pengaruh sikap dan norma subyektif terhadap niat umat menjadi

advertisement
PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP
NIAT UMAT MENJADI ANGGOTA CU MAKMUR BERSAMA
DI PAROKI HAYAM WURUK MEDAN
LAPORAN PENELITIAN
Oleh
Darna Sitanggang, SE,M.Si
NIDN : 0103026301
DIBIAYAI OLEH LPPM UNIKA SANTO THOMAS TA 2016/2017
SURAT PERJAJIAN NO: 193/LPPM-UKS/H.25/01.17
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SU
JULI 2017
PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP NIAT UMAT
MENJADI ANGGOTA CU MAKMUR BERSAMA
DI PAROKI HAYAM WURUK MEDAN
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, setiap perusahaan dituntut untuk
mampu mempelajari perilaku konsumen sebagai dasar penentuan strategi pemasaran.
Dari perilaku konsumen akan diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang
selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk menyediakan alat pemuas kebutuhan dan
menyampaikannya ke pasar. Perilaku konsumen merupakan tindakan langsung dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
Perilaku konsumen perlu dianalisis, karena tidak dapat dikendalikan langsung
oleh perusahaan, sehingga perusahaan yang harus melakukan penyesuaian dengan
perilaku konsumen. Pada umumnya, konsumen menginginkan produk yang memiliki
karakteristik: lebih cepat, lebih murah dan lebih baik. Untuk itu, strategi perusahaan
harus disesuaikan dengan harapan-harapan konsumen apabila perusahaan tersebut ingin
mendapatkan pangsa pasar yang semakin besar.
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sikap
(faktor psikologis), karena dengan mengetahui sikap konsumen, dapat diketahui sejauh
mana pengaruh sikap terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk. Namun,
keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh norma subjektif. Konsumen akan memilih
produk yang mengandung
Penilaian
konsumen
atribut yang diyakininya relevan dengan kebutuhannya.
terhadap
atribut
produk
pengetahuannya akan atribut produk tersebut.
tergantung
pada
sejauh
mana
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa sama halnya dengan perusahaan yang
menghasilkan produk nyata, harus selalu memprioritaskan pelanggan/nasabah dalam
menentukan strategi pemasarannya. Dalam segitiga jasa digambarkan bahwa pelanggan
berada di tengah, yang menunjukkan bahwa strategi, sistem dan karyawan harus
berorientasi terhadap pelanggan. Faktor-faktor yamg mempengaruhi pelanggan untuk
membeli atau tidak membeli jasa dari suatu perusahaan harus benar-benar dipahami kalau
perusahaan ingin tetap eksis dalam persaingan yang semakin ketat.
Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang bekerjasama demi
kesejahteraan bersama. Berdasarkan UU No 12 tahun 1967, koperasi Indonesia adalah
organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badanbadan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggota.
Pada hakekatnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang sangat diperlukan
dan penting untuk diperhatikan sebab koperasi merupakan alat bagi orang-orang yang
ingin meningkatkan taraf hidupnya.
Koperasi simpan pinjam adalah jenis koperasi yang menerima tabungan dan
memberikan pinjaman kepada para anggotanya. Koperasi simpan pinjam didirikan untuk
mendukung kepentingan anggota yang membutuhkan tambahan modal usaha dan
kebutuhan finansial lainnya.
Koperasi simpan pinjam atau CU Makmur Bersama merupakan sebuah koperasi
yang didirikan di bawah naungan Pastor Paroki Hayam Wuruk Medan. Tujuan pendirian
CU ini adalah untuk meningkatkan taraf hidup umat yang membutuhkan di Paroki
Hayam Wuruk Medan. Anggota CU Makmur bersama dibatasi hanya umat Paroki yang
terdiri dari lima stasi yaitu stasi gereja induk, stasi Dr Mansur, stasi Sei Agul, stasi
Sunggal dan stasi Karya Kasih. Untuk mempermudah umat dalam mendapatkan
pelayanan, maka di setiap stasi ditugaskan seorang lektor yang bertugas untuk menerima
setoran anggota, menerima permohonan pinjaman dan menerima permohonan menjadi
anggota baru setiap hari minggu, yang selanjutnya disetor atau diantar ke kantor pusat di
Paroki jalan Hayam Wuruk Medan. Bagi anggota yang berkepentingan pada hari kerja,
kantor CU dibuka hari senin sampai jumat pukul 10.00 – 13.00 siang, hari sabtu pukul
16.00 – 19.00. Khusus hari minggu, kantor buka mulai pukul 8.00 – 18.00 sore.
Dari hasil pengamatan sementara bahwa minat umat untuk masuk menjadi
anggota CU Makmur Bersama masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah umat di
Paroki Hayam Wuruk Medan sebanyak 6.414 orang, yang menjadi anggota CU hanya
471 orang (9,5%) dari total umat yang ada. Dilihat dari ekonomi umat secara umum,
sebenarnya banyak yang membutuhkan jasa dari CU tersebut, tetapi sebagian lebih
memilih untuk masuk ke koperasi simpan pinjam yang lain yang terdapat di kota Medan,
antara lain, CU Mandiri, dan CU Cinta Damai. Padahal, tingkat suku bunga pinjaman
pada CU Makmur Bersama lebih rendah dibanding dengan CU yang lain. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian untuk mengetahui
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat umat untuk masuk menjadi anggota /
nasabah pada CU Makmur Bersama pada Paroki Hayam Wuruk Medan.
Download