murid yang taat

advertisement
Minggu 6
MURID YANG TAAT
Ayat Hafalan : Yesaya 50:4
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat
baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Senin
TAAT WALAU BELUM MENGERTI
Yohanes 13:7
Tuhan sebenarnya hanya ingin kita taat dan melakukan segala hal yang Dia perintahkan kepada kita. Yohanes menceritakan
suatu kisah tentang acara Yesus melakukan pembasuhan kaki murid-murid. Mereka tidak mengerti mengenai hal tersebut
dan mungkin mereka merasa risih serta enggan diperlakukan oleh Yesus pada saat itu. Salah seorang murid Yesus yaitu
Petrus, dengan terus terang menolak dan tidak mau apabila Yesus memperlakukannya seperti itu yang hendak membasuh
kakinya. Namun Yesus mengatakan kepada Petrus bahwa dia tidak akan dapat menyatu dengan Yesus apabila Petrus tidak
bersedia diperlakukan seperti itu. Dengan kata lain, Petrus dan murid-murid diajar untuk taat saja, walaupun belum
mengerti karena segala sesuatu yang Yesus perbuat pada saat itu adalah yang baik dan Dia tahu bahwa Bapa di Sorga
sudah menyediakan yang terbaik bagi mereka.
Memang ada kalanya tidak enak diperlakukan tidak sesuai dengan keinginan kita. Padahal Tuhan ingin memberikan
sesuatu yang lebih lagi kepada kita di kemudian hari. Hanya persoalan yang kadang terjadi, kita tidak mau taat dan
berontak terhadap apa yang kita alami karena ketidakmengertian akan rencana indah yang Tuhan sudah siapkan di hari
esok. Tuhan hanya menginginkan ketaatan terhadap segala sesuatu yang dilakukanNya pada kehidupan kita. Tuhan
menginginkan agar kita dapat menerima saja perlakuan yang diperbuatNya atas kita saat ini dengan ucapan syukur yang
memuliakan Dia, karena memang Dia tahu hal yang terbaik yang akan diterima kelak.
Adakah hal, kejadian yang hari ini Saudara belum mengerti dan Tuhan ingin saudara taati? Ketahuilah ketaatan akan
menghasilkan buah yang baik.
Selasa
KETAATAN SEPERTI YESUS
Filipi 2:5-9
Dalam Alkitab tercatat kurang lebih 33.000 janji-janji Allah bagi kita. Dan Allah sangat menghendaki janji-janji itu dinikmati
oleh setiap orang-orang percaya. Untuk meraih janji-janji Allah dibutuhkan "Ketaatan" dalam melakukan setiap perintahNya. KETAATAN dalam bahasa Yunani berasal dari kata "MATETEIS" yang berarti:Tunduk dan Hamba.
Melalui kebenaran Firman Tuhan di atas kita melihat Tuhan Yesus memberi teladan bagaimana melepaskan hak-Nya
semasa ada di bumi sebagai anak yang taat kehendak Bapa.
•
Walau dalam rupa sebagai Allah tidak menganggap kesetaraan-Nya itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
Ini berbicara apapun status, kondisi kita saat ini, mari kita tanggalkan semua di hadapan Tuhan, dan mengijinkan
Tuhan memakai hidup kita, sama seperti Tuhan Yesus juga telah menanggalkan-Nya untuk Kemuliaan nama Bapa.
•
Mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba. Bagaimana sikap seorang yang tidak
mempertahankan hak atas apa yang ada didalam hidupnya? Mengambil posisi sebagai hamba, mengubah cara
hidup ‘DI’ menjadi ‘ME’. Kalau dulu senangnya Dilayani, Dihormati, Diutamakan, menuntut Dikasihi, dan
DI...DI..lainnya, tapi sekarang Melayani, Mengutamakan orang lain,Mengasihi, dan ME...ME.... yang lainnya.
