universitas sumatera utara

advertisement
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN
ANGGARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT PERUSAHAAN GAS
NEGARA (PERSERO) TBK, JAWA BAGIAN BARAT
OLEH :
NAMA
: VITHA CHIRISTINA
NIM
: 050503009
DEPARTEMEN
: AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
2009
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan Judul :
“Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan
Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat”
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat,
dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi
level program S1 Reguler Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah
dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya, dan apabila di kemudian hari
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh
universitas.
Medan, 26 Juni 2009
Yang Membuat Pernyataan,
Nama : Vitha Chiristina
NIM : 050503009
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Yesus Kristus, yang telah
memberi penyertaan-Nya, kesehatan, dan berkat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Terima kasih yang tulus penulis ucapkan kepada kedua orang tua
Pdt.Ir.B.Tamba dan T.Syelfrida Sinaga yang selalu memberikan doa, dukungan,
dan perhatian dan penulis berdoa semoga kedua orang tua penulis selalu dalam
perlindungan Tuhan.
Penulis mendapatkan banyak bantuan serta dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2.
Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak selaku Ketua Departemen
Akuntansi dan bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak selaku
Sekretaris
Departemen
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Sumatera Utara.
3.
Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak selaku Dosen Pembimbing.
Terima kasih yang sebesar-besarnya atas waktu, kesempatan, bimbingan,
dan arahan yang diberikan selama proses penyusunan dan penyelesaian
skripsi ini.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
4.
Bapak Drs.Rustam,M.Si,Ak selaku Dosen Pembanding I dan bapak
Drs.Chairul Nazwar,M.Si,Ak selaku Dosen Pembanding II, terima kasih
atas masukan dan saran yang diberikan.
5.
Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen pengajar atas ilmu yang diberikan.
6.
Staf Departemen Akuntansi dan PPAk penulis ucapkan terima kasih telah
membatu menyiapkan segala administrasi dan keperluan penulis di
Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
7.
Pimpinan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, juga kepada bapak
Ir. B.Tamba yang membantu keperluan penulis dalam menyiapkan
dokumen-dokumen serta kepada seluruh responden yang bersedia
melungkan waktunya.
8.
Saudara-saudara kandung penulis yaitu Edwin Baptista, Victoria Gorrety,
dan Edwardo Samuel, saudara-saudara sepupu penulis yaitu Rina Wanri,
dan Roma Febriyanti, serta keluarga besar Tamba. Terima kasih untuk
semangat yang diberikan kepada penulis.
9.
Sahabat-sahabat penulis, Asty, Alicia Haurissa, Suryaningsih, Ira Vita,
Pramela, Ellys, Firman, Roland, Jeffry Pasaribu, Sonya Krisnawati dan
Maya Afrida terima kasih karena telah memberikan bantuan,dukungan,
serta berbagi ilmu dalam penyelesaian skripsi ini dan selalu berbagi dalam
banyak hal. Terima kasih yang tulus juga untuk Abraham atas perhatian,
bantuan, dan dukungan serta meluangkan waktunya dalam suka dan duka.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
10. Kepada teman-teman Akuntansi 2005 yang tidak dapat saya sebutkan satu
per satu.
Terima kasih karena kalian semuanya adalah pemacu bagi
penulis untuk menjadi lebih baik lagi dalam banyak hal.
Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Medan, 26 Juni 2009
Penulis,
Vitha Chiristina
Nim:050503009
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
ABSTRAK
Pembahasan tentang pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan
anggaran masih menunjukkan ketidakkonsistenan sehingga hasil yang diperoleh
bertentangan. Perbedaan hasil penelitian dapat diselesaikan melalui pendekatan
kontijensi dengan menggunakan variabel pemoderasi. Penelitian ini bertujuan
untuk membuktikan pengaruh ketidakpastian lingkungan sebagai variabel
moderasi terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan
anggaran.
Objek penelitian adalah manajer dan staff yang terlibat dalam proses
penyusunan anggaran (36 responden). Data dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner, enam item untuk partisipasi anggaran sebagai variabel bebas, delapan
item untuk senjangan anggaran sebagai variabel terikat, dan dua belas item untuk
ketidakpastian lingkungan sebagai variabel moderasi. Model analisis yang
digunakan adalah regresi linear sederhana untuk hipotesis pertama dan analisis
regresi moderat untuk hipotesis kedua.
Penelitian ini menghasilkan dua penemuan sebagaimana yang diajukan dalam
hipotesis penelitian. Pertama, partisipasi anggaran ber pengaruh terhadap
senjangan anggaran. Kedua, tidak berpengaruh dalam memoderasi hubungan
antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran.
Kata kunci : Partisipasi Anggaran, Senjangan Anggaran, Ketidakpastian
Lingkungan
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
ABSTRACT
Discussion about the effect of budgetary participation to budgetary slack still
inconsistent and caused a contracdictive conclusion. Different results might be
solved with contingency approach by applying moderating variable. This
research aim to examine the effect of organization commitment as moderating
variable to the relationship between budgetary participation on the budgetary
slack.
Object of this researchare managers and staffs that involved in budgetary
arrangements process (36 respondents). Data were collected using quetionaries,
six items for the budgetary participation as independent variable, eight items for
the budgetary slack as dependent variable, and twelve items for the environmental
uncertainty as moderating variable. Analysis models that used are simple linear
regression for first hypothesis and moderate regression for second hypothesis.
This research resulted in two findings as had been proposed in the research
hypotheses. First, the budgetary participation has effect toward budgetary slack.
Second, organization commitment has no effect to the relationship between
budgetary participation on budgetary slack.
Keywords
:
Budgetary Participation,
Environment
Budgetary
Slack,
Uncertainty
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ......................................................................................
ii
ABSTRAK ........................................................................................................
v
ABSTRACT ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1.
Pengertian Anggaran .......................................................................... 7
2.
Manfaat Anggaran .............................................................................. 8
3.
Fungsi Anggaran ................................................................................ 10
4.
Proses Penyusunan Anggaran ........................................................... 11
5.
Partisipasi Anggaran ......................................................................... 14
6.
Senjangan Anggaran ......................................................................... 15
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
7.
Pengaruh Partisipasi Anggaran
Terhadap Senjangan Anggaran ......................................................... 19
8.
Hubungan Antara Partisipasi Anggaran
Terhadap Senjangan Anggaran Dengan
Ketidakpastian Lingkungan
Sebagai Variabel Moderating ........................................................... 20
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ................................................................ 24
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ...................................... 26
1. Kerangka Konseptual Penelitian .......................................................... 26
2. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ……………………………………………..…… 28
B. Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………………….. 28
C. Jenis Dan Sumber Data ……………………………………………….. 29
D. Metode Pengumpulan Data ……………………………………………. 29
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ……………………… 30
F. Metode Analisis Data ………………………………………………..…. 32
1. Uji Validitas dan Reabilitas Data ……………………………….…… 32
2. Uji Asumsi Klasik ………………………………………………….… 33
3. Pengujian Hipotesis ………………………………………………….. 35
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Penelitian …………………………………………….... 37
1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................. 37
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
2. Struktur Organisasi ………………………………………………….... 40
B. Analisis Hasil Penelitian ......................................................................... 42
1. Statistik Deskriptif ............................................................................... 42
2. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................ 43
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 47
4. Hasil Pengujian Hipotesis ..................................................................... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 58
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 59
C. Saran ...................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 61
LAMPIRAN
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu ................................................................. 24
4.1
Statistik Deskriptif .................................................................................. 42
4.2
Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran ................ 44
4.3
Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Ketidakpastian Lingkungan ..... 45
4.4
Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Senjangan Anggaran ................ 47
4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .................................................. 50
4.6
Uji Multikolinearitas ............................................................................... 50
4.7
Hipotesis Pertama .................................................................................... 52
4.8
Uji ANOVA ............................................................................................ 53
4.9
Uji ANOVA Coefficients ........................................................................ 54
4.10 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ...................................................... 55
4.11 Hasil Uji F (F Test) ................................................................................. 56
4.12 Hasil Uji F (F Test) Coefficients .............................................................. 56
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
4.1 Normal P-Plot .......................................................................................... 48
4.2 Histogram ................................................................................................ 49
4.3 Scatterplot Uji Heterokedastisitas ............................................................. 51
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
Tabulasi Hasil Kuesioner Partisipasi Anggaran ...................................... 64
2
Tabulasi Hasil Kuesioner Ketidakpastian Lingkungan ............................ 65
3
Tabulasi Hasil Kuesioner Senjangan Anggaran ...................................... 66
4
Reliability Validity Partisipasi Anggaran ................................................ 67
5
Reability Ketidakpastian Lingkungan ..................................................... 68
6
Reability Senjangan Anggaran ............................................................... 69
7
Nilai R Product Moment ......................................................................... 70
8
Normalitas Data ..................................................................................... 71
9
Heterokedastisitas .................................................................................. 72
10
Multikolinearitas .................................................................................... 73
11
Hasil Uji Hipotesis Satu ......................................................................... 74
12
Hasil Uji Hipotesis Dua .......................................................................... 75
13
Identitas Diri Responden ........................................................................ 77
14
Kuesioner Partisipasi Anggaran .............................................................. 78
15
Kuesioner Ketidakpastian Lingkungan ................................................... 80
16
Kuesioner Kesenjangan Anggaran .......................................................... 81
18
Surat Izin Angket Penelitian ................................................................... 83
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
BAB I
PENDAHULUAN
D. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini dari masa ke masa terasa
semakin kompetitif. Meskipun sebenarnya kondisi perekonomian Indonesia secara
umum belum menunjukkan adanya perbaikan dan peningkatan yang signifikan,
namun bukan berarti terjadi kondisi yang stagnasi dalam dunia bisnis. Setiap
perusahaan selalu berusaha untuk dapat bertahan dalam arus persaingan bisnis,
terlebih lagi bagi perusahaan lokal.
Perusahaan yang dapat bertahan dalam arus persaingan bisnis ialah
perusahaan yang dapat mencapai tujuan yang ingin diperoleh. Pencapaian tujuan
perusahaan juga tentu diawali dengan kinerja manajemen perusahaan yang baik.
Pada umumnya tujuan perusahaan ialah memperoleh laba yang maksimal, dan hal
itu berkaitan dengan kinerja manajemen perusahaan yang baik. Perolehan laba
yang maksimal dilandasi oleh suatu perencanaan moneter yang digunakan oleh
perusahaan. Perencanaan moneter tersebut tidak terlepas dari sistem kinerja
manajemen perusahaan.
Perencanaan moneter tersebut selalu dikenal sebagai
anggaran.
Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk
melaksanakan tujuan – tujuan organisasi ke dalam dimensi kuantitatif dan waktu,
serta mengkomunikasikannya kepada manajer – manajer tingkat bawah sebagai
rencana kerja jangka panjang dan jangka pendek. Proses penyusunan anggaran
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
yang baik adalah yang melibatkan banyak pihak, baik manajemen tingkat bawah
maupun manajemen tingkat atas. Keterlibatan banyak pihak dalam proses
penyusunan anggaran mempunyai dampak langsung terhadap perilaku manusia.
Proses yang seperti ini selalu dikenal dengan istilah partisipasi anggaran.
Partisipasi anggaran adalah proses yang menggambarkan keterlibatan individuindividu terlihat dalam penyusunan anggaran dan mempunyai pengaruh terhadap
target anggaran dan perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran
tersebut (Brownell,1982).
Disamping mengandung kebaikan, partisipasi anggaran juga mengandung
kelemahan dan masalah. Masalah yang sering muncul dari adanya keterlibatan
manajer tingkat bawah/menengah dalam penyusunan anggaran adalah penciptaan
senjangan anggaran (budgetary slack). Senjangan anggaran biasanya dilakukan
dengan meninggikan biaya atau merendahkan pendapatan dari yang seharusnya,
supaya anggaran mudah dicapai (Merchant,1981).
Para
peneliti
akuntansi
menemukan
bahwa
senjangan
anggaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk diantaranya partisipasi bawahan dalam
penyusunan anggaran (Yuwono,1999). Young (1985) dan Merchant (1985) telah
menguji secara empiris bahwa senjangan anggaran terjadi karena bawahan
memberikan informasi yang bias kepada atasan dengan cara melaporkan biaya
yang lebih besar atau melaporkan pendapatan yang lebih rendah. Hasil penelitian
mereka menunjukkan bahwa partisipasi anggaran dan senjangan anggaran
mempunyai
hubungan
positif,
yaitu
peningkatan
partisipasi
semakin
meningkatkan senjangan anggaran, sedangkan penelitian Camman (1976), Dunk
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
(1993), Merchant (1985) dan Onsi (1973) menunjukkan bahwa partisipasi dalam
penyusunan anggaran dapat mengurangi senjangan anggaran.
