SKRIPSI - UNAIR REPOSITORY

advertisement
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN PADA PAKAN KOMERSIAL
TERHADAP RETENSI ENERGI DAN RASIO KONVERSI PAKAN IKAN
GURAMI (Osphronemus gouramy)
Oleh :
ATAINA THAIIN
SURABAYA – JAWA TIMUR
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ii
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
iii
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
iv
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RINGKASAN
ATAINA THAIIN. Pengaruh Pemberian Lisin pada Pakan Komersial
Terhadap Retensi Energi dan Rasio Konversi Pakan Ikan Gurami
(Osphronemus gouramy). Dosen Pembimbing Agustono, Ir., M.Kes. dan Dr.
M. Anam Al Arif, drh., MP.
Ikan gurami merupakan salah satu ikan bernilai ekonomis tinggi.
Pertumbuhan ikan gurami termasuk lambat untuk mencapai berat rata-rata 250
gram/ekor pada gurami jantan dan 200 gram/ekor pada gurami betina diperlukan
waktu 10-12 bulan. Proses pemeliharaan ikan gurami yang lama menyebabkan
kebutuhan ikan gurami akan pakan semakin tinggi. Salah satu cara yang dapat
mempercepat pertumbuhan ikan gurami sehingga dapat mempersingkat masa
pemeliharaan adalah dengan penambahan asam amino esensial. Asam amino
esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus
ditambahkan dari pakan. Lisin merupakan asam amino esensial yang dibutuhkan
gurami. Penambahan lisin pada pakan komersial diharapkan dapat meningkatkan
retensi energi dan menurunkan rasio konversi pakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penambahan lisin pada
pakan berpengaruh terhadap retensi enrgi dan rasio konversi pakan ikan gurami
(Osphronemus gouramy). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei di
Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. Metode penelitian yang
akan digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap.
terdiri atas lima perlakuan dan empat kali ulangan. Perlakuan yang digunakan
adalah penambahan Lisin 0%, 1%, 1,5%, 2% dan 2,5% pada pakan. Analisis data
yang digunakan adalah statistik dan deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa retensi energi antar perlakuan
berbeda nyata dan rasio konversi pakan tidak berbeda nyata. Hasil penelitian
dapat disimpulkan penggunaan Lisin pada pakan memberikan peningkatan
terhadap retensi energi dan tidak memberikan pengaruh terhadap rasio konversi
pakan.
v
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SUMMARY
ATAINA THAIIN. Effect of Addition Lysine in Commercial Feed against
Energy Retention and Feed Convertion Ratio Gouramy (Osphronemus
gouramy). Academic Advisor Agustono, Ir., M.Kes. and Dr. M. Anam Al
Arif, drh., MP.
Gouramy (Osphronemus gouramy) is one of the high economic value
commodity. The biggest obstacle in gouramy cultivation is slow growth, to reach
250 gram in females and 200 gram in male takes one year maintenance. Long
time maintenance effect in high feed needed, one of the solution is adding
essensial amino acid. Essensial amino acid is amino acid that cannot be
synthesized by the organism so must be added from the feed. Lysine is essensial
amino acid needed for gouramy. Addition Lysine in commercial feed can increase
energy retention of gouramy and expected can decrease feed convertion ratio.
Purpose of this research is to know Lysine in feed affect energy retention
and feed convertion ratio of gouramy (Osphronemus gouramy). Research methods
used was experimental methods with randomly complete design, included five
treatments and four replication. Treatments used were addition of Lysine 0%, 1%,
1,5%, 2% and 2,5% in feed.
Data was analyzed by statistic and descriptive. The result of this reasearch
showed that energy retention of each treatments has significantly different and
feed convertion ratio has no significantly different. The results of this study can be
concluded that the use of Lysine in feed give enhancement to energy retention and
didn’t give significantly effect for feed convertion ratio gourami (Osphronemus
gouramy).
vi
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Skripsi yang berjudul Pengaruh
pemberian lisin pada pakan komersial terhadap retensi energi dan rasio konversi
pakan ikan gurami (Osphronemus gouramy). Penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang mendukung hingga selesainya Penelitian Skripsi ini.
Penelitian Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan
Kelautan, Universitas Airlangga Surabaya.
Penulis menyadari bahwa Penelitian Skripsi ini masih belum sempurna.
Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan Karya Ilmiah ini. Semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat dan dapat
memberikan informasi kepada semua pihak, khususnya bagi Mahasiswa Program
Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga
Surabaya guna kemajuan serta perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang
perikanan, terutama budidaya perairan.
Surabaya, 12 Agustus 2016
Penulis
vii
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Penelitian Skripsi ini banyak
melibatkan orang – orang yang sangat berjasa bagi penulis. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat serta ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1.
Ibu Dr. Mirni Lamid, drh., M.P. selaku Dekan Fakultas Perikanan dan
Kelautan Universitas Airlangga.
2.
Bapak Kustiawan Tri Pursetyo, S.Pi., M.Vet. selaku dosen wali yang telah
memberikan arahan, petunjuk dan bimbingan dalam pengambilan mata kuliah
serta penelitian.
3.
Bapak Agustono,Ir., M.Kes. selaku dosen pembimbing utama yang telah
memberikan banyak masukan serta bimbingan selama proses berlangsungnya
penelitian hingga selesai.
4.
Bapak Dr. M. Anam Al Arief., drh. M.P.. selaku dosen pembimbing serta
yang
telah
memberikan
masukan
serta
bimbingan
selama
proses
berlangsungnya penelitian hingga selesai.
5.
Prof. Moch Amin Alamsjah, Ir. M. Si., Ph.D. selaku ketua penguji skripsi
yang sudah memberikan masukan, saran, dan kritik sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini dengan baik.
6.
Bapak Muhammad Arief, Ir., M.Kes. dan Bapak Abdul Manan, S.Pi., M.Si.
selaku dosen penguji skripsi yang sudah memberikan masukan, saran, dan
kritik sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini dengan baik.
viii
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7.
Ibu Prof. Dr. Rr. Sri Pantja Madyawati, drh., M.Si. yang telah memberikan
banyak dukungan selama ini sehingga saya bisa menyelesaikan penelitian ini.
8.
Seluruh staf pengajar Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga
atas segala ilmu yang telah bapak dan ibu berikan selama ini.
9.
Seluruh staf kependidikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas
Airlangga atas segala bantuannya.
10. Kedua orangtua tercinta, Ibu Sri Endah Wijayati dan Ayah Nur Halim serta
saudariku Ismi Minarsy yang selalu memberikan semangat, doa dan
dukungan yang tiada henti.
11. Tim penelitian Dian Ardianti, Deni Setiyawan, Faurina Oktaviandari yang
selalu membantu, memberikan motivasi, masukan dan semangat dalam
menyeleseikan skripsi ini.
12. Audy, Ainin, Holly, Lita, Mei, Puji, Mashita, Catherine, Mala, Dijjah, Ragil
dan Bima yang setia menemani dan memberi dukungan.
13. Sahabat tersayang Vidya, Erlyn, Kiki, Nurin dan Dyah terimakasih atas
segala kebaikan yang tidak terhingga.
14. Teman-teman Barracuda angkatan 2012 yang selalu memberikan dukungan,
semangat, dan kebersamaaan selama perkuliahaan hingga proses penyelesaian
penelitian skripsi.
15. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan maupun penyelesaian
penelitian skripsi. Semoga Allah SWT melimpahkan berkat-Nya dan
membalas segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan oleh semua
pihak kepada penulis.
ix
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ..................................................................................................
v
SUMMARY .....................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
UCAPAN TERIMA KASIH ...........................................................................
viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xiii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................
1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ...............................................................................
3
1.3 Tujuan ...................................................................................................
3
1.4 Manfaat .................................................................................................
4
II. TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................
5
2.1 Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)..................................................
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi ..........................................................
2.1.2 Kebiasaan Makan Ikan Gurami ...................................................
2.1.3 Saluran Pencernaan Ikan Gurami ................................................
5
5
6
6
2.2 Pakan .....................................................................................................
7
2.3 Protein dan Asam Amino .....................................................................
8
2.4 Asam Amino Esensial Lisin .................................................................
9
2.5 Retensi Energi .......................................................................................
10
2.6 Rasio Konversi Pakan ...........................................................................
12
2.7 Parameter Lingkungan Hidup ...............................................................
12
x
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ...................................
14
3.1 Kerangka Konseptual ...........................................................................
14
3.2 Hipotesis ................................................................................................
17
IV. METODOLOGI .........................................................................................
18
4.1 Tempat dan Waktu .............................................................................
18
4.2 Materi Penelitian .................................................................................
4.2.1 Peralatan Penelitian ..................................................................
4.2.2 Bahan Penelitian ......................................................................
18
18
18
4.3 Metode Penelitian ...............................................................................
4.3.1 Prosedur Kerja .........................................................................
4.3.2 Rancangan Penelitian ...............................................................
4.3.3 Variabel Penelitian ...................................................................
4.3.4 Parameter ..................................................................................
4.3.5 Analisis Data .............................................................................
19
19
20
22
22
24
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................
26
5.1 Hasil.......................................................................................................
5.1.1 Retensi Energi Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) ..............
5.1.2 Rasio Konversi Pakan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) ...
5.2 Pembahasan ...........................................................................................
5.2.1 Retensi Energi Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) ..............
5.2.2 Rasio Konversi Pakan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) ...
5.2.3 Kualitas Air .................................................................................
26
26
27
27
27
30
31
VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................
33
6.1 Kesimpulan .........................................................................................
6.2 Saran ...................................................................................................
33
33
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
34
LAMPIRAN .....................................................................................................
38
xi
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Syarat Mutu Pakan Buatan Ikan Gurami ....................................................
8
2. Kebutuhan Asam Amino Esensial Ikan Gurami ..........................................
10
3. Rata-Rata Retensi Energi Ikan Gurami ........................................................
26
4. Rata-Rata Rasio Konversi Pakan Ikan Gurami ............................................
27
xii
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Bagan Kerangka Konsep Penelitian .........................................................
