THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI

advertisement
23
THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI
LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH
DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD
Richa Yuswantina, Istianatus Sunnah, Enny Septiarni P.L.P
[email protected]
ABSTRACT
Cyperus rotundus L. leaves were predicted to be potential as a natural
antioxidant. One of compound chemicals in Cyperus rotundus L. leaves were
quersetin. Quersetin was compound that has been proven as a strong antioxidant
activity. The purpose of this research to prove the antioxidant activity ethanolic
extract of Cyperus rotundus L. leaves that was analyzed by using DPPH method
(2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) compared with ascorbic acid compound showed
by IC50 value.
Antioxidant activity was examined as scavengers of DPPH radical using
UV-Vis spectrophotometer at maximum wavelength 518 nm. Concentration
ethanolic extract of Cyperus rotundus L. leaves were 250 ppm, 500 ppm, and 750
ppm. Whereas the concentration of ascorbic acid as positive control were 2 ppm,
4 ppm, And 8 ppm.
The research results showed that IC50 value of Cyperus rotundus L. was
198,36 ppm and ascorbic acid was 10,25 ppm.
Keywords : Cyperus rotundus L. leaves, Quersetin, Antioxidant, DPPH (2,2Diphenyl-1-Picrylhydrazyl), IC50.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN
RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.) DENGAN METODE
DPPH (2,2-Difenyl-1-Picrylhydrazyl)
Richa Yuswantina, Istianatus Sunnah, Enny Septiarni P.L.P
INTISARI
Daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) diduga berpotensi sebagai
antioksidan alami. Salah satu senyawa kimia yang terdapat dalam daun rumput
teki (Cyperus rotundus L.) adalah senyawa quersetin. Quersetin merupakan
senyawa yang telah terbukti sebagai antioksidan kuat. Tujuan Penelitian ini untuk
membuktikan adanya aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun rumput teki
(Cyperus rotundus L.) dengan metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil)
dibandingkan dengan vitamin C yang ditunjukkan dengan nilai IC50.
Aktivitas antioksidan diukur melalui penangkapan radikal DPPH dengan
spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang serapan maksimum 518 nm.
Konsentrasi ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) adalah 250
ppm, 500 ppm, dan 750 ppm. Sedangkan konsentrasi vitamin C sebagai
pembanding adalah 2 ppm, 4 ppm, dan 8 ppm.
Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 untuk ekstrak etanol daun rumput
teki (Cyperus rotundus L.) sebesar 198,36 ppm dan vitamin C sebesar 10,25 ppm.
Kata kunci: Cyperus rotundus L, Quersetin, Antioksidan, DPPH (2,2-Difenil-1Pikrilhidrazil), IC50.
PENDAHULUAN
Salah satu faktor yang
mempengaruhi kesehatan manusia
dalam
pengobatan
adalah
keseimbangan antara kandungan
radikal bebas dan antioksidan di
dalam tubuh. Kurangnya asupan
antioksidan
yang cukup dari
makanan yang dikonsumsi oleh
sebagian besar masyarakat saat ini
merupakan
penyebab
ketidakseimbangan
tersebut.
Ketidakseimbangan ini menjadi
penyebab radikal bebas dominan di
dalam tubuh, sehingga timbul
berbagai macam penyakit seperti
jantung koroner, kanker, diabetes,
hati, dan penuaan dini (Pasaribu et
al, 2011 cit Widjaya, 1996).
Salah satu tumbuhan yang
diduga berpotensi memiliki aktivitas
sebagai antioksidan adalah daun
rumput teki (Cyperus rotundus L.).
Penelitian yang dilakukan Mirna
Lumbessy, Jemmy Abidjulu dan
Jessy
J.E.
Paendong
(2013)
menunjukkan daun rumput teki
(Cyperus rotundus L.) mengandung
senyawa golongan flavonoid. Total
flavonoid dalam daun rumput teki
(Cyperus rotundus L.) sebesar 6,505
mg/ml. Fungsi flavonoid dalam
tubuh manusia adalah sebagai
antioksidan. Isolasi dan identifikasi
quercetin yang dilakukan oleh
Samariya Krishna dan Sarin Renu
menunjukkan
quercetin
yang
terkandung dalam daun rumput teki
sebesar 0,43 mg/gdw.
Berdasarkan uraian di atas
peneliti ingin melakukan penelitian
lebih lanjut untuk membuktikan
bahwa daun rumput teki (Cyperus
rotundus L.) memiliki aktivitas
antioksidan dengan metode DPPH
(2,2-Diphenyl-1–Picrylhydrazyl),
serta membandingkan aktivitasnya
dengan antioksidan alami yaitu
vitamin C. Penelitian ini diharapkan
memberikan
informasi
ilmiah
tentang potensi ekstrak etanol daun
rumput teki sebagai antioksidan
alami yang dapat dipakai secara luas
oleh masyarakat.
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Alat : gelas ukur, cawan
penguap, ayakan no 30 mesh, kain
flannel,
timbangan
elektrik,
blender, waterbath, tabung reaksi,
pipet tetes, gelas ukur, kertas
saring, lampu spritus, sentrifuge,
mikropipet,
pipet
volume,
inkubator dan spektrofotometer
UV-VIS.
Bahan : daun rumput teki
(Cyperus rotundus L.), etanol 70
%, etanol p.a, larutan DPPH (2,2Diphenyl-1-Picrylhydrazyl),
ammonia encer, H2SO4 pekat, dan
metanol.
B. Cara Penelitian
1. Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman
dilakukan di Laboratorium
Ekologi dan Biosistematik
Jurusan Biologi Fakultas
MIPA
Universitas
Diponegoro Semarang untuk
memastikan
kebenaran
tanaman.
2. Pembuatan Ekstrak Etanol
Daun
Rumput
Teki
(Cyperus Rotundus L.)
Pembuatan
ekstrak
etanol daun rumput teki
(Cyperus
rotundus
L.)
menggunakan
metode
maserasi
dengan
perbandingan 1 : 10 bagian
untuk 100% ekstrak murni.
Maserasi pertama dengan
perbandingan 1 : 7,5 bagian.
Sebanyak 100 g serbuk
kering simplisia ditambahkan
dengan pelarut etanol 70 %
sebanyak 1 L. Maserasi
dilakukan selama 7 hari
dalam
ruangan
yang
terlindung
dari
cahaya
matahari
dan
dilakukan
pengadukan secara berkala.
Maserasi pertama dilakukan
selama 5 hari dengan etanol
sebanyak 750 ml selama
penyarian diaduk 5 kali.
Setelah itu ekstrak yang
diperoleh disaring dengan
menggunakan kain flannel,
kemudian hasil sarinya di
remaserasi sebanyak 1 kali
selama 2 hari dengan
perbandingan 1 : 2,5 bagian.
Remaserasi
dilakukan
menggunakan
sisa
dari
pelarut etanol sebesar 250 ml
dan
didapatkan
ampas.
Maserat I dan II digabungkan,
hasil dari maserat tersebut
diuapkan pada waterbath
pada
temperatur
500C
sehingga diperoleh hasil
ekstrak
kental
(Anief,
2000)..00..
3. Uji Kualitatif Senyawa
Flavonoid
Filtrat ekstrak kental
daun rumput teki sebanyak
0,5 ml ditambahkan 5 ml
ammonia encer dan 5 ml
H2SO4
pekat.
Adanya
senyawa
flavonoid
ditunjukkan
dengan
perubahan warna dari kuning
kehijauan menjadi kuning
karena penambahan H2SO4
pekat (Markham, 1988).
4. Pengujian
Aktivitas
Antioksidan
Masing-masing
konsentrasi ekstrak etanol
daun rumput teki dan vitamin
C diambil sebanyak 100 µl
dimasukkan ke dalam tabung
reaksi. Kedalam tiap tabung
reaksi ditambahkan 1 ml
larutan DPPH 0.4 mM dalam
etanol
p.a,
volume
dicukupkan dengan etanol p.a
sampai 5 ml, Selanjutnya
dihomogenkan dengan vortex
selama 1 menit dan diin
kubasi pada suhu 370 C
selama 10 menit sesuai hasil
penentuan operating time
yang diperoleh. Selanjutnya
serapan
diukur
dengan
spektrofotometer
UV-Vis
pada panjang gelombang
antara 518 nm sesuai hasil
penentuan
panjang
gelombang maksimum yang
diperoleh. Sebagai kontrol
digunakan larutan DPPH.
5. Analisis Data
Nilai
didapatkan
dengan menggunakan rumus
persamaan regresi (x,y),
dimana x sebagai konsentrasi
(ppm)
dan
y
sebagai
persentase
aktivitas
antioksidan.
Persentase
aktivitas
antioksidan
didapatkan dengan rumus :
% aktivitas antioksidan =
x 100 %
Nilai IC50 menunjukkan
konsentrasi
yang
dapat
meredam
radikal
DPPH
sebanyak 50%.
ekstrak
etanol daun rumput teki dan
vitamin C diperoleh dengan
rumus:
Y = BX + A
Nilai IC50 didapatkan dari
nilai x setelah mengganti y
dengan 50.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Determinasi Tanaman
Hasil
determinasi
tanaman rumput teki Cyperus
rotundus L. adalah sebagai
berikut :
1b-2b-3b-4a-5b…..20.
Familia Cyperaceae… 1a-2b3a…..3. Genus Cyperus.
Spesies Cyperus rotundus L.
Berdasarkan
hasil
determinasi tanaman dapat
diperoleh kepastian bahwa
tanaman yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
daun rumput teki (Cyperus
rotundus L.).
2. Pembuatan Ekstrak Etanol
Daun Rumput Teki (Cyperus
rotundus L.)
Hasil ekstrak kental daun
rumput teki yang diperoleh
sebanyak 11,2 gram dengan
perhitungan
rendemen
sebanyak 11,2 % yang berarti
kandungan zat aktif yang
tersari cukup bagus karena
memenuhi standar minimum
yaitu lebih dari 10 %.
Ekstrak kental daun rumput
teki yang diperoleh berwarna
kuning tua dan berbau khas.
3. Uji
Kualitatif
Flavonoid
Senyawa
Gambar 1. Hasil pengujian
kualitatif senyawa flavonoid
warna kuning karena penambahan
ammonia encer dan H2SO4 pekat.
4. Pengujian
Aktivitas
Antioksidan
Pengujian aktivitas antioksidan
ekstrak etanol daun rumput teki
(Cyperus rotundus L.) diawali
dengan
penentuan
panjang
gelombang maksimum DPPH pada
rentang ƛ 495-530 nm. Hasil yang
diperoleh yaitu DPPH 0,4 mM dalam
etanol
p.a
memiliki
panjang
gelombang maksimum sebesar 518
nm dengan absorbansi sebesar 0,795.
Langkah selanjutnya yaitu penentuan
operating time. Berdasarkan hasil
penentuan operating time diperoleh
bahwa pengujian antioksidan akan
sangat baik jika dilakukan inkubasi
pada suhu 370 C selama 10 menit.
Tabel I. Hasil pengujian aktivitas
antioksidan vitamin C dan
ekstrak etanol daun rumput teki
Sampel
Vitamin
C
H+
OH
Flavonoid
Ekstrak
etanol
daun
rumput
teki
-
Flavonol
Gambar 2. Reaksi kimia identifikasi flavonoid
Hasil
pengujian
kualitatif
senyawa flavonoid pada gambar 1
menunjukkan bahwa daun rumput
teki
(Cyperus
rotundus
L.)
mengandung senyawa flavonoid
yang ditunjukkan dengan perubahan
warna dari kuning kehijauan menjadi
Konsen
trasi
(ppm)
2
4
8
250
500
750
Mean±SD
3,80±0,990
21,246±2,178
36,778±4,686
51,421±0,680
68,855±3,896
81,082±4,828
IC50
(pp
m)
10,2
5
198,
36
Dari tabel diatas dapat diketahui
rata-rata
persentase
aktivitas
antioksidan vitamin C lebih kecil
dibandingkan
dengan
rata-rata
persentase aktivitas antioksidan
ekstrak etanol daun rumput teki
(Cyperus rotundus L.) pada berbagai
konsentrasi.
Semakin
besar
konsentrasi ekstrak etanol daun
rumput teki (Cyperus rotundus L.)
dan vitamin C yang ditambahkan
dalam pengujian, maka persentase
penangkapan radikal DPPH semakin
besar pula. Besarnya konsentrasi
yang dapat menghambat 50 % (IC50)
radikal DPPH oleh ekstrak etanol
daun rumput teki (Cyperus rotundus
L.) dan vitamin C dapat dilihat pada
tabel diatas, dimana nilai IC50
vitamin C sebesar 10,25 ppm
sedangkan nilai IC50 ekstrak etanol
daun rumput teki (Cyperus rotundus
L.) sebesar 198,36 ppm.
Nilai
berbanding terbalik
dengan daya antioksidan. Semakin
besar nilai
maka daya
antioksidannya
semakin
kecil
begitupun sebaliknya, sehingga dapat
disimpulkan bahwa vitamin C
mempunyai daya antioksidan yang
lebih besar dibanding ekstrak etanol
daun rumput teki (Cyperus rotundus
L.). Vitamin C memiliki daya
antioksidan yang kuat sedangkan
ekstrak etanol daun rumput teki
(Cyperus rotundus L.) memiliki
aktivitas antioksidan yang rendah.
Hal ini dikarenakan vitamin C
merupakan senyawa murni yang
memiliki potensi kuat sebagai
antioksidan,
sedangkan
ekstrak
etanol daun rumput teki (Cyperus
rotundus L.) masih merupakan
campuran dari beberapa macam
senyawa seperti kaempferol dan
catechin yang mungkin dapat
mengganggu dalam proses pengujian
aktivitas antioksidan.
2. Ekstrak etanol daun rumput teki
(Cyperus rotundus L.) tidak
memiliki
daya
aktivitas
antioksidan yang sebanding
dengan vitamin C.
Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut mengenai isolasi quersetin
dan
senyawa
lain
yang
terkandung dalam daun rumput
teki (Cyperus rotundus L.) yang
dapat
berpotensi
sebagai
antioksidan.
2. Perlu
dilakukan
penelitian
mengenai aktivitas antioksidan
dari daun rumput teki (Cyperus
rotundus L.) dengan berbagai
metode baik secara in vitro
maupun in vivo.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
3. Khrisna, S., Renu, S., 2012,
Isolation and Identification Of
Flavonoids
From
Cyperus
Rotundus Linn ( In Vivo and In
Vitro), J: Drug Delivery &
Therapeutics, 3 (2), 109-113.
1. Ekstrak etanol daun rumput teki
(Cyperus rotundus L.) memiliki
aktivitas antioksidan dengan nilai
IC50 sebesar 198,36 ppm.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pasaribu, G., Setyawati T., 2011,
Aktivitas
Antioksidan
dan
Toksisitas Ekstrak Etanol Kulit
Kayu Raru (Cotylelobium SP), J:
Penelitian Hasil Hutan, 29 (4),
322-330.
2. Lumbessy, M., Abidjulu, J., dan
Paendong J.J.E., 2013, Uji Total
Flavonoid
Pada
Beberapa
Tanaman Obat Tradisonal Di
Desa Waitina Kecamatan Mangoli
Timur Kabupaten Kepulauan Sula
Provinsi Maluku Utara, J:MIPA, 2
(1), 50-55.
4. Anief, M., 2000, Ilmu Meracik
Obat, Cetakan ke sembilan, 169,
Gadjah
Mada
UI
Press,
Yogyakarta.
5. Markham,
K.R., 1988, Cara
Mengidentifikasi Flavonoid, Oleh
Padmawinata, K., 10, 15, Penerbit
ITB, Bandung.
Download