Hal ini terjadi
karena bawahan membantu memberikan informasi pribadi tentang prospek masa
depan sehingga anggaran yang disusun menjadi lebih akurat. Jadi, terlihat adanya
hubungan yang tidak konsisten antara partisipasi anggaran dan senjangan
anggaran.
Selain partisipasi dalam penyusunan anggaran, beberapa peneliti
mengidentifikasi bahwa senjangan anggaran dapat disebabkan oleh pandangan
terhadap lingkungan.
Ketidakpastian lingkungan merupakan persepsi dari
anggota organisasi dalam mengantisipasi pengaruh faktor lingkungan terhadap
organisasi. Ketidakpastian lingkungan (environment uncertainty) yang ada akan
menyulitkan manajer dalam membuat perencanaan dan melakukan pengendalian
terhadap operasi perusahaan. Duncan (1972) mendefinisikan lingkungan sebagai
totalitas faktor sosial dan fisik yang berpengaruh terhadap perilaku pembuat
keputusan dalam organisasi.
Penelitian ini memposisikan variabel ketidakpastian lingkungan sebagai
variabel moderating dalam menguji hubungan antara partisipasi penyusunan
anggaran dengan senjangan anggaran. Menurut Govindarajan (1986) hubungan
antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran adalah positif dalam kondisi
ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Sedangkan di dalam lingkungan relatif
stabil (ketidakpastian rendah), individu dapat memprediksi keadaan di masa yang
akan datang sehingga langkah-langkah yang akan dilakukannya dapat membantu
organisasi menyusun rencana dengan lebih akurat (Duncan,1972).
Pihak
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
manajemen tingkat atas maupun tingkat bawah yang berpartisipasi dalam
penyusunan
anggaran
diharapkan
memiliki
kemampuan
menghadapi
ketidakpastian lingkungan, sehingga dapat memprediksi masa depan dan
menciptakan senjangan anggaran yang tidak terlalu tinggi.
PT.
PGN
merupakan
perusahaan
yang
bergerak
dalam
bidang
pertambangan khususnya dalam transmisi dan distribusi gas. Pada saat ini, usaha
utama perseroan adalah distribusi gas bumi ke pelanggan industri, komersial dan
rumah tangga dan transmisi gas bumi. Untuk mencapai sasaran penjualan yang
lebih responsif dengan harga yang kompetitif maka perusahaan menggunakan
anggaran sebagai acuan penentuan harga operasional produk.
Perusahaan Gas Negara dalam anggaran operasionalnya memiliki
perbedaan yang signifikan dengan realisasi anggaran perusahaannya, khususnya
dalam bidang pengadaan dan skedul penjadwalan unit yang sering terhambat dari
lingkungan internal perusahaan pada Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2008.
Lingkungan eksternal perusahaan (pada umumnya) juga mempengaruhi anggaran
operasional perusahaan, contohnya ialah nilai kurs, inflasi, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai masalah ini pada Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Strategi Bisnis Unit Distrik Wilayah I dan menuliskannya dalam sebuah skripsi
yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Senjangan
Anggaran Dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating
(Studi Kasus Pada Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Strategi Bisnis Unit,
Distrik Wilayah I Jawa Bagian Barat)”
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
E. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan,
permasalahan pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam beberapa
pertanyaan berikut :
1.
Apakah partisipasi anggaran berpengaruh terhadap senjangan
anggaran ?
2.
Apakah ketidakpastian lingkungan memoderasi hubungan
antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran ?
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui dengan membuktikan secara empiris keterkaitan antara
partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan senjangan anggaran.
2. Membuktikan secara empiris pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap
hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan berfikir
mengenai proses penyusunan anggaran dan variabel moderating yang
mengakibatkan timbulnya senjangan anggaran.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
atau informasi untuk kemajuan perusahaan dalam penyusunan anggaran
untuk perbaikan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang.
3. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi
yang bermanfaat dan masukan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun
berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalm proses penyusunan
program (programing) (Mulyadi,2001:448).
Anggaran adalah suatu rencana
terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam
satuan uang, untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun (Supriyono,2001:62).
Jadi, anggaran merupakan laporan terinci yang diinterprestasikan menurut angka
keuangan dan angka yang bersifat non-keuangan untuk satu periode waktu
tertentu, dengan memanfaatkan sumber-sumber organisasi.
Penganggaran adalah perumusan rencana dalam angka-angka untuk periode
tertentu di masa depan (Kadarman,2001:162). Anggaran disusun oleh manajemen
utnuk jangka waktu satu tahun bertujuan untuk membawa perusahaan ke kondisi
tertentu yang diinginkan dengan sumber daya tertentu yang diperhitungkan. Jadi,
anggaran merupakan rencana manajemen yang berdasarkan asumsi bahwa
langkah-langkah positif akan diambil oleh penyusun anggaran agar realisasi
kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
2. Manfaat Anggaran
Anggaran mempunyai beberapa manfaat menurut Supriyono (2001:83).
Manfaat anggaran antara lain untuk :
a. Perencanaan kegiatan organisasi atau pusat pertanggungjawaban dalam
jangka pendek.
b. Membantu mengkoordinasikan rencana jangka pendek.
c. Alat komunikasi rencana kepada berbagai manajer pusat
pertanggungjawaban.
d. Alat untuk memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
e. Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi pusat-pusat
pertanggungjawaban dan para manajernya.
f. Alat pengendalian para manajer.
Manfaat anggaran yang disebutkan di atas diuraikan sebagai berikut :
a. Perencanaan kegiatan organisasi atau pusat pertanggungjawaban dalam
jangka pendek
Menurut Supriyono (2001:84) “anggaran ini berfungsi sebagai alat
perencanaan jangka pendek dan merupakan kesanggupan manajer pusat
pertanggungjawaban untuk melaksanakan program atau bagian dari program
dalam jangka pendek, umumnya satu tahun.” Langkah utama sebelum menyusun
anggaran ialah penentuan tujuan. Penentuan tujuan yang ingin dicapai misalnya:
Berapa tingkat pertumbuhan yang ingin dicapai? Dapatkah perusahaan menguasai
pasar? Apa perusahaan dapat memberikan inovasi baru untuk menguasai pasarnya
tidak?
Setelah menetapkan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan maka langkah
selanjutnya ialah penentuan strategi pokok yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Penentuan strategi pokok yang tepat akan dilanjutkan
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
dengan penyusunan program. Penyusunan program yang telah dibuat akan masuk
ke dalam tahap akhir dari fungsi perencanaan ialah penyusunan anggaran untuk
setiap pusat pertanggungjawaban.
b. Membantu mengkoordinasikan rencana jangka pendek
Menurut
Supriyono
(2001:84)
“anggaran
berfungsi
sebagai
alat
mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada di
dalam organisasi agar dapat bekerja secara selaras ke arah pencapaian tujuan”.
Jadi, anggaran sebagai acuan organisasi untuk menentukan langkah-langkah
manajemen agar mencapai tujuan dengan tidak mengenyampingkan individu.
c. Alat komunikasi rencana
pertanggungjawaban
kepada
berbagai
manajer
pusat
Keefisiensian organisasi ditentukan dari saluran komunikasi yang diarahkan
ke berbagai unit dalam organisasinya. Menurut Supriyono (2001:84) “komunikasi
yang diartikan ialah penyampaian informasi yang berhubungan dengan tujuan,
strategi, kebijaksanaan, rencana, pelaksanaan, dan penyimpangan yang timbul”.
Dengan memfungsikan anggaran sebagai alat komunikasi maka, penyampaian
informasi dalam
arah saluran komunikasi yang tepat akan menghasilkan
organisasi yang efisien.
d. Alat untuk memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya
Pencapaian tujuan yang direncanakan dapat dicapai jika anggaran berfungsi
sebagai alat motivasi. Motivasi untuk melaksanakan tugas-tugas yang didorong
dengan pemberian insentif dalam bentuk hadiah berupa uang, penghargaan, dan
sebagainya kepada para pelaksana yang mencapai prestasi.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
e. Alat
pengendalian
kegiatan
dan
penilaian
prestasi pusat-pusat
pertanggungjawaban dan para menajernya
Anggaran yang sudah disepakati merupakan komitmen dari para pelaksana
yang ikut berperan serta di dalam penyusunan anggaran sehingga anggaran dapat
difungsikan sebagai alat pengendalian kegiatan.
Pada dasarnya pengendalian
adalah dengan membandingkan antara perencanaan dengan pelaksanaan shingga
dapat ditentukan penyimpangan yang timbul apakah sudah menjadi “tanda
bahaya” bagi organisasi atau unit-unitnya.
Penyimpangan tersebut digunakan
sebagai dasar evaluasi atau penilaian prestasi dan umpan balik untuk perbaikan
masa yang akan datang.
f. Alat pengendalian para manajer
Anggaran difungsikan sebagai alat untuk mendidik para manajer mengenai
bekerja secara terinci pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya dan
sekaligus menghubungkan dengan pusat pertanggungjawabn lain di dalam
organisasi yang bersangkutan.
3. Fungsi Anggaran
Menurut Kadarman (2001:162) menyatakan tujuan anggaran adalah untuk
menghubungkan perencanaan dan mengijinkan pendelegesian kekuasaan atau
wewenang tanpa hilangnya pengawasan. Anggaran merupakan perencanaan yang
telah disepakati oleh para pelaksana yang ikut berperan serta dalam penyusunan
anggaran. Anggaran menjadi dasar bagi organisasi untuk mencapai tujuan dan alat
ukur pencapaian prestasi. Agar dapat efektif, anggaran yang baik juga harus
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
menghubungkan perencanaan dan pengendalian terhadap langkah-langkah yang
dilaksanakan oleh manajemen untuk menjamin bahwa semua bagian dalam
organisasi berfungsi secara konsisten dengan kebijaksanaan organisasi.
4. Proses Penyusunan Anggaran
Proses penganggaran biasanya meliputi pembentukan komite anggaran;
menentukan periode anggaran; spesifikasi pedoman anggaran; penyusunan usulan
anggaran awal/dasar (initial budget); negosiasi anggaran, review, dan persetujuan,
dan revisi anggaran (Blocher,2000:356). Penyusunan anggaran merupakan proses
pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam
satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain (Mulyadi, 2001:488). Penyusunan
anggaran dapat diartikan sebagai perencanaan laba. Dalam menyusun perencanaan
laba, manajemen menyusun rencana operasional yang mengimplikasikan
keuangan kedalam laporan keuangan perusahaan.
Penyusunan anggaran adalah proses penentuan peran setiap manajer dalam
melaksanakan progaran atau bagian program (Supriyono,2001:82). Dalam proses
penyusunan anggaran manajer pusat pertanggungjawaban berperan serta dalam
menyusun usulan anggaran serta mengadakan negosiasi dengan manajer diatasnya
yang memberikan peran kepadanya. Oleh karena itu, anggaran yang sudah
disahkan
merupakan
kesanggupan
atau
komitmen
manajer
pusat
pertanggungjawaban untuk melaksanakan rencana seperti yang tercantum dalam
anggaran tersebut.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Proses penyusunan penganggaran dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu
metoda top down (metoda dari atas ke bawah), bottom up (metoda dari bawah ke
atas), dan partisipasi. Dalam proses penganggaran ‘top-down’ manajer puncak
menyusun anggaran untuk organisasi secara keseluruhan, termasuk untuk level
bawah (Blocher,2000:384). Proses ini sering disebut dengan penganggaran
otoritatif, penganggaran otoritatif memberikan pengendalian pengambilan
keputusan yang lebih baik dibandingkan dengan penganggaran partisipatif.
Meskipun demikian, anggaran otoritatif sering kali mengurangi komitmen dari
para manajer tingkat bawah dan para pekerja yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan anggaran tersebut.
Menurut Shim (2000:4) “proses penganggaran ’bottom-up’ dimulai dari
tingkat dasar atau tingkat operasional(departemental)”. Sasaran dari tingkat
operasional ini harus konsisten dengan keseluruhan sasaran korporasi. Dalam hal
ini, para manajer departemen mengetahui apa yang harus dicapai, peluang apa
yang muncul, wilayah permasalahan yang harus diperbaiki, apa saja sumbersumber daya yang tersedia, dan bagaimana menggunakannya. Anggaran manajer
kemudian ditinjau, disesuaikan, dan disetujui oleh manajer puncak.
Anggaran partisipatif merupakan alat komunikasi yang baik. Proses
penyusunan anggaran partisipatif sering kali memungkinkan manajemen puncak
untuk memahami masalah yang dihadapi oleh karyawan dan karyawan juga lebih
dapat memahami kesulitan yang dihadapi oleh manajemen puncak, berbeda
dengan penganggaran secara ‘bottom-up’ di mana manajer puncak lebih
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
memahami manajer menengah atau bawah. Anggaran partisipatif meningkatkan
komitmen para karyawan untuk mencapai tujuan karyawan.
