32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalam penelitian
lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dalam situasi alamiah
dengan mengamati fenomena di lapangan oleh peneliti.1 Sedangkan pendekatan
penelitian ini adalah kualitatif, yakni suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.2
Metode penelitian ini berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti kondisi obyek yang alamiyah.3
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan
ini diarahkan pada latar dan individu secara utuh.4 Dalam penelitian ini, peneliti
mendeskripsikan tentang penerapan metode treasure hunt dalam meningkatkan
kreatifitas berpikir sistematis siswa pada mata pelajaran SKI di MA Nahjatus
Sholihin Plawangan Kragan Rembang tahun pelajaran 2016/2017.
B. Sumber Data
Sumber data adalah subyek dari data yang diperoleh.5 Data yang perlu
dihimpun untuk penelitian ini adalah data-data terkait dengan penerapan metode
treasure hunt dalam meningkatkan kreatifitas berpikir sistematis siswa pada mata
pelajaran SKI di MA Nahjatus Sholihin. Untuk menggali kelengkapan data
tersebut, maka diperlukan sumber-sumber sebagai berikut:
1
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hlm. 21.
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2009, hlm. 60.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 15.
4
Amos Neolaka, Metode Penelitian dan Statistik, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014,
hlm. 181.
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta,
Jakarta, 2006, hlm. 129.
2
32
33
1. Data Primer
Data primer yaitu sumber data pokok yang langsung dikumpulkan
peneliti dari objek penelitian.6 Dalam pengumpulan data primer, penghayatan
peneliti terhadap objek yang diteliti merupakan faktor yang sangat penting,
terutama untuk memperoleh informasi kualitatif.7 Dalam hal ini subyek
penelitian yang dimaksud adalah waka kurikulum yaitu bapak Muh. Zairin
Saputra, guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yaitu bapak Jauhar Muammar
dan siswa kelas XI yang berjumlah 3 kelas, peneliti mewawancarai setiap
kelas minimal 2 siswa.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu semua data yang diperoleh secara tidak langsung
dari objek yang diteliti.8 Informasi semacam ini merupakan sumber data
tambahan yang menurut peneliti menunjang data pokok.9 Peneliti
memperoleh data pendukung yang berkaitan dengan penerapan metode
treasure hunt dalam meningkatkan kreatifitas berpikir sistematis siswa pada
mata pelajaran SKI, biasanya berwujud data dokumentasi maupun data
laporan, seperti RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), buku-buku
pembelajaran, arsip resmi atau bentuk karya tulis yang mendukung (media
soal saat metode treasure hunt) dan nilai harian siswa kelas XI.10 Dalam
pengumpulan data sekunder yang dipentingkan adalah keadaan atau ada
tidaknya data itu sendiri.11
C. Lokasi Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Nahjatus Sholihin
berlokasi di Jl. Sedan No. 65 Desa Plawangan, Kecamatan Kragan, Kabupaten
Rembang, Provinsi Jawa Tengah.
6
7
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2011, hlm. 152.
Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004,
hlm. 69.
8
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Alfabeta, Bandung, 2013, hlm. 193.
9
Mahmud, Loc. cit., hlm. 152.
10
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm. 91.
11
Sonny Sumarsono, Loc. cit., hlm. 69.
34
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pengumpulan data dapat dilakukan
dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.12 Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Maka data yang diperoleh
haruslah mendalam, jelas, dan spesifik.13 Pengumpulan data dapat diperoleh dari
hasil
observasi,
(triangulasi).
14
wawancara
(interview),
dokumentasi,
dan
gabungan
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan
yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) mengajar, siswa kelas XI belajar, dan
sebagainya.15 Dalam observasi pengumpulan data tidak terbatas pada orang,
tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.16
Penelitian ini, sesuai dengan obyek penelitian maka peneliti memilih
observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik pengamatan
dimana peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek
yang diselidiki.17 Sikap peneliti dalam melakukan observasi yaitu dengan
menggunakan observasi partisipasi moderat, yaitu peneliti berada di posisi
yang menengah, yakni ikut melibatkan diri dengan aktivitas sosial yang
diteliti, tetapi untuk hal yang dipandang berkaitan secara langsung dengan
penelitian, ia memisahkan diri dari keadaan sosial yang sebenarnya, dengan
posisi sebagai seorang peneliti.18
12
Masrukhin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Media Ilmu Press, Kudus, 2015, hlm. 102.
Mahmud, Loc. cit., hlm. 90.
