LORANTHACE LORANTHACEAE (BENALU) ALU)

advertisement
LORANTHACEAE (BENALU)
Loranthaceae atau biasa disebut benalu merupakan salah satu kelompok
tumbuhan parasit. Tumbuhan parasit ini umumnya menyerang pepohonan atau
pun tumbuhan perdu terutama pada bagian ranting dan cabang-cabangnya. Pohon
atau pun perdu yang diserang benalu akan terganggu bahkan dapat mati apabila
serangan tersebut dalam jumlah besar (Sunaryo et al., 2006). Kelompok tumbuhan
parasit ini selain menyerang tumbuhan liar juga tanaman budidaya (Pitoyo, 1996).
Gambar 15 : Dendropthoe petandra (L.) Miq.
Sumber : Penelitian primer (Fatma sukmawati &Reni Dama, 2011)
Loranthaceae merupakan tanaman setengah parasit yang batangnya
berkayu, tumbuh pada dahan anggota-anggota Gymnospermae dan Cotyledoneaae
yang berkayu, dengan daun-daun tuggal yang kaku seperti belulang, duduknya
bersilang/berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu. Kadang-kadang tidak
terdapat daun-daun, dalam hal itu ruas-ruas cabangnya berwarna hijau dan
berfungsi sebagai alat untuk asimilasi. Tumbuh-tumbuhan membentuk alat
penghisap yang beraneka rupa. Pada perkecambahan alat pelekatnya ada yang lalu
membentuk alat penghisap yang pipih dan meluas melekat pada kayu inangnya.
Ada pula yang dari alat pelekat itu tumbuh tumbuh streng-streng penghisap seperti
akar yang meluas pada permukaan gelam tumbuhan inangnya dan dari strengstreng tersebut masuk ke dalam kayu alat penghisap yang disebut penyelam, ada
Bahan ajar Loranthaceae
Info penting
Haustoria adalah bagian
tumbuhan benalu yang
tumbuh menyerupai akar,
mengadakan penetrasi ke
dalam jaringan tanaman
sehingga berhubungan
dengan tanaman inang,
serta berlaku sebagai
saluran untuk aliran zat gizi.
Bagian haustoria yang
masuk ke jaringan berfungsi
sebagai organ pengisap
cairan di dalam tanaman.
pula
yang
langsung
dari
cakram
pelekatnya
mengeluarkan penyelam ke bagian kayu inangnya
(Gembong, 1993:122).
A. KLASIFIKASI TUMBUHAN BENALU
Spesies
benalu
yang
banyak
terdapat
dilapangan pada umumnya termasuk dalam family
loranthaceae. Di dalam ilmu botani, klasifikasi
tumbuhan benalu sebagai berikut:
Divisio
: Spermatophyta
Subdivisio
: Angiospremae
Kelas
: Dicotyledonae
Famili
: Loranthaceae
Genus antara lain: Amyema, Dendrophtoe, Elytranthe,
Viscum, scurula, Helixanthera, Macrosolen, Ginalloa.
Suku Loranthaceae terdiri atas 65 marga dan
950 jenis yang sebagian besar tumbuh tersebar di
kawasan tropis dan sebagian kecil lainnya tumbuh di
kawasan yang beriklim sedang. Jumlah jenis yang
terbesar adalah di Jawa Barat yaitu 29 jenis.
Sedangkan di Jawa Timur dan Jawa Tengah masingmasing 19 jenis dan 15 jenis tumbuhan benalu
(Samiran, 2005).
Benalu/ Loranthaceae memiliki
tipe akar penghisap untuk
mengambil sari makanan pada
tanaman inangnya. Akar ini
membentuk tonjolan dan
melekat pada tumbuhan
inangya.
B. BENALU DAN TANAMAN INANG
Tanaman inang benalu adalah tanaman yang
dihinggapi oleh benalu untuk hidup dan berkembang
Bahan ajar Loranthaceae
biak. Jenis tanaman inang terdiri dari kelompok tanaman berkayu, berupa
tumbuhan besar maupun perdu. Sebagian dari kelompok inang tersebut adalah
tanaman penghasil buah-buahan. Penelitian dilakukan di daerah Surakarta dan
sekitarnya dengan pengambilan sampel meliputi lima kecamatan, yaitu kecamatan
Jebres (kampus Universitas Sebelas Maret), kecamatan Banjarsari (Manahan), dan
kecamatan Pasar Kliwon (Keraton Kasunanan Surakarta), Kecamantan Tawangmangu,
dan Kecamantan Karangpandan .
Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Surakarta
Dari hasil penelitian dilaporkan ditemukan 3 jenis tumbuhan benalu yang
tumbuh sebagai parasit pada family Anacardiaceae di daerah Surakarta (Table 1).
Tabel 1. Daftar jenis tumbuhan inang benalu dan jenis tumbuhan parasitnya di
Surakarta
No
Nama jenis tumbuhan inang family Nama jenis benalu
Anacardiaceae
1
Mangifera indica (mangga dengan Dendropthoe petandra (L.) Miq.
berbagai varietas budidaya)
Scurulla atropurpurea(Bl.)Dans.
2
Mangifera odorata (mangga kuweni)
Elytranthe albida (Bl)
3
Spondias dulcis (kedondong)
Scurulla atropurpurea(Bl.)Dans.
Dendropthoe petandra (L.) Miq
Bahan ajar Loranthaceae
Sekilas tentang Scurulla
atropurpurea.
Deskripsi Jenis Benalu
1. Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans
Akar : tumbuh intensif, ramping, menjalar pada tanaman
inang, warna kusam.
Batang : bentuk bulat, tegak, rapuh, warna kusam.
Scurulla atropurpurea
merupakan salah satu jenis
dari family Loranthaceae/
benalu yang memiliki
karakteristik khas yaitu pada
bagian daun dan bunganya
terdapat bulu halus yang
menutupi permukaan daun
dan bunga tersebut.
Cabang : bentuk bulat, jumlah banyak, ranting banyak dengan
arah tidak teratur.
Daun : rapuh, warna keabu-abuan, berbulu halus, Daun boleh
dikatakan berhadapan, bertangkai, eliptis sampai bulat telur
terbalik, kerapkali membulat pada ujung, 5-9 x 2-4 cm.
Bunga : Bagian muda dan karangan bunga kuning sampai
coklat berambut semacam vilt. Karangan bunga kerapkali
berbunga 4-6, yang sebagian terkumpul didalam ketiak.
Tangkai bunga pendek. Tabung kelopak bentuk kerucut
terbalik, tinggi lk 3 mm; tepi kelopak pendek, bergigi 4 lemah.
Mahkota waktu kuncup dewasa; panjang 1,5-2 cm, tabung
Gambar: daun scurulla yang
berbulu
silindris, dengan ujung yang elipsoid melengkung kebawah,
merah. Taju setelah bunga semuanya membuka mengarah ke
satu sisi (ke atas); tabung mahkota yang berhadapan bercangap
dalam. Bagian benang sari yang bebas 2-3 mm. Kepala putik
bentuk tombol.
Buah: bentuk kerucut terbalik sampai bentuk gada. Orange,
panjang lk 8 mm. Diatas bermacam jenis pohon; 1-1800 m.
Habitus: ditemukan pada pohon Mangifera indica dan
Spondias dulcis
Gambar disamping merupakan : Scurulla atropurpurea
(Bl.) Dans; Untuk menentukan karakteristik dari suatu spesies
bisa dengan mengidentifikasi morfologi akar, batang, daun,
bunga, buah, dan biji.
Selain itu juga, Scurulla
memiliki jumlah mahkota
bunga berbilang 4
Bahan ajar Loranthaceae
2. Dendrophthoe petandra (L.)Miq.
Sekilas Tentang
Dendrophthoe
petandra (L.)Miq
Akar: tumbuh intensif, menjalar pada inang, acapkali tumpang tindih, dapat tumbuh anakan,
warna akar kecoklatan, pelekatan kuat.
Batang: agak tegak, pnjang, bulat, rapuh, berwarna
kusam.
Cabang: banyak, panjang dan membentuk banyak
Spesies ini memiliki
karakteristik khusus
seperti mahkota bunga
berbilang 5, akar
kumbuh mempbentuk
tonjolan.
ranting, ruas tua dan membesar.
Daun: daun tersebar atau sedikit berhadapan,
menjorong, panjang 6-18 cm dan lebar 1,58cm,
pangkal
menirus-membaji,
ujung
tumpul-runcing, panjang tangkai daun 520mm.