Meskipun demikian, jika tidak dikendalikan dengan baik, anggaran partisipatif
dapat mengarah kepada target anggaran yang mudah dicapai atau tidak sesuai
dengan strategi organisasi atau target anggaran. Oleh karena itu, proses
penganggaran yang efektif, biasanya merupakan kombinasi dari pendekatan
penganggaran ’top-down’ dengan pendekatan ‘bottom-up’. Dengan kata lain
anggaran partisipatif ialah anggaran yang menyelaraskan tujuan perusahaan
dengan tujuan para karyawannya, serta mempunyai peluang sukses yang lebih
untuk keberhasilan operasi.
Dalam penyusunan anggaran, program-program diterjemahkan sesuai dengan
tanggung jawab setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian dari
program tersebut. Penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses
penetapan peran setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian dari
program. Untuk menghasilkan anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat
perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengendalian, penyusunan anggaran
memerlukan persyaratan tertentu. Menurut Supriyono(2001:87) agar anggaran
dapat memanfaatkan keunggulannya sebaik mungkin dan menekan keterbatasan
sekecil mungkin maka anggaran yang baik memerlukan syarat-syarat yang harus
dipenuhi sebagai berikut:
1) Adanya organisasi perusahaan yang sehat
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang membagi tugas tanggung
jawab yang tegas.
2) Sistem akuntansi yang memadai meliputi: (a) penggolongan rekening
yang sama antara anggaran dan realisasinya sehingga dapat
diperbandingkan dan dihitung penyimpangannya, (b) pencatatan
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
akuntansi memberikan informasi mengenai realisasi anggaran, (c)
laporan didasarkan kepada akuntansi pertanggungjawaban..
3) Adanya penelitian dan analisis
Penelitian dan analisa diperlukan untuk menetapkan alat pnegukur
prestasi sehingga anggaran dapat dipakai untuk menganalisa operasi.
4) Adanya dukungan para pelaksana
Anggaran dapat dipakai sebagai alat yang baik bagi manajemen jika
ada dukungan aktif dari para pelaksana dari tingkat atas maupun
bawah.
5. Partisipasi Anggaran
Di dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan aspek perilaku
manusia. Oleh karena itu, penyusunan anggaran perlu menggunakan azas
partisipatif. Anggaran partisipatif tidak berarti bahwa setiap manajer dapat
memilih dengan bebas apa yang dia tuju di dalam anggarannya, namun anggaran
partisipatif berarti bahwa manajer setiap pusat pertanggungjawaban mempunyai
kesempatan untuk menjelaskan dan memberikan alasan mengenai anggarn yang
diusulkannya (Supriyono,2001:96).
Penyusunan anggaran partisipatif harus
memperhatikan tingkat kesulitan, partisipasi manajemen puncak, kewajaran dan
keadilan, dan laporan yang teliti dan tepat waktu ( Supriyono,2001:120).
Definisi partisipasi anggaran menurut Brownell dalam Sumarno (2005),
adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran
sementara Chong (2002) menyatakan sebagai proses bawahan/pelaksana anggaran
diberikan kesempatan untuk terlibat dalam dan mempunyai pengaruh dalam
proses penyusunan anggaran. Menurut Kennis (1979) ”partisipasi adalah sebagai
tingkat keikutsertaan manajer dalam menyusun anggaran dan pengaruh anggaran
tersebut terhadap pusat pertanggungjawaban manajer yang bersangkutan”.
Anggaran menunjuk dengan sejelas-jelasnya pelaksanaan tugas-tugas manajer dan
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
mengarahkan perhatian yang lebih besar dari atasannya kepada titik- titik rawan,
sehingga anggaran kadang-kadang dianggap oleh manajemen menengah sebagai
petunjuk dari sikap manajemen puncak yang pelit, membatasi kebebasan
organisasi , dan negatif.
Iksan dan Ishak (2005:173) memaparkan bahwa partisipasi telah menimbulkan
sikap positif pada karyawan, meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi dan
meningkatkan kerjasama diantara manajemen yang pada gilirannya cenderung
untuk meningkatkan kinerja mereka. Selanjutnya Anthony dan Govindradjan
(2001) menyatakan bahwa mekanisme anggaran akan mempengaruhi perilaku
bawahan yaitu mereka akan merespom positif atau negatif tergantung pada
penggunaan anggaran. Sebab, anggaran yang akan digunakan sebagaimana
mestinya akan menjadi alat pembantu yang positif dalam menetapkan standar
prestasi kerja, dalam mendorong tercapainya sasaran, dalam mengukur hasil, dan
dalam mengarahkan perhatian pada bidang yang memerlukan penyelidikan.
6. Senjangan Anggaran
Senjangan anggaran (budgetary slack) adalah perbedaan jumlah anggaran
yang diajukan oleh bawahan dengan jumlah estimasi yang terbaik dari organisasi (
Anthony dan Govindradjan,2001). Dalam keadaan terjadinya senjangan anggaran
bawahan cenderung mengajukan anggaran dengan merendahkan pendapatan dan
menaikkan biaya dibandingkan dengan estimasi terbaik yang diajukan, sehingga
target akan mudah dicapai.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
a. Teori Agensi (agency theory)
Hansen dan Mowen(1997) mengungkapkan didalam anggaran partisipatif
dapat pula timbul permasalahan, antara lain:
1). Atasan atau bawahan akan menetapkan standar anggaran yang terlalu
tinggi ataupun terlalu rendah;
2). Bawahan akan membuat budgetary slack dengan cara mengalokasikan
sumber dari yang dibutuhkan;
3). Terdapat partisipasi semu.
Masalah yang sering muncul dari adanya keterlibatan manajer tingkat
bawah/menengah dalam menyusun anggaran (partisipasi anggaran) adalah
penciptaan senjangan aggaran. Senjangan anggaran ( budgetary slack ) timbul bila
manajer sengaja menetapkan terlalu rendah pendapatan atau menetapkan terlalu
besar biaya (Hansen,1999:374). Setiap tindakan tersbut menyebabkan tingginya
kemungkinan manajer memenuhi anggaran yang dibuat, dan menurunkan risiko
yang dihadapinya. Pembuatan anggaran seperti ini juga menyebabkan sumber
daya yang tidak perlu menjadi terikat, padahal dapat dimanfaatkan secara
produktif di tempat lain.
Para peneliti akuntansi menemukan bahwa senjangan anggaran dipengaruhi
oleh beberapa faktor termasuk diantaranya partisipasi bawahan dalam penyusunan
anggaran (Yuwono,1999). Menurut Schiff dan Lewin (1970) bahwa bawahan
menciptakan senjangan anggaran karena dipengaruhi oleh keinginan dan
kepentingan pribadi sehingga akan memudahkan pencapaian target anggaran,
terutama jika penilaian prestasi manajer ditentukan berdasarkan pencapaian
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
anggaran. Untuk meningkatkan penilaian prestasi manajer bawahan cenderung
mengajukan anggaran dan merendahkan pendapatan dan menaikkan biaya
dibandingkan dengan estimasi terbaik yang dapat dicapainya, sehingga target akan
mudah dicapai.
Hilton dalam Hermanto (2003) menyatakan tiga alasan utama manjer
melakukan senjangan anggaran :
(a) Orang-orang selalu percaya bahwa hasil pekerjaan mereka akan terlihat
bagus di mata atasan jika mereka dapat mencapai anggarannya;
(b) Budgetary slack selalu digunakan untuk mengatasi kondisi
ketidakpastian, dimana mungkin ada kejadian yang tidak terduga,
sehingga
dengan
budgetary
slack
tersebut
manajer
dapat
melampaui/mencapai anggarannya;
(c) Rencana anggaran selalu dipotong dalam proses pengalokasian sumber
daya.
Senjangan pada anggaran dapat dihilangkan bila manajemen puncak
menentukan anggaran beban yang lebih rendah; namun manfaat yang diperoleh
dari metode partisipatif jauh melebihi biaya yang berkaitan dengan senjangan
anggaran. Walaupun demikian, manajemen puncak harus memeriksa kembali
anggaran yang diusulkan bawahannya secara seksama serta memberikan masukan
bila dibutuhkan, agar timbulnya senjangan dalam anggaran dapat diminimalkan.
Agency theory menjelaskan fenomena yang terjadi bilamana atasan
mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas
atau otoritas untuk membuat keputusan (Anthony dan Govindarajan,1988). Di
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
dalam penelitiannya, Baiman (1982) menyatakan, jika bawahan (agent) yang
terlibat dalam partisipasi anggaran mempunyai formasi khusus tentang kondisi
lokal, akan memungkinkan bagi mereka untuk melaporkan informasi tersebut
kepada atasan (principal). Atau dengan kata lain, partisipasi anggaran akan
menyebabkan bawahan memberikan informasi yang dimilikinya untuk membantu
organisasi.
b. Pendekatan Kontijensi (contingency approach)
Penerapan pendekatan kontinjensi dalam menganalisis dan mendesain sistem
pengendalian khususnya dalam bidang sistem akuntansi manajemen telah menarik
minat para peneliti.
Beberapa penelitian dalam bidang akuntansi manajemen
melalui pendekatan kontijensi bertujuan untuk melihat hubungan antara variabelvariabel kontekstual dengan desain sistem akuntansi manajemen dan untuk
mengevaluasi berbagai hubungan anatara dua variabel (misalnya: hubungan
anatara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial) dengan menggunakan
variabel kontekstual sebagai variabel moderating.
Ketidakkonsistenan hasil penelitian yang mengungkapkan hubungan antara
partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran menurut Govindarajan (1986)
memungkinkan dilakukan pendekatan kontijensi (contigency approach) untuk
mengevaluasi ketidakpastian faktor kondisional yang dapat mempengaruhi
efektivitas penyusunan anggaran terhadap senjangan anggaran.
Penelitian ini
disamping menguji kembali hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran
dengan senjangan anggaran, juga didekati oleh faktor kontijensi dengan
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
memasukkan variabel moderasi seperti yang dilakukan oleh Dunk (1993), Duncan
(1972), Govindarajan (1986) dalam menguji hubungan tersebut.
i.
Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran
Aspek sumber daya manusia sebagai penyususn dan pelaksana anggaran
haruslah dipertimbangkan karena anggaran akan dipengaruhi oleh perilaku
manusia terutama bagi pihak yang terlibat langsung dalam penyusunan dan
pelaksanaan anggaran. Jika bawahan yang berpartisipasi dalam proses penyusunan
anggaran
mempunyai
informasi
khusus
tentang
kondisi
lokal,
akan
memungkinkan bawahan memberikan informasi yang dimilikinya untuk
membantu kepentingan perusahaan. Namun, sering keinginan atasan tidak sama
dengan bawahan sehingga menimbulkan konflik diantara mereka.
Siegel dan Marconi (1989) menyatakan bahwa partisipasi bawahan dalam
penyusunan anggaran mempunyai hubungan yang positif dengan pencapaian
tujuan organisasi. Sesuai dengan agency theory, bawahan akan membuat target
yang lebih mudah untuk dicapai dengan cara membuat target anggaran yang lebih
rendah pada sisi pendapatan, dan membuat ajuan biaya yang lebih tinggi pada sisi
biaya. Perbedaaan antara anggaran yang dilaporkan dengan anggaran yang sesuai
dengan estimasi terbaik bagi perusahaan ini disebut senjangan anggaran.
Hasil penelitian-penelitian yang menguji hubungan partisipasi dengan
senjangan anggaran masih menunjukkan hasil yang bertentangan. Penelitian yang
dilakukan oleh Lowe dan Shaw dalam Yuwono (1998), Lukka (1988) dan Young
(1985) telah menguji secara empiris bahwa senjangan anggaran terjadi karena
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
bawahan memberi informasi yang bias kepada atasan dengan cara melaporkan
biaya yang lebih besar atau melaporkan pendapatan yang lebih rendah. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa berpartisipasi bawahan yang dalam
penyusunan anggaran cenderung untuk
melakukan senjangan anggaran.
Sedangkan pemelitian menurut Camman (1976), Dunk (1993), Merchant (1985)
dan Onsi (1973) menyatakan bahwa dengan adanya partisipasi bawahan dalam
proses penyusunan anggaran justru akan mengurangi kecenderungan untuk
menciptakan senjangan anggaran.
ii.
Hubungan Antara Partisispasi Anggaran Terhadap Senjangan
Anggaran Dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel
Moderating
Menurut Darlis (2000) ketidakpastian lingkungan merupakan kondisi
lingkungan yang tidak pasti yang akan membuat individu untuk melekukan
senjangan anggaran.
Hal ini disebabkan, individu tersebut tidak memiliki
informasi yang cukup untuk memprediksi masa depan secara tepat.
Suatu
organisasi hidup di tengah-tengah lingkungannya sehingga organisasi tersebut
harus berinteraksi dengan lingkungannya.
Dalam dekade akhir-akhir ini,
kemerosotan lingkungan telah menjadi keprihatinan yang meluas.
