BAB IX MANAJEMEN PIUTANG 9.1. Manajemen Piutang Pengetian

advertisement
BAB IX
MANAJEMEN PIUTANG
9.1. Manajemen Piutang
Pengetian piutang diartikan dalam dua hal yaitu:
1. Piutang dalam bentuk penjualan barang atau jasa oleh perusahaan dagang
2. Piutang (kredit) dalam artipemberian atau penyaluran dalam bentuk uang
oleh lembaga keuangan seperti bank.
•
Arti penting piutang mapun pinjaman bagi masing-masing pihak bagi yang
memberikan pembelian secara anggsuran maupun bagi yang menerima
pinjaman adalah sebagai berikut:
Arti penting bagi perusahaan yang memberikan penjualan secara angsuran adalah
sebagai berikut:
1.
Meningkatkan penjualan
Meningkatkan penjualan dapat diartikan agar omset penjualan
meningkat atau bertambah dari waktu ke waktu. Atau dengan kata lain
penjualan yang diharapkan lebih besar jika dibandingkan dengan periode
sebelumnya. Dengan penjualan secara kredit diharapkan mampu
meningkatkan omzet penjualan dari sebelumnya
2.
Meningkatkan jumlah pelanggan
Penjualan secara angsuran dapat meningkatkan pelanggan. Artinya,
secara kuantitas pelanggan bertambah dari jumlah sebelumnya. Dengan
penambahan jumlah pelanggan dalam praktiknya akan menambah omzet
penjualan baik langsung maupun tidak langsung.
3.
Memperoleh pelanggan baru
Memperoleh
pelanggan
baru
artinya
perusahaan
berusaha
menjaring pelanggan baru sebelum dijarah pesaing. Terkadang pembeli
juga ingin mencoba lebih dahulu produk ditawarkan sebelum menjadi
Manajemen Keuangan
Page 1
pelanggan tetap, namun biasanya mereka mengingikan pembayaran secara
tunai
4.
Mempertahankan loyalitas/kesetiaan pelanggan
Menjaga loyalitas pelanggan yang lama, artinya terkadang tidak
selamanya pelanggan memiliki dana tunai untuk membeli barang dengan
alasan tertentu, sehingga jika dipaksakan, maka akan mungkinpelanggan
tidak akan membeli produk kita, bahkan tidak menutup kemungkinan
berpindah ke perusahaan lain. Oleh karena itu, untuk mempertahankan
pelanggan, maka perusahaan dapat memberikan pelayanan penjualan
secara angsuran.
5.
Meningkatkan market share
Bagi perusahaan yang hendak melakukan perluasan pasar hal ini
penting dilakukan untuk mengalahkan pesaingnya, meskipun juga
mungkin melakukan kebijakan yang sama. Perusahaan market share
dilakukan baik secara omset penjualan maupun jumlah pelanggan
6.
Meningkatkan laba perusahaan
Meningkatkan
penjualan
memang
tidak
identik
dengan
meningkatkan laba atau keuntungan. Namun dalam prakteknya apabila
penjualan meningkat kemungkinan besar laba akan meningkat pula. Hal
ini akan terlihat dari omset penjualan yang dimilikinya. Jadi, dengan
memberikan kebijakan penjualan barang secara kredit akan mampu
meningkatkan penjualan sekaligus keuntungan.
Secara umum kkredit perdagangan diartikan sebagai penjualan dimana
pembayarannya dilakukan secara angsuran (cicilan) sesuai kesepakatan yang
dibuat antara penjual dan pembeli untuk jangka waktu tertentu dengan masingmasing hak dan kewajibannya.
Kebijakan kredit meliputi:
1.
Standar Kredit
Untuk menghindari atau meminimalkan resiko yang dihadapi
perusahaan, maka sebelum penjualan kredit diberikan perlu dilakukan
analisis kredit. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemauan dan
kemapuan pelanggan dalam membayar kewajibannya. Analisis kredit yang
Manajemen Keuangan
Page 2
diberikan tidak jauh beda dengan pinjaman yang diberikan bank. Seperti
dengan analisis 5 C.
2.
Persyaratan Kredit
Persyaratan kredit berguna untuk meningkatkan penjualan kredit
dan merangsang pelanggan untuk
segara
membayar tagihannya.
Disamping itu, jangka waktu kredit yang diberikan juga memberikan
ruang gerak pelanggan untuk membayar kredit yang diterimanya.
Misalnya pemberikan syarat kredit 2/10,net 45.
3.
Kebijakan Penagihan
Apabila pelanggan terlambat untuk membayar tagihannya, maka
perusahaan perlu mengambil tindakan nyata untuk menyelamatkan kredit
tersebut agar tidak macet.
4.
Teguran yang dialukan melalui surat atau telepon
Apabila melalui teguran melalui surat dan telepon sudah tidak
ditanggapi, maka perusahaan dapat menyerahkannya ke badan penagih
(collection agency) semacam debt collector untuk menagih kredit tersebut
hingga tertagih.
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu kredit adalah:
1.
Kepercayaan
Kepercayaan artinya bahwa bank percaya, bahwa nasabah pasti
akan mengembalian kredit yang diberikan. Dasar pertimbangan yang
diberikan oleh bank adalah itikad baik dari nasabah yaitu adanya kemauan
untuk membayar. Bagi nasabah dalam hal ini bearti nasabah memperoleh
kepercayaab dai bank.
2.
Kesepakatan
Sebelum kredit dikucurkan kredit antara bank dengan nasabah
terlebih dahulu menyepakati hal-hal yang menjadi kewajiban dan hak
masing-masing pihak. Kemudian juga disepakati sanksi-sanksi yang akan
diberikan apabila masing-masing pihak melanggar kesepakatan yang telah
dibuat. Kesepakatan ini dituangkan dalam akad kredit yang ditandatangi
Manajemen Keuangan
Page 3
oleh kedua belah pihak pada saat kredit disetujui bank dan akan
dikucurkan
3.
Jangka waktu
Setiap kredit yang disalurkan pasti memiliki jangka waktu tertentu,
artinya tidak ada kredit yang waktu pengembaliaannya tidak terbatas.
Jangka waktu tersebut merupakan waktu pengembalian atau kapan kredit
tersebut akan berakhir (lunas), misalnya 1 atau 3 tahun.
4.
Resiko (degree of risk)
Di masa depan kondisi penuh ketidak pastian. Karena setiap kredit
yang dibiayai pasti memiliki resiko tidak tertagih alias macet. Oleh karena
itu, dalam hal ini pihak perbankan harus mempertimbangkan faktor resiko
yang harus ditanggung apabila terjadi sesuatu. Untuk menutupi resiko
yang mungkin akan terjadi, bank biasanya mensyaratkan suatu jaminan
yang nilainya lebih tinggi dari kredit yang diberikan, ataupun bank dapat
juga dengan menjamin lewat asuransi, untuk mengalihkan risiko kerugian
yang mungkin timbul.
5.
Balas jasa
Sudah pasti bank mengharapkan keuntungan atas setiap dana yang
dikucurkannya. Keuntungan ini disebut balas jasa. Keuntungan bagi bank
konvensional disebut bunga dan bagi hasil bagi bank syariah. Bagi
nasabah balas jasa ini merupakan jasa atau imbalan yang mereka berikan
atas dana yang mereka gunakan. Bagi perusahaan dagang biasanya balas
jasa yang diterima berupa harga yang diberikan lebih tinggi dari harga
normal dan terkadang pembeli tidak memperoleh diskon seperti penjualan
tunai.
9.2. Analisis Kredit
Analisis kredit dapat dilakukan dengan berbagai alat analisis. Dalam
praktiknya terdapat praktiknya terdapat beberapa alat analisis yang dapat
digunakan untuk menentukan kelayakan suatu kredit:
1.
Dengan 5 of C
a.
Character : Sifat atau watak nasabah
Manajemen Keuangan
Page 4
b.
Capacity : Analisis yang digunakan untuk melihat kemampuan
nasabah dalam membayar kredit dilihat dari penghasilan.
c.
Capital : Untuk menilai modal yang dimiliki oleh nasabah untuk
membiayai kredit
d.
Condition : Kondisi umum saat ini dan yang akan datang tentunya
e.
Colleteral : Merupakan jaminan yang diberika nasabah kepada
bank dalam rangka pembiayaan kredit yang diajukan.
Dengan 7 of P
1.
Personality Merupakan penilaian untuk mengetahui kepribadian si calon
nasabah
2.
Perpuse, Tujuan mengambil kredit
3.
Party, Dalam menyalurkan kredit, bank memilah-milah menjadi beberapa
golongan. Misalnya kredit usaha kecil, menengah atau besar.
4.
Payment, Cara pembayaran kredit dari nasabah
5.
Prospect, Untuk menilai harapan ke depan terutama terhadap objek kredit
yang dibiayai.
6.
Profitability Artinya kredit yang dibiayai oleh bank akan memberikan
keuntungan bagi kedua belah pihak, naik bank ataupun nasabah
7.
Protection Artinya perlindungan terhadap objek kredit yang dibiayai.
LATIHAN
1. PT Rizkilah sedang menganalisis efek perubahan standar kredit dari 3/10
net 30 menjadi 5/10 net 40. Dengan kebijaksanaan kredit yang baru ini
diharapkan penjualan dapat meningkat, dan biaya pengumpulan piutang
dapat diturunkan. Akan tetapi kebijaksanaan baru ini akan meningkatkan
biaya dan besarnya diskon.
Penjualan saat ini adalah Rp 600 juta. Dengan kebijaksanaan lama,
kebiasaan membayar konsumen adalah :
a) 40% dari seluruh konsumen memanfaatkan diskon,
b) 50% membayar 30 hari setelah tanggal penjualan, dan
Manajemen Keuangan
Page 5
c) Sisanya terlambat membayar 10 hari.
Biaya variable adalah 70% dari penjualan, biaya modal yang ditanamkan
dalam piutang adalah 16%. Besarnya penjualan yang tak pernah
terbayarkan adalah 2%. Biaya analisis kredit dan penagihan piutang Rp
6.000.000,00. Dengan kebijakan kredit baru diharapkan penjualan
pertahun meningkat sebesar Rp 200.000.000,00. Diharapkan kebiasaan
konsumen membayar akan berubah menjadi 60%, memanfaatkan diskon,
sisanya separuh membayar tepat waktu, separuh sisanya terlambat
membayar 10 hari. Biasa analisis kredit turun menjadi Rp 3.000.000,00,
sedangkan piutang tak tertagih menjadi 5%. Tingkat 40% (1 tahun = 300
hari).
Pertanyaan :
a) Hitunglah besarnya days sales outstanding, total diskon, cost of
carrying receivables dan bad debt losses masing-masing untuk
kebijaksanaan kredit lama dan baru.
b) Apakah perubahan kebijaksanaan kredit ini menguntungkan bagi
perusahaan?
2. PT Diandra mempunyai laporan ruuugi dan laba periode JanuariDesember 2004 (dalam jutaan Rp) sebagai berikut :
Penjualan bersih
= Rp 1.315.000,00
Hpp
=
912.000,00
Laba kotor
= Rp
403.000,00
Total penjualan tersebut terdiri atas 20% penjualan tunai dan sisanya
penjualan kredit. Pada akhir tahun (31-12-2004) diketahui 80% dari
penjualan kredit sepanjang tahun 2004 tersebut telah dilunasi. Jika piutang
awal tahun (1-1-2004) sebesar Rp 52.600 juta, maka dari data tersebut
ditanyakan :
a. Besarnya jumlah piutang rata-rata
b. Besarnya tingkat perputaran piutang
c. Lamanya periode perputaran piutang (1 tahun – 360 hari), dan
Manajemen Keuangan
Page 6
d. Jika jangka waktu kredit ditetapkan selama 30 hari, apakah kebijakan
periode rata-rata pengumpulan piutang perusahaan saat ini telah cukup
baik? Jelaskan alasan Saudara!
Manajemen Keuangan
Page 7
Download