16
2. Diagram Alir Penelitian ...........................................................................
25
xiii
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Hasil Uji Proksimat Pakan Komersial dengan Penambahan Lisin ........
38
2. Hasil Uji Proksimat Daging Ikan Gurami ...............................................
39
3. Data Penambahan Berat Ikan Gurami .....................................................
41
4. Data Konsumsi Pakan Ikan Gurami ........................................................
42
5. Perhitungan Rasio Konversi Pakan Ikan Gurami....................................
44
6. Perhitungan Retensi Energi Ikan gurami ...............................................
45
7. Hasil Analisis Statistik ANOVA Retensi Energi ....................................
48
8. Hasil Analisis Statistik ANOVA Retensi Energi Transformasi ..............
49
9. Hasil Analisis Statistik ANOVA Rasio Konversi Pakan .......................
51
10. Hasil Analisis Statistik ANOVA Rasio Konversi Pakan Transformasi
52
11. Data Rata-rata Kualitas Air ..................................................................
54
12. Dokumentasi Penelitian .......................................................................
55
xiv
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ikan gurami mengalami peningkatan jumlah produksi setiap tahunnya,
pada tahun 2011 permintaan pasar akan ikan gurami sejumlah 9.322 ton dan di
tahun 2012 permintaan meningkat menjadi 10.303 ton (Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya, 2015). Peningkatan jumlah produksi ini dikarenakan ikan
gurami termasuk komoditas yang banyak dikembangkan oleh para petani karena
rasa dagingnya yang enak, pemeliharaan mudah dan harganya yang cukup stabil
(Zakaria, 2008).
Pertumbuhan ikan gurami termasuk lambat untuk mencapai berat rata-rata
250 gram/ekor pada gurami jantan dan 200 gram/ekor pada gurami betina
diperlukan waktu 10-12 bulan (Handajani, 2007). Proses pemeliharaan ikan
gurami yang lama menyebabkan kebutuhan ikan gurami akan pakan semakin
tinggi. Salah satu cara yang dapat mempercepat pertumbuhan ikan gurami
sehingga dapat mempersingkat masa pemeliharaan adalah dengan penambahan
asam amino esensial.
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis oleh
hewan maupun tumbuhan untuk memicu pertumbuhan maksimal (Lovell, 1998).
Salah satu jenis asam amino esensial adalah lisin. Kebutuhan ikan gurami
terhadap lisin paling besar dibandingkan asam amino esensial lainnya yaitu 5,7 %
(NRC, 1983 dalam Viola et all., 1992). Lisin dapat meningkatkan keseimbangan
pemanfaatan asam amino lainnya sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
(Alam et al., 2005).
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
Pakan memiliki fungsi utama sebagai penyedia energi bagi aktivitas sel-sel
tubuh. Sumber energi bagi ikan adalah protein, lemak dan karbohidrat namun
karbohidrat digunakan dalam jumlah yang sedikit dibandingkan dengan lemak
dan protein (Lovell, 1998). Kumar dan Tembre (1997), menyatakan retensi energi
berhubungan dengan kadar protein pakan, karena pakan selain mengandung
karbohidrat dan lemak, juga mengandung protein. Hariati (1989) menyatakan
retensi energi merupakan gambaran dari banyaknya energi yang tersimpan dalam
bentuk jaringan di tubuh ikan dibagi dengan banyaknya energi dalam pakan yang
dikonsumsi. Perbandingan antara retensi protein dan energi harus optimal agar
dapat memicu pertumbuhan, Apabila ransum mengandung energi yang rendah,
maka ikan akan menggunakan sebagian protein untuk memenuhi kebutuhan
energinya (Syamsunarno, 2008). Retensi energi normal pada ikan adalah 60 - 68
% (Buttery dan Landsay, 1980 dalam Subekti, 2011).
Menurut Junianto (2003) ikan menggunakan protein secara efisiensi
sebagai zat pembangun, zat pengatur, dan sebagai sumber energi. Sebagian besar
energi yang dapat dicerna dalam protein dapat dimetabolisme dengan lebih baik
oleh ikan dibandingkan dengan hewan lainnya. Asam amino pada protein
digunakan sebagai pembentuk protein baru selama pertumbuhan dan reproduksi
atau mengganti protein yang rusak pada saat pemeliharaan Penambahan Lisin
yang merupakan asam amino esensial penyusun protein diharapkan mampu
meningkatkan retensi energi ikan gurami.
Manfaat lisin sebagai bahan pakan tambahan untuk mempercepat
pertumbuhan ikan gurami dapat dilihat dari nilai rasio konversi pakan. Rasio
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
konversi pakan merupakan perbandingan antara bobot kering pakan yang
dikonsumsi dan pertambahan bobot ikan (Afrianto dan Liviawaty, 2005). Nilai
rasio konversi pakan yang semakin tinggi menunjukan bahwa semakin rendah
efisiensi pakannya atau nutrien terbuang dalam feses (Yuniarti dkk., 2002).
Penambahan lisin diharapkan mampu menurunkan rasio konversi pakan sehingga
dapat mempercepat pertumbuhan ikan gurami dan mempersingkat waktu
pemeliharaan hingga ukuran konsumsi.
Penelitian tentang penambahan lisin pada pakan komersial terhadap retensi
energi dan rasio konversi pakan ikan gurami perlu dilakukan untuk membuktikan
apakah penambahan lisin dapat meningkatkan retensi energi dan menurunkan
rasio konversi pakan pada ikan gurami.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah pemberian lisin pada pakan komersial dapat meningkatkan
retensi energi pada ikan gurami?
2. Apakah pemberian lisin pada pakan komersial dapat menurunkan rasio
konversi pakan ?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui apakah pemberian lisin pada pakan komersial dapat
meningkatkan retensi energi ikan gurami.
2. Mengetahui apakah pemberian lisin pada pakan komersial dapat
menurunkan rasio konversi pakan ikan gurami.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
1.4
Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan manfaat kepada
masyarakat bahwa melalui penambahan lisin pada pakan komersial dapat
meningkatkan retensi energi dan menurunkan rasio konversi pakan ikan gurami.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)
2.1.1
Klasifikasi dan Morfologi
Ikan gurami (Osphronemus gouramy) dapat di klasifikasikan sebagai
berikut (SNI, 2000):
Filum
Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies
: Chordata
: Actinopterygii
: Perciformes
: Osphronemidae
: Osphronemus
: Osphronemus gouramy
Ikan gurami memiliki bentuk badan agak panjang, pipih dan tertutup sisik
yang berukuran besar serta terlihat kasar dan kuat, terdapat garis lateral tunggal,
lengkap dan tidak terputus, bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang
bawah (Zakaria, 2008).
Ikan gurami mendiami perairan yang tenang dan tergenang seperti rawa,
situ dan danau. Ikan gurami jarang dijumpai di perairan yang memiliki arus deras.
Gurami dapat dibudidayakan di dataran rendah dekat pantai, namun perairan yang
paling optimal untuk budidaya adalah pada ketinggian 50-400 meter di atas
permukaan laut seperti daerah Bogor, Jawa Barat. Kondisi air yang ideal untuk
ikan gurami adalah pada suhu 24-28o C dan kisaran pH antara 6,5-8 (Sitanggang
dan Sarwono, 2008).
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
2.1.2
Kebiasaan Makan
Jenis makanan yang dikonsumsi ikan gurami pada setiap fase
pertumbuhannya berbeda. Puspowardoyo dan Abbas (1992) menyatakan larva
gurami memakan kuning telur yang terdapat pada tubuhnya setelah menetas
hingga usia antara 5-7 hari, kemudian beralih makan fitoplankton dan
zooplankton hingga usia 1 bulan, setelah itu ikan gurami mulai memakan tumbuhtumbuhan air. Perubahan jenis makanan ikan gurami dari ikan karnivora ke
omnivora hingga akhirnya menjadi herbivora mengakibatkan ikan gurami
mengalami pertumbuhan yang lambat (Aslamsyah, 2009).
Ikan gurami dapat diberi pakan buatan pada usia satu bulan (Saparinto,
2008). Pakan yang diberikan pada budidaya ikan gurami secara intensif adalah
pakan buatan berupa pelet guna mendukung kelangsungan hidup dan
pertumbuhan ikan gurami (Badan Standarisasi Nasional, 2009).
2.1.3
Saluran Pencernaan
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui cara fisik dan
kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus,
kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.
Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut,
rongga mulut, faring, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus (Affandi
dkk. 2004).
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
2.2
Pakan
Pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam menunjang
keberhasilan budidaya. Fungsi utama pakan adalah sebagai penyedia energi bagi
aktivitas sel-sel tubuh. Pakan memerlukan biaya kurang lebih 60% dari biaya
operasional (Aslianti, 2010). Pakan ikan dapat digolongkan menjadi dua yaitu
pakan ikan alami dan pakan ikan buatan. Pakan buatan merupakan makanan yang
dibuat dari campuran bahan-bahan alami atau bahan olahan yang selanjutnya
dilakukan proses pengolahan serta dibuat dalam bentuk tertentu sehingga
menciptakan daya tarik (merangsang) ikan untuk memakannya (Abbas, 1995).