Lingkungan yang dihadapi perusahaan telah berubah dan mengalami
turbulensi (pergolakan) yang semakin cepat. Lingkungan adalah pola kondisi atau
faktor eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan pengembangan perusahaan
(Supriyono,2002:4). Lingkungan yang mengelilingi bisnis meliputi lingkungan
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
ekonomi, lingkungan industri, dan lingkungan global (Jeff,2001:15).
Blocher
(2005:12) mengungkapkan perubahan-perubahan utama dalam lingkungan bisnis
yang telah menyebabkan modifikasi yang signifikan dalam praktik-praktik
manajemen biaya :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Ada
Peningkatan kompetisi global,
Kemajuan dalam teknologi produksi,
Kemajuan dalam teknologi informasi,internet, dan e-commerce,
Fokus yang lebih besar pada pelanggan,
Bentuk-bentuk baru organisasi manajemen, dan
Perubahan sosial, politik, dan lingkungan budaya bisnis.
4
faktor
yang
mempengaruhi
turbulensi
lingkungan
yaitu
(Jemsly,2006:46) :
1) Kompleksitas dari kejadian,
2) Kebiasaan dari kejadian yang berulang (successive),
3) Kecepatan meperkirakan kejadian/perkiraan, serta
4) Visibilitas (penglihatan ke masa depan) dari kejadian.
Ketidakpastian lingkungan identik dengan ketidakpastian masa depan. Masa
depan memiliki karakteristik tersendiri yang tidak (selalu) berhubungan dengan
masa lalu. Ketidakpastian yang akan terjadi, oleh Huhg Courtney dkk dalam
Jemsly (2006:47), dikelompokkan menjadi 4 tingkatan yaitu :
a) Masa depan yang jelas (a clear enough future)
Yaitu ramalan tunggal akan masa depan dapat dilaksanakan dengan
tepat, ramalan akan cukup terarah pada strategi tunggal.
b) Masa depan berseling/alternate (alternate future)
Yaitu tidak dapat mengetahui hasil yang akan didapatkan, tetapi
setidaknya membantu mengembangkan beberapa alternatif.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
c) Lingkup masa depan (a range of future)
Yaitu ruang lingkup masa depan yang potensial dapat diidentifikasi.
Ruang lingkup didefinisikan oleh batasan nomor ndari variabel kunci,
tetapi hasil yang terjadi terletak disepanjang perubahan di dalam ruang
lingkup tersebut.
d) Kebenaran yang samar (true ambiquity)
Ketidakpastian saling memengaruhi dalam membentuk lingkungan
yang sesungguhnya tidak mungkin diprediksi.
Situasi seperti ini
sangat jarang terjadi, dan cenderung berpindah ke tingkat yang lain.
Ketidakpastian lingkungan merupakan salah satu faktor yang sering
menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi
dengan lingkungan. Individu akan mengalami ketidakpastian lingkungan yang
tinggi jika merasa lingkungan tidak dapat diprediksi dan tidak dapat memahami
bagaimana komponen lingkungan akan berubah (Miliken, 1978).
Menurut
Duncan dalam Fauziyah (2000) dalam ketidakpastian lingkungan yang rendah
(lingkungan relatif stabil), individu dapat memprediksi keadaan di masa datang
sehingga langkah-langkah yang akan dilakukannya dapat direncanakan dengan
lebih akurat.
Kondisi yang relatif stabil ini dapat dimanfaatkan oleh anggota organisasi
untuk membantu organisasi membuat perncanaan yang akurat.
Kemampuan
memprediksi keadaan di masa datang pada kondisi ketidakpastian lingkungan
yang rendah dapat juga terjadi pada individu yang berpartisipasi dalam
penyusunan anggaran.
Informasi pribadi (private information) yang dimiliki
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
bawahan mampu mengatasi ketidakpastian di wilayah tanggung jawabnya dan
dapat digunakan untuk memprediksi kejadian di masa datang.
Kemampuan menganalisis informasi tersebut akan dapat mendukung atasan
dalam penyusunan anggaran jika bawahan bersedia memberikan infromasinya
kepada atasannya.
Namun dapat juga terjadi sebaliknya, bawahan tidak
memberikan informasi tersebut kepada atasannya karena ada pertimbangan
kepentingan pribadinya.
Dalam kondisi tersebut, bawahan dapat melakukan
senjangan anggaran.
Pernyataan ini mengacu pada pendapat Govindarajan (1986), yang dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa kondisi ketidakpastian lingkungan yang
rendah akan mempengaruhi bawahan yang berpartisipasi dalam penyusunan
anggaran untuk melakukan senjangan anggaran. Menurut Simon (1962) bagi
atasann kemudahan untuk memperoleh informasi bukan berarti memudahkannya
menyusun perencanaan
yang akurat. Atasan tetap akan kesulitan memahami
semua informasi yang masuk apalagi dalam hal yang menyangkut bidang yang
kondisi teknisnya hanya dapat dipahami oleh bawahan yang membidanginya.
Sebaliknya, penelitian oleh Gul dan Chia dalam Ikhsan (2007) menunjukkan
bahwa kinerja akan meningkat pada ketidakpastian lingkungann yang tinggi,
karena manajer akan berusaha mencari innformasi yang cukup untuk kepentingan
perusahaan.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
B. Tinjauan Penelitian terdahulu
Tabel 2.1
No
Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Jenis Variabel
Hasil Penelitian
1
Ikhsan
(2007)
Pengaruh
Partisipasi
anggaran
terhadap
senjangan
Anggaran
dengan
menggunak
an
lima
variabel
pemoderasi
Variabel
independen
partisipasi
anggaran. Variabel
independen
(pemoderasi):
• Gaya
kepemimpi
nan
• Komitmen
organisasi
• Ketidakpast
ian
lingkungan,
• Ketidakpast
ian
strategik
Variabel dependen
senjangan anggaran
Dikatakan
bahwa
partisipasi anggaran,
ketidakpastian
lingkungan
dan
ketidakpastian
strategik
secara
bersama-sama
berpengaruh terhadap
senjangan anggaran.
2
Asriningati
(2006)
Pengaruh
Komitmen
Organisi
dan
ketidakpasti
an
lingkungan
terhadap
hubungan
antara
partisipasi
anggaran
dengan
senjangan
anggaran
(studi kasus
pada
Variabel
independen:
• partisipasi
anggaran
• komitmen
organisasi
• ketidakpast
ian
lingkungan
.
Variabel dependen
senjangan anggaran
Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis
maka dapat
disimpulkan bahwa,
korelasi ini positif
tidak signifikan
terhadap senjangan
anggaran
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
perguruan
tinggi
swasta
di
daerah
istimewa
Yogyakarta)
3
Wirakusum
ah
(1987)
Hubungan
Persepsi
Tugas
Manajer
Lini dengan
Apresiasi
Lingkungan
Organisasi
dan
Penganggar
an
Partisipatif
(Suatu
Survey
Sistem
Akuntansi
Manajemen
pada Tiga
Badan
Usaha Milik
Negara
Perkebunan)
Yang
menjadi
variable independen
adalah kombinasi
persepsi
tugas
manajer lini dengan
apresiasinya
terhadap
lingkungan
organisasi
dan
penganggaran
partisipastif aktual
dan
harapan.
Adapun
yang
menjadi
variable
dependen
ialah
persentase
dari
klasifikasi
nilai
apresiasi
(baik,
sedang,
kurang,
buruk)
yang
masing-masing
digabungkan
dengan
jabatan
manajer lini yang
bersangkutan.
Persepsi tugas
manajer lini tidak
menunjukkan pola
apresiasi yang
proporsional
konsisten dengan
jabatannya, terhadap
lingkungan organisasi
dan sistem
penganggaran
partisipatif, sebagai
kondusivitas
dukungan terhadap
azas pencapaian
sekaligus tujuan
pribadi dan tujuan
perusahaan,
sebagaimana lazim
dicanangkan oleh
sistem akuntansi
manajemen.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
1. Kerangka Konseptual Penelitian
Partisipasi penyusunan anggaran melibatkan para manajer tingkat bawah ikut
serta dalam pembuatan anggaran.
Partisipasi anggaran menciptakan rasa
bertanggung jawab pada para manajer tingkat bawah dan dapat meningkatkan
motivasi para manajer untuk mencapai sasaran anggaran.
Untuk mencapai
sasaran anggaran dengan pendekatan partisipasi anggaran akan menciptakan suatu
kesempatan para pihak yang terlibat yaitu membuat kelonggaran/kesenjangan
anggaran. Kelonggaran/kesenjangan yang dimaksudkan ialah dengan sengaja
memperkirakan pendapatan rendah dan biaya yang tinggi sehingga akan
menurunkan risiko yang dihadapi seorang manajer.
Penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran merupakan variabel
independen yang mempunyai hubungan dengan senjangan anggaran sebagai
variabel dependen.
Hasil peneliti terdahulu, menunjukkan hasil yang tidak
konsisten. Oleh karena itu, dalam model penelitian ini digunakan variabel lain
yang berperan sebagai variabel moderasi. Menurut Sugiyono (2006) variabel
moderasi adalah variabel yang secara teoritis memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel yang dijadikan
variabel moderasi ialah ketidakpastian lingkungan. Variabel ini diharapkan dapat
memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran.
Variabel ini diyakini akan memberikan kontribusi terbaik mereka agar mencapai
sasaran anggaran. Kerangka konseptual yang digunakan adalah sebagai berikut :
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
PARTISIPASI
ANGGARAN
(X)
SENJANGAN
ANGGARAN
(Y)
KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN
Gambar 2.1
Model hubungan partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran
dengan ketidakpastian lingkungan sebagai variabel moderating
2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan proposisi yang dirumuskan dengan maksud
untuk diuji secara empiris (Erlina,2007:41). Untuk itu, peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. Hubungan partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran
H1: Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap senjangan
anggaran.
2. Ketidakpastian lingkungan memoderasi hubungan antara
partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran.
H2: Ketidakpastian lingkungan memoderasi hubungan antara partisipasi
anggaran dengan senjangan anggaran
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Menurut Erlina (2007:61) “Desain Penelitian merupakan cetak biru bagi
pengumpulan, pengukuran, dan penganalisisan data.” Dalam hal ini peneliti
menggunakan desain kausal yaitu desain penelitian yang bergunna untuk
menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya
atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2001:63).
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : Obyek/Subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2007:72). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh manajer tingkat menengah dan bawah di PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Wilayah I Jawa bagian barat.
Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan
karakteristik populasi (Erlina 2007:74). Dalam penelitian ini seluruh populasi
dijadikan sebagai sample. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 36 responden yang terdiri atas 12 responden manajemen tingkat
menengah dan 22 responden manajemen tingkat bawah .
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
C. Jenis Dan Sumber Data
Peneliti menggunakan data primer dalam penelitian ini. Data primer ialah
data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti
hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner (Umar,2001:69). Dimensi waktu
dalam penelitian adalah cross section yaitu melibatkan suatu waktu tertentu
dengan banyak sampel. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang
terdiri dari hasil jawaban responden atas beberapa.
Jumlah pertanyaan yang
tercantum dalam kuesioner mengenai partisipasi anggaran, senjangan anggaran,
dan ketidakpastian lingkungan.
D. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan ialah data primer, yang berupa persepsi para responden
terhadap variabel-variabel yang digunakan.
Modus komunikasi untuk
memperoleh data dari responden dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Kuesioner yang diberikan berisi sejumlah pertanyaan yang akan dibagikan kepada
manajer tingkat menengah dan bawah secara langsung.
Kuesioner terdiri dari dua bagian, yaitu : Pertama, berisikan pertanyaanpertanyaan tentang demografi responden. Kedua, berisikan pertanyaan-pertanyaan
data yang berkaitan dengan variabel penelitian.
Setiap kuesioner yang
didistribusikan kepada para responden disertai surat permohonan pengisian
kuesioner. Dalam surat permohonan pengisian kuesioner dinyatakan identitas
peneliti, tujuan penelitian dan pemotivasian responden untuk mengisi kuesioner
secara lengkap, serta jaminan atas kerahasiaan responden.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang diteliti dapat dikelompokkan menjadi tiga variabel yakni
variabel independen, variabel dependen, dan variable moderasi. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran, variabel dependen
adalah senjangan anggaran, sedangkan variabel moderasi adalah ketidakpastian
lingkungan. Berikut ini akan diuraikan defenisi dan pengukuran variabel yang
digunakan dalam penelitian ini:
1. Partisipasi Anggaran
Partisipasi anggaran dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kesempatan
para bawahan untuk terlibat dalam proses penyusunana anggaran bersama
manajer-manajer pusat pertanggungjawaban.
