Media Equation Theory ( Teori Persamaan Media )

advertisement
Kelomok:
• Azis Ayubi
• Naufal Wardana
•
Adhika Maulana
• Syafira Aisyah Ulfi Hidayat
2015140043
2015140032
2015140031
2015140108
Teori Media Ekuasi (The Media Equation Theory)
dikemukakan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass melalui
tulisan mereka yang berjudul The Media Equation : How
People Treat Computers, Television, and
Teori persamaan media dari Reeves dan Nass ini mencoba
memperlihatkan bahwa media juga bisa diajak berbicara.
Media bisa menjadi lawan bicara individu seperti dalam
komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang dalam
situasi face to face. Dalam teori persamaan ini, media dianggap
sebagai bagian dari kehidupan nyata (media and the real life
are the same).People and Places.
Reeves dan Nass menggagas bahwa kita menanggapi
(response) media komunikasi seolah-olah media itu hidup.
Implikasi praktis dari media equation ini adalah ketika
kita menyalakan TV atau komputer kita, kita mengikuti
aturan dari interpersonal interaction yang kita lalui selama
hidup kita. Ini adalah human-media relations. Reeves dan
Nass mengatakan bahwa media equation ini sifatnya
sangat basic atau mendasar, jadi, “it applies to everyone, it
applies often, and it is highly consequential”.
The media equation jelas-jelas counterintuitive. Ketika kita
menonton TV atau browsing internet, tidak seorangpun dari
kita yang akan mengakui bahwa kita sebenarnya tengah
merespons gambar-gambar di layar seolah-olah gambargambar itu nyata. Kita tahu bahwa yang ada di layar adalah
gambar-gambar imajiner atau hanya representasi dari benda
aslinya. Reeves dan Nass menyatakan sebaliknya. Keduanya
menyatakan bahwa sebenarnya orang merespons media secara
sosial (socially) dan alami (naturally), meskipun mereka
mereka tahu itu adalah hal yang tidak masuk akal untuk
dilakukan , dan meskipun mereka tidak berpikir bahwa respons
itu mencirikan diri mereka sendiri
Sebuah penelitian dilakukan mengenai perubahan emosi, sikap,
dan gesture beberapa orang ketika mereka sedang berhadapan
dengan gambar orang yang tengah berbicara kepada mereka di
layar TV dengan jarak yang berbeda. Hasilnya menunjukkan
bahwa jarak antara penonton dengan TV berpengaruh terhadap
perubahan sikap, emosi, dan gesture penonton. Menurut
Reeves dan Nass, orang beranggapan bahwa sebuah gambar
wajah, berhubungan dengan ukurannya, hanya merupakan
simbol yang merepresentasikan orang yang tidak benar-benar
ada di situ. Namun lebih dari itu, ukuran wajah secara luas
mempengaruhi response psikologis dari rasa ingin mendekat,
sampai penilaian terhadap karakter.
Microsoft dan Macintosh memproduksi dua jenis software
computer. Yang pertama Max, yaitu komputer yang
menggunakan kata-kata perintah, menunjukkan dominansi
terhadap pemakai. Yang kedua bernama Linus, yaitu
komputer yang menggunakan kata-kata submissive.
Reeves dan Nass menyatakan hal ini berpengaruh pada
para pemakai komputer. Menurut mereka, ketika mesin
dilengkapi dengan personality-like characteristics, orang
akan merespons mesin seolah-olah benda itu punya
personality. Meskipun orang-orang ini menyatakan bahwa
mereka tidak percaya mesin benar-benar punya
kepribadian.
 Teori ini memprediksi bagaimana seseorang
memperlakukan media (berdasarkan teori interpersonal)
layaknya media itu adalah manusia
 Teori ini menjelaskan bahwa pemirsa itu aktif
 Teori ini relatif mudah dimengerti
 Teori ini termasuk aliran positivis (generalisasi, satu
kebenaran, perilaku bisa diprediksi, dan tidak melihat
nilai-nilai yang dianut seseorang)
THANK YOU
Download