Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Tim Penyunting Dr. I Wayan Puja Astawa, S.Pd, M.Stat.Sci Dr. A. A. Istri Rai Sudiatmika, M.Pd Dr. Ni Made Pujani, M.Pd Dr. I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si Dr. Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si Ni Wayan Martiningsih, S.Si, M.Si Putu Prima Juniartina, S.Pd, M.Pd Luh Sumartini Semnas FMIPA Undiksha 2016 ii Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa SAMBUTAN KETUA PANITIA Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmatNYA seminar nasional MIPA 2016 dapat dilaksanakan. Seminar pada tahun 2016 ini mengambil tema “peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa”. Seminar kali ini menghadirkan tiga pembicara kunci yang masing-masing sangat berpengalaman pada bidang keilmuannya. Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonogoro (mantan dirjen dikti), Prof. Ir. Yohannes Sardjono, APU (peneliti senior BATAN), dan Prof. Dr. I Wayan Sadia, M.Pd (guru besar pendidikan Fisika Undiksha). Tercatat sebanyak 87 abstrak teregistrasi dalam seminar ini di luar ketiga abstrak pembicara kunci. Peserta seminar berasal dari berbagai universitas di Indonesia yang berasal dari wilayah Bali, Jawa, Sumatra, Maluku, dan Kalimantan. Peserta seminar merupakan dosen dan peneliti di perguruan tinggi, guru, dan mahasiswa pascasarjana. Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Rektor Undiksha, pembicara kunci, peserta pemakalah dan non-pemakalah, serta penyunting yang telah bekerja optimal untuk merampungkan buku kumpulan abstrak ini. Besar harapan kami agar buku kumpulan abstrak ini dapat menyediakan ringkasan informasi berbagai hasil penelitian terbaru di bidang MIPA dan pendidikan MIPA. Kami sangat terbuka untuk menerima saran terkait penyempurnaan buku ini. Terimakasih. Semnas FMIPA Undiksha 2016 iii Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa DAFTAR ISI Halaman sampul .................................................................................................................... Sambutan Ketua Panitia ........................................................................................................ Daftar Isi ................................................................................................................................ Susunan Acara Seminar Nasional FMIPA Undiksha 2016 ................................................... Jadwal Seminar Makalah Sesi Paralel ................................................................................... ABSTRAK MAKALAH PEMBICARA KUNCI (KEYNOTE SPEAKER) Peranan MIPA dan Pendidikan MIPA yang Inovatif dan Bermuatan Kearifan Lokal Dalam Memperkuat Jati Diri dan Daya Saing Bangsa .......................................... Peranan Pendidikan MIPA yang Inovatif Dalam Memperkuat Jati Diri dan Daya Saing Bangsa .................................................................................................................... Status Saat Ini Penelitian dan Pengembangan Boron Neutron Capture Cancer Therapy di Indonesia ............................................................................................................ ABSTRAK MAKALAH BIDANG PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Eksplorasi Ethnomathematics Dalam Ajaran Asta Kosala Kosali Untuk Memperkaya Khasanah Pendidikan Matematika......................................................................... Akrab dengan Matematika, Tanpa Belajar Matematika .................................................. Praktikalitas Modul Analisis Kompleks Berbasis Penemuan Terbimbing ...................... Pengembangan Desain Pembelajaran Berbantuan Pertanyaan What-If dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Menangani Permasalahan Matematika Terbuka .................................................................................................................. Pembelajaran dengan Visual Scaffolding untuk Mengembangkan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Terbuka Materi Fungsi Kuadrat .......................... Analisis Hubungan Jenis Kelamin, Literasi Matematika, Disposisi Matematika dan Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik SMA Negeri Di Denpasar ................. Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan di Sekolah Dasar ........................... Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Aljabar Linier Melalui Model Generatif Berbasis Kearifan Lokal Berbantuan Website Khan Academy .. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Berorientasi Masalah Matematika Tebuka Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Kecerdasan Logis Matematis Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Denpasar ………... Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Matematika Terbuka dengan Keterampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa …………………………………………………………………………….. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika: Pengetahuan Awal, Apresiasi Matematika, dan Kecerdasan Logis Matematis….. Penerapan Perangkat Perkuliahan Berbasis Masalah Terbuka Untuk Meningkatkan Kompetensi Utuh Matematika ………………………………………………....... PMRI dan Inkuiri Sebagai Alternatif Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah ………………………………………... Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan Induktif-Deduktif untuk Meningkatkan Hasil belajar Mahasiswa pada Perkuliahan Struktur Aljabar II …. Semnas FMIPA Undiksha 2016 i ii iii ix x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 iv Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Meminimalisir Kecemasan Berkomunikasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Penerapan Model B2LS ........................................................................... Peranan Pendidikan Karakter Berorientasi Kearifan Lokal Dalam Pengembangan Kemampuan Pemecahan Masalah ………………………………………………. IbM Program Derive Bagi Guru Matematika SMA dan SMK Kota Malang ………….. IbM Lambat Bagi Sekolah Dasar ………………………………………………………. Efektivitas Model Pro-BHL dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa SMAN 4 Singaraja ………………………………………………... Eksplorasi Nilai-nilai Karakter, Sikap Sosial, dan Sikap Spiritual Pada Konsep dan Prinsip Fisika ……………………………………………………………………. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dengan Setting Model Process Oriented Guided Inquiry Learning .................................................................................................... Pengaruh Model Collaborative Teamwork Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Ditinjau dari Kecerdasan Emosional Siswa .............. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan Pendidikan Karakter Dengan Setting Model Pembelajaran Kontekstual REACT ............................................................ Komparasi Pengaruh Model PBL dan Discovery Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA .......... Peranan Peer Coaching Dalam Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa Calon Guru Biologi ……………………………………………………………… Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Biologi Bermuatan Kearifan Lokal Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Karakter Siswa SMP ............................................................................................................. Implementasi Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) dalam Penulisan RPP dan Pembelajaran Biologi Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Kuta ....... Membelajarkan Keterampilan Hidup Dalam Bidang Kesehatan Reproduksi Untuk Menurunkan Risiko Remaja Mengalami Triad KKR ............................................ Subak Sebagai Media Untuk Pembelajaran Biologi Berbasis Kearifan Lokal ................ Pengembangan Modul Pembelajaran IPA (Aspek Biologi) dengan Setting Problem Based Learning Bermedia Audio-visual untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMP ......................................... Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA ……………………………………………………………………… Efektivitas Modul Konsep Asam Basa Berorientasi Keterampilan Generik Sains ......... Pengembangan Media Pembelajaran Pure Cartoon Konsep Stoikiometri Dikolaborasikan Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Hasil Belajar Siswa ………………….. Uji Validasi Buku Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia SMA Berbasis NilaiNilai Kearifan Lokal Trisakti ................................................................................ Implementasi 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, Handle) Dalam Manajemen Bahan dan Limbah Laboratorium Kimia Dasar FMIPA Undiksha Sebagai Upaya Efesiensi dan Depolutans ………………………………………………………………….. Perancangan dan Validasi Tes Diagnostik Model Mental Kimia Organik ...................... Pengaruh Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran Kimia Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI di SMA Negeri 1 Amlapura .......................................................... Profil Model Mental Siswa Tentang Korelasi Struktur Molekul Terhadap Sifat Senyawa Organik ………………………………………………………………... Semnas FMIPA Undiksha 2016 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 v Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Studi Komparasi Model Inkuiri Terbimbing dan Model 5M Terhadap Aktivitas dan Penguasaan Konsep Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Asam Basa .......... Hubungan Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Kimia di SMA N 1 Sawan Tahun Pelajaran 2015/2016 ....................................................... Pengaruh Blended Learning dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA pada Topik Stoikiometri ………………………………………………………… Perubahan Paradigma Penilaian Hasil Belajar Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pembelajaran Sains ................................................................................................ Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Kelas dan Kualitas Interaksi Kelas Melalui Pelaksanaan Lesson Study ...................................................................................... Peningkatan Self Efficacy Guru dan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pelaksanaan Lesson Study .......................................................................................................... Pengaruh Model Pembelajaran Experiential terhadap Hasil Belajar Pada Pembelajaran IPA di SMP Negeri 11 Denpasar ........................................................................... Pengaruh Pembuatan Participatory Video Berbasis Lanskap Budaya Subak Melalui Model Pembelajaran Salingtemas Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Ditinjau Dari Kemampuan Kerjasama ……………………………………………………. Pengaruh Model Self-Regulated Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Self-Efficacy Siswa .......................................................................................... Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa …………….. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 5E Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses dan Pemahaman Konsep IPA ……………… Komparasi Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Literasi Sains dan Konsep Diri Siswa ….. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa .......................................................................... Pengaruh Model Siklus Belajar 7E Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Keterampilan Proses Sains Siswa .......................................................................... Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa ………………………………………………... Pengembangan LKS IPA Terintegrasi Siswa SMP Kelas VII Dengan Tema Panas Bumi dan Lingkunganku ………………………………………………………... Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Komunitas Science Club untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP ……………….. Efektivitas Buku Teks Pelajaran IPA SMP Berbasis Argumen Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ................................................................................................ Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Dengan Setting Inquiry Laboratorium Bermuatan Content Local Genius Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP ……………… Peningkatan Pedagogical Content Knowledge dan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pelaksanaan Lesson Study ………………………………………………………. Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Think Pair Share (TPS) dalam Pembelajaran Biologi Terhadap Pemahaman Konsep dan Efikasi Diri Siswa SMA ……………………………… Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA …………………………………. Semnas FMIPA Undiksha 2016 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 vi Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengembangan Perangkat Penilaian Portofolio Untuk Mengukur Keterampilan Proses IPA Siswa SMP …………………………………………………………………. Komparasi Model Siklus Belajar 5E dan Model Siklus Belajar 7E Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP ………………………... ABSTRAK MAKALAH BIDANG MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Aplikasi Teorema Sisa Cina Untuk Menentukan Nama Hari Pada Kalender Saka dan Jawa ……………………………………………………………………………... Model Optimasi untuk Mengontrol Banyaknya Kasus Dengue (Data Penyakit Demam Dengue di Kota Bandung) ………………………………………………………. Dasar-Dasar Pemrograman MCNPX untuk Riset Dasar BNCT ……………………….. Pelabelan Total Super anti Ajaib Sisi - (a, d) Pada Graf Lingkaran Kipas 4Fn ............... Akumulasi Timbal (Pb) dan Struktur Stomata Daun Puring (Codiaeumvariegatum) ..... Karakterisasi Morfologis Trichodermaasperellum isolat JB1 dan Antagonisme Terhadap Patogen Penyebab Penyakit Rebah Kecambah (Sclerotium rolfsii Sacc.) Pada Tanaman Tomat ……………………………………………………. Afinitas Spesies Endopsammon di Zone Intertidal Perairan Pantai dalam Kawasan Taman Nasional Bali Barat ……………………………………………………… Uji Kemampuan Degradasi Minyak Solar Oleh Konsorsium Bakteri Hasil Preservasi dengan Kombinasi Metode Liofiliasi dan Metode Gliserol …………………….. Identifikasi Larva Nyamuk yang Ditangkap di Peridukan Kabupaten Buleleng ............. Analisis Kualitas Lingkugan Hidup Ditinjau Dari Aspek Abiotik dan Biotic Environment di Kawasan Wisata Toya Bungkah Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli ……………………………………………………………….. Potensi Ekstrak Kasar Biji Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) Untuk Menurunkan Glukosa Darah Tikus Putih ……………………………………….. Analisis Kandungan Kimia Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle) dengan GC-MS …. Adsorpsi Zat Warna Azo Jenis Remazol Brilliant Blue oleh Limbah Daun Ketapang (Terminalia Catappa.L.) ………………………………………………………… Sintesis Membran Kitosan-Pektin Tertaut Silang Polivinil Alkohol (PVA) dan Aplikasinya Sebagai Adsorben Zat Warna Azo Jenis Remazol Black B (RBB) … Sintesis dan Analisis Biodiesel dari Minyak Nyamplung (Calophyllum Inophylum L.) dengan GC-MS ...................................................................................................... Physicochemical and Phytochemical of Garcinia Mangostana L Seed Extract .............. Analisis Kandungan Stok Karbon Organik Tanah Pada Tanah Lahan Pertanian Sawah dan Holtikultura di Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng ………………… Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata) Dengan Metode DPPH ……………………………………… Pengaruh Waktu Penyinaran Terhadap Efektivitas Fotodegradasi Fenol dan Nilai COD Dalam Lindi TPA Bengkala Singaraja Menggunakan Reaktor Fixed BED TiO2 Batu Apung ................................................................................................... Identifikasi Komponen Ekstrak N-Hexana Dari Biji Lansium Domesticum Varr Domesticum Dengan GC-MS ………………………………………………………….. Mempelajari Fenomena Absorpsi-Desorpsi Air dari Batu Cadas Abasan di Wilayah Sangsit Buleleng Penggunaan Membran Selulosa–Etilendiamin Sebagai Matrik Elektoda Enzim Pada Sistem Biosensor Kolesterol …………………………………………………….. Semnas FMIPA Undiksha 2016 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 vii Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Efisiensi Perombakan Warna Air Limbah Tekstil Buatan Yang Diolah Secara Indirect Electrochemical Oxidation Pada Variasi pH, Konsentrasi Garam dan Beda Potensial …………………………………………………………………………. Pelatihan Ergo-Entrepreneurship Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Kewirausahaan Pedagang Kuliner di Peliatan Ubud Gianyar Bali ……………... Kompenen Isoflavon Tempe Kacang Merah (Phaseolus vulgaris) Pada Berbagai Lama Fermentasi ………………………………………………………………………. Semnas FMIPA Undiksha 2016 88 89 90 viii Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL FMIPA UNDIKSHA 2016 HARI : SABTU, 30 JULI 2016 TEMPAT : HOTEL INNA GRAND BALI BEACH SANUR No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kegiatan Registrasi peserta Pembukaan: Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Laporan Ketua Panitia Sambutan Rektor Universitas Pendidikan Ganesha Coffe break #1 Seminar Utama: Pemaparan Materi Oleh Keynote Speaker 1 (Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonogoro) Pemaparan Materi Oleh Keynote Speaker 2 (Prof. Ir. Yohannes Sardjono, APU) Pemaparan Materi Oleh Keynote Speaker 3 (Prof. Dr. I WayanSadia, M.Pd) Diskusi Istirahat dan Makan Siang Seminar Sesi Paralel Coffe Break #2 Seminar Sesi Paralel Penutupan Semnas FMIPA Undiksha 2016 Waktu (WITA) 08.00-08.30 08.30-09.00 09.00-09.30 09.30-10.00 10.00-10.30 10.30-11.00 11.00-12.00 12.00-13.00 13.00-15.00 15.15-15.30 15.30-17.00 17.00-17.15 ix Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa JADWAL SEMINAR MAKALAH SESI PARALEL RUANG I (SESI I) : MATEMATIKA No Waktu Nama 1. 13.00 – 13.15 Agung Prabowo 2. 13.15 – 13.30 Benny Yong 3. 13.30 – 13.45 I Made Ardana Instansi Universitas Jenderal Sudirman Purwokero Universitas Katolik Parahyangan Bandung PSTA BATAN Yogyakarta Judul Makalah Aplikasi Teorema Sisa Cina Untuk Menentukan Nama Hari Pada Kalender Saka dan Jawa Model Optimasi untuk Mengontrol Banyaknya Kasus Dengue (Data Penyakit Demam Dengue di Kota Bandung) Dasar-dasar Pemrograman MCNPX Untuk Riset Dasar BNCT RUANG I (SESI II) : PENDIDIKAN MATEMATIKA 13.45 – 14.00 I Gusti Putu Suharta Undiksha Singaraja 5. 14.00 – 14.15 Jero Budi Darmayasa Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 6. 14.15 – 14.30 I Wayan Puja Astawa Undiksha Singaraja 7. 14.30 – 14.45 I Made Suarsana Undiksha Singaraja 8. 14.45 – 15.00 15.00 – 15.15 4. Akrab dengan Matematika, Tanpa Belajar Matematika Eksplorasi Ethnomathematics Dalam Ajaran Asta Kosala Kosali Untuk Memperkaya Khasanah Pendidikan Matematika Penerapan Perangkat Perkuliahan Berbasis Masalah Terbuka Untuk Meningkatkan Kompetensi Utuh Matematika Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan Induktif-Deduktif untuk Meningkatkan Hasil belajar Mahasiswa pada Perkuliahan Struktur Aljabar II Coffee Break RUANG I (SESI III) : PENDIDIKAN FISIKA 9. 15.15 – 15.30 Rai Sujanem Universitas Negeri Surabaya 10. 15.30 – 15.45 I Wayan Santyasa Undiksha Singaraja 11. 15.45 – 16.00 Prabawa, I G. B. S Undiksha Singaraja Semnas FMIPA Undiksha 2016 Efektivitas Model Pro-BHL dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa SMAN 4 Singaraja Eksplorasi Nilai-nilai Karakter, Sikap Sosial, dan Sikap Spiritual Pada Konsep dan Prinsip Fisika Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dengan Setting Model Process Oriented Guided Inquiry Learning x Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa 12. 16.00 – 16.15 Anik Ariani Undiksha Singaraja 13. 16.15 – 16.30 I. K. Sukarsa Undiksha Singaraja 14. 16.30 – 16.45 I M. A. Winangun Undiksha Singaraja 15. 16.45 – 17.00 Pengaruh Model Collaborative Teamwork Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Ditinjau dari Kecerdasan Emosional Siswa Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan Pendidikan Karakter Dengan Setting Model Pembelajaran Kontekstual REACT Komparasi Pengaruh Model PBL dan Discovery Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA RUANG II : PENDIDIKAN MATEMATIKA No Waktu Nama 1. 13.00 – 13.15 Kristina Widjajanti Politeknik Negeri Malang 2. 13.15 – 13.30 Mutia Lina Dewi 3. 13.30 – 13.45 K. Delsi Politeknik Negeri malang STKIP PGRI Padang Sumbar 4. 13.45 – 14.00 I Putu Ade Andre Payadnya Undiksha Singaraja 5. 14.00 – 14.15 N. L. T. Rahmawati Undiksha Singaraja 6. 14.15 – 14.30 Made Widya Suryaprani Undiksha Singaraja 7. 14.30 – 14.45 Ratih Ayu Apsari Undiksha Singaraja Semnas FMIPA Undiksha 2016 Instansi Judul Makalah Program Derive bagi Guru Matematika SMA dan SMK Kota Malang IbM Lambat bagi Sekolah Dasar Praktikalitas Modul Analisis Kompleks Berbasis Penemuan Terbimbing Pengembangan Desain Pembelajaran Berbantuan Pertanyaan What-If dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Menangani Permasalahan Matematika Terbuka Pembelajaran dengan Visual Scaffolding untuk Mengembangkan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Terbuka Materi Fungsi Kuadrat Analisis Hubungan Jenis Kelamin, Literasi Matematika, Disposisi Matematika dan Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik SMA Negeri Di Denpasar Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan di Sekolah Dasar xi Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa 8. 14.45 – 15.00 I Putu Pasek Suryawan 15.00 – 15.15 Coffee Break Undiksha Singaraja 9. 15.15 – 15.30 Ni Komang Wirasti Undiksha Singaraja 10. 15.30 – 15.45 Ni Kadek Suryantini Undiksha Singaraja 11. 15.45 – 16.00 I Putu Eka Irawan Undiksha Singaraja 12. 16.00 – 16.15 Ni Putu Dian Primasari Undiksha Singaraja 13. 16.15 – 16.30 I Made Ardana Undiksha Singaraja 14. 16.30 – 16.45 Ni Nyoman Parwati Undiksha Singaraja 15. 16.45 – 17.00 I Nengah Suparta Undiksha Singaraja Semnas FMIPA Undiksha 2016 Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Aljabar Linier Melalui Model Generatif Berbasis Kearifan Lokal Berbantuan Website Khan Academy Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Berorientasi Masalah Matematika Tebuka Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Kecerdasan Logis Matematis Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Denpasar Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Matematika Terbuka dengan Keterampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika: Pengetahuan Awal, Apresiasi Matematika, dan Kecerdasan Logis Matematis PMRI dan Inkuiri Sebagai Alternatif Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Meminimalisir Kecemasan Berkomunikasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Penerapan Model B2LS Peranan Pendidikan Karakter Berorientasi Kearifan Lokal Dalam Pengembangan Kemampuan Pemecahan Masalah Pelabelan Total Super anti Ajaib Sisi (a, d) Pada Graf Lingkaran Kipas 4Fn . xii Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa RUANG III : BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI No Waktu Nama Instansi 1. 13.00 – 13.15 Susi Sulistiana Universitas Terbuka Jakarta 2. 13.15 – 13.30 I Wayan Suanda & Ni Wayan Ratnadi 3. 13.30 – 13.45 Jumrodah IAIN Palangkaraya 4. 13.45 – 14.00 Ida Bagus Jelantik Swasta Undiksha Singaraja 5. 14.00 – 14.15 N. P. Ristiati Undiksha Singaraja 6. 14.15 – 14.30 Ni Luh Putu Manik Widiyanti Undiksha Singaraja 7. 14.30 – 14.45 Nyoman Wijana Undiksha Singaraja 8. 14.45 – 15.00 I.A.P. Suryanti Undiksha Singaraja 15.00 – 15.15 Coffee Break IKIP PGRI Denpasar 9. 15.15 – 15.30 I Gusti Ngurah Yuda Pranata Undiksha Singaraja 10. 15.30 – 15.45 Ni Wayan Emi Sulandari Undiksha Singaraja 11. 