Ada enam item yang digunakan untuk mengukur partisipasi yaitu item-item
anggaran. digunakan instrumen yang dikembangkan oleh Milani (1975) dengan
nilai dalam skala Likert 1-5. Satu berarti sangat tidak setuju dan skala lima berarti
sangat setuju. Enam item yang digunakan untuk mengukur partisipasi anggaran
adalah :
a) Keikutsertaan dalam penyusunan anggaran
b) Kepuasan dalam penyusunan anggaran
c) Kebutuhan memberikan pendapat
d) Kerelaan dalam memberikan pendapat
e) Besarnya pengaruh terhadap penetapan anggaran akhir
f) Frekuensi untuk memberikan pendapat/usulan
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
2. Senjangan Anggaran
Senjangan anggaran dalam penelitian ini didefinisikan sebagai tindakan
bawahan yang mengecilkan kapabilitas produktifnya ketika dia diberi kesempatan
untuk menentukan standar kerjanya. Untuk mengukur senjangan anggaran
digunakan instrumen yang dikembangkan oleh Dunk (1993) yang terdiri dari
enam item pertanyaan dengan skala likert 1-7. Adapun enam item tersebut adalah:
a) standar yang digunakan dalam anggaran mendorong produktifitas yang
tinggi
b) kepastian mengenai terlaksananya anggaran departemen
c) memonitor pengeluaran yang menjadi wewenang
d) anggaran yang menjadi tanggung jawab
e) adanya target anggaran yang harus dicapai
f) kesulitan pancapaian anggaran
Dalam mengukur item-item tersebut digunakan skala interval dengan teknik
penilaian skala likert, dimana skor terendah (poin1) menunjukkan partisispasi
rendah, sedangkan skor tertinggi (poin7) menunjukkan partisipasi tinggi.
3. Ketidakpastian Lingkungan
Ketidakpastian lingkungan dalam penelitian ini didefenisikan sebagai rasa
atau persepsi ketidakmampuan individu dalam memprediksi sesuatu secara tepat
yang berasal dari lingkungan organisasi. Untuk mengukur persepsi manajer atas
ketidakpastian
lingkungan
yang
dirasakan
digunakan
instrument
yang
dikembangkan oleh Dunk (1993) yang terdiri dari 12 item pertanyaan dengan
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
skala likert 1-5, menunjukkan satu untuk menunjukkan jawaban sangat tidak
setuju dan lima berarti sangat setuju.
Adapun 12 item tersebut adalah : (a)Keyakinan dengan metode yang
digunakan;(b)Perolehan
informasi
penting
keputusan;(c)Mengukur
benar/tidaknya
suatu
diambil;(d)Unsur
pengendalian
diluar
yang
untuk
keputusan
dapat
mendukung
yang
mempengaruhi
telah
suatu
keputusan;(e)Keyakinan dalam mengambil suatu tindakan;(f)Keyakinan dengan
penyesuaian untuk menangani perubahan;(g)Keyakinan dalam tindakan yang
sesuai dengan sasaran anggaran;(h)Bekerja sesuai dengan informasi yang
diperoleh;(i)Mengetahui
harapan
dari
pihak
luar
demi
kemajuan
instansi;(j)Kesulitan dalam menentukan metode untuk mencapai sasaran
anggaran;(k)Keyakinan dalam melakukan pekerjaan;(l)Frekuensi menghadapi
masalah baru.
F. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas dan Reabilitas Data
Di dalam penelitian yang dilakukan data yang diperoleh harus menunjukkan
kualitas penelitian. Kualitas dari data yang dipeoleh tergantung dari instrumen
yang digunakan dalam pengumpulan data. Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini telah diuji validitas dan reabilitasnya oleh peneliti sebelumnya.
Namun
demikian,
uji
validitas dan
reabilitas tetap
dilakukan karena
mempertimbangkan perbedaan waktu dan kondisi yang dialami oleh penelitian
sekarang dan penelitian sebelumnya.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Menurut Sugiyono (1999:109) “valid berarti instrument tersebut dapat
digunakan untuk mnegukur apa yang seharusnya diukur”. Jika validitas telah
diperoleh, maka peneliti harus mempertimbangkan pula reabilitas pengukuran.
Instrumen yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono,1999:110). Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliable
dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid
dan reliable.
2. Uji Asumsi Klasik
Penggunaan analisis regresi dalam statistic harus bebas dari asumsiasumsi klasik. Untuk itu peneliti menggunakan alat bantu program statistik untuk
menguji hasil output. Berdasarkan hasil output itulah dilakukan analisis terhadap
asumsi- asumsi klasik tersebut.
a) Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model
regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian
normalitas menggunakan uji statistic non-parametik Kolmogorov Smirnof Test
yang akan didukung dengan analisis grafik histogram dan normal probabilitas.
Apabila nilai probabilitas melebihi taraf signifikasi yang ditetapkan yaitu
0,05 maka data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Sebaliknya, jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka data dalam penelitian ini
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
tidak berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan melihat histogram
atau normal probability
b) Uji Heterokedastisitas
Metode ini digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variable dari suatu residual satu pengamatan ke pengamatan lain
(Erlina,2007:108). Jika varian dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.
Cara yang dipakai dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variable
terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnnya SPRESID. Deteksi ada
tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antar SPRESID dan ZPRED dimana sumbu Y
adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y
sesungguhnya) yang telah distudentized.
Dasar analisis yang digunakan untuk menentukan heterokedastisitas antara
lain:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang ada membentuk pola
tertentu
yang
teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telahterjadi heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar diatas dan
dibawah
angka
0
pada
sumbu
Y,maka
tidak
terjadi
heterokedastisitas.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
c).Uji Multikolinearitas
Multikolineaitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linear
diantara variable-variable bebas dan regresi. Untuk deteksi terhadap ada tidaknya
multikolinearitas dapat dilihat pada nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai
toleransi.
Pada pengujian
ini regresi yang bebas multikolinearitas adalah
mempunyai nilai VIF kurang dari 10.
Untuk menentukan hubungan yang berlaku antara pemahaman terhadap
partisipasi anggaran, senjangan anggaran dan ketidakpastian lingkungan, maka
dibuat model persamaan:
Y =a+b1+x1+e………….…………………(1)
Y = a+b1X1+b2X2+b3[{X1-X2}]………..(2)
Dimana:
Y
= Senjangan Angaran
X1
= Partisipasi Anggaran
X2
= Ketidakpastian Lingkuangan
X1X2 = Interaksi antara partisipasi anggaran dan ketidakpastian lingkungan
a
= Konstanta
b1
= Koefisien Regresi Partisipasi Anggaran
b2
= Koefisien Regresi Ketidakpastian Lingkungan
b3
= Koefisien regresi interaksi antara partisipasi anggaran dengan
ketidakpastian lingkungan
e
= Tingkat Kesalahan Pengganggu
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis pertama diuji dengan model regresi sederhana (simple linear
regression). Dari hasil pengolahan data dengan program statistic, dapat diuji ada
tidaknya pengaruh variable independen terhadap variable dependen. Hal ini dapat
diperoleh dari hasil regresi yang terdiri dari Model Summary, Anova, dan
Coefficient.
Untuk hipotesis kedua diuji dengan MRA (Moderated Regression Analysis).
MRA merupakan bentuk regresi yang dirancang secara hirarki untuk menentukan
hubungan antara dua variable yang dipengaruhi oleh variable ketiga atau variable
moderating Nunnaly dan Berstein (1994) dalam Arfan Ikhsan (2007).
Untuk menentukan hubungan yang berlaku antara pemahaman terhadap
partisipasi anggaran, senjangan anggaran dan ketidakpastian lingkungan, maka
dibuat model persamaan:
Y =a+b1+x1+e………….…………………(1)
Y = a+b1X1+b2X2+b3[{X1-X2}]………..(2)
Dimana:
Y
= Senjangan Angaran
X1
= Partisipasi Anggaran
X2
= Ketidakpastian Lingkuangan
X1X2 = Interaksi antara partisipasi anggaran dan ketidakpastian lingkungan
a
= Konstanta
b1
= Koefisien Regresi Partisipasi Anggaran
b2
= Koefisien Regresi Ketidakpastian Lingkungan
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
b3
=Koefisien
regresi
interaksi
antara
partisipasi
anggaran
dengan
ketidakpastian lingkungan
e
= Tingkat Kesalahan Pengganggu
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang deskripsi data penelitian dan hasilhasil dari pengujian yang dilakukan yang terdiri dari deskripsi responden, statistik
deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan hasil pengujian hipotesis berupa
analisis regresi.
A. Deskripsi Data Penelitian
2. Gambaran Umum Perusahaan
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan
Badan Usaha Milik Negara. Untuk dapat mengetahui perkembangan perusahaan
sejak berdirinya, berikut ini akan dikemukakan sejarah perusahaan yang
menunjukkan perjalanan hidup perusahaan tersebut.
a. Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau sering disebut PGN dengan
kode transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia “PGAS”, merupakan sebuah
perusahaan milik negara yang dirintis sejak tahun 1859, ketika masih bernama
Firma LJN Einthoven & Co. Gravenhage. Pada tahun 1863, oleh Pemerintah
Belanda, perusahaan tersebut diberi nama NV Netherland Indische Gaz
Maatschapij (NV NIGM).
Namun, pada tahun 1958, Pemerintah Republik
Indonesia mengambil alih kepemilikan Firma tersebut dan merubah namanya
menjadi Badan Pengambil Alih Perusahaan-perusahaan Listrik dan Gas (BP3LG).
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Seiring dengan perkembangan Pemerintah Indonesia, pada tahun 1961 status
perusahaan itu beralih menjadi BPU-PLN.
Pada tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19/1965,
perusahaan ditetapkan sebagai perusahaan negara dan dikenal sebagai Perusahaan
Gas Negara (PN Gas). Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.27 tahun
1984, PN Gas diubah menjadi perusahaan umum (“Perum”) dengan nama
Perusahaan Umum Gas Negara.
Setelah itu, status perusahaan diubah dari Perum menjadi Perseroan
Terbatas yang dimiliki oleh negara sehingga namanya berubah menjadi PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun
1994 dan Akta Pendirian Perusahaan No. 486 tanggal 30 Mei 1986 yang
diaktakan oleh notaris Adam Kasdarmaji, S.H.
Anggaran Dasar Perusahaan terakhir diubah dengan Akta Notaris No.5
dari Fathiah Helmi, S.H. tanggal 3 Nopember 2003, antara lain tentang perubahan
nilai nominal saham, peningkatan modal dasar, modal ditempatkan, dan disetor
penuh Perseroan serta perubahan status Perseroan menjadi perusahaan terbuka.
Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-26467 HT.01.04 Th.2003
tanggal 4 Nopember 2003, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia dengan No.94 Tambahan No.11769 tanggal 24 Nopember 2003.
Pada tahun 2003, Perseroan melalui PGN Euro Finance 2003 Limited
(PGNEF), Anak Perusahaan, mencatatkan USD 150 juta Guaranteed Notes yang
jatuh tempo pada tahun 2013 di Singapore Exchange Securities Trading Limited.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Pada
tahun 2004,
Perseroan
melalui PGNEF
mencatatkan USD 125
jutaGuaranteed Notes yang jatuh tempo pada tahun 2014.
Pada tanggal 5 Desember 2003, Perseroan memperoleh pernyataan efektif
dari Badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran umum saham
perdana kepada masyarakat sebanyak 1.296.296.000 saham, yang terdiri dari
475.309.000 saham dari divestasi saham Pemerintah Republik Indonesia,
pemegang saham Perusahaan dan 820.987.000 saham baru.
Sejak saat itu, nama resmi Perseroan menjadi PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk. Saham perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan kode transaksi
perdagangan “PGAS”.
b. Bidang Usaha Perseroan
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, perseroan bertujuan untuk
melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang
pengembangan pemanfaatan gas bumi untuk kepentingan umum serta penyediaan
gas dalam jumlah dan mutu yang memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Guna mencapai tujuan tersebut, perseroan telah melaksanakan perencanaan,
pembangunan, pengelolaan dan usaha hilir bidang gas bumi yang meliput i
kegiatan pengangkutan dan niaga.
Pada saat ini, bidang usaha utama perseroan adalah distribusi gas bumi ke
pelanggan industri, komersial dan rumah tangga dan transmisi gas bumi. Untuk
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
mencapai target pengelolaan gas, Perseroan membagi wilayah usaha menjadi
Strategic Business Unit (SBU) Distribusi dan SBU Transmisi, yaitu :
1. SBU Distribusi Wilayah I, Jawa Bagian Barat
SBU Distribusi Wilayah I yang mencakup wilayah Jawa bagian barat
sampai dengan Sumatera Selatan, memiliki 7 (tujuh) Distrik dan 1(satu) rayon,
yaitu: Distrik Jakarta, Banten, Bekasi, Karawang, Bogor, Cirebon, dan
Palembang, serta Rayon Bandung.
