Kumpulan Abstrak - semnas fmipa undiksha 2016

advertisement
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Tim Penyunting
Dr. I Wayan Puja Astawa, S.Pd, M.Stat.Sci
Dr. A. A. Istri Rai Sudiatmika, M.Pd
Dr. Ni Made Pujani, M.Pd
Dr. I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si
Dr. Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si
Ni Wayan Martiningsih, S.Si, M.Si
Putu Prima Juniartina, S.Pd, M.Pd
Luh Sumartini
Semnas FMIPA Undiksha 2016
ii
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
SAMBUTAN KETUA PANITIA
Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmatNYA seminar nasional MIPA 2016 dapat dilaksanakan. Seminar pada
tahun 2016 ini mengambil tema “peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan
bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa”. Seminar kali ini
menghadirkan tiga pembicara kunci yang masing-masing sangat berpengalaman pada bidang
keilmuannya. Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonogoro (mantan dirjen dikti), Prof. Ir.
Yohannes Sardjono, APU (peneliti senior BATAN), dan Prof. Dr. I Wayan Sadia, M.Pd (guru
besar pendidikan Fisika Undiksha).
Tercatat sebanyak 87 abstrak teregistrasi dalam seminar ini di luar ketiga abstrak
pembicara kunci. Peserta seminar berasal dari berbagai universitas di Indonesia yang berasal
dari wilayah Bali, Jawa, Sumatra, Maluku, dan Kalimantan. Peserta seminar merupakan dosen
dan peneliti di perguruan tinggi, guru, dan mahasiswa pascasarjana.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada
Rektor Undiksha, pembicara kunci, peserta pemakalah dan non-pemakalah, serta penyunting
yang telah bekerja optimal untuk merampungkan buku kumpulan abstrak ini. Besar harapan
kami agar buku kumpulan abstrak ini dapat menyediakan ringkasan informasi berbagai hasil
penelitian terbaru di bidang MIPA dan pendidikan MIPA. Kami sangat terbuka untuk
menerima saran terkait penyempurnaan buku ini. Terimakasih.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
iii
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
DAFTAR ISI
Halaman sampul ....................................................................................................................
Sambutan Ketua Panitia ........................................................................................................
Daftar Isi ................................................................................................................................
Susunan Acara Seminar Nasional FMIPA Undiksha 2016 ...................................................
Jadwal Seminar Makalah Sesi Paralel ...................................................................................
ABSTRAK MAKALAH PEMBICARA KUNCI (KEYNOTE SPEAKER)
Peranan MIPA dan Pendidikan MIPA yang Inovatif dan Bermuatan Kearifan Lokal
Dalam Memperkuat Jati Diri dan Daya Saing Bangsa ..........................................
Peranan Pendidikan MIPA yang Inovatif Dalam Memperkuat Jati Diri dan Daya Saing
Bangsa ....................................................................................................................
Status Saat Ini Penelitian dan Pengembangan Boron Neutron Capture Cancer Therapy
di Indonesia ............................................................................................................
ABSTRAK MAKALAH BIDANG PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
Eksplorasi Ethnomathematics Dalam Ajaran Asta Kosala Kosali Untuk Memperkaya
Khasanah Pendidikan Matematika.........................................................................
Akrab dengan Matematika, Tanpa Belajar Matematika ..................................................
Praktikalitas Modul Analisis Kompleks Berbasis Penemuan Terbimbing ......................
Pengembangan Desain Pembelajaran Berbantuan Pertanyaan What-If dalam Upaya
Meningkatkan Kemampuan Siswa Menangani Permasalahan Matematika
Terbuka ..................................................................................................................
Pembelajaran dengan Visual Scaffolding untuk Mengembangkan Kemampuan Siswa
dalam Menyelesaikan Masalah Terbuka Materi Fungsi Kuadrat ..........................
Analisis Hubungan Jenis Kelamin, Literasi Matematika, Disposisi Matematika dan
Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik SMA Negeri Di Denpasar .................
Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam
Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan di Sekolah Dasar ...........................
Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Aljabar Linier Melalui
Model Generatif Berbasis Kearifan Lokal Berbantuan Website Khan Academy ..
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Berorientasi Masalah
Matematika Tebuka Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari
Kecerdasan Logis Matematis Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Denpasar ………...
Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Matematika Terbuka dengan
Keterampilan Metakognitif Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika
Siswa ……………………………………………………………………………..
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika:
Pengetahuan Awal, Apresiasi Matematika, dan Kecerdasan Logis Matematis…..
Penerapan Perangkat Perkuliahan Berbasis Masalah Terbuka Untuk Meningkatkan
Kompetensi Utuh Matematika ……………………………………………….......
PMRI dan Inkuiri Sebagai Alternatif Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah ………………………………………...
Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan Induktif-Deduktif untuk
Meningkatkan Hasil belajar Mahasiswa pada Perkuliahan Struktur Aljabar II ….
Semnas FMIPA Undiksha 2016
i
ii
iii
ix
x
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
iv
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Meminimalisir Kecemasan Berkomunikasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika
Melalui Penerapan Model B2LS ...........................................................................
Peranan Pendidikan Karakter Berorientasi Kearifan Lokal Dalam Pengembangan
Kemampuan Pemecahan Masalah ……………………………………………….
IbM Program Derive Bagi Guru Matematika SMA dan SMK Kota Malang …………..
IbM Lambat Bagi Sekolah Dasar ……………………………………………………….
Efektivitas Model Pro-BHL dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Fisika Siswa SMAN 4 Singaraja ………………………………………………...
Eksplorasi Nilai-nilai Karakter, Sikap Sosial, dan Sikap Spiritual Pada Konsep dan
Prinsip Fisika …………………………………………………………………….
Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dengan Setting Model Process Oriented Guided
Inquiry Learning ....................................................................................................
Pengaruh Model Collaborative Teamwork Learning Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Fisika Ditinjau dari Kecerdasan Emosional Siswa ..............
Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan Pendidikan Karakter Dengan Setting
Model Pembelajaran Kontekstual REACT ............................................................
Komparasi Pengaruh Model PBL dan Discovery Learning Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Fisika dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA ..........
Peranan Peer Coaching Dalam Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa
Calon Guru Biologi ………………………………………………………………
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Biologi
Bermuatan Kearifan Lokal Terhadap Keterampilan Proses Sains dan Karakter
Siswa SMP .............................................................................................................
Implementasi Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) dalam Penulisan RPP dan
Pembelajaran Biologi Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Kuta .......
Membelajarkan Keterampilan Hidup Dalam Bidang Kesehatan Reproduksi Untuk
Menurunkan Risiko Remaja Mengalami Triad KKR ............................................
Subak Sebagai Media Untuk Pembelajaran Biologi Berbasis Kearifan Lokal ................
Pengembangan Modul Pembelajaran IPA (Aspek Biologi) dengan Setting Problem
Based Learning Bermedia Audio-visual untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMP .........................................
Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Model Pembelajaran Sains
Teknologi Masyarakat Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa SMA ………………………………………………………………………
Efektivitas Modul Konsep Asam Basa Berorientasi Keterampilan Generik Sains .........
Pengembangan Media Pembelajaran Pure Cartoon Konsep Stoikiometri
Dikolaborasikan Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Hasil Belajar Siswa …………………..
Uji Validasi Buku Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia SMA Berbasis NilaiNilai Kearifan Lokal Trisakti ................................................................................
Implementasi 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, Handle) Dalam Manajemen Bahan dan
Limbah Laboratorium Kimia Dasar FMIPA Undiksha Sebagai Upaya Efesiensi
dan Depolutans …………………………………………………………………..
Perancangan dan Validasi Tes Diagnostik Model Mental Kimia Organik ......................
Pengaruh Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran Kimia Dengan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa
SMA Kelas XI di SMA Negeri 1 Amlapura ..........................................................
Profil Model Mental Siswa Tentang Korelasi Struktur Molekul Terhadap Sifat
Senyawa Organik ………………………………………………………………...
Semnas FMIPA Undiksha 2016
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
v
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Studi Komparasi Model Inkuiri Terbimbing dan Model 5M Terhadap Aktivitas dan
Penguasaan Konsep Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Asam Basa ..........
Hubungan Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Kimia di
SMA N 1 Sawan Tahun Pelajaran 2015/2016 .......................................................
Pengaruh Blended Learning dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA
pada Topik Stoikiometri …………………………………………………………
Perubahan Paradigma Penilaian Hasil Belajar Sebagai Upaya Peningkatan Mutu
Pembelajaran Sains ................................................................................................
Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Kelas dan Kualitas Interaksi Kelas Melalui
Pelaksanaan Lesson Study ......................................................................................
Peningkatan Self Efficacy Guru dan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pelaksanaan
Lesson Study ..........................................................................................................
Pengaruh Model Pembelajaran Experiential terhadap Hasil Belajar Pada Pembelajaran
IPA di SMP Negeri 11 Denpasar ...........................................................................
Pengaruh Pembuatan Participatory Video Berbasis Lanskap Budaya Subak Melalui
Model Pembelajaran Salingtemas Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Ditinjau
Dari Kemampuan Kerjasama …………………………………………………….
Pengaruh Model Self-Regulated Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
dan Self-Efficacy Siswa ..........................................................................................
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Model Pembelajaran Langsung
Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa ……………..
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 5E Untuk
Meningkatkan Ketrampilan Proses dan Pemahaman Konsep IPA ………………
Komparasi Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Model
Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Literasi Sains dan Konsep Diri Siswa …..
Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan
Keterampilan Proses Sains Siswa ..........................................................................
Pengaruh Model Siklus Belajar 7E Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan
Keterampilan Proses Sains Siswa ..........................................................................
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis dan Prestasi Belajar Siswa ………………………………………………...
Pengembangan LKS IPA Terintegrasi Siswa SMP Kelas VII Dengan Tema Panas
Bumi dan Lingkunganku ………………………………………………………...
Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Komunitas Science Club
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP ………………..
Efektivitas Buku Teks Pelajaran IPA SMP Berbasis Argumen Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa ................................................................................................
Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Dengan Setting Inquiry
Laboratorium Bermuatan Content Local Genius Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP ………………
Peningkatan Pedagogical Content Knowledge dan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui
Pelaksanaan Lesson Study ……………………………………………………….
Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
dengan Think Pair Share (TPS) dalam Pembelajaran Biologi Terhadap
Pemahaman Konsep dan Efikasi Diri Siswa SMA ………………………………
Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains dan
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA ………………………………….
Semnas FMIPA Undiksha 2016
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
vi
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengembangan Perangkat Penilaian Portofolio Untuk Mengukur Keterampilan Proses
IPA Siswa SMP ………………………………………………………………….
Komparasi Model Siklus Belajar 5E dan Model Siklus Belajar 7E Terhadap
Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP ………………………...
ABSTRAK MAKALAH BIDANG MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
Aplikasi Teorema Sisa Cina Untuk Menentukan Nama Hari Pada Kalender Saka dan
Jawa ……………………………………………………………………………...
Model Optimasi untuk Mengontrol Banyaknya Kasus Dengue (Data Penyakit Demam
Dengue di Kota Bandung) ……………………………………………………….
Dasar-Dasar Pemrograman MCNPX untuk Riset Dasar BNCT ………………………..
Pelabelan Total Super anti Ajaib Sisi - (a, d) Pada Graf Lingkaran Kipas 4Fn ...............
Akumulasi Timbal (Pb) dan Struktur Stomata Daun Puring (Codiaeumvariegatum) .....
Karakterisasi Morfologis Trichodermaasperellum isolat JB1 dan Antagonisme
Terhadap Patogen Penyebab Penyakit Rebah Kecambah (Sclerotium rolfsii
Sacc.) Pada Tanaman Tomat …………………………………………………….
Afinitas Spesies Endopsammon di Zone Intertidal Perairan Pantai dalam Kawasan
Taman Nasional Bali Barat ………………………………………………………
Uji Kemampuan Degradasi Minyak Solar Oleh Konsorsium Bakteri Hasil Preservasi
dengan Kombinasi Metode Liofiliasi dan Metode Gliserol ……………………..
Identifikasi Larva Nyamuk yang Ditangkap di Peridukan Kabupaten Buleleng .............
Analisis Kualitas Lingkugan Hidup Ditinjau Dari Aspek Abiotik dan Biotic
Environment di Kawasan Wisata Toya Bungkah Kecamatan Kintamani
Kabupaten Bangli ………………………………………………………………..
Potensi Ekstrak Kasar Biji Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala) Untuk
Menurunkan Glukosa Darah Tikus Putih ………………………………………..
Analisis Kandungan Kimia Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle) dengan GC-MS ….
Adsorpsi Zat Warna Azo Jenis Remazol Brilliant Blue oleh Limbah Daun Ketapang
(Terminalia Catappa.L.) …………………………………………………………
Sintesis Membran Kitosan-Pektin Tertaut Silang Polivinil Alkohol (PVA) dan
Aplikasinya Sebagai Adsorben Zat Warna Azo Jenis Remazol Black B (RBB) …
Sintesis dan Analisis Biodiesel dari Minyak Nyamplung (Calophyllum Inophylum L.)
dengan GC-MS ......................................................................................................
Physicochemical and Phytochemical of Garcinia Mangostana L Seed Extract ..............
Analisis Kandungan Stok Karbon Organik Tanah Pada Tanah Lahan Pertanian Sawah
dan Holtikultura di Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng …………………
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Matoa
(Pometia pinnata) Dengan Metode DPPH ………………………………………
Pengaruh Waktu Penyinaran Terhadap Efektivitas Fotodegradasi Fenol dan Nilai
COD Dalam Lindi TPA Bengkala Singaraja Menggunakan Reaktor Fixed BED
TiO2 Batu Apung ...................................................................................................
Identifikasi Komponen Ekstrak N-Hexana Dari Biji Lansium Domesticum Varr
Domesticum Dengan GC-MS …………………………………………………………..
Mempelajari Fenomena Absorpsi-Desorpsi Air dari Batu Cadas Abasan di Wilayah
Sangsit Buleleng
Penggunaan Membran Selulosa–Etilendiamin Sebagai Matrik Elektoda Enzim Pada
Sistem Biosensor Kolesterol ……………………………………………………..
Semnas FMIPA Undiksha 2016
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
vii
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Efisiensi Perombakan Warna Air Limbah Tekstil Buatan Yang Diolah Secara Indirect
Electrochemical Oxidation Pada Variasi pH, Konsentrasi Garam dan Beda
Potensial ………………………………………………………………………….
Pelatihan Ergo-Entrepreneurship Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap
Kewirausahaan Pedagang Kuliner di Peliatan Ubud Gianyar Bali ……………...
Kompenen Isoflavon Tempe Kacang Merah (Phaseolus vulgaris) Pada Berbagai Lama
Fermentasi ……………………………………………………………………….
Semnas FMIPA Undiksha 2016
88
89
90
viii
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL FMIPA UNDIKSHA 2016
HARI : SABTU, 30 JULI 2016
TEMPAT : HOTEL INNA GRAND BALI BEACH SANUR
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kegiatan
Registrasi peserta
Pembukaan:
 Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
 Laporan Ketua Panitia
 Sambutan Rektor Universitas Pendidikan Ganesha
Coffe break #1
Seminar Utama:
Pemaparan Materi Oleh Keynote Speaker 1
(Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonogoro)
Pemaparan Materi Oleh Keynote Speaker 2
(Prof. Ir. Yohannes Sardjono, APU)
Pemaparan Materi Oleh Keynote Speaker 3
(Prof. Dr. I WayanSadia, M.Pd)
Diskusi
Istirahat dan Makan Siang
Seminar Sesi Paralel
Coffe Break #2
Seminar Sesi Paralel
Penutupan
Semnas FMIPA Undiksha 2016
Waktu (WITA)
08.00-08.30
08.30-09.00
09.00-09.30
09.30-10.00
10.00-10.30
10.30-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00
13.00-15.00
15.15-15.30
15.30-17.00
17.00-17.15
ix
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
JADWAL SEMINAR MAKALAH SESI PARALEL
RUANG I (SESI I) : MATEMATIKA
No
Waktu
Nama
1.
13.00 – 13.15
Agung
Prabowo
2.
13.15 – 13.30
Benny Yong
3.
13.30 – 13.45
I Made
Ardana
Instansi
Universitas
Jenderal Sudirman
Purwokero
Universitas
Katolik
Parahyangan
Bandung
PSTA BATAN
Yogyakarta
Judul Makalah
Aplikasi Teorema Sisa Cina Untuk
Menentukan Nama Hari Pada Kalender
Saka dan Jawa
Model Optimasi untuk
Mengontrol Banyaknya Kasus
Dengue (Data Penyakit Demam
Dengue di Kota Bandung)
Dasar-dasar Pemrograman MCNPX
Untuk Riset Dasar BNCT
RUANG I (SESI II) : PENDIDIKAN MATEMATIKA
13.45 – 14.00
I Gusti Putu
Suharta
Undiksha Singaraja
5.
14.00 – 14.15
Jero Budi
Darmayasa
Universitas
Pendidikan
Indonesia Bandung
6.
14.15 – 14.30
I Wayan Puja
Astawa
Undiksha Singaraja
7.
14.30 – 14.45
I Made
Suarsana
Undiksha Singaraja
8.
14.45 – 15.00
15.00 – 15.15
4.
Akrab dengan Matematika, Tanpa
Belajar Matematika
Eksplorasi Ethnomathematics Dalam
Ajaran Asta Kosala Kosali Untuk
Memperkaya Khasanah Pendidikan
Matematika
Penerapan Perangkat
Perkuliahan Berbasis Masalah
Terbuka Untuk Meningkatkan
Kompetensi Utuh Matematika
Pengembangan Bahan Ajar dengan
Pendekatan Induktif-Deduktif untuk
Meningkatkan Hasil belajar
Mahasiswa pada Perkuliahan Struktur
Aljabar II
Coffee Break
RUANG I (SESI III) : PENDIDIKAN FISIKA
9.
15.15 – 15.30
Rai Sujanem
Universitas Negeri
Surabaya
10.
15.30 – 15.45
I Wayan
Santyasa
Undiksha Singaraja
11.
15.45 – 16.00
Prabawa, I G.
B. S
Undiksha Singaraja
Semnas FMIPA Undiksha 2016
Efektivitas Model Pro-BHL dalam
Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Fisika Siswa
SMAN 4 Singaraja
Eksplorasi Nilai-nilai Karakter, Sikap
Sosial, dan Sikap Spiritual Pada
Konsep dan Prinsip Fisika
Pengembangan Bahan Ajar Fisika
Dengan Setting Model Process
Oriented Guided Inquiry Learning
x
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
12.
16.00 – 16.15
Anik Ariani
Undiksha Singaraja
13.
16.15 – 16.30
I. K. Sukarsa
Undiksha Singaraja
14.
16.30 – 16.45
I M. A.
Winangun
Undiksha Singaraja
15.
16.45 – 17.00
Pengaruh Model Collaborative
Teamwork Learning Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah
Fisika Ditinjau dari Kecerdasan
Emosional Siswa
Pengembangan Bahan Ajar Fisika
Bermuatan Pendidikan Karakter
Dengan Setting Model Pembelajaran
Kontekstual REACT
Komparasi Pengaruh Model PBL dan
Discovery Learning Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah
Fisika dan Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa SMA
RUANG II : PENDIDIKAN MATEMATIKA
No
Waktu
Nama
1.
13.00 – 13.15
Kristina
Widjajanti
Politeknik Negeri
Malang
2.
13.15 – 13.30
Mutia Lina
Dewi
3.
13.30 – 13.45
K. Delsi
Politeknik Negeri
malang
STKIP PGRI
Padang Sumbar
4.
13.45 – 14.00
I Putu Ade
Andre
Payadnya
Undiksha
Singaraja
5.
14.00 – 14.15
N. L. T.
Rahmawati
Undiksha
Singaraja
6.
14.15 – 14.30
Made Widya
Suryaprani
Undiksha
Singaraja
7.
14.30 – 14.45
Ratih Ayu
Apsari
Undiksha
Singaraja
Semnas FMIPA Undiksha 2016
Instansi
Judul Makalah
Program Derive bagi Guru
Matematika SMA dan SMK Kota
Malang
IbM Lambat bagi Sekolah Dasar
Praktikalitas Modul Analisis Kompleks
Berbasis Penemuan Terbimbing
Pengembangan Desain Pembelajaran
Berbantuan Pertanyaan What-If dalam
Upaya Meningkatkan Kemampuan
Siswa Menangani Permasalahan
Matematika Terbuka
Pembelajaran dengan Visual
Scaffolding untuk Mengembangkan
Kemampuan Siswa dalam
Menyelesaikan Masalah Terbuka
Materi Fungsi Kuadrat
Analisis Hubungan Jenis Kelamin,
Literasi Matematika, Disposisi
Matematika dan Prestasi Belajar
Matematika Peserta Didik SMA
Negeri Di Denpasar
Penggunaan Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) dalam Pembelajaran
Penjumlahan dan Pengurangan di
Sekolah Dasar
xi
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
8.
14.45 – 15.00
I Putu Pasek
Suryawan
15.00 – 15.15
Coffee Break
Undiksha
Singaraja
9.
15.15 – 15.30
Ni Komang
Wirasti
Undiksha
Singaraja
10.
15.30 – 15.45
Ni Kadek
Suryantini
Undiksha
Singaraja
11.
15.45 – 16.00
I Putu Eka
Irawan
Undiksha
Singaraja
12.
16.00 – 16.15
Ni Putu Dian
Primasari
Undiksha
Singaraja
13.
16.15 – 16.30
I Made
Ardana
Undiksha
Singaraja
14.
16.30 – 16.45
Ni Nyoman
Parwati
Undiksha
Singaraja
15.
16.45 – 17.00
I Nengah
Suparta
Undiksha
Singaraja
Semnas FMIPA Undiksha 2016
Peningkatan Hasil Belajar
Mahasiswa Pada Mata Kuliah
Aljabar Linier Melalui Model
Generatif Berbasis Kearifan
Lokal Berbantuan Website Khan
Academy
Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Pemecahan Masalah
Berorientasi Masalah Matematika
Tebuka Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Ditinjau Dari
Kecerdasan Logis Matematis Siswa
Kelas X SMA Negeri 2 Denpasar
Pembelajaran Matematika Berbasis
Masalah Matematika Terbuka dengan
Keterampilan Metakognitif Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar
Matematika Siswa
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika: Pengetahuan Awal,
Apresiasi Matematika, dan Kecerdasan
Logis Matematis
PMRI dan Inkuiri Sebagai Alternatif
Pembelajaran untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan
Pemecahan Masalah
Meminimalisir Kecemasan
Berkomunikasi Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika Melalui
Penerapan Model B2LS
Peranan Pendidikan Karakter
Berorientasi Kearifan Lokal Dalam
Pengembangan Kemampuan
Pemecahan Masalah
Pelabelan Total Super anti Ajaib Sisi (a, d) Pada Graf Lingkaran Kipas 4Fn .
xii
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
RUANG III : BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI
No
Waktu
Nama
Instansi
1.
13.00 – 13.15
Susi Sulistiana
Universitas
Terbuka Jakarta
2.
13.15 – 13.30
I Wayan
Suanda & Ni
Wayan
Ratnadi
3.
13.30 – 13.45
Jumrodah
IAIN
Palangkaraya
4.
13.45 – 14.00
Ida Bagus
Jelantik
Swasta
Undiksha
Singaraja
5.
14.00 – 14.15
N. P. Ristiati
Undiksha
Singaraja
6.
14.15 – 14.30
Ni Luh Putu
Manik
Widiyanti
Undiksha
Singaraja
7.
14.30 – 14.45
Nyoman
Wijana
Undiksha
Singaraja
8.
14.45 – 15.00
I.A.P. Suryanti
Undiksha
Singaraja
15.00 – 15.15
Coffee Break
IKIP PGRI
Denpasar
9.
15.15 – 15.30
I Gusti Ngurah
Yuda Pranata
Undiksha
Singaraja
10.
15.30 – 15.45
Ni Wayan Emi
Sulandari
Undiksha
Singaraja
11.
15.45 – 16.00
Desak Made
Citrawathi
Undiksha
Singaraja
Semnas FMIPA Undiksha 2016
Judul Makalah
Akumulasi Timbal (Pb) dan Struktur
Stomata Daun Puring
(Codiaeumvariegatum)
Karakterisasi Morfologis
Trichodermaasperellum isolat JB1 dan
Antagonisme Terhadap Patogen
Penyebab Penyakit Rebah Kecambah
(Sclerotium rolfsii Sacc.) Pada
Tanaman Tomat
Peranan Peer Coaching Dalam
Peningkatan Keterampilan Dasar
Mengajar Mahasiswa Calon Guru
Biologi
Afinitas Spesies Endopsammon di
Zone Intertidal Perairan Pantai dalam
Kawasan Taman Nasional Bali Barat
Uji Kemampuan Degradasi Minyak
Solar Oleh Konsorsium Bakteri Hasil
Preservasi dengan Kombinasi Metode
Liofiliasi dan Metode Gliserol
Identifikasi Larva Nyamuk yang
Ditangkap di Peridukan Kabupaten
Buleleng
Analisis Kualitas Lingkugan Hidup
Ditinjau Dari Aspek Abiotik dan Biotic
Environment di Kawasan Wisata Toya
Bungkah Kecamatan Kintamani
Kabupaten Bangli
Potensi Ekstrak Kasar Biji Lamtoro
Gung (Leucaena leucocephala) Untuk
Menurunkan Glukosa Darah Tikus
Putih
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing dalam Pembelajaran
Biologi Bermuatan Kearifan Lokal
Terhadap Keterampilan Proses Sains
dan Karakter Siswa SMP
Implementasi Pendekatan Ilmiah
(Scientific Approach) dalam Penulisan
RPP dan Pembelajaran Biologi
Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA
Negeri 1 Kuta
Membelajarkan Keterampilan Hidup
Dalam Bidang Kesehatan Reproduksi
xiii
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
12.
16.00 – 16.15
Putu Budi
Adnyana
Undiksha
Singaraja
13.
16.15 – 16.30
I Wayan
Adnyana
Undiksha
Singaraja
14.
16.30 – 16.45
Pradnyandari.
N.W.I
Undiksha
Singaraja
15.
16.45 – 17.00
I Made
Sutajaya
Undiksha
Singaraja
Untuk Menurunkan Risiko Remaja
Mengalami Triad KKR
Subak Sebagai Media Untuk
Pembelajaran Biologi Berbasis
Kearifan Lokal
Pengembangan Modul Pembelajaran
IPA (Aspek Biologi) dengan Setting
Problem Based Learning Bermedia
Audio-visual untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil
Belajar Kognitif Siswa SMP
Pengembangan Modul Pembelajaran
Biologi Berbasis Model Pembelajaran
Sains Teknologi Masyarakat Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa SMA
Pelatihan Ergo-Entrepreneurship
Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan
Sikap Kewirausahaan Pedagang
Kuliner di Peliatan Ubud Gianyar Bali
RUANG IV : KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA
No
Waktu
Nama
1.
13.00 – 13.15
Fatma Al
Hamid
2.
13.15 – 13.30
I Nyoman
Sudyana
3.
13.30 – 13.45
I Gusti
Lanang
Wiratma
Undiksha
Singaraja
4.
13.45 – 14.00
I Dewa Putu
Subamia
Undiksha
Singaraja
5.
14.00 – 14.15
I Wayan Suja
Undiksha
Singaraja
Semnas FMIPA Undiksha 2016
Instansi
Universitas
Patimura
Universitas
Palangka
Raya
Judul Makalah
Pengembangan Media Pembelajaran
Pure Cartoon Konsep Stoikiometri
Dikolaborasikan Dengan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses Dan Hasil Belajar Siswa
Efektivitas Modul Konsep
Asam Basa Berorientasi
Keterampilan Generik Sains
Uji Validasi Buku Panduan
Pengelolaan Laboratorium Kimia SMA
Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal
Trisakti
Implementasi 3RH (Reduce, Reuse,
Recycle, Handle) Dalam Manajemen
Bahan dan Limbah Laboratorium
Kimia Dasar FMIPA Undiksha
Sebagai Upaya Efesiensi dan
Depolutans
Perancangan dan Validasi Tes
Diagnostik Model Mental Kimia
Organik
xiv
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
14.15 – 14.30
I Made Ary
Sudiatmika
Undiksha
Singaraja
7.
14.30 – 14.45
I Gusti
Ngurah Bayu
Sucitra
Undiksha
Singaraja
8.
14.45 – 15.00
I Made
Wirahadi
Kusuma
Undiksha
Singaraja
15.00 – 15.15
Coffee Break
6.
9.
15.15 – 15.30
Nyoman Ayu
Amardini
Undiksha
Singaraja
10.
15.30 – 15.45
I Made Kirna
Undiksha
Singaraja
15.45 – 16.00
Ni Putu
Rahayu
Kusuma
Pratiwi
Undiksha
Singaraja
12.
16.00 – 16.15
I Nyoman
Sukarta
Undiksha
Singaraja
13.
16.15 – 16.30
Ni Putu Sri
Ayuni
Undiksha
Singaraja
14.
16.30 – 16.45
I Wayan
Muderawan
Undiksha
Singaraja
15.
16.45 – 17.00
Ni Putu Novi
Puspitadewi
Undiksha
Singaraja
11.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
Pengaruh Penggunaan Multimedia
Dalam Pembelajaran Kimia Dengan
Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Terhadap Hasil
Belajar Siswa SMA Kelas XI di SMA
Negeri 1 Amlapura
Profil Model Mental Siswa Tentang
Korelasi Struktur Molekul Terhadap
Sifat Senyawa Organik
Studi Komparasi Model Inkuiri
Terbimbing dan Model 5M Terhadap
Aktivitas dan Penguasaan Konsep
Kimia Siswa SMA Pada Pokok
Bahasan Asam Basa
Hubungan Kecerdasan Emosional dan
Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
Kimia di SMA N 1 Sawan Tahun
Pelajaran 20152016
Pengaruh Blended Learning dan Gaya
Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia
SMA pada Topik Stoikiometri
Analisis Kandungan Kimia Ekstrak
Daun Sirih Hijau (Piper Betle) dengan
GC-MS
Adsorpsi Zat Warna Azo Jenis
Remazol Brilliant Blue oleh Limbah
Daun Ketapang (Terminalia Catappa.
L.)
Sintesis Membran Kitosan-Pektin
Tertaut Silang Polivinil Alkohol
(PVA) dan Aplikasinya Sebagai
Adsorben Zat Warna Azo Jenis
Remazol Black B(RBB)
Sintesis dan Analisis Biodiesel dari
Minyak Nyamplung (Calophyllum
Inophylum L.) dengan GC-MS
Physicochemical and Phytochemical of
Garcinia Mangostana L Seed Extract
xv
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
RUANG V : KIMIA DAN PENDIDIKAN IPA
No
Waktu
Nama
Instansi
1.
13.00 – 13.15
Kadek Yuliani
Undiksha
Singaraja
2.
13.15 – 13.30
Ni Wayan
Martiningsih
Undiksha
Singaraja
3.
13.30 – 13.45
Ni Wayan
Yuningrat
Undiksha
Singaraja
4.
13.45 – 14.00
Gede Billy
Oktavio Putra
Undiksha
Singaraja
5.
14.00 – 14.15
I Wayan Karyasa
Undiksha
Singaraja
6.
14.15 – 14.30
I Nyoman Tika
& I.Gusti Ayu
Tri Agustiana
Undiksha
Singaraja
7.
14.30 – 14.45
I Dewa Ketut
Sastrawidana
Undiksha
Singaraja
8.
14.45 – 15.00
15.00 – 15.15
Judul Makalah
Analisis Kandungan Stok Karbon
Organik Tanah Pada Tanah Lahan
Pertanian Sawah dan Holtikultura di
Kecamatan Sukasada Kabupaten
Buleleng
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Etanol Daun
Matoa (Pometia pinnata) Dengan
Metode DPPH
Pengaruh Waktu Penyinaran
Terhadap Efektivitas Fotodegradasi
Fenol dan Nilai COD Dalam Lindi
TPA Bengkala Singaraja
Menggunakan Reaktor Fixed BED
TiO2 Batu Apung
Identifikasi Komponen Ekstrak NHexana Dari Biji Lansium
Domesticum Varr Domesticum
Dengan GC-MS
Mempelajari Fenomena AbsorpsiDesorpsi Air dari Batu Cadas Abasan
di Wilayah Sangsit Buleleng
Penggunaan Membran Selulosa–
Etilendiamin Sebagai Matrik
Elektoda Enzim Pada Sistem
Biosensor Kolesterol
Efisiensi Perombakan Warna Air
Limbah Tekstil Buatan Yang Diolah
Secara Indirect Electrochemical
Oxidation Pada Variasi pH,
Konsentrasi Garam dan Beda
Potensial
Coffee Break
9.
15.15 – 15.30
K. D. H.
Gunawan
Undiksha
Singaraja
10.
15.30 – 15.45
Ayu Sri
Widyantini
Undiksha
Singaraja
Semnas FMIPA Undiksha 2016
Peningkatan Pedagogical Content
Knowledge dan Kualitas
Pembelajaran IPA Melalui
Pelaksanaan Lesson Study
Komparasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Head
Together (NHT) dengan Think Pair
Share (TPS) dalam Pembelajaran
Biologi Terhadap Pemahaman
Konsep dan Efikasi Diri Siswa SMA
xvi
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Model Problem Based
Learning Terhadap Keterampilan
Proses Sains dan Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa SMA
Pengembangan Perangkat Penilaian
Portofolio Untuk Mengukur
Keterampilan Proses IPA Siswa SMP
Komparasi Model Siklus Belajar 5E
dan Model Siklus Belajar 7E
Terhadap Pemahaman Konsep IPA
dan Sikap Ilmiah Siswa SMP
11.
15.45 – 16.00
Surayanah
Undiksha
Singaraja
12.
16.00 – 16.15
Dewanti, B. A
Undiksha
Singaraja
13.
16.15 – 16.30
D. D. Jayanthi
Undiksha
Singaraja
16.30 – 16.45
I Wayan
Redhana &
Nyoman Diah
Devi Bestari
Undiksha
Singaraja
Efektivitas Buku Teks Pelajaran IPA
SMP Berbasis Argumen dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Siti Maryam
Undiksha
Singaraja
Kompenen Isoflavon Tempe Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris) Pada
Berbagai Lama Fermentasi
14.
15.
16.45 – 17.00
RUANG VI : PENDIDIKAN IPA
No
Waktu
Nama
Instansi
1.
13.00 – 13.15
I Wayan
Subagia
Undiksha
Singaraja
2.
13.15 – 13.30
I Nengah
Gunada
Undiksha
Singaraja
3.
13.30 – 13.45
I Made Ardi
Bayu Saputra
Undiksha
Singaraja
4.
13.45 – 14.00
Rikardus
Herak
Undiksha
Singaraja
5.
14.00 – 14.15
Thalia
Prasetya
Undiksha
Singaraja
6.
14.15 – 14.30
I Kadek Yudi
Wihardi
Marditha
Undiksha
Singaraja
7.
14.30 – 14.45
Ni Made
Putri Ariasih
Undiksha
Singaraja
Semnas FMIPA Undiksha 2016
Judul Makalah
Perubahan Paradigma Penilaian Hasil
Belajar Sebagai Upaya Peningkatan
Mutu Pembelajaran Sains
Peningkatan Kemampuan Pengelolaan
Kelas dan Kualitas Interaksi Kelas
Melalui Pelaksanaan Lesson Study
Peningkatan Self Efficacy Guru dan
Kualitas Pembelajaran IPA Melalui
Pelaksanaan Lesson Study
Pengaruh Model Pembelajaran
Experiential terhadap Hasil
Belajar Pada Pembelajaran IPA
di SMP Negeri 11 Denpasar
Pengaruh Pembuatan Participatory
Video Berbasis Lanskap Budaya Subak
Melalui Model Pembelajaran
Salingtemas Terhadap Hasil Belajar
Siswa SMA Ditinjau Dari Kemampuan
Kerjasama
Pengaruh Model Self-Regulated
Learning terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah dan Self-Efficacy
Siswa
Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Proyek dan Model
xvii
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
8.
14.45 – 15.00
Ni Kadek
Pujiastuti
15.00 – 15.15
Coffee Break
Undiksha
Singaraja
9.
15.15 – 15.30
Putra, I K. A.
E
Undiksha
Singaraja
10.
15.30 – 15.45
I Gusti Ayu
Putu Adi
Laksmidewi
Undiksha
Singaraja
11.
15.45 – 16.00
Putu Ayu
Wulandari
Undiksha
Singaraja
12.
16.00 – 16.15
N.
Ramadiyanti
Undiksha
Singaraja
13.
16.15 – 16.30
Kadek Ayu
Sri Wahyuni
Undiksha
Singaraja
14.
16.30 – 16.45
Made Krisna
Wisesa Yuda
Undiksha
Singaraja
15.
16.45 – 17.00
K S. K.
Wardani
Undiksha
Singaraja
Semnas FMIPA Undiksha 2016
Pembelajaran Langsung Terhadap
Kemampuan Berpikir Kreatif dan
Kinerja Ilmiah Siswa
Pengembangan Lembar Kerja Siswa
(LKS) Berbasis Learning Cycle 5E
Untuk Meningkatkan Ketrampilan
Proses dan Pemahaman Konsep IPA
Komparasi Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Dengan Model Pembelajaran Inkuiri
Bebas Terhadap Literasi Sains dan
Konsep Diri Siswa
Pengaruh Model Problem Based
Learning Terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis dan Keterampilan
Proses Sains Siswa
Pengaruh Model Siklus Belajar 7E
Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis
Dan Keterampilan Proses Sains Siswa
Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Proyek Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis dan
Prestasi Belajar Siswa
Pengembangan LKS IPA Terintegrasi
Siswa SMP Kelas VII Dengan Tema
Panas Bumi dan Lingkunganku
Pengembangan Modul Pembelajaran
Berbasis Proyek dalam Komunitas
Science Club untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
SMP
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran IPA Terpadu Dengan
Setting Inquiry Laboratorium
Bermuatan Content Local Genius
Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep dan Keterampilan Proses Sains
Siswa SMP
xviii
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
ABSTRAK MAKALAH PEMBICARA KUNCI
(KEYNOTE SPEAKER)
Semnas FMIPA Undiksha 2016
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Peranan MIPA dan Pendidikan MIPA yang Inovatif dan
Bermuatan Kearifan Lokal Dalam Memperkuat Jati Diri dan
Daya Saing Bangsa
Satryo Soemantri Brodjonegoro
Wakil Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI)
Email : [email protected]
Abstrak
Ilmu pengetahuan mempunyai tiga karakter sebagai berikut: 1) ilmu pengetahuan sebagai
metoda atau alat mencari solusi dari berbagai permasalahan kehidupan kita, 2) Ilmu
pengetahuan sebagai kerangka berpikir yang menjadi pengangkat derajat dan kapabilitas
manusia, 3) Ilmu pengetahuan sebagai budaya yang memberikan landasan nilai bagi peradaban
manusia. Dalam makalah ini akan dibahas secara rinci ketiga karakter ilmu pegetahuan tersebut
yang menunjukkan keterkaitan satu sama lain, hal ini menunjukkan pentingnya ilmu
pengetahuan dalam memajukan suatu bangsa.
Kata-kata Kunci : kearifan lokal, jati diri, daya saing bangsa
Semnas FMIPA Undiksha 2016
1
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Peranan Pendidikan MIPA yang Inovatif Dalam Memperkuat
Jati Diri dan Daya Saing Bangsa
I Wayan Sadia
Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha
Email : [email protected]
Abstrak
Perubahan tatanan dunia global dalam kemasan WTO, AFTA, APEC dan sebagainya memaksa
bangsa Indonesia untuk aktif di dalamnya. Sebagai bagian dari tatanan dunia baru di era
globalisasai, Indonesia dituntut untuk mampu menyiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas, memiliki jati diri dan daya saing yang akan memainkan peran sebagai ujung tombak
dalam persaingan antar bangsa-bangsa di dunia. Tanpa memiliki kemampuan bersaing dan
keunggulan kompetetif dengan bangsa-bangsa lain, maka Indonesia hanya akan menjadi pasar
yang empuk bagi Negara-negara maju. Atas dasar realitas tersebut dan tantangan masa depan
bangsa, maka penyiapan tenaga kerja yang berkualitas dan professional sudah menjadi
kebutuhan yang tidak bias ditawar lagi. Dalam rangka penyiapan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing, Kementrian Pendidikan Nasional telah mencanangkan visinya:
Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Visi tersebut
lebih menekankan pada pendidikan yang tranformatif, yang menjadikan pendidikan sebagai
motor penggerak perubahan masyarakat untuk berkembang menuju masyarakat maju. Pada era
globalisasi dewasa ini, tranformasi itu berjalan dengan sangat cepat dan menuju masyarakat
berbasis pengetahuan (knowledge based society). Dalam masyarakat yang berbasis pengetahuan,
peranan ilmu matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA) dan teknologi menjadi sangat
dominan. Oleh karena itu, maka pendidikan MIPA perlu diinovasi agar dapat berkontribusi
secara signifikan dalam menyiapkan tenaga kerja yang professional, mandiri dan berdaya saing.
Pendidikan MIPA yang inovatif pada hakekatnya dapat digunakan untuk membekali subyek
didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan proses, tetapi juga dapat digunakan untuk
menanamkan sikap dan nilai. Jadi, pendidikan MIPA yang inovatif dapat digunakan untuk
membangun insan cerdas yang mencakup cerdas spiritual, cerdas sosial/emosional, cerdas
intelektual, dan cerdas kinestika. Pendidikan MIPA yang inovatif dapat diaktualisasikan dalam
bentuk model-model belajaran berbasis masalah, model pembelajaran kontekstual, model
pembelajaran sains-teknologi-masyarakat (STM), model pembelajaran inkuiri, model siklus
belajar, model pembelajaran pemecahan masalah, model pembelajaran berbasis proyek, model
pembelajaran kooperatif dan sebagainya. Setiap fase pembelajaran dari masing-masing model
pembelajaran MIPA yang inovatif tersebut akan memberi peluang bagi peserta didik untuk
menjadi cerdas, mandiri, dan berdaya saing.
Kata-kata Kunci: Pendidikan MIPA, jati diri, daya saing
Semnas FMIPA Undiksha 2016
2
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Status Saat Ini Penelitian dan Pengembangan Boron Neutron
Capture Cancer Therapy di Indonesia
Prof. Ir. Yohannes Sardjono, APU
Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-BATAN, Yogyakarta
Email : [email protected]
Abstrak
Kanker adalah tumor ganas yang tumbuh akibat pembelahan sel yang tidak terkontrol. World
Health Organization (WHO) memproyeksikan bahwa pada tahun 2030 jumlah penderita kanker
di Indonesia sangat tinggi dan pengobatannya hingga sampai saat ini belum menjangkau sampai
sel akar kanker. Untuk itu perlu dikembangkan suatu metode pengobatan kanker yang mampu
menjangkau hingga ke akar-akar sel kanker, salah satunya adalah metode BNCT (Boron
Neutron Capture Cancer Therapy). BNCT adalah terapi kanker yang mempunyai empat
keunggulan yaitu Boron bukan merupakan unsur yang toxic, hanya Boron di lokasi kanker yang
teraktivasi oleh neutron, sinar alfa yang dipancarkan oleh Boron yang teraktivasi hanya
mempunyai jangkauan dalam orde beberapa micro meter sehingga terapi kanker hanya pada
tingkat sel, Boron yang teraktivasi mempunyai umur paro beberapa nano detik. Keberhasilan
aplikasi sistem BNCT ditentukan oleh ketersediaan senyawa Boron dan sumber neutron.
Senyawa Boron dipilih senyawa analog kurkumin berupa senyawa fitokimia yang telah
diketahui berpotensi sebagai senyawa antikanker terutama kanker payudara yang dapat
mengenali target HER-2 secara spesifik. Sedang sumber neutronnya adalah Accelerator Driven
Compact Neutron Generator (CNG) yang sudah proven dan lebih fleksibel untuk digunakan di
rumah sakit. Untuk riset dasar BNCT, digunakan fasilitas reaktor Nuklir (reaktor Kartini) di
Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan
secara paralel dikembangkan komponen kandungan lokal CNG berbasis pengalaman pembuatan
dan pengoperasian Generator Neutron PSTA-BATAN. Pengembangan teknologi dan aplikasi
BNCT dilakukan bersama mitra konsorsium lokal dan mitra konsorsium internasional. Tahap
pertama program pengembangan BNCT adalah persiapan pengujian senyawa Boron dari NHK
di reaktor Kartini PSTA-BATAN dan secara paralel mengembangkan analog kurkumin yang
tersubstitusi karboranil sebagai senyawa boron BNCT melalui sintesis kondensasi karbonil aldol
dilanjutkan pengujian in vitro dan in vivo tanpa sistem BNCT dan tahap kedua dengan sistem
BNCT serta tahap ketiga direncanakan uji klinis. Pengembangan sistem BNCT dilakukan di
reaktor Kartini dan CNG dengan metode Monte Carlo yang terintegrasi dalam computer code
MCNP (Monte Carlo N Particle). Pengembangan CNG difokuskan pada peningkatan
kandungan lokal komponen sumber ion RF, generator RF dan target Deuterium. Melalui
penelitian ini dapat diperoleh senyawa analog kurkumin sebagai senyawa boron BNCT yang
belum teruji pada istem BNCT dan komisioningnya sistem BNCT skala kecil di reaktor Kartini.
Pada tahun kedua didapatkan senyawa analog kurkumin yang teruji secara in vitro dan in vivo
yang terintegrasi dengan sistem BNCT di reaktor Kartini dan menyiapkan dokumen integrasi
sistem BNCT dengan CNG serta Deatail Engineering Design (DED) komponen lokal sumber
ion RF, generator RF dan target Deuterium. Tahun ketiga didapatkan senyawa analog kurkumin
teruji klinik untuk kanker payudara dengan sistem BNCT dengan CNG. Pengembangan teknik
terapi kanker ini merupakan kelengkapan dari pengembangan teknik diagnose menggunakan
Tomografi Emisi Positron (PET). Radio nuklida F-18 yang digunakan sebagai pemancar
positron dibuat dengan menggunakan cyclotron yang saat ini sedang dikembangkan di PSTA
BATAN.
Kata-kata Kunci: BNCT, Reaktor Kartini, Senyawa Boron, CNG dan Kanker payudara
Semnas FMIPA Undiksha 2016
3
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
ABSTRAK MAKALAH BIDANG PENDIDIKAN MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Semnas FMIPA Undiksha 2016
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Eksplorasi Ethnomathematics Dalam Ajaran Asta Kosala Kosali
Untuk Memperkaya Khasanah Pendidikan Matematika
Jero Budi Darmayasa
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Email : [email protected]
Abstrak
Asta Kosala Kosali merupakan gabungan dari Asta Kosala dan Asta Kosali. Asta Kosala adalah
nama Lontar/Buku tentang ukuran membuat menara atau bangunan tinggi, wadah, bade,
usungan mayat. Sedangkan, Asta Kosali adalah nama Lontar/Buku tentang ukuran membuat
rumah. Terdapat berbagai konsep matematika yang termuat dalam ajaran tersebut, baik
matematika sekolah ataupun matematika lanjut. Ajaran yang termuat dalam Asta Kosala Kosali
melekat dalam aktivitas sehari-hari masyarakat Bali, baik Bali Mula maupun Bali pada
umumnya. Ajaran tersebut sangat banyak diterapkan dalam bidang perumahan dan sistem religi.
Oleh karena itu, ajaran yang temuat dalam Asta Kosala kosali termasuk dalam kajian
antropologi budaya. Ukuran-ukuran yang dipakai dalam ajaran Asta Kosala Kosali
menggunakan ukuran yang ada pada bagian-bagian tubuh manusia, seperti depa, cengkang,
tampak, dan lain sebagainya. Memperhatikan kemajuan teknologi saat ini, maka ukuran tersebut
dapat dimodelkan menggnakan pemodelan matematika. Ketika suatu ajaran dalam Asta Kosala
Kosali dipandang sebagai irisan dari bidang ilmu antropologi budaya dan matematika dan
pemodelan matematika maka ajaran itu disebut dengan Ethnomathematics. Setelah dilakukan
eksplorasi, beberapa Ethnomathematics dalam ajaran yang termuat dalam Asta Kosala-kosali
diantaranya tentang ukuran saka (pilar) yang berkatian dengan konsep regresi linier berganda
atau fungsi linier, ukuran pekarangan rumah yang berkaitan dengan konsep perkalian dan bentuk
persegi panjang, banyaknya likah atau banyaknya Iga-iga yang berkaitan dengan konsep
modulo, serta ukuran-ukuran pada Saka (pilar) yang berkaitan dengan pecahan dan diagonal.
Sebagai bagian dari pelestarian budaya dan pengembangan pendidikan matematika, sangat
memungkinkan untuk memilah dan memetakan Ethnomathematics yang telah dieksplorasi
kedalam konsep matematika sekolah dan dilanjutkan dengan mengembangkan perangkat
pembelajaran yang berkualitas sehingga dapat memperkaya khasanah pendidikan matematika di
Indonesia dan dunia.
Kata-kata Kunci: Ethnomathematics, Asta Kosala Kosali, Budaya, Matematika Sekolah
Semnas FMIPA Undiksha 2016
4
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Akrab dengan Matematika, Tanpa Belajar Matematika
I Gusti Putu Suharta
Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Ungkapan “tiada hari tanpa matematika” nampaknya tepat digunakan untuk menunjukkan
bahwa matematika digunakan dalam semua aspek kehidupan manusia. Dalam hidup
kemasyarakatan sering kita jumpai ada orang tidak mempunyai pengetahuan matematika formal
akan tetapi sangat akrab dengan matematika atau dapat menggunakan ide-ide matematika
dengan baik. Misalnya Tukang Ukir, Tukang Bangunan, Penyususn Kalender Bali, Pedagang,
dll. Praktek-praktek matematika seperti ini dinamakan Etnomatematika. Pada awalnya istilah
Etnomatematika digunakan untuk praktek-praktek matematika orang buta huruf atau orang
“primitif”, kemudian konsep etno berkembang lebih luas yaitu mencakup semua kelompok
budaya seperti jargon, kode, simbol, mitos, cara, penalaran, dan pengambilan keputusan.
Etnomatematika Tukang Ukir Bali menggunakan kesamaan, pergeseran, dan perputaran ;
Etnomatematika Tukang Bangunan Bali menggunakan ukuran tubuh seperti lengkat, nyari, rai;
sedangkan Etnomatematika Penyusun Kalender Bali menggunakan pengulangan dan pertemuan.
Kata-kata Kunci: Etnomatematika, Tukang Ukir, Tukang Bangunan, Penyusun Kalender
Semnas FMIPA Undiksha 2016
5
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Praktikalitas Modul Analisis Kompleks Berbasis Penemuan
Terbimbing
K. Delsi1*, Anny Sovia2, & Yulyanti Harisman3
STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul berbasis penemuan terbimbing yang
praktis pada perkuliahan Analisis Kompleks. Jenis penelitian ini adalah pengembangan dengan
menggunakan model 4D, yaitu define, design, develop, dan dessiminate. Penelitian ini
membahas tentang tahap develop, yakni praktikalitas modul. Instrumen yang digunakan adalah
angket dan pedoman wawancara. Angket diberikan kepada enam orang mahasiswa dengan
sebelas butir pertanyaan yang ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan, waktu,
kemudahan interpretasi, dan ekivalensi dengan bahan ajar lain. Pedoman wawancara terdiri dari
sebelas item dengan aspek yang sama pada instrumen angket praktikalitas. Data yang diperoleh
berupa data kuantitatif (angket) dan kualitatif (hasil wawancara). Data kuantitatif dianalisis
dengan mencari presentase masing-masing item pada angket. Diperoleh rata-rata pada aspek
kemudahan dalam penggunaan modul sebesar 4,3 yang termasuk dalam kategori sangat praktis.
Aspek waktu diperoleh 3,5 dikategorikan sangat praktis. Aspek kemudahan interpretasi
diperoleh 4,08 dikategorikan sangat praktis. Aspek ekivalensi dengan bahan ajar yang lain
diperoleh 4,41 dikategorikan sangat praktis. Secara keseluruhan diperoleh rata-rata 4,07 yang
artinya modul Analisis Kompleks berbasis penemuan terbimbing sangat praktis. Selain itu,
untuk mendukung data praktikalitas dilakukan wawancara dengan mahasiswa, data ini dianalisis
dengan teknik deskriptif. Hasil wawancara secara keseluruhan diperoleh informasi bahwa
mahasiswa mudah dalam menggunakan modul, waktu yang dibutuhkan dalam menggunakan
modul relatif singkat, dan modul dapat digunakan sebagai sumber belajar. Ada beberapa revisi
yang dilakukan pada modul berdasarkan saran mahasiswa, seperti memperbaiki penulisan,
memperinci materi, dan menambahkan contoh soal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa modul
berbasis penemuan terbimbing pada perkuliahan Analisis Kompleks sudah praktis digunakan.
Kata-kata Kunci: Praktikaliras, Modul, Analisis Kompleks, Penemuan Terbimbing
Semnas FMIPA Undiksha 2016
6
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengembangan Desain Pembelajaran Berbantuan Pertanyaan
What-If dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa
Menangani Permasalahan Matematika Terbuka
I Putu Ade Andre Payadnya1*, I Nengah Suparta2, & Gede Suweken3
Program Studi S2 Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*
Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan teori pembelajaran lokal materi luas daerah
lingkaran. Penelitian menitikberatkan pada peningkatan kemampuan siswa menangani
permasalahan matematika terbuka. Sebagai bantuan, dalam pembelajaran disertai pertanyaan
what-if untuk mengembangkan pemikiran siswa. Penelitian ini menggunakan metode design
research dengan tiga tahapan yang meliputi penelitian awal, implementasi dan analisis
retrospektif. Aktivitas pembelajaran disusun berdasarkan prinsip-prinsip permasalahan
matematika terbuka. Implementasi pembelajaran dilakukan di Kelas VIII SMP Negeri 1
Singaraja Tahun Pelajaran 2015/2016. Data terkait dengan aktivitas dan strategi yang digunakan
siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan selama pembelajaran berlangsung
dikumpulkan melalui jawaban tertulis siswa di LKS, hasil post-test, wawancara dan observasi.
Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. Lintasan pembelajaran dari
penelitian desain ini memiliki tahapan sebagai berikut: (1) menghitung luas daerah gambar
danau menggunakankertas berpetak, (2) menghitung luas daerah lingkaran menggunakan kertas
berpetak , (3) menemukan nilai π dan rumus luas daerah lingkaran, (4) menyelesaikan berbagai
permasalahan matematika terbuka. Temuan yang diperoleh peneliti adalah dimana siswa sempat
kesulitan menemukan metode lain dan banyak variasi jawaban siswa yang tidak diprediksi
sebelumnya. Siswa sudah mampu melakukan reasoning dengan baik meskipun masih ada yang
kurang efektif. Pemahaman siswa pada permasalahan matematika terbuka meningkat. Peneliti
mementingkan aspek keterhubungan dan realitas sajian dalam lintasan pembelajaran.
Kata-kata Kunci: Luas Daerah Lingkaran, Permasalahan Matematika Terbuka, Pertanyaan What-If, Teori
Pembelajaran Lokal
Semnas FMIPA Undiksha 2016
7
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pembelajaran dengan Visual Scaffolding untuk
Mengembangkan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan
Masalah Terbuka Materi Fungsi Kuadrat
N. L. T. Rahmawati1*, I. N. Suparta2, & G. Suweken3
Program Studi S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*
Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu lintasan pembelajaran dengan visual scaffolding
pada materi fungsi kuadrat. Peneliti menitikberatkan pada kemampuan siswa menyelesaikan
masalah terbuka. Pembelajaran ini disertai dengan penggunaan media pembelajaran geogebra
untuk membantu siswa mengeksplorasi konsep fungsi kuadrat. Penelitian ini menggunakan
design research dengan tiga tahapan yang meliputi penelitian awal, implementasi dan analisis
retrospektif. Data terkait dengan aktivitas dan strategi yang digunakan siswa dalam
menyelesaikan masalah yang diberikan selama pembelajaran berlangsung dikumpulkan melalui
jawaban tertulis siswa di LKS, hasil post test, wawancara dan observasi yang kemudian
dianalisis secara deskriptif. Rumusan akhir lintasan pembelajaran dari penelitian desain ini
memiliki tahapan sebagai berikut : (1) mengeksplorasi karakteristik grafik fungsi kuadrat
dengan memanipulasi media visual, (2) mengeksplorasi titik potong grafik fungsi kuadrat
dengan memanipulasi media visual, (3) mengeksplorasi titik puncak grafik fungsi kuadrat
dengan memanipulasi media visual, (4) menemukan kemungkinan jawaban permasalahan open
ended dengan memanipulasi media visual. Dari temuan yang diperoleh, dapat disimpulkan
pembelajaran dengan menggunakan visual scaffolding dapat membantu siswa mengembangkan
kemampuan menyelesaikan permasalahan open ended.
Kata-kata Kunci: fungsi kuadrat,permasalahan open ended, visual scaffolding
Semnas FMIPA Undiksha 2016
8
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Analisis Hubungan Jenis Kelamin, Literasi Matematika,
Disposisi Matematika dan Prestasi Belajar Matematika Peserta
Didik SMA Negeri Di Denpasar
Made Widya Suryaprani
Program Studi S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis hubungan dan besar hubungan antara jenis
kelamin, literasi matematika, dan disposisi matematika terhadap prestasi siswa di kelas X SMA
Negeri se–Denpasar. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri se–
Denpasar. Sampel yang digunakan terdiri dari empat sekolah dengan perwakilan satu sekolah
setiap kecamatan di Denpasar. Penelitian ini merupakan path analysis yang merupakan teknik
statistik yang digunakan menguji hubungan langsung dan tak langsung antara dua atau lebih
variabel. Instrumen pengambilan data menggunakan angket disposisi, dokumetasi, dan tes
literasi matematika yang kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi. Berdasarkan
pustaka yang ada kemampuan literasi matematika siswa dan laki laki memiliki perbedaan
signifikan. Begitu juga disposisi matematika siswa pria lebih baik dari siswa perempuan. Hal ini
erat kaitannya dengan prestasi belajar matematika siswa itu sendiri. Jenis kelamin berpengaruh
langsung terhadap prestasi matematika dan juga tidak langsung di lihat dari kemampuan literasi
dan disposisi matematikanya.
Kata-kata Kunci : Literasi Matematika, Disposisi Matematika, Jenis Kelamin, dan Prestasi Siswa
Semnas FMIPA Undiksha 2016
9
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) dalam Pembelajaran Penjumlahan dan
Pengurangan di Sekolah Dasar
Ratih Ayu Apsari1*, I Gusti Putu Suharta2, & Sariyasa3
Jurusan Pendidikan Matematika, UniversitasPendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Pembelajaran penjumlahan dan pengurangan merupakan salah satu bahasan matematika awal
yang dipelajari siswa di sekolah dasar. Keterampilan siswa dalam menjumlah danmengurang
kuantitas merupakan dasar yang penting agar siswa mampu bermatematika di jenjang mapun
materi yang lebih kompleks. Sayangnya, seringkali pembelajaran penjumlahan danpengurangan
ini mengalami masalah dimana siswa sering tidak memahami prosedur yang digunakan,
sehingga sebatas menghapal dan berujung pada kesalahan penggunaan prosedur. Masalah kedua
yang teramati adalah siswa mengesampingkan esensi penting dari proses tersebut yang
melibatkan suatu kepekaan bilangan (number sense). Melihat fenomena tersebut, dalam
penelitianini didesain sebuah lintasan pembelajaran untuk materi penjumlahan dan pengurangan
dengan menggunakan pakem-pakem Pendidikan Matematika Realistik Indonesia, dengan
harapan siswa dapat belajar materi ini dengan lebih bermakna. Metode penelitian yang
digunakan adalah design research dengan tiga tahapan yang meliputi: preliminary design,
teaching experiment dan retrospective analysis. Penelitian dilakukan di kelas V SD Lab
Undiksha tahun pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui
pembelajaran yang dilakukan siswa belajar penjumlahan dan pengurangan dengan lebih
bermakna sehingga mampu mengembangkan kepekaan bilangan sesuai dengan tingkatan
pendidikannya.
Kata-kata Kunci: penjumlahan, pengurangan, design research, PMRI
Semnas FMIPA Undiksha 2016
10
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah
Aljabar Linier Melalui Model Generatif Berbasis Kearifan
Lokal Berbantuan Website Khan Academy
I Putu Pasek Suryawan1* & I Gusti Nyoman Yudi Hartawan2
Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Aljabar
Linier melalui implementasi Model Generatif berbasis kearifan lokal berbantuan video
pembelajaran pada website Khan Academy. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
yang melibatkan subjek sebanyak 30 orang mahasiswa kelas II B Jurusan Pendidikan
Matematika Undiksha tahun 2015. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus yang masingmasing siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta
refleksi. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil
analisis, didapatkan hasil belajar Aljabar Linier mahasiswa mengalami peningkatan secara ratarata dari siklus I yang mencapai 72,33 menjadi 78,57 pada siklus II dan tergolong baik. Cakupan
nilai A dan B pada siklus I mencapai 83,33% dan meningkat hingga mencapai 90,00% pada
siklus II. Persentase kelulusan mencapai 96,67% pada siklus I dan mencapai hingga 100% pada
siklus II. Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini tergolong berhasil, yaitu terjadi peningkatan
hasil belajar mahasiswa melalui Model Generatif berbasis kearifan lokal berbantuan video pada
website Khan Academy.
Kata-kata Kunci : model generatif, kearifan lokal, khan academy,
Semnas FMIPA Undiksha 2016
11
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah
Berorientasi Masalah Matematika Tebuka Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Kecerdasan
Logis Matematis Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Denpasar
Ni Komang Wirasti1*, I Nengah Suparta2, & Sariyasa3
Program Studi S2 Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*
Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2, 3
Email : [email protected]
Abstraks
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara
siswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah berorientasi masalah
matematika terbuka dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah; (2)
mengetahui ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis
terhadap kemampuan pemecahan masalah.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016
yang terdistribusi dalam sepuluh kelas. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random
sampling, diperoleh siswa pada kelas X IPA 1, X IPA 2, dan X IPA 5 sebagai kelompok
eksperimen dan X IPA 3, X IPA 4, dan X IPA 6 sebagai kelompok kontrol. Hasilnya dianalis
menggunakan analisis varian dua jalur (anava dua arah).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah
antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah berorientasi masalah
matematika terbuka dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah; (2)
terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan kecerdasan logis matematis
terhadap kemampuan pemecahan masalah.
Kata-kata Kunci : model pembelajaran, pemecahan masalah, masalah matematika terbuka, kemampuan
pemecahan masalah, kecerdasan logis matematis.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
12
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah Matematika
Terbuka dengan Keterampilan Metakognitif Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa
Ni Kadek Suryantini1*, I Nengah Suparta2, & I G P Sudiarta3
Program Studi S2 Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*
Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Pelajaran matematika diberikan kepada siswa untuk semua jenjang pendidikan formal dengan
tujuan agar siswa dapat bernalar, berpikir secara logis, analitis, kritis, kreatif serta mandiri. Hal
ini dapat ditumbuhkembangkan dengan pembelajaran matematika berbasis masalah matematika.
Pembelajaran matematika dan kemampuan pemecahan masalah mempunyai keterkaitan yang
sangat erat. Masalah dalam matematika dapat berupa masalah tertutup dan masalah terbuka.
Pada artikel ini akan difokuskan pada pembelajaran berbasis masalah matematika terbuka.
Tujuan dari pembelajaran matematika berbasis masalah matematika terbuka ialah untuk
membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan kemampuan berpikir matematis siswa dalam
pemecahan masalah. Pembelajaran matematika yang berorientasi pada pengembangan masalah
matematika terbuka, yang disusun sedemikian rupa sehingga masalah tersebut memiliki lebih
dari satu jawaban yang benar, dengan lebih dari satu prosedur dan argumentasi pula. Faktor
kognitif juga berpengaruh terhadap kesuksesan siswa, diperlukan kemampuan untuk mengontrol
kognitif yang disebut kemampuan metakognitif. Secara ringkas metakognitif dapat diistilahkan
sebagai thinking about thinking. Guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan metakognitif
siswa melalui keterampilan metakognitif. Dari paparan sebelumnya diharapkan bahwa
pembelajaran berbasis masalah terbuka dan keterampilan metakognitif akanber kontribusi positif
terhadap prestasi belajar matematika siswa. Dalam artikel ini dibahas penerapan pembelajaran
berbasis masalah yang dikombinasikan dengan keterampilan metakognitif untuk meningkatkan
prestasi belajar matematika siswa.
Kata-kata Kunci: Pembelajaran berbasis masalah matematika terbuka, Keterampilan metakognitif,
Prestasi belajar matematika siswa
Semnas FMIPA Undiksha 2016
13
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika: Pengetahuan Awal, Apresiasi
Matematika, dan Kecerdasan Logis Matematis
*
I Putu Eka Irawan,1 , I G P Suharta2, & I Nengah Suparta3
Program Studi S2 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1,2,3
Email :[email protected]
Abstrak
Kemampuan memecahkan masalah matematika dengan menggunakan pemahaman sebelumnya
atau kajian-kajian yang relevan secara logis dan teliti untuk menghadapi situasi yang tidak rutin.
Para guru cenderung hanya menyoroti tentang metode pembelajaran yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Akan tetapi ada faktor-faktor
lain yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa terutama faktor
internal seperti kemampuan pengetahuan awal, apresiasi matematika, dan kecerdasan logis
matematis. Pengetahuan awal mempermudah dan membantu siswa untuk menguasai materi
pokok. Apabila pengetahuan awal dapat dimanfaatkan dengan baik dalam memahami materi
baru, maka akan berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Apresiasi
matematika dapat menimbulkan gairah dan perhatian serius dalam belajar matematika. Gairah
dan perhatian serius dalam belajar matematika dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematika. Kecerdasan logis matematis membuat siswa dapat mengaitkan informasiinformasi yang terdapat dalam masalah dengan metode-metode yang tepat untuk menyelesaikan
masalah matematika dan dalam melakukan perhitungan matematis. Sehingga kecerdasan logis
matematis sangat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika. Pengetahuan
awal, apresiasi matematika, dan kecerdasan logis matematis dapat mempengaruhi kemampuan
pemecahan masalah matematika pada siswa. Jadi apabila guru ingin meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika pada siswa, guru dapat memperhatikan bahkan dapat
melakukan upaya-uaya untuk meningkatkan pengetahuan awal, apresiasi matematika dan
kecerdasan logis matematis. Berdasarkan pemikiran yang dipaparkan di atas ini, akan sangat
bermanfaat untuk memantapkan pengetahuan awal, apresiasi matematika, dan kecerdasan logis
matematis untuk memulai pembelajaran matematika dalam rangka meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa.
Kata-kata Kunci: pengetahuan awal, apresiasi matematika, kecerdasan logis matematis, kemampuan
pemecahan masalah matematika
Semnas FMIPA Undiksha 2016
14
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Penerapan Perangkat Perkuliahan Berbasis Masalah Terbuka
Untuk Meningkatkan Kompetensi Utuh Matematika
I Wayan Puja Astawa
Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Kompetensi atau kemampuan utuh matematika yang meliputi lima standar matematika belum
banyak dielaborasi dalam satu proses perkuliahan dengan menggunakan perangkat perkuliahan
yang sesuai. Oleh karena itu, penerapan perangkat perkuliahan berbasis masalah terbuka perlu
dilakukan untuk meningkatkan kompetensi utuh matematika sesuai standar NCTM. Perangkat
perkuliahan berbasis masalah terbuka diterapkan pada mahasiswa Jurusan Pendidikan
Matematika Universitas Pendidikan Ganesha yang mengambil mata kuliah geometri analitik
bidang. Penelitian dilakukan mengikuti alur penelitian tindakan kelas. Tindakan utama adalah
kegiatan perkuliahan yang menggunakan lembar kerja mahasiswa berbasis masalah terbuka dan
pertanyaan-pertanyaan terbuka dalam diskusi. Lembar tugas matematika juga memuat masalah
terbuka yang digunakan untuk mengevaluasi kompetensi utuh matematika. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan perangkat perkuliahan berbasis masalah terbuka mampu
meningkatkan kompetensi utuh matematika meliputi kompetensi komunikasi matematika,
koneksi, representasi, penalaran dan bukti, dan pemecahan masalah. Kompetensi komunikasi
matematika meningkat sebesar 2,3%, kompetensi representasi sebesar 2,5%, kompetensi
penalaran dan bukti sebesar 5,9%, dan kompetensi pemecahan masalah sebesar 4,75%.
Kompetensi koneksi relatif tetap karena hanya terjadi perubahan sebesar 0,01%. Di samping itu,
peningkatan kompetensi matematika juga terjadi pada penyelesaian tugas matematika yang
menurut pengalaman sulit dipecahkan.
Kata-kata Kunci : perangkat perkuliahan, masalah matematika terbuka, kompetensi utuh matematika
Semnas FMIPA Undiksha 2016
15
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
PMRI dan Inkuiri Sebagai Alternatif Pembelajaran untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan
Masalah
Ni Putu Dian Primasari
Program Studi Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Pada umumnya, prestasi matematika siswa di Indonesiakurang menggembirakan. Kemampuan
berpikir kritis dan pemecahan masalah sebagai tujuan utama pembelajaran matematika,
teridentifikasi sangat lemah. Oleh karena itulah diperlukan alternatif pembelajaran yang tepat.
Dalam tulisan ini akan dipaparkan dua tipe pembelajaran yaitu pembelajaran dengan
PendidikanMatematika Realistik Indonesia (PMRI) dan Pembelajaran Inkuiri.Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan pembelajaran yang bertitik tolak pada hal
nyata dan pernah dialami serta dibayangkan oleh siswa sedangkan pembelajaran Inkuiri
merupakan kegiatan pembelajaran yang meletakkan dan mengembangkan cara berfikir ilmiah
dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya. Melalui
PMRI siswa belajar membuat hubungan antara pengetahuan yang telah dimilikinya dengan
pengetahuan yang akan dipelajarinya, oleh karena itu penting bahwa konteks yang digunakan
adalah konteks yang telah dipahami atau dapat dibayangkan oleh siswa sehingga mampu
menghasilkan modelnya sendiri dan menggunakan model yang dibuatnya tersebut untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Melalui pembelajaran Inkuiri yang mengembangkan
cara berpikir ilmiah tentunya akan melatih siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan
masalah matematika. Berdasarkan pemaparan ini maka upaya yang dapat dilakukan oleh guru
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa melalui
penerapan pembelajaran yang tepat yaitu PMRI dan pembelajaran Inkuiri.
Kata-kata Kunci : PMRI, Inkuiri, Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Matematika.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
16
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan InduktifDeduktif untuk Meningkatkan Hasil belajar Mahasiswa pada
Perkuliahan Struktur Aljabar II
I Made Suarsana
Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Universitas
Email : [email protected]
Abstrak
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar untuk
perkuliahan Struktur Aljabar II dengan pendekatan induktif-deduktif. Penelitian ini adalah
penelitian pengembangan dengan merujuk pada model 4-D versinya Dick & Carry (Santyasa,
2009) yang meliputi beberapa fase seperti: 1) fase define; 2) fase design; 3) fase development ;
dan 4) fase disseminate. Pada tahun pertama ini penelitian telah dilakukan sampai pada tahap
development yaitu hingga dilakukan validasi draft diktat hingga dihasilkan prototipe diktat. Data
dikumpulkan dengan lembar validasi/penilaian kelayakan isi dan penyajian diktat. Data
dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil validasi diktat
struktur aljabar menunjukkan bahwa 1) dari segi kelayakan isi diktat berkategori baik, dan 2)
dari segi penyajian juga berkategori baik sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa
diktat telah valid. Berdasarkan masukan deskriptif dan koreksi validator selanjutnya dilakukan
penyempurnaan sehingga melalui penelitian ini telah dihasilkan sebuah prototipe. Tahap
penelitian pengembangan lanjutan berupa uji coba terbatas dan tahap diseminasi belum
dilakukan mengingat keterbatasan waktu.
Kata-kata Kunci: pendekatan induktif-deduktif, struktur aljabar, hasil belajar
Semnas FMIPA Undiksha 2016
17
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Meminimalisir Kecemasan Berkomunikasi Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika Melalui Penerapan Model B2LS
I Made Ardana
Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Undiksha, Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kecemasan berkomunikasi.
Kecemasan berkomunikasi mempunyai pengaruh langsung yang negatif terhadap hasil belajar
matematika siswa. Disamping itu, Efeknya penting dipertimbangkan melalui variabel motivasi
berprestasi untuk hasil belajar matematika siswa. Sementara itu model B2LS merupakan salah
satu model yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Sehubungan dengan itu, dipandang
perlu melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana model B2LS dapat
meminimalisirkecemasan berkomunikasi siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini
melibatkan 71 orang siswa sekolah dasar di Singaraja. Data penelitian terdiri dari: data
kecemasan berkomunikasi, data keterlaksanaan model B2LS, dan data hasil belajar matematika
siswa yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Temuan penelitian menunjukkan
bahwamodel B2LS merupakan model pembelajaran yang dapat meminimalisir secara efektif
kecemasan berkomunikasi siswa dalam pembelajaran matematika melalui: (1) pemanfaatan ZPD
siswa, (2) scaffolding, dan (3) budaya lokal (konsepsi jengah).
