1 - lampiran keputusan direktur jenderal

advertisement
-1LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NOMOR.
365/DJPSDKP/IX/2013
TENTANG PENETAPAN STANDAR
PELAYANAN SURAT LAIK OPERASI (SLO)
KAPAL PERIKANAN
PENETAPKAN STANDAR PELAYANAN
PENERBITAN SURAT LAIK OPERASI (SLO) KAPAL PERIKANAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, mewajibkan setiap Penyelenggara Pelayanan Publik, baik yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara langsung maupun
tidak langsung, untuk menyusun, menetapkan, dan menerapkan
standar
pelayanan
sebagai
tolok
ukur
dalam
penyelenggaraan
pelayanan di lingkungan masing-masing.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Kelautan dan
Perikanan
telah
menerbitkan
Peraturan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan Nomor PER.02/MEN/2012 tentang Pelayanan Publik di
Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pelayanan Publik di
Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan berorientasi kepada
kebutuhan
dan
kepuasan
penerima
layanan,
sehingga
dapat
meningkatkan daya saing dalam pemberian pelayanan publik.
Standar Pelayanan dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk
meminimalisir terjadinya penyimpangan dalam rangka memenuhi
standar kebutuhan masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip
keadilan dan tidak mengurangi kualitas pelayanan bagi masyarakat
pada umumnya.
Dalam
rangka
meningkatkan
kualitas
pelayanan
publik
di
Kementerian Kelautan dan Perikanan, diperlukan pengaturan unit kerja
pelayanan publik untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hal yang sama berlaku untuk
-2pelayanan publik yang diselenggarakan pada unit eselon I lingkup
Kementerian Kelautan dan Perikanan, termasuk pada Direktorat
Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang
pelaksanaan tugas dan fungsinya bertujuan untuk menjamin setiap
kegiatan usaha di bidang kelautan dan perikanan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Pengawasan sumber daya perikanan dilakukan oleh Pengawas
Perikanan yang diangkat oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk. Saat
ini terdapat 685 (enam ratus delapan puluh lima) orang Pengawas
Perikanan yang ditugaskan pada Unit Pelayanan Teknis (UPT)/Satuan
Kerja (Satker)/Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
(PSDKP).
Di dalam melaksanakan tugasnya, seorang Pengawas Perikanan
berwenang menerbitkan Surat Laik Operasi (SLO) bagi kapal perikanan,
yaitu surat keterangan yang menyatakan bahwa kapal perikanan telah
memenuhi persyaratan administrasi dan kelayakan teknis untuk
melakukan kegiatan perikanan, sesuai dengan amanat Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2010 tentang
Surat Laik Operasi Kapal Perikanan. Penerbitan SLO merupakan salah
satu wujud pelayanan publik yang harus dilaksanakan sesuai prosedur
dan ketentuan yang berlaku. Untuk menilai kualitas pelayanan publik
dalam proses penerbitan SLO, perlu ditetapkan Standar Pelayanan
Publik Penerbitan Surat Laik Operasi Kapal Perikanan, sebagai tolok
ukur yang harus diacu oleh para Pengawas Perikanan.
B.
Dasar Hukum
1.
Jenis Pelayanan
Layanan administratif berupa Penerbitan Surat Laik Operasi
dilakukan oleh para Pengawas Perikanan yang ditugaskan pada 5
UPT, 58 Satuan Kerja, dan 137 Pos Pengawasan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan di berbagai daerah di Indonesia.
2.
Dasar Hukum
a.
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
-3Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2009
Nomor
154,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 5073);
b.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/
MEN/2010 tentang Surat Laik Operasi Kapal Perikanan.
C.
Persyaratan Pelayanan
Pelayanan Penerbitan SLO untuk kapal perikanan:
1.
Syarat administrasi pengajuan permohonan penerbitan Surat Laik
Operasi (SLO) kapal penangkapan ikan, dilengkapi dengan:
a.
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) asli;
b.
Sticker barcode untuk kapal perikanan berukuran di atas 30
(tiga puluh) GT;
c.
