perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Laporan Tugas Akhir Pembuatan Nata De Citrullus dari semangka sortiran BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA A.1 Semangka Semangka (Citrullus vulgaris, Schard) merupakan salah satu buah yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang banyak. Menurut asal-usulnya, tanaman semangka konon berasal dari gurun Kalahari di Afrika, kemudian menyebar ke segala penjuru dunia, mulai dari Jepang, Cina, Taiwan, Thailand, India, Belanda, bahkan ke Amerika. Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya sebagai kuaci. Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua, daging buahnya yang berair berwarna merah atau kuning. Sumber : meishicina.blogspot.com Gambar II.1 Semangka Berdasarkan klasifikasinya, tanaman semangka termasuk ke dalam Ordo Cucurbitales , Famili Cucurbitaceae, Genus Citrullus, Species Citrullus vulgaris Schard. Buah semangka diketahui mengandung zat-zat tertentu yang cukup efektif dalam membunuh sel-sel kanker, yaitu zat yang mampu menghidupkan aktivitas fungsi sel darah putih yang mampu meningkatkan sistem kekebalan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa semangka mengandung zat-zat yang dapat commit user yang mampu melindungi sistem menstimulir phagocyte, yaitu suatu sel to darah D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta 4 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5 Laporan Tugas Akhir Pembuatan Nata De Citrullus dari semangka sortiran darah dari infeksi dengan cara menyerap mikroba untuk mematikan sel-sel penyebab penyakit kanker. Buah semangka mengandung pigmen karotenoid jenis flavonoid yang memberikan warna daging buah merah atau kuning. Kandungan gizi semangka per 100 gram dapat dilihat pada tabel II.I. Tabel II.1 Kandungan Gizi Semangka per 100 gram No. Unsur Kandungan 1 Energi 127 kj 2 Karbohidrat 7.55 g 3 Gula 6.2 g 4 Serat 0.4 g 5 Lemak 0.15 g 6 Protein 0.61 g 7 Air 91.45 g 8 Vitamin A 28 mg 9 Thiamine (Vit.B1) 0.033 mg 10 Riboflavin (Vit.B2) 0.021 mg 11 Niacin (Vit.B3) 0.178 mg 12 Pantothenic acid (B5) 0.221 mg 13 Vitamin B6 0.045 mg 14 Folate (Vit.B9) 3 mg 15 Vitamin C 8.1 mg 16 Kalsium 7 mg 17 Iron 0.24 mg 18 Magnesium 10 mg 19 Fosfor 11 mg 20 Kalium 112 mg 21 Seng 0.1 mg Sumber : Data Nutrisi USDA Kulit buah semangka dapat digunakan untuk menghaluskan kulit, rambut, dan to user membuat rambut tampak berkilau. commit Sedangkan betakaroten dan likopen yang terdapat D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6 Laporan Tugas Akhir Pembuatan Nata De Citrullus dari semangka sortiran pada kulit buah semangka dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan untuk mengencangkan kulit wajah dan mencegah timbulnya keriput pada wajah. Gambar II.2 Kulit Semangka Dari hasil penelitiannya membuktikan bahwa kulit semangka kaya akan sitrulin. Sitrulin adalah suatu asam amino. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan sitrulin pada kulit semangka lebih banyak dari pada dalam buahnya. Kandungan sitrulin berkisar 2-20 mg / g berat kering. (Mawaddah, 2011) Kandungan kulit semangka per 100 gram dapat dilihat pada tabel II.2. Tabel II.2 Kandungan Kulit Semangka per 100 gram No. Unsur Kandungan (%) 1 Gula 2.1 2 Air 93.8 3 Nitrogen 0.1 4 Kadar Abu 0.49 Sumber : (Campbell,M., 2006). A.2 Nata Nata adalah sellulosa, dimana sellulosa tersusun dari pita-pita sellulosa dihasilkan dari dinding sel Acetobacter Xylinum. Nata merupakan makanan penyegar atau sebagai makanan penutup yang dihidangkan dalam bentuk campuran dengan buah-buahan.