BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelaku

advertisement
7
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pelaku-pelaku penting seperti banker, birokrat dan investor membutuhkan
informasi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan mereka.Sebagai
pemakai sebuah laporan keuangan mereka menginginkan kualitas laporan keuangan yang relatife tinggi dan dapat dipercaya. Oleh karena itu banyak perusahaan
yang menggunakan jasa kantor akuntan publik yang keprofesionalismenya sudah
dipercaya dalam membuat dan memeriksa laporan keuangan. Selain itu di dalam
jasa kantor akuntan public tidak hanya disediakan jasa akuntan tetapi juga disediakan jasa auditor sebagai pemeriksa untuk menguji sebuah laporan keuangan
tersebut sesuai dengan keadaan sebenarnya atau direkayasa.
Setiap Kantor Akuntan Publik menginginkan untuk memiliki auditor yang
dapat bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan
pekerjaan auditor adalah melakukan audit yang tujuannya terdiri dari tindakan
mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan dalam suatu entitas yang
diperiksa, membandingkan hasil dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyetujui
atau menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan
perbaikan.
Dalam menjalankan tugasnya kantor akuntan public dituntut untuk sebenarbenarnya independen dan professional dalam melayani clientnya yang telah dia-
8
tur dalam SPAP ( Standar Profesional Akuntan Public ) tahun 2011 yang
dikeluarkan oleh oleh Dewan Standar Profesional Akuntan PublikInstitut Akuntan
Publik Indonesia (DSPAP IAPI). Jadi jika suatu KAP terbukti melanggar standar
atau melakukan penyimpangan terhadap tugasnya maka KAP tersebut harus siap
menerima sanksinya yaitu dibekukan ijinya.
Dalam berbagai kasus penyewaan jasa audit eksternal banyak sekali pembahasan tentang kasus kesalahan auditor. Kesalahan dapat terjadi pada setiap tahap
dalam pengelolaan transaksi yaitu dimulai dari terjadinya transaksi, dokumentasi,
pencatatan dari ayat-ayat jurnal, pengikhtisaran proses dan hasil dari laporan keuangan. Selain itu kesalahan dapat dalam banyak bentuk,yaitu matematis,kritikal,
atau dalam aplikasi prinsip-prinsip akuntansi. Apabila kesalahan dilakukan
dengan sengaja, maka kesalahan tersebut merupakan kecurangan atau fraudulent.
Tapi dalam kenyataannya dalam buku auditing Arens.A.A 2011 dijelaskan
bahwa banyak para profesional akuntansi setuju dalam banyak kasus ketika audit
tidak dapat menemukan kesalahan yang material dan pendapat audit sudah diterbitkan, pernyataan dapat diajukan dalam batas waktu tertentu . Dan bila auditor
tersebut tidak dapat menyelesaikan dalam batas waktu yang ditentukan disitulah
dapat disebut terjadi kesalahan audit. Padahal prakteknya terkadang auditor sulit
menentukan waktu selesainya proses audit, karena proses audit itu sendiri dan bahan-bahan yang diauditnyapun sangat kompleks. Disinilah Akuntan publik harus
bertanggung jawab, karena Akuntan Publik memegang kendali tanggung jawab
9
pada semua aspek pekerjaan akuntansinya ,termasuk audit, pajak, jasa pendampingnya, dan jasa akuntansi serta pembukuannya.
Dari deskriptif di atas kita dapat melihat beberapa contoh kasus penipuan
atau kesalahan audit dalam proses pemeriksaan laporan keuangan yang menyebabkan kerugian material atau bahkan kredibilitas perusahaan tersebut.
Kasus 1
Menkeu bekukan izin KAP Tahrir Hidayat & AP Dody Hapsoro (2008)
Menteri Keuangan Sri Mulyani membekukan izin kantor akuntan publik (KAP)
Drs Tahrir Hidayat dan Akuntan Publik (AP) Drs Dody Hapsoro.Pembekuan izin
KAP Tahrir berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 397/KM 1/2008,
terhitung mulai tanggal 11 Juni 2008. Sementara AP Drs Dody Hapsoro, melalui
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 409/KM.1/2008, terhitung mulai 20 Juni
2008. Menurut Kepala Biro Humas Depkeu Samsuar Said, pembekuan atas izin
usaha KAP Tahrir, merupakan tindak lanjut setelah izin AP Tahrir Hidayat
dibekukan oleh Menkeu. KAP Tahrir dibekukan selama 24 bulan. Sedangkan AP
Dody Hapsoro, dikenakan sanksi pembekuan selama enam bulan.Pembekuan ini
karena yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran terhadap Standar Auditing (SA) Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit
atas laporan keuangan konsolidasi PT Pupuk Sriwidjaya (Persero) dan anak perusahaan tahun buku 2005."Selama masa pembekuan izin, KAP Drs Tahrir Hidayat dan AP Drs Dody Hapsoro, dilarang memberikan jasa akuntan publik, meliputi jasa atestasi yang termasuk audit umum atas laporan keuangan, jasa pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, jasa pemeriksaan atas pelaporan informasi
10
keuangan proforma, review atas laporan keuangan, serta jasa atestasi lainnya sebagaimana tercantum dalam SPAP," papar Samsuar dalam keterangan tertulisnya.