Bunga: Perbungaan pada ruas-ruas, tandan dengan
6-12 bunga. Mahkota bunga 5 meruas,
menyudut atau bersayap dibagian bawah
dan menyempit dibagian leher, warna hijau
atau kuning-orange, panjang tabung bunga
6-12mm. Kepala sari panjang 2-5 mm dan
tumpul.
Buah: buni, seperti peluru, dalam tandan, sewaktu
muda berwarna hijau, setelah tua berwarna
kuning.
Biji: sebesar biji papaya, bentuk seperti peluru
senapan angin, terdiri dari dua bagian, yaitu
lembaga berwarna hijau dan bagian yang lain
berwarna putih, diliputi oleh gelatin.
Habitus: ditemukan pada pohon Spondias dulcis
(kedondong) dan Mangifera indica (mangga)
Spesies ini banyak
sekali ditemukan pada
berbagai macam
pohon.
Bahan ajar Loranthaceae
3. Elytranthe albida (Bl)
Akar : tumbuh intensif, menjalar menghadap tanaman
inang, warna kusam, pelekat kuat.
Batang: bulat, menjulur, rapuh, warna kusam.
Cabang: menyebar, rusa-rusa panjang, tidak banyak.
Daun: membulat relative besar, kaku seperti kulit,
rapuh, nervi daun berwarna merah.
Bunga: besar, panjang, daun mahkotanya kuning dan
bagian ujungnya kemerahan, pada tandan, diketiak
daun.
Buah: buni, seperti peluru, dalam tandan, sewaktu
muda hijau, setelah tua kuning.
Biji : seperti peluru ramping, ada bagian yang
berwarna putih, diliputi gelatin. Habitus : ditemukan
di pohon Mangifera odorata.
Ciri khas dari spesies ini
adalah memiliki bunga
dengan ukuran yang besar
dan panjang.
Bahan ajar Loranthaceae
Tabel Karakteristik Morfologi Spesies Benalu/ Loranthaceae
No
Spesies
benalu
1
Morfologi Benalu
Akar
Batang
Daun
Bunga
Buah
Habitus
Dendroptoe
Ditemukan di
petandra
hampir semua
lokasi di
Surakarta,
Batang agak tegak,
panjang, bulat,
rapuh, berwarna
kusam. Pada batang
terdapat berkas
Buni, seperti
dengan keadaan
peluru, sewaktu
lingkungan; suhu:
muda berwarna
30 C, intensitas
hijau, setelah tua
cahaya 19,85 kxl,
berwarna kuning.
kelembaban 80%.
daun yang terlihat
jelas.
Daun tersebar atau
Perbungaan pada
Akar ini merupakan
sedikit berhadapan,
ruas-ruas ketiak
akar haustorium/ akar
hisap. Warna akar
menjorong, panjang daun, bunga
bentuk tandan
6-18 cm dan lebar
kecoklatan, pelekatan
1,5-8cm, pangkal
dengan 6-12
kuat dan membentuk
menirus-membaji,
bunga. Mahkota
Bahan ajar Loranthaceae
tonjolan pada
ujung tumpul-
bunga 5 meruas,
inagnya.
runcing, panjang
menyudut atau
tangkai daun 5-
bersayap dibagian
20mm, dan
bawah dan
pertulangan daun
menyempit
terlihat jelas.
dibagian leher,
warna hijau atau
kuning-orange,
panjang tabung
bunga 6-12mm.
Kepala sari
panjang 2-5 mm
dan tumpul.
2
Scurulla
Ditemukan di
atropurpure
daerah kecamatan
a (Bl.) Dans
Tawangmangu,
dan karangpandan
pada pohon
Batang bentuk bulat,
mangga dan
tegak, rapuh, warna
kedondong,
kusam.
dengan keadaan
Bahan ajar Loranthaceae
lingkungan; suhu:
Buah bentuk kerucut
terbalik sampai
bentuk gada.Warna
buah Orange.
25,5 C, intensitas:
cahaya 20,15 kxl,
kelembaban 85%
Akar penghisap ini
tumbuh intensif,
ramping, menjalar pada
tanaman inang, warna
kusam
Daun rapuh, warna
keabu-abuan, berbulu
halus, Daun boleh
dikatakan
berhadapan,
bertangkai, eliptis
sampai bulat telur
terbalik, kerapkali
Bagian muda dan
karangan bunga
kuning sampai
coklat berambut.
