Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] 2013 PENGARUH OLAH RAGA JALAN KAKI SEPULUH MENIT PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TERHADAP TEKANAN DARAH DI WILAYAH KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN Mokhammad Taufik, Nur Chakim, Nuniek Nizmah Fajriyah, Ratnawati Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan ABSTRACT Pre eclampsia is a disease characterized by edema, proteinuria, and hypertension that occur during pregnancy. Pre eclampsia is a major disease in pregnant women primigravida. Measures to control blood pressure one of them with non-pharmacological treatment is on foot. The purpose of this study was to determine the effect of exercise on a ten-minute walk primigravida pregnant women on blood pressure in District Buaran Pekalongan. This study used a pre-experimental design, approach one group pre testpost test. The samples in this study were 20 primigravida pregnant women with an age range between 20 to 35 years. Decrease in both systolic blood pressure and diastolic blood on primigravida pregnant women after a ten-minute walking exercise is 0 to 20 mmHg. Processing of the data used in this study is due Wilcoxon test data distribution is not normal. Wilcoxon test analysis results obtained ρ = 0.000 <0.05. It can be concluded that there is influence of exercise on a ten-minute walk primigravida pregnant women on blood pressure in District Buaran Pekalongan. For pregnant women especially pregnant women primigravida who had pre eclampsia risk of complications is to perform regular checks with monitoring of blood pressure both before and after exercise, especially walking. Keywords : Pre eclampsia, Primigravida, Walk PENDAHULUAN Kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan perinatal dalam 100.000 persalinan hidup (Suwoyo 2011). Menurut SDKI (2007) angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5, meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555 Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] mengurangi sampai 75% resiko jumlah kematian ibu. Kematian ibu diperkirakan sebesar 358.000 terjadi di seluruh dunia pada tahun 2008. Negara berkembang menyumbangkan 99% (355.000) dari kematian ibu tersebut di mana Afrika Sub-Sahara dan Asia Tenggara berkontribusi sebesar 87% (313.000) dari kematian ibu secara global. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih tinggi, jika dibandingkan dengan target Indonesia Sehat 2010 sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup (Gaban 2009). Menurut Sumiati dan Fitriyani (2012) sasaran pembangunan milenium atau Millenium Development Goal (MDGs), kematian ibu melahirkan ditetapkan pada angka 103 per 100.000 kelahiran pada tahun 2015. Gambaran AKI di Jawa Tengah tahun 2011 adalah 116,01/100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data dari DINKES tahun 2011 AKI di kabupaten pekalongan sebanyak 105/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2012 di kabupaten pekalongan AKI meningkat menjadi 184/100.000 kelahiran hidup (DINKES Kabupaten Pekalongan 2012). Menurut Suwoyo (2011) angka kematian di Indonesia cukup tinggi. Kematian ibu melahirkan disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil yang menjadi 2013 faktor penentu angka kematian, meskipun masih banyak faktor yang harus diperhatikan untuk menangani masalah ini. Persoalan kematian terjadi dikarenakan indikasi yang biasa muncul, yaitu perdarahan, keracunan kehamilan yang disertai kejang-kejang, aborsi, dan infeksi (DEPKES RI, 2010). Penyebab utama kematian ibu melahirkan disebabkan oleh perdarahan dengan presentase 28%, penyebab kedua adalah hipertensi saat hamil atau pre eklampsia mencapai 24%, penyebab ketiga dikarenakan infeksi saat melahirkan dan lain-lain yang merupakan penyakit penyerta saat kehamilan maupun persalinan mencapai 11%. Penyebab lain adalah komplikasi masa puerperium (masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya enam minggu) yaitu mencapai 8%, selain itu masih ada penyebab lain adalah persalinan lama atau macet dan abortus sebanyak 5%, dan penyebab lain karena terjadinya emboli obat sebanyak 3% (survei SDKI 2007). Pre eklampsia merupakan penyakit yang ditandai dengan hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul pada saat kehamilan. Pre eklampsia adalah penyakit utama pada primigravida. Faktor resiko pre eklampsia diantaranya adalah : primigravida, grand multigravida, janin besar, kehamilan lebih dari satu. Kira-kira 85% pre eklampsia terjadi pada kehamilan pertama. Pre eklampsia terjadi pada 14% sampai Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555 Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] 20% kehamilan dengan janin lebih dari satu dan 30% pasien mengalami anomali rahim yang berat. Pada ibu yang mengalami hipertensi kronis atau penyakit ginjal, insiden dapat mencapai 25% (Bobak 2005, hh.629630). Faktor resiko pre eklampsia diantaranya adalah primigravida. Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya. Menurut Manuaba (2010, h.210) pada faktor hormonal ibu primigravida sebagian kecil belum mampu beradaptasi terhadap hormon estrogen dan koreonik gonadotropin. Rahmi (2009) menyatakan ibu yang belum pernah hamil dan melahirkan (primigravida) cenderung mengalami kecemasan. Kecemasan pada ibu hamil primigravida dapat mempengaruhi kondisi psikologis dan fisiologis ibu. Pada faktor psikologis, primigravida mempunyai kecenderungan mengalami ambivalen (respon normal yang dialami individu dalam mempersiapkan diri untuk suatu peran baru) terhadap kehamilan dan perasaan yang saling berkonflik tentang peran dimasa depan sebagai ibu, perubahan tubuh, dan perubahan gaya hidup (Bobak 2005, h.721). Menurut Rahmi (2009) kondisi psikologis yang dialami ibu selama hamil akan kembali mempengaruhi aktivitas fisiologis, sehingga dapat mempengaruhi detak jantung, produksi adrenalin, aktivitas kelenjar keringat, sekresi asam lambung, dan tekanan darah. 2013 Menurut Kusmana (2006, h.90) orang yang mengalami tekanan darah tinggi dianjurkan untuk mengikuti program olahraga yang sesuai dengan kondisi penyakitnya. Selama hamil berolahraga tidak dilarang selama tidak ada kondisi tertentu yang membahayakan kehamilan. Olahraga juga dapat membantu menjaga kondisi ibu hamil dengan meningkatkan volume aliran darah, meningkatkan kekuatan otot diafragma untuk bernafas, dan membantu fleksibilitas otot-otot (Wibisono 2008, h.16). Olahraga yang diberikan ditunjukan untuk meningkatkan daya tahan (endurance) dan tidak boleh menambah peningkatan tekanan (pressure). Sehingga bentuk latihan yang paling tepat adalah jalan kaki, bersepeda, senam dan berenang atau olahraga erobik (Kusmana 2006, h.91). Olahraga secara teratur dapat membuat sirkulasi darah dalam tubuh mengalir secara lancar. Selain itu sirkulasi darah yang lancar dapat mencegah terjadinya varises (pelebaran pembuluh darah). Olahraga juga akan membantu ibu untuk dapat berjalan tegak (Yulianti 2010, h.6). Olahraga yang paling dianjurkan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan mendapatkan udara yang segar. Jalan kaki pada pagi hari saat hamil mempunyai manfaat untuk menghirup udara bersih dan segar, menguatkan otot dasar panggul, dapat mempercepat turunnya kepala bayi kedalam posisi optimal atau Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555 Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] normal dan mempersiapkan mental menghadapi persalinan (Kusmiyati 2008, h.104). Menurut Yulianti (2010, h.18) aktifitas olahraga jalan kaki hendaknya dilakukan sejak awal kehamilan hingga menjelang persalinan. Melakukan aktivitas ini secara rutin dan teratur bersifat menenangkan, akan membuat badan sehat dan bugar. Setelah berolahraga tubuh terasa relaks sehingga wanita hamil merasa lebih bersemangat dan percaya diri. Olahraga jalan kaki dimulai dari pemanasan dan olahraga ringan terlebih dahulu. Mengecek detak jantung disela-sela olahraga sangat diperlukan agar kenaikan detak jantung tidak melampaui batas aman (Yulianti 2010, h.14). Menurut Kusmiyati (2009, h.105) olahraga jalan kaki pada ibu hamil memiliki rentang waktu antara 10 sampai 15 menit dengan istirahat dua sampai tiga menit kemudian dilanjutkan kembali 10 sampai 15 menit. Secara umum ibu hamil di anjurkan untuk berolahraga jalan kaki selama 20 menit dengan frekuensi tiga kali seminggu dan mencatat denyut laju jantung. Itu sangat dianjurkan untuk ibu hamil. Terlebih lagi pada ibu hamil yang tidak tidak pernah melakukan olahraga (Thorn 2003, h.54). Tekanan darah hendaknya perlu dipantau sebelum dan sesudah olahraga jalan kaki secara teratur. Olahraga jalan kaki tidak hanya mempengaruhi denyut jantung tetapi juga mempengaruhi tekanan darah. Program jalan kaki bagi ibu hamil 2013 sebaiknya dilakukan dalam waktu sepuluh menit. Salah satu hasil dari olahraga jalan kaki adalah timbulnya penurunan tekanan darah, sehingga olahraga dapat menjadi salah satu penatalaksanaan non farmakologis tekanan darah tinggi, sehingga pembuluh darah akan melebar dan tekanan akan turun (Kusmana 2006, hh.92-93). Menurut Dinas Kesehatan (DINKES) Kabupaten Pekalongan (2012) jumlah ibu hamil di kabupaten pekalongan selama tahun 2012 mencapai 66.734 ibu hamil. Jumlah ibu hamil tertinggi selama tahun 2012 berada di wilayah kerja Puskesmas Buaran sebanyak 4.583 orang ibu hamil, kedua berada di wilayah kerja Puskesmas Kesesi II selama tahun 2012 sebanyak 4.465 orang ibu hamil, ketiga berada di wilayah kerja puskesmas Kedungwuni II selama tahun 2012 sebanyak 4.260 orang ibu hamil dan keempat berada di wilayah kerja puskesmas Bojong I selama tahun 2012 sebanyak 3.716 orang ibu hamil. Menurut catatan dari wilayah kerja Puskesmas Buaran pada bulan Januari sampai tanggal 11 bulan Februari 2013 terdapat 226 ibu hamil yang terbagi menjadi 96 ibu hamil primigravida dan 130 ibu hamil multigravida. Untuk kejadian pre eklampsia pada Kecamatan Buaran pada waktu yang sama terdapat tujuh orang ibu hamil primigravida. Berdasarkan data studi pendahuluan yang peneliti lakukan di wilayah kerja Puskesmas Buaran, pada 20 ibu Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555 Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] hamil primigravida didapatkan data 17 dari 20 orang ibu hamil primigravida mengatakan bahwa mereka tidak melakukan olahraga jalan kaki atau olahraga lain yang dianjurkan untuk ibu hamil dikarenakan tidak mengetahui manfaatnya dan tiga orang ibu hamil primigravida mengatakan melakukan olahraga jalan kaki dan senam hamil dikarenakan mengetahui akan manfaatnya untuk kesehatan. Berdasarkan latar belakang yang peneliti susun, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “pengaruh olah raga jalan kaki sepuluh menit pada ibu hamil primigravida terhadap tekanan darah di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan“. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan menggunakan desain preeksperiment dengan rancangan one group pretest-postest design tanpa kelompok pembanding. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil primigravida di wilayah kerja Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Pada penelitian yang kami lakukan menggunakan sampel 20 orang ibu hamil primigravida di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling) dengan mengambil dua orang ibu hamil tiap 2013 Desa/Kelurahan yang terdiri dari tiga Kelurahan dan tujuh Desa di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Kriteria inklusi pada sampel penelitian ini adalah Primigravida usia 20-35 tahun yang dapat tidur malam sebelum melakukan jalan kaki dan bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusinya adalah primigravida yang memiliki komplikasi kehamilan, cacat fisik dan tidak mampu berjalan kaki selama sepuluh menit lamanya. Pada penelitian yang kami lakukan, kami melakukan uji reliabilitas tensimeter air raksa. Uji reliabilitas ini dilakukan tidak hanya pada satu tensi meter air raksa, tetapi lima tensi meter air raksa yang mempunyai nilai reliabilitas sama, jenis sama, dan merk yang sama pada lima orang. Tensi meter yang mempunyai nilai reliabilitas terkecil dipilih sebagai instrumen penelitian. Hasil data yang kami peroleh di analisis dengan uji non parametrik yaitu menggunakan uji beda dua mean dependen berpasangan (wilcoxon). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukan bahwa ada pengaruh olahraga jalan kaki sepuluh menit pada ibu hamil primigravida terhadap tekanan darah di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. 1. Analisa Univariat Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555 Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] 2013 Tabel 1. Distribusi frekuensi tekanan darah sistolik pada ibu hamil primigravida sebelum melakukan jalan kaki sepuluh menit di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan No. Tekanan Darah Jumlah Prosentase (mmHg) (%) 1 110 5 25 2 120 10 50 3 130 5 25 20 100 Total Tabel 1. Tekanan darah sistolik tertinggi menunjukkan angka 130 mmHg dan tekanan darah sistolik terendah menunjukkan angka 110 mmHg. Nilai tekanan darah sistolik yang sering muncul menunjukkan angka 120 mmHg yang berjumlah 10. Tabel 2. Distribusi frekuensi tekanan darah diastolik pada ibu hamil primigravida sebelum melakukan jalan kaki sepuluh menit di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan No. Tekanan Darah Jumlah Prosentase (mmHg) (%) 1 70 4 20 2 80 9 45 3 90 7 35 20 100 Total Tabel 2. Tekanan darah diastolik tertinggi menunjukkan angka 90 mmHg dan tekanan darah diastolik terendah menunjukkan angka 70 mmHg. Nilai tekanan darah diastolik yang sering muncul menunjukkan angka 80 mmHg yang berjumlah 7. Tabel 3. Distribusi frekuensi tekanan darah sistolik pada ibu hamil primigravida setelah melakukan jalan kaki sepuluh menit di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan No. Tekanan Darah Jumlah Prosentase (mmHg) (%) 1 100 7 35 2 110 10 50 3 120 3 15 20 100 Total Tabel 3. Tekanan darah sistolik tertinggi menunjukkan angka 120 mmHg dan tekanan darah sistolik terendah menunjukkan Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555 Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] 2013 angka 100 mmHg. Nilai tekanan darah sistolik yang sering muncul menunjukkan angka 110 mmHg yang berjumlah 10. Tabel 4. Distribusi frekuensi tekanan darah diastolik pada ibu hamil primigravida setelah melakukan jalan kaki sepuluh menit di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan No. Tekanan Darah Jumlah Prosentase (mmHg) (%) 1 70 15 75 2 80 5 25 20 100 Total Tabel 4. Tekanan darah diastolik tertinggi menunjukkan angka 80 mmHg dan tekanan darah diastolik terendah menunjukkan angka 70 mmHg. Nilai tekanan darah diastolik yang sering muncul menunjukkan angka 70 mmHg yang berjumlah 15. 2. Analisa Bivariat Tabel 5. Distribusi rata-rata penurunan tekanan darah sistolik pada ibu hamil primigravida di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan Variabel Tekanan darah sistolik sebelum olah raga jalan kaki sepuluh menit (pre test) Tekanan darah sistolik setelah olah raga jalan kaki sepuluh menit (post test) N 20 Mean 120 SD 7,225 20 108 6,959 Table 5. menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik pada ibu hamil primigravida sebelum melakukan olah raga jalan kaki sepuluh menit yaitu 120 mmHg dan rata-rata tekanan darah sistolik pada ibu hamil primigravida setelah melakukan olah raga jalan kaki sepuluh menit yaitu 108 mmHg. Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555 Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] 2013 Tabel 6. Hasil uji wilcoxon tekanan darah sistolik sebelum dan setelah olah raga jalan kaki sepuluh menit Variabel Z ρ Tekanan darah sistolik sebelum dan -4,179 0,000 sesudah melakukan olah raga jalan kaki sepuluh menit Tabel 6. menunjukkan bahwa hasil uji wilcoxon diperoleh nilai ρ = 0,000, artinya ρ = 0,000 < 0,05, maka Ha gagal ditolak berarti ada pengaruh olah raga jalan kaki sepuluh menit pada ibu hamil primigravida terhadap tekanan darah sistolik di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Tabel 7. Distribusi rata-rata penurunan tekanan darah diastolik pada ibu hamil primigravida di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan Variabel Tekanan darah diastolik sebelum olah raga jalan kaki sepuluh menit (pre test) Tekanan darah diastolik setelah olah raga jalan kaki sepuluh menit (post test) N 20 Mean 81,50 SD 7,452 20 72,50 4,443 Table 7. menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah diastolik pada ibu hamil primigravida sebelum melakukan olah raga jalan kaki sepuluh menit yaitu 81,50 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik pada ibu hamil primigravida setelah melakukan olah raga jalan kaki sepuluh menit yaitu 72,50 mmHg. Tabel 8. Hasil uji wilcoxon tekanan darah diastolik sebelum dan setelah olah raga jalan kaki sepuluh menit Variabel Z ρ Tekanan darah diastolik sebelum dan -3,819 0,000 sesudah melakukan olah raga jalan kaki sepuluh menit Tabel 8. menunjukkan bahwa hasil uji wilcoxon diperoleh nilai ρ = 0,000, artinya ρ = 0,000 < 0,05, maka Ha gagal ditolak berarti ada pengaruh olah raga jalan kaki sepuluh menit pada ibu hamil primigravida terhadap tekanan darah diastolik di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555 Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] a. Tekanan darah pada ibu hamil primigravida sebelum dan sesudah melakukan jalan kaki sepuluh menit. Menurut Kusmana (2006, hal. 46-47), jalan kaki merupakan olahraga tertua sejak manusia prasejarah yang dikenal dengan nama Homo Erectus. Berjalan kaki adalah salah satu dari bentuk gerak alamiah manusia dan merupakan unsur penting untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani. Adapun latihan dengan berjalan kaki dapat dilakukan setiap orang di mana saja dan kapan saja, asal disertai dengan kemampuan dan semangat yang besar. Olah raga berjalan kaki tidak memerlukan ketrampilan khusus, demikian juga tidak memerlukan sarana khusus maupun perlengkapan. Paling tidak alas kaki untuk mencegah luka bila ada paku atau benda tajam yang terinjak. Olah raga jalan kaki yang dilakukan pada ibu hamil primigravida bertujuan untuk mengontrol atau menurunkan tekanan darah. Olah raga jalan kaki dilakukan dengan cara membawa ibu hamil primigravida secara bersamaan ke tempat yang sekiranya memenuhi untuk dilakukan olahraga jalan kaki, yang waktunya dilakukan pada pagi hari. Pre eklampsia merupakan penyakit yang ditandai dengan hipertensi, edema dan 2013 proteinuria yang timbul pada saat kehamilan. Pre eklampsia adalah penyakit utama pada ibu hamil primigravida. Terapi non farmakologis penyakit pre eklamsia salah satunya dengan melakukan olahraga jalan kaki selama 10 sampai 15 menit dengan istirahat dua sampai tiga menit kemudian dilanjutkan kembali 10 sampai 15 menit. Secara umum ibu hamil di anjurkan untuk berolahraga jalan kaki selama 20 menit. Hal ini dapat mengontrol tekanan darah. untuk itu ibu hamil primigravida di harapakan melakukan olahraga jalan kaki agar dapat mengontrol tekanan darahnya. b. Pengaruh olahraga jalan kaki sepuluh menit terhadap tekanan darah pada ibu hamil primigravida di Wilayah Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan Hasil uji Wilcoxon diperoleh ρ = 0,000 < 0,05 , maka Ha gagal ditolak, berarti ada pengaruh olahraga jalan kaki sepuluh menit terhadap tekanan darah pada ibu hamil primigravida di Wilayah Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Penyebab utama kematian ibu melahirkan disebabkan oleh perdarahan dengan presentase 28%, penyebab kedua adalah hipertensi saat hamil atau pre eklampsia mencapai 24%, penyebab ketiga dikarenakan Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555 Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] infeksi saat melahirkan dan lainlain yang merupakan penyakit penyerta saat kehamilan maupun persalinan mencapai 11%. Penyebab lain adalah komplikasi masa puerperium (masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya enam minggu) yaitu mencapai 8%, selain itu masih ada penyebab lain adalah persalinan lama atau macet dan abortus sebanyak 5%, dan penyebab lain karena terjadinya emboli obat sebanyak 3% (survei SDKI 2007). Pre eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan/ atau edeme. Akan tetapi ada beberapa faktor resiko yang mencetuskan penyakit preeklampsia diantaranya adalah sebagai berikut : kehamilan primigravida, grand multigravida, janin besar, kehamilan lebih dari satu, morbid obesitas. Kira-kira 85% pre eklampsia terjadi pada kehamilan pertama. Pre eklampsia terjadi pada 14% sampai 20% kehamilan dengan janin lebih dari satu dan 30% pasien mengalami anomali rahim yang berat. Pada ibu yang mengalami hipertensi kronis atau penyakit ginjal, insiden dapat mencapai 25% (Bobak dkk 2005, h.630). Pre eklamsia merupakan penyakit yang sering terjadi pada ibu hamil primigravida, penyakit 2013 ini dapat di hindari dengan cara berolahraga, berolahraga sangat bermacam-macam pilihannya. Salah satunya dengan olah raga jalan kaki. Olahraga jalan kaki secara teratur dapat membuat sirkulasi darah dalam tubuh mengalir secara lancar. Sirkulasi darah yang lancar dapat mencegah terjadinya varises (pelebaran pembuluh darah). Olahraga juga akan membantu untuk dapat berjalan tegak (Yulianti 2010, h.6). Saat melakukan kegiatan olahraga, kelenturan pembuluh darah arteri dalam tubuh dapat terlatih dengan mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah (Hasibuan 2011). Olahraga jalan kaki tidak hanya mempengaruhi denyut jantung tetapi juga mempengaruhi tekanan darahnya (Kusmana 2006, hh.92-93). Salah satu hasil dari olahraga jalan kaki adalah timbulnya penurunan tekanan darah, sehingga olahraga dapat menjadi salah satu penatalaksanaan non farmakologis tekanan darah tinggi, sehingga pembuluh darah akan melebar dan tekanan akan turun (Kusmana, 2006, hh.9293). Hal ini dapat dikatakan jika pembuluh darah mengecil tekanannya akan meningkat, sebaliknya jika pembuluh darah melebar tekanan akan turun. SIMPULAN DAN SARAN Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555 Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] Rata-rata tekanan darah sistolik pada Ibu Hamil Primigravida sebelum melakukan olah raga jalan kaki sepuluh menit adalah 120,00 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik pada Ibu Hamil Primigravida sebelum melakukan olah raga jalan kaki sepuluh menit adalah 81,50 mmHg . Rata-rata tekanan darah sistolik pada Ibu Hamil Primigravida sesudah melakukan olah raga jalan kaki sepuluh menit adalah 108,00 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik pada Ibu Hamil Primigravida sesudah melakukan olah raga jalan kaki sepuluh menit adalah 72,50 mmHg. Hasil uji Wilcoxon diketahui ada pengaruh yang signifikan olah raga jalan kaki sepuluh menit terhadap tekanan darah pada ibu hamil primigravida di Wilayah Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan dengan ρ = 0,000 < 0,05 maka Ha gagal ditolak, berarti ada pengaruh olahraga jalan kaki sepuluh menit pada ibu hamil primigravida terhadap tekanan darah di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai masukan bagi petugas kesehatan di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan dengan mempertimbangkan dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada ibu hamil khususnya ibu hamil primigravida yang memiliki resiko terkena komplikasi pre eklamsia yaitu dengan melakukan pemeriksaan rutin dengan melakukan pemantauan tekanan darah baik sebelum maupun sesudah 2013 melakukan olahraga, kususnya olahraga jalan kaki. Serta memasukkan olahraga jalan kaki sebagai program dari kegiatan kelas ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA Alimul, Azis, 2003, Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah, ed. S Pertama, Salemba Medika, Jakarta Asih, Yuni dkk, 2006, Hubungan Antara Pre Eklampsia Pada Primigravida Dengan Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Cilacap Periode Januari-Desember 2005, Bobak, Irrene M dkk, 2005, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, ed.S keempat, cet. Pertama, EGC, Jakarta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pekalongan, 2012, AKI dan AKB Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Departemen Kesehatan (Depkes), 2010, Distribusi Presentase Penyebab Kematian Ibu Melairkan Gaban, Apriani Riswandi, 2009, Pengalaman Primigravida Terhadap Perubahan Fisiologis Dan Psikologis Dalam Masa Kehamilan Di Rumah Sakit Martha Friska Medan, Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555 Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] Hasibuan, Rosmaini, 2010. Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeneratif, Hastono, Sutanto Priyo, 2001, Analisis Data, FKM UI, Jakarta Kartikasari, Dian dan Norma Ariyani, 2011, Pengaruh jalan kaki seribu lima ratus meter terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi usia 45-59 tahun di wilayah Kelurahan Simbang Kulon Kabupaten Pekalongan Kusmana, Dede, 2006, Olaharga Untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit Jantung : Trias Sok & Senam 10 Menit, ed.S kedua, Cet. Pertama, Balai Penerbit FKUI, Jakrta Kusmiyati, Yuni dkk, 2009, Perawatan Ibu Hamil, cet. Keempat, Fitramaya, Yogyakarta Mandrawati, G, A, 2008, Penuntun Belajar Asuhan Kebidanana Ibu Hamil, EGC, Jakarta Manuaba, Ida Ayu Chandranita, 2010, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Kebidanan, Ed.2, EGC, Jakarta McKay-Moffat,S & Pam Lee, 2011, Panduan praktik mahasiswa kebidanan, EGC, Jakarta 2013 Muhammad, As’adi, 2011, Jangan Abaikan Jalan Kaki Hidup Sehat dengan Terapi Jalan Kaki, Diva Press, Jogjakarta Notoatmodjo, Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, ed. Ref, Rineka Cipta, Jakarta ___________________, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, ed. Ref, Rineka Cipta, Jakarta Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, ed. S Pertama, Salemba Medika, Jakarta _________, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, ed. S Kedua, Salemba Medika, Jakarta Perry, Anne G dkk, 2005, Buku Saku Ketrampilan dan Prosedur Dasar, ed.S kelima, EGC, Jakarta Poltekes Kemenkes Maluku, 2011, Penuntun Praktikum Ketrampilan Kritis I untuk Mahasiswa D-III Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555 Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] Potter, Patricia A dkk, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik, ed.S keempat, EGC, Jakarta Prawirohardjo, Sarwono, 2009, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, ed.S Pertama, Cet. Kelima, Bina Pustaka, Jakarta Prawirohardjo, Sarwono, 2009, Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, ed.S keempat, Cet. Kedua, Bina Pustaka, Jakarta 2013 Tekanan Darah Pada Lanjut Usia Reeder, Sharon dkk, 2011, Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita, Bayi & Keluarga, ed. Delapanbelas, EGC, Jakarta Roffi, M, 2008, Buku Kerja Ketrampilan Dasar Dalam Keperawatan, penerbit hasani : Semarang Sabri, Luknis & Sutanto Priyo Hastono, 2010, Statistik Kesehatan,ed. S Kedua, cet. Keempat, Rajawali Pers, Jakarta Price, Sylvia A & Lorraine M.W, 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, ed.S keenam, vol.1, EGC : Jakarta Salmah dkk, 2006, Asuhan Kebidanan Antenatal, cet. Pertama, EGC, Jakarta Pudiastuti, Ratna D, 2012, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal dan Patologi, cet. Pertama, Muha Medika, Yogyakarta Sastroasmoro, Sudigdo & Sofyan Ismael, 2010, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, ed. S Ketiga, cet. Kedua, Sagung Seto, Jakarta Rahmi, Laili, 2010, Hubungan Usia Tingkat Pendidikan, Dukungan Suami, dan Dukungan Kleuarga dengan Tingkat Kecemasan Menjelang Persalinan Pada Ibu Primigravida Trimester III di Poliklinik Kebidanan RSUP dr. M. Djamil Padang Tahun 2009, Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, cet. Kedelapan, Alfabeta, Bandung Rambisa, Ajeng dan Ratna Indriawati, 2009, Pengaruh Senam Pagi Rutin Terhadap Sumiati dan Dwi Fitriani, 2012, Hubungan Obesitas Terhadap Pre Eklampsia Pada Kehamilan di RSU Haji Surabaya Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), 2007, Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555 Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Website : site.stikesmuh-pkj.ac.id Email : [email protected] Suwoyo dkk, 2011, Hubungan Pre Eklampsia pada Kehamilan dengan Kejadian BBLR di RSUD dr. Hardjono Ponorogo Syatria, Arsdiani, 2006, Pengaruh Olahraga Terprogram Terhadap Tekanan Darah Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Basket Thorn, Gill, 2003. Kehamilan Sehat : Panduan Praktis Diet, 2013 Olahraga, dan Relaksai Ibu Hamil, Erlangga, Jakarta Vitahealth, 2005, Hipertensi, cet. Kedua, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Wibisono, H & Dewi A.B, 2009, Solusi Sehat Seputar Kehamilan, Cet. Pertama, Argomedia Pustaka, Jakarta Yuliarti, Nurheti, 2010, Panduan Lengkap Olahraga Bagi Wanita Hamil dan Menyusui, Andi Offset, Yogyakarta Jl. Raya Ambokembang No. 8 Pekalongan 51172 Telp. (0285) 785179, 785939 Fax. (0285) 785555