LL7 Puputan atau Puput Pusar Apabila sisa usus bayi yang melekat pada pusarnya itu mengering dan lepas, sering disebut puput puser. Menurut adat, bayi laki-laki apabila sudah puput, lubang pusarnya disumbat dengan dua buah mrica agar kelak menjadi lelaki sejati. Bila bayinya perempuan, lubang pusar disumbat dengan ketumbar. Pusar yang sudah putus tadi biasanya disimpan baik-baik. Sore harinya biasanya diadakan upacara atau selamatan, terdiri dari nasi janganan (sayursaryran), jenang merah putih, baro-baro dan jajan pasar" Sedangkan sesajinya golong lima ditempatkan di takir (daun pisang yang di- bentuk sedemikian rupa sehingga bisa meletakkan sesuatu di dalamnya), ikan, pedupaan, bunga cempaka dan uang logam. Masih banyak uba rampe yang harus dilakukan di sekitar puput pusar ini yang mungkin bagi generasi sekarang ini sering dianggap tidak masuk akal atau tidak praktis. Hal yang penting setelah puput pusar ini adalah pemberian nama. Pada malam harinya diteruskan dengan lek-lekan atau jagong bayen, yaitu tidak tidur semalam suntuk yang dilakukan oleh orang tua si bayi dengan tefangga atau famili dekat. Dahulu jagong bayen ini diisi dengan macapatan, yaitu pemb acaan babad dengan lagu. Seperti : Babad Tanah Jawi, Babad Pasir, Babad Banyumas, Babad Matar&ffi, Serat Menak, dan lain-lain. Sedangkan irama yang dilagukan juga bermacam-macam seperti : dandanggula, asmarandafrz, sinom, pangkur, mijil, pucung, durma, dan kinanthi. Namun kebiasaan semacam ini semakin lama semakin hilang. Ada juga pada acara ini diisi dengan pembacaan Barzanji. Ketika bacaan sampai pada asyrokol badru atau marhaban ya nurul 'aini para pembacanya berdiri. Pada saat itu Sang Bayi dibawa keluar dibawa berkeliling dan disodorkan kepada setiap peserta Barzanji. Setiap pesert a Barzanji dipersilahkan mengoleskan minyak wangi pada dahi atau bagian laintry&, dengan maksud agar bayi tadi mendapat berkah-Nya. Ada juga pemotongan rambut bayi yang dilakukan setelah bayi berumur 35 hari atau selapanan. Pada masa sekarang ini sudah mulai banyak yang melakukan 'aqiqah, yaitu pemotongan hewan kambing pada hari ketujuh sang bayi dilahirkan. Untuk laki-laki 2 ekor kambing dan perempuan seekor kambing. Biasanya pada hari penyelenggaraan 'aqiqah itu sekaligus pemberian nama dan pemotongan rambut.