BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dalam situasi alamiah dengan mengamati fenomena di lapangan oleh peneliti.1 Sedangkan pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, yakni suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.2 Metode penelitian ini berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiyah.3 Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara utuh.4 Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan tentang penerapan metode treasure hunt dalam meningkatkan kreatifitas berpikir sistematis siswa pada mata pelajaran SKI di MA Nahjatus Sholihin Plawangan Kragan Rembang tahun pelajaran 2016/2017. B. Sumber Data Sumber data adalah subyek dari data yang diperoleh.5 Data yang perlu dihimpun untuk penelitian ini adalah data-data terkait dengan penerapan metode treasure hunt dalam meningkatkan kreatifitas berpikir sistematis siswa pada mata pelajaran SKI di MA Nahjatus Sholihin. Untuk menggali kelengkapan data tersebut, maka diperlukan sumber-sumber sebagai berikut: 1 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hlm. 21. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 60. 3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 15. 4 Amos Neolaka, Metode Penelitian dan Statistik, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, hlm. 181. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2006, hlm. 129. 2 32 33 1. Data Primer Data primer yaitu sumber data pokok yang langsung dikumpulkan peneliti dari objek penelitian.6 Dalam pengumpulan data primer, penghayatan peneliti terhadap objek yang diteliti merupakan faktor yang sangat penting, terutama untuk memperoleh informasi kualitatif.7 Dalam hal ini subyek penelitian yang dimaksud adalah waka kurikulum yaitu bapak Muh. Zairin Saputra, guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yaitu bapak Jauhar Muammar dan siswa kelas XI yang berjumlah 3 kelas, peneliti mewawancarai setiap kelas minimal 2 siswa. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti.8 Informasi semacam ini merupakan sumber data tambahan yang menurut peneliti menunjang data pokok.9 Peneliti memperoleh data pendukung yang berkaitan dengan penerapan metode treasure hunt dalam meningkatkan kreatifitas berpikir sistematis siswa pada mata pelajaran SKI, biasanya berwujud data dokumentasi maupun data laporan, seperti RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), buku-buku pembelajaran, arsip resmi atau bentuk karya tulis yang mendukung (media soal saat metode treasure hunt) dan nilai harian siswa kelas XI.10 Dalam pengumpulan data sekunder yang dipentingkan adalah keadaan atau ada tidaknya data itu sendiri.11 C. Lokasi Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Nahjatus Sholihin berlokasi di Jl. Sedan No. 65 Desa Plawangan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. 6 7 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2011, hlm. 152. Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004, hlm. 69. 8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm. 193. 9 Mahmud, Loc. cit., hlm. 152. 10 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm. 91. 11 Sonny Sumarsono, Loc. cit., hlm. 69. 34 D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.12 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas, dan spesifik.13 Pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, (triangulasi). 14 wawancara (interview), dokumentasi, dan gabungan Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. 1. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) mengajar, siswa kelas XI belajar, dan sebagainya.15 Dalam observasi pengumpulan data tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.16 Penelitian ini, sesuai dengan obyek penelitian maka peneliti memilih observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki.17 Sikap peneliti dalam melakukan observasi yaitu dengan menggunakan observasi partisipasi moderat, yaitu peneliti berada di posisi yang menengah, yakni ikut melibatkan diri dengan aktivitas sosial yang diteliti, tetapi untuk hal yang dipandang berkaitan secara langsung dengan penelitian, ia memisahkan diri dari keadaan sosial yang sebenarnya, dengan posisi sebagai seorang peneliti.18 12 Masrukhin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Media Ilmu Press, Kudus, 2015, hlm. 102. Mahmud, Loc. cit., hlm. 90. 14 Masrukhin, Op. cit., hlm. 102. 15 Nana Syaodih Sukmadinata, Loc. cit., hlm. 220. 16 Sugiyono, Loc. cit., hlm. 203. 17 Mardalis, Loc. cit., hlm. 63. 18 Afifudin, dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, Pustaka Setia, Bandung, 2012, hlm. 139. 13 35 Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap objek penelitian, yaitu dengan mengamati proses pembelajaran yang menerapkan metode treasure hunt dalam meningkatkan kreatifitas berpikir sistematis siswa pada mata pelajaran SKI di MA Nahjatus Sholihin Plawangan Kragan Rembang. 2. Wawancara Wawancara (interview) adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapat keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan atau informasi pada si peneliti.19 Pada wawancara ini dimungkinkan peneliti dengan responden melakukan tanya jawab secara sepihak.20 Digunakan wawancara semiterstruktur yaitu wawancara yang dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.21 Wawancara mendalam (in-depth interview) perlu dilakukan pula sebagai studi permulaan atau penjelajahan umum di lokasi penelitian guna menentukan fokus penelitian.22 Peneliti untuk mendapatkan data melakukan wawancara kepada informan (narasumber). Narasumbernya yaitu sumber primer (guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yaitu bapak Jauhar Muammar dan 6 siswa kelas XI, setiap kelas 2 orang). Sedangkan sebagai tambahan informasi (sumber pendukung/sekunder) peneliti dapat mewawancarai kepala sekolah, waka kurikulum atau informan-informan lain, yang sekiranya dapat memberikan informasi mengenai penerapan metode treasure hunt dalam meningkatkan kreatifitas berpikir sistematis siswa kelas XI. 19 Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2009, hlm. 64. 20 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2004, hlm. 79. 21 Masrukhin, Loc. cit., hlm. 107. 