analisa investasi pembangunan jalan palangka raya

advertisement
C-4-1
ANALISA INVESTASI PEMBANGUNAN JALAN
PALANGKA RAYA – BUNTOK KABUPATEN BARITO SELATAN
PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
Sangkurun Alex, Christiono Utomo, Rianto B. Adihardjo
Laboratorium Manajemen Konstruksi Teknik Sipil FTSP – ITS
Gedung Teknik Sipil Lt.1 telp 031-5939925
email: [email protected]
ABSTRAK
Saat ini jarak jalan yang menghubungkan Palangka Raya – Buntok sepanjang
501 km harus melalui Banjarmasin, sedangkan ruas jalan Palangka Raya – Buntok yang
dapat dilewati langsung sepanjang 201 km, merupakan jalan utama untuk
menghubungkan antar kabupaten dengan ibu kota propinsi Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur..
Untuk mengetahui manfaat dibangunnya jalan Palangka Raya – Buntok maka
dilakukan pengkajian melalui analisa teknis dan ekonomis. Tinjauan terhadap aspek
teknis adalah volume lalu lintas yang akan pindah ke jalan baru, trase jalan yang akan
dibangun, umur rencana serta data penunjang lainnya. Sedangkan dari aspek ekonomis,
biaya-biaya yang dikeluarkan meliputi biaya pengadaan tanah, biaya konstruksi dan
pemeliharaan serta biaya pengembangan pertanian. Manfaat yang diperoleh adalah
penghematan biaya operasi kendaraan, penghematan nilai waktu kendaraan,
penghematan harga sembako dan retribusi pertanian. Disamping manfaat yang
diperoleh, juga akan ditinjau pengurangan manfaat yang terjadi sebagai akibat
berkurangnya pemanfaatan jalur lama.
Hasil yang diperoleh dari analisa teknis adalah LHR yang akan masuk jalan baru
pada tahun 2024 adalah 9.799 smp/hari. Lebar perkerasan jalan 7 m dengan lebar daerah
milik jalan 23 m. Dari segi ekonomi, biaya investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini
adalah sebesar Rp.177.963.000.000,- dengan suku bunga 15% diperoleh NPV = Rp.
747.662.384.065,-. BCR =3,5 dengan IRR = 46,95%. Dari hasil perhitungan analisa
sensitifitas dengan menurunkan biaya operasi kendaran, penghematan nilai waktu,
penghematan harga sembako tetap diperoleh NPV (positif), BCR > 1 dan IRR > 15%.
Kata kunci : Analisa Investasi, Jalan Raya
Pendahuluan
Kalimantan Tengah sebagai salah satu propinsi di Indonesia yang mempunyai
jaringan jalan penghubung antar kota/wilayah yang terbatas, namun kondisi wilayah
pada daerah tersebut umumnya banyak terdapat sungai-sungai besar yang merupakan
sarana transportasi utama untuk menghubungkan antar wilayah yang ada di propinsi
Kalimantan Tengah. Menyikapi kondisi tersebut, sangat diperlukan pembangunan dan
peningkatan jaringan jalan dan jembatan guna meningkatkan jasa angkutan khususnya
angkutan darat. Selain itu diharapkan dengan adanya prasarana jalan dan jembatan di
wilayah tersebut akan memberikan manfaat baik langsung maupun tidak langsung
terhadap daerah-daerah yang terisolir disekitarnya, serta dapat merangsang percepatan
pertumbuhan ekonomi daerah yang berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan asli
____________________________________________________________________________
ISBN : 979-99302-0-0
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-4-2
daerah dan penyempurnaan sistem jaringan angkutan di wilayah tersebut. Dampaknya
akan mempengaruhi pengembangan di sektor industri, pengolahan hasil hutan,
perkebunan serta pertanian yang terdapat di wilayah tersebut
Ruas jalan Palangka Raya-Buntok ini, merupakan jalan strategis yang
menghubungkan ibukota propinsi Kalimantan Tengah dengan kabupaten yang ada
diwilayah Barito seperti, kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan
Murung Raya serta dapat menghubungkan dengan propinsi Kalimantan Selatan dan
propinsi Kalimantan Timur, serta daerah-daerah sepanjang 501 km yang selama ini
menjadi akses distribusi arus orang dan barang yang menuju ke Palangka Raya dengan
melalui propinsi Kalimantan Selatan (Banjarmasin). Pembangunan ruas jalan Palangka
Raya-Buntok merupakan investasi yang diharapkan dapat mendukung percepatan
pembangunan di berbagai sektor seperti sektor pertanian, perkebunan, industri serta
dapat mengurangi biaya dan waktu melalaui transportasi darat dengan jasa angkutan
yang lebih murah, mudah dan teratur. Kondisi eksisting ruas jalan Palangka RayaBuntok pada saat ini masih belum biasa dilalui oleh aktivitas umum karena belum
dibangunnya prasarana jembatan dan gorong-gorong disepanjang ruas jalan tersebut.
Demi tujuan tersebut maka akan dilakukan pembangunan pada ruas jalan
Palangka Raya-Buntok dengan cara mengoptimalkan pertumbuhan arus lalu lintas orang
dan barang sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil pendapatan asli daerah.
Supaya rencana tersebut dapat berjalan dengan lancar maka perlu dilakukan analisa
teknis dan ekonomis sehingga penggunaan dana yang besar dapat dimanfaat secara
optimal dengan hasil sesuai yang diharapkan.
Metodologi Penelitian
Tabel 1. Metode Penelitian
VA
RIABEL
INDIKATOR
Biaya Operasional
Kendaraan
YANG DIUKUR
DATA
Penghematan Biaya
Operasional Kendaraan

Depresiasi

Pemakaian Bahan

Minyak Pelumas

Ban
Bakar

Pemeliharaan
BEN
EFIT
Perbaikan dan
Waktu Perjalanan
Estimasi Nilai Waktu

Jenis Kendaraan
Penumpang Zone Jalan
Kontribusi Pajak
Harga Tanah

Luas Areal Tanah
Serta Jumlah Dari Bangunan
Bumi dan
Bangunan

Produksi Hasil

Harga Tanah
Pertanian
Pengembangan
Pajak Retribusi
Daerah
Pengadaan Tanah
Biaya Pengadaan
Tanah
Konstruksi
Pemeliharaan Jalan
CO
Biaya Konstruksi
Biaya Pemeliharaan
Rutin dan Berkala

Harga-harga
berkaitan Dengan Konstruksi

Harga-harga
berkaitan Dengan Pemeliharaan
ST
____________________________________________________________________________
ISBN : 979-99302-0-0
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-4-3
Analisa Teknis
Kendaraan Rencana
Prediksi data LHR pada tahun 2004 dengan jumlah kendaraan berat sebanyak
1.287 buah, kendaraan ringan sebanyak 1.720 buah dan sepeda motor sebanyak 1.118
buah
Volume Lalu-Lintas Harian Rata-Rata (LHR)
Berdasarkan hasil survei LHR, data eksisting pada jalan lama dari tahun 2000
sampai dengan 2004 diperoleh LHR rata-rata, untuk tahun 2000 berjumlah 6.233 buah,
tahun 2001 berjumlah 7.023 buah, tahun 2002 berjumlah 7.603 buah, tahun 2003
berjumlah 8.110 buah dan tahun 2004 berjumlah 8.595 buah. Jumlah LHR sampai
dengan tahun 2024 dapat dihitung dengan regresi linier berjumlah 20.415 sedangkan
LHR yang masuk ke jalan baru berjumlah 9.799 buah
Kapasitas jalan
Berdasarkan jumlah prediksi LHR sampai akhir rencana (2024) berjumlah
17.754, dan kapasitas sebenarnya berjumlah 74.400 LHR/hari sehingga dapat
ditentukan derajat kejenuhan (DS) dengan perhitungan sebagai berikut :
Q (arus lalu lintas tahun 2024) = 20.415 LHR/hari
C (kapasitas sesungguhnya)
= 74.400 LHR/hari
DS = 17.754/74.400 = 0,24 < 1
(Tidak terdapat permasalahan kapasitas sampai akhir tahun rencana 2024)
Analisa Biaya
Biaya pembebasan tanah (23x201.000XRp.2.000)
Biaya pembangunan fisik (jembatan rangka besi Rp.
118.750.000.000,- dan biaya konstruksi jalan sebesar Rp.
45.085.000.000,Biaya perencanaan (Rp. 2.949.030.000,-) dan
pengawasan (Rp. 1.933.253.000,-)
Biaya pemeliharaan rutin per tahun (Rp.
2.814.000.000,-) dan berkala per lima tahun (Rp.
4.522.500.000)
Biaya pengembangan pertanian padi sawah seluas
3.500 Ha yang digarap selama 2 tahun. Biaya pembebasan
tanah/ha Rp. 4.000.000,- dan biaya pemupukan/ha Rp.
2.000.000,- (kenaikan 10% per tahun)
Rp.
9.246.000.000,Rp.
163.835.000.000,Rp.
4.882.283.000,Rp.
6.783.750.000,Rp.
7.000.000.000,-
Analisa Manfaat
Manfaat Langsung
a.
PBB Kawasan pemukiman jalan baru
Berdasarkan rencana tata guna lahan disepanjang pembangunan jalan
Palangka Raya-Buntok sepanjang 201 Km dan lebar 60 m diperuntukkan guna lahan
pemukiman sehingga merupakan objek PBB yang akan dipungut pemerintah setiap
tahunnya (Pusat, Daerah Tk. I dan Pemerintah Daerah Tk.II). Berdasarkan klasifikasi
dan besarnya NJOP permukaan bumi berupa tanah tahun 2004 berdasarkan Kepmen
Keu. RI. No.KEP-176WPJ.13/BD.05/2003 Tanggal 19 Desember 2003, kawasan
tersebut
bernilai
jual
Rp.
3.000,-/M2..Nilai
PBB
atas
tanah
____________________________________________________________________________
ISBN : 979-99302-0-0
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-4-4
(0,5%x20%x12.060.000m2xRp.3.000,- = Rp. 36.180.000,-. 10% dari hasil tersebut
merupakan bagian untuk Pemerintah Pusat, sedangkan sisanya untuk Pemerintah
Daerah TK. I dan II. Sehingga Pemda Tk.II mendapat 80% dari nilai sisa tersebut = Rp.
23.444.640 ,b.
PBB Pertanian Padi Sawah
Berdasarkan rencana pengembangan sektor pertanian dengan luas areal
keseluruhan (3500ha x 100m2) 350.000 M2, klasifikasi dan besarnya NJOP permukaan
bumi berupa tanah tahun 2004 yang diatur berdasarkan Kepmen Keu. RI. No.KEP176WPJ.13/BD.05/2003 Tanggal 19 Desember 2003 dan ditetapkan sesuai dengan
Peraturan Daerah (Perda) tahun 2003 untuk kawasan tersebut bernilai jual Rp.2.000,/m2. Nilai PBB atas tanah (0,5%x20%x 350.000m2xRp.2.000 = Rp. 700.000,-. 10% dari
hasil tersebut merupakan bagian untuk Pemerintah Pusat, sedangkan sisanya untuk
Pemerintah Daerah TK. I dan II. Sehingga Pemda Tk.II mendapat 80% dari nilai sisa
tersebut
= Rp. 453.600,c.
PPN dan Retribusi Pertanian Padi Sawah
Perhitungan PPN berdasarkan besar biaya pertanian padi sawah sebesar Rp.
7.000.000.000,-, sehingga besar PPN 10% = Rp. 700.000.000,Analisa Manfaat Tak Langsung
a) Penghematan Biaya Operasi Kendaraan (BOK)
Biaya operasional kendaraan terdiri dari biaya gerak (konsumsi bahan bakar,
konsumsi oli mesin, pemakaian ban, biaya pemeliharaan onderdil kendaraan dan
pekerjanya, biaya awak kendaraan umum dan depresiasi kendaraan) dan biaya tetap
(biaya akibat bunga, biaya asuransi). Untuk analisa ekonomi ini yang dibahas hanya
konsumsi bahan bakar dan Biaya Operasi Kendaraan saja. Dengan formula C = a + b/V
+ cV + d IRI + e IRI² (MKJI, 1977) maka nilai biaya operasi kendaraan untuk jalan
lama = 318 Rp/Km dan untuk jalan baru = 270 Rp/Km.
Jadi Penghematan BOKxsmp/hari/2arahx360harix35Km
= 48x4.409x360x45
= 1.838.328.743,- Rp/tahun
b) Penghematan Nilai Waktu
Berdasarkan kondisi dan tingkatannya Kabupaten Kotawaringin Barat termasuk
dalah zona medium dengan nilai waktu penumpang Rp.235 perhari. Kabupaten
Kotawaringin Barat dianggap zona medium, nilai penghematan waktu kendaraan truck
merupakan penjumlahan antara nilai waktu komoditas terangkut per jam dan nilai waktu
awak kendaraan. Jam kerja efektif dalah satu hari dianggap selama 7 jam.
LHR (kendaraan ringan)
= 4.548.hari/2 arah ; nilai waktu =
2.961,00Rp/hari
LHR (kendaraan berat)
= 3.032/hari/2 arah ; nilai waktu = 4.935 Rp/hari
LHR (sepeda motor) = 7.579/hari/2 arah ; nilai waktu = 1.233,75 Rp/hari
Penghematan waktu = (Jarak Lama/Kec.Lama)-(Jarak Baru/Kec.Baru)
= (180/24)-(35/33) = 6,44jam
Total penghematan waktu selama setahun = (LHRxPengh waktuxNilai
waktu)x360 = 87.579.388.868,- Rp/Thn. Total nilai waktu dalam setahun per KM
=2.502.182.539Rp/Thn.
____________________________________________________________________________
ISBN : 979-99302-0-0
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-4-5
c) Penghematan Harga Sembako
Berdasarkan hasil prediksi jumlah penduduk yang dijadikan parameter
perbandingan harga sembako yaitu Palangka Raya-Buntok pada tahun 2004 berjumlah
331.063 Jiwa dan pada tahun akhir rencana 2024 berjumlah 407.223 Jiwa Sedangkan
selisih harga sembako pertahun Rp.135.000 tabel 5.13. Berdasarkan hasil perhitungan
besarnya pengurangan harga sembako untuk tahun 2005 sebesar Rp.5.561.858.400,sedangkan sampai akhir tahun rencana 2024 sebesar Rp.6.841.346.400,Disbenefit (Pengurangan manfaat)
Pengurangan manfaat lebih pendek jarak tempuh yang ditempuh lebih pendek
serta dari segi waktu dan biaya dan mengurangai aktivitas masyarakat untuk jalur lama
darat dan sungai. Umumnya jenis usaha masyarakat pada jalur lama darat adalah usaha
warung makan dan warung sembako. Sedangkan pada jalur lama sungai adalah
pengusaha taksi jenis speed boat. Penghasilan rata-rata usaha warung makan dan
warung sembako yang berjumlah 667 kios pada tahun 2004 adalah Rp.50.000, sedang
pengusaha taksi speed boat yang berjumlah 339 buah pada tahun 2004 adalah Rp.
70.000 per hari. Sehingga jumlah pengurangan manfaat yang terjadi untuk tahun 2005
sebesar (1.398xRp.85.000x365)+(205xRp.75.000x365) = Rp.48.313.800.000,- dan
sampai akhir tahun rencana yaitu tahun 2024 sebesar (4.457xRp.85.000x360)+
(585xRp.75.000x360) = Rp.152.179.200.000,Perhitungan NPV, BCR dan IRR
Diasumsikan jalan mulai beroperasi pada tahun 2004, sedangkan nilai
manfaatnya akan dirasakan pada tahun berikutnya, maka dapat diketahui sebagai berikut
:
a.
Biaya pembebasan tanah
=
Rp 9.120.000.000,b.
Biaya jalan dan jembatan
c.
Biaya perencanaan dan pengawasan =
Total
=
=
Rp.163.835.000.000,Rp.
4,882.283.000,-
Rp.192.837.283.000,-
Nilai manfaat (benefit) tahun 2004

Nilai manfaat yang dihasilkan untuk tahun 2004 masih belum ada (nol)
Jumlah Manfaat
= Rp. 0,00
Nilai cost tahun 2004
Jumlah biaya (cost) yang dikeluarkan pada tahun 2004 (awal tahun rencana)
adalah sebesar Rp.177.963.283.000,- dengan tingkat suku bunga I=15% dengan
perincian sebagai berikut :

Biaya pembebasan tanah
= Rp. 9.246.000.000,
Biaya konstruksi jalan dan jembatan = Rp.163.835.000.000,
Biaya perencanaan dan pengawasan = Rp. 4.882.283.000,Total biaya yang dikeluarkan
= Rp.177.963.283.000,Manfaat (benefit) yang diperoleh tahun 2005 adalah :
Manfaat langsung

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Kawasan permukiman Jalan Baru
= Rp. 23.444.640,
PBB Pertanian Padi Sawah
= Rp.
453.600,____________________________________________________________________________
ISBN : 979-99302-0-0
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-4-6

PPN+Retribusi Pertanian Padi Sawah
Total manfaat langsung
Manfaat tak langsung

Manfaat Penghematan BOK

Manfaat Nilai Waktu

Manfaat Penghematan Harga Sembako
Total manfaat tak langsung
= Rp. 700.000.000,= Rp. 729.898.240,=
=
=
=
Rp. 3.643.161.788,Rp.172.866.845.862,Rp. 5.561.858.440,Rp. 182.071.866.090,-
Nilai pengurangan manfaat (disbenefit) yang terjadi tahun 2005 adalah :
Pengurangan manfaat angkutan darat
= Rp. 48.313.800.000,Selanjutnya diperoleh nilai sekarang untuk tingkat suku bunga 15%:
Biaya (cost) pada tahun 2005 :

Biaya pemeliharaan rutin
= Rp. 3.080.000.000,
Biaya pertanian
= Rp. 7.000.000.000,Total biaya yang dikeluarkan
= Rp. 10.080.000.000,maka biaya (cost) tahun 2005 dengan I=15% :
tahun2005
= 0,870 x Rp. 10.080.000.000,= Rp. 8.769.600.000,Manfaat (benefit) pada tahun 2005 :
diketahui :
Pengurangan manfaat (disbenefit) tahun 2005
Manfaat yang diperoleh tahun 2005
Tingkat suku bunga I=15%
maka :
Total manfaat yang diperoleh tahun 2005
=
=
=
Rp. 48.313.800.000,Rp.182.795.764.290,0.870
= Rp182.795.764.290Rp48.313.800.000
=
Rp134.481.964.290,- x 0.870
=
Rp116.999.308.932,Dengan nilai Net Present Value (NPV) adalah :
i = 15% ;
NPV = 747.662.384.065,- (positif)
BCR = 3.50
IRR = 46.95%
Perhitungan pada tiap tahun , dapat dilihat pada lampiran.
Hasil Perhitungan Analisa Ekonomi Investasi selama 1 tahun
Berdasarkan hasil perhitungan seperti pada analisa alternatif sebelumnya, maka
dengan melakukan investasi berdasarkan hasil prediksi LHR rencana 20 tahun,
diperoleh rekomendasi yang dapat diterima dan menguntungkan untuk proyek
pembangunan jalan Palangka Raya-Buntok, pada tingkat suku bunga 15% hasil
perhitungannya adalah Net Present Value (NPV) = 747.662.384.065,- (positif) nilai
Benefit Cost Ratio (BCR)= 3.50 (>1) , Internal Rate of Return (IRR) =46.95%
Hasil Perhitungan Analisa Ekonomi Investasi selama 3 tahun
Berdasarkan hasil perhitungan seperti pada analisa alternatif sebelumnya dengan
melakukan investasi berdasarkan hasil prediksi LHR rencana 20 tahun, diperoleh
rekomendasi yang dapat diterima dan menguntungkan untuk proyek pembangunan jalan
____________________________________________________________________________
ISBN : 979-99302-0-0
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-4-7
Palangka Raya-Buntok, pada tingkat suku bunga 15% hasil perhitungannya adalah Net
Present Value (NPV) = 730.521.159.472,- (positif) nilai Benefit Cost Ratio (BCR)=
3.58 (>1) , Internal Rate of Return (IRR) =42.14%
Hasil Perhitungan Analisa Ekonomi Investasi selama 5 tahun
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dengan melakukan investasi berdasarkan
hasil prediksi LHR rencana 20 tahun, diperoleh rekomendasi yang dapat diterima dan
menguntungkan untuk proyek pembangunan jalan Palangka Raya-Buntok, pada tingkat
suku bunga 15% hasil perhitungannya adalah Net Present Value (NPV) =
669.991.586.835,-(positif) nilai Benefit Cost Ratio (BCR) = 3.38 (>1) , Internal Rate of
Return (IRR) = 41.77%.
Rasio Manfaat Biaya Incremental
Dari ketiga hasil analisa ekonomi yang dilakukan tersebut di atas, yakni :
1. Analisa ekonomi dengan investasi dilaksanakan dalam satu tahun (2004);
2. Analisa ekonomi dengan investasi dilaksanakan bertahap selama 5 (lima) tahun
(2004-2009);
3. Analisa ekonomi dengan investasi dilaksanakan berdasarkan pelayanan LHR pada
rencana 20 tahun
Ketiga hasil analisa ekonomi tersebut memberikan rekomendasi yang menguntungkan
sehingga perlu dilakukan pemilihan alternatif terbaik dengan menggunakan pendekatan
menentukan Rasio Manfaat Biaya Incremental.
Untuk membedakan ketiga hasil perhitungan, dilakukan pengkodean sebagai
berikut :
a. A1 adalah hasil analisa ekonomi dengan investasi dilakukan pada satu tahun (2004).
b. A2 adalah hasil analisa ekonomi dengan investasi bertahap dari tahun 2004-2009.
c. A3 adalah hasil analisa ekonomi dengan investasi berdasarkan tahun 2004-2009
Selanjutnya ketiga hasil analisa ekonomi yang terdiri atas Investasi Awal (I),
Manfaat (B) dan Total Biaya (C) tersebut disajikan dalam bentuk tabel 2 berikut
Tabel 2. Investasi Awal, Manfaat dan Total Biaya Hasil Analisa Ekonomi
I
B
C
Hasil Analisa
A2 (3 tahun)
75.432.530.000
A1 (1 tahun)
177.963.283.0
00
1.046.188.738
.526
298.526.354.4
61
1.013.238.511.3
32
282.717.351.86
0
A3 (5 tahun)
45.348.680.60
0
951.402.437.7
01
281.410.850.8
66
2.96
2.91
3.26
Rasio
Manfaat Biaya
Sumber : Hasil Perhitungan Penyusun
Sebelum menentukan rasio manfaat biaya inkremental, terlebih dahulu diurutkan
berdasarkan besarnya biaya seperti Tabel 3.
Tabel 3. Urutan Akumulasi Biaya
No.
1
A1
476.489.637.461
Hasil Analisa
A2
358.149.881.860
A3
326.759.531.4
____________________________________________________________________________
ISBN : 979-99302-0-0
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-4-8
66
Sumber : Hasil Perhitungan Penyusun
Setelah dilakukan beberapa langkah tersebut di atas selanjutnya dilakukan
perhitungan dengan melakukan perbandingan sehingga diperoleh hasil :
a.
Perbandingan pertama A2 dengan A3 sebagai berikut :
BC (i) 2-3= Rp. 358.149.881.860-Rp.326.759.531.466
(Rp.75.432.530.000-Rp.45.348.680.600)+(Rp.282.717.351.860-Rp.281.410.850.866)
Rp. 31.030.000.000
Rp. 31.390.350.394
= 0.99 < 1
Dari perhitungan tersebut diatas diperoleh nilai rasio 0.99> 1, maka yang
terpilih adalah hasil analisa ekonomi A3.
b.
Perbandingan kedua A1 dengan A3 adalah sebagai berikut :
Rp.476.489.637.461-Rp.326.759.531.466
BC (i) 1-3 (Rp.177.963.283.000-Rp.45.348.680.600)+(Rp.298.526.354.461-Rp.281.410.850.866
=
=
1.05 < 1
Dari perhitungan tersebut diatas diperoleh nilai rasio 1.05 > 1, maka
yang terpilih adalah hasil analisa ekonomi A1.
Analisa Sensitifitas
Tabel 4. Analisa Sensitifitas
Sensitifitas 1
Sensitifitas 2
N
Rp.
Rp.
PV
23.990.285.168,18.729.508.182,B
1.08
1.06
CR
IR
20.10%
19.10%
R
M
BOK
dan
Manfaat
etode
penghematan
waktu (benefit) dikali 90%
dikali 90%
Sumber : Perhitungan Penulis
Sensitifitas 3
Rp.
6.788.715.799,1.02
16.58%
Pengurangan
manfaat dikali 90%
Kesimpulan dan saran
Berdasarkan hasil perhitungan pada bab pembahasan, sesuai dengan tujuan
dilaksanakannya penelitian adalah guna mengetahui alternatif apa saja yang akan
dilakukan dalam pembangunan jalan Palangka Raya-Buntok.
Aspek Teknis
Jalan Palangka Raya-Buntok berfungsi untuk meghubungkan antara kabupaten
dengan ibukota propinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Timur. Jumlah LHR yang melewati jalan baru tersebut pada tahun 2024 sebanyak 8.025
smp/hari
Ditinjau dari klasifikasi jalan sesuai dengan ketentuan Ditjen Bina Marga, 1997
termasuk jalan arteri yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri
____________________________________________________________________________
ISBN : 979-99302-0-0
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-4-9
perjalanan jarak jauh, kecepatan tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.
Ditinjau dari kondisi eksisting yang ada bahwa kondisi jalan tersebut masih belum bisa
dilalui karena pada beberapa segmen jalan terdapat daerah rawa dan gambut serta badan
jalan masih dari tanah/pasir dan belum dilengkapi dengan prasarana jembatan dan
drainase. Hasil perhitungan indeks tebal perkerasan (ITP) diperoleh :
a.
Jumlah LHR yang masuk pada tahun 2005 sebanyak 8.691 smp/hari dengan
umur rencana selama 20 tahun
b.
Lapis surface atas HRS lebar 7.0 meter dengan tebal 4 cm
c.
Lapis pondasi perkerasan (ATB) lebar 7.0 mt tebal 5 cm
d.
Lapis perkerasan aggrgat klas A lebar 7.25 m dan tebal 20 cm
e.
Lapis aggregat klas B lebar 7.5 m dan tebal 35 cm
f.
Bahu jalan lebar 2.0 meter pada kiri-kanan jalan
g.
Pada ruas jalan Palangka Raya-Buntok dilengkapi drainase dengan kelandaian
1/2 dengan kedalaman 0.5-0.8 meter serta timbunan dengan kelandaian 1/2 dan
ketebalan 0.5-3.0 meter .
h.
Kecepatan kendaraan pada jalan yang baru adalah 45 km/jam
i.
Pada ruas jalan Palangka Raya-Buntok direncanakan dibangun beberapa buah
jembatan dengan bentang 450 sampai 500 meter.
j.
Jumlah Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) pada jalan lama 9.585 kend/jam
sedangkan pada jalan yang baru jumlah Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR)
adalah 4.125 kend/jam
Aspek Ekonomi
1.
Analisa Ekonomi
Perhitungan analisa ekonomi pembangunan jalan Palangka Raya-Buntok
dibahas dengan 3 (tiga) alternatif yaitu :
a.
Investasi dilakukan dalam 1 tahun (2004) menghasilkan :
NPV
= Rp.90.303.717.817,-
BCR
= 1.31
IRR
= 29.08%
b.
Investasi dilakukan dalam 3 (tiga) tahun menghasilkan :
NPV
= Rp.70.311.051.558,-
BCR
= 1.26
IRR
= 27.02%
c.
Investasi dilakukan dalam 5 (lima) tahun menghasilkan :
NPV
= Rp.25.947.014.016,-
BCR
= 1.10
IRR
= 21.40%
____________________________________________________________________________
ISBN : 979-99302-0-0
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-4-10
2.
Analisa Inkremental
Berdasarkan hasil perhitungan inkremental ada bab pembahasan maka diperoleh
hasilnya yaitu :
a.
Untuk A2 (tahun ke-3) setelah dilakukan perbandingan terhadap nilai
A3 (tahun ke-5) maka diperoleh bahwa nilai A3 > A2 dengan nilai 0.99 < 1.0
b.
Untuk A1 (tahun ke-1) setelah dilakukan perbandingan terhadap nilai A3
maka diperoleh bahwa nilai A1 > A3 dengan nilai 1.01 < 1
3.
B
Analisa Sensitifitas
Sensitifitas 1
Rp.
23.990.285.168,1.08
Sensitifitas 2
Rp.
18.729.508.182,1.06
Sensitifitas 3
Rp.
6.788.715.799,1.02
IR
20.10%
19.10%
16.58%
N
PV
CR
R
M
etode
BOK
penghematan
dikali 90%
dan
Manfaat
waktu (benefit) dikali 90%
Pengurangan
manfaat dikali 90%
Saran
Didalam penelitian ini dibatasi hanya pada aspek teknis dan ekonomis. Untuk
menyempurnakan hasil penelitian ini perlu ditinjau dari beberapa aspek tambahan selain
dari 2 (dua) aspek yang telah ditinjau. Dari uraian diatas maka dapat ditarik suatu
kesimpulan yaitu untuk lebih lanjut penelitian ini perlu ditinjau dari sisi aspek
lingkungan dan sosial budaya.
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Hans A. (1982), Evaluasi Ekonomi Proyek-Proyek Pengangkutan,
Jakarta, UI-Press
Bina Marga (1983), Manual Pemeliharaan Jalan, Perawatan Jalan, 1A,
Jakarta, Direktorat Bina Marga
CTC (1994), Kabupaten Roads Economic Evaluations Model (KREEM),
Vehicle Operating Cost, Minsitry of Public Work, Directorat General of Highways
Departemen Pekerjaan Umum (1970), Peraturan Perencanaan Geometrik
Jalan Raya, Jakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga
Djamin (1993), Perencanaan dan Analisa Proyek, Jakarta, Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Guritno (1993), Ekonomi Publik Edisi 3, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta
Jasa Marga (1996), Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK), Bandung,
LAPI-ITB, Laporan Kemajuan Studi
Karmawan (1976), Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta, Dasar-Dasar
Feasibility Study Jalan Raya
Kodoatie (2003), Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur, Yogyakarta,
Penerbit Pustaka Belajar
____________________________________________________________________________
ISBN : 979-99302-0-0
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
C-4-11
Kepmen RI (2003), Klasifikasi dan Besarnya Nilai Jual Objek Pajak, Jakarta,
Departemen Keuangan Republik Indonesia
Sukirman (1992), Perkerasan Lentur Jalan Raya, Bandung, Penerbit Nova
SWEROAD (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta,
Bekerjasama dengan PT. Bina Karya (Persero)
Warpandi (1984), Analisis Kota dan Daerah, Bandung, ITB Bandung.
____________________________________________________________________________
ISBN : 979-99302-0-0
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Download