2. SBU Distribusi Wilayah II, Jawa Bagian Timur
SBU Distribusi Wilayah II yang mencakup wilayah Jawa Timur, Jawa
Tengah, dan Makassar memiliki 4(empat) Distrik dan 1(satu) Rayon yaitu:
Distrik
Surabaya-Gresik,
Sidoarjo-Mojokerto,
Pasuruan-Probolinggo,
Semarang serta Rayon Makassar.
3. SBU Distribusi Wilayah III, Sumatera Bagian Utara
SBU Distribusi Wilayah III yang mencakup wilayah Sumatera Utara,
Kepulauan Riau dan Riau memiliki 3(tiga) Distrik yaitu Distrik Medan,
Batam, dan Pekanbaru.
4. SBU Transmisi Sumatera-Jawa
SBU Transmisi Sumatera-Jawa yang mencakup wilayah Sumatera dan
Jawa.
2. Struktur Organisasi
Dalam rangka memberikan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
yang seimbang, maka perlu dibentuk struktur organisasi yang baik, sehingga tugas
yang diberikan dapat dikerjakan secara efisien, sistematis dan terkoordinir.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
1. Organisasi dan Manajemen Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah badan tertinggi dalam
organisasi perusahaan. Dalam rangka untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
fungsi organisasi di lingkungan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.,
dianggap perlu untuk menyempurnakan organisasi dan tata kerja Strategic
Business Unit Distribusi Wilayah I. Untuk memenuhi maksud tersebut perlu
ditetapkan dalam suatu keputusan direksi.
SBU I dipimpin oleh seorang General Manager. General Manager secara
struktural berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Pengusahaan dan secara fungsional bertanggung jawab kepada Direktur
yang terkait sesuai dengan fungsi dan bidang tugas serta tanggung jawabnya.
2. Maksud dan Tujuan Perusahaan
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan bertujuan
untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang
pengembangan pemanfaatan gas bumi untuk kepentingan umum serta penyediaan
gas dalam jumlah dan mutu yang memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Guna
mencapai
tujuan
tersebut,
Perseroan
telah
melaksanakan
perencanaan, pembangunan, pengelolaan, dan usaha hilir bidang gas bumi yang
meliputi kegiatan pengangkutan dan niaga.
3. Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan adalah menjadi perusahaan publik terkemuka di bidang
penyedia energi gas bumi.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Misi Perusahaan adalah meningkatkan pemanfaatan gas bumi bagi
kepentingan industri, komersial, dan rumah tangga melalui jarigan pipa transmisi,
moda transportasi lain, jaringan pipa distribusi dan kegiatan niaga serta usaha lain
yang mendukung pemanfaatan gas bumi.
B. Analisis Hasil Penelitian
Analisis hasil penelitian menyajikan pembahasan hasil-hasil pengujian yang
dilakukan, yang terdiri dari statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik
dan uji hipotesis dengan analisis regresi sederhana dan regresi linear berganda
yang menggunakan variabel pemoderasi.
1. Statistik Deskriptif
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N
36
36
36
Minimum Maximum
24,00
42,00
13,00
35,00
5,00
15,00
Mean
31,4444
28,5833
11,8056
Std.
Deviation
4,63801
3,80507
2,16227
Partisipasi
Ketidakpastian
Senjangan
Valid N
36
(listwise)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program
statistik,2009(data diolah)
Tabel deskriptif yang tersaji dalam tabel 4.1 di atas memberikan suatu
gambaran
lingkungan, dan senjangan anggaran.
Dari tabel tersebut, dapat
diketahui bahwa untuk variabel partisipasi anggaran jawaban nilai terendah
bernilai 24 dan jawaban nilai tertinggi bernilai 42, sehingga diperoleh skor
jawaban rata-rata (mean) 31,4444 yang apabila dibagi dengan 6 butir pertanyaan,
maka diperoleh rata-rata jawaban responden adalah pada skala 5.
Dapat
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
disimpulkan bahwa para karyawan ikut berpartisipasi dalam menyusun anggaran
dengan tingkat jawaban yang menunjukkan partisipasi pada tingkat rata-rata.
Variabel ketidakpastian lingkungan, jawaban nilai terendah bernilai 13 dan
jawaban nilai tertinggi bernilai 35, sehingga diperoleh skor jawaban rata-rata
(mean) 28,5833 yang jika dibagi dengan 12 butir pertanyaan, diperoleh tingkat
rata-rata jawaban responden adalah pada skala 2 ( dalam jawaban kuesioner yaitu
TS ). Dapat disimpulkan bahwa ketidakpastian lingkungan berada pada tingkat
rata-rata dengan jawaban tidak setuju.
Variabel senjangan anggaran, jawaban nilai terendah bernilai 5 dan jawaban
nilai tertinggi bernilai 15, sehingga diperoleh skor jawaban rata-rata (mean)
11,8056 yang apabila dibagi dengan 8 butir pertanyaan diperoleh skala 1 (dalam
jawaban kuesioner yaitu TS ). Dapat disimpulkan bahwa senjangan anggaran
berada pada tingkat rata-rata dengan jawaban tidak setuju.
2. Hasil Uji Kualitas Data
Ada dua prosedur dalam menguji kualitas data yaitu :
1. Uji reliabilitas, dilakukan dengan melihat korfisien cronbach’s alpha di
mana instrumen penelitian dianggap reliable apabila nilai cronbach’s
alpha lebih besar dari 0,60.
2. Uji validitas, dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (Corrected
Item Total Correlation) dengan r tabel dari tiap butir pertanyaan pada α =
0,05 dengan derajat kebebasan (df) = n-2 (Ghozali, 2002:45).
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Berikut ini adalah hasil uji kualitas data dari variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian :
a. Partisipasi Anggaran
Dari hasil output reliability variabel partisipasi anggaran pada lampiran 4,
dapat di lihat bahwa variabel partisipasi anggaran memiliki cronbach alpha 0,806.
Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan kuesioner sudah
memiliki realibilitas yang tinggi karena 0,806 > 0,60.
Tabel 4.1
Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran
Item
rtabel
Keterangan
Pertanyaan 1
Corrected Item Total Correlation
(rhitung)
0,586
0,339
Valid
Pertanyaan 2
0,588
0,339
Valid
Pertanyaan 3
0,749
0,339
Valid
Pertanyaan 4
0,441
0,339
Valid
Pertanyaan 5
0,504
0,339
Valid
Pertanyaan 6
0,547
0,339
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program
statistik,2009 (data diolah)
Kolom Corrected Item Total Correlation merupakan korelasi antara skor item
dengan total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.
Untuk menguji validitas, butir pertanyaan tersebut harus dibandingkan rtabel pada α
= 0,05 dengan derajat kebebasan (df) = 34 yaitu 0,339. Berdasarkan tabel 4.2
terlihat bahwa hasil uji validitas menunjukan semua pertanyaan valid karena nilai
rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 5%.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
b. Ketidakpastian Lingkungan
Berdasarkan hasil output reliability variabel ketidakpastian lingkungan pada
lampiran 5, dapat diketahui bahwa variabel tersebut tidak reliable karena nilai
cronbach’s alpha 0,531 yang mana lebih kecil dari 0,60. Begitu juga dengan
tingkat validitas dari butir pertanyaan ke 2,3,4,10,dan 12 yang menunjukkan
bahwa nilai rhitung lebih kecil dari rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir
pertanyaan tidak valid.
Untuk menguji kembali kualitas data, butir pertanyaan yang tidak valid
tersebut dikeluarkan (berlaku untuk semua pengujian hingga akhir penelitian ini)
sehingga butir pertanyaan yang diuji hanya pertanyaan ke 1,5,6,7,8,9, dan 11.
Hasil pengujian kembali dari variabel ketidakpastian lingkungan menunjukkan
bahwa variabel tersebut memiliki cronbach’s alpha sebesar 0,893 sehingga dapat
disimpulkan bahwa instrumen variabel ketidakpastian lingkungan reliable karena
lebih besar dari 0,60.
Kolom Corrected Item Total Correlation merupakan korelasi antara skor item
dengan total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.
Untuk menguji validitas, butir pertanyaan tersebut harus dibandingkan rtabel pada α
= 0,05 dengan derajat kebebasan (df) = 34 yaitu 0,339. Berdasarkan tabel 4.3
terlihat bahwa hasil uji validitas menunjukan semua pertanyaan valid karena nilai
rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 5%.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Tabel 4.3
Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Ketidakpastian Lingkungan
Item
Pertanyaan 1
Corrected Item Total Correlation
(rhitung)
0,710
rtabel
Keterangan
0,339
Valid
Pertanyaan 5
0,722
0,339
Valid
Pertanyaan 6
0,770
0,339
Valid
Pertanyaan 7
0,667
0,339
Valid
Pertanyaan 8
0,766
0,339
Valid
Pertanyaan 9
0,538
0,339
Valid
Pertanyaan 11
0,775
0,339
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program
statistik,2009 (data diolah)
c. Senjangan Anggaran
Berdasarkan hasil output reliability variabel senjangan anggaran pada
lampiran 6, dapat diketahui bahwa variabel tersebut tidak reliable karena nilai
cronbach’s alpha 0,478 yang mana lebih kecil dari 0,60. Begitu juga dengan
tingkat validitas dari butir pertanyaan ke 2,3,6,7, dan 8 yang menunjukkan bahwa
nilai rhitung lebih kecil dari rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir
pertanyaan tidak valid.
Untuk menguji kembali kualitas data, butir pertanyaan yang tidak valid
tersebut dikeluarkan (berlaku untuk semua pengujian hingga akhir penelitian ini)
sehingga butir pertanyaan yang diuji hanya pertanyaan ke 1,4,dan 5.
Hasil
pengujian kembali dari variabel senjangan anggaran menunjukkan bahwa variabel
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
tersebut memiliki cronbach’s alpha sebesar 0,788 sehingga dapat disimpulkan
bahwa instrumen variabel ketidakpastian lingkungan reliable karena lebih besar
dari 0,60.
Kolom Corrected Item Total Correlation merupakan korelasi antara skor item
dengan total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.
Untuk menguji validitas, butir pertanyaan tersebut harus dibandingkan rtabel pada α
= 0,05 dengan derajat kebebasan (df) = 34 yaitu 0,339. Berdasarkan tabel 4.4
terlihat bahwa hasil uji validitas menunjukan semua pertanyaan valid karena nilai
rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 5%.
Tabel 4.4
Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel Senjangan Anggaran
Item
Pertanyaan 1
Corrected Item Total Correlation
(rhitung)
0,584
rtabel
Keterangan
0,339
Valid
Pertanyaan 4
0,580
0,339
Valid
Pertanyaan 5
0,748
0,339
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program
statistik,2009 (data diolah)
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis grafik dan analisis
statistik.
Melalui analisis grafik dapat dilihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
normal (Ghozali, 2002:110). Selain itu, dapat dilihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Pada penelitian ini, hasil pengolahan data menampilkan grafik normal, plot
yang ada menunjukkan titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, demikian juga dengan grafik
histogram pola distribusi normal. Oleh sebab itu, model regresi layak dipakai
untuk memprediksikan senjangan anggaran berdasarkan masukan variabel
independennya yaitu partisipasi anggaran dan ketidakpastian lingkungan.
Gambar 4.1 : Normal P-Plot
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
0.0
borP muC detcepxE
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Dependent Variable: Senjangan
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program statistik
,2009 (data diolah)
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Gambar 4.2 : Histogram
Regression Standardized Residual
-3
-2
-1
0
1
2
N = 36
Std. Dev. = 0.971
Mean = -2.47E-16
0
2
ycneuqerF
4
6
8
10
Dependent Variable: Senjangan
Histogram
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program
statistik ,2009 (data diolah)
Cara kedua yang digunakan untuk melihat normalitas suatu data adalah
melalui analisis statistik. Uji statistik yang dapat dilakukan adalah uji statistik
non-parametrik One Kolmogorov Smirnov Test dengan ketentuan apabila
probabilitas melebihi taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05 maka data yang
dipakai dalam penelitian berdistribusi normal.
Sebaliknya, apabila nilai
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
probabilitas kurang dari 0,05 maka data yang dipakai pada penelitian tidak
berdistribusi normal.
Tabel 4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
36
,0000000
N
Normal Parameters(a,b)
Most Extreme
Differences
Mean
Std. Deviation
1,28004900
Absolute
,114
,099
-,114
,683
,739
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program statistik
,2009 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,683
dan signifikansi pada 0,739. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa data residual berdstribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.6
Coefficients(a)
Model
1
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
(Constan
t)
Partisipa
si
Ketidakp
astian
-1.291
1.946
.000
.052
.458
.063
Standardize
d
Coefficients
Beta
T
Sig.
