Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI BPS FAJAR SAMIATI, YOGOYUDAN, WATES, KULON PROGO, YOGYAKARTA Sudarti1, Afroh Fauziah2 INTISARI Latar Belakang : Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) yaitu salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan melalui pengukuran Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Di Indonesia AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 35 per 1.000 kelahiran hidup, berdasarkan permasalahan ini Indonesia merupakan negara yang mempunyai masalah AKI tertinggi dibanding dengan negara-negara di Asia Tenggara (SDKI, 2003). Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuanibu hamil tentang ANC dengan frekuensi kunjungan ANC di BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon Progo. Metode penelitian : Penelitian mengunakan racangan deskriftik analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian hamil yang berkunjung di BPS Fajar Samiati, tehnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Uji validitas dan reliabilitas di laksanakan di BPD Sri Suryaningsih, Lendah, Kulon Progo. Uji hipotesis menggunakan Chi kuadrat Hasil : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tentang ANC di BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon Progo yang masuk pada kategori pengetahuan baik yaitu sebesar 14 orang (24,1%), cukup sebanyak 34 orang (58,6%) dan yang memiliki pengetahuan kurang paling banyak 10 orang (17,2%). Sedangkan Frekuensi ibu hamil melakukan kunjungan ANC di BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon Progo tidak sesuai standar yaitu sebesar 32 orang (55,2%), yang sesuai standar sebanyak 26 orang (44,8 %). Uji statistic yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yaitu Chi square. Dari hasil uji statistik di dapatkan hasil bahwa hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan frekuensi kunjungan ANC diperoleh hasil yaitu nilai 2 hitung 13,205 two tail sig. sebesar 0,001. sehingga 13,205 > 3.841, yang berarti antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan frekuensi kunjungan ANC terdapat hubungan yang signifikan dan terdapat hasil yang bermakna, sehingga mendukung hipotesis alternatif Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan frekuensi kunjungan ANC. Pvalue 0,001. Kata kunci : tingat pengetahuan, Antenatal Care (ANC), frekuensi kunjungan ANC 1. 2. Prodi D3 Kebidanan UNRIYO Respati Prodi D3 Kebidanan UNRIYO Respati 36 Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887 PENDAHULUAN Berdasarkan Survey Demografi Akibat yang ditimbulkan oleh Kesehatan Indonesia (SDKI) yaitu salah pemeriksaan kehamilan yang tidak sesuai satu indikator untuk mengetahui derajat dengan standar minimal yaitu komplikasi kesehatan Angka obstetrik yang mungkin terjadi selama Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian kehamilan tidak dapat dideteksi sedini Bayi (AKB). Di Indonesia AKI SDKI 2002 mungkin serta ditangani secara memadai. – 2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran Komplikasi obstetrik antara lain Hb kurang hidup dan AKB 35 per 1.000 kelahiran dari 8 gr%, tekanan darah tinggi, eklamsia, hidup, ini perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, yang letak lintang pada usia kehamilan lebih dari melalui pengukuran berdasarkan Indonesia permasalahan merupakan mempunyai negara masalah AKI tertinggi 32 minggu, letak sungsang pada dibanding dengan negara-negara di Asia primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan Tenggara. target premature, kehamilan ganda, janin besar, indonesia sehat tahun 2010 adalah 125 per penyakit kronis pada ibu yaitu jantung, paru, 100.000 kelahiran hidup ( Herliana, 2005 ). ginjal dan riwayat obstetrik yang buruk ( Kelahiran hidupdari Pemeriksaan kehamilan dilakukan Cunningham, 2006). oleh tenaga pelaksana Kesehatan Ibu dan Kebijakan Departemen Kesehatan Anak (KIA) di