Kata-kata Kunci: kecemasan, ZPD, scaffolding,jengah
Semnas FMIPA Undiksha 2016
18
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Peranan Pendidikan Karakter Berorientasi Kearifan Lokal
Dalam Pengembangan Kemampuan Pemecahan Masalah
Ni Nyoman Parwati
Jurusan Pendidikan Matematika,Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peranan pendidikan karakter berbasis kearifan
lokal dalam pengembangan kemampuan pemecahan masalah matematika. Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan di kelas VIII A2 SMPN 6 Singaraja tahun ajaran 2014/1015. Penelitian
ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu:
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Data yang
dikumpulkan berupa data kemampuan pemecahan masalah matematika, proses peningkatan
kemampuan pemecahan masalah matematika melalui pembelajaran dengan penerapan
pendidikan karakter berorientasi kearifan lokal Bali, dan sikap siswa terhadap matematika.
Instrumen pengumpulan data menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika,
lembar observasi kemampuan pemecahan masalah matematika berorientasi karakter, dan angket
sikap terhadap matematika. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian adalah pada siklus
III sebanyak 86% siswa mencapai kemampuan pemecahan masalah dengan kriteria minimal
baik. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa semakin baik dari siklus ke siklus.
Sikap siswa terhadap matematika dengan kategori positif sebanyak 89%.
Kata-kata Kunci: pendidikan karakter, kearifan lokal, kemampuan pemecahan masalah.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
19
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
IbM Program Derive Bagi Guru Matematika SMA dan SMK
Kota Malang
Kristina Widjajanti1*, Moh. Hartono2, & Utami Retno Pudjowati3
Politeknik Negeri Malang, Malang
1*,2,3
Email : [email protected]
Abstrak
Banyak siswa kesulitan dalam penyelesaian matematika. Guru harus memberikan pelbagai
metode mengajar yang menarik dan tidak membosankan. Salah alternatifnya adalah
pembelajaran matematika berbasis komputer. Permasalahannya adalah semua sekolah menengah
di Malang tidak mempunyai software untuk matematika. Oleh karena itu guru-gurunya
membutuhkan pelatihan pembelajaran berbasis komputer. Program Derive adalah salah satu
software yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan matematika. Inti kegiatan Iptek
bagi Masyarakat (IbM) ini adalah 2 guru matematika SMAN 9 dan 2 guru SMKN 2 mengikuti
ToT, serta 16 guru matematika dari pelbagai SMA dan SMK Kota Malang mengikuti pelatihan
Program Derive. Hasil kegiatan diperoleh semua peserta sependapat Program Derive sangat
menarik dan bermanfaat. Peserta akan mengiinformasikan pada kelompok guru matematika
(MGMP) dan mengenalkan Derive pada siswanya.
Kata-kata Kunci: metode, pembelajaran, program derive
Semnas FMIPA Undiksha 2016
20
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
IbM Lambat Bagi Sekolah Dasar
Mutia Lina Dewi1*, Arif Rahman Hakim2, & Fauziah Shanti CSM3
Politeknik Negeri Malang, Malang1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Banyak siswa mempunyai anggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang paling sulit.
Hal ini dikarenakan matematika adalah ilmu yang abstrak. Oleh karena itu diperlukan metode
mengajar matematika yang menyenangkan, sehingga siswa menyukai matematika dan mudah
memahami konsep matematika.Penggunaan alat peraga edukatif merupakan salah satu metode
yang membuat siswa senang, bisa belajar sambil bermain.Sayangnya, tidak semua sekolah
mampu menyediakan sarana belajar yang memadai. Guru mengajarkan matematika yang abstrak
tanpa bantuan benda kongkret, sehingga sulit bagi siswa memahami konsep matematika.SD
Negeri 1 dan 2 yang lokasinya di Desa Buntaran Tulungagung adalah sekolah pemerintah
(gratis) yang rata-rata kemampuan siswanya rendah, sarana pembelajarannya sangat minim dan
kurang diminati. Orang tua lebih memilih sekolah swasta (Madrasah Ibtidaiyah) yang sarananya
lengkap, SPP nya mahal, serta sumbangan gedungnya besar. Oleh karena itu diperlukan inovasi
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dan menambah wawasan guru. Hasil
kegiatan adalah kedua sekolah diberi alat peraga matematika lengkap (Labmat) dan guru diberi
pelatihan penggunaan alat peraga.
Kata-kata Kunci: kesulitan, alat peraga, pelatihan
Semnas FMIPA Undiksha 2016
21
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Efektivitas Model Pro-BHL dalam Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Fisika Siswa SMAN 4 Singaraja
Rai Sujanem1*, Budi Jatmiko2, & Sri Poedjiastoeti3
Universitas Negeri Surabaya, Surabaya1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model Pro-BHL untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah Fisika siswa SMA Negeri 4 Singaraja dalam pembelajaran
fisika. Model Pro-BHL adalah model Problem based-hybrid learning atau pembelajaran hybrid
berbasis masalah. Pembelajaran hybrid adalah pembelajaran kombinasi tatap muka dan online.
Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah model Pro-BHL yang diujicobakan kepada siswa
kelas X SMAN 4 Singaraja. Efektivitas model Pro-BHL digambarkan berdasarkan data
peningkatan kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini
menggunakan desain eksperimental pre-test dan post-test. Untuk mendeskripsikan peningkatan
kemampuan pemecahan masalah siswa dilakukan dengan uji-t berpasangan dan gain
ternormalisasi (N-gain). Penggunaan uji-t berpasangan dimaksudkan untuk mengetahui
signifikansi peningkatan tersebut, sedangkan penggunaan N-gain dimaksudkan untuk
mengetahui kategori peningkatan kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa melalui uji-t berpasangan, model Pro-BHL secara signifikan dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil
analisis N-gain menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa
termasuk kategori sedang dengan N-gain = 0,50. Berdasarkan peningkatan kemampuan
pemecahan masalah siswa, dapat disimpulkan bahwa model Pro-BHL efektif untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa Negeri 4 Singaraja dalam pembelajaran
fisika.
Kata kunci: model Pro-BHL, kemampuan pemecahan masalah
Semnas FMIPA Undiksha 2016
22
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Eksplorasi Nilai-nilai Karakter, Sikap Sosial, dan Sikap
Spiritual Pada Konsep dan Prinsip Fisika
I Wayan Santyasa
Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Kurikulum fisika SMA umumnya kurang diminati siswa, disebabkan karena lebih berfokus pada
aspek matematika, sedikit penekanan konsep dan prinsip, dan tidak ada penanaman nilai-nilai
karakter, sikap sosial, dan sikap spiritual. Oleh sebab itu, eksplorasi nilai-nilai karakter, sikap
sosial, dan sikap spiritual bermuatan kearifan lokal bangsa pada konsep dan prinsip fisika
menjadi masalah penting untuk dikaji. Metode yang digunakan adalah R&D model AM3PU3.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter, sikap sosial, dan sikap
spiritual yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional
dieksplorasi pada konsep dan prinsip satuan, vektor, kelembaman, gerak, gesekan, kemagnetan,
elastisitas, kelistrikan, dan atom. Nilai-nilai karakter mencakup religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab. Sikap sosial mencakup sadar akan badan material, menghargai perbedaan,
kebersamaan. Sikap spiritual mencakup upaya melawan kemalasan, kesadaran badan
immaterial, memahami kecukupan, pandai bersyukur, mengagumi kebesaran Tuhan.
Kata-kata Kunci: konsep dan prinsip fisika, nilai-nilai karakter, sikap sosial, sikap spiritual, kearifan lokal
Semnas FMIPA Undiksha 2016
23
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dengan Setting Model
Process Oriented Guided Inquiry Learning
Prabawa, I G. B. S1*, Suma, K2, & Pujani, N M3
Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
bahan ajar fisika dengan setting model POGIL yang valid, praktis, dan efektif untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Pengembangan bahan ajar mengacu pada
model pengembangan 4-D yang terdiri dari define, design, develop, dan dissemination. Tahap
pengembangan hanya dilakukan sampai tahap develop. Data dikumpulkan dengan menggunakan
lembar validasi, lembar observasi, angket, dan tes. Metode analisis data dilakukan dengan
analisis deskriptif kuantitatif terhadap validitas dan kepraktisan bahan ajar. Efektivitas bahan
ajar dilakukan dengan one way pretest posttest nonequivalent control group design. Data
dianalisis secara deskriptif dan pengujian hipotesis dengan ANAKOVA dan Uji LSD. Hasil
penelitian menunjukan: (1) bahan ajar dinyatakan sangat valid dengan skor rata-rata 3,95, (2)
bahan ajar dinyatakan sangat praktis dengan skor rata-rata 3,84, (3) terdapat perbedaan
keterampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan MBAPOGIL, MPOGILBAK dan
MBAK (F=82,788 dan p<0,05). Hasil uji LSD menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis
siswa yang belajar menggunakan MPOGILBAK lebih tinggi dibandingkan MPOGILBAK dan
MBAK (∆µ1>LSD1=3,484>3,169 dan ∆µ2>LSD2= 18,634>3,118). Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa bahan ajar fisika dengan setting model POGIL telah memenuhi
kriteria valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
Kata-kata Kunci: POGIL, keterampilan berpikir kritis, bahan ajar
Semnas FMIPA Undiksha 2016
24
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Model Collaborative Teamwork Learning Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Ditinjau dari
Kecerdasan Emosional Siswa
Anik Ariani1*, I Wayan Sadia2, & Ketut Suma3
Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email :
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) perbedaan kemampuan pemecahan masalah
fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan Model Collaborative Teamwork Learning
(MCTL) dan kelompok siswa yang belajar dengan Model Pembelajaran Konvensional (MPK),
(2) pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan kecerdasan emosional siswa terhadap
kemampuan pemecahan masalah fisika siswa, (3) perbedaan kemampuan pemecahan masalah
fisika antara siswa yang belajar dengan MCTL dan kelompok siswa yang belajar dengan MPK
untuk kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, (4) perbedaan kemampuan
pemecahan masalah fisika antara siswa yang belajar dengan MCTL dan kelompok siswa yang
belajar dengan MPK untuk kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah. Jenis
penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan Posttest Only NonEquivalent Control Group Design. Populasi penelitian siswa kelas X SMA Negeri 6 Denpasar
tahun pelajaran 2015/2016 terdiri dari 8 kelas dengan jumlah 288 siswa. Sampel penelitian 4
kelas (X3, X5, X7 dan X8) dengan jumlah 141 orang siswa yang dipilih dengan teknik simple
random sampling. Data kemampuan pemecahan masalah fisika dikumpulkan dengan tes
kemampuan pemecahan masalah fisika. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dan
uji ANAVA 2 jalur. Hasil penelitian menunjukkan, (1) terdapat perbedaan kemampuan
pemecahan masalah fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan MCTL dan kelompok
siswa yang belajar dengan MPK (F = 4,644; p<0,05, (2) terdapat pengaruh interaksi antara
variabel-variabel model pembelajaran dan variabel-variabel kecerdasan emosional terhadap
kemampuan pemecahan masalah fisika (F = 38,806; p<0,05), (3) terdapat perbedaan
kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang mengikuti MCTL dan kelompok
siswa yang mengikuti MPK pada kecerdasan emosional tinggi (F = 61,661; p<0,05, (4) terdapat
perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika antara kelompok siswa yang mengikuti
MCTL dan kelompok siswa yang mengikuti MPK pada kecerdasan emosional rendah (F =
19,415; p<0,05).
Kata-kata Kunci: model collaborative teamwork learning, kecerdasan emosional, kemampuan pemecahan
masalah
Semnas FMIPA Undiksha 2016
25
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan Pendidikan
Karakter Dengan Setting Model Pembelajaran Kontekstual
REACT
I. K. Sukarsa1*, I. W. Sadia2, & I. N. Tika3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar fisika bermuatan pendidikan karakter
dengan setting model pembelajaran kontekstual REACT yang valid, praktis, dan efektif untuk
meningkatkan karakter dan keterampilan berpikir kritis siswa. Pengembangan perangkat
pembelajaran mengacu pada model pengembangan 4-D yang terdiri dari define, design, develop,
dan dissemination. Tahap pengembangan hanya dilakukan sampai tahap develop. Data
dikumpulkan dengan tes, angket, lembar observasi, dianalisis secara statistic deskriptif. Hasil
penelitian menunjukan (1) bahan ajar dinyatakan sangat valid dengan skor rata-rata 3,84, (2)
bahan ajar dinyatakan sangat praktis dengan skor rata-rata 3,71, (3) bahan ajar dinyatakan
efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dengan thitung sebesar 14,07 (thitung >
ttabel), (4) bahan ajar dinyatakan efektif untuk meningkatkan karakter siswa dengan nilai
perkembangan karakter siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar fisika bermuatan pendidikan karakter dengan setting model
pembelajara kontekstual REACT telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif untuk
meningkatkan karakter dan keterampilan berpikir kritis.
Kata-kata Kunci: bahan ajar, pendidikan karakter, kontekstual REACT
Semnas FMIPA Undiksha 2016
26
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Komparasi Pengaruh Model PBL dan Discovery Learning
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika dan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
I M. A. Winangun1*, I W. Sadia2, I W. Suastra3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected],
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah fisika
dan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan PBL, discovery learning, dan
model pembelajaran langsung. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain
posttest only control group. Populasi penelitian adalah siswa kelas X MIA SMA Negeri 1
Amlapura tahun pelajaran 2015/2016. Sampel penelitian adalah siswa kelas X MIA 3, X MIA 4,
dan X MIA 5. Data yang diperoleh dianalisis dengan MANOVA. Hasil analisis, menunjukkan:
(1) Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah fisika dan
keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan PBL, discovery learning, dan model
pembelajaran langsung (F=19,742; p<0,05). (2) Terdapat perbedaan yang signifikan
kemampuan pemecahan masalah fisika antara kelompok siswa yang belajar dengan PBL,
discovery learning, dan model pembelajaran langsung (F=16,479; p<0,05). (3) Terdapat
perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir kritis siswa antara kelompok siswa yang
belajar dengan PBL, discovery learning, dan model pembelajaran langsung (F=12,442; p<0,05).
Kata-kata Kunci: PBL, discovery learning, kemampuan pemecahan masalah, keterampilan berpikir kritis
Semnas FMIPA Undiksha 2016
27
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Peranan Peer Coaching Dalam Peningkatan Keterampilan
Dasar Mengajar Mahasiswa Calon Guru Biologi
Jumrodah1* & Atin Supriatin2
Jurusan Pendidikan MIPA IAIN Palangkaraya1*, 2
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan peer coaching dalam
meningkatkan keterampilan dasar mengajar calon guru biologi IAIN Palangkaraya. Subyek
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Tadris Biologi IAIN Palangkaraya yang
sedang menempuh mata kuliah Praktik Mengajar 2. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas dengan prosedur penelitian meliputi: (1) perencanaan (planning); (2)
pelaksanaan tindakan (action); (3) observasi (observation); dan (4) refleksi (reflection). Teknik
pengumpul data yaitu alat perekam, observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa: (1) mahasiswa calon guru biologi pada umumnya telah menunjukkan usaha
untuk memanfaatkan kesempatan dalam membuka dan menutup pelajaran guna memfasilitasi
siswa dalam belajar. Dalam membuka pelajaran, para calon guru telah berusaha untuk menggali
pengetahuan awal siswa. Meskipun demikian dalam membuka pelajaran seringkali para calon
guru tersebut masih belum mampu membangkitkan motivasi para siswa. Di akhir pelajaran para
calon guru telah berusaha untuk menarik kesimpulan dan memberikan tugas. Meskipun
demikian, hal-hal tersebut dilakukan dengan sangat tergesa-gesa dan kurang terencana dengan
baik karena faktor penghambatnya adalah waktu yang di gunakan untuk menutup pelajaran
sangat singkat karena ingin pulang, hal ini disebabkan siswa sudah tidak konsentrasi lagi untuk
mendengarkan pernyataan guru dan melaksanakan evaluasi pembelajaran; (2) Pada pelaksanaan
proses pembelajaran, Mahasiswa calon guru biologi telah berusaha untuk menggunakan media
pembelajaran, tetapi belum kreatif masih monoton dengan buku pegangan guru.
Kata-kata Kunci: Peer Coaching, Keterampilan Dasar Mengajar
Semnas FMIPA Undiksha 2016
28
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dalam
Pembelajaran Biologi Bermuatan Kearifan Lokal Terhadap
Keterampilan Proses Sains dan Karakter Siswa SMP
I Gusti Ngurah Yuda Pranata
Program Studi Pendidikan IPA, Progaram Pascasarjana, Univesitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan keterampilan proses sains dan
karakter siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok
siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung, (2) perbedaan keterampilan proses sains
antara kelompok siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar
dengan model pengajaran langsung, (3) perbedaan karakter siswa antara kelompok siswa yang
belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaran
langsung.Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan non equivalent
postest only control group design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 304 siswa dan
sampel penelitian yang digunakan adalah 76 siswa. Data dikumpulkan dengan tes keterampilan
proses sains dan lembar observasi karakter siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis
deskriptif dan analisis statistik menggunakan analisis MANOVA. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa. (1) terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal keterampilan proses
sains dan karakter siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan model inkuiri terbimbing
dan siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung (F = 1,114; p<0,05), (2) terdapat
perbedaan yang signifikan dalam hal keterampilan proses sains antara siswa yang belajar
dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung
(F = 8,443; p<0,05), (3) terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal karakter siswa antara
siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan model
pengajaran langsung (F = 223,287; P<0,05), selanjutnya analisis LSD menunjukkan bahwa
model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih unggul dibandingkan dengan model pengajaran
langsung baik dalam keterampilan proses sains dan karakter siswa.
Kata-kata Kunci: Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses Sains dan Krakter siswa.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
29
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Implementasi Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) dalam
Penulisan RPP dan Pembelajaran Biologi Berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Kuta
Ni Wayan Emi Sulandari1*, Ni Putu Ristiati2, & Gusti Agung Nyoman Setiawan3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendekatan ilmiah dalam
penulisan RPP dan pembelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Kuta. Data dikumpulkan dengan
empat teknik yaitu angket, checklist, observasi, dan wawancara. Dalam penelitian ini melibatkan
satu orang guru Biologi sebagai informan. Fokus dalam penelitian ini adalah (1) kesesuaian
antara langkah-langkah pembelajaran yang dirancang dalam RPP dengan deskripsi langkah
pembelajaranyang tercantum pada Permendikbud No. 103 Tahun 2014, (2) kesesuaian antara
pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang dalam
RPP, (3) kendala yang dialami oleh guru Biologi dalam mengimplementasikan pendekatan
ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan ilmiah dalam penulisan
RPP dan pembelajaran Biologi masih belum diterapkan secara optimal. Hal ini ditunjukkan dari
adanya beberapa deskripsi kegiatan belajar pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 yang
tidak direncanakan dalam RPP sehingga perencanaan pembelajaran masih kurang variatif.
Selama proses pembelajaran terdapat aktivitas yang tidak sesuai dengan perencanaannya dalam
RPP. Hal ini memberikan gambaran bahwa guru kurang memperhatikan langkah-langkah
pembelajaran yang telah direncanakan. Kendala yang dialami guru dalam mengimplementasikan
pendekatan ilmiah adalah (1) kurangnya pemahaman guru mengenai konsep kurikulum 2013;
(2) kesalahan konsep guru dalam pembelajaran(3) jumlah siswa yang banyak dalam satu
rombongan belajar; (4) pembagian alokasi waktu yang kurang tepat; (5) rendahnya antusiasme
siswa dalam belajar, dan (6) kurangnya pemanfaatan sumber belajar dan media
pembelajaran.Berdasarkan pembahasan dan simpulan, saran yang dapat diajukan adalah (1)
perlu diadakannya pelatihan rutin dan evaluasi bagi guru tentang implementasi kurikulum 2013;
(2) perlu ditingkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung keberlangsungan
pembelajaran.
Kata-kata Kunci: pendekatan ilmiah, RPP, proses pembelajaran, kurikulum 2013
Semnas FMIPA Undiksha 2016
30
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Membelajarkan Keterampilan Hidup Dalam Bidang Kesehatan
Reproduksi Untuk Menurunkan Risiko Remaja Mengalami
Triad KKR
Desak Made Citrawathi
Dosen Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Remaja dekade tahun 2000an ini sangat berbeda dengan remaja generasi sebelumnya. Arus
informasi telah merubah (meliberalisasi) cara berpikir, cara bersikap, dan cara bertindak para
remaja berkaitan dengan seksualitas. Remaja saat ini menghadapi masalah kesehatan reproduksi
dan seksualitas yang disebut dengan risiko Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja
(Triad KRR) yang meliputi seksulitas, HIV/AIDS, dan Napza. Risiko Triad KRR yang dihadapi
remaja adalah (1) meningkatnya jumlah remaja dengan HIV/AIDS, (2) kehamilan yang tidak
diinginkan, dan (3) penyalahgunaan Napza. Agar remaja mampu menghadapi risiko TRIAD
KRR, maka remaja perlu dibantu dan difasilitasi dengan berbagai keterampilan, di antaranya
keterampilan hidup dalam bidang kesehatan reproduksi remaja. Keterampilan hidup dalam
bidang KRR, antara lain adalah: (1) keterampilan memecahkan masalah dan mengambil
keputusan, (2) keterampilan berpikir (berpikir positip), (3) keterampilan komunikasi
interpersonal, (4) keterampilan menjaga kesehatan fisik, (5) keterampilan bersikap tegas, (6)
keterampilan mempercayai dan menghargai diri sendiri, dan (7) keterampilan menghadapi stres.
Keterampilan hidup tersebut dapat dilatih dan ditingkatkan melalui proses pembelajaran. Untuk
itu, remaja (siswa) perlu diberikan pendidikan kesehatan reproduksi sedini mungkin dengan
menggunakan strategi yang tepat dan sesuaikan dengan tahap perkembangannya serta situasi
yang dihadapi remaja.
Kata-kata Kunci: Keterampilan hidup, Triad Kesehatan Reproduksi Remaja
Semnas FMIPA Undiksha 2016
31
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Subak Sebagai Media Untuk Pembelajaran Biologi Berbasis
Kearifan Lokal
Putu Budi Adnyana
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Undiksha, Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Subak adalah organisasi pengairan tradisional yang merupakan salah satu kearifan masyarakat
Bali dalam menjaga keselarasan hubungan dengan alam. Subak sebagai kultural heritage
dilandasi oleh filosofi “Tri Hita Karana” hubungan yang harmonis dan serasi sesama “krama”
(warga), lingkungan, dan Tuhan yang Maha Esa. Penelitian tentang subak telah banyak
dilakukan, secara umum menunjukkan bahwa subak memiliki kearifan lokal yang berdampak
pada kelestarian alam. Salah satu kearifan lokal dari subak adalah kearifan ekologi yang
tercermin dari: 1) sistem irigasi subak dengan landskap sawah yang berundak-undak mengikuti
garis kontur, 2) adanya awig-awig pembagian air dan pola tanam, dan 3) sistem pengendalian
hama melalui sistem ritual. Pengetahuan tentang kearifan ekologi subak sangat penting
diberikan pada siswa, karena kearifan ekologi menjadi dasar yang menuntun masyarakat
berperilaku yang harmonis dengan lingkungan. Untuk itu, subak dapat dijadikan media untuk
memhami konten biologi. Konsep-konsep biologi yang dapat dipelajari adalah: 1) komponen
ekosistem, 2) rantai dan jaring-jaring makanan, 3) interaksi antara komponen biotik dan abiotik
dalam ekosistem sawah, 4) konservasi tanah, 5) sistem irigasi, 6) pola tanam, 7) biodiversitas
dan 7) sistem pengendalian hama melalui sistem ritual. Dengan menggunakan subak sebagai
media dalam pembelajaran biologi berbasis kearifan lokal, siswa akan mendapatkan
pembelajaran yang otentik dan akan semakin memahami budayanya. Hal ini akan dapat
membuat pembelajaran menjadi bermakna.
Kata-kata Kunci: subak, media, pembelajaran biologi, kearifan lokal
Semnas FMIPA Undiksha 2016
32
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengembangan Modul Pembelajaran IPA (Aspek Biologi)
dengan Setting Problem Based Learning Bermedia Audio-visual
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil
Belajar Kognitif Siswa SMP
I Wayan Adnyana1*, Ida Bagus Putu Arnyana2, & Ida Bagus Jelantik Swasta3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email :
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan modul pembelajaran IPA dengan setting Problem
Based Learning media audio-visual yang memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa SMP. Perangkat pembelajaran
dikembangkan dengan menggunakan model 4-D. Unsur-unsur pengembangan model 4-D
meliputi: 1) define; 2) design; 3) develope; and 4) disseminate. Penelitian ini dilakukan dalam
tiga tahapan yaitu define, design, develope, sedangkan tahap disseminate tidak dilakukan. Jenis
penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dengan rancangan penelitian pengembangan 4D dan untuk menguji efektivitas menggunakan Pre-experimental dengan One-group pretestposttest design. Subjek dalam penelitian ini adalah dosen, guru dan siswa yang terlibat dalam
pengembangan modul. Objek penelitiannya adalah modul pembelajaran IPA. Data dalam
penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan lembar validasi modul, lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran, angket respon guru terhadap modul, angket respon siswa terhadap
modul, tes keterampilan berpikir kritis, dan tes hasil belajar. Data dianalisis untuk validitas dan
kepraktisan modul pembelajaran IPA secara deskriptif kuantitatif dan efektifitas keterampilan
berpikir kritis dan hasil belajar siswa dianalisis menggunakan Paired Sample T-Test. Hasil
penelitian adalah: 1) modul pembelajaran yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 4,16
dengan kategori valid; 2) keterlaksanaan modul pembelajaran memenuhi kriteria praktis dengan
memperoleh skor rata-rata 3,99, skor rata-rata respon guru memperoleh skor 4,30 dengan
kategori sangat praktis dan respon siswa memperoleh skor 4,13 dengan kategori praktis, 3)
modul pembelajaran memenuhi kriteria efektifitas berdasarkan hasil uji coba, yang dapat
ditunjukkan dengan rata-rata nilai tes hasil belajar siswa sebesar 80,45 dan berdasarkan uji t
diperoleh nilai t hitung (11,80) > t tabel (2,02). Sementara itu untuk nilai rata-rata keterampilan
berpikir kritis siswa sebesar 79,60 dan berdasarkan uji t di peroleh nilai t hitung (12,89) > t tabel
(2,02). Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran IPA
(aspek biologi) yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.
Kata-kata Kunci: modul pembelajaran IPA, Problem Based Learning, keterampilan berpikir kritis, hasil
belajar
Semnas FMIPA Undiksha 2016
33
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Model
Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA
Pradnyandari. N.W.I 1*, Arnyana. I. B. P2, & Setiawan, I.G.A.N3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected].
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran biologi berbasis model
pembelajaran sains teknologi dan masyarakat yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif
untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Jenis penelitian ini termasuk
penelitian pengembangan. Untuk menguji efektivitas modul menggunakan rancangan penelitian
Pre-experimental dengan desain penelitian One-group pretest-posttest design. Pengembangan
modul pembelajaran menggunakan model 4-D menurut Tiagarajan dkk meliputi : 1) define; 2)
design; 3) develop; dan 4) disseminate. Dalam penelitian ini hanya dilakukan 3 tahapan yaitu
define, design, dan develop, sedangkan tahap disseminate tidak dilakukan karena keterbatasan
waktu. Hasil penelitian yang diperoleh produk yang dikembangkan telah memenuhi syarat
validitas dengan skor rata-rata 4,23 dengan kategori sangat valid. Produk yang dikembangkan
telah memenuhi syarat kepraktisan dengan skor rata-rata keterlaksanaan modul pembelajaran
dari empat kali pertemuan sebesar 4,25 dengan kategori sangat praktis, respon guru terhadap
keterlaksanaan modul pembelajaran yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 4,4 yang
termasuk dalam kategori sangat praktis, dan skor rata-rata respon siswa terhadap keterlaksanaan
modul pembelajaran yang dikembangkan adalah 4,08 berada pada kategori praktis. Produk yang
dikembangkan telah memenuhi syarat efektivitas untuk meningkatkan keterampilan berpikir
kritis dengan nilai rata-rata tes keterampilan berpikir kritis 85,92 dengan kriteria tuntas dan hasil
uji t memperoleh p value < 0,05 menunjukkan modul dapat meningkatkan keterampilan berpikir
kritis secara signifikan. Dengan demikian modul pembelajaran yang dikembangkan dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dari segi validitas, kepraktisan dan efektivitas.
Kata-kata Kunci : modul pembelajaran, sains teknologi dan masyarakat, keterampilan berpikir kritis
Semnas FMIPA Undiksha 2016
34
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Efektivitas Modul Konsep Asam Basa
Berorientasi Keterampilan Generik Sains
I Nyoman Sudyana1* & Deklin Frantius2
Program Studi Pendidikan Kimiam Universitas Palangka Raya, Palangka Raya 1*, 2,
Jl. Yos Sudarso, Kalimantan Tengah
Email : [email protected]
Abstrak
Kemampuan kimia dasar mahasiswa Jurusan PMIPA FKIP Universitas Palangka Raya masih
rendah. Mempelajari kimia dasar memerlukan keterampilan konsistensi logika, inferensi logika,
hubungan sebab akibat, kerangka logika, pemahaman skala, pemodelan, maupun bahasa
simbolik.Keterampilan tersebut tercakup dalam komponen Keterampilan Generik Sains (KGS)
yang dikemas dalam bentuk modul dalam konsep asam-basa.Uji efektivitas modul yang
dihasilkan dilakukan di Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Palangka Raya. Model
penelitian yang digunakan adalah pra eksperimental dengan desain one group pretest-postest
only. Efektivitas modul ditinjau dari jumlah lulus,n-gain score,dan uji-t hasil belajar mahasiswa.
Jumlah mahasiswa yang lulus meningkat: dari 3,5% menjadi 95,3%; n-gain score: 0,58; dan ujit: 0,00. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa modul efektif digunakan sebagai
bahan ajar alternatif.
Kata-Kata Kunci: efektivitas modul, hasil belajar, keterampilan generik sains
Semnas FMIPA Undiksha 2016
35
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengembangan Media Pembelajaran Pure Cartoon Konsep
Stoikiometri Dikolaborasikan Dengan Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Dan Hasil Belajar Siswa
Fatma Al Hamid1* & Yance Manoppo2
Pendidikan Kimia, Universitas Pattimura, Ambon1*, 2
Email : [email protected]
Abstrak
Alasan yang mendasari penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa karena kurangnya
minat dan motivasi belajar terhadap konsep kimia terutama konsep yang abstrak dan banyak
hitungannya, salah satunya adalah stoikiometri, sehingga penelitian pengembangan ini bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa melalui pengembangkan media
pembelajaran pure cartoon konsep stoikiometri yang dikolaborasikan dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing. Tahap pertama penelitian adalah pengembangan perangkat
pembelajaran dan tahap kedua adalah ujicoba perangkat tersebut pada siswa kelas X SMA
Pertiwi (uji coba I dan II). Uji coba perangkat menggunakan One Group Pre-test and Post-test
Design. Instrumen penelitian yaitu validasi perangkat pembelajaran, pengamatan keterlaksanaan
pembelajaran dan aktivitas siswa, angket respon siswa dan tes hasil belajar kognitif produk dan
proses. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian adalah : 1. perangkat
pembelajaran yang dikembangkan berkategori baik dan reliabel, 2. RPP yang dibuat dapat
terlaksana dengan baik, 3. aktivitas siswa sangat positif dalam pembelajaran, 4. respon siswa
terhadap pembelajaran sangat positif, 5. hasil belajar kognitif produk dan proses siswa
menunjukkan ketuntasan KKM; hasil belajar afektif siswa berkategori baik, 6. peningkatan
keterampilan proses siswa berada pada kategori gain tinggi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa media yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil
belajar siswa.
Kata-kata Kunci:Pure cartoon, Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses, Hasil Belajar.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
36
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Uji Validasi Buku Panduan Pengelolaan Laboratorium Kimia
SMA Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Trisakti
I Gusti Lanang Wiratma
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha Singaraja Bali
Email : [email protected]
Abstrak
Telah dilakukan penelitian pengembangan buku panduan pengelolaan laboratorium kimia SMA
berbasis nilai-nilai kearifan lokal Trisakti masyarakat Bali. Salah satu nilai-nilai kearifan lokal
masyarakat Bali yang berhubungan dengan pengelolaan alam sehingga tercipta keseimbangan
dan keharmonisan adalah konsep Trisakti. Trisakti merupakan konsep pengaturan alam secara
seimbang antara kekuatan penciptaan atau pengadaan (utpti), pemeliharaan dan penggunaan
(stiti), serta pemusnahan (pralina) untuk hal-hal yang sudah tidak berguna. Penelitian diawali
dengan analisis pelaksanaan pengelolaan laboratorium kimia SMA yang ada saat ini. Studi ini
dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik analisis interpretatif. Temuan hasil penelitian
ini dipakai landasan untuk menyusun draft buku panduan laboratorium kimia SMA berbasis
kearifan lokal Trisakti. Draft buku panduan ini telah dilakukan uji validasi dengan melibatkan
dua orang ahli isi, satu orang praktisi, dan satu orang ahli bahasa. Metode penelitian menerapkan
prinsip penelitian dan pengembangan (research & develompent). Hasil validasi ahli materi dan
praktisi menyatakan bahwa buku panduan tergolong dalam kategori sangat baik dengan sedikit
perbaikan. Selain itu, hasil validasi ahli bahasa menyatakan bahwa secara umum buku panduan
tersebut sudah bagus dari sisi keterbacaan, namun ada sedikit revisi dalam kosa kata. Hasil
penelitian ini menghasilkan model panduan pengelolaan laboratorium kimia SMA berdasarkan
konsep Trisakti dalam bentuk buku.
Kata-kata Kunci: buku panduan, pengelolaan laboratorium kimia, kearifan lokal Trisakti.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
37
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Implementasi 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, Handle) Dalam
Manajemen Bahan dan Limbah Laboratorium Kimia Dasar
FMIPA Undiksha Sebagai Upaya Efesiensi dan Depolutans
I Dewa Putu Subamia
Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Mipa Undiksha, Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan kimia dan mengurangi
potensi timbulnya polutan (depolutansi) yang dihasilkan dari aktivitas di Laboratorium Kimia
Dasar FMIPA Undiksha menuju laboratorium yang efektif, efisien, serta berwawasan green
chemistry. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian tindakan (Action
Research) yaitu suatu proses yang dilalui oleh peneliti u n t u k m e n a n g a n i p e r m a s a l a h a n
( d i L a b o r a t o r i u m K i m i a D a s a r ) . Metode yang akan dilakukan adalah implementasi
3RH (Reduce, Reuse, Recycle, dan Handle) dalam manajeman bahan dan penanganan limbah
Laboratorium Kimia Dasar FMIPA Undiksha. Data yang dikumpulkan adalah berkaitan dengan
inventori bahan kimia, identifikasi jumlah pengunaan bahan kimia pada prosedur yang sudah
ada, serta jumlah kuantitas timbulan limbah laboratorium selama kurun waktu 1 (satu)
semester, dan data hasil penerapan metode 3RH. Dengan memakai data skunder dan data
primer yang diperoleh dilakukan analisis deskriptif komparatif implementasi 3 R H d a l a m
manajemen bahan kimia dan manajemen limbah laboratorium. Hasil penelitian ini adalah
penerapan metode 3RH ((Reduce, Reuse, Recycle, dan Handle) dapat menekan penggunaan
bahan-bahan kimia untuk keperluan praktikum di laboratorium Kimia Dasar hingga 60-95%
dan mengurangi timbulan polutan dari hasil aktivitas laboratorium kimia.
Kata-kata Kunci: depolutansi, efisiensi, manajemen bahan, 3RH
Semnas FMIPA Undiksha 2016
38
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Perancangan dan Validasi Tes Diagnostik
Model Mental Kimia Organik
I Wayan Suja
Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Ganesha
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat tes diagnostik model mental kimia
organik. Penelitian dilakukan melalui empat tahap, mengadopsi desain penelitian pengembangan
perangkat pembelajaran 4-D (define, design, develop, and disseminate). Kualitas perangkat tes
yang dihasilkan ditentukan berdasarkan validitas (teoritis dan empiris) serta reliabilitasnya.
Validasi oleh tim pakar menunjukkan nilai CVR seluruh butir soal tersebut = 1. Hasil uji coba
menunjukkan, butir-butir soal tersebut tergolong valid (rxy = 0,584 – 0,676) dan reliabilitasnya
tergolong sangat tinggi (r11 = 0,649). Data tersebut menunjukkan perangkat tes tersebut layak
digunakan untuk mengukur model mental mahasiswa tentang korelasi struktur dan sifat senyawa
organik.
Kata-kata Kunci: model mental, mahasiswa calon guru, struktur dan sifat.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
39
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran Kimia
Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI di SMA Negeri 1
Amlapura
I Made Ary Sudiatmika1, I Wayan Subagia2*, & I Wayan Muderawan3
Jurusan Pendidikan Kimia, UniversitasPendidikanGanesha1, 2*, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskirpsikandanmenjelaskan perbedaan hasil belajar kimia
antara kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL)
denganmultimedia dan tanpa multimedia. Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan materi
sistem koloid. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen semu dengan
rancangan The Macthing-Only Posttest-OnlyControl Group Design. Penelitian ini dilakukan di
SMA Negeri 1 Amlapura tahun ajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa
ranah kognitif . Data hasil belajar siswa dianalisis menggunakan uji statistik
independentsamplet-test.Hasiluji t-test menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,007, yang
artinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia antara kelompok siswa yang
menggunakan PBL dengan multimedia dantanpa multimedia. Siswa yang menggunakan PBL
dengan multimedia memilikihasilbelajar yang lebihbaikdibandingkantanpa multimedia dengan
rerata nilai posttest masing-masing kelas yaitu 81,54 dan 77,03.
Kata-kata Kunci:hasil belajar, multimedia, problem basedlearning (PBL).
Semnas FMIPA Undiksha 2016
40
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Profil Model Mental Siswa Tentang Korelasi Struktur Molekul
Terhadap Sifat Senyawa Organik
I Gusti Ngurah Bayu Sucitra1, I Wayan Muderawan2, & Frieda Nurlita3*
Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1, 2, 3*
Email : [email protected]
Abstrak
Pemahaman siswa SMA terkait dengan hubungan struktur molekul dengan sifat senyawa organik
sangat rendah. Sejauh ini, belum ada penelitian terkait dengan model mental siswa dalam
pembelajaran kimia di Bali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menjelaskan model mental siswa dalam memahami hubungan struktur
terhadap sifat senyawa organik. Subjek dalam penelitian ini adalah 74 orang siswa kelas XI IPA
di SMA Laboratorium Undiksha Singaraja pada tahun ajaran 2015/2016. Data dikumpulkan
melalui tes diagnostik model mental berbentuk pilihan ganda dua tingkat, yang terdiri atas bagian
isi dan bagian alasan. Analisis data dilakukan secara deskriptif interpretatif dengan
mengelompokkan jawaban siswa berdasarkan kemiripannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
model mental siswa dalam memahami hubungan struktur terhadap sifat senyawa organik adalah
1,35% model mental ilmiah (Scientifically Correct, SC) dan 98,65% model mental alternatif, yang
terdiri atas 5,53% model mental tipe NR (No Response); 42,57% tipe SM (Specific
Misconception); dan 50,54% tipe PC (Particially Correct). Secara umum, siswa belum dapat
memahami hubungan struktur terhadap sifat senyawa organik yang mencakup representasi ketiga
level kimia berserta interkoneksinya. Hal ini diperkuat dengan rerata hasil belajar siswa hanya
mencapai 21,47 dari skala 100.
Kata-kata Kunci: model mental, tes diagnostik, struktur molekul, senyawa organik
Semnas FMIPA Undiksha 2016
41
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Studi Komparasi Model Inkuiri Terbimbing dan Model 5M
Terhadap Aktivitas dan Penguasaan Konsep Kimia Siswa SMA
Pada Pokok Bahasan Asam Basa
I Made Wirahadi Kusuma1*, I Wayan Redhana2, & I Nyoman Tika3
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis perbedaan penguasaan konsep kimia antara
siswa yang belajar dengan mengikuti model inkuiri terbimbing dan model 5M. (2)
mendeskripsikan aktivitas siswa yang belajar dengan mengikuti model inkuiri terbimbing dan
model 5M. Penelitian dilaksanakan di SMA N 1 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016 dengan
populasi siswa kelas XI MIA yang berjumlah 304 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa
kelas XI MIA 5 sebagai kelompok eksperimen, serta kelas XI MIA 7 sebagai kelas kontrol.
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan nonequivalent pre-tes post-test
only control group design. Instrumen pengambilan data berupa tes penguasaan konsep kimia
siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANAKOVA. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) terdapat perbedaan penguasaan konsep kimia antara siswa yang belajar dengan
mengikuti model inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan mengikuti model 5M. (2)
aktivitas siswa yang belajar dengan mengikuti model inkuiri terbimbing lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang belajar dengan mengikuti model 5M.
Kata-kata Kunci: Model inkuiri terbimbing, Model 5M, Penguasaan konsep kimia siswa.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
42
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Hubungan Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar dengan
Hasil Belajar Kimia di SMA N 1 Sawan Tahun Pelajaran
20152/016
Nyoman Ayu Amardini1*, I Wayan Subagia2, & I Nyoman Tika3
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1, 2, 3*
Email : [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) hubungan
kecerdasan emosional dengan hasil belajar kimia; (2) hubungan motivasi belajar dengan hasil
belajar kimia; dan (3) hubungan kecerdasan emosional dan motivasi belajar dengan hasil belajar
kimia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan dilaksanakan di SMA N 1 Sawan
tahun pelajaran 2015/2016 dengan populasi penelitian siswa kelas XI IPA yang berjumlah 82
orang. Jenis penelitian ini adalah korelasi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
Terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar kimia
dengan koefesien korelasi sebesar 0,672. (2)Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi
belajar dengan hasil belajar kimia dengan koefesien korelasi sebesar 0,758. (3)Terdapat
hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan motivasi belajar dengan hasil belajar
kimia berkolerasi sebesar 0.802. Hubungan kecerdasan emosional dan motivasi belajar
berpengaruh 64.3% dengan hasil belajar kimia, 35.7% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang tidak diteliti. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sangat banyak seperti
fasilitas, kemandirian, perhatian, minat dan bakat. Kecerdasan emosional dan motivasi belajar
adalah dua faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, diantara faktor-faktor yang lainnya.
Kata-kata Kunci : hasil belajar, kecerdasan emosional, motivasi belajar
Semnas FMIPA Undiksha 2016
43
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Blended Learning dan Gaya Belajar Terhadap Hasil
Belajar Kimia SMA pada Topik Stoikiometri
I Made Kirna
Dosen Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNDIKSHA, Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Perangkat pembelajaran berupa konten online yang didesain untuk mendukung pembelajaran
kimia menggunakan pendekatan sainstifiks telah dikembangkan. Penelitian kuasi eksperimen
ini bertujuan untuk menjelaskan efektivitas Blended Learning (BL) menggunakan konten online
yang dikembangkan dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMA pada topik stoikiometri
dilihat dari dua dimensi gaya belajar, yaitu verbal-visual dan aktif-reflektif. Penelitian
dilaksanakan di kelas X SMAN 4 Singaraja pada tahun 2016. Dua kelas dipilih berdasarkan
kesetaraan skor prates yang melibatkan total siswa sebanyak 52 orang (25 laki-laki dan 27
perempuan). Siswa kelompok eksperimen diberikan pembelajaran menggunakan model
discovery learning secara BL, sedangkan kelompok kontrol diberikan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran discovery learning secara tatap muka. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) model discovery learning yang disampaikan secara BL lebih unggul
dalam meningkatkan hasil belajar, (2) tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa
dilihat dari gaya belajar verbal-visual maupun dilihat dari gaya belajar aktif-reflektif, dan (3)
tidak ada pengaruh interaktif strategi penyampaian model discovery learning dan gaya belajar
verbal-visual terhadap hasil belajar. BL menggunakan konten online yang dikembangkan
efektif dalam meningkatkan hasil belajar kimia dan adaptif bagi siswa yang memiliki gaya
belajar verbal-visual maupun aktif-reflektif.
Kata-kata Kunci: blended learning, discovery learning, gaya belajar, pembelajaran kimia
Semnas FMIPA Undiksha 2016
44
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Perubahan Paradigma Penilaian Hasil Belajar Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Pembelajaran Sains
I Wayan Subagia
Dosen Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Ganesha
Email : [email protected]
Abstrak
Penilaian hasil belajar merupakan salah satu simpul vital pendidikan dan pembelajaran yang
berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran sains. Mutu penilaian hasil belajar sains yang
rendah disebabkan oleh mutu pembelajaran sains yang rendah. Peningkatan mutu pembelajaran
sains dapat dilakukan dengan mengubah paradigma penilaian hasil belajar. Makalah ini
bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perubahan paradigma penilaian hasil belajar
sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran sains. Metode yang digunakan untuk membedah
persoalan tersebut adalah metode refleksi pengalaman empiris pelaksanaan penilaian dalam
pembelajaran sains saat ini dan interpretasi teoretis hakikat sains dan pembelajarannya. Hasil
kajian ini merekomendasikan perubahan paradigma penilaian hasil belajar sains yang terdiri
atas: penilaian hasil belajar sains secara komprehensif, otentik, dan berkelanjutan. Penilaian
komprehensif adalah penilaian hasil belajar sains yang lengkap sesuai dengan hakikat sains dan
ranah penilaian hasil belajar. Penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan sesuai dengah
kegiatan pembelajaran yang dilakukan, misalnya penilaian sikap dan keterampilan saat
pelaksanaan pembelajaran, penilaian penguasaan materi pelajaran dan produk hasil belajar
lainnya setelah kegiatan pembelajaran. Penilaian berkelanjutan adalah penilaian yang dilakukan
secara terus-menerus selama pembelajaran berlangsung.
Kata-kata Kunci: paradigma, penilaian hasil belajar, pembelajaran, sains
Semnas FMIPA Undiksha 2016
45
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Kelas dan Kualitas
Interaksi Kelas Melalui Pelaksanaan Lesson Study
I Nengah Gunada1*, Ketut Suma2, & Ni Made Pujani3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: 1) kualitas pelaksanaan lesson study; 2) peningkatan
kemampuan pengelolaan kelas guru IPA dan kualitas interaksi kelas. Subjek penelitian ini
adalah 2 guru IPA dan satu buah kelas VIII di SMP Negeri 6 Singaraja tahun pelajaran
2015/2016. Objek penelitian adalah kemampuan pengelolaan kelas, kualitas interaksi kelas, dan
kualitas lesson study. Jenis penelitian ini adalah case study dengan analisis deskriftif kualitatif.
Kualitas lesson study, diperoleh melalui observasi plan, do, dan see. Kemampuan pengelolaan
kelas (KPK) dan kualitas interaksi kelas (KIK) diperoleh dengan angket, observasi, dan
wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kualitas pelaksanaan lesson study sangat baik. 2)
Terdapat peningkatan kemampuan pengelolaan kelas guru IPA dan kualitas interaksi kelas di
SMP Negeri 6 Singaraja sebelum dan setelah lesson study.
Kata-kata Kunci: Interaksi Kelas, Lesson Study, Pengelolaan Kelas.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
46
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Peningkatan Self Efficacy Guru dan Kualitas Pembelajaran IPA
Melalui Pelaksanaan Lesson Study
I Made Ardi Bayu Saputra1*, Ketut Suma2, & Ni Made Pujani3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kualitas pelaksanaan lesson study, (2)
peningkatan self efficacy guru, dan (3) peningkatan kualitas pembelajaran IPA. Penelitian ini
merupakan penelitian dengan pendekatan studi kasus. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru IPA SMP Negeri 4 Singaraja yang
berjumlah 4 orang. Objek Penelitian ini adalah kualitas pelaksanaan lesson study, self efficacy
guru, dan kualitas pembelajaran IPA. Data dikumpulkan dengan kuesioner, observasi, dan
wawancara. Triangulasi dilakukan untuk keabsahan dan keajegan data. Hasil penelitian
menunjukkan (1) kualitas pelaksanaan lesson study di SMP Negeri 4 Singaraja berkualifikasi
sangat baik, (2) self efficacy guru IPA mengalami peningkatan dari sebelum lesson study dengan
nilai rata-rata 65,26 yang berada pada kualifikasi cukup dan setelah lesson study dengan nilai
rata-rata 85,15 yang berada pada kualifikasi sangat baik (nilai gain 0,60), dan (3) kualitas
pembelajaran IPA mengalami peningkatan dari sebelum lesson study dengan nilai rata-rata
57,55 dan setelah pelaksanaan lesson study yaitu sebesar 82,55 setelah lesson study (nilai gain
0,58).
