Vacare Deo

advertisement
Mei 2016, Minggu 2
Vacare Deo
Pentakosta
( Kis 2 : 1 - 13 )
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus pada tanggal 15 Mei 2016 Kita
merayakan hari raya pentakosta. Pentakosta kita kenal dengan peristiwa turunnya Roh
Kudus atas para rasul. Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama
seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah
berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus (Yoh 20:
21-22). Peristiwa tersebut dirayakan setiap tahun, 50 hari setelah Paskah. Lalu apa makna
dari peristiwa pentakosta tersebut? Dalam Yoh 18:12-27 Santo Petrus saat itu menyangkal
Yesus 3 kali karena takut kepada orang banyak. Akan tetapi setelah mengalami
pentakosta dalam Kis 2:1-13 Santo Petrus dengan berani berkhotbah kepada orang
banyak dan mewartakan injil Kis 3:11-26. Melalui contoh tersebut kita melihat bahwa
dengan peristiwa pentakosta Roh Kudus turun ke dalam hati kita masing-masing serta
memberikan kita kekuatan supaya kita dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah.
Ketujuh karunia Roh Kudus yang diberi kepada orang Kristen adalah: kebijaksanaan,
pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan, kesalehan, dan rasa takut kepada Allah.
(KGK 1845). Dalam pertemuan kali ini mari kita membahas salah satu karunia Roh Kudus
tersebut :
Karunia takut akan Allah
Ada ketakutan yang baik dan ada ketakutan yang tidak baik. Ketakutan yang
bersumber pada keduniaan atau penderitaan fisik di atas segalanya tidaklah baik.
Ketakutan seperti ini adalah ketakutan kehilangan kenyamanan fisik dan kenikmatan
dunia melebihi ketakutan akan kehilangan iman. Jika seseorang menganggap iman dan
Gereja sebagai penghalang baginya, ia siap meninggalkan iman maupun Gereja supaya
kenyamanan akan hal-hal duniawi dapat dipertahankan olehnya. Ketakutan seperti ini
bukanlah ketakutan yang baik, sebab bahkan dapat membawanya kepada penderitaan
abadi di neraka, sebab ia rela meninggalkan iman akan Kristus yang sudah diketahuinya
dapat membawanya kepada kehidupan kekal. Namun demikian, ada ketakutan yang baik,
yaitu takut akan Tuhan (fear of the Lord). St. Teresa mengatakan bahwa Tuhan telah
memberikan obat bagi manusia untuk menghindari dosa, yaitu takut akan Tuhan dan
kasih. Takut akan Tuhan adalah takut akan penghukuman Tuhan, takut bahwa dirinya
akan terpisah dari Tuhan untuk selamanya di neraka. Ketakutan seperti ini disebut “servile
fear“. Ketakutan pada tahap ini membantu seseorang untuk membawanya kepada
pertobatan awal. Namun, bukankah Rasul Yohanes mengatakan bahwa dalam kasih
tidak ada ketakutan? (lih. 1Yoh 4:18) Ya, dengan bertumbuhnya iman, maka takut akan
penghukuman Tuhan akan berubah menjadi takut menyedihkan hati Tuhan, yang
didasarkan atas kasih. Inilah yang disebut takut karena kasih (filial fear), seperti anak
yang takut menyedihkan hati bapanya.
Karunia Roh Kudus ini menyadarkan bahwa satu-satunya yang memisahkan
seseorang dari Tuhan adalah dosa. Oleh karena itu, manifestasi dari karunia ini adalah
kesedihan karena dosa, yang diikuti dengan kebencian akan dosa. Orang yang
membenci dosa tidak hanya menghindari dosa berat, namun juga ia tidak mau
melakukan dosa ringan. Ia akan lari dari peluang dan kondisi yang dapat membuat dia
berbuat dosa. Ia akan sadar bahwa meskipun ia sudah berusaha menghindari dosa, ia
kerap tetap jatuh di dalam dosa, termasuk dosa ringan. Dengan demikian, ia menjadi
sadar akan dirinya yang tidak berarti apa-apa, dan pada saat yang bersamaan ia sadar
bahwa Tuhan adalah segalanya. Sikap seperti inilah yang menuntunnya kepada
kerendahan hati. Jika kita belajar dari kesalahan kita bahwa yang sering memisahkan
diri kita dari Tuhan adalah godaan duniawi, maka kita belajar untuk membatasi diri dari
kenikmatan duniawi. Inilah yang disebut sebagai kebajikan penguasaan diri
(temperance). Marilah kita menilik ke dalam hati kita, sudahkah kita memiliki rasa takut
akan Tuhan: sudahkah kita membenci dosa, dan berusaha untuk menjauhinya.
Renungan
Melalui peristiwa pantekosta dan memilhat contoh karunia Roh Kudus, saat ini
kita diajak untuk menyadari bertapa kita sangat membutuhkan karunia tersebut, sama
seperti seorang bayi yang sangat bergantung pada orang tuanya demikian juga dalam
perjalanan menuju kepada Tuhan kita sangat bergantung pada Roh KudusNya. Oleh
karena itu kita perlu bekerja keras dan banyak berdoa supaya karunia Roh Kudus dapat
berkembang semakin besar dalam hati kita. Saat ini adalah saat yang istimewa karena
kita akan merayakan peristiwa pentakosta tersebut, marilah kita bertekun sungguh –
sungguh dengan mendoakan Doa Mohon Tujuh karunia Roh Kudus dalam Puji Syukur
no 93. Semoga melalui ketekunan tersebut kita semakin merasakan karya Roh Kudus
tersebut dalam hidup kita.
Sharing
Mana yang lebih baik, kehilangan kenyamanan fisik atau melakukan dosa ? dan
apakah engkau membutuhkan karunia Roh Kudus? Dan mengapa engkau
membutuhkannya? Sharingkanlah pengalamanmu
KTM Menginjil, Berbagi Sukacita
Download