FITOREMEDIASI TANAH TERCEMAR TIMBAL (Pb) DENGAN MENGGUNAKAN HELIKONIA (Heliconia psittacorum) di KELURAHAN TAMBAK WEDI, KECAMATAN KENJERAN, SURABAYA Nama Mahasiswa : Asri Hayyu R. NRP : 3308100009 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Sarwoko Mangkoedihardjo, MScES Abstrak Buruknya kualitas air tanah yang ada pada pemukiman masyarakat Tambak Wedi, Surabaya disebabkan oleh penurunan kualitas air Kali Surabaya yang menjadi muara pembuangan limbah industri di Surabaya. Oleh karena itu diperlukan penelitian dengan metode fitoremediasi menggunakan tumbuhan helikonia (Heliconia psittacorum). Pemilihan jenis tumbuhan berdasarkan kemampuan tumbuhan dalam meremediasi tanah tercemar sesuai dengan prinsip fitoremediasi. Metode fitoremediasi tergolong murah dan memiliki banyak manfaat untuk memperbaiki kondisi lingkungan tercemar. Fitoremediasi merupakan metode memanfaatkan tumbuhan, mikroorganisme untuk meminimalisasi dan mendetoksifkasi polutan, karena tumbuhan mempunyai kemampuan menyerap logam dan mineral yang tinggi atau sebagai fitoakumulator. Sampel yang digunakan merupakan sampel buatan berdasarkan hasil penelitian pendahuluan pada tanah pemukiman masyarakat Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Surabaya. Penelitian menggunakan variasi konsentrasi dan media tumbuh. Variasi konsentrasi logam berat timbal (Pb) dalam tanah yang digunakan sebesar 200 ppm, 400 ppm dan 600 ppm, adapun variasi pH yang digunakan sebesar 5 dan 9. Pembuatan sampel dengan membuat larutan Pb(NO3)2 yang kemudian dicampurkan kedalam tanah dalam media tumbuh selama ±24 jam. Media tumbuh sebanyak 144 reaktor (2 replika) i ii menggunakan pot plastik berukuran ±25 yang berisikan tumbuhan helikonia sebanyak 2 batang pada masing-masing media. Variasi komposisi media tumbuh adalah 100% Tanah tercemar (T) dan 50% Tanah tercemar + 50% Kompos (TK). Penelitian dilakukan selama 6 minggu dengan pengambilan data analisa parameter sebanyak 1 kali setiap 1 minggu. Parameter yang digunakan merupakan konsentrasi logam berat pada tanah dan tumbuhan, kondisi fisiologis tumbuhan, pH dan suhu tanah, serta berat kering tumbuhan di akhir penelitian. Analisa konsentrasi logam berat menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer), Prosentase penurunan konsentrasi logam berat tertinggi pada media tumbuh tanah tercemar plus kompos dengan konsentrasi 200 ppm dan pH 9 sebesar 85,38%. Sedangkan kemampuan tumbuhan helikonia dalam proses akumulasi logam berat pada bagian tubuhnya belum dapat diketahui secara optimal dikarenakan jangka waktu penelitian relatif singkat. Hal ini diketahui dengan adanya peningkatan kandungan logam berat pada bagian tumbuhan yang menggunakan media tanah tercemar plus kompos dengan konsentrasi 600 ppm dan pH 9 pada minggu ke-5 sebesar 2,277 ppm. Kata kunci : Fitoremediasi, tanah tercemar, timbal, heliconia psittacorum