LANSIA - STIKES Muhammadiyah Lamongan

advertisement
HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA
(LANSIA) DI DUSUN LEBAK ADI DESA LEBAK ADI KECAMATAN SUGIO
KABUPATEN LAMONGAN
Ribza Kalimaftika, Moh. Saifudin
…………......……….…… ……
. .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . .….
Depresi merupakan masalah mental paling sering ditemui pada lanjut usia, yang
membutuhkan penatalaksanaan holistik, seimbang pada aspek fisik mental dan sosial. Kurangnya
penerimaaan diri akan memperberat masalah pada lansia yang dapat menimbulkan depresi.
Problem Penerimaan diri akan berpengaruh terjadinya depresi pada lansia.
Desain penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Metode sampling yang digunakan
adalah Simple random sampling. Sampel yang diambil sebanyak 52 orang yaitu lansia di Dusun
Lebak Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. Data penelitian ini diambil
dengan menggunakan kuesioner tertutup. Setelah di tabulasi data yang dianalisis dengan
menggunakan uji Spearman Correlation dengan tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan penerimaan diri yang diberikan pada lansia dengan kategori baik
sebanyak 18 orang (34,6%), kategori cukup 31 orang (59,6%) dan kategori kurang 3 orang (5,8%).
Tingkat Depresi pada lansia dengan kategori tidak depresi sebanyak 27 orang (51,9%), kategori
kemungkinan 16 orang (30,8%) dan kategori depresi 9 orang (17,3%). Sedangkan hasil pengujian
statistik diperoleh hasil ada hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dengan tingkat
depresi pada lansia dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,547 dengan tingkat sugnifikan 0,000
(p<0,05).
Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya pemahaman tentang dirinya, Melalui Penerimaan
diri yang baik maka kejadian depresi dapat ditekan seminimal mungkin untuk menjalani hari tua
yang lebih baik.
Kata Kunci : Penerimaan Diri, Tingkat Depresi Lansia
PENDAHULUAN. …… .
… ….
Manusia pasti akan mengalami proses
yang disebut menua. Proses menua
merupakan proses sepanjang hidup, tidak
shanya dimulai dari waktu ke waktu tertentu,
tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan.
Secara fisiologis proses menua merupakan
penurunan secara bertahap dan teratur dari
organ atau sistem organ serta penurunan
kendali homeostasis (Wahjudi Nugroho
2008).
Prevalensi depresi pada lansia pada
tahun 2005 di dunia berkisar 8-15 persen dari
laporan negara-negara di dunia mendapatkan
prevalensi rata-rata depresi pada lansia
adalah 13,5 persen dengan perbandingan
wanita-pria 14,1:8,6. Pravelensi depresi pada
lansia yang menjalani perawatan di RS panti
perawatan sebesar 30-45%. Jumlah lansia
saat ini sekitar 16,5 juta, termasuk
didalamnya lansia yang masih potensial, dan
SURYA
jumlahnya dari tahun ke tahun terus
meningkat (Evy, 2008).
Penelitian di Amerika hampir 10 juta
orang di Amerika mengalami depresi dari
semua kelompok usia, kelas sosial ekonomi,
ras dan budaya. Angka depresi meningkat
drastis diantara lansia-lansia yang berada di
institusi, Sekitar 50-75% mengalami gejala
depresi ringan sampai sedang (Mickey
Stanley, 2007).
Badan Pusat Statistik (BPS) mensurvey
bahwa jumlah lansia di Indonesia sebanyak
17.717.800 jiwa atau 7,90%, dan jumlahnya
pada tahun 2010 sebesar 23.992.552 (9,77%).
Keadaan
lansia
Indonesia,
sebanyak
2.426.191 (15%) terlantar,
dan
sebanyak
1
4.658.279 (28,8%) rawan terlantar (BPSSusenas 2006). Di Jawa Timur jumlah lansia
pada tahun 2007 sebanyak 4.209.817
(26,3%), Di Kabupaten Lamongan jumlah
lansia tahun 2010 sebanyak 134.396 orang.