Surat Keterangan Aktivasi Transmitter (SKAT) untuk kapal
perikanan berukuran di atas 30 (tiga puluh) GT; dan
d.
SLO asal untuk kapal perikanan yang telah melakukan
kegiatan perikanan.
2.
Syarat administrasi pengajuan permohonan penerbitan SLO kapal
pengangkut ikan:
a.
Surat Izin Pengangkutan Ikan (SIKPI) asli;
b.
Sticker barcode untuk kapal perikanan berukuran di atas 30
(tiga puluh) GT;
c.
Surat Keterangan Asal Ikan;
d.
Sertifikat kesehatan ikan untuk konsumsi manusia;
e.
Surat Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), untuk kapal
pengangkut ikan dengan tujuan ekspor; dan
f.
Sertifikat kesehatan ikan, untuk media pembawa yang
dibawa/dikirim dari suatu area ke area lain di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia dan/atau yang akan dikeluarkan
dari wilayah Negara Republik Indonesia, apabila disyaratkan
oleh negara tujuan.
3.
Syarat administrasi pengajuan permohonan penerbitan SLO kapal
perikanan yang akan melakukan kegiatan pendukung operasi
penangkapan ikan:
a.
SIPI asli;
b.
Stiker barcode untuk kapal perikanan berukuran di atas 30
(tiga puluh) GT; dan
-4c.
SKAT
untuk
kapal
perikanan
berukuran
di
atas
30 (tiga puluh) GT.
4.
Syarat administrasi pengajuan permohonan penerbitan SLO kapal
perikanan yang akan melakukan kegiatan pendukung operasi
pembudidayaan ikan:
a.
SIKPI asli;
b.
Sticker barcode untuk kapal perikanan berukuran di atas 30
(tiga puluh) GT; dan
c.
SKAT untuk kapal perikanan dengan ukuran di atas 30 (tiga
puluh) GT.
5.
Syarat kelayakan teknis pengajuan permohonan penerbitan SLO
kapal penangkapan ikan:
a.
Kesesuaian fisik kapal perikanan dengan yang tertera dalam
SIPI, terdiri dari bahan kapal, merek dan nomor mesin utama,
tanda selar, dan nama panggilan/call sign;
b.
Kesesuaian jenis dan ukuran alat penangkapan ikan dengan
yang tertera pada SIPI; dan
c.
Keberadaan dan keaktifan alat pemantauan kapal perikanan
yang dipersyaratkan (transmitter VMS).
6.
Syarat kelayakan teknis pengajuan permohonan penerbitan SLO
kapal pengangkut ikan:
a.
Kesesuaian fisik kapal perikanan dengan yang tertera dalam
SIKPI, terdiri dari bahan kapal, merek dan nomor mesin
utama, tanda selar, dan nama panggilan/call sign;
b.
Kesesuaian jumlah dan jenis ikan yang diangkut dengan surat
keterangan asal ikan, dan surat PEB untuk kapal pengangkut
ikan untuk tujuan ekspor;
c.
Kesesuaian jumlah ikan yang diangkut dengan kapasitas
ruang penyimpanan ikan; dan
d.
Keberadaan dan keaktifan alat pemantauan kapal perikanan
yang dipersyaratkan (transmitter VMS).
7.
Syarat kelayakan teknis pengajuan permohonan penerbitan SLO
teknis untuk kapal perikanan yang akan melakukan kegiatan
pendukung operasi penangkapan ikan:
-5a.
Kesesuaian fisik kapal perikanan dengan yang tertera dalam
SIPI, terdiri dari bahan kapal, merek dan nomor mesin utama,
tanda selar, dan nama panggilan/call sign;
b.
Kesesuaian jenis dan ukuran alat penangkapan ikan dengan
yang tertera pada SIPI; dan
c.
Keberadaan dan keaktifan alat pemantauan kapal perikanan
yang dipersyaratkan.
8.
Syarat kelayakan teknis pengajuan permohonan penerbitan SLO
kapal perikanan yang akan melakukan kegiatan pendukung
operasi pembudidayaan ikan:
a.
