Hubungan antara Faktor Kondisi Kesehatan dan Kondisi Sosial

advertisement
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
baik
secara
deskriptif
univariat maupun analisa bivariat tentang hubungan antara
faktor
kondisi
kesehatan
dan
kondisi
sosial
dengan
kemandirian lanjut usia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga
dapat diambil simpulan untuk menjawab tujuan dari penelitian
sebagai berikut:
1. Penelitian ini menununjukkan bahwa sebagian besar
responden berusia 60-74 tahun (63,3%), berjenis kelamin
perempuan
(80%),
berpendidikan
rendah
(40%),
beragama Kristen (86,7%).
2. Gambaran tentang kondisi kesehatan yang didapat
berdasarkan penelitian adalah sebagian besar responden
memiliki kondisi kesehatan baik yaitu 66,7%
3. Gambaran hubungan sosial menunjukkan sebagian besar
responden (80%) memiliki hubungan sosial baik.
4. Sebagian besar responden memiliki kemandirian yang
baik yaitu sebanyak 27 responden (90%)
73
74
5. Tidak ada hubungan yang bermakna antara kondisi
kesehatan dengan kemandirian lansia, dengan tingkat
kemaknaan p value= 0,320 (≥ α = 0,05).
6. Ada hubungan yang signifikan antara kondisi sosial
dengan kemandirian lansia, dengan p value= 0,000 (< α =
0,05).
5.2 Saran
1. Profesi Keperawatan
Profesi perawat memegang peranan penting dalam proses
kemandirian lansia, maka diperlukan asuhan keperawatan
yang sesuai dengan pemberian kebutuhan dasar lansia.
Selain itu keperawatan harus lebih mengenal faktor-faktor
yang berhubungan dengan kemandirian pada lansia.
2. Panti Wredha Salib Putih
a. Bagi petugas panti
Disarankan
agar
adanya
pemantauan
tingkat
kemandirian lansia dalam aktivitas kehidupan seharihari yang bertujuan untuk kesesuaian dalam memenuhi
kebutuhan lansia. Serta perlu adanya peningkatan dan
pengembangan
program
kegiatan
yang
telah
di
75
programkan agar memotivasi lansia dalam peningkatan
kemandiriannya.
b. Bagi lansia
Pertahankan untuk terus melakukan jalan pagi atau
kegiatan lain seperti mengikuti senam lansia, mengikuti
perkumpulan lansia, mengaji, kebaktian, serta rutin
mengunjungi posyandu lansia, dengan seperti itu
diharapkan lansia dapat menjalani hari tua dengan rasa
aman, nyaman, dan menyenangkan serta mandiri
dalam melakukan aktivitas sehari-harinya.
3. Peneliti selanjutnya
Area
penelitian
mengenai
lansia
dalam
lingkup
keperawatan masih luas dan belum banyak yang diteliti
baik
penelitian-penelitian kuantitatif
sehingga
perlu
mengembangkan
maupun kualitatif,
penelitian.
Serta
diperlukan penelitian yang lebih kompherensif disertai
instrument yang lebih baik dan baku mengenai faktor-faktor
yang berhubungan dengan kemandirian pada lansia,
terutama faktor psikososial dan dukungan sosial dalam
penerapan kerangka teori keperawatan.
Download