15.45 – 16.00 Desak Made Citrawathi Undiksha Singaraja Semnas FMIPA Undiksha 2016 Judul Makalah Akumulasi Timbal (Pb) dan Struktur Stomata Daun Puring (Codiaeumvariegatum) Karakterisasi Morfologis Trichodermaasperellum isolat JB1 dan Antagonisme Terhadap Patogen Penyebab Penyakit Rebah Kecambah (Sclerotium rolfsii Sacc.) Pada Tanaman Tomat Peranan Peer Coaching Dalam Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa Calon Guru Biologi Afinitas Spesies Endopsammon di Zone Intertidal Perairan Pantai dalam Kawasan Taman Nasional Bali Barat Uji Kemampuan Degradasi Minyak Solar Oleh Konsorsium Bakteri Hasil Preservasi dengan Kombinasi Metode Liofiliasi dan Metode Gliserol Identifikasi Larva Nyamuk yang Ditangkap di Peridukan Kabupaten Buleleng Analisis Kualitas Lingkugan Hidup Ditinjau Dari Aspek Abiotik dan Biotic Environment di Kawasan Wisata Toya Bungkah Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Potensi Ekstrak Kasar Biji Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) Untuk Menurunkan Glukosa Darah Tikus Putih Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Biologi Bermuatan Kearifan Lokal Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Karakter Siswa SMP Implementasi Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) dalam Penulisan RPP dan Pembelajaran Biologi Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Kuta Membelajarkan Keterampilan Hidup Dalam Bidang Kesehatan Reproduksi xiii Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa 12. 16.00 – 16.15 Putu Budi Adnyana Undiksha Singaraja 13. 16.15 – 16.30 I Wayan Adnyana Undiksha Singaraja 14. 16.30 – 16.45 Pradnyandari. N.W.I Undiksha Singaraja 15. 16.45 – 17.00 I Made Sutajaya Undiksha Singaraja Untuk Menurunkan Risiko Remaja Mengalami Triad KKR Subak Sebagai Media Untuk Pembelajaran Biologi Berbasis Kearifan Lokal Pengembangan Modul Pembelajaran IPA (Aspek Biologi) dengan Setting Problem Based Learning Bermedia Audio-visual untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMP Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Pelatihan Ergo-Entrepreneurship Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Kewirausahaan Pedagang Kuliner di Peliatan Ubud Gianyar Bali RUANG IV : KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA No Waktu Nama 1. 13.00 – 13.15 Fatma Al Hamid 2. 13.15 – 13.30 I Nyoman Sudyana 3. 13.30 – 13.45 I Gusti Lanang Wiratma Undiksha Singaraja 4. 13.45 – 14.00 I Dewa Putu Subamia Undiksha Singaraja 5. 14.00 – 14.15 I Wayan Suja Undiksha Singaraja Semnas FMIPA Undiksha 2016 Instansi Universitas Patimura Universitas Palangka Raya Judul Makalah Pengembangan Media Pembelajaran Pure Cartoon Konsep Stoikiometri Dikolaborasikan Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Hasil Belajar Siswa Efektivitas Modul Konsep Asam Basa Berorientasi Keterampilan Generik Sains Uji Validasi Buku Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia SMA Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Trisakti Implementasi 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, Handle) Dalam Manajemen Bahan dan Limbah Laboratorium Kimia Dasar FMIPA Undiksha Sebagai Upaya Efesiensi dan Depolutans Perancangan dan Validasi Tes Diagnostik Model Mental Kimia Organik xiv Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa 14.15 – 14.30 I Made Ary Sudiatmika Undiksha Singaraja 7. 14.30 – 14.45 I Gusti Ngurah Bayu Sucitra Undiksha Singaraja 8. 14.45 – 15.00 I Made Wirahadi Kusuma Undiksha Singaraja 15.00 – 15.15 Coffee Break 6. 9. 15.15 – 15.30 Nyoman Ayu Amardini Undiksha Singaraja 10. 15.30 – 15.45 I Made Kirna Undiksha Singaraja 15.45 – 16.00 Ni Putu Rahayu Kusuma Pratiwi Undiksha Singaraja 12. 16.00 – 16.15 I Nyoman Sukarta Undiksha Singaraja 13. 16.15 – 16.30 Ni Putu Sri Ayuni Undiksha Singaraja 14. 16.30 – 16.45 I Wayan Muderawan Undiksha Singaraja 15. 16.45 – 17.00 Ni Putu Novi Puspitadewi Undiksha Singaraja 11. Semnas FMIPA Undiksha 2016 Pengaruh Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran Kimia Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI di SMA Negeri 1 Amlapura Profil Model Mental Siswa Tentang Korelasi Struktur Molekul Terhadap Sifat Senyawa Organik Studi Komparasi Model Inkuiri Terbimbing dan Model 5M Terhadap Aktivitas dan Penguasaan Konsep Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Asam Basa Hubungan Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Kimia di SMA N 1 Sawan Tahun Pelajaran 20152016 Pengaruh Blended Learning dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA pada Topik Stoikiometri Analisis Kandungan Kimia Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle) dengan GC-MS Adsorpsi Zat Warna Azo Jenis Remazol Brilliant Blue oleh Limbah Daun Ketapang (Terminalia Catappa. L.) Sintesis Membran Kitosan-Pektin Tertaut Silang Polivinil Alkohol (PVA) dan Aplikasinya Sebagai Adsorben Zat Warna Azo Jenis Remazol Black B(RBB) Sintesis dan Analisis Biodiesel dari Minyak Nyamplung (Calophyllum Inophylum L.) dengan GC-MS Physicochemical and Phytochemical of Garcinia Mangostana L Seed Extract xv Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa RUANG V : KIMIA DAN PENDIDIKAN IPA No Waktu Nama Instansi 1. 13.00 – 13.15 Kadek Yuliani Undiksha Singaraja 2. 13.15 – 13.30 Ni Wayan Martiningsih Undiksha Singaraja 3. 13.30 – 13.45 Ni Wayan Yuningrat Undiksha Singaraja 4. 13.45 – 14.00 Gede Billy Oktavio Putra Undiksha Singaraja 5. 14.00 – 14.15 I Wayan Karyasa Undiksha Singaraja 6. 14.15 – 14.30 I Nyoman Tika & I.Gusti Ayu Tri Agustiana Undiksha Singaraja 7. 14.30 – 14.45 I Dewa Ketut Sastrawidana Undiksha Singaraja 8. 14.45 – 15.00 15.00 – 15.15 Judul Makalah Analisis Kandungan Stok Karbon Organik Tanah Pada Tanah Lahan Pertanian Sawah dan Holtikultura di Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata) Dengan Metode DPPH Pengaruh Waktu Penyinaran Terhadap Efektivitas Fotodegradasi Fenol dan Nilai COD Dalam Lindi TPA Bengkala Singaraja Menggunakan Reaktor Fixed BED TiO2 Batu Apung Identifikasi Komponen Ekstrak NHexana Dari Biji Lansium Domesticum Varr Domesticum Dengan GC-MS Mempelajari Fenomena AbsorpsiDesorpsi Air dari Batu Cadas Abasan di Wilayah Sangsit Buleleng Penggunaan Membran Selulosa– Etilendiamin Sebagai Matrik Elektoda Enzim Pada Sistem Biosensor Kolesterol Efisiensi Perombakan Warna Air Limbah Tekstil Buatan Yang Diolah Secara Indirect Electrochemical Oxidation Pada Variasi pH, Konsentrasi Garam dan Beda Potensial Coffee Break 9. 15.15 – 15.30 K. D. H. Gunawan Undiksha Singaraja 10. 15.30 – 15.45 Ayu Sri Widyantini Undiksha Singaraja Semnas FMIPA Undiksha 2016 Peningkatan Pedagogical Content Knowledge dan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pelaksanaan Lesson Study Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Think Pair Share (TPS) dalam Pembelajaran Biologi Terhadap Pemahaman Konsep dan Efikasi Diri Siswa SMA xvi Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA Pengembangan Perangkat Penilaian Portofolio Untuk Mengukur Keterampilan Proses IPA Siswa SMP Komparasi Model Siklus Belajar 5E dan Model Siklus Belajar 7E Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP 11. 15.45 – 16.00 Surayanah Undiksha Singaraja 12. 16.00 – 16.15 Dewanti, B. A Undiksha Singaraja 13. 16.15 – 16.30 D. D. Jayanthi Undiksha Singaraja 16.30 – 16.45 I Wayan Redhana & Nyoman Diah Devi Bestari Undiksha Singaraja Efektivitas Buku Teks Pelajaran IPA SMP Berbasis Argumen dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Siti Maryam Undiksha Singaraja Kompenen Isoflavon Tempe Kacang Merah (Phaseolus vulgaris) Pada Berbagai Lama Fermentasi 14. 15. 16.45 – 17.00 RUANG VI : PENDIDIKAN IPA No Waktu Nama Instansi 1. 13.00 – 13.15 I Wayan Subagia Undiksha Singaraja 2. 13.15 – 13.30 I Nengah Gunada Undiksha Singaraja 3. 13.30 – 13.45 I Made Ardi Bayu Saputra Undiksha Singaraja 4. 13.45 – 14.00 Rikardus Herak Undiksha Singaraja 5. 14.00 – 14.15 Thalia Prasetya Undiksha Singaraja 6. 14.15 – 14.30 I Kadek Yudi Wihardi Marditha Undiksha Singaraja 7. 14.30 – 14.45 Ni Made Putri Ariasih Undiksha Singaraja Semnas FMIPA Undiksha 2016 Judul Makalah Perubahan Paradigma Penilaian Hasil Belajar Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pembelajaran Sains Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Kelas dan Kualitas Interaksi Kelas Melalui Pelaksanaan Lesson Study Peningkatan Self Efficacy Guru dan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pelaksanaan Lesson Study Pengaruh Model Pembelajaran Experiential terhadap Hasil Belajar Pada Pembelajaran IPA di SMP Negeri 11 Denpasar Pengaruh Pembuatan Participatory Video Berbasis Lanskap Budaya Subak Melalui Model Pembelajaran Salingtemas Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Ditinjau Dari Kemampuan Kerjasama Pengaruh Model Self-Regulated Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Self-Efficacy Siswa Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Model xvii Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa 8. 14.45 – 15.00 Ni Kadek Pujiastuti 15.00 – 15.15 Coffee Break Undiksha Singaraja 9. 15.15 – 15.30 Putra, I K. A. E Undiksha Singaraja 10. 15.30 – 15.45 I Gusti Ayu Putu Adi Laksmidewi Undiksha Singaraja 11. 15.45 – 16.00 Putu Ayu Wulandari Undiksha Singaraja 12. 16.00 – 16.15 N. Ramadiyanti Undiksha Singaraja 13. 16.15 – 16.30 Kadek Ayu Sri Wahyuni Undiksha Singaraja 14. 16.30 – 16.45 Made Krisna Wisesa Yuda Undiksha Singaraja 15. 16.45 – 17.00 K S. K. Wardani Undiksha Singaraja Semnas FMIPA Undiksha 2016 Pembelajaran Langsung Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 5E Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses dan Pemahaman Konsep IPA Komparasi Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Literasi Sains dan Konsep Diri Siswa Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa Pengaruh Model Siklus Belajar 7E Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa Pengembangan LKS IPA Terintegrasi Siswa SMP Kelas VII Dengan Tema Panas Bumi dan Lingkunganku Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Komunitas Science Club untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Dengan Setting Inquiry Laboratorium Bermuatan Content Local Genius Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP xviii Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa ABSTRAK MAKALAH PEMBICARA KUNCI (KEYNOTE SPEAKER) Semnas FMIPA Undiksha 2016 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Peranan MIPA dan Pendidikan MIPA yang Inovatif dan Bermuatan Kearifan Lokal Dalam Memperkuat Jati Diri dan Daya Saing Bangsa Satryo Soemantri Brodjonegoro Wakil Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Email : [email protected] Abstrak Ilmu pengetahuan mempunyai tiga karakter sebagai berikut: 1) ilmu pengetahuan sebagai metoda atau alat mencari solusi dari berbagai permasalahan kehidupan kita, 2) Ilmu pengetahuan sebagai kerangka berpikir yang menjadi pengangkat derajat dan kapabilitas manusia, 3) Ilmu pengetahuan sebagai budaya yang memberikan landasan nilai bagi peradaban manusia. Dalam makalah ini akan dibahas secara rinci ketiga karakter ilmu pegetahuan tersebut yang menunjukkan keterkaitan satu sama lain, hal ini menunjukkan pentingnya ilmu pengetahuan dalam memajukan suatu bangsa. Kata-kata Kunci : kearifan lokal, jati diri, daya saing bangsa Semnas FMIPA Undiksha 2016 1 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Peranan Pendidikan MIPA yang Inovatif Dalam Memperkuat Jati Diri dan Daya Saing Bangsa I Wayan Sadia Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha Email : [email protected] Abstrak Perubahan tatanan dunia global dalam kemasan WTO, AFTA, APEC dan sebagainya memaksa bangsa Indonesia untuk aktif di dalamnya. Sebagai bagian dari tatanan dunia baru di era globalisasai, Indonesia dituntut untuk mampu menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki jati diri dan daya saing yang akan memainkan peran sebagai ujung tombak dalam persaingan antar bangsa-bangsa di dunia. Tanpa memiliki kemampuan bersaing dan keunggulan kompetetif dengan bangsa-bangsa lain, maka Indonesia hanya akan menjadi pasar yang empuk bagi Negara-negara maju. Atas dasar realitas tersebut dan tantangan masa depan bangsa, maka penyiapan tenaga kerja yang berkualitas dan professional sudah menjadi kebutuhan yang tidak bias ditawar lagi. Dalam rangka penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, Kementrian Pendidikan Nasional telah mencanangkan visinya: Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Visi tersebut lebih menekankan pada pendidikan yang tranformatif, yang menjadikan pendidikan sebagai motor penggerak perubahan masyarakat untuk berkembang menuju masyarakat maju. Pada era globalisasi dewasa ini, tranformasi itu berjalan dengan sangat cepat dan menuju masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society). Dalam masyarakat yang berbasis pengetahuan, peranan ilmu matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA) dan teknologi menjadi sangat dominan. Oleh karena itu, maka pendidikan MIPA perlu diinovasi agar dapat berkontribusi secara signifikan dalam menyiapkan tenaga kerja yang professional, mandiri dan berdaya saing. Pendidikan MIPA yang inovatif pada hakekatnya dapat digunakan untuk membekali subyek didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan proses, tetapi juga dapat digunakan untuk menanamkan sikap dan nilai. Jadi, pendidikan MIPA yang inovatif dapat digunakan untuk membangun insan cerdas yang mencakup cerdas spiritual, cerdas sosial/emosional, cerdas intelektual, dan cerdas kinestika. Pendidikan MIPA yang inovatif dapat diaktualisasikan dalam bentuk model-model belajaran berbasis masalah, model pembelajaran kontekstual, model pembelajaran sains-teknologi-masyarakat (STM), model pembelajaran inkuiri, model siklus belajar, model pembelajaran pemecahan masalah, model pembelajaran berbasis proyek, model pembelajaran kooperatif dan sebagainya. Setiap fase pembelajaran dari masing-masing model pembelajaran MIPA yang inovatif tersebut akan memberi peluang bagi peserta didik untuk menjadi cerdas, mandiri, dan berdaya saing. Kata-kata Kunci: Pendidikan MIPA, jati diri, daya saing Semnas FMIPA Undiksha 2016 2 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Status Saat Ini Penelitian dan Pengembangan Boron Neutron Capture Cancer Therapy di Indonesia Prof. Ir. Yohannes Sardjono, APU Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-BATAN, Yogyakarta Email : [email protected] Abstrak Kanker adalah tumor ganas yang tumbuh akibat pembelahan sel yang tidak terkontrol. World Health Organization (WHO) memproyeksikan bahwa pada tahun 2030 jumlah penderita kanker di Indonesia sangat tinggi dan pengobatannya hingga sampai saat ini belum menjangkau sampai sel akar kanker. Untuk itu perlu dikembangkan suatu metode pengobatan kanker yang mampu menjangkau hingga ke akar-akar sel kanker, salah satunya adalah metode BNCT (Boron Neutron Capture Cancer Therapy). BNCT adalah terapi kanker yang mempunyai empat keunggulan yaitu Boron bukan merupakan unsur yang toxic, hanya Boron di lokasi kanker yang teraktivasi oleh neutron, sinar alfa yang dipancarkan oleh Boron yang teraktivasi hanya mempunyai jangkauan dalam orde beberapa micro meter sehingga terapi kanker hanya pada tingkat sel, Boron yang teraktivasi mempunyai umur paro beberapa nano detik. Keberhasilan aplikasi sistem BNCT ditentukan oleh ketersediaan senyawa Boron dan sumber neutron. Senyawa Boron dipilih senyawa analog kurkumin berupa senyawa fitokimia yang telah diketahui berpotensi sebagai senyawa antikanker terutama kanker payudara yang dapat mengenali target HER-2 secara spesifik. Sedang sumber neutronnya adalah Accelerator Driven Compact Neutron Generator (CNG) yang sudah proven dan lebih fleksibel untuk digunakan di rumah sakit. Untuk riset dasar BNCT, digunakan fasilitas reaktor Nuklir (reaktor Kartini) di Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan secara paralel dikembangkan komponen kandungan lokal CNG berbasis pengalaman pembuatan dan pengoperasian Generator Neutron PSTA-BATAN. Pengembangan teknologi dan aplikasi BNCT dilakukan bersama mitra konsorsium lokal dan mitra konsorsium internasional. Tahap pertama program pengembangan BNCT adalah persiapan pengujian senyawa Boron dari NHK di reaktor Kartini PSTA-BATAN dan secara paralel mengembangkan analog kurkumin yang tersubstitusi karboranil sebagai senyawa boron BNCT melalui sintesis kondensasi karbonil aldol dilanjutkan pengujian in vitro dan in vivo tanpa sistem BNCT dan tahap kedua dengan sistem BNCT serta tahap ketiga direncanakan uji klinis. Pengembangan sistem BNCT dilakukan di reaktor Kartini dan CNG dengan metode Monte Carlo yang terintegrasi dalam computer code MCNP (Monte Carlo N Particle). Pengembangan CNG difokuskan pada peningkatan kandungan lokal komponen sumber ion RF, generator RF dan target Deuterium. Melalui penelitian ini dapat diperoleh senyawa analog kurkumin sebagai senyawa boron BNCT yang belum teruji pada istem BNCT dan komisioningnya sistem BNCT skala kecil di reaktor Kartini. Pada tahun kedua didapatkan senyawa analog kurkumin yang teruji secara in vitro dan in vivo yang terintegrasi dengan sistem BNCT di reaktor Kartini dan menyiapkan dokumen integrasi sistem BNCT dengan CNG serta Deatail Engineering Design (DED) komponen lokal sumber ion RF, generator RF dan target Deuterium. Tahun ketiga didapatkan senyawa analog kurkumin teruji klinik untuk kanker payudara dengan sistem BNCT dengan CNG. Pengembangan teknik terapi kanker ini merupakan kelengkapan dari pengembangan teknik diagnose menggunakan Tomografi Emisi Positron (PET). Radio nuklida F-18 yang digunakan sebagai pemancar positron dibuat dengan menggunakan cyclotron yang saat ini sedang dikembangkan di PSTA BATAN. Kata-kata Kunci: BNCT, Reaktor Kartini, Senyawa Boron, CNG dan Kanker payudara Semnas FMIPA Undiksha 2016 3 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa ABSTRAK MAKALAH BIDANG PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Semnas FMIPA Undiksha 2016 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Eksplorasi Ethnomathematics Dalam Ajaran Asta Kosala Kosali Untuk Memperkaya Khasanah Pendidikan Matematika Jero Budi Darmayasa Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Email : [email protected] Abstrak Asta Kosala Kosali merupakan gabungan dari Asta Kosala dan Asta Kosali. Asta Kosala adalah nama Lontar/Buku tentang ukuran membuat menara atau bangunan tinggi, wadah, bade, usungan mayat. Sedangkan, Asta Kosali adalah nama Lontar/Buku tentang ukuran membuat rumah. Terdapat berbagai konsep matematika yang termuat dalam ajaran tersebut, baik matematika sekolah ataupun matematika lanjut. Ajaran yang termuat dalam Asta Kosala Kosali melekat dalam aktivitas sehari-hari masyarakat Bali, baik Bali Mula maupun Bali pada umumnya. Ajaran tersebut sangat banyak diterapkan dalam bidang perumahan dan sistem religi. Oleh karena itu, ajaran yang temuat dalam Asta Kosala kosali termasuk dalam kajian antropologi budaya. Ukuran-ukuran yang dipakai dalam ajaran Asta Kosala Kosali menggunakan ukuran yang ada pada bagian-bagian tubuh manusia, seperti depa, cengkang, tampak, dan lain sebagainya. Memperhatikan kemajuan teknologi saat ini, maka ukuran tersebut dapat dimodelkan menggnakan pemodelan matematika. Ketika suatu ajaran dalam Asta Kosala Kosali dipandang sebagai irisan dari bidang ilmu antropologi budaya dan matematika dan pemodelan matematika maka ajaran itu disebut dengan Ethnomathematics. Setelah dilakukan eksplorasi, beberapa Ethnomathematics dalam ajaran yang termuat dalam Asta Kosala-kosali diantaranya tentang ukuran saka (pilar) yang berkatian dengan konsep regresi linier berganda atau fungsi linier, ukuran pekarangan rumah yang berkaitan dengan konsep perkalian dan bentuk persegi panjang, banyaknya likah atau banyaknya Iga-iga yang berkaitan dengan konsep modulo, serta ukuran-ukuran pada Saka (pilar) yang berkaitan dengan pecahan dan diagonal. Sebagai bagian dari pelestarian budaya dan pengembangan pendidikan matematika, sangat memungkinkan untuk memilah dan memetakan Ethnomathematics yang telah dieksplorasi kedalam konsep matematika sekolah dan dilanjutkan dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang berkualitas sehingga dapat memperkaya khasanah pendidikan matematika di Indonesia dan dunia. Kata-kata Kunci: Ethnomathematics, Asta Kosala Kosali, Budaya, Matematika Sekolah Semnas FMIPA Undiksha 2016 4 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Akrab dengan Matematika, Tanpa Belajar Matematika I Gusti Putu Suharta Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Ungkapan “tiada hari tanpa matematika” nampaknya tepat digunakan untuk menunjukkan bahwa matematika digunakan dalam semua aspek kehidupan manusia. Dalam hidup kemasyarakatan sering kita jumpai ada orang tidak mempunyai pengetahuan matematika formal akan tetapi sangat akrab dengan matematika atau dapat menggunakan ide-ide matematika dengan baik. Misalnya Tukang Ukir, Tukang Bangunan, Penyususn Kalender Bali, Pedagang, dll. Praktek-praktek matematika seperti ini dinamakan Etnomatematika. Pada awalnya istilah Etnomatematika digunakan untuk praktek-praktek matematika orang buta huruf atau orang “primitif”, kemudian konsep etno berkembang lebih luas yaitu mencakup semua kelompok budaya seperti jargon, kode, simbol, mitos, cara, penalaran, dan pengambilan keputusan. Etnomatematika Tukang Ukir Bali menggunakan kesamaan, pergeseran, dan perputaran ; Etnomatematika Tukang Bangunan Bali menggunakan ukuran tubuh seperti lengkat, nyari, rai; sedangkan Etnomatematika Penyusun Kalender Bali menggunakan pengulangan dan pertemuan. Kata-kata Kunci: Etnomatematika, Tukang Ukir, Tukang Bangunan, Penyusun Kalender Semnas FMIPA Undiksha 2016 5 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Praktikalitas Modul Analisis Kompleks Berbasis Penemuan Terbimbing K. Delsi1*, Anny Sovia2, & Yulyanti Harisman3 STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul berbasis penemuan terbimbing yang praktis pada perkuliahan Analisis Kompleks. Jenis penelitian ini adalah pengembangan dengan menggunakan model 4D, yaitu define, design, develop, dan dessiminate. Penelitian ini membahas tentang tahap develop, yakni praktikalitas modul. Instrumen yang digunakan adalah angket dan pedoman wawancara. Angket diberikan kepada enam orang mahasiswa dengan sebelas butir pertanyaan yang ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan, waktu, kemudahan interpretasi, dan ekivalensi dengan bahan ajar lain. Pedoman wawancara terdiri dari sebelas item dengan aspek yang sama pada instrumen angket praktikalitas. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif (angket) dan kualitatif (hasil wawancara). Data kuantitatif dianalisis dengan mencari presentase masing-masing item pada angket. Diperoleh rata-rata pada aspek kemudahan dalam penggunaan modul sebesar 4,3 yang termasuk dalam kategori sangat praktis. Aspek waktu diperoleh 3,5 dikategorikan sangat praktis. Aspek kemudahan interpretasi diperoleh 4,08 dikategorikan sangat praktis. Aspek ekivalensi dengan bahan ajar yang lain diperoleh 4,41 dikategorikan sangat praktis. Secara keseluruhan diperoleh rata-rata 4,07 yang artinya modul Analisis Kompleks berbasis penemuan terbimbing sangat praktis. Selain itu, untuk mendukung data praktikalitas dilakukan wawancara dengan mahasiswa, data ini dianalisis dengan teknik deskriptif. Hasil wawancara secara keseluruhan diperoleh informasi bahwa mahasiswa mudah dalam menggunakan modul, waktu yang dibutuhkan dalam menggunakan modul relatif singkat, dan modul dapat digunakan sebagai sumber belajar. Ada beberapa revisi yang dilakukan pada modul berdasarkan saran mahasiswa, seperti memperbaiki penulisan, memperinci materi, dan menambahkan contoh soal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa modul berbasis penemuan terbimbing pada perkuliahan Analisis Kompleks sudah praktis digunakan. Kata-kata Kunci: Praktikaliras, Modul, Analisis Kompleks, Penemuan Terbimbing Semnas FMIPA Undiksha 2016 6 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengembangan Desain Pembelajaran Berbantuan Pertanyaan What-If dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Menangani Permasalahan Matematika Terbuka I Putu Ade Andre Payadnya1*, I Nengah Suparta2, & Gede Suweken3 Program Studi S2 Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1* Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan teori pembelajaran lokal materi luas daerah lingkaran. Penelitian menitikberatkan pada peningkatan kemampuan siswa menangani permasalahan matematika terbuka. Sebagai bantuan, dalam pembelajaran disertai pertanyaan what-if untuk mengembangkan pemikiran siswa. Penelitian ini menggunakan metode design research dengan tiga tahapan yang meliputi penelitian awal, implementasi dan analisis retrospektif. Aktivitas pembelajaran disusun berdasarkan prinsip-prinsip permasalahan matematika terbuka. Implementasi pembelajaran dilakukan di Kelas VIII SMP Negeri 1 Singaraja Tahun Pelajaran 2015/2016. Data terkait dengan aktivitas dan strategi yang digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan selama pembelajaran berlangsung dikumpulkan melalui jawaban tertulis siswa di LKS, hasil post-test, wawancara dan observasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. Lintasan pembelajaran dari penelitian desain ini memiliki tahapan sebagai berikut: (1) menghitung luas daerah gambar danau menggunakankertas berpetak, (2) menghitung luas daerah lingkaran menggunakan kertas berpetak , (3) menemukan nilai π dan rumus luas daerah lingkaran, (4) menyelesaikan berbagai permasalahan matematika terbuka. Temuan yang diperoleh peneliti adalah dimana siswa sempat kesulitan menemukan metode lain dan banyak variasi jawaban siswa yang tidak diprediksi sebelumnya. Siswa sudah mampu melakukan reasoning dengan baik meskipun masih ada yang kurang efektif. Pemahaman siswa pada permasalahan matematika terbuka meningkat. Peneliti mementingkan aspek keterhubungan dan realitas sajian dalam lintasan pembelajaran. Kata-kata Kunci: Luas Daerah Lingkaran, Permasalahan Matematika Terbuka, Pertanyaan What-If, Teori Pembelajaran Lokal Semnas FMIPA Undiksha 2016 7 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pembelajaran dengan Visual Scaffolding untuk Mengembangkan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Terbuka Materi Fungsi Kuadrat N. L. T. Rahmawati1*, I. N. Suparta2, & G. Suweken3 Program Studi S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1* Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu lintasan pembelajaran dengan visual scaffolding pada materi fungsi kuadrat. Peneliti menitikberatkan pada kemampuan siswa menyelesaikan masalah terbuka. Pembelajaran ini disertai dengan penggunaan media pembelajaran geogebra untuk membantu siswa mengeksplorasi konsep fungsi kuadrat. Penelitian ini menggunakan design research dengan tiga tahapan yang meliputi penelitian awal, implementasi dan analisis retrospektif. Data terkait dengan aktivitas dan strategi yang digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan selama pembelajaran berlangsung dikumpulkan melalui jawaban tertulis siswa di LKS, hasil post test, wawancara dan observasi yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Rumusan akhir lintasan pembelajaran dari penelitian desain ini memiliki tahapan sebagai berikut : (1) mengeksplorasi karakteristik grafik fungsi kuadrat dengan memanipulasi media visual, (2) mengeksplorasi titik potong grafik fungsi kuadrat dengan memanipulasi media visual, (3) mengeksplorasi titik puncak grafik fungsi kuadrat dengan memanipulasi media visual, (4) menemukan kemungkinan jawaban permasalahan open ended dengan memanipulasi media visual. Dari temuan yang diperoleh, dapat disimpulkan pembelajaran dengan menggunakan visual scaffolding dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan menyelesaikan permasalahan open ended. Kata-kata Kunci: fungsi kuadrat,permasalahan open ended, visual scaffolding Semnas FMIPA Undiksha 2016 8 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Analisis Hubungan Jenis Kelamin, Literasi Matematika, Disposisi Matematika dan Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik SMA Negeri Di Denpasar Made Widya Suryaprani Program Studi S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis hubungan dan besar hubungan antara jenis kelamin, literasi matematika, dan disposisi matematika terhadap prestasi siswa di kelas X SMA Negeri se–Denpasar. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri se– Denpasar. Sampel yang digunakan terdiri dari empat sekolah dengan perwakilan satu sekolah setiap kecamatan di Denpasar. Penelitian ini merupakan path analysis yang merupakan teknik statistik yang digunakan menguji hubungan langsung dan tak langsung antara dua atau lebih variabel. Instrumen pengambilan data menggunakan angket disposisi, dokumetasi, dan tes literasi matematika yang kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi. Berdasarkan pustaka yang ada kemampuan literasi matematika siswa dan laki laki memiliki perbedaan signifikan. Begitu juga disposisi matematika siswa pria lebih baik dari siswa perempuan. Hal ini erat kaitannya dengan prestasi belajar matematika siswa itu sendiri. Jenis kelamin berpengaruh langsung terhadap prestasi matematika dan juga tidak langsung di lihat dari kemampuan literasi dan disposisi matematikanya. Kata-kata Kunci : Literasi Matematika, Disposisi Matematika, Jenis Kelamin, dan Prestasi Siswa Semnas FMIPA Undiksha 2016 9 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan di Sekolah Dasar Ratih Ayu Apsari1*, I Gusti Putu Suharta2, & Sariyasa3 Jurusan Pendidikan Matematika, UniversitasPendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Pembelajaran penjumlahan dan pengurangan merupakan salah satu bahasan matematika awal yang dipelajari siswa di sekolah dasar. Keterampilan siswa dalam menjumlah danmengurang kuantitas merupakan dasar yang penting agar siswa mampu bermatematika di jenjang mapun materi yang lebih kompleks. Sayangnya, seringkali pembelajaran penjumlahan danpengurangan ini mengalami masalah dimana siswa sering tidak memahami prosedur yang digunakan, sehingga sebatas menghapal dan berujung pada kesalahan penggunaan prosedur. Masalah kedua yang teramati adalah siswa mengesampingkan esensi penting dari proses tersebut yang melibatkan suatu kepekaan bilangan (number sense). Melihat fenomena tersebut, dalam penelitianini didesain sebuah lintasan pembelajaran untuk materi penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan pakem-pakem Pendidikan Matematika Realistik Indonesia, dengan harapan siswa dapat belajar materi ini dengan lebih bermakna. Metode penelitian yang digunakan adalah design research dengan tiga tahapan yang meliputi: preliminary design, teaching experiment dan retrospective analysis. Penelitian dilakukan di kelas V SD Lab Undiksha tahun pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembelajaran yang dilakukan siswa belajar penjumlahan dan pengurangan dengan lebih bermakna sehingga mampu mengembangkan kepekaan bilangan sesuai dengan tingkatan pendidikannya. Kata-kata Kunci: penjumlahan, pengurangan, design research, PMRI Semnas FMIPA Undiksha 2016 10 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Aljabar Linier Melalui Model Generatif Berbasis Kearifan Lokal Berbantuan Website Khan Academy I Putu Pasek Suryawan1* & I Gusti Nyoman Yudi Hartawan2 Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Aljabar Linier melalui implementasi Model Generatif berbasis kearifan lokal berbantuan video pembelajaran pada website Khan Academy. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan subjek sebanyak 30 orang mahasiswa kelas II B Jurusan Pendidikan Matematika Undiksha tahun 2015. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus yang masingmasing siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan hasil belajar Aljabar Linier mahasiswa mengalami peningkatan secara ratarata dari siklus I yang mencapai 72,33 menjadi 78,57 pada siklus II dan tergolong baik. Cakupan nilai A dan B pada siklus I mencapai 83,33% dan meningkat hingga mencapai 90,00% pada siklus II. Persentase kelulusan mencapai 96,67% pada siklus I dan mencapai hingga 100% pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini tergolong berhasil, yaitu terjadi peningkatan hasil belajar mahasiswa melalui Model Generatif berbasis kearifan lokal berbantuan video pada website Khan Academy. Kata-kata Kunci : model generatif, kearifan lokal, khan academy, Semnas FMIPA Undiksha 2016 11 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Berorientasi Masalah Matematika Tebuka Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Kecerdasan Logis Matematis Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Denpasar Ni Komang Wirasti1*, I Nengah Suparta2, & Sariyasa3 Program Studi S2 Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1* Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2, 3 Email : [email protected] Abstraks Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah berorientasi masalah matematika terbuka dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah; (2) mengetahui ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis terhadap kemampuan pemecahan masalah. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016 yang terdistribusi dalam sepuluh kelas. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random sampling, diperoleh siswa pada kelas X IPA 1, X IPA 2, dan X IPA 5 sebagai kelompok eksperimen dan X IPA 3, X IPA 4, dan X IPA 6 sebagai kelompok kontrol. Hasilnya dianalis menggunakan analisis varian dua jalur (anava dua arah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah berorientasi masalah matematika terbuka dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah; (2) terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis terhadap kemampuan pemecahan masalah. Kata-kata Kunci : model pembelajaran, pemecahan masalah, masalah matematika terbuka, kemampuan pemecahan masalah, kecerdasan logis matematis. Semnas FMIPA Undiksha 2016 12 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Matematika Terbuka dengan Keterampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Ni Kadek Suryantini1*, I Nengah Suparta2, & I G P Sudiarta3 Program Studi S2 Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1* Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2, 3 Email : [email protected] Abstrak Pelajaran matematika diberikan kepada siswa untuk semua jenjang pendidikan formal dengan tujuan agar siswa dapat bernalar, berpikir secara logis, analitis, kritis, kreatif serta mandiri. Hal ini dapat ditumbuhkembangkan dengan pembelajaran matematika berbasis masalah matematika. Pembelajaran matematika dan kemampuan pemecahan masalah mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Masalah dalam matematika dapat berupa masalah tertutup dan masalah terbuka. Pada artikel ini akan difokuskan pada pembelajaran berbasis masalah matematika terbuka. Tujuan dari pembelajaran matematika berbasis masalah matematika terbuka ialah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan kemampuan berpikir matematis siswa dalam pemecahan masalah. Pembelajaran matematika yang berorientasi pada pengembangan masalah matematika terbuka, yang disusun sedemikian rupa sehingga masalah tersebut memiliki lebih dari satu jawaban yang benar, dengan lebih dari satu prosedur dan argumentasi pula. Faktor kognitif juga berpengaruh terhadap kesuksesan siswa, diperlukan kemampuan untuk mengontrol kognitif yang disebut kemampuan metakognitif. Secara ringkas metakognitif dapat diistilahkan sebagai thinking about thinking. Guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan metakognitif siswa melalui keterampilan metakognitif. Dari paparan sebelumnya diharapkan bahwa pembelajaran berbasis masalah terbuka dan keterampilan metakognitif akanber kontribusi positif terhadap prestasi belajar matematika siswa. Dalam artikel ini dibahas penerapan pembelajaran berbasis masalah yang dikombinasikan dengan keterampilan metakognitif untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Kata-kata Kunci: Pembelajaran berbasis masalah matematika terbuka, Keterampilan metakognitif, Prestasi belajar matematika siswa Semnas FMIPA Undiksha 2016 13 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika: Pengetahuan Awal, Apresiasi Matematika, dan Kecerdasan Logis Matematis * I Putu Eka Irawan,1 , I G P Suharta2, & I Nengah Suparta3 Program Studi S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1,2,3 Email :[email protected] Abstrak Kemampuan memecahkan masalah matematika dengan menggunakan pemahaman sebelumnya atau kajian-kajian yang relevan secara logis dan teliti untuk menghadapi situasi yang tidak rutin. Para guru cenderung hanya menyoroti tentang metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terutama faktor internal seperti kemampuan pengetahuan awal, apresiasi matematika, dan kecerdasan logis matematis. Pengetahuan awal mempermudah dan membantu siswa untuk menguasai materi pokok. Apabila pengetahuan awal dapat dimanfaatkan dengan baik dalam memahami materi baru, maka akan berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Apresiasi matematika dapat menimbulkan gairah dan perhatian serius dalam belajar matematika. Gairah dan perhatian serius dalam belajar matematika dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. Kecerdasan logis matematis membuat siswa dapat mengaitkan informasiinformasi yang terdapat dalam masalah dengan metode-metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah matematika dan dalam melakukan perhitungan matematis. Sehingga kecerdasan logis matematis sangat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika. Pengetahuan awal, apresiasi matematika, dan kecerdasan logis matematis dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa. Jadi apabila guru ingin meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa, guru dapat memperhatikan bahkan dapat melakukan upaya-uaya untuk meningkatkan pengetahuan awal, apresiasi matematika dan kecerdasan logis matematis. Berdasarkan pemikiran yang dipaparkan di atas ini, akan sangat bermanfaat untuk memantapkan pengetahuan awal, apresiasi matematika, dan kecerdasan logis matematis untuk memulai pembelajaran matematika dalam rangka meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Kata-kata Kunci: pengetahuan awal, apresiasi matematika, kecerdasan logis matematis, kemampuan pemecahan masalah matematika Semnas FMIPA Undiksha 2016 14 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Penerapan Perangkat Perkuliahan Berbasis Masalah Terbuka Untuk Meningkatkan Kompetensi Utuh Matematika I Wayan Puja Astawa Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Kompetensi atau kemampuan utuh matematika yang meliputi lima standar matematika belum banyak dielaborasi dalam satu proses perkuliahan dengan menggunakan perangkat perkuliahan yang sesuai. Oleh karena itu, penerapan perangkat perkuliahan berbasis masalah terbuka perlu dilakukan untuk meningkatkan kompetensi utuh matematika sesuai standar NCTM. Perangkat perkuliahan berbasis masalah terbuka diterapkan pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha yang mengambil mata kuliah geometri analitik bidang. Penelitian dilakukan mengikuti alur penelitian tindakan kelas. Tindakan utama adalah kegiatan perkuliahan yang menggunakan lembar kerja mahasiswa berbasis masalah terbuka dan pertanyaan-pertanyaan terbuka dalam diskusi. Lembar tugas matematika juga memuat masalah terbuka yang digunakan untuk mengevaluasi kompetensi utuh matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan perangkat perkuliahan berbasis masalah terbuka mampu meningkatkan kompetensi utuh matematika meliputi kompetensi komunikasi matematika, koneksi, representasi, penalaran dan bukti, dan pemecahan masalah. Kompetensi komunikasi matematika meningkat sebesar 2,3%, kompetensi representasi sebesar 2,5%, kompetensi penalaran dan bukti sebesar 5,9%, dan kompetensi pemecahan masalah sebesar 4,75%. Kompetensi koneksi relatif tetap karena hanya terjadi perubahan sebesar 0,01%. Di samping itu, peningkatan kompetensi matematika juga terjadi pada penyelesaian tugas matematika yang menurut pengalaman sulit dipecahkan. Kata-kata Kunci : perangkat perkuliahan, masalah matematika terbuka, kompetensi utuh matematika Semnas FMIPA Undiksha 2016 15 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa PMRI dan Inkuiri Sebagai Alternatif Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Ni Putu Dian Primasari Program Studi Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Email : [email protected] Abstrak Pada umumnya, prestasi matematika siswa di Indonesiakurang menggembirakan. Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah sebagai tujuan utama pembelajaran matematika, teridentifikasi sangat lemah. Oleh karena itulah diperlukan alternatif pembelajaran yang tepat. Dalam tulisan ini akan dipaparkan dua tipe pembelajaran yaitu pembelajaran dengan PendidikanMatematika Realistik Indonesia (PMRI) dan Pembelajaran Inkuiri.Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan pembelajaran yang bertitik tolak pada hal nyata dan pernah dialami serta dibayangkan oleh siswa sedangkan pembelajaran Inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang meletakkan dan mengembangkan cara berfikir ilmiah dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya. Melalui PMRI siswa belajar membuat hubungan antara pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan yang akan dipelajarinya, oleh karena itu penting bahwa konteks yang digunakan adalah konteks yang telah dipahami atau dapat dibayangkan oleh siswa sehingga mampu menghasilkan modelnya sendiri dan menggunakan model yang dibuatnya tersebut untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Melalui pembelajaran Inkuiri yang mengembangkan cara berpikir ilmiah tentunya akan melatih siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah matematika. Berdasarkan pemaparan ini maka upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa melalui penerapan pembelajaran yang tepat yaitu PMRI dan pembelajaran Inkuiri. Kata-kata Kunci : PMRI, Inkuiri, Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Matematika. Semnas FMIPA Undiksha 2016 16 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan InduktifDeduktif untuk Meningkatkan Hasil belajar Mahasiswa pada Perkuliahan Struktur Aljabar II I Made Suarsana Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Universitas Email : [email protected] Abstrak Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar untuk perkuliahan Struktur Aljabar II dengan pendekatan induktif-deduktif. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan merujuk pada model 4-D versinya Dick & Carry (Santyasa, 2009) yang meliputi beberapa fase seperti: 1) fase define; 2) fase design; 3) fase development ; dan 4) fase disseminate. Pada tahun pertama ini penelitian telah dilakukan sampai pada tahap development yaitu hingga dilakukan validasi draft diktat hingga dihasilkan prototipe diktat. Data dikumpulkan dengan lembar validasi/penilaian kelayakan isi dan penyajian diktat. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil validasi diktat struktur aljabar menunjukkan bahwa 1) dari segi kelayakan isi diktat berkategori baik, dan 2) dari segi penyajian juga berkategori baik sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa diktat telah valid. Berdasarkan masukan deskriptif dan koreksi validator selanjutnya dilakukan penyempurnaan sehingga melalui penelitian ini telah dihasilkan sebuah prototipe. Tahap penelitian pengembangan lanjutan berupa uji coba terbatas dan tahap diseminasi belum dilakukan mengingat keterbatasan waktu. Kata-kata Kunci: pendekatan induktif-deduktif, struktur aljabar, hasil belajar Semnas FMIPA Undiksha 2016 17 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Meminimalisir Kecemasan Berkomunikasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Penerapan Model B2LS I Made Ardana Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Undiksha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kecemasan berkomunikasi. Kecemasan berkomunikasi mempunyai pengaruh langsung yang negatif terhadap hasil belajar matematika siswa. Disamping itu, Efeknya penting dipertimbangkan melalui variabel motivasi berprestasi untuk hasil belajar matematika siswa. Sementara itu model B2LS merupakan salah satu model yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Sehubungan dengan itu, dipandang perlu melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana model B2LS dapat meminimalisirkecemasan berkomunikasi siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini melibatkan 71 orang siswa sekolah dasar di Singaraja. Data penelitian terdiri dari: data kecemasan berkomunikasi, data keterlaksanaan model B2LS, dan data hasil belajar matematika siswa yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Temuan penelitian menunjukkan bahwamodel B2LS merupakan model pembelajaran yang dapat meminimalisir secara efektif kecemasan berkomunikasi siswa dalam pembelajaran matematika melalui: (1) pemanfaatan ZPD siswa, (2) scaffolding, dan (3) budaya lokal (konsepsi jengah). Kata-kata Kunci: kecemasan, ZPD, scaffolding,jengah Semnas FMIPA Undiksha 2016 18 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Peranan Pendidikan Karakter Berorientasi Kearifan Lokal Dalam Pengembangan Kemampuan Pemecahan Masalah Ni Nyoman Parwati Jurusan Pendidikan Matematika,Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email : [email protected] abstrak Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peranan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dalam pengembangan kemampuan pemecahan masalah matematika. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIII A2 SMPN 6 Singaraja tahun ajaran 2014/1015. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Data yang dikumpulkan berupa data kemampuan pemecahan masalah matematika, proses peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika melalui pembelajaran dengan penerapan pendidikan karakter berorientasi kearifan lokal Bali, dan sikap siswa terhadap matematika. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika, lembar observasi kemampuan pemecahan masalah matematika berorientasi karakter, dan angket sikap terhadap matematika. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian adalah pada siklus III sebanyak 86% siswa mencapai kemampuan pemecahan masalah dengan kriteria minimal baik. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa semakin baik dari siklus ke siklus. Sikap siswa terhadap matematika dengan kategori positif sebanyak 89%. Kata-kata Kunci: pendidikan karakter, kearifan lokal, kemampuan pemecahan masalah. Semnas FMIPA Undiksha 2016 19 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa IbM Program Derive Bagi Guru Matematika SMA dan SMK Kota Malang Kristina Widjajanti1*, Moh. Hartono2, & Utami Retno Pudjowati3 Politeknik Negeri Malang, Malang 1*,2,3 Email : [email protected] Abstrak Banyak siswa kesulitan dalam penyelesaian matematika. Guru harus memberikan pelbagai metode mengajar yang menarik dan tidak membosankan. Salah alternatifnya adalah pembelajaran matematika berbasis komputer. Permasalahannya adalah semua sekolah menengah di Malang tidak mempunyai software untuk matematika. Oleh karena itu guru-gurunya membutuhkan pelatihan pembelajaran berbasis komputer. Program Derive adalah salah satu software yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan matematika. Inti kegiatan Iptek bagi Masyarakat (IbM) ini adalah 2 guru matematika SMAN 9 dan 2 guru SMKN 2 mengikuti ToT, serta 16 guru matematika dari pelbagai SMA dan SMK Kota Malang mengikuti pelatihan Program Derive. Hasil kegiatan diperoleh semua peserta sependapat Program Derive sangat menarik dan bermanfaat. Peserta akan mengiinformasikan pada kelompok guru matematika (MGMP) dan mengenalkan Derive pada siswanya. Kata-kata Kunci: metode, pembelajaran, program derive Semnas FMIPA Undiksha 2016 20 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa IbM Lambat Bagi Sekolah Dasar Mutia Lina Dewi1*, Arif Rahman Hakim2, & Fauziah Shanti CSM3 Politeknik Negeri Malang, Malang1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Banyak siswa mempunyai anggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang paling sulit. Hal ini dikarenakan matematika adalah ilmu yang abstrak. Oleh karena itu diperlukan metode mengajar matematika yang menyenangkan, sehingga siswa menyukai matematika dan mudah memahami konsep matematika.Penggunaan alat peraga edukatif merupakan salah satu metode yang membuat siswa senang, bisa belajar sambil bermain.Sayangnya, tidak semua sekolah mampu menyediakan sarana belajar yang memadai. Guru mengajarkan matematika yang abstrak tanpa bantuan benda kongkret, sehingga sulit bagi siswa memahami konsep matematika.SD Negeri 1 dan 2 yang lokasinya di Desa Buntaran Tulungagung adalah sekolah pemerintah (gratis) yang rata-rata kemampuan siswanya rendah, sarana pembelajarannya sangat minim dan kurang diminati. Orang tua lebih memilih sekolah swasta (Madrasah Ibtidaiyah) yang sarananya lengkap, SPP nya mahal, serta sumbangan gedungnya besar. Oleh karena itu diperlukan inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dan menambah wawasan guru. Hasil kegiatan adalah kedua sekolah diberi alat peraga matematika lengkap (Labmat) dan guru diberi pelatihan penggunaan alat peraga. Kata-kata Kunci: kesulitan, alat peraga, pelatihan Semnas FMIPA Undiksha 2016 21 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Efektivitas Model Pro-BHL dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa SMAN 4 Singaraja Rai Sujanem1*, Budi Jatmiko2, & Sri Poedjiastoeti3 Universitas Negeri Surabaya, Surabaya1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model Pro-BHL untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah Fisika siswa SMA Negeri 4 Singaraja dalam pembelajaran fisika. Model Pro-BHL adalah model Problem based-hybrid learning atau pembelajaran hybrid berbasis masalah. Pembelajaran hybrid adalah pembelajaran kombinasi tatap muka dan online. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah model Pro-BHL yang diujicobakan kepada siswa kelas X SMAN 4 Singaraja. Efektivitas model Pro-BHL digambarkan berdasarkan data peningkatan kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental pre-test dan post-test. Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dilakukan dengan uji-t berpasangan dan gain ternormalisasi (N-gain). Penggunaan uji-t berpasangan dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi peningkatan tersebut, sedangkan penggunaan N-gain dimaksudkan untuk mengetahui kategori peningkatan kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui uji-t berpasangan, model Pro-BHL secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil analisis N-gain menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa termasuk kategori sedang dengan N-gain = 0,50. Berdasarkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa, dapat disimpulkan bahwa model Pro-BHL efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa Negeri 4 Singaraja dalam pembelajaran fisika. Kata kunci: model Pro-BHL, kemampuan pemecahan masalah Semnas FMIPA Undiksha 2016 22 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Eksplorasi Nilai-nilai Karakter, Sikap Sosial, dan Sikap Spiritual Pada Konsep dan Prinsip Fisika I Wayan Santyasa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Kurikulum fisika SMA umumnya kurang diminati siswa, disebabkan karena lebih berfokus pada aspek matematika, sedikit penekanan konsep dan prinsip, dan tidak ada penanaman nilai-nilai karakter, sikap sosial, dan sikap spiritual. Oleh sebab itu, eksplorasi nilai-nilai karakter, sikap sosial, dan sikap spiritual bermuatan kearifan lokal bangsa pada konsep dan prinsip fisika menjadi masalah penting untuk dikaji. Metode yang digunakan adalah R&D model AM3PU3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter, sikap sosial, dan sikap spiritual yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional dieksplorasi pada konsep dan prinsip satuan, vektor, kelembaman, gerak, gesekan, kemagnetan, elastisitas, kelistrikan, dan atom. Nilai-nilai karakter mencakup religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Sikap sosial mencakup sadar akan badan material, menghargai perbedaan, kebersamaan. Sikap spiritual mencakup upaya melawan kemalasan, kesadaran badan immaterial, memahami kecukupan, pandai bersyukur, mengagumi kebesaran Tuhan. Kata-kata Kunci: konsep dan prinsip fisika, nilai-nilai karakter, sikap sosial, sikap spiritual, kearifan lokal Semnas FMIPA Undiksha 2016 23 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dengan Setting Model Process Oriented Guided Inquiry Learning Prabawa, I G. B. S1*, Suma, K2, & Pujani, N M3 Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar fisika dengan setting model POGIL yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Pengembangan bahan ajar mengacu pada model pengembangan 4-D yang terdiri dari define, design, develop, dan dissemination. Tahap pengembangan hanya dilakukan sampai tahap develop. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar validasi, lembar observasi, angket, dan tes. Metode analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kuantitatif terhadap validitas dan kepraktisan bahan ajar. Efektivitas bahan ajar dilakukan dengan one way pretest posttest nonequivalent control group design. Data dianalisis secara deskriptif dan pengujian hipotesis dengan ANAKOVA dan Uji LSD. Hasil penelitian menunjukan: (1) bahan ajar dinyatakan sangat valid dengan skor rata-rata 3,95, (2) bahan ajar dinyatakan sangat praktis dengan skor rata-rata 3,84, (3) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan MBAPOGIL, MPOGILBAK dan MBAK (F=82,788 dan p<0,05). Hasil uji LSD menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar menggunakan MPOGILBAK lebih tinggi dibandingkan MPOGILBAK dan MBAK (∆µ1>LSD1=3,484>3,169 dan ∆µ2>LSD2= 18,634>3,118). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar fisika dengan setting model POGIL telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Kata-kata Kunci: POGIL, keterampilan berpikir kritis, bahan ajar Semnas FMIPA Undiksha 2016 24 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Model Collaborative Teamwork Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Ditinjau dari Kecerdasan Emosional Siswa Anik Ariani1*, I Wayan Sadia2, & Ketut Suma3 Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan Model Collaborative Teamwork Learning (MCTL) dan kelompok siswa yang belajar dengan Model Pembelajaran Konvensional (MPK), (2) pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan kecerdasan emosional siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika siswa, (3) perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika antara siswa yang belajar dengan MCTL dan kelompok siswa yang belajar dengan MPK untuk kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, (4) perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika antara siswa yang belajar dengan MCTL dan kelompok siswa yang belajar dengan MPK untuk kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan Posttest Only NonEquivalent Control Group Design. Populasi penelitian siswa kelas X SMA Negeri 6 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016 terdiri dari 8 kelas dengan jumlah 288 siswa. Sampel penelitian 4 kelas (X3, X5, X7 dan X8) dengan jumlah 141 orang siswa yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Data kemampuan pemecahan masalah fisika dikumpulkan dengan tes kemampuan pemecahan masalah fisika. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dan uji ANAVA 2 jalur. Hasil penelitian menunjukkan, (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan MCTL dan kelompok siswa yang belajar dengan MPK (F = 4,644; p<0,05, (2) terdapat pengaruh interaksi antara variabel-variabel model pembelajaran dan variabel-variabel kecerdasan emosional terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika (F = 38,806; p<0,05), (3) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang mengikuti MCTL dan kelompok siswa yang mengikuti MPK pada kecerdasan emosional tinggi (F = 61,661; p<0,05, (4) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika antara kelompok siswa yang mengikuti MCTL dan kelompok siswa yang mengikuti MPK pada kecerdasan emosional rendah (F = 19,415; p<0,05). Kata-kata Kunci: model collaborative teamwork learning, kecerdasan emosional, kemampuan pemecahan masalah Semnas FMIPA Undiksha 2016 25 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan Pendidikan Karakter Dengan Setting Model Pembelajaran Kontekstual REACT I. K. Sukarsa1*, I. W. Sadia2, & I. N. Tika3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar fisika bermuatan pendidikan karakter dengan setting model pembelajaran kontekstual REACT yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan karakter dan keterampilan berpikir kritis siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu pada model pengembangan 4-D yang terdiri dari define, design, develop, dan dissemination. Tahap pengembangan hanya dilakukan sampai tahap develop. Data dikumpulkan dengan tes, angket, lembar observasi, dianalisis secara statistic deskriptif. Hasil penelitian menunjukan (1) bahan ajar dinyatakan sangat valid dengan skor rata-rata 3,84, (2) bahan ajar dinyatakan sangat praktis dengan skor rata-rata 3,71, (3) bahan ajar dinyatakan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dengan thitung sebesar 14,07 (thitung > ttabel), (4) bahan ajar dinyatakan efektif untuk meningkatkan karakter siswa dengan nilai perkembangan karakter siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar fisika bermuatan pendidikan karakter dengan setting model pembelajara kontekstual REACT telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan karakter dan keterampilan berpikir kritis. Kata-kata Kunci: bahan ajar, pendidikan karakter, kontekstual REACT Semnas FMIPA Undiksha 2016 26 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Komparasi Pengaruh Model PBL dan Discovery Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA I M. A. Winangun1*, I W. Sadia2, I W. Suastra3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected], Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika dan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan PBL, discovery learning, dan model pembelajaran langsung. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain posttest only control group. Populasi penelitian adalah siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Amlapura tahun pelajaran 2015/2016. Sampel penelitian adalah siswa kelas X MIA 3, X MIA 4, dan X MIA 5. Data yang diperoleh dianalisis dengan MANOVA. Hasil analisis, menunjukkan: (1) Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah fisika dan keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan PBL, discovery learning, dan model pembelajaran langsung (F=19,742; p<0,05). (2) Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan PBL, discovery learning, dan model pembelajaran langsung (F=16,479; p<0,05). (3) Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan PBL, discovery learning, dan model pembelajaran langsung (F=12,442; p<0,05). Kata-kata Kunci: PBL, discovery learning, kemampuan pemecahan masalah, keterampilan berpikir kritis Semnas FMIPA Undiksha 2016 27 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Peranan Peer Coaching Dalam Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa Calon Guru Biologi Jumrodah1* & Atin Supriatin2 Jurusan Pendidikan MIPA IAIN Palangkaraya1*, 2 Email : [email protected] Abstrak Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan peer coaching dalam meningkatkan keterampilan dasar mengajar calon guru biologi IAIN Palangkaraya. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Tadris Biologi IAIN Palangkaraya yang sedang menempuh mata kuliah Praktik Mengajar 2. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan prosedur penelitian meliputi: (1) perencanaan (planning); (2) pelaksanaan tindakan (action); (3) observasi (observation); dan (4) refleksi (reflection). Teknik pengumpul data yaitu alat perekam, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) mahasiswa calon guru biologi pada umumnya telah menunjukkan usaha untuk memanfaatkan kesempatan dalam membuka dan menutup pelajaran guna memfasilitasi siswa dalam belajar. Dalam membuka pelajaran, para calon guru telah berusaha untuk menggali pengetahuan awal siswa. Meskipun demikian dalam membuka pelajaran seringkali para calon guru tersebut masih belum mampu membangkitkan motivasi para siswa. Di akhir pelajaran para calon guru telah berusaha untuk menarik kesimpulan dan memberikan tugas. Meskipun demikian, hal-hal tersebut dilakukan dengan sangat tergesa-gesa dan kurang terencana dengan baik karena faktor penghambatnya adalah waktu yang di gunakan untuk menutup pelajaran sangat singkat karena ingin pulang, hal ini disebabkan siswa sudah tidak konsentrasi lagi untuk mendengarkan pernyataan guru dan melaksanakan evaluasi pembelajaran; (2) Pada pelaksanaan proses pembelajaran, Mahasiswa calon guru biologi telah berusaha untuk menggunakan media pembelajaran, tetapi belum kreatif masih monoton dengan buku pegangan guru. Kata-kata Kunci: Peer Coaching, Keterampilan Dasar Mengajar Semnas FMIPA Undiksha 2016 28 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Biologi Bermuatan Kearifan Lokal Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Karakter Siswa SMP I Gusti Ngurah Yuda Pranata Program Studi Pendidikan IPA, Progaram Pascasarjana, Univesitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan keterampilan proses sains dan karakter siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung, (2) perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung, (3) perbedaan karakter siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung.Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan non equivalent postest only control group design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 304 siswa dan sampel penelitian yang digunakan adalah 76 siswa. Data dikumpulkan dengan tes keterampilan proses sains dan lembar observasi karakter siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis statistik menggunakan analisis MANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa. (1) terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal keterampilan proses sains dan karakter siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan model inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung (F = 1,114; p<0,05), (2) terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal keterampilan proses sains antara siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung (F = 8,443; p<0,05), (3) terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal karakter siswa antara siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung (F = 223,287; P<0,05), selanjutnya analisis LSD menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih unggul dibandingkan dengan model pengajaran langsung baik dalam keterampilan proses sains dan karakter siswa. Kata-kata Kunci: Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses Sains dan Krakter siswa. Semnas FMIPA Undiksha 2016 29 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Implementasi Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) dalam Penulisan RPP dan Pembelajaran Biologi Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Kuta Ni Wayan Emi Sulandari1*, Ni Putu Ristiati2, & Gusti Agung Nyoman Setiawan3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendekatan ilmiah dalam penulisan RPP dan pembelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Kuta. Data dikumpulkan dengan empat teknik yaitu angket, checklist, observasi, dan wawancara. Dalam penelitian ini melibatkan satu orang guru Biologi sebagai informan. Fokus dalam penelitian ini adalah (1) kesesuaian antara langkah-langkah pembelajaran yang dirancang dalam RPP dengan deskripsi langkah pembelajaranyang tercantum pada Permendikbud No. 103 Tahun 2014, (2) kesesuaian antara pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang dalam RPP, (3) kendala yang dialami oleh guru Biologi dalam mengimplementasikan pendekatan ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan ilmiah dalam penulisan RPP dan pembelajaran Biologi masih belum diterapkan secara optimal. Hal ini ditunjukkan dari adanya beberapa deskripsi kegiatan belajar pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 yang tidak direncanakan dalam RPP sehingga perencanaan pembelajaran masih kurang variatif. Selama proses pembelajaran terdapat aktivitas yang tidak sesuai dengan perencanaannya dalam RPP. Hal ini memberikan gambaran bahwa guru kurang memperhatikan langkah-langkah pembelajaran yang telah direncanakan. Kendala yang dialami guru dalam mengimplementasikan pendekatan ilmiah adalah (1) kurangnya pemahaman guru mengenai konsep kurikulum 2013; (2) kesalahan konsep guru dalam pembelajaran(3) jumlah siswa yang banyak dalam satu rombongan belajar; (4) pembagian alokasi waktu yang kurang tepat; (5) rendahnya antusiasme siswa dalam belajar, dan (6) kurangnya pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran.Berdasarkan pembahasan dan simpulan, saran yang dapat diajukan adalah (1) perlu diadakannya pelatihan rutin dan evaluasi bagi guru tentang implementasi kurikulum 2013; (2) perlu ditingkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung keberlangsungan pembelajaran. Kata-kata Kunci: pendekatan ilmiah, RPP, proses pembelajaran, kurikulum 2013 Semnas FMIPA Undiksha 2016 30 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Membelajarkan Keterampilan Hidup Dalam Bidang Kesehatan Reproduksi Untuk Menurunkan Risiko Remaja Mengalami Triad KKR Desak Made Citrawathi Dosen Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Remaja dekade tahun 2000an ini sangat berbeda dengan remaja generasi sebelumnya. Arus informasi telah merubah (meliberalisasi) cara berpikir, cara bersikap, dan cara bertindak para remaja berkaitan dengan seksualitas. Remaja saat ini menghadapi masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas yang disebut dengan risiko Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR) yang meliputi seksulitas, HIV/AIDS, dan Napza. Risiko Triad KRR yang dihadapi remaja adalah (1) meningkatnya jumlah remaja dengan HIV/AIDS, (2) kehamilan yang tidak diinginkan, dan (3) penyalahgunaan Napza. Agar remaja mampu menghadapi risiko TRIAD KRR, maka remaja perlu dibantu dan difasilitasi dengan berbagai keterampilan, di antaranya keterampilan hidup dalam bidang kesehatan reproduksi remaja. Keterampilan hidup dalam bidang KRR, antara lain adalah: (1) keterampilan memecahkan masalah dan mengambil keputusan, (2) keterampilan berpikir (berpikir positip), (3) keterampilan komunikasi interpersonal, (4) keterampilan menjaga kesehatan fisik, (5) keterampilan bersikap tegas, (6) keterampilan mempercayai dan menghargai diri sendiri, dan (7) keterampilan menghadapi stres. Keterampilan hidup tersebut dapat dilatih dan ditingkatkan melalui proses pembelajaran. Untuk itu, remaja (siswa) perlu diberikan pendidikan kesehatan reproduksi sedini mungkin dengan menggunakan strategi yang tepat dan sesuaikan dengan tahap perkembangannya serta situasi yang dihadapi remaja. Kata-kata Kunci: Keterampilan hidup, Triad Kesehatan Reproduksi Remaja Semnas FMIPA Undiksha 2016 31 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Subak Sebagai Media Untuk Pembelajaran Biologi Berbasis Kearifan Lokal Putu Budi Adnyana Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Undiksha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Subak adalah organisasi pengairan tradisional yang merupakan salah satu kearifan masyarakat Bali dalam menjaga keselarasan hubungan dengan alam. Subak sebagai kultural heritage dilandasi oleh filosofi “Tri Hita Karana” hubungan yang harmonis dan serasi sesama “krama” (warga), lingkungan, dan Tuhan yang Maha Esa. Penelitian tentang subak telah banyak dilakukan, secara umum menunjukkan bahwa subak memiliki kearifan lokal yang berdampak pada kelestarian alam. Salah satu kearifan lokal dari subak adalah kearifan ekologi yang tercermin dari: 1) sistem irigasi subak dengan landskap sawah yang berundak-undak mengikuti garis kontur, 2) adanya awig-awig pembagian air dan pola tanam, dan 3) sistem pengendalian hama melalui sistem ritual. Pengetahuan tentang kearifan ekologi subak sangat penting diberikan pada siswa, karena kearifan ekologi menjadi dasar yang menuntun masyarakat berperilaku yang harmonis dengan lingkungan. Untuk itu, subak dapat dijadikan media untuk memhami konten biologi. Konsep-konsep biologi yang dapat dipelajari adalah: 1) komponen ekosistem, 2) rantai dan jaring-jaring makanan, 3) interaksi antara komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem sawah, 4) konservasi tanah, 5) sistem irigasi, 6) pola tanam, 7) biodiversitas dan 7) sistem pengendalian hama melalui sistem ritual. Dengan menggunakan subak sebagai media dalam pembelajaran biologi berbasis kearifan lokal, siswa akan mendapatkan pembelajaran yang otentik dan akan semakin memahami budayanya. Hal ini akan dapat membuat pembelajaran menjadi bermakna. Kata-kata Kunci: subak, media, pembelajaran biologi, kearifan lokal Semnas FMIPA Undiksha 2016 32 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengembangan Modul Pembelajaran IPA (Aspek Biologi) dengan Setting Problem Based Learning Bermedia Audio-visual untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMP I Wayan Adnyana1*, Ida Bagus Putu Arnyana2, & Ida Bagus Jelantik Swasta3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : Abstrak Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan modul pembelajaran IPA dengan setting Problem Based Learning media audio-visual yang memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa SMP. Perangkat pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan model 4-D. Unsur-unsur pengembangan model 4-D meliputi: 1) define; 2) design; 3) develope; and 4) disseminate. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan yaitu define, design, develope, sedangkan tahap disseminate tidak dilakukan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dengan rancangan penelitian pengembangan 4D dan untuk menguji efektivitas menggunakan Pre-experimental dengan One-group pretestposttest design. Subjek dalam penelitian ini adalah dosen, guru dan siswa yang terlibat dalam pengembangan modul. Objek penelitiannya adalah modul pembelajaran IPA. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan lembar validasi modul, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket respon guru terhadap modul, angket respon siswa terhadap modul, tes keterampilan berpikir kritis, dan tes hasil belajar. Data dianalisis untuk validitas dan kepraktisan modul pembelajaran IPA secara deskriptif kuantitatif dan efektifitas keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa dianalisis menggunakan Paired Sample T-Test. Hasil penelitian adalah: 1) modul pembelajaran yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 4,16 dengan kategori valid; 2) keterlaksanaan modul pembelajaran memenuhi kriteria praktis dengan memperoleh skor rata-rata 3,99, skor rata-rata respon guru memperoleh skor 4,30 dengan kategori sangat praktis dan respon siswa memperoleh skor 4,13 dengan kategori praktis, 3) modul pembelajaran memenuhi kriteria efektifitas berdasarkan hasil uji coba, yang dapat ditunjukkan dengan rata-rata nilai tes hasil belajar siswa sebesar 80,45 dan berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung (11,80) > t tabel (2,02). Sementara itu untuk nilai rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 79,60 dan berdasarkan uji t di peroleh nilai t hitung (12,89) > t tabel (2,02). Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran IPA (aspek biologi) yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Kata-kata Kunci: modul pembelajaran IPA, Problem Based Learning, keterampilan berpikir kritis, hasil belajar Semnas FMIPA Undiksha 2016 33 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Pradnyandari. N.W.I 1*, Arnyana. I. B. P2, & Setiawan, I.G.A.N3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected]. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran biologi berbasis model pembelajaran sains teknologi dan masyarakat yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan. Untuk menguji efektivitas modul menggunakan rancangan penelitian Pre-experimental dengan desain penelitian One-group pretest-posttest design. Pengembangan modul pembelajaran menggunakan model 4-D menurut Tiagarajan dkk meliputi : 1) define; 2) design; 3) develop; dan 4) disseminate. Dalam penelitian ini hanya dilakukan 3 tahapan yaitu define, design, dan develop, sedangkan tahap disseminate tidak dilakukan karena keterbatasan waktu. Hasil penelitian yang diperoleh produk yang dikembangkan telah memenuhi syarat validitas dengan skor rata-rata 4,23 dengan kategori sangat valid. Produk yang dikembangkan telah memenuhi syarat kepraktisan dengan skor rata-rata keterlaksanaan modul pembelajaran dari empat kali pertemuan sebesar 4,25 dengan kategori sangat praktis, respon guru terhadap keterlaksanaan modul pembelajaran yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 4,4 yang termasuk dalam kategori sangat praktis, dan skor rata-rata respon siswa terhadap keterlaksanaan modul pembelajaran yang dikembangkan adalah 4,08 berada pada kategori praktis. Produk yang dikembangkan telah memenuhi syarat efektivitas untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dengan nilai rata-rata tes keterampilan berpikir kritis 85,92 dengan kriteria tuntas dan hasil uji t memperoleh p value < 0,05 menunjukkan modul dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis secara signifikan. Dengan demikian modul pembelajaran yang dikembangkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dari segi validitas, kepraktisan dan efektivitas. Kata-kata Kunci : modul pembelajaran, sains teknologi dan masyarakat, keterampilan berpikir kritis Semnas FMIPA Undiksha 2016 34 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Efektivitas Modul Konsep Asam Basa Berorientasi Keterampilan Generik Sains I Nyoman Sudyana1* & Deklin Frantius2 Program Studi Pendidikan Kimiam Universitas Palangka Raya, Palangka Raya 1*, 2, Jl. Yos Sudarso, Kalimantan Tengah Email : [email protected] Abstrak Kemampuan kimia dasar mahasiswa Jurusan PMIPA FKIP Universitas Palangka Raya masih rendah. Mempelajari kimia dasar memerlukan keterampilan konsistensi logika, inferensi logika, hubungan sebab akibat, kerangka logika, pemahaman skala, pemodelan, maupun bahasa simbolik.Keterampilan tersebut tercakup dalam komponen Keterampilan Generik Sains (KGS) yang dikemas dalam bentuk modul dalam konsep asam-basa.Uji efektivitas modul yang dihasilkan dilakukan di Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Palangka Raya. Model penelitian yang digunakan adalah pra eksperimental dengan desain one group pretest-postest only. Efektivitas modul ditinjau dari jumlah lulus,n-gain score,dan uji-t hasil belajar mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang lulus meningkat: dari 3,5% menjadi 95,3%; n-gain score: 0,58; dan ujit: 0,00. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa modul efektif digunakan sebagai bahan ajar alternatif. Kata-Kata Kunci: efektivitas modul, hasil belajar, keterampilan generik sains Semnas FMIPA Undiksha 2016 35 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengembangan Media Pembelajaran Pure Cartoon Konsep Stoikiometri Dikolaborasikan Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Hasil Belajar Siswa Fatma Al Hamid1* & Yance Manoppo2 Pendidikan Kimia, Universitas Pattimura, Ambon1*, 2 Email : [email protected] Abstrak Alasan yang mendasari penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa karena kurangnya minat dan motivasi belajar terhadap konsep kimia terutama konsep yang abstrak dan banyak hitungannya, salah satunya adalah stoikiometri, sehingga penelitian pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa melalui pengembangkan media pembelajaran pure cartoon konsep stoikiometri yang dikolaborasikan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Tahap pertama penelitian adalah pengembangan perangkat pembelajaran dan tahap kedua adalah ujicoba perangkat tersebut pada siswa kelas X SMA Pertiwi (uji coba I dan II). Uji coba perangkat menggunakan One Group Pre-test and Post-test Design. Instrumen penelitian yaitu validasi perangkat pembelajaran, pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa, angket respon siswa dan tes hasil belajar kognitif produk dan proses. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian adalah : 1. perangkat pembelajaran yang dikembangkan berkategori baik dan reliabel, 2. RPP yang dibuat dapat terlaksana dengan baik, 3. aktivitas siswa sangat positif dalam pembelajaran, 4. respon siswa terhadap pembelajaran sangat positif, 5. hasil belajar kognitif produk dan proses siswa menunjukkan ketuntasan KKM; hasil belajar afektif siswa berkategori baik, 6. peningkatan keterampilan proses siswa berada pada kategori gain tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa. Kata-kata Kunci:Pure cartoon, Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses, Hasil Belajar. Semnas FMIPA Undiksha 2016 36 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Uji Validasi Buku Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia SMA Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Trisakti I Gusti Lanang Wiratma Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha Singaraja Bali Email : [email protected] Abstrak Telah dilakukan penelitian pengembangan buku panduan pengelolaan laboratorium kimia SMA berbasis nilai-nilai kearifan lokal Trisakti masyarakat Bali. Salah satu nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Bali yang berhubungan dengan pengelolaan alam sehingga tercipta keseimbangan dan keharmonisan adalah konsep Trisakti. Trisakti merupakan konsep pengaturan alam secara seimbang antara kekuatan penciptaan atau pengadaan (utpti), pemeliharaan dan penggunaan (stiti), serta pemusnahan (pralina) untuk hal-hal yang sudah tidak berguna. Penelitian diawali dengan analisis pelaksanaan pengelolaan laboratorium kimia SMA yang ada saat ini. Studi ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik analisis interpretatif. Temuan hasil penelitian ini dipakai landasan untuk menyusun draft buku panduan laboratorium kimia SMA berbasis kearifan lokal Trisakti. Draft buku panduan ini telah dilakukan uji validasi dengan melibatkan dua orang ahli isi, satu orang praktisi, dan satu orang ahli bahasa. Metode penelitian menerapkan prinsip penelitian dan pengembangan (research & develompent). Hasil validasi ahli materi dan praktisi menyatakan bahwa buku panduan tergolong dalam kategori sangat baik dengan sedikit perbaikan. Selain itu, hasil validasi ahli bahasa menyatakan bahwa secara umum buku panduan tersebut sudah bagus dari sisi keterbacaan, namun ada sedikit revisi dalam kosa kata. Hasil penelitian ini menghasilkan model panduan pengelolaan laboratorium kimia SMA berdasarkan konsep Trisakti dalam bentuk buku. Kata-kata Kunci: buku panduan, pengelolaan laboratorium kimia, kearifan lokal Trisakti. Semnas FMIPA Undiksha 2016 37 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Implementasi 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, Handle) Dalam Manajemen Bahan dan Limbah Laboratorium Kimia Dasar FMIPA Undiksha Sebagai Upaya Efesiensi dan Depolutans I Dewa Putu Subamia Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Mipa Undiksha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan kimia dan mengurangi potensi timbulnya polutan (depolutansi) yang dihasilkan dari aktivitas di Laboratorium Kimia Dasar FMIPA Undiksha menuju laboratorium yang efektif, efisien, serta berwawasan green chemistry. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian tindakan (Action Research) yaitu suatu proses yang dilalui oleh peneliti u n t u k m e n a n g a n i p e r m a s a l a h a n ( d i L a b o r a t o r i u m K i m i a D a s a r ) . Metode yang akan dilakukan adalah implementasi 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, dan Handle) dalam manajeman bahan dan penanganan limbah Laboratorium Kimia Dasar FMIPA Undiksha. Data yang dikumpulkan adalah berkaitan dengan inventori bahan kimia, identifikasi jumlah pengunaan bahan kimia pada prosedur yang sudah ada, serta jumlah kuantitas timbulan limbah laboratorium selama kurun waktu 1 (satu) semester, dan data hasil penerapan metode 3RH. Dengan memakai data skunder dan data primer yang diperoleh dilakukan analisis deskriptif komparatif implementasi 3 R H d a l a m manajemen bahan kimia dan manajemen limbah laboratorium. Hasil penelitian ini adalah penerapan metode 3RH ((Reduce, Reuse, Recycle, dan Handle) dapat menekan penggunaan bahan-bahan kimia untuk keperluan praktikum di laboratorium Kimia Dasar hingga 60-95% dan mengurangi timbulan polutan dari hasil aktivitas laboratorium kimia. Kata-kata Kunci: depolutansi, efisiensi, manajemen bahan, 3RH Semnas FMIPA Undiksha 2016 38 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Perancangan dan Validasi Tes Diagnostik Model Mental Kimia Organik I Wayan Suja Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Ganesha Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat tes diagnostik model mental kimia organik. Penelitian dilakukan melalui empat tahap, mengadopsi desain penelitian pengembangan perangkat pembelajaran 4-D (define, design, develop, and disseminate). Kualitas perangkat tes yang dihasilkan ditentukan berdasarkan validitas (teoritis dan empiris) serta reliabilitasnya. Validasi oleh tim pakar menunjukkan nilai CVR seluruh butir soal tersebut = 1. Hasil uji coba menunjukkan, butir-butir soal tersebut tergolong valid (rxy = 0,584 – 0,676) dan reliabilitasnya tergolong sangat tinggi (r11 = 0,649). Data tersebut menunjukkan perangkat tes tersebut layak digunakan untuk mengukur model mental mahasiswa tentang korelasi struktur dan sifat senyawa organik. Kata-kata Kunci: model mental, mahasiswa calon guru, struktur dan sifat. Semnas FMIPA Undiksha 2016 39 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran Kimia Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI di SMA Negeri 1 Amlapura I Made Ary Sudiatmika1, I Wayan Subagia2*, & I Wayan Muderawan3 Jurusan Pendidikan Kimia, UniversitasPendidikanGanesha1, 2*, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskirpsikandanmenjelaskan perbedaan hasil belajar kimia antara kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) denganmultimedia dan tanpa multimedia. Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan materi sistem koloid. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan The Macthing-Only Posttest-OnlyControl Group Design. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Amlapura tahun ajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa ranah kognitif . Data hasil belajar siswa dianalisis menggunakan uji statistik independentsamplet-test.Hasiluji t-test menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,007, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia antara kelompok siswa yang menggunakan PBL dengan multimedia dantanpa multimedia. Siswa yang menggunakan PBL dengan multimedia memilikihasilbelajar yang lebihbaikdibandingkantanpa multimedia dengan rerata nilai posttest masing-masing kelas yaitu 81,54 dan 77,03. Kata-kata Kunci:hasil belajar, multimedia, problem basedlearning (PBL). Semnas FMIPA Undiksha 2016 40 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Profil Model Mental Siswa Tentang Korelasi Struktur Molekul Terhadap Sifat Senyawa Organik I Gusti Ngurah Bayu Sucitra1, I Wayan Muderawan2, & Frieda Nurlita3* Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1, 2, 3* Email : [email protected] Abstrak Pemahaman siswa SMA terkait dengan hubungan struktur molekul dengan sifat senyawa organik sangat rendah. Sejauh ini, belum ada penelitian terkait dengan model mental siswa dalam pembelajaran kimia di Bali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan model mental siswa dalam memahami hubungan struktur terhadap sifat senyawa organik. Subjek dalam penelitian ini adalah 74 orang siswa kelas XI IPA di SMA Laboratorium Undiksha Singaraja pada tahun ajaran 2015/2016. Data dikumpulkan melalui tes diagnostik model mental berbentuk pilihan ganda dua tingkat, yang terdiri atas bagian isi dan bagian alasan. Analisis data dilakukan secara deskriptif interpretatif dengan mengelompokkan jawaban siswa berdasarkan kemiripannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model mental siswa dalam memahami hubungan struktur terhadap sifat senyawa organik adalah 1,35% model mental ilmiah (Scientifically Correct, SC) dan 98,65% model mental alternatif, yang terdiri atas 5,53% model mental tipe NR (No Response); 42,57% tipe SM (Specific Misconception); dan 50,54% tipe PC (Particially Correct). Secara umum, siswa belum dapat memahami hubungan struktur terhadap sifat senyawa organik yang mencakup representasi ketiga level kimia berserta interkoneksinya. Hal ini diperkuat dengan rerata hasil belajar siswa hanya mencapai 21,47 dari skala 100. Kata-kata Kunci: model mental, tes diagnostik, struktur molekul, senyawa organik Semnas FMIPA Undiksha 2016 41 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Studi Komparasi Model Inkuiri Terbimbing dan Model 5M Terhadap Aktivitas dan Penguasaan Konsep Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Asam Basa I Made Wirahadi Kusuma1*, I Wayan Redhana2, & I Nyoman Tika3 Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis perbedaan penguasaan konsep kimia antara siswa yang belajar dengan mengikuti model inkuiri terbimbing dan model 5M. (2) mendeskripsikan aktivitas siswa yang belajar dengan mengikuti model inkuiri terbimbing dan model 5M. Penelitian dilaksanakan di SMA N 1 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016 dengan populasi siswa kelas XI MIA yang berjumlah 304 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 5 sebagai kelompok eksperimen, serta kelas XI MIA 7 sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan nonequivalent pre-tes post-test only control group design. Instrumen pengambilan data berupa tes penguasaan konsep kimia siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANAKOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan penguasaan konsep kimia antara siswa yang belajar dengan mengikuti model inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan mengikuti model 5M. (2) aktivitas siswa yang belajar dengan mengikuti model inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan mengikuti model 5M. Kata-kata Kunci: Model inkuiri terbimbing, Model 5M, Penguasaan konsep kimia siswa. Semnas FMIPA Undiksha 2016 42 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Hubungan Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Kimia di SMA N 1 Sawan Tahun Pelajaran 20152/016 Nyoman Ayu Amardini1*, I Wayan Subagia2, & I Nyoman Tika3 Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1, 2, 3* Email : [email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar kimia; (2) hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar kimia; dan (3) hubungan kecerdasan emosional dan motivasi belajar dengan hasil belajar kimia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan dilaksanakan di SMA N 1 Sawan tahun pelajaran 2015/2016 dengan populasi penelitian siswa kelas XI IPA yang berjumlah 82 orang. Jenis penelitian ini adalah korelasi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar kimia dengan koefesien korelasi sebesar 0,672. (2)Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar kimia dengan koefesien korelasi sebesar 0,758. (3)Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar dengan hasil belajar kimia berkolerasi sebesar 0.802. Hubungan kecerdasan emosional dan motivasi belajar berpengaruh 64.3% dengan hasil belajar kimia, 35.7% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak diteliti. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sangat banyak seperti fasilitas, kemandirian, perhatian, minat dan bakat. Kecerdasan emosional dan motivasi belajar adalah dua faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, diantara faktor-faktor yang lainnya. Kata-kata Kunci : hasil belajar, kecerdasan emosional, motivasi belajar Semnas FMIPA Undiksha 2016 43 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Blended Learning dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA pada Topik Stoikiometri I Made Kirna Dosen Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNDIKSHA, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Perangkat pembelajaran berupa konten online yang didesain untuk mendukung pembelajaran kimia menggunakan pendekatan sainstifiks telah dikembangkan. Penelitian kuasi eksperimen ini bertujuan untuk menjelaskan efektivitas Blended Learning (BL) menggunakan konten online yang dikembangkan dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMA pada topik stoikiometri dilihat dari dua dimensi gaya belajar, yaitu verbal-visual dan aktif-reflektif. Penelitian dilaksanakan di kelas X SMAN 4 Singaraja pada tahun 2016. Dua kelas dipilih berdasarkan kesetaraan skor prates yang melibatkan total siswa sebanyak 52 orang (25 laki-laki dan 27 perempuan). Siswa kelompok eksperimen diberikan pembelajaran menggunakan model discovery learning secara BL, sedangkan kelompok kontrol diberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning secara tatap muka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model discovery learning yang disampaikan secara BL lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar, (2) tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa dilihat dari gaya belajar verbal-visual maupun dilihat dari gaya belajar aktif-reflektif, dan (3) tidak ada pengaruh interaktif strategi penyampaian model discovery learning dan gaya belajar verbal-visual terhadap hasil belajar. BL menggunakan konten online yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan hasil belajar kimia dan adaptif bagi siswa yang memiliki gaya belajar verbal-visual maupun aktif-reflektif. Kata-kata Kunci: blended learning, discovery learning, gaya belajar, pembelajaran kimia Semnas FMIPA Undiksha 2016 44 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Perubahan Paradigma Penilaian Hasil Belajar Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pembelajaran Sains I Wayan Subagia Dosen Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha Email : [email protected] Abstrak Penilaian hasil belajar merupakan salah satu simpul vital pendidikan dan pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran sains. Mutu penilaian hasil belajar sains yang rendah disebabkan oleh mutu pembelajaran sains yang rendah. Peningkatan mutu pembelajaran sains dapat dilakukan dengan mengubah paradigma penilaian hasil belajar. Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perubahan paradigma penilaian hasil belajar sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran sains. Metode yang digunakan untuk membedah persoalan tersebut adalah metode refleksi pengalaman empiris pelaksanaan penilaian dalam pembelajaran sains saat ini dan interpretasi teoretis hakikat sains dan pembelajarannya. Hasil kajian ini merekomendasikan perubahan paradigma penilaian hasil belajar sains yang terdiri atas: penilaian hasil belajar sains secara komprehensif, otentik, dan berkelanjutan. Penilaian komprehensif adalah penilaian hasil belajar sains yang lengkap sesuai dengan hakikat sains dan ranah penilaian hasil belajar. Penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan sesuai dengah kegiatan pembelajaran yang dilakukan, misalnya penilaian sikap dan keterampilan saat pelaksanaan pembelajaran, penilaian penguasaan materi pelajaran dan produk hasil belajar lainnya setelah kegiatan pembelajaran. Penilaian berkelanjutan adalah penilaian yang dilakukan secara terus-menerus selama pembelajaran berlangsung. Kata-kata Kunci: paradigma, penilaian hasil belajar, pembelajaran, sains Semnas FMIPA Undiksha 2016 45 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Kelas dan Kualitas Interaksi Kelas Melalui Pelaksanaan Lesson Study I Nengah Gunada1*, Ketut Suma2, & Ni Made Pujani3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: 1) kualitas pelaksanaan lesson study; 2) peningkatan kemampuan pengelolaan kelas guru IPA dan kualitas interaksi kelas. Subjek penelitian ini adalah 2 guru IPA dan satu buah kelas VIII di SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016. Objek penelitian adalah kemampuan pengelolaan kelas, kualitas interaksi kelas, dan kualitas lesson study. Jenis penelitian ini adalah case study dengan analisis deskriftif kualitatif. Kualitas lesson study, diperoleh melalui observasi plan, do, dan see. Kemampuan pengelolaan kelas (KPK) dan kualitas interaksi kelas (KIK) diperoleh dengan angket, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kualitas pelaksanaan lesson study sangat baik. 2) Terdapat peningkatan kemampuan pengelolaan kelas guru IPA dan kualitas interaksi kelas di SMP Negeri 6 Singaraja sebelum dan setelah lesson study. Kata-kata Kunci: Interaksi Kelas, Lesson Study, Pengelolaan Kelas. Semnas FMIPA Undiksha 2016 46 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Peningkatan Self Efficacy Guru dan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pelaksanaan Lesson Study I Made Ardi Bayu Saputra1*, Ketut Suma2, & Ni Made Pujani3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kualitas pelaksanaan lesson study, (2) peningkatan self efficacy guru, dan (3) peningkatan kualitas pembelajaran IPA. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan studi kasus. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru IPA SMP Negeri 4 Singaraja yang berjumlah 4 orang. Objek Penelitian ini adalah kualitas pelaksanaan lesson study, self efficacy guru, dan kualitas pembelajaran IPA. Data dikumpulkan dengan kuesioner, observasi, dan wawancara. Triangulasi dilakukan untuk keabsahan dan keajegan data. Hasil penelitian menunjukkan (1) kualitas pelaksanaan lesson study di SMP Negeri 4 Singaraja berkualifikasi sangat baik, (2) self efficacy guru IPA mengalami peningkatan dari sebelum lesson study dengan nilai rata-rata 65,26 yang berada pada kualifikasi cukup dan setelah lesson study dengan nilai rata-rata 85,15 yang berada pada kualifikasi sangat baik (nilai gain 0,60), dan (3) kualitas pembelajaran IPA mengalami peningkatan dari sebelum lesson study dengan nilai rata-rata 57,55 dan setelah pelaksanaan lesson study yaitu sebesar 82,55 setelah lesson study (nilai gain 0,58). Kata-kata Kunci: Kualitas pembelajaran, Lesson Study, self efficacy guru Semnas FMIPA Undiksha 2016 47 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Model Pembelajaran Experiential terhadap Hasil Belajar Pada Pembelajaran IPA di SMP Negeri 11 Denpasar Rikardus Herak1*, Ida Bagus Putu Arnyana2, & I Wayan Subagia3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan dan keterampilan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan Pretest Posttest Non-equivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil random sampling, terpilih kelas VIII F sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis multivariat. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan dan keterampilan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung; 2) terdapat perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung; 3) terdapat perbedaan hasil belajar aspek keterampilan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. Kata-kata Kunci: Model Pembelajaran experiential, hasil belajar, pengetahuan, keterampilan Semnas FMIPA Undiksha 2016 48 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Pembuatan Participatory Video Berbasis Lanskap Budaya Subak Melalui Model Pembelajaran Salingtemas Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Ditinjau Dari Kemampuan Kerjasama ThaliaPrasetya1*, Ni PutuRistiati2, & I Wayan Subagia3 Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email :[email protected], Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil belajar antara siswa yang membuat participatory video (PV) berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran salingtemas (sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) dengan siswa yang tanpa membuat PV berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran saling temas serta mendeskripsikan dan menjelaskan pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan kemauan kerjasama terhadap hasil belajar siswa. Data dianalisis dengan uji analisis varians (ANAVA) dan dilanjutkan uji Scheffe jika ditemukan pengaruh interaksi. Dari analisis data, diperoleh nilaiFtabel atau 40,934 > 3,924 yang menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar antara siswa membuat PV berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran salingtemas dengansiswa yang tanpa membuat PV berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran saling temas dan hasil uji juga menunjukkan adanya pengaruh pembuatan PV berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran salingtemas dan kemauan kerjasama terhadap hasil belajar siswa dengan diperkuat nilai Ftabel atau 13,154 > 3,924. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembuatan PV berbasis lanskap budaya subak dapat meningkatkan hasil belajar serta membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna. Kata-kata kunci: participatory video, subak, salingtemas, hasilbelajar Semnas FMIPA Undiksha 2016 49 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Model Self-Regulated Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Self-Efficacy Siswa I Kadek Yudi Wihardi Marditha1*, Ketut Suma2, & A. A. I. A. Rai Sudiatmika3 Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email :[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan self-efficacy antara kelompok siswa yang belajar menggunakan model self-regulated learning dan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction), untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar menggunakan model self-regulated learning dan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) dan untuk menganalisis perbedaan self-efficacy antara kelompok siswa yang belajar menggunakan model self-regulated learning dan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasi eksperiment) dengan desain pretest-posttest nonequivalent control group design. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kemampuan pemecahan masalah dan self-efficacy sedangkan variabel bebas dengan dua level yaitu model self-regulated learning dan model pembelajaran langsung (direct instruction). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Sukawati Tahun Ajaran 2015/2016 dengan jumlah 376 siswa. Sampel ditentukan dengan teknik group random sampling sehingga diperoleh 40 siswa sebagai kelas kelas eksperimen dan kelas 40 siswa sebagai kelas kontrol. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah dan kuisioner self-efficacy. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan analisis MANOVA. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu 1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan self-efficacy siswa antara yang belajar dengan model self-regulated learning dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung (F = 24,495; p<0,05); 2) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok model self-regulated learning dan kelompok model pembelajaran langsung (F = 33,236; p<0,05); 3) terdapat perbedaan self-efficacy antara kelompok model self-regulated learning dan kelompok model pembelajaran langsung (F = 23,739; p<0,05). Berdasarkan uji LSD diperoleh kemampuan pemecahan masalah dan self-efficacy yang dicapai oleh siswa yang belajar dengan menggunakan model self-regulated learning lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran langsung. Kata-kata Kunci: model self-regulated learning, kemampuan pemecahan masalah, self-efficacy Semnas FMIPA Undiksha 2016 50 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Model Pembelajaran Langsung Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa Ni Made Putri Ariasih 1* , Ida Bagus Putu Arnyana 2 , & I Wayan Sadia 3 Program Studi Pendidikan IPA Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email :[email protected] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif dan kinerja ilmiah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis proyek dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung pada siswa kelas XII IPA SMA Negeri 8 Denpasar secara terpisah maupun simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII IPA SMA Negeri 8 Denpasar yang berjumlah 240 orang yang tersebar dalam enam kelas pararel. Karena semua kelas memiliki kemampuan awal yang relatif sama maka pemilihan sampel bisa dilakukan dengan teknik random sampling. Data dikumpulkan dengan tes dan dianalisis dengan MANOVA. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif dan kinerja ilmiah siswa antara yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek dan langsung pada siswa kelas XII IPA SMA Negeri 8 Denpasar dengan F-Wilks' Lambda = 18,362: dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05; (2) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa antara yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek dan langsung pada siswa kelas XII IPA SMA Negeri 8 Denpasar dengan F hitung = 11,569: dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, dan (3) terdapat perbedaan kinerja ilmiah siswa antara yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek dan langsung pada siswa kelas XII IPA SMA Negeri 8 Denpasar dengan F hitung = 32,088: dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan pada temuan-temuan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif dan kinerja ilmiah siswa. Kata-kata Kunci: Model pembelajaran berbasis proyek, model pembelajaran langsung, berpikir kreatif dan kinerja ilmiah Semnas FMIPA Undiksha 2016 51 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 5E Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses dan Pemahaman Konsep IPA Ni Kadek Pujiastuti Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini merupakan pengembangan lembar kerja siswa berbasis learning cycle 5E dilakukan sebagai upaya mengatasi permasalahan khususnya media pembelajaran sebagai salah satu alat pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran yang digunakan belum mengimplementasikan model pembelajaran inovatif dalam proses pembelajaran sehingga berdampak kurang optimalnya pada ketrampilan proses siswa dan pemahaman konsep IPA siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lembar kerja siswa sebagai media pembelajaran berupa LKS siswa dan LKS pegangan guru pada materi getaran dan gelombang bunyi yang memenuhi criteria valid, praktis, dan efektif. Dengan menggunakan lembar kerja siswa berbasis learning cycle 5E maka ketrampilan proses dan pemahaman konsep IPA siswa mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Pengembangan lembar kerja siswa ini menggunakan model 4-D yang terdiri dari 4 tahap utama yaitu: define, design, develop, dan disseminate. Pengembangan lembar kerja siswa hanya dilakukan pada tahap develop. Metode penelitian dilakukan dengan analisis deskriptif dengan menggunakan parameter validitas LKS, kepraktisan LKS, dan analisis uji-t untuk aspek keefektifan LKS. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: 1) validitas LKS 3,70 termasuk katagori valid. 2) nilai kepraktisan: keterlaksanaan LKS 3,53, respon guru 3,70, respon siswa 3,72 dengan katagori sangat praktis, 3) kefektifan LKS dengan nilai ketrampilan proses dari kelima aspek yang diteliti diperoleh skor 84,8 dengan katagori baik dan nilai pemahaman konsep IPA siswa diperoleh skor rata-rata 81,50, simpangan baku 4,68 dan nilai uji-t adalah 12,84 dengan katagori paham. Berdasarkan temuan hasil penelitian dapat disimpulkan lembar kerja siswa memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif dalam meningkatkan ketrampilan proses dan pemahaman konsep IPA siswa, sehingga dapat digunakan dalam lingkup yang lebih luas. Kata-kata Kunci: Lembar Kerja Siswa (LKS), model pembelajaran learning cycle 5E, ketrampilan proses, pemahaman konsep IPA Semnas FMIPA Undiksha 2016 52 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Komparasi Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Literasi Sains dan Konsep Diri Siswa Putra, I K. A. E1*, Sadia, I W2, & Sudiatmika, A. A. I. A. R3 Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis perbedaan literasi sains dan konsep diri siswa antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing, model pembelajaran inkuiri bebas, dan model pembelajaran langsung, (2) menganalisis perbedaan literasi sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing, model pembelajaran inkuiri bebas, dan model pembelajaran langsung,dan (3) menganalisis perbedaan konsep diri siswa antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing, model pembelajaran inkuiri bebas, dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kintamani Tahun pelajaran 2015/2016 (n = 280), dengan sampel sebanyak 105 siswa yang terbagi kedalam tiga kelas. Pemilihan sampel berdasarkan teknik simple random sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan hasil sebagai berikut. (1) terdapat perbedaan literasi sains dan konsep diri siswa antara kelompok siswa yang yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri bebas, dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (F=7,169; p<0,05). (2) ) terdapat perbedaan literasi sains antara kelompok siswa yang yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri bebas, dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (F=10,006; p<0,05). (3) ) terdapat perbedaan konsep diri siswa antara kelompok siswa yang yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri bebas, dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (F=11,975; p<0,05). Berdasarkan uji LSD yang dilakukan, diperoleh bahwa literasi sains dan konsep diri siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri bebas dan model pembelajaran langsung. Kata-kata Kunci: inkuri terbimbing, inkuiri bebas, konsep diri, literasi sains Semnas FMIPA Undiksha 2016 53 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa I Gusti Ayu Putu Adi Laksmidewi1*, Ketut Suma2 & I Wayan Suastra3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2, 3. Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pada keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa antara siswa yang diajar dengan menggunakan model problem based learning dan model pembelajaran direct instruction. Penelitian ini adalah quasi experimental research yang digunakan posttest only control group desain. Populasi adalah siswa kelas VIII dari SMPN 1 Kediri. Secara total, ada 410 siswa sebagai populasi, sedangkan sampel adalah 60 siswa. Data dianalisis secara deskriptif dan analisis MANOVA dengan menggunakan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (LSD). Nilai yang signifikan adalah 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada model berpengaruh signifikan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa bersama-sama (F = 1.498, p <0,05). Artinya, kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses fisika bersama-sama menunjukkan perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran. (2) Pengaruh model pada keterampilan berpikir kritis siswa (F = 5,831, p <0,05). Artinya, kemampuan berpikir kritis menunjukkan perbedaan yang signifikan antara dua model. Dan LSD di 7.62, nilai signifikan kurang dari 0,05, yang menunjukkan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis yang berbeda secara signifikan antara model. (3) Pengaruh model keterampilan proses sains siswa (F = 192,579, p <0,05). Artinya, keterampilan proses sains menunjukkan perbedaan yang signifikan antara dua model. Dan LSD di 2,36, nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, yang menunjukkan nilai rata-rata keterampilan proses sains yang berbeda secara signifikan antara model. Kata-kata Kunci: model problem based learning, keterampilan berpikir kritis, keterampilan proses sains Semnas FMIPA Undiksha 2016 54 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Model Siklus Belajar 7E Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Putu Ayu Wulandari1*,.I Wayan Sadia2, & Ketut Suma3 Program Studi, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah menganalisis 1) perbedaan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus 7E dan model pembelajaran langsung, 2) perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus 7E dan model pembelajaran langsung, 3) perbedaan keterampilan proses antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus 7E dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini tergolong eksperimen semu dengan rancangan posttest only control group design. Populasi adalah siswa kelas VIII SMPN 3 Ubud yang terdiri dari 231 siswa, sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 66 siswa. Data dianalisis secara deskriptif dan menggunakan analisis MANOVA dengan menggunakan uji lanjut LSD dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses siswa yang belajar dengan model siklus 7E dan model pembelajaran langsung (F = 1140,458b, p <0,05), (2) tidak terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan siklus 7E dan model pembelajaran langsung (F = 4,067, p <0,05) karena setelah dilakukan uji lanjut nilai LSD lebih besar dari ∆µ ( 7,66468 > 6,768 ), (3) terdapat perbedaan keterampilan proses siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E dan model pembelajaran langsung (F = 268,910, p <0,05), perbedaan skor rata-rata keterampilan proses sains antara model siklus belajar 7E dan model pembelajaran direct instruction adalah ∆µ = [µ(MSB7E)-µ(MPDI)] = 17,021. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Skor ∆µ lebih besar dari batas penolakan LSD sebesar 2,270519.]. Kata-kata kunci: model siklus belajar 7E, keterampilan berpikir kritis, keterampilan proses sains. Semnas FMIPA Undiksha 2016 55 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa N. Ramadiyanti1*, I. W. Muderawan2, & I. W. Tika3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan:(1) perbedaan keterampilan berpikir kritis dan prestasi belajar antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung, (2) perbedaan ketrampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung, (3) perbedaan prestasi belajar antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini menggunakan rancangan post-test only control group design. Data dikumpulkan dengan tes keterampilan berpikir kritis dan tes prestasi belajar. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan ketrampilan berpikir kritis dan prestasi belajar, antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsun (F=59,161; p<0,05),(2) terdapat perbedaan ketrampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung (F=15,100; p<0,05), (3) terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung (F= 67,849; p<0,05). Kata-kata Kunci: pembelajaran berbasis proyek, keterampilan berpikir kritis, dan prestasi belajar Semnas FMIPA Undiksha 2016 56 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengembangan LKS IPA Terintegrasi Siswa SMP Kelas VII Dengan Tema Panas Bumi dan Lingkunganku Kadek Ayu Sri Wahyuni Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email : [email protected], Abstrak Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) merujuk pada pedoman kurikulum tahun 2013 terdapat beberapa perubahan diantara adalah konsep pembelajarannya dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science atau “IPA Terpadu” bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Tetapi faktanya memperlihatkan proses pembelajaran IPA di SMP Negeri 12 Denpasar dilaksanakan belum terpadu, dengan alasan bahan ajar IPA Terpadu belum ada. Selama ini bahan ajar yang digunakan belum mampu mengintegrasikan antara konsep dan materinya pada siswa sehingga karena alasan tersebut diduga masih banyak ditemukan hasil belajar siswa yang masih kurang dari KKM yaitu 75. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan niali validitas, kepraktisan, dan keefektivan dari LKS IPA terintegrasi yang teah dikembangkan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model 4D yang telah dimodifikasi menjadi 3D, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (development). Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar validitas, angket repon guru dan siswa, serta lembar tes pemahaman konsep. Tehnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis validitas, analisis kepraktisan, dan analisis keefektivan. Hasil uji validitas, kepraktisan, dan efektivitas LKS dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai validitas LKS IPA terintegrasi adalah 3,59 dengan kategori sangat valid, (2) kepraktisan IPA terintegrasi dapat dilihat dari nilai rata-rata respon guru terhadap LKS IPA terintegrasi adalah 3,67 dengan kategori sangat praktis, serta nilai rata-rata respon siswa terhadap LKS IPA terintegrasi sebesar 3,32 dengan kategori praktis, dan (3) keefektivan IPA terintegrasi dapat dilihat dari nilai pemahaman konsep siswa berada dalam kategori sangat baik dengan persentase 89,47% siswa mampu menguasai materi dengan sangat baik. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa LKS IPA terintegrasi memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif sehingga dapat diimplemantasikan di sekolah. Kata-kata Kunci : LKS, IPA terintegrasi, panas bumi dan lingkunganku Semnas FMIPA Undiksha 2016 57 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Komunitas Science Club untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Made Krisna Wisesa Yuda1*, I Wayan Sadia2, & I Wayan Suastra3 Program Studi Pendidikan IPA. Program Pascasarjana. Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email :[email protected] Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada setiap sekolah tidak terdapat pedoman untuk mengelola kelas. Kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler sering hanya diisi dengan pembahasan soal-soal olimpiade sains. Siswa hanya memiliki prestasi aspek pengetahuan, namun tidak terfasilitasi untuk psikomotor dan afektif. Kegiatan ilmiah tidak terlihat dalam kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler sains. Peneliti menanggapi permasalahan ini dengan mengembangkan modul pembelajaran berbasis proyek dalam komunitas science club untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan untuk menghasilkan produk berupa modul pembelajaran berbasis proyek dalam komunitas science club yang memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektivitas. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII ekstrakurikuler sains di SMP Negeri 1 Negara. Validitas modul diperoleh melalui penilaian oleh para ahli dan praktisi dengan skor rata-rata 4,40. Tingkat kepraktisan modul diperoleh dari keterlaksanaan modul (skor ratarata 4,38 tergolong sangat praktis), respon guru (skor rata-rata 4,54 tergolong sangat praktis), dan respon siswa (skor rata-rata 4,40 tergolong sangat praktis). Efektivitas modul diperoleh dengan uji-t terhadap hasil pretest dan posttestdengan taraf signifikansi untuk seluruh pengujian adalah 0,05. Hasil uji-t menunjukkan t = 16,67 dan t tabel 1,69. Nilai t > t tabel menunjukkan modul pembelajaran ini efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP. Hasil penelitian menunjukkan modul termasuk dalam kriteria valid dan sangat praktis. Hasil ujit menunjukkan nilai t hitung > t tabel . Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai pretest dan posttest keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini menunjukkan modul memenuhi kriteria efektivitas dan layak digunakan dalam pembelajaran. Kata-kata Kunci: modul pembelajaran berbasis proyek, science club, keterampilan berpikir kritis. Semnas FMIPA Undiksha 2016 58 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Efektivitas Buku Teks Pelajaran IPA SMP Berbasis Argumen Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa I Wayan Redhana1* & Nyoman Diah Devi Bestari2 Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2 Email :[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan 1) perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan buku teks pelajaran IPA kurikulum 2013 dan buku teks pelajaran IPA SMP berbasis argumen. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan nonequivalent pretest-postest control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Singaraja yang terdiri atas 12 kelas. Sampel penelitian diambil dengan teknik clusterrandom sampling. Sampling menghasilkan dua kelas kelas VII A1 dan kelas VII A2.Kedua kelas ini diundi untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil pengundian adalah kelas VII A1 sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas VII A2 sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan buku teks pelajaran IPA SMP berbasis argumen, sedangkan pada kelas kontrol diterapkan buku teks pelajaran IPA kurikulum 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajarsiswa kelas eksperimen berbeda signifikan dengan skor rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol. Dari skor rata-rata hasil belajar siswa tampak bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar siswa kelas kontrol. Kata-kata Kunci: argumen, buku teks pelajaran IPA, hasil belajar Semnas FMIPA Undiksha 2016 59 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Dengan Setting Inquiry Laboratorium Bermuatan Content Local Genius Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP K S. K. Wardani1*, I W. Sadia2, & I W. Suastra3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran IPA dengan setting model pembelajaran inquiry laboratorium bermuatan content local genius yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu pada model pengembangan 4-D yang terdiri dari define, design, develop, dan disseminate. Tahap pengembangan hanya dilakukan sampai tahap develop. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar validasi, lembar observasi, angket, dan tes. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif terhadap validitas dan kepraktisan perangkat pembelajaran. Efektivitas perangkat pembelajaran dilakukan dengan one group pretest posttest design. Efektivitas perangkat pembelajaran dianalisis dengan uji t pihak kanan. Hasil penelitian menunjukan (1) perangkat pembelajaran dinyatakan sangat valid dengan skor rata-rata 3,82, (2) perangkat pembelajaran dinyatakan sangat praktis dengan skor rata-rata 3,71, (3) perangkat pembelajaran dinyatakan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep sains dengan thitung sebesar 17,45 (thitung > ttabel), dengan gain score sebesar 0,61 dan perangkat pembelajaran dinyatakan efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains dengan thitung sebesar 16,75 (thitung > ttabel), dengan gain score sebesar 0,35. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran IPA dengan setting model pembelajaran inquiry laboratorium bermuatan content local genius telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa. Kata-kata Kunci: inquiry laboratorium, content local genius, pemahaman konsep, keterampilan proses Semnas FMIPA Undiksha 2016 60 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Peningkatan Pedagogical Content Knowledge dan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pelaksanaan Lesson Study K. D. H. Gunawan1*, I W. Sadia2, & I K. Suma3 Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: 1) kualitas pelaksanaan lesson study, 2) peningkatan pengetahuan pedagogical content knowledge guru IPA antara sebelum dan sesudah pelaksanaan lesson study, dan 3) peningkatan kualitas pembelajaran IPA antara sebelum dan sesudah pelaksanaan lesson study. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus yang dianalisis secara deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru IPA SMP Negeri 1 Singaraja yang berjumlah 3 orang. Objek Penelitian ini adalah pengetahuan PCK guru IPA dan kualitas pembelajaran IPA. Data dikumpulkan dengan observasi, tes, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: 1) kualitas lesson study berada pada kualifikasi sangat baik; 2) terjadi peningkatan pengetahuan PCK guru IPA antara sebelum dan sesudah pelaksanaan lesson study; 3) terjadi peningkatan kualitas pembelajaran guru IPA antara sebelum dan sesudah pelaksanaan lesson study. Kata-kata Kunci: kualitas pembelajaran, lesson study, pedagogical content knowledge (PCK) Semnas FMIPA Undiksha 2016 61 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Think Pair Share (TPS) dalam Pembelajaran Biologi Terhadap Pemahaman Konsep dan Efikasi Diri Siswa SMA Ayu Sri Widyantini1*, Ni Putu Ristiati2, & I Gusti Agung Nyoman Setiawan3 Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan pemahamaman konsep dan efikasi diri siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, (2) perbedaan pemahaman konsep yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, (3) perbedaan efikasi diri siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Jenis penelitian ini termasuk kuasi eksperimen dengan rancangan penelitian pretest posttest control group design. Sampel penelitian ini adalah semua siswa kelas X3 dan X5 SMA N 1 Sukawati tahun ajaran 2015/2016. Pengambilan kelas penelitian berdasarkan teknik simple group random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Hasil analis menyatakan sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep dan efikasi diri siswa antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model pemebelajaran kooperatif tipe TPS (F=3,830; p<0,05), (2) terdapat perbedaan pemahaman konsep dan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model pemebelajaran kooperatif tipe TPS (F=4,437; p<0,05), (3) terdapat perbedaan efikasi diri siswa antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (F=4,942; p<0,05) Kata-kata Kunci: model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model pembelajaran kooperatif tipe TPS, pemahaman konsep, efikasi diri Semnas FMIPA Undiksha 2016 62 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA Surayanah1*, I W. Sadia2, I W. Suastra3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan proses sains dan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar dengan model PBL dan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini tergolong eksperimen semu pada siswa kelas X SMA N 1 Seririt tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil uji kesetaraan kelas, digunakan rancangan eksperimen post test only control group design untuk dua kelompok sampel. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan MANOVA. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat perbedaan keterampilan proses sains dan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar dengan model problem based learning dan model pembelajaran konvensional (F=70,253;p<0,05), (2) terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan model problem based learning dan model pembelajaran konvensional (F=102,174;p<0,05), (3) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar dengan model problem based learning dan model pembelajaran konvensional (F=31,00;p<0,05). Uji lebih lanjut dengan LSD menunjukkan bahwa keterampilan proses sains dan kemampuan pemecahan masalah pada kelompok siswa dengan model problem based learning lebih baik dari pada kelompok siswa dengan model pembelajaran konvensional (>LSD). Kata-kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah, keterampilan proses sains, model pembelajaran konvensional, dan model problem based learning. Semnas FMIPA Undiksha 2016 63 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengembangan Perangkat Penilaian Portofolio Untuk Mengukur Keterampilan Proses IPA Siswa SMP Dewanti, B. A1*, Suastra, I. W2, & Sudiatmika, A. A. I. A. R3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat penilaian portofolio yang layak dan efektif dalam mengukur keterampilan proses IPA siswa SMP. Penelitian ini merupakan jenis penelitian R & D yang dirancang dengan model pengembangan 4D. Dalam menguji efektifitas perangkat yang dikembangkan, penelitian menggunakan desain one group pre-test post-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perangkat penilaian portofolio keterampilan proses IPA memenuhi kategori valid (dengan nilai rata-rata kevalidan 2,88 berdasarkan uji validasi ahli) dan seluruh butir pada tiap instrumen valid karena memiliki nilai r hitung>r tabel (berdasarkan uji validasi konstruk), (2) perangkat penilaian portofolio keterampilan proses IPA memenuhi kategori praktis (dengan nilai rata-rata kepraktisan 2,88) yang artinya perangkat penilaian tersebut mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, (3) terdapat perbedaan nilai keterampilan proses IPA siswa saat sebelum dan sesudah diukur menggunakan perangkat penilaian portofolio (nilai Sig (2-tailed) 0,00 < 0,05). Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa perangkat penilaian portofolio yang digunakan untuk mengukur keterampilan proses IPA siswa SMP telah layak dan efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran IPA. Kata-kata Kunci: penilaian, portofolio, keterampilan proses IPA Semnas FMIPA Undiksha 2016 64 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Komparasi Model Siklus Belajar 5E dan Model Siklus Belajar 7E Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP D. D. Jayanthi1*, N. P. Ristiati2, & I. G. A. N. Setiawan3 Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengomparasi perbedaan pemahaman konsep IPA dan sikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E, (2) mengomparasi perbedaan pemahaman konsep IPA antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E, (3) mengomparasi perbedaan sikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E. Jenis penelitian ini termasuk eksperimen semu dengan rancangan penelitian pretest posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 10 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016. Pengambilan kelas penelitian berdasarkan teknik simple random sampling. Sampel yang terpilih adalah siswa kelas VIIA sebagai kelompok yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 5E dan siswa kelas VIIB sebagai kelompok yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 7E. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes pemahaman konsep IPA dan kuesioner sikap ilmiah. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA dan sikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E (F = 4,297; p<0,05). (2) terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E (F = 4,057; p<0,05). (3) terdapat perbedaan sikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E (F =5,305; p<0,05). Kata-kata Kunci: model siklus belajar 5E, model siklus belajar 7E, pemahaman konsep IPA, sikap ilmiah Semnas FMIPA Undiksha 2016 65 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa ABSTRAK MAKALAH BIDANG MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Semnas FMIPA Undiksha 2016 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Aplikasi Teorema Sisa Cina Untuk Menentukan Nama Hari Pada Kalender Saka dan Jawa Agung Prabowo1, Sugiyanto2, & Indar Tri Wahyuni3 Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah1* SMA Negeri 1 Kebumen, Jawa Tengah2 SMA Negeri 2 Kebumen, Jawa Tengah3 Email : [email protected] Abstrak Artikel ini menjelaskan penggunaan Teorema Sisa Cina untuk menghasilkan tiga buah model matematika. Metode penelitian dilakukan melalui kajian pustaka dan data-data prasasti. Ketiga model matematika yang diperoleh digunakan untuk menentukan kombinasi nama hari dari dua jenis wewaran, sebelum atau sesudah 8 Juli 1633 AD (Anno Dominica) sehingga model yang diperoleh dapat digunakan untuk mengoreksi atau menentukan kebenaran data-data yang terpahat pada berbagai prasasti di Indonesia, baik yang bertarikh Saka atau Jawa (Anno Javanica). Dari 24 buah prasasti yang dianalisis, 23 prasasti terbukti benar dalam menuliskan nama hari-harinya. Satu prasasti tidak lengkap menuliskan data yang diperlukan. Kata-kata Kunci: Kalender Jawa, Kalender Saka, prasasti, Teorema Sisa Cina Semnas FMIPA Undiksha 2016 66 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Model Optimasi untuk Mengontrol Banyaknya Kasus Dengue (Data Penyakit Demam Dengue di Kota Bandung) Benny Yong 1* & Liem Chin2 Prodi Matematika, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung1*, 2 Email : [email protected] Abstrak Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia dengan jumlah penderita penyakit demam dengue cukup banyak. Kecamatan-kecamatan yang ada di kota Bandung memiliki tingkat risiko terserang penyakit demam dengue yang berbeda-beda dan bersifat relatif tergantung pada keadaan lingkungan, perilaku penduduk, jumlah penduduk, dan faktor lainnya. Untuk mengatasi masalah penyakit demam dengue di Indonesia, telah puluhan tahun dilakukan berbagai upaya pemberantasan vektor nyamuk, tetapi hasilnya belum optimal. Upaya yang dilakukan oleh dinas kesehatan kota Bandung melalui pengasapan mempunyai kendala dalam hal dana yang terbatas. Hal ini menyebabkan dinas kesehatan selektif dalam melakukan pengasapan, yaitu hanya dilakukan untuk lokasi-lokasi tertentu saja. Akibatnya, banyak kecamatan yang tidak tertangani dengan baik oleh dinas kesehatan karena tidak meratanya kegiatan pencegahan penyebaran penyakit ini. Untuk itu, perlu adanya alokasi proporsi dana yang tepat dan sesuai untuk tiap kecamatan agar hasil penanganan penyakit demam dengue di kota Bandung dapat dilakukan secara optimal. Pada penelitian ini, akan diterapkan model optimasi untuk menentukan besarnya alokasi dana dan banyaknya vaksin yang harus diberikan pada tiap kecamatan di kota Bandung agar banyaknya orang yang menderita penyakit demam dengue dapat berkurang secara maksimal. Beberapa kendala akan dimasukkan pada model ini dan solusi numerik akan diselesaikan dengan metode Newton dan generalized reduced gradient. Hasil yang diharapkan adalah proporsi dana dan proporsi vaksin yang diberikan pada tiap kecamatan di kota Bandung sesuai dengan tingkat risiko penyebaran penyakit demam dengue di tiap kecamatan tersebut sehingga penanganan penyakit ini dapat dilakukan secara optimal. Kata-kata Kunci: dengue, Bandung, metode Newton, generalized reduced gradient Semnas FMIPA Undiksha 2016 67 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Dasar-Dasar Pemrograman MCNPX untuk Riset Dasar BNCT I Made Ardana1* & Y. Sardjono2 Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-Badan Tenaga Nuklir Nasional1*, 2 Jl. Babarsari Kotak Pos 6101ykbb, Yogyakarta, 55281 Email :[email protected] Abstrak Monte Carlo N Particle eXtended (MCNPX) adalah sebuah perangkat lunak untuk analisa transfer radiasi berbasis Monte Carlo yang secara umum didesain untuk tujuan mensimulasikan jejak berbagai tipe partikel dengan jangkauan energi yang luas. Metode Monte Carlo dapat digunakan untuk mensimulasikan interkasi partikel dengan materi yang dilewatinya. Kemungkinan terjadinya interaksi tiap partikel dengan materi disimulasikan secara acak. Monte Carlo mendapatkan hasil perhitungannya dengan cara menyimulasikan setiap partikel dan merekam beberapa aspek (tally) dari setiap partikel yang disimulasikan. Tally memiliki tujuan perhitungan numerik sesuai dengan kode tally yang digunakan. Beberapa jenis tally dengan fungsinya masing-masing, diantaranya adalah tally F1, F2, F4, F5a, F6, F7, dan F8. Simulasi metode Monte Carlo dilakukan dengan menggunakan komputer digital karena diperlukan jumlah percobaan (iterasi) yang cukup banyak dengan struktur dasar kode pemrograman dapat diekspresikan dalam bentuk cell card, surface card, dan data card. Salah satu aplikasi MCNPX adalah untuk mensimulasikan pemodelan kolimator untuk memperoleh desain kolimator neutron yang sesuai untuk sistem Boron Neutron Capture Therapy (BNCT). Kata-kata Kunci : Kolomator neutron, Monte Carlo N Particle eXtended (MCNPX), tally, cell card, surface card, data card Semnas FMIPA Undiksha 2016 68 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pelabelan Total Super anti Ajaib Sisi - (a, d) Pada Graf Lingkaran Kipas 4Fn I N. Suparta1 & I K.G. Doni Merta Marantika2 Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia1*, 2 Email: [email protected] Abstrak Sebuah graf G(V, E) adalah himpunan verteks V yang tidak kosong bersama dengan himpunan sisi E dari G. Misalkan kardinalitas dari V adalah |V| dan dari E adalah |E|. Graf lintasan dan graf lingkaran dengan n buah verteks masing-masing dinotasikan dengan Pn dan Cn. Graf Kipas Fn merupakan graf yang dibentuk dari penjumlahan graf lintasan Pn dan graf komplit K1, dengan K1 sebagai pusat graf kipas Fn. Mudah memahami bahwa graf kipas Fn mempunyai (n +1) titik dan (2n – 1) sisi. Graf 4-Lingkaran Kipas 4Fn adalah empat buah graf kipas Fn, n bilangan bulat positif, dimana setiap titik pusat dari Fn merupakan verteks dari graf lingkaran C4. Misalkan a dn d bilangan bulat dengan a> 0 dan d ≥ 0. Pelabelan total super anti ajaib sisi-(a, d) disingkat (a, d)-PTSAAS dari sebuah graf G(V, E) dengan |V| = p dan |E| = q, adalah sebuah pemetaan satusatu f dari V ke himpunan 1, 2 ,3 ... , p dan dari E ke himpunan p 1, p 2, p 3, ... , p q sedemikian hingga himpunan bobot sisi f u f uv f v : uv E G sama dengan a , a d , a 2 d , , a q 1d . Pada makalah ini dikonstruksi pelabelan total super anti ajaib sisi-(a, d) pada Graf 4-Lingkaran Kipas 4Fn untuk d = 1. Kata-kata Kunci : Pelabelan Total Super Anti Ajaib Sisi-(a, d), Graf Kipas, Graf 4-Lingkaran Kipas Semnas FMIPA Undiksha 2016 69 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Akumulasi Timbal (Pb) dan Struktur Stomata Daun Puring (Codiaeumvariegatum) Susi Sulistiana1* & Ludivica Endang Setijorini2 Jurusan Biologi FMIPA-UT, Jakarta1*, 2 Email : [email protected] Abstrak Plants have the ability effectively to address or eliminate air pollution that occurred in the city, one of which is a croton plant. Stomata is one of the lines used plants to interact with their environment, which is one of the entry of pollutants, especially as the track of airborne pollutants. To reinforce the effect of the accumulation of lead on the leaves of croton plant has been done in previous studies by Sulistiana and Setijorini (2014), that of 18 samples obtained 13 cultivars croton plant have morphology types and shapes of leaves that are different from the content of the absorption of lead (Pb) different similarly, it is necessary to further study the anatomical observations croton plant leaves. The study aims to compare the structure of stomata between cultivars croton and prove a link between the accumulation of lead (Pb) with the structure of the leaf stomata of some cultivars croton. Research materials used are fresh leaves from 13 cultivars planted croton plants in Batan Indah Housing, District Kademangan, South Tangerang. Observation of the structure of the leaf stomata done by making preparations paradermal. The parameters observed in the study include the number of stomata, the number of cells of the epidermis, stomata length, stomata width, stomatal index and stomatal density. The results obtained is the positive correlation between the levels of Pb with the structure of the leaf stomata croton cultivars through parameter-parameters were observed mainly in the number of stomata, the width of the stomata, stomatal index and stomatal density. Kata-kata Kunci: lead (Pb), leaves, stomata, croton cultivars Semnas FMIPA Undiksha 2016 70 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Karakterisasi Morfologis Trichodermaasperellum isolat JB1 dan Antagonisme Terhadap Patogen Penyebab Penyakit Rebah Kecambah (Sclerotium rolfsii Sacc.) Pada Tanaman Tomat I Wayan Suanda1* & Ni Wayan Ratnadi2 Prodi Pend. Biologi FPMIPA IKIP PGRI Bali1* Guru SMP Negeri 11 Denpasar2 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi morfologis Trichoderma asperellum isolat JB1 dan daya antagonisme terhadap patogen penyebab penyakit rebah kecambah (Sclerotiumrolfsii Sacc.). Penelitian dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Variabel observasi yang karakteristik makroskopik, termasuk warna koloni dan bentuk, dan karakteristik mikroskopis, termasuk bentuk konidiofor, fialid dan konidia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trichoderma asperellumisolat JB1 secara in vitro mampu menghambat Sclerotiumrolfsii penyebab penyakit rebah kecambah pada tanaman tomat sebesar 95,45%. Kata-kata Kunci:Karakterisasi,Trichoderma asperellum isolat JB, daya hambat, Sclerotiumrolfsii. Semnas FMIPA Undiksha 2016 71 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Afinitas Spesies Endopsammon di Zone Intertidal Perairan Pantai dalam Kawasan Taman Nasional Bali Barat Ida Bagus Jelantik Swasta Jurusan Budidaya Kelautan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Komunitas endopsammon memiliki keanekaragaman yang cukup tinggi. Dari seluruh spesies yang ada, banyak diantaranya membentuk asosiasi dan memiliki relung yang tumpang tindih. Hal ini manarik untuk dipelajari, terutama terkait dengan seberapa jauh asosiasi dan tumpang tindih relung yang terjadi, serta faktor-faktor apa yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan di zone intertidal perairan pantai dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat yang mana sampel substratnya diambil di 25 titik dengan menggunakan core, sedangkan ekstraksi endopsammonnya dilakukan dengan teknik pembasuhan. Data ragam dan kemelimpahan endopsammon yang didapat dianalisis dengan menghitung indek tumpang tindih relung dengan menggunakan rumus Pianka Overlap dan General Overlap, menghitung tingkat asosiasi spesies dengan menggunakan rumus Indek Jaccard dan distribusi Chi Square, serta mengalisis ada tidaknya hubungan tingkat kekerabatan dengan tingkat asosiasi dan tumpang tindih relung dengan menggunakan rumus anava satu arah. Adapun hasil yang didapat adalah ; 1) jumlah jenis endopsammon yang ada di zone intertidal Taman Nasional Bali Barat adalah 147 spesies; 2) terdapat tumpang tindih relung dan asosiasi diantara spesies-spesies endopsammon yang ada di zone intertidal dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat ; 3) tingkat kekerabatan diantara spesies endopsammon memiliki pengaruh terhadap tingkat tumpang tindih relung dan tingkat asosiasi diantara spesies endopsammon yang ada. Kata-kata Kunci : endopsammon, afinitas spesies, Taman Nasional Bali Barat. Semnas FMIPA Undiksha 2016 72 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Uji Kemampuan Degradasi Minyak Solar Oleh Konsorsium Bakteri Hasil Preservasi dengan Kombinasi Metode Liofiliasi dan Metode Gliserol * N. P. Ristiati1 , Sanusi M2, & I M. G. P. Putra3 Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kadar Asam n-Oktanoat yang dihasilkan oleh konsorsium bakteri pendegradasi minyak solar hasil preservasi, (2) volume konsorsium bakteri hasil preservasi yang optimum dalam menghasilkan Asam n-Oktanoat, dan (3) genus bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu bertahan hidup setelah masa preservasi. Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan the randomized posttest only control group design dengan 8 kali pengulangan pada kelompok perlakuan volume 10 ml, 20 ml, dan 30 ml konsorsium bakteri pendegradasi minyak solar. Populasi penelitian ini adalah konsorsium bakteri pendegradasi minyak solar hasil preservasi menggunakan kombinasi metode liofilisasi dan metode gliserol. Sampel penelitian adalah cuplikan 5 ml media degradasi minyak solar dari masing-masing unit percobaan. Analisis data menggunakan Uji Anava satu arah dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh Fhitung (32,615) < Ftabel (3,466) dan nilai signikansi 0,000 < 0,05 . Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar Asam nOktanoat yang dihasilkan oleh konsorsium bakteri pendegradasi minyak solar hasil preservasi. Volume 30 ml konsorsium bakteri pendegradasi minyak solar hasil preservasi adalah volume optimum dalam menghasilkan Asam n-Oktanoat. berdasarkan hasil identifikasi isolat bakteri, ditemukan empat genus bakteri, yaitu: Neisseria (isolat A dan D), Pseudomonas (isolat B dan E), Acinetobacter (isolat C), dan Halomonas (isolat F). Kata-kata Kunci : konsorsium, bakteri pendegradasi solar, Asam n-Oktanoat Semnas FMIPA Undiksha 2016 73 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Identifikasi Larva Nyamuk yang Ditangkap di Peridukan di Kabupaten Buleleng Ni Luh Putu Manik Widiyanti1*, I Ketut Artawan2, & Ni Putu Sri Ratna Dewi3 Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : manikwidiyanti @gmail.com Abstrak Nyamuk merupakan salah satu serangga yang sangat menggangu bagi manusia maupun hewan melalui gigitannya. Selain menyebabkan rasa gatal nyamuk juga dapat berperan sebagai vektor penyakit. Jumlah jenis nyamuk yang pernah dilaporkan ada di Indonesia diperkirakan lebih dari 457 jenis nyamuk dan 18 marga. Jenis-jenis tersebut didominasi oleh marga Aedes, Anopheles, dan Culex yang mencapai 287 jenis. Keberadaan vektor di lingkungan di kabupaten Buleleng juga menentukan kesehatan masyarakat di kabupaten ini terutama yang hubungannya dengan penyakit yang ditularkan oleh vektor nyamuk. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi larva nyamuk yang ditangkap di lingkungan kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Rancangan penelitian adalah penelitian deskriptif. Hasil penelitian mendapatkan larva nyamuk yang ditangkap di perindukan dan diidentifikasi yaitu : Culex quinquefasciatus, Aedes aegipty, Anopheles sp dan Culex visnui. Kata-kata kunci : Identifikasi, larva nyamuk, kabupaten Buleleng Semnas FMIPA Undiksha 2016 74 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Analisis Kualitas Lingkugan Hidup Ditinjau Dari Aspek Abiotik dan Biotic Environment di Kawasan Wisata Toya Bungkah Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Nyoman Wijana Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) kualitas lingkungan hidup ditinjau dari aspek Abiotic and Biotic (AB) Environment di kawasan wisata Toya Bungkah, dan (2) sumber dampak dari perubahan kualitas lingkungan hidup di kawasan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada kawasan hutan wisata dan Galian C. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh komponen lingkungan hidup yang meliputi komponen abiotic dan komponen biotic. Komponen abiotic pada kawasan wisata alam hutan meliputi tekstur tanah dan kemiringan lahan, sedangkan komponen biotic meliputi crown cover, densitas, dan stratifikasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara sistematik sampling. Data dianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kualitas lingkungan hidup ditinjau dari aspek Abiotc dan Biotic Environment di kawasan wisata Toya Bungkah secara umum tergolong kedalam kualitas yang sangat buruk, dan (2) sumber dampak dari rendahnya kualitas lingkungan hidup di kawasan hutan tersebut disebabkan oleh faktor alami dan intervensi manusia. Kata-kata Kunci: AB Environment, Kualitas Lingkungan Hidup, Toya Bungkah Semnas FMIPA Undiksha 2016 75 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Potensi Ekstrak Kasar Biji Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) Untuk Menurunkan Glukosa Darah Tikus Putih I.A.P. Suryanti1*, I.K. Artawan2, & N.A.T. Martriani3 Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email :[email protected] Abstrak Penelitianini bertujuan mengetahui pengaruh dan dosis ekstrak kasar biji lamtoro gung (Leucaena leucocephala) yang tepat untuk menurunkan kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi glukosa. Tikus putih tersebut diberikan larutan ekstrak kasar biji lamtoro dengan dosis 1 gr/kgBB, 2 gr/kgBB dan 3 gr/kgBB secara oral. Data berupa selisih kadar gula awal dan akhir dianalisis dengan uji ANAVA satu arah dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil, dan Uji Duncan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji lamtoro gung (Leucaena leucocephala) 1 gr/kgBB, 2 gr/kgBB dan 3 gr/kgBB berpengaruh untuk menurunkan kadar glukosa darah dari tikus putih yang diinduksi glukosa karena flavonoid dan galaktomanan dengan efek menurunkan kadar glukosa darah melalui menghambat penyerapan alfa amilase dan alfa glucosidase. Dalam penelitian ini, dosis ekstrak biji lamtoro gung (Leucaena leucocephala) yang paling efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah dari tikus putih adalah 1 gr/kgBB. Kata-kata Kunci, Leucaena leucocephala, glukosa darah, ekstrak kasar biji Semnas FMIPA Undiksha 2016 76 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Analisis Kandungan Kimia Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle) dengan GC-MS Ni Putu Rahayu Kusuma Pratiwi1*, I Wayan Muderawan2, & Frieda Nurlita3 Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan kimia dari ekstrak daun sirih hijau (Piper betle) dengan GC-MS. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan subjek penelitian adalah daun sirih hijau. Objek dari penelitian ini adalah senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun sirih hijau. Daun sirih dimaserasi sebanyak tiga kali dengan etil asetat dan ekstrak yang diperoleh dianalisis dengan metode GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak sirih hijau mempunyai tiga puluh satu senyawa yang komponen utamanya yaitu eugenol (25.03%), asam 2,5-dimetilbenzoat (12.08%); dekahidro-4a-metil-1-metilenyl naftalena (7.18%); 1,2,3,4, 4a,5,6,8a-oktahidro-7-metilnaftalena (8.36%), dan 1,2,3,4, 4a,5,6,8aoktahidro-4a-metilnaftalena (13.43%). Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas senyawa aktif dari ekstrak sirih hijau adalah golongan fenolik. Kata-kata Kunci: kromatografi gas- spektrometri massa, kandungan kimia, maserasi, Piper betle Semnas FMIPA Undiksha 2016 77 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Adsorpsi Zat Warna Azo Jenis Remazol Brilliant Blue oleh Limbah Daun Ketapang (TerminaliaCatappa.L.) I Nyoman Sukarta1* & Ni Kadek Sinta Lusiani2 Jurusan Analis Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2 Email : [email protected] Abstrak Penelitian dilakukan untuk mengetahui waktu kontak dan efisiensi maksimum adsorpsi zat warna Remazol brilliant blue oleh bioarang limbah daun ketapang (Terminalia Catappa L). Bioarang dari limbah daun ketapang (Terminalia Catappa L) digunakan sebagai adsorben untuk menyerap kadar warna dari limbah simulasi Remazol Brilliant Blue dalam berbagai variasi waktu kontak dan konsentrasi limbah. Analisis hasil adsorpsi dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vistipe 1800 merek Shimadzu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi zat warna azo jenis Remazol brilliant blue menggunakan bioarang limbah daun ketapang (TerminaliaCatappa L) berlangsung optimum pada waktu kontak 60 menit dan efisiensi sebesar 63,478 % dengan massa zat yang teradsorpsi 0,0002379 g/g. Efisiensi maksimum adsorpsi zat warna azo Remazol brilliant sebesar 67,287 % dengan konsentrasi 20 mg/L. Kata-kata Kunci :limbah daun ketapang, adsorpsi dan Remazol brilliant blue. Semnas FMIPA Undiksha 2016 78 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Sintesis Membran Kitosan-Pektin Tertaut Silang Polivinil Alkohol (PVA) dan Aplikasinya Sebagai Adsorben Zat Warna Azo Jenis Remazol Black B (RBB) Ni Putu Sri Ayuni1*, I. G. N. A. Suryaputra2, & Ni Made Novianti Dewi3 Jurusan Analis Kimia FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singara1 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil sintesis dan karakterisasi membran kitosanpektin tertaut silang PVA 1 % dan untuk menentukan efisiensi adsorpsi zat warna azo jenis RBB menggunakan membran kitosan-pektin tertaut silang PVA 1 % dengan variasi pH (1, 2, 5, 7, 9, 11); waktu kontak (10, 20, 40, 60, 80, dan 100 menit); konsentrasi larutan zat warna azo jenis RBB (10, 30, 50, 70, dan 100 mg/L). Hasil sintesis membran kitosan-pektin tertaut silang PVA dikarakterisasi dengan spektrofotometer FTIR. Dari analisa spektrum IR PVA pada bilangan gelombang 3.448,72 cm-1 menunjukkan regang -OH, pada bilangan gelombang 1442,75 dan 1095,57 cm-1 menunjukkan gugus –CO. Dari analisa spektrum IR pektin menunjukkan puncak serapan yang karakteristik untuk ikatan C=O (karboksil) dan hidroksil pada bilangan gelombang masing-masing 1743,65 cm-1 dan 1635,64 cm-1. Sementara pada analisa spektrum kitosan pada bilangan gelombang 1604,77 cm-1menunjukkan regang vibrasi gugus aminodan 1080,14 cm1 mengindikasikan keberadaan ikatan -C-O. Untuk hasil spektrum membran terjadi pelebaran pita pada bilangan gelombang 3448,72 cm-1 mengindikasikan kemungkinan tumpang tindih regang ikatan hidrogen –OH pada PVA dan -NH2 pada kitosan, sedangkan pada bilangan gelombang 1635,64 cm-1 menunjukkan terjadi ikatan amida yang terbentuk dari gugus amino dari kitosan dan gugus karboksil dari pektin. Hasil Efisiensi adsorpsi zat warna azo jenis RBB menggunakan membran kitosan-pektin tertaut silang PVA 1 % terjadi pada pH 2, waktu kontak 80 menit dan konsentrasi 30 mg/L dengan nilai efisiensi sebesar 95,68% dan massa zat yang teradsorpsi adalah 5,0206 mg/g. Kata-kata Kunci: adsorpsi ,kitosan-pektin, PVA, zat azo jenis RBB Semnas FMIPA Undiksha 2016 79 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Sintesis dan Analisis Biodiesel dari Minyak Nyamplung (Calophyllum Inophylum L.) dengan GC-MS I Wayan Muderawan1* & Ni Ketut Prati Daiwataningsih Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha1, 2. Email : [email protected] Abstrak Nyamplung (Calophyllum inophyllum) termasuk fanili Clusiaceae merupakan tumbuhan hijau yang memiliki potensi sebagai sumber biodiesel karena kandungan minyak pada bijinya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mensintesis dan menganalisis biodiesel yang dibuat dari minyak nyamplung. Minyak nyamplung diisolasi dari biji nyamplung dengan metode maserasi dengan menggunakan n-heksana sebagai pelarut, dengan rendemen 56,4 %. Minyak yang diperoleh kemudian ditransformasikan menjadi biodiesel melalui tranesterifikasi dengan menggunakan natrium metoksi sebagai katalis dalam methanol pada berbagai variasi waktu, yaitu 2, 3, dan 4 jam. Waktu optimum untuk transesterifikasi adalah 3 jam, dengan rendemen 98.3 %. Komposisi metil ester biodiesel dari minyak nyamplung yang dianalisis dengan kromatografi gas spektrofotometer massa adalah metil oleat 43,41 %; metil linoleat 23,68 %; metil pamitat 17,05 %; metil stearat 11,71 %; dan metil arakhidat 2,66%. Kata-kata Kunci: minyak biji nyamplung, masersi, transesterifikasi, biodiesel, metil ester Semnas FMIPA Undiksha 2016 80 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Physicochemical and Phytochemical of Garcinia Mangostana L Seed Extract Ni Putu Novi Puspitadewi1 & I Wayan Muderawan2* Jurusan Pendidikan Kimia, UniversitasPendidikanGanesha, Singaraja, Indonesia1, 2* Email : [email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fisiko kimia dan fitokimia dari ekstrak biji manggis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang mana biji manggis merupakan subjek penelitian. Sedangkan untuk objek penelitiannya adalah fisiko kimia dan fitokimianya. Serbuk kering dari biji manggis dimaserasi selama tiga kali dua hari dan didapatkan rendemen sebesar 48.13%. Uji fisiko kimia menentukan bilangan asam, bilangan peroksidan, dan bilangan penyabunan. Sedangkan untuk uji fitokimia menentukan jumlah fenol, flavonoid, kapasitas antioksidan dan IC50. Bilangan asam dan bilangan penyabunan sebesar 10.09 mgKOH/g, dan 143.07 mgKOH/g. Sedangkan untuk bilangan peroksida tidak terdeteksi. Jumlah fenol, flananoid , dan kapasitas antioksidannya sebesar 198.74 mg/100g, 33.8410 mg/100g, dan 408.8836 mg/L. Aktivitas antioksidan, IC50, dari biji manggis yang ditentukan dengan menggunakan DPPH adalah 19.63 µg/mL. Penelitian ini membuktikan bahwa biji manggis memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Kata-kata Kunci: Antioksidan, seed, etil asetat, Garcinia Mangostana L, GC-MS Semnas FMIPA Undiksha 2016 81 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Analisis Kandungan Stok Karbon Organik Tanah Pada Tanah Lahan Pertanian Sawah dan Holtikultura di Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Kadek Yuliani1, Anggit Dewi Fatonah2, & I Made Gunamantha3*, Jurusan Analis Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha1 ,2 ,3* Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan stok karbon organik tanah pada lahan pertanian sawah di Desa Panji Anom dan lahan hortikultura di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan mengacu SNI 7724:2011. Sampel tanah diambil pada kedalaman 0-25 cm. Kandungan karbon organik tanah pada sampel komposit yang dihasilkan ditentukan dengan menggunakan metode Walkley-Black. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kandungan karbon organik tanah pada lahan sawah sebelum ditanami padi adalah 0,835% dengan bulk density 1,12 g/cm3. Berdasarkan data luas lahan sawah, maka stok karbon organik tanah di area penelitian ini dapat diestimasi mencapai 232,08 × 102 kg/ha. Adapun kandungan karbon organik tanah di lahan sawah setelah ditanami padi adalah 0,93% dengan bulk density 1,21 g/cm3, dengan demikian stok karbon organiknya menjadi 280 × 102 kg/ha. Kandungan karbon organik tanah pada lahan hortikultura mencapai 1,62% dengan bulk density 1,0 g/cm3. Berdasarkan data luas lahan hortikultura, maka stok karbon organik di area ini mencapai 407,4 × 102 kg/ha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi stok karbon tanah pertanian yang dimanfaatkan untuk tanaman hortikultura lebih tinggi dibandingkan dengan untuk tanaman padi. Kata-kata Kunci: lahan pertanian, lahan tanaman padi, lahan hortikultura, karbon organik tanah Semnas FMIPA Undiksha 2016 82 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata) Dengan Metode DPPH Ni Wayan Martiningsih1, Gede Agus Beni Widana2, & Putu Lilik Pratami Kristiyanti3 Jurusan Analis Kimia Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Ganesha Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan menguji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun matoa (Pometia pinnata). Sampel daun matoa yang digunakan berasal dari daerah Banyuasri, Singaraja. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Hasil maserasi tersebut kemudian diuapkan menggunakan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental etanol sebanyak 10,44 gram. Ekstrak kental etanol dianalisis kandungan metabolit sekundernya dengan cara skrining fitokimia. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Analisis kekuatan antioksidan dilakukan dengan menghitung nilai IC50 yang didasarkan pada persen peredaman radikal bebas oleh sampel uji. Kekuatan antioksidan ditentukan berdasarkan perbandingan antara IC50 dari sampel ekstrak etanol daun matoa dengan vitamin C. Hasil skrining fitokimia terhadap ekstrak kental etanol daun matoa mengindikasikan adanya senyawa flavonoid dan tanin. Berdasarkan perhitungan nilai IC50 diperoleh hasil bahwa nilai IC50 dari ekstrak etanol daun matoa sebesar 45,78 ppm dan vitamin C sebesar 7,53 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun matoa lebih lemah dibandingkan dengan vitamin C. Kata-kata Kunci: daun matoa, skrining fitokimia, antioksidan, DPPH Semnas FMIPA Undiksha 2016 83 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pengaruh Waktu Penyinaran Terhadap Efektivitas Fotodegradasi Fenol dan Nilai COD Dalam Lindi TPA Bengkala Singaraja Menggunakan Reaktor Fixed BED TiO2 Batu Apung Ni Wayan Yuningrat1*, Ni Luh Putu Sukma Yuliartini2, & I Made Gunamantha3 Jurusan Analis Kimia, FMIPA, UNDIKSHA, Singaraja1*, 2, 3 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas fenol dalam lindi yang terdegradasi dan nilai COD lindi pada berbagai waktu penyinaran 7, 13, 19, 25, dan 31 jam dengan menggunakan reaktor fixed bed TiO2-batu apung..Subjek dalam penelitian ini adalah lindi dari TPA Bengkala Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng. Objek dalam penelitian ini adalah efektivitas fotodegradasi fenol dalam lindi dan nilai COD . Tahap pengumpulan data dimulai dari sirkulasi lindi ke dalam reaktor fixed bed TiO2-batu apung pada temperatur kamar menggunakan lampu UV (Sankyo Denky, FT10T8BLB, FL10BLB, 10 W dan 325 nm). Proses fotodegradasi dijalankan dengan variasi waktu penyinaran 7, 13, 19, 25, dan 31 jam, kemudian diukur konsentrasi fenol dalam lindi yang terdegradasi dan nilai COD lindi. Konsentrasi fenol dalam lindi sebelum dan setelah proses fotodegradasi diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Visible dan analisis COD lindi dengan metode SNI 06-6989.15-2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu penyinaran yang semakin lama mengakibatkan konsentrasi fenol dalam lindi dan nilai CODnya semakin menurun. Efektivitas fotodegradasi fenol dalam lindi mencapai maksimum sebesar 37% untuk waktu penyinaran 31 jam dan penurunan nilai COD lindi sebesar 90,91%. Kata-kata Kunci: COD, fenol, fotodegradasi, lindi, reaktor fixed bed TiO2-batu apung Semnas FMIPA Undiksha 2016 84 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Identifikasi Komponen Ekstrak N-Hexana Dari Biji Lansium Domesticum Varr Domesticum Dengan GC-MS Gede Billy Oktavio Putra & I Wayan Muderawan2* Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1, 2* Email : [email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi komponen pada ekstrak n-heksana dari biji Lansium domesticum varr domesticum (duku) dengan menggunakan GC-MS. Penelitian ini merupakan penellitian eksperimental yang mana biji duku merupakan subjek penelitian dan komponen ektrak n-heksana dari biji duku sebagai objek penelitian. Serbuk kering dari biji dimaserasi dengan n-heksana dalam tiga kali tiga hari sehingga didapatkan rendemen ekstrak 0.93%. Analisis GC-MS menunjukkan komponen dari ekstrak n-heksana duku berjumlah 61 senyawa dan α-kubebena (6.16%) merupakan senyawa dengan jumlah terbanyak. Kata-Kata Kunci: N-Heksana, Lansium Domesticum, GC-MS Semnas FMIPA Undiksha 2016 85 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Mempelajari Fenomena Absorpsi-Desorpsi Air dari Batu Cadas Abasan di Wilayah Sangsit Buleleng I Wayan Karyasa Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Batu cadas Abasan telah dikenal sebagai bahan bangunan tradisional berarsitektur Bali Utara seperti Pura Beji di Desa Sangsit dan Pura Dalem di Desa Jagaraga karena memiliki ketahanan cuaca dalam kurun waktu yang lama, dan memiliki keunikan variasi warna yang berbeda serta dapat berubah warna dengan adanya air atau perubahan kelembaban. Penelitian awal ini bertujuan mendeskripsikan fenomena absorpsi-desorpsi air dari batu cadas Abasan yang bervariasi warna yaitu merah, merah tua, merah ungu, abu tua, dan hitam. Tiap-tiap variasi warna batu cadas dipilih secara acak di lokasi penggalian di Desa Sangsit yang selanjutnya dibuat sejumlah cuplikan berukuran 7,0 cm x 7,0 cm x 4,0 cm. Tiap-tiap cuplikan dikeringkan di bawah sinar matahari hingga mencapai berat kering, selanjutnya direndam dengan air hingga mendapatkan berat basah. Sekelompok cuplikan (kelompok A) dibiarkan di tempat teduh beberapa hari hingga mencapai berat kering kembali dan sekelompok lagi (kelompok B) dijemur selama 10 jam dan didiamkan di tempat teduh 14 jam secara berselang-seling. Pengukuran berat cuplikan dilakukan tiap-tiap 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kemampuan absorpsi dan desorpsi air batu cadas yang berbeda warna namun memiliki pola desorpsi yang mirip. Penjelasan absorpsi-desorpsi air batu cadas Abasan dapat dipakai sebagai landasan dalam menemukan geopolimer smart material baru. Kata-kata Kunci: batu cadas, absorpsi, desorpsi Semnas FMIPA Undiksha 2016 86 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Penggunaan Membran Selulosa–Etilendiamin Sebagai Matrik Elektoda Enzim Pada Sistem Biosensor Kolesterol I Nyoman Tika1* & I.Gusti Ayu Tri Agustiana2 Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1* Jurusan PGSD, FIP, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2 Email : [email protected] Abstrak Tulisan ini memaparkan tentang biosensor kolesterol secara amperometrik dengan membran selulosa–etilendiamin sebagai matrik elektroda enzim. Aktivitas enzim didalam selulosa– etilendiamin yang ditempatkan pada permukaan Pt, diukur secara siklus voltametri antara -1,0 dan 2,0 V (vs Ag / AgCl) pada kecepatan baca (scan rate) 100 mV pada elektroda Pt dalam sistem sel elektrokimia yang mengandung selulosa–etilendiamin. Penentuan secara amperometrik didasarkan pada deteksi elektrokimia dari H2O2 yang dihasilkan dalam reaksi enzimatik kolesterol. Penentuan kolesterol dilakukan oleh oksidasi H2O2 secara enzimatik dihasilkan pada 0,39 V vs Ag /AgCl. Efek dari pH dan suhu masing-masing dimati pada kondisi optimum,dihasilkan pada pH 7,5 dan suhu 37° C. Stabilitas penyimpanan dan stabilitas operasional elektroda enzim juga dipelajari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36% dari saat respon dipertahankan setelah 15 kali uji. Biosensor kolesterol dapat mempertahankan aktivitasnya sampai 40% dari aktivitas awal setelah penyimpanan 35 hari dalam larutan buffer 0,1 M fosfat pada suhu 4 ° C. Kata-kata Kunci: kolesterol biosensor, amperometri, selulosa-etilendiamin berpori, efek interferensi Semnas FMIPA Undiksha 2016 87 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Efisiensi Perombakan Warna Air Limbah Tekstil Buatan Yang Diolah Secara Indirect Electrochemical Oxidation Pada Variasi pH, Konsentrasi Garam dan Beda Potensial I Dewa Ketut Sastrawidana1* & Dewi Oktofa Rachmawati2 Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1* Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2 Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya efisiensi perombakan warna dari air limbah limbah tekstil buatan yang diolah secara indirect electrochemical oxidation menggunakan multi elektroda karbon pada variasi pH, konsentrasi NaCl dan beda potensial. Air limbah tekstil dibuat dengan cara melarutkan remazol red, remazol yellow, remazol blue dan remazol black dengan konsentrasi total 100 ppm sedangkan elektoda katoda dan anodanya menggunakan batang karbon dari baterai bekas. Reaktor indirect electrochemical oxidation berdimensi panjang, lebar dan tinggi secara berturut turut dalah 50 cm x 30 cm x 20 cm berisikan 2 liter limbah dan dengan delapan elektroda karbon ( 4 anoda dan 4 katoda) yang disusun secara selang seling dengan jarak antar elektroda 10 cm. Proses perombakan ditetapkan selama 60 menit dengan variasi pH 4 sampai pH 10, konsentrasi NaCl 2-10 gram perliter limbah dan variasi beda potensial terpakai sebesar 10-24 volt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi perombakan mengalami peningkatan signifikan pada penambahan konsentrasi NaCl dari 2 sampai 9 selanjutnya cendrung stagnan pada penambahan 9 ke 10 gram NaCl perliter limbah. Efisiensi perombakan mengalami peningkatan relatif besar pada kenaikan kondisi pH dari 4 sampai 9 selanjutnya kenikannya relatif kecil dari pH 9 sampai pH10. Hasil penelitian juga menunjukkan pada lama watu perombakan 60 menit, pemberian beda potensial 10 sampai 24 volt menghasilkan efisiensi perombakan dengan kisaran 96,04 sampai 97,13%. Dengan demikian perombakan air limbah tekstil buatan 100 ppm secara indirect electrochemical oxidation menggunakan multi elektroda karbon berlangsung optimal pada kondisi pH 9, konsentrasi NaCl adalah 9 gram per liter limbah dan beda potensial 12 volt serta lama waktu perombakan 60 menit dengan efisiensi perombakan yang dicapai sebesar 97,13% Kata-kata Kunci: Indirect electrochemical oxidation, air limbah tekstil buatan, perombakan warna Semnas FMIPA Undiksha 2016 88 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Pelatihan Ergo-Entrepreneurship Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Kewirausahaan Pedagang Kuliner di Peliatan Ubud Gianyar Bali I Made Sutajaya Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA UNDIKSHA, Singaraja Email: [email protected] Abstrak Tujuan penelitian adalah memberdayakan masyarakat melalui usaha kuliner lokal untuk mengembangkan sikap kewirausahaan dan pendapatan pedagang kaki lima. Metode yang digunakan adalah melalui quasi eksperimen yang dipadukan dengan pendekatan Sistemik, Holistik, Interdisipliner, dan Partisipatore (SHIP). Rancangan penelitian menggunakan post test only group design (treatment by subject design). Kegiatan yang dilakukan diawali dengan identifikasi masalah, kemudian dibuat prioritas masalah dan selanjutnya dibuat rencana tindak (action plan). Rencana tindak ini digunakan sebagai intervensi penelitian. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan mencari persentase perubahan dan dilanjutkan dengan uji beda t paired. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor sikap kewirausahaan secara bemakna sebesar 41,59% dan pendapatan pedagang meningkat 37,73% (p<0,05). Ini membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui pendekatan partisipatori dinilai cukup berhasil. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui usaha kuliner local dapat meningkatkan sikap kewirausahaan dan pendapatan pedagang. Kata-kata Kunci: Pemberdayaan, Kuliner Lokal, Kewirausahaan, dan Pendapatan Semnas FMIPA Undiksha 2016 89 Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa Kompenen Isoflavon Tempe Kacang Merah (Phaseolus vulgaris) Pada Berbagai Lama Fermentasi Siti Maryam Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha, Singaraja Email : [email protected] Abstrak Tempe kacang merah (Phaseolus vulgaris) merupakan hasil modifikasi kacang kedele (Glycine max) sebagai bahan dasar tempe dengan menggunakan kacang merah (Phaseolus vulgaris). Tujuan penelitian ini menentukan komponen isoflavon tempe kacang merah (Phaseolus vulgaris) yang dibuat dengan berbagai macam lama fermentasi, yaitu 36, 48 dan 60 jam. Metoda yang digunakan adalah memaserasi tempe kacang merah dengan menggunakan pelarut etanol selanjutnya dipekatkan dan pada akhirnya komponen isoflavon diuji menggunakan alat HPLC. Hasil penelitian menyatakan bahwa komponen isoflavon pada tempe kacang merah yang difermentasi dengan lama fermentasi 36, 48 dan 60 jam berturut turut : 106,30 mg/100 gr ; 126, 33 mg/100 gr dan 135 mg/100 gr. Dari data penelitian ini, disarankan dalam proses pembuatan tempe kacang merah memperhatikan lama waktu fermentasi, untuk menghasilkan tempe yang mengandung isoflavon tinggi. Kata-kata Kunci : tempe kacang merah, lama fermentasi, isoflavon Semnas FMIPA Undiksha 2016 90