14
Masrukhin, Op. cit., hlm. 102.
15
Nana Syaodih Sukmadinata, Loc. cit., hlm. 220.
16
Sugiyono, Loc. cit., hlm. 203.
17
Mardalis, Loc. cit., hlm. 63.
18
Afifudin, dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, Pustaka Setia,
Bandung, 2012, hlm. 139.
13
35
Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung
terhadap objek penelitian, yaitu dengan mengamati proses pembelajaran yang
menerapkan metode treasure hunt dalam meningkatkan kreatifitas berpikir
sistematis siswa pada mata pelajaran SKI di MA Nahjatus Sholihin
Plawangan Kragan Rembang.
2. Wawancara
Wawancara (interview) adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti untuk mendapat keterangan-keterangan lisan melalui
bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan
keterangan atau informasi pada si peneliti.19 Pada wawancara ini
dimungkinkan peneliti dengan responden melakukan tanya jawab secara
sepihak.20
Digunakan wawancara semiterstruktur yaitu wawancara yang dalam
pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan
secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat
dan ide-idenya.21 Wawancara mendalam (in-depth interview) perlu dilakukan
pula sebagai studi permulaan atau penjelajahan umum di lokasi penelitian
guna menentukan fokus penelitian.22 Peneliti untuk mendapatkan data
melakukan wawancara kepada informan (narasumber). Narasumbernya yaitu
sumber primer (guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yaitu bapak Jauhar
Muammar dan 6 siswa kelas XI, setiap kelas 2 orang). Sedangkan sebagai
tambahan
informasi
(sumber
pendukung/sekunder)
peneliti
dapat
mewawancarai kepala sekolah, waka kurikulum atau informan-informan lain,
yang sekiranya dapat memberikan informasi mengenai penerapan metode
treasure hunt dalam meningkatkan kreatifitas berpikir sistematis siswa kelas
XI.
19
Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, PT Bumi Aksara, Jakarta,
2009, hlm. 64.
20
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, PT Bumi
Aksara, Jakarta, 2004, hlm. 79.
21
Masrukhin, Loc. cit., hlm. 107.
22
Afifudin, dan Beni Ahmad Saebani, Loc. cit., hlm. 132.
36
Melakukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai
pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan
alat bantu seperti tape recorder, gambar, dan lain-lain yang dapat membantu
pelaksanaan wawancara menjadi lancar.23
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.24 Jadi studi dokumenter
tidak sekadar mengumpulkan atau menuliskan atau melaporkan dalam bentuk
kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumen, akan tetapi yang dilaporkan
adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.25
Dokumen yang digunakan peneliti di sini berupa foto, gambar, serta
data-data mengenai penerapan metode treasure hunt dalam meningkatkan
kreatifitas berpikir sistematis siswa pada mata pelajaran SKI di MA Nahjatus
Sholihin Plawangan Kragan Rembang.
4. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan menggunakan atau mempelajari berbagai kegiatan riset yang telah
banyak dilakukan oleh berbagai lembaga sehingga telah tersedia cukup
banyak data mengenai banyak aspek.26
Teknik studi pustaka ini memiliki keuntungan terutama dalam biaya
dan waktu, bahkan terdapat beberapa riset yang tidak bisa tidak harus
menggunakan teknik pengumpulan data ini, seperti riset sejarah.27
23
Masrukhin, Op. cit., hlm. 107.
Sugiyono, Loc. cit., hlm. 329.
25
Nana Syaodih Sukmadinata, Loc. cit., hlm. 222.
26
Sonny Sumarsono, Loc. cit., hlm. 73.
27
Ibid.
24
37
E. Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal), uji
transferabilitas data (validitas eksternal), uji reabilitas data (dependability) dan uji
konfirmabilitas data (obyektivitas), yaitu sebagai berikut:28
1. Uji kredibilitas data (validitas internal)
Uji kredibilitas data yaitu uji kepercayaan terhadap data hasil
penelitian kualitatif.29 Uji kredibilitas data yang digunakan antara lain sebagai
berikut:
a. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,
wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang
baru. Oleh karena itu, berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan
semakin terbentuk rapport, maka telah menjadi kewajaran dalam
penelitian, dimana kehadiran peneliti tidak lagi mengganggu perilaku
yang dipelajari.30
b. Peningkatan Ketekunan
Peningkatan ketekunan yaitu melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data
dan urutan penelitian akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.31
c. Triangulasi
Triangulasi yaitu pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu.32 Dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila
dibandingkan dengan satu pendekatan.33
d. Member Check
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data. Tujuan memberi check adalah untuk
28
Masrukhin, Loc. cit., hlm. 107.
Ibid., hlm. 126.
30
Sugiyono, Loc. cit., hlm. 369.
31
Ibid., hlm. 370.
32
Ibid., hlm. 372.
33
Masrukhin, Op. cit., hlm. 112.
29
38
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang
diberikan oleh pemberi data.34
2. Uji transferabilitas data (validitas eksternal)
Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi hasil penelitian
yang dapat digeneralisasi atau diterapkan pada populasi tempat sampel
diambil.35 Peneliti sendiri tidak menjamin validitas eksternal ini. Supaya
orang lain dapat memahami hasil penelitian, maka peneliti dalam membuat
laporannya harus memberikan uraian yang jelas, rinci, sistematis dan dapat
dipercaya. Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang
sedemikian jelasnya dan suatu hasil dapat diberlakukan, maka laporan
tersebut memenuhi standar transferabilitas.36
3. Uji reabilitas data (dependability)
Penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan
audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Kalau proses penelitian tidak
dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliable atau
dependable. Untuk pengujian dependability melakukan audit terhadap
keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang
independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti
dalam melakukan penelitian.37
4. Uji konfirmabilitas data (obyektivitas)
Peneliti dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati
banyak orang. Uji konfirmabilitas ini mirip dengan uji dependability,
sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji
konfirmabilitas berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang
dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang
dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmabilitas.38
34
Sugiyono, Op.cit., hlm. 375.
Afifudin, dan Beni Ahmad Saebani, Loc. cit., hlm. 188.
36
Masrukhin, Loc. cit., hlm. 130.
37
Ibid., hlm. 130.
38
Ibid.
35
39
F. Analisis Data
Penelitian ini penulis menerapkan teknik analisis deskriptif kualitatif,
yaitu setelah data-data terkumpul lalu disusun dan dikelompokkan dengan
menggunakan kata-kata sedemikian rupa untuk menggambarkan obyek penelitian
sehingga dapat menggambarkan obyek penelitian dan dapat menggambarkan
jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.39 Adapun analisis
data yang digunakan peneliti yaitu menurut Milles dan Huberman adalah sebagai
berikut :
1. Reduksi data: merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu.
2. Data Display (Penyajian Data): melalui penyajian data, maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga akan semakin
mudah untuk dipahami.
3. Conclusing Drawing/Verification: penarikan kesimpulan dan verifikasi.40
Analisis data merupakan pengolahan data untuk memperoleh hasil atau
temuan penelitian. Berdasarkan temuan penelitian dilakukan pembahasan yang
mengarah pada pengambilan kesimpulan, implikasi, dan saran atau rekomendasi
penelitian.41 Untuk memenuhi dasar analisis data ini penulis melakukan teknik
analisis mendalam (indepth analysis), yaitu mengkaji masalah secara khusus.
Adapun yang dihasilkan dari penelitian kualitatif ini yaitu pemahaman secara
mendalam terhadap suatu masalah.42
Data yang telah berhasil dikumpulkan selanjutnya akan dinalisis secara
deskriptif analitis yaitu analisis yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dengan
teknik yang telah ditentukan. Tujuan dari teknik ini adalah untuk membuat
deskripsi atau gambaran mengenai objek penelitian secara sistematis, faktual dan
aktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan pola pikir induktif
39
Ibid., hlm. 337.
Mohammad Ali dan Muhammad Asrori, Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan, PT
Bumi Aksara, Jakarta, 2014, hlm. 188-189.
41
Amos Neolaka, Loc. cit., hlm. 173.
42
Mahmud, Loc. cit., hlm. 91.
40
40
yang berarti pola pikir yang berpijak pada fakta-fakta yang bersifat khusus
kemudian diteliti, dianalisis dan disimpulkan sehingga pemecahan persoalan atau
solusi tersebut dapat berlaku secara umum.43 Selanjutnya model interaktif dalam
analisis data ditunjukkan sebagai berikut.44
Gambar 3. 1
Model Interaksi Analisis Data Kualitatif
Data Collection
Display Data
Data Reduction
Conclusions/ Verifying
43
44
Amos Neolaka, Op. cit., hlm. 21-22.
Masrukhin, Loc. cit., hlm. 115.
Download