•
Tuhan Yesus menunjukkan konsistensi sikap hidup-Nya itu sampai mati di kayu salib, Ini berbicara : sikap hidup
dalam rupa sebagai hamba Tuhan harus kita pertahankan sampai mati bukan temporer/sesaat hanya saat hati
senang dan mau saja.
Renungkan : masih adakah sikap hati dan tindakan yang menghalangi Saudara untuk taat seperti Kristus ?
Rabu
PENUNDUKAN DIRI DAN HAMBA
Markus 11:25-26
Kata tunduk di sini berhubungan dengan tongkat gembala. Sebagai contoh, kita tahu bahwa pada ujung tongkat gembala
diberi lengkungan. Maksudnya, apabila ada domba yang keluar dari barisan, maka ujung tongkat yang berlengkung tadi
dapat menarik leher domba tersebut untuk kembali masuk dalam barisan. Tunduk juga berarti: dengar-dengaran,
menghambakan diri dan taat kepada perintah atasan atau orang yang berwenang/berotoritas di atas kita.
Pada zaman dahulu, seorang hamba tidak memiliki hak apapun atas dirinya karena hak miliknya sudah dibeli oleh tuannya.
Sangat berbeda dengan hamba atau orang yang menjadi pelayan rumah tangga sekarang. Demikian juga kita adalah
hamba-hamba Allah. Kristus telah membeli kita dengan harga yang mahal dan lunas. Jadi sebagai seorang hamba Kristus
yang taat, berarti kita tidak memiliki apa-apa atas diri kita. Dalam Galatia 2:20; Paulus berkata: hidupku bukan aku lagi
melainkan Kristus yang hidup di dalam aku... Seorang hamba juga adalah seorang yang tidak menyimpan kesalahan orang,
memiliki hati mengampuni dan penerimaan yang tinggi.
Yesus adalah teladan dalam penundukan diri dan kehambaan. DIA sudah berikan hatiNya, ROHNYA yang memampukan
kita untuk hidup seperti DIA.
Masih adakah hak-hak Saudara yang belum diserahkan kepada Tuhan ?
Kamis
TAAT KEPADA NILAI-NILAI
Kejadian 26 : 1 - 5
Jimmy mendapatkan sebuah pekerjaan di toko bahan makanan. Suatu hari seorang pelanggan memasuki toko itu dan
setelah membeli beberapa makanan ia berbisik, ”Berilah beberapa lagi! Karyawan yang dahulu bekerja disini biasa
melakukannya untuk mendapat persenan”.
”Tidak, Saya tidak akan melakukannya, atasanku tidak mengijinkan”, kata Jimmy.”Tetapi, atasanmu tidak sedang disini”,
kata orang itu.
”Oh, Dia ada. Atasan saya selalu ada di hati saya. Saya adalah orang Kristen!,” kata Jimmy
Alkitab mengajarkan begitu banyak ‘nilai-nilai’ Kerajaan Allah. Tuhan Yesus mengajarkan doa “Datanglah KerajaanMU,
jadilah kehendakMU di bumi seperti di sorga’. Doa itu terjawab ketika kita sebagai ‘tubuhNYA’ menghidupi dan
memanifestasikan ‘nilai-nilai’ Kerajaan Allah di bumi ini.
Adakah nilai-nilai kehidupan kita yang masih bertentangan dengan Firman Tuhan/nilai-nilai Kerajaan Allah?
Jumat
FOKUS PADA PERINTAH TUHAN
Roma 13 : 1 – 5
Seorang pelatih mengajak pesertanya melakukan ice breaker (permainan untuk memecahkan suasana yang kaku) sebelum
memulai sesi pelatihan: “Anggap Anda semua adalah penembak jitu. Lalu, buatlah jari telunjuk dan ibu jari Anda menjadi
teropong senapan, kemudian jadikan saya sebagai sasaran tembak”. Pelatih ini berkata dengan sungguh-sungguh sambil
ikut memperagakan membuat teropong dengan jari dan mulai membidik.
