siaran pers

advertisement
SIARAN PERS
Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan
Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id
Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-43 Sepakat untuk Memastikan
Terwujudnya Kawasan Ekonomi yang Kompetitif, Terintegrasi, Inklusif dan
Merata Tepat Waktu sebagai Salah Satu Motor Perekonomian Global
Manado, 14 Agustus 2011 – Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers
atau AEM) menyelesaikan pertemuan AEM yang ke-43 dengan memperkokoh komitmen
untuk mewujudkan kawasan ekonomi yang kompetitif, semakin terintegrasi, inklusif dan
merata tepat pada waktunya atau pada tahun 2015. Komitmen para Menteri Ekonomi ASEAN
ini menggarisbawahi peran sentral ASEAN untuk menjadi salah satu motor perekonomian
dunia di tengah-tengah situasi dan kondisi perekonomian global yang bergejolak saat ini.
Tiga agenda utama yang diusulkan oleh Indonesia pada pertemuan AEM ke-43 dibahas
secara intensif di tingkat Menteri, dengan mitra dialog dan dunia usaha. Ketiga agenda
tersebut: (1) memastikan tercapainya sasaran dari ASEAN Economic Community (AEC) 2015;
(2) memastikan agar ASEAN memiliki posisi sentral untuk setiap arsitektur kerja sama
regional (ASEAN-centered regional architecture); (3) memulai pembahasan visi ASEAN
pasca-2015 yaitu “ASEAN Community in a Global Community of Nations.”
“Selama pertemuan AEM yang ke-43 ini, para Menteri Ekonomi ASEAN telah mengkaji
perkembangan dari implementasi ASEAN Economic Community Blueprint atau Cetak Biru
Komunitas Ekonomi ASEAN. Kami juga mengkaji implementasi perjanjian perdagangan bebas
antara ASEAN dan para mitra dialog kami serta melakukan pertemuan dengan perwakilan
dunia usaha internasional dan nasional. Hasil dari pertemuan-pertemuan ini memperkokoh
komitmen ASEAN untuk mewujudkan komunitas ekonomi ASEAN tepat pada waktunya di
tengah-tengah tantangan dari perekonomian global yang berasal dari krisis fiskal di Amerika
Serikat dan Eropa,” kata Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu. Selain mitra dialog
ASEAN yakni Australia, India, Jepang, Korea, RRT dan Selandia Baru, turut hadir pula mitra
strategis ASEAN, yaitu Amerika Serikat dan Rusia pada pertemuan AEM ke-43 kali ini.
“Peningkatan perdagangan dan investasi intra-ASEAN menunjukkan tren yang positif. Di lain
pihak, ASEAN juga memiliki hubungan dagang dan investasi yang besar dengan mitra
dialognya serta negara-negara lain. Dalam pertemuan AEM ini, para Menteri Ekonomi ASEAN
juga membahas perlunya peningkatan kerja sama di tingkat regional dengan tetap meletakkan
ASEAN sebagai sentral dari arsitektur kerja sama tersebut,” lanjut Mari Pangestu.
Berdasarkan statistik dari Sekretariat ASEAN, total arus investasi asing (foreign direct
investment atau FDI) ke ASEAN mencapai US$ 74,081 milliar di 2010 atau naik 95,6% dari
2009. Intra-ASEAN FDI mewakili 14,8% dari total keseluruhan arus FDI ke ASEAN di 2010.
Total nilai perdagangan ASEAN dengan dunia mencapai US$2,042 milliar di 2010. Total
perdagangan intra-ASEAN mengalami kenaikan 31,2%, dari US$ 376,2 milliar pada 2009
menjadi US$ 519, 7 milliar pada 2010. Untuk total perdagangan ASEAN +3 (Jepang, Korea
dan RRT) mencapai US$ 533,3 milliar (mewakili 26,1% dari total nilai perdagangan ASEAN)
atau naik 28,9% dari 2009. Sementara total perdagangan ASEAN +6 (Australia, India, Jepang,
Korea, RRT dan Selandia Baru) mencapai US$ 650,9 milliar (mewakili 31,9% dari total nilai
perdagangan ASEAN) di 2010 atau naik 29,6% dari 2009.
Para Menteri Ekonomi ASEAN juga mencatat rangkaian tahapan implementasi dalam
mewujudkan AEC tepat pada waktunya. Misalnya, rampungnya kerangka hukum ASEAN
Single Window (ASW) dan pelaksanaan pilot project ASW yang akan melibatkan Brunei
Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Viet Nam, diharapkan
dapat dilakukan pada triwulan III 2011. Para Menteri Ekonomi ASEAN juga membahas tindak
lanjut dari inisiatif ASEAN Infrastructure Fund (AIF) yang akan dikoordinasikan oleh Asian
Development Bank (ADB) untuk membiayai proyek infrastruktur guna memperkokoh
konektivitas intra-ASEAN. Selain mendukung arus perdagangan, konektivitas intra-ASEAN
juga penting untuk memfasilitasi arus wisatawan ke ASEAN. Menurut data Sekretariat
ASEAN, ada 72,29 juta wisatawan ke ASEAN di 2010, atau naik 10,1% dibandingkan 2009.
Wisatawan intra-ASEAN mewakili 47,4% dari total wisatawan yang berkunjung ke ASEAN di
2010 dimana terdapat peluang lebih luas untuk industri pariwisata di ASEAN ke depan.
Topik utama lainnya yang dibahas secara konsisten oleh para Menteri Ekonomi ASEAN dan
mitra dialognya selama AEM yang ke-43 adalah peranan sektor usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) di ASEAN. Lebih dari 96% unit usaha di negara-negara ASEAN adalah
UMKM. Langkah konkrit awal adalah penyusunan database tentang peluang perdagangan
intra-ASEAN yang dapat digunakan oleh pelaku UMKM di ASEAN.
--selesai-Informasi lebih lanjut hubungi:
Frank Kandou
Kepala Pusat Humas
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711
Email: [email protected]
Iman Pambagyo
Direktur Kerja Sama ASEAN
Ditjen Kerja Sama Perdagangan Internasional
Kementerian Perdagangan
Telp/Fax: 021-3858203
2
Download