11 BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan

advertisement
BAB2
LANDASAN TEORI
2.1 Pendekatan Basisdata
2.1.1.Pengertian Basisdata
Menurut Conolly( 2010, p65), basisdata adalah sekumpulan data logikal
yang berelasi beserta deskripsinya yang didesain untuk memenuhi kebutuhan
informasi tersebut.
Menurut Michael Mannino (2001, p4), basisdata terdiri dari kumpulan
data persisten (data yang akan tetap ada walaupun sistern tidak aktif) yang dapat
dibagi dan saling terkait.
Menurut Martin Gruber (2000, p4), basisdata adalah kumpulan informasi
persisten yang terstruktur dan disimpan oleh program komputer.
Menurut C. J. Date (2004, p11), basisdata adalah kumpulan data untuk
memuat informasi yang relevan dengan perusahaan.
Dengan demikian definisi basisdata adalah sekumpulan data persisten
yang disimpan oleh suatu program komputer yang terstruktur dan saling berelasi
serta didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi yang relevan dengan
perusahaan.
2.1.2. Sistem Manajemen Basisdata (DBMS)
Menurut Michael Mannino (2001, p7), sistem manajemen basisdata adalah
kumpulan dan komponen-komponen yang mendukung perolehan, penyebaran,
pemeliharaan, pengambilan, dan pengaturan data.
Menurut Connolly (2010, p66), sistem manajemen basisdata adalah
sebuah sistem software yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan,
membuat, mernelihara, dan mengontrol akses kepada basisdata.
Menurut C. J. Date (2004, p44), sistem manajemen basisdata adalah
sebuah sistem software yang mengatur semua akses ke dalam basisdata.
Menurut Connolly (2010, p77), keuntungan sistem manajemen basisdata:
11
12
a.
Kontrol pengulangan data
Pendekatan basisdata berupaya untuk menghapus pengulangan dengan
mengintegrasikan data agar beberapa salman data yang sama tidak
disimpan. Namun, pendekatan database tidak menghilangkan redundansi
seluruhnya, tetapi mengontrol jumlah redundansi yang melekat dalam
database
b.
Konsistensi data
Dengan menghapus atau mengontrol redudansi, kita mengurangi resiko
terjadinya data yang tidak konsisten.
c.
Informasi lebih lanjut dan data yang sama
Dengan integrasi dai operasional data, memungkinkan untuk sebuah
organisasi untuk memperoleh informasi tambahan dengan data yang sama.
d.
Penggunaan data bersarna (sharing)
Biasanya, file dimiliki oleh orang atau departemen yang menggunakannya.
Disisi lain, basisdata dimiliki oleh seluruh organisasi dan dapat digunakan
bersama oleh pengguna yang berhak.
Integritas basisdata mengacu pada validitas dan konsistensi data yang
disimpan. Integritas biasanya menunjukkan batasan-batasan yaitu aturan aturan konsistensi yang tidak boleh dilanggar dalam basisdata. Batasanbatasan dapat diterapkan pada data atau pada relasi antar data. Integrasi
memungkinkan DBA (Database Administrator) untuk mendefinisikan,
dan DBMS menerapkan batasan integritas
f.
Meningkatkan keamanan data (security)
Kemananan basisdata adalah perlindungan basisdata dan pengguna yang
tidak berhak. Tanpa langkah keamanan yang cocok, integrasi membuat
data lebih rentan daripada sistem berbasis file. Namun, integrasi
mengizinkan DBA untuk menetapkan keamanan basisdata, dan DBMS
melakukannya. Hal mi dapat dilakukan dengan menggunakan username
dan password untuk mengidentifikasikan orang yang berwenang untuk
menggunakan basisdata. Akses pengguna yang berwenang pada basisdata
mungkin dibatasi oleh jenis operasi seperti pengambilan, penambahan,
pemodifikisian, dan penghapusan.
13
g.
Penetapan standarisasi
Integrasi mengizinkan DBA untuk menetapkan dan DBMS melakukan
standarisasi yang dibutuhkan. Standar mi terrnasuk standar departemen,
organisasi, nasional, atau internasional standar untuk format data, untuk
memfasilitasi pertukaran data antar sistem, ketetapan penarnaan,
standarisasi dokumentasi, prosedur update, dan aturan pengaksesan.
h.
Skala ekonomi
Penggabungan organisasi operasional data ke dalam satu basisdata dan
membuat sebuah set aplikasi yang bekerja path satu sumber data dapat
menghemat biaya. Dalam hal ini, anggaran yang biasanya dialokasikan
tiap departemen untuk mengembangkan dan mememlihara sistern berbasis
file dapat digabungkan.
i.
Balance of conflicting requirements
Setiap pengguna atau departemen memiliki kebutuhan yang mungkin
bertentangan dengan kebutuhan pengguna lain. Karena basisdata berada di
bawah kontrol DBA, DBA dapat niembuat keputusan tentang penggunaan
desain dan operasional dan basisdata yang menyediakan penggunaan
sumber daya terbaik dan organisasi secara keseluruhan.
j.
Meningkatkan kemampuan akses dan respon data
Dengan pengintegrasian data yang melintas batasan departemen dapat
secara
langsung
diakses
oleh
pengguna
akhir.
Banyak
DBMS
menyediakan fasilitas query atau pembuat laporan yang memungkinkan
pengguna untuk menanyakan pertanyaan khusus dan untuk mendapatkan
informasi secara cepat dan terminalnya, tanpa membutuhkan programmer
untuk membuat program yang menghasilkan informasi dan basisdata.
k.
Meningkatkan produktivitas
DBMS menyediakan banyak fungsi standar yang biasanya programmer
harus tulis di aplikasi berbasis file. Perlengkapan dan fungsi-fungsi mi
memungkinkan programmer untuk berkonsentrasi pada fungsi-fungsi
khusus yang dibutuhkan pengguna tanpa harus khawatir tentang detail
implementasi. Hasilnya meningkatkan produktivitas programmer dan
mengurangi waktu pengembangan.
14
1.
Meningkatkan pemeliharaan dengan data yang bebas
DBMS memisahkan data dengan aplikasi, sehingga membuat aplikasi
tidak Harus terpengaruh oleh perubahan data.
m.
Meningkatkan concurrency
Dalam beberapa sistem berbasis file, bila dua atau lebih pengguna dapat
mengakses file yang sama secara bersamaan, kemungkinan pengaksesan
tersebut
akan
saling
mempengaruhi,
mengakibatkan
kehilangan
informasi dan integritas.
n.
Meningkatkan layanan backup dan recovery
Banyak sistem berbasis file melakukan pengamanan data terhadap
gangguan sistem atau program aplikasi oleh pengguna. Caranya adalah
dengan membuat backup data. Sebaliknya, DBMS menyediakan fasilitas
untuk meminimalisasi pemerosesan yang hilang akibat kegagalan.
Menurut Connolly (2010, p80), kerugian sistem manajemen basisdata
adalah:
a.
Kompleksitas
Penyediaan fungsi yang kita harapkan dan DBMS yang baik
membuat DBMS menjadi bagian yang sangat kompleks dari software.
Desainer basisdata dan pengembangan, data dan DBA, dan pengguna
akhir (end-user) harus mengerti fungsionalnya untuk mengambil
keuntungan penuh
b.
Ukuran
Kompleksitas dan luasnya fungsionalitas membuat DBMS menjadi bagian
yang sangat besar dan software, membutuhkan memori yang besar untuk
Dapat menjalankannya secara efisien.
c.
Biaya dan DBMS
Biaya dari DBMS bervariasi, tergantung path lingkungan dan penyendiaan
fungsionalitasnya. Terdapat juga biaya pemeliharaan tahunan yang juga
dimasukkan ke dalam daftar harga DBMS.
d.
Biaya tambahan hardware
Kebutuhan tempat penyimpanan untuk DBMS dan basisdata mungkin
Memerlukan pembelian penyimpanan tambahan.
15
e.
Biaya konversi
Dalam beberapa situasi, biaya dan DBMS dan hardware tambahan
mungkin relatif kecil dibandingkan dengan biaya konversi aplikasi yang
sudah ada untuk benjalan di DBMS yang baru dan hardware.
f.
Performa
Secara khusus, sistern berbasis file ditulis untuk aplikasi yang
spesifik.
Sebagai hasilnya, performa secara umum sangat baik. Namun, DBMS
ditulis lebih umum untuk memenuhi banyak aplikasi, bukan hanya satu.
g.
Dampak yang tinggi atas kegagalan
Sentralisasi sumber daya meningkatkan keretanan dari sistem. Karena
semua pengguna dan aplikasi bergantung pada ketersediaan DBMS,
kegagalan komponen tertentu dapat membuat operasi berhenti.
2.1.3.
Structure Query Language (SQL)
Menurut Connolly (2005, p113), SQL adalah contoh dari
transform oriented-language, atau bahasa yang dirancang dengan
menggunakan hubungan untuk mengubah input ke output yang
diperlukan. Menurut Michael mannimo (2001, p8), SQL adalah sebuah
bahasa standar dari basisdata yang mendukung sebagian besar dari
DBMS.
2.1.3.1.Data Definition Language (DDL)
Menurut Connolly (2010, p92), Data Definition Language
(DDL) adalah sebuah bahasa yang memperbolehkan seorang database
administrator atau pengguna untuk mendeskripsikan dan memberikan
nama kepada entitas, atribute, dan hubungan yang di perlukan oleh
aplikasi, bersamaan dengan integritas data dan keamanaan datanya.
DDL Merupakan bahasa dalam DBMS yang digunakan
untuk membuat atau mendefinisikan obyek – obyek di dalam basisdata.
Secara umum digunakan untuk membuat obyek table dan view
Fungsi – fungsi yang terdapat di dalam DDL adalah:
a. CREATE : untuk membuat obyek dalam basisdata.
b. ALTER : untuk memodifikasi obyek dalam basisdata
16
c. DROP : untuk menghapus obyek dalam basisdata
2.1.3.2.
Data Manupulation Language (DML)
Menurut Connolly (2010, p92), Data Manupulation
Language (DML),adalah sebuah bahasa yang menyediakan seperangkat
oprasi untuk mendukung dasar manipulasi operasi data yang ada di dalam
basisdata.
DML merupakan bahasa basisdata yang berguna untuk
melakukan modifikasi dan pengambilan data pada suatu basisdata.
Fungsi – fungsi yang terdapat dalam DML adalah:
a. SELECT : untuk mengambil data dari basisdata.
b. INSERT : untuk menambahkan data ke dalam
basisdata.
c. UPDATE : untuk memodifikasi basisdata.
d. DELETE : untuk menghapus data dari basisdata.
2.1.4.
Fourth Generation Language (4GL)
4GL disebut juga bahasa produktivitas tinggi, bahasa non-prosedural,
pembuatan aplikasi, dimana pengguna mendefinisikan apa yang harus dilakukan,
bukan bagaimana.
Menurut Connolly (2010,p93), 4GL Meliputi:
a. Presentasi language, seperti bahasa query dan laporan generation,
b. Speciality language, seperti spreadsheet dan bahasa basisdata,
c. Application generator yang mendefinikan, menambah, memodifikasi, dan
mengambil data dari database untuk membangun aplikasi,
d. Bahasa tingkat tinggi yang digunakan untuk menghasilkan kode aplikasi.
2.1.5.
Database Development Lifecycle
Menurut Connolly (2010, p313), tahapan-tahapan dalam siklus hidup
Basisdata adalah sebagai berikut : (Gambar 2.1)
17
2.1.5.1.Database Planning
Menurut Connolly (2010, p313), Database Planning adalah
merencanakan bagaimana tahapan lifecycle dapat direalisasikan menjadi
efisien dan efektif. Dalam Database Planning terdapat 3 tahapan dalam
merumuskan sebuah strategi, yaitu :
a. Mengidentifikasikan rencana dan tujuan perusahaan dengan menentukan
kebutuhan dari sistem informasi.
b. Mengevalauasi dari sistem informasi yang berjalan untuk menentukan
c. keunggulan dan juga kelemahannya.
d. Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin memberikan
e. keuntungan kompetitif.
f. Metodologi yang di gunakan untuk mengatasi hal di atas yaitu:
g. Mission Statement
h. Mission statement ini menjelaskan tujuan utama aplikasi basisdata, juga
18
membantu menjelaskan tujuan proyek basisdata, dan menyediakan
maksud yang lebih jelas dalam pembuatan aplikasi basisdata secara efektif
dan efisien.
i. Mission Objective
Setelah Mission statement didefinisikan, kegiatan selajutnya yaitu
indentifikasi
Mission
Objective.
Setiap
Mission
Objective
akan
menjelaskan tugas tertentu yang harus didukung basisdata,dengan asumsi
jika basisdata mendukung mission objective,maka Mission statement-nya
juga akan selesai
2.1.5.2.
System Definition
Menurut Connolly (2010, p316) System definition adalah tahapan
dalam database lifecycle untukmenentukan ruang lingkup dan batas-batas
dari sistem database,termasuk pandangan utama pengguna ( user views ),
penggunanya, dan area aplikasi. User Views merupakan bagian dari
merupakan bagian dari system definition untuk mendefinisikan kebutuhan
dari database system dilihat menurut pandangan dari jabatan
pekerjaan tertentu ( seperti Manager atau Supervisor ) atau
berdasarkan bidang dalam perusahaan ( seperti marketing,
personnel, atau stock control ).
2.1.5.3.
Requirement Collection and Analysis
Menurut Connolly (2010, p316) Requirement collection and
analysis adalah proses pengumupulan dan menganalisa informasi
mengenai bagian – bagaian dari organisasi yang harus dibantu oleh sistem
database, kemudian informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi
kebutuhan sistem yang baru akan dibangun
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan informasi tentang
sistem dan kebutuhan – kebutuhan disebut dengan fact – finding.Beberapa
kegiatan yang dipakai dalam teknik ini, yaitu:
a.
Memeriksa dokumen
Pemahaman terhadap jalannya sistem akan cepat diperoleh
dengan memeriksa dokumen-dokumen, formulir, laporan dan
19
dokumentasi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang sedang
berjalan.
b.
Wawancara
Wawancara merupakan cara yang paling umum dipakai.
Wawancara
memerika
bertujuan
kebenaran
untuk
mengumpulkan
yang
ada
dan
fakta-fakta,
mengklarifikasi,
mengindentifikasi kebutuhan -,
dan mengumpulkan ide- ide dan pendapat. Teknik ini
memerlukan
kemampuan
komunikasi
yang
baik
dalam
menghadapi pengunaan yang memiliki nilai, pioritas, pendapat ,
motivasi dan kepribadian yang beda.
c.
Observasi
Observasi adalah mengujungi lasung tempat yang akan analisis
dan di pelajari, setiap fakta – fakta di lapangan harus dapat di
mengerti agar setiap data dan proses dapat di lihat lasung
sehingga gampang di implementasi kan kedalam ide – ide yang
akan di buat.
2.1.5.4. Database design
Menurut Connolly (2010, p 320)database design merupakan
proses dalam membuat design yang akan membantu mewujudkan misi dan
juga tujuan dari perusahaan untuk membangun sebuah sistem database.
Menurut (Connolly, 2010, p321) terdapat 3pendekatan utama
dalam membangun sebuah database, yaitu :
a.
Bottom – Up
Pendekatan ini dimulai dengan tingkat yang paling dasar dari
atribut ( yaitu, properti dari entitas dan juga hubungan ), dengan analisis
dari hubungan antara atribut yang dikelompokan kedalam suatu relasi
yang merepresentasikan tipe dari entitas dan hubungan antara entitas.
b.
Top – Down
Pendekatan top – down biasanya digunakan untuk membangun
sebuah database yang lebih kompleks. Pendekatan ini dimulai dengan
mengembangkan model data yang mengandung beberapa entitas high –
leveldan juga relasi, kemudian menggunakan pendekatan top – down
20
untuk mengidentifikasikan entitas lower – level, relasi, dan juga atribut
yang berhubungan.
c.
Inside – Out
Pedekatan ini berhubungan dengan pendekatan bottom – up,
perbedaannya adalah pendekatan ini pertama kali megidentifikasi entitas
utama dan kemudian menyebar untuk memperhatikan hal lain seperti
entitas, relasi dan juga atribut lain yang berhubungan dengan entitas yang
sudah di identifikasikan perta kali.
Tujuan utama dari database design adalah:
a. Mempresentasikan data dan hubungan antar data yang dibutuhkan oleh
seluruh area aplikasi utama dan user dan user group.
b. Menyediakan model data yang mendukung segala transaksi yang
diperlukan pada data
c. Menentukan desain minimal yang secara disusun untuk memnuhi
kebutuhan performa yang ditetapkan pada sistem.
Peracangan basisdata terdiri :
Menurut Connolly (2010,
p467 ), terdapat 3 fase dalam merancang
sebuah database, yaitu :
a. Conceptual Database Design
Conceptual Database Design adalah proses membangun sebuah
model dari data yang digunakan di dalam sebuah perusahaan, yang berdiri
sendiri terhadap semua pertimbangan fisikal.
b. Logical Database Design
Logical Database Design adalah proses membangun sebuah model
dari data yang digunakan oleh perusahaan berdasarkan sebuah model data
yang
spesifik,
tetapi
bersifat
independen
terhadap
DBMS
dan
pertimbangan fisikal lainnya.
c. Physical Database Design
Physical Database Design adalah proses dalam membuat
penjelasan dari implementasi database pada tempat penyimpanan
cadangan; hal ini menggambarkan dasar dari relasi, file organisasi, dan
juga indeks yang digunakan untuk mengefesiensikan dalam pengaksesan
data, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan batasan dan juga
sistem keamanan.
21
2.1.5.5. DBMS Selection
Menurut Connolly (2010, p325), DBMS Selection adalah proses
memilih DBMS yang tepat yang dapat mendukung sistem database yang
dibuat. Langkah – langkah yang perlu dilakukan dalam memilih DBMS
adalah:
a. Menentukan criteria dari DBMS berdasarkan kebutuhan
dari perusahaan.
b. Membuat daftar pendek dua atau tiga produk untuk
dibandingkan
c. Melakukan evaluasi terhadap setiap produk yang memenuhi
kriteria.
d. Merekomendasikan DBMS yang dipilih dan melakukan
laporan terhadap hasil dari evaluasi produk DBMS tersebut
2.1.5.6.Application Design
Menurut Connolly (2010, p329), Application Design adalah proses
perancangan antar muka pengguna dan aplikasi yang akan menggunakan
database.Application Design ,yaitu transaction design dan user interface
design,biasanya dilakukan secara bersamaan dengan database design pada
database system development lifecycle.
2.1.5.7. Prototyping
Menurut
Connolly
(2010,
p333),
prototyping
adalah
membangun sebuah model kerja dari sistem basisdata. Tujuan utama
dari prototyping adalah:
a. Untuk mengidentifikasi fitur dari sistem berjalan dengan baik atau
tidak
b. Untuk memberikan perbaikan – perbaikan atau penambahan fitur
baru ke sistem basisdata.
c. Untuk memperjelas kebutuhan pemakai dan pengembang sistem
d. Untuk mengevaluasi kelayakan desain sistem tertentu. Ada dua
strategi prototyping yang umum digunakan saatini,yaitu:
22
a.
Requirment prototyping menggunakan prototype untuk
menentukan kebutuhan suatu aplikasi basisdata yang
diinginkan dan ketikakebutuhan itu terpenuhi maka
prototype akan dibuang.
b.
Evolution prototyping digunakan untuk tujuan yang
sama, perbedaaan
yang penting adalah prototype tidak dibuang tetapi
dengan
pengembangan lebih lanjut menjadi sistem basisdata
yang bekerja.
2.1.5.8. Implementation
Menurut Connolly (2010, p 333),Implementation adalah
merealisasikan
perancangan
fisikal
dari
database
dan
aplikasi.
Implementasi database dapat diselesaikan dengan menggunakan DDL (
Data DefinitionLanguage ) pilihan dari DBMS atau menggunakan GUI
(Graphic User Interface ), dimana kedua hal terebut mendukung fungsi
yang sama pada saat menyembunyikan low – level DDL statements. DDL
statements ini berfungsi untuk membuat struktur database dan file
database kosong.
Program
aplikasi
diimplementasikan
menggunakan
bahasa
generasi ketiga atau keempat (3GL atau 4GL). Bagian dari program
aplikasi yang termasuk dalam proses transaksasi diimplementasikan
dengan
menggunakan Data
mungkin
tertanam
dalam
Manipulation Languange(DML),
bahasa
pemrograman,
dan
seperti
PHP,Java,VisualBasic,dan lain – lain.
2.1.5.9. Data conversion and loading
Menurut Connolly (2010, p334), tahap ini merupakan tahap
pemindahan data yang ada kedalam database baru dan mengubah aplikasi
yang sudah berjalan untuk dioperasikan pada database baru. Tahapan ini
dibutuhkan jika database baru akan menggantikan database yang lama.
DBMS dimasa sekarang biasanya sudah memiliki fitur untuk memasukan
23
data yang ada ke dalam database baru dan secara otomatis
mengkonversinya sesuai dengan format yang ada didalam database.
2.1.5.10.
Testing
Menurut Connolly (2010, p334)Testing adalah proses untuk
menjalankan sistem database yang sudah dirancang dengan tujuan untuk
menemukan error. Sebelum sistem digunakan di dalam perusahaan, sistem
database harus melalui tes secara menyeluruh. Agar tahapan ini dapat
berhasil, tahapan ini perlu dilakukan secara hati – hati dan juga terencana
dengan menggunakan data asli sehingga semua proses pengujian dapat
berjalan dengan lancar.
2.1.5.11. Operational maintenance
Menurut Connolly(2010, p335) operational maintenance
merupakan proses untuk memonitor dan perawatan sistem database
setelah proses instalasi. Pada tahap sebelumnya, sistem database telah di
implementasi dan juga di lakukan pengujian.Tahap selanjutnya adalah
melakukan perawatan yang melibatkan aktivitas berikut :
a.
Memantau perfoma dari sistem. Jika perfoma mengalami
penurunan dibawah tingkat yang bisa diterima, melakukan
pengorganisasian ulang dari database mungkin perlu
dilakukan.
b.
Perawatan dan upgrading dari sistem database ( jika dibutuhkan ).
c.
Pengabungan kebutuhan baru ke dalam aplikasi basisdata.
2.1.6
Entity - Relationship Modeling
Dalam melakukan perancangan sebuah database dibutuhkan
model yang merepresentasikan data yang akan disimpan di dalam
database tersebut. Menurut Connolly(2010, p372)Entity-Relationship
( ER ) Model adalah pendekatan top-down pada perancangan database
yang dimulai dengan mengidentifikasikan data penting yang disebut
dengan entitas dan hubungan antara data harus di representasikan di dalam
model. Setelah menentukan entitas dan juga hubungan antara data
24
tersebut, selanjutnya adalah menambahkan detil seperti informasi yang
berisi tentang isi dari entitas tersebut yang dinamakan attributes.
2.1.6.1. Tipe Entitas
Menurut Connolly (2010, p372), Tipe Entitas adalah
sekumpulan dataobject yang memiliki properti yang sama, dimana sudah
didentifikasikan oleh perusahaan yang memiliki keberadaan yang tetap.
Sebuah tipe entitas bisa berupa objek yang nyata ( bias disentuh ) dan bisa
berupa konseptual ( abstrak ). Sebuah objek yang dapat didentifikasikan
secara unik dari sebuah entitas disebut entity occurance.
2.1.6.2. Relationship Types
Menurut Connolly (2010, p374)Relationship Types adalah
sekumpulan hubungan yang memiliki arti dan menghubungkan antar
setiap tipe entitas. Setiap Relationship type diberikan nama yang
menjelaskan fungsinya.
Relationship
onccurrence
adalah
hubungan
yang
dapat
diidenfinisikan secara unik, yang termasuk satu kejadian dari setiap entitas
yang berpartisipasi.
Derajat relasi yaitu jumlah entitas yang berpartisipasi dalam
suatu hubungan. Derajat relasi itu terdiri dari :
a. Binary relationship
Yaitu ketehubungan antara dua tipe entitas
b. Ternary relationship
Yaitu ketehubungan antar tiga tipe entitas
c. Quaternary relationship
Yaitu keterhubungan antar empat tipe entitas
d. Unary relationship
Yaitu atribute yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap
kejadian. Misalnya entitas Cabang memiliki satu nilai untuk
atribute, noCabang pada setiap kejadian.
25
2.1.6.3. Atribut
Setiap entitas yang terdapat di dalam database memiliki beberapa
atribut yang dapat menjelaskan entitas tersebut. Menurut Connolly (2010,
p379),atribut adalah properti dari suatu entitas atau tipe relationship.
Attribute domain adalah kumpulan dari beberapa nilai yang boleh
memiliki satu atau lebih atribut. Setiap atribut berhubungan dengan
kumpulan dari beberapa nilai disebut domain.beberapa macam
atribut, yaitu:
a. Simple Attribute
Yaitu atribute yang terdiri dari satu komponen tunggal dengan
keberadaan yang independen dan tidak dapat dibagi menjadi
bagian yang lebih kecil lagi. Disebut juga dengan atomic
Attributes. Contohnya : NIM,NIS,dll.
b. Composite atrribute
Yaitu atribute yang terdiri dari beberapa komponen, dimana
masing
–
masing
komponen
memiliki
keberadaan
yang
independen.
Misalnya atribute alamat dapat terdiri dari jalan, kota, kodePos.
c. Single-valued Attribute
Yaitu atribute yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap
kejadian.
Misalnya entitas Cabang memiliki satu nilai untuk atribut
noCabang pada setiap kejadian.
d. Multi-valued Attribute
Yaitu atribut yang mempunyai beberapa nilai untuk setiap
kejadian. Misalnya entitas Cabang memiliki beberapa nilai untuk
atribute noTelp pada setiap kejadian.
e. Derived attribute
Yaitu atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu atau
Beberapa atribut lainnya, dan tidak harus berasal dari satu entitas.
Contohnya
,
lamaPinjam
dihasilkan
dari
penghitungan
mulaiPinjaman dikurangi tanggalPengembalian, dan sebagainya.
26
2.1.6.4. Keys
Ada beberapa jenis keys,antara lain yaitu, candidate key,
primary key, composite key, alternate key, dan foreing key.
a. Candidate key
Yaitu jumlah minimal atribut – atribut dimana secara unik
mengidentifikasi setiap kejadian atau record dari sebuah tipe
entitas.
b. Primary key
Yaitu candidate key yang dipilih untuk mengindentifikasikan
setiap kejadian atau record dari suatu entitas secara unik.
c. Composite key
yaitu Candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut.
d. Alternate key
yaitu candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key
e. Foreign key
Yaitu atribut yang menghubungkan primary key dengan atribut
yang terdapat pada tipe entitas lain
2.1.6.5. Structural Constraints
Ada 3 structural constraints, yaitu multiplicity,cardnality, dan
participant
a. Multiplicity
Yaitu jumlah (atau jangkauan) dari kejadian yang mungkin terjadi
pada suatu entitas yang terhubung ke satu kejadian dari entitas lain
yang berhubungan melalu suatu relasi.
Derajat relasi yang paling umum adalah binary relationship.
Beberapa macam binary relationship, yaitu:
27
• One – to – One ( 1 : 1 ) Relationship
Gambar 2.2 Sesmantic Net yang Menunjukan Relationship
Type dari Staff, Manages, dan branch
Sumber :Connolly (2010, p386)
• One – to – Many ( 1 : * ) Relationship
Gambar 2.3 Sesmantic Net yang Menunjukan Relationship
Type dari Staff, Overseas, dan PropertyForRent
Sumber:Connolly (2010, p387)
28
• Many – to – Many (* : *) Relationship
Gambar 2.4 Sesmantic Net yang Menunjukan Relationship
Type dari Newspaper, Advertises, dan PropertyForRent
Sumber:Connolly (2010, p388)
2.1.7. Metodologi Perancangan Basisdata
2.1.7.1.Perancangan konseptual
Menurut Connoly (2010, p467), perancangan basidata
konseptual adalah suatu proses pembentukan model dari informasi yang
digunakan dalam organisasi, bebas dari keseluruhan aspek fisik, Model
data yang dibangun dengan menggunakan informasi dalam penentuan
kebutuhan pengguna. Model data konseptual merupakan sumber informasi
untuk fase desain logikal.
Langkah – langkah dalam metodologi perancangan basisdata
konseptual adalah :
1. Indentifikasi tipe entitas
Tahap pertama dalam membangun model data konseptual lokdal
adalah menentukan objek utama dimna pengguna mempunyai
ketertarikan pada objek tersebut. Objek – objek ini adalah tipe
entitas untuk model. Salah satu metode untuk mengindetifikasi
entitas adalah dengan menguji spesifikasi kebutuhan dari
pengguna. Dari spesifikasi ini kita mengidentifikasikan kata
benda(noun) atau ungkapan kata benda(noun phrase) yang
disebutkan. Kami juga melihat objek utama seperti orang,
tempat,atau konsep dari ketertarikan, diluar kata benda lainnya
yang merupakan kualitas dari objek lain.
29
2. Indentifikasi tiperelasi
Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi relasi penting yang ada
antara tipe – tipe entitas yang telah diindetifikasi. Ketika kita
mengidentifikasi entitas, satu metode adalah untuk mencari kata.
benda(noun) dalam spesifikasi kebutuhan pengguna. Kita dapat
menggunakan
grammar
dari
spesifikasi
kebutuhan
untuk
mengidentifikasi relasi. Biasanya, diidikasi oleh kata kerja(verb)
atau verbal expression. Relasi berada antara dua tipe entitas atau
disebut binary. Tetapi kita juga harus berhati – hati untuk melihat
relasi kompleks yang mungkin melibatkan lebih dari dua tipe
entitas dan relasi rekursif yang hanya melibatkan satu tipe entitas.
3. Indenfikasi dan hubungkan atribut dengan entitas atau tipe relasi
Tahap ini bertujuan untuk menghubungkan atribut dengan tipe
entitas atau relasi yang sesuai, dan mengindentifikasi tipe-tipe dari
fakta tentang entitas dan hubungan yang telah kita pilih untuk
dipresentasikan kembali di dalam basisdata. Atribut – atribut dapat
diidentifikasikan dengan kata benda(noun) atau ungkapan kata
benda(noun phrase) seperti properti, kualitas, identifier, atau
karakteristik dari suatu entitas atau relasi. Ada tiga jenis atribut,
yaitu simple or composite attribute, single or multi – value
attribute, derived attribute.
4. Menentukan domain atribut
Tahap ini bertujuan untuk menentukan domain atribute pada model
data konseptual. Objek dari tahap ini adalah untuk menentukan
domain untuk semua atribut di dalam model atribut. Domain
merupakan sekumpulan nilai–nilai dari satu atau lebih atribut yang
menggambarkan
nilainya.
Model
adata
yang
menspesifikasi domain untuk setiap atribut menyertakan :
a. Nilai yang di izinkan untuk atribut
b. Ukuran dan format atribut
dibangun
30
5. Menentukan atribut candidatei,primary,dan alternate key
Tahap ini bertujuan untuk mengindetifikasi candidate key untuk
setiap tipe entitas dan, jika terdapat lebih dari satu candidate key,
pilihlah satu sebagai primary key, dan sisanya sebagai alternate
key. Ketika memilih sebuah primary key diantara beberapa
candidate key, gunakan pentujuk berikut untuk membantu dalam
memilih:
a. Candidate key dengan set menimal atribut,
b.
Candidate key
yang nilainya paling sedikit mengalami
perubahan,
c.
Candidate key dengan karakter terkecil(dengan atribut
tekstual),
d.
Candidate key dengan nilai maksimum terkecil(dengan atribut
numerik),
e.
Candidate key yang paling mudah digunakan pada sudut
pandang pengguna
6. Mempertimbangkan
pengguna
dari
enhanced
modeling
concepts(optional step)
Tahap ini bertujuan untuk mempertibangkan pengguna enchanced
modeling
concepts,seperti
speseialisasi,
generalisasi,
penggabungan (aggregation), dan komposisi (compositition).
7. Memeriksa model untuk redudansi
Tahap ini bertujuan untuk memeriksa apakah ada redudansi dalam
model. Dua aktivitas dalam tahap ini menguji ulang relasi one-toone(1:1) dan menghilangkan relasi yang redundan.
8. Validasi model konseptual loka terhadap transaksi pengguna tahap
ini bertujuan untuk memastikan bahwa model data konseptual
mendukung transaksi yang dibutuhkan. Diuji dua pendekatan
untuk memastikan model data konseptual mendukung transaksi
yang dibutuhkan, yaitu:
31
a. Mendeskripsikan transaksi – transaksinya
Memeriksa seluruh informasi (entitas, relasi, dan atributatributnya) yang dibutuhkan oleh setiap transaksi yang
disediakan oleh model, dengan mendokumentasikan suatu
deskripsi dari setiap kebutuhan- kebutuhan transaksi.
b. Menggunakan jalur – jalur transaksi
Untuk validasi model data terhadap transaksi yang dibutuhkan
termasuk representasi diagram jalur yang digunakan oleh setiap
transaksi lansung pada diagram ER.
9. Memeriksa kembali model data konseptual lokal dengan pengguna
Tahap ini bertujuan untuk memeriksa kembali model data
konseptual dengan pengguna untuk memastikan model tersebut
adalah representasikan sebenarnya dari view. Model data
konseptual ini termasuk ER diagram dan dokumentasi pendukung
yang mendeskripsikan model data, maka harus dibuat perubahan
yang sesuai yang mungkin membutuhkan pengulangan langkah –
langkah sebelumnya.
2.1.7.2.Perancangan logikal
Menurut Connolly(2010, p467), perancangan basisdata
logikal adalah suatu proses pembentukan model dari informasi yang
digunakan
dalam
organisasi
berdasarkan
model
data
tertentu(misal:relasional), tetapi tidak tergantung terhadap DBMS tertentu
dan aspek fisik lainnya. Model data konseptual yang telah dibuat
sebelumnya diperbaiki dan dipetakan ke dalam model data logikal.
Langkah – langkah dalam metodologi perancang basisdata logikal, yaitu :
1. Menghilangkan fitur – fitur yang tidak kompatibel dengan model
relasional
Tahap ini bertujuan untuk memperbaiki model data konseptual lokal
dengan cara menghilangkan fitur – fitur yang tidak kompatible dengan
model relasional.
Tujuan dari tahap ini, yaitu :
32
a. Menghilangkan tipe relasi biner many – to – many (*:*)
b. Menghilangkan tipe relasi kompleks
c. Menghilangkan atribut multi-valued
2. Membuat relasi untuk model data logikal
Tahap ini bertujuan untuk membuat hubungan antar model data logikal
untuk merepresentasikan entitas, relasi, atribut yang telah diindetifikasi
Relasi yang dapat terjadi dari model data, yaitu:
a. Tipe entitas kuat
b. Tipe entitas lemah
c. Tipe relasi biner one-to-many(1:*)
d. Tipe relasi biner one- to-one(1:1)
e. Tipe relasi reklusif one-to-one(1:1)
f. Tipe relasi superclass / subclass
g. Tipe relasi biner many- to-many (*:*)
h. Tipe relasi kompleks
i. Atribute multi-valued
3. Validasikan relasi dengan normalisasi
Tahap ini bertujuan untuk memvalidasikan hubungan dalam model data
dan logikal dengan menggunakan normalisasi.
4. Validasikan relasi terhadap transaksi pengguna
Tahap ini bertujuan untuk memastikan hubungan dalam model data logikal
mendukung transaksi yang dibutuhkan. Dalam langkah ini akan dilakukan
operasi basisdata secara manual, bila semua transaksi yang dibutuhkan
dapat berjalan semestinya maka model data logikal terhadap transaksi
telah divalidasi
5. Memeriksa batas intergritas
Batas integritas(integrity constraint) adalah batasan yang di tentukan
untuk menghindari data tidak konsiten
Tipe – tipe batasan integritas, yaitu:
a. Require data
Beberapa atribut harus selalu berisi data yang valid. Dengan kata lain,
tidak boleh kosong.
33
b. Attribute domain constraint
Setiap atribut mempunyai domain, batasan nilai yang legal. Contohnya
jenis kelamin diisi dengan P dan L.
c. Multiplicity
Multiplicity menunjukan batasan yang ditempatkan pada relasi-relasi
antar data dalam basisdata
d. Entity integrity
Primary key dari suatu entitas tidak boleh kosong
e. Diferensial integrity
Jika suatul foreign key memiliki nilai, maka nilai tersebut harus
menunjuk ke sebuah baris yang ada pada relasi ‘parent'.
f. General constraint
Updates ke entitas mungkin dikontrol oleh batasan dalam transaksi
‘Dunia sebenarnya'. Contohnya dream home mempunyai aturan yang
mencegah seorang member dari staff mengatur lebih dari 100 properti
pada saat yang sama.
6. Memeriksa kembali model data logikal dengan pengguna
Tahap ini bertujuan untuk memeriksa kembali model data logikal
Dengan pengguna untuk memastikan model data logikal dan dokumentasi
pendukung yang menjelaskan model telah merepresentasikan kebutuhan.
2.1.7.2.Perancangan Fisikal
Menurut connolly (2010, p467), perancangan basisdata fisikal
Adalah suatua proses yang menghasilkan deskripsi implementasi
basisdatapada
penyimpanan
sekunder.
Menggambarkan
struktur
penyimpanan dan metode akses yang digunakan untuk mencapai akses
yang efisien terhadap data. Desain fisikal merupakan cara pembuatan
menuju sistem DBMS tertentu. Langkah-langkah dalam motodologi
peracangan basisdata fisikal,
yaitu :
1. Menerjemahkan model data logikal global untuk DBMS target
Langkah awal dalam perancangan logikal melibatkan translasi dari
relasional pada model data logikal ke dalam sebuah bentuk yang
dapat diterapkan dalam target relasional DBMS.
34
a. Merancang relasi dasar
Untuk memulai perancangan logikal, tahap pertama yang harus
dilakukan adalah dengan menyusun dan memahami informasi
tentang hubungan yang dihasilkan selama perancangan basisdata
logikal.
b. Merancang representasi dan data turunan
Bertujuan untuk menentukan bagaimana mempresentasikan
data turunan yang ada dalam perancangan logikal. Atribut yang
nilainya dapat ditemukan dengan memeriksa nilai-nilai dari
atribut dikenal dengan derived attribute atau calculated attribute.
Derived attribute sering kali tidak muncul dalam perancangan basisdata
logikal tetapi didokumentasikan di dalam kamus data.
c. Merancang batasan-batasan umum
Dalam langkah ini, kita harus mempertimbangkan batasan-batasan
umum yang tersisa.
2. merancang organisasi file dan indeks
Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang optimal untuk
menyimpanan relasi dasar dan indeks-indeks yang dibutuhkan untuk
mencapai performa yang diterima, dimana relasi dan tuple akan
diadakan pada penyimpanan sekunder.
a. Menganalisis transaksi
Bertujuan untuk memahami fungsionalitas dari transaksi yang
akan dijalankan pada basisdata dan untuk menganalisis
transaksi-transaksi yang penting.
b. Memilih organisasi fiie
Salah satu tujuan dari perancangan basisdata fisikal adalah untuk
menyimpan dan mengakses data secara efisiensi. Tujuan dari langkah
ini adalah untuk memilih sebuah organisasi file yang optimal untuk
setiap relasi, jika target DBMS mengizinkannya.
c. Memilih indeks
Satu pendekatan untuk memilih sebuah organisasi file yang
tepat untuk sebuah relasi adalah dengan menjaga tuples tidak
berurutan dan membuat indeks sekunder sebanyak yang
dibutuhkan. Pendekatan lainnya adalah dengan mengurutkan
35
tuples dalam relasi dengan menentukan primary index atau
clustering index.
d. Memperkirakan kebutuhan tempat penyimpanan (disk space)
Bertujuan untuk memperkirakan jumlah ruang penyimpanan
yang akan diperlukan dalam,basisdata. Perkiraannya didasari
pada ukuran setiap tabel dalam suatu relasi. Contohnya dalam
lima tahun mendatang berapa kapasitas hard disk yang
dibutuhkan untuk menampung data.
3. Merancang user views
Bertujuan untuk merancang pandangan pengguna yang telah
diidentifikasi selama mengumpulkan kebutuhan dan menganalisis
langkah dari relasional Database Development Lifecycle.
4. Merancang mekanisme keamanan
Dalam sebuah sistem basisdata, keamanan adalah elemen yang
sangat penting mengingat isi dari basis data berupa informasi yang
sangat penting.
5. Mempertimbangkan pengenalan dari redudansi terkontrol
Langkah perancangan fisikal ini mempertimbangkan
denormalisasi skema reiasionai untuk meningkatkan performa.
Hasil dari normalisasi adalah perancangan basisdata logikal secara
struktural, konsisten, dan menekan jumlah redudansi.
6. Mengawasi dan mengatur sistem operasional
Bertujuan untuk memonitor sistem operasi, meningkatkan
performa dan menentukan perancangan sistem yang tepat atau
menggambarkan perubahan kebutuhan.
2.1.8. Normalisasi
Untuk merancang database yang baik, biasa dilakukan normalisasi.
Normalisasi merupakan sebuah tehnik untuk menghasilkan set relasi
dengan property yang desirable dan memberikan data sesuai dengan
kebutuhanperusahaan.
Tujuan dari normalisasi adalah untuk mengidentifrkasi sekumpulan
relasi yang sesuai yang mendukung data yang dibutuhkan oleh sebuah
perusahaan.Tujuan lain nya
36
•
Mengidentifikasi hubungan antar atribut
•
Mengkombinasikan atribut untuk membentuk relasi
•
Mengkombinasikan relasi untuk membentuk database
•
Menghindari anomali
Teknik normalisasi yang digunakan sebagai landasan skripsi ini, yaitu :
a.
Unnormalized form (UNF)
UNF adalah tabel yang memiliki satu atau lebih kelompok
perulangan dan memiliki hasil perhitungan. Kelompok
perulangan adalah kumpulan atribut dalam suatu tabel yang
memiliki lebih dari satu nilai untuk setiap kejadianentitas.
Dalam proses normalisasi UNF kita menampilkan semua field
atau atribut yang ada dalam suatu form yang ingin kita
normalisasi.
b.
First normal form (1NF)
Sebuah relasi berada dalam lNF jika relasi tersebut tidak berisi
atribut yang berulang (repeating group), field hasil
perhitungan dihilangkan dan sudah mempunyai primary key.
c.
Second normal form (2NF)
Sebuah relasi berada dalam 2NF jika relasi tersebut dalam
1NF dan untuk setiap atribut non key bergantung fungsional
penuh kepada primary key Jadi pada 2NF kita akan
menghilangkan ketergantungan sebagian / partial:
ketergantungan field-field tertentu hanya kepada salah satu key
yang composit.
Contoh : Tabel Mahasiswa( Nim,Nama, Alamat ) Nama dan
alamat tergantung pada Nim dalam arti dengan Nim
kita dapat menentukan Nama maupun Alamat
sebaliknya Nama /Alamat tidak menentukan Nim,
maka diartikan bahwa Nama dan Alamat tergantung
secara partial kepada Nim
37
d.
Third normal form(3NF)
Sebuah relasi berada dalam 3NF bila relasi tersebut dalam
1NF dan 2NF dan tidak ada atribut non key yang tergantung
fungsional kepada atribut non key yang lainnya (transitive
dependency)
contoh : Tabel Pegawai (NoPegawai, Honor. KdProyek,
Tanggal)
KdProyek & Tanggal adalah atribut non key. Tapi tanggal
bergantung pada KdProyek. Pemecahannya.dengan membagi
menjadi 2 relasi: Proyek(KdProyek, Tanggal) PegProyek
(Nopegawai, Honor, KdProyek).
2.2.
Tool yang Digunakan
2.2.1 Diagramming Tool
Diagramming
Tool
yang
ada
antara
lain
state
transition
diagram,flowchart,
data flow diagram, unified modeling language, dan entity relationship
diagram
2.2.1.1 State Transltion Diagram
State Transition Diagram (sTD) adalah suatu diagram yang
Menunjukkan atau menggambarkan suatu kejadian transisi dan
perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada
sistem sebagai akibat stimuiasi yang diterimanya. STD diciptakan
untuk objek-objek yang secara signifikan mempunyai sifat dinamis.
simboi-simbol yang menggambarkan proses dalam STD, yaitu :
1. State
Simbol persegt panjang menunjukkan state dari sistem.
Gambar 2.5 Simbol State
38
2. Transisi antar state
Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan. Label yang
di atas menunjukan kejadian yang menyebabkan transisi
yang terjadi. Label yang di bawah menunjukan aksi yang
terjadi akibat dari kejadian tadi.
Gambar 2.6 Simbol Transisi antar state
2.2.1.2 Flowchart
Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram
dengan simbol – simbol grafis yang menyatakan aliran atau proses yang
menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak
beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah
tersebut menggunakan tanda Panah.Simbol-simbol flowchart yang umum
digunakan, yaitu :
1. Proses
Proses menyatakan kegiatan yang akan ditampilkan dalam
flowchart.
Gambar 2.7 Simbol proses
2. Titik keputusan
Proses memerlukan adanya keputusan atau adanya kondisi
tertentu. Di titik ini selalu ada dua keluaran untuk melanjutkan
aliran kondisi Yang berbeda.
Gambar 2.8 Simbol Titik Keputusan
39
3. Masukan / Keluar data
Masukan atau keluaran data digunakan untuk mewakili data
Masuk atau data keluar
Gambar 2.9 Simbol Masukan / Keluar data
4. Terminasi
Terminasi menujukkan arah aliran proses atau algoritma
Gambar 2.10 Simbol Terminasi
5. Garis alir
Garis alir menunjukan arah aliran proses atau algoritma
Gambar 2.11 Simbol Garis Alir
6. Kontrol / Inspeksi
Kontrol atau inspeksi menunjukan proses dimana ada inspesksi
atau pengontrolan.
Gambar 2.12 Simbol Kontrol / inspeksi
40
2.2.1.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data
atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan
kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data di simpan, proses
apa yang menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang
tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem
yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika
tanpa mempertimbangkan lingkunfan fisik dimana data tersebut mengalir
atau dimana data tersebut akan di simpan
DFD
merupakan
alat
yang
digunakan
metodologi
pengembang sistem yang terstuktur. Kelebihan utama pendeketan aliran
data adalah:
1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem
2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain
dalam sistem dan subsistem.
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan
pengguna melalui data flow diagram.
4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan
apakah
data-data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
DFD terdiri dan context diagram dan diagram rinci (DFD
leveled). Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan
(menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran
sistem), yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili
keseluruhan sistem. DFD leveled menggambarkan sistem sebagai jaringan
kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan
penyimpanan data, model mi hanya memodelkan sistem dan sudut
pandang fungsi.
Dalam DFD leveled akan terjadi penurunan level dimana dalam
penurunan level yang lebih rendah harus mampu mempresentasikan proses
tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD leveled
41
bisa dimulai dan DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan
seterusnya.
Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD, yaitu:
1. Entitas eksternal
Entitas eksternal dapat berupa orang atau unit terkait yang
berinteraksi dengan sistem tetapi berada di luar sistem.
Gambar 2.13 Simbol Entitas Eksternal
2. Proses
Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output.
Tiap simbol proses diidentifikasikan dengan label.
Gambar 2.14 Simbol Proses
3. Aliran data
Aliran data dengan arah khusus dan sumber ke tujuan.
Gambar 2.15 Simbol Aliran Data
4. Data store
Data store adalah penyimpanan atau tempat data direfer oleh
proses.
42
Gambar 2.16 Simbol Data Store
Tingkatan DFD terdiri dan:
a.Diagram konteks
Diagram konteks adalah suatu diagram yang digunakan untuk
mendesain sistem yang memberikan gambaran detil mengenai
semua informasi yang diterima ataupun dihasilkan dan suatu
aktivitas.
Gambar 2.17 Contoh Diagram Konteks
b. Diagram nol
Diagram nol adalah diagram yang menggambarkari proses dari
data flow diagram. Diagram nol memberikan pandangan
secara
menyeluruh
mengenai
sistem
yang
ditangani,
menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang
ada, aliran data, dan eksternal entity.
43
Gambar 2.18 Contoh Diagram Nol
2.2.1.4 Use Case Diagram
Menurut Mark Priestley(2000, p42),Use case diagram adalah
sebuah diagram yang menggambarkan use case dan hubungan mereka
dengan aktor atau use case lain.
Use case adalah deskripsi perilaku sistem dan standar
pengguna. Untuk system developer, use case adalah perangkat yang
bernilai dan penting. Im adalah suatu teknik untuk mengumpulkan
kebutuhan sistem dan pandangan pengguna. mi sangat penting jika
tujuannya adalah membangun sebuah sistem yang digunakan oleh manusia
secara nyata (bukan hanya dimengerti komputer).
Gambar 2.19 Contoh Use Case Diagram
44
2.2.1.5 Entity Relationship Diagram
Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan
basisdata yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk
jenis/model data semantik sistem.
Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity
Relationship Diagram adalah sebagai berikut:
a. Entitas
Entitas adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh
data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang
mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat
dibedakan dan sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada
dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah.
Entitas kuat merupakan entitas yang tidak merniliki
ketergantungan dengan entitas lainnya. Contohnya entitas
anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang
kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain
dalarn suatu relasi.
Gambar 2.20 Simbol Entitas
b. Atribut
Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dan entitas.
Atribut digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips.
Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis
bawah.
Gambar 2.21Simbol Atribute
45
c. Relasi atau Hubungan
Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejunilah
entitas yang berasal dan himpunan entitas yang berbeda.
Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan
entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan
dalam bentuk garis.
Gambar 2.22 Simbol Relasi atau Hubungan
2.2.1.6 Relationship
Relasi (relationship) digambarkan sebagai bentuk garis
antara dua simbol dalam use case diagram. Relasi antara actor dan use
case disebut juga dengan asosiasi (association). Asosiasi ini digunakan
untuk menggambarkan bagaimana hubungan antara keduanya.
Relasi-relasi yang terjadi pada use case diagram bisa antara
actor dengan use case atau use case dengan use case.
<nama use case>
<nama actor>
2.23 Bentuk Relationship dalam UML
Relasi antara use case dengan use case :
a.
Include, pemanggilan use case oleh use case lain atau untuk
menggambarkan suatu use case termasuk di dalam use case lain
46
(diharuskan). Contohnya adalah pemanggilan sebuah fungsi program.
Digambarkan dengan garis lurus berpanah dengan tulisan <<include>>.
b.
Extend, digunakan ketika hendak menggambarkan variasi pada kondisi
perilaku normal dan menggunakan lebih banyak kontrol form dan
mendeklarasikan ekstension pada use case utama. Atau dengan kata lain
adalah perluasan dari use case lain jika syarat atau kondisi terpenuhi.
Digambarkan dengan garis berpanah dengan tulisan <<extend>>.
c.
Generalization/Inheritance, dibuat ketika ada sebuah kejadian yang lain
sendiri atau perlakuan khusus dan merupakan pola berhubungan baseparent use case. Digambarkan dengan garis berpanah tertutup dari base
use case ke parent use case.
2.2.1.7 Activity Diagram
Diagram aktivitas menggambarkan proses bisnis dan urutan
aktivitas-aktivitas yang mendukung penggambaran tindakan sistem baik
yang bersifat kondisional maupun paralel. Tindakan kondisional
dilukiskan dengan cabang (branch) dan penyatuan (merge).
Sebuah branch memiliki sebuah transition masuk atau yang disebut
dengan incoming transition dan beberapa transition keluar atau yang
disebut dengan outgoing transition dari branch yang berupa keputusankeputusan. Hanya satu dari outgoing transition yang dapat diambil, maka
keputusan-keputusan tersebut harus bersifat mutually exclusive. [else]
digunakan sebagai keterangan singkat yang menunjukkan bahwa transition
“else” tersebut harus digunakan jika semua keputusan yang ada pada
branch salah.
Sebuah merge memiliki banyak input transition dan sebuah output.
Merge menandakan akhir dari suatu kondisi yang diawali dengan sebuah
branch.Selain branch dan merge, di dalam diagram aktivitas terdapat pula
fork dan join. Fork memiliki satu incoming transition dan beberapa
outgoing transition. Sedangkan pada join, outgoing transition diambil atau
digunakan hanya ketika semua state pada incoming transition telah
menyelesaikan aktivitasnya.
47
2.2.1.8 Sequence Diagram
Diagram yang menggambarkan bagaimana obyek berinteraksi
dengan obyek lainnya melalui pesan (message) yang disampaikan, disusun
dalam urutan kejadian atau waktu dan secara khusus berasosiasi dengan
use case.
2.2.1.9 Class Diagram
Class diagram merupakan bagian yang paling penting dalm analisa
dan perancangan berorientasi obyek. Dalam UML diagram kelas
digunakan untuk memodelkan static structure dari sistem informasi.
Kelas merupakan himpunan dari obyek yang sejenis yang
mempunyai atribut (attribute) dan perilaku (behaviors/method) yang sama.
Atribut adalah sebuah nilai data karakteristik yang dimiliki oleh obyek
sebuah kelas sedangkan method adalah perilaku atau operasi yang
dikenakan oleh suatu kelas. Pada gambar kelas terdapat tiga bagiannya.
2.24 Bentuk Class dalam UML
Diagram kelas menggambarkan struktur obyek sistem,
dimana diperlihatkan hubungan amtar mereka. Diagram kelas merupakan
fondasi untuk component diagram dan deployment diagram.
Secara garis besar terdapat 3 jenis class. Ketiga jenis class tersebut
dikelompokkan berdasarkan fungsi dan karakternya masing-masing,
yaitu :
a.
Entity Class Diagram
Merupakan paket utama dari sistem yang berisi kumpulan kelas
berupa entitas-entitas yang membentuk sistem dan menjadi landasan untuk
menyusun basis data pada model data konseptual.
48
2.25 Bentuk Entity Class dalam UML
b.
Control Class Diagram
Berisi kumpulan kelas yang menjadi kontrol program termasuk
koneksi dengan basis data dan merupakan kelas perantara atau
penghubung antara entity class dengan kelas antar muka pemakai
(interface).
2.26 Bentuk Control Class dalam UML
c.
Boundary Class Diagram
Berisi kumpulan kelas yang menjadi interface antara pemakai (user)
dengan sistem, seperti tampilan form untuk pencetakan.
2.27 Bentuk Boundary Class dalam UML
2.2.1
Software Tool
Software tool yang digunakan dalam sistem akademis ini
antara
lain PHP,JavaScript, dan MySQL.
2.2.2.1
PHP
Menurut Choi, Kent, Lea, Prasad, dan Uliman (2000, p1), PHP
adalah bahasa pernrograman untuk membangun website yang dinamis dan
interaktif. Secara teknik, PHP merupakan sebuah cross platform, HTMLEmbedded, server-side, dan web scripting language.
49
Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded
script language, maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
• Membaca permintaan dan client / browser.
• Mencari halaman (page) di server.
• Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk
melakukan
modifikasi pada page yang dirnaksud.
• Mengirim
kembali
halaman
tersebut
kepada
client
melaluiinternet atau intranet.
PHP merupakan bahasa pemrograman yang dibuat untuk
memungkinkan web developers untuk membuat sebuah aplikasi web yang
dinamis dengan mudah dan cepat.
Menurut Welling dan Thomson (2005, p3), PHP adalah
perancangan server-side scripting language secara spesifik untuk web. Di
dalam sebuah halaman HTML, Anda dapat menanamkan kode PHP yang
akan dieksekusi setiap kali halaman itu dikunjungi. Kode PHP Anda akan
diintepretasikan pada web server dan menghasilkan HTML atau tampilan
lainnya yang akan dilihat oleh pengunjung.
2.2.2.2 JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman berbasis prototype
yang berjalan disisi client. Jika kita berbicara dalain konteks web,
sederhananya,
kita
dapat
memahami
JavaScript
sebagai
bahasa
pemrograman yang berjalan khusus untuk di browser atau halaman web
agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dan suku katanya
terdini dan dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa
pemrograman berorientasi objek, sedangkan Script adalah serangkaian
instruksi program.
Secara fungsional, JavaScript digunakan untuk menyediakan
akses script pada objek yang dibenamkan ( embedded ). Contoh sederhana
dan penggunaan JavaScript adalah membuka halaman pop up, fungsi
validasi pada form sebelum data dikirimkan ke server, merubah image
kursor ketika melewati objek tertentu, dan lain lain.
50
2.2.2.3 MySQL
Menurut Welling dan Thomson (2005, p3), MySQL sangat
cepat, kuat, dan relational database management system (RDBMS). My
SQL server mengatur akses ke data Anda untuk mernastikan beberapa
pengguna dapat bekerja secara bersamaan, untuk menyediakan akses yang
cepat, dan untuk memastikan hanya pengguna yang memiliki hak yang
dapat memperoleh akses. Oleh karena itu MySQL merupakan multiuser,
multithreaded server. MySQL menggunakan Structed Query Language
(SQL),
yaitu
dipublikasikan
bahasa
standar
sejak
1996
database
tetapi
query
mempunyai
sedunia.
MySQL
sebuah
sejarah
pengembangan kembali ke tahun 1979. MySQL adalah open source yang
paling terkenal sedunia.
2.3.
Interaksi Manusia dan Komputer
2.3.1
Transaksi
Menurut Coimolly (2010, p620), transaksi adalah sebuah tindakan,
atau serangkaian tindakan, dilakukan oleh seorang pengguna atau program
aplikasi, yang membaca atau mengubah konten-konten dan basisdata.
Transaksi adalah satu atau beberapa aksi program aplikasi yang
mengakses atau mengubah isi basisdata. Transaksi merupakan bagian
dan pengeksekusian sebuah program yang melakukan pengaksesan
basisdata dan juga melakukan serangkaian perubahan data. DBMS yang
digunakan harus menjamin bahwa setiap transaksi harus dapat dikerjakan
secara utuh atau tidak sama sekali. Tidak boleh ada transaksi yang hanya
dikerjakan sebagian, karena dapat menyebabkan basisdata menjadi tidak
konsisten. Untuk itu transaksi selalu merubah basis data m satu kondisi
konsisten ke kondisi konsisten lain. Untuk menjamin agar integritas dapat
tetap terpelihara maka setiap transaksi harus memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
51
a. Atomik, dimana sernua operasi dalam transaksi dapat dikerjakan
seluruhnya atau tidak sama sekali.
b. Konsisten, dimana eksekusi transaksi secara tunggal hams dapat menjamin
data tetap konsisten setelah transaksi berakhir.
c. Terisolasi, jika pada sebuah sistem basis data terdapat sejumlah transaksi
yang dilaksanakan secara bersamaan, maka semua transaksi yang
dilaksanakan pada saat yang bersamaan tersebut harus dapat dimulai dan
bisa berakhir.
d. Bertahan, dirnana perubahan data yang terjadi setelah sebuah transaksi
berakhir dengan baik, harus dapat bertahan bahkan jika seandainya
sistem menjadi mati.
2.3.2
Interface
Menurut Charles S. Wasson (2006, pill), Interface adalah
fungsionalitas atau logika hubungan dan karakterisik fisikal yang
dibutuhkan untuk berada pada sebuah sistern atau batas entitas dengan
lingkungan operasinya yang memungkinkan entitas untuk menyediakan
kemampuan misi.
Sistem upaya rekayasa berfokus pada:
a. Komposisi dan sistem arsitektur.
b.
Bagaimana
elemen-elemen
berinteraksi
satu
sama
lain
dan
lingkungan operasi mereka.
Shneiderman mengemukakan 8 (delapan) aturan yang dapat
digunakan sbagai petunjuk dasar yang baik untuk merancang suatu
user interface. Delapan aturan ini disebut
a. Strive for consistency
Konsistensi ini sangat diperlukan dan penting, terutama pada action-action
yang hampir mirip
52
b. Enable frequent users to use shortcuts
Shortcut merupakan hal yang dibutuhkan bagi para expert users untuk
meningkatkan performa kerja mereka dan menghemat waktu mereka.
c.Offer informative feedback
Untuk setiap action harus ada feedback yang membantu, action ini bisa
dibagi dua yaitu major dan minor. Untuk action minor, ada baiknya
menggunakan feedback yang simple, dan untuk action major, feedback
harus mengcover seluruh action tersebut, namun harus tetap mudah
dimengerti.
d. Design dialog to yield closure
Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan
bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan
meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat
mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.
e. Offer simple error handling
Jika seorang pengguna melakukan kesalahan terhadap sistem, maka sistem
itu sendiri harus bisa mendeteksi dengan cepat apa penyebab error lalu
memberikan solusi yang sesederhana mungkin kepada user.
f. Permit easy reversal of actions
Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna
mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga
pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum
biasa digunakan.
53
g.Support internal locus of control
Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon
tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa
sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa
sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden.
h. Reduce short - term memory load
Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana
atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan
cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan
5 faktor manusia terukur menurut Shneiderman, yaltu:
a. Time to learn
Berapa lama orang biasa mernpelajari cara relevan untuk melakukan
suatu tugas?
b. Speed of performance
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas?
c.Rate of errors by users
Berapa banyak kesalahan dan kesalahan-kesalahan apa saja yang
dilakukan pengguna dalam menjalankan tugas?
d. Retention over tune
Bagairnana kemampuan pengguna mempertahankan pengetahuaimya
setelah jangka waktu tertentu?
e. Subjective satisfaction
Bagaimana kesukaan pengguna terhadap berbagai aspek sistem?
54
2.4.
Sistem Berbasis Web
2.4.1.
Internet
Internet adalah sistem jaringan komputer dan jaringan dan banyak
jaringan yang meliputi seluruh dunia. Internet bersifat publik, kooperatif,
dan mandiri yang memfasilitasi akses ke ratusan atau jutaan manusia di
seluruh dunia.
Internet merupakan jaringan dalam jaringan yang menghubungkan
komputer individual yang dimiliki oleh pernerintah, universitas, grup
non profit dan perusahaan. Interkoneksi mi dihubungkan dengan
standar
protokol yamg bebas dan terbuka.
2.4.2.
WWW
WWW
(World
Wide
Web)
merupakan
salah
satu
layananaplikasi yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung
ke Internet. WWW merupakan informasi dalam internet dengan
menggunakan teknologi hypertext dan merupakan standar interface
pada layanan-layanan yang ada diinternet seperti E-Mail, chatting, sampai
dengan transaksi bisnis (commerce). Istilah lain dan WWW adalah web.
2.4.3.
Web Browser
Web browser atau yang lebih dikenal browser adalah suatu
program atau aplikasi yang digunakan untuk menjelajahi internet atau
untuk mencari sebuah informasi
dan
suatu
halaman
web/blog.
Awalnya web browser hanya beronientasi pada teks dan belum dapat
menampilkan gambar. Namun, web browser sekarang tidak hanya
menampilkan teks dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video
dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail,
mengelola hahasa HTML (Hyper Text Markup Language) sebagai input,
dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif.
Browser juga bisa disebut sebagai Jembatan antara pengguna
internet dengan internet tanpa browser mi mustahil para pengguna
internet dapat memanfaatkan internet. Dengan menggunakan web
browser ini juga, para pengguna internet juga dapat mengakses dan
55
memanfaatkan berbagai informasi yang terdapat di internet dengan
mudah.
2.4.4.
Web Server
Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang
berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dan klien yang
dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam
bentuk halaman-halaman web umumnya berbentuk dokumen HTML.
Salah satu server web yang terkenal di Linux adalah Apache. Apache
merupakan server web antar platform yang dapat berjalan di beberapa
platform seperti Linux dan Windows. Web Server juga merupakan sebuah
komputer yang menyediakan layanan untuk internet. Server disebut juga
dengan host. Agar anda dapat memasukkan web yang anda rancang
ke dalam internet, maka anda harus memiliki ruangan terlebih dahulu
dalam internet, dan ruangan ini disediakan oleh server. Itulah
yang disebut Web Server.
2.4.4
HTTP
Menurut
Connolly
(2010,
p1029),
HTTP
mendefinisikan
bagaimana client dan server berkomunikasi. HTTP bersifat object
oriented, stateless protocol untuk mengirim informasi diantara server
dan client.
HTTP berbasis paradigma request response. Transaksi HTTP terdiri
dan tingkatan ini:
a.
Connection
Client membangun koneksi dengan web server
b. Request
Pelayan mengirimkan pesan permintaan kepada web server
c.
Response
Web server mengirimkan respon kepada client
d. Close
Koneksi ditutup oleh web server
56
2.4.6.
HTML
Menurut Connolly (2010, p1031), HTML adalah sebuah sistem
untuk menandai sebuah dokumen agar sistem tersebut dapat
dipublikasikan di web. HTML mendefinisikan apa yang secara umum
ditransmisikan antara node yang ada di dalam jaringan.
HTML (Hyper Text Markup Language) adalah sebuah bahasa
markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan
menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser internet .
Bermula dan sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di
dunia
penerbitan
dan
percetakan
yang
disebut
dengan
SGML
(Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar
yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML
saat ini merupakan standar internet yang didefinisikan dan dikendalikan
penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C).
HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser
untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan . Sebuah
file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan
browser web seperti Mozilla Firefox atau Microsoft internet Explorer.
HTML juga dapat dikenali oleh aplikasi pembuka email ataupun dan
PDA dan program lain yang memiliki kemampuan browser.
HTML dokumen tersebut mirip dengan dokumen teks biasa.
hanya dalam dokumen ini sebuah teks bisa memuat instruksi yang
ditandai dengan kode atau lebih dikenal dengan tag tertentu. Sebagai
contoh jika ingin membuat teks ditampilkan menjadi tebal seperti:
TAMPIL TEBAL, maka penulisannya mengaktifkan dengan cara:
<b>TAMPIL TEBAL</b>. Tanda <b> digunakan untuk mengaktifkan
instruksi cetak tebal, diikuti oleh teks yang ingin ditebalkan, dan dengan
tarida </b> untuk menonaktifkan cetak tebal tersebut.
Secara garis besar, terdapat 4 jenis elemen dan HTML
structural tanda yang menentukan level atau tingkatan dan sebuah
teks(contoh, <hl >Golf</hl> akan memerintahkan browser untuk
menampilkan “Golf’ sebagai tebal besar yang menunjukkan sebagai
heading I presentational. tanda yang menetukan tampilan dan sebuah teks
tidak peduli dengan level dan teks tersebut contoh, <b>boldface</b>
57
akan menampilkan bold. Tanda presentational saat ini Sudah mulai
digantikan oleh CSS dan tidak direkomendasikan untuk mengaturpilan
teks, hypertext tanda yang menunjukkan pranala ke bagian dan dokumen
tersebut atau pranala ke dokumen lain.
Selain markup presentational, markup yang lain tidak menentukan
bagaimana tampilan dan sebuah teks. Namun untuk saat ini penggunaan
tag HTML untuk menentukan tampilan telah dianjurkan untuk mulai
ditinggalkan dan sebagai gantinya digunakan Cascading Style Sheets
(CSS).
2.4.7.
URL
Pengertian
URL
(Uniform
Resource
Locator)
adalah
rangkaian karakter menurut suatu format standar tertentu , yang
digunakan untuk menunjukkan alamat suatu sumber seperti dokumen
dan gambar di internet.
URL
pertama
kali
diciptakan
oleh
Tim
Berners-Lee pada tahun 1991 agar penulis-penulis dokumen dokumen dapat mereferensikan pranala ke World Wide Web. Sejak 1994,
konsep URL telah dikembangkan menjadi istilah Uniform Resource
Identfier (URI) yang umum sifatnya. URL adalah lokasi
dan sebuah file di dalam web . Beberapa contoh URL antara lain
http://google.com atau http://yahoo.com . URL yang Anda akan
digunakan oleh pengunjung atau Anda sendiri, untuk mengakses website
Anda atau URL disebut juga dengan domain.
2.5
Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya
a. Sistem Kinerja karyawan
Sistem
pakar
adalah
sistem
yang
berusaha
mengadopsi
pengetahuan manusiake komputer, agar dapat menyelesaikanmasalah
seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik
dirancangagar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu
dengan meniru kerjadari para ahli.
58
b. Analisis dan Perancangan Sistem
Variabel independent (X) yaitu variable yang mempengaruhi
variabel lain yang terjadi. Dalam penelitian ini, Sistem Informasi
OperasionalPerusahaan
padaPT.
AHM
merupakan
variable
yang
mempengaruhi produktifitas kinerjakaryawan.
c.Teknik Pengujian Data
Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab setiap pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti merupakan hal yang sangat penting
dalam penelitian. Keabsahan atau kesahihan suatu hasil penelitian sangat
ditentukan oleh alat ukur yang digunakan.
Apabila alat ukur yang
digunakan tidak valid atau tidak dapat dipercaya, maka hasil
penelitian yang dilakukan tidak akan menggambarkan keadaan yang
sesungguhnya.
Dalam mengatasi hal tersebut, maka diperlukan dua
macam
pengujian yaitu uji validitas dan uji realibitas. Jika validitas dan realibilitas
tidak diketahui, maka akibatnya menjadi fatal dalam memberikan
kesimpulan ataupun memberi alasan terhadap hubungan-hubungan antar
variabel, bahkan secara luas validitas dan realibilitas mencakup mutu
seluruh proses pengambilan data sejak konsep disiapkan sampai data siap
untuk dianalisis
Download