30
Vol.01, No.XIV, April 2013
Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak
Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan
Berdasarkan survey awal yang dilakukan
oleh penulis di dusun Lebak Adi Desa Lebak
Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan
dengan mengunakan GDS (Geriatric
Depression Scale) untuk mengetahui tingkat
depresi dengan 15 pertanyaan dari 12 lansia
diperoleh data yang mengalami depresi
ringan 7 orang (58,3%), depresi sedang 4
orang (33,3%), dan depresi berat 1 orang
(8,3%), sehingga dapat disimpulkan bahwa
masih tingginya kejadian depresi pada lansia.
Penerimaan diri yang rendah membuat
lansia kurang dapat beradaptasi dengan baik,
menerima berbagai perubahan dengan tulus,
mampu berdamai dengan keterbatasannya,
bertambah bijak menyikapi kehidupan.
Lansia yang gagal akan melewati tahap ini
dengan penuh pemberontakan, putus asa dan
ingkar terhadap kenyataan yang dihadapinya.
Menurut Stanley dan Beare, 2007
banyak perubahan fisik pada masa tua adalah
karena faktor penyakit. Lansia yang depresi
akan
mengalami
beberapa
dampak
diantaranya adalah pandangan kosong,
kurang atau hilangnya perhatian pada diri,
inisiatif
menurun
ketidakmampuan
berkonsentrasi, aktivitas menurun, kurangnya
nafsu makan, mempunyai kenyakinan bahwa
hidupnya tidak berguna (Dadang Hawary,
2004).
Depresi merupakan masalah mental
paling sering ditemui pada lanjut usia dan
membutuhkan penatalaksanaan holistik dan
seimbang pada aspek fisik mental dan sosial.
Disamping itu depresi pada lansia harus
diwaspadai dan dideteksi sedini mungkin
karena dapat mempengaruhi perjalanan
penyakit fisik dan kualitas hidup pasien (Evy,
2008).
Penerimaan diri merupakan sikap
positif terhadap dirinya sendiri, dapat
menerima keadaan dirinya secara tenang
dengan segala kelebihan dan kekurangan
yang dimiliki, serta memiliki kesadaran dan
penerimaan penuh terhadap siapa dan apa diri
mereka, dapat menghargai diri sendiri dan
menghargai orang lain, serta menerima
keadaan emosionalnya (depresi, marah, takut,
cemas, dan lain-lain) tanpa mengganggu
orang lain (Dahlia Irawati, 2008).
SURYA
Upaya pembenahan penerimaan diri
yaitu memfokuskan pada hal-hal yang positif
dalam hidup, keluarga, kegemaran, aktivitas
yang menyenangkan, mengembangkan bakat
yang ada, dan melakukan hal-hal yang
menambah harga diri dan percaya diri
(Chairul Anwar, 2010). Penerimaan diri
merupakan salah satu bentuk dari terapi pada
penatalaksanaan depresi pada lansia, karena
melalui penerimaan diri yang baik akan
menyebabkan berbagai masalah-masalah
kesehatan yang muncul dapat diatasi.
Problem penerimaan diri akan berpengaruh
pada perkembangan depresi pada lansia.
Melalui penerimaan diri yang baik, lansia
akan merasa hidupnya masih berguna,
sehingga kejadian depresi dapat ditekan
seminimal mungkin dan memberikan
kekuatan pada lansia untuk menjalani hari tua
yang lebih baik.
Berdasarkan latar belakang di atas
maka penulis tertarik melakukan penelitian
hubungan penerimaan diri dengan tingkat
depresi pada lansia di dusun Lebak Adi Desa
Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten
Lamongan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka
peneliti merumuskan pertanyaan masalah :
“Adakah hubungan penerimaan diri dengan
tingkat depresi pada lansia di dusun Lebak
Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio
Kabupaten Lamongan?”
Tujuan dari penelitian ini untuk Mengetahui
hubungan penerimaan diri dengan tingkat
depresi pada lansia di dusun Lebak Adi Desa
Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten
Lamongan.
METODE PENELITIAN.…
… .…
Desain penelitian adalah sesuatu
yang
vital
dalam
penelitian
yang
memungkinkan
memaksimalkan
suatu
kontrol beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi validitas suatu hasil. Desain
riset sebagai petunjuk peneliti dalam
pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu
tujuan atau menjawab suatu pertanyaan
(Nursalam 2009: 46).
