Kemuliaan Tuhan Yesus

advertisement
Kemuliaan Tuhan Yesus Kristus
Matius 17 : 5
Transfigurasi Tuhan Yesus atau dalam
tradisi gereja kita dikenal sebagai hari
peringatan Tuhan Yesus dimuliakan
diatas bukit.Dalam cerita dikatakan
Tuhan Yesus berubah rupa, pakainNya
berkilau-kilau. Ini merupakan bukti
tentang siapakah sesungguhnya Tuhan
Yesus itu.
Tuhan Yesus bertanya kepada
murid-murid, "menurut kamu, siapakah
Aku?." Segera Petrus menjawab.
"Engkau adalah Mesias, Anak Allah
yang hidup." ( Matius 16:16). Ia juga
telah menyatakan dengan jelas kepada
murid-muridNya , Ia berkata
barangsiapa yang ingin mengikut Dia,
mereka harus menyangkal diri, memikul
salib dan mengikuti Dia. Ini berarti
bahwa mereka harus siap menderita
demi Tuhan Yesus dan kerajaanNya.
Dalam kehidupan beriman kita dimana
saja kita senantiasa berhadapan dengan
tantangan-tantangan dan
hambatan-hambatan dalam bentuknya
yang bermacam-macam sebagai
konsekuensi dari iman-kepercayaan kita.
Tapi semua itu telah menjadi tanda dan
bagiam hidup dari keimanan kita, dan
kita harus memandang sebagai suatu
berkat. Tuhan Yesus berkata,
"Berbahagialah kamu, jika karena Anak
Manusia orang membenci kamu, dan
jika mereka mengucilkan kamu, dan
mencela kamu serta menolak namamu
sebagai sesuatu yang jahat." (Luk 6:22)
Ada banyak orang seperti Petrus ang
ingin melarikan diri dari kenyataan
hidup. Banyak orang ingin memuaskan
dirinya sendiri, bukan menyenangkan
hati Allah. Sama seperti Petrus, kita
cenderung berhenti pada
pengalaman-pengalaman seperti itu
sebagai satu-satunya destinasi dari pada
perjalan rohani kita. Tuhan Yesus
mengingatkan murid-muridNya, bahwa
mereka tidak dapat hanya tetap tinggal
selama-lamanya dalam meditasi, tapi ada
waktu dimana mereka harus bangkit dan
turun dari gunung untuk menemui
mereka yang membutuhkan pertolongan
dan pelayanan. Jadi selain kita harus
mengada keatas, kepada sumber
pertolongan, kita juga harus melihat
kebawah, kepada panggilan pelayanan
yang selalu menunggu kita.
Saat petrus sedang berbicara, Tuhan
Allah berkata dari surga, "Inilah Anak
yang Kukasihi, KepadaNyalah Aku
berkenan, dengarkanlah Dia."
Dalam kotbah di Bukit, Tuhan Yesus
menyatakan bahwa hanya ada dua jalan
dalam kehidupan ini, jalan yang lebar
dan jalan yang sempit. Jalan yang lebar
adalah jalan yang menuju neraka, tetapi
jalan yang sempit menuju Surga. Tuhan
Yesus berkata, "Masuklah melalui pintu
yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan
luaslah jalan yang menuju kebinasaan,
dan banyak orang yang masuk
melaluinya, karena sesaklah pintu dan
sempitlah jalan yang menuju kehidupan,
dan sedikit orang yang mendapatinya."
(Mat 7:13-14)
Download