Pakan buatan yang tersebar di masyarakat lebih dikenal dengan sebutan
pakan komersial. Pakan komersial adalah pakan yang dibuat dengan formulasi
tertentu berdasarkan pertimbangan pembuatannya. Pembuatan pakan berdasarkan
pada kebutuhan nutrien ikan, kualitas bahan baku dan nilai ekonomis. Pakan
komersial untuk ikan sering ditemui dalam bentuk pelet. Pelet memiliki
keunggulan yaitu mudah didapat, tidak tergantung musim, mudah dalam
pemberian dan tidak mencemari media pemeliharaan (Soemardjati dkk., 2008).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan terhadap
ikan peliharaan, yaitu (1) Berapa banyak kandungan energi dari pakan buatan
tersebut yang dapat dimanfaatkan oleh ikan. (2) Pakan buatan yang tidak
dikonsumsi akan menambah kandungan bahan organik sehingga dapat
menimbulkan masalah ketersediaan oksigen terlarut, penyakit, maupun senyawa
toksik dan (3) Kualitas dan cara pemberian pakan dapat mempengaruhi jumlah
pakan buatan yang akan dikonsumsi oleh ikan (Murtidjo, 2001). Kebutuhan
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
nutrisi ikan gurami menurut Badan Standarisasi Nasional (2009) dapat dilihat
pada Tabel 1. Berikut ini :
Tabel 1. Syarat Mutu Pakan Buatan Ikan Gurami
Ukuran Ikan
3–5 cm
Persyaratan
Ukuran Ikan
5–15 cm
Ukuran Ikan
>15 cm
Kadar air (maksimal)
12%
12%
12%
Kadar abu (maksimal)
12%
12%
13%
Kadar protein (minimal)
38%
32%
28%
Kadar lemak (minimal)
7%
6%
5%
Kadar serat kasar
(maksimal)
5%
6%
8%
Diameter pakan
1–2 mm
2–3 mm
3–6 mm
Parameter
Sumber : Badan Standarisasi Nasional (2009)
2.3
Protein dan Asam Amino
Sumber energi bagi ikan adalah protein, lemak dan karbohidrat namun
karbohidrat digunakan dalam jumlah yang sedikit dibandingkan lemak dan protein
(Lovell, 1998). Protein, yang namanya berarti “pertama” atau “utama” tersusun
dari polipeptida yang mempunyai rantai yang amat panjang, tersusun atas banyak
unit asam amino (Lehninger, 1995). Menurut Supriyatna dkk. (2015), protein
merupakan senyawa kompleks yang terkandung dalam makanan yang akan
dipecah menjadi bentuk-bentuk yang lebih sederhana yaitu asam amino dan
dipeptida.
Protein pada pakan diubah menjadi asam amino melalui lambung dan usus
halus. Pada usus halus asam amino diserap dan disebarkan ke seluruh tubuh.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
Metabolisme asam amino dapat terjadi melalui dua tahap, yaitu transaminasi dan
deaminasi. Melalui peristiwa tersebut asam amino dapat diubah menjadi asetil
Ko-A yang kemudian masuk ke siklus krebs untuk menghasilkan energi (Buwono,
2000). Fungsi protein adalah untuk pembaharuan sel yang rusak serta
penambahan
sel
sehingga
dapat
mempengaruhi
proses
pertumbuhan
(Syamsunarno, 2008).
Asam amino penyusun protein dibedakan menjadi dua yaitu asam amino
esensial dan asam amino non esensial (Buwono, 2000). Asam amino esensial
adalah asam amino yang tidak dapat di sintesis oleh hewan maupun tumbuhan
sehingga perlu ditambahkan dari luar sehingga mampu mencukupi kebutuhan
untuk pertumbuhan maksimal (Lovell, 1998).
2.4
Asam amino Esensial Lisin
Lisin merupakan asam amino esensial pembatas dalam protein nabati.
Asam amino esensial pembatas adalah asam amino esensial yang mempunyai
persentase terendah yang terkandung dalam suatu protein bahan pakan.
Kebutuhan asam amino esensial lisin bagi tubuh ikan berkisar antara 4%-6% dari
protein ransum (Buwono, 2000).
Lisin merupakan asam amino esensial yang dapat mengoptimalkan
pemanfaatan asam amino lainnya sehingga jumlah protein yang termanfaatkan
untuk pertumbuhan dapat meningkat (Alam et al., 2005). Kekurangan lisin dapat
menyebabkan pengikisan sirip dan kematian ikan (Lovell, 1998).
Kebutuhan
asam amino esensial ikan gurami dapat dilihat pada Tabel.2 berikut ini:
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
Tabel 2. Kebutuhan Asam amino Esensial Ikan Gurami
Asam Amino Esensial
Kebutuhan (%)
Arginin
4,3
Histidin
2,8
Isoleusin
2,5
Leusin
3,3
Lisin
5,7
Methionine
3,1
Fenilalanin
3,5
Treonin
3,9
Valin
3,6
Triptofan
0,8
Sumber : Akiyama et al (1997) dalam Gusrina (2008).
2.5
Retensi Energi
Penggunaan energi pada ikan dipengaruhi oleh jumlah pakan yang
dikonsumsi. Energi diperoleh dari perombakan ikatan kimia melalui proses reaksi
oksidasi terhadap komponen pakan, yaitu protein, lemak, dan karbohidrat menjadi
senyawa yang lebih sederhana (asam amino, asam lemak, dan glukosa) sehingga
dapat diserap oleh tubuh untuk digunakan atau disimpan (Afrianto dan Liviawaty,
2005).
Energi yang dibutuhkan ikan paling banyak berasal dari protein. Protein
merupakan zat terpenting dari semua zat gizi yang diperlukan ikan karena
merupakan zat penyusun dari sumber energi utama bagi ikan (NRC, 1997). Pada
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
ikan, protein lebih efektif digunakan sebagai sumber energi daripada karbohidrat
dan lemak. Hal ini disebabkan oleh rendahnya aktivitas enzim amilase dan lipase
dalam saluran pencenaan ikan dibandingkan dengan hewan terrestrial dan manusia
(Furuichi, 1988 dalam Nur, 2011).
Retensi energi merupakan gambaran dari banyaknya energi yang
tersimpan dalam bentuk jaringan di tubuh ikan dibagi dengan banyaknya energi
dalam pakan
yang dikonsumsi
(Hariati, 1989). Linder (1992)
dalam
Sukmaningrum dkk (2014) menyatakan energi dalam pakan secara fisiologis
digunakan untuk pemeliharaan dan metabolisme, apabila terdapat sisa akan
dideposisi sebagai jaringan tubuh dalam proses pertumbuhan dan untuk sintesa
produk reproduksi. Retensi energi yang dirumuskan oleh Thung dan Shiau (1991)
adalah energi tubuh akhir dikurangi energi tubuh awal dibagi dengan total energi
pakan yang diberikan.
Perbandingan antara retensi protein dan energi harus optimal agar dapat
memicu pertumbuhan, energi pakan yang tinggi dapat mengurangi protein dalam
pakan sebaliknya dengan pemberian protein yang tinggi maka energi pakan akan
berkurang (Souto dkk., 2010). Apabila ransum mengandung energi yang rendah
maka ikan akan menggunakan sebagian protein untuk memenuhi kebutuhan
energinya sehingga dengan demikian jumlah protein yang dapat dimanfaatkan
bagi pertumbuhan jaringan struktural akan berkurang.
Energi yang terkandung dalam ransum terlebih dahulu digunakan untuk
mencukupi energi pemeliharaan tubuh sehingga energi ransum harus memadai.
Kandungan energi pada ransum yang berlebihan juga dapat menimbulkan dampak
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12
yang negatif yaitu turunnya jumlah nutrien yang dikonsumsi sehingga jumlah
energi dari pakan haruslah optimal (Buwono, 2000).
2.6
Rasio Konversi Pakan
Rasio konversi pakan merupakan perbandingan antara bobot kering pakan
yang dikonsumsi dan pertambahan bobot ikan (Afrianto dan Liviawaty, 2005).
Nilai rasio konversi pakan yang semakin tinggi menunjukan bahwa semakin
rendah efisiensi pakannya atau nutrien terbuang dalam feses (Yuniarti dkk.,
2002). Menurut Mudjiman (2002) nilai konversi pakan berbanding terbalik
dengan pertumbuhan bobot ikan, sehingga semakin rendah nilainya semakin baik
kualitas pakan dan makin efisien ikan dalam memanfaatkan pakan yang
dikonsumsinya untuk pertumbuhan. Sutarmat (2006) menyatakan tingginya rasio
konversi pakan disebabkan adanya pakan yang tidak tercerna atau jenis pakan
yang kurang disukai. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai konversi pakan
adalah spesies, jenis pakan, kualitas pakan, teknik pemberian pakan dan kualitas
air (Boyd, 2005). Menurut Kusriani dkk. (2012) rumus rasio konversi pakan
adalah jumlah pakan yang diberikan dibagi dengan berat hewan uji akhir
penelitian dikurangi berat hewan uji pada awal penelitian.
2.7
Parameter Lingkungan Hidup
Kualitas air sangat berpengaruh terhadap kesuksesan budidaya ikan.
Kualitas air dapat didefinisikan sebagai kesesuaian air bagi kelangsungan dan
pertumbuhan yang umumnya ditentukan oleh beberapa parameter kualitas air
(Mahasri, 2009). Mengetahui kualitas air dapat dilakukan dengan pengukuran
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
terhadap suhu, salinitas, pH, DO, nitrit dan amonia. Menurut SNI (2000) keadaan
yang sesuai untuk hidup ikan adalah dengan DO lebih besar dari 5 ppm, suhu
berkisar antara 28- 320 celcius, nitrit < 1mg/l dan nitrat ,0,01 mg/l. Agar ikan tidak
stress dan mengakibatkan pertumbuhan kurang perlu dilakukan pengukuran
kualitas air setiap hari dan pembersihan akuarium agar sisa-sisa metabolisme tidak
menyebabkan
SKRIPSI
toksik
yang
dapat
menyebabkan
kematian
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ikan.
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1
Kerangka Konseptual
Ikan gurami termasuk komoditas yang banyak dikembangkan oleh para
petani karena rasa dagingnya yang enak, pemeliharaan mudah dan harganya yang
cukup stabil (Zakaria, 2008). Pertumbuhan ikan gurami termasuk lambat, untuk
mencapai berat rata-rata 250 gram/ekor pada gurami jantan dan 200 gram/ekor
pada gurami betina diperlukan waktu 10-12 bulan (Handajani, 2007). Proses
pemeliharaan ikan gurami yang lama menyebabkan kebutuhan ikan gurami akan
pakan semakin tinggi. Salah satu cara yang dapat mempercepat pertumbuhan ikan
gurami sehingga dapat mempersingkat masa pemeliharaan adalah dengan
penambahan asam amino esensial lisin. Lisin dapat meningkatkan keseimbangan
pemanfaatan asam amino lainnya sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
(Alam et al., 2005).