31
Vol.01, No.XIV, April 2013
Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak
Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan
Penelitian ini menggunakan studi Analitik
Corelasional dengan pendekatan Cross
Sectional. Studi Analitik Corelasional
dengan pendekatan Cross Sectional adalah
suatu penelitian yang dilakukan untuk
menentukan hubungan antar variabel
menurut permintaan tanpa intervensi dari
peneliti,
dimana
pengambilan
atau
pengumpulan data pada tiap subyek
penelitian diobservasi bersamaan dan sekali
saja (Nursalam, 2009 : 199).
(3) Berdasarkan Pendidikan
Tabel 3 Distribusi Lansia Berdasarkan
Pendidikan di Dusun Lebak Adi
Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio
Kabupaten Lamongan
No
1.
2.
3.
4.
Pendidikan
SD
SLTP
SLTA
Perguruan
Tinggi
Jumlah
…
HASIL .PENELITIAN
1) Karakteristik Lansia
(1) Berdasarkan Umur
Tabel 1. Distribusi lansia berdasarkan umur
di Dusun Lebak Adi Desa Lebak
Adi Kecamatan Sugio Kabupaten
Lamongan
Frekwensi
3
30
19
0
52
Prosentase
5,8%
57,7%
36,5%
0
100%
No
(2) Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2 Distribusi lansia berdasarkan jenis
kelamin di Dusun Lebak Adi Desa
Lebak Adi Kecamatan Sugio
Kabupaten Lamongan
Jenis
Kelamin
1.
Laki-laki
2.
Perempuan
Jumlah
Frekwensi
Prosentase
21
31
52
40,4 %
59,6 %
100 %
52
100 %
Pekerjaan
Frekwensi
Prosentase
Ibu
rumah
tangga/
tidak
bekerja
2.
Buruh
tani/petani
3.
Pegawai
tidak
tetap/ wiraswasta
4.
PNS/POLRI/TNI
Jumlah
17
32,7 %
27
51,9 %
7
13,5 %
1
52
1,9 %
100 %
1.
Tabel 1 dapat diperoleh hasil penelitian
sebagian besar lansia yang berusia 60-74
tahun sebanyak 30 orang (57,7%) dan
sebagian kecil usia 45-59 tahun sebanyak 3
orang (5,8%)
No
Prosentase
88,5 %
9,6 %
1,9 %
0%
Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan
bahwa dari 52 orang, sebagian besar lansia
yang berpendidikan terakhir di SD sebanyak
46 orang (88,5%) dan sebagian kecil
berpendidikan terakhir SLTA sebanyak 1
orang (1,9%).
(4) Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4 Distribusi Lansia Berdasarkan
Pekerjaan di Dusun Lebak Adi
Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio
Kabupaten Lamongan
1. Data umum
Umur
1.
45-59 tahun
2.
60-74 tahun
3.
75-90 tahun
4.
>90 tahun
Jumlah
Frekwensi
46
5
1
0
Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar lansia yang pekerjaannya
sebagai buruh tani/petani sebanyak 27 orang
(51,9%) dan sebagian kecil lansia yang
pekerjaannya sebagai PNS sebanyak 1 orang
(1,9%).
Tabel 2 dapat diperoleh hasil sebagian besar
berjenis kelamin perempuan sebanyak 31
orang (59,6%) dan sebagian kecil berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 21 orang (40,4%).
SURYA
32
Vol.01, No.XIV, April 2013
Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak
Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan
3) Tabel
Silang Berdasarkan Hubungan
Penerimaan Diri Dengan tingkat Depresi
Pada Lansia.
Tabel 7 Tabel silang Penerimaan Diri
Dengan Tingkat Depresi Pada
Lansia di Dusun Lebak Adi Desa
Lebak Adi Kecamatan Sugio
Kabupaten Lamongan
2. Data Khusus
1) Penerimaan Diri Pada lansia.
Tabel 5 Distribusi Lansia Berdasarkan
Penerimaan Diri di Dusun Lebak
Adi Desa Lebak Adi Kecamatan
Sugio Kabupaten Lamongan
No
1.
2.
3.
Penerimaan
Diri
Penerimaan Diri
Baik
Penerimaan Diri
Cukup
Penerimann Diri
Kurang
Jumlah
Jumlah
Prosentase
18
34,63%
31
59,6%
3
5,8%
52
100%
Peneri
maan
Diri
Tingkat Depresi
Total
Tidak
Kemun Depre
Depresi gkinan
si
Depresi
Baik
15
3
0
18
83,3%
16,7%
0%
100%
Cukup 12
13
6
31
38,7%
41,9%
19,4
100%
%
Kurang 0
0
3
0%
0%
100% 100%
rs = 0,547
dan
p = 0,000
Pada tabel 5 menunjukkan bahwa hampir
seluruhnya mengalami penerimaan diri baik
sebanyak 18 orang (34,6%) dan sebagian
yang mengalami penerimaan diri cukup
sebanyak 31 orang (59,6%) dan yang
mengalami penerimaan diri kurang sebanyak
3 orang (5,8%).
2) Tingkat depresi pada lansia
Tabel 6 Distribusi Lansia Berdasarkan
Tingkat Depresi di Dusun Lebak
Adi Desa Lebak Adi Kecamatan
Sugio Kabupaten Lamongan
No
1.
2.
3.
Tingkat depresi
pada lansia
Tidak Depresi
Kemungkinan
Depresi
Depresi
Jumlah
Jumlah
Prosentase
27
16
51,9%
30,8%
9
52
17,3%
100%
Pada tabel 7 menunjukkan bahwa dari 18
lansia yang memiliki penerimaan diri baik,
sebagian besar tidak mengalami depresi yaitu
sebanyak 15 orang (83,3%), dari 31 lansia
yang memiliki penerimaan diri cukup
sebagian besar kemungkinan mengalami
depresi sebanyak 13 orang (41,9%) dan dari
3 lansia yang memiliki penerimaan kurang
seluruhnya mengalami depresi sebanyak 3
orang (100%).
Hasil analisis dengan uji korelasi
spearmen’s rho yang menggunakan progam
SPSS windows versi 16,0 didapatkan hasil
analisis Spearmen’s Rho (rs) 0,547 dengan
tingkat signifikan p = (0,000) sehingga H1
diterima artinya terdapat hubungan yang
signifikan antara variabel penerimaan diri
dengan tingkat depresi pada lansia.
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa
sebagian besar lansia yang tidak depresi yaitu
sebanyak 27 orang (51,9%) dan sebagian
kecil mengalami depresi sebanyak 9 orang
(17,3%).
PEMBAHASAN .…
.…
1. Penerimaan Diri yang dimiliki para
lansia
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan
bahwa sebagian besar lansia mempunyai
penerimaan diri cukup yaitu sebanyak 31
orang (59,6%) dan sebagian kecil mengalami
penerimaan kurang diri kurang yaitu
sebanyak 3 orang (5,8%).
Penerimaan diri ini terbentuk karena
individu yang bersangkutan dapat mengenal
dirinya dengan baik. Chaplin, 2004
SURYA
33
Vol.01, No.XIV, April 2013
Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak
Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan
mengatakan bahwa penerimaan diri adalah
sikap yang merupakan rasa puas pada
kualitas dan bakat, serta pengakuan akan
keterbatasan
diri.
Pengakuan
akan
katerbatasan diri ini tidak diikuti dengan
perasaan malu ataupun bersalah. Individu ini
akan menerima kodrat mereka apa adanya.
Menurut Kartika, 2007 menyatakan
bahwa depresi yang dialami seseorang
ternyata lebih disebabkan oleh pikiran dan
perasaan yang tidak menyenangkan dalam
menghadapi
masalah
kehidupan,
kecenderungan berpikir seseorang baik
positif maupun negatif akan membawa
pengaruh
terhadap
penyesuaian
dan
penerimaan
diri
terhadap
kehidupan
psikisnya.
Hal ini dipengaruhi oleh faktor yang
meliputi usia, pengalaman masa lalu,
pemahaman
tentang
dirinya
sendiri
(gambaran diri), lingkungan dan sosial
ekonomi (Herman, 2007). Secara umum
lansia di dusun Lebak Adi Desa lebak Adi
kecamatan Sugio kabupaten Lamongan
memiliki penerimaan diri cukup Selain
dipengaruhi oleh faktor tersebut juga
dipengaruhi oleh pendidikan lansia yang
sebagian besar hanya tamat SD, sehingga
makin tinggi tingkat pendidikan seseorang
maka makin tinggi pula penerimaan dirinya.