(Rossi, E., dkk, 2008) Kandungan utama nata adalah air dan serat sehingga nata baik digunakan untuk memperlancar penyerapan makanan dari dalam tubuh dan bisa dipergunakan untuk keperluan diet dan juga sering digunakan sebagai tambahan commit to user D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 7 Laporan Tugas Akhir Pembuatan Nata De Citrullus dari semangka sortiran substansi pada fruit cocktail, ice cream, es teller, yogurt dan juga dapat membantu penderita diabetes. Komposisi kimia nata dapat dilihat pada tabel II.3. Tabel II.3 Komposisi Kimia Nata No. Unsur Kandungan (%) 1 Protein 5,5-6,8 2 Serat kasar 2,78 3 Karbohidrat 20 4 Kalsium 4,6 5 Lemak 0,35 (Rohmani,B., Kristianingrum, D., 2012) Proses Pembuatan nata adalah sebagai berikut : a) Persiapan starter Air kelapa disaring menggunakan kain kasa. Air kelapa direbus sampai mendidih, ditambahkan urea, gula pasir dan asam cuka, kemudian sampai larutan memikiki pH 4. Larutan yang masih panas dituang ke dalam botol yang sudah disterilkan sebanyak dua pertiga bagian botol. Botol ditutup dengan kertas koran dan diikat kuat, disimpan diruang inkubasi selama satu minggu. Setelah satu minggu, terbentuk lapisan berwarna putih, starter siap digunakan. b) Proses Fermentasi Bahan dasar nata didiamkan sampai kotoranya mengendap, disaring dengan kain kasa, kemudian direbus sampai mendidih selama 15 menit. Pupuk ZA, gula pasir, dan asam cuka dimasukan, diaduk sampai tercampur rata. 1 liter larutan yang masih panas tersebut dimasukan ke dalam loyang plastik atau baki. Loyang ditutup kertas koran dan diikat kuat, kemudian dibiarkan dingin. 100 ml starter dimasukan ke dalam loyang, kemudian fermentasi selama satu minggu. c) Pemanenan nata Nata siap dipanen setelah diinkubasi selama 8-14 hari. Kertas koran penutup dibuka, nata diambil dan dikumpulkan dalam satu wadah. Saat memanen commit to user nata, ada bagian yang tidak bisa dipanen yaitu cairan atau padatan. Cairan D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8 Laporan Tugas Akhir Pembuatan Nata De Citrullus dari semangka sortiran merupakan sisa media nata, sedangkan padatan berupa nata yang busuk, rusak, berjamur, atau nata yang bentuknya tidak teratur. Nata yang telah disortir selanjutnya dicuci bersih dan dipotong-potong sesuai selera. Aroma masam dihilangkan dengan cara mencuci dan merendam nata dengan air bersih minimal dua kali setelah itu direbus selama 5 menit. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas nata antara lain: 1) Pemilihan Bahan Bahan-bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan nata harus memenuhi kualitas baik, hal ini bertujuan agar nata yang dihasilkan kualitasnya baik. Apabila bahan-bahan yang digunakan kualitasnya kurang baik, maka akan mempengaruhi kualitas nata secara keseluruhan, baik warna, rasa, aroma, dan tekstur yang kurang disukai. 2) Bahan Pembantu Kandungan nutrisi sari singkong yang dibuat nata de cassava masih perlu diperkaya agar bakteri nata produktif dalam menghasilkan nata. pH diatur sesuai dengan persyaratan tumbuh optimal bakteri tersebut. Bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatan nata adalah : a) Gula Pasir Gula berfungsi sebagai sumber karbon (sumber energi). Sumber karbon bisa menggunakan glukosa, sukrosa maupun maltosa. Produsen nata biasanya menggunakan sukrosa (gula pasir) karena mudah diperoleh dan harganya relatif murah. b) Amonium sulfat Amonium sulfat juga disebut urea berfungsi sebagai sumber nitrogen untuk merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri Acetobacter xylinum. Selain senyawa ini, bisa juga menggunakan ekstrak khamir, pepton, kalium nitrat dan amonium fosfat. Produsen nata menggunakan amonium sulfat karena harganya lebih murah dan mudah diperoleh. Kandungan nitrogen urea antara 20,5–21 persen, sedang wujudnya berupa kristal atau umumnya berwarna putih. commit to user c) Asam asetat glasial D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9 Laporan Tugas Akhir Pembuatan Nata De Citrullus dari semangka sortiran Asam asetat glasial atau cuka biang berfungsi untuk mengatur derajat keasaman (pH) media fermentasi. 3) pH / Keasaman Metabolisme Acetobakter xylinum selama fermentasi dipengaruhi oleh keasaman media. Hal ini disebabkan membran sel bakteri bersifat permeabel terhadap ion hidrogen maupun ion hidroksil, sehingga perubahan keasaman media fermentasi akan mempengaruhi sitoplasma sel bakteri. pH optimum pembuatan nata berkisar antara 4-5. Penambahan asam asetat berfungsi untuk menurunkan pH media fermentasi dan digunakan oleh bakteri untuk membentuk asam glukonat. Penambahan asam asetat 25% persen sebanyak 5 ml merupakan kondisi optimum untuk pembentukan nata. 4) Suhu Suhu yang dibutuhkan dalam pembuatan nata adalah suhu kamar (28°C 31°C). Suhu yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah akan menghasilkan nata yang kurang berkualitas atau aktifitas Acetobacter xylinum terhambat 5) Kebutuhan Oksigen Bakteri nata Acetobacter xylinum merupakan mikroba aerobik. Bila kekurangan oksigen, bakteri ini akan mengalami gangguan atau hambatan dalam pertumbuhannya dan bahkan akan segera mengalami kematian. Wadah yang digunakan untuk fermentasi nata tidak boleh ditutup rapat untuk mencukupi kebutuhan oksigen. Udara yang secara langsung mengenai produk nata, dapat menyebabkan terjadinya kegagalan proses pembuatan nata . 6) Penutup untuk pembuatan nata Penutupan dilakukan menggunakan media kertas bersih untuk menghindari kontaminasi dan mendapatkan pertukaran oksigen. Selama proses fermentasi wadah harus tertutup rapat agar kotoran yang terbawa udara luar tidak dapat mencemari proses fermentasi. 7) Sumber Cahaya Pembuatan nata pada ruang gelap akan mempercepat pembentukan struktur nata dan lapisan nata yang dihasilkan akan tebal. Ruang gelap yang commit to user D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10 Laporan Tugas Akhir Pembuatan Nata De Citrullus dari semangka sortiran dimaksud adalah ruang gelap yang tidak mendapatkan cahaya matahari secara langsung ataupun cahaya lampu. 8) Lama Fermentasi Pada kondisi yang sesuai, lapisan nata terbentuk dipermukaan media akan terlihat pada hari ketiga sampai keempat pemeraman. Secara perlahan-lahan dalam jangka waktu 8-14 hari lapisan tersebut semakin menebal. Pemanenan nata dilakukan setelah lebih dari 8 hari pemeraman. Jika setelah 14 hari tidak dilakukan pemanenan, maka akan terdapat lapisan tipis yang terpisah di bawah lapisan nata yang akan menjadi kurang asam sehingga nata menjadi busuk, akhirnya nata menjadi turun. Selama fermentasi berlangsung media nata tidak boleh digoyang-goyangkan ataupun digerakkan karena akan mengakibatkan pecahnya struktur lapisan nata yang terbentuk sehingga didapat lapisan nata yang tipis dan terpisah satu sama lainnya. 9) Sanitasi Bekerja dengan mikroorganisme dituntut adanya tingkat sanitasi yang tinggi. Sanitasi meliputi : sanitasi perorangan, lingkungan dan peralatan, harus dikontrol. Nata yang berkualitas baik dapat dilihat dari dua aspek yaitu kualitas nata ditinjau dari sifat fisik dan sifat tersembunyi. Sifat fisik yang diukur meliputi indicator, warna, rasa, tekstur, dan aroma. Sedangkan kualitas tersembunyi meliputi nilai gizi, keamanan mikroba, cemaran logam. Berdasarkan sifat fisik ciri-ciri nata dalam kemasan yang berkualitas baik dan berkualitas rendah adalah sebagai berikut : a. Kualitas baik : Tekstur kenyal (tidak tembus jika ditekan dengan jari ), warna putih bersih, permukaan rata, tampak licin dan agak mengkilap, aromanya segar khas nata. b. Kualitas rendah : tekstur lembek, tipis dan berlubang-lubang, warna agak kusam dan berjamur, aroma sangat asam. Berdasarkan sifat tersembunyi karakteristik nata yang berkualitas baik diketahui dari SNI (Standar Nasional Indonesia), adapun syarat-syarat mutu nata menurut SNI no. 01-4317-1996 yaitu tentang nata dalam kemasan. commit to user (Mawaddah, 2011) D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 11 Laporan Tugas Akhir Pembuatan Nata De Citrullus dari semangka sortiran A.3 Fermentasi Nata dibuat melalui proses fermentasi. Fermentasi merupakan proses mikrobiologi yang dikendalikan oleh manusia untuk memperoleh produk yang berguna, proses ini dilakukan secara anaerob dengan bantuan mikroorganisme sehingga menghasilkan energi. (Syah,S.P., 2011) Fermentasi adalah reaksi dengan menggunakan biokatalis untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Biokatalis yang digunakan adalah bakteri, yeast, jamur. Reaksi biokimia pembentukan nata adalah: Acetobacter Xylinum C6H12O6 Glukosa (C6H10O5)n ........................(i) Selulosa (Mawaddah, 2011) Penelitian bidang fermentasi makanan telah mengungkapkan bahwa melalui proses fermentasi, bahan makanan akan mengalami perubahan-perubahan fisik dan kimia yang menguntungkan seperti flavor, aroma, tekstur, daya cerna dan daya tahan simpan. Fermentasi nata dipengaruhi oleh : a. Suhu Inkubasi Dalam perkembangannya bakteri memiliki suhu optimum untuk pertumbuhan yang kondisinya berbeda antara bakteri satu dengan lainnya. b. Makanan Medium merupakan sumber makanan yang memasok energi secukupnya untuk produksi selulosa yang mengandung nutrien yang memenuhi kebutuhan bakteri. Setiap bakteri memerlukan nutrien yang menyediakan : a. Energi Energi biasanya diperoleh dari substansi yang mengandung karbon, yang salah satu sumbernya adalah gula. b. Nitrogen Sumber nitrogen diperlukan dalam pembentukan protein yang penting pada pertumbuhan sel dan pembentukan enzim. commit to user D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12 Laporan Tugas Akhir Pembuatan Nata De Citrullus dari semangka sortiran c. Aerasi Aerasi adalah pemberian oksigen selama masa inkubasi, karena bakteri yang digunakan pada pembuatan nata adalah bakteri yang bersifat aerob. d. Jumlah Kultur Banyak sedikitnya pemberian starter akan mempengaruhi ketebalan nata yang terbentuk. Pengaruh jumlah inokulum terhadap tebal nata. e. Keasaman media Fermentasi Tingkat keasaman pH pada medium fermentasi dalam pembentukan nata yaitu antara pH 3,5 sampai pH 5. Nilai pH dapat mempengaruhi ketebalan nata. Faktor penyebab kegagalan pembentukan nata adalah: a. Kondisi media fermentasi tidak sesuai dengan kondisi untuk pertumbuhan bakteri nata. b. Kurang bersih atau steril dalam penyiapan alat dan bahan fermentasi c. Terjadinya kontaminasi, baik oleh jamur bakteri pembentuk gas dan kamir pada alat. d. Tidak cukupnya inokulum atau starter (Rohmani,B., Kristianingrum, D., 2012) Sumber glukosa merupakan faktor penting dalam proses fermentasi. Bakteri untuk menghasilkan nata membutuhkan sumber glukosa bagi proses metabolismenya. Glukosa akan masuk ke dalam sel yang dibutuhkan dalam perkembang biakannya. Jumlah glukosa yang ditambahkan harus diperhatikan sehingga mencukupi untuk metabolisme dan pembentukan pikel nata. Tanpa penambahan gula, tekstur nata menjadi kurang tebal. Sebaliknya, penambahan gula yang terlalu banyak (konsentrasi gula terlalu pekat) menyebabkan bakteri mengalami plasmolisis. Selain glukosa, nitrogen juga merupakan faktor penting. Nitrogen diperlukan untuk pertumbuhan sel dan pembentukan enzim. Zwelzeneur Ammonia (ZA) atau Urea mengandung nitrogen yang berguna untuk meningkatkan aktivitas atau sebagai nutrisi Acetobacter xylinum. Keuntungannya nata yang dihasilkan menjadi lebih banyak dalam waktu yang singkat. Sebaliknya, tanpa penggunaan nitrogen nata yang dihasilkan akan sedikit. commit to user D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 13 Laporan Tugas Akhir Pembuatan Nata De Citrullus dari semangka sortiran Bakteri Acetobacter xylinum akan tumbuh optimum pada media yang asam. Derajat keasaman yang dibutuhkan dalam pembuatan nata adalah 3-5. Pada kedua sisipH optimum, aktifitas enzim seringkali menurun dengan tajam. Suatu perubahan kecil pada pH dapat menimbulkan perbedaan besar pada kecepatan beberapa reaksi enzimatis yang amat penting bagi organisme. Jenis asam yang sering digunakan adalah asam asetat atau asam cuka. Kelebihannya, harga lebih murah dan mudah didapatkan dibanding asam organik lain. Jumlah penambahannya tergantung pada derajat keasaman media sebelumnnya. Lama fermentasi yang digunakan dalam pembuatan nata ini pada umumnya 2-4 minggu. Minggu ke-4 dari waktu fermentasi merupakan waktu maksimal produksi nata. Tempat fermentasi sebaiknya tidak terbuat dari unsur logam karena mudah korosif, disamping itu tempat fermentasi diupayakan tidak mudah terkontaminasi, tidak terkena cahaya matahari, dan jauh dari sumber panas dan jangan sampai langsung berhubungan dengan tanah. Temperatur ruang inkubasi harus diperhatikan karena berkaitan dengan pertumbuhan bakteri sehingga dapat tumbuh dan berkembang baik secara optimal. Pada umumnya temperatur fermentasi untuk pembuatan nata adalah pada suhu kamar (280C). Jika suhu terlalu rendah nata yang dihasilkan kurang memuaskan. (Mawaddah, 2011) Dari penelitian proses pembuatan Nata diantaranya dapat dilihat diliteratur pada tabel II.4. Tabel II.4 Kondisi Optimum Pembuatan Nata No 1 Peneliti Manoi,F., Jenis Nata Nata de Cashew 2007 Kondisi pH : 4 Rendeman: Suhu : 28-30 OC 75.4% ZA : 0.5% Tebal: 1.84 cm Gula : 5% Stater : 20% Waktu :12user hari commit to D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta Keterangan fermentasi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 14 Laporan Tugas Akhir Pembuatan Nata De Citrullus dari semangka sortiran 2 Layuk, Nata de Coco P.,dkk, 2007 Ph : 3.2 Rendemen ZA : 0.25% 90.2% Stater : 10% Tebal : 2.2 cm : Gula : 5% Waktu fermentasi : 7 hari 3 Rossi,E.,dkk, Nata de Banana ZA : 0.8% Rendemen 2008 Skin 42.75% : Tebal : 0.81 cm 4 Iskandar,dkk, Nata de Pina 2010 Gula : 10% Rendemen Ph : 5 26.8% : Tebal : 3.3 cm 5 Nurfiningsih, Nata de Corn Ph : 5 2009 6 Tebal : 1.7 cm Stater : 15% Djajati,S,dkk Nata de Manggo Gula : 10% Rendemen : Waktu fermentasi : 40,94% 16 hari Tebal : 1.32 cm A.4 Acetobacter xylinum Bakteri yang membentuk nata adalah Acetobacter xylinum. Bakteri Acetobacter xylinum termasuk golongan Ordo Rhodospirillales, famili Pseudomonadaceae, genus Acetobacter. (Rohmani,B., Kristianingrum, D., 2012) Pada fermentasi nata terjadi hubungan saling membutuhkan antara khamir S.Cerreviceae dengan bakteri Accetobacter xylinum dengan Gluconobacer. Mekanisme dalam fermentasi nata adalah Adanya kandungan karbon dan nitrogen dalam media menstimulasi khamir S.Cerreviceae untuk merombak sukrosa menjadi glukosa dan kemudian difermentasi menjadi alkohol, selanjutnya Accetobacter xylinum dan Gluconobacter mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat sebagai metabolit utama. Bakteri Accetobacter commitxylinum to user menghasilkan enzim ekstraseluler D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 15 Laporan Tugas Akhir Pembuatan Nata De Citrullus dari semangka sortiran yang dapat menyusun (mempolimerisasi) zat gula (glukosa) menjadi ribuan rantai (homopolimer) serat atau selulosa. Dari jutaan jasad renik yang tumbuh dalam media, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata. (Mawaddah, 2011) Sumber : muhtaufiqmunawar.blogspot.com Gambar II.3 Acetobacter xylinum Bakteri Acetobacter xylinum mempunyai ciri-ciri antara lain : a. Sel – selnya bersifat gram negatif b. Berbentuk batang c. Tidak mempunyai spora d. Non motile e. Bernafas secara aerob f. Membentuk kapsula (Simamoro,E.Y., 2011) Acetobacter xylinum memproduksi kapsula yang berlebihan dan digunakan dalam pembentukan nata. Bakteri ini mampu mensintesis selulosa dari glukosa, nata yang dihasilkan berupa pelikel yang mengambang di permukaan substrat. (Mawaddah, 2011) Acetobacter xylinum mempunyai sifat sensitif terhadap perubahan sifat fisik misalnya adanya goncangan akan menyebabkan nata yang terbentuk di permukaan cairan menjadi turun, dan perubahan sifat kimia misalnya pH yang sangat rendah mengakibatkan pertumbuhan Acetobacter xylinum terhambat. Akibat yang ditunjukkan oleh terhambatnya pertumbuhan Acetobacter xylinum commit to user D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 16 Laporan Tugas Akhir Pembuatan Nata De Citrullus dari semangka sortiran adalah nata yang dihasilkan tipis dan lunak, atau kemungkinan yang paling tidak menguntungkan adalah tidak terbentuknya nata Menurut Mandel (2004) bakteri Acetobacter xylinum tersebut juga mempunyai sifat “Oksider Lanjut/ Overoxidizer” yaitu mengoksidasi asam asetat dalam medium fermentasi menjadi gas CO2 dan H2O, apabila gula dalam medium fermentasi telah habis dimetabolisir. (Rohmani,B., Kristianingrum, D., 2012) B. KERANGKA PEMIKIRAN Studi Literatur Perlakuan awal bahan baku Proses Fermentasi Nata Pengujian Nata Penyusunan Laporan Gambar II.4 Kerangka Pemikiran Pembuatan Nata de Cirullus commit to user D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta