BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan suatu IC yang di dalamnya berisi CPU, ROM, RAM, dan I/O. Dengan adanya CPU tersebut maka mikrokontroler dapat melakukan proses berfikir berdasarkan program yang telah diberikan kepadanya. Mikrokontroler banyak terdapat pada peralatan elektronik yang serba otomatis, mesin fax, dan peralatan elektronik lainnya. Mikrokontroler dapat disebut pula sebagai komputer yang berukuran kecil yang berdaya rendah sehingga sebuah baterai dapat memberikan daya. Mikrokontroler terdiri dari beberapa bagian seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini : Gambar 2.1. Bagian Mikrokontroler 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 Pada Gambar 2.1. di atas tampak suatu mikrokontroler standar yang tersusun atas komponen-komponen sebagai berikut : a. Central Processing Unit (CPU) CPU merupakan bagian utama dalam suatu mikrokontroler. CPU pada mikrokontroler ada yang berukuran 8 bit ada pula yang berukuran 16 bit. CPU ini akan membaca program yang tersimpan di dalam ROM dan melaksanakannya. b. Read Only Memory (ROM) ROM merupakan suatu memori (alat untuk mengingat) yang sifatnya hanya dibaca saja. Dengan demikian ROM tidak dapat ditulisi. Dalam dunia mikrokontroler ROM digunakan untuk menyimpan program bagi mikrokontroler tersebut. Program tersimpan dalm format biner (‘0’ atau ‘1’). Susunan bilangan biner tersebut bila telah terbaca oleh mikrokontroler akan memiliki arti tersendiri. c. Random Acces Memory (RAM) Berbeda dengan ROM, RAM adalah jenis memori selain dapat dibaca juga dapat ditulis berulang kali. Tentunya dalam pemakaian mikrokontroler ada semacam data yang bisa berubah pada saat mikrokontroler tersebut bekerja. Perubahan data tersebut tentunya juga akan tersimpan ke dalam memori. Isi pada RAM akan hilang jika catu daya listrik hilang. d. Input / Output (I/O) Untuk berkomunikasi dengan dunia luar, maka mikrokontroler menggunakan terminal I/O (port I/O), yang digunakan untuk masukan atau keluaran. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 e. Komponen lainnya Beberapa mikrokontroler memiliki timer/counter, ADC (Analog to Digital Converter), dan komponen lainnya. Pemilihan komponen tambahan yang sesuai dengan tugas mikrokontr oler akan sangat membantu perancangan sehingga dapat mempertahankan ukuran yang kecil. Apabila komponen komponen tersebut belum ada pada suatu mikrokontroler, umumnya komponen tersebut masih dapat ditambahkan pada sistem mikrokontroler melalui port - portnya. 2.2 Arduino Uno Arduino uno adalah board mikrokontroler berbasis Atmega328. Arduino Uno memiliki 14 pin digital input / output ( dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM ), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Uno dibangun berdasarkan apa yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, sumber daya bisa menggunakan power USB ( jika terhubung ke komputer dengan kabel USB ) dan juga dengan adaptor, aki ataupun baterai. Arduino uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal tidak menggunakan FTDI chip driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2 ( Atmega8U2 sampai versi R2 ) diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Revisi 2 dari uno memiliki resistor pulling 8U2 HWB yang terhubung ke tanah, sehingga lebih mudah untuk menggunakan modem DFU. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 Gambar 2.2 Arduino Uno Papan arduino rev 3 memiliki fitur baru seperti berikut : a. Pertama adalah pin out : ada penambahan pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield untuk beradaptasi dengan tegangan yang disediakan dari papan / board. Di masa depan, shield akan kompatibel dengan kedua papan yang menggunakan AVR, yang beroperasi dengan 5v dan dengan arduino yang beroperasi 3.3v. kedua adalah pin tidak terhubung, yang dicadangkan untuk tujuan masa depan. b. Reset sirkuit yang sangat kuat. c. Atmega16U2 menggantikan Atmega8U2. “Uno” dalam bahasa Italy berarti satu, alasan diberi nama tersebut adalah untuk menandai peluncuran arduino 1.0. uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari arduino, dan akan terus berkembang. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 2.2.1 Spesifikasi Arduino Uno Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno Mikrokontroler ATmega328 Operasi tegangan 5Volt Input tegangan Disarankan 7 – 11Volt Input tegangan batas 6 – 20Volt Pin I/O digital 14 ( 6 bisa untuk PWM ) Pin analog 6 Arus DC tiap pin I/O 50mA Arus DC ketika 3.3V 50mA 32 KB ( ATmega328 ) dan 0,5 KB Memori flash digunakan oleh bootloader SRAM 2 KB ( ATmega328 ) EEPROM 1 KB ( ATmega328 ) Kecepatan clock 16 MHz http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 2.2.2 Sumber Daya / Power Arduino Uno Arduino uno dapat dihidupkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Untuk sumber daya ekternal ( non - USB ) dapat berasal baik dari adaptor AC – DC, Aki, ataupun baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan memasukan 2.1mm jack DC ke lubang listrik board. Aki dapat dihubungkan dengan memasukan kabel jack ke lubang listrik board. Dan baterai dapat dimasukan pada pin header Gnd dan Vin dari konektor Daya. Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20 volt. Jika menggunakan tegangan kurang dari 6 volt mungkin jalanya program tidak akan stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 volt, regulator tegangan bisa panas dan merusak papan. Rentang yang dianjurkan adalah 7 sampai 12 volt. Pin listrik yang tersedia adalah sebagai berikut : a. VIN. Input tegangan ke board arduino ketika menggunakan sumber daya yang dihubungkan langsung ke listrik. b. 5V. Pin ini merupakan output 5V yang telah diatur oleh regulator papan arduino. Board dapat diaktifkan dengan daya, baik dari colokan listrik DC ( 7-12V ), konektor USB (5V), ataupun pin VIN board ( 7-12V). Jika memasukan tegangan melalui pin 5V atau 3.3V secara langsung ( tanpa melewati regulator ) dapat merusak papan arduino. c. Tegangan pada pin 3V3. 3.3Volt dihasilkan oleh regulator onboard. Menyediakan arus maksimum 50 mA. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 d. GND. Pin ground. e. IOREF. Pin ini dipapan arduino memberikan tegangan refrensi ketika mikrokontroler beroperasi. Sebuah shiled yang dikonfigurasi dengan benar dapat membaca pin tegangan IOREF sehingga dapat memilih sumber daya yang tepat agar dapat bekerja dengan 5V atau 3.3V. 2.2.3 Memori Arduino Uno ATmega328 memiliki 32 KB ( dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader ). ATmega328 juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB EEPROM ( yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan / library EEPROM ). 2.2.4 Input dan Output Arduino Uno Masing – masing dari 14 pin digital uno dapat digunakan input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Mereka beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor pullup internal ( terputus secara default ) dari 20 – 50 kOhms. Selain itu, bebrapa pin memiliki fungsi special yaitu : a. Serial: pin 0 ( RX ) dan 1 ( TX ) digunakan untuk menerima ( RX ) dan mengirimkan ( TX ) data serial TTL. Pin ini terhubung dengan pin ATmega8U2 USB – to – serial TTL. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 b. Ekternal interupsi: pin 2 dan pin 3 dapat dikonfigurasi untuk memicu interupt pada nilai yang rendah ( low value ), rising atau falling edge, atau perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk rinciannya. c. PWM: pin 3,5,6,9,10, dan 11 menyediakan 8-bit PWM dengan fungsi analogWrite() d. SPI: pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK) mendukung komunikasi SPI dengan mnggunakan perpustakaan SPI e. LED: pin 13. Built-in LED terhubung ke digital 13. LED akan menyala ketika diberi nilai HIGH Arduino uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampai A5, yang masing – masing menyediakan resolusi 10 bit ( yaitu 1024 nilai yang berbeda ). Secara default mereka mengukur dari ground sampai 5 volt, perubahan tenaga maksimal mengunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Selain itu, beberapa pin tersebut memiliki spesialisasi fungsi, yaitu TWI: pin A4 atau SDA dan A5 atau SCL mendukung komunikasi TWI menggunakan perpustakaan wire. Ada beberapa pin lainnya yang tertulis di board yaitu : a. AREF. Tegangan referensi untuk input analog. Dapat digunakan dengan fungsi analogReference(). b. Reset. Gunakan LOW untuk me-reset mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 2.2.5 Komunikasi Arduino Uno Arduino uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. Atmega328 menyediakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 ( RX ) dan 1 ( TX ). Pada Atmega16U2 saluran komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware 16U2 menggunakan standar driver USB COM, dan tidak ada driver eksternal diperlukan. Namun, pada windows, diperlukan file. Inf. Perangkat lunak arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data tekstual sederhana akan dikirm ke dan dari papan arduino. RX dan TX LED dipapan akan berkedip ketika data sedang dikirm melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB komputer ( tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1 ). Atmega328 juga mendukung I2C ( TWI ) dan komunikasi SPI. Perangkat lunak arduino termasuk perpustakaan wire berfungsi menyederhanakan penggunaan bus I2C. Untuk komunikasi SPI, menggunakan perpustakaan SPI. 2.2.6 Pemrograman Arduino Uno Pada membuatan alat prototype pengontrolan lampu berbasis android ini harus memasukan codingan atau bahasa program Arduino uno, dan dapat diprogram dengan software arduino. Bahasa pemrograman arduino terbagi menjadi tiga golongan ( secara global ), yaitu structure (struktur ), value / nilai ( variables dan constants ), dan function ( fungsi ). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 Penulisan akan memaparkan bahasa – bahasa tersebut yang disajikan dalam daftar dibawah ini : Tabel 2.2 Bahasa Pemograman Arduino Uno struktur variabel Fungsi Setup() Constants DigitalI/O HIGH / LOW analogReference() Kontrol INPUT / OUTPUT analogRead() struktur INPUT_PULLUP analogWrite() – PWM Loop() LED_BUILTIN If True / false If... else Integer constants For Floating point constants While due only analogReadResolution() analogWriteResolution() Do... while Tipe data Break advanced I/O Continue Void Return Boolean tone() Goto Char noTone() Unsigned char shiftOut() Byte shiftIn() Int pu1seIn() Further syntax ; (titik koma) Unsigned int http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 {} (kurung Word kurawal) Long // (komentar satu Unsigned long millis() baris) Short micros() /**/ (komentar Float delay() banyak baris Double delayMicroseconds() #define String – char array #include String – object waktu matematika Array min() Operator aritmatika Konversi max() abs() = (penugasan) Char() constrain() + (penambahan) Byte() map() -( pengurangan) Int() pow() * (perkalian) Word() sqrt() / (pembagian) Long() % (modulo) Float() trigonometri Operator Ruang lingkup variabel sin() pembanding dan kualifikasi cos() tan() == (sama variable scope dengan) static http://digilib.mercubuana.ac.id/ bilangan acak 19 != (tidak sama volatile dengan) const < (kurang dari) >(lebih besar randomseed() random() Utility dari) bits dan bytes <= (kurang dari / Sizeof() sama dengan) lowByte() highByte() Operator bitRead() pointer access bitWrite() bitSet() *(dereference) bitClear() &(reference) bit() Operator interupsi eksternal bitwise attachInterrupt() &(dan) detachInterrupt() | (atau) ^ (xor) interupsi ~ (tidak) << (bitshift kiri) >> (bitshift kanan) http://digilib.mercubuana.ac.id/ interrupts() noInterrupts() 20 Operator komunikasi compound Serial ++ (increment) Stream --(decrement) += (addition) USB (Khusus Leonardo -= (subtraction) dan Due) *= (multiplication) Keyboard /= (division) Mouse &= (bitwise and) |= (bitwise or) 2.2.7 Perlindungan Arus USB Arduino Uno Ardunio uno memiliki polyfuse reset yang melindungi port USB komputer dari arus pendek atau berlebih. Meskipun kebanyakan komputer memberikan perlindungan internal sendiri, sekering menyediakan lapisan perlindungan tambahan. Jika lebih dari 500mA, sekering otomatis bekerja. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 2.2.8 Karakteristik Fisik Arduino Uno Panjang maksimum dan lebar PCB uno masing – masing adalah 2,7 dan 2,1 inci, dengan konektor USB dan colokan listrik yang melampaui dimensi tersebut. Empat lubang sekrup memungkinkan board harus terpasang ke permukaan rangakaian pengontrolan lampu. Perhatikan bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8 adalah 0,16”,tidak seperti pin lainnya. 2.3 Relay Modul Relay merupakan salah satu komponen yang didalamnya terdiri dari sebuah kumparan berinti besi yang akan menghasilkan elektromagnet ketika kumparannya dialiri oleh arus listrik. Elektromagnet ini kemudian menarik mekanisme kontak yang akan menghubungkan kontak Normally-Open (NO) dan membuka kontak Normally-Closed (NC). Sedikit menjelaskan, kata Normally disini berarti relay dalam keadaan non-aktif atau non-energized, atau gamblangnya kumparan relay tidak dialiri arus. Jadi kontak Normally-Open (NO) adalah kontak yang pada saat Normal tidak terhubung, dan kontak NormallyClosed (NC) adalah kontak yang pada saat Normal terhubung. Relay 5V dengan 4 channel output. Dapat digunakan sebagai saklar elektronik untuk mengendalikan perangkat listrik yang memerlukan tegangan dan arus yang besar. Kompatible dengan semua mikrokontroler (khususnya Arduino, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 8051, 8535, AVR, PIC, DSP, ARM, ARM, MSP430, TTL logic) maupun Raspberry Pi . Gambar 2.3 Relay Modul 4channel 5V Relay 4 Channel ini memerlukan arus sebesar sekurang-kurangnya 1520mA untuk mengontrol masing-masing channel. Disertai dengan relay highcurrent sehingga dapat menghubungkan perangkat dengan AC250V 10A. Jika Anda menggunakan mikrokontroler dengan tegangan kerja 3.3V, Anda tetap dapat menggunakan Relay 4 channel ini dengan cara : 1. Lepas jumper JD-VCC 2. Hubungkan JD-VCC dengan external power 5V lainnya. 2.3.1 Spesifikasi 1. Number of Relays : 4 2. Control signal : TTL level (ACTIVE LOW) 3. Rated load : 10A 250VAC, 10A 30VDC, 10A 125VAC, 10A 28VDC http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 4. Contact action time : 10ms/5ms 5. Indicator LED for each channel 6. Relay size : 51 x 41 mm 2.3.2 Tipe Relay 1. Relay SPDT Gambar 2.4 Relay SPDT Relay SPDT (Single-Pole Dual-Totem) yang berarti memiliki sebuah kontak NO dan sebuah kontak NC dengan sebuah COMMON. Pada saat kumparan tidak dialiri arus, maka kontak NC akan terhubung dengan COM. Jika kumparan dialiri arus, maka kontak akan bergerak dari NC ke NO, sehingga NO akan terhubung dengan COM. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 2. Relay DPDT Gambar 2.5 Relay DPDT Relay DPDT (Dual-Pole Dual-Totem) yang memiliki 2 buah kontak NO, 2 buah kontak NC dengan 2 buah COMMON. 2.3.3 Karakteristik Relay Sebelumnya perlu saya sampaikan bahwa dalam tulisan yang saya buat ini tidak dibahas mengenai relay AC. Karakteristik relay antara lain adalah tegangan kerja koil/kumparan yang dimiliki, Ada yang 5Vdc, 12Vdc, 24Vdc, 36Vdc, hingga 48Vdc.Tegangan kerja merupakan tegangan yang harus diberikan kepada koil agar relay dapat bekerja. Selain itu ada karakteristik yang lain yaitu kemampuan kontak relay. Bisa 3A, 5A, 10A, atau lebih. Maksudnya disini adalah arus maksimal yang mampu dialirkan oleh kontak relay adalah sesuai dengan karakteristiknya, jadi bisa 3A, 5A, atau 10A. Memang meskipun dipaksa untuk mengalirkan arus http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 lebih besar juga tidak akan mengalami kerusakan seketika. Tapi itu bukanlah praktek yang benar dan jangan dicoba, sangat berbahaya. 2.3.4 Rangkaian Driver Relay Pada tulisan ini kita akan membahas driver relay untuk mikrokontroler dengan menggunakan transistor, transistor Bipolar adalah salah satunya. Transistor Bipolar adalah komponen yang bekerja berdasarkan ada-tidaknya arus pemicuan pada kaki Basisnya. Pada aplikasi driver relay, transistor bekerja sebagai saklar yang pada saat tidak menerima arus pemicuan, maka transistor akan berada pada posisi cut-off dan tidak menghantarkan arus, Ic=0. Dan saat kaki basis menerima arus pemicuan, maka transistor akan berubah ke keadaan saturasi dan menghantarkan arus. 2.4 Bluetooth HC – 05 Modul bluetooth seri HC memiliki banyak jenis atau varian, yang secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu jenis ‘industrial series‘ yaitu HC – 03 dan HC – 04 serta ‘civil series‘ yaitu HC -05 dan HC - 06. Modul bluetooth serial, yang selanjutnya disebut dengan modul BT saja digunakan untuk mengirimkan data serial TTL via bluetooth. Modul BT ini terdiri dari dua jenis yaitu master dan slave. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Gambar 2.6 Bluetooth HC-05 Bluetooth HC – 05 adalah sebuah modul bluetooth SPP ( serial port protocol ) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless ( nirkabel ) yang mengkonversi port serial ke bluetooth HC – 05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR ( enchanced data rate ) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2,4 Ghz. Memiliki kemampuan lebih yaitu bisa mengubah mode kerjanya menjadi master atau slave serta diakses dengan lebih banyak AT command, modul ini sangat direkomendasikan, terutama dengan flexibilitasnya dalam pemilihan mode kerjanya. HC – 05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode yang berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan piranti pengontrolan lampu berbasis android. Seri modul BT HC bisa dikenali dari nomor serinya, jika nomor serinya genap maka modul BT tersebut sudah diset oleh pabrik, bekerja sebagai slave atau master dan tidak dapat diubah mode kerjanya, contoh adalah HC – 06-S. Modul BT ini akan bekerja sebagai BT slave dan tidak bisa diubah menjadi master, demikian juga sebaliknya misalnya HC - 04M. Default mode kerja untuk modul BT HC dengan seri genap adalah sebagai slave. Sedangkan modul BT HC dengan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 nomor seri ganjil, misalkan HC – 05, kondisi default biasanya diset sebagai slave mode, tetapi bisa mengubahnya menjadi mode master dengan AT command tertentu. Penggunaan utama dari modul BT ini adalah menggantikan komunikasi serial via kabel, sebagai contoh : 1. Jika akan menghubungkan dua sistem mikrokontroler agar bisa berkomunikasi via serial port maka dipasang sebuah modul BT master pada satu sistem dan modul BT slave pada sistem lainnya. Komunikasi dapat langsung dilakukan setelah kedua modul melakukan pairing. Koneksi via bluetooth ini menyerupai komunikasi serial biasa, yaitu adanya TXD dan RXD. 2. Jika sistem mikrokontroler dipasangi modul BT slave maka ia dapat berkomunikasi dengan perangkat lain semisal PC yang dilengkapi adapter BT ataupun dengan perangkat ponsel, smartphone dan lain – lain. 3. Saat ini banyak perangkat seperti printer, GPS modul dan lain – lain yang bekerja menggunakan media bluetooth, tentunya sistem mikrokontroler yang dilengkapi dengan BT master dapat bekerja mengakses device – device tersebut. Pemakaian module BT pada sistem komunikasi baik dua sistem mikrokontroler maupun antara suatu sistem ke device lain tidak perlu menggunakan driver, tetapi komunikasi dapat terjadi dengan dua syarat yaitu : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 1. Komunikasi terjadi antara modul BT master dan BT slave, komunikasi tidak akan pernah terjadi jika kedua modul sama – sama master atau sama – sama slave, karena tidak akan pernah pairing diantara keduanya. 