PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PARAFRASA KATA NOMINAL DALAM www.maribelajarbk.web.id, NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA, DAN HARIAN KOMPAS MINGGU EDISI JANUARI 2016 Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Silvya Vidensiana Tellu NIM: 124114015 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA JULI 2016 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tugas Akhir PARATRASA KATA NOMINAL DALAM nww.muibelajafilcweb.r4 NOVEL AYAH KARYA AIIDREA HIRATA, DAI\[ HARIAN KOMPAS MINGGU EDISI JAI\IUARI2O16 29llo1i2016 Pembimbing tr E. Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. tanggal2gJtud.izDrc PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tugas Akhir PARATRASA KATA NOMINAL IIALAM wvtv.mafibelajafikweb.r4 NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA, DAI\ HARIAN KOMPAS MINGGU EDISI JAIYUARI2016 Dipersiapkan dan ditulis oleh Silvya Vidensiana Tellu l-- Ketua Sekretaris s.E. Anggota Dr. P. Drs. Hery Antono, M.Hum. Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. 29 lt! hiliz0t6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala berkat karunia-Nya, tugas akhir ini dapat diselesaikan. Proses pengerjaan skripsi yang penulis lalui ini sangat penulis syukuri sebagai syarat kelulusan program sarjana. Proses penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, baik pihak yang terlibat secara langsung dalam penelitian ini maupun pihak yang tidak terlibat secara langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang menjadi perpanjangan tangan Tuhan berikut. 1. Drs. Hery Antono, M.Hum. selaku dosen pembimbing skripsi I, terima kasih atas bantuan dan kesabaran dalam membimbing penulis. 2. Prof. Dr. Praptomo Baryadi Isodarus, M.Hum. selaku dosen pembimbing skripsi II, terima kasih atas bantuan dan kesabaran dalam membimbing penulis. 3. Para dosen program studi Sastra Indonesia yangbelum disebut: Dr. Paulus Ari Subagyo, M.Hum (Dosen Pendamping Akademik); Susilawati Endah Peni Adji, S.S., M.Hum; Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum; Dra. Fransisca Tjandrasih Adji M.Hum; Drs. Bernadus Rahmanto, M. Hum; Drs. F.X. Santosa, M.S., serta dosen-dosen pengampu mata kuliah tertentu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. 4. Staf Sekretariat Fakultas Sastra yang membantu peneliti selama masa studi. vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN “Bahkan saat aku jatuh dan menyakiti diriku sendiri, aku tetap berlari menuju impianku.” Bangtansonyeondan “Young Forever” Skripsi ini saya persembahkan untuk: Bapak Marcelinus Tellu dan Mama Mathilda Detu serta Adik Richardo Cornelio Tellu viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Tellu, Silvya Vidensiana “Parafrasa Kata Nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah Karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu Edisi Januari 2016”. Skripsi Strata 1 (S1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma Skripsi ini mengkaji parafrasa nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Ada dua masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yakni (i) parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016, dan (ii) faktor penyebab munculnya parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016 serta mendeskripsikan faktor-faktor penyebab munculnya parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Objek penelitian ini adalah parafrasa kata nominal. Data diperoleh dengan menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap hasil mencatat kata, kata ulang, dan kata majemuk dari www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karangan Andrea Hirata yang terbit pada tahun 2015, serta harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Untuk menjawab kedua permasalahan, (i) peneliti menerapkan metode agih dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) dan dilanjutkan menggunakan teknik ganti. Permasalahan, (ii) diterapkan metode padan dengan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), dan dilanjutkan menggunakan teknik hubung banding menyamakan (HBS) dan teknik hubung banding membedakan (HBB). Hasil analisis data disajikan dengan dua teknik yaitu (i) teknik informal menggunakan kata-kata biasa, (ii) teknik formal digunakan tabel dan gambar. Hasil penelitian ini ada dua. Pertama, diperoleh parafrasa nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016, yaitu (i) parafrasa kata asal nominal, (ii) parafrasa kata berimbuhan nominal, (iii) parafrasa kata ulang nominal, dan (iv) parafrasa kata majemuk nominal. Hasil penelitian yang kedua adalah faktor-faktor penyebab munculnya parafrasa nominal. Faktor yang diperoleh adalah (1) pengaruh bahasa asing, (2) pengaruh bahasa daerah, (3) istilah khusus dan kata umum, (4) ragam sastra dan harian, dan (5) penghalusan makna. Kata kunci: parafrasa, kata nominal ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT Tellu, Silvya Vidensiana. 2016. “Nominal Words Paraphrase at www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016” . An Undergraduate thesis Indonesian Letter. Indonesian Letter Study Program, the faculty of Letters, Sanata Dharma University. This study disscused the nominal paraphrase in www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016. There are two problems in this research. They are (i) nominal words paraphrase in www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016, and (ii) the factors that cause nominal words paraphrase at www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016. The objective of this research is to describe the nominal words paraphrase in www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016. Describing the factors which make the nominal words paraphrase in www.maribelajarbk.web.id, a novel entitled Ayah by Andrea Hirata, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016. The object of this study is nominal words paraphrase. The data is gathered using Simak method. The techniques are Uninvolved Conversation Observation Technique (Teknik Simak Bebas Libat Cakap). The result of writing on the word synonym, repeat words, compound words, phrase, and clause that are taken from www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah published in 2015, and Kompas Daily newspaper which published on every Sunday on January 2016. In order to answer the formulated problems (i) the researcher applies distributional method using Segmenting immediate constituents technique techniques and is followed by substitute technique. The second problem is analyzed by method and Pilah Unsur Penentu (PUP) and is followed byConnecting and Comparing technique. The result of the data analysis are presented with two different techniques. They are (1) informal technique using ordinary words, (ii) formal techniques using tables and pictures. There are two results of this study. First, there are nominal words paraphrase found in www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah published in 2015, and Kompas Daily newspaper which published on every Sunday on January 2016. They are (i) nominal original words paraphrase, (ii) nominal affix words paraphrase, (iii) nominal repeat words paraphrase, dan (iv) nominal compound words paraphrase. The factors which make nominal words paraphrase occur are (1) the influence of foreign language, (2) the influence of local language, (3) special terms and usual words, (4) variety of literature and daily language, and (5) refine meaning. Keywords: paraphrase, nominal words x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ............................................... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................ iv LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ............................... v KATA PENGANTAR ............................................................................ vi HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................... viii ABSTRAK .............................................................................................. ix ABSTRACT .............................................................................................. x DAFTAR ISI ........................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 5 1.5 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 6 1.6 Landasan Teori .................................................................................. 8 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1.6.1 Pengertian Parafrasa ............................................................. 8 1.6.2 Pengertian Kata ..................................................................... 9 1.6.3 Kata Nomina ......................................................................... 9 1.6.4 Kata Asal .............................................................................. 9 1.6.5 Kata Berimbuhan .................................................................. 10 1.6.6 Kata Ulang ............................................................................ 10 1.6.7 Kata Majemuk ...................................................................... 11 1.7 Metode dan Teknik Penelitian .......................................................... 12 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ............................... 12 1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data ........................................ 15 1.7.3 Metode Penyajian Analisis Data ........................................... 15 1.8 Sistematika Penyajian ....................................................................... 15 BAB II PARAFRASA KATA NOMINAL 2.1 Pengantar ........................................................................................... 17 2.2 Parafrasa Kata Asal Nominal ............................................................ 17 2.3 Parafrasa Kata Berimbuhan Nominal................................................ 24 2.4 Parafrasa Kata Ulang Nominal.......................................................... 26 2.5 Parafrasa Kata Majemuk Nominal .................................................... 30 BAB III FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PARAFRASA NOMINAL 3.1 Pengantar ........................................................................................... 33 3.2 Pengaruh Bahasa Asing..................................................................... 33 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3.2.1 Parafrasa Kata Nominal Model ............................................... 33 3.2.2 Parafrasa Kata Nomina Restoran ............................................ 34 3.2.3 Parafrasa Kata Nominal Drainase .......................................... 35 3.2.4 Parafrasa Kata Nominal Instruktur ......................................... 35 3.2.5 Parafrasa Kata Nominal Wig ................................................... 36 3.2.6 Parafrasa Kata Nominal Asumsi.............................................. 37 3.2.7 Parafrasa Kata Nomina Konvensi ........................................... 37 3.2.8 Parafrasa Kata Nominal Solusi ............................................... 38 3.2.9 Parafrasa Kata Nominal Investor ............................................ 39 3.3 Pengaruh Bahasa Daerah................................................................... 39 3.3.1 Parafrasa Kata Ulang Nominal Umbul- umbul ....................... 39 3.4 Istilah Khusus dan Kata Umum ........................................................ 40 3.4.1 Parafrasa Kata Nominal Serebrum .......................................... 40 3.4.2 Parafrasa Kata Nomina Nakhoda ............................................ 41 3.4.3 Parafrasa Kata Nominal Markonis .......................................... 42 3.4.4 Parafrasa Kata Nominal Komponis ......................................... 42 3.4.5 Parafrasa Kata Ulang Nominal Mata-mata ............................. 43 3.4.6 Parafrasa Kata Nomina Glosarium ......................................... 44 3.5 Perbedaan Ragam Sastra dan Harian ................................................ 44 3.5.1 Parafrasa Kata Nominal Panitera ........................................... 44 3.6 Penghalusan Makna .......................................................................... 45 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3.6.1 Parafrasa Kata Nominal Buruh ............................................... 45 3.6.2 Parafrasa Kata Nominal Kuli .................................................. 46 3.6.3 Parafrasa Kata Nominal Penjara ............................................ 46 3.6.4 Parafrasa Kata Nominal Komplotan ....................................... 47 3.6.5 Parafrasa Kata Ulang Nominal Bulan-bulanan ...................... 48 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 49 4.2 Saran .................................................................................................. 52 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 53 LAMPIRAN ........................................................................................... 54 PROFIL PENULIS ............................................................................... 59 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Sinonim antara Satuan Bahasa ........................................................... 1 Tabel 2. Parafrasa Kata Asal Nominal ............................................................. 23 Tabel 3. Parafrasa Kata Berimbuhan Nominal ................................................ 26 Tabel 4a. Parafrasa Kata Ulang Nominal ......................................................... 29 Tabel 4b. Parafrasa Kata Ulang Nominal Semu .............................................. 29 Tabel 5. Parafrasa Kata Majemuk Nominal ..................................................... 32 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Parafrasa Kata Asal Nominal ................................................... 17 Gambar 2. Parafrasa Kata Berimbuhan Nominal ........................................ 24 Gambar 3. Parafrasa Kata Ulang Nominal .................................................. 26 Gambar 4. Parafrasa Kata Majemuk Nominal ............................................ 30 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Chaer (2009:87-88) memaparkan bahwa sinonim tidak hanya terjadi antara kata, tetapi juga banyak terjadi antara satuan-satuan bahasa lainnya,misalnya: Tabel 1: Sinonim antara Satuan Bahasa No. 1 Satuan Lingual 1 dia Satuan Lingual 2 -nya Hal morfem terikat - morfem bebas 2 buruk Jelek kata - kata 3 meninggal tutup usia kata - frasa 4 ayah ibu orang tua frasa -frasa 5 adik menendang bola ditendang adik kalimat - kalimat bola Dalam skripsi ini peneliti memandang hubungan semacam itu sebagai parafrasa. Misalnya, artis berparafrasa dengan seniman, ulah berparafrasa dengan tingkah laku, atau domisili berparafrasa dengan tempat tinggal. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor misalnya faktor bahasa asing, contohnya kata wig dengan frasa rambut palsu. Peneliti membaca dan menemukan data berupa kata nominal dari www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 terbit pada tahun 2015, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Sebagai penutur asli bahasa Indonesia, peneliti memparafrasakan kata nominal tersebut dengan satuan kebahasaan lainnya yang masih mempunyai arti atau makna yang sama dengan kata nominal tersebut. Peneliti memparafrasakan kata-kata nominal yang telah ditemukan tersebut ke dalam empat kategori yaitu (i) parafrasa kata asal nominal, (ii) parafrasa kata berimbuhan nominal, (iii) parafrasa kata ulang nominal,dan (iv) parafrasa kata majemuk nominal. Peneliti menemukan beberapa data dari www.maribelajarbk.web.id berupa parafrasa kata nomina sebagai berikut. (1) Ebi = udang kering (www.maribelajarbk.web.id,29-01-16). (2) Glosarium = kamus singkat (www.maribelajarbk.web.id,29-01-16). (3) Kisi-kisi = terali (www.maribelajarbk.web.id,29-01-16 Ketiga data tersebut merupakan contoh parafrasa kata nominal. Contoh (1) dan (2) merupakan parafrasa kata asal nomina. Contoh (3) merupakan parafrasa kata ulang nominal. Peneliti juga menemukan beberapa kata nominal dari novel Ayah karya Andrea Hirata yang terbit pada tahun 2015. Beberapa contoh kata nomina yang peneliti temukan misalnya markonis, nakhoda, mata-mata pada contoh berikut: (4) Markoni dinamai begitu agar menjadi seorang markonis (Ayah, 2015: 17). (5) Atasan Markonis satu-satunya hanya menyemangati Markoni. (Ayah, 2015: 18). nakhoda, Ayahnya (6) Untuk keperluan itu dia punya mata-mata, yaitu salah seorang kawan terdekat Lena, Zuraida, yang senang saja disogok Sabari dengan buah nangka hasil kebun sendiri. (Ayah, 2015: 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Peneliti memparafrasakan kata-kata yang bercetak miring pada ketiga contoh di atas dengan satuan lingual berikut. (4a) Markoni dinamai begitu telekomunikasi kapal. agar menjadi seorang pelayan (5a) Atasan Markonis satu-satunya hanya kapten kapal, Ayahnya menyemangati Markoni. (6a) Untuk keperluan itu dia punya pengintai , yaitu salah seorang kawan terdekat Lena, Zuraida, yang senang saja disogok Sabari dengan buah nangka hasil kebun sendiri. (Ayah, 2015: 40) Contoh (4) dan (4a) serta (5) dan (5a) merupakan parafrasa kata asal nominal. Contoh (6) dan (6a) merupakan parafrasa kata ulang nominal. Selain internet dan novel, peneliti juga menemukan beberapa kata dari Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Beberapa contoh kata yang peneliti temukan misalnya wig, pajak, dan imbalan pada contoh berikut. (7) Denny memakai wig keriting biar mirip Rhoma.(Kompas, 17 Januari 2016: 30) (8) Kaum kaya, menurut Oxfam, menumpuk kekayaan menghindari pajak. (Kompas, 24 Januari 2016:5) dengan (9) Untuk Blankfein, ini artinya ada imbalan ekstra baginya dengan ratarata Rp 30 miliar per bulan. (Kompas, 24 Januari 2016: 5) Peneliti memparafrasakan kata-kata yang bercetak miring pada contoh (7), (8), dan (9) dengan satuan lingual berikut. (7a) Denny memakai rambut palsu keriting biar mirip Rhoma. (8a) Kaum kaya, menurut Oxfam, menghindari pungutan wajib. menumpuk kekayaan dengan (9a) Untuk Blankfein, ini artinya ada upah balas jasa ekstra baginya dengan rata-rata Rp 30 miliar per bulan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Contoh (7) dan (7a) serta (8) dan (8a) merupakan parafrasa kata asal nominal, sedangkan contoh (9) dan (9a) merupakan parafrasa kata berimbuhan nominal. Munculnya parafrasa kata nominal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya faktor pengaruh bahasa asing. Perhatikan contoh berikut! (10) Denny memakai wig keriting biar mirip Rhoma (Kompas, 17 Januari 2016: 30) (10a) Denny memakai rambut palsu keriting biar mirip Rhoma. Kata wig pada contoh (10) berparafrasa dengan frasa rambut palsu pada contoh (10a). Kata wig merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘wig’ yang bermakna rambut palsu (Salim, 2006: 2603). Kata wig ini sudah menjadi bagian dari bahasa Indonesia (lihat Sugono, 2008: 1561). Frasa Rambut palsu (10a) dapat menggantikan kata wig (10) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Hubungan sinonim tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang berbeda. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.2.1 Apa sajakah parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 1.2.2 Apa sajakah faktor penyebab munculnya parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016? 1.3 Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan parafrasa kata nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Secara khusus, tujuan penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut. 1.3.1 Mendeskripsikan kategori parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. 1.3.2 Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab munculnya parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini adalah parafrasa kata nominal dan penyebab timbulnya parafrasa kata nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Manfaat dari penelitian ini ada dua, yaitu manfaat teoritis dan praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini bermanfaat bagi bidang semantik yaitu untuk memperkaya variasi parafrasa kata nominal. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 para penulis dan juga menambah data untuk penyusunan tesaurus bahasa Indonesia. 1.5 Tinjauan pustaka Pembicaraan tentang parafrasa berdekatan dengan sinonim. Sejauh pengetahuan peneliti, baru diperoleh beberapa tulisan mengenai sinonim sebagai berikut. Notosudirjo (1979) dalam bukunya yang berjudul Pengetahuan Bahasa Indonesia Baru menjelaskan contoh-contoh kata yang bersinonim dalam bahasa Indonesia. Selain sinonim, Notosudirjo juga menjelaskan mengenai hominim, ungkapan, peribahasa, kata-kata baru, gejala bahasa, gaya bahasa, penyingkatan kata-kata beserta contoh-contohnya. Penelitian mengenai analisis sinonim pernah dilakukan Utami (2010) dalam tesisnya yang berjudul Kajian Sinonim Nomina Dalam bahasa Indonesia. Dalam tesisnya tersebut dijelaskan bahwa kebanyakan nomina dalam Bahasa Indonesia bersinonim dekat (near synonym); terdapat ciri semantik general (umum) di antara pasangan nomina yang bersinonim; pasangan nomina dalam bahasa Indonesia yang bersinonim ternyata hanya bersinonim dekat (near synonym) disebabkan adanya beberapa ciri pembeda (adanya perbedaan rasa estetis pemakai bahasa, ada perbedaan media kalimat yang menggunakan katakata bersinonim, adanya ketidaklaziman penggunaan kata yang dianggap bersinonim, serta adanya pengaruh dialek dalam penggunaan kata-kata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 bersinonim); dan ada beberapa kata yang selama ini dikelompokkan ke dalam sinonim, tetapi sebenarnya merupakan anggota dari kehiponiman. Rahmatika (2013) dalam skripsinya yang berjudul Sinonim Nomina dan Adjektiva Dialek Banyumasan mengklasifikasikan wujud dan faktor penyebab sinonim nomina dan adjektiva dalam dialek Banyumasan. Wujud sinonim berwujud leksem dan leksem, leksem tunggal dengan leksem majemuk, leksem tunggal dengan frasa, leksem majemuk dengan leksem tunggal, dan frasa dengan frasa. Faktor penyebab yang ditemukan adalah waktu, wilayah, penutur, dan sosial, nuansa makna dan bidang pemakaian atau kegiatan. Raviqa (2014) dalam skripsinya yang berjudul Diskriminasi Penggunaan Sinonim Verba dalam bahasa Indonesia mengkaji perbedaan penggunaan sinonim kata kerja dalam bahasa Indonesia serta mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan penggunaan sinonim kata kerja dengan anggota sinonimnya tersebut. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa analisis distribusi memunculkan dua kemungkinan karakteristik. Kemungkinan yang pertama, yaitu sejumlah kata kerja yang memiliki kemungkinan untuk berdistribusi secara pararel dengan semua anggota sinonimnya dan kemungkinan yang kedua tidak dapat saling bersubstitusi secara paralel dengan semua anggota sinonimnya dan kemungkinan yang kedua tidak dapat saling bersubstitusi(berdistribusi secara komplementer) dengan semua anggota sinonimnya.Adanyaperbedaan penggunaan kata kerja dengan anggota sinonimnya disebabkan oleh beberapa faktor yakni kelaziman pemakaian (keterbatasan kolokasi), nilai rasa (makna emotif), serta makna dasar dan makna tambahan kata. Dalam kaitannya dengan faktor-faktor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 yang menyebabkan perbedaan penggunaan kata kerja dengan anggota sinonimnya tersebut dalam sebuah konteks, perbedaan nuansa yang dihasilkan terletak pada aspek cara, proses, alat, bahan, media, tujuan, serta objek yang dikandung oleh kata. Dalam skripsi ini peneliti akan menunjukkan adanya fenomena parafrasa kata nominal dengan data yang diperoleh dari www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Dengan penelitian ini diharapkan pemahaman sinonim dan parafrasa bisa dibedakan. 1.6 Landasan Teori Dalam landasan teori ini dipaparkan pengertian parafrasa, pengertian kata, kata nomina, kata asal, kata berimbuhan, kata ulang, dan kata majemuk 1.6.1 Pengertian Parafrasa Kridalaksana (1993) dalam Kamus Linguistik Edisi Ketiga menyebutkan bahwa parafrasa merupakan pengungkapan kembali konsep dengan cara lain dalam bahasa yang sama, tanpa mengubah maknanya, dengan memberi kemungkinan penekanan yang agak berlainan (Kridalaksana, 1993: 154). Selain itu parafrasa juga berarti bentuk lain (serta makna yang lain) dengan informasi yang sama (Sudaryanto, 1983: 327). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 1.6.2 Pengertian Kata Kata merupakan satuan gramatikal kecil dalam tatanan kategori satuan kebahasaan. Baryadi (2011) mendefenisikan kata ke berbagai sudut pandang sebagai berikut. Setidaknya ada tiga sudut pandang yang digunakan untuk mendefenisikan kata. Pertama, dari posisinya dalam satuan-satuan gramatikal, kata dapat dimengerti sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari satu morfem atau lebih yang menjadi unsur langsung pembentuk frasa tau kalimat. Kedua, dari sudut bahasa lisan, kata dapat dimengerti sebagai deretan bunyi atau fonem yang mengandung arti yang diucapkan dalam satu kecapan. Ketiga, dari sudut bahasa tulis, kata adalah deretan huruf yang mengandung arti yang penulisannya dalam kalimat dibatasi oleh spasi (Baryadi, 2011:18). 1.6.3 Kata Nomina Kata nomina atau kata benda merupakan salah satu kategori kata atau kelas kata. Baryadi (2011) dalam bukunya yang berjudul Morfologi Dalam Ilmu Bahasa menyebutkan bahwa kata benda atau nomina merupakan kata yang menyatakan benda atau yang dibendakan (Baryadi, 2011: 20). 1.6.4 Kata Asal Baryadi (2011) dalam bukunya Morfologi Dalam Ilmu Bahasa menyebutkan bahwa kata asal atau kata bermorfem tunggal (monomorfemik) sebagai morfem asal bebas karena memenuhi syarat sebagai kata (Baryadi, 2011: 39). Contoh kata asal tersebut misalnya, koran, kuli, penjara, dan sebagainya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 1.6.5 Kata Berimbuhan Kata berimbuhan merupakan hasil dari proses pembentukkan kata jadian dengan cara melekatkan imbuhan pada bentuk dasar (Bariady, 2011:40). Contoh kata berimbuhan tersebut misalnya secuil, imbalan, obrolan, dan sebagainya. 1.6.6 Kata Ulang Kata ulang merupakan kata yang dihasilkan melalui proses pembentukan kata jadian dengan cara mengulang bentuk dasar. Pembentukan kata ulang dapat dilakukan melalui (i) pengulangan seluruh, (ii) pengulangan sebagian, (iii) pengulangan dengan variasi fonem, (iv) pengulangan yang berkombinasi dengan pengimbuhan, (v) pengulangan progresif, (vi) pengulangan regresif (Baryadi, 2011: 47-48). Ramlan (1980) dalam bukunya yang berjudul Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif mengklasifikasikan macam-macam proses pengulangan. Berdasarkan cara mengulang bentuk dasarnya, pengulangan dapat digolongkan menjadi empat golongan yaitu: 1. Pengulangan Seluruh Pengulangan seluruh ialah pengulangan seluruh bentuk dasar, tanpa perubahan fonem, dan tidak berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks (Ramlan, 1980: 41). Misalnya: Sepeda sepeda-sepeda Buku buku-buku Sekali sekali-sekali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 2. Pengulangan Sebagian Proses pengulangan sebagian di sini hanya mengulang sebagian dari bentuk dasarnya. Ramlan (1980) menjelaskan bahwa bentuk dasar tidak diulang seluruhnya, misalnya bentuk tunggal hanyalah lelaki dari bentuk dasar laki, pertama-tama dari bentuk dasar pertama. 3. Pengulangan yang Berkombinasi dengan Proses Pembubuhan Afiks Proses pengulangan ini terjadi bersama-sama dengan proses pembubuhan afiks dan bersama-sama pula mendukung satu fungsi, misalnya: rumah menjadi rumah- rumahan, orang menjadi orangorangan. 4. Pengulangan dengan Perubahan Fonem Pengulangan yang termasuk golongan ini seperti kata gerak-gerik, kisi-kisi, atau umbul-umbul. Ramlan (1980) mengatakan bahwa kata ulang yang termasuk golongan ini sebenarnya sangat sedikit. 1.6.7 Kata Majemuk Kata majemuk merupakan hasil dari proses penggabungan dua bentuk dasar atau lebih. Bentuk dasar yang terlibat adalah morfem asal atau leksem. Baryadi (2011) dalam bukunya Morfologi Dalam Ilmu Bahasa menjelaskan ada lima jenis kata majemuk, yaitu (i) kata majemuk subordinatif, (ii) kata majemuk koordinatif, (iii) kata majemuk berproleksem, (iv) kata majemuk sintesis (Kridalaksana 1989a: 109), dan (v) kata majemuk unik (Ramlan 1983 : 72) (Baryadi, 2011:18). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 Ramlan (1980) menyebutkan bahwa kata majemuk ialah kata yang terdiri dari dua kata sebagai unsurnya. Di samping itu ada juga kata majemuk yang terdiri dari satu kata dan satu pokok kata sebagai unsurnya (Ramlan, 1980: 47). 1.7 Metode dan Teknik Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yakni (i) pengumpulan data, (ii) analisis data, (iii) penyajian analisis data. Berikut uraian masing-masing tahap dalam penelitian ini. 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Objek penelitian ini adalah parafrasa kata nominal. Data diperoleh dari sumber tertulis yaitu dari www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata yang terbit pada tahun 2015, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Metode simak adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 2015: 203). Teknik yang digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah teknik nonpartisipan atau teknik simak bebas libat cakap dengan mengamati dan mencatat data berupa kata dan parafrasa nomina. Data yang sudah terkumpul dan dicatat pada kartu data tersebut diklasifikasikan berdasarkan kategori atau jenisnya. 