PENDI DII(AN B ERKESI NAM BUNGAN PATOLOGI KTINII( IIBORATORIUM UNTUII ME NIN G IIf,TIItrN IIE TE PATAN DIAGNOSIS PE RAN Proceeding Book Editor: Buchari, dr., SpPK Vivi Keumala Mutiawati, dr., SpPK., M. Kes Yulia Ramdhani, dr., SpPK., M.Ked (ClinPath) l I L DAFTAR ISI Kata Pengantar Ketua Panitia PBPK Pusat 1V Kata Sambutan Daftar Konstributor Daftar Isi Jadwal Acara PERANAN CARDIAC BIOMARKERS DALAM PENATALAKSANANSINDROMA KORONER AKUT Muhammad Ridwan, dr-, MAappSc, SpJP-FIHA vlll ..xi """"""1 LABORATORY ASPECT OF THE ACUTE CORONARY SYNDROME FROM BASIC TO NEW INSIGHT Prof. Rismawati Yaswir, dr-, SpPK(K) PERANAN NT PRO-BNP PADA GAGAL JANTUNG Fatmawati, dr., SpPK """"""'18 PENANGANAN PENYAKIT GINJAL KRONIK Dr. Maimun SYukri, dr., SPPD-KGH SKRINING,DIAGNOSTIKDANKONFIRMASIPADAGANGGUAN GINJAL Donny Kostradi, dr., M-Kes., SPPK 50 67. BIOMoLEKULERTUBERKULoSISDANKEPENTINGANNYA DALAM KLINIS """""""17 Dr. Francisca Srioetami Tanoerahardjo, dr', SpPK vlll JErpruc) SurUuel rurzua-lrlzua uernlnEuad uuP rrep n1tu,( 'eut?1n uauodurol g tJBp u€)plB8a1!p pdzp ,.2'IIUB{aur ssa4s uup '1nsdu1 eped tseruugut e,(uepe '>1uua1 rlur ldnpuu snorqg u,{u1eqe1 - srdtl ru1u,( '1eq edereqaq {BId ! "uare>l uep 'lurepout ue8uep rudues ue8uu 8ue,( stsorallsorere gd uellnlunueu %OL-O7 gurSor8ue Brecas lqtelrp Sued y;5 g.z.r'lPulJet 8uu,( Sunluuf rqrue8uadueu uBIB {ruuoqJe} 8ue,{ snquo:1 e,{u1epp u,(u1nlueq:el uBIlBql{eB ueru u,(uuerr1 I3 epud 3 uu,t 1tsoquro4 rszArDle ncltueul Iut eJepeJ 'rnldnl nule elnsg 'tsota srsoJel{soJeqle anbeld uuldel eped erepac e,(utpu[ra1 qalo Surres 8ur1ud lul rstpuo) 'ue8uu sulllll{P t13}3 }BqEH ruelep pJu{onu ua8tslo usqnlnqal u.{utdnlnctal Ispll 8ue,( JrserSord nBlB )ppepueu Breces pJe{oltu ua81qo truunrnued z,(uepu qelo lppuullp ln{E rauoJol suroJpuls flrep' a tn1pl, u o 1c;otut lotpto co,{ut' outBuo alqo $un'strolcad eut8ue alqsF luelrs Inseuuel {Itue{sl 8un}ue[ l14u{ued edmaq ru1 rqu,{uad rselseJruury 'pJe{oltu uttue{sl rBqJ{? re8eqes utel elel rp Isue lepll u€Bs"red edrueq slurl{ rs?}seJtuuu ue?uqr $lrlrqJorrr e13ue u,rurSSurt ue8uap ueBunqnq:aq te8uus ttup le8ues 8uef, Sunluel lernrep leme8 ue€pea{ q"ns lnle JeuoJo{ ?tuorpuls 'OZOZ unqr.;- eped Suequarysq erutu uurletuel qeqef,ued lpelueu uB{B Isllperdtp uep !4snpq rp Brueln ue4Bua{q8qa,iued qElss t{B[?pe J"[nIsB^oIpJ?{ ap ; qp u a ppn t uBrdp!u pBruIrrBqntrAl ln{v reuoJox Blrrorpuls uBBuus{BlBlBuod tuBIBp sD$.tt tttorg AI - q) INDVBI^INS )dgd )o!w, PBPK SUMBAGUT KE - IV Diagnosis SKA sudah dapat dicurigai pada pasien dengan presentasi nyeri dada yang spesifft, yaitu: nyeri dada pada saat istirahat yang lebih dari 20 menit (prolonged resting chest pain), nyeri dada yang dirasakan pertama kali dengan kualitas CCS kelas II atau III, nyeri dada yang bersifat kresendo (meningkat secara kualitas dan frekuensi dalam waktu singkat atau pencetus yang semakin ringan), dan nyeri dada yang muncur setelah baru mengalami serangan jantung.l Alat diagnosa kedua untuk SKA adalah EKG. Pada iskemia miokardium, dapat ditemukan depresi segmen ST (> lmV) atau inverse gelombang T simetris (> 2mV) pada dua lead yang bersebelahan.r NormalECG ln unstrbh anglna T-wr*r.hlvtraion hl un*rbtrengtna ST-cegrnant dcprssioa in un*tableaagins Selama infark miokard akut, EKG berkembang melalui tiga stadium: l) 2) Gelombang T runcing diikuti dengan inverse gelombang T . Secara akut, gelombang T meruncing (peaking), kerrudian inverse (simetris). Perubahan gelombang T menggambarkan iskemia miokardium. Jika terjadi infark sejati, gelombang T tetap