PERENCANAAN PONDASI UNTUK TANK STORAGE DAN PERBAIKAN TANAH DENGAN METODE PRELOADING SISTEM SURCHARGE DAN WATER TANK DI KILANG RU-VI, BALONGAN, JAWA BARAT Nama Mahasiswa NRP Jurusan Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II : Nyssa Andriani Chandra : 3109100085 : Teknik Sipil FTSP-ITS : Trihanyndio Rendy Satrya, ST., MT. : Prof. Ir. Noor Endah, MSc., Ph.D ABSTRAK Pembangunan kilang minyak RU-VI ini didasari pemikiran untuk meningkatkan nilai tambah dari minyak bumi yang Indonesia miliki dan sebagai jaminan atas meningkatnya kebutuhan BBM di dalam negeri. Kilang minyak RU-VI Balongan dengan kapasitas rencana tangki 44000 m3, dibangun di atas area seluas sekitar 350 hektar di Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Dikarenakan elevasi eksisiting tank storage ini masih berada di bawah elevasi yang direncanakan (lebih tinggi dari muka air banjir), maka diperlukan timbunan untuk menaikkan elevasi dasar tangki. Dari hasil penyelidikan tanah (geotechnical survey) yang telah dilakukan oleh Pertamina pada tahun 1990, ternyata jenis tanah dasar di lokasi tersebut didominasi oleh tanah lempung yang cenderung lunak. Dengan kondisi tersebut, maka akan sulit untuk melakukan pembangunan tank storage karena rendahnya daya dukung tanah dasar dan besarnya pemampatan konsolidasi yang mungkin terjadi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan perbaikan tanah dasar, percepatan waktu konsolidasi, dan perencanaan pondasi tangki yang sesuai dengan karakteristik tanah dasar tersebut. i Perbaikan tanah dasar dalam Tugas Akhir ini dilakukan dengan metode preloading sistem surcharge dan water tank. Sedangkan untuk mempercepat waktu pemampatan konsolidasi tanah, digunakan prefabricated vertical drain (PVD) dan stone column yang juga dapat meningkatkan daya dukung tanah terhadap beban di atasnya. Selain itu dalam Tugas Akhir ini juga merencanakan pondasi tangki untuk menjaga agar tangki tetap stabil. Pada perencanaan tank storage, elevasi timbunan di area tangki adalah +2.5 m dan +3.0 m di area utilitas. Penimbunan dilakukan secara bertahap dengan kecepatan 50 cm/ minggu. Untuk perkuatan tanah timbunan menggunakan geotekstil sebanyak 2 lapis. PVD dipancang sedalam 20 m dengan pola pemasangan segitiga dan jarak antar PVD 1.0 m. Untuk mencapai derajat konsolidasi (U) 90% dibutuhkan waktu 8 minggu. Perhitungan alternatif perkuatan tanah menggunakan pondasi dangkal dengan ukuran 70 x 70 x 1.5 m ternyata menghasilkan settlement yang cukup besar. Perhitungan alternatif lainnya menggunakan stone column diameter 80 cm dengan jarak pemasangan 1.5 m untuk menambah daya dukung tanah asli dan mengecilkan pemampatan yang terjadi. Perhitungan perkuatan tanah menggunakan pondasi dalam menghasilkan jumlah tiang pancang yang harus dipancang sedalam 38 m untuk tangki sebanyak 576 buah dan untuk utilitas sebanyak 528 buah. Dari hasil perhitungan, pondasi yang paling sesuai dalam hal stabilitas dan penurunan tanah adalah pondasi dalam Kata Kunci : Balongan, Tank Storage, Preloading Sistem Surcharge, Preloading Sistem Water Tank, Prefabricated Vertical Drain, Geotextile, Stone Column, Pondasi Dangkal, Pondasi Dalam. ii