Lansia di Dusun Lebak adi
kecamatan Sugio kabupaten Lamongan
memiliki tingkat penerimaan diri cukup yang
menunjukkan sikap dan perilaku menerima
diri apa adanya, memiliki rasa percaya diri
yang tinggi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
pola aktivitas akan berubah sesuai
bertambahnya umur. Dapat dilihat dari usia
dimana sebagian besar berusia 60-74 tahun
termasuk lanjut usia menuju lanjut usia tua
dimana pada usia tersebut diperlukan
penyesuaian diri terhadap lingkungan
maupun di masyarakat.
Terdapat beberapa cara untuk
meningkatkan penerimaan dirinya agar
penerimaan dirinya semakin baik yaitu
memberi pengarahan pada lansia terhadap
kesadaran diri akan segala kelebihan dan
kekurangan diri haruslah seimbang dan
diusahakan untuk saling melengkapi satu
sama lain, sehingga dapat menumbuhkan
SURYA
kepribadian yang sehat dan
memberi
dukungan atau aspirasi yang positif sehingga
memandang dirinya dapat diterima dan
bermakna di lingkungan ataupun didalam
masyrakat.
Faktor yang lain juga dapat dilihat
dari jenis pekerjaan dimana sebagian besar
lansia
mempunyai
pekerjaan
petani.
Aktivitas meningkatkan kelelahan dan
pekerjaan lansia yang sebagian besar sebagai
petani
merupakan
pekerjaan
yang
memerlukan aktifitas yang meningkatkan
kelelahan sehingga dapat berpengaruh pada
penerimaan diri lansia.
Selain itu penerimaan diri juga
penting karena merupakan asas bagi
membentuk diri yang baik supaya dapat
menerima kelebihan dan kekurangan yang
ada.
Penerimaan diri yang baik dapat
mengawali diri dari unsur-unsur yang tidak
baik serta menunjukkan tingkah laku yang
sesuai serta dapat meningkatkan diri untuk
menghadapi cobaan hidup.
2.Tingkat Depresi lansia
Bedasarkan
tabel
6
diatas
menunjukkan bahwa sebagian besar lansia
tidak depresi sebanyak 27 orang (51,9%),
dan sebagian kecil mengalami depresi
sebanyak 9 orang (17,3%).
Menurut
Iyus
Yosep,
2007
menyatakan bahwa depresi merupakan
bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan
yang ditandai kemurungan, kesedihan
kelesuhan dan merasa tidak berdaya,
perasaan bersalah atau berdosa, tidak berguna
dan putus asa. Teori sosial lingkungan ini
menyatakanba bahwa penyebab depresi
terletak pada kurangya keinginan positif
dalam berinteraksi dengan lingkungan atau
masyarakat
pada
umumya,
seperti
lingkungan,
pekerjaan,
dikarenakan
kurangnya hubungan interpersonal serta
kurangnya adanya pengakuan di masyarakat
sehingga tidak dapat berkembang.
Lansia di dusun Lebak Adi
Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan
sebagian besar tidak mengalami depresi hal
ini menunjukkan lansia siap menghadapi dan
menerima masalah atau perkembangan yang
timbul pada suasana tidak menyenangkan
34
Vol.01, No.XIV, April 2013
Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak
Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan
yang
menjadi
penghalang
dalam
perkembangan hidup selanjutnya, hal ini
dapat dipengaruhi faktor fisik yaitu jenis
kelamin dimana depresi banyak terjadi pada
wanita dari pada pria.
Pada lanjut usia depresi lebih banyak
berhubungan dengan gaya hidup. Khususnya
pada individu lanjut usia diatas 70 tahun,
aktivitas sosial memiliki hubungan dengan
penurunan tingkat depresi. Lansia yang
sering terlihat aktivitas sosial lebih jarang
terserang depresi dari pada lansia yang
sendirian.