Keduanya juga dilarang memberikan jasa audit lainnya serta jasa yang berkaitan
dengan akuntansi, keuangan, manajemen, kompilasi, perpajakan, dan konsultasi
sesuai dengan kompetensi AP dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
.Sementara, Menkeu mewajibkan KAP Drs Tahrir Hidayat untuk memelihara
Laporan Auditor Independen, atas kerja pemeriksaan dan dokumen lainnya. AP
Dody Hapsoro juga dilarang menjadi pemimpin dim atau pemimpin rekan dan
atau pemimpin cabang KAP, serta wajib mengikuti Pendidikan Profesi Berkelanjutan (PPL). "Apabila dalam jangka waktu paling lama enam bulan sejak berakhirnya masa pembekuan izin tidak melakukan pengajuan kembali permohonan
persetujuan untuk memberikan jasa, AP dan KAP maka izin tidak melakukan
pengajuan kembali permohonan persetujuan untuk memberikan jasa, sanksi
dikenakanpencabutanizin.
Sumber(http://economy.okezone.com/read/2008/07/19
Kasus 2
KAP Drs Basyiruddin Nur yang dikenakan sanksi melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor: 1093/KM.1/2009 tanggal 2 September 2009.
Kemudian AP Drs Basyiruddin Nur, telah dikenakan sanksi pembekuan selama
tiga bulan karena yang bersangkutan belum sepenuhnya mematuhi Standar Auditing (SA)-Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit
umum atas laporan keuangan konsolidasian PT Datascrip dan anak perusahaan
11
tahun buku 2007. Menkeu menilai hal itu berpotensi berpengaruh cukup signifikan terhadap laporan auditor independen.
Kasus 3
KAP Drs Hans Burhanuddin Makarao yang dikenakan sanksi melalui KMK
Nomor: 1124/KM.1/2009 tanggal 9 September 2009. Yang bersangkutan
dikenakan sanksi pembekuan selama tiga bulan karena belum sepenuhnya mematuhi SA-SPAP dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan PT
Samcon tahun buku 2008, yang dinilai berpotensi berpengaruh cukup signifikan
terhadap Laporan Auditor Independen.
Kasus diatas mencerminkan bahwa ketidakprofesionalismean para auditor
dalam melaksanakan tugasnya, bahkan Dewan Standar Profesi Akuntan Publik (
SPAP tahun 2011 ) menyatakan bahwa . “ Dalam pelaksanaan audit dan
penyusunannya audit wajib menggunakan kemahiran proffesionalnya dengan
cermat dan seksama “. Dengan demikian ia tidak dibenarkan memihak kepada
kepentingan siapapun sebab sebagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang
ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak, yang justru sangat penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya.
Kualitas audit merupakan segala kemungkinan (probability) dimana auditor
pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang
terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan
auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada
standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan (Elfarini, 2007).
12
Untuk mendapatkan kualitas hasil audit yang baik diperlukan beberapa
faktor yangn mempengaruhi seperti pendidikan. pengalaman kerja, dan etika.
Pengalaman seorang auditor sangat berperan penting dalam meningkatkan
keahlian sebagai perluasan dari pendidikan formal yang telah diperoleh auditor.
Dalam melaksanakan audit untuk sampai pada suatu pernyataan pendapatan,
auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang yang ahli dalam bidang
akuntan dan bidang auditing. Pencapaian keahlian tersebut dimulai dengan
pendidikan formalnya yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman
Selain faktor pengalaman yang mempunyai peran penting bagi
peningkatan keahlian auditor, yaitu dalam upaya perkembangan tingkah laku dan
sikap seorang auditor. Sebagaimana dikemukakan oleh ahli psikologis, bahwa
perkembangan adalah bertambahnya potensi untuk bertingkah laku. Mereka juga
mengemukakan, bahwa suatu perkembangan dapat dilukiskan sebagai suatu
proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi
(Knoers & Haditono,1999 dalam Asih, 2006). Dalam hal ini pengembangan
pengalaman yang diperoleh auditor berdasarkan teori tersebut menunjukkan
dampak yang positif bagi penambahan tingkah laku yang dapat diwujudkan
melalui keahlian yang dimiliki untuk lebih mempunyai kecakapan yang matang.
Dan Kode Etik Akuntan Indonesia BAB IV pasal 13 ayat 1 dinyatakan
bahwa : Setiap anggota profesi harus mempertahankan sikap independent. Ia harus
bebas dari semua kepentingan yang bisa dipandang sesuai dengan integritasnya
dan objektivitasnya tanpa tergantung efek kebenaran dari kepentingan itu.
13
Melihat beberapa kasus yang terjadi selama ini baik sebelum atau sesudah
munculnya kasus tersebut di atas berdampak kepada timbulnya krisis kepercayaan
publik terhadap profesi akuntan publik.Akuntan publik banyak mendapat sorotan
dari masyarakat yang menganggap para akuntan telah bersekongkol melakukan
tindak manipulasi informasi untuk kepentingan sekelompok masyarakat, dengan
mengorbankan kepentingan masyarakat banyak.
Informasi keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen merupakan
tanggung jawab pihak manajemen sepenuhnya.Oleh karena itu diperlukan jasa
professional untuk menilai kewajaran informasi keuangan yang disajikan oleh
pihak manajemen.Jasa profesi inilah yang dilakukan oleh auditor independent.Disinilah letak peran penting profesi akuntan publik.Profesi ini hadir untuk
memberikan penilaian atas keandalan (reliability) informasi akuntansi yang
disajikan perusahaan dalam laporan keuangan.
Adanya perbedaan antara apa yang diharapkan oleh pemakai laporan keuangan dengan apa yang sesungguhnya menjadi tanggung jawab auditor menimbulkan adanya suatu perbedaan yang disebut expectation gap. Auditor di dalam
melaksanakan audit harus sesuai dengan standar auditing yang berlaku umum sementara itu para pemakai laporan keuangan memiliki keyakinan bahwa auditor
menjamin akurasi laporan keuangan dan menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
14
Berdasarkan latar belakang banyaknya kasus penyimpangan tersebut penulis
ingin mengadakan penelitian tentang
“Pengaruh Pendidikan, Pengalamaan dan Etika Auditor Eksternal terhadap
Kualitas Hasil Audit ( KAP Wilayah Jakarta Pusat )”Judul penelitian ini diambil
dari replika penelitian sebelumnya yang berjudul Pengaruh profesionalisme, etika
profesi dan kualitas audit terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam
pengauditan laporan keuangan ( Studi empiris KAP DKI Jakarta Barat ). Perbedaan kedua penelitian ini adalah :
1.
Ruang Lingkup Studi Empiris pada penelitian sebelumnya adalah wilayah
DKI Jakarta Barat, tapi pada penelitian ini yaitu wilayah Jakarta Pusat.
2.
Variabel independen yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah
professionalisme, etika dan kualitas audit sedangkan pada penelitian ini variabel independennya lebih mendetail pembahasan tentang pendidikan,
pengalaman dan etika.
3.
Variabel dependen yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah tingkat materialitas laporan keuangan, sedangkan pada penelitian ini variable
dependennya adalah kualitas hasil audit.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah terdapat pengaruh pendidikan seorang auditor eksternal terhadap
kualitas hasil audit ?
15
2.
Apakah terdapat pengaruh Pengalaman seorang auditor eksternal terhadap
kualitas hasil audit?
3.
Apakah terdapat pengaruh Etika seorang auditor eksternal terhadap kualitas
hasil audit ?
Masalah-masalah tersebut menarik untuk dibahas lebih lanjut dan membutuhkan
penelitian selanjutnya.
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui sejauh mana Pendidikan seorang auditor eksternal berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.
2.
Untuk mengetahui sejauh mana Pengalaman audit seorang auditor eksternal
berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.
3.
Untuk mengetahui sejauh mana Etika seorang auditor eksternal berpengaruh
terhadap kualitas hasil audit.
D.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini diharapkan bias memberikan sumbangan dan bahan
masukan khususnya pada bidang audit :
16
1.
Kegunaan Operasional
a.
Perusahaan
Dengan hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan referensi dalam
membangun pemikiran dan gagasan baru yang dapat berguna bagi kemajuan
perusahaan dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang dalam
menghadapi masalah yang semakin komplek.
b.
Pengembangan Ilmu Pengetahuan
i.
Bagi Penulis
Dari penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah wawasan,
pengetahuan, pemikiran dan pengalaman yang baru dalam bidang
akuntansi khususnya bidang audit.
2).
Bagi Pihak Lain
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan
bahan kajian lebih lanjut dengan materi yang sejenis dan dapat
menghasilkan suatu penelitian yang dapat dikatakan sempurna.
3).
Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Hasil penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah dan
memajukan ilmu pengetahuan yang ada khususnya bidang audit.
Download