ppt jawaban kasus

advertisement
JAWABAN
Studi Kasus 1
Langkah Perhitungan Analisis
Efektivitas-Biaya
No.
Langkah
1. Tentukan tujuan.
2.
Buat daftar cara untuk
mencapai tujuan
tersebut.
3.
Identifikasi tingkat
efektivitas.
Contoh
Membandingkan biaya dan efektivitas dua terap penunjang
baru bagi pasien asma yang mendapat pengobatan inhalasi
kortikosteroid, yaitu terapi penunjang BreatheAgain® dan
AsthmaBeGone®
Membandingkan:
• Inhaler kortikosteroid + Plasebo [A]
• Inhaler kortikosteroid + BreatheAgain® [B]
• Inhaler kortikosteroid + AsthmaBeGone® [C]
Membandingkan jumlah pasien dari masing-masing terapi
yang meningkatkan FEV [forced-expiration volume]-nya > 12%
Hasil studi literatur menunjukkan:
• Efektivitas Pengobatan A = 35%
• Efektivitas Pengobatan B = 60%
• Efektivitas Pengobatan C = 61%
contd
4. Identifikasi dan hitung biaya
pengobatan.
Biaya yang teridentifikasi dan diukur adalah biaya medikasi , biaya kunjungan
tak terjadwal, biaya kunjungan ke unit gawat darurat, biaya rawat inap:
• Biaya rerata Pengobatan A = Rp320.000/pasien
• Biaya rerata Pengobatan B = Rp537.000/pasien
• Biaya rerata Pengobatan C = Rp381.000/pasien
5. Hitung dan lakukan interpretasi
efektivitas-biaya dari pilihan
pengobatan.
a. Hitung rasio efektivitas-biaya [REB] setiap pengobatan.
Rumus: Biaya / Efektivitas
•REB Pengobatan A = Rp 320.000 / 0,35 = Rp 914.286
•REB Pengobatan B = Rp 537.000 / 0,60 = Rp 890.000
•REB Pengobatan C = Rp 381.000 / 0,61 = Rp 624.590
b. Tentukan posisi alternatif pengobatan dalam Tabel atau Diagram EfektivitasBiaya. Biaya yang dilihat adalah biaya pengobatan, bukan rerata efektivitasbiaya.
c. Hitung rasio inkremental efektivitas-biaya [RIEB] setiap pengobatan:
Untuk Pengobatan C terhadap B, atau sebaliknya, tidak dilakukan
perhitungan RIEB.
RIEB Pengobatan B terhadap A
= [Rp 537.000 – Rp 320.000] / [0,60 – 0,35] = Rp 868.000
REB Pengobatan C terhadap A
= [Rp 381.000 – Rp 320.000] / [0,61 – 0,35] = Rp 234.615
6.
Interpretasi.
a. Antara Pengobatan B dan C harus dipilih Pengobatan C,
karena dengan efektivitas yang sama Pengobatan C lebih
murah.
b. Antara Pengobatan A dan B, bila dipilih Pengobatan
B harus dikeluarkan biaya lebih sebesar Rp 868.000 untuk
peningkatan 1 unit efektivitas.
c. Antara Pengobatan A dan C, bila dipilih Pengobatan C
harus dikeluarkan biaya lebih sebesar Rp 234.615 untuk
peningkatan 1 unit efektivitas.
d. Bila Pengobatan B atau C akan dipilih, pengambil
kebijakan di fasilitas pelayanan kesehatan harus
mempertimbangkan apakah biaya lebih yang harus
dikeluarkan sebanding dengan peningkatan efektivitas
yang diperoleh.
7.
Lakukan analisis
sensitivitas dan ambil
kesimpulan.
Analisis dilakukan dengan melihat standar deviasi dari efektivitas
setiap pengobatan, limit atas, dan limit bawah. Setelah itu, hitung
biaya satuan dengan mempertimbangkan variasi volume obat yang
digunakan.
JAWABAN
Studi Kasus
COST-EFFECTIVENESS ANALYSIS PENGOBATAN
DEMAM TIFOID ANAK
MENGGUNAKAN SEFOTAKSIM DAN KLORAMFENIKOL
.
1 Tentukan
. tujuan.
Membandingkan biaya dan
efektivitas dua terapI bagi
pasien demam tifoid yang
mendapat
pengobatan
antibiotik sefotaksim dan
kloramfenikol
2 Buat daftar Membandingkan:
. cara untuk 1. Sefotaksim
mencapai
tujuan
tersebut.
3
.
Identifikasi
tingkat
efektivitas.
2. Kloramfenikol
Membandingkan biaya
dan efektifitasnya (lama
rawat)
Antibiotik
Sefotaksim
Kloramfenikol
Rata- rata lama harirawat
Biaya perawatan
5.84
Rp 1.075.500,00
4.38
Rp 714.200,00
4. Identifikasi dan hitung biaya
pengobatan.
5. Hitung dan lakukan interpretasi
efektivitas-biaya dari pilihan
pengobatan.
Biaya yang teridentifikasi dan diukur adalah biaya albumin, biaya
kunjungan dokter, biaya laboratorium, biaya rawat inap:
contd
•
Biaya rerata Albumin A = Rp. 1.843.470
•
Biaya rerata Albumin B = Rp. 1.813. 792
•
Biaya rerata Albumin C = Rp. 1.878.401
a. Hitung rasio efektivitas-biaya [REB] setiap pengobatan.
Rumus: Biaya / Efektivitas
•REB Pengobatan Sefotaksim = Rp. 1.075.500 /5.84 =
184.161
•REB Pengobatan Kloramfenikol = Rp. 714.200/4.38=
163.059
b. Tentukan posisi alternatif pengobatan dalam Tabel atau Diagram
Efektivitas-Biaya. Biaya yang dilihat adalah biaya pengobatan, bukan
rerata efektivitas-biaya.
Efektivitas-biaya
Biaya sama
Biaya lebih >
Efektivitas <
Biaya lebih <
A
[Perlu perhitungan)
(RIEB]
B
[Didominasi]
Sefotaksim
Efektivitas =
D
E
F
Efektivitas >
[Dominan]
Kloramfenikol
H
[Perlu perhitungan
RIEB]
6.
Interpretasi.
•Antara pengobatan dengan menggunakan Sefotaksim dan Kloramfenikol
pada kasus demam tifoid, kloramfenikol adalah dominan, artinya
pengobatan dengan kloramfenikol akan didapatkan biaya lebih rendah dan
lama hari rawat yang lebih singkat.
7.
Lakukan analisis sensitivitas
dan ambil kesimpulan.
Analisis dilakukan dengan melihat standar deviasi dari efektivitas setiap
pengobatan, limit atas, dan limit bawah. Setelah itu, hitung biaya satuan
dengan mempertimbangkan variasi volume obat yang digunakan.
KESIMPULAN
•Kloramfenikol merupakan terapi paling efektif dalam
kasus demam tifoid ini , dengan pengeluaran biaya
yang paling sedikit dan lama hari rawat yang lebih
singkat.
Download