1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data Langkah kedua dari penelitian ini adalah menganalisis data yang telah dikumpulkan. Setelah data terklasifikasikan, kemudian dianalisis dengan metode PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 agih dan metode padan. Metode agih adalah metode analisis yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 2015: 18) dengan teknik dasar, teknik bagi unsur langsung atau teknik BUL dan teknik lanjutan yaitu teknik ganti. Teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaan tertentu di dalam suatu konstruksi dengan satuan kebahasaan yang lain di luar konstruksi yang bersangkutan. Teknik ganti itu berguna untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori satuan kebahasaan terganti dengan satuan kebahasaan penggantinya (Kesuma, 2007: 58). Contoh teknik ganti dapat dilihat pada data berikut: (11) Atasan Markoni satu-satunya hanya nakhoda. (Ayah, 2015:18) (11a) Atasan Markoni satu-satunya hanya kapten kapal. (12) Jika pemikiran itu dijadikan proposal skripsi mahasiswa tingkat akhir, pasti dosen pembimbing akan mengangguk tanpa ragu. (Ayah, 2015: 16) (12a) Jika pemikiran itu dijadikan rancangan kerja skripsi mahasiswa tingkat akhir, pasti dosen pembimbing akan mengangguk tanpa ragu. (13) Sebagaimana dikatakan Wakil Presiden Tiongkok Li Yuanchao, investasi tersebut dikenal sarat dengan permainan dan penipuan demi keuntungan segelintir orang, tetapi merugikan publik. (Kompas, 24 Januari 2016: 5) (13a) Sebagaimana dikatakan Wakil Presiden Tiongkok Li Yuanchao, investasi tersebut dikenal sarat dengan permainan dan penipuan demi keuntungan sekumpulan kecil orang, tetapi merugikan publik. Selanjutnya peneliti menggunakan metode padan, yaitu metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan (Sudaryanto, 2015: 15) dengan teknik dasar, teknik pilah unsur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 penentu, dan teknik lanjutan yaitu teknik hubung banding menyamakan (atau teknis HBS) dan teknik hubung banding membedakan (atau teknik HBB) . Teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP adalah teknik yang alatnya ialah daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya (Sudaryanto, 2015: 25). Teknik ini digunakan untuk memilah-milah atau menggolongkan parafrasa kata nomina yang telah peneliti peroleh ke dalam faktor-faktor penyebab munculnya parafrasa nominal. Teknik lanjutan hubung banding menyamakan (HBS) dan hubung banding membedakan (HBB) adalah teknik analisis data dengan cara mencari semua kesamaan dan perbedaan yang ada diantara kedua hal yang dibandingkan (Sudaryanto, 2015: 31). Teknik lanjutan tersebut digunakan untuk menganalisis penyebab munculnya parafrasa kata nominal dengan mencari kesamaan dan perbedaan yang ada di antara kedua hal yang dibandingkan, misalnya kata wig dan frasa rambut palsu. Kedua satuan lingual tersebut memiliki hubungan makna yaitu ‘rambut tiruan sebagai penutup kepala’ (Sugono, 2008: 1561). Namun, kata wig berasal dari bahasa Inggris dan frasa rambut palsu dari bahasa Indonesia. Hubungan tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang berbeda seperti terlihat pada contoh (14) dan (14a) berikut: (14) Denny memakai wig keriting biar mirip Rhoma. (Kompas, 17 Januari 2016: 30) (14a) Denny memakai rambut palsu keriting biar mirip Rhoma. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Setelah melalui tahap analisis data, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis data. Analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal. Hasil penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode formal yaitu memanfaatkan berbagai lambang, tanda, singkatan dan sejenisnya (Sudaryanto 2015: 241). Tanda yang digunakan meliputi tanda kurung biasa (()), gambar, serta tabel. Penyampaian hasil analisis data dalam penelitian ini juga menggunakan metode informal yaitu metode penyajian yang perumusannya menggunakan kata-kata biasa. 1.8 Sistematika Penyajian Laporan penelitian ini disusun dalam empat bab. Bab I berupa pendahuluan. Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Latar belakang berisi pernyataan mengenai objek penelitian ini beserta alasan-alasannya. Rumusan masalah berisi paparan mengenai masalah-masalah yang berkenaan dengan objek penelitian ini. Tujuan penelitian berisi deskripsi tujuan dilakukannya penelitian ini. Manfaat penelitian menguraikan manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini. Tinjauan pustaka memaparkan tentang hasil kajian pustaka yang pernah mengkaji tentang sinonim. Landasan teori mendeskripsikan teori yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian memaparkan metode dan teknik pada tahap pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini. Sistematika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 penyajian menguraikan tentang bab beserta bagian-bagian dalam penelitian ini. Bab II berisi uraian klasifikasi parafrasa kata nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata yang terbit pada tahun 2015, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Bab III berisi uraian mengenai faktor penyebab munculnya parafrasa kata nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata yang terbit pada tahun 2015, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Bab IV merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan hasil analisis data dan saran untuk peneliti selanjutnya terhadap hal-hal yang belum dikaji dalam penelitian ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II PARAFRASA KATA NOMINAL 2.1 Pengantar Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan beberapa parafrasa kata nominal. Ada kalanya di dalam hubungan parafrasa ini ditemukan juga kesinoniman. Misalnya kata perahu dengan kata bahtera, kata pelataran dengan kata halaman, kata ulang mata-mata dengan kata pengintai, serta kata majemuk gulung tikar dengan kata bangkrut. Parafrasa kata nominal yang diperoleh adalah (i) parafrasa kata asal nominal, (ii) parafrasa kata berimbuhan nominal, (iii) parafrasa kata ulang nominal, dan (iv) parafrasa kata majemuk nominal. Peneliti mengambil beberapa contoh dalam setiap subbab berikut. 2.2 Parafrasa Kata Asal Nominal Hubungan parafrasa kata asal nominal dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1. Parafrasa Kata Asal Nominal Kata Asal Nominal Parafrasa Hal tersebut dapat ditemukan pada contoh berikut. (15) Taplak bermotif melayu tradisional dirajut khusus oleh istri Amirza. (Ayah, 2015:7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 (15a) Kain meja bermotif melayu tradisional dirajut khusus oleh istri Amirza. Parafrasa nominal kain meja pada contoh (15a) dapat menggantikan kata asal nominal taplak pada contoh (15). Hal tersebut terjadi karena kata asal nominal taplak mempunyai makna kain dsb yang dipakai sbg penutup meja (Sugono, 2008: 1403). Keberadaan parafrasa kata asal nomina juga terdapat pada contoh berikut. (16) Kalau tak puas dengan kostum digital itu, pengunjung bisa menyewa kostum sungguhan dan berfoto di ruangan yang ditata serupa istana dalam serial “Jewel in The Palace”. (Kompas, 3 Januari 2016: 30) (16a) Kalau tak puas dengan pakaian khusus digital itu, pengunjung bisa menyewa kostum sungguhan dan berfoto di ruangan yang ditata serupa istana dalam serial “Jewel in The Palace”. Parafrasa nominal pakaian khusus pada contoh (16a) dapat menggantikan kata asal nominal kostum pada contoh (16). Hal tersebut terjadi karena kata asal nominal kostum mempunyai makna pakaian khusus (dapat pula merupakan pakaian seragam) bagi perseorangan, regu olahraga, rombongan, kesatuan, dsb dl upacara, pertunjukan, dsb (Sugono, 2008: 737). Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut. (17) Bersiaplah merespons ulah sang bintang demi membuat foto-foto seromantis adegan-adegan “We Got Married”. (Kompas, 3 Januari 2016: 30) (17a) Bersiaplah merespons tingkah laku sang bintang demi membuat fotofoto seromantis adegan-adegan “We Got Married”. Parafrasa nominal tingkah laku pada contoh (17a) dapat menggantikan kata asal nominal ulah pada contoh (17). Hal tersebut terjadi karena kata asal nominal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 ulah mempunyai makna gerak-gerik, kelakuan, perangai, perbuatan, perilaku, polah, ragam, sepak terjang, sikap, telatah tindak-tanduk, tindakan, tingkah laku (Sugono, 2009: 636). Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut. (18) Mengingat kantor majalah itu berada di Jakarta, atas pertimbangan praktis, dengan kondisi teknologi komunikasi tahun 1970, tidak terlalu berlebihan jika pertimbangan atas domisili menjadi salah satu faktor penentu. (Kompas, 10 Januari 2016: 13) (18a) Mengingat kantor majalah itu berada di Jakarta, atas pertimbangan praktis, dengan kondisi teknologi komunikasi tahun 1970, tidak terlalu berlebihan jika pertimbangan atas tempat tinggal menjadi salah satu faktor penentu. Parafrasa nominal tempat tinggal pada contoh (18a) dapat menggantikan kata asal nominal domisili pada contoh (18). Hal tersebut terjadi karena kata asal nominal domisili mempunyai makna adres, alamat, kediaman, kedu-dukan, tempat tinggal (Sugono, 2009: 161). Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut. (19) Di atas mezbah Bait Allah, ia membangun sebuah mezbah baru yang dipersembahkan untuk Zeus, dewa Yunani. (Kompas, 24 Januari 2016: 4) (19a) Di atas mezbah Bait Allah, ia membangun sebuah tempat persembahan baru yang dipersembahkan untuk Zeus, dewa Yunani. Parafrasa nominal tempat persembahan pada contoh (19a) dapat menggantikan kata asal nominal mezbah pada contoh (19). Hal tersebut terjadi karena kata asal nominal mezbah mempunyai makna 1 tempat menyembelih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 binatang yang akan dikurbankan; 2 meja tinggi, terbuat dr kayu, batu, ; dsb tempat mempersembahkan kurban (Sugono, 2008: 891). Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut. (20) Meski demikian, Rahmat menilai paradigma masyarakat dalam menghadapi bencana harus diubah. (Kompas, 17 Januari 2016: 9) (20a) Meski demikian, Rahmat menilai kerangka berpikir masyarakat dalam menghadapi bencana harus diubah. Parafrasa nominal kerangka berpikir pada contoh (20a) dapat menggantikan kata asal nominal paradigma pada contoh (20). Hal tersebut terjadi karena kata asal nominal paradigma mempunyai makna 1 Ling daftar semua bentukan dr sebuah kata yg memperlihatkan konjugasi dan deklinasi kata tsb; 2 model dl teori ilmu pengetahuan; 3 kerangka berpikir (Sugono, 2008: 1019). Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut. (21) Namun proses penghitungan yang disiarkan langsung oleh televisi itu memperlihatkan Tsai meraup 60 persen suara, jauh di atas dukungan untuh Chu, sebesar 30 persen. (Kompas, 17 Januari 2016: 4) (21a) Namun rangkaian tindakan proses penghitungan yang disiarkan langsung oleh televisi itu memperlihatkan Tsai meraup 60 persen suara, jauh di atas dukungan untuh Chu, sebesar 30 persen. Parafrasa nominal rangkaian tindakan pada contoh (21a) dapat menggantikan kata asal nominal proses pada contoh (21). Hal tersebut terjadi karena kata asal nominal proses mempunyai makna 1 runtunan perubahan (peristiwa) dl perkembangan sesuatu; 2 rangkaian tindakan, pembuatan, atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 pengolahan yang menghasilkan produk; 3 perkara dl pengadilan (Sugono, 2008: 1106). Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut. (22) Ternyata, tak mudah mencari pekerjaan meski hanya ingin menjadi kuli. (Kompas, 17 Januari 2016: 4) (22a) Ternyata, tak mudah mencari pekerjaan meski hanya ingin menjadi pekerja kasar. Parafrasa nominal pekerja kasar pada contoh (22a) dapat menggantikan kata asal nomina kuli pada contoh (22). Hal tersebut terjadi karena kata asal nominal kuli mempunyai makna 1 orang yang bekerja dng mengandalkan kekuatan fisiknya (spt membongkar muatan kapal, mengangkut barang dr stasiun satu tempat ke tempat lain); pekerja kasar; 2 Sos penduduk desa keturunan pendiri atau sesepuh desa yang mempunyai hak suara dl pemilihan kepala desa, mempunyai kewajiban penuh melakukan pekerjaan desa (Sugono, 2008: 753). Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut. (23) Pertama-tama investor harus memahami bahwa investasi merupakan tindakan dalam bentuk finansial yang mengandung risiko. (Kompas, 17 Januari 2016: 12) (23a) Pertama-tama penanam modal harus memahami bahwa investasi merupakan tindakan dalam bentuk finansial yang mengandung risiko. Parafrasa nominal penanam modal pada contoh (23a) dapat menggantikan kata asal nominal investor pada contoh (23). Hal tersebut terjadi karena kata asal nominal investor mempunyai makna penanam uang atau modal; orang yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 menanamkan uangnya d1 usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan (Sugono, 2008: 546). Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut. (24) Tumor jinak sempat melumpuhkan jaringan serebrum pasien itu. (24a) Tumor jinak sempat melumpuhkan jaringan otak besar pasien itu. Parafrasa nominal otak besar pada contoh (24a) dapat menggantikan kata asal nomina serebrum pada contoh (24). Hal tersebut terjadi karena kata asal nominal serebrum mempunyai makna otak yg mengisi rongga tengkorak bagian atas; otak besar (Sugono, 2008: 1285). Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut. (25) Teori pendidikan itu bermula dari asumsi bahwa semangat orang untuk beranak itu tak pernah surut, akibatnya murid sekolah akan semakin banyak, otomatis guru akan semakin banyak. (Ayah, 2015:21) (25a) Teori pendidikan itu bermula dari dugaan dasar bahwa semangat orang untuk beranak itu tak pernah surut, akibatnya murid sekolah akan semakin banyak, otomatis guru akan semakin banyak. Parafrasa nominal dugaan dasar pada contoh (25a) dapat menggantikan kata asal nominal asumsi pada contoh (25). Hal tersebut terjadi karena kata asal nominal asumsi mempunyai makna 1 dugaan yg diterima sbg dasar; 2 landasan berpikir krn dianggap benar (Sugono, 2008: 96). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 Tabel 2. Parafrasa Kata Asal Nomina No Kata Asal Parafrasa 1 Proses rangkaian tindakan 2 Paradigma kerangka berpikir 3 Kapasitas kemampuan produksi 4 Investor penanam modal 5 Mezbah tempat persembahan 6 Evakuasi Pengungsian 7 Evaluasi Penilaian 8 Sanksi Hukuman 9 Serebrum otak besar 10 Target Sasaran 11 Asumsi Anggapan 12 Bahtera Perahu 13 Citra Gambaran 14 Disparitas Perbedaan 15 Divestasi Pelepasan 16 Dominasi Penguasaan 17 Donasi Bantuan 18 Kuli pekerja kasar 19 Kostum pakaian khusus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 2.3 Parafrasa Kata Berimbuhan Nominal Hubungan parafrasa kata berimbuhan nomina dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 2. Parafrasa Kata Berimbuhan Nominal Kata Berimbuhan Nominal Parafrasa Hal tersebut dapat ditemukan pada contoh berikut (26) Kita tidak bicara obrolan sehari-hari di sini, tapi kita bicara kalimatkalimat hukum. (Ayah, 2015: 200) (26a) Kita tidak bicara percakapan ringan sehari-hari di sini, tapi kita bicara kalimat-kalimat hukum. Parafrasa nomina percakapan ringan pada contoh (26a) dapat menggantikan kata berimbuhan nominal obrolan pada contoh (26). Hal tersebut terjadi karena kata berimbuhan nominal obrolan (26) mempunyai makna barak, bual, cakap angin, celoteh, kecek, kicauan, omong kosong, ocehan, tahi angin (Sugono, 2009: 404). Keberadaan parafrasa kata berimbuhan nominal juga terdapat pada contoh berikut. (27) Mereka itu satu komplotan, tukang bikin onar! (Ayah, 2015: 212) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 (27) Mereka itu satu persekutuan, tukang bikin onar! Parafrasa nominal persekutuan pada contoh (27a) dapat menggantikan kata berimbuhan nominal komplotan pada contoh (27). Hal tersebut terjadi karena kata berimbuhan nominal komplotan (27) mempunyai makna 1 geng, gerombolan, kawanan, 2 intrik, kolusi, konspirasi, persekongkolan (Sugono, 2009: 310). Keberadaan parafrasa kata berimbuhan nominal juga terdapat pada contoh berikut. (28) Di beranda rumah itu Sabari akan menggendong si bayi mungil, mengayunnya dalam pelukan. (Ayah, 2015: 178) (28a) Di beranda rumah itu Sabari akan menggendong si bayi mungil, mengayunnya dalam dekapan. Parafrasa nominal dekapan pada contoh (28a) dapat menggantikan kata berimbuhan nominal pelukan pada contoh (28). Hal tersebut terjadi karena kata berimbuhan nominal pelukan (28) mempunyai makna dekapan, rangkulan (Sugono, 2009 : 432). Keberadaan parafrasa kata berimbuhan nominal juga terdapat pada contoh berikut. (29) Sebagai pemimpin pabrik, merasa terhormat dia membaca bahwa Sabari sangat mencintai pekerjaan dan rekan-rekan kerjanya, dan bahwa dia telah bertekad untuk menjadi pegawai teladan paling tidak tujuh kali berturut-turut. (Ayah, 2015: 185) (29a) Sebagai orang yang memimpin pabrik, merasa terhormat dia membaca bahwa Sabari sangat mencintai pekerjaan dan rekan-rekan kerjanya, dan bahwa dia telah bertekad untuk menjadi pegawai teladan paling tidak tujuh kali berturut-turut. Parafrasa nomina orang yang memimpin pada contoh (29a) dapat menggantikan kata berimbuhan nomina pemimpin pada contoh (29). Hal tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 terjadi karena kata berimbuhan nomina pemimpin (29) mempunyai makna dekapan, rangkulan1 orang yg memimpin; petunjuk; buku petunjuk (pedoman) (Sugono, 2009 : 1075). Tabel 3. Parafrasa Kata Berimbuhan Nomina No Kata Berimbuhan Parafrasa 1 Keajaiban ketakjuban 2 Komplotan persekutuan 3 Ayunan buaian 4 Pemandu penunjuk jalan 5 Tabungan simpanan 6 Gelandangan tunawisma 7 Gunjingan gosip 8 Imbalan upah balas jasa 9 Pelataran halaman 2.4 Parafrasa Kata Ulang Nomina Hubungan parafrasa kata ulang nominal dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 3. Parafrasa Kata Ulang Nominal Kata Ulang Nominal Parafrasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Hal tersebut dapat ditemukan pada contoh berikut. (30) Kisi-kisi jendela rumah Ani rusak. (30a) Terali jendela rumah Ani rusak. Parafrasa nominal terali pada contoh (30a) dapat menggantikan kata ulang semu nominal kisi-kisi pada contoh (30). Hal tersebut terjadi karena kata ulang semu nominal kisi-kisi (30) mempunyai makna 1 jari-jari,jeruji, ruji-ruji, terali, 2 celah, ganggang (Sugono, 2009 : 307). Keberadaan parafrasa kata ulang nominal juga terdapat pada contoh berikut. (31) Bahwa ayahnya telah menjadi bahan olok-olok dan dia iba melihat ayahnya diperlakukan seperti itu. (Ayah, 2015: 331) (31a) Bahwa ayahnya telah menjadi bahan ejekan dan dia iba melihat ayahnya diperlakukan seperti itu. Parafrasa nominal ejekan pada contoh (31a) dapat menggantikan kata ulang semu nominal olok-olok pada contoh (31). Hal tersebut terjadi karena kata ulang semu nominal olok-olok (31) mempunyai makna 1 banyolan, canda, garah-garah, gurauan, kecandaan, kelakar, seloroh, sendau-gurau, 2 cemooh, ejekan, travesti (Sugono, 2009 :406). Keberadaan parafrasa kata ulang nominal juga terdapat pada contoh berikut. (32) Untuk keperluan itu dia punya mata-mata, yaitu salah seorang kawan terdekat Lena, Zuraida, yang senang saja disogok Sabari dengan buah nangka hasil kebun sendiri. (Ayah, 2015: 40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 (32a) Untuk keperluan itu dia punya pengintai, yaitu salah seorang kawan terdekat Lena, Zuraida, yang senang saja disogok Sabari dengan buah nangka hasil kebun sendiri. Parafrasa nominal pengintai pada contoh (32a) dapat menggantikan kata ulang nominal mata-mata pada contoh (32). Hal tersebut terjadi karena kata ulang nominal mata-mata (32) mempunyai makna 1 cuak, polis, peluluk, pelolok, agen rahasia, intel, jasus, penelik, penyuluh, polisi rahasia, sekaut, seko, upas, kepetangan, pengaman, pengawal, reserse, spionase, pengintai. (Sugono, 2009 : 377). Keberadaan parafrasa kata ulang nominal juga terdapat pada contoh berikut. (33) Dilihatnya sekeliling, tak ada siapa-siapa, dibukanya rapor itu pelanpelan, jantungnya berdebar. (Ayah, 2015: 82) (33a) Dilihatnya sekeliling, tak ada orang lain, dibukanya rapor itu pelanpelan, jantungnya berdebar. Parafrasa nominal orang lain pada contoh (33a) dapat menggantikan kata ulang nominal siapa-siapa pada contoh (33). Hal tersebut terjadi karena kata ulang nominal siapa-siapa (33) mempunyai makna 1 siapa orang-orang (yg); 2 siapa pun; siapa jua; 3 barang siapa; 4 orang sembarangan; orang lain (Sugono, 2008: 1299). Keberadaan parafrasa kata ulang nominal juga terdapat pada contoh berikut. (34) Dia sedikit limbung sebab telah enam tahun cita-cita itu pingsan (Ayah, 2015: 106) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 (34a) Dia sedikit limbung sebab telah enam tahun keinginan itu pingsan Parafrasa kata nominal keinginan pada contoh (34a) dapat menggantikan kata ulang nominal cita-cita pada contoh (34). Hal tersebut terjadi karena kata ulang nominal cita-cita (34) mempunyai makna 1 keinginan (kehendak) yg selalu ada di dl pikiran; 2 tujuan yg sempurna (yg akan dicapai atau dilaksanakan) (Sugono, 2008: 26-270). Tabel 4a. Parafrasa Kata Ulang Nominal No Kata Ulang Parafrasa 1 Gerak-gerik tingkah laku 2 Bulan- bulanan sasaran 3 Cita- cita keinginan 4 Tindak- tanduk perilaku Tabel 4b. Parafrasa Kata Ulang Nomina Semu No Kata Ulang Parafrasa 1 Umbul – umbul bendera yang beraneka warna 2 Desas- desus rumor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 2.5 Parafrasa Kata Majemuk Nominal Hubungan parafrasa kata majemuk nomina dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 4. Parafrasa Kata Majemuk Nominal Kata Majemuk Nominal Parafrasa Hal tersebut dapat ditemukan pada contoh berikut. (35) Melalui kawannya, anak buah kapal feri Bangka- Belitong, dia mendapat menu Restoran Copa Cabana, Pangkal pinang. (Ayah, 2015: 227) (35a) Melalui kawannya, awak kapal feri Bangka- Belitong, dia mendapat menu Restoran Copa Cabana, Pangkal pinang. Parafrasa nominal awak pada contoh (35a) dapat menggantikan kata majemuk nominal anak buah pada contoh (35). Hal tersebut terjadi karena kata majemuk nominal anak buah (35) mempunyai makna 1 anggota kelompok, anggota pasukan, anggota regu, personel, cantrik, cekel, murid, 2 antek, awak, bawahan, begundal, kaki tangan, pengikut, peserta, pion (Sugono, 2009 24). Keberadaan parafrasa kata majemuk nominal juga terdapat pada contoh berikut. (36) Atau, boleh pula motor BSA yang sangat hebat itu dicuri orang sekalian sehingga sore itu dia tak pergi ke toko obat, atau perusahaan yang membuat aspirin gulung tikar sehingga di dunia ini tidak ada lagi aspirin. (Ayah, 2015: 302) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 (36a) Atau, boleh pula motor BSA yang sangat hebat itu dicuri orang sekalian sehingga sore itu dia tak pergi ke toko obat, atau perusahaan yang membuat aspirin bangkrut sehingga di dunia ini tidak ada lagi aspirin. Parafrasa nominal bangkrut pada contoh (36a) dapat menggantikan kata majemuk nominal gulung tikar pada contoh (36). Hal tersebut terjadi karena kata majemuk nominal gulung tikar (36) mempunyai makna ambruk, bangkrut, benjut, berantakan, boyak, bubar, hancur, jatuh, kolaps cak, jeblok, pailit, remuk, seman. (Sugono, 2009: 210). Keberadaan parafrasa kata majemuk nominal juga terdapat pada contoh berikut. (37) Aku mau membeli air raksa, akan kukeraskan kalian berdua ini, lalu kutempel di dinding. (Ayah, 2015: 314) (37) Aku mau membeli merkurium, akan kukeraskan kalian berdua ini, lalu kutempel di dinding. Parafrasa nominal merkurium pada contoh (37a) dapat menggantikan kata majemuk nominal air raksa pada contoh (37). Hal tersebut terjadi karena kata majemuk nominal air raksa (37) mempunyai makna merkurium (Sugono, 2009: 10) Keberadaan parafrasa kata majemuk nominal juga terdapat pada contoh berikut. (38) Penjelajahan mereka dari Krui ke Tulang Bawang meliputi wilayah Lampung pesisir, Pubian, dan Abung dengan perbendaharaan kata yang berbeda. (Ayah, 2015: 321) (38a) Penjelajahan mereka dari Krui ke tulang bawang meliputi wilayah lampung pesisir, Pubian, dan abung dengan kosakata yang berbeda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 Parafrasa nominal kosakata pada contoh (38a) dapat menggantikan kata majemuk nominal perbendaharaan kata pada contoh (38). Hal tersebut terjadi karena kata majemuk nominal perbendaharaan kata (38) mempunyai makna glosari, kosakata, leksikon, vokabuler (Sugono, 2009: 76) Tabel 5. Parafrasa Kata Majemuk Nominal No Kata Majemuk Parafrasa 1 Anak Buah awak 2 Air raksa merkurium 3 Gulung tikar bangkrut 4 Perbendaharaan kata kosakata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PARAFRASA KATA NOMINAL 3.1 Pengantar Hasil penelitian ini adalah beberapa faktor penyebab terjadinya parafrasa kata nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata yang terbit pada tahun 2015, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Faktor- faktor tersebut yaitu (1) pengaruh bahasa asing, (2) pengaruh bahasa daerah, (3) istilah khusus dan kata umum, (4) ragam sastra dan harian, dan (5) penghalusan makna 3.2 Pengaruh Bahasa Asing Beberapa contoh parafrasa kata nominal yang ditemukan dapat dilihat pada subbab berikut. 3.2.1 Parafrasa Kata Nominal Model Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh bahasa asing: (39) Baju itu merupakan model pakaian terbaru di butik kami. (39) Baju itu merupakan contoh pakaian terbaru di butik kami. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 Kata model pada contoh (39) berparafrasa dengan kata contoh pada contoh (39a). Kata model merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu „model‟ yang bermakna 1 model, jenis, 2 contoh (dalam bentuk kecil), 3 orang atau hal yang pantas ditiru, teladan, 4 orang yang berpose untuk dilukis atau dipotret, 5 peragawan, peragawati, 6 orang yang serupa dengan (Salim, 1990: 1194-1195). Kata model diserap dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan lebih sering digunakan pada konteks-konteks kalimat tertentu. Hubungan parafrasa tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang berbeda. 3.2.2 Parafrasa Kata Nominal Restoran Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh bahasa asing: (40) Restoran itu menyediakan menu andalan ikan bakar keju. (40a) Rumah makan itu menyediakan menu andalan ikan bakar keju. Kata restoran pada contoh (40) berparafrasa dengan rumah makan pada contoh (40a). Kata restoran merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu „restaurant‟ yang bermakna restoran (Salim, 2006: 1948). Rumah makan (40a) dapat menggantikan kata restoran (40a) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Meskipun mempunyai makna yang saling berhubungan, penggunaan kedua satuan lingual tersebut berbeda. Kata restoran lebih banyak digunakan pada tempat makan modern sedangkan rumah makan lebih sering dihubungkan dengan tempat-tempat makan trasional, contohnya „rumah makan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 Padang‟. Hubungan parafrasa tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang berbeda. 3.2.3 Parafrasa Kata Nominal Drainase Berikut contoh munculnya parafrasa kata nomina yang dipengaruhi oleh bahasa asing: (41) Banjir tidak lagi menjadi momok karena drainase terkontrol. (Kompas, 3 Januari 2016: 10) (41a) Banjir tidak lagi menjadi momok karena saluran air terkontrol. Kata drainase pada contoh (41) berparafrasa dengan saluran air pada contoh (41a). Kata drainase merupakan kata yang berasal dari bahasa Prancis „drain‟ yang bermakna saluran kuras (Labrousse, 1984: 711). Saluran air (41a) dapat menggantikan kata drainase pada contoh (41) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Meskipun mempunyai makna yang saling berhubungan, saluran air pada contoh (41a) lebih sering digunakan daripada kata drainase (41). 3.2.4 Parafrasa Kata Nominal Instruktur Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh bahasa asing: (42) Panitia syukuran di desa kami mengundang instruktur tari tradisional dari Yogyakarta. (42a) Panitia syukuran di desa kami mengundang pelatih tari tradisional dari Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 Kata instruktur pada contoh (42) berparafrasa dengan kata pelatih pada contoh (42a). Kata instruktur merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu „instructor‟ yang bermakna 1 guru, pelatih. 2 tingkatan guru di dan universitas di Amerika, rektor (Salim, 1990: 976). Kata pelatih (42a) dapat menggantikan kata instruktur pada contoh (42) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Parafrasa kata nominal tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang berbeda. 3.2.5 Parafrasa Kata Nominal Wig Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh bahasa asing: (43) Denny memakai wig keriting biar mirip Rhoma. (Kompas, 17 Januari 2016: 30) (43a) Denny memakai rambut palsu keriting biar mirip Rhoma. Kata wig pada contoh (43) berparafrasa dengan rambut palsu pada contoh (43a). Kata wig merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu „wig‟ yang bermakna rambut palsu (Salim, 2006: 2603). Kata wig ini sudah menjadi bagian dari bahasa Indonesia (lihat Sugono, 2008: 1561). Rambut palsu (43a) dapat menggantikan kata wig (43) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Parafrasa kata nomina tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang berbeda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 3.2.6 Parafrasa Kata Nominal Asumsi Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh bahasa asing: (44) Teori pendidikan itu bermula dari asumsi bahwa semangat orang untuk beranak itu tak pernah surut, akibatnya murid sekolah akan semakin banyak, otomatis guru akan semakin banyak. (Ayah, 2015:21) (44a) Teori pendidikan itu bermula dari dugaan dasar bahwa semangat orang untuk beranak itu tak pernah surut, akibatnya murid sekolah akan semakin banyak, otomatis guru akan semakin banyak. Kata asumsi pada contoh (44) berparfrasa dengan dugaan dasar pada contoh (44a). Kata asumsi merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu „assumption‟ yang bermakna 1 dugaan. 2 anggapan dasar, asumsi.3 pengambilalihan. 4 perhitungan perkiraan (Salim, 2006: 139). Dugaan dasar (44a) dapat menggantikan kata asumsi (44) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Meskipun mempunyai makna yang saling berhubungan, kata asumsi pada contoh (44) lebih sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari daripada dugaan dasar pada contoh (44a). Parafrasa kata nominal tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang berbeda. 3.2.7 Parafrasa Kata Nominal Konvensi Berikut contoh munculnya parafrasa kata nomina yang dipengaruhi oleh bahasa asing: (45) Untuk mewujudkan hal itu, Liga Bangsa- Bangsa membuat draf konvensi untuk pencegahan dan penghukuman terhadap tindakan teroris. (Kompas, 17 Januari 2016: 4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 (45a) Untuk mewujudkan hal itu, Liga Bangsa- Bangsa membuat draf perjanjian untuk pencegahan dan penghukuman terhadap tindakan teroris. Kata konvensi pada contoh (45) berparafrasa dengan kata perjanjian pada contoh (45a). Kata konvensi merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu „convention‟ yang bermakna 1 persetujuan; perjanjian. 2 adat; kebiasaan. 3 rapat; konvensi. 4 ketentuan; peraturan. 5 pertemuan; konferensi. 6 perkumpulan.7 persetujuan internasional (Salim, 2006: 469). Kata perjanjian (45a) dapat menggantikan kata konvensi (45) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Parafrasa kata nominal tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang berbeda. 3.2.8 Parafrasa Kata Nominal Solusi Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh bahasa asing: (46a) Lalu mengupayakan pintu diplomasi dan mencari solusi. (Kompas, 31 Januari 2016: 4) (46a) Lalu mengupayakan pintu diplomasi dan mencari jalan keluar politik. Kata solusi pada contoh (46) berparafrasa dengan jalan keluar pada contoh (46a). Kata solusi merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu „solution‟ yang bermakna 1 pemecahan. 2 keterangan jawaban. 3 pelarutan. 4 larutan. (Salim, 1990: 1860). Kata jalan keluar (46a) dapat menggantikan kata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 solusi (46) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Parafrasa kata nominal tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang berbeda. 3.2.9 Parafrasa Kata Nominal Investor Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh bahasa asing: (47a) Pertama-tama investor harus memahami bahwa investasi merupakan tindakan dalam bentuk finansial yang mengandung risiko. (Kompas, 17 Januari 2016: 12) (47a) Pertama-tama penanam modal harus memahami bahwa investasi merupakan tindakan dalam bentuk finansial yang mengandung risiko Kata investor pada contoh (47) berparafrasa dengan penanam modal pada contoh (47a). Kata investor merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu „investor‟ yang bermakna penanam modal (Salim, 1990: 992). Kata penanam modal (47a) dapat menggantikan kata investor (47) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Parafrasa kata nominal tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang berbeda. 3.3 Pengaruh Bahasa Daerah 3.3.1 Parafrasa Kata Ulang Nominal Umbul- umbul Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh bahasa daerah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 (48) Setelah dua hari dua malam di dalam bus, mereka memasuki Bengkulu dan terkejut melihat umbul-umbul serta iring-iringan besar orang memukul-mukul beduk. (Ayah, 2015: 318) (48a) Setelah dua hari dua malam di dalam bus, mereka memasuki Bengkulu dan terkejut melihat bendera yang beraneka warna serta iring-iringan besar orang memukul-mukul beduk. Kata ulang umbul-umbul pada contoh (48) berparafrasa dengan bendera yang beraneka warna pada contoh (48a). Kata ulang umbul-umbul merupakan kata yang berasal dari bahasa Jawa. bendera yang beraneka warna (48a) dapat menggantikan kata ulang umbul-umbul (48) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Meskipun mempunyai makna yang saling berhubungan, penggunaan kata ulang umbul-umbul berbeda dengan penggunaan frasa bendera yang beraneka warna. Kata ulang umbul-umbul lebih banyak digunakan pada wilayah atau daerah tertentu saja serta lebih sering digunakan dalam penulisan karya sastra, sedangkan bendera yang beraneka warna bersifat umum. 3.4 Istilah Khusus dan Kata Umum 3.4.1 Parafrasa Kata Nominal Serebrum Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal karena adanya istilah khusus: (49) Tumor jinak sempat melumpuhkan jaringan serebrum pasien itu. (49a) Tumor jinak sempat melumpuhkan jaringan otak besar pasien itu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Kata serebrum pada contoh (49) berparafrasa dengan kata majemuk otak besar pada contoh (49a). Kata majemuk otak besar (49a) dapat menggantikan kata serebrum (49) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Meskipun mempunyai makna yang saling berhubungan, penggunaan kata serebrum berbeda dengan penggunaan kata majemuk otak besar. Kata serebrum merupakan istilah yang dipakai dalam bidang kedokteran (lihat Sugono, 2008: 1285) sedangkan kata majemuk otak besar bersifat umum. 3.4.2 Parafrasa Kata Nominal Nakhoda Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal karena adanya istilah khusus: (50) Atasan Markonis satu-satunya hanya menyemangati Markoni. (Ayah, 2015: 18) nakhoda, Ayahnya (50a) Atasan Markonis satu-satunya hanya kapten kapal, Ayahnya menyemangati Markoni. Kata nakhoda pada contoh (50) berparafrasa dengan kapten kapal pada contoh (50a). Frasa kapten kapal (50a) dapat menggantikan kata nakhoda (50) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Meskipun mempunyai makna yang saling berhubungan, penggunaan kata nakhoda berbeda dengan penggunaan frasa kapten kapal. Kata nakhoda merupakan istilah yang dipakai untuk jabatan tertinggi seseorang dalam bidang pelayaran (lihat Sugono, 2008: 949) sedangkan frasa kapten kapal bersifat umum yang dapat digunakan bagi setiap orang yang memimpin di atas kapal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 3.4.3 Parafrasa Kata Nominal Markonis Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal karena adanya istilah khusus: (51) Markoni dinamai begitu agar menjadi seorang markonis. (Ayah, 2015:17) (51a) Markoni dinamai begitu agar menjadi seorang pelayan telekomunikasi kapal. Kata markonis pada contoh (51) berparafrasa dengan pelayan telekomunikasi kapal pada contoh (51a). Frasa pelayan telekomunikasi kapal (51a) dapat menggantikan kata markonis (51) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Meskipun mempunyai makna yang saling berhubungan, penggunaan kata markonis berbeda dengan penggunaan frasa pelayan telekomunikasi kapal. Kata markonis merupakan istilah yang dipakai untuk jabatan seseorang dalam bidang pelayaran (lihat Sugono, 2008: 880) sedangkan frasa pelayan telekomunikasi kapal bersifat umum yang dapat digunakan bagi setiap orang yang berada di bagian telekomunikasi di atas kapal. 3.4.4 Parafrasa Kata Nominal Komponis Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal karena adanya istilah khusus: (52) Jay Afrisando (26) adalah seorang komponis yang dikenal kerap berkolaborasi dengan seniman dari disiplin lain, semisal penari, penulis, dan vidiografer. (Kompas, 31 Januari 2016: 26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 (52a) Jay Afrisando (26) adalah seorang penggubah lagu yang dikenal kerap berkolaborasi dengan seniman dari disiplin lain, semisal penari, penulis, dan vidiografer. Kata komponis pada contoh (52) berparafrasa dengan penggubah lagu pada contoh (52a). Frasa penggubah lagu (52a) dapat menggantikan kata komponis (52) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Kata komponis merupakan istilah yang dipakai bagi seseorang yang pekerjaannya membuat dan menggubah lagu-lagu (lihat Sugono, 2008: 720) sedangkan frasa penggubah lagu bersifat umum. 3.4.5 Parafrasa Kata Ulang Nominal Mata-mata Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal karena adanya istilah khusus: (53) Untuk keperluan itu dia punya mata-mata, yaitu salah seorang kawan terdekat Lena, Zuraida, yang senang saja disogok Sabari dengan buah nangka hasil kebun sendiri. (Ayah, 2015: 40) (53a) Untuk keperluan itu dia punya pengintai, yaitu salah seorang kawan terdekat Lena, Zuraida, yang senang saja disogok Sabari dengan buah nangka hasil kebun sendiri. Kata ulang mata-mata pada contoh (53) berparafrasa dengan kata pengintai pada contoh (53a). Kata pengintai, (53a) dapat menggantikan kata ulang mata-mata (53) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Kata ulang mata-mata merupakan istilah yang dipakai bagi “seseorang yang tugasnya menyelidiki sesuatu secara diam-diam” (lihat Sugono, 2008: 887). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 3.4.6 Parafrasa Kata Nominal Glosarium Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal karena adanya istilah khusus: (54) Apakah kata-kata tersebut dapat ditemukan dalam glosarium tentang ilmu pertanian? (54a) Apakah kata-kata tersebut dapat ditemukan dalam kamus singkat tentang ilmu pertanian? Kata glosarium pada contoh (54) berparafrasa dengan kamus singkat pada contoh (54a). Kamus singkat pada contoh (54a) dapat menggantikan kata glosarium (54) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Kata glosarium merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut “kamus dalam bentuk yang ringkas atau daftar kata dengan penjelasannya dalam bidang tertentu perlombaan lari jarak jauh” (lihat Sugono, 2008: 445). 3.5 Perbedaan Ragam Sastra dan Harian 3.5.1 Parafrasa Kata Nominal Panitera Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh ragam sastra: (55) Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri panitera pengadilan agama menggunting buku nikahnya dan buku nikah Lena. (Ayah, 2015: 218) (55a) Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri sekretaris pengadilan agama menggunting buku nikahnya dan buku nikah Lena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Kata panitera pada contoh (55) berparafrasa dengan kata sekretaris pada contoh (55a). Kata sekretaris (55a) dapat menggantikan kata panitera (55) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Meskipun mempunyai makna yang saling berhubungan, penggunaan kata panitera berbeda dengan penggunaan kata sekretaris. Kata panitera lebih banyak digunakan dalam penulisan karya sastra, sedangkan kata sekretaris bersifat umum. 3.6 Penghalusan Makna 3.6.1 Parafrasa Kata Nominal Buruh Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal karena adanya penghalusan makna: (56) Amirza bekerja sebagai buruh di pabrik sandal jepit “bermutu”. (Ayah, 2015: 5) (56a) Amirza bekerja sebagai orang upahan di pabrik sandal jepit “bermutu” Kata buruh pada contoh (56) berparafrasa dengan frasa orang upahan pada contoh (56a). Orang upahan (56a) dapat menggantikan kata buruh (56) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Frasa orang upahan digunakan untuk menggantikan kata buruh dengan tujuan menghaluskan sikap pembicara. Jadi terjadinya parafrasa kata nomina buruh dengan orang upahan disebabkan oleh maksud penutur untuk menjaga kesopanan dalam berkomunikasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 3.6.2 Parafrasa Kata Nominal Kuli Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal karena adanya penghalusan makna: (57) Ternyata, tak mudah mencari pekerjaan meski hanya ingin menjadi kuli. (Ayah, 2015: 88) (57a) Ternyata, tak mudah mencari pekerjaan meski hanya ingin menjadi pekerja kasar. Kata kuli pada contoh (57) berparafrasa dengan frasa pekerja kasar pada contoh (57a). Pekerja kasar (57a) dapat menggantikan kata kuli (57) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Frasa pekerja kasar digunakan untuk menggantikan kata kuli dengan tujuan menghaluskan sikap pembicara. Jadi terjadinya parafrasa kata nomina kuli dengan pekerja kasar disebabkan oleh maksud penutur untuk menjaga kesopanan dalam berkomunikasi. 3.6.3 Parafrasa Kata Nominal Penjara Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal karena adanya penghalusan makna: (58) Ismi teringat akan Sabari dan teringat akan ayahnya yang telah bertahun-tahun di penjara. (Ayah, 2015: 106) (58a) Ismi teringat akan Sabari dan teringat akan ayahnya yang telah bertahun-tahun di lembaga pemasyarakatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 Kata penjara pada contoh (58) berparafrasa dengan frasa lembaga pemasyarakatan pada contoh (58a). Lembaga pemasyarakatan (58a) dapat menggantikan kata penjara (58) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Frasa lembaga pemasyarakatan digunakan untuk menggantikan kata penjara dengan tujuan menghaluskan sikap pembicara. Jadi terjadinya parafrasa kata nomina penjara dengan frasa lembaga pemasyarakatan disebabkan oleh maksud penutur untuk menjaga kesopanan dalam berkomunikasi. 3.6.4 Parafrasa Kata Nominal Komplotan Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal karena adanya penghalusan makna: (59) Mereka itu satu komplotan, tukang bikin onar! (Ayah, 2015: 212) (59a) Mereka itu satu persekutuan, tukang bikin onar! Kata komplotan pada contoh (59) berparafrasa dengan kata persekutuan pada contoh (59a). Kata persekutuan (59a) dapat menggantikan kata komplotan (59) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Kata persekutuan digunakan untuk menggantikan kata penjara dengan tujuan menghaluskan sikap pembicara. Jadi terjadinya parafrasa kata nomina komplotan dengan persekutuan disebabkan oleh maksud penutur untuk menjaga kesopanan dalam berkomunikasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 3.6.5 Parafrasa Kata Ulang Bulan-bulanan Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal karena adanya penghalusan makna: (60) Jadilah dia bulan-bulanan. (Ayah, 2015: 331) (60a) Jadilah dia sasaran. Kata ulang bulan-bulanan pada contoh (60) berparafrasa dengan kata sasaran pada contoh (60a). Kata sasaran (60a) dapat menggantikan kata bulanbulanan (60) karena mempunyai makna yang saling berhubungan. Kata sasaran digunakan untuk menggantikan kata bulan-bulanan dengan tujuan menghaluskan sikap pembicara. Jadi terjadinya parafrasa kata ulang nomina bulan-bulanan dengan kata sasaran disebabkan oleh maksud penutur untuk menjaga kesopanan dalam berkomunikasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada Bab II dapat disimpulkan bahwa ada beberapa kata nominal pada www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah Karya Andrea Hirata yang terbit pada tahun 2015, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016 yang dapat diparafrasakan. Parafrasa kata nominal tersebut terjadi karena adanya beberapa faktor pemicu yang telah dibahas pada Bab III. Selanjutnya, dari penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Parafrasa kata nominal yang diperoleh adalah (i) parafrasa kata asal nominal, (ii) parafrasa kata berimbuhan nominal, (iii) parafrasa kata ulang nominal, dan (iv) parafrasa kata majemuk nominal. Kategori parafrasa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6. Parafrasa Kata Asal Nominal No Kata Asal Parafrasa 1 Proses rangkaian tindakan 2 Paradigma kerangka berpikir 3 Kapasitas kemampuan produksi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 4 Investor penanam modal 5 Mezbah tempat persembahan 6 Evakuasi pengungsian 7 Evaluasi penilaian 8 Sanksi hukuman 9 Serebrum otak besar 10 Dominasi penguasaan 11 Donasi bantuan 12 Ebi udang kering 13 Ekspansi perluasan 15 Embargo larangan 16 Embarkasi keberangkatan Tabel 7. Parafrasa Kata Berimbuhan Nominal No Kata Berimbuhan Parafrasa 1 Keajaiban ketakjuban 2 Komplotan persekutuan 4 Ayunan buaian 5 Pemandu penunjuk jalan 6 Tabungan simpanan 7 Gelandangan tunawisma 8 Gunjingan gossip 9 Imbalan upah balas jasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Tabel 8a. Parafrasa Kata Ulang Nomina No Kata Ulang Parafrasa 1 Gerak-gerik tingkah laku 2 Bulan- bulanan sasaran 3 Cita- cita keinginan 4 Tindak- tanduk perilaku Tabel 8b. Parafrasa Kata Ulang Nomina Semu No Kata Ulang Parafrasa 1 Umbul – umbul bendera yang beraneka warna 2 Desas- desus rumor Tabel 9. Parafrasa Kata Majemuk Nomina No Kata Majemuk Parafrasa 1 Anak Buah awak 2 Air raksa merkurium 3 Gulung tikar bangkrut 4 Perbendaharaan kata kosakata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 2. Faktor penyebab munculnya parafrasa kata nominal yang ditemukan dari hasil analisis data adalah (1) pengaruh bahasa asing, (2) pengaruh bahasa daerah, (3) istilah khusus dan kata umum, (4) ragam sastra dan harian, dan (5) penghalusan makna. 4.2 Saran Hasil penelitian ini hanya berupa parafrasa kata asal nominal, parafrasa kata berimbuhan nominal, parafrasa kata ulang nominal, dan parafrasa kata majemuk nominal. Oleh karena itu peneliti menyarankan bagi para peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengkaji parafrasa pada kategori kata yang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Baryadi, Praptomo. 2011. Morfologi dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia. Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia (Sinonim, Antonim, Hiponim, Meronim). Bandung: Mizan Pustaka. Erika Rahmatika. 2013. Sinonim Nomina dan Adjektiva Dialek Banyumasan. Hirata, Andrea. 2015. Ayah. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Labrousse, Pierre. 1984. Kamus Umum Indonesia – Prancis. Jakarta: Gramedia. Moeimam, Susi, dan Steinhauer, Hein. 2008. Kamus Belanda-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Notosudirjo, Suwardi. 1979. Pengetahuan Bahasa Indonesia Baru. Jakarta: Penerbit Mutiara. Peter, salim. 1990. The contemporary English – Indonesia Dictionary, Fifth Edition. Jakarta: Modern English Press. . 2006. The Contemporary English-Indonesian Dictionary with British and American Pronunciation and Spelling Volume One (1) A-L. Jakarta: Media Eka Pustaka. . 2006. The Contemporary English-Indonesian Dictionary with British and American Pronunciation and Spelling Volume Two (2) M-Z. Jakarta: Media Eka Pustaka. Purwadi. 2005. Kamus Jawa – Indonesia, Indonesia – Jawa. Yogyakarta: Bina Media. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Ramlan, M. 1980. Morfologi : Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: U.P Karyono. Raviqa. 2014. Diskriminasi Penggunaan Sinonim Verba dalam Bahasa Indonesia. Sudaryanto. 1983. Predikat - Objek Dalam Bahasa Indonesia, Keselarasan PolaUrutan. Jakarta: Djambatan. . 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press. Suratno, Pardi. 2006. Kamus Jawa – Indonesia dan Mutiara Budaya Jawa. Yogyakarta : AdiWacana. Retno Utami. 2010. Kajian Sinonim Nomina dalam Bahasa Indonesia. Sumber Data Hirata, Andrea. 2015. Ayah. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Sumber Online: http://www.maribelajarbk.web.id/08/a-z-kumpulan-kata-sinonim-danantonim.html diunduh pada 29 Januari 2016. Pukul 11.45 WIB PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 1 Parafrasa Kata Nominal Sumber No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 : www.maribelajarbk.web.id Kata Asa Asumsi Bahtera Citra Disparitas Divestasi Dominasi Donasi Ebi Ekspansi Embargo Embarkasi Endemi Epilog Evakuasi Forum Glosarium Inspeksi Instruktur Kampiun Kendala Kisi-Kisi Komplotan Konklusi Kreasi Laba Liga Mediator Model Paradigma Pedoman Rabat Sandang Sanksi Serebrum Tanur Wahana Warta Parafrasa harapan anggapan perahu gambaran perbedaan pelepasan penguasaan bantuan udang kering perluasan larangan keberangkatan wabah penutup pengungsian lembaga kamus singkat pemeriksaan pelatih juara hambatan terali persekutuan kesimpulan ciptaan keuntungan perserikatan perantara contoh kerangka berpikir panduan potongan harga pakaian hukuman otak besar perapian sarana berita PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 LAMPIRAN 2 Parafrasa Kata Nominal Sumber No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 : Koran Kompas Minggu, edisi Januari 2016 Kata Drainase Kostum Ulah Dekade Norma Domisili Dasawarsa Proses Paradigma Kapasitas Investor Kompeni Wig Panelis Mezbah Aparat Imbalan Pajak Deeskalasi Solusi Kinerja Komponis Pemandu Parafrasa saluran air pakaian khusus tingkah laku masa sepuluh tahun tata tertib tempat tinggal masa sepuluh tahun rangkaian tindakan kerangka berpikir kemampuan produksi penanam modal pemerintah belanda rambut palsu peserta diskusi panel tempat persembahan instasi pemerintahan upah balas jasa pungutan wajib penurunan kegiatan jalan keluar kemampuan kerja penggubah lagu penunjuk jalan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 LAMPIRAN 3 Parafrasa Kata Nominal Sumber : Novel Ayah Karya : Andrea Hirata Tahun Terbit : 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Kata Buruh Tabung-tabung Proposal Izasah Bisnis Aspirin Skenario Angin lalu Angin duduk Mata-mata Koran Siapa-siapa Kuli Kostum Penjara Maraton Amplop Kuitansi Paceklik Dinamo Pelukan Warung Lembar Pemimpin Keajaiban Obrolan Juru Komplotan Panitera Pembual Dalih Emper Ayunan Parafrasa orang upahan berbagai tabung rancangan kerja surat tanda tamat belajar bidang usaha obat sakit kepala jalan cerita sesuatu yang remeh masuk angin yang tetap orang suruhan surat kabar orang lain pekerja kasar pakaian khusus lembaga permasyarakatan perlombaan lari jara jauh sampul surat surat bukti penerimaan uang masa sulit pembangkit listrik dekapan kedai carik orang yang memimpin ketakjuban percakapan ringan tukang persekutuan sekretaris pembohong alasan beranda buaian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Taplak Gerak-gerik Pendekar Anak buah Segepok Markonis Nakhoda Asumsi Mualim Sipir kain meja perilaku pahlawan satria bawahan setumpuk pelayan telekomunikasi kapal kapal dugaan dasar ahli agama penjaga penjara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 PROFIL PENULIS Silvya Vidensiana Tellu lahir di Samarinda, 16 November 1993 dari pasangan Bapak Marcelinus Tellu dan Ibu Mathilda Detu. Pada tahun 1998-2000, menempuh pendidikan di TK Putra I, Samarinda, Kalimantan Timur. Tahun 2000-2006, menempuh pendidikan di SDN 026, Samarinda, Kalimantan Timur. Menyelesaikan sekolah menengah pertama di SMPK Kartini, Mataloko, Flores pada tahun 2009. Tahun 2012, menyelesaikan pendidikan di SMAK Syuradikara, Ende, Flores, kemudian pada tahun 2016, menyelesaikan studi S1 di Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dengan penelitian untuk tugas akhir berjudul “Parafrasa Kata Nominal Dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah Karya Andrea Hirata, Dan Harian Kompas Minggu Edisi Januari 2016”.