1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan

advertisement
BABn
LANDASAN TEORI
A. LaporanKeuangan
1.
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan akuntansi yang menghasilkan
infonnasi yang dapat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan.
Laporan keuangan memberikan gambaran tentang perolehan maupun
pemanfaatan sumber daya perusahaan serta kinerja keuangan perusahaan.
Laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan
perusahaan dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di masa
mendatang (Niswonger etal 1999).
Menurut
Ikatan
Akuntan
Indonesia
dalam
Standar
Akuntansi
Keuangan (PSAK-Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan
Keuangan, Paragraf 7 : hal 2) menjelaskan bahwa:
Laporan
keuangan
merupakan
bagian
dari
proses
pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan Iaba rugi. laporan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalara berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas
atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Disamping itu juga termasuk skedul dan infonnasi tambahan yang
berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan
segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh
perubahan harga.
2. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan
a. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan seperti yang dikemukakan oleh IAI (PSAK-
Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan,
paragraf 12 : nal 4) bertujuan untuk:
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta pembahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa
yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban
(stewardship) manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
Informasi dalam laporan keuangan utamanya digunakan untuk
pengambilan
keputusan
ekonomis,
yang
penggunaannya
untuk
meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang
timbul dari keputusan ekonomis yang diambil. Sehingga tujuan
laporan keuangan digolongkan sebagai berikut (Sofyan S H, 2005 :
205) :
1. Tujuan Khusus
Tujuan
khusus
dari
laporan
keuangan
adalah
untuk
menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan pembahan
posisi keuangan Iainnya secara wajar dan sesuai prinsip akuntansi
berlaku urnum.
2. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum laporan keuangan sebagai berikut:
i.
Memberikan
infonnasi yang terpercaya tentang sumber-
sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan.
ii.
Memberikan
informasi
yang
terpercaya
tentang
sumber
kekayaan bersih yang berasal dan kegiatan usaha dalam
mencari laba.
iii.
Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
iv.
Memberikan
informasi
yang
diperlukan
lainnya
tentang
perubahan harta dan kewajibaa
v.
Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan
pemakai laporan.
3.
Tujuan Kualitatif
i.
Relevance.
Memilih
informasi
membantu
pemakai
laporan
yang
benar-benar
keuangan
dalam
dapat
proses
pengambilan keputusan.
ii.
Utiderstandability.
Informasi yang dipilih untuk disajikan
bukan saja yang penting tetapi juga hams merupakan informasi
yang dimengerti pemakainya.
iii.
Verifiability. Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh
pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama.
iv. Neutrality. Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan. Infonnasi dimaksudkan untuk pihak
umum bukan pihak tertentu saja.
v.
Timeliness.
Laporan
akuntansi
hanya
bermanfaat
untuk
pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang
tepat.
vi.
Comparability.
Infonnasi
akuntansi
hams
dapat
saling
dibandingkan, artinya akuntansi hams memiliki prinsip yang
sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain,
vii.
Completeness.
Inforraasi akuntansi yang dilaporkan hams
mencakup semua kebutuhan yang layak dan para pemakai.
b.
Manfaat Laporan Keuangan
Laporan keuangan seperti yang tercantum dalara tujuan iaporan
keuangan menumt IAI, memberikan manfaat antara lain:
i. Memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas serta kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan arus
kas tersebut.
ii.
Memprediksi kebutuhan pinjaman di masa depan dan bagaimana
laba dan arus kas di masa depan akan didistribusikan kepada
mereka yang memiliki hak di dalam perusahaan.
hi.
Memprediksi
kemampuan
perusahaan
komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo.
dalam
pemenuhan
iv.
Menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin
dikendalikan di masa depan.
v. Menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi seiama periode
pelaporan.
3. Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan ■ PSAK No.l (per I April 2002) terdiri dari lima komponen
yaitu neraca, iaporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus
kas dan catatan atas laporan keuangan.
a) Neraca
Neraca melaporkan jumlah aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik
pada tanggal tertentu. Neraca juga menyediakan infonnasi mengenai
sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan, kewajiban
kepada kreditor, dan ekuitas pemilik dalam sumber daya bersih.
b) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban seiama periode
waktu tertentu. Laporan laba rugi juga menyediakan infonnasi yang
diperlukan
investor
dan
kreditor
dalam
memprediksi
jumlah,
penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan.
c) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan ini melaporkan perubahan ekuitas pemilik seiama jangka
waktu tertentu. Laporan ini menunjukkan laba atau rugi periode
10
bersangkutan, setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan dan
kenigian, pengamh kumulatif dari pembahan kebijakan akuntansi,
transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik, saldo
akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta
perubahannya, dan rekonsiliasi antara nilai tercatat masing-masing
jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode.
d) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas melaporkan
arus kas selama periode tertentu dan
dikJasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaaa
Klasifikasi
terebut
memberikan
infonnasi
yang
memungkinkan
pengguna laporan keuangan untuk menifai pengaruh aktivitas-aktivitas
tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah
kas dan setara kas.
e) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catalan atas laporan keuangan mengungkapkan:
1. Infonnasi
tentang
dasar
penyusunan
laporan
keuangan
dan
kebijakan akuntansi yang dipilib dan diterapkan terhadap peristiwa
dan transaksi yang penring.
2. Infonnasi yang diwajibkan dalam Pemyataan Standar Akuntansi
Keuangan tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas dan laporan pembahan ekuitas.
3. Infonnasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan
tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar
11
B. Laporan Laba Rugi
1.
Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakaii komponen laporan keuangan yang
menyajikan berbagai pendapatan dan biaya yang terjadi dalam periode
waktu tertentu. Secara umum periode yang sering disajikan adalah laporan
yang bersifat tahunan, meskipun tidak tetutup kemungkinan laporan laba
nigi bersiiat semesteran maupun triwulanan, tergantung dari keperluan
penggunanya. Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk
mendapatan hasil, dan laba (rugi) perusahaan selama suatu periode
tertentu.
Adapun pengertian laporan laba rugi dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 25 (PSAK, IAI 2002 : 25.1) dijelaskan sebagai
berikut: " laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan
kinerja dari suatu perusahaan selama suatu periode tertentu."
Kieso et.al (2002 : 150) menjelaskan laporan laba rugi (income
statement) sebagai :
" laporan yang mengukur keberhasilan operasi
perusahaan selama periode waktu tertentu."
Menurut S.Munawir (2002 : 47), dijelaskan tentang laporan laba
rugi sebagai berikut:
Laporan laba rugi merupakan ringkasan dari hasil operasi
perusahaan selama periode tertentu, sehingga merupakan^ow report
(aliran keuangan). Laporan laba rugi memberikan informasi tentang
keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan, karena
keberhasilan perusahaan pada umumnya diukur dengan laba yang
diperoleh oleh manajemen selama periode tertentu.
12
2.
Pelaporan Laba Rugi
a,
Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung
Merupakan sebuah format laba rugi yang mengkombinasikan
penghasilan dan keuntungan dan pengurangan biaya dan kerugian,
yang terjadi di dalam penghasilan dari operasi berkesinambungan, item
tidak beraturan, dan item-item luar biasa kemudian ditambahkan atau
dikurangkan untuk sampai pada laba bersih.
Dalam laporan laba rugi bentuk langsung, hanya ada dua
pengelompokan yaitu pendapatan dan beban. Pendapatan dikurangkan
dengan beban untuk menghitung laba bersih atau rugi bersih. Istilah
"langsung" muncul karena perhitungan laba bersih hanya memerlukan
satu pengurangan. Pajak penghasilan seringkali dilaporkan terpisah
sebagai pos terakhir sebelum laba bersih untuk memperlihatkan
hubungannya dengan laba sebelum pajak penghasilan.