Kesesuaian fisik kapal perikanan dengan yang tertera dalam
SIKPI, terdiri dari bahan kapal, merek dan nomor mesin
utama, tanda selar, dan nama panggilan/call sign;
b.
Kesesuaian jumlah dan jenis ikan yang diangkut dengan surat
keterangan asal ikan, dan surat PEB untuk kapal pengangkut
ikan untuk tujuan ekspor;
c.
Kesesuaian jumlah ikan yang diangkut dengan kapasitas
ruang penyimpanan ikan; dan
d.
Keberadaan dan keaktifan alat pemantauan kapal perikanan
yang dipersyaratkan (transmitter VMS).
D.
Sistem, Mekanisme dan Prosedur
Sistem, mekanisme , dan prosedur pada unit layanan penerbitan SLO
bagi pemberi dan penerima pelayanan dibakukan dalam bentuk
prosedur
operasional
diagram/bagan
alur
standar
(flow
(POS)
chart),
yang
untuk
dilengkapi
dengan
meningkatkan
kualitas
pelayanan publik.
E.
Jangka Waktu Penyelesaian
Jangka waktu penyelesaian pelayanan publik penerbitan SLO tidak
lebih dari 35 (tiga puluh lima) menit setelah dilakukan pemeriksaan
kapal perikanan yang dituangkan dalam form Hasil Pemeriksaan Kapal
(HPK) Keberangkatan.
-6F.
Biaya
Jenis Pelayanan publik penerbitan SLO tidak dipungut biaya.
G.
Produk Pelayanan
Produk pelayanan publik berupa dokumen Surat Laik Operasi (SLO)
Kapal Perikanan.
H.
Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas
Unit kerja pelayanan wajib memiliki:
I.
1.
Ruang penerimaan berkas permohonan SLO;
2.
Form HPK dan Form SLO;
3.
Pengumuman/pamflet penerbitan SLO tanpa di pungut biaya;
4.
Ruang tunggu bagi pemohon;
5.
Kotak saran dan pengaduan.
Kompetensi Pelaksana
Pelaksana pelayanan publik penerbitan SLO harus menguasai prosedur
penerbitan
SLO
dan
telah
dibekali
kemampuan
teknis
sebagai
pengawas perikanan.
J.
Pengawasan Internal
Unit kerja pelayanan wajib melaporkan pelayanan publik penerbitan
SLO setiap 1 (satu) bulan sekali kepada Direktur Jenderal.
K.
Penanganan Pengaduan
Penanganan pengaduan pelayanan publik penerbitan SLO dilakukan
oleh Tim Penanganan Pengaduan yang dibentuk dengan Keputusan
Direktur Jenderal.
L.
Pelaksana
Pelaksana penerbitan SLO adalah Pengawas Perikanan, yaitu pegawai
negeri sipil yang bekerja di bidang perikanan, yang diangkat oleh
Menteri atau Pejabat yang ditunjuk dan tercantum pada Keputusan
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
tentang Penetapan Pengawas Perikanan pada Unit Pelaksana Teknis,
Satuan Kerja atau Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan.
-7M.
Jaminan Keamanan
Unit layanan penerbitan SLO memberikan jaminan kepada pengguna
untuk mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan
pengguna yang diwujudkan dalam komitmen atau kepastian untuk
memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, resiko keragu-raguan dan
tidak menyimpang dari prosedur operasional standar.
N.
Evaluasi Kinerja Pelaksanaan
Evaluasi
dilakukan
oleh
penyelenggara
secara
periodik
dan
berkesinambungan untuk mengetahui perkembangan dan mengukur
keberhasilan
serta
mengetahui
hambatan/kendala
dalam
peningkatan kinerja pelayanan.
DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN
SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN,
SYAHRIN ABDURRAHMAN
Paraf pengesahan
Sekretaris Ditjen. PSDKP
Direktur Pengawasan SDP
Kabag Hukormas
:
:
:
rangka
Download