Dampak kebisingan akibat pembangunan jalan layang

advertisement
Dampak kebisingan akibat pembangunan jalan layang
Secara umum jalan layang keberadaannya sangat positif dalam menata sistem
lalu lintas, guna mengurangi kemacetan lalu lintas sehingga memberikan kemudahan
bagi pengguna transportasi darat tentunya seperti kereta api, kendaraan roda dua,
kendaraan roda empat dll. Jembatan layang disamping memberi dampak potitif, tetapi
juga memberikan dampak negative, yaitu penurunan kualitas lingkungan diantaranya
adalah tingkat kebisingan yang tinggi karena suara yang dihasilkan dari kendaraan
intensitasnya semakin besar.
www.highways.gov.uk/roads/projects/11064.htm
www.wsdot.wa.gov/.../commonquestion
Dalam beberapa tahun terakhir, kebisingan lalu lintas jalan layang menghasilkan
suara yang tidak diinginkan. Ini telah menjadi perhatian kepada masyarakat dan kepada
pejabat lokal, nasional dan regional.
Propagasi Suara (Rambatan Suara)
Kekuatan suara dari sumber dan Tingkat Kekuatan Suara
Suara adalah gejala di mana partikel-partikel di udara bergetar dan menyebabkan
perubahan-perubahan dalam tekanan udara, karena itu intensitasnya dinyatakan sebagai
tekanan suara. Tekanan suara mempunyai satuan Pascal adalah suatu unit [Pa],
sedangkan energi yang diperlukan untuk getaran dinamakan tenaga suara dari sumber,
unit-unit watt [W]). Jadi intensitas dari suara dinamakan "tekanan suara" dan
menggunakan suatu unit referensi dari 20 Pa. Ini hampir sama dengan tekanan suara
dari suara minimum yang ditangkap oleh telinga manusia.
Tingkat tekanan suara didefinisikan sebagai 10x logaritma rasio dari tekanan
suara efektif pangkat dua terhadap tekanan suara referensi efektif (20 Pa), dan
dinyatakan dengan formula di bawah ini.
𝑝2
Tingkat tekanan suara= 10 log 𝑝 2 , dimana 𝑝𝑜 = 20μ Pa
0
Suara dipancarkan apabila suatu sumber bergetar, tetapi kenyaringan dari suara
yang dipancarkan berubah tergantung pada intensitas dari sumber. Intensitas ini
didefinisikan sebagai energi suara yang dipancarkan dari sumber dalam 1 detik dan
dinamakan "kekuatan suara dari sumber (P)" (unit-unit dari watts [W]).
Tingkat indikasi untuk intensitas dari kekuatan suara ini dinamakan "tingkat
kekuatan suara (PWL)". Tingkat kekuatan suara sama dengan tingkat tekanan suara.
Tetapi, di mana tingkat tekanan suara mengekspresikan kenyaringan suara yng
dimonitor dalam suatu titik sembarangan, tingkat kekuatan suara mengekspresikan
intensitas dari kekuatan akustik yang dipancarkan oleh suatu sumber.
Garis bentuk Kenyaringan
-
Dikatakan bahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar oleh rata-rata orang
adalah 20-20.000 Hz, tetapi bisa terdengarnya tersebut tergantung pada
frekwensi. Tes-tes (hearing) psikiatris menghasilkan Garis bentuk Kenyaringan.
-
Kurva menggunakan 1000 Hz dan 40 dB sebagai referensi untuk suara murni
dan mem-plot suara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa terdengar dari
kenyaringan yang sama pada berbagai frekwensi.
-
Kenyaringan suara yang diterima oleh telinga manusia bervariasi karena dua
sifat-sifat fisik yaitu tingkat tekanan suara dan frekwensi. Bahkan dalam lingkup
yang bisa terdengar, frekwensi-frekwensi rendah dan tinggi sulit untuk
ditangkap. Dibutuhkan kepekaan tinggi pada lingkup 1 - 5 kHz.
-
Apabila tingkat kenyaringan dari suatu suara dikurangi, pada suatu titik tertentu,
suara tidak lagi terdengar. Tingkat ini juga berbeda sesuai dengan frekwensi.
Tingkat ini diindikasikan sebagai tingkat minimum yang bisa terdengar (garis
titik-titik) .
-
Tingkat minimum yang bisa terdengar pada 20 dB atau lebih dipandang sebagai
kesulitan pendengaran.
Gangguan pendengaran
Dengan adanya kebisingan menyebabkan adanya suatu gangguan pendengaran,
yaitu perubahan pada tingkat
pendengaran
yang berakibat
kesulitan dalam
melaksanakan kehidupan normal, biasanya dalam hal memahami pembicaraan.
Gradasi
Parameter
Normal
: tidak mengalami kesulitan dalam percakapan biasa (6m)
Sedang
: kesulitan dalam percakapan seharu-hari mulai jarak>1.5 m
Menengah
: kesulitan dalam percakapan keras seharu-hari mulai jarak>1.5 m
Berat
: kesulitan dalam percakapan keras/berteriak mulai jarak>1.5 m
Sangat berat
: kesulitan dalam percakapan keras/berteriak mulai jarak>1.5 m
Tuli total
: kehilangan pendengaran dalam berkomunikasi
Menurut ISO derajat ketulian adalah sebagai berikut
-
Jika peningkatan ambang dengar antara 0-25 dB, masih normal
-
Jika peningkatan ambang dengar antara 26-40 dB, masih tuli ringan
-
Jika peningkatan ambang dengar antara 41-60 dB, masih tuli sedang
-
Jika peningkatan ambang dengar antara 61-90 dB, masih tuli berat
-
Jika peningkatan ambang dengar antara >90 dB, masih tuli sangat berat
Pada saat yang sama teknologi akustik modern telah menyediakan cara yang
lebih baik untuk mengurangi dampak buruk kebisingan lalulintas.
Mengukur tingkat kebisingan
Untuk mengetahui tingkat kebisingan dijembatan layang perlu dilakukan suatu
pengukuran menggunakan alat Sound level meter adalah alat pengukur suara.
Mekanisme kerja SLM apabila benda bergetar, maka akan menyebabkan terjadinya
perubahan tekanan udara yang dapat ditangkap oleh alat ini, selanjutnya menggerakkan
meter penunjuk.
Audiometer adalah alat untuk mengukur ambang pendengaran. Audiogram
adalah chart hasil pemeriksaan audiometri. Nilai ambang pendengaran adalah suara
yang paling lemah yang masih dapat didengar oleh manusia.
Pengendalian kebisingan
Terhadap sumbernya dengan cara
-
Desain akustik, dengan mengurangi vibrasi, mengubah struktur dan lainnya.
-
Subtitusi alat
-
Mengubah proses kerja
Terhadap perjalanannya dengan cara
-
Jarak diperjauh
-
Akustik ruangan
-
Enclosure
Terhadap penerimaanya dengan cara
-
Alat pelindung telinga
-
Enclosure (misal dalam control room)
-
Administrasi dengan rotasi dan mengubah schedule
Penanganan Kebisingan Pada Jalur Perambatan
-
Pengaturan lalu lintas
Pengaturan dimaksudkan untuk mengurangi volume lalu lintas kendaraan yang lewat.
Dengan melakukan rekayasa lalu lintas, pembangunan jalan meligkar untuk mengurangi
beban jaringan jalan perkotaan antara 2 sampai 5 dB.
-
Perbaikan kelandaian jalan
Kelandaian jalan berpengaruh langsung terhadap tingkat kebisingan. Pengurangan tiap
kelandaian setiap 1% dapat mengurangi tingkat kebisingan 0.3 dB.
-
Pemilihan jenis perkerasan jalan
Pada kecepatan 80km/jam, penggantian perkerasan aspal beton padat (berbutir tidak
seragam) dengan perkerasan aspal terbuka (berbutir seragam) dapat mengurangi tinkat
kebisingan lalu lintas sampai 4 dB.
Jenis lapisan perkerasan
Koreksi tingkat kebisingan
dB(A)
Burda/burtu (chip seal)
+4.0
Beton semen Portland
0 s/d +3.0
Overlay camp aspal dingin
+2.0
Beton semen Portland agregat diekspose
-0.5 s/d +3.0
Perkeras aspal mastic batu
-3.5 s/d -2.0
Perkeras aspal beton terbuka (berbutir seragam)
4.5 s/d -0
Sumber: OECD, 1995
Penanganan kebisingan pada titik penerimaan
Tingkat kebisingan pada titik penerimaan dapat dikurangi dengan mengubah
orientasi bangunan yang semula menghadap sumber kebisingan atau membelakangi
sumber kebisingan. Perubahan orentasi bangunan dapat mengurangi jarak efektif
sumber ke penerima hingga 64%
Efektifitas penggunaan bahan kaca sebagai jendela untuk penghalang kebisingan
biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan nilai estetika lingkungan
dengan mengupayakan tetap terlihatnya pemandangan seberang jalan.
Alat pelindung pendengaran
-
Sumabt telinga (earplug), dapat mengurangi kebisingan 8-30 dB.
-
Tutup telinga (earmuff), dapat menurunkan kebisingan 25-40 dB
-
Helm (helmet), mengurangi kebisingan 40-50 dB
Peredam kebisingan, pohon dapat meredam suara dan menyerap kebisingan sampai 95%
dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan ranting.jenis
tumbuhan yang paling efektif untuk meredam suara ialah yang mempunyai tajuk yang
tebal dengan daun yang rindang. Berbagai jenis tanaman dengan berbagai strata yang
cukup rapat dan tinggi akan dapat mengurangi kebisingan, khususnya dari kebisingan
yang sumbernya berasal dari bawah
Wooden barriers
-
Melindungi terhadap kebisingan yang dihasilkan dari Nordic wood untuk
akustik yang sempurna karena sambungannya yang rapat.
-
Rentang luas sebagai posisi akhir dari panel depan. Ada jenis lain anti layar
adalah berdinding ganda diperumahan pedalaman.
www.metrolight-es.com/eng_catalogo-barreras-a...
Daftar Pustaka
Soemarno at all. VEGETATION AND NOISE ABATEMENT. Master program in Natural
resources and Environment Management Graduate School, the
University of Brawijaya
Didownload
http://images.soemarno.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/S
6FwDwooCtgAACnM@G81/efek%20vegetasi%20pada%20kebising
an.ppt?nmid=324420476 (5oktober2010)
Buchari.2007. kebisingan industry dan hearing conservation progam. usu repository
Didownload:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1435/1/07002749.pdf
(6 oktober2010)
Handayani, dini. 2007. MITIGASI DAMPAK KEBISINGAN AKIBAT PEMBANGUNAN
JALAN LAYANG PASUPATI PADA KAWASAN SENSITIF (R.S
Hasan Sadikin – Bandung). Bandung
didownload http://www.pusjatan.pu.go.id/upload/jurnal/2008/JN2502AGS0806.pdf (6
oktober 2010)
utomo, budi. 2006. Hutan sebagai masyarakat tumbukan. Karya ilmiah. UNSU
didownload:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1055/1/0
6006998.pdf
Download