tingkat dasar. Tujuan utama dalam upaya mempercepat penurunan angka asuhan kesakitan dan kematian ibu hamil, bersalin, antenatal adalah untuk mempersiapkan ibu dan bayinya dalam nifas, keadaan kesakitan dan kematian bayi baru lahir. Pada hubungan sehat dengan saling cara dengan menurunkan angka ibu, dasarnya mengacu pada intervensi strategi mendeteksi dini tanda bahaya yang dapat ”Empat Pilar Safe Motherhood” yaitu mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran program Keluarga Berencana, pelayanan dan memberikan pendidikan kepada ibu antenatal, (Pusdiknakes, 2003). pelayanan obstetrik esensial. Kebijakan percaya membina disamping yang aman dan KIA Berdasarkan kenyataan bahwa 90% menyebutkan bahwa kunjungan antenatal kematian ibu disebabkan oleh komplikasi paling sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu obstetrik yang sering tidak dapat diramalkan 1 kali pada triwulan I, 1 kali pada triwulan II pada saat kehamilan, maka empat pilar dan 2 kali pada triwulan III dengan asuhan tersebut standar minimal ”7T”. Pelayanan antenatal seluruh lembaga kesehatan seperti rumah yang ideal adalah asuhan antenatal yang sakit, puskesmas dan institusi swasta dalam komprehensif menggunapendekatan terpadu upaya mengatasi kematian ibu. antar perawatan program persalinan medis dan dukungan psikososial (Saifuddin , 2001). 37 hendaknya dilaksanakan oleh Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887 Pelayanan yang berkualitas adalah Dari hasil studi pendahuluan yang pelayanan yang memenuhi standar yang telah dilakukan penulis pada tanggal 8 Maret 2010 ditetapkan, idealnya ibu hamil memeriksakan di BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, kehamilan Kulon minimal empat kali dalam Progo didapatkan hasil bahwa kehamilannya dengan standar 7T (Depkes RI, berdasarkan data yang tersedia di BPS 2003). Samiati Yogoyudan Wates, Kulon Progo Kunjungan pertama antenatal atau pada bulan Januari dan Febuari 2010 K1 ibu hamil sebaiknya dilaksanakan segera sebanyak 139 pasien melakukan kunjungan setelah seseorang ibu terlambat haid. Dalam antenatal care. Setelah dilakukan wawancara pemeriksaan pertama ini diharapkan dapat pada 20 orang ibu hamil didapatkan hasil ditetapkan data dasar yang mempengaruhi bahwa 12 orang pasien (60%) mengatakan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam bahwa tidak tahu mengenai manfaat ANC, rahim dan kesehatan ibu sampai persalinan. Dan 8 orang pasien (40%) sudah mengerti Jadi didapatkan diagnosa kehamilan yang dan pasti yaitu kehamilan normal, beresiko atau membuktikan kehamilan disertai penyakit yang dapat mengenai manfaat ANC masih kurang. mempengaruhi janin. Untuk kunjungan ulang atau kunjungan dilakukan ke setiap 2 bulan dan mengenai ANC. pengetahuan Hal ini responden Dari hasil studi pendahuluan dan seterusnya sampai paham wawancara tersebut diatas maka peneliti umur tertarik melakukan penelitian mengenai kehamilan 7 bulan, setiap 2 minggu sampai pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan umur kehamilan 8 bulan dan setiap 1 minggu frekuensi kunjungan ANC pada ibu hamil di sejak 8 bulan sampai terjadi persalinan BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, (Manuaba, 2001). Kulon Progo, Yogyakarta. Tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan (Pusdiknakes cit WHO cit JHPIEGO, 2003). 38 Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887 METODELOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian 1) Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Populasi adalah wilayah generalisasi semua ibu hamil yang berkunjung di BPS yang terdiri atas obyek atau subjek yang Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon mempunyai karakteristik Progo, Yogyakarta pada tanggal 23 April - tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk 7 Mei 2010 yaitu dengan populasi 139 dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan dengan melihat buku rekam medik. kuantitas dan (Sugiyono, 2002). 2) Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian yang diambil Kriteria inklusi merupakan dari keseluruhan obyek yang di teliti dan di persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh anggap populasi subyek agar dapat diikut sertakan dalam (Notoatmodjo , 2002). Teknik pengambilan penelitian. Adapun kriteria inklusi pada sampel pada penelitian ini menggunakan penelitian ini : teknik mewakili seluruh accidental accidental sampling sampling. Teknik 1) Semua ibu hamil yang berkunjung di BPS adalah teknik Fajar Samiati pada tanggal 23 April – 7 pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, Mei 2010. yaitu siapa saja yang secara kebetulan 2) Bersedia menjadi responden. bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila sesuai dengan kriteria inklusi maka sampel tersebut dapat dijadikan sumber data (Sugiyono, 2007). Jumlah sampel dalam penelitian yaitu 58 responden. Adapun penentuan sampel didasarkan atas kriteria inklusi dan eksklusi: 39 Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887 VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL 1. Variabel Penelitian Variabel adalah Segala sesuatu yang terikatnya adalah frekuensi kunjungan ANC berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh pada ibu hamil. peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh 2. Definisi Operasional informasi tentang hal tersebut, kemudian Definisi ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007). operasional adalah suatu batasan yang digunakan untuk membatasi Dalam penelitian ini yang menjadi ruang variabel bebas adalah tingkat pengetahuan lingkup variabel yang diamati (Sugiyono, 2006). ibu hamil tentang ANC, sedangkan variabel No. 1. Variabel Bebas : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC Definisi Kemapuan responden menjawab pertanyaanpertanyaan yang tertuang dalam kuisioner mengenai ANC. Terikat : Frekuensi kunjunan ANC Angka yang menyatakan frekuensi kunjungan ibu hamil untuk ANC selama masa kehamilan pada tiap trimester yang didapat pada KMS ibu hamil 2. . Skala Ordinal Hasil Parameter < 50% : kurang 50-75% : cukup >75% : baik Nominal Sesuai standar : minimal 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, 2 kali pada trimester III. Tidak sesuai standar : tidak melakukan kunjugan ANC minimal 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III. JENIS DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA dari tanggal 23 April – 7 Mei 2010 yang 1. Jenis Data Penelitian dalam dilaksanakan dari jam 16.00 – jam 20.00 WIB penelitian ini yaitu data primer dan sekunder . setiap hari pada saat jam buka praktek. Data primer diperoleh dengan menggunakan Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil kuesioner pada ibu hamil yang bersedia untuk data yang tertulis yaitu dengan melihat KMS berpartisipasi dalam penelitian dan persoalan ibu hamil. teknisnya sebelumnya diberi petunjuk tentang 2. Tekhnik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan cara pengisian kuesioner serta mengadakan penjelasan apabila pengumpulan data yang mengalami digunakan pada penelitian ini dilakukan hal yang kurang jelas dari dengan cara pengambilan data sekunder yang pernyataan yang telah disediakan oleh peneliti. berhubungan dengan ariabel yang diteliti. Pengumpulan data didapat pada saat Pengambilan data primer dilakukan dengan ibu hamil yang datang di BPS Fajar Samiyati pengisian kuesioner pada ibu hamil yang kesulitan dan kembali Teknik 40 Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati berkunjung di Yogoyudan, BPS Wates, ISSN : 1907 - 3887 Fajar Samiati, oleh peneliti kemudian dikumpulkan kembali Kulon Progo, pada peneliti setelah pengisian kuesioner Yogyakarta pada tanggal 23 April – 7 Mei selesai dilakukan. 