Penambahan
lisin
menyebabkan
retensi
protein
tinggi
sehingga
pertumbuhan ikan meningkat (Dani, 2004). Perbandingan antara retensi protein
dan energi harus optimal agar dapat memicu pertumbuhan. Apabila ransum
mengandung energi yang rendah, maka ikan akan menggunakan sebagian protein
untuk memenuhi kebutuhan energinya (Syamsunarno, 2008). Penambahan Lisin
yang merupakan asam amino esensial penyusun protein diharapkan mampu
meningkatkan retensi energi ikan gurami.Manfatan lisin sebagai bahan pakan
tambahan untuk memicu pertumbuhan ikan gurami dapat dilihat dari nilai rasio
konversi pakan. Rasio konversi pakan merupakan perbandingan antara bobot
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
kering pakan yang dikonsumsi dan pertambahan bobot ikan (Afrianto dan
Liviawaty, 2005). Menurut Mudjiman (2002), nilai konversi pakan berbanding
terbalik dengan pertumbuhan bobot ikan, sehingga semakin rendah nilainya
semakin baik kualitas pakan dan makin efisien ikan dalam memanfaatkan pakan
yang dikonsumsinya untuk pertumbuhan. Nilai rasio konversi pakan yang
semakin tinggi menunjukan bahwa semakin rendah efisiensi pakannya atau
nutrient terbuang dalam feses (Yuniarti dkk., 2002). Penambahan lisin diharapkan
mampu menurunkan rasio konversi pakan sehingga dapat mempercepat
pertumbuhan ikan gurami dan mempersingkat waktu pemeliharaan hingga ukuran
konsumsi.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
Permintaan Gurami Tinggi
Budidaya Ikan Gurami
Pertumbuhan Ikan Gurami
Lambat
Kualitas Pakan
Penambahan Lisin Pada Pakan Komersial
Meningkatkan
Retensi Energi
Rasio Konversi
Pakan Menurun
Gambar 1. Bagan kerangka konsep penelitian
Pertumbuhan
Optimal
Produksi
meningkat
3.2 Hipotesis
1. Penambahan lisin pada pakan komersial dapat meningkatkan retensi energi
ikan gurami.
2. Penambahan lisin pada pakan komersial dapat menurunkan rasio konversi
pakan.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1
Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai bulan Mei 2016 di
Laboratorium Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. Analisis
proksimat pakan dan daging ikan gurami dilakukan di Laboratorium Pakan,
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga.
4.2
Materi Penelitian
4.2.1
Peralatan Penelitian
Alat-alat yang digunakan meliputi akuarium 40 × 25 × 25 cm3 sebanyak
20 buah, aerator kecil, selang aerasi, batu aerasi, seser, kantong plastik, pH meter,
termometer, DO meter, refrakto meter, timbangan analitik dan alat sipon.
4.2.2
Bahan
Hewan uji yang digunakan pada penelitian kali ini adalah ikan gurami
(Osphronemus gouramy). Ikan gurami yang digunakan memiliki ukuran 8-10 cm
dan setiap akuarium diisi 10 ekor ikan. Peneliti menggunakan lima perlakuan dan
empat ulangan sehingga membutuhkan 20 akuarium dan 200 ekor ikan. Media
pemeliharaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air tawar dengan
volume 15 liter per akuarium. Pakan yang digunakan merupakan pakan komersial
berbentuk pelet dan asam amino esensial yang ditambahkan adalah lisin.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
4.3
Metode Penelitian
4.3.1
Prosedur Kerja
A.
Persiapan Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian meliputi akuarium, selang
aerasi, batu aerasi. Akuarium dicuci terlebih dahulu, pencucian menggunakan
sabun dan dibilas hingga bersih kemudian dikeringkan dan diisi dengan air tawar
lalu dipasang aerasi selama 24 jam untuk meningkatkan oksigen terlarut (DO).
Ikan gurami diseleksi sebelum ditebar pada akuarium, seleksi berdasarkan
keseragaman ukuran dan kelengkapan organ tubuh sehingga dapat dipastikan
bahwa ikan gurami yang akan diteliti adalah ikan gurami yang sehat dan
homogen. Sebelum ditebar, ikan gurami diaklimatisasi terlebih dahulu selama 30
menit. Penebaran ikan gurami dilakukan pada pagi atau sore hari untuk
menghindari terjadinya stress yang dapat berakibat pada kematian.
B.
Pakan Ikan Gurami
Bahan pakan disiapkan terlebih dahulu, setelah bahan yang diperlukan
sesuai dengan formulasi yang dikehendaki, mula-mula bahan tersebut digiling
sehingga ukurannya menjadi lebih kecil. Setelah pakan komersial yang berbentuk
pelet digiling pakan tersebut diayak untuk mendapatkan ukuran partikel yang
sesuai dengan kebutuhan. Proses selanjutnya adalah penimbangan, penimbangan
dilakukan dengan teliti sesuai dengan formulasi yang telah ditentukan. Lisin yang
digunakan merupakan lisin dalam bentuk bubuk sehingga tidak perlu lagi
dilakukan penggilingan. Proses berikutnya adalah pencampuran pakan komersial
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
dan lisin yang takarannya telah sesuai, proses pencampuran dilakukan perlahanlahan dan ditambahkan dengan tepung tapioka yang telah dilarutkan dalam air
panas. Adonan diaduk hingga rata dan menjadi kalis. Adonan tersebut kemudian
dicetak menggunakan mesin pencetak pelet sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki yaitu bukaan mulut ikan gurami. Adonan yang sudah dicetak
kemudian dioven dengan suhu 50oC agar kadar air berkurang sehingga daya
simpan menjadi lebih lama.
C.
Pemeliharaan Ikan Gurami
Ikan gurami dipelihara dalam akuarium dengan ukuran 40 × 25 × 25 cm3
sebanyak 10 ekor. Waktu pemeliharaan selama 34 hari dengan pemberian pakan
3% dari berat tubuh. Pakan diberikan tiga kali sehari (pagi: 08.00, siang: 12.00,
sore: 16.00). Upaya untuk mengoptimalkan lingkungan hidup ikan gurami
dilakukan dengan cara penyiponan rutin setiap hari pada pagi hari agar media
pemeliharaan bersih dari sisa pakan dan kotoran yang dapat memengaruhi kualitas
air. Pengukuran kualitas air yang dilakukan adalah suhu, pH, oksigen terlarut
(DO) dan amoniak.
4.3.2
Rancangan Penelitian
Penelitian ini membandingkan pengaruh antara pakan komersial yang
tidak diberi lisin dan pakan komersial yang diberi lisin dengan dosis yang berbeda
pada tiap perlakuan ( P0, P1, P2, P3, P4) terhadap retensi energi dan rasio konversi
pakan pada ikan gurami (Osphronemus gouramy). Penelitian dilakukan secara
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
eksperimental, rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dengan empat ulangan yaitu:
P0
: pakan komersial 99%
P1
: pakan komersial 98% + lisin 1 %
P2
: pakan komersial 97,5 % + lisin 1,5 %
P3
: pakan komersial 97 % + lisin 2 %
P4
: pakan komersial 96,5 % + lisin 2,5 %
Ikan diberi pakan sebanyak 3 % dari berat total ikan, pemberian pakan
dilakukan tiga kali sehari yaitu pada pagi, siang dan sore hari (Andrianto, 2005).
Setiap perlakuan ditambahkan tepung tapioka 1 % sebagai bahan perekat pakan.
Kualitas air dijaga dengan cara mengontrol suhu, DO dan pH setiap hari
serta penyiponan untuk membersihkan media dari sisa pakan dan kotoran.
Amoniak diukur satu minggu sekali. Pengukuran kualitas air ini dilakukan agar
peneliti dapat mengetahui bahwa lingkungan tempat hidup ikan gurami dalam
keadaan yang optimal. Pemeliharaan ikan gurami dilakukan selama 34 hari, setiap
satu minggu sekali ikan ditimbang.
Pengumpulan sisa pakan dilakukan setiap hari untuk mengetahui jumlah
pakan yang dikonsumsi sebagai data untuk menghitung rasio konversi pakan. Sisa
pakan diambil dengan cara penyiponan. Pada akhir pemeliharaan ikan diambil
dagingnya untuk dilakukan analisis proksimat yang selanjutnya digunakan untuk
perhitungan retensi energi.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
4.3.3 Variabel Penelitian
A. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas, yaitu dosis pemberian lisin pada pakan komersial yaitu
0%; 1% ; 1,5 % ; 2% dan 2,5%
2. Variabel terikat, yaitu retensi energi dan rasio konversi pakan
3. Variabel terkontrol, yaitu jenis spesies ikan yang digunakan yaitu ikan
gurami, ukuran 8-10 cm, umur ikan 3 bulan dan kualitas air yang terdiri
dari suhu, pH, amonia dan salinitas, pakan komersial, tepung tapioka.
B. Deskripsi Variabel
Pengukuran retensi energi dilakukan dengan perhitungan pengurangan
energi tubuh akhir dengan energi tubuh awal dibagi dengan total energi pakan
yang diberikan. Pengukuran rasio konversi pakan dilakukan dengan cara
menghitung jumlah pakan yang dikonsumsi dibagi dengan berat hewan uji
akhir dikurangi berat hewan uji awal penelitian. Perhitungan rasio konversi
pakan dilakukan setiap minggu.
4.3.4
Parameter
A.
Parameter Utama
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui retensi energi dan rasio
konversi pakan setelah pakan komersial ditambahkan dengan lisin. Parameter
utama dalam penelitian ini adalah retensi energi dan rasio konversi pakan. Retensi
energi didapatkan dari hasil analisa proksimat daging ikan gurami setelah masa
pemeliharaan 34 hari. Retensi energi yang dirumuskan oleh Thung dan Shiau
(1991) sebagai berikut:
Rasio konversi pakan dihitung berdasarkan rumus yang dikemukakan oleh
Effendi (1997) sebagai berikut :
Keterangan :
FCR
= Rasio Konversi Pakan
F
= Jumlah pakan yang dikonsumsi (g)
W0
= Berat hewan uji penelitian (g)
Wt
= Berat hewan uji akhir penelitian (g)
D
= Bobot Ikan yang mati
Jumlah pakan yang dikonsumsi dapat diketahui dengan melakukan
penghitungan sisa pakan setiap harinya dengan cara penyiponan, sisa pakan
diletakan pada kertas saring kemudian dioven dan ditimbang. Jumlah pakan yang
dikonsumsi atau pakan yang tercerna oleh ikan merupakan hasil pengurangan
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23
antara jumlah pakan yang diberikan (3% dari berat total ikan) dengan jumlah sisa
pakan. Pengukuran bobot ikan dilakukan setiap satu minggu.