Kata-kata Kunci: Kualitas pembelajaran, Lesson Study, self efficacy guru
Semnas FMIPA Undiksha 2016
47
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Model Pembelajaran Experiential terhadap Hasil
Belajar Pada Pembelajaran IPA di SMP Negeri 11 Denpasar
Rikardus Herak1*, Ida Bagus Putu Arnyana2, & I Wayan Subagia3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil belajar aspek
pengetahuan dan keterampilan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran
experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. Penelitian ini
merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan Pretest Posttest Non-equivalent Control Group
Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Denpasar tahun
pelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil random sampling, terpilih kelas VIII F sebagai kelas
eksperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
dengan analisis deskriptif dan analisis multivariat. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1)
terdapat perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan dan keterampilan antara siswa yang belajar
dengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran
langsung; 2) terdapat perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan antara siswa yang belajar
dengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran
langsung; 3) terdapat perbedaan hasil belajar aspek keterampilan antara siswa yang belajar
dengan model pembelajaran experiential dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran
langsung.
Kata-kata Kunci: Model Pembelajaran experiential, hasil belajar, pengetahuan, keterampilan
Semnas FMIPA Undiksha 2016
48
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Pembuatan Participatory Video Berbasis Lanskap
Budaya Subak Melalui Model Pembelajaran Salingtemas
Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Ditinjau Dari Kemampuan
Kerjasama
ThaliaPrasetya1*, Ni PutuRistiati2, & I Wayan Subagia3
Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email :[email protected],
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil
belajar antara siswa yang membuat participatory video (PV) berbasis lanskap budaya subak
melalui model pembelajaran salingtemas (sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) dengan
siswa yang tanpa membuat PV berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran
saling temas serta mendeskripsikan dan menjelaskan pengaruh interaksi antara model
pembelajaran dan kemauan kerjasama terhadap hasil belajar siswa. Data dianalisis dengan uji
analisis varians (ANAVA) dan dilanjutkan uji Scheffe jika ditemukan pengaruh interaksi. Dari
analisis data, diperoleh nilaiFtabel atau 40,934 > 3,924 yang menunjukkan adanya perbedaan hasil
belajar antara siswa membuat PV berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran
salingtemas dengansiswa yang tanpa membuat PV berbasis lanskap budaya subak melalui model
pembelajaran saling temas dan hasil uji juga menunjukkan adanya pengaruh pembuatan PV
berbasis lanskap budaya subak melalui model pembelajaran salingtemas dan kemauan
kerjasama terhadap hasil belajar siswa dengan diperkuat nilai Ftabel atau 13,154 > 3,924. Dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembuatan PV berbasis lanskap budaya subak dapat
meningkatkan hasil belajar serta membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Kata-kata kunci: participatory video, subak, salingtemas, hasilbelajar
Semnas FMIPA Undiksha 2016
49
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Model Self-Regulated Learning terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah dan Self-Efficacy Siswa
I Kadek Yudi Wihardi Marditha1*, Ketut Suma2, & A. A. I. A. Rai Sudiatmika3
Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email :[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan
self-efficacy antara kelompok siswa yang belajar menggunakan model self-regulated learning
dan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung (direct
instruction), untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok
siswa yang belajar menggunakan model self-regulated learning dan kelompok siswa yang
belajar menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) dan untuk menganalisis
perbedaan self-efficacy antara kelompok siswa yang belajar menggunakan model self-regulated
learning dan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung (direct
instruction). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasi eksperiment)
dengan desain pretest-posttest nonequivalent control group design. Variabel terikat dalam
penelitian ini yaitu kemampuan pemecahan masalah dan self-efficacy sedangkan variabel bebas
dengan dua level yaitu model self-regulated learning dan model pembelajaran langsung (direct
instruction). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1
Sukawati Tahun Ajaran 2015/2016 dengan jumlah 376 siswa. Sampel ditentukan dengan teknik
group random sampling sehingga diperoleh 40 siswa sebagai kelas kelas eksperimen dan kelas
40 siswa sebagai kelas kontrol. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes kemampuan
pemecahan masalah dan kuisioner self-efficacy. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan
analisis MANOVA. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu 1) terdapat perbedaan kemampuan
pemecahan masalah dan self-efficacy siswa antara yang belajar dengan model self-regulated
learning dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung (F = 24,495; p<0,05);
2) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok model self-regulated
learning dan kelompok model pembelajaran langsung (F = 33,236; p<0,05); 3) terdapat
perbedaan self-efficacy antara kelompok model self-regulated learning dan kelompok model
pembelajaran langsung (F = 23,739; p<0,05). Berdasarkan uji LSD diperoleh kemampuan
pemecahan masalah dan self-efficacy yang dicapai oleh siswa yang belajar dengan menggunakan
model self-regulated learning lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan
menggunakan pembelajaran langsung.
Kata-kata Kunci: model self-regulated learning, kemampuan pemecahan masalah, self-efficacy
Semnas FMIPA Undiksha 2016
50
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Model
Pembelajaran Langsung Terhadap Kemampuan Berpikir
Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa
Ni Made Putri Ariasih 1* , Ida Bagus Putu Arnyana 2 , & I Wayan Sadia 3
Program Studi Pendidikan IPA Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email :[email protected]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif dan
kinerja ilmiah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis proyek dengan
siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung pada siswa kelas XII IPA SMA
Negeri 8 Denpasar secara terpisah maupun simultan. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua siswa kelas XII IPA SMA Negeri 8 Denpasar yang berjumlah 240 orang
yang tersebar dalam enam kelas pararel. Karena semua kelas memiliki kemampuan awal
yang relatif sama maka pemilihan sampel bisa dilakukan dengan teknik random
sampling. Data dikumpulkan dengan tes dan dianalisis dengan MANOVA. Hasil
analisis menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif dan
kinerja ilmiah siswa antara yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
berbasis proyek dan langsung pada siswa kelas XII IPA SMA Negeri 8 Denpasar
dengan F-Wilks' Lambda = 18,362: dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05;
(2) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa antara yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek dan langsung pada siswa
kelas XII IPA SMA Negeri 8 Denpasar dengan F hitung = 11,569: dengan nilai
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, dan (3) terdapat perbedaan kinerja ilmiah siswa
antara yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek dan
langsung pada siswa kelas XII IPA SMA Negeri 8 Denpasar dengan F hitung = 32,088:
dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan pada temuan-temuan
tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dan
model pembelajaran langsung berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif dan
kinerja ilmiah siswa.
Kata-kata Kunci: Model pembelajaran berbasis proyek, model pembelajaran langsung, berpikir kreatif
dan kinerja ilmiah
Semnas FMIPA Undiksha 2016
51
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning
Cycle 5E Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses dan
Pemahaman Konsep IPA
Ni Kadek Pujiastuti
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini merupakan pengembangan lembar kerja siswa berbasis learning cycle 5E
dilakukan sebagai upaya mengatasi permasalahan khususnya media pembelajaran sebagai salah
satu alat pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran yang digunakan belum
mengimplementasikan model pembelajaran inovatif dalam proses pembelajaran sehingga
berdampak kurang optimalnya pada ketrampilan proses siswa dan pemahaman konsep IPA
siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lembar kerja siswa sebagai media
pembelajaran berupa LKS siswa dan LKS pegangan guru pada materi getaran dan gelombang
bunyi yang memenuhi criteria valid, praktis, dan efektif. Dengan menggunakan lembar kerja
siswa berbasis learning cycle 5E maka ketrampilan proses dan pemahaman konsep IPA siswa
mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Pengembangan lembar kerja siswa ini
menggunakan model 4-D yang terdiri dari 4 tahap utama yaitu: define, design, develop, dan
disseminate. Pengembangan lembar kerja siswa hanya dilakukan pada tahap develop. Metode
penelitian dilakukan dengan analisis deskriptif dengan menggunakan parameter validitas LKS,
kepraktisan LKS, dan analisis uji-t untuk aspek keefektifan LKS. Hasil penelitian ini diperoleh
bahwa: 1) validitas LKS 3,70 termasuk katagori valid. 2) nilai kepraktisan: keterlaksanaan LKS
3,53, respon guru 3,70, respon siswa 3,72 dengan katagori sangat praktis, 3) kefektifan LKS
dengan nilai ketrampilan proses dari kelima aspek yang diteliti diperoleh skor 84,8 dengan
katagori baik dan nilai pemahaman konsep IPA siswa diperoleh skor rata-rata 81,50, simpangan
baku 4,68 dan nilai uji-t adalah 12,84 dengan katagori paham. Berdasarkan temuan hasil
penelitian dapat disimpulkan lembar kerja siswa memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif
dalam meningkatkan ketrampilan proses dan pemahaman konsep IPA siswa, sehingga dapat
digunakan dalam lingkup yang lebih luas.
Kata-kata Kunci: Lembar Kerja Siswa (LKS), model pembelajaran learning cycle 5E, ketrampilan proses,
pemahaman konsep IPA
Semnas FMIPA Undiksha 2016
52
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Komparasi Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Literasi
Sains dan Konsep Diri Siswa
Putra, I K. A. E1*, Sadia, I W2, & Sudiatmika, A. A. I. A. R3
Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis perbedaan literasi sains dan konsep diri siswa
antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing, model pembelajaran
inkuiri bebas, dan model pembelajaran langsung, (2) menganalisis perbedaan literasi sains
antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing, model pembelajaran
inkuiri bebas, dan model pembelajaran langsung,dan (3) menganalisis perbedaan konsep diri
siswa antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri terbimbing, model pembelajaran
inkuiri bebas, dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan eksperimen semu
dengan rancangan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini
adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Kintamani Tahun pelajaran 2015/2016 (n = 280),
dengan sampel sebanyak 105 siswa yang terbagi kedalam tiga kelas. Pemilihan sampel
berdasarkan teknik simple random sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan hasil sebagai
berikut. (1) terdapat perbedaan literasi sains dan konsep diri siswa antara kelompok siswa yang
yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa yang belajar dengan model
pembelajaran inkuiri bebas, dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung
(F=7,169; p<0,05). (2) ) terdapat perbedaan literasi sains antara kelompok siswa yang yang
belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa yang belajar dengan model
pembelajaran inkuiri bebas, dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung
(F=10,006; p<0,05). (3) ) terdapat perbedaan konsep diri siswa antara kelompok siswa yang
yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa yang belajar dengan model
pembelajaran inkuiri bebas, dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung
(F=11,975; p<0,05). Berdasarkan uji LSD yang dilakukan, diperoleh bahwa literasi sains dan
konsep diri siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik
dibandingkan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri bebas dan
model pembelajaran langsung.
Kata-kata Kunci: inkuri terbimbing, inkuiri bebas, konsep diri, literasi sains
Semnas FMIPA Undiksha 2016
53
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains
Siswa
I Gusti Ayu Putu Adi Laksmidewi1*, Ketut Suma2 & I Wayan Suastra3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2, 3.
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pada keterampilan berpikir kritis dan
keterampilan proses sains siswa antara siswa yang diajar dengan menggunakan model problem
based learning dan model pembelajaran direct instruction. Penelitian ini adalah quasi
experimental research yang digunakan posttest only control group desain. Populasi adalah
siswa kelas VIII dari SMPN 1 Kediri. Secara total, ada 410 siswa sebagai populasi, sedangkan
sampel adalah 60 siswa. Data dianalisis secara deskriptif dan analisis MANOVA dengan
menggunakan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (LSD). Nilai yang signifikan adalah 0,05. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) ada model berpengaruh signifikan keterampilan berpikir
kritis dan keterampilan proses sains siswa bersama-sama (F = 1.498, p <0,05). Artinya,
kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses fisika bersama-sama menunjukkan
perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran. (2) Pengaruh model pada keterampilan
berpikir kritis siswa (F = 5,831, p <0,05). Artinya, kemampuan berpikir kritis menunjukkan
perbedaan yang signifikan antara dua model. Dan LSD di 7.62, nilai signifikan kurang dari 0,05,
yang menunjukkan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis yang berbeda secara signifikan
antara model. (3) Pengaruh model keterampilan proses sains siswa (F = 192,579, p <0,05).
Artinya, keterampilan proses sains menunjukkan perbedaan yang signifikan antara dua model.
Dan LSD di 2,36, nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, yang menunjukkan nilai rata-rata
keterampilan proses sains yang berbeda secara signifikan antara model.
Kata-kata Kunci: model problem based learning, keterampilan berpikir kritis, keterampilan proses sains
Semnas FMIPA Undiksha 2016
54
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Model Siklus Belajar 7E Terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis Dan Keterampilan Proses Sains Siswa
Putu Ayu Wulandari1*,.I Wayan Sadia2, & Ketut Suma3
Program Studi, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Ganesha1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis 1) perbedaan keterampilan berpikir kritis dan
keterampilan proses antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus 7E dan model
pembelajaran langsung, 2) perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yang
belajar dengan model siklus 7E dan model pembelajaran langsung, 3) perbedaan keterampilan
proses antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus 7E dan model pembelajaran
langsung. Penelitian ini tergolong eksperimen semu dengan rancangan posttest only control
group design. Populasi adalah siswa kelas VIII SMPN 3 Ubud yang terdiri dari 231 siswa,
sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 66 siswa. Data dianalisis secara deskriptif dan
menggunakan analisis MANOVA dengan menggunakan uji lanjut LSD dengan taraf signifikansi
0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis
dan keterampilan proses siswa yang belajar dengan model siklus 7E dan model pembelajaran
langsung (F = 1140,458b, p <0,05), (2) tidak terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis
siswa yang belajar dengan siklus 7E dan model pembelajaran langsung (F = 4,067, p <0,05)
karena setelah dilakukan uji lanjut nilai LSD lebih besar dari ∆µ ( 7,66468 > 6,768 ), (3)
terdapat perbedaan keterampilan proses siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E dan
model pembelajaran langsung (F = 268,910, p <0,05), perbedaan skor rata-rata keterampilan
proses sains antara model siklus belajar 7E dan model pembelajaran direct instruction adalah
∆µ = [µ(MSB7E)-µ(MPDI)] = 17,021. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Skor ∆µ
lebih besar dari batas penolakan LSD sebesar 2,270519.].
Kata-kata kunci: model siklus belajar 7E, keterampilan berpikir kritis, keterampilan proses sains.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
55
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa
N. Ramadiyanti1*, I. W. Muderawan2, & I. W. Tika3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan:(1) perbedaan keterampilan berpikir
kritis dan prestasi belajar antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran
berbasis proyek dan model pembelajaran langsung, (2) perbedaan ketrampilan berpikir kritis
antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model
pembelajaran langsung, (3) perbedaan prestasi belajar antara kelompok siswa yang belajar
dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini
menggunakan rancangan post-test only control group design. Data dikumpulkan dengan tes
keterampilan berpikir kritis dan tes prestasi belajar. Data yang diperoleh dianalisis secara
statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat
perbedaan ketrampilan berpikir kritis dan prestasi belajar, antara kelompok siswa yang belajar
dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsun (F=59,161;
p<0,05),(2) terdapat perbedaan ketrampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yang belajar
dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung (F=15,100;
p<0,05), (3) terdapat perbedaan prestasi belajar antara kelompok siswa yang belajar dengan
model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung (F= 67,849; p<0,05).
Kata-kata Kunci: pembelajaran berbasis proyek, keterampilan berpikir kritis, dan prestasi belajar
Semnas FMIPA Undiksha 2016
56
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengembangan LKS IPA Terintegrasi Siswa SMP Kelas VII
Dengan Tema Panas Bumi dan Lingkunganku
Kadek Ayu Sri Wahyuni
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja
Email : [email protected],
Abstrak
Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) merujuk pada pedoman kurikulum
tahun 2013 terdapat beberapa perubahan diantara adalah konsep pembelajarannya
dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science atau “IPA Terpadu” bukan sebagai
pendidikan disiplin ilmu. Tetapi faktanya memperlihatkan proses pembelajaran IPA di SMP
Negeri 12 Denpasar dilaksanakan belum terpadu, dengan alasan bahan ajar IPA Terpadu belum
ada. Selama ini bahan ajar yang digunakan belum mampu mengintegrasikan antara konsep dan
materinya pada siswa sehingga karena alasan tersebut diduga masih banyak ditemukan hasil
belajar siswa yang masih kurang dari KKM yaitu 75. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menentukan niali validitas, kepraktisan, dan keefektivan dari LKS IPA terintegrasi yang teah
dikembangkan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan. Model
pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model 4D yang telah dimodifikasi
menjadi 3D, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan
(development). Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah lembar validitas, angket repon guru dan siswa, serta lembar tes pemahaman konsep.
Tehnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis validitas, analisis kepraktisan,
dan analisis keefektivan. Hasil uji validitas, kepraktisan, dan efektivitas LKS dianalisis secara
kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai validitas LKS
IPA terintegrasi adalah 3,59 dengan kategori sangat valid, (2) kepraktisan IPA terintegrasi dapat
dilihat dari nilai rata-rata respon guru terhadap LKS IPA terintegrasi adalah 3,67 dengan
kategori sangat praktis, serta nilai rata-rata respon siswa terhadap LKS IPA terintegrasi sebesar
3,32 dengan kategori praktis, dan (3) keefektivan IPA terintegrasi dapat dilihat dari nilai
pemahaman konsep siswa berada dalam kategori sangat baik dengan persentase 89,47% siswa
mampu menguasai materi dengan sangat baik. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan
bahwa LKS IPA terintegrasi memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif sehingga dapat
diimplemantasikan di sekolah.
Kata-kata Kunci : LKS, IPA terintegrasi, panas bumi dan lingkunganku
Semnas FMIPA Undiksha 2016
57
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek dalam
Komunitas Science Club untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa SMP
Made Krisna Wisesa Yuda1*, I Wayan Sadia2, & I Wayan Suastra3
Program Studi Pendidikan IPA. Program Pascasarjana. Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email :[email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada setiap sekolah tidak
terdapat pedoman untuk mengelola kelas. Kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler sering hanya
diisi dengan pembahasan soal-soal olimpiade sains. Siswa hanya memiliki prestasi aspek
pengetahuan, namun tidak terfasilitasi untuk psikomotor dan afektif. Kegiatan ilmiah tidak
terlihat dalam kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler sains. Peneliti menanggapi permasalahan
ini dengan mengembangkan modul pembelajaran berbasis proyek dalam komunitas science club
untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP. Jenis penelitian ini adalah
penelitian pengembangan untuk menghasilkan produk berupa modul pembelajaran berbasis
proyek dalam komunitas science club yang memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan
efektivitas. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII ekstrakurikuler sains di SMP
Negeri 1 Negara. Validitas modul diperoleh melalui penilaian oleh para ahli dan praktisi dengan
skor rata-rata 4,40. Tingkat kepraktisan modul diperoleh dari keterlaksanaan modul (skor ratarata 4,38 tergolong sangat praktis), respon guru (skor rata-rata 4,54 tergolong sangat praktis),
dan respon siswa (skor rata-rata 4,40 tergolong sangat praktis). Efektivitas modul diperoleh
dengan uji-t terhadap hasil pretest dan posttestdengan taraf signifikansi untuk seluruh pengujian
adalah 0,05. Hasil uji-t menunjukkan t = 16,67 dan t tabel 1,69. Nilai t > t tabel menunjukkan
modul pembelajaran ini efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP.
Hasil penelitian menunjukkan modul termasuk dalam kriteria valid dan sangat praktis. Hasil ujit menunjukkan nilai t hitung > t tabel . Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai
pretest dan posttest keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini menunjukkan modul memenuhi
kriteria efektivitas dan layak digunakan dalam pembelajaran.
Kata-kata Kunci: modul pembelajaran berbasis proyek, science club, keterampilan berpikir kritis.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
58
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Efektivitas Buku Teks Pelajaran IPA SMP Berbasis Argumen
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
I Wayan Redhana1* & Nyoman Diah Devi Bestari2
Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2
Email :[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan 1) perbedaan hasil belajar
siswa yang menggunakan buku teks pelajaran IPA kurikulum 2013 dan buku teks pelajaran IPA
SMP berbasis argumen. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan
nonequivalent pretest-postest control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas
VII di SMP Negeri 4 Singaraja yang terdiri atas 12 kelas. Sampel penelitian diambil dengan
teknik clusterrandom sampling. Sampling menghasilkan dua kelas kelas VII A1 dan kelas VII
A2.Kedua kelas ini diundi untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil
pengundian adalah kelas VII A1 sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas VII A2 sebagai
kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan buku teks pelajaran IPA SMP berbasis
argumen, sedangkan pada kelas kontrol diterapkan buku teks pelajaran IPA kurikulum 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajarsiswa kelas eksperimen berbeda
signifikan dengan skor rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol. Dari skor rata-rata hasil belajar
siswa tampak bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar siswa
kelas kontrol.
Kata-kata Kunci: argumen, buku teks pelajaran IPA, hasil belajar
Semnas FMIPA Undiksha 2016
59
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Dengan
Setting Inquiry Laboratorium Bermuatan Content Local Genius
Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan
Proses Sains Siswa SMP
K S. K. Wardani1*, I W. Sadia2, & I W. Suastra3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran IPA dengan setting model
pembelajaran inquiry laboratorium bermuatan content local genius yang valid, praktis, dan
efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses siswa. Pengembangan
perangkat pembelajaran mengacu pada model pengembangan 4-D yang terdiri dari define,
design, develop, dan disseminate. Tahap pengembangan hanya dilakukan sampai tahap develop.
Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar validasi, lembar observasi, angket, dan tes.
Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif terhadap validitas dan kepraktisan
perangkat pembelajaran. Efektivitas perangkat pembelajaran dilakukan dengan one group
pretest posttest design. Efektivitas perangkat pembelajaran dianalisis dengan uji t pihak kanan.
Hasil penelitian menunjukan (1) perangkat pembelajaran dinyatakan sangat valid dengan skor
rata-rata 3,82, (2) perangkat pembelajaran dinyatakan sangat praktis dengan skor rata-rata 3,71,
(3) perangkat pembelajaran dinyatakan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep sains
dengan thitung sebesar 17,45 (thitung > ttabel), dengan gain score sebesar 0,61 dan perangkat
pembelajaran dinyatakan efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains dengan thitung
sebesar 16,75 (thitung > ttabel), dengan gain score sebesar 0,35. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran IPA dengan setting model pembelajaran inquiry
laboratorium bermuatan content local genius telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif
untuk meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa.
Kata-kata Kunci: inquiry laboratorium, content local genius, pemahaman konsep, keterampilan proses
Semnas FMIPA Undiksha 2016
60
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Peningkatan Pedagogical Content Knowledge dan Kualitas
Pembelajaran IPA Melalui Pelaksanaan Lesson Study
K. D. H. Gunawan1*, I W. Sadia2, & I K. Suma3
Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: 1) kualitas pelaksanaan lesson study, 2) peningkatan
pengetahuan pedagogical content knowledge guru IPA antara sebelum dan sesudah pelaksanaan
lesson study, dan 3) peningkatan kualitas pembelajaran IPA antara sebelum dan sesudah
pelaksanaan lesson study. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus yang dianalisis secara
deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru IPA SMP Negeri 1 Singaraja yang
berjumlah 3 orang. Objek Penelitian ini adalah pengetahuan PCK guru IPA dan kualitas
pembelajaran IPA. Data dikumpulkan dengan observasi, tes, dan wawancara. Hasil penelitian
menunjukkan: 1) kualitas lesson study berada pada kualifikasi sangat baik; 2) terjadi
peningkatan pengetahuan PCK guru IPA antara sebelum dan sesudah pelaksanaan lesson study;
3) terjadi peningkatan kualitas pembelajaran guru IPA antara sebelum dan sesudah pelaksanaan
lesson study.
Kata-kata Kunci: kualitas pembelajaran, lesson study, pedagogical content knowledge (PCK)
Semnas FMIPA Undiksha 2016
61
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Head Together (NHT) dengan Think Pair Share (TPS) dalam
Pembelajaran Biologi Terhadap Pemahaman Konsep dan
Efikasi Diri Siswa SMA
Ayu Sri Widyantini1*, Ni Putu Ristiati2, & I Gusti Agung Nyoman Setiawan3
Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan pemahamaman konsep dan efikasi
diri siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang
belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, (2) perbedaan pemahaman konsep
yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, (3) perbedaan efikasi diri siswa yang belajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS. Jenis penelitian ini termasuk kuasi eksperimen dengan
rancangan penelitian pretest posttest control group design. Sampel penelitian ini adalah semua
siswa kelas X3 dan X5 SMA N 1 Sukawati tahun ajaran 2015/2016. Pengambilan kelas
penelitian berdasarkan teknik simple group random sampling. Data yang diperoleh dianalisis
dengan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Hasil analis menyatakan sebagai berikut:
(1) terdapat perbedaan pemahaman konsep dan efikasi diri siswa antara siswa yang belajar
dengan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model
pemebelajaran kooperatif tipe TPS (F=3,830; p<0,05), (2) terdapat perbedaan pemahaman
konsep dan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan
siswa yang belajar dengan model pemebelajaran kooperatif tipe TPS (F=4,437; p<0,05), (3)
terdapat perbedaan efikasi diri siswa antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran
Kooperatif tipe NHT dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS (F=4,942; p<0,05)
Kata-kata Kunci: model pembelajaran kooperatif tipe NHT, model pembelajaran kooperatif tipe TPS,
pemahaman konsep, efikasi diri
Semnas FMIPA Undiksha 2016
62
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap
Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa SMA
Surayanah1*, I W. Sadia2, I W. Suastra3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan proses sains dan
kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar dengan model PBL dan
model pembelajaran konvensional. Penelitian ini tergolong eksperimen semu pada siswa kelas X
SMA N 1 Seririt tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil uji kesetaraan kelas, digunakan
rancangan eksperimen post test only control group design untuk dua kelompok sampel. Data
yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan MANOVA. Hasil penelitian
menunjukkan: (1) terdapat perbedaan keterampilan proses sains dan kemampuan pemecahan
masalah antara kelompok siswa yang belajar dengan model problem based learning dan model
pembelajaran konvensional (F=70,253;p<0,05), (2) terdapat perbedaan keterampilan proses
sains antara kelompok siswa yang belajar dengan model problem based learning dan model
pembelajaran konvensional (F=102,174;p<0,05), (3) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan
masalah antara kelompok siswa yang belajar dengan model problem based learning dan model
pembelajaran konvensional (F=31,00;p<0,05). Uji lebih lanjut dengan LSD menunjukkan bahwa
keterampilan proses sains dan kemampuan pemecahan masalah pada kelompok siswa dengan
model problem based learning lebih baik dari pada kelompok siswa dengan model pembelajaran
konvensional (>LSD).
Kata-kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah, keterampilan proses sains, model pembelajaran
konvensional, dan model problem based learning.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
63
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengembangan Perangkat Penilaian Portofolio Untuk
Mengukur Keterampilan Proses IPA Siswa SMP
Dewanti, B. A1*, Suastra, I. W2, & Sudiatmika, A. A. I. A. R3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat penilaian portofolio yang layak dan
efektif dalam mengukur keterampilan proses IPA siswa SMP. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian R & D yang dirancang dengan model pengembangan 4D. Dalam menguji efektifitas
perangkat yang dikembangkan, penelitian menggunakan desain one group pre-test post-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perangkat penilaian portofolio keterampilan proses
IPA memenuhi kategori valid (dengan nilai rata-rata kevalidan 2,88 berdasarkan uji validasi
ahli) dan seluruh butir pada tiap instrumen valid karena memiliki nilai r hitung>r tabel
(berdasarkan uji validasi konstruk), (2) perangkat penilaian portofolio keterampilan proses IPA
memenuhi kategori praktis (dengan nilai rata-rata kepraktisan 2,88) yang artinya perangkat
penilaian tersebut mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, (3) terdapat perbedaan nilai
keterampilan proses IPA siswa saat sebelum dan sesudah diukur menggunakan perangkat
penilaian portofolio (nilai Sig (2-tailed) 0,00 < 0,05). Berdasarkan temuan tersebut dapat
disimpulkan bahwa perangkat penilaian portofolio yang digunakan untuk mengukur
keterampilan proses IPA siswa SMP telah layak dan efektif digunakan dalam kegiatan
pembelajaran IPA.
Kata-kata Kunci: penilaian, portofolio, keterampilan proses IPA
Semnas FMIPA Undiksha 2016
64
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Komparasi Model Siklus Belajar 5E dan Model Siklus Belajar
7E Terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa
SMP
D. D. Jayanthi1*, N. P. Ristiati2, & I. G. A. N. Setiawan3
Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengomparasi perbedaan pemahaman konsep IPA dan sikap
ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan kelompok
siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E, (2) mengomparasi perbedaan pemahaman
konsep IPA antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan
kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E, (3) mengomparasi perbedaan
sikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan
kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E. Jenis penelitian ini termasuk
eksperimen semu dengan rancangan penelitian pretest posttest control group design. Populasi
penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 10 Denpasar tahun pelajaran
2015/2016. Pengambilan kelas penelitian berdasarkan teknik simple random sampling. Sampel
yang terpilih adalah siswa kelas VIIA sebagai kelompok yang dibelajarkan dengan model siklus
belajar 5E dan siswa kelas VIIB sebagai kelompok yang dibelajarkan dengan model siklus
belajar 7E. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes pemahaman konsep IPA dan kuesioner
sikap ilmiah. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan MANOVA satu
jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA
dan sikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 5E dengan
kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E (F = 4,297; p<0,05). (2) terdapat
perbedaan pemahaman konsep IPA antara kelompok siswa yang belajar dengan model siklus
belajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E (F = 4,057;
p<0,05). (3) terdapat perbedaan sikap ilmiah antara kelompok siswa yang belajar dengan model
siklus belajar 5E dengan kelompok siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E (F
=5,305; p<0,05).
Kata-kata Kunci: model siklus belajar 5E, model siklus belajar 7E, pemahaman konsep IPA, sikap ilmiah
Semnas FMIPA Undiksha 2016
65
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
ABSTRAK MAKALAH BIDANG MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
Semnas FMIPA Undiksha 2016
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Aplikasi Teorema Sisa Cina Untuk Menentukan Nama Hari
Pada Kalender Saka dan Jawa
Agung Prabowo1, Sugiyanto2, & Indar Tri Wahyuni3
Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah1*
SMA Negeri 1 Kebumen, Jawa Tengah2
SMA Negeri 2 Kebumen, Jawa Tengah3
Email : [email protected]
Abstrak
Artikel ini menjelaskan penggunaan Teorema Sisa Cina untuk menghasilkan tiga buah model
matematika. Metode penelitian dilakukan melalui kajian pustaka dan data-data prasasti. Ketiga
model matematika yang diperoleh digunakan untuk menentukan kombinasi nama hari dari dua
jenis wewaran, sebelum atau sesudah 8 Juli 1633 AD (Anno Dominica) sehingga model yang
diperoleh dapat digunakan untuk mengoreksi atau menentukan kebenaran data-data yang
terpahat pada berbagai prasasti di Indonesia, baik yang bertarikh Saka atau Jawa (Anno
Javanica). Dari 24 buah prasasti yang dianalisis, 23 prasasti terbukti benar dalam menuliskan
nama hari-harinya. Satu prasasti tidak lengkap menuliskan data yang diperlukan.
Kata-kata Kunci: Kalender Jawa, Kalender Saka, prasasti, Teorema Sisa Cina
Semnas FMIPA Undiksha 2016
66
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Model Optimasi untuk Mengontrol Banyaknya Kasus Dengue
(Data Penyakit Demam Dengue di Kota Bandung)
Benny Yong 1* & Liem Chin2
Prodi Matematika, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung1*, 2
Email : [email protected]
Abstrak
Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia dengan jumlah penderita penyakit
demam dengue cukup banyak. Kecamatan-kecamatan yang ada di kota Bandung memiliki
tingkat risiko terserang penyakit demam dengue yang berbeda-beda dan bersifat relatif
tergantung pada keadaan lingkungan, perilaku penduduk, jumlah penduduk, dan faktor lainnya.
Untuk mengatasi masalah penyakit demam dengue di Indonesia, telah puluhan tahun dilakukan
berbagai upaya pemberantasan vektor nyamuk, tetapi hasilnya belum optimal. Upaya yang
dilakukan oleh dinas kesehatan kota Bandung melalui pengasapan mempunyai kendala dalam
hal dana yang terbatas. Hal ini menyebabkan dinas kesehatan selektif dalam melakukan
pengasapan, yaitu hanya dilakukan untuk lokasi-lokasi tertentu saja. Akibatnya, banyak
kecamatan yang tidak tertangani dengan baik oleh dinas kesehatan karena tidak meratanya
kegiatan pencegahan penyebaran penyakit ini. Untuk itu, perlu adanya alokasi proporsi dana
yang tepat dan sesuai untuk tiap kecamatan agar hasil penanganan penyakit demam dengue di
kota Bandung dapat dilakukan secara optimal. Pada penelitian ini, akan diterapkan model
optimasi untuk menentukan besarnya alokasi dana dan banyaknya vaksin yang harus diberikan
pada tiap kecamatan di kota Bandung agar banyaknya orang yang menderita penyakit demam
dengue dapat berkurang secara maksimal. Beberapa kendala akan dimasukkan pada model ini
dan solusi numerik akan diselesaikan dengan metode Newton dan generalized reduced gradient.
Hasil yang diharapkan adalah proporsi dana dan proporsi vaksin yang diberikan pada tiap
kecamatan di kota Bandung sesuai dengan tingkat risiko penyebaran penyakit demam dengue di
tiap kecamatan tersebut sehingga penanganan penyakit ini dapat dilakukan secara optimal.
Kata-kata Kunci: dengue, Bandung, metode Newton, generalized reduced gradient
Semnas FMIPA Undiksha 2016
67
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Dasar-Dasar Pemrograman MCNPX untuk Riset Dasar BNCT
I Made Ardana1* & Y. Sardjono2
Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-Badan Tenaga Nuklir Nasional1*, 2
Jl. Babarsari Kotak Pos 6101ykbb, Yogyakarta, 55281
Email :[email protected]
Abstrak
Monte Carlo N Particle eXtended (MCNPX) adalah sebuah perangkat lunak untuk analisa
transfer radiasi berbasis Monte Carlo yang secara umum didesain untuk tujuan mensimulasikan
jejak berbagai tipe partikel dengan jangkauan energi yang luas. Metode Monte Carlo dapat
digunakan untuk mensimulasikan interkasi partikel dengan materi yang dilewatinya.
Kemungkinan terjadinya interaksi tiap partikel dengan materi disimulasikan secara acak. Monte
Carlo mendapatkan hasil perhitungannya dengan cara menyimulasikan setiap partikel dan
merekam beberapa aspek (tally) dari setiap partikel yang disimulasikan. Tally memiliki tujuan
perhitungan numerik sesuai dengan kode tally yang digunakan. Beberapa jenis tally dengan
fungsinya masing-masing, diantaranya adalah tally F1, F2, F4, F5a, F6, F7, dan F8. Simulasi
metode Monte Carlo dilakukan dengan menggunakan komputer digital karena diperlukan
jumlah percobaan (iterasi) yang cukup banyak dengan struktur dasar kode pemrograman dapat
diekspresikan dalam bentuk cell card, surface card, dan data card. Salah satu aplikasi MCNPX
adalah untuk mensimulasikan pemodelan kolimator untuk memperoleh desain kolimator neutron
yang sesuai untuk sistem Boron Neutron Capture Therapy (BNCT).
Kata-kata Kunci : Kolomator neutron, Monte Carlo N Particle eXtended (MCNPX), tally, cell card,
surface card, data card
Semnas FMIPA Undiksha 2016
68
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pelabelan Total Super anti Ajaib Sisi - (a, d) Pada Graf
Lingkaran Kipas 4Fn
I N. Suparta1 & I K.G. Doni Merta Marantika2
Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia1*, 2
Email: [email protected]
Abstrak
Sebuah graf G(V, E) adalah himpunan verteks V yang tidak kosong bersama dengan himpunan
sisi E dari G. Misalkan kardinalitas dari V adalah |V| dan dari E adalah |E|. Graf lintasan dan graf
lingkaran dengan n buah verteks masing-masing dinotasikan dengan Pn dan Cn. Graf Kipas Fn
merupakan graf yang dibentuk dari penjumlahan graf lintasan Pn dan graf komplit K1, dengan K1
sebagai pusat graf kipas Fn. Mudah memahami bahwa graf kipas Fn mempunyai (n +1) titik dan
(2n – 1) sisi. Graf 4-Lingkaran Kipas 4Fn adalah empat buah graf kipas Fn, n bilangan bulat
positif, dimana setiap titik pusat dari Fn merupakan verteks dari graf lingkaran C4. Misalkan a dn
d bilangan bulat dengan a> 0 dan d ≥ 0. Pelabelan total super anti ajaib sisi-(a, d) disingkat (a,
d)-PTSAAS dari sebuah graf G(V, E) dengan |V| = p dan |E| = q, adalah sebuah pemetaan satusatu f dari V ke himpunan 1, 2 ,3 ... , p dan dari E ke himpunan p  1, p  2, p  3, ... , p  q
sedemikian hingga himpunan bobot sisi  f u   f uv   f v  : uv  E G  sama dengan
a , a  d , a  2 d ,  , a  q  1d . Pada makalah ini dikonstruksi pelabelan total super anti ajaib
sisi-(a, d) pada Graf 4-Lingkaran Kipas 4Fn untuk d = 1.
Kata-kata Kunci : Pelabelan Total Super Anti Ajaib Sisi-(a, d), Graf Kipas, Graf 4-Lingkaran Kipas
Semnas FMIPA Undiksha 2016
69
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Akumulasi Timbal (Pb) dan Struktur Stomata Daun Puring
(Codiaeumvariegatum)
Susi Sulistiana1* & Ludivica Endang Setijorini2
Jurusan Biologi FMIPA-UT, Jakarta1*, 2
Email : [email protected]
Abstrak
Plants have the ability effectively to address or eliminate air pollution that occurred in the city,
one of which is a croton plant. Stomata is one of the lines used plants to interact with their
environment, which is one of the entry of pollutants, especially as the track of airborne
pollutants. To reinforce the effect of the accumulation of lead on the leaves of croton plant has
been done in previous studies by Sulistiana and Setijorini (2014), that of 18 samples obtained 13
cultivars croton plant have morphology types and shapes of leaves that are different from the
content of the absorption of lead (Pb) different similarly, it is necessary to further study the
anatomical observations croton plant leaves. The study aims to compare the structure of stomata
between cultivars croton and prove a link between the accumulation of lead (Pb) with the
structure of the leaf stomata of some cultivars croton. Research materials used are fresh leaves
from 13 cultivars planted croton plants in Batan Indah Housing, District Kademangan, South
Tangerang. Observation of the structure of the leaf stomata done by making preparations
paradermal. The parameters observed in the study include the number of stomata, the number of
cells of the epidermis, stomata length, stomata width, stomatal index and stomatal density. The
results obtained is the positive correlation between the levels of Pb with the structure of the leaf
stomata croton cultivars through parameter-parameters were observed mainly in the number of
stomata, the width of the stomata, stomatal index and stomatal density.
Kata-kata Kunci: lead (Pb), leaves, stomata, croton cultivars
Semnas FMIPA Undiksha 2016
70
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Karakterisasi Morfologis Trichodermaasperellum isolat JB1 dan
Antagonisme Terhadap Patogen Penyebab Penyakit Rebah
Kecambah (Sclerotium rolfsii Sacc.) Pada Tanaman Tomat
I Wayan Suanda1* & Ni Wayan Ratnadi2
Prodi Pend. Biologi FPMIPA IKIP PGRI Bali1*
Guru SMP Negeri 11 Denpasar2
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi morfologis Trichoderma asperellum
isolat JB1 dan daya antagonisme terhadap patogen penyebab penyakit rebah kecambah
(Sclerotiumrolfsii Sacc.). Penelitian dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan
Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Variabel observasi yang karakteristik makroskopik,
termasuk warna koloni dan bentuk, dan karakteristik mikroskopis, termasuk bentuk konidiofor,
fialid dan konidia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trichoderma asperellumisolat JB1
secara in vitro mampu menghambat Sclerotiumrolfsii penyebab penyakit rebah kecambah pada
tanaman tomat sebesar 95,45%.
Kata-kata Kunci:Karakterisasi,Trichoderma asperellum isolat JB, daya hambat, Sclerotiumrolfsii.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
71
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Afinitas Spesies Endopsammon di Zone Intertidal Perairan
Pantai dalam Kawasan Taman Nasional Bali Barat
Ida Bagus Jelantik Swasta
Jurusan Budidaya Kelautan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Komunitas endopsammon memiliki keanekaragaman yang cukup tinggi. Dari seluruh spesies
yang ada, banyak diantaranya membentuk asosiasi dan memiliki relung yang tumpang tindih.
Hal ini manarik untuk dipelajari, terutama terkait dengan seberapa jauh asosiasi dan tumpang
tindih relung yang terjadi, serta faktor-faktor apa yang mempengaruhinya. Penelitian ini
dilakukan di zone intertidal perairan pantai dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat yang
mana sampel substratnya diambil di 25 titik dengan menggunakan core, sedangkan ekstraksi
endopsammonnya dilakukan dengan teknik pembasuhan. Data ragam dan kemelimpahan
endopsammon yang didapat dianalisis dengan menghitung indek tumpang tindih relung dengan
menggunakan rumus Pianka Overlap dan General Overlap, menghitung tingkat asosiasi spesies
dengan menggunakan rumus Indek Jaccard dan distribusi Chi Square, serta mengalisis ada
tidaknya hubungan tingkat kekerabatan dengan tingkat asosiasi dan tumpang tindih relung
dengan menggunakan rumus anava satu arah. Adapun hasil yang didapat adalah ; 1) jumlah jenis
endopsammon yang ada di zone intertidal Taman Nasional Bali Barat adalah 147 spesies; 2)
terdapat tumpang tindih relung dan asosiasi diantara spesies-spesies endopsammon yang ada di
zone intertidal dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat ; 3) tingkat kekerabatan diantara
spesies endopsammon memiliki pengaruh terhadap tingkat tumpang tindih relung dan tingkat
asosiasi diantara spesies endopsammon yang ada.
Kata-kata Kunci : endopsammon, afinitas spesies, Taman Nasional Bali Barat.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
72
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Uji Kemampuan Degradasi Minyak Solar Oleh Konsorsium
Bakteri Hasil Preservasi dengan Kombinasi Metode Liofiliasi
dan Metode Gliserol
*
N. P. Ristiati1 , Sanusi M2, & I M. G. P. Putra3
Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kadar Asam n-Oktanoat yang
dihasilkan oleh konsorsium bakteri pendegradasi minyak solar hasil preservasi, (2) volume
konsorsium bakteri hasil preservasi yang optimum dalam menghasilkan Asam n-Oktanoat, dan
(3) genus bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu bertahan hidup setelah masa preservasi.
Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan the randomized posttest only control
group design dengan 8 kali pengulangan pada kelompok perlakuan volume 10 ml, 20 ml, dan 30
ml konsorsium bakteri pendegradasi minyak solar. Populasi penelitian ini adalah konsorsium
bakteri pendegradasi minyak solar hasil preservasi menggunakan kombinasi metode liofilisasi
dan metode gliserol. Sampel penelitian adalah cuplikan 5 ml media degradasi minyak solar dari
masing-masing unit percobaan. Analisis data menggunakan Uji Anava satu arah dengan taraf
signifikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh Fhitung (32,615) < Ftabel (3,466) dan
nilai signikansi 0,000 < 0,05 . Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar Asam nOktanoat yang dihasilkan oleh konsorsium bakteri pendegradasi minyak solar hasil preservasi.
Volume 30 ml konsorsium bakteri pendegradasi minyak solar hasil preservasi adalah volume
optimum dalam menghasilkan Asam n-Oktanoat. berdasarkan hasil identifikasi isolat bakteri,
ditemukan empat genus bakteri, yaitu: Neisseria (isolat A dan D), Pseudomonas (isolat B dan
E), Acinetobacter (isolat C), dan Halomonas (isolat F).
Kata-kata Kunci : konsorsium, bakteri pendegradasi solar, Asam n-Oktanoat
Semnas FMIPA Undiksha 2016
73
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Identifikasi Larva Nyamuk yang Ditangkap di Peridukan di
Kabupaten Buleleng
Ni Luh Putu Manik Widiyanti1*, I Ketut Artawan2, & Ni Putu Sri Ratna Dewi3
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : manikwidiyanti @gmail.com
Abstrak
Nyamuk merupakan salah satu serangga yang sangat menggangu bagi manusia maupun hewan
melalui gigitannya. Selain menyebabkan rasa gatal nyamuk juga dapat berperan sebagai vektor
penyakit. Jumlah jenis nyamuk yang pernah dilaporkan ada di Indonesia diperkirakan lebih dari
457 jenis nyamuk dan 18 marga. Jenis-jenis tersebut didominasi oleh marga Aedes, Anopheles,
dan Culex yang mencapai 287 jenis. Keberadaan vektor di lingkungan di kabupaten Buleleng
juga menentukan kesehatan masyarakat di kabupaten ini terutama yang hubungannya dengan
penyakit yang ditularkan oleh vektor nyamuk. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi
larva nyamuk yang ditangkap di lingkungan kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Rancangan
penelitian adalah penelitian deskriptif. Hasil penelitian mendapatkan larva nyamuk yang
ditangkap di perindukan dan diidentifikasi yaitu : Culex quinquefasciatus, Aedes aegipty,
Anopheles sp dan Culex visnui.
Kata-kata kunci : Identifikasi, larva nyamuk, kabupaten Buleleng
Semnas FMIPA Undiksha 2016
74
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Analisis Kualitas Lingkugan Hidup Ditinjau Dari Aspek Abiotik
dan Biotic Environment di Kawasan Wisata Toya Bungkah
Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli
Nyoman Wijana
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) kualitas lingkungan hidup ditinjau dari aspek
Abiotic and Biotic (AB) Environment di kawasan wisata Toya Bungkah, dan (2) sumber dampak
dari perubahan kualitas lingkungan hidup di kawasan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada
kawasan hutan wisata dan Galian C. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh komponen lingkungan hidup yang meliputi komponen
abiotic dan komponen biotic. Komponen abiotic pada kawasan wisata alam hutan meliputi
tekstur tanah dan kemiringan lahan, sedangkan komponen biotic meliputi crown cover, densitas,
dan stratifikasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara sistematik sampling. Data
dianalisis secara statistik ekologi dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)
Kualitas lingkungan hidup ditinjau dari aspek Abiotc dan Biotic Environment di kawasan wisata
Toya Bungkah secara umum tergolong kedalam kualitas yang sangat buruk, dan (2) sumber
dampak dari rendahnya kualitas lingkungan hidup di kawasan hutan tersebut disebabkan oleh
faktor alami dan intervensi manusia.
Kata-kata Kunci: AB Environment, Kualitas Lingkungan Hidup, Toya Bungkah
Semnas FMIPA Undiksha 2016
75
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Potensi Ekstrak Kasar Biji Lamtoro Gung (Leucaena
leucocephala) Untuk Menurunkan Glukosa Darah Tikus Putih
I.A.P. Suryanti1*, I.K. Artawan2, & N.A.T. Martriani3
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email :[email protected]
Abstrak
Penelitianini bertujuan mengetahui pengaruh dan dosis ekstrak kasar biji lamtoro gung
(Leucaena leucocephala) yang tepat untuk menurunkan kadar gula darah tikus putih (Rattus
norvegicus) yang diinduksi glukosa. Tikus putih tersebut diberikan larutan ekstrak kasar biji
lamtoro dengan dosis 1 gr/kgBB, 2 gr/kgBB dan 3 gr/kgBB secara oral. Data berupa selisih
kadar gula awal dan akhir dianalisis dengan uji ANAVA satu arah dilanjutkan dengan uji Beda
Nyata Terkecil, dan Uji Duncan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ekstrak biji lamtoro gung (Leucaena leucocephala) 1 gr/kgBB, 2 gr/kgBB dan 3 gr/kgBB
berpengaruh untuk menurunkan kadar glukosa darah dari tikus putih yang diinduksi glukosa
karena flavonoid dan galaktomanan dengan efek menurunkan kadar glukosa darah melalui
menghambat penyerapan alfa amilase dan alfa glucosidase. Dalam penelitian ini, dosis ekstrak
biji lamtoro gung (Leucaena leucocephala) yang paling efektif untuk menurunkan kadar glukosa
darah dari tikus putih adalah 1 gr/kgBB.
