Yth, 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi 2. Kepala Dinas

advertisement
Yth,
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
di seluruh Indonesia
SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.01/MENKES/322/2017
TENTANG
PELAKSANAAN BULAN KAPSUL VITAMIN A TERINTEGRASI
PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL (POPM) CACINGAN
PADA BULAN AGUSTUS TAHUN 2017
Kekurangan Vitamin A (KVA) merupakan salah satu masalah
kesehatan akibat kurangnya asupan vitamin A yang diperoleh dari makanan
sehari-hari atau terhambatnya penyerapan dan pembentukan vitamin
dalam tubuh karena adanya gangguan metabolisme di dalam tubuh.
Prevalensi KVA pada Balita 0,13% dan 14,6% anak dengan retinol < 20
µg/dl (Studi Gizi Mikro, 2006) menunjukkan bahwa permasalahan KVA
sudah terkendali karena sudah berada di bawah batas masalah kesehatan
masyarakat (0,5% dan 15%). Namun demikian, apabila pemberian Kapsul
Vitamin A tidak diteruskan akan meningkatkan risiko kesakitan dan
kematian akibat berkurangnya sistem imunitas anak.
Permasalahan kesehatan pada anak juga termasuk mengenai kasus
kecacingan. Hasil survei pada anak sekolah tahun 2013 menyatakan
prevalensi kecacingan di Indonesia sebesar 28,12%, sedangkan cakupan
pengobatan masih rendah. Kerugian akibat cacing tambang menyebabkan
kehilangan darah 57.632.635 liter/hari dan akibat cacing cambuk
menyebabkan kehilangan darah 2.881.632 liter/hari. Untuk pengendalian
masalah kecacingan pada tahun 2017 dilaksanakan Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM) Cacingan pada anak usia 1-5 tahun di 265
kabupaten/kota di 32 provinsi.
-2Pemberian Kapsul Vitamin A dan POPM Cacingan pada anak balita
akan meningkatkan sistem imunitas, memiliki penglihatan yang sehat, dan
bebas cacingan. Agar Pemberian Kapsul Vitamin A dan POPM Cacingan
dapat berjalan efektif dan efisien akan dilaksanakan kegiatan pemberian
kapsul vitamin A dan obat cacing secara terintegrasi pada bulan Agustus
tahun 2017.
Surat edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan
pemerintah daerah dalam Pelaksanaan Bulan Kapsul Vitamin A Terintegrasi
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Cacingan pada Bulan Agustus
Tahun 2017.
Mengingat ketentuan:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 100);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2015 tentang Standar
Kapsul Vitamin A bagi Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 441);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2017 tentang
Penanggulangan Cacingan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 438); dan
5. Panduan manajemen Suplementasi Vitamin A Tahun 2012, sebagai
pegangan bagi Pemerintah Daerah, Organisasi Profesi, Mitra
Pembangunan, Petugas Kesehatan dalam menanggulangi masalah
kurang vitamin A.
Berdasarkan hal tersebut, disampaikan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota terpilih
(daftar terlampir) mengenai langkah-langkah pelaksanaan pemberian
vitamin A dan obat cacing sebagai berikut:
1. Dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota
melakukan pemantauan ketersediaan kapsul vitamin A dan obat cacing
(albendazol) di instalasi farmasinya.
2. Dinas kesehatan provinsi melakukan distribusi kapsul vitamin A dan
obat cacing (albendazol) ke dinas kesehatan kabupaten/kota.
3. Dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan distribusi kapsul vitamin A
dan obat cacing (albendazol) ke Puskesmas dan jejaringnya serta rumah
sakit.
-34. Puskesmas melakukan distribusi kapsul vitamin A dan obat cacing
(albendazol) ke Posyandu, Pos PAUD dan UKBM yang kelompok
pesertanya adalah anak balita (12-59 bulan), sekaligus melakukan
pemberian obat cacing (albendazol).
5. Memberikan laporan secara berjenjang atas kegiatan yang dilaksanakan
sesuai dengan prosedur yang berlaku dan pelaporan diharapkan
secepatnya.
6. Mengikutsertakan organisasi profesi, jajaran pendidikan, tim penggerak
PKK dan mitra pembangunan serta media massa untuk menyampaikan
informasi dan memobilisasi masyarakat agar pelaksanaan bulan kapsul
vitamin A terintegrasi POPM Cacingan dapat berjalan baik.
Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 2 Agustus 2017
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
NILA FARID MOELOEK
Tembusan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menteri Dalam Negeri
Gubernur di seluruh Indonesia
Bupati/Walikota di seluruh Indonesia
Ketua Tim Penggerak PKK Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
Ketua Organisasi Profesi Pusat/Daerah/Cabang
Mitra Pembangunan
-4LAMPIRAN
SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.01/MENKES/322/2017
TENTANG
PELAKSANAAN BULAN KAPSUL
VITAMIN A TERINTEGRASI
PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN
MASSAL (POPM) CACINGAN
PADA BULAN AGUSTUS TAHUN 2017
DAFTAR DINAS KESEHATAN PROVINSI DAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA TERPILIH
No
Dinas Kesehatan Provinsi
1.
Aceh
2.
Sumatera Utara
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Simeulue
Kota Banda Aceh
Kota Sabang
Aceh Tenggara
Aceh Tengah
Aceh Barat Daya
Gayo Lues
Bener Meriah
Pidie Jaya
Kota Langsa
Kota Lhokseumawe
Mandailing Natal
Tapanuli Tengah
Tapanuli Utara
Toba Samosir
Asahan
Simalungun
Dairi
Karo
Langkat
Nias Selatan
Humbang Hasundutan
Pakpak Bharat
Samosir
Padang Lawas Utara
Padang Lawas
Nias Utara
-5-
3.
Sumatera Barat
4.
Riau
5.
Jambi
6.
Sumatera Selatan
7.
Bengkulu
8.
Lampung
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
Kota Sibolga
Kota Tanjung Balai
Kota Pematang Siantar
Kota Tebing Tinggi
Kota Medan
Kota Binjai
Kota Padangsidimpuan
Nias
Kota Gunung Sitoli
Deli Sedang
Labuhan Batu
Labuhan Batu Utara
Labuhan Batu Selatan
Tapanuli Tengah
Solok
Tanah Datar
Pasaman
Solok Selatan
Dharmas Raya
Kota Solok
Kota Padang Panjang
Kota Payakumbuh
Kota Pariaman
Rokan Hulu
Kota Pekanbaru
Kota Dumai
Pelalawan
Kerinci
Sarolangun
Tebo
Bungo
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
Ogan Komering Ulu Selatan
Ogan Ilir
Empat Lawang
Musi Rawas Utara
Kota Palembang
Kota Prabumulih
Kota Pagar Alam
Kota Lubuklinggau
Rejang Lebong
Lebong
Kepahiang
Bengkulu Tengah
Kota Bengkulu
Lampung Barat
-6-
9.
Kepulauan Riau
10.
Jawa Barat
11.
Jawa Tengah
75. Tanggamus
76. Lampung Selatan
77. Lampung Tengah
78. Lampung Utara
79. Way Kanan
80. Tulangbawang
81. Pesawaran
82. Tulangbawang Barat
83. Pesisir Barat
84. Kota Bandar Lampung
85. Kota Metro
86. Lampung Barat
87. Tanggamus
88. Karimun
89. Natuna
90. Kepulauan Anambas
91. Kota Tanjung Pinang
92. Bandung
93. Bandung Barat
94. Pangandaran
95. Kota Bandung
96. Cilacap
97. Banyumas
98. Purbalingga
99. Banjarnegara
100. Kebumen
101. Purworejo
102. Magelang
103. Boyolali
104. Klaten
105. Sukoharjo
106. Wonogiri
107. Karanganyar
108. Sragen
109. Rembang
110. Kudus
111. Jepara
112. Temanggung
113. Kendal
114. Batang
115. Pemalang
116. Tegal
117. Kota Magelang
118. Kota Surakarta
119. Kota Salatiga
120. Kota Semarang
121. Kota Tegal
-7-
12.
D I Yogyakarta
13.
Jawa Timur
14.
15.
Banten
Bali
16.