B. Parameter Penunjang
Parameter penunjang pada penelitian ini adalah kualitas air yang meliputi
pH, suhu, salinitas, oksigen terlarut (DO) dan kadar amoniak. Pengukuran suhu,
pH dan DO dilakukan setiap hari sedangkan amoniak dilakukan setiap 7 hari
sekali selama proses penelitian pada ikan gurami.
4.3.5
Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis menggunakan
Analisis of Variance (ANOVA). Uji lanjut yang digunakan adalah Uji Jarak
Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) dengan taraf nyata 5% untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh antar perlakuan dengan penambahan lisin
pada pakan komersial terhadap retensi energi dan rasio konversi pakan pada ikan
gurami. (Kusriningrum, 2015). Diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar
2.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
Persiapan Bahan
Media Pemeliharaan
P0
Pakan Komersial
Tanpa Lisin
Ikan Gurami
P1
Pakan dengan
penambahan
lisin 1%
Pakan Komersial
Ditambah Asam
Amino Esensial
Lisin
P2
Pakan dengan
penambahan lisin
1,5%
Pemeliharaan
Selama 34 hari
Retensi Energi
Analisis Proksimat
P3
Pakan dengan
penambahan
lisin 2%
P4
Pakan dengan
penambahan
lisin 2,5%
Pengamatan Kualitas Air
Rasio Konversi Pakan
Analisis Data
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.1.1 Retensi Energi
Hasil penelitian menunjukkan nilai retensi energi ikan gurami berkisar
antara 23,36 – 37,42 %. Data Retensi Energi dapat dilihat pada Lampiran 6. Data
rata-rata retensi energi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Rata- Rata Retensi Energi Ikan Gurami (%)
Perlakuan
Retensi Energi ± SD (%)
Retensi Energi
P0
23,36b ± 9,84
4,76 ± 1,01
P1
23,90b ± 4,53
4,87 ± 0,46
P2
24,73b± 4,58
4,95 ± 0,46
P3
37,42a ± 8,61
6,09 ± 0,73
P4
26,03ab ± 5,16
5,08 ± 0,49
Keterangan: P0 = Lisin 0%, P1 = Lisin 1%, P2 = Lisin 1,5%, P3 = Lisin 2%, P4 = Lisin 2,5 %, dan
SD = Standart deviasi. Superscript yang berbeda pada kolom yang sama
menunjukan perbedaan yang nyata pada uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s
Multiple Range Test).
Hasil analisa statistik pemberian asam amino lisin pada pakan komersial
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (p>0,05) terhadap retensi energi ikan
gurami. Data hasil analisa statistik ANOVA dapat dilihat pada Lampiran 7.
Berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) terjadi
perbedaan antar perlakuan, retensi energi tertinggi adalah P3 (37,42%) dan retensi
energi terendah adalah P0 (23,36 %). P3 tidak berbeda nyata dengan P4 namun
berbeda nyata dengan P2, P1 dan P0.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
5.1.2 Rasio Konversi Pakan
Hasil penelitian menunjukkan rasio konversi pakan ikan gurami berkisar
antara 3,39 – 5,05. Data jumlah pakan yang dikonsumsi ikan gurami dapat dilihat
pada Lampiran 4. Data rata-rata rasio konversi pakan dapat dilihat pada Tabel 4.
Perlakuan
Tabel 4. Rata- Rata Rasio Konversi Pakan Ikan Gurami
Rasio Konversi Pakan ± SD
Rasio Konversi Pakan
P0
5,05 ± 1,55
2,33 ± 0,32
P1
4,50 ± 0,91
2,23 ± 0,20
P2
4,15 ± 0,85
2,15 ± 0,19
P3
3,39 ± 1,00
1,96 ± 0,25
P4
3,82 ± 0,75
2,07 ± 0,18
Keterangan: P0 = Lisin 0%, P1 = Lisin 1%, P2 = Lisin 1,5%, P3 = Lisin 2%, P4 = Lisin 2,5 %, dan
SD = Standart deviasi
Hasil analisa statistik pemberian asam amino lisin pada pada pakan
komersial menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (p>0,05) terhadap rasio
konversi pakan ikan gurami. Hasil analisis statistik ANOVA dapat dilihat pada
Lampiran 9. Berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range
Test) diketahui bahwa tidak ada perbedaan antar perlakuan.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Retensi Energi
Energi diperoleh dari perombakan ikatan kimia melalui proses reaksi
oksidasi terhadap komponen pakan yaitu protein, lemak dan karbohidrat menjadi
senyawa yang lebih sederhana (asam amino, asam lemak dan glukosa) sehingga
dapat diserap oleh tubuh untuk digunakan atau disimpan (Afrianto dan
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27
Liviawaty,2005). Retensi energi adalah besarnya energi pakan yang dapat
disimpan di dalam tubuh ikan (Haryati, 2011).
Hasil uji statistik ANOVA menunjukan bahwa pemberian asam amino
lisin pada pakan komersial menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (p>0,05)
terhadap retensi energi ikan gurami. Berdasarkan uji Jarak Berganda Duncan
(Duncan’s Multiple Range Test) terjadi perbedaan antar perlakuan, dengan
perlakuan tertinggi pada P3 dan perlakuan terendah P0. Hal ini menunjukan bahwa
penambahan lisin pada pakan komersial dapat meningkatkan retensi energi
dibandingkan dengan pakan tanpa penambahan lisin. Peningkatan retensi energi
dapat terjadi karena lisin merupakan salah satu asam amino esensial yang tidak
dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus ditambahkan melalui pakan, dengan
pemberian pakan yang tepat dan dosis yang sesuai maka peningkatan retensi
energi dapat terjadi, karena sumber energi pada ikan yang utama adalah protein.
Penambahan lisin yang merupakan monomer dari protein menyebabkan
penyerapan akan lebih cepat karena terjadi langsung di usus. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan Lovell (1998), protein merupakan komponen penting
penyusun energi pada ikan. Metabolisme asam amino dapat terjadi melalui dua
tahap, yaitu transaminasi dan deaminasi. Melalui peristiwa tersebut asam amino
dapat diubah menjadi asetil Ko-A yang kemudian masuk ke siklus krebs untuk
menghasilkan energi (Buwono, 2000).
Hasil perhitungan data rata-rata nilai retensi energi berkisar antara 23,36
– 37,42 % dengan retensi energi tertinggi pada P3 dengan penambahan lisin
sebanyak 2 %. Hal ini dapat diartikan bahwa dari setiap 3149,8179 Kkal/kg
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
energi pakan yang dikonsumsi, dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan
metabolisme sehari-hari pada ikan gurami sebesar (0,3742 x 3149,8179 Kkal/kg)
atau 1.178,66 Kkal/kg. Hasil perhitungan retensi energi terendah yaitu pada P0
23,36 % artinya energi yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan
metabolisme ikan gurami sehari-hari adalah (0,2336 x 3044,2726 Kkal/kg) atau
711,14 Kkal/kg.
Kumar dan Tembre (1997), menyatakan retensi energi berhubungan
dengan kadar protein pakan, karena pakan selain mengandung karbohidrat dan
lemak, juga mengandung protein. Kadar analisa protein pakan P0, P1, P2, P3 dan P4
adalah 25,15 ; 27,82 ; 28,94 ; 30,61 ; 32,06. Kadar analisa energi pakan P 0, P1, P2,
P3 dan P4 sebagai berikut 3138,47 ; 3317,91 ; 3323,779 ; 3238,94 ; 3360,34
Retensi energi tertinggi adalah P3 dengan penambahan lisin 2%, kadar
protein pakan 30,61 % dan kadar energi 3238,94 Kkal/kg. Tingkat energi-protein
tersebut merupakan perbandingan yang optimal bagi ikan gurami karena kadar
protein pakan mendekati kebutuhan minimum protein pakan ikan gurami pada
fase pertumbuhan yaitu 32 %.
P4 dengan penambahan lisin 2,5 % menghasilkan kandungan protein pakan
yang sesuai dengan kebutuhan protein pakan ikan gurami, yaitu 32,06 % namun
retensi energi yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan P3. Hal ini dikarenakan
terjadi ketidak seimbangan antara protein-energi dalam pakan, kelebihan protein
akan menyebabkan ikan memerlukan energi ekstra untuk melakukan proses
deaminasi sehingga energi yang seharusnya digunakan untuk pertumbuhan akan
berkurang. Hal ini sesuai dengan pendapat Haetami (2007), ransum yang tidak
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
mempunyai keseimbangan energi-protein yang tepat tidak akan berdampak pada
pertumbuhan, tingkat energi protein dalam pakan juga mempengaruhi konsumsi
pakan, jika tingkat energi protein melebihi kebutuhan maka akan menurunkan
konsumsi sehingga pengambilan nutrien lainnya termasuk protein akan menurun.
Perbandingan antara retensi protein dan energi harus optimal agar dapat memicu
pertumbuhan, energi pakan yang tinggi dapat mengurangi protein dalam pakan
sebaliknya dengan pemberian protein yang tinggi maka energi pakan akan
berkurang (Souto dkk., 2010).
5.2.2 Rasio Konversi Pakan
Rasio konversi pakan merupakan perbandingan antara bobot kering pakan
yang dikonsumsi dan pertambahan bobot ikan (Afrianto dan Liviawaty, 2005).