Semua peserta fokus pada teropong jari dan melihat sambil mendengarkan instruksi si pelatih. ”Tarik nafas dalamdalam.....tahan....dan....lepaskan.,
....perlahan tarik teropong jari Anda semakin dekat dengan mata Anda..... ....semakin
dekat......semakin dekat..... semakin fokus......dan akhirnya ....tempelkan teropong Anda di DAGU............(tetapi si pelatih
meletakkan teropong di DAHI).
Ternyata, 95 % peserta mengabaikan kata-kata pelatih dengan meletakkan teropongnya di DAHI masing-masing.
Renungkan : apakah ada hal dalam hidup Saudara yang mengganggu fokus hidupmu kepada Tuhan ?
Sabtu
TAAT PADA PEMIMPIN ROHANI
1 Korintus 4 : 1 - 6, 14 - 16
Sekelompok prajurit sedang berlatih di sebuah camp. Lalu, sang komandan menyuruh mereka untuk menggali sebuah
lubang. Mereka pun menggali lubang yang diperintahkan dengan penuh antusias dan ketaatan. "Lapor komandan! Lubang
yang diperintahkan untuk digali sudah selesai!"
"Bagus, tutup lubang itu kembali!," perintah sang komandan. Mereka pun melakukannya dengan taat. Anehnya, komandan
tersebut mengulang perintah untuk menggali lalu menutup lubang yang sama sebanyak puluhan kali. Walaupun dalam hati
para prajurit bingung dengan perintah sang komandan, tetapi mereka tetap melakukan perintah itu dengan penuh
ketaatan. Akhirnya, Komandan menjelaskan bahwa dalam peperangan sesungguhnya, ketidak-taatan sekecil apapun dapat
mengakibatkan kesalahan fatal.
Sudahkah saudara melakukan ketaatan kepada pemimpin dengan konsisten dan sukacita ? atau ada hal yang masih sulit
untuk taat ?
Minggu
MURID KE 13
Matius 19:16-30
Kita tahu ada 12 orang murid dari Tuhan Yesus yang DIA panggil yaitu Simon Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus,
Bartolomeus, Tomas, Yakobus, Matius, Simon orang Kana, Yudas Iskariot (akhirnya digantikan oleh Matias karena dia
mengkhianati Tuhan Yesus), dan Yudas anak Yakobus. Dengan berbagai latar belakang dari kedua belas murid-muridNya
yaitu bisa dikelompokan sebagai berikut Kelompok Nelayan, Kelompok Pemungut Cukai dan Kelompok Politikus atau garis
keras.
Dalam Matius 19:16-30 dikisahkan seorang anak muda yang kaya, yang sudah melakukan apa yang dia ketahui yang
diperintahkan dalam Taurat, namun ketika Tuhan memberikan jawabanNya ternyata anak muda ini berat untuk
melakukannya. Bandingkan dengan ke 12 murid-murid Tuhan Yesus.
Sebenarnya anak muda ini bisa menjadi murid Tuhan Yesus yang ke 13 jika saja dia taat dan mempercayai Tuhan Yesus
melebihi pola pikirnya. Anak muda yang sangat baik namun hatinya lebih melekat kepada harta kekayaannya, lebih percaya
akan pola pikirnya melebihi apa yang Tuhan katakan. Anak muda ini hatinya lebih mencintai kekuatannya sendiri, akan
harta kekayaannya melebihi kepada Tuhan.
Tuhan kita tidak pernah berhutang! DIA adalah Tuhan yang setia akan janji-janjiNya! Tuhan selalu memperingatkan kita
untuk kita tetap taat dan percaya kepadaNya karena DIA tahu tidaklah mudah untuk melakukan pekerjaanNya, karena itu
diperlukan bergantung 100% kepadaNya supaya kita mengalami kemenangan demi kemenangan bersama DIA dalam
melakukan segala perkara.
Siapakah yang lebih utama dalam keputusan Saudara, Yesuskah atau pola fikir Saudara ?
Download