2010. Hasil pengisian kuesioner menjadi Pada saat pengisian kuesioner, ibu data yang selanjutnya dipindahkan pada hamil menjawab pertanyaan yang tersedia master data untuk memudahkan dalam proses setelah mendapat penjelasan cara pengisian pengolahan data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di BPS Fajar Samiati, Kulon Progo. Yogoyudan, Wates,d. c. Selatan : Kecamatan Panjatan d. Barat : Kecamatan Temon BPS Fajar Samiati BPS Fajar Samiati sebagai BPS merupakan salah satu BPS yang berada perawatan memiliki dasilitas untuk untuk di wilayah Kulonprogo terletak di Jalan mendukung pelayanan kesehatan yang teridir Yogoyudan RT 22 RW 10 Kecamatan dari: 1 ruang periksa, 4 ruang nifas dengan 4 Wates. Batas wilayah kecamatan sebagai tempat dan 4 box bayi, 1 ruang bersalin, 2 berikut: kamar mandi, dan 1 mobil siap 24 jam dengan a. Utara : Kecamatan Pengasih b. Timur : Kecamatan Sentolo Kegiatan-kegiatan pokok jumlah nakes 2 bidan. yang Sebagian besar berdasarkan jenis pekerjaan diselenggarakan BPS adalah (1) upaya ibu hamil tidak bekerja atau ibu rumah tangga kesehatan Ibu dan anak dan (2) upaya sebanyak 27 orang yang bekerja hanya keluarga berenca. Upaya kesehatan Ibu suami.Berdasarkan paritas pertama sebanyak dan anak terdiri dari: (1) kesehatan ibu 31 orang. hamil, ibu menyusui, ibu melahirkan, Di BPS Fajar Samiyati Yogoyudan, bayi, anak balita dan anak sekolah. (2) Wates, kulonprogo tingkat pengetahuan pada nasehat ibu hamil cukup tentang makanan perkembangan anak, bergizi, imunisasi dan penyuluhan kesehatan. diberikan oleh bidan Fajar Samiyati terhadap waktu akibat banyaknya pasien. Yogoyudan, Wates, Kulonprogo umur ibu yang hamil berkisar umur antara 21-35 tahun sebanyak 55 orang pada usia produktif. Pada hamil tingkat pendidikan konseling yang ibu hamil masih terbatasnya dikarenakan Gambaran di BPS Fajar Samiyati di ibu karena yaitu menamatkan SMA sebanyak 34 orang. 41 Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati 2. ISSN : 1907 - 3887 Karakteristik Responden Karakteristik responden pada penelitian ini adalah umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas. Tabel 4.1. Karasteristik responden berdasarkan Umur Umur Frekuensi <20 tahun 0 21-35 tahun 55 >36 tahun 3 Total 58 Sumber : Data primer diolah 2010 Persentase (%) 0 94,8 5,2 100 Tabel 4.1 Distribusi berdasarkan golongan (94,8%) sehingga para ibu berada pada usia umur ibu yang terbanyak pada umur antara produktif. 20 tahun - 35 tahun sebanyak 55 orang Tabel 4.2 Karasteristik responden berdasarkanPendidikan Pendidikan Frekuensi SD 3 SMP 7 SMA 34 PT 13 Lain-lain 1 Total 58 Sumber : Data primer diolah 2010 Tabel 4.2 Distribusi Ibu Persentase (%) 5.2 12.1 58.6 22.4 1.7 100 menurut (58,6%) selanjutnya PT sebanyak 13 orang Pendidikan terbanyak telah menamatkan (22,4%), sisanya SMP senbnayak 7 orang pendidikan di SMA sebanyak 34 orang (12,1%) dan SD 3 orang (5,2%). Tabel 4.3 Karasteristik responden berdasarkanPekerjaan Pekerjaan Frekuensi PNS 4 Wiraswasta 7 Swasta 14 Buruh 6 IRT 27 Total 58 Sumber : Data primer diolah 2010 Persentase (%) 6.8 12.1 24.1 10.3 46.6 100 Tabel 4.3 Distribusi ibu menurut pekerjaan 14 orang (24,1 %) dan wiraswasta 7 orang responden terbanyak sebagai ibu rumah (12,1%). Sisanya buruh 6 orang (10,3 %) tangga 27 orang (46,6%), swasta sebesar dan PNS 4 orang (6,8%). 42 Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887 Tabel 4.4 Karasteristik responden berdasarkan Paritas Paritas Frekuensi 1 31 2 22 3 4 4 1 Total 58 Sumber : Data primer diolah 2010 Tabel 4.4 kehamilan Distribusi untuk Ibu Persentase (%) 53.4 37.9 6.9 1.7 100 menurut sebanyak 22 orang (37,9%) dan ke tiga kehamilan pertama sebanyak 4 orang (6,9%) terakhir hamil ke sebanyak 31 orang (53,4 %), ke dua empat 1 orang (1,7%). 