Karangan bunga 4-6,
yang sebagian
terkumpul didalam
Bahan ajar Loranthaceae
membulat pada
ketiak.
ujung, 5-9 x 2-4 cm
Tabung kelopak
bentuk kerucut
terbalik.
3 Elytranthe
Ditemukan di
albida (Bl)
daerah kecamatan
banjarsari, pada
pohon mangga
kuweni dengan
Akar tumbuh intensif,
keadaan
kuat, dan membentuk
Buah buni, seperti
peluru, dalam
tandan, sewaktu
muda hijau, setelah
tua kuning
tonjolan pada
inangnya
Hampir sama
Daun membulat
dengan batang
relative besar, kaku
spesies benalu
seperti kulit, rapuh.
lainya yaitu Batang
bentuk bulat, tegak,
rapuh, warna kusam.
lingkungan; suhu:
30 C, intensitas
cahaya 19,15 kxl,
kelembaban 80%
Bunga besar,
panjang, daun
mahkotanya
kuning dan bagian
ujungnya
Bahan ajar Loranthaceae
kemerahan, pada
tandan, diketiak
daun
Bahan ajar Loranthaceae
Bahan ajar Loranthaceae
C. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN BENALU
1. Organ Perkembangbiakan Benalu
Tumbuhan benalu dapat berkembangbiak secara generative dan vegetative.
Pada kebanyakan spesies benalu, cara berkembagbiakan yang utama dengan
genetatif, sedangkan bagi beberapa spesies benalu melalui cara generative dan
vegetative yang saling melengkapi. Organ perkembangbiakan vegetative berupa
haustoria sedangkan organ perkembangbiakan generatif berupa biji.
(a)
(b)
Gambar : alat perkembangbiakan benalu; (a) vegetative, (b) generative
Sumber: penelitian primer (Fatma Sukmawati dan Reni damayanti, 2011)
Organ perkembangbiakan generative
Biji benalu tersedia sepanjang tahun
karena tumbuhan benalu umumnya tidak
mengenal musim untuk berbunga maupun
berbuah. Tumbuhan benalu tiap tahun
Perkembangbiakan
generatif benalu pada
prinsipnya sama dengan
perkembangbiakan
generatif tumbuhan
dikotil lainya.
mampu menghasilkan biji ratusan hingga
ribuan jumlahnya, tergantung besar kecilnya
tumbuhan benalu tersebut.
Biji benalu tidak mengalami dormansi
atau waktu istirahat untuk berkecambah. Biji
tersebut mudah tumbuh setelah menempel di
ranting tanaman, apalagi bila didukung oleh
mikroklimat yang lembap. Biji benalu
Bahan ajar Loranthaceae
mudah disebarluaskan melalui perantaraan air hujan serta lewat burung.
Biji dari Dendrophthoe mempunyai bentuk dan ukuran paling besar dibanding
biji Scurrula. Biji Scurrula berbentuk kecil dan memanjang, berukuran lebih
daripada Dendrophthoe. Selain disebarkan dengan perantaraan burung, efektif
dibantu air hujan maupun angin.
Organ perkembangbiakan vegetatif
1) Tunas dari haustoria di luar batang
Haustoria adalah bagian tumbuhan benalu yang tumbuh
menyerupai akar, mengadakan penetrasi ke dalam jaringan
tanaman sehingga berhubungan dengan tanaman inang, serta
berlaku sebagai saluran untuk aliran zat gizi. Bagian haustoria
yang masuk ke jaringan berfungsi sebagai organ pengisap
cairan di dalam tanaman.
Pijakan benalu tempat haustoria mengadakan penetrasi
mengalami
pertumbuhan
abnormal,
membesar,
dan
membentuk tonjolan yang tidak beraturan sebagai ciri khas
dari Dendrophthoe. Dari bagian haustoria yang berada di luar
tanaman biasanya tumbuh tunas baru, yang acapkali tidak
kalah subur dibandingkan inangnya.
Haustoria terus menjalar ke bagian tanaman yang lain, dan
Organ
perkembangbiakan
vegetative benalu
berupa akar
Haustoria adalah
bagian tumbuhan
benalu yang tumbuh
menyerupai akar,
mengadakan
penetrasi ke dalam
jaringan tanaman
sehingga
berhubungan dengan
tanaman inang, serta
berlaku sebagai
saluran untuk aliran
zat gizi.
ada kalanya dapat mencapai jarak satu sampai dua meter dari
tumbuhan awalnya. Sejalan dengan jauh dekatnya tempat haustoria yang
mengadakan penetrasi ke tanaman inang, akan menentukan jarak antar tunastunas baru maupun jarak antartunas baru dengan benalu induknya. Dari satu
pangkal benalu sering muncul lebih dari satu akar dan arahnya pun tidak menentu.
Kadangkala akar tersebut searah, berlawanan, atau mengikuti arah percabangan
ranting benalu yang berada di dekatnya.
2) Tunas dari haustoria di dalam batang
Bahan ajar Loranthaceae
Selain akar yang menjalar di luar tanaman seperti tersebut di atas, ada pula
haustoria yang menjalar di dalam tubuh tanaman. Haustoria semacam ini dimiliki
oleh genus Viscum, dan dimiliki pula oleh Dwarf mistletoe yang hidup di daerah
subtropis.
2. Siklus Hidup Benalu
Siklus hidup benalu pada prinsipnya dapat diikuti dari skema berikut
Siklus hidup benalu 1 merupakan siklus utama perkembangbiakan generatif.
Siklus utama ini tergantung dari faktor buah yang dihasilkan oleh tumbuhan
benalu dan secara tidak langsung dipengaruhi oleh peranan burung cabe. Siklus
hidup 2 merupakan lanjutan siklus 1 dalam perkembangbiakan vegetatif. Siklus
tersebut tidak selalu terjadi pada setiap spesies benalu, karena sangat tergantung
pada sifat benalu serta pengaruh dari faktor-faktor luar terhadap kehidupan
benalu. Skema siklus hidup 3 merupakan lanjutan siklus 1 dalam perkembang
vegetatif yang khusus dimiliki oleh spesies benalu tertentu.
Benalu yang mempunyai siklus hidup dari skema 1 dilanjutkan dengan skema
2 antara lain genus Dendrophthoe, scurulla dan Elytranthe. Cirinya bahwa benalu
anakan tumbuh memencar tidak jauh dari induknya. Siklus hidup benalu dengan
skema 1 yang dilanjutkan dengan skema 3 dimiliki oleh genus Viscum. Anakan
Bahan ajar Loranthaceae
benalu muncul pada satu tempat yang tidak jauh dari induknya, terdiri dari satu
mata tunas atau lebih.
Siklus hidup benalu dari skema 1 yang dilanjutkan dengan skema 2 atau
skema 3 selalu terjadi pada satu cabang atau satu ranting tanaman. Sedangkan
dari siklus 2 atau siklus 3 yang dilanjutkan dengan siklus 1 dapat terjadi pada
inang, cabang, dan ranting yang berbeda.
3. Pertumbuhan Benalu
Pertumbuhan benalu tidak secepat tanaman yang hidup dan mengambil
makanan langsung dari tanah. Pertumbuhan benalu tersebut sangat dipengaruhi
oleh ketersediaan hara yang dapat dimanfaatkan oleh benalu dari tanaman yang
dihinggapi.
Tumbuhan benalu mengeluarkan haustoria, menjalar ke bagian lain tanaman
inang, mengadakan penetrasi ke jaringan, dan mengisap hara, garam mineral,
serta air dari tanaman inang. Benalu memiliki hijau daun sehingga dapat
berasimilasi membentuk karbohidrat untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Oleh
karena itu, benalu termasuk dalam kategori tumbuhan hemiparasit.
Beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan benalu sebagai berikut:
a. Spesies benalu
Perilaku tumbuhan benalu berbeda-beda, ada yang tumbuhnya kuat, ada
yang membentuk percabangan banyak, ada yang membentuk habitus kecil, dan
Iain-lain. Spesies benalu yang pertumbuhannya kuat antara lain Dendrophthoe.
Benalu yang percabangannya ramping dan jumlahnya banyak, seperti pada
Scurrula. Benalu yang berhabitus kecil antara lain Viscum.
Perilaku perakarannya pun bermacam-macam. Pada spesies Viscum, tidak
membentuk haustoria di luar tanaman inang sedangkan pada Dendrophthoe ,
Scurula dan Elytranthe membentuk haustoria intensif di luar batang tanaman
inang. Selain itu juga menunjukkan ciri bahwa jaringan tanaman tempat
berpijaknya benalu mengalami pertumbuhan.
Bahan ajar Loranthaceae
Abnormal yang dikenal dengan istilah hipertrofi. Pertumbuhan semacam itu
juga terjadi pada tempat-tempat haustoria menetrasi tanaman. Apabila benalu
hidup lama di tanaman inang, maka akan terbentuk tonjolan tak beraturan dan
kadang-kadang berupa bangunan yang mempunyai nilai artistik.
b. Jenis tanaman inang
Walaupun benalu dapat hidup menumpang pada tanaman berkayu golongan
dikotil, tetapi tidak semua tanaman tersebut terserang benalu. Ada kelompok
tanaman yang seolah-olah disukai benalu dan ada kelompok tanaman yang tidak
disukai oleh benalu. Fada tanaman berdaun lebar atau yang berkulit lunak, benalu
cenderung tumbuh lebih subur. Apabila jenis tanaman inang adalah benalu spesies
lain maka pertumbuhan benalu tersebut biasanya tidak sesubur benalu inangnya.
Inang family Anacardiaceae yang ditempeli benalu di daerah Surakarta hanya
pada pohon mangga dan kedondong.
c. Letak atau posisi benalu
Benalu sering tumbuh di batang, cabang atau di ranting tanaman. Adapun
letak benalu bermacam-macam, ada yang di bagian tengah,atas atau samping
tanaman. Letak benalu tersebut cenderung mempengaruhi arah pertumbuhan
benalu. Benalu yang berada di bagian tengah pohon biasanya cenderung tumbuh
ke arah bawah sehingga ranting-ranting benalu kelihatan terkulai. Benalu yang
berada di bagian atas. akan cenderung tumbuh ke atas, ke arah sinar, dan
membentuk cabang serta ranting yang kuat Sedangkan benalu yang tumbuh di
bagian samping tanaman, tumbuh ke samping, ke atas maupun ke arah bawah
dengan ranting yang kuat. Ciri lain dari pertumbuhan benalu yang menempel di
dekat batang, cenderung lebih kuat dan subur daripada yang tumbuh di ujung
cabang atau ranting.
d. Iklim
lklim makro maupun mikro, selain mempengaruhi perkecambahan biji benalu,
juga mempengaruhi pertumbuhan benalu. Di daerah yang mempunyai musim
hujan dan musim kemarau jelas, memberikan pengaruh yang nyata terhadap
Bahan ajar Loranthaceae
Info Penting
pertumbuhan benalu. Di musim penghujan, tanaman
inang dan tumbuhan benalu sama-sama tumbuh subur.
Sedangkan di musim kemarau, beberapa tanaman inang
terpengaruh oleh suhu udara dan kebutuhan air sehingga
benalu pun bereaksi untuk mengatasi keadaan tersebut.
Pada waktu tanaman inang gugur daunnya, benalu pun
akan mengikuti cara tersebut sehingga penguapan air
terbatas. Pengaruh musim kemarau panjang sering
menyebabkan benalu yang tumbuh di bagian ujung
tanaman mati meranggas, sedangkan benalu yang tumbuh
di dekat batang lebih kuat mengatasi situasi yang tidak
menguntungkan tersebut. Pada daerah-daerah yang bulan
keringnya sedikit, serta di daerah
yang
lembap
pertumbuhan benalu lebih baik daripada di daerah kering.
Suhu udara Masimum Kota Surakarta adalah 32,5
derajad Celsius, sedang suhu udara minimum adalah 21,9
derajad Celsius. Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9
MBS dengan kelembaban udara 80%. Kecepatan angin 4
Knot dengan arah angin 240 derajad. Solo beriklim
tropis, sedang musim penghujan dan kemarau bergantian
sepanjang 6 bulan tiap tahunnya.
Famili Loranthaceae/
benalu merupakan
tumbuhan
Angiospermae(tumbuh
an berbiji tertutup).
Benalu ini masuk ke
dalam kelas Dikotil,
yang memiliki ciri-ciri
hampir sama dengan
tumbuhan dikotil
lainya. Yang
membedakan dengan
tumbuhan dikotil yang
lain salah satunya
adalah tipe akarnya
berupa houstorium /
akar hisap.
Untuk mengetahui
karakteristik Benalu/
Loranthaceae ini dapat
diidentifikasi
berdasarkan cirri
morfologinya berupa
akar, abtang, daun,
bunga, dan buah/biji.
Bahan ajar Loranthaceae
Download