Collinearity
Statistics
Toleran
ce
VIF
-.664
.512
.001
.006
.995
.868
1.152
.806
7.283
.000
.868
1.152
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
a Dependent Variable: Senjangan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program statistik
,2009 (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa tidak ada variabel yang
memiliki nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi multikolinearitas antar
variabel independen.
d. Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.3
Scatterplot Uji Heterokedastisitas
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
laudiseR dezitnedutS noissergeR
-2
-1
0
1
2
Dependent Variable: Senjangan
Scatterplot
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program statistik
,2009 (data diolah)
Uji
heterokedastisitas
bertujuan
untuk
menguji
apakah
terjadi
ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
dalam model regresi.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas. Dalam model regresi dinyatakan
telah terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur. Dalam model regresi tidak terjadi heterokedastisitas apabila
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
titik-titik yang ada tidak membentuk pola tertentu yang teratur dan titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y.
Dari grafik scatterplot penelitan ini, terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y,
hal ini menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi layak
untuk memprediksi senjangan anggaran berdasarkan masukan variabel-variabel
independennya.
4. Hasil Pengujian Hipotesis
a. Hipotesis Pertama
Tabel 4.7
Model Summary
Model
1
R
.294a
R Square
.086
Adjusted
R Square
.059
Std. Error of
the Estimate
2.09704
a. Predictors: (Constant), Partisipasi
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program statistik
,2009 (data diolah)
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau
hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati
1.
Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel
independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabelvariabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel-variabel dependen.
Sebaliknya, semakin kecil nilai R
square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variable dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan
yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel
independen meskipun variable independent tersebut tidak berpengaruh signifikan
terhadap variable dependen. Oleh karena itu digunakan nilai adjusted R square
untuk mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Dari tabel model summary di atas dapat dilihat hasil analisi regresi secara
keseluruhan menunjukkan koefisien korelasi (R) sebesar 0,294 yang berarti bahwa
hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran mempunyai
hubungan yang tidak cukup kuat yaitu sebesar 29,4%. Dikatakan tidak cukup
kuat karena angka tersebut di bawah 0,5 atau di bawah 5%.
Nilai adjusted R square atau nilai koefisien determinasi dapat dilihat dari
tabel sebesar 0,059 yang berarti bahwa variabel dependen (senjangan anggaran)
mampu dijelaskan oleh variabel independen (partisipasi anggaran) sebesar 5,9%
dan selebihnya 94,1% (100%-5,9%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang
tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.8
ANOVAb
Sum of
Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
14.121
1
14.121
3.211
.082a
Residual
149.517
34
4.398
Total
163.639
35
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai
Variabel Moderating
Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
a. Predictors:
(Constant),Pada
Partisipasi
Model
1
2010.
b. Dependent Variable: Senjangan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program statistik
,2009 (data diolah)
Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah sebesar 3,211 dengan
tingkat signifikansi 0,082. Karena nilai probabilitas 0,082 jauh lebih besar 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap
senjangan anggaran.
Tabel 4.9
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Partisipasi
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
7.499
2.428
.137
.076
Standardized
Coefficients
Beta
.294
t
3.088
1.792
Sig.
.004
.082
a. Dependent Variable: Senjangan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program statistik
,2009 (data diolah)
Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada tabel 4.10 pada
kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi
linear sebagai berikut :
Senjangan anggaran = 7,499 + 0,137 Partisipasi anggaran
Konstanta 7,499 menyatakan bahwa jika tidak ada partisipasi, maka
senjangan anggaran adalah sebesar 7,499. Koefisien regresi 0,137 menyatakan
bahwa setiap penambahan satu partisipasi manajer dan staff lain dalam
penganggaran akan meningkatkan senjangan anggaran sebesar 0,137.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.9 diperoleh hasil uji t yang
diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen. Pada
kolom signifikansi, konstanta dan variabel independen (partisipasi anggaran)
mempunyai angka signifikansi jauh di bawah 0,05 ( 0,004 untuk partisipasi
anggaran). Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif
terhadap senjangan anggaran.
Penemuan penelitian ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan Asriningati (2006), di mana hasil penelitian partisipasi
anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap senjangan anggaran.
b. Uji Hipotesis Kedua
Untuk menguji hipotesis kedua, digunakan analisis regresi moderasi
dengan uji selisih mutlak. Uji selisih mutlak adalah uji signifikansi persamaan
regresi yang mengandung unsur interaksi antara variabel independen dan variabel
pemoderasi yang berpengaruh terhadap variabel dependen yang diukur dengan
nilai absolute perbedaan antara nilai variabel X1 dan X2.
Tabel 4.10
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
1
R
.811a
R Square
.658
Adjusted
R Square
.626
Std. Error of
the Estimate
1.32305
a. Predictors: (Constant), Abx1_x2, Zscore(Partisipasi),
Zscore(Ketidakpastian)
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program statistik
,2009 (data diolah)
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Berdasarkan hasil tabel 4.10 di atas memberikan hasil adjusted R square
sebesar 0,626. Hal ini berarti bahwa 62,6% variasi senjangan anggaran dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel independen yaitu, ketidakpastian lingkungan,
dan interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan.
Sisanya sebesar 37,4% (100%-62,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar
model penelitian.
Tabel 4.11
Hasil Uji F (F Test)
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
107.624
56.014
163.639
df
3
32
35
Mean Square
35.875
1.750
F
20.495
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), Abx1_x2, Zscore(Partisipasi), Zscore(Ketidakpastian)
b. Dependent Variable: Senjangan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program statistik
,2009 (data diolah)
Pada tabel 4.11 juga dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 20,495
dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih
kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
senjangan anggaran atau
dapat
dikatakan
bahwa
partisipasi
anggaran,
ketidakpastian lingkungan, dan interaksi antara partisipasi anggaran dengan
ketidakpastian lingkungan bersama-sama berpengaruh terhadap senjangan
anggaran.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Tabel 4.12
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Zscore(Partisipasi)
Zscore(Ketidakpastian)
Abx1_x2
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
11.584
.337
-.057
.249
1.883
.289
.289
.331
Standardized
Coefficients
Beta
-.026
.871
.109
t
34.412
-.228
6.512
.873
Sig.
.000
.821
.000
.389
a. Dependent Variable: Senjangan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan alat bantu program statistik
,2009 (data diolah)
Berdasarkan hasil tabel 4.12 diketahui bahwa variabel partisipasi anggaran
memberikan nilai koefisien sebesar -0,057 dengan probabilitas signifikansi 0,821
yang berarti lebih tinggi dari 0,05. Oleh karena itu disimpulkan bahwa variabel
partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap senjangan anggaran.
Variabel ketidakpastian lingkungan memiliki nilai koefisien sebesar 1,883
dengan probabilitas 0,000 yang lebih rendah dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa
variabel ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap senjangan anggaran.
Hubungan antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan
organisasi yang diukur dengan nilai absolut memiliki probabilitas signifikansi
sebesar 0,389 yang ternyata tidak signifikan pada probabilitas sigfikansi 0,05.
Temuan ini menunjukkan bahwa interaksi antara variabel pasrtisipasi anggaran
dengan ketidakpastian lingkungan tidak memiliki pengaruh terhadap senjangan
anggaran.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Kesimpulan yang didapat ialah bahwa ketidakpastian lingkungan bukan
variabel yang dapat memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dengan
senjangan anggaran. Jika dilihat pengaruh variabel ketidakpastian lingkungan
organisasi secara individu, diperoleh hasil bahwa ketidakpastian lingkungan juga
bukan merupakan variabel independen yang berpengaruh terhadap senjangan
anggaran.
Perbedaan hasil penelitian dapat saja terjadi karena perbedaan metodologi
penelitian baik dalam penentuan karakteristik responden maupun objek penelitian,
selain itu perbedaan latar belakang responden sebagai akibat adanya perbedaan
budaya dari lokasi penelitian juga turut mempengaruhi persepsi responden dalam
menjawab.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV, maka dapat disimpulkan :
1.
Hipotesis pertama menunjukkan bahwa partisipasi anggaran tidak
berpengaruh terhadap senjangan anggaran. Dapat disimpulkan juga
bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran
menunjukkan pengaruh positif
yang
berarti semakin
tinggi
partisipasi, maka akan semakin tinggi juga senjangan anggaran.
Hasil analisis hipotesis pertama diperoleh nilai adjusted R square =
0,086. Angka ini menunjukkan variabel partisipasi anggaran dalam
menjelaskan atau memberikan sebagian besar informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel senjangan anggaran yang
dapat dijelaskan oleh persaman regresi adalah sebsar 8,6%, sedankan
sisanya yaitu 91,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan
model.
2.
Hipotesis kedua menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan
tidak berpengaruh dalam memoderasi hubungan antara partisipasi
anggaran dengan senjangan anggaran. Hal ini dibuktikan dengan
melakukan analisis regresi moderasi dengan uji selisih mutlak yang
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
merupakan
interaksi
antara
partisipasi
anggaran
dengan
ketidakpastian lingkungan organisasi. Hasil analisis hipotesis kedua
menunjukkan bahwa variabel partisipasi anggaran serta interaksi
partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan dan variabel
partisipasi anggaran yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap
senjangan anggaran.
Dapat dilihat dari nilai nilai koefisien dan
tingkat signifikansi setiap variabel yang diteliti.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut :
1. Hanya satu perusahaan yang dijadikan sampel. Hal ini menyebabkan
tingkat generalisasi dari hasil penelitian sangat rendah.
2. Peneliti menerapkan metode survei melalui kuesioner, sehingga
peneliti tidak melakukan wawancara atau terlibat secara langsung
dalam aktivitas perusahaan dan tidak dapat mengetahui kondisi
perusahaan sebenarnya.
Hal ini menyebabkan peneliti tidak
mengetahui apakah partisipasi sebenarnya, bukan partisipasi semu dan
kesimpulan yang diambil hanya berdasrkan data yang diperoleh
melalui penggunaan instrumen yang tertulis.
3. Karena
peneliti
menggunakan
kuesioner,
terdapat
beberapa
kemungkinan adanya data yang bias yakni kemungkinan responden
tidak menjawab serius atau tidak jujur dan peneliti tidak mengetahui
apakah yang
mengisi kuesioner
benar-benar responden
yang
bersangkutan.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
C. Saran
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan
justifikasi bagi kepentingan praktis, dalam rangka penggunaan dan pengembangan
sistem penyusunan anggara.
Berikut beberapa saran berkaitan dengan
keterbatasan antara lain :
1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dalam penelitian, maka
sebaiknya diusahakan menggunakan metode observasi atau pengamtan
langsung kepada objek atau metode eksperimen sebagai penggati
metode kuesioner.
2. Memperluas lingkup atau wilayah penelitian, memperbanyak sampel
dan pemilihan sampel yang acak, sehingga hasil penelitian dapat
digeneralisasikan.
3. Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatsan penelitian, perlu
dilakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan berbagai faktor
kontekstual yang dapat dipertimbangkan sebagai variabel moderating.
Karena dapat diteliti mempunyai pengaruh dalam partisipasi dan
senjangan anggaran seperti reward, budget emphasis, ketidakpastian
strategik,
gaya
kepemimpinan,
komitmen
organisasi,
kinerja
manajerial, interaksi asimetri informasi, group cohesiveness dan
budaya perusahaan.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
DAFTAR PUSTAKA
Asriningati, 2006.Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian
Lingkungan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan
Senjangan Anggaran Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Swasta di
Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi S-1,Universitas Islam Indonesia.
Anthony, R. N. dan V. Govindarajan. 1998.Management Control Systems.Ninth
Edition.Boston: McGraw-Hill Co.
Anthony, R.N. dan V. Govindarajan. 2001.Management Controls Systems.Boston:
Mc Graw-Hill Co.
Blocher, E.J., Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin. 2000.Manajemen Biaya
dengan Tekanan Stratejik, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta,
hal. 356.
Blocher, E.J., Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin. 2007.Manajemen Biaya
Penekanan Strategis, Salemba Empat, Jakarta, hal. 112-113.
Brownell, P., 1982.”Participation in Budgeting Process : When It Works and
When It Doesn’t”, Journal of Accounting Review ,Vol.1, 124-153.
Camman, C., 1976.“Effects of The Use of Control System”, Accounting,
Organizations, and Society, Vol.4, 301-313.
Darlis, E. 2000.Analisis Pengaruh Komitmen Organisasional dan Ketidakpastian
Lingkungan terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dengan
Senjangan Anggaran. Tesis. Program Pasca Sarjana UGM: Yogyakarta.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Duncan, R. B, 1972.Characteristic of Organizational Environments and Perceived
Environmental Uncertainty”,Administrative Science Quarterly. 17, pp.
313-327.
Dunk, Alan S, 1993.“Budgetary Participation, Agreement on evaluation criteria
and Managerial Performance”, A Research Note . Accounting,
Organization and Society,pp. 171-178.
Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen,USU Press,Medan.