inverse selama beberapa bulan sampai beberapa tahun.r Elevasi segmen ST o Secara akut, segmen ST mengalami elevasi dan menyatu dengan gelombang T. elevasi segmen ST menggambarkan jejas miokardium. Jika terjadi infark, segmen ST biasanya kembali ke garis iso elektrik dalam beberapa jam.r 3) Muncul gelombang Q baru . Gelombang-gelombang Q baru bermunculan dalam beberapa jam sampai beberapa hari. Gelombang ini menandakan infark miokard, syarat: lebar > 0,04 detik, dalam > 4mm ata:u> 25%o tinggi R. Pada kebanyakan kasus, gelombang ini menetap seumur hidup pasien.r PBPK SUMBAGUT KE - ]V 3 thrxh llour* ! PERANAN CARDIAC BIOMARKERS Dalam rangka menyelamatkan sel otot jantung dari kematian, sangatlah perlu mengenali pasien yang mengalami infark pada fase awal tmtuk mendapatkan regimen terapi yang cepat. Infark fase awal dapat dikenali dari adanya peningkatan segmen ST atau peningkatan enzim jantung CNSTEMI). Pemeriksaan enzim jantung yang mewakili terjadinya infark miokard adalah:. kreatin-kinase MB (CK-MB), cardiac specific troponin (cTn) l/T- lalitat dehidrogenase (LDH). dan myoglobin. Peningkatan nilai enzim CKMB >2x nilai batas atas normal atau cTn T/I di atas nilai normal menunjukkan adanya nekrosis jantung (infark miokard). Pemeriksaan enzim jantung sebaiknya dilakukan secara seriai.s'5 Troponin Cardiac specific troponin (cTn) paling spesifik tmtuk infark miokard.Troponin C ditemukanpada semua jenis otot, nalnull troponil I & T hanya didapatkanpada otot jantung, Troponin I memiiiki ukuran lang lebih kecil, sehingga mudah dideteksis'6 Pemeriksaan troponin jantung telah menjadi marker jantung pilihan (cardiac marker of choice) untuk pasien SKA. Bahkan, sekarang troponin jantung menempati posisi sentral dalam definisi infark miokard yang diterbitkan dalanr guidelines European Society of Cardiology(ESC) dan the American College of Cardiology (ACC). Misalnya- pasien dengan peningkatan kadar troponin. tetapi nilai CKMB nya negatif. yang dulu didiagnosa sebagai angina tidak >-tabil atau injury nriokard minor, sekarang telah diklasifikan menjadi \STEMI. walaupun EKCnya tidak mengalami perubahan berarti. HatlYa dibutuhkan peningkatar-r kadar troponin I level di atas nonnal (cut ofO' rmtrk menegakkan diagnosis infark miokard menlrrut ESC dan ACC. Perlu diingat bahwa pemeriksaan biomarker jantung tidak diperlukan untuk menegakkan diagnosis pasien yang datang dengan nyeri dada saat tstirahat dan disertai ST elevasi pada EKG. Pasieil yang seperti ini PBPK SUMBAGUT KE'IV PCI on), tatPa harus menunggu hasil an fibrinolitik atau Primary ostik, troPonin juga telah dikenal pasien SKA yang kadar troponinnya memiliki nilai prognostik' Dimana guidelier yang tidak baik' Sehing ga' pada meningkat, memiliki ptog"o'i' pasien Vane ka!L- troponil ESC tentang non Sf 1t"'ution ACS' indikasi pendekatan yang lebih bersifa meningkat, menajdi tutun invasif'r '* yang lebih sensitif yaitr high-s mioka ut MI daPat mendeteksi infarl yang lebih cepat dalam 2-3 iu setelah onset-8 Myoglobin marker lainny' Myoglobin lebih jarang digunakan dibandingkan yang ditemuka oksigen utama Myoglobin ,n".upiun p'g*tn pembawa Marker ini paling cep jantung' di dalam jaringan otoi lungtu dan kecil' sehingga dq karena ukuran molekulnya sangat terdeteksi, terdeteksi2-4jamsejakonsetnyeridankembalikenormaldallam24-|. semua jenis otot' Kelemah jam. Myoglobinditeriukan pada sitoplasma untuk jantung' Na.mun sampli pemeriksaan ini adalah tidak spesifrk serialsetiapl-2jamdalpatmenirgkatkansensitivitasnyadanspesifikt jam cukup kt