KEPATUHAN BIDAN DALAM TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA SAAT MENOLONG PERSALINAN The Compliance Of Midwives In The Infection Prevention Measures And The Use Of Personal Protective Equipment (PPE) During Labour Assistant In Regional Hospital Of Cilacap And Fatimah Islamic Hospital Yogi Andhi Lestari 1* Sujianti2 1 STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap 53223 * [email protected] ABSTRAK Tindakan pencegahan infeksi dan penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) yang benar, juga harus dilakukan pada setiap aspek pertolongan persalinan dan kelahiran bayi. Tindakan ini dilakukan untuk melindungi ibu, bayi, keluarga dan bidan yang menolong dari transmisi penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur atau virus. Selain itu sebagai upaya untuk menghindari risiko terjangkitnya infeksi oleh mikroorganisme seperti HIV/AIDS. Data RSUD Cilacap meningkat pada 2013 menjadi 4 kasus. Di RSI Fatimah Cilacap tidak ada kasus persalinan dengan HIV, sehingga tindakan pencegahan infeksi dan kepatuhan dalam penggunaan APD juga harus tetap ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindakan pencegahan infeksi dan penggunaan APD di RSUD Cilacap dan RSI Fatimah Cilacap. Metode penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan waktu cros sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. Analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini kepatuhan bidan dalam pencegahan infeksi di RSUD Cilacap dan RSI Fatimah Cilacap 100% dalam kategori patuh Kata kunci : Kepatuhan bidan, Penggunaan APD, pertolongan persalinan ABSTRACT The correct process of infection prevention measures and the use of personal protective equipment (PPE) has also to be done in all aspects during labour assistant and at the time of delivering baby. This action must be done to protect a mother, baby, family, and midwife from a desease transmission which can be caused by bacteria, fungi, or viruses. Beside that, it is also supposed to avoid the risk infection spread by microorganism such as HIV/AIDS. The data of Regional Hospital of Cilacap in 2013 become 4 cases. There is no cases labor with HIV found in Fatimah Islamic Hospital, however, there is a bit number of labor cases with another infectious deseases. So the infection prevention measures and the compliance of midwifes in the use of PPE should be still enhanced, indeed. This study aims in describing the infection prevention measures and the use of PPE in Regional Hospital of Cilacap and Fatimah Islamic Hospital Cilacap. The method of the study is descriptive with cross sectional approach. A questionnaire was used for data collection which determined by the the researchers. A univariate was used to analize the data. The finding showed 100% of a compliance category of midwives in the infection prevention measures in Regional Hospital of Cilacap and Fatimah Islamic Hospital. Key words: midwives compliance, PPE used, delivery assistant Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1, Maret 2016 94 Alat Perlindungan Diri (APD) adalah PENDAHULUAN Penyakit infeksi masih merupakan suatu alat yang mempunyai kemampuan salah satu masalah kesehatan di Indonesia untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan Ditinjau dari asal atau didapatnya infeksi yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga dapat berasal dari komunitas (Community kerja dari bahaya di tempat kerja. Universal acquired dari precaution merupakan upaya pencegahan lingkungan rumah sakit (Hospital acquired penularan peyakit dari tenaga kesehatan dan infection) yang sebelumnya dikenal dengan sebaliknya. Hal ini didasari penyebaran istilah infeksi nosokomial. Tindakan medis penyakit infeksius melalui medium cairan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang tubuh dan darah. Kepatuhan bidan dalam dimaksudkan untuk tujuan perawatan atau tindakan pencegahan infeksi dan penggunaan penyembuhan pasien, bila dilakukan tidak APD dapat berpengaruh pada penularan sesuai prosedur berpotensi untuk menularkan penyakit. Pada tenaga kesehatan tentunya penyakit infeksi, baik bagi pasien (yang lain) akan semakin bertambah risiko tertular suatu atau bahkan pada petugas kesehatan itu penyakit sendiri. kepatuhan infection) atau berasal seperti Hepatitis, pencegahan AIDS infeksi jika dan untuk penggunaan APD diabaikan. Dampak yang mengurangi atau memutus rantai penularan akan muncul dari penggunaan APD yang penyakit infeksi adalah dengan tindakan tidak sempurnaan disamping risiko tertular pencegahan infeksi, yang diantaranya adalah penyakit juga akan mempengaruhi kualitas melalui tindakan cuci tangan, penerapan tindakan atau pertolongan persalinan yang teknik aseptic, pemrosesan alat-alat yang diberikan, karena mungkin akan muncul rasa digunakan dan tidak aman saat berada di dekat pasien. Disamping itu penularan penyakit Prosedur yang dimaksud pengolahan juga untuk infeksi limbah. mencegah Berdasarkan data dari RSUD Cilacap dengan kejadian penyakit infeksi dari tahun ke tahun penggunaan APD bagi petugas kesehatan. mengalami peningkatan, termasuk kasus Berasarkan jurnal ekologi kesehatan di Hepatitis dan HIV/AIDS. Pada tahun 2012 RSUPN Cipto mangunkusumo, dapat dilihat kasus persalinan dengan HIV sebanyak 2 penggunaan APD terdapat data 75% petugas kasus, dan pada tahun 2013 meningkat di laboratorium berisiko tertular penyakit menjadi 4 kasus. Penting sekali bagi pihak Hepatitis, 40% perawat di ruang rawat inap rumah sakit untuk meningkatkan tindakan juga berrisiko tertular penyakit. pencegahan infeksi dan kepatuhan bidan Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1. Maret 2016 95 dalam penggunaan APD untuk menghindari kepatuhan bidan dalam tindakan pencegahan penularan penyakit. infeksi saat menolong persalinan, yang Berbeda dengan RSUD Cilacap, di RSI Fatimah Cilacap kasus persalinan diukur menggunakan kuesioner. Pencegahan infeksi disini meliputi mencuci tangan dengan HIV tidak pernah ada. Meskipun dengan benar sesuai standar, mengelola demikian penyakit instrumen yang digunakan setelah melakukan menular yang lain juga ada, meskipun pertolongan persalinan dengan benar sesuai jumlahnya sangat sedikit, sehingga tindakan standar. Kriteria penilaian menggunakan cut pencegahan infeksi dan kepatuhan dalam of point, dan hasil ukur dikategorikan penggunaan menjadi dua, yaitu a). Patuh, apabila skor persalinan APD dengan juga harus tetap ditingkatkan. jawaban responden berdasarkan kuesioner adalah 10 – 20. b). Tidak patuh, apabila skor jawaban responden berdasarkan kuesioner METODE Rancangan penelitian ini adalah adalah < 10. (2) Kepatuhan Penggunaan APD deskriptif dengan pendekatan waktu Cross yang Sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah menggunakan APD seperti menggunakan seluruh bidan yang bertugas di Ruang masker dengan benar, sarung tangan panjang, Bersalin RSUD Cilacap dan RSI Fatimah apron/celemek, Cilacap yang memenuhi kriteria inklusi pelindung sebagai berikut: menggunakan cut of point, dan hasil ukur 1) Bidan tetap (PNS atau BLUD) yang dikategorikan menjadi dua, yaitu a). Patuh, bertugas di Ruang Bersalin RSUD Cilacap dan RSI Fatimah Cilacap dimaksud adalah pelindung kaki. Kriteria kepatuhan mata, dan penilaian apabila skor jawaban responden berdasarkan kuesioner adalah 16 – 30, b). Tidak patuh, 2) Memiliki pengalaman kerja minimal 2 apabila apabila skor jawaban responden berdasarkan kuesioner adalah 0 – 15. Adapun tahun skala pada kedua variabel ini adalah nominal. 3) Bersedia menjadi responden Sampel penelitian ini adalah seluruh Instrumen dalam penelitian ini berupa bidan di Ruang Bersalin RSUD Cilacap dan kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. RSI Fatimah yang emenuhi kriteria inklusi Instrumen terdiri dari tiga bagian, yaitu (Total Sampling) berjumlah 24 orang. pertama berisi tentang karakteristik subyek Variabel dalam penelitian ini ada 2 penelitian, kedua berisi tentang tindakan yaitu adalah (1) Kepatuhan bidan dalam pencegahan infeksi. Jumlah pernyataan ada tindakan 10, dengan pilihan jawaban sering, kadang- pencegahan infeksi adalah Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1. Maret 2016 96 kadang dan tidak pernah. Untuk pernyataan HASIL favorable, jawaban sering diberi skor 2, Penelitian tentang kepatuhan bidan kadang-kadang 1 dan tidak pernah 0. Untuk dalam tindakan pencegahan infeksi dan pernyataan penggunaan unfavorable jawaban sering APD dilakukan di RSUD diberi skor 0, kadang-kadang 1 dan tidak Cilacap dan RSI Fatimah Cilacap, dengan pernah 2, ketiga berisi tentang penggunaan melibatkan 24 responden. Pegambilan data alat perlindungan diri. Jumlah pernyataan ada dilakukan pada Bulan Maret 2015. Adapun 15, dengan pilihan jawaban sering, kadang- hasil penelitian selengkapnya dapat dilihat kadang dan tidak pernah. Untuk pernyataan pada tabel-tabel berikut : favorable, jawaban sering diberi skor 2, 1. Karakteristik Subjek Penelitian kadang-kadang 1 dan tidak pernah 0. Untuk Tabel 1. Karakteristik Bidan di RSUD Cilacap dan RSI Fatimah Cilacap pernyataan unfavorable jawaban sering diberi skor 0, kadang-kadang 1 dan tidak Karakteristik pernah 2. Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu, tahap persiapan pendahuluan, meliputi penyusunan survey proposal penelitian, pengurusan ijin penelitian dari lembaga yang pelaksanaan, berwenang. meliputi Tahap melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisa data dengan komputerisasi. penulisan menggunakan program Tahap meliputi laporan akhir dan seminar hasil penelitian. Analisa Usia (tahun) 20 – 30 31 – 40 41 – 50 > 51 Jumlah Lama Kerja (tahun) 2–5 6 – 10 > 10 Jumlah Ikut pelatihan PI dan APD Pernah Tidak Pernah Jumlah RSUD Cilacap n % RSI Fatimah n % 7 5 3 0 15 46,7 33,3 20 0 100 8 1 0 0 9 88,9 11,1 0 0 100 7 4 4 15 46,6 26,7 26,7 100 7 2 0 9 77,8 22,2 0 100 7 8 15 46,7 53,3 100 1 8 9 11,1 88,9 100 2. Kepatuhan Bidan dalam Tindakan data dilakukan dengan melakukan analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase variabel tindakan pencegahan Pencegahan Infeksi Tabel 2. Kepatuhan Bidan dalam Tindakan Pencegahan Infeksi Kategori infeksi dan variabel penggunaan APD di RSUD Cilacap dan RSI Fatimah Cilacap. Patuh Tidak Patuh Jumlah Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1. Maret 2016 RSUD Cilacap n % 15 100 0 0 15 100 RSI Fatimah n % 9 100 0 0 9 100 97 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Pengalaman kerja seluruh bidan yang bahwa seluruh bidan yang bertugas di ruang menjadi subjek penelitian minimal adalah 2 bersalin baik di RSUD Cilacap maupun RSI tahun. Hal ini sesuai dengan teori bahwa Fatimah perilaku semua sudah patuh dalam melakukan tindakan pencegahan infeksi pada APD juga sangat penting bagi seorang bidan. Tindakan pencegahan infeksi apabila tidak Alat Pelindung Diri Tabel3. Kepatuhan Bidan dalam Penggunaan APD Patuh Tidak Patuh Jumlah RSI Fatimah n % 9 100 0 0 9 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh bidan yang bertugas di ruang bersalin baik di RSUD Cilacap maupun RSI Fatimah semua sudah patuh menggunakan APD pada saat menolong persalinan. dipatuhi oleh bidan akan sangat merugikan, karena hal tersebut dapat merugikan diri sendiri maupun merugikan pasien. Pelindung barrier, yang secara umum disebut alat perlindungan diri (APD) telah digunakan Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa bidan di RSUD Cilacap maupun di RSI Fatimah Cilacap sebagian bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan. Namun dengan munculnya AIDS dan hepatitis C serta meningkatnya kembali banyak negara, menjadi sangat tuberculosis pemakaian penting APD bagi di juga petugas seperti flu burung, SARS dan infeksi lainnya pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi semakin penting. Agar menjadi efektif, APD harus besar patuh dalam tindakan pencegahan infeksi dan penggunaan APD. Hal ini mengandung makna bahwa kemungkinan terjadinya infeksi yang disebabkan tindakan pertolongan persalinan oleh bidan kecil, begitu juga kemungkinan penularan infeksi oleh pasien ke bidan atau sebaliknya juga kecil. Kepatuhan bidan ini dimungkinkan oleh selama kesehatan. Dengan munculnya penyakit baru PEMBAHASAN dipengaruhi oleh Pencegahan infeksi dan pemakaian 3. Kepatuhan Bidan dalam Penggunaan RSUD Cilacap n % 15 100 0 0 15 100 dipengaruhi pengalaman. saat menolong persalinan. Kategori seseorang pengalaman kerja. digunakan dengan benar. Misalnya gaun dan duk lobang telah terbukti dapat mencegah infeksi hanya bila digunakan dalam keadaan kering. Sedangkan dalam keadaan basah, kain dapat beraksi sebagai spons yang menarik bakteri dari kulit atau peralatan melalui bahan kain sehingga dapat mengkontaminasi luka. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1. Maret 2016 98 KESIMPULAN 1. Kepatuhan bidan dalam pencegahan infeksi di RSUD Cilacap dan RSI Fatimah Cilacap semua 100% dalam kategori patuh 2. Kepatuhan bidan dalam penggunaan APD di RSUD Cilacap dan RSI Fatimah Kemenkes RI, 2013. Pencegahan dan pengendalian infeksi masuk penilaian akreditasi Rumah Sakit. (http://buk.depkes.go.id) diunduh 14 November 2014. RSUD Cilacap, 2013. Catatan persalinan di RSUD Cilacap tahun 2013. RSI Fatimah Cilacap, 2013. Catatan persalinan di RSI Fatimah Cilacap tahun 2013 Cilacap 100% dalam kategori patuh. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada UPT Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap atas diterbitkannya artikel penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI, 2008. Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Jakarta;Depkes RI;Cetakan kedua Fauzi.A, Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan infeksi pada pertolongan persalinan oleh bidan di Kota jambi. (http://lib.ui.ac.id) diunduh 14 november 2014 JNPK-KR, 2008. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal (APN) Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir, Jakarta. Nursa’adah, Rosmawar, 2013 Gambaran perilaku bidan tentang pencegahan infeksi saat menolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Ulee karang Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1. Maret 2016 99