Tingkat depresi dapat ditekan
seminimal mungkin melalui penerimaan diri
sebagai sadar akan usia saat ini, seseorang
mau untuk menerima dirinya dan memahami
dirinya saat ini seperti apa adanya, Individu
yang memiliki penerimaan diri berarti telah
menjalani proses yang menghantarkan
dirinya pada pengetahuan dan pemahaman
tentang dirinya sehingga dapat menerima
dirinya secara utuh serta bahagia dan dapat
mengurangi berbagai masalah psikologis
yang dihadapi lansia.
mereka yakin akan dapat diterima oleh orang
lain dilingkungan dan dalam bermasyarakat.
Lansia di dusun Lebak Adi kecamatan
Sugio kabupaten Lamongan memiliki
penerimaan diri cukup dimana penerimaan
diri akan berpengaruh pada perkembangan
depresi pada lansia. Melalui penerimaan diri
yang baik, lansia akan merasa hidupnya
masih berguna, sehingga kejadian depresi
dapat ditekan seminimal mungkin dan
memberikan kekuatan pada lansia untuk
menjalani hari tua yang lebih baik.
Penerimaan
diri
mempunyai
pengaruh yang besar terhadap tingkat depresi
pada lansia, seseorang yang mengalami
depresi selalu berpikir negatif terhadap
keadaan dirinya, merasa dirinya tidak
beharga dan tidak dihargai oleh masyarakat.
Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa
depresi dapat mempengaruhi tingkah laku
seseorang terhadap penerimaan diri saat ini ,
seseorang akan sangat ditentukan oleh
tingkat psikologisnya. Depresi ini akan
sangat
mempengaruhi
respon
tubuh
seseorang terhadap pemahaman tentang
penerimaan dirinya.
Dari hasil penelitian diatas bila
dihubungkan dengan teori atau konsep yang
menyebutkan
penerimaan
diri
dapat
mempengaruhi tingkat depresi pada lansia,
maka teori tersebut sudah dapat dibuktikan
oleh peneliti. Dengan kesimpulan adanya
hubungan yang signifikan antara penerimaan
diri dengan tingkat depresi pada lansia,
semakin baik penerimaan diri seorang lansia
maka semakin baik kualitas hidup seorang
lansia yang tidak mengalami depresi, hal ini
dipengaruhi oleh sikap positif terhadap
dirinya sendiri dan dapat menerima keadaan
dirinya secara tenang, dengan segala
kelebihan dan kekurangannya.
3) Hubungan Penerimaan Diri Dengan
Tingkat Depresi pada lansia
Pada tabel 7 di atas menunjukkan
bahwa dari 18 lansia yang memiliki
penerimaan diri baik, sebagian besar tidak
mengalami depresi yaitu sebanyak 15 orang
(83,3%), dari 31 lansia yang memiliki
penerimaan diri cukup sebagian besar
kemungkinan mengalami depresi sebanyak
13 orang (41,9%) dan dari 3 lansia yang
memiliki penerimaan kurang seluruhnya
mengalami depresi sebanyak 3 orang (100%).
Dari hasil analisis dengan uji korelasi
spearman’s rho yang menggunakan spss
versi 16,0 didapatkan hasil sebagaimana tabel
4.8 diatas yang menunjukkan bahwa nilai
koefisien korelasi spearmen’s rho (rs) 0,547
dan nilai signifikansi 0,000 (p <0,05)
sehingga H1 diterima, arinya terdapat
hubungan antara variabel penerimaan diri
dengan tingkat depresi pada lansia.
Hasil penelitian diatas, menunjukkan
bahwa sebagian besar lansia tidak mengalami
depresi karena mereka mampu menerima
kondisi dan keadaan dirinya pada saat ini dan
SURYA
KESIMPULAN DAN SARAN
.
1. Kesimpulan
1) Penerimaan diri yang dimiliki lansia di
Dusun Lebak Adi Desa lebak Adi
Kecamatan
Sugio
Kabupaten
Lamongan sebagian besar memiliki
penerimaan diri cukup.
35
Vol.01, No.XIV, April 2013
Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak
Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan
2) Tingkat depresi pada lansia di Dusun
Lebak Adi Desa Lebak Adi Kec Sugio
Kabupaten Lamongan sebagian besar
tidak mengalami depresi
3) Terdapat hubungan antara penerimaan
Diri dengan tingkat depresi pada lansia
Di Dusun Lebak Adi Desa Lebak Adi
Kecamatan
Sugio
Kabupaten
Lamongan.
Chaplin . (2004). Kamus Lengkap Psikologi
(terjemahan Kartono, K). Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada
Dahlia Irawati . (2008). Penerimaan Diri.
www.kompas.com diakses tanggal 12
November 2011
Evy (2008). Referensi Kesehatan. http://.
www.who.int/topics/depresi/ diakses
tanggal 10 November 2011
2. Saran
1) Bagi Profesi keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan masukan dalam memperkaya
pengetahuan tentang penerimaan diri dengan
tingkat depresi pada lansia
2) Bagi Lansia
Dapat memberikan informasi yang
benar bangaimana gambaran yang nyata
tentang penerimaan diri pada lansia. Dengan
cara
memberdayakan
lansia
melalui
keterampilan
produktif
bersama
peningkatkan
taraf
ekonomi
dengan
memberikan tunjangan pada lansia serta
progam-progam lain yang berhubungan
dengan peningkatan kesejahteraan lansia.
3) Bagi Peneliti
Dapat memberikan pengetahuan,
informasi pada keluarga dan lansia tentang
proses
terjadinya
depresi
dan
memberitahukan bangaimana dampak yang
dapat terjadi.
4) Bagi Peneliti yang akan datang
Untuk lebih cermat dalam melakukan
penelitian khususnya tentang depresi pada
lansia. Selain penerimaan diri masih banyak
faktor yang mempengaruhi depresi pada
lansia, sehingga perlu adanya penelitian
selanjutnya.
. .
.DAFTAR PUSTAKA
.
Ghoni
Hawary, Dadang. (2002). Dimensi religi
dalam praktek psikiarti dan psikologi
jakarta : FKUI
Hendriati. (2009). Psikologi Perkembangan.
Bandung : Refika Aditama
Hurlock. (2003). Dampak penerimaan diri.
http://psikologi baru. Wordpress.com/
diakses 14 Desember 2011
Hurlock
E.B.
2000.
Psikologi
Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang
Rentang
Kehidupan
(Terjemahan : Istiwidayati). Jakarta :
Erlangga.
Hendranata. (2004). Faktor-faktor penyebab
depresi,
http://
www.epsikologi.com/diaks
tanggal
14
november 2011
Herman. (2007). Faktor yang mempengaruhi
penerimaan diri. http://yuwie.com/
diakses tanggal 10 Desember 2011
Kartika. (2007). Penerimaan Diri dan
depresi. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas
Psikologi
dan
Sosial
Budaya
Universitas Gajah Mada
. .
Anwar, Chairul. (2010). Psoriasis dan
Percaya Diri. http://eprint.undi.ac.id/
psoriasis-dan-percaya-diri.html/diakses
pada 8 Desember 2011.
Mickey, Stanley. (2007). Keperawatan
Gerontik. Jakarta : ECG
Mubarok, Iqbal Wahit. (2009). Keperawatan
Gerontik. Jakarta : EGC
Budiarto, Eko. (2001). Biostatika Untuk
Kedokteran
Dan
Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: EGC
SURYA
Djunaidi.
(2003).
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Niven, Neil. (2005). Psikologi Kesehatan.
Jakarta : EGC
36
Vol.01, No.XIV, April 2013
Hubungan Penerimaan Diri dengan Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Dusun Lebak
Adi Desa Lebak Adi Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan
Nugroho, Wahjudi. (2008). Keperawatan
Gerontik. Jakarta: EGC
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis
dan
Instrumen
Penelitian
Keperawatan. Jakarta : PT Salemba
Medika
Retnowati. (2005). Prevalensi depresi pada
lansia, http// psikologi infogue.com
diakses pada tanggal 8 desember 2011
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur
Penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta : PT Rineka Cipta
Soekidjo, Notoatmojo. (2005). Metedologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Stuart & Sundeen. (2003). Keperawatan Jiwa.
Jakarta : EGC
SURYA
37
Vol.01, No.XIV, April 2013
Download