Fitri, Fauziah A,1998. Pengaruh Organizational Commitment, Information
Asymetry dan Budget Emphasis dalam Hubungan antara Partisipasi dan
Slack Anggaran, Tesis S-2, Universitas Gajah Mada.
Ghozali, Imam, 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, BP
Undip, Semarang.
Govindarajan, V, 1986. “Impact of Participation in the Budgetary Process on
Managerial Attitudes and Performance: Universalistic and Contingency
Perspective”.Decision Science 17, pp.486-516.
Hansen,, and Maryanne M. Mowen, 1997. ”Management Accounting”, Cincinnati
Ohio.South Western Publishing Co.
Hansen, and Maryanne M. Mowen,1997. Akuntansi Manajemen, Jilid Satu,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hermanto, Wiwin, 2003. Pengaruh Motivasi dan Pelimpahan Wewenang
Terhadap Hubungan antara Partisipasi dengan Budgetary slack.Skripsi
S-1, UNS.
Hutabarat, J. dan Martini Husein,2006. Pengantar Manajemen Strategik
Kontemporer : Strategik Di Tengah Operasional, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Ikhsan, Arfan dan Ishak Muhammad. 2005, Akuntansi Keperilakuan, Salemba
Empat, Jakarta.
Ikhsan, Arfan dan La Ane. 2007, ”Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap
Senjangan Anggaran dengan Mneggunakan Lima Variabel Pemoderasi”,
Simposium Nasional Akuntansi X, Universitas Negeri Medan.
Kadarman dan Jusuf Udaya. 2001, Pengantar Ilmu Manajemen, Penerbit Gloria,
Jakarta.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Kenis,I. 1979. ”Effect of Goal Characteristics on Managerial Attitudes and
Performance”, The Accounting Review, Vol.54, pp.702-721.
Madura,Jeff, 2001. Pengantar Bisnis, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Merchant,K.A.1985, ”Budgeting ang Propersity to Create Budgetary Slack”,
Accounting Organozations, and Society, Vol 10, pp.201-210.
Mulyadi. 2001, Akuntansi Manajemen, Edisi Tiga, BPFE , Yogyakarta.
Onsi,M. 1973, ”Factor Analysis of Behavioural Variables Affecting Budgetary
Slack”, The Accounting Review, July, 535-548.
Schiff,M. and A.W.Lewin.1970, ”The Impact of People on Budgets”, The
Accounting Review, Vol.45, pp.259-268.
Shim, Jae K., dan Joel G. Siegel. 2000, Budgeting Pedoman Lengkap Langkahlangkah Penganggaran, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Siegel.G. dan H.R. Marconi Boulian.1989, ”Behavioural Accounting”, Cincinati
Ohio, South-Western Publishing Co.
Sugiyono. 1999, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Supriyono. 2001, Akuntansi Manajemen Tiga : Proses Pengendalian Teknologi
Maju Dan Globalisasi, Edisi Kedua, BFE, Yogyakarta.
Umar, Husein. 2001, Riset Akuntansi, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wirakusumah, R.Arifin.1987, Hubungan Persepsi Tugas Manajer Lini Dengan
Apresiasi Lingkungan Organisasi Dan Penganggaran Partisipatif
(Suatu Survai Sistem Akuntansi Manajemen pada Tiga Badan Usaha
Milik Negara Perkebunan), Disertasi S-3, Universitas Padjadjaran.
Young, S. M. 1985, ”Participative Budgeting:The Effects of Risk Aversion and
Assymetric Informations on Budgetary Slack, ”Journal of Accounting
Research 23,pp.829-842.
.2004, Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan
Penulisan Skripsi, Jurusan Akuntansi,Fakultas Ekonomi, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
TABULASI HASIL KUESIONER PARTISIPASI ANGGARAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
a
6
7
5
7
4
4
5
6
5
5
5
7
5
5
5
4
3
5
5
5
6
3
5
6
6
6
7
5
6
b
7
7
6
5
7
6
6
6
4
6
6
6
6
6
5
5
6
6
5
6
6
4
6
7
6
6
7
6
6
c
6
4
4
4
5
5
5
4
5
5
6
4
5
3
5
4
3
5
3
5
5
4
5
6
4
6
7
5
5
D
5
4
4
6
7
4
4
5
4
6
6
6
7
5
6
3
4
4
5
6
6
6
6
6
5
5
7
5
6
e
5
5
5
5
4
5
4
5
4
6
5
6
6
4
7
7
5
5
4
6
6
4
6
6
6
6
5
5
7
f
7
6
5
4
4
5
5
6
5
6
6
5
3
3
5
7
5
5
3
6
4
4
6
6
4
5
7
5
6
TOTAL
36
33
29
31
31
29
29
32
27
34
34
34
32
26
33
30
26
30
25
34
33
25
34
37
31
34
40
31
36
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
3
3
4
5
6
4
30
25
5
5
4
3
4
4
31
25
4
5
3
5
4
3
32
24
7
7
7
7
7
7
33
42
7
7
7
7
7
7
34
42
5
6
4
5
5
5
35
30
4
5
4
4
5
6
36
28
TABULASI HASIL KUESIONER KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
1
5
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
5
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
5
5
4
5
2
4
4
3
2
4
4
4
3
4
3
4
4
4
2
4
2
4
3
4
4
2
2
4
3
4
3
4
3
2
3
2
1
5
2
2
2
2
3
2
4
4
2
2
4
2
3
2
2
2
2
2
2
2
4
3
5
4
2
2
4
4
3
2
4
4
4
4
4
3
4
2
4
3
2
3
4
4
2
2
4
4
2
4
3
3
4
3
4
3
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
2
4
5
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
6
4
4
4
4
4
4
5
4
5
1
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
7
5
4
4
4
4
4
4
4
4
2
5
5
3
5
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
8
5
4
5
5
4
4
4
4
4
2
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
5
5
4
4
9
5
4
5
5
4
3
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
5
3
3
4
5
4
2
10
2
2
2
1
2
2
2
3
2
4
4
4
5
4
3
2
3
3
2
2
2
4
2
3
3
2
3
2
2
11
5
4
4
4
5
4
4
4
4
2
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
12
2
3
2
4
2
2
2
3
3
3
4
2
4
2
3
3
2
2
2
2
2
4
4
4
2
5
3
4
3
TOTAL
48
41
44
43
43
41
44
44
44
31
49
50
44
45
43
42
44
40
40
40
40
39
46
45
42
52
48
43
40
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
30
31
32
33
34
35
36
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
5
4
3
4
5
4
3
5
3
1
4
2
43
4
2
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
43
4
2
2
5
4
4
2
3
2
2
4
4
38
5
5
1
5
5
5
5
5
5
1
5
5
52
5
5
1
1
5
5
5
5
5
1
5
1
44
4
2
2
2
4
4
4
4
4
2
4
2
38
4
3
2
4
4
4
4
4
3
2
4
4
42
TABULASI HASIL KUESIONER SENJANGAN ANGGARAN
1
5
2
4
4
4
3
4
4
4
1
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
5
3
4
5
5
3
2
5
5
2
3
4
4
4
4
4
3
5
2
4
4
3
4
4
3
4
2
4
2
3
4
3
4
4
5
3
3
5
1
2
2
1
3
1
4
2
3
2
2
5
2
3
3
2
3
2
2
1
1
1
3
4
1
2
5
2
4
5
4
5
3
4
3
4
4
4
2
4
5
2
5
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
3
4
3
4
3
3
3
3
2
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4
6
4
4
4
4
4
4
4
5
5
2
5
5
3
5
4
3
4
4
4
4
5
4
4
5
4
5
5
3
4
7
2
2
3
2
2
2
2
1
1
4
5
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
3
1
4
4
2
8
2
3
2
2
2
4
2
2
3
4
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
3
2
2
3
2
2
Total
33
24
26
23
25
26
24
27
26
21
33
26
28
29
27
27
26
26
26
24
24
23
24
29
27
27
30
32
24
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
30
31
32
33
34
35
36
5
4
2
4
4
5
3
4
4
4
3
4
4
4
4
2
2
2
1
2
2
3
2
2
5
5
5
5
5
5
1
1
5
5
1
5
5
5
1
1
4
4
2
4
4
4
2
2
4
4
4
4
3
4
4
4
RELIABILITY VALIDITY PARTISIPASI ANGGARAN
31
29
16
32
28
26
31
Case Processing Summary
%
100,0
,0
100,0
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
36
0
36
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,806
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
,809
N of Items
6
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Item Statistics
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
Mean
5,2222
5,8056
4,7222
5,2500
5,3333
5,1111
Std. Deviation
1,14919
,92023
1,08525
1,13074
,98561
1,21368
N
36
36
36
36
36
36
Item-Total Statistics
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
X2.10
X2.11
X2.12
Scale Mean if
Item Deleted
39,1944
40,0278
40,6667
39,9444
39,0556
39,1944
39,3611
39,0000
39,4722
40,7778
39,0833
40,2778
Scale
Variance if
Item Deleted
13,075
14,256
15,771
16,911
13,425
12,961
13,552
12,514
12,885
18,006
13,507
14,721
Corrected
Item-Total
Correlation
,601
,168
-,076
-,191
,588
,578
,414
,668
,415
-,325
,585
,056
Squared
Multiple
Correlation
,835
,479
,553
,453
,766
,802
,603
,696
,504
,667
,797
,467
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,431
,521
,600
,614
,442
,429
,463
,407
,452
,639
,445
,559
REABILITY KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
%
100,0
,0
100,0
36
0
36
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,531
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
,670
N of Items
12
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Item Statistics
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
X2.10
X2.11
X2.12
Mean
4,0833
3,2500
2,6111
3,3333
4,2222
4,0833
3,9167
4,2778
3,8056
2,5000
4,1944
3,0000
Std. Deviation
,64918
,93732
1,10267
,95618
,59094
,69179
,73193
,70147
,88864
,91026
,57666
1,06904
N
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
REABILITY SENJANGAN ANGGARAN
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
%
100,0
,0
100,0
36
0
36
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,478
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
,473
N of Items
8
Item Statistics
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Mean
4,0556
3,6667
2,4167
3,9167
3,8333
4,1944
2,3333
2,1667
Std. Deviation
,95452
,89443
1,22766
,84092
,77460
,70991
1,04198
,73679
N
36
36
36
36
36
36
36
36
Item-Total Statistics
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Scale Mean if
Item Deleted
22,5278
22,9167
24,1667
22,6667
22,7500
22,3889
24,2500
24,4167
Scale
Variance if
Item Deleted
8,028
8,879
7,743
8,857
8,936
9,844
10,821
12,250
Corrected
Item-Total
Correlation
,464
,332
,322
,377
,413
,247
-,067
-,260
Squared
Multiple
Correlation
,577
,145
,260
,525
,685
,458
,291
,544
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,331
,397
,391
,383
,376
,437
,566
,584
NILAI r PRODUCT MOMENT
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
N
3
4
5
Taraf Signif.
5%
1%
0.997 0.999
0.95
0.99
0.878 0.959
N
27
28
29
Taraf Signif.
5%
1%
0.381 0.487
0.374 0.478
0.367
0.47
N
55
60
65
Taraf Signif.
5%
1%
0.266 0.345
0.254
0.33
0.244 0.317
6
7
8
9
10
0.811
0.754
0.707
0.666
0.632
0.917
0.874
0.834
0.798
0.765
30
31
32
33
34
0.361
0.355
0.349
0.344
0.339
0.463
0.456
0.449
0.442
0.436
70
75
80
85
90
0.235
0.227
0.22
0.213
0.207
0.306
0.296
0.286
0.278
0.27
11
12
13
14
15
0.602
0.576
0.553
0.532
0.514
0.735
0.708
0.684
0.661
0.641
35
36
37
38
39
0.344
0.329
0.325
0.32
0.316
0.43
0.424
0.418
0.413
0.408
95
100
125
150
175
0.202
0.195
0.176
0.159
0.148
0.263
0.256
0.23
0.21
0.194
16
17
18
19
20
0.497
0.482
0.468
0.456
0.444
0.623
0.606
0.59
0.575
0.561
40
41
42
43
44
0.312
0.308
0.304
0.301
0.297
0.403
0.398
0.393
0.389
0.384
200
300
400
500
600
0.138
0.113
0.098
0.088
0.08
0.181
0.148
0.123
0.115
0.105
21
22
23
24
25
26
0.433
0.432
0.413
0.404
0.396
0.388
0.549
0.537
0.526
0.515
0.505
0.496
45
46
47
48
49
50
0.294
0.291
0.288
0.284
0.281
0.279
0.38
0.376
0.372
0.368
0.364
0.361
700
800
900
1000
0.074
0.07
0.065
0.062
0.097
0.091
0.086
0.081
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
NORMALITAS DATA
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
0.0
borP muC detcepxE
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Dependent Variable: Senjangan
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
laudiseR dezitnedutS noisse
HETEROKEDASTISITAS
-2
-1
0
1
2
Dependent Variable: