Kekayaan Alam Indonesia dan Isyarat Islam untuk Memanfaatkan Sumber Daya Alam Oleh: Luyyina M. Atsaury “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (Al-Barqarah:29) Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari kurang lebih 17.000 pulau yang tersebar di wilayah seluas 5.180.053 kilometer persegi. Luas negara Indonesia menempati urutan ketujuh dari luas seluruh negara di dunia. Dari luas tersebut, 1.922.570 kilometer persegi merupakan daratan dan 3.257.483 kilomter persegi lainnya merupakan lautannya.Selain itu, menurut PBB, Indonesia juga memiliki garis pantai sepanjang 95.181 kilometer, keempat terpanjang di dunia setelah Rusia. Dengan luasnya wilayah laut yang dimiliki oleh Indonesia, maka Indonesia termasuk kedalam negara maritim dunia yang mana memiliki sumber daya alam yang besar dalam bidang kelautan. “Nenek moyangku seorang pelaut” bagi sebagian orang Indonesia mungkin merupakan sebuah kalimat pernyataan yang cukup sering kita dengar sebagai orang Indonesia. Pernyataan tersebut mungkin sebenarnya menunjukkn bahwa pada zaman dahulu sebagian besar masyarakat Indonesia pergi melaut untuk mencari penghidupan. Tidak heran, karena Indonesia memiliki laut yang luas dan potensi yang besar untuk dimanfaatkan. Selain lautnya yang luas dan potensi lautnya yang besar, daratan Indonesia juga memiliki potensi yang besar dalam sumber daya alamnya. Di daratan Indonesia seluas 1.922.570 kilometer persegi terdapat berbagai macam bentang alam yang bervariasi, mulai dari hutan hujan tropis, hutan musim, sabana, hingga stepa. Bentang alam yang bervariasi itulah salah satu yang membuat Indonesia kaya akan sumber daya alam. Dengan besarnya potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, baik yang terdapat di daratan maupun di perairan, seharusnya Indonesia dapat menjadi sebuah negara yang kaya dan maju dikarenakan sumber daya alamnya yang melimpah. Namun kenyataannya, sejak dulu Indonesia masih saja berada pada posisi negara berkembang. Mungkin ada yang salah dengan pemanfaatan potensi sumber daya yang dimilikinya? Sebelum membahas lebih jauh mengenai pemanfaat sumber daya alam di Indonesia, penulis akan sedikit membahas mengenai potensi-potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Potensi Sumber Daya Alam Indonesia Indonesia merupakan sebuah negara kepualauan yang secara astronomis terletak di 6o LU-11o LS dan 95o BT - 141o BT. Letaknya yang strategis dan berada persis di atas garis khatulistiwa membuat Indonesia mendapatkan sinar matahari dengan intensitas yang konstan dan seimbang setiap harinya. terdapat diantara dua samudra, yaitu Hindia dan Pasifik. Letak ini membuat laut Indonesia menjadi tempat pertemuan kedua arus dari kedua samudra tersebut, juga membuat Indonesia dilewati angin yang disebut dengan angin muson yang dipengaruhi oleh letaknya diantara dua benua yang memiliki karakteristik dan iklim berbeda yaitu Asia dan Australia. Baik dari segi Astronomis maupun Geografis, Indonesia memiliki banyak keunggulan yang menjadikan posisinya sebagai posisi yang strategis sehingga dapat memiliki berbagai sumber daya alam dengan macamnya yang sangat banyak. Di ujung utara pulau sumatera, yaitu wilayah barat-selatan Aceh, Selat Malaka, dan perairan Andaman di wilayah utara-timur Aceh, yang memiliki garis pantai sepanjang 2.666,27 kilometer lautnya dapat menghasilkan ikan hingga 272,7 ribu ton/tahun. Belum lagi potensi laut lainnya seperti pemanfaatan arus pantai, pariwisata pantai, bertani garam, dan lain sebagainya. Dari satu kelompok wilayah perairan saja hasil yang diperoleh sudah bisa sebesar itu. Selain itu, di wilayah Kalimantan Timur, yang dikatakan sebagai pemilik potensi perikanan terbesar di Indonesia potensi hasil perikananya diperkirakan dapat mencapai 341 tibu ton/tahun. Namun lagi-lagi, potensi yang dimiliki belum dioptmalkan dengan baik sehingga dari sekian potensi yang dapat digali, hanya 30 persen yang dapat digarap, yaitu sebanyak 102,3 ribu ton/tahunnya. Potensi laut Indonesia senriri secara keseluruhan diperkirakan dapat menghasilkan sekitar 1,2 triliun dollar AS setiap tahunnya. Namun nyatanya, pemanfaatan dan kontribusi sektor kelutan yang memiliki potesi besar ini di Indonesia hanya baru menyumbang kurang dari 30% terhadap PDB Nasional. Itu artinya, sektor kelautan secara Nasional hanya menyumbang sebesar kurang dari 360 milyar dollar AS setiap tahunnya. Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas mengenai kelautan yang dilasanakan bulan Juni 2016 lalu mengatakan bahwa jika sumber daya kelautan yang dimiliki Indonesia dapat bekerja dengan optimal, maka akan mnyerap tenaga kerja sebeanyak 40juta orang. Selain sumber daya periarannya yang sangat besar, potensi sumber daya alam daratannya pun tak kalah besarnya. Dengan posisi yang berada di antara dua benua membuat Indonesia memiliki keunikan geologis karena daratannya tersusun dari lempeng-lempeng benua yang berbeda. Perbedaan lempeng penyusun itulah yang membuat daratan Indonesia memiliki keadaan alam yang sangat beragam. Kemudian didukung pula dengan letaknya yang juga berada di garis khatulistiwa yang membuat Indonesia disinari matahari sepanjang tahunnya sehingga tumbuhan-tumbuhan di Indonesia dapat tumbuh subur sepanjang tahun. Indonesia juga terkenal memiliki tanah yang subur, hal ini disebabkan oleh posisinya yang juga berada di jalur cincin api sehingga banyak terdapat gunung api di Indonesia yang abu letusannya dapat menyuburkan tanah. Kombinasi dari seluruh kondisi alam Indonesia yang sangat strategis dan menjadikan Indonesia memiliki berbagai bentang alam daratan mulai dari hutan tropis, hutan musim, stepa, sabana, pegunugan, pesisir, dan sebagainya. Seluruh bentang alam tersebut merupakan potensi alam yang selain dapat dimantaafkan untuk menghasilkan dari sektor agraris, juga dapat dimantaafkan untuk sektor lainnya seperti pariwisata. Pengembangan Perekonomian Indonesia Indonesia, yang secara alami memiliki potnesi besar dalam sumber daya alam agraris maupun maritim ternyata pengembangan perekonomianya belum optimal dalam kedua sektor tersebut. Pemanfaatan sektor perairannya masih kurang dari 30 persen sedangkan sektor agrarisnya yang dijadikan sebagai sektor utama dalam perekonomian Indonesia, pengelolannya masih belum optimal dikarenakan nimimnya pengetahuan akan teknologi pengolahan pertanian yang dapat membuat sektor pertanian bekerja lebih efektif dan produktif. Minimnya pengetahuan terhadap pengolahan sumber daya ini bukan hanya membuat efektfitas dan produktifitas dari sumber daya alam rendah, bahkan sering kali pengolahan sumber daya yang dilakukan berdampak negatif berupa kerusakan lingkungan alam dikarenakan penanganan dan pengolahan sumber daya alam yang tidak tepat dikarenakan minimnya pengetahuan. Keterbatasan Indonesia dalam pengetahuan inilah yang membuat Indonesia masih belum dapat maju dan bersanding bersama negara-negara dengan GDP tinggi walaupun memiliki potensi alam yang dapat dikembangkan yang sangat besar. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam Perspektif Islam Dalam alquran dan hadits, sebenarnya Allah sudah banyak mengingatkan manusia untuk memanfaatkan sumber daya alamnya yang ada. Baik yang terdapat di daratan, ataupun lautan. Salah satunya yang terdapat dalam surah an-Nahl ayat 14: “dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur” Dalam ayat tersebut secara jelas Allah memberi tahu manusia bahwa di lautan terdapat banyak sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Dalam ayat ini dapat diketahui manfaat laut untuk kehidupan manusia, dimulai dari sumber makanan daging ikan yang sehat, perhiasan seperti mutiara maupun perhisan dalam artian yang lebih luas seperti bahan tambang, kemudian sebagai sarana transportasi (bahtera) manusia. Dimulai dari manfaat laut yang pertama menurut ayat diatas yaitu sebagai sumber makanan manusia, maksudnya adalah disar laut hidup berbagai macam biota laut yang sangat banyak mulai dari yang berukuran kecil sampai yang berukuran sangat besar, disebut juga dengan ikan, manusia bisa menagkap ikan dan mengkonsumsi dagingnya untuk kebutuhan makan ataupun memanfaatkan sumber daya ini dengan sistem eksplorasi sesuai kebutuhan bukan eksploitasi yang bisa merusak pertumbuhan ikan dan lingkungan hidupnya. Manfaat laut yang kedua yang disebutkan ayat al-Qur’ān diatas adalah terdapat bebagai macam perhisan dalam laut yang bisa dipakai manusia. Artinya laut bukan hanya sebagai pencari kebutuhan perut semata, tapi laut juga menyediakan kebutuhan sekunder manusia seperti perhiasan. Perhiasan yang dimaksud bisa dalam artian yang sempit seperti intan permata, mutiara, emas, dan lain-lain. Perhiasan disini juga bisa dipahami dalam arti yang lebih luas seperti bahan tambang yang ada didasar laut seperti minyak bumi dan besi. Penganalogian ini berdasarkan pada makna kata perhiasan, perhisan adalah sesuatu yang berharga bagi manusia, begitu juga dengan bahan tambang yang ada didasar laut. Bahan tambang adalah harta yang berharga yang diburu manusia dan dimanfaatkan untuk perkembangan teknologi dewasa ini yang nilainya tak kalah berharga dari perhiasan mutiara. Manfaat laut selanjutnya adalah laut sebagai sarana transportasi manusia, dalam bahasa al-Qur‟ān digunakan perahu yang berlayar diatasnya. Artinya bumi ini diisi oleh dua materi yaitu laut dan daratan, dimana jumlah daratan lebih sedikit dari lautan dan lautan yang menghubungkan daratan-daratan itu. Untuk berinteraksi dari satu daratan kedaratan lain harus ada sarana yang bisa menghubungkannya. Manusia bisa membuat kapal atau perahu yang bisa dilayarkan dilaut dengan bantuan angin laut yang bisa membawa manusia kearah manapun yang dia inginkan dimuka bumi ini. Demikianlah manfaat laut yang tertera dalam al-Quran surat al-Nahl ayat 14 yang bisa dijadikan patokan dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya laut yang luas ini dengan sebaik-baiknya tanpa merusak lingkungan. Karena telah banyak tampak kerusakan dilaut dan didarat akibat ulah manusia yang tak bertanggung jawab. Selain menerangkan manfaat sumber daya laut, alquran pun menjelaskan pula manfaat sumber daya lainnya yang terdapat di alam ini, yang beruntungnya sebagian besar sumber daya yang disebutkan dalam alquran itu terdapat di Indonesia. Salah satunya yang terdapat dalam surah AnNahl ayat 69: “kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan” Dari ayat tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa Allah memberikan karunia keuburan tanah sehingga dapat menumbuhkan buah-buahan yang dapat dimanfaatkan, juga mengingatkan agar dalam pemanfaatannya mengikuti cara yang baik dan benar yang tidak merugikan, yaitu “jalan Tuahmu” yang disebutkan dalam ayat tersebut. Selain itu, sumber daya lain yang dapat ditemui dan dimanfaatkan adalah sumber hewani, dalam hal tersebut yaitu lebah yang dapat menghasilkan madu yang juga bermanfaat bagi manusia. Sungguh sebenarnya dalam Alquran Allah telah banyak menunjukkan dan memberi tahu manusia bahwa di alam ini terdapat banyak sekali sumber daya, nikmat yang dapat kita manfaatkan untuk kehidupan manusia, baik untuk kebutuhan diri sendiri maupun untuk mencari keuntungan (perdagangan). “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” Allah pun tidak luput untuk mengingatkan manusia agar memanfaatkan sumber daya tersebut dengan cara yang benar dan memperhatikan ketentuan-ketentuannya, juga menunjukkan akibat yang akan timbul jika manusia tidak mengikuti perintah Allah untuk tetap menjaga kelestarian alam dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada. “telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Referensi: Al-Qur’an Buku Geografi SMA Data PBB Data BPS