2. Password yang dimasukan cocok. 2.4.1 Spesifikasi Bluetooth HC – 05 a. Hardware : Tabel 2.3 Spesifikasi Bluetooth HC-05 Sensitivitas -80 dBm (Typical) daya transmit RF sampai +4 dBm Operasi daya rendah 1,8 V – 3,6 V I/O Kontrol PIO Antarmuka UART dengan baudrate yang dapat diprogram Dengan antena terintegrasi b. Software : 1. Default baudrate 9600, data bit : 8, stop bit = 1, parity : no parity, mendukung baudrate : 9600, 19200, 38400, 57600, 115200, 230400 dan 460800. 2. Auto koneksi pada saat device dinyalakan (default). 3. Auto reconnect pada menit ke 30 ketika hubungan putus karena range koneksi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 Jarak sinyal dari HC – 05 adalah 30 meter, dengan kondisi tanpa halangan. 2.5 Breadboard Project Board atau yang sering disebut sebagai Breadboard adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit elektronik dan merupakan prototipe dari suatu rangkaian elektronik. Di zaman modern istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada jenis tertentu dari papan tempat merangkai komponen, dimana papan ini tidak memerlukan proses menyolder (langsung tancap). Karena papan ini solderless alias tidak memerlukan solder sehingga dapat digunakan kembali, dan dengan demikian dapat digunakan untuk prototipe sementara serta membantu dalam bereksperimen desain sirkuit elektronika. Berbagai sistem elektronik dapat di prototipekan dengan menggunakan breadboard, mulai dari sirkuit analog dan digital kecil sampai membuat unit pengolahan terpusat (CPU). Secara umum breadbord memiliki jalur seperti berikut ini : Gambar 2.7 Jalur Breadboard http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 Penjelasan 1. : 2 Pasang jalur Atas dan bawah terhubung secara horisontal sampai ke bagian tengah dari breadboard. Biasanya jalur ini digunakan sebagai jalur power atau jalur sinyal yg umum digunakan seperti clock atau jalur komunikasi. 2. 5 lobang komponen di tengah merupakan tempat merangkai komponen. Jalur ke 5 lobang ini terhubung vertikal sampai bagian tengah dari breadboard. 3. Pembatas tengah breadboard biasanya digunakan sebagai tempat menancapkan komponen IC 2.5.1 Cara Menggunakan Breadboard Cara menggunakan breadboard sangat sederhana, cukup tancapkan kakikaki ke lobang yang sesuai. Ukuran lobangnya sudah dibuat sehingga pas untuk ditancapkan kaki-kaki resistor, transistor atau komponen elektronika kecil lainnya. Yang perlu diperhatikan adalah di lobang mana kaki-kaki ini ditancapkan, karena beberapa lobang di breadboard tersambung secara horisontal dan lainnya tersambung secara vertikal. Lihat gambar di bawah ini: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 Gambar 2.8 Breadboard Kalau diperhatikan gambar di atas, ada 4 jalur horisonal yang dikasih garis merah dan biru tua. Masing-masing jalur tersebut mengubungkan lobang-lobang secara horisonal. Biasanya jalur ini digunakan untuk menyambung VCC dan GND dari catu daya (power supply). Karena ada 4 jalur kita bisa gunakan 2 pasang VCC dan GND masing-masing untuk di bagian atas dan di bagian bawah. Hal ini dilakukan sehingga kita memiliki 2 alternative untuk menyambung VCC dan GND, ke atas atau ke bagian bawah breadboard tergantung posisi terdekat. Adapun secara vertical, setiap 5 lobang yang ditunjukan pada garis hijau dan biru muda, juga merupakan lobang yang tersambung. Antara 5 lobang di atas dan 5 lobang di bawah dipisahkan oleh celah yang tidak tersembung secara elektronik. Biasanya tempat ini digunakan untuk memasang IC (Integrated Circuit) sehingga sebagian kaki IC tersebut berada di atas celah dan sisanya ada di bawah celah tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/