PEMERIKSAAN IBU HAMIL Pemerikasaan kesehatan

advertisement
PEMERIKSAAN IBU HAMIL
Pemerikasaan kesehatan dilakukan sebelum pengambilan darah oleh
tim medis dan dokter Puskesmas di masing-masing desa.
A. TUJUAN
1. Untuk mengumpulkan data keluhan, tanda, dan gejala penyakit
melalui wawancara, yang mencakup:
a. Keluhan pada waktu pemeriksaan (saat itu)
b. Keluhan, tanda, dan gejala tahun yang lalu, riwayat
kesehatan keluarga, riwayat penyakit yang lalu dan
riwayat alergi
2. Pemeriksaan fisik dengan menggunakan satu juklak
3. Anamnesis (wawancara) dan pemeriksaan fisik dilakukan untuk
a.
Kelompok yang akan mendapat makanan tambahan ibu
hamil
b. Kelompok yang hanya akan mendapat pendidikan gizi saja
B. BAHAN DAN ALAT
1. Kuesioner
2. Ballpoint
3. Stethoscope
4. Tense meter
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
1
C. LANGKAH-LANGKAH
1. Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada ibu hamil
2. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di tempat pertemuan desa
atau tempat lain yang disepakati pada waktu yang disepakati
pula.
3. Berikan
subjek
penjelasan
umum,
salam
dan
lakukan
perkenalan dengan responden di ruang tunggu
4. Anamnesis dilakukan ibu hamil sambil mengisi kuesioner
identitas di ruang A
5. Pengukuran antropometri (berat, tinggi, dan lingkar lengan
atas) dilakukan di ruang B.
6. Pengukuran tekanan darah di ruang C.
7. Siapkan posisi responden yang akan diperiksa.
8. Berikan
pujian kepada responden yang akan diperiksa
kesehatannya,
diikuti
pengambilan
darah
di
ruang
D.
Pengambilan darah hanya dilakukan pada responden terpilih
saja (75 kelompok FNE) dan 75 kelompok NE
9. Berikan kenang-kenangan setelah pengambilan darah.
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
2
No Urut
:
Kode
:
SURVEI STATUS KESEHATAN IBU HAMIL
(HEALTH STATUS ASSESSMENT)
Nama Responden
:
.......................................... Umur: ……………………...
Desa
:
.......................................... Tanggal periksa: …………
Dokter Pemeriksa
:
.......................................... Perawat: …………………..
Pengambil Darah
:
.......................................... GPA: ………………
Usia hamil
:
.............................bulan
Hamil ke: .............
Jml anak hidup
:
..............................anak
Jml Keguguran: .........kali
Rencana tempat/penolong persalinan
:
..............................................................................
A. ANAMNESA UMUM
1. Keluhan Utama
: ..................................................................................
(keluhan saat ini)
Kapan mulai timbul :...................................................................................
2. Keluhan sistematik 4 bulan terakhir (bila ada beri tanda ” √ ” atau jawaban
Ya).
z
Pendengaran (kurang/gangguan*)…………………….........................
z
Penglihatan (kabur/gangguan*…………………………………………….
z
Nasal secrete (ingus keluar…………………………………………….
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
3
z
Batuk/batuk darah…………………………………………….
z
Sesak napas…………………………………………….
z
Mual/kembung…………………………………………….
z
Muntah/muntah darah..............................................................
z
Mules/kolik..............................................................
z
Anorexia (hilang nafsu makan)..............................................................
z
Miksi (ngompol)/Inkontinentia..............................................................
z
Diare (cair/lembek/lendir darah*)..............................................................
z
Obstipasi (sulit buang air besar)..............................................................
z
Gatal………………………………………........
z
Pernah Kejang…………………………………………….
z
Kehamilan (pendarahan/lainnya)………………………………….
B. PEMERIKSAAN KESEHATAN
No
*
Fisik
1
Kepala
2
Kesadaran
3
Mata
4
Telinga
5
Gigi
6
Mulut
7
Lidah
8
Hidung
9
Tonsil
10
Larink
Normal*
Kelainan**
coret yang tidak perlu
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
4
No
Fisik
Normal*
11
Faring
12
Leher
13
Sistem Syarat
14
Muskoluskeletal
15
Ekstrinuitas
16
Thorax, jantung, paru
17
Abdomen
18
Uro-genetalia
19
Kulit
20
Kehamilan
Kelainan**
* Jika normal, beri tanda “√ “
** Jika ada kelainan, sebutkan jenis kelainan tersebut
C. KESIMPULAN
1. Gejala yang ditemukan
:. ...............................................................
2. Tanda yang ditemukan
: ................................................................
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
5
BIOKIMIA
A. TUJUAN
Untuk mengambil darah ibu hamil pada baseline dan endline untuk
menganalisis kadar hemoglobin, serum ferritin, vitamin A dari
subjek.
B. BAHAN DAN ALAT
Peralatan yang harus dibawa ke lapang (harus selalu dicek
sebelum turun ke lapang) disiapkan oleh tim laboratorium/medis
yang akan mengambil sampel darah seperti:
1. Kapas
2. Alcohol 70%
3. Disposable syringe 3cc or vacumtainer (child dan adult)
4. Capilar tube (Tube with EDTA and
tube
without
EDTA,
capacity : 100cc)
5. Cork to close the tube
6. Bandage plaster to close the scar of stab
7. Label plaster untuk ditempelkan ke tabung
8. 2-3 kotak dingin (cold boxes) yang elah diisi penuh dengan es
sejak sore hari sebelum pergi ke lapang.
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
6
9. Air untuk mencuci tangan setelah selesai pengambilan darah.
10. Sabun cuci
11. Handuk atau lap bersihl
12. Taplak meja
13. Ballpoint
14. Tip maker
15. Kenang-kenangan dari sponsor
16. Bag/basket special for those material
17. Lilin
18. Korek Api
C. PERSIAPAN PENGAMBILAN DARAH
1. Dua
minggu
sebelum
pelaksanaan,
buatlah
perjanjian
mengenai tempat pengambilan darah, bisa di aula pertemuan,
atau tempat lain yang mudah dijangkau responden.
2. Satu
hari
sebelum
pengambilan
darah,
buatlah
pengumuman/undangan kepada ibu-ibu yang hamil mengenai
waktu dan tempat pemeriksaan kesehatan dan pengambilan
darah.
3. Sebelum pengambilan darah, buat surat pemberitahuan
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
7
kepada kepala desa dan meminta izin menggunakan ruangan.
4. Setelah membuat konfirmasi dengan aparat desa, kirim
pemberitahuan
kepada
sampel
mengenai
rencana
pemeriksaan kesehatan dan pengambilan darah.
5. Persiapan fasilitas dan alat-alat : meja, kursi, ruangan tertutup
dan nyaman, daftar nama sampel dan kodenya, informed
consent bagi yang belum terdaftar, timbangan berat badan and
microtoise.
6. Sebelum waktu pengambilan darah pada jam 08.00-11.00 WIB,
tim biokimia telah siap di tempat yang telah ditentukan.
7. Pengambilan darah dilakukan oleh ahli medik dari laboratorium
PRODIA atau Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi bagian
Kesehatan Bogor. Darah diambil sekitar 3 cc (0,5 cc is
dimasukkan pada tabung EDTA dan 2,5 cc dimasukkan pada
tabung tanpa EDTA).
D. LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN DARAH
1. Sebelum
pengambilan
darah,
dilakukan
pemeriksaan
kesehatan sampel (anak dibawah umur tiga tahun, ibu hamil
dan nursing mother). Kepada subjek, tim menjelaskan secara
langsung mengenai aims dan kegunaan, keuntungan dan
ketidakuntungan dari pengambilan darah. Pengambilan darah
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
8
berdasarkan kesediaan sampel, dan jika sampel bersedia,
subjek harus menandatangani informed concent.
2. Darah diambil dari vena kubiti.
3. Pada kulit di daerah yang akan ditusuk didesinfeksi dengan
kapas yang sudah diberi alkohol dengan arah berputar keluar
(sentrifugal).
4. Lengan atas diikat dengan karet.
5. Ibu hamil disuruh mengepal keras agar vena kubiti tampak
jelas.
6. Tunggu sampai gosokan alkohol kering.
7. Ambil semprit 3 cc, buka tutup jarumnya.
8. Dengan lubang ujung menghadap keatas, vena ditusuk pelanpelan. Bila ujung jarum telah masuk vena, maka dirasakan
tekanan yang sekonyong-konyong berkurang. Vena yang besar
dapat ditusuk langsung, sedangkan vena yang kecil ditusuk
secara tidak langsung melalui tusukan disamping vena, lalu
ditembus.
9. Bila berhasil segera terlihat darah memasuki semprit, isap
darahnya perlahan-lahan sampai 2,5 cc.
10. Jika diperlukan untuk mempercepat keluarnya darah, subjek
dapat disuruh mengepal-membuka tangan berkali-kali.
11. Jika darah yang diperlukan sudah cukup, kepalan subjek
dibuka, ikatan karet dilepaskan.
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
9
12. Jarum dicabut perlahan-lahan sambil ditempat tusukan ditekan
dengan kapas beralkohol.
13. Bekas tusukan jarum ditutup dengan plester (tensoplast).
14. Kepada ibu hamil diberikan sabun mandi atau susu atau biskuit
(memilih salah satu) sebagai ucapan terima kasih.
15. Darah dalam semprit dikeluarkan 0.5 cc dan dimasukkan
dalam tabung yang berisi larutan EDTA untuk analisis Hb serta
diberi label.
16. Sisa darah 2.0 cc dimasukkan dalam tabung tanpa EDTA,
darah ini digunakan untuk analisis vitamin A serum.
17. Pastikan bahwa tabung EDTA dan tabung tanpa EDTA telah
ditempeli dengan label bertulis nomor urut atau kode subjek.
18. Biarkan darah dalam tabung-tabung sejenak berada pada
ruang terbuka, kemudian segera masukkan dalam cold box.
19. Kemudian darah di bawa ke laboratorium.
20. Kepada contoh yang diambil darah diinformasikan bila ada
sesuatu yang diduga akibat dari pengambilan darah (misalnya
pusing-pusing,
pingsan
dan
lain-lain)
harap
segera
menghubungi dokter di Puskesmas terdekat atau melaporkan
segera kepada tim peneliti (dr. Yekti Hartati Efendi, 0251373955, 08128078979) atau ke sekretariat penelitian Feeding
Program (0251-626725)
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
10
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
A. TUJUAN
1. Untuk mengukur berat dan tinggi badan serta lingkar lengan
atas ibu hamil.
2. Untuk mengukur berat dan panjang bayi lahir.
B. WAKTU
1. Pengukuran antropometri pada ibu hamil dilakukan bersamaan
dengan pemeriksaan kesehatan dan pengambilan darah (base
line and end line)
2. Untuk bayi yang baru lahir, pengukuran dilakukan secepatnya
setelah bayi lahir (sebelum 24 jam).
C. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Timbangan untuk mengukur berat badan orang dewasa
mempunyai tingkat ketelitian 0.1 kg.
2. Timbangan untuk mengukur berat badan anak-anak adalah
timbangan yang mempunyai skala dengan ketelitian 0.1 kg.
3. Microtoise untuk mengukur tinggi badan mempunyai ketelitian
0.1 cm.
4. Alat untuk mengukur panjang mempunyai tingkat ketelitian 0.1
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
11
cm.
5. Timbangan untk mengukur berat badan bayi mempunyai
ketelitian 0.01 kg.
6. Alat untuk mengukur lingkar lengan atas (LILA) dikeluarkan
oleh Departeman Kesehatan RI.
(Gambar alat-alat ukur dapat dilihat pada Lampiran)
D. LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN
1. Ibu Hamil
Berat Badan
a. Pengukuran dipimpin oleh enumerator terlatih.
b. Simpan timbangan berskala pada permukaan lantai yang
datar.
c. Pastikan skala timbangan berada pada angka nol (0,0)
sebelum penimbangan dimulai.
d. Responden diminta untuk berdiri diatas timbangan dengan
posisi badan tegak dan pandangan mata lurus ke depan.
e. Baca skala.
f.
Catat hasil pengukuran pada form seperti Lampiran 1.
Tinggi Badan
a. Pengukuran dipimpin oleh enumerator terlatih.
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
12
b. Gantungkan microtoise pada dinding dan lantai yang datar
pada ketinggian 200 cm dari bawah (lantai).
c. Pastikan skala 0 (garis merah) berada tepat pada saat
menyentuh lantai
d. Mintalah ibu hamil untuk berdiri membelakangi dinding
(mata menghadap lurus ke depan), punggung dan bokong
menempel ke dinding, tangan tegak ke bawah, tanpa alas
kaki.
e. Geser
microtoise
persis
menempel
diatas
kepala
responden, dan baca skala.
f.
Catat tinggi badan pada form di Lampiran 1.
Lingkar Lengan Atas (LILA)
a. Pengukuran dipimpin oleh enumerator terlatih.
b. Pita pengukur dilingkarkan ke lengan subyek dan dibaca
skalanya
c. Catat hasil pengukuran pada form sesuai dengan Lampiran
1.
2. Bayi Lahir
Berat
a. Pengukuran dipimpin oleh enumerator terlatih dibantu oleh
bidan yang membantu persalinan.
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
13
b. Letakkan timbangan berskala pada permukaan yang datar,
seperti meja.
c. Sebelum penimbangan, pastikan timbangan berfungsi
dengan baik. Jika bayi menggunakan baby base, atur
timbangan agar konstan pada digit 0.00.
d. Bayi ditimbang tanpa menggunakan pakaian apapun.
e. Baca skala dengan mata sejajar dengan skala pengukuran.
Pembacaan skala hanya dilakukan jika bayi diam dan
jarum timbangan seimbang.
f.
Catat hasil pengukuran berat badan pada form sesuai
Lampiran 2.
Panjang
a. Pengukuran dipimpin oleh enumerator terlatih.
b. Letakkan alat ukur pada meja datar, sehingga bagian siku
alat ukur tepat menunjukkan titik nol.
c. Letakkan bayi pada alat pengukuran dengan posisi
terlentang dan wajah menghadap ke atas, kepala bayi lurus
sepanjang papan. Bayi tidak memakai pakaian dan alas
kaki apapun.
d. Pengukuran dipimpin oleh dua penguji. Penguji pertama (A)
memegang kepala bayi dengan posisi tegak lurus, mata
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
14
menghadap ke atas, pastikan kepala bagian atas bayi
menempel pada bagian siku alat ukur, kepala bagian atas
bayi tersebut menunjukkan angka nol.
e. Penguji kedua (B) meletakkan siku alat ukur dengan
menggunakan tangan kanan diatas perut bayi, dorong
perlahan agar badan bayi tidak bengkok, ujung tangan
kanan memegang lutut bayi agar badan bayi lurus dengan
alat ukur, tangan kiri mengatur ujung tumit agar tegak lurus
dengan papan.
f.
Baca skala dari samping, mata sejajar dengan skala untuk
menghindari kesalahan.
g. Jika bayi sulit untuk diam, baca skala yang ditunjukkan oleh
kaki kiri bayi.
h. Catat hasil pengukuran pada form di Lampiran 2.
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
15
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil pengukuran berta badan, tinggi badan dan
Lingkar lengan atas (LILA) Ibu hamil
Posyandu
:
.....................................................
Desa
:
.....................................................
Puskesmas
:
.....................................................
Kecamatan
:
.....................................................
No
Nama
Kode
Umur
Berat
Tinggi
LILA
(tahun)
(kg)
(cm)
(cm)
1
2
..
50
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
16
Lampiran 2. Hasil Pengukuran Berat Badan dan Panjang Bayi
Lahir
Posyandu
:
.....................................................
Desa
:
.....................................................
Puskesmas
:
.....................................................
Kecamatan
:
.....................................................
No.
Nama
Kode
Jenis
Tanggal
Berat
Panjang
Kelamin
Lahir
(gram)
(cm)
1
2
..
..
..
50
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
17
Lampiran 3. Gambar Alat Ukur Antropometri
Gambar 1. Pediatric Scale (untuk dewasa)
Gambar 2. Spring Balance (untuk Anak-anak)
Gambar 3. Alat pengukur panjang untuk bayi dan anak di bawah dua tahun
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
18
Gambar 4. Baby Measure
Gambar 5. Pita pengukur lingkar lengan atas (LILA) untuk dewasa
Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology, IPB
Bekerjasama dengan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
dan
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
19
Download