Rasio konversi pakan dijadikan sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan baik
secara teknis budidaya maupun secara finansial (Hidayat, 2013). Menurut
Mudjiman (2002), nilai rasio konversi pakan berbanding terbalik dengan
pertumbuhan bobot ikan. Nilai rasio konversi pakan yang semakin tinggi
menunjukan bahwa pakan yang diberikan semakin tidak efektif dalam
pertumbuhan ikan gurami.
Hasil uji statistik ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda
Duncan (Duncan’s Multiple Range Test) menunjukan bahwa penambahan lisin
pada pakan komersial tidak mempengaruhi nilai rasio konversi pakan ikan gurami
(p>0,05). Berdasarkan perhitungan pakan yang dikonsumsi, jumlah pakan yang
dikonsumsi P0 dan P3 memiliki selisih yang kecil namun penambahan berat ikan
P3 lebih besar dibandingkan dengan P0 sehingga terdapat kecenderungan
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
penurunan nilai konversi pakan terjadi pada P3. Data konsumsi pakan dapat dilihat
pada Lampiran 4. Nilai Rasio konversi pakan P3 adalah 3,39 artinya dalam 3,39
gram pakan akan memberikan penambahan berat ikan gurami sebanyak 1 gram.
Nilai rasio konversi pakan P0 yaitu 5,05 yang artinya untuk menambah 1 gram
berat ikan gurami diperlukan konsumsi pakan sebesar 5,05 gram.
Hasil statistik ANOVA pemberian lisin pada pakan komersial terhadap
rasio konversi pakan tidak berbeda nyata, hal ini dapat disebabkan karena
kandungan protein pada lisin yang digunakan pada penelitian ini adalah 66%
sedangkan lisin yang kualitasnya baik harus memiliki kandungan protein 98-99%.
Selain itu untuk mencapai pertumbuhan yang optimal, energi pakan harus
mencukupi kebutuhan untuk aktifitas harian, metabolisme dan kebutuhan
pemeliharaan. Energi dalam pakan masih digunakan untuk kebutuhan hidup
sehari-hari ikan gurami yaitu untuk proses metabolisme sehingga belum terjadi
pertumbuhan yang maksimal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Handajani dan
Widodo (2010), tidak semua energi yang masuk dapat dicerna dan dimanfaatkan
untuk pertumbuhan. Linder (1992) dalam Sukmaningrum dkk (2014) menyatakan
energi dalam pakan secara fisiologis digunakan untuk pemeliharaan dan
metabolisme, apabila terdapat sisa akan dideposisi sebagai jaringan tubuh dalam
proses pertumbuhan.
5.2.3 Kualitas Air
Kualitas air memengaruhi kesuksesan dalam budidaya ikan. Kualitas air
dapat didefinisikan sebagai kesesuaian air bagi kelangsungan dan pertumbuhan
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31
ikan yang umumnya ditentukan oleh beberapa parameter kualitas air (Mahasri,
2009). Media pemeliharaan diupayakan sesuai dengan habitat asli ikan di alam
sehingga dalam proses pemeliharaan, fisiologis dan morfologis ikan tidak
terganggu. Kualitas air pada media pemeliharaan diharapkan nilainya sama
diantara satuan percobaan agar data yang didapat adalah akibat pengaruh setiap
perlakuan. Parameter yang diamati selama penelitian berlangsung adalah oksigen
terlarut (DO), Suhu, pH, dan ammonia.
Kisaran kualitas air selama penelitian dapat dilihat pada Lampiran 11.
Kandungan oksigen terlarut (DO) adalah 4mg/l. Kandungan oksigen terlarut (DO)
pada penelitian ini tidak menjadi masalah bagi ikan pemeliharaan karena dilihat
dari segi fisiologis ikan masih dapat berenang dengan normal.
Suhu media pemeliharaan selama penelitian antara 28oC – 31oC. Hal ini
sesuai dengan SNI (2000) keadaan suhu yang sesuai untuk hidup ikan antara 2832oC. Nilai pH selama penelitian berkisar 7,5 – 8,0. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Mahasri (2009), bahwa pH perairan optimal berkisar 7,5-8,5.
Konsentrasi amoniak yang optimal dalam budidaya menurut SNI (2000) adalah
tidak lebih dari 1 ppm. Konsentrasi amoniak pada penelitian ini tidak lebih dari 1
ppm. Nilai konsentrasi amoniak berkisar 0 – 0,09 (mg/l).
Kualitas air selama 34 hari pemeliharaan ikan gurami berdasarkan data
diatas menunjukan bahwa media pemeliharaan ikan gurami optimal dan tidak
menyebabkan toksik yang berakibat pada kematian, hal ini dibuktikan dengan SR
(survival rate) ikan gurami 100 %.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang penambahan lisin
pada pakan komersial terhadap retensi energi dan rasio konversi pakan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penambahan lisin sebanyak 2% pada pakan komersial dapat meningkatkan
retensi energi ikan gurami (Osphronemus gouramy).
2. Penambahan lisin pada pakan komersial dengan pemberian hingga 2,5%
tidak dapat menurunkan rasio konversi pakan pada ikan gurami
(Osphronemus gouramy).
6.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penambahan lisin pada
pakan komersial dengan dosis 2%, kadar protein 30,61% dan kadar energi
3238,94 Kkal/kg
dapat digunakan untuk formulasi pakan ikan gurami
(Osphronemus gouramy) untuk meningkatkan retensi energi ikan gurami.
Penambahan lisin pada pakan disarankan menggunakan lisin murni dengan kadar
protein 99% sehingga dapat menurunkan rasio konversi pakan dan penggunaan
pakan dapat lebih efisien.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, S. D. 1995. Pakan Ikan Alami. Kanisius. Yogyakarta
Affandi, R., D. S. Sjafei., M. F. Rahardjo dan Sulistiono. 2004. Fisiologi ikan
(pencernaan dan penyerapan makanan). Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Afrianto, E dan E. Liviawaty. 2005. Pakan Ikan. Kanisius. Yogyakarta. Hal 9-77.
Alam, M. S., S. Teshima., S. Koshio., M. Ishikawa., O. Uyan., L. H. H.
Hernandez and F. R. Michael. 2005. Supplemental effect of coated
methionine and lysin to soy protein isolate diet for juvenile kuruma shrimp
(Marsupenaius japonicas). Aquaculture 248. (13-19). 6 p
Andrianto, T. 2005. Pedoman Praktis Budidaya Ikan Nila. Absolut. Yogyakarta.
Aslamsyah, S., H. Y. Azis., Sriwulan dan Wiryawan, K. G. 2009. Mikroflora
saluran pencernaan ikan gurami (Osphronemus gouramy). Jurnal Ilmu
kelautan dan Perikanan. 19 (1) : 71
Aslianti, T. 2010. Pemeliharaan gelondongan kerapu sunu (Plectropomus
leopardus) dengan persentase pergantian air yang berbeda. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kelautan Tropis, 2 (2) : 26-33.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2009. Pakan Buatan untuk Ikan Gurami
(Osphronemus gourami, LAC). SNI no 7473: 2009. www.bsni.co.id
diakses pada 11 Desember 2015. 2-6 hal.
Biswas, P., A. K. Pal., N. P. Sahu., A. K. Reddy., A. K. Prusty and S. Mirsa.
2007. Lysine and phytase supplementation in the diet of Penaeus monodon
effect on growth, body composition and lipid profile. Aquaculture 265
(253-260). 7 p.
Boyd, C. 2005. Feed Efficiency Indicators for Responsible Aquaculture. Global
Aquaculture Advocate. pp 73.
Buwono, I. D. 2000. Kebutuhan Asam Amino Esensial dalam Ransum Ikan.
Kanisius. Yogyakarta.
Dani, P. N.,A. Budiharjo dan S. Listiyawati. 2005. Komposisi pakan buatan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan kandungan protein ikan tawes (Puntius
javanicus). Jurusan Biologi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Effendi, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.
165 hal.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan. Departemen Pendidikan Nasional . Jakarta. Hal 57.
177-179.
Haetami, K. 2009. Evaluasi daya cerna pakan limbah azola pada ikan bawal air
tawar. Skripsi. Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan. Universitas
Padjajaran. Bandung. Hal 3.
Handajani, H. 2007. Perendaman Larva Gurami (Osphronemus gourami) dengan
Umur yang Berbeda pada Hormon Metiltestoteron terhadap Keberhasilan
Pembentukan Monoseks Jantan. Jurusan Perikanan Universitas
Muhamadiyah Malang. 7 hal.
Handajani, H. dan W. Widodo. 2010. Nutrisi Ikan. Universitas Muhammadiyah
Malang Press. Malang.
Hariati, A. M. 1989. Makanan Ikan. Universitas Brawijaya. Malang.
Haryati., E. saade dan A. Pranata. 2011. Pengaruh tingkat substitusi tepung ikan
dengan tepung maggot terhadap retensi dan efisiensi pemanfaatan nutrisi
pada tubuh ikan bandeng. Fakultas Peternakan, Universitas Hassanudin,
Makasar. Hal 6-9.
Hidayat. 2013. Feed Convertion Ratio. www.slideshare.com. Di akses pada
tanggal 06 Desember 2015
Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Kementrian
Kelautan
dan
Perikanan
Indonesia.
2015.
http://statistik.kkp.go.id/index.php/statistik/c/12/0/0/0/0/StatistikPerikanan
Budidayakolam/?pulau_id=2&provinsi_id=13&sebentitas_id=61&view_d
ata=2&thun_start=2012&tahun_to=2015&tahun=2008&filter=lihat+Data
%C2%-. Di akses pada tanggal 03 desember 2015.
.
Kumar, S dan M. Tembhre. 1997. Anathomy and Physiology of Fish. Vikas
Publishing house PVT Ltd. New Delhi
Kusriani., P. Widjanarko., N. Rohmawati., 2012. Uji pengaruh sublethal pestisida
diazionon 60 EC terhadap rasio konversi pakan (FCR) dan pertumbuhan
ikan mas (Cyprinus Carpio). Jurnal Penelitiaan Perikanan. 1(1). 20 :2
Kusriningrum. 2015. Perancangan Percobaan. Universitas Airlangga Press.
Surabaya.