Kata-kata Kunci, Leucaena leucocephala, glukosa darah, ekstrak kasar biji
Semnas FMIPA Undiksha 2016
76
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Analisis Kandungan Kimia Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper
Betle) dengan GC-MS
Ni Putu Rahayu Kusuma Pratiwi1*, I Wayan Muderawan2, & Frieda Nurlita3
Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan kimia dari ekstrak daun sirih hijau (Piper
betle) dengan GC-MS. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan subjek
penelitian adalah daun sirih hijau. Objek dari penelitian ini adalah senyawa yang terkandung
dalam ekstrak daun sirih hijau. Daun sirih dimaserasi sebanyak tiga kali dengan etil asetat dan
ekstrak yang diperoleh dianalisis dengan metode GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ekstrak sirih hijau mempunyai tiga puluh satu senyawa yang komponen utamanya yaitu eugenol
(25.03%), asam 2,5-dimetilbenzoat (12.08%); dekahidro-4a-metil-1-metilenyl naftalena
(7.18%); 1,2,3,4, 4a,5,6,8a-oktahidro-7-metilnaftalena (8.36%), dan 1,2,3,4, 4a,5,6,8aoktahidro-4a-metilnaftalena (13.43%). Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas senyawa aktif
dari ekstrak sirih hijau adalah golongan fenolik.
Kata-kata Kunci: kromatografi gas- spektrometri massa, kandungan kimia, maserasi, Piper betle
Semnas FMIPA Undiksha 2016
77
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Adsorpsi Zat Warna Azo Jenis Remazol Brilliant Blue oleh
Limbah Daun Ketapang (TerminaliaCatappa.L.)
I Nyoman Sukarta1* & Ni Kadek Sinta Lusiani2
Jurusan Analis Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha1*, 2
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian dilakukan untuk mengetahui waktu kontak dan efisiensi maksimum adsorpsi zat
warna Remazol brilliant blue oleh bioarang limbah daun ketapang (Terminalia Catappa L).
Bioarang dari limbah daun ketapang (Terminalia Catappa L) digunakan sebagai adsorben untuk
menyerap kadar warna dari limbah simulasi Remazol Brilliant Blue dalam berbagai variasi
waktu kontak dan konsentrasi limbah. Analisis hasil adsorpsi dilakukan dengan
spektrofotometer UV-Vistipe 1800 merek Shimadzu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
adsorpsi zat warna azo jenis Remazol brilliant blue menggunakan bioarang limbah daun
ketapang (TerminaliaCatappa L) berlangsung optimum pada waktu kontak 60 menit dan
efisiensi sebesar 63,478 % dengan massa zat yang teradsorpsi 0,0002379 g/g. Efisiensi
maksimum adsorpsi zat warna azo Remazol brilliant sebesar 67,287 % dengan konsentrasi 20
mg/L.
Kata-kata Kunci :limbah daun ketapang, adsorpsi dan Remazol brilliant blue.
Semnas FMIPA Undiksha 2016
78
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Sintesis Membran Kitosan-Pektin Tertaut Silang Polivinil
Alkohol (PVA) dan Aplikasinya Sebagai Adsorben Zat Warna
Azo Jenis Remazol Black B (RBB)
Ni Putu Sri Ayuni1*, I. G. N. A. Suryaputra2, & Ni Made Novianti Dewi3
Jurusan Analis Kimia FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singara1
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil sintesis dan karakterisasi membran kitosanpektin tertaut silang PVA 1 % dan untuk menentukan efisiensi adsorpsi zat warna azo jenis RBB
menggunakan membran kitosan-pektin tertaut silang PVA 1 % dengan variasi pH (1, 2, 5, 7, 9,
11); waktu kontak (10, 20, 40, 60, 80, dan 100 menit); konsentrasi larutan zat warna azo jenis
RBB (10, 30, 50, 70, dan 100 mg/L). Hasil sintesis membran kitosan-pektin tertaut silang PVA
dikarakterisasi dengan spektrofotometer FTIR. Dari analisa spektrum IR PVA pada bilangan
gelombang 3.448,72 cm-1 menunjukkan regang -OH, pada bilangan gelombang 1442,75 dan
1095,57 cm-1 menunjukkan gugus –CO. Dari analisa spektrum IR pektin menunjukkan puncak
serapan yang karakteristik untuk ikatan C=O (karboksil) dan hidroksil pada bilangan gelombang
masing-masing 1743,65 cm-1 dan 1635,64 cm-1. Sementara pada analisa spektrum kitosan pada
bilangan gelombang 1604,77 cm-1menunjukkan regang vibrasi gugus aminodan 1080,14 cm1
mengindikasikan keberadaan ikatan -C-O. Untuk hasil spektrum membran terjadi pelebaran
pita pada bilangan gelombang 3448,72 cm-1 mengindikasikan kemungkinan tumpang tindih
regang ikatan hidrogen –OH pada PVA dan -NH2 pada kitosan, sedangkan pada bilangan
gelombang 1635,64 cm-1 menunjukkan terjadi ikatan amida yang terbentuk dari gugus amino
dari kitosan dan gugus karboksil dari pektin. Hasil Efisiensi adsorpsi zat warna azo jenis RBB
menggunakan membran kitosan-pektin tertaut silang PVA 1 % terjadi pada pH 2, waktu kontak
80 menit dan konsentrasi 30 mg/L dengan nilai efisiensi sebesar 95,68% dan massa zat yang
teradsorpsi adalah 5,0206 mg/g.
Kata-kata Kunci: adsorpsi ,kitosan-pektin, PVA, zat azo jenis RBB
Semnas FMIPA Undiksha 2016
79
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Sintesis dan Analisis Biodiesel dari Minyak Nyamplung
(Calophyllum Inophylum L.) dengan GC-MS
I Wayan Muderawan1* & Ni Ketut Prati Daiwataningsih
Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Pendidikan Ganesha1, 2.
Email : [email protected]
Abstrak
Nyamplung (Calophyllum inophyllum) termasuk fanili Clusiaceae merupakan tumbuhan hijau
yang memiliki potensi sebagai sumber biodiesel karena kandungan minyak pada bijinya.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mensintesis dan menganalisis biodiesel yang
dibuat dari minyak nyamplung. Minyak nyamplung diisolasi dari biji nyamplung dengan metode
maserasi dengan menggunakan n-heksana sebagai pelarut, dengan rendemen 56,4 %. Minyak
yang diperoleh kemudian ditransformasikan menjadi biodiesel melalui tranesterifikasi dengan
menggunakan natrium metoksi sebagai katalis dalam methanol pada berbagai variasi waktu,
yaitu 2, 3, dan 4 jam. Waktu optimum untuk transesterifikasi adalah 3 jam, dengan rendemen
98.3 %. Komposisi metil ester biodiesel dari minyak nyamplung yang dianalisis dengan
kromatografi gas spektrofotometer massa adalah metil oleat 43,41 %; metil linoleat 23,68 %;
metil pamitat 17,05 %; metil stearat 11,71 %; dan metil arakhidat 2,66%.
Kata-kata Kunci: minyak biji nyamplung, masersi, transesterifikasi, biodiesel, metil ester
Semnas FMIPA Undiksha 2016
80
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Physicochemical and Phytochemical of Garcinia Mangostana L
Seed Extract
Ni Putu Novi Puspitadewi1 & I Wayan Muderawan2*
Jurusan Pendidikan Kimia, UniversitasPendidikanGanesha, Singaraja, Indonesia1, 2*
Email : [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fisiko kimia dan fitokimia dari ekstrak biji
manggis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang mana biji manggis merupakan
subjek penelitian. Sedangkan untuk objek penelitiannya adalah fisiko kimia dan fitokimianya.
Serbuk kering dari biji manggis dimaserasi selama tiga kali dua hari dan didapatkan rendemen
sebesar 48.13%. Uji fisiko kimia menentukan bilangan asam, bilangan peroksidan, dan bilangan
penyabunan. Sedangkan untuk uji fitokimia menentukan jumlah fenol, flavonoid, kapasitas
antioksidan dan IC50. Bilangan asam dan bilangan penyabunan sebesar 10.09 mgKOH/g, dan
143.07 mgKOH/g. Sedangkan untuk bilangan peroksida tidak terdeteksi. Jumlah fenol,
flananoid , dan kapasitas antioksidannya sebesar 198.74 mg/100g, 33.8410 mg/100g, dan
408.8836 mg/L. Aktivitas antioksidan, IC50, dari biji manggis yang ditentukan dengan
menggunakan DPPH adalah 19.63 µg/mL. Penelitian ini membuktikan bahwa biji manggis
memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi.
Kata-kata Kunci: Antioksidan, seed, etil asetat, Garcinia Mangostana L, GC-MS
Semnas FMIPA Undiksha 2016
81
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Analisis Kandungan Stok Karbon Organik Tanah Pada Tanah
Lahan Pertanian Sawah dan Holtikultura di Kecamatan
Sukasada Kabupaten Buleleng
Kadek Yuliani1, Anggit Dewi Fatonah2, & I Made Gunamantha3*,
Jurusan Analis Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha1 ,2 ,3*
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan stok karbon organik tanah pada lahan pertanian
sawah di Desa Panji Anom dan lahan hortikultura di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada,
Kabupaten Buleleng. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan mengacu SNI 7724:2011.
Sampel tanah diambil pada kedalaman 0-25 cm. Kandungan karbon organik tanah pada sampel
komposit yang dihasilkan ditentukan dengan menggunakan metode Walkley-Black. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kandungan karbon organik tanah pada lahan sawah
sebelum ditanami padi adalah 0,835% dengan bulk density 1,12 g/cm3. Berdasarkan data luas
lahan sawah, maka stok karbon organik tanah di area penelitian ini dapat diestimasi mencapai
232,08 × 102 kg/ha. Adapun kandungan karbon organik tanah di lahan sawah setelah ditanami
padi adalah 0,93% dengan bulk density 1,21 g/cm3, dengan demikian stok karbon organiknya
menjadi 280 × 102 kg/ha. Kandungan karbon organik tanah pada lahan hortikultura mencapai
1,62% dengan bulk density 1,0 g/cm3. Berdasarkan data luas lahan hortikultura, maka stok
karbon organik di area ini mencapai 407,4 × 102 kg/ha. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
potensi stok karbon tanah pertanian yang dimanfaatkan untuk tanaman hortikultura lebih tinggi
dibandingkan dengan untuk tanaman padi.
Kata-kata Kunci: lahan pertanian, lahan tanaman padi, lahan hortikultura, karbon organik tanah
Semnas FMIPA Undiksha 2016
82
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata) Dengan Metode DPPH
Ni Wayan Martiningsih1, Gede Agus Beni Widana2, & Putu Lilik Pratami
Kristiyanti3
Jurusan Analis Kimia Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Ganesha
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan menguji aktivitas
antioksidan ekstrak etanol daun matoa (Pometia pinnata). Sampel daun matoa yang digunakan
berasal dari daerah Banyuasri, Singaraja. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi
menggunakan pelarut etanol. Hasil maserasi tersebut kemudian diuapkan menggunakan rotary
evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental etanol sebanyak 10,44 gram. Ekstrak kental etanol
dianalisis kandungan metabolit sekundernya dengan cara skrining fitokimia. Pengujian aktivitas
antioksidan dilakukan dengan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Analisis kekuatan
antioksidan dilakukan dengan menghitung nilai IC50 yang didasarkan pada persen peredaman
radikal bebas oleh sampel uji. Kekuatan antioksidan ditentukan berdasarkan perbandingan
antara IC50 dari sampel ekstrak etanol daun matoa dengan vitamin C. Hasil skrining fitokimia
terhadap ekstrak kental etanol daun matoa mengindikasikan adanya senyawa flavonoid dan
tanin. Berdasarkan perhitungan nilai IC50 diperoleh hasil bahwa nilai IC50 dari ekstrak etanol
daun matoa sebesar 45,78 ppm dan vitamin C sebesar 7,53 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa
aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun matoa lebih lemah dibandingkan dengan vitamin C.
Kata-kata Kunci: daun matoa, skrining fitokimia, antioksidan, DPPH
Semnas FMIPA Undiksha 2016
83
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pengaruh Waktu Penyinaran Terhadap Efektivitas
Fotodegradasi Fenol dan Nilai COD Dalam Lindi TPA Bengkala
Singaraja Menggunakan Reaktor Fixed BED TiO2 Batu Apung
Ni Wayan Yuningrat1*, Ni Luh Putu Sukma Yuliartini2, & I Made Gunamantha3
Jurusan Analis Kimia, FMIPA, UNDIKSHA, Singaraja1*, 2, 3
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas fenol dalam lindi yang terdegradasi dan
nilai COD lindi pada berbagai waktu penyinaran 7, 13, 19, 25, dan 31 jam dengan menggunakan
reaktor fixed bed TiO2-batu apung..Subjek dalam penelitian ini adalah lindi dari TPA Bengkala
Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng. Objek dalam penelitian ini adalah efektivitas
fotodegradasi fenol dalam lindi dan nilai COD . Tahap pengumpulan data dimulai dari sirkulasi
lindi ke dalam reaktor fixed bed TiO2-batu apung pada temperatur kamar menggunakan lampu
UV (Sankyo Denky, FT10T8BLB, FL10BLB, 10 W dan 325 nm). Proses fotodegradasi
dijalankan dengan variasi waktu penyinaran 7, 13, 19, 25, dan 31 jam, kemudian diukur
konsentrasi fenol dalam lindi yang terdegradasi dan nilai COD lindi. Konsentrasi fenol dalam
lindi sebelum dan setelah proses fotodegradasi diukur dengan menggunakan spektrofotometer
UV-Visible dan analisis COD lindi dengan metode SNI 06-6989.15-2004. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa waktu penyinaran yang semakin lama mengakibatkan konsentrasi fenol
dalam lindi dan nilai CODnya semakin menurun. Efektivitas fotodegradasi fenol dalam lindi
mencapai maksimum sebesar 37% untuk waktu penyinaran 31 jam dan penurunan nilai COD
lindi sebesar 90,91%.
Kata-kata Kunci: COD, fenol, fotodegradasi, lindi, reaktor fixed bed TiO2-batu apung
Semnas FMIPA Undiksha 2016
84
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Identifikasi Komponen Ekstrak N-Hexana Dari Biji Lansium
Domesticum Varr Domesticum Dengan GC-MS
Gede Billy Oktavio Putra & I Wayan Muderawan2*
Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1, 2*
Email : [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi komponen pada ekstrak n-heksana dari
biji Lansium domesticum varr domesticum (duku) dengan menggunakan GC-MS. Penelitian ini
merupakan penellitian eksperimental yang mana biji duku merupakan subjek penelitian dan
komponen ektrak n-heksana dari biji duku sebagai objek penelitian. Serbuk kering dari biji
dimaserasi dengan n-heksana dalam tiga kali tiga hari sehingga didapatkan rendemen ekstrak
0.93%. Analisis GC-MS menunjukkan komponen dari ekstrak n-heksana duku berjumlah 61
senyawa dan α-kubebena (6.16%) merupakan senyawa dengan jumlah terbanyak.
Kata-Kata Kunci: N-Heksana, Lansium Domesticum, GC-MS
Semnas FMIPA Undiksha 2016
85
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Mempelajari Fenomena Absorpsi-Desorpsi Air dari Batu Cadas
Abasan di Wilayah Sangsit Buleleng
I Wayan Karyasa
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Batu cadas Abasan telah dikenal sebagai bahan bangunan tradisional berarsitektur Bali Utara
seperti Pura Beji di Desa Sangsit dan Pura Dalem di Desa Jagaraga karena memiliki ketahanan
cuaca dalam kurun waktu yang lama, dan memiliki keunikan variasi warna yang berbeda serta
dapat berubah warna dengan adanya air atau perubahan kelembaban. Penelitian awal ini
bertujuan mendeskripsikan fenomena absorpsi-desorpsi air dari batu cadas Abasan yang
bervariasi warna yaitu merah, merah tua, merah ungu, abu tua, dan hitam. Tiap-tiap variasi
warna batu cadas dipilih secara acak di lokasi penggalian di Desa Sangsit yang selanjutnya
dibuat sejumlah cuplikan berukuran 7,0 cm x 7,0 cm x 4,0 cm. Tiap-tiap cuplikan dikeringkan di
bawah sinar matahari hingga mencapai berat kering, selanjutnya direndam dengan air hingga
mendapatkan berat basah. Sekelompok cuplikan (kelompok A) dibiarkan di tempat teduh
beberapa hari hingga mencapai berat kering kembali dan sekelompok lagi (kelompok B) dijemur
selama 10 jam dan didiamkan di tempat teduh 14 jam secara berselang-seling. Pengukuran berat
cuplikan dilakukan tiap-tiap 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kemampuan
absorpsi dan desorpsi air batu cadas yang berbeda warna namun memiliki pola desorpsi yang
mirip. Penjelasan absorpsi-desorpsi air batu cadas Abasan dapat dipakai sebagai landasan dalam
menemukan geopolimer smart material baru.
Kata-kata Kunci: batu cadas, absorpsi, desorpsi
Semnas FMIPA Undiksha 2016
86
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Penggunaan Membran Selulosa–Etilendiamin Sebagai Matrik
Elektoda Enzim Pada Sistem Biosensor Kolesterol
I Nyoman Tika1* & I.Gusti Ayu Tri Agustiana2
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*
Jurusan PGSD, FIP, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2
Email : [email protected]
Abstrak
Tulisan ini memaparkan tentang biosensor kolesterol secara amperometrik dengan membran
selulosa–etilendiamin sebagai matrik elektroda enzim. Aktivitas enzim didalam selulosa–
etilendiamin yang ditempatkan pada permukaan Pt, diukur secara siklus voltametri antara -1,0
dan 2,0 V (vs Ag / AgCl) pada kecepatan baca (scan rate) 100 mV pada elektroda Pt dalam
sistem sel elektrokimia yang mengandung selulosa–etilendiamin. Penentuan secara
amperometrik didasarkan pada deteksi elektrokimia dari H2O2 yang dihasilkan dalam reaksi
enzimatik kolesterol. Penentuan kolesterol dilakukan oleh oksidasi H2O2 secara enzimatik
dihasilkan pada 0,39 V vs Ag /AgCl. Efek dari pH dan suhu masing-masing dimati pada
kondisi optimum,dihasilkan pada pH 7,5 dan suhu 37° C. Stabilitas penyimpanan dan stabilitas
operasional elektroda enzim juga dipelajari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36% dari saat
respon dipertahankan setelah 15 kali uji. Biosensor kolesterol dapat mempertahankan
aktivitasnya sampai 40% dari aktivitas awal setelah penyimpanan 35 hari dalam larutan buffer
0,1 M fosfat pada suhu 4 ° C.
Kata-kata Kunci: kolesterol biosensor, amperometri, selulosa-etilendiamin berpori, efek interferensi
Semnas FMIPA Undiksha 2016
87
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Efisiensi Perombakan Warna Air Limbah Tekstil Buatan Yang
Diolah Secara Indirect Electrochemical Oxidation Pada Variasi
pH, Konsentrasi Garam dan Beda Potensial
I Dewa Ketut Sastrawidana1* & Dewi Oktofa Rachmawati2
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja1*
Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja2
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya efisiensi perombakan warna dari air limbah
limbah tekstil buatan yang diolah secara indirect electrochemical oxidation menggunakan multi
elektroda karbon pada variasi pH, konsentrasi NaCl dan beda potensial. Air limbah tekstil dibuat
dengan cara melarutkan remazol red, remazol yellow, remazol blue dan remazol black dengan
konsentrasi total 100 ppm sedangkan elektoda katoda dan anodanya menggunakan batang
karbon dari baterai bekas. Reaktor indirect electrochemical oxidation berdimensi panjang, lebar
dan tinggi secara berturut turut dalah 50 cm x 30 cm x 20 cm berisikan 2 liter limbah dan
dengan delapan elektroda karbon ( 4 anoda dan 4 katoda) yang disusun secara selang seling
dengan jarak antar elektroda 10 cm. Proses perombakan ditetapkan selama 60 menit dengan
variasi pH 4 sampai pH 10, konsentrasi NaCl 2-10 gram perliter limbah dan variasi beda
potensial terpakai sebesar 10-24 volt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi
perombakan mengalami peningkatan signifikan pada penambahan konsentrasi NaCl dari 2
sampai 9 selanjutnya cendrung stagnan pada penambahan 9 ke 10 gram NaCl perliter limbah.
Efisiensi perombakan mengalami peningkatan relatif besar pada kenaikan kondisi pH dari 4
sampai 9 selanjutnya kenikannya relatif kecil dari pH 9 sampai pH10. Hasil penelitian juga
menunjukkan pada lama watu perombakan 60 menit, pemberian beda potensial 10 sampai 24
volt menghasilkan efisiensi perombakan dengan kisaran 96,04 sampai 97,13%. Dengan
demikian perombakan air limbah tekstil buatan 100 ppm secara indirect electrochemical
oxidation menggunakan multi elektroda karbon berlangsung optimal pada kondisi pH 9,
konsentrasi NaCl adalah 9 gram per liter limbah dan beda potensial 12 volt serta lama waktu
perombakan 60 menit dengan efisiensi perombakan yang dicapai sebesar 97,13%
Kata-kata Kunci: Indirect electrochemical oxidation, air limbah tekstil buatan, perombakan warna
Semnas FMIPA Undiksha 2016
88
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Pelatihan Ergo-Entrepreneurship Untuk Meningkatkan
Pengetahuan dan Sikap Kewirausahaan Pedagang Kuliner di
Peliatan Ubud Gianyar Bali
I Made Sutajaya
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA UNDIKSHA, Singaraja
Email: [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian adalah memberdayakan masyarakat melalui usaha kuliner lokal untuk
mengembangkan sikap kewirausahaan dan pendapatan pedagang kaki lima. Metode yang
digunakan adalah melalui quasi eksperimen yang dipadukan dengan pendekatan Sistemik,
Holistik, Interdisipliner, dan Partisipatore (SHIP). Rancangan penelitian menggunakan post test
only group design (treatment by subject design). Kegiatan yang dilakukan diawali dengan
identifikasi masalah, kemudian dibuat prioritas masalah dan selanjutnya dibuat rencana tindak
(action plan). Rencana tindak ini digunakan sebagai intervensi penelitian. Data yang diperoleh
dianalisis secara deskriptif dengan mencari persentase perubahan dan dilanjutkan dengan uji
beda t paired. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor sikap
kewirausahaan secara bemakna sebesar 41,59% dan pendapatan pedagang meningkat 37,73%
(p<0,05). Ini membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui
pendekatan partisipatori dinilai cukup berhasil. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pemberdayaan masyarakat melalui usaha kuliner local dapat meningkatkan sikap kewirausahaan
dan pendapatan pedagang.
Kata-kata Kunci: Pemberdayaan, Kuliner Lokal, Kewirausahaan, dan Pendapatan
Semnas FMIPA Undiksha 2016
89
Peranan MIPA dan pendidikan MIPA yang inovatif dan bermuatan kearifan lokal dalam memperkuat jati diri dan daya saing bangsa
Kompenen Isoflavon Tempe Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)
Pada Berbagai Lama Fermentasi
Siti Maryam
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha, Singaraja
Email : [email protected]
Abstrak
Tempe kacang merah (Phaseolus vulgaris) merupakan hasil modifikasi kacang kedele (Glycine
max) sebagai bahan dasar tempe dengan menggunakan kacang merah (Phaseolus vulgaris).
Tujuan penelitian ini menentukan komponen isoflavon tempe kacang merah (Phaseolus
vulgaris) yang dibuat dengan berbagai macam lama fermentasi, yaitu 36, 48 dan 60 jam. Metoda
yang digunakan adalah memaserasi tempe kacang merah dengan menggunakan pelarut etanol
selanjutnya dipekatkan dan pada akhirnya komponen isoflavon diuji menggunakan alat HPLC.
Hasil penelitian menyatakan bahwa komponen isoflavon pada tempe kacang merah yang
difermentasi dengan lama fermentasi 36, 48 dan 60 jam berturut turut : 106,30 mg/100 gr ; 126,
33 mg/100 gr dan 135 mg/100 gr. Dari data penelitian ini, disarankan dalam proses pembuatan
tempe kacang merah memperhatikan lama waktu fermentasi, untuk menghasilkan tempe yang
mengandung isoflavon tinggi.
Kata-kata Kunci : tempe kacang merah, lama fermentasi, isoflavon
Semnas FMIPA Undiksha 2016
90
Download