22 Afifudin, dan Beni Ahmad Saebani, Loc. cit., hlm. 132. 36 Melakukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, dan lain-lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.23 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.24 Jadi studi dokumenter tidak sekadar mengumpulkan atau menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumen, akan tetapi yang dilaporkan adalah hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.25 Dokumen yang digunakan peneliti di sini berupa foto, gambar, serta data-data mengenai penerapan metode treasure hunt dalam meningkatkan kreatifitas berpikir sistematis siswa pada mata pelajaran SKI di MA Nahjatus Sholihin Plawangan Kragan Rembang. 4. Studi Pustaka Studi Pustaka merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan atau mempelajari berbagai kegiatan riset yang telah banyak dilakukan oleh berbagai lembaga sehingga telah tersedia cukup banyak data mengenai banyak aspek.26 Teknik studi pustaka ini memiliki keuntungan terutama dalam biaya dan waktu, bahkan terdapat beberapa riset yang tidak bisa tidak harus menggunakan teknik pengumpulan data ini, seperti riset sejarah.27 23 Masrukhin, Op. cit., hlm. 107. Sugiyono, Loc. cit., hlm. 329. 25 Nana Syaodih Sukmadinata, Loc. cit., hlm. 222. 26 Sonny Sumarsono, Loc. cit., hlm. 73. 27 Ibid. 24 37 E. Uji Keabsahan Data Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal), uji transferabilitas data (validitas eksternal), uji reabilitas data (dependability) dan uji konfirmabilitas data (obyektivitas), yaitu sebagai berikut:28 1. Uji kredibilitas data (validitas internal) Uji kredibilitas data yaitu uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif.29 Uji kredibilitas data yang digunakan antara lain sebagai berikut: a. Perpanjangan Pengamatan Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Oleh karena itu, berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk rapport, maka telah menjadi kewajaran dalam penelitian, dimana kehadiran peneliti tidak lagi mengganggu perilaku yang dipelajari.30 b. Peningkatan Ketekunan Peningkatan ketekunan yaitu melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan penelitian akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.31 c. Triangulasi Triangulasi yaitu pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.32 Dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan satu pendekatan.33 d. Member Check Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan memberi check adalah untuk 28 Masrukhin, Loc. cit., hlm. 107. Ibid., hlm. 126. 30 Sugiyono, Loc. cit., hlm. 369. 31 Ibid., hlm. 370. 32 Ibid., hlm. 372. 33 Masrukhin, Op. cit., hlm. 112. 29 38 mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.34 2. Uji transferabilitas data (validitas eksternal) Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi hasil penelitian yang dapat digeneralisasi atau diterapkan pada populasi tempat sampel diambil.35 Peneliti sendiri tidak menjamin validitas eksternal ini. Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang jelas, rinci, sistematis dan dapat dipercaya. Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya dan suatu hasil dapat diberlakukan, maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas.36 3. Uji reabilitas data (dependability) Penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliable atau dependable. Untuk pengujian dependability melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.37 4. Uji konfirmabilitas data (obyektivitas) Peneliti dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Uji konfirmabilitas ini mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmabilitas berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmabilitas.38 34 Sugiyono, Op.cit., hlm. 375. Afifudin, dan Beni Ahmad Saebani, Loc. cit., hlm. 188. 36 Masrukhin, Loc. cit., hlm. 130. 37 Ibid., hlm. 130. 38 Ibid. 35 39 F. Analisis Data Penelitian ini penulis menerapkan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu setelah data-data terkumpul lalu disusun dan dikelompokkan dengan menggunakan kata-kata sedemikian rupa untuk menggambarkan obyek penelitian sehingga dapat menggambarkan obyek penelitian dan dapat menggambarkan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.39 Adapun analisis data yang digunakan peneliti yaitu menurut Milles dan Huberman adalah sebagai berikut : 1. Reduksi data: merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. 2. Data Display (Penyajian Data): melalui penyajian data, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga akan semakin mudah untuk dipahami. 3. Conclusing Drawing/Verification: penarikan kesimpulan dan verifikasi.40 Analisis data merupakan pengolahan data untuk memperoleh hasil atau temuan penelitian. Berdasarkan temuan penelitian dilakukan pembahasan yang mengarah pada pengambilan kesimpulan, implikasi, dan saran atau rekomendasi penelitian.41 Untuk memenuhi dasar analisis data ini penulis melakukan teknik analisis mendalam (indepth analysis), yaitu mengkaji masalah secara khusus. Adapun yang dihasilkan dari penelitian kualitatif ini yaitu pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah.42 Data yang telah berhasil dikumpulkan selanjutnya akan dinalisis secara deskriptif analitis yaitu analisis yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dengan teknik yang telah ditentukan. Tujuan dari teknik ini adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran mengenai objek penelitian secara sistematis, faktual dan aktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan pola pikir induktif 39 Ibid., hlm. 337. Mohammad Ali dan Muhammad Asrori, Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2014, hlm. 188-189. 41 Amos Neolaka, Loc. cit., hlm. 173. 42 Mahmud, Loc. cit., hlm. 91. 40 40 yang berarti pola pikir yang berpijak pada fakta-fakta yang bersifat khusus kemudian diteliti, dianalisis dan disimpulkan sehingga pemecahan persoalan atau solusi tersebut dapat berlaku secara umum.43 Selanjutnya model interaktif dalam analisis data ditunjukkan sebagai berikut.44 Gambar 3. 1 Model Interaksi Analisis Data Kualitatif Data Collection Display Data Data Reduction Conclusions/ Verifying 43 44 Amos Neolaka, Op. cit., hlm. 21-22. Masrukhin, Loc. cit., hlm. 115.