dimana kenaikan 25-40 pqrsen -.dalam l-2 mengindikasikan infark miokard akut5'6 Lactat Dehidrogenase (LDH) menjadi laktat' LDH ditemukan LDH mengkatalisis perubahan piruvat I ditemukan dalam otot iantung seluruh jaringan' LDH-I normalnya darah'Normalnya LDHj LDH-| ditemukan terutama dalam serum > LDH-2 Kadar LDH jr Pada pasien infark jantung: LDH-1 LDH-1. jaringan atau hemolisis' sehrq tinggi pada kondisi p"'n""uhu' ensefalitis atau HIV' Kadtr meningkat pada kanker, meningitis' kembali normal setelah 10-14 hari5'6 AsPartat Transaminase (AST) digunakan' tidak spesifik u Ini merupakun **Ut' yang penama kali salalr satu enzim yang menunjril kerusakan jantung' AST merupakan fungsi liver. 4 8 PBPK SI]MBAGUT KE . IV bersifat itif yaitu i infark lainnya. Creatine Kinase-Myocardial Band (CKMB) CKMB merupakan kreatin kinase yang diekspresikan oleh otot jantung. CKMB ditemukan di dalam sitosol dan memfasilitasi perpindahan fosfat energi tinggi kedalam dan keluar mitokondria. Karena memiliki durasi yang singkat, cKMB tidak dapat digunakan untuk diagnosis infark miokard yang terlambat diagnosa, tetapi dapat mendukung adanya perluasan infark bila kadarnya meningkat kembali. Kadarnya kembali normal dalam 2-3 hari. Spesifik untuk infark miokard5'6'8 TERAPI Penanganan dini yang harus segera diberikan pada pasien dengan keluhan u.veri dada tipikal dengan kecurigaan SKA adalah: Penatalaksaan awal berupa oksigenasi, pemberian antiplatetel, golongan nitrogliserin atau iosorbid dinitrat untuk anti angina dan antikoagulan. Pada kasus STEMI dapat dilakukan tindakan reperfusi baik secara mekanik Q:rimaty PCI) atau secara farmakologi dengan pemberian obat streptokittase. Golongan statin diketahui juga memberi manfaat sebagai anti inflamasi vaskular. DAFTAR PUSTAKA l. Hamm CW, Bassand JP, Agewall S, Bax J, Boersma E, Buetlo H, et al. ESC Guidelines for the management of acute coronary syndromes in patients presenting without persistent ST-segment elevation: The Task Force for the management of acute coronary syndromes (ACS) in patients presenting without persistent ST-segrnent elevation of the European Society L }Ot 1 ;32(23):2999-3054 of Cardiology (ESC). Eur Hearl -i. . Falk E. Nakano M, Bentzon JF, et al. Update on acute coronar)i' sr-ndromes: the pathologists' view. European heaft -iournal. 2012'-l14. LDH-2 > LDH juga sehingga Kadarnya i_ Overbaugh l(J. Acr"rte coronar), syndrome. Even nurses outside ti-ie ED should recognize its signs atrd syntptoms. AJN. 2009'.109:5'-4?-52. Farmasi Komunitasdan KlinikDiden Bina Kefarmasiandan AlatKesehatanDepartemen Kesehatan 2006. +- Direktorat Bina 5- Pharmaceutical care untuk pasien penvakit jantung corotrer: foctts sindrom koroner akut. 2006. Ckrv DP, Aroney CN, Aylward PE, et al. 2011 addendum to the ratbnal heart foundation of Australia/cardiac sociery of Australia irnd PBPK SUMBAGUT KE'IV of acute coronlul addendum' 201 | ;20;487 -502' syndromes (ACS)2006' Guideline biomarkers for detection o 6. Apple FS, Wu AtB, Mair J' et al' futurecoronary syndrome' Clinica in acute ischemia and risk stratification Chemistry. 2005;5 1 :5;81 0-824' ML' Chaitman BR' Whil 7. Thygesen K, Alpert JS, Jaffe AS' Simoons of myocardial infarctior HD, et al. ThiJ universal definition (20):25 5 | -67' European heart j ournal' 2012;33 assay g. Sherwood MW, Kristin Newby L. High-sensitivity troponin use' Journal of the Americz evidence, indicJons, and reasonable Heart Association. 201 4;3(1): e000403 Wikipedia at httP://en'wiki new Zealand guidelines for the management