BABn LANDASAN TEORI A. LaporanKeuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan laporan akuntansi yang menghasilkan infonnasi yang dapat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan memberikan gambaran tentang perolehan maupun pemanfaatan sumber daya perusahaan serta kinerja keuangan perusahaan. Laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di masa mendatang (Niswonger etal 1999). Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (PSAK-Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan, Paragraf 7 : hal 2) menjelaskan bahwa: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan Iaba rugi. laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalara berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan infonnasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. 2. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan a. Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan seperti yang dikemukakan oleh IAI (PSAK- Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan, paragraf 12 : nal 4) bertujuan untuk: Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta pembahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Informasi dalam laporan keuangan utamanya digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomis, yang penggunaannya untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambil. Sehingga tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut (Sofyan S H, 2005 : 205) : 1. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan pembahan posisi keuangan Iainnya secara wajar dan sesuai prinsip akuntansi berlaku urnum. 2. Tujuan Umum Adapun tujuan umum laporan keuangan sebagai berikut: i. Memberikan infonnasi yang terpercaya tentang sumber- sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan. ii. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dan kegiatan usaha dalam mencari laba. iii. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. iv. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajibaa v. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan pemakai laporan. 3. Tujuan Kualitatif i. Relevance. Memilih informasi membantu pemakai laporan yang benar-benar keuangan dalam dapat proses pengambilan keputusan. ii. Utiderstandability. Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga hams merupakan informasi yang dimengerti pemakainya. iii. Verifiability. Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama. iv. Neutrality. Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Infonnasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak tertentu saja. v. Timeliness. Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat. vi. Comparability. Infonnasi akuntansi hams dapat saling dibandingkan, artinya akuntansi hams memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain, vii. Completeness. Inforraasi akuntansi yang dilaporkan hams mencakup semua kebutuhan yang layak dan para pemakai. b. Manfaat Laporan Keuangan Laporan keuangan seperti yang tercantum dalara tujuan iaporan keuangan menumt IAI, memberikan manfaat antara lain: i. Memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan arus kas tersebut. ii. Memprediksi kebutuhan pinjaman di masa depan dan bagaimana laba dan arus kas di masa depan akan didistribusikan kepada mereka yang memiliki hak di dalam perusahaan. hi. Memprediksi kemampuan perusahaan komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo. dalam pemenuhan iv. Menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. v. Menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi seiama periode pelaporan. 3. Komponen Laporan Keuangan Laporan keuangan yang lengkap berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan ■ PSAK No.l (per I April 2002) terdiri dari lima komponen yaitu neraca, iaporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. a) Neraca Neraca melaporkan jumlah aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu. Neraca juga menyediakan infonnasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas pemilik dalam sumber daya bersih. b) Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban seiama periode waktu tertentu. Laporan laba rugi juga menyediakan infonnasi yang diperlukan investor dan kreditor dalam memprediksi jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. c) Laporan Perubahan Ekuitas Laporan ini melaporkan perubahan ekuitas pemilik seiama jangka waktu tertentu. Laporan ini menunjukkan laba atau rugi periode 10 bersangkutan, setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan dan kenigian, pengamh kumulatif dari pembahan kebijakan akuntansi, transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik, saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya, dan rekonsiliasi antara nilai tercatat masing-masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode. d) Laporan Arus Kas Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan dikJasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaaa Klasifikasi terebut memberikan infonnasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk menifai pengaruh aktivitas-aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. e) Catatan Atas Laporan Keuangan Catalan atas laporan keuangan mengungkapkan: 1. Infonnasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilib dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penring. 2. Infonnasi yang diwajibkan dalam Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan pembahan ekuitas. 3. Infonnasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar 11 B. Laporan Laba Rugi 1. Pengertian Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi merupakaii komponen laporan keuangan yang menyajikan berbagai pendapatan dan biaya yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Secara umum periode yang sering disajikan adalah laporan yang bersifat tahunan, meskipun tidak tetutup kemungkinan laporan laba nigi bersiiat semesteran maupun triwulanan, tergantung dari keperluan penggunanya. Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatan hasil, dan laba (rugi) perusahaan selama suatu periode tertentu. Adapun pengertian laporan laba rugi dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 25 (PSAK, IAI 2002 : 25.1) dijelaskan sebagai berikut: " laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari suatu perusahaan selama suatu periode tertentu." Kieso et.al (2002 : 150) menjelaskan laporan laba rugi (income statement) sebagai : " laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu." Menurut S.Munawir (2002 : 47), dijelaskan tentang laporan laba rugi sebagai berikut: Laporan laba rugi merupakan ringkasan dari hasil operasi perusahaan selama periode tertentu, sehingga merupakan^ow report (aliran keuangan). Laporan laba rugi memberikan informasi tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan, karena keberhasilan perusahaan pada umumnya diukur dengan laba yang diperoleh oleh manajemen selama periode tertentu. 12 2. Pelaporan Laba Rugi a, Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung Merupakan sebuah format laba rugi yang mengkombinasikan penghasilan dan keuntungan dan pengurangan biaya dan kerugian, yang terjadi di dalam penghasilan dari operasi berkesinambungan, item tidak beraturan, dan item-item luar biasa kemudian ditambahkan atau dikurangkan untuk sampai pada laba bersih. Dalam laporan laba rugi bentuk langsung, hanya ada dua pengelompokan yaitu pendapatan dan beban. Pendapatan dikurangkan dengan beban untuk menghitung laba bersih atau rugi bersih. Istilah "langsung" muncul karena perhitungan laba bersih hanya memerlukan satu pengurangan. Pajak penghasilan seringkali dilaporkan terpisah sebagai pos terakhir sebelum laba bersih untuk memperlihatkan hubungannya dengan laba sebelum pajak penghasilan. Single step income statement diilustrasikan dengan bentuk laporan dengan susunan sebagai berikut (Kieso et.al 2002 :155): Pendapatan xxx Beban temp Pendapatan sebelum pajak Pajak penghasilan Laba kena pajak xxx Cxxx") xxx Laba bersih xxx Penghasilan per sabam biasa xxx 13 Keunggulan utama format laporan laba nigi iangsung terletak pada kesederhanaan dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau bebari lebih diprioritaskan dari yang Iainnya. b. Laporan Laba Rugi Bertahap Merupakan sebuah format laporan laba rugi yang mencakup pendapatan operasi dan biaya yang terjadi di dalam penghasilan operasi. Dari angka ini, perolehan keuntungan dan kerugian kemudian ditambahkan atau dikurangkan hingga sampai pada periode berkelanjutan. Item tidak beraturan dan item luar biasa kemudian ditambahkan atau dikurangi sampai laba bersih