HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DUSUN LEBAK ADI DESA LEBAK ADI KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN Ribza Kalimaftika, Moh. Saifudin …………......……….…… …… . .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . .…. Depresi merupakan masalah mental paling sering ditemui pada lanjut usia, yang membutuhkan penatalaksanaan holistik, seimbang pada aspek fisik mental dan sosial. Kurangnya penerimaaan diri akan memperberat masalah pada lansia yang dapat menimbulkan depresi. Problem Penerimaan diri akan berpengaruh terjadinya depresi pada lansia. Desain penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Metode sampling yang digunakan adalah Simple random sampling. Sampel yang diambil sebanyak 52 orang yaitu lansia di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner tertutup. Setelah di tabulasi data yang dianalisis dengan menggunakan uji Spearman Correlation dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan penerimaan diri yang diberikan pada lansia dengan kategori baik sebanyak 18 orang (34,6%), kategori cukup 31 orang (59,6%) dan kategori kurang 3 orang (5,8%). Tingkat Depresi pada lansia dengan kategori tidak depresi sebanyak 27 orang (51,9%), kategori kemungkinan 16 orang (30,8%) dan kategori depresi 9 orang (17,3%). Sedangkan hasil pengujian statistik diperoleh hasil ada hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan tingkat depresi pada lansia dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,547 dengan tingkat sugnifikan 0,000 (p<0,05). Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya pemahaman tentang dirinya, Melalui Penerimaan diri yang baik maka kejadian depresi dapat ditekan seminimal mungkin untuk menjalani hari tua yang lebih baik. Kata Kunci : Penerimaan Diri, Tingkat Depresi Lansia PENDAHULUAN. …… . … …. Manusia pasti akan mengalami proses yang disebut menua. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak shanya dimulai dari waktu ke waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Secara fisiologis proses menua merupakan penurunan secara bertahap dan teratur dari organ atau sistem organ serta penurunan kendali homeostasis (Wahjudi Nugroho 2008). Prevalensi depresi pada lansia pada tahun 2005 di dunia berkisar 8-15 persen dari laporan negara-negara di dunia mendapatkan prevalensi rata-rata depresi pada lansia adalah 13,5 persen dengan perbandingan wanita-pria 14,1:8,6. Pravelensi depresi pada lansia yang menjalani perawatan di RS panti perawatan sebesar 30-45%. Jumlah lansia saat ini sekitar 16,5 juta, termasuk didalamnya lansia yang masih potensial, dan SURYA jumlahnya dari tahun ke tahun terus meningkat (Evy, 2008). Penelitian di Amerika hampir 10 juta orang di Amerika mengalami depresi dari semua kelompok usia, kelas sosial ekonomi, ras dan budaya. Angka depresi meningkat drastis diantara lansia-lansia yang berada di institusi, Sekitar 50-75% mengalami gejala depresi ringan sampai sedang (Mickey Stanley, 2007). Badan Pusat Statistik (BPS) mensurvey bahwa jumlah lansia di Indonesia sebanyak 17.717.800 jiwa atau 7,90%, dan jumlahnya pada tahun 2010 sebesar 23.992.552 (9,77%). Keadaan lansia Indonesia, sebanyak 2.426.191 (15%) terlantar, dan sebanyak 1 4.658.279 (28,8%) rawan terlantar (BPSSusenas 2006). Di Jawa Timur jumlah lansia pada tahun 2007 sebanyak 4.209.817 (26,3%), Di Kabupaten Lamongan jumlah lansia tahun 2010 sebanyak 134.396 orang. 30 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh penulis di dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan dengan mengunakan GDS (Geriatric Depression Scale) untuk mengetahui tingkat depresi dengan 15 pertanyaan dari 12 lansia diperoleh data yang mengalami depresi ringan 7 orang (58,3%), depresi sedang 4 orang (33,3%), dan depresi berat 1 orang (8,3%), sehingga dapat disimpulkan bahwa masih tingginya kejadian depresi pada lansia. Penerimaan diri yang rendah membuat lansia kurang dapat beradaptasi dengan baik, menerima berbagai perubahan dengan tulus, mampu berdamai dengan keterbatasannya, bertambah bijak menyikapi kehidupan. Lansia yang gagal akan melewati tahap ini dengan penuh pemberontakan, putus asa dan ingkar terhadap kenyataan yang dihadapinya. Menurut Stanley dan Beare, 2007 banyak perubahan fisik pada masa tua adalah karena faktor penyakit. Lansia yang depresi akan mengalami beberapa dampak diantaranya adalah pandangan kosong, kurang atau hilangnya perhatian pada diri, inisiatif menurun ketidakmampuan berkonsentrasi, aktivitas menurun, kurangnya nafsu makan, mempunyai kenyakinan bahwa hidupnya tidak berguna (Dadang Hawary, 2004). Depresi merupakan masalah mental paling sering ditemui pada lanjut usia dan membutuhkan penatalaksanaan holistik dan seimbang pada aspek fisik mental dan sosial. Disamping itu depresi pada lansia harus diwaspadai dan dideteksi sedini mungkin karena dapat mempengaruhi perjalanan penyakit fisik dan kualitas hidup pasien (Evy, 2008). Penerimaan diri merupakan sikap positif terhadap dirinya sendiri, dapat menerima keadaan dirinya secara tenang dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, serta memiliki kesadaran dan penerimaan penuh terhadap siapa dan apa diri mereka, dapat menghargai diri sendiri dan menghargai orang lain, serta menerima keadaan emosionalnya (depresi, marah, takut, cemas, dan lain-lain) tanpa mengganggu orang lain (Dahlia Irawati, 2008). SURYA Upaya pembenahan penerimaan diri yaitu memfokuskan pada hal-hal yang positif dalam hidup, keluarga, kegemaran, aktivitas yang menyenangkan, mengembangkan bakat yang ada, dan melakukan hal-hal yang menambah harga diri dan percaya diri (Chairul Anwar, 2010). Penerimaan diri merupakan salah satu bentuk dari terapi pada penatalaksanaan depresi pada lansia, karena melalui penerimaan diri yang baik akan menyebabkan berbagai masalah-masalah kesehatan yang muncul dapat diatasi. Problem penerimaan diri akan berpengaruh pada perkembangan depresi pada lansia. Melalui penerimaan diri yang baik, lansia akan merasa hidupnya masih berguna, sehingga kejadian depresi dapat ditekan seminimal mungkin dan memberikan kekuatan pada lansia untuk menjalani hari tua yang lebih baik. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian hubungan penerimaan diri dengan tingkat depresi pada lansia di dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan pertanyaan masalah : “Adakah hubungan penerimaan diri dengan tingkat depresi pada lansia di dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan?” Tujuan dari penelitian ini untuk Mengetahui hubungan penerimaan diri dengan tingkat depresi pada lansia di dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. METODE PENELITIAN.… … .… Desain penelitian adalah sesuatu yang vital dalam penelitian yang memungkinkan memaksimalkan suatu kontrol beberapa faktor yang dapat mempengaruhi validitas suatu hasil. Desain riset sebagai petunjuk peneliti dalam pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan (Nursalam 2009: 46). 31 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan Penelitian ini menggunakan studi Analitik Corelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Studi Analitik Corelasional dengan pendekatan Cross Sectional adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menentukan hubungan antar variabel menurut permintaan tanpa intervensi dari peneliti, dimana pengambilan atau pengumpulan data pada tiap subyek penelitian diobservasi bersamaan dan sekali saja (Nursalam, 2009 : 199). (3) Berdasarkan Pendidikan Tabel 3 Distribusi Lansia Berdasarkan Pendidikan di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan No 1. 2. 3. 4. Pendidikan SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi Jumlah … HASIL .PENELITIAN 1) Karakteristik Lansia (1) Berdasarkan Umur Tabel 1. Distribusi lansia berdasarkan umur di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan Frekwensi 3 30 19 0 52 Prosentase 5,8% 57,7% 36,5% 0 100% No (2) Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2 Distribusi lansia berdasarkan jenis kelamin di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan Jumlah Frekwensi Prosentase 21 31 52 40,4 % 59,6 % 100 % 52 100 % Pekerjaan Frekwensi Prosentase Ibu rumah tangga/ tidak bekerja 2. Buruh tani/petani 3. Pegawai tidak tetap/ wiraswasta 4. PNS/POLRI/TNI Jumlah 17 32,7 % 27 51,9 % 7 13,5 % 1 52 1,9 % 100 % 1. Tabel 1 dapat diperoleh hasil penelitian sebagian besar lansia yang berusia 60-74 tahun sebanyak 30 orang (57,7%) dan sebagian kecil usia 45-59 tahun sebanyak 3 orang (5,8%) No Prosentase 88,5 % 9,6 % 1,9 % 0% Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan bahwa dari 52 orang, sebagian besar lansia yang berpendidikan terakhir di SD sebanyak 46 orang (88,5%) dan sebagian kecil berpendidikan terakhir SLTA sebanyak 1 orang (1,9%). (4) Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4 Distribusi Lansia Berdasarkan Pekerjaan di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan 1. Data umum Umur 1. 45-59 tahun 2. 60-74 tahun 3. 75-90 tahun 4. >90 tahun Jumlah Frekwensi 46 5 1 0 Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar lansia yang pekerjaannya sebagai buruh tani/petani sebanyak 27 orang (51,9%) dan sebagian kecil lansia yang pekerjaannya sebagai PNS sebanyak 1 orang (1,9%). Tabel 2 dapat diperoleh hasil sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 31 orang (59,6%) dan sebagian kecil berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21 orang (40,4%). SURYA 32 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan 3) Tabel Silang Berdasarkan Hubungan Penerimaan Diri Dengan tingkat Depresi Pada Lansia. Tabel 7 Tabel silang Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan 2. Data Khusus 1) Penerimaan Diri Pada lansia. Tabel 5 Distribusi Lansia Berdasarkan Penerimaan Diri di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan No 1. 2. 3. Penerimaan Diri Penerimaan Diri Baik Penerimaan Diri Cukup Penerimann Diri Kurang Jumlah Jumlah Prosentase 18 34,63% 31 59,6% 3 5,8% 52 100% Peneri maan Diri Tingkat Depresi Total Tidak Kemun Depre Depresi gkinan si Depresi Baik 15 3 0 18 83,3% 16,7% 0% 100% Cukup 12 13 6 31 38,7% 41,9% 19,4 100% % Kurang 0 0 3 0% 0% 100% 100% rs = 0,547 dan p = 0,000 Pada tabel 5 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya mengalami penerimaan diri baik sebanyak 18 orang (34,6%) dan sebagian yang mengalami penerimaan diri cukup sebanyak 31 orang (59,6%) dan yang mengalami penerimaan diri kurang sebanyak 3 orang (5,8%). 2) Tingkat depresi pada lansia Tabel 6 Distribusi Lansia Berdasarkan Tingkat Depresi di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan No 1. 2. 3. Tingkat depresi pada lansia Tidak Depresi Kemungkinan Depresi Depresi Jumlah Jumlah Prosentase 27 16 51,9% 30,8% 9 52 17,3% 100% Pada tabel 7 menunjukkan bahwa dari 18 lansia yang memiliki penerimaan diri baik, sebagian besar tidak mengalami depresi yaitu sebanyak 15 orang (83,3%), dari 31 lansia yang memiliki penerimaan diri cukup sebagian besar kemungkinan mengalami depresi sebanyak 13 orang (41,9%) dan dari 3 lansia yang memiliki penerimaan kurang seluruhnya mengalami depresi sebanyak 3 orang (100%). Hasil analisis dengan uji korelasi spearmen’s rho yang menggunakan progam SPSS windows versi 16,0 didapatkan hasil analisis Spearmen’s Rho (rs) 0,547 dengan tingkat signifikan p = (0,000) sehingga H1 diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel penerimaan diri dengan tingkat depresi pada lansia. Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar lansia yang tidak depresi yaitu sebanyak 27 orang (51,9%) dan sebagian kecil mengalami depresi sebanyak 9 orang (17,3%). PEMBAHASAN .… .… 1. Penerimaan Diri yang dimiliki para lansia Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mempunyai penerimaan diri cukup yaitu sebanyak 31 orang (59,6%) dan sebagian kecil mengalami penerimaan kurang diri kurang yaitu sebanyak 3 orang (5,8%). Penerimaan diri ini terbentuk karena individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya dengan baik. Chaplin, 2004 SURYA 33 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan mengatakan bahwa penerimaan diri adalah sikap yang merupakan rasa puas pada kualitas dan bakat, serta pengakuan akan keterbatasan diri. Pengakuan akan katerbatasan diri ini tidak diikuti dengan perasaan malu ataupun bersalah. Individu ini akan menerima kodrat mereka apa adanya. Menurut Kartika, 2007 menyatakan bahwa depresi yang dialami seseorang ternyata lebih disebabkan oleh pikiran dan perasaan yang tidak menyenangkan dalam menghadapi masalah kehidupan, kecenderungan berpikir seseorang baik positif maupun negatif akan membawa pengaruh terhadap penyesuaian dan penerimaan diri terhadap kehidupan psikisnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor yang meliputi usia, pengalaman masa lalu, pemahaman tentang dirinya sendiri (gambaran diri), lingkungan dan sosial ekonomi (Herman, 2007). Secara umum lansia di dusun Lebak Adi Desa lebak Adi kecamatan Sugio kabupaten Lamongan memiliki penerimaan diri cukup Selain dipengaruhi oleh faktor tersebut juga dipengaruhi oleh pendidikan lansia yang sebagian besar hanya tamat SD, sehingga makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin tinggi pula penerimaan dirinya. Lansia di Dusun Lebak adi kecamatan Sugio kabupaten Lamongan memiliki tingkat penerimaan diri cukup yang menunjukkan sikap dan perilaku menerima diri apa adanya, memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh pola aktivitas akan berubah sesuai bertambahnya umur. Dapat dilihat dari usia dimana sebagian besar berusia 60-74 tahun termasuk lanjut usia menuju lanjut usia tua dimana pada usia tersebut diperlukan penyesuaian diri terhadap lingkungan maupun di masyarakat. Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan penerimaan dirinya agar penerimaan dirinya semakin baik yaitu memberi pengarahan pada lansia terhadap kesadaran diri akan segala kelebihan dan kekurangan diri haruslah seimbang dan diusahakan untuk saling melengkapi satu sama lain, sehingga dapat menumbuhkan SURYA kepribadian yang sehat dan memberi dukungan atau aspirasi yang positif sehingga memandang dirinya dapat diterima dan bermakna di lingkungan ataupun didalam masyrakat. Faktor yang lain juga dapat dilihat dari jenis pekerjaan dimana sebagian besar lansia mempunyai pekerjaan petani. Aktivitas meningkatkan kelelahan dan pekerjaan lansia yang sebagian besar sebagai petani merupakan pekerjaan yang memerlukan aktifitas yang meningkatkan kelelahan sehingga dapat berpengaruh pada penerimaan diri lansia. Selain itu penerimaan diri juga penting karena merupakan asas bagi membentuk diri yang baik supaya dapat menerima kelebihan dan kekurangan yang ada. Penerimaan diri yang baik dapat mengawali diri dari unsur-unsur yang tidak baik serta menunjukkan tingkah laku yang sesuai serta dapat meningkatkan diri untuk menghadapi cobaan hidup. 2.Tingkat Depresi lansia Bedasarkan tabel 6 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar lansia tidak depresi sebanyak 27 orang (51,9%), dan sebagian kecil mengalami depresi sebanyak 9 orang (17,3%). Menurut Iyus Yosep, 2007 menyatakan bahwa depresi merupakan bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan yang ditandai kemurungan, kesedihan kelesuhan dan merasa tidak berdaya, perasaan bersalah atau berdosa, tidak berguna dan putus asa. Teori sosial lingkungan ini menyatakanba bahwa penyebab depresi terletak pada kurangya keinginan positif dalam berinteraksi dengan lingkungan atau masyarakat pada umumya, seperti lingkungan, pekerjaan, dikarenakan kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di masyarakat sehingga tidak dapat berkembang. Lansia di dusun Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan sebagian besar tidak mengalami depresi hal ini menunjukkan lansia siap menghadapi dan menerima masalah atau perkembangan yang timbul pada suasana tidak menyenangkan 34 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan yang menjadi penghalang dalam perkembangan hidup selanjutnya, hal ini dapat dipengaruhi faktor fisik yaitu jenis kelamin dimana depresi banyak terjadi pada wanita dari pada pria. Pada lanjut usia depresi lebih banyak berhubungan dengan gaya hidup. Khususnya pada individu lanjut usia diatas 70 tahun, aktivitas sosial memiliki hubungan dengan penurunan tingkat depresi. Lansia yang sering terlihat aktivitas sosial lebih jarang terserang depresi dari pada lansia yang sendirian. Tingkat depresi dapat ditekan seminimal mungkin melalui penerimaan diri sebagai sadar akan usia saat ini, seseorang mau untuk menerima dirinya dan memahami dirinya saat ini seperti apa adanya, Individu yang memiliki penerimaan diri berarti telah menjalani proses yang menghantarkan dirinya pada pengetahuan dan pemahaman tentang dirinya sehingga dapat menerima dirinya secara utuh serta bahagia dan dapat mengurangi berbagai masalah psikologis yang dihadapi lansia. mereka yakin akan dapat diterima oleh orang lain dilingkungan dan dalam bermasyarakat. Lansia di dusun Lebak Adi kecamatan Sugio kabupaten Lamongan memiliki penerimaan diri cukup dimana penerimaan diri akan berpengaruh pada perkembangan depresi pada lansia. Melalui penerimaan diri yang baik, lansia akan merasa hidupnya masih berguna, sehingga kejadian depresi dapat ditekan seminimal mungkin dan memberikan kekuatan pada lansia untuk menjalani hari tua yang lebih baik. Penerimaan diri mempunyai pengaruh yang besar terhadap tingkat depresi pada lansia, seseorang yang mengalami depresi selalu berpikir negatif terhadap keadaan dirinya, merasa dirinya tidak beharga dan tidak dihargai oleh masyarakat. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa depresi dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang terhadap penerimaan diri saat ini , seseorang akan sangat ditentukan oleh tingkat psikologisnya. Depresi ini akan sangat mempengaruhi respon tubuh seseorang terhadap pemahaman tentang penerimaan dirinya. Dari hasil penelitian diatas bila dihubungkan dengan teori atau konsep yang menyebutkan penerimaan diri dapat mempengaruhi tingkat depresi pada lansia, maka teori tersebut sudah dapat dibuktikan oleh peneliti. Dengan kesimpulan adanya hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan tingkat depresi pada lansia, semakin baik penerimaan diri seorang lansia maka semakin baik kualitas hidup seorang lansia yang tidak mengalami depresi, hal ini dipengaruhi oleh sikap positif terhadap dirinya sendiri dan dapat menerima keadaan dirinya secara tenang, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. 3) Hubungan Penerimaan Diri Dengan Tingkat Depresi pada lansia Pada tabel 7 di atas menunjukkan bahwa dari 18 lansia yang memiliki penerimaan diri baik, sebagian besar tidak mengalami depresi yaitu sebanyak 15 orang (83,3%), dari 31 lansia yang memiliki penerimaan diri cukup sebagian besar kemungkinan mengalami depresi sebanyak 13 orang (41,9%) dan dari 3 lansia yang memiliki penerimaan kurang seluruhnya mengalami depresi sebanyak 3 orang (100%). Dari hasil analisis dengan uji korelasi spearman’s rho yang menggunakan spss versi 16,0 didapatkan hasil sebagaimana tabel 4.8 diatas yang menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi spearmen’s rho (rs) 0,547 dan nilai signifikansi 0,000 (p <0,05) sehingga H1 diterima, arinya terdapat hubungan antara variabel penerimaan diri dengan tingkat depresi pada lansia. Hasil penelitian diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar lansia tidak mengalami depresi karena mereka mampu menerima kondisi dan keadaan dirinya pada saat ini dan SURYA KESIMPULAN DAN SARAN . 1. Kesimpulan 1) Penerimaan diri yang dimiliki lansia di Dusun Lebak Adi Desa lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan sebagian besar memiliki penerimaan diri cukup. 35 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan 2) Tingkat depresi pada lansia di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kec Sugio Kabupaten Lamongan sebagian besar tidak mengalami depresi 3) Terdapat hubungan antara penerimaan Diri dengan tingkat depresi pada lansia Di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. Chaplin . (2004). Kamus Lengkap Psikologi (terjemahan Kartono, K). Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Dahlia Irawati . (2008). Penerimaan Diri. www.kompas.com diakses tanggal 12 November 2011 Evy (2008). Referensi Kesehatan. http://. www.who.int/topics/depresi/ diakses tanggal 10 November 2011 2. Saran 1) Bagi Profesi keperawatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam memperkaya pengetahuan tentang penerimaan diri dengan tingkat depresi pada lansia 2) Bagi Lansia Dapat memberikan informasi yang benar bangaimana gambaran yang nyata tentang penerimaan diri pada lansia. Dengan cara memberdayakan lansia melalui keterampilan produktif bersama peningkatkan taraf ekonomi dengan memberikan tunjangan pada lansia serta progam-progam lain yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan lansia. 3) Bagi Peneliti Dapat memberikan pengetahuan, informasi pada keluarga dan lansia tentang proses terjadinya depresi dan memberitahukan bangaimana dampak yang dapat terjadi. 4) Bagi Peneliti yang akan datang Untuk lebih cermat dalam melakukan penelitian khususnya tentang depresi pada lansia. Selain penerimaan diri masih banyak faktor yang mempengaruhi depresi pada lansia, sehingga perlu adanya penelitian selanjutnya. . . .DAFTAR PUSTAKA . Ghoni Hawary, Dadang. (2002). Dimensi religi dalam praktek psikiarti dan psikologi jakarta : FKUI Hendriati. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung : Refika Aditama Hurlock. (2003). Dampak penerimaan diri. http://psikologi baru. Wordpress.com/ diakses 14 Desember 2011 Hurlock E.B. 2000. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan : Istiwidayati). Jakarta : Erlangga. Hendranata. (2004). Faktor-faktor penyebab depresi, http:// www.epsikologi.com/diaks tanggal 14 november 2011 Herman. (2007). Faktor yang mempengaruhi penerimaan diri. http://yuwie.com/ diakses tanggal 10 Desember 2011 Kartika. (2007). Penerimaan Diri dan depresi. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi dan Sosial Budaya Universitas Gajah Mada . . Anwar, Chairul. (2010). Psoriasis dan Percaya Diri. http://eprint.undi.ac.id/ psoriasis-dan-percaya-diri.html/diakses pada 8 Desember 2011. Mickey, Stanley. (2007). Keperawatan Gerontik. Jakarta : ECG Mubarok, Iqbal Wahit. (2009). Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC Budiarto, Eko. (2001). Biostatika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC SURYA Djunaidi. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Niven, Neil. (2005). Psikologi Kesehatan. Jakarta : EGC 36 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan Nugroho, Wahjudi. (2008). Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : PT Salemba Medika Retnowati. (2005). Prevalensi depresi pada lansia, http// psikologi infogue.com diakses pada tanggal 8 desember 2011 Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta Soekidjo, Notoatmojo. (2005). Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Stuart & Sundeen. (2003). Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC SURYA 37 Vol.01, No.XIV, April 2013