Single step income statement diilustrasikan dengan bentuk
laporan dengan susunan sebagai berikut (Kieso et.al 2002 :155):
Pendapatan
xxx
Beban
temp
Pendapatan sebelum pajak
Pajak penghasilan
Laba kena pajak
xxx
Cxxx")
xxx
Laba bersih
xxx
Penghasilan per sabam biasa
xxx
13
Keunggulan utama format laporan laba nigi iangsung terletak
pada kesederhanaan dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos
pendapatan atau bebari lebih diprioritaskan dari yang Iainnya.
b. Laporan Laba Rugi Bertahap
Merupakan sebuah format laporan laba rugi yang mencakup
pendapatan operasi dan biaya yang terjadi di dalam penghasilan
operasi. Dari angka ini, perolehan keuntungan dan kerugian kemudian
ditambahkan
atau
dikurangkan
hingga
sampai
pada
periode
berkelanjutan. Item tidak beraturan dan item luar biasa kemudian
ditambahkan atau dikurangi sampai laba bersih diperoleh.
Laporan laba rugi bertahap (multiple step income statement)
memisahkan aktivitas operasi dan aktivitas non-operasi perusahaan,
serta menandingkan biaya
berhubungan
dan
dan beban dengan pendekatan yang
menampilkan
berbagai
komponen
laba
yang
digunakan untuk menghitung rasio yang akan dipakai dalam menilai
kinerja perusahaan.
Multiple step income statement diilustrasikan dengan bentuk
laporan dengan susunan sebagai berikut (Kieso et.al 2002 :156):
Pendapatan penjualan
Harga pokok penjualan
Laba kotor atas penjualan
Beban operasi
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
14
Laba dari operasi
Pendapatan dan keuntungan lainnya
XXX
Beban dan kerugian lainnya
XXX
Laba sebelum pajak penghasilan
Pajak penghasilan
3.
XXX
XXX
(xxx)
Laba bersih
XXX
Laba per lembar saham
XXX
Komponen Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi untuk periode teitentu hams menggambarkan
semua penghasilan yang diakui dan seluruh biaya yang dikeluarkan dan
dibebankan tanpa meliliat berasaf dari kegiatan operasi atau tidak. Apakah
laporan laba rugi
bersifat single step maupun multiple step yang
digunakan, transaksi tidak biasa seperti operasi yang dihentikan, pos-pos
luar biasa, dan penganih kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi harus
dilaporkan secara terpisah setelah laba dari operasi berlanjut
Suatu laporan laba rugi mencakup komponen sebagai berikut (Kieso
et.al 2002 :157) :
1.
Penjualan atau Pendapatan
Pendapatan melaporkan total penjualan selama periode berjalan,
menyajikan penjualan, diskon, retur penjualan, dan informasi lainnya
yang berhubungan.
15
2.
Harga Pokok Penjualan (cost ofgoods sold)
Memperlihatkan harga pokok barang yang dijual untuk mendapatkan
penjualan. Harga pokok penjualan merupakan jumlah bulat dari
persediaan awal,
pembelian bersih,
dan semua pembelian lain,
pengangkutan, dan biaya simpan barang berhubungan dengan akuisisi
barang.
3.
Beban Penjualan
Mencannunkan
daftar
beban-beban
yang
berasal
dari
upaya
perusahaan untuk melakukan penjualan, meliputi gaji penjualan,
periklanan dan pameran toko, depresiasi perabotan toko dan peralatan,
dan biaya pengantaran barang.
4.
Beban Adminitrasi atau Umum
Melaporkan beban-beban aministrasi dan umum, meliputi gaji pejabat
dan pegawai kantor dan daflar pajak yang terkait, telepon, perangko,
lisensi, dan jasa akuntan.
5.
Pendapatan dan Keuntungan Lain
Daftar pendapatan yang dihasilkan atau keuntungan yang terjadi dari
transaksi non-operasi, yang umumnya berupa nilai bersih dari beban
yang terkait.
6.
Beban dan Kerugian Lain
Daflar beban atau kerugian yang terjadi dari transaksi non-operasi,
yang umumnya berupa nilai bersih dari setiap pendapatan yang
berhubungan.
16
7.
Pajak Penghasilan
Melaporkan pajak penghasilan yang dikenakan atas laba dari operasi
perusahaan yang berlanjut
8.
Operasi yang Dihentikan
Melaporkan keuntungan atau kerugjan material yang berasai dari
disposisi segmen.
9. Pos-pos Luar Biasa
Laba atau rugi yang timbul dari peristiwa dan transaksi luar biasa yang
sifatnya jarang terjadi.
10. Pengaruh Kumulatif dari Perubahan Prinsip Akuntansi
Akun yang merekapitulasikan pengaruh bersih pada neraca perubahan
dari satu prinsip akuntansi ke prinsip lain. Pengaruh ini dilaporkan
dalam laporan laba rugi sebagai suatu nilai bersih pada item pajak
tidak beraturan.
11. Laba per Saham
Diperoleh dari hasil pembagian laba operasi berkesinambungan dan
item luar biasa dengan jumlah lembar saham selama periode laporan.
4.
Laba Bersih
a. Pengertian Laba
Berdasarkan konsep dasar umum laba merupakan jumlah yang
dapat dikembalikan oleh entitas kepada investornya sambil tetap
mempertahankan tingkat kesejahteraan entitas bersangkutan.
17
Laba didefinisikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK 2002,
paragraf 105 : hal 26) melalui Kerangka Dasar Penyusunan Dan
Penyajian Laporan Keuangan, sebagai:
Angka residual yang tertinggi setelah semua beban (termasuk
penyesuaian pemeliharaan modal, kalau ada) dikurangkan pada
penghasilan. Kalau beban melebihi penghasilan, maka jumlah
residualnya merupakan kerugian bersih.
Angka laba tidak hanya digunakan untuk pengalokasian sumber
daya oleh kreditor dan investor. Angka laba juga digunakan untuk
menetapkan
pajak
didasarkan
pada
undang-undang
pajak yang
disahkan DPR.
Tujuan akhir dari perusahaan adalah memperoleh laba dan
tingkat
laba
yang
berhasil
diraih
sering
dijadikan
ukuran
keberhasilannya, oleh karena itu laba selayaknya diperhatikan dengan
baik karena berkitan dengan kelangsungan hidup (going concern)
perusahaan. Hal ini sesuai dengan pengertian laba atau rugi bersih
untuk periode berjalan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam
Standar Akuntansi Keuangan (per 1 April 2002 : PSAK No.25
Paragraf7,8dan9):
1.
Semua unsur pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu
periode harus tercakup dalam penetapan laba atau rugi bersih untuk
periode tersebut kecuali jika standar akuntansi keuangan yang
berlaku mensyaratkan atau memperbolehkan sebalikiiya.
2.
Biasanya
semua unsur pendapatan dan beban yang diakui dalam
suatu periode tercakup dalam penetapan laba atau rugi bersih untuk
18
periode tersebut, tennasuk juga pos luar biasa dan dampak
perubahan etimasi akuntansi.
Tetapi dalam keadaan tertentu
mungkin diperlukan untuk mengeluarkan unsur-unsur tertentu dari
laba atau rugi bersih untuk periode berjalan. Pemyataan ini
menyangkut dua kondisi tertentu yaitu koreksi atas kesalahan yang
mendasar dan dampak perubahan kebijakan akuntansi.
3. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan terdiri atas unsur-
unsur berikut, yang masing-masing haras diungkapkan pada
laporan iaba rugi:
a) laba atau rugi dari aktivitas normal
b) pos luar biasa
Niswonger et al (1999 : 19) menyatakan bahwa pengertian laba
adalah sebagai berikut:
Laba bersih atau keuntungan bersih (net income atau net profit)
adalah kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi,
sedangkan rugi bersih atau (net loss) adalah kelebihan beban
terhadap pendapatan.
S. Munawir (2002 : 47) menyatakan bahwa pengertian laba
adalah sebagai berikut:
Laba adalah selisih antara pendapatan yang telah direalisasi dengan
biaya yang terjadi untuk mendapatkan pendapatan tersebut. Apabila
pendapatan lebih besar daripada biaya, maka dikatakan perusahaan
memperoleh laba. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil daripada
biaya, maka perusahaan menderita rugi.
19
Secara lebih mas, Skousen et al (2001 :235) menyatakan bahwa
laba akuntansi atau disebut juga laba komprehensif didefinisikan
sebagai berikut:
Pendapatan komprehensif atau perubahan dalam ekuitas usaha
bisnis selama 1 (satu) periode dari transaksi dan peristiwa-peristiwa
serta keadaan dari sumber non-pemilik. Hal ini meliputi semua
perubahan dalam ekuitas selama 1 (satu) periode kecuali yang
terjadi dari investasi oleh para pemilik dan pembagian kepada
pemilik.
b. Unsur-unsur Laba
Agar efisiensi manajemen dapat diukur dengan lebih baik, maka
komponen atau unsur-unsur income diklasifikasikan sesuai dengan
jenis-jenis kegiatan yang berbeda-beda, yaitu:
1.
Laba Kotor (Laba Bruto) adalah jumiah penjualan dikurangi harga
pokok penjualan (HPP)
2. Laba
Operasional
adalah
laba
bruto
dikurangi
biaya-biaya
operasional
3.
Laba Bersih Sebelum Pajak Penghasilan dan Pos Luar Biasa adalah
laba operasional ditambah / (dikurangi) pendapatan / (beban) Iainlain
4.
Laba Bersih Setelah Pos Luar Biasa adalah laba bersih sebelum
pajak dan pos luar biasa ditambah pos luar biasa
5. Laba Bersih (Net Income) adalah laba bersih setelah pos luar biasa
dikurangi pajak penghasilan
20
Untuk lebih jelasnya elemen / komponen dan urutan penyajian
laporan laba rugi dijelaskan oleh Dcatan Akuntan Indonesia dalam Standar
Akuntansi Keuangan (per 1 Oktober 2002 : PSAK No.2, Lampiran 2, hal
2.19)yaitu:
Penjualan
XXX
(xxx)
Harga Pokok Penjualan
Laba Bruto
XXX
(xxx)
Beban Operasional
Laba Operasional
XXX
Pendapatan dan (Beban) Iain-lain (+/-)
xxx
Laba Sebelum Pajak dan Pos Luar Biasa
xxx
Pos Luar Biasa
xxx
Laba Setelah Pos Luar Biasa
xxx
(xxx)
Pajak Penghasilan
Laba Bersih
xxx
C. Laporan Arus Kas
1.
Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas yang digunakan secara berkaitan dengan laporan
keuangan yang lain dapat memberikan informasi yang memungkinkan
para
pemakai untuk mengevaluasi perubahan
dalam
aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan dan kemampuan untuk mempengaruhi
jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan
keadaan dan peluang.
21
Laporan arus kas oleh Kieso et. al (2002 : 237) didefinisikan
sebagai: "laporan yang menyajikan ikhtisar terinci mengenai semua arus
masuk dan arus keluar, atau sumber dan penggunaan kas selama suatu
periode tertentu."
Laporan ams kas merupakan laporan yang memberikan informasi
historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu peiusahaan.
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang
relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan
selama suatu periode. Untuk tujuan tersebut arus kas diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing)
selama suatu periode akuntansi (Kieso et.al 2002 : 237). Laporan arus kas
disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama suatu periode dan
memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan tersebut dengan
menunjukkan
dari
raana
sumber
penerimaan
kas
dan
untuk
apa
penggunaannya.
2.
Pelaporan Arus Kas
Laporan arus kas menurut Sofyan S Harahap dalam buku Teori
Akuntansi (2005 ; 247) dapat disajikan dalam dua bentuk:
a.
Direct Method
Dalam metode
ini
pelaporan
arus
kas
dilakukan dengan
cara
melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas
22
dari kegiatan operasi secara Iengkap (gross), dan baru dilanjutkan
dengan kegiatan ivestasi dan pendanaan.
Untuk lebih jelasnya susunan laporan arus kas dengan Direct
Method, sebagai berikut:
Kas Bersih dari Kegiatan Operasi
xxx
Kas Bersih dari Investasi
xxx
Kas Bersih dari Kegiatan Pendanaan
xxx
Kenaikan kas
b.
xxx
Kas Awal Tahun
xxx
Kas Akhir Tahun
xxx
Indirect Method
Dalam
metode
ini
net
income
disesuaikan
(reconcile)
dengan
menghilangkan:
1. Pengaruh transaksi
yang masih belum direalisir (deferral) dari
arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti
perubahan jumlah persediaan deferral income, arus kas masuk dan
keluar yang accrued seperti piutang dan hutang.
2. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan
pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti penyusutan,
amoitisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi
yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), dan
laba rugi pembatalan hutang (transaksi pendanaan).
23
Untuk lebih jelasnya susunan laporan arus kas dengan Indirect
Method, sebagai berikut:
Arus Kas yang berasal dari Operasi:
Laba Bersih
XXX
Penyesuaian
XXX
Kas Bersih dari Kegiatan Operasi
XXX
Kas Bersih dari Investasi
XXX
Kas Bersih dari Kegiatan Pendanaan
XXX
Kenaikankas
3.
XXX
Kas Awal Tahun
XXX
KasAkhirTahun
XXX
KJasifikasi Arus Kas
Dalam
laporan
arus
kas
penerimaan
dan
pengeluaran
kas
dikelompokkan dari sumber sebagai berikut (Sofyan S H 2005 :245 ):
a. Aktivitas Operasi Perusahaan
Aktivitas operasi meliputi segala transaksi dan yang ikut dalam
menentukan laba. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Aktivitas ini biasanya
mencakup kegiatan produksi, pengjriman barang, dan pemberian
service (pelayanan).
24
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adaiah (PSAK
No.l,paragraf 13):
1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
2.
Penerimaan kas dari mydXty, fees, komisi, dan pendapatan lain
3.
Pembayaran kas kepada pemasok barang danjasa
4. Pembayaran kas kepada karyawan
5. Penerimaan
dan pembayaran
kas
oleh
perusahaan
asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, dan manfaat asuransi lainnya.
6. Pembayaran
kas
atau
penerimaan
kembaii
(restitusi)
pajak
penghasilan
7.
Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak transaksi usaha dan
perdagangan.
b.
Aktivitas lnvestasi
Aktivitas investasi meliputi pembelian dan penjualan instrument
keuangan yang tidak dimaksudkan untuk perdagangan. Yang termasuk
dalam kegiatan ini adaiah perolehan dan pelepasan aktiva jangka
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas, antara lain
menerima dan menagih pinjaman, hutang, surat berharga atau modal,
aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya yang digunakan dalam proses
produksi.
25
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah
(PSAKNo.l,paragrafl5):
1. Pembayaran arus kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak
berwujud, dan aktiva jangka panjang lain
2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan,
aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain
3. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain
4.
Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak Iain serta
pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan)
5.
Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts,
option
contracts dan swap contracts kecuali yang dilakukan untuk tujuan
perdagangan
c
Kegiatan Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi transaksi dan peristiwa pada saat
kas didapatkan dari atau dikembatikan kepada pemilik dan kreditur.
Yang
termasuk
aktivitas
pendanaan
adalah
aktivitas
yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan
pinjaman jangka
panjang perusahaan,
antara
lain mendapatkan
sumber-sumber dana dari pemilik, meminjam dan membayar hutang
kembali atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar
hutang tertentu.
26
Beberapa contoh arus kas dari akfivitas pendanaaii adalah
(PSAKNo.l,paragrafl6):
1.
Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya
2.
Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik aau
menebus saham perusahaan
3.
Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan
pinjaman lainnya
4.
Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee)
Download