum,
pelayanan parkir ditepi jalan umum yang
disediakan oleh Pemerintah Daerah.
(2)
Objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah penyediaan
pelayanan parkir di tepi jalan umum oleh Pemerintah Daerah.
(3)
Subjek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah orang
pribadi atau badan yang menggunakan atau menikmati penyediaan
pelayanan parkir ditepi jalan umum.
(4)
Wajib retribusi sebagaimana dimasud pada ayat (1), adalah orang pribadi
atau badan yang menurut ketentuan Peraturan Perundang-undangan
diwajibkan membayar retribusi pelayanan parkir ditepi jalan umum.
18
Bagian Kedua
Golongan Retribusi dan Wilayah Pungutan
Pasal 21
(1)
Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1), digolongkan
dalam jenis Retribusi Jasa Umum.
(2)
Pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1),
dilakukan dalam wilayah Daerah.
Bagian Ketiga
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 22
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
diukur berdasarkan intensitas lalulintas, frekwensi dan jenis kendaraan.
Bagian Keempat
Prinsip Penetapan Strutur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 23
Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan
pada tujuan untuk memberikan pelayanan dengan memperhatikan biaya
penyediaan jasa dan kemampuan masyarakat serta aspek keadilan.
Bagian Kelima
Srtuktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 24
Struktur dan besarnya tarif retribusi tercantum dalam Lampiran IV dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
19
BAB VII
RETRIBUSI PELAYANAN PASAR
Bagian Kesatu
Nama, Objek, Subjek dan Wajib Retribusi
Pasal 25
(1)
Dengan nama Retribusi Pelayanan Pasar, dipungut retribusi atas
pelayanan pasar oleh Pemerintah Daerah.
(2)
Objek
retribusi
pasar
adalah
penyedian
fasiliitas
pasar
tradisional/sederhana berupa pelataran, los, kios yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah dan khusus disediakan untuk pedagang.
(3)
Dikecualikan dari objek retribusi adalah pelayanan fasilitas pasar yang
dikelolah oleh BUMN, BUMD dan pihak swasta.
(4)
Subjek
retribusi
adalah
orang
pribadi
atau
badan
hukum
yang
menggunakan dan/atau memanfaatkan fasilitas tempat dan sarana
pasar.
(5)
Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan hukum yang menurut
ketentuan Peraturan Perundang-undangan diwajibkan untuk melakukan
pembayaran retribusi pasar.
Bagian Kedua
Golongan Retribusi dan Wilayah Pemungutan
Pasal 26
(1)
Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1), digolongkan
dalam jenis Retribusi Jasa Umum.
(2)
Pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1),
dilakukan dalam wilayah Daerah.
Bagian Ketiga
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 27
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Pelayanan Pasar diukur berdasarkan pada
kualitas penggunaan jasa pelayanan dan/atau fasilitas yang tersedia.
20
Bagian Keempat
Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Tarif
Pasal 28
Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan pada
kebijakan daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan fasilitas pasar,
kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
Bagian Kelima
Srtuktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 29
Struktur dan besarnya tarif retribusi tercantum dalam Lampiran V dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB VIII
RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR
Bagian Kesatu
Nama, Subjek, Objek dan Wajib Retribusi
Pasal 30
(1)
Dengan nama Retribusi
Pengujian
Kendaraan Bermotor, dipungut
retribusi atas pelayanan pengujian kendaraan bermotor oleh Pemerintah
Daerah.
(2)
Objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah uji berkala
terhadap setiap kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan dan di air
sesuai
dengan
ketentuan
Peraturan
Perundang-undangan
yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah, :
a. mobil penumpang umum;
b. mobil barang;
c. kendaraan khusus;
d. kereta gandengan;
e. kereta tempelan;
f. Kapal/perahu motor; dan
g. speed boat.
(3)
Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan
pelayanan pengujian kendaraan bermotor yang laik uji oleh Pemerintah
21
Daerah.
(4)
Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan hukum yang menurut
ketentuan Peraturan Perundang-undangan diwajibkan untuk melakukan
pembayaran retribusi pengujian kendaraan bermotor.
Bagian Kedua
Golongan Retribusi dan Wilayah Pemungutan
Pasal 31
(1)
Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1), digolongkan
dalam jenis Retribusi Jasa Umum.
(2)
Pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1),
dilakukan dalam wilayah Daerah.
Bagian Ketiga
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 32
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor diukur
berdasarkan
jumlah
dan
jenis
kendaraan,
berat
kendaraan,
waktu
pemeriksaan dan frekwensi penggunaan peralatan pengujian kendaraan
bermotor.
Bagian Keempat
Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Tarif
Pasal 33
Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan pada
tujuan
untuk
kenyamanan
dan
ketertiban
serta
mewujudkan
kondisi
kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan teknis laik jalan, laik
berlayar, dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa dan kemampuan
masyarakat serta aspek keadilan.
22
Bagian Kelima
Srtuktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 34
Struktur dan besarnya tarif retribusi tercantum dalam Lampiran VI dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB IX
RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA
Bagian Kesatu
Nama, Objek, Subjek dan Wajib Retribusi
Pasal 35
(1)
Dengan nama Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta, dipungut retribusi
atas pelayanan penyediaan peta oleh Pemerintah Daerah.
(2)
Objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah penyediaan
peta oleh Pemerintah Daerah.
(3)
Subyek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah orang
pribadi atau badan yang memperoleh layanan data dalam bentuk peta.
(4)
Wajib retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah orang
pribadi atau badan yang menurut ketentuan Peraturan Perundangundangan
diwajibkan
untuk
melakukan
pembayaran
retribusi
Penggantian biaya cetak peta.
Bagian Kedua
Golongan Retribusi dan Wilayah Pungutan
Pasal 36
(1)
Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1), digolongkan
dalam jenis Retribusi Jasa Umum.
(2)
Pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1),
dilakukan dalam wilayah Daerah.
23
Bagian Ketiga
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 37
Tingkat penggunaan jasa retribusi penggantian biaya cetak peta diukur
berdasarkan skala peta.
Bagian Keempat
Prinsip Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 38
Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan pada
tujuan
untuk
memberikan
palayanan
dengan
memperhatikan
biaya
penyediaan jasa, dan kemampuan masyarakat serta aspek keadilan.
Bagian Kelima
Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 39
Struktur dan Besarnya tarif retribusi tercantum dalam Lampiran VII dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB X
RETRIBUSI PENYEDIAAN DAN/ATAU PENYEDOTAN KAKUS
Bagian Kesatu
Nama, Subjek, Objek dan Wajib Retribusi
Pasal 40
(1)
Dengan
nama
Retribusi
Penyediaan
dan/atau
Penyedotan
Kakus,
dipungut retribusi atas pelayanan penyedotan kakus oleh Pemerintah
Daerah.
(2)
Objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah pelayanan
penyediaan dan/atau penyedotan kakus.
(3)
Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
adalah
pelayanan
penyediaan
dan/atau
penyedotan
kakus
yang
disediakan, dimiliki dan/atau dikelolah oleh BUMN, BUMD dan pihak
swasta.
24
(4)
Subjek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah orang
pribadi
atau
badan
hukum
yang
memanfaatkan
jasa
pelayanan
penyedotan kakus.
(5)
Wajib retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah orang
pribadi
atau
badan
hukum
yang
menurut
ketentuan
Peraturan
Perundang-undangan diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi
penyediaan dan/atau penyedotan kakus.
Bagian Kedua
Golongan Retribusi dan Wilayah Pemungutan
Pasal 41
(1)
Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (1), digolongkan
dalam jenis Retribusi Jasa Umum.
(2)
Pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (1),
dilakukan dalam wilayah Daerah.
Bagian Ketiga
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 42
Tingkat penggunaan jasa Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus
diukur berdasarkan pada frekwensi penggunaan penyedotan kakus.
Bagian Keempat
Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Tarif
Pasal 43
Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan pada
tujuan
untuk
memberikan
pelayanan
dengan
memperhatikan
penyediaan jasa dan kemampuan masyarakat serta aspek keadilan.
25
biaya
Bagian Kelima
Srtuktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 44
Struktur dan besarnya tarif retribusi tercantum dalam Lampiran VIII dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB XI
RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG
Bagian Kesatu
Nama, Subjek, Objek dan Wajib Retribusi
Pasal 45
(1)
Dengan nama Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang, dipungut retribusi
atas pelayanan tera/tera ulang oleh Pemerintah Daerah.
(2)
Objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah pelayanan
pengujian alat-alat ukur, takar timbang, dan perlengkapannya (UTTP) dan
pengujian barang dalam keadaan terbungkus (BDKT) yang diwajibkan
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
(3)
Subjek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah orang
pribadi atau badan yang memperoleh pelayanan tera/tera ulang dari
Pemerintah Daerah.
(4)
Wajib retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah orang
pribadi atau badan yang menurut ketentuan Peraturan Perundangundangan diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi pelayanan
tera/tera ulang.
Bagian Kedua
Golongan Retribusi dan Wilayah Pemungutan
Pasal 46
(1)
Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1), digolongkan
dalam jenis Retribusi Jasa Umum.
(2)
Pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1),
dilakukan dalam wilayah Daerah.
26
Bagian Ketiga
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 47
Tingkat
penggunaan
jasa
Retribusi
pelayanan
tera/tera
ulang
diukur
berdasarkan jenis dan frekwensi jasa pelayanan dan pembinaan serta tingkat
kesulitan, karakteristik, jenis, kapasitas UTTPT/BDKT, lamanya waktu dan
peralatan yang digunakan.
Bagian Keempat
Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Tarif
Pasal 48
Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan pada
kebijakan
daerah
dengan
memperhatikan
biaya
penyediaan
jasa
dan
kemampuan masyarakat serta aspek keadilan.
Bagian Kelima
Srtuktur dan Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 49
Struktur dan besarnya tarif retribusi tercantum dalam Lampiran IX dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB XII
RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI
Bagian Kesatu
Nama, Subjek, Objek dan Wajib Retribusi
Pasal 50
(1)
Dengan nama Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, dipungut
retribusi atas pemanfaatan ruang untuk pendirian, pembangunan
menara dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan dan
kepentingan umum.
(2)
Objek
retribusi
pembangunan
adalah
menara
pemanfaatan
dengan
ruang
memperhatikan
keamanan dan kepentingan umum.
27
untuk
aspek
pendirian,
tata
ruang,
(3)
Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memanfaatkan
ruang untuk pendirian dan pembangunan menara telekomunikasi.
(4)
Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan hukum yang menurut
ketentuan Peraturan Perundang-undangan diwajibkan untuk melakukan
pembayaran retribusi pengendalian menara telekomunikasi.
Bagian Kedua
Golongan Retribusi dan Wilayah Pemungutan
Pasal 51
(1)
Retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1), digolongkan
dalam jenis Retribusi Jasa Umum.
(2)
Pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1),
dilakukan dalam wilayah Daerah.
Bagian Ketiga
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Pasal 52
Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan persentase tertentu dikaitkan
dengan frekwensi pengawasan dan pengendalian menara telekomunikasi
tersebut.
Bagian Keempat
Prinsip dan Sasaran Dalam Penetapan Tarif
Pasal 53
Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan
pada:
a.
Pembiayaan biaya operasional pengecekan dan pemantauan terhadap
perijinan menara, keadaan fisik menara dan potensi kemungkinan
timbulnya gangguan atas berdirinya menara; dan
b.
Pembiayaan
penanggulangan
keamanan
dan
kenyamanan,
biaya
perlindungan kepentingan dan kemanfaatan umum serta biaya penataan
ruang dan pemulihan keadaan.
28
Bagian Kelima
Besarnya Tarif Retribusi
Pasal 54
Besarnya tarif retribusi adalah sebesar 2% (dua persen) dari nilai jual Objek
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) menara telekomunikasi.
BAB XIII
MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG
Pasal 55
Masa retribusi adalah jangka waktu subjek retribusi untuk mendapatkan
pelayanan, fasilitas dan/atau memperoleh manfaat dari Pemerintah Daerah.
Pasal 56
Saat retribusi terutang adalah pada saat ditetapkan SKRD atau dokumen lain
yang dipersamakan.
BAB XIV
PENINJAUAN TARIF RETRIBUSI
Pasal 57
(1)
Tarif Retribusi ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun sekali.
(2)
Peninjauan
tarif
Retribusi
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1),
dilakukan dengan memperhatikan indeks harga dan perkembangan
perekonomian.
(3)
Penetapan
tarif
Retribusi
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(2),
ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
BAB XV
PEMUNGUTAN RETRIBUSI
Bagian Kesatu
Tata Cara Pemungutan
Pasal 58
(1)
Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.
(2)
Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang
29
dipersamakan.
(3)
Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dapat berupa karcis, kupon dan kartu langganan.
(4)
Hasil pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disetor
secara bruto ke kas daerah.
(5) Tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi diatur dengan Peraturan
Bupati.
Bagian Kedua
Tata Cara Pembayaran
Pasal 59
(1)
Pembayaran retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus.
(2)
Retribusi yang terutang harus dilunasi selambat-lambatnya 15 (lima
belas) hari sejak diterbitkannya SKRD
atau dokumen lain yang
dipersamakan.
(3)
Tata cara pembayaran, penentuan tempat pembayaran, angsuran dan
penundaan pembayaran retribusi diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati.
Bagian Ketiga
Sanksi Administratif
Pasal 60
Dalam hal wajib Retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang
membayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua
persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang
dibayar.
Bagian Keempat
Pemanfaatan
Pasal 61
(1) Pemanfaatan dari penerimaan Retribusi Jasa Umum diutamakan untuk
mendanai kegiatan yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan
pelayanan jasa umum yang bersangkutan.
(2) Ketentuan
mengenai
alokasi
pemanfaatan
30
Retribusi
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Bagian Kelima
Keberatan
Pasal 62
(1) Wajib retribusi tertentu dapat mengajukan keberatan hanya kepada
Bupati atau pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan.
(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan
disertai alasan-alasan yang jelas.
(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan
sejak tanggal SKRD diterbitkan,
kecuali jika wajib retribusi tertentu
dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena
keadaan di luar kekuasaannya.
(4) Keadaan di luar kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak atau kekuasaan
wajib retribusi.
(5) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar Retribusi dan
pelaksanaan penagihan Retribusi.
Pasal 63
(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal
Surat Keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang
diajukan dengan menerbitkan Surat Keputusan Keberatan.
(2) Ketentuan
sebagaimana
dimaksud
pada
memberikan kepastian hukum bagi wajib
ayat
(1),
adalah
untuk
retribusi, bahwa keberatan
yang diajukan harus diberi Keputusan oleh Bupati.
(3) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya
atau sebagian, menolak, atau
menambah besarnya Retribusi yang
terutang.
(4) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), telah lewat
dan Bupati tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan
tersebut dianggap dikabulkan.
31
Pasal 64
(1) Jika
pengajuan
keberatan
dikabulkan
sebagian
atau
seluruhnya,
kelebihan pembayaran Retribusi dikembalikan dengan ditambah imbalan
bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 12 (dua belas)
bulan.
(2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dihitung sejak bulan
pelunasan sampai dengan diterbitkannya SKRDLB.
BAB XVI
PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI
Pasal 65
(1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan
retribusi.
(2) Pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi diberikan dengan
memperhatikan kemampuan wajib retribusi.
(3) Tata cara permohonan dan pemberian pengurangan, keringanan dan
pembebasan retribusi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
BAB XVII
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
Pasal 66
(1) Atas kelebihan pembayaran Retribusi, wajib retribusi dapat mengajukan
permohonan pengembalian kepada Bupati.
(2) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan, sejak diterimanya
permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), harus memberikan keputusan.
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dan ayat (3),
telah
dilampaui
dan
Bupati
tidak
memberikan
suatu
keputusan,
permohonan pengembalian pembayaran Retribusi dianggap dikabulkan
dan SKRDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)
bulan.
(4) Apabila wajib retribusi mempunyai utang Retribusi lainnya, kelebihan
pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), langsung
diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang utang Retribusi
tersebut.
32
(5) Pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan
sejak diterbitkannya SKRDLB.
(6) Jika pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi dilakukan setelah
lewat 2 (dua) bulan, Bupati memberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua
persen) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan pembayaran
Retribusi.
(7) Tata cara pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Bupati.
BAB XVIII
PENAGIHAN
Pasal 67
(1) Penagihan retribusi terutang yang tidak atau kurang bayar dilakukan
dengan menggunakan STRD.
(2) Penagihan retribusi terutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
didahului dengan surat teguran.
(3) Pengeluaran surat teguran dilakukan setelah 7 (tujuh) hari sejak tanggal
jatuh tempo pembayaran.
(4) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran, wajib
retribusi harus melunasi retribusi yang terutang.
(5) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikeluarkan oleh
pejabat yang berwenang.
(6) Tata cara penagihan dan penerbitan surat teguran diatur dengan
Peraturan Bupati.
BAB XIX
KADALUWARSA PENAGIHAN
Pasal 68
(1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi menjadi kedaluwarsa setelah
melampaui waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya
Retribusi, kecuali jika wajib retribusi melakukan tindak pidana di bidang
Retribusi.
(2) Kedaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
tertangguh jika:
33
a. diterbitkan Surat Teguran; atau
b. ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi, baik langsung
maupun tidak langsung.
(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a, kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya Surat
Teguran tersebut.
(4) Pengakuan utang Retribusi secara langsung sebagaimana dimaksud pada
ayat
(2)
huruf
b,
adalah
wajib
retribusi
dengan
kesadarannya
menyatakan masih mempunyai utang Retribusi dan belum melunasinya
kepada Pemerintah Daerah.
(5) Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsung sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b, dapat diketahui dari pengajuan permohonan
angsuran atau penundaan pembayaran dan permohonan keberatan oleh
wajib retribusi.
BAB XX
PENGHAPUSAN PIUTANG RETRIBUSI
Pasal 69
(1) Piutang retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk
melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.
(2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Retribusi kabupaten
yang sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Tata cara penghapusan piutang retribusi yang sudah kedaluwarsa diatur
dengan Peraturan Bupati.
BAB XXI
PEMERIKSAAN
Pasal 70
(1) Bupati berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban Retribusi dalam rangka melaksanakan peraturan
perundang-undangan retribusi.
(2) Wajib retribusi yang diperiksa wajib :
a. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen
yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan
objek retribusi yang terutang;
34
b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang
dianggap
perlu
dan
memberikan
bantuan
guna
kelancaran
pemeriksaan; dan/atau
c. memberikan keterangan yang diperlukan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemeriksaan Retribusi diatur
dengan Peraturan Bupati.
BAB XXII
INSENTIF PEMUNGUTAN
Pasal 71
(1)
SKPD yang melaksanakan pemungutan retribusi dapat diberi insentif
atas dasar pencapaian kinerja tertentu.
(2)
Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
(3)
Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati berpedoman
pada Peraturan Pemerintah.
BAB XXIII
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 72
(1)
Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah
diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan
tindak pidana di bidang Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
(2)
Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah Pejabat Pegawai
Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah yang diangkat oleh
Pejabat
yang
berwenang
sesuai
ketentuan
Peraturan
Perundang-
undangan.
(3)
Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah :
a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau
laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah
agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;
35
b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang
pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan
sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah;
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi, badan
sehubungan dengan tindak pidana retribusi daerah;
d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen lain berkenaan
dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah;
e. melakukan
penggeledahan
untuk
mendapatkan
bahan
bukti
pembukuan pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan
penyitaan
terhadap
bahan
bukti
pembukuan,
pencatatan
dan
dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang
bukti tersebut;
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas
penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah;
g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan
ruangan pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa
identitas orang dan atau dokumen
yang dibawa sebagaimana
dimaksud dalam huruf e;
h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang
retribusi daerah;
i. memanggil orang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang
retribusi daerah;
j. menghentikan penyidikan; dan
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan
tindak pidana di bidang retribusi daerah menurut hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan.
(4)
Penyidik
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1),
memberitahukan
dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannnya kepada
Penuntut Umum, melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik
Indonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang
Hukum Acara Pidana.
BAB XXIV
KETENTUAN PIDANA
Pasal 73
(1)
Wajib
retribusi
yang
tidak
melaksanakan
kewajibannya
sehingga
merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama
36
3 (tiga) bulan atau pidana denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah
Retribusi terutang yang tidak atau kurang dibayar.
(2)
Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah pelanggaran.
(3)
Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan penerimaan
Negara.
BAB XXV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 74
(1)
Pejabat pengawas Dinas PKA, Dinas Kesehatan, Dinas PU, Dinas Perhub
Kom Info, Dinas Kependuk dan Capil, Dinas Koperasi, UKM dan Perindag
dan RSUD karena fungsi dan tugasnya mengadakan pembinaan dan
pengawasan retribusi.
(2)
Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
meliputi :
a.
pemberian pedoman pengelolaan retribusi;
b. pemberian petunjuk dan langkah operasional pemungutan retribusi;
dan
c.
(3)
pemberian pelatihan bagi petugas pemungut.
Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
BAB XXVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 75
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku :
a. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 5 Tahun 2003 tentang Retribusi
Pelayanan Pasar (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 248);
b. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 7 Tahun 2003 tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2003
Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor
Nomor 335)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Alor
Nomor 19 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Alor Nomor 7 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan
37
Kesehatan (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2008 Nomor 28,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 461);
c. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 18 Tahun 2005 tentang Retribusi
Pengujian Kendaraan Bermotor (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun
2005 Nomor 118, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor
381);
d. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 19 Tahun 2005 tentang Retribusi
Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Alor
Tahun 2005 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor
Nomor 382);
e. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 19 Tahun 2006 tentang
Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
(Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2006 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 430);
f.
Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 21 Tahun 2006 tentang Retribusi
Penggantian Biaya Administrasi (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun
2006 Nomor 21, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 432)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Alor
Nomor 15 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Alor Nomor 21 Tahun 2006 tentang Retribusi Penggantian
Biaya Administrasi (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2008 Nomor
25, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 457);
g. Peraturan Daerah Kabupaten Alor Nomor 10 Tahun 2008 tentang Retribusi
Persampahan/Kebersihan (Lembaran Daerah Kabupaten Alor Tahun 2008
Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Alor Nomor 452);
Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 76
Peraturan Pelaksanaan atas Peraturan Daerah ini ditetapkan paling lambat 1
(satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini diundangkan.
38
Pasal 77
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengatahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Alor.
Ditetapkan di Kalabahi
pada tanggal 31 Desember 2011
Diundangkan di Kalabahi
pada tanggal 31 Desember 2011
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TAHUN 2011 NOMOR 60
39
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG
RETRIBUSI JASA UMUM
I. UMUM
Bahwa dalam konteks penyelenggaraan otonomi daerah, Pemerintah
Daerah diberikan kewenangan untuk mengurus rumah tangganya sendiri.
Dalam perspektif ini berarti Pemerintah Daerah harus terus dimampukan
untuk menyelenggarakan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
kemasyarakatan sehingga esensi dan hakekat otonomi daerah dapat
diwujudkan.
Bahwa untuk memampukan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan,
daerah berhak mengenakan pungutan kepada masyarakat antara lain
berupa Retribusi Daerah. Oleh karena pemungutan Retribusi Daerah harus
didasarkan pada ketentuan Perundang-undangan yang berlaku, maka
Peraturan Daerah ini disusun.
Bahwa pemungutan Retribusi Daerah yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang kemudian ditindaklanjuti dengan
pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang
Retribusi
Daerah,
telah
dinyatakan
tidak
berlaku
seiring
dengan
berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah.
Bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah telah terjadi diversifikasi jenis dan
objek retribusi daerah, dimana daerah diberi kewengan untuk memunggut
40
3 (tiga) objek retribusi yakni Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha,
dan Retribusi Perizinan Tertentu.
Bahwa tentang Retribusi Jasa Umum yang oleh Pemerintah Pusat
menyerahkan kepada Daerah untuk memungut berdasarkan UndangUndang Nomor 28 Tahun 2009 terdiri dari 14 (Empat Belas) jenis, namun
4
(Empat) diantaranya
yakni Retribusi Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat, Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran,
Retribusi Pengolahan Limbah Cair, dan Retribusi Pelayanan Pendidikan,
tidak diatur dalam Peraturan Daerah ini karena potensinya tidak memadai.
Dengan demikian Retribusi Jasa Umum yang dipungut di daerah adalah 10
(Sepuluh) jenis Retribusi. Penetapan tarif tetap mengacu pada prinsip
penetapan tarif Retribusi Jasa Umum sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Hal ini dimaksudkan dalam
rangka menjaga kestabilan iklim investasi serta menghindari adanya
tumpang tindih pemungutan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Daerah.
Bahwa pengaturan tentang Retribusi Daerah sebelumnya tersebar dalam
berbagai Peraturan Daerah dimana satu jenis Retribusi diatur dengan satu
Peraturan Daerah, maka dalam rangka efektifitas dan efisiensi penyusunan
produk hukum, pengaturan tentang Retribusi Daerah saat ini dari
10 (Sepuluh) jenis Retribusi Jasa Umum hanya diatur dengan 1 (satu)
Peraturan Daerah. Hal ini dimaksudkan agar tidak membingungkan
Instansi pemungut dan/atau petugas pemungut serta masyarakat/Badan
yang diposisikan sebagai subjek Retribusi.
Bahwa dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka telah ada kepastian
hukum
dalam
pelaksanaan
pemungutan
Retribusi
mengabaikan aspek keadilan dan kemanfaatan Hukum.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
41
Daerah
tanpa
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
42
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
43
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
Pasal 41
Cukup jelas.
Pasal 42
Cukup jelas.
Pasal 43
Cukup jelas
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Cukup jelas.
Pasal 46
Cukup jelas.
Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Cukup jelas.
Pasal 49
Cukup jelas.
Pasal 50
Cukup jelas.
Pasal 51
Cukup jelas.
Pasal 52
Cukup jelas.
Pasal 53
Cukup jelas.
Pasal 54
Cukup jelas.
Pasal 55
Cukup jelas.
Pasal 56
Cukup jelas.
44
LAMPIRAN I
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN
I. RUMAH SAKIT UMUM DAN RUMAH SAKIT BERGERAK
NO
A.
1
2
B.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
C.
1
JENIS PELAYANAN
KOMPONEN TARIF
JASA RUMAH
JASA
SAKIT
PELAKSANA
(Rp)
(Rp)
TOTAL
(Rp)
RAWAT JALAN
Kunjungan Pertama
2.000
1.000
3.000
Kunjungan Ulang
1.500
1.000
2.500
PENGUJIAN KESEHATAN
Pemeriksaan Kesehatan Untuk
3.000
1.000
4.000
Sekolah
Pemeriksaan Kesehatan untuk
4.000
3.000
7.000
Bekerja
Pemeriksaan Kesehatan untuk
15.000
15.000
30.000
Asuransi Jasa Raharja
Pemeriksaan Kesehatan untuk
3.500
5.000
8.500
Keterangan Sakit/Istirahat
Pemeriksaan Kesehatan untuk
3.500
5.000
8.500
Keterangan Cuti
Pemeriksaan Kesehatan untuk
5.000
5.000
10.000
SIM
Pemeriksaan Kesehatan untuk
3.000
2.000
5.000
Bebas Narkoba
Pemeriksaan Kesehatan untuk
3.000
2.000
5.000
Bebas Buta Warna
Pemeriksaan Kesehatan untuk
3.000
2.000
5.000
Calon Haji
Pemeriksaan Kesehatan untuk
30.000
20.000
50.000
Calon Legislatif
Pemeriksaan Kesehatan untuk
65.000
35.000
100.000
Calon Pejabat Struktural
Pemeriksaan Kesehatan untuk
125.000
25.000
150.000
Calon Bupati dan Wakil Bupati
Pemeriksaan Kesehatan untuk
15.000
10.000
25.000
PNS (100%)
Visum Et Repertum
3.000
2.000
5.000
DARURAT MEDIK
Darurat Medik
6.000
5.000
11.000
Pasien Darurat Medik yang perlu observasi medik lebih dari 6 Jam dikenakan
tarif 1 hari penuh sebagaimana berlaku untuk pasien rawat inap Kelas II (dua).
A. RAWAT INAP
NO
1
2
3
4
KELAS
I
II
III
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Jasa Rumah Sakit
90.000
65.000
25.000
Jasa Dokter Spesialis
40.000
25.000
10.000
Jasa Dokter Umum
30.000
15.000
5.000
Jasa Keperawatan
20.000
10.000
2.500
JUMLAH
180.000
115.000
42.500
Pasien Rawat Inap yang memerlukan konsultasi/pemeriksaan Dokter Jaga
dikenakan tarif sebagai berikut :
KOMPONEN TARIF
45
NO
KOMPONEN TARIF
1
Jasa Dokter Umum
2
Jasa Dokter Spesialis
3
Jasa Keperawatan
JUMLAH
I
(Rp)
10.000
KELAS
II
(Rp)
5.000
III
(Rp)
1.000
15.000
10.000
2.500
4.000
2.000
1.000
29.000
17.000
4.500
Tarif perawatan bayi bersama ibu yang melahirkan ditetapkan sebagai berikut:
Bayi baru lahir yang dirawat bersama ibunya (Rooming In) ditetapkan sebesar
50% (lima puluh prosen) dari tarif jasa rumah sakit ditambah jasa Dokter dan
jasa Perawat sesuai kelas perawatan ibunya.
Bayi baru lahir yang memerlukan perawatan tersendiri diruang perinatologi
ditetapkan per-hari sesuai dengan kelas perawatan ibunya serendahrendahnya tarif rawat inap Kelas II (dua).
Perawatan di ruang pemulihan ditetapkan sebesar 1 (satu) hari tarif perawatan
sesuai kelas perawatanya.
Tarif Perawatan pada ruang HCU
No
Jenis Pelayanan
A.
1
KEPERAWATAN
Minimal Care per hari
rawat (Observasi/tindakan
setiap 3 jam)
Partial Care per hari rawat
(Observasi/tindakan setiap
1 - 2 jam)
Total care per hari rawat
(Observasi/tindakan setiap
15 menit sampai 1 jam)
MEDIS
Visite Dokter per hari
Memerlukan
konsultasi/pemeriksaan
dokter jaga, per shif jaga
Konsultasi antar dokter
Spesialis sekali Konsul
DOKUMEN MEDIK
1 (Satu) paket
PENUNGGU PASIEN
Penunggu Pasien
2
3
B.
1
2
3
C.
1
D.
1
Jasa Pelaksana
Dokter
Dokter
Perawat
Spesialis
Umum
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Jasa
Rumah
Sakit
(Rp)
TOTAL
(Rp)
189.000
-
-
120.000
309.00
189.000
-
-
180.000
369.000
189.000
-
-
360.000
549.000
4.500
100.000
50.000
50.000
25.000
-
150.000
79.500
4.500
25.000
-
-
29.500
15.000
-
-
-
15.000
10.000
-
-
-
10.000
Pasien rawat inap yang dirawat oleh dokter umum/dokter spesial bersama
dokter spesial lain biaya perawatannya ditambah jasa dokter spesial pendamping
sesuai kelas perawatannya.
Lama hari perawatan dihitung sebagai berikut :
Hari perawatan dihitung sejak pasien masuk sampai 24 (dua puluh empat) Jam
pertama, dihitung 1 (satu) hari, 24 (dua puluh empat) Jam ke 2 (dua) dihitung 2
(dua) hari dan seterusnya.
Pasien yang dirawat dan pulang lebih dari 7 (tujuh) Jam kurang dari 24 (dua
puluh empat) Jam diitung 1 (satu) hari, kurang dari 7 (tujuh) Jam tidak
dihitung.
Kelebihan Jam rawat setiap hari, lebih dari 7 (tujuh) Jam dihitung 1 (satu) hari,
kurang dari 7 (tujuh) Jam tidak dihitung.
46
2. TINDAKAN MEDIK DAN TERAPI
NO
A
1
2
B
1
2
C
1
2
3
4
5
D
1
2
3
E
1
2
3
4
5
F
1
2
3
4
5
G
1
2
3
4
5
KOMPONEN TARIF
I
(Rp)
Persalinan Normal
Jasa Rumah Sakit
Jasa Pelaksana
- Bidan
- Dokter Umum
- Dokter Spesialis
Persalinan Patologis
Jasa Rumah Sakit
Jasa Pelaksana
- Dokter Umum
- Dokter Spesialis
- Bidan
Kuret
Jasa Rumah Sakit
Jasa Dokter
Jasa Bidan
Jasa Dokter Anastesi
Jasa Perawat Anastesi
Placenta Manual
Jasa Rumah Sakit
Jasa Dokter
Jasa Bidan
Bedah Besar
Jasa Rumah Sakit
Jasa Dokter Spesialis
Jasa Dokter Anastesi
Jasa Perawat Anastesi
Jasa Perawat Instrumen
Bedah Sedang
Jasa Rumah Sakit
Jasa Dokter Spsesialis
Jasa Dokter Anastesi
Jasa Perawat Instrumen
Jasa Perawat Anastesi
Bedah Kecil di Kamar Operasi
Jasa Rumah Sakit
Jasa Dokter Spesialis
Jasa Dokter Anastesi
Jasa Perawat Instrumen
Jasa Perawat Anastesi
KELAS
II
(Rp)
III
(Rp)
175.000
100.000
50.000
100.000
125.000
150.000
75.000
100.000
125.000
50.000
50.000
50.000
175.000
100.000
50.000
200.000
250.000
100.000
100.000
150.000
75.000
60.000
60.000
50.000
100.000
175.000
100.000
100.000
75.000
50.000
125.000
75.000
75.000
50.000
30.000
50.000
30.000
50.000
30.000
100.000
175.000
75.000
50.000
125.000
50.000
30.000
50.000
30.000
175.000
250.000
200.000
150.000
80.000
150.000
200.000
150.000
112.000
60.000
125.000
150.000
125.000
75.000
50.000
115.000
150.000
150.000
60.000
112.500
75.000
125.000
125.000
50.000
95.000
70.000
100.000
100.000
40.000
75.000
85.000
125.000
125.000
50.000
95.000
55.000
100.000
100.000
40.000
75.000
50.000
85.000
85.000
35.000
60.000
6.5. Besarnya Tarif Tindakan Medik Operatif/Non Operatif/Keperawatan
No
1
2
3
4
Jenis Pelayanan
Amputasi satu Jari
Tindakan Hecting 1 - 5
jahitan
Kelebihan Hecting/jahitan
Perawatan Lukla Tanpa
Jahitan
Komponen tarif
Jasa Pelayanan
Jasa
Rumah
Perawat/
Dokter
Sakit
Bidan
(Rp)
(Rp)
(Rp)
20.000
25.000
50.000
20.000
10.000
5.000
2.500
2.000
47
2.000
3.000
1.000
2.000
Tarif
(Rp)
95.000
35.000
5.500
7.000
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
Khitan/Sunat
Angkat Jahitan 1-5 Jahitan
Angkat jahitan > 5 jahitan per
jahitan
Angkat Drain
Asuhan Keperawatan Minimal
Care/hari
Asuhan Keperawatan Partial
Care/hari
Asuhan Keperawatan Total
Care/hari
Atropinisasi
Blader Training / hari
BMP (Bone Mero Punksi)
Bronchial Washing/hari
Businasi Rektum
Cerobong Angin
CVP (Mengukur)
CVP (Merawat)
CVP (Pemasangan)
Debridemen Luka
Embryotomi
Dekapitasi/Eviserasi)
Epistaksis Packing Posterior
Epistaksis Packing Anterior
Excisi Clavus
Excisi Keloid
Extraksi Kuku
Extersi Kista Bertonia
Extubasi (ETT) oleh Dokter
Extubasi (ETT) oleh Perawat
Exterpasi Kista /
Atheroma/Lipoma/Fibroma
dll
Extraksi Batu Urethra
Extraksi Benda Asing
Hidung/Telinga
Foto Therapy
Gips (Pemasangan 1 Sendi)
Gips (Pemasangan 2 Sendi)
Gips (Melepas)
Infus Pump/hari
Inkubator/hari
Insisi Luka Kecil
Insisi Luka Sedang
Intubasi Endotracheal Oleh
Dokter
Intubasi Endotracheal Oleh
Perawat
Irigasi Luka
Irigasi Vagina
Irigasi Telinga
Kateter Umbilikalis
Kumbah Lambung Setiap Kali
Laminaristik
Lavament/Sterilisasi Usus
Lepas Implant
Lepas IUD
Lepas Tampon
25.000
5.000
1.000
35.000
5.000
1.000
40.000
-
100.000
10.000
1.000
5.000
5.000
2.000
5.000
5.000
-
12.000
10.000
7.500
7.500
-
15.000
10.000
10.000
-
20.000
10.000
25.000
4.000
7.500
2.500
10.000
10.000
10.000
5.000
15.000
10.000
3.000
6.000
10.000
3.000
15.000
5.000
15.000
75.000
2.000
5.000
5.000
50.000
15.000
35.000
5.000
115.000
12.000
8.000
10.000
22.500
5.500
75.000
30.000
60.000
75.000
115.000
250.000
12.500
2.500
10.000
10.000
5.000
10.000
8.000
8.000
5.000
3.000
15.000
15.000
15.000
10.000
12.000
40.000
15.000
2.000
25.000
25.000
25.000
30.000
50.000
8.000
32.500
5.000
50.000
50.000
45.000
50.000
70.000
56.000
15.000
10.000
30.000
55.000
5.000
10.000
35.000
50.000
4.000
6.000
6.000
16.000
12.000
10.000
12.500
5.000
15.000
15.000
5.000
8.000
5.000
10.000
12.500
10.000
5.000
10.000
5.000
10.000
10.000
10.000
15.000
2.000
2.000
10.000
15.000
27.000
30.000
40.000
15.000
22.000
27.000
20.000
33.000
8.000
10.000
60.000
78.000
8.000
50.000
15.000
73.000
5.000
5.000
5.000
5.000
6.000
4.000
5.000
5.000
5.000
5.000
3.500
5.000
5.000
15.000
5.000
5.000
6.000
15.000
10.000
3.000
5.000
20.000
1.000
2.000
1.000
30.000
10.000
2.000
8.500
10.000
15.000
40.000
12.000
11.000
12.000
50.000
25.000
10.000
48
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
Melaksanakan
Hemlikmanuever
Melakukan DC Shock
Melakukan Digital Placenta
Melatih Pasien Nafas Dalam
Dan Batuk Efektif
Memasukan Obat Sitostatik /
kali
Memasukan Obat Sitostatik
Ambulator
Memasukan Obat Sitistatik /
1 Program
Memberikan Buli-Buli Panas
pada pasien kolik
Memberikan Huknah Rendah
Memberikan Huknah Tinggi
Memberikan Enema (Gliserin
Semprit)
Mencabut Cystotomi
Mengeluarkan Faeces Secara
Manual
Mucocelle
MMPI Test
Nebulizer
Oral Hygiene Khusus
Pap Smear
Pasang Kateter Kondom
Pemakaian O2/Oksigen
Pemasangan Dilatator Servix
Logam, Laminaria Stik
Pemasangan Infus
dewasa/hari
Pemasangan Infus anak/hari
Pemasangan IUD
Pemasangan Implant
Pemasangan Kateter (Oleh
Dokter)
Pemasangan Kateter (Oleh
Perawat)
Pemasangan Kateter Double
Lumen
Pemasangan NGT (Oleh
Dokter)
Pemasangan NGT (Oleh
Perawat)
Pemasangan Respirator
Pemasangan SB Tube
Pemasangan Tampon
Pemasangan Tranfusi/hari
Pemberian Obat
IV,IM,SC,IC,/kali (Max 5 x)
Pemberian Obat IV, IM, SC, IC
> 5 x/hari
Pemberian Obat Supp
Pemberian Sonde/hari
Pemeriksaan Kaca Mata
Pemeriksaan Buta
Warna/Visus
2.500
5.000
7.500
15.000
17.500
10.000
1.000
25.000
10.000
3.000
50.000
20.000
-
92.500
40.000
4.000
8.000
6.000
8.000
22.000
12.000
6.000
8.000
26.000
15.000
20.000
30.000
65.000
1.000
1.500
-
2.500
3.500
3.500
5.000
5.000
2.000
2.000
10.500
10.500
5.000
5.000
2.000
12.000
4.000
5.000
10.000
19.000
5.000
7.500
-
12.500
10.000
15.000
6.000
3.000
30.000
3.000
200/ltr
50.000
10.000
5.000
3.500
5.000
2.000
10/ltr
75.000
25.000
2.000
15.000
-
135.000
50.000
13.000
6.500
50.000
5.000
-
6.000
5.000
7.500
18.500
10.000
10.000
2.000
22.000
10.000
15.000
15.000
13.000
30.000
20.000
2.000
30.000
20.000
25.000
75.000
55.000
5.000
10.000
20.000
35.000
5.000
20.000
5.000
30.000
10.000
10.000
50.000
70.000
7.000
3.000
30.000
40.000
7.000
25.000
3.000
35.000
20.000
8.000
5.000
5.000
60.000
12.000
5.000
5.000
60.000
20.000
2.000
2.000
140.000
40.000
12.000
12.000
1.500
2.500
1.000
5.000
7.000
15.000
5.000
27.000
3.000
3.000
5.000
3.000
9.000
2.000
1.000
8.000
7.000
12.000
15.000
3.000
2.000
8.000
13.000
49
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
Penanganan
Airway/Breathing
Penanganan Sirkulasi
Pertolongan Pertama Fractur
Pengambilan Darah Arteri
Pengambilan Darah Vena
Perawatan Luka Bakar < 15%
per hari
Perawatan Luka Bakar 1530% per hari
Perawatan Luka Bakar > 30%
per hari
Perawatan Luka
Gangren/Decubitus/Infeksi
besar per kali
Perawatan Luka Gangren /
Decubitus / Infeksi sedang
per kali
Perawatan Luka
Gangren/Decubitus/Infeksi
kecil per kali
Perawatan Luka Tidak
Infeksi/kali
Perawatan Luka Gigitan
Binatang di UGD
Perawatan Luka Perineum
Perawatan Mata per hari
Perawatan
Tracheostomie/hari
Perawatan Infus/hari
Persiapan Pre Operasi
Perspirasi Test
Pitosin/Oxitocin Drips
Postural Drainage
Psikotherapi
Punksi Ascites Diagnostik
Punksi Ascites Therapi
Punksi Buli-Buli
Punksi Cranial
Punksi Douglas
Punksi Lumbal
Punksi Pericard
Punksi Pleura Diagnostik
Punksi Pleura Therapi
Punksi Sendi
Ransel Verban
Rehecting
Reposisi Manual Prolaps
Rekti/Hemoroid
Reposisi Non Operasi Uterus
prolaps
Sircumsici/Sunat
STE
Slem/Pneumo Suction per
hari
Sling/Bandage
Spoling Blas Pada Pasien Op.
Prostat/Hari
Suction/hari
6.000
10.000
10.000
26.000
6.000
10.000
3.000
1.500
5.000
5.000
6.000
3.500
5.000
5.000
5.000
1.000
16.000
20.000
14.000
6.000
15.000
10.000
3.000
28.000
25.000
20.000
3.000
48.000
35.000
30.000
3.000
68.000
25.000
25.000
3.000
53.000
15.000
15.000
3.000
33.000
5.000
5.000
2.000
12.000
5.000
7.000
-
12.000
10.000
5.000
3.000
18.000
10.000
2.000
5.000
7.000
3.000
15.000
12.000
5.000
30.000
10.000
45.000
1.000
2.000
24.000
2.000
2.000
6.000
10.000
10.000
10.000
20.000
7.500
20.000
20.000
10.000
10.000
10.000
5.000
5.000
2.000
5.000
7.500
4.000
5.000
4.000
7.000
9.000
7.000
9.000
5.000
10.000
20.000
7.000
9.000
9.000
17.500
17.500
2.000
7.500
2.000
18.000
10.000
25.000
10.000
15.000
15.000
25.000
30.000
10.000
15.000
15.000
20.000
25.000
3.000
9.000
39.000
8.000
7.000
28.000
27.000
44.000
27.000
44.000
27.500
55.000
70.000
27.000
34.000
34.000
42.500
47.500
5.000
3.000
10.000
18.000
20.000
5.000
15.000
40.000
25.000
54.000
75.000
39.000
125.000
59.000
225.000
152.000
5.000
5.000
4.000
14.000
9.000
-
15.000
24.000
8.000
20.000
3.000
31.000
4.000
12.000
3.000
19.000
50
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
Syring Pump/hari
Tali Pusat (Perawatan)
Tensilon Test
Tintura pondo philine 25%
Therapi Keluarga
Therapi Rekreasi
Tindakan Isolasi Penderita
Agresif
Transfusi Tukar
Vagina Swab
VT/Inspekulo/Hari
Vulva Hygiene/Hari
Vena Sectie
Vexatie Jari
Wedging
WSD (Mencabut)
WSD (Pemasangan)
WSD (Perawatan Pasien) per
hari
5.000
7.000
6.000
5.000
6.000
7.000
8.000
3.000
5.000
5.000
8.000
6.000
2.000
1.000
5.000
7.500
14.000
22.000
15.000
11.000
16.000
17.500
28.000
35.000
-
20.000
10.000
30.000
5.000
10.000
4.000
2.000
15.000
9.000
15.000
9.000
15.000
50.000
5.000
2.500
5.000
10.000
5.000
3.000
10.000
100.000
35.000
5.000
30.000
10.000
8.000
8.000
40.000
155.000
50.000
11.500
7.000
55.000
24.000
23.000
20.000
65.000
5.000
8.000
-
13.000
7. Besarnya Tarif Pelayanan Diagnostik
Alat &
No
Jenis Pelayanan
Bahan
(Rp)
1
Biopsi
20.000
2
Biopsi (Cuter)/Couterisasi
4.000
3
EKG (Pemeriksaan)
5.000
4
EKG
(Monitor
<
6
5.000
jam/hari)
5
EKG
(Monitor
>
6
5.000
jam/hari)
6
Mantaux Test
3.000
7
Spirometri
2.000
8
Skin Test
1.000
8. Besarnya Tarif Pelayanan Radiodiagnostik
Alat &
No
Jenis Pelayanan
Bahan
(Rp)
1
Thorax AP/PA 1 Posisi
30.000
2
Thorax Lateral
25.000
3
Thoraco Lumbal
45.000
4
BNO/KUB/BOF
25.000
5
BNO/LLD 3 Posisi
80.000
6
BNO Erect
30.000
7
Pelvis
30.000
8
Lumbo Sacral
30.000
9
Extremitas Atas
35.000
10 Clavicula
30.000
11 Humerus AP/Lat
30.000
12 Antebrachi AP/Lat
30.000
13 Cubiti AP/Lat
30.000
14 Manus AP/Lat
30.000
15 Femur AP/Lat
45.000
16 Genu AP/Lat
35.000
17 Cruris AP/Lat
45.000
18 Pedis AP/Lat
35.000
51
Jasa
Sarana
Medis
(Rp)
(Rp)
60.000
5.000
5.000
2.500
Tarif (Rp)
80.000
9.000
12.500
7.500
2.500
15.000
10.000
2.500
17.500
3.000
-
5.000
10.000
1.000
8.000
15.000
2.000
Jasa
Sarana
Medis
(Rp)
(Rp)
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
10.000
2.000
Tarif (Rp)
42.000
37.000
57.000
37.000
92.000
42.000
42.000
42.000
47.000
42.000
42.000
42.000
42.000
42.000
57.000
47.000
57.000
47.000
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Kepala AP/Lat
Basis
SPN
Waters
Mastoid
Eisler/Mandibula
Towne
Cadwell
Rheeze
TMJ
Sella Khusus
Vertebrae Cervical AP/Lat
Cervical Soft Tissue AP
Gigi
USG Tanpa Diprint
USG Dengan Diprint
45.000
30.000
30.000
35.000
65.000
65.000
65.000
65.000
65.000
75.000
75.000
65.000
65.000
20.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
15.000
15.000
2.000
2.000
3.000
2.000
3.000
2.000
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
2.000
20.000
20.000
57.000
42.000
43.000
47.000
78.000
77.000
78.000
78.000
78.000
88.000
88.000
78.000
78.000
32.000
35.000
45.000
9. Besarnya Tarif Tindakan Perawatan Gigi dan Mulut
No
Jenis Pelayanan
1
Pencabutan dengan
infiltrasi/ma biasa
Pencabutan dengan
komplikasi/penyulit
Pencabutan dengan topikal
anastesi
Tumpatan sementara
Tumpatan Amalgam
Tumpatan Silikat
Tambalan Sinar
Scalling per regio
Scalling dan root planing
Perawatan saluran akar
gigi
Pengisian saluran akar gigi
Trepanasi
Incisi abses extra/intra oral
kecil
incisi abses extra/intra oral
besar
Odontectomi/pencabutan
dengan pembukaan flap
Extripasi, Mucocele, Epulis,
Kista, Fibroma
Alveolektomi
Fenektomi/operkulektomi
Penjahitan
Buka Jahitan
Kontrol post incisi, post
extraksi dan post operasi
GTSL plat + gigi pertama
Penambahan gigi tiruan
berikutnya
Gigi tiruan lengkap per
rahang
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Alat &
Bahan
(Rp)
Jasa
Sarana
Medis
(Rp)
(Rp)
Tarif (Rp)
6.000
3.000
5.000
14.000
15.000
5.000
12.500
32.500
3.200
2.300
3.000
8.500
2.500
12.000
17.000
32.500
5.000
8.500
2.000
3.000
3.000
5.000
4.000
4.000
1.500
6.000
6.000
7.500
3.000
7.500
6.000
21.000
26.000
45.000
12.000
20.000
4.000
3.000
3.500
10.500
7.500
3.000
3.000
2.000
3.000
3.000
13.500
8.000
5.500
3.000
4.000
12.500
15.000
5.000
22.500
42.500
30.000
20.000
75.000
125.000
35.000
15.000
45.000
95.000
30.000
30.000
15.000
2.500
10.000
10.000
3.000
3.000
40.000
40.000
8.000
8.000
80.000
80.000
26.000
13.500
2.500
3.000
3.000
8.500
22.000
12.000
3.000
3.000
25.000
15.000
50.000
30.000
50.000
20.000
150.000
220.000
52
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Reparasi plat patah
12.000
Jacket crown/mahkota tiap gigi
All acrylic
34.000
Metal acrylic
70.000
Bridge tiap gigi
All acrylic
77.000
Metal acrylic
70.000
Apeks reseksi
50.000
Orthodonti lepas per
90.000
rahang
Kontrol ortho
7.000
Rebasing - Relining Full
30.000
Denture Per Rahang
Rebasing - Relining Partial
25.000
Denture Per Rahang
Fixasi/immobilisasi fraktur
37.000
proc. Alveolaris sederhana/splinting
sederhana
Ganti drain
4.000
Reposisi dislokasi
10.000
Aplikasi Fluor topikal per
10.000
regio
Penyuntikan anastesi lokal
5.000
Buka wiring per rahang
7.500
Biopsi lokal
20.000
Gingi vektomi per regio
30.000
Intradental miring per
100.000
rahang
3.000
17.500
32.500
23.000
23.000
100.000
100.000
157.000
193.000
23.000
23.000
20.000
100.000
100.000
90.000
200.000
193.000
160.000
20.000
50.000
160.000
3.000
6.000
16.000
5.000
20.000
55.000
5.000
17.500
47.500
3.000
20.000
60.000
3.000
10.000
5.000
12.500
12.000
32.500
5.000
10.000
25.000
2.000
5.000
5.000
10.000
1.500
15.000
25.000
40.000
8.500
27.500
50.000
80.000
50.000
70.000
220.000
10. Besarnya Tarif Pelayanan Rehabilitasi Medik
No
Jenis Pelayanan
1
2
3
4
Bola CP
Dry Needling
Ergo Sun (Bicycle)
Exercise Test Menggunakan
Treadmill
Infra Red Irradiation (IRR)
Kathor Tangan Dan Kaki
Kruk atau Quadri Pot
Latihan Pernafasan
Latihan Sendi-sendi Besar
Latihan Sendi Bahu, Ankle,
Leher
Latihan Sendi Kecil
Latihan Untuk Pasien Luka
Bakar Luas
Latihan Untuk Pasien
Stroke
Latihan Untuk Penderita
Cerebral Palsy
Micro Wave Diathermy
(MWD)
Paradise - Galvanisasi
Parafin Bath
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Alat &
Bahan
(Rp)
2.000
Jasa
Sarana
Medis
(Rp)
(Rp)
4.000
2.000
6.000
6.000
3.000
2.000
Tarif (Rp)
6.000
12.000
7.000
-
75.000
20.000
95.000
3.000
4.000
4.000
-
6.000
7.000
3.000
5.000
14.000
3.000
2.000
2.000
5.000
4.000
12.000
13.000
9.000
10.000
18.000
-
8.000
2.000
10.000
-
3.000
2.000
5.000
14.000
3.000
4.000
21.000
-
2.000
3.000
5.000
14.000
3.000
4.000
21.000
8.000
8.000
2.000
18.000
16.000
14.000
16.000
3.000
4.000
17.000
36.000
53
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Paralel Bar
Senam Nafas Sehat
Short Wave Diathermy
(SWD)
Shoulder Wheel
Static Bicycle
Terapi Okupasi
Terapi Wicara
Traksi Cervical
Trans Cutaneus Electro
Nerve Stimulation (TENS)
Ultra Sound Diathermy
(USD)
8.000
5.000
5.000
2.500
5.000
7.500
18.000
8.000
7.000
2.000
17.000
3.000
8.000
8.000
4.000
4.000
14.000
5.000
3.000
2.000
2.000
5.000
5.000
2.000
6.000
6.000
22.000
18.000
13.000
8.000
7.000
4.000
19.000
16.000
10.000
4.000
30.000
11. Besarnya Tarif Konseling
No
1
2
3
4
5
6
Jenis Pelayanan
KIA/KB
Kesehatan Paru
Gizi
Psikologi
HIV/AIDS
Lain-lain
Alat &
Bahan
(Rp)
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
1.000
Jasa
Sarana
Medis
(Rp)
(Rp)
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
3.000
Tarif (Rp)
5.000
5.000
6.000
5.000
5.000
6.000
12. Besarnya Tarif Pemeriksaan Laboratorium Klinik
No
Jenis Pelayanan
A.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Hematologi
- Limfosit Plasma biru
- Lekosit Mikroskopis
- Eritrosit Mikroskopis
- Trombosit
- Eosinofil
- Retikulosit
Hematokrit
Lekosit Hitung Jenis
Clotlysis
Cryofibrinogen/Cryoglobulin
Masa Pembekuan
Percobaan Pembendungan
Masa Perdarahan
Retraksi Bekuan
Laju Endap Darah (LED)
Hemoglobin Eritrosit Ratarata/HER, perhitungan
Konsentrasi
Hb
Eritrosit
rata-rata/KHER,
perhitungan
Volume Eritrosit Ratarata/VER, perhitungan
Konsentrasi Hemoglobin
Eritrosit
Euglobulin (SIA)
Golongan Darah A, B, O dan
Rhesus
17
18
19
20
21
Alat &
Bahan
(Rp)
Jasa
Sarana
Pelayanan
(Rp)
(Rp)
Tarif (Rp)
2.250
1.750
1.750
3.000
2.250
3.000
2.250
3.250
1.250
2.500
3.750
1.250
1.750
1.750
2.250
2.000
450
350
350
600
450
600
450
650
250
500
750
250
350
350
450
400
1.800
1.400
1.400
2.400
1.800
2.400
1.800
2.600
750
2.000
3.000
1.000
1.400
1.400
1.800
1.600
4.500
3.500
3.500
6.000
4.500
6.000
4.500
6.500
2.500
5.000
7.500
2.500
3.500
3.500
4.500
4.000
2.000
400
1.600
4.000
2.000
400
1.600
4.000
2.000
400
1.600
4.000
3.750
750
3.000
7.500
4.500
900
3.600
9.000
54
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
B.
55
56
57
58
59
60
61
Ketahanan Osmotik
Ham Test
Sugar Water Test
Masa Thrombin
Prothrombin Plasma
Hitung Jumlah
- Eosinofil (Blood Cell
Counter)
- Eritrosit Mikroskopis
(Blood Cell Counter)
- Lekosit Mikroskopis (Blood
Cell Counter)
- Retikulosit (Blood Cell
Counter)
- Trombosit (Blood Cell
Counter)
Lekosit Hitung Jenis (Blood
Cell Counter)
Hemoglobin (Blood Cell
Counter)
Hematokrit (Blood Cell
Counter)
Hemoglobin Eritrosit Ratarata/HER,
(Blood Cell Counter)
Konsentrasi Hb Eritrosit
rata-rata/KHER,
(Blood Cell Counter)
Volume Eritrosit Ratarata/VER,
(Blood Cell Counter)
Tromboplastin, masa partial
Euglobulin Clotlysis
(Coagulometer)
Besi, Pewarnaan
Faktor Pembekuan (1 Faktor)
Trombin penetapan waktu
seri
Trombosit Agregasi
Fibrinogen
Tetes Tebal (Malaria)
Trombo test
Fisik; volume, bau, warna,
kekeruhan
Ph
Darah Samar
Keton
Albumin, Urine (reaksi)
Bilirubin, Urine (reaksi)
Globulin
Kimia Klinik
Methemoglobin
Protein Bence Jones (reaksi)
Protein kualitatif/semi
kualitatif
Pemekatan percobaan
Pengenceran percobaan
Glukosa urine (reaksi)
Nitrit
7.500
7.500
7.500
7.500
7.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
6.000
6.000
6.000
6.000
6.000
15.000
15.000
15.000
15.000
15.000
6.500
1.300
5.200
13.000
3.750
750
3.000
7.500
3.750
750
3.000
7.500
7.500
1.500
6.000
15.000
3.750
750
3.000
7.500
6.500
1.300
5.200
13.000
6.500
1.300
5.200
13.000
6.500
1.300
5.200
13.000
3.750
750
3.000
7.500
3.750
750
3.000
7.500
3.750
750
3.000
7.500
7.500
1.500
6.000
15.000
6.000
1.200
4.800
12.000
6.000
12.500
1.200
2.500
4.800
10.000
12.000
25.000
25.000
5.000
20.000
50.000
15.000
15.500
2.250
16.250
3.000
3.100
450
3.250
12.000
12.400
1.800
13.000
30.000
31.000
4.500
32.500
1.500
300
1.200
3.000
1.500
2.250
2.250
2.250
2.250
2.250
300
450
450
450
450
450
1.200
1.800
1.800
1.800
1.800
1.800
3.000
4.500
4.500
4.500
4.500
4.500
2.250
2.250
2.250
450
450
450
1.800
1.800
1.800
4.500
4.500
4.500
2.250
2.250
2.250
3.000
450
450
450
600
1.800
1.800
1.800
2.400
4.500
4.500
4.500
6.000
55
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
C.
102
103
104
105
106
107
Analisa batu
Analisa tinja: Sel Darah,
lemak
Oval fat bodies
Sedimen
Urobilin
Urobilinogen
Protein penetapan
kuantitatif
Indikan
Carik celup urine
Bilirubin total (fotometri)
Bilirubin direk (fotometri)
High Density
Lipoprotein/HDL
Low Density
Lipoprotein/LDL
Thymol Turbidy Test (TTT)
Kalsium (Ca)
Protein Total
Albumin (fotometri)
Urea/BUN
Kreatinin
Glukosa (Fotometri)
Kalium (K)
Kholesterol
Natrium (Na)
Chlorida
Alkali fosfatase
Gama GT/Glutamin
Transferase
Glutamat Oksaloasetic
Transaminase (GOT)
Glutamat Piruval
Transaminase (GPT)
Asam Urat
Trigliserid
Laktat Dehidrogenase/LDH
Cholinesterase
Kreatinin kinase
Creatinin Kinase MB
(CKMB)
Porfirin (fotometer)
Protein Elektroforesis
Thyroxine (T4)
Triiodothyronine (T3 uptake)
Triiodothyronine (T3)
Thyreoid Stimulating
Hormon (TSH)
Imunologi
Rhematoid factor
Tes Kehamilan (HCG Test)
Anti Streptorysin O (ASTRO)
Treptonema Pallidum
Haemaglutination (TPHA)
Hepatitis B Aglutinasi (RPHA
Cell)
C-Reaktif Protein (CRP)
10.000
2.000
8.000
20.000
3.000
600
2.400
6.000
3.000
3.000
3.000
3.000
600
600
600
600
2.400
2.400
2.400
2.400
6.000
6.000
6.000
6.000
3.000
600
2.400
6.000
3.000
4.500
5.000
5.000
600
900
1.000
1.000
2.400
3.600
4.000
4.000
6.000
9.000
10.000
10.000
5.000
1.000
4.000
10.000
5.000
1.000
4.000
10.000
5.000
5.000
5.000
6.000
6.000
7.500
5.000
5.000
7.500
6.000
6.000
6.000
1.000
1.000
1.000
1.200
1.200
1.500
1.000
1.000
1.500
1.200
1.200
1.200
4.000
4.000
4.000
4.800
4.800
6.000
4.000
4.000
6.000
4.800
4.800
4.800
10.000
10.000
10.000
12.000
12.000
15.000
10.000
10.000
15.000
12.000
12.000
12.000
7.500
1.500
6.000
15.000
7.500
1.500
6.000
15.000
7.500
1.500
6.000
15.000
7.500
8.000
9.500
12.500
11.000
1.500
1.600
1.900
2.500
2.200
6.000
6.400
7.600
10.000
8.800
15.000
16.000
19.000
25.000
22.000
11.500
2.300
9.200
23.000
13.500
13.500
13.500
14.500
14.500
2.700
2.700
2.700
2.900
2.900
10.800
10.800
10.800
11.600
11.600
27.000
27.000
27.000
29.000
29.000
-
16.250
-
16.20
7.500
6.000
7.500
1.500
1.200
1.500
6.000
4.800
6.000
15.000
12.000
15.000
6.750
1.350
5.400
13.500
6.750
1.350
5.400
13.500
7.500
1.500
6.000
15.000
56
108 Veneral Deseases Research
Laboratory (VDRL)
109 Dengue Blot
110 Hepatitis B Aglutinasi
111 Widal
112 Anti HIV Rapid (Anti Human
Imun Virus)
113 Anti HBC (Anti Hepatitis B)
114 Rubella IgG (Imunoglobulin
G)
115 Anti Toxoplasma IgG
(Imunoglobulin G)
116 Anti HSV I IgG
(Imunoglobulin G)
117 Anti HSV II IgG
(Imunoglobulin G)
118 Cytomegallovirus IgG
(Imunoglobulin G)
119 Anti HIV Mikro Elisa
120 Rubella IgM (Imunoglobulin
M)
121 Anti Toxoplasma IgM
(Imunoglobulin M)
122 Anti HSV I IgM
(Imunoglobulin M)
123 Anti HSV II IgM
(Imunoglobulin M)
124 Cytomegallovirus IgM
(Imunoglobulin M)
125 Anti HIV Makro Elisa
126 Hepatitis B Makro Elisa
127 Anti HBE (Anti Hepatitis BE)
128 Anti HAV (Anti Hepatitis A
Virus)
129 Anti HIV Aglutinasi
130 Hepatitis B Mikro Elisa
131 Anti HCV (Anti Hepatitis C
Virus)
132 HBS Ag
D. Pemeriksaan Faeces
133 Lengkap
134 Kultur
E. Pemeriksaan Sputum
135 BTA 3 Kali
136 Gram
137 Mikro Kultur
F. Pemeriksaan Urine
138 Urine Sederhana
139 Combu Test
140 Urine Esbach
G. Cairan Cerebrospinal
141 None Pandi
142 Hitung Sel
143 Hitung Jenis Sel
H. Pemeriksaan Lain
144 Analisa Sperma
7.500
1.500
6.000
15.000
20.000
12.250
12.750
4.000
2.450
2.550
16.000
9.700
10.200
40.000
24.500
25.500
16.000
3.200
12.800
32.000
16.250
3.250
13.000
32.500
25.000
5.000
20.000
50.000
19.500
3.900
15.600
39.000
19.500
3.900
15.600
39.000
19.500
3.900
15.600
39.000
19.500
3.900
15.600
39.000
30.750
6.150
24.600
61.500
30.750
6.150
24.600
61.500
23.250
4.650
18.600
46.500
23.250
4.650
23.250
4.650
23.250
4.650
30.750
24.250
26.650
6.150
4.850
5.330
24.600
19.400
21.320
61.500
48.500
53.300
27.500
5.500
22.000
55.000
27.500
33.750
5.500
6.750
22.000
27.000
55.000
67.500
37.250
7.450
29.800
74.500
5.000
5.000
5.000
15.000
2.000
4.500
400
900
1.600
3.600
4.000
9.000
3.500
2.000
4.500
700
400
900
2.800
1.600
3.600
7.000
4.000
9.000
2.000
2.000
2.000
400
400
400
1.600
1.600
1.600
4.000
4.000
4.000
2.000
2.000
2.000
400
400
400
1.600
1.600
1.600
4.000
4.000
4.000
2.000
400
1.600
4.000
57
18.600
18.600
18.600
46.500
46.500
46.500
13. Besarnya Tarif Pelayanan Farmasi
No
Jasa
Sarana
Medis
(Rp)
(Rp)
5%
8%
Alat, Bahan & Obat
105%
Tarif (Rp)
125%
3. TINDAKAN MEDIK
NO
JENIS PELAYANAN
1
Amputasi satu Jari
Tindakan Hecting 1-5
2
Jahitan
Perawatan Luka Tanpa
3
Jahitan
4
Khitanan / Sunatan
5
Insisi Lokal Anastesis
6
Venaseksi
7
Eksterpasi
8
Akstraksi Benda Asing
Hidung / Telinga
9
Punksi Kandung Kemih
Perawatan Luka Gigitan
10
Binatang
11 Ekstrasi Batu Urethra
12 WSD
Epistaksis
Pakcking
13
Posterior
Epistaksis
Pakcking
14
Anterior
Pemasangan
Gips
1
15
Sendi
Pemasangan
Gips
2
16
Sendi
17 Buka Gips
18 Punksi Pleura
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
EKG Monitoring > 6
Jam/ Hari
KOMPONEN TARIF
JASA
JASA PELAKSANA
RUMAH
Perawat/
SAKIT
Dokter
Bidan
(Rp)
20.000
25.000
20.000
TOTAL
(Rp)
65.000
20.000
10.000
5.000
35.000
2.000
5.000
-
7.000
25.000
5.000
10.000
20.000
3.000
75.000
15.000
30.000
35.000
10.000
-
100.000
20.000
40.000
55.000
13.000
5.000
15.000
-
20.000
4.000
10.000
-
14.000
5.000
50.000
25.000
75.000
30.000
125.000
10.000
15.000
25.000
1.000
1.500
2.500
5.000
10.000
15.000
7.500
12.500
20.000
2.500
5.000
7.500
25.000
10.000
30.000
10.000
15.000
25.000
EKG Monitoring < 6
5.000
7.500
12.500
Jam/ Hari
Punksi Acites
5.000
25.000
30.000
Douglasi Punksi
7.500
15.000
22.500
Pemasangan
Alat
5.000
10.000
15.000
Kontrasepsi IUD
Melepasan
Alat
3.000
7.000
10.000
Kontrasepsi IUD
Pemasangan
Alat
10.000
15.000
25.000
Kontrasepsi Susuk
Melepas Alat Kontrasepsi
10.500
25.500
36.000
Susuk
Lumbal Punksi
20.000
50.000
70.000
Tindakan Medik Lain2.500
5.000
7.500
lain
Tindakan Rawat Inap Kelas III (tiga) adalah 50% (lima puluh persen) dari
besaran tarif sebagaimana tersebut diatas.
58
Bedah besar, bedah sedang dan tindakan medik lainnya apabila memakai
dokter spesialis pendamping, dikenakan jasa dokter spesialis pendamping
sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jasa dokter pelaksana.
4. TARIF DAN JENIS PELAYANAN KELAS UTAMA/VIP DAN V.VIP
No
1
A
B
C
D
E
2
A
B
Jasa Pelaksana
Jasa
Rumah
Dokter
Dokter Anastesis Instrum
Jenis Pelayanan
Sakit
Spesialis Umum
(Rp)
en
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
TARIF DAN JENIS PELAYANAN KELAS UTAMA/VIP
RAWAT INAP
- Per hari Rawat
100.000
75.000 35.000
-Per hari Rawat Bayi
Baru Lahir Normal
50.000
37.500
17.500
50%
dari
tarif
Ibunya
-Memerlukan
Konsultasi/pemeriks
3.000
12.500
10.000
aan Dokter jaga, per
shif jaga
-Konsultasi antar
Dokter spesialis,
3.000
15.000
sekali konsul
TINDAKAN MEDIK DAN TERAPI
Perawat
(Rp)
-
30.000
-
15.000
-
4.000
-
4.000
-Persalinan Normal
200.000 175.000 150.000
-
-
-Persalinan Patologis
200.000 275.000 225.000
-
-
-Kuretase
125.000 200.000 175.000
-Placenta Manual
100.000 175.000 150.000
TINDAKAN BEDAH
-Bedah Besar
250.000 400.000
-Bedah Sedang
225.000 300.000
-Bedah Kecil
200.000 250.000
PENUNGGU PASIEN
Penunggu
pasien
paling
banyak
2
5.000
orang dengan tarif
per hari
DOKUMEN MEDIK
1 ( satu) Paket
15.000
TARIF DAN JENIS PELAYANAN KELAS V.VIP
RAWAT INAP
- Perhari Rawat
200.000 100.000 60.000
-Perhari Rawat Bayi
Baru Lahir 50% dari 100.000 50.000
30.000
tarif Ibunya
-Memerlukan
Konsultasi/pemeriks
4.500
15.000
10.000
aan Dokter jaga, per
shif jaga
-Konsultasi
antar
Dokter
spesialis, 4.500
25.000
sekali konsultasi
TINDAKAN MEDIK DAN TERAPI
-
-
125.00
0
100.00
0
75.000
75.000
300.000
250.000
200.000
175.000
150.000
125.000
-
175.000
150.000
125.000
-
-
-
-
-
-
-
10.000
-Persalinan Normal
C
Bidan
(Rp)
-Persalinan
Partologis
-Kuretase
-Placenta Manual
TINDAKAN BEDAH
-Bedah Besar
-Bedah Sedang
-
-
-
-
50.000
-
-
-
25.000
-
-
-
4.000
-
-
-
4.000
200.000
175.000
150.000
-
-
200.000
275.000
225.000
-
-
125.000
100.000
200.000
175.000
175.000
150.000
-
-
125.00
0
100.00
0
75.000
75.000
250.000
225.000
400.000
300.000
-
300.000
250.000
175.000
150.000
-
59
-
175.000
150.000
No
D
E
Jenis Pelayanan
-Bedah Kecil
PENUNGGU PASIEN
Penunggu
pasien
paling
banyak
2
orang dengan tarif
per hari
DOKUMEN MEDIK
1 ( satu) Paket
Jasa Pelaksana
Anastesis Instrum
(Rp)
en
(Rp)
200.000
125.000
Jasa
Rumah
Sakit
(Rp)
200.000
Dokter
Spesialis
(Rp)
250.000
Dokter
Umum
(Rp)
-
10.000
-
-
-
15.000
-
-
-
Bidan
(Rp)
Perawat
(Rp)
-
125.000
-
-
-
-
-
10.000
5. TARIF TINDAKAN DAN/ATAU PERAWATAN GIGI DAN MULUT DAN TINDAKAN
KEPERAWATN DI UGD DAN RUANG RAWAT INAP
KOMPONEN TARIF
JASA
JASA
NO
JENIS PELAYANAN
RUMAH
PELAKSANA
SAKIT
(Rp)
(Rp)
A TARIF TINDAKAN DAN/ATAU PERAWATAN GIGI DAN MULUT
1 Cabut 1 gigi terdiri dari
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2
7.
8.
9.
10.
11.