diperoleh. Laporan laba rugi bertahap (multiple step income statement) memisahkan aktivitas operasi dan aktivitas non-operasi perusahaan, serta menandingkan biaya berhubungan dan dan beban dengan pendekatan yang menampilkan berbagai komponen laba yang digunakan untuk menghitung rasio yang akan dipakai dalam menilai kinerja perusahaan. Multiple step income statement diilustrasikan dengan bentuk laporan dengan susunan sebagai berikut (Kieso et.al 2002 :156): Pendapatan penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor atas penjualan Beban operasi xxx (xxx) xxx (xxx) 14 Laba dari operasi Pendapatan dan keuntungan lainnya XXX Beban dan kerugian lainnya XXX Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan 3. XXX XXX (xxx) Laba bersih XXX Laba per lembar saham XXX Komponen Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi untuk periode teitentu hams menggambarkan semua penghasilan yang diakui dan seluruh biaya yang dikeluarkan dan dibebankan tanpa meliliat berasaf dari kegiatan operasi atau tidak. Apakah laporan laba rugi bersifat single step maupun multiple step yang digunakan, transaksi tidak biasa seperti operasi yang dihentikan, pos-pos luar biasa, dan penganih kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan secara terpisah setelah laba dari operasi berlanjut Suatu laporan laba rugi mencakup komponen sebagai berikut (Kieso et.al 2002 :157) : 1. Penjualan atau Pendapatan Pendapatan melaporkan total penjualan selama periode berjalan, menyajikan penjualan, diskon, retur penjualan, dan informasi lainnya yang berhubungan. 15 2. Harga Pokok Penjualan (cost ofgoods sold) Memperlihatkan harga pokok barang yang dijual untuk mendapatkan penjualan. Harga pokok penjualan merupakan jumlah bulat dari persediaan awal, pembelian bersih, dan semua pembelian lain, pengangkutan, dan biaya simpan barang berhubungan dengan akuisisi barang. 3. Beban Penjualan Mencannunkan daftar beban-beban yang berasal dari upaya perusahaan untuk melakukan penjualan, meliputi gaji penjualan, periklanan dan pameran toko, depresiasi perabotan toko dan peralatan, dan biaya pengantaran barang. 4. Beban Adminitrasi atau Umum Melaporkan beban-beban aministrasi dan umum, meliputi gaji pejabat dan pegawai kantor dan daflar pajak yang terkait, telepon, perangko, lisensi, dan jasa akuntan. 5. Pendapatan dan Keuntungan Lain Daftar pendapatan yang dihasilkan atau keuntungan yang terjadi dari transaksi non-operasi, yang umumnya berupa nilai bersih dari beban yang terkait. 6. Beban dan Kerugian Lain Daflar beban atau kerugian yang terjadi dari transaksi non-operasi, yang umumnya berupa nilai bersih dari setiap pendapatan yang berhubungan. 16 7. Pajak Penghasilan Melaporkan pajak penghasilan yang dikenakan atas laba dari operasi perusahaan yang berlanjut 8. Operasi yang Dihentikan Melaporkan keuntungan atau kerugjan material yang berasai dari disposisi segmen. 9. Pos-pos Luar Biasa Laba atau rugi yang timbul dari peristiwa dan transaksi luar biasa yang sifatnya jarang terjadi. 10. Pengaruh Kumulatif dari Perubahan Prinsip Akuntansi Akun yang merekapitulasikan pengaruh bersih pada neraca perubahan dari satu prinsip akuntansi ke prinsip lain. Pengaruh ini dilaporkan dalam laporan laba rugi sebagai suatu nilai bersih pada item pajak tidak beraturan. 11. Laba per Saham Diperoleh dari hasil pembagian laba operasi berkesinambungan dan item luar biasa dengan jumlah lembar saham selama periode laporan. 4. Laba Bersih a. Pengertian Laba Berdasarkan konsep dasar umum laba merupakan jumlah yang dapat dikembalikan oleh entitas kepada investornya sambil tetap mempertahankan tingkat kesejahteraan entitas bersangkutan. 17 Laba didefinisikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK 2002, paragraf 105 : hal 26) melalui Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan, sebagai: Angka residual yang tertinggi setelah semua beban (termasuk penyesuaian pemeliharaan modal, kalau ada) dikurangkan pada penghasilan. Kalau beban melebihi penghasilan, maka jumlah residualnya merupakan kerugian bersih. Angka laba tidak hanya digunakan untuk pengalokasian sumber daya oleh kreditor dan investor. Angka laba juga digunakan untuk menetapkan pajak didasarkan pada undang-undang pajak yang disahkan DPR. Tujuan akhir dari perusahaan adalah memperoleh laba dan tingkat laba yang berhasil diraih sering dijadikan ukuran keberhasilannya, oleh karena itu laba selayaknya diperhatikan dengan baik karena berkitan dengan kelangsungan hidup (going concern) perusahaan. Hal ini sesuai dengan pengertian laba atau rugi bersih untuk periode berjalan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (per 1 April 2002 : PSAK No.25 Paragraf7,8dan9): 1. Semua unsur pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu periode harus tercakup dalam penetapan laba atau rugi bersih untuk periode tersebut kecuali jika standar akuntansi keuangan yang berlaku mensyaratkan atau memperbolehkan sebalikiiya. 2. Biasanya semua unsur pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu periode tercakup dalam penetapan laba atau rugi bersih untuk 18 periode tersebut, tennasuk juga pos luar biasa dan dampak perubahan etimasi akuntansi. Tetapi dalam keadaan tertentu mungkin diperlukan untuk mengeluarkan unsur-unsur tertentu dari laba atau rugi bersih untuk periode berjalan. Pemyataan ini menyangkut dua kondisi tertentu yaitu koreksi atas kesalahan yang mendasar dan dampak perubahan kebijakan akuntansi. 3. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan terdiri atas unsur- unsur berikut, yang masing-masing haras diungkapkan pada laporan iaba rugi: a) laba atau rugi dari aktivitas normal b) pos luar biasa Niswonger et al (1999 : 19) menyatakan bahwa pengertian laba adalah sebagai berikut: Laba bersih atau keuntungan bersih (net income atau net profit) adalah kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi, sedangkan rugi bersih atau (net loss) adalah kelebihan beban terhadap pendapatan. S. Munawir (2002 : 47) menyatakan bahwa pengertian laba adalah sebagai berikut: Laba adalah selisih antara pendapatan yang telah direalisasi dengan biaya yang terjadi untuk mendapatkan pendapatan tersebut. Apabila pendapatan lebih besar daripada biaya, maka dikatakan perusahaan memperoleh laba. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil daripada biaya, maka perusahaan menderita rugi. 19 Secara lebih mas, Skousen et al (2001 :235) menyatakan bahwa laba akuntansi atau disebut juga laba komprehensif didefinisikan sebagai berikut: Pendapatan komprehensif atau perubahan dalam ekuitas usaha bisnis selama 1 (satu) periode dari transaksi dan peristiwa-peristiwa serta keadaan dari sumber non-pemilik. Hal ini meliputi semua perubahan dalam ekuitas selama 1 (satu) periode kecuali yang terjadi dari investasi oleh para pemilik dan pembagian kepada pemilik. b. Unsur-unsur Laba Agar efisiensi manajemen dapat diukur dengan lebih baik, maka komponen atau unsur-unsur income diklasifikasikan sesuai dengan jenis-jenis kegiatan yang berbeda-beda, yaitu: 1. Laba Kotor (Laba Bruto) adalah jumiah penjualan dikurangi harga pokok penjualan (HPP) 2. Laba Operasional adalah laba bruto dikurangi biaya-biaya operasional 3. Laba Bersih Sebelum Pajak Penghasilan dan Pos Luar Biasa adalah laba operasional ditambah / (dikurangi) pendapatan / (beban) Iainlain 4. Laba Bersih Setelah Pos Luar Biasa adalah laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa ditambah pos luar biasa 5. Laba Bersih (Net Income) adalah laba bersih setelah pos luar biasa dikurangi pajak penghasilan 20 Untuk lebih jelasnya elemen / komponen dan urutan penyajian laporan laba rugi dijelaskan oleh Dcatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (per 1 Oktober 2002 : PSAK No.2, Lampiran 2, hal 2.19)yaitu: Penjualan XXX (xxx) Harga Pokok Penjualan Laba Bruto XXX (xxx) Beban Operasional Laba Operasional XXX Pendapatan dan (Beban) Iain-lain (+/-) xxx Laba Sebelum Pajak dan Pos Luar Biasa xxx Pos Luar Biasa xxx Laba Setelah Pos Luar Biasa xxx (xxx) Pajak Penghasilan Laba Bersih xxx C. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas yang digunakan secara berkaitan dengan laporan keuangan yang lain dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. 21 Laporan arus kas oleh Kieso et. al (2002 : 237) didefinisikan sebagai: "laporan yang menyajikan ikhtisar terinci mengenai semua arus masuk dan arus keluar, atau sumber dan penggunaan kas selama suatu periode tertentu." Laporan ams kas merupakan laporan yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu peiusahaan. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Untuk tujuan tersebut arus kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi (Kieso et.al 2002 : 237). Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama suatu periode dan memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan dari raana sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaannya. 2. Pelaporan Arus Kas Laporan arus kas menurut Sofyan S Harahap dalam buku Teori Akuntansi (2005 ; 247) dapat disajikan dalam dua bentuk: a. Direct Method Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas 22 dari kegiatan operasi secara Iengkap (gross), dan baru dilanjutkan dengan kegiatan ivestasi dan pendanaan. Untuk lebih jelasnya susunan laporan arus kas dengan Direct Method, sebagai berikut: Kas Bersih dari Kegiatan Operasi xxx Kas Bersih dari Investasi xxx Kas Bersih dari Kegiatan Pendanaan xxx Kenaikan kas b. xxx Kas Awal Tahun xxx Kas Akhir Tahun xxx Indirect Method Dalam metode ini net income disesuaikan (reconcile) dengan menghilangkan: 1. Pengaruh transaksi yang masih belum direalisir (deferral) dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan deferral income, arus kas masuk dan keluar yang accrued seperti piutang dan hutang. 2. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti penyusutan, amoitisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), dan laba rugi pembatalan hutang (transaksi pendanaan). 23 Untuk lebih jelasnya susunan laporan arus kas dengan Indirect Method, sebagai berikut: Arus Kas yang berasal dari Operasi: Laba Bersih XXX Penyesuaian XXX Kas Bersih dari Kegiatan Operasi XXX Kas Bersih dari Investasi XXX Kas Bersih dari Kegiatan Pendanaan XXX Kenaikankas 3. XXX Kas Awal Tahun XXX KasAkhirTahun XXX KJasifikasi Arus Kas Dalam laporan arus kas penerimaan dan pengeluaran kas dikelompokkan dari sumber sebagai berikut (Sofyan S H 2005 :245 ): a. Aktivitas Operasi Perusahaan Aktivitas operasi meliputi segala transaksi dan yang ikut dalam menentukan laba. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Aktivitas ini biasanya mencakup kegiatan produksi, pengjriman barang, dan pemberian service (pelayanan). 24 Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adaiah (PSAK No.l,paragraf 13): 1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa 2. Penerimaan kas dari mydXty, fees, komisi, dan pendapatan lain 3. Pembayaran kas kepada pemasok barang danjasa 4. Pembayaran kas kepada karyawan 5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, dan manfaat asuransi lainnya. 6. Pembayaran kas atau penerimaan kembaii (restitusi) pajak penghasilan 7. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak transaksi usaha dan perdagangan. b. Aktivitas lnvestasi Aktivitas investasi meliputi pembelian dan penjualan instrument keuangan yang tidak dimaksudkan untuk perdagangan. Yang termasuk dalam kegiatan ini adaiah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas, antara lain menerima dan menagih pinjaman, hutang, surat berharga atau modal, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya yang digunakan dalam proses produksi. 25 Beberapa contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah (PSAKNo.l,paragrafl5): 1. Pembayaran arus kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain 2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain 3. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain 4. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak Iain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan) 5. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, option contracts dan swap contracts kecuali yang dilakukan untuk tujuan perdagangan c Kegiatan Pendanaan Aktivitas pendanaan meliputi transaksi dan peristiwa pada saat kas didapatkan dari atau dikembatikan kepada pemilik dan kreditur. Yang termasuk aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan, antara lain mendapatkan sumber-sumber dana dari pemilik, meminjam dan membayar hutang kembali atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang tertentu. 26 Beberapa contoh arus kas dari akfivitas pendanaaii adalah (PSAKNo.l,paragrafl6): 1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya 2. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik aau menebus saham perusahaan 3. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya 4. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee)