EFEK EKSTRAK DAUN Scurulla oortiana DARI INANG Citrus maxima (JERUK) DAN Camelia sinensis (TEH) PADA KEKUATAN KONTRAKSI ATRIUM TERPISAH TIKUS Effect of Mistletoe Growing on Citrus maxima and Camelia sinensis on Atrium Constractile of Mouse Ni Luh Putu Eka Sudiwati1, Mulyohadi Ali2 dan M. Aris Widodo2 Abstrak Di Indonesia, dikenal beberapa macam tanaman yang dapat digunakan sebagai tanaman obat keluarga. Salah satu tanaman tersebut adalah benalu yang digunakan untuk menurunkan tekanan daran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak daun Scrulla oortiana dari inang Citrus maxima (Benalu Jeruk) dan Camelia sinensis (Benalu Teh) pada kekuatan konstraksi atrium terpisah tikus yang distimuli dengan norepinefrin (NE), serta untuk mengetahui mekanisme farmakodinamikanya pada atrium dalam menurunkan kekuatan konstraksi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ekstrak kasar daun Scrulla oortiana yang hidup dari inang Citrus maxima (Benalu Jeruk) dan Camelia sinensis (Benalu Teh) dapat menghambat kekuatan konstraksi atrium tikus yang distimuli dengan pemberian norepinefrin. Penelitian menggunakan organ (atrium) terpisah dengan rancangan pra ekspesimen one group pre test post test. Kondisi pre tes adalah pemberian norepinefrin, sedangkan pos tes adalah pemberian benalu dan non epinefrin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak benalu jeruk mempunyai efek meningkatkan kekuatan konstraksi atrium atau ekstrak benalu jeruk mempunyai efek sinergistik atau aditif terhadap norepinefrin. Efek inotropik ini kemungkinan terjadi karena bahan aktif benalu jeruk bekerja sebagai inhibitor pada Na+ Ka+ ATPase dan atau fosfodiesterase. Pada kurva dosis respon didapatkan slope yang tidak sejajar dan efek maksimal tidak sama. Pada uji anova, tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada ED50, pD2 dan slope. Pada benalu teh didapatkan efek berlawanan yaitu menurunkan kekuatan konstraksi atrium, atau ekstrak benalu teh mempunyai efek antagonis terhadap NE. Efek ini kemungkinan karena bahan aktif benalu teh bekerja sebagai antagonis non kompetitif pada receptor 1 di jantung, menstimuli Na+ K+ ATPase, aktivasi fosfodiesterase atau sebagai antagonis kalsium. Pada kurva dosis respon didapatkan gambaran slope yang tidak sejajar dan efek maksimal yang tidak sama. Pada uji anova, tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada ED50, pD2 dan slope. Berdasarkan hal ini maka benalu yang hidup pada inang yang berbeda, memberikan efek yang berbeda pada kekuatan konstraksi atrium. Oleh karena itu benalu yang tumbuh pada inang yang berbeda kemungkinan memiliki bahan aktif yang berbeda. Kata Kunci : Scurulla oortiana, Citrus maxima, Camellia sinensis, contractile force of atrium 1 2 Mahasiswa Program Studi Biomedik Program Pascasarjana Unibraw Dosen Fak. Kedokteran dan Dosen Program Pascasarjana Unibraw