3
4
5
B
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
-Gigi sulung Tropikal
500
1.500
-Gigi sulung Suntik
750
2.250
-Gigi Tetap
1.000
2.500
-Gigi
Tetap
dengan
1.500
3.000
Komplikasi
-Gigi M3
1.500
3.000
-Gigi M3 dengan Komplikasi
2.000
3.500
Penambalan 1 Gigi
-Tambalan sementara
500
750
-Perawatan Endo
500
1.000
-Pulp Cupping
500
750
-Tambalan Amalgam Siplek
500
1.000
-Tambalan Amalgam Siplek
750
1.250
Skaling Per Regio
500
1.000
Pengobatan
500
1.000
Sederhana/Spolling
Pengobatan Periodental
750
1.250
TINDAKAN KEPERAWATAN DI UGD DAN RUANG RAWAT INAP
Suntikan 1 kali per hari
250
750
Suntikan 2-5 kali per hari
500
1.000
Suntikan 2-5 kali per hari
750
1.250
Suntikan 2-5 kali per hari
1.000
1.500
Pemasangan Infus
1.500
3.500
Transfusi Darah
1.500
3.000
Lavemen
3.000
7.000
Sucsion per hari
3.000
5.000
Ganti balutan/ferban
1.000
2.000
Laminaristik
1.5000
5.000
Pitosin/Oksitosin Drips
1.000
2.500
Pemasangan kateter kandung
1.000
4.000
kemih
Pemasangan NGT
2.000
8.000
(Nasogastrik Tube)
Bilas Lambung
5.000
20.000
Debridemen Luka
2.500
5.000
Perawatan Luka bakar < 5%
2.500
5.000
60
TOTAL
(Rp)
2.000
3.000
3.500
4.500
4.500
5.500
1.250
1.500
1.250
1.500
2.000
1.500
1.500
1.000
1.500
2.000
2.500
5.000
4.500
10.000
8.000
3.000
6.500
3.500
5.000
10.000
25.000
7.500
7.500
17.
18.
19.
20.
Perawatan Luka bakar 6-10 %
5.000
10.000
15.000
Perawatan Luka bakar > 10 %
7.500
15.000
22.500
Tindik Telinga
1.000
4.000
5.000
Skin test
250
500
750
Tindakan keperawatan Rawat Inap kelas III (tiga) adalah 50% (lima puluh prosen)
dari besaran tarif sebagaimana tersebut diatas.
6. PENUNJANG DIAGNOSIS
6.1 untuk Jasa Rumah Sakit dan Jasa Pelaksana ditetapkan sebagai berikut :
Jasa Rumah Sakit Jasa Pelaksana
Total
No
Jasa Pemeriksaan
(Rp)
(Rp)
(Rp)
A
Besarnya tarif pemeriksaan elektromedik
1
EKG
3.000
5.000
8.000
2
USG
5.000
15.000
20.000
B
Besarnya tarif pemeriksaan Radio Diagnostik
1
Foto tanpa Kontras (besar
7.500
10.000
17.500
atau kecil)
2
Dua foto dengan 1 (satu)
10.000
10.000
20.000
film
3
Foto Gigi
3.000
10.000
13.000
4
Foto dengan Kontras
20.000
30.000
50.000
C
Besarnya tarif pemeriksaan laboratorium klinik elektromedik
1
Urine Lengkap
-Sederhana
500
500
1.000
-Combu Test
250
250
500
2
Urine Esbach
500
500
1.000
3
1.Pemeriksaan Darah
a. Darah Lengkap
-Haemoglobin
500
500
1.000
-Leocosit
500
500
1.000
-LED
500
500
1.000
-Diff Covut
500
500
1.000
b. Tetes Tebal (malaria)
500
500
1.000
c. Golongan Darah
1.000
1.000
2.000
d. Haemotokosit
500
500
1.000
e. Bleding Time/Clotting
Time
-Hitung Thrombocyte
500
500
1.000
-Hitung Erytrocyte
500
500
1.000
-Hitung Retuculosit
500
500
1.000
2. Kimia Darah
-Albumin
1.000
1.500
2.500
-Colesterol
1.000
1.500
2.500
-Tryglicerida
1.000
1.500
2.500
-Gula Darah 1 kali
1.000
1.500
2.500
-Ureum
1.000
1.500
2.500
-Creatiine
1.000
1.500
2.500
-SGOT
1.000
1.500
2.500
-SGPT
1.000
1.500
2.500
-TTT
1.000
1.500
2.500
-Alkaline phospatase
1.000
1.500
2.500
-Uric Acid
1.000
1.500
2.500
-Total Protein
1.000
1.500
2.500
-Billirubin Total
1.000
1.500
2.500
- Direct
1.000
1.500
2.500
3. Serelogi/Urinologi
1.500
1.500
-Widal Test
1.000
1.500
2.500
-VDRL
1.000
5.000
6.000
61
4
5
6
7
D
1
2
3
E
1
2
3
4
F
1
2
3
4
-Hbs Ag
-HIV
Pemeriksaan Faces
-Lengkap
-Kultur
Pemeriksaan Sputum
-BTA 3 Kali
-Gram
-Mikro Kultur
Pemeriksaan Lain
1. Analisa Sperma
2. Test Kehamilan
-Dengan Bio SCN HCG
-Dengan Bio Strip HCG
-Crosmatching 1 kali
-Glukosa Urine 1 kali
Cairan Cerobrospinal
-None Pandi
-Hitung Sel
-Hitung Jenis Sel
KONSULTASI GIZI
Konsultasi Gizi Pasien
Rawat Inap
Konsultasi Gizi Pasien
Rawat Jalan
Konsultasi gizi masyarakat
umum
PEMERIKSAAN VISUM ET REPERTUM
Pemeriksaan Luar
Bedah masyarakat dalam
Rumah Sakit
Bedah mayat di luar
Rumah Sakit
Penggalian mayat dan
Otopsi
PERAWATAN JENAZAH
Jenazah di RS > 2 Jam
Perawatan Jenazah
Penitipan Jenazah tanpa
pendingin
Penitipan Jenazah dengan
pendingin
1.500
1.500
5.000
5.000
6.500
6.500
500
1.500
1.500
2.500
2.000
4.000
500
500
2.000
2.500
1.000
2.500
3.000
1.500
4.500
1.000
1.000
2.000
500
500
1.000
500
500
500
2.500
500
1.000
1.000
3.500
1.000
500
1.000
1.000
500
1.000
1.000
1.000
2.000
2.000
1.000
2.000
3.000
1.500
2.500
4.000
2.000
3.000
5.000
2.500
5.000
7.500
40.000
75.000
115.000
25.000
125.000
150.000
15.000
175.000
190.000
7.500
15.000
10.000
25.000
17.500
40.000
15.000
15.000
30.000
20.000
20.000
40.000
1. PELAYANAN AMBULANCE DAN MOBIL JENAZAH
Bahan dan
No
Jarak Pemakaian
Alat
(Rp)
A
Mobil Ambulance
1
Kurang dan/atau sama dengan 5
15.500
Km PP
2
5 sampai dengan 10 Km PP
31.000
3
Setiap penambahan 1 Km
3.100
B
Mobil Jenazah
1
Kurang dan/atau sama dengan 5
15.500
Km PP
2
5 sampai dengan 10 Km PP
31.000
3
Setiap penambahan 1 Km
3.100
62
Jasa
Pelaksana
(Rp)
Total
(Rp)
5.000
20.500
5.000
500
36.000
3.600
5.000
20.500
5.000
3.100
36.000
6.200
2. Besarnya tarif Dokumen Medik Pasien baru Rawat Inap
No
Kelas Rawat
1
2
3
I
II
III
Jasa Rumah Sakit
(Rp)
3.000
3.000
1.000
63
Jasa Pelaksana
(Rp)
5.000
1.000
500
Total
(Rp)
8.000
4.000
1.500
64
65
66
67
LAMPIRAN II
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI PELAYANAN
PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Objek Retribusi
Tempat-tempat rekreasi
Rumah tinggal :
a. Permanen
b. Semi permanen
c. Darurat
Pabrik-pabrik
A. Hotel :
1. Melati Satu
2. Melati Dua
3. Melati Tiga
B. Hotel berbintang
Restoran/Diskotik
Rumah Makan/Depot Makan
Warung Makan
Kios
Rombong
Industri :
a. Besar
b. Menengah
c. Kecil
Pertokoan :
a. Rumah Toko
b. Rumah Toko + Apotik :
1. Besar
2. Menengah
3. Kecil
Pedagang Kaki Lima
Pedagang yang menggunakan pelataran
pasar secara tetap
Kantor-kantor swasta
Apotik
Toko Obat
Rumah Penginapan/Losmen
Perusahaan BUMN, BUMD
Kantor Instansi Pemerintah
Sekolah Negeri dan Swasta dan PT
Salon Kecantikan
Rumah potong hewan
Bengkel
68
Besarnya Tarif (Rp)
45.000/bulan
7.500/bulan
5.000/bulan
1.000/bulan
75.000/bulan
25.000/bulan
65.000/bulan
100.000/bulan
150.000/bulan
45.000/bulan
45.000/bulan
50.000/bulan
35.000/bulan
30.000/bulan
150.000/bulan
125.000/bulan
100.000/bulan
Ket.
-
-
-
125.000/bulan
200.000/bulan
175.000/bulan
150.000/bulan
1.000/hari
25.000/bulan
-
75.000/bulan
110.000/bulan
75.000/bulan
45.000/bulan
150.000/bulan
175.000/bulan
20.000/bulan
35.000/bulan
75.000/bulan
75.000/bulan
-
LAMPIRAN III
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM
STRUKTUR BESARNYA TARIF RETRIBUSI PENGGANTIAN
BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL
I.
BIAYA PENCETAKAN KARTU TANDA PENDUDUK :
No
1
2
3
II.
Jenis Pelayanan
Biaya pelayanan Kartu Tanda Penduduk
Biaya pelayanan Kartu Keluarga
Surat Keterangan Kependudukan :
a. SKTS
b. SKTP
Besarnya
WNI
27.500
27.500
20.000
20.000
Biaya
WNA
60.000
60.000
Ket
50.000
50.000
BIAYA PENCETAKAN AKTA CATATAN SIPIL :
No
A
1
B
1
C
1
D
E
F
Besarnya Biaya
WNI
WNA
Jenis Pelayanan
PENERBITAN KUTIPAN PERKAWINAN
Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Perkawinan
Rutin :
a. Didalam Kantor.
100.000
200.000
b. Diluar Kantor
200.000
500.000
PENERBITAN KUTIPAN PERCERAIAN
Biaya pencatatan dan penerbitan kutipan Akta
150.000
300.000
Perceraian
PENERBITAN KUTIPAN AKTA PENGAKUAN DAN PENGESAHAN ANAK
Biaya pencatatan dan penerbitan kutipan Akta
50.000
100.000
pengakuan dan pengesahan anak untuk setiap
anak
PENCATATAN AKTA PENGAKUAN ANAK
Biaya pencatatan dan penerbitan kutipan Akta
50.000
100.000
pengakuan Anak untuk setiap anak
PENERBITAN KUTIPAN KEMATIAN
Biaya Pencatatan dan Penertiban Kutipan Akta
50.000
100.000
Kematian
PENERBITAN KUTIPAN GANTI/PERUBAHAN NAMA
Biaya Pencatatan dan Penertiban Kutipan Akta
200.000
ganti/Perubahan nama
69
-
LAMPIRAN IV
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR
DI TEPI JALAN UMUM
No
A.
1
2
3
B.
1
2
3
C.
1
Jenis/Waktu
Kendaraan Bermotor Roda 6 keatas
0 - 3 Jam
3 – 6 Jam
Lebih dari 6 Jam
Kendaraan Bermotor Roda 4
0 - 3 Jam
4 – 6 Jam
Lebih dari 6 Jam
Kendaraan Roda 2
Sekali Parkir
70
Tarif (Rp)
3.000
10.000
15.000
2.000
6.000
10.000
1.000
LAMPIRAN V
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI PELAYANAN PASAR
No
1.
A.
1
2
3
4
B.
1
2
3
C.
1
2
3
2.
A.
1
2
Objek Pungutan
Luas
Non Kontrakan
Pasar Kelas I
Los Pasar
- Permanen/Peti
- Semi Permanen/darurat
- Bale-bale
- PKL
-
Kios
- Permanen
- Semi Permanen/darurat
- Ruko/Rumah makan
Pelataran/halaman terbuka
- Tetap
- Tidak Tetap
- MCK
- Buang Air
- Mandi
- Cuci
Pasar Kelas II
Los Pasar
- Permanen/Peti
- Semi Permanen/darurat
- Bale – bale
Kios
- Permanen
- Semi Permanen/darurat
- Ruko/Rumah makan
- Pelataran / Halaman Pasar
Pasar Kelas III
- Los Pasar
- Permanen/Peti
- Semi Permanen/darurat
- Bale-bale
- Kios
- Permanen
- Semi Permanen / Darurat
Pelataran / Halaman Pasar
Kontrak
Pasar Kelas I
Peti :
- Permanen
- Semi Permanen/Darurat/PKL
- Bale-bale/Harian Tetap
Kios
- Permanen
- Semi Permanen / Darurat
- Ruko / Rumah Makan
Per m2
Per m²
Per m²
Tarif (Rp)
50.000/bulan
45.000/bulan
40.000/bulan
45.000/bulan
7.500/bulan
4.000/bulan
5.000/bulan
-
500/hari
1.000/hari
-
1.000/pakai
2.000/pakai
3.000/pakai
-
2.000/hari
1.500/hari
1.000/hari
-
2.000/hari
1.500/hari
1.500/hari
1.000/hari
-
1.500/hari
1.000/hari
1.000/hari
-
2.500/hari
1.500/hari
1.000/hari
50.000/ Tahun
50.000/Tahun
35.000/ Tahun
100.000/Tahun
75.000/Tahun
80.000/Tahun
71
B.
1
2
Pasar Kelas II
Peti :
- Permanen
- Semi Permanen/Darurat
- Bale-bale/Harian Tetap
Kios
- Permanen
- Semi Permanen / Darurat
- Ruko / Rumah Makan
45.000/Tahun
35.000/Tahun
30.000/Tahun
75.000/Tahun
50.000/Tahun
60.000/Tahun
72
LAMPIRAN VI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM
STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI
PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR
Pengujian Berkala Pertama kali atau Pengujian Berkala perubahan bentuk :
No
A.
A.1
1
2
3
A.2
1
2
3
B.
B.1
1
2
C.
1
2
D.
1
2
3
4
5
Jenis Kendaraan
Tarif (Rp)
Kendaraan Bermotor
Pengujian Berkala atau Pengujian Berkala Perubahan Bentuk:
Mobil Bus, Mobil Barang, Hand Traktor dan
150.000/Kendaraan
Kendaraan khusus
Mobil Penumpang Umum
125.000/Kendaraan
Kereta Gandengan
75.000/Kendaraan
Tanda Bukti Lulus Uji :
Mobil Bus, Mobil Barang, Hand Traktor dan
80.000/Kendaraan
Kendaraan khusus
Mobil Penumpang Umum
65.000/Kendaraan
Kereta Gandengan
55.000/Kendaraan
Kendaraan Bermotor di Atas Air
Pengujian Berkala atau Pengujian Berkala Perubahan Bentuk :
Speed Boat
250.000
Perahu Motor
150.000
Biaya Penggantian Bukti Lulus Uji Kendaraan (Darat dan Keterangan
Kecakapan Kendaraan di Atas Air) :
Penggantian Bukti Lulus Uji yang rusak
50.000
Penggantian Bukti Lulus Uji yang hilang
50.000
Biaya Pengujian Berkala Untuk Kendaraan yang dipindahtangankan/Balik
Nama/ penghapusan/rusak :
Kendaraan Roda 6 keatas
100.000
Kendaraan Roda 4
75.000
Kendaraan Roda 2
50.000
Speed Boat
150.000
Perahu Motor
100.000
73
LAMPIRAN VII
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM
STRUKTUR DAN BESARAN TARIF RETRIBUSI
PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA
NO
1
2
3
4
SKALA PETA
1 : 20.000
1 : 10.000
1 : 500
1 : 100
TARIF
KET
100.000/lembar
150.000/lembar
200.000/lembar
300.000/lembar
74
LAMPIRAN VIII
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM
STRUKTUR DAN BESARAN TARIF RETRIBUSI
PEYEDIAAN DAN/ATAU PENYEDOTAN KAKUS
NO
1
2
KATEGORI
Dalam Kota Kalabahi :
a. Rumah Tangga
b. Kantor Instansi Pemerintah
c. Perusahaan/Kantor Swasta/Hotel/Rumah
Makan
Luar Kota Kalabahi dengan jarak 0 s/d 20 km
dari batas terluar wilayah kota Kalabahi :
a. Rumah Tangga/Sosial
b. Kantor Instansi Pemerintah
c. Perusahaan/Kantor Swasta/Hotel/Rumah
Makan
TARIF (Rp)
KET
150.000/sekali sedot
200.000/sekali sedot
250.000/sekali sedot
200.000/sekali sedot
250.000/sekali sedot
250.000/sekali sedot
3
Luar Kota Kalabahi dengan jarak 20 km dari
batas terluar wilayah Kota Kalabahi :
a. Rumah Tangga/Sosial
b. Kantor Instansi Pemerintah
c. Perusahaan/Kantor Swasta/Hotel/Rumah
Makan
75
250.000/sekali sedot
300.000/sekali sedot
300.000/sekali sedot
Setiap
kelipatan
jarak 20 km
dikenakan
tambahan
retribusi
Rp. 75.000 /
sekali sedot
LAMPIRAN IX
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR
NOMOR 12 TAHUN 2011
TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM
STRUKTUR BESARNYA TARIF RETRIBUSI PELAYANAN TERA/TERA ULANG
NO
1
A
1
2
3
4
JENIS UTTP dan BDKT
2
UTTP :
METERAN
UKURAN PANJANG :
a. Sampai dengan 1 meter dan selebihnya
1. Selebihnya dari satu meter
b. Lebih dari 2 meter sampai dengan 10 meter
1. Tongkat duga (ukuran jenis cairan)
METER
UKURAN PANJANG DENGAN ALAT HITUNG
a. Elektronik (untuk emas)
TAKARAN (BASAH/KERING) :
a. sampai dengan 2 L
b. lebih dari 2L sampai dengan 25L
c. lebih dari 25L
ANAK TIMBANGAN
a. Ketelitian sedang dan biasa (kelas M2 dan M3)
1. Sampai dengan 1 Ons s/d 1 Kg
2. Lebih dari 1 Kg s/d 5 Kg
3. Lebih dari 5 Kg s/d 25 Kg
4. Lebih dari 25 Kg s/d 50 Kg
5. Lebih dari 50 Kg s/d 100 Kg
6. Lebih dari 100 Kg s/d 500 Kg
b. Ketelitian Halus (kelas F2 dan M1) A D Emas
1. Sampai dengan 1 Kg
2. Lebih dari 1 Kg s/d 5 Kg
3. Lebih dari 5 Kg s/d 50 Kg
c. Ketelitian Khusus (kelas E2 dan F1)
1. Sampai dengan 1 Kg
2. Lebih dari 1 Kg s/d 5 Kg
3. Lebih dari 5 Kg s/d 50 Kg
Timbangan dan Timbangan Meja
a. Sampai dengan 3.000 Kg
1. Ketelitian Sedang dan Biasa (kelas III dan IV)
a. Sampai dengan 25 Kg.
b. Lebih dari 25 Kg s/d 50 Kg
c. Lebih dari 50 Kg s/d 150 Kg
d. Lebih dari 150 Kg s/d 500 Kg
e. Lebih dari 500 Kg s/d 1.000 Kg
f. Lebih dari 1.000 Kg s/d 3.000 Kg
2. Ketelitian Halus (kelas II)
a. Sampai dengan 1 Kg
b. Lebih dari 1 Kg s/d 25 Kg
c. Lebih dari 25 Kg s/d 100 Kg
d. Lebih dari 100 Kg s/d 1.000 Kg
e. Lebih dari 1.000 Kg s/d 3.000 Kg/oving ring
3. Ketelitian Khusus (kelas I)
b. Lebih dari 3.000 Kg
1. Ketelitian Setiap sedang dan biasa setiap Ton
2. Ketelitian khusus dan halus setiap Ton
c. Timbangan Ban Berjalan
1. Sampai dengan 100 Ton/H
2. Lebih dari 100 Ton/H s/d 500 Ton/H
3. Lebih dari 500 Ton/H dan dengan sebuah alat
timbangan dengan 2 Skala (multirange) 2 atau
lebih, dan dengan sebuah alat penunjuk yang
penunjukannya
dapat
diprogram
untuk
76
SATUAN
3
TARIF (Rp)
4
Buah
2.500
Buah
10.000
Buah
150.000
Buah
Buah
Buah
2.500
5.000
10.000
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
2.500
5.000
7.500
10.000
12.500
15.000
Buah
Buah
Buah
2.500
5.000
12.500
Buah
Buah
Buah
20.000
35.000
50.000
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
5.000
8.000
10.000
25.000
50.000
100.000
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
25.000
50.000
75.000
100.000
200.000
250.000
Buah
Buah
250.000
300.000
Buah
Buah
Buah
500.000
750.000
1.000.000
5
6
7
8
9
10
11
12
13
penggunaan skala timbang, biaya, pengujian, atau
peneraan
ulangnya dihitung sesuai dengan
jumlah timbangan dan kapasitas masing-masing.
DACIN LOGAM (TIMBANGAN GANTUNG)
a. Sampai dengan 25 Kg
b. Lebih dari 25 Kg s/d 50 Kg
c. Lebih dari 50 Kg s/d 100 Kg
TIMBANGAN CENTICIMAL (Timbangan Berdiri 150 Kg
- Bobot s/d 150 Kg
TIMBANGAN BOBOT INSUT (Timbangan BDKT)
a. Sampai dengan 10 Kg
b. Lebih dari 10 Kg s/d 25 Kg
c. Lebih dari 25 Kg s/d 50 Kg
d. Lebih dari 50 Kg s/d 100 Kg
TIMBANGAN PEGAS (Timbangan Aluminium untuk
Terigu)
TIMABNGAN KUADRAN (Dipakai di DOLOG)
NERACA HALUS (Timbangan Emas)
BEJANA UKUR untuk SPBU
a. Sampai dengan 50 L
b. Lebih dari 50 L s/d 100 L
c. Lebih dari 100 L s/d 200 L
d. Lebih dari 200 L s/d 500 L
e. Lebih dari 1.000 L biaya pada huruf d ditambah tiaptiap 1.000 L
ALAT UKUR CAIRAN MINYAK
Meter Bahan Bakar
a. Meter Induk
1. Sampai dengan 25 m³/h
2. Lebih dari 25 h dihitung sbb :
a) 25 m³/h pertama
b) Selebihnya dari 25 m³/h s/d 100 m³/h setiap
m³/h.
c) Selebihnya dari 100 m³/h s/d 500 m³/h setiap
m³/h.
d) Selebihnya dari 500 m³/h setiap m³/h bagianbagian dari m³/h dihitung satu m³/h.
b. Meter Kerja
Untuk setiap jenis media uji
1. Sampai dengan 15 m³/h
2. Lebih dari 15 m³/h dihitung sbb :
a) 15 m³/h pertama
b) Selebihnya dari m³/h s/d 100 m³/h setiap
m³/h
c) Selebihnya dari 100 m³/h s/d 500 m³/h
setiap m³/h
d) Selebihnya dari 500 m³/h setiap m³/h
Bagian-bagian dari m³/h dihitung 1 m³/h
c. Pompa Ukur
Untuk setiap badan ukur (SPBU)
RETRIBUSI BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS
MAKANAN, SEMEN, AIR MINUM
a. Sampai dengan 1 Kg
b. Lebih dari 1 Kg s/d 5 Kg
c. Lebih dari 5 Kg s/d 20 Kg
d. Lebih dari 20 Kg s/d 50 Kg
e. Lebih dari 50 Kg s/d 100 Kg
f. Lebih dari 100 Kg
MINUMAN
a. Sampai dengan 1 L
b. Lebih dari 1 L s/d 5 L
c. Lebih dari 5 L s/d 20 L
d. Lebih dari 20 L
77
Buah
Buah
Buah
5.000
10.000
15.000
Buah
25.000
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
5.000
7.500
10.000
12.500
10.000
Buah
Buah
150.000
50.000
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
35.000
40.000
60.000
90.000
25.000
Buah
150.000
Buah
Buah
150.000
6.000
Buah
3.000
Buah
1.500
Buah
60.000
Buah
Buah
60.000
2.000
Buah
1.000
Buah
1.500
Buah
150.000
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
25
50
75
100
150
500
Buah
Buah
Buah
Buah
20
40
500
750
SELAIN MAKANAN DAN MINUMAN
a. Sampai dengan 1 Kg
b. Lebih dari 1 Kg s/d 5 Kg
c. Lebih dari 5 Kg s/d 20 Kg
d. Lebih dari 20 Kg s/d 50 Kg
e. Lebih dari 50 Kg s/d 100 Kg
f. Lebih dari 100 Kg
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
78
100
250
500
600
1.000
1.500
Download