Lehninger, A.L. 1995. Dasar-dasar Biokimia. Penerbit Erlangga. Jakarta
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
Lovell, T. 1998. Nutrition and Feeding of Fish. Kluwer Academic Publisher
Groups. United States of America.
Mahasri, G. 2009. Manajemen Kualitas Air. Universitas Airlangga Press.
Surabaya.
Mudjiman, A. 2002. Makanan Ikan. Panebar Swadaya. Jakarta
Murtidjo, B.A. 2001. Beberapa Metode pembenihan ikan air tawar. Kanisius.
Yogyakarta.
[NRC] National Research Council. 1997. Nutrient Requirment of Warm Water
Fishesand Shellfish. National Academy. Press. Washington.
Nur, A. N. 2011. Pengaruh Pemberian Berbagai Kombinasi Kadar Karbohidrat
Pakan dan Kromium (Cr+3) Terhadap Deposit Glikogen Hepatopankreas
dan Otot Gelondongan Udang Windu (Panaeus monodon). Skripsi.
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Hal 2.
Puspowardoyo, H dan A. S. Djarijah. 1992. Membudidayakan Gurami secara
Intensif. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 18 hal.
Saparinto, C. 2008. Panduan Lengkap Budidaya Gurami. Penebar Swadaya.
Jakarta. Hal 3-17.
Sitanggang, M dan Sarwono, B. 2006. Budidaya Gurami. Panebar Swadaya.
Jakarta
SNI.
2000.
Produksi
Benih
Ikan
Kerapu
Tikus
(Cromileptes
altivelis,Valenciences) Kelas Benih Sebar. SNI : 01-6487.3-2000.
Soemarjati , W., Veni, D.,Yani, L., dan Mizab, A. 2008. Rekayasa automatic
feeder sederhana untuk meningkatkan kinerja pendederan ikan kerapu
tikus (Cromileptes altivelis) hasil perekayasaan Balai Budidaya Air Payau
Situbondo. Direktoran Jendral Perikanan Budidaya. 14 hal.
Souto, C.N., M.V.A. Lemos dan G. P. Martins. 2013. Protein to energy ratios in
Goldfish diets. Cienc Agrotec Lavras. 37(6) : 550-558.
Subekti, S., P. Mutia., A. Muhammad. 2011. Pengaruh kombinasi pakan buatan
dan cacing sutera (Tubifex tubifex) dengan persentase yang berbeda
terhadap retensi protein, retensi lemak dan energi pada ikan sidat (Anguilla
bicolor). Jurnal Kelautan. 4:1.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36
Sukmaningrum, S., N. Setyaningrum., A. E. Pulungsari. 2014. Retensi protein dan
retensi energi ikan cupang Plakat yang mengalami pemuasaan. Fakultas
Biologi. Universitas Jederal Soedirman. Purwokerto
Supriyatna, A., D. Amalia., A.A. Jauhari dan D. Holydaziah. 2015. Aktifitas
enzim amylase, lipase dan protease dari larva Hermetia illucens yang
diberi pakan jerami padi. Jurnal Online. 9 (2) : 20
Sutarmat, T. 2006. Studi pendahuluan pemeliharaan ikan kakap merah dalam KJA
dengan Ukuran Tebar yang Berbeda. Prosiding Konferensi Akuakultur
Indonesia. Hal 193-197
Syamsunarno, M. B. 2008. Penaaruh Rasio Energi-Protein yang Berbeda pada
Kadar Protein 30% terhadap Kinerja Pertumbuhan Benih Ikan Patin
(Pangasius hypophthalmus). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Thung, P.H. and S.Y. Shiau. 1991. Effect of meal frequency performance of
hybrid tillapia, Oreochromis nilloticus x O. Aureus, fed different
carbohydrate diet. Aquaculture, 92: 343-350.
Viola, S., E. lahav and H.Angconi. 1992. Reduction of protein levels and of
nitrogenous N-excretion by Lysine supplement in intensive carp
culture. Aquatic Living Research, 5 :278.
Wahju, J. 1985. Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada University Press. Fakultas
Peternakan. IPB. 40 hal.
Yuniarti, A., A. M. Hariyati dan E. Sanusi. 2002. Teknologi silase dengan starter
bakteri asam laktat untuk pertumbuhan dan deposisi protein ikan lele
dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal Ilmu Ilmu Hayati. 14 (I) :42-49.
Zakaria, R. 2008. Kemunduran mutu ikan gurami pasca panen pada penyimpanan
suhu chilling. Skripsi. Institut Teknologi Bandung.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Uji Proksimat Pakan Komersial dengan penambahan
Lisin
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38
Lampiran 2. Hasil Konversi Uji Proksimat Pakan Berdasarkan Bahan
Kering 100%
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Hasil Analsis (%)
Bahan
Protein Lemak
Serat
Abu
Kering
Kasar
Kasar
Kasar
P0
100
8.351 25.151
7.395
11.810
P1
100
8.225 27.824 11.604 10.764
P2
100
8.434 28.941 11.084
9.725
P3
100
10.170 30.616 10.667
9.742
P4
100
9.064 32.065
9.009
5.552
Lampiran 2. Hasil Uji Proksimat Daging Ikan Gurami
Kode
Sampel
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
Ca
BETN
1.443
1.388
1.834
1.928
1.480
47.293
41.583
41.816
38.806
44.310
ME
(Kcal/kg)
3138.474
3317.910
3323.779
3238.941
3360.341
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41
Lampiran 3. Data Penambahan Berat Ikan Gurami (Gram)
Ulangan
1
2
3
4
SKRIPSI
Perlakuan
Hari
Ke-
P0
P1
P2
P3
P4
0
142,5
110,81
121
114,37
149,01
7
145,13
124,37
125,8
125,25
155,89
14
150,25
129,16
136
134,54
160,77
21
156,7
133,3
148,72
133,94
168,84
28
161,06
139,74
171,26
142,36
177,94
34
167,99
146,88
170,62
155,68
189,39
0
112,5
140,49
127,4
119,76
106,74
7
125
146,32
131,36
130,23
117,74
14
129,5
159,37
137,94
147,12
120,56
21
133,44
172,9
144,46
154,34
129,8
28
137,92
178,9
156,37
160,72
138,56
34
142,39
186,36
168,87
167,55
146,39
0
117
117,5
120,51
112,4
121,66
7
121,76
125,5
134,75
122,24
134,86
14
133,02
126,5
142,32
136,73
144,87
21
130,28
130,7
147,09
140,58
156
28
136,68
142,64
152,76
145,32
163,35
34
143,11
144,45
158,49
154,7
172,57
0
135,58
120,51
115,9
129,96
100,7
7
140,7
127,6
123,08
141,75
112,01
14
145,82
132,07
131,46
155,76
118,26
21
152,3
134,4
136,29
160,95
125,67
28
160,9
146,2
142,72
163,8
131,46
34
178,71
152,75
148,15
173,8
138,64
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42
Lampiran 4. Data Konsumsi Pakan Ikan Gurami
PAKAN YANG DI BERIKAN
ulangan
1
2
3
4
SKRIPSI
hari ke-
P0
P1
P2
P3
P4
0
23,27
25,41
29,93
31,29
24,02
7
26,12
26,42
30,48
32,74
26,30
14
27,12
28,56
31,55
33,76
28,25
21
27,99
31,23
32,91
35,46
28,13
28
29,35
35,96
33,82
37,37
29,90
34
30,84
35,83
35,28
39,77
32,69
TOTAL
164,69
183,41
193,96
210,39
169,29
0
29,50
26,75
23,63
22,42
25,15
7
30,73
27,59
26,25
24,73
27,35
14
33,47
28,97
27,20
25,32
30,90
21
36,31
30,34
28,02
27,26
32,41
28
37,57
32,84
28,96
29,10
33,75
34
39,14
35,46
29,90
30,74
35,19
TOTAL
206,71
181,94
163,96
159,56
184,74
0
24,68
25,31
24,57
25,55
23,60
7
26,36
28,30
25,57
28,32
25,67
14
26,57
29,89
27,93
30,42
28,71
21
27,45
30,89
27,36
32,76
29,52
28
29,95
32,08
28,70
34,30
30,52
34
30,33
33,28
30,05
36,24
32,49
TOTAL
165,33
179,74
164,19
187,60
170,51
0
25,31
24,34
28,47
21,15
27,29
7
26,80
25,85
29,55
23,52
29,77
14
27,73
27,61
30,62
24,83
32,71
21
28,22
28,62
31,98
26,39
33,80
28
30,70
29,97
33,79
27,61
34,40
34
32,08
31,11
37,53
29,11
36,50
TOTAL
170,84
167,50
191,94
152,62
194,46
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43
ulangan
1
2
3
4
ULANGAN
1
2
3
4
SKRIPSI
hari ke7
14
21
28
34
TOTAL
7
14
21
28
34
TOTAL
7
14
21
28
34
TOTAL
7
14
21
28
34
TOTAL
P0
127,19
183,39
126,66
141,94
SISA PAKAN
P0
P1
6,11
6,43
5,83
5,48
6,765
5,01
12,845
4,04
5,955
1,355
37,51
22,31
7,1
6,09
7,18
5,58
4,225
4,85
3,2
5,25
1,62
4,485
23,32
26,26
8,3
7,41
8,33
7,26
10,42
3,78
7,36
4,97
4,265
4,52
38,68
27,94
6,89
7,34
7,25
7,18
5,835
3,685
5,8
1,47
3,13
1,615
28,90
21,29
P2
2,63
3,83
1,12
2,175
1,475
11,23
7,9
8,10
5,125
4,625
3,44
29,19
10,2
9,68
10,115
10,98
5,86
46,83
5,21
4,87
7,91
5,305
1,905
25,20
P3
7,1
6,79
7,68
1,45
0,525
23,55
9,41
9,30
8,74
7,32
6,465
41,23
6,8
5,53
2,695
2,21
3,59
20,82
7,32
6,89
7,57
11,645
4,12
37,54
PAKAN YANG DIKONSUMSI
P1
P2
P3
161,10
182,73
186,84
155,69
134,77
118,33
151,80
117,36
166,78
146,21
166,74
115,08
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
P4
3,51
4,69
8,515
12,195
4,68
33,59
6,98
7,10
0,285
0,36
0,39
15,11
4,12
3,94
7,27
4,735
3,055
23,12
6,12
5,95
4,57
2,56
1,75
20,95
P4
135,70
169,63
147,40
173,52
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44
Lampiran 5. Perhitungan Rasio Konversi Pakan Ikan Gurami
Wt
W0
PAKAN
YANG
DIKONSUMSI
(Gram)
167.99
138.39
143.11
178.71
146.88
186.36
144.45
152.75
170.62
168.87
146.49
148.15
155.68
167.55
154.70
173.80
187.39
146.39
172.57
138.64
142.50
112.50
117.00
135.58
110.81
140.49
117.50
120.51
121.00
127.40
120.51
115.90
114.37
119.76
112.40
129.96
149.01
106.74
121.66
100.70
127.19
183.39
126.66
141.94
161.10
155.69
151.80
146.21
182.73
134.77
117.36
166.74
186.84
118.33
166.78
115.08
135.70
169.63
147.40
173.52
Perlakuan Ulangan
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
P0
P1
P2
P3
P4
FCR
4.99
7.08
4.85
3.29
4.47
3.39
5.63
4.54
3.68
3.25
4.52
5.17
4.52
2.48
3.94
2.62
3.54
4.28
2.90
4.57
Keterangan :
FCR
= Rasio Konversi Pakan
F
= Jumlah total pakan yang dikonsumsi
Wt
= Berat akhir (gram)
W0
= Berat awal (gram)
Contoh perhitungan rasio konversi pakan P0,1
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45
Lampiran 6. Perhitungan Retensi Energi Ikan Gurami
Analisis
PERLAKUAN
ULANGAN
P0
Berat Ikan
Awal Percobaan
Akhir Percobaan
Kadar Energi
Tubuh Ikan
Awal Percobaan
Akhir Percobaan
P1
P2
P3
P4
1
2
3
4
142,4
112,5
117
135,58
110,81
140,49
117,50
120,51
121,00
127,40
120,51
115,90
114,37
119,76
112,40
129,96
149,01
106,74
121,66
100,70
1
2
3
4
167,99
138,39
143,11
178,71
146,88
186,36
144,45
152,75
170,62
168,87
146,49
148,15
155,68
167,55
154,70
173,80
187,39
146,39
172,57
138,64
1
2
3
4
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
3285,93
1
2
3
4
3359,07
3276,10
3285,28
3339,82
3302,72
3300,31
3328,13
3370,01
3295,39
3271,24
3230,74
3398,64
3278,84
3290,73
3350,15
3390,51
3268,57
3301,14
3259,97
3272,80
3138,43
3318,04
3323,89
3238,89
3360,34
Bobot Energi
Pakan Ikan
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46
Perlakuan
P0
P1
P2
P3
P4
Ulangan
1
2
3
4

Ulangan
Bobot Energi
Ikan Awal
Bobot Energi
Ikan Akhir
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
4682.45
3696.67
3844.54
4455.07
3641.14
4616.41
3860.97
3959.88
3975.98
4186.28
3959.88
3808.40
3758.12
3935.23
3693.39
4270.40
4896.37
3507.40
3997.67
3308.93
5642.90
4533.79
4701.57
5968.60
4851.03
6150.46
4807.48
5147.69
5622.59
5524.14
4732.72
5035.09
5104.49
5513.61
5182.68
5892.70
6124.97
4832.53
5625.73
4537.41
P0
24,06
14,54
21,56
33,98
Retensi Energi (%)
Perlakuan
P1
P2
22,63
27,11
29,70
29,87
18,79
19,81
24,48
22,13
P3
22,25
41,18
27,57
43,53
Total Energi
pakan yang di
Konsumsi
3991.75
5755.60
3975.00
4454.72
5345.49
5165.82
5036.89
4851.34
6073.62
4479.54
3900.74
5542.14
6051.58
3832.44
5401.66
3727.16
4559.96
5700.19
4953.10
5830.84
P4
26,94
23,25
32,87
21,07
Perhitungan Retensi Energi :
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47
Contoh perhitungan retensi energi P0,1
3285,93 kkal/kg = 3,29 kkal/gram
3359,07 kkal/kg = 3,36 kkal/gram
3138,43 kkal/kg = 3,14 kkal/gram
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48
Lampiran 7. Hasil Analisis Statistik ANOVA Retensi Energi Ikan Gurami
Descriptives
RE
95% Confidence Interval for
Mean
N
P0
P1
P2
P3
P4
Total
Std.
Deviation
Mean
3
4
4
3
4
18
23.3600
23.9000
24.7300
37.4267
26.0325
26.7228
9.84421
4.53510
4.58441
8.61661
5.16216
7.57050
Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
5.68356
2.26755
2.29220
4.97480
2.58108
1.78438
-1.0944
16.6836
17.4352
16.0218
17.8184
22.9581
47.8144
31.1164
32.0248
58.8315
34.2466
30.4875
14.54
18.79
19.81
27.57
21.07
14.54
33.98
29.70
29.87
43.53
32.87
43.53
ANOVA
RE
Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
Within Groups
427.307
4
106.827
547.004
13
42.077
Total
974.312
17
F
2.539
Sig.
.090
RE
Duncan
PERLA
KUAN
Subset for alpha = 0.05
N
1
2
P0
3
23.3600
P1
4
23.9000
P2
4
24.7300
P4
4
26.0325
P3
3
Sig.
37.4267
.621
1.000
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49
Lampiran 8. Hasil Analisis Statistik ANOVA Retensi Energi Ikan Gurami
Trasnformasi
Descriptives
RE
95% Confidence Interval
for Mean
N
Mean
Std.
Std.
Lower
Upper
Deviation
Error
Bound
Bound
Minimum Maximum
P0
3
4.7600
1.01533
.58620
2.2378
7.2822
3.81
5.83
P1
4
4.8725
.46421
.23211
4.1338
5.6112
4.33
5.45
P2
4
4.9550
.46192
.23096
4.2200
5.6900
4.45
5.46
P3
3
6.0900
.73301
.42320
4.2691
7.9109
5.25
6.60
P4
4
5.0825
.49742
.24871
4.2910
5.8740
4.59
5.73
18
5.1217
.71687
.16897
4.7652
5.4782
3.81
6.60
Total
ANOVA
RE
Sum of Squares
Df
Mean Square
Between Groups
3.571
4
.893
Within Groups
5.165
13
.397
Total
8.736
17
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
F
2.247
Sig.
.120
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50
RE
Duncan
Subset for alpha = 0.05
PERLA
KUAN
N
1
2
P0
3
4.7600
P1
4
4.8725
P2
4
4.9550
P4
4
5.0825
P3
3
Sig.
SKRIPSI
5.0825
6.0900
.540
.054
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51
Lampiran 9. Hasil Analisis Statistik ANOVA Rasio Konversi Pakan Ikan
Gurami
Descriptives
FCR
95% Confidence Interval for
Mean
N
Mean
P0
P1
P2
P3
P4
Total
4
4
4
4
4
20
Std. Deviation Std. Error
5.0525
4.5075
4.1550
3.3900
3.8225
4.1855
1.55586
.91493
.85792
1.00007
.75252
1.10416
Lower Bound
.77793
.45746
.42896
.50003
.37626
.24690
Upper Bound
2.5768
3.0516
2.7899
1.7987
2.6251
3.6687
Minimum
7.5282
5.9634
5.5201
4.9813
5.0199
4.7023
ANOVA
FCR
Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
Within Groups
6.484
4
1.621
16.681
15
1.112
Total
23.164
19
F
1.458
Sig.
.264
FCR
Duncan
PERLA
KUAN
P3
P4
P2
P1
P0
Sig.
Subset for alpha
= 0.05
N
1
4
4
4
4
4
3.3900
3.8225
4.1550
4.5075
5.0525
.061
Means for groups in homogeneous
subsets are displayed.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
3.29
3.39
3.25
2.48
2.90
2.48
Maximum
7.08
5.63
5.17
4.52
4.57
7.08
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52
Lampiran 10. Hasil Analisis Statistik ANOVA Rasio Konversi Pakan Ikan
Gurami Transformasi
Descriptives
FCR
95% Confidence Interval for
Mean
N
Mean
Std. Deviation Std. Error
Lower Bound
Upper Bound
Minimum
Maximum
P0
4
2.3375
.32715
.16357
1.8169
2.8581
1.95
2.75
P1
4
2.2300
.20833
.10416
1.8985
2.5615
1.97
2.48
P2
4
2.1525
.19585
.09793
1.8409
2.4641
1.94
2.38
P3
4
1.9625
.25158
.12579
1.5622
2.3628
1.73
2.24
P4
4
2.0725
.18554
.09277
1.7773
2.3677
1.84
2.25
20
2.1510
.25030
.05597
2.0339
2.2681
1.73
2.75
Total
ANOVA
FCR
Sum of Squares
Df
Mean Square
Between Groups
.331
4
.083
Within Groups
.860
15
.057
1.190
19
Total
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
F
Sig.
1.444
.268
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53
FCR
Duncan
Subset for alpha
= 0.05
PERLA
KUAN
N
1
P3
4
1.9625
P4
4
2.0725
P2
4
2.1525
P1
4
2.2300
P0
4
2.3375
Sig.
.062
Means for groups in homogeneous
subsets are displayed.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54
Lampiran 11. Data Rata - Rata Parameter Kualitas Air
Parameter
P0
P1
P2
P3
P4
Suhu (°C)
28 -31
28 -31
28 -31
28 – 31
28 -31
Oksigen terlarut (mg/l)
4
4
4
4
4
pH
7,5 – 8,0
7,5 – 8,0
7,5 – 8,0
7,5 – 8,0
7,5 – 8,0
Ammonia (mg/l)
0 – 0,09
0 – 0,09
0 – 0,09
0 – 0,09
0 – 0,09
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55
Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN LISIN ...
ATAINA THAIIN
Download