Nusa Tenggara Barat
122. Kulon Progo
123. Bantul
124. Gunung Kidul
125. Sleman
126. Kota Yogyakarta
127. Pacitan
128. Ponorogo
129. Tulungagung
130. Blitar
131. Malang
132. Lumajang
133. Jember
134. Banyuwangi
135. Bondowoso
136. Situbondo
137. Probolinggo
138. Pasuruan
139. Sidoarjo
140. Mojokerto
141. Jombang
142. Trenggalek
143. Madiun
144. Magetan
145. Ngawi
146. Gresik
147. Bangkalan
148. Sumenep
149. Kota Blitar
150. Kota Malang
151. Kota Probolinggo
152. Kota Pasuruan
153. Kota Mojokerto
154. Kota Madiun
155. Pandeglang
156. Jembrana
157. Tabanan
158. Badung
159. Gianyar
160. Klungkung
161. Bangli
162. Karang Asem
163. Buleleng
164. Kota Denpasar
165. Lombok Barat
166. Lombok Tengah
167. Lombok Timur
168. Sumbawa
-8-
17.
Nusa Tenggara Timur
18.
Kalimantan Barat
19.
Kalimantan Tengah
20.
Kalimantan Selatan
21.
Kalimantan Timur
22.
23.
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
24.
Sulawesi Tengah
169. Dompu
170. Bima
171. Sumbawa Barat
172. Lombok Utara
173. Kota Mataram
174. Kota Bima
175. Belu
176. Manggarai Barat
177. Sabu Raijua
178. Kota Kupang
179. Rote Ndao
180. Alor
181. Landak
182. Pontianak
183. Kayong Utara
184. Kota Pontianak
185. Kota Singkawang
186. Barito Utara
187. Murung Raya
188. Kota Palangka Raya
189. Kotawaringin Barat
190. Tanah Laut
191. Banjar
192. Hulu Sungai Selatan
193. Kota Banjarmasin
194. Kota Banjar Baru
195. Kota Balikpapan
196. Kota Samarinda
197. Kota Bontang
198. Kutai Kertanegara
199. Kota Tarakan
200. Bolaang Mongondow
201. Minahasa
202. Kepulauan Sangihe
203. Kepulauan Talaud
204. Minahasa Selatan
205. Minahasa Utara
206. Bolaang Mongondow Utara
207. Siau Tagulandang Biaro
208. Minahasa Tenggara
209. Bolaang Mongondow Selatan
210. Bolaang Mongondow Timur
211. Kota Manado
212. Kota Bitung
213. Kota Tomohon
214. Kota Kotamobagu
215. Toli-Toli
-9-
25.
Sulawesi Selatan
26.
Sulawesi Tenggara
27.
Sulawesi Barat
28.
Maluku
29.
Maluku Utara
30.
Papua Barat
31.
Papua
32.
Kepulauan Bangka Belitung
216. Banggai Laut
217. Morowali Utara
218. Kota Palu
219. Selayar
220. Bulukumba
221. Bantaeng
222. Jeneponto
223. Takalar
224. Gowa
225. Sinjai
226. Maros
227. Barru
228. Bone
229. Soppeng
230. Wajo
231. Pinrang
232. Luwu
233. Tana Toraja
234. Luwu Utara
235. Toraja Utara
236. Kota Makassar
237. Kota Pare-Pare
238. Kota Palopo
239. Wakatobi
240. Buton Utara
241. Konawe Kepulauan
242. Kota Kendari
243. Muna Barat
244. Majene
245. Mamuju Tengah
246. Polewali Mandar
247. Maluku Tenggara Barat
248. Kepulauan Aru
249. Buru Selatan
250. Halmahera Selatan
251. Halmahera Timur
252. Pulau Taliabu
253. Kota Ternate
254. Pegunungan Arfak
255. Paniai
256. Tolikara
257. Lanny Jaya
258. Yalimo
259. Dogiyai
260. Deiyai
261. Bangka
262. Belitung
-10263. Bangka Barat
264. Bangka Tengah
265. Bangka Selatan
266. Belitung Timur
267. Kota Pangkal Pinang
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
NILA FARID MOELOEK
Download