3. Analisis Univariat Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Sumber : Data primer diolah 2010 Tabel 4.5 menunjukkan Frekuensi 14 34 10 58 jumlah Persentase (%) 24,1 58,6 17,2 100 pengetahuan kurang sebanyak 10 orang responden yang pengetahuan baik yaitu (17,2 %) sebesar 14 orang (24,1%), cukup sebanyak 34 orang (58,6%) dan yang memiliki Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi berdasarkan Kunjungan ANC Kunjungan ANC Frekuensi sesuai standar 26 Tidak Sesuai standar 32 Total 58 Sumber : Data primer diolah 2010 Tabel 4.6 menunjukkan jumlah Persentase (%) 44,8 55,2 100 sesuai standar sebanyak 32 orang (55,2 kunjungan ANC sesuai standar yaitu %). sebesar 26 orang (44,8%), yang tidak 4. Analisis Bivariat Untuk analisis bivariat dalam terikat dengan variabel bebas. Hasil penelitian ini digunakan uji t dan dimana pengolahan data terlihat pada tabel teknik ini digunakan untuk mencari berikut ini : hubungan dua variabel yakni variabel 43 Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887 Tabel 4.7 Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan frekuensi kunjungan ANC di BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta pada tahun 2010 2 Tingkat Pengetahuan Frekuensi kunjungan ANC S Tid esuai ak sesuai standar % standar 3 Kura 2 ,4 ng 1 2 Cuku 2 0,7 8 p 1 2 22 baik 2 0,7 2 Sumber : Data primer diolah 2010 Berdasarkan tabel diatas p hitung -value % 1 3,8 3 7,9 0 3 ,4 1 ,001 3,205 dapat bahwa 13,205 > 3.841, yang berarti antara diketahui bahwa tentang hubungan tingkat tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan dengan frekuensi kunjungan ANC terdapat frekuensi kunjungan ANC diperoleh hasil hubungan yang signifikan dan terdapat hasil yaitu nilai hitung 3,902 two tail sig. yang sebesar 0,001. hipotesis alternatif. 2 Untuk mengetahui hasil bermakna, sehingga mendukung terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan frekuensi kunjungan ANC, maka hasil perhitungan 2 hitung sebesar 3,902 dibandingkan dengan 2-tabel sebesar 3.841. Maka diperoleh hasil B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis yang memaparkan telah diuraikan pada sub bab sebelumnya maka pada pembahasan ini implementasi dari hasil penelitian. akan Karakteristik responden a. Umur sendiri dengan demikian kesiapan mental Karakteristik responden menurut seseorang lebih baik terutama dalam Karena dengan umur terbanyak berumur antara 20 tahun menghadapi kehamilan. sampai 35 tahun sebanyak 55 orang (94,8 %). bertambahnya Hal ini menunjukan bahwa responden kematangan dalam berpikir semakin baik memiliki usia yang ideal untuk hamil dan sehingga mempunyai anak. Karena dengan usia ideal memeriksakan diharapkan responden tersebut juga telah mengetahui akan pentingnya memeriksakan memiliki pengetahuan tentang kehamilan itu kehamilan. 44 umur akan seseorang termotivasi kehamilan, juga maka dalam akan Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati Hal ini nmenerangkan ISSN : 1907 - 3887 bahwa yang mengungkapkan bahwa pengalaman semakin cukup umur, tingkat kematangan dipengaruhi oleh umur, karena semakin dan kekuatan seseorang akan lebih matang tinggi umur maka pengalaman akan semakin dalam berpikir dan bekerja (Nursalam, 2001 luas dan semakin tua umur seeorang maka ). Begitu juga pendapat (Soekanto, 2000) pengalaman akan semakin banyak. b. Tingkat Pendidikan Karakteristik responden menurut Begitu juga menurut (Notoatmodjo, 2002), tingkat pendidikan yaitu lulusan SMA tingkat pendidikan formal merupakan dasar sebayak 34 orang (58,6 %). Sehingga secara pengetahuan umum tingkat pengetahuan sudah tinggi. seseorang. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang Hal intelektual ini erat yang dimiliki kaitanya dengan maka makin mudah menerima informasi pengetahuan semakin tinggi akan semakin seharusnya menerima besar kemampuan untuk menyerap dan informasi (Nursalam, 2001). Semakin tinggi menerima informasi sehingga pengetahuan tingkat pendidikan maka semakn mengetahui dan wawasan lebih luas. makin banyak dan mengerti menurut (Hujodo, 2001). c. Pekerjaan Karakteristik responden yang mempunyai waktu dalam memeriksakan didominasi sebagai ibu rumah tangga 27 kehamilan seperti yang dilakukan oleh orang (46,6 %). Hal tersebut menunjukan (Nursalam, 2001), bahwa pekerjaan bukanlah bahwa ibu hamil berperan lebih banyak sumber kesenangan tetapi lebih banyak sebagai ibu rumah tangga, dibandingkan merupakan harus bekerja di luar rumah. Dengan membosankan demikian harapan para ibu lebih mempunyai tantangan dalam bekerja pada umumnya waktu dalam memeriksakan kehamilannya. menyita waktu ibu yang bekerja mempunyai Karena ibu yang bekerja lebih sering tidak kesibukan. cara mencari berulang nafkah dan yang banyak d. Paritas Karakteristik responden ibu menurut kehamilan untuk kehamilan Sebaliknya ibu yang sudah pernah pertama melahirkan lebih dari satu orang yang sebanyak 31 orang (53,4 %), ke dua sebanyak beranggapan 22 orang (37,9%) dan ke tiga sebanyak 4 berpengalaman sehingga tidak termotivasi orang (6,9%) terakhir hamil ke empat 1 orang untuk memeriksakan kehamilan (Sarwono, (1,7%).Ibu yang baru pertama kali hamil 2001). merupakan hal yang sangat baru sehingga termotivasi dalam pemeriksaan kehamilanya ketenagga kesehatan. 45 bahwa ia suadah Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati Secara umum ibu hamil di BPS Fajar ISSN : 1907 - 3887 memiliki waktu yang cukup luang untuk Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon Progo, melakukan Yogyakarta berada pada usia produktif didominasi oleh ibu rumah tangga. dengan tingkat intelegensi tinggi kunjungan ANC karena dan Tingkat pengetahuan Ibu hamil Tingkat pengetahuan ibu hamil dalam tentang tentang ANC di BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, Wates, Kulon Progo upaya meningkatkan tingkat pengetahuan ibu hamil sangat diharapkan. yang Karena pada umumnya pengetahuan masuk pada kategori pengetahuan baik yaitu seseorang dipengaruhi oleh pendidikan yang sebesar 14 orang (24,1%), cukup sebanyak 34 pernah diterima semakin tinggi tingkat orang memiliki pendidikan seseorang maka semakin baik pengetahuan kurang paling banyak 10 orang tingkat pengetahuan (Nursalam, 2001), dan (17,2%). Supriyadi (1993) mengungkapkan menurut (Notoatmodjo, 2002). (58,6%) dan yang bahwa pengetahuan seseorang terhadap suatu Pengetahuan adalah adalah obyek dapat berubah dan berkembang sesuai merupakann hasil tahu dan ini terjadi setelah suatu obyek dapat berubah dan berkembang melakukan,pengindraan,penglihatan,penden sesuai kemampuan, kebutuhan, pengalaman garan, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian dan tinggi rendahnya mobilitas informasi besar manusia diperoleh melalui mata dan tentang obyek tersebut di lingkungannya. telinga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan merupakan dominan sebagian besar 58,6% responden memiliki yang sangat penting terbentuknya tindakan pengetahuan cukup tentang ANC, angka seseorang. Kondisi serupa tersebut perlunya Yanti (2005) bahwa Pengetahuan dan Sikap informasi tentang ANC yang dilakukan Ibu Hamil terhadap Kepatuhan Melakukan instansi kesehatan di wilayah Yogoyudan, ANC Wates, Kulon Progo. Palangkaraya, Kalimantan Tengah, masih menandakan masih Padahal saat ini banyak media yang Seperti (Soekanto, 2002) yang Wilayah Pustu Flamboyan, perlu ditingkatkan. dapat dijadikan sebagai saran penyampaian informasi. di diungkapkan Frekuensi Kunjungan ANC diungkapkan Frekuensi ibu hamil melakukan pengetahuan juga dapat kunjungan ANC di BPS Fajar Samiati, diperoleh melalui kenyataan (fakta) dengan Yogoyudan, Wates, Kulon Progo tidak sesuai melihat dan mendengar sendiri, serta melalui standar yaitu sebesar 32 orang (55,2%), yang alat-alat sesuai standar sebanyak 26 orang (44,8 %). komunikasi misalnya dengan membaca surat kabar, mendengarkan radio, Antenatal care (ANC) adalah suatu melihat film, atau televisi dan seterusnya. program yang terencana berupa observasi, Dalam hal ini berperan petugas kesehatan edukasi dan penanganan medik pada ibu 46 Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887 hamil, untuk memperoleh suatu proses pelayanan. (Depkes RI, 2004 ). Menurut kehamilan dan persalinan yang aman dan (Saefudin, 2003), sungguh amat ideal bila memuaskan sehingga wanita hamil memeriksakan diri segera kunjungan ANC ini sangat penting bagi Ibu ketika terlambat haid sekurang-kurangnya hamil untuk keselamatan dirinya juga anak satu bulan sehingga kelainan pada kehamilan dalam kandungan. cepat diketahui dan segera dapat diatasi. (Handaya, 2005), Frekuensi kunjungan ANC tidak (Depkes, 2002), mengemukakan bahwa sesuai standar sebanyak 55,2%, angka banyak faktor tersebut masih perlu dikurangi seperti yang kunjungan ibu hamil dalam memperoleh ditetapkan kesehatan bahwa frekuensi pelayanan yang antara mempengaruhi lain pengembalian antenatal adalah minimal empat kali selama keputusan, kepercayaan, fasilitas kesehatan, kehamilan, dengan ketentuan waktu yaitu petugas kesehatan, pengetahuan dan sosial minimal satu kali pada triwulan pertama,satu ekonomi. kali pada triwulan kedua dan dua kali pada Hal serupa diungkap oleh Fahmawati triwulan ketiga. (2008) frekuensi kunjungan Antenatal Care Standar waktu pelayanan antenatal (ANC) pada Ibu Hamil Di Puskesmas tersebut ditentukan untuk menjamin mutu Wirobrajan masih kurang dari standar. Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan frekuensi kunjungan ANC. Hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan konseling berupa pemberikan nasehat dan frekuensi petunjuk berbagai masalah yang berkaitan kunjungan ANC diperoleh hasil yaitu nilai dengan hitung 13,205 two tail sig. sebesar 0,001. menetapkan sehingga 13,205 > 3.841, yang berarti antara dengan faktor risiko atau risiko tinggi atau tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC menentukan dengan frekuensi kunjungan ANC terdapat (Manuaba,2001). 2 bermakna, sehingga merupakan hipotesis alternatif. berusaha kehamilan pertolongan mengemukakan mendukung serta penggolongan Menurut hubungan yang signifikan dan terdapat hasil yang kehamilannya persalinan (Soekanto, bahwa sumber 2001) pengalaman pengetahuan juga merupakan suatu cara untuk memperoleh Adanya hubungan signifikan ini menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan kebenaran ibu hamil tentang ANC menjadikan frekuensi 2003), dengan adanya informasi dari petugas kunjungan ANC tidak sesuai dengan standar. kesehatan, ibu hamil tahu atau mengerti Padahal, manfaat asuhan antenatal bahwa saat kehamilan terjadi berbagai untuk ibu hamil sangat bermanfaat. Dengan perubahan, sehingga dapat menjadi masalah kunjungan ANC berarti atau komplikasi setiap saat, karena itu ibu mendapatkan 47 pengetahuan. (Pusdiknakes, Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887 melalui pelayanan kesehatan atau antenatal Kepatuhan Melakukan ANC di Wilayah care yang dilakukan oleh ibu hamil dapat Pustu Flamboyan, Palangkaraya, Kalimantan memonital dan mendukung kesehatan dan Tengah. mendeteksi ibu hamil. Hasil Begitu Penelitian ini pula hasil penelitian mendukung Fahmawati (2008)yang menyatakan adanya penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2005) Hubungan Mutu Pelayanan ANC dengan bahwa terdapat hubungan yang signifikan Frekuensi Antenatal Care secara signifikan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap pada Ibu Hamil Di Puskesmas Wirobrajan ” C. Keterbatasan Penelitian 1. Penelitian ini mempunyai keterbatasan memilih alternatif jawaban yang sudah antara lain: disediakan pada kuisioner. Pengumpulan data tingkat pengetahuan 2. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan kuisioner tertutup sehingga cross sectional sehingga hasil yang kurang dapat digali pengetahuan yang didapatkan hanya untuk waktu sekarang. dimiliki, karena responden sebatas A. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN A. Tingkat pengetahuan sebagian besar C. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu cukup 58,6% tentang ANC di ibu hamil tentang ANC dengan frekuensi BPS Fajar Samiati, Yogoyudan, kunjungan ANC di BPS Fajar Samiati, Wates, Kulon Progo. Yogoyudan, Wates, Kulon Progo dengan B. Sebagian besar ibu hamil (55,2%) nilai p Value =0,001 melakukan kunjungan ANC tidak sesuai standar. B. Saran 1. Dari hasil uraian kesimpulan Pada saat kunjungan posyandu diatas maka saran yang disamapaikan atau kegiatan PKK hendaknya bidan dapat dari hasil penelitian ini adalah: memberikan penyuluhan antenatal care Bagi Responden pada ibu hamil untuk meningkatkan Hendaknya hamil pengetahuan ibu hamil tentang antenatal tentang care. Bagi ibu hamil yang tidak datang pemeriksaan kehamilan selain itu juga ibu untuk pemeriksaan kehamilan harus ada hamil hendaknya menambah pengetahuan kunjungan rumah dan memberikan KIE tentang antenatal care melalui membaca pada ibu hamil intensif. menanyakan pada para ibu bidan buku KIA, majalah, leflet, TV, atau radio. 2. Bagi pihak BPS 2. Bagi penelitian selanjutnya 48 Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887 b. Peneliti juga mengenal fakto-faktor a. Melakukan penelitian dengan metode wawancara agar data yang didapat lain lengkap kunjungan ANC agar hasilnya lebih yang dapat mempengaruhi baik lagi Huliana, DAFTAR PUSTAKA M. 2001, Panduan Menjalani Kehamilan Sehat, Jakarta : Puspa Sewara. Husodo,R, 2001, Pengembangan Penapisan dan Penetapan Tekhnologi Kesehatan, Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta . Cunnigham, dkk, 2006, Obstetri Williams, Jakarta: EGC. Manuaba, 2001, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, Jakarta: EGC. Departemen Kesehatan RI, 2001, Standar Asuhan Kebidanan Bagi Bidan di Rumah Sakit dan Puskesmas, Jakarta. Manuaba, 2002, Konsep Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia, Jakarta : EGC. Departemen Kesehatan, 2001, Standar Pelayanan Kesehatan, Jakarta. Mochtar, R. 2002, Sinopsis Obstetri Fisiologis dan Patologis, Jakarta: EGC. Departemen Kesehatan, 2003, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta. Notoatmodjo, 2002, Metodelogi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Kesehatan RI, 2004, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta. Notoatmodjo, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta : PT Rineka Cipta Fahmawati, 2008, Hubungan Mutu Pelayanan ANC dengan frekuensi Antenatal Care pada Ibu Hamil di Puskesmas Wirobrajan, Yogyakarta: STIKES Aisyiyah. Notoatmodjo, 1996, Ilmu kesehatan masyarakat, Jakarta: PT Rineka Cipta. Furrer, 2001, Perawatan Maternitas, Jakarta: Buku Kedokteran EGC .http://www.or.id/data, 2009, Ilmu Keperawatan, diakses 20 Febuari 2009. Nursalam dan Pariani, 2001, Pendekatan Praktis Metodelogi Riset Keperawatan, Jakarta: Salaemba Medika. Prawirahardja, 2001, Buku Acuan National Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka http:www.mikm.or.id/data 2004, Kesehatan Reproduksi, diakses 9 Maret 2009. Herliana, E.N. Djamilus, F. 2005, Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Badan Pengembangan dan Pemberayaan Sumber Daya Kesehatan, Bogor. Pusdiknakes, 2003, Pendahiluan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologi Bagi Dosen diploma III Kebidanan, Jakarta. 49 Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati Saifudin, dkk, 2002, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Sarwono, 2000, Pelayanan Kesehatan Antenatal dan Neonatal 2, NPKN, Rogi, Jakarta Soekanto,2006, Sosiologi Suatu Penghantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada Sugiyono, 2007, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta. Supriyadi, 1993, Pendekatan Psikologis dalam Pengukuran KAP di Bidang Kesehatan, Sosiomedika. 50 ISSN : 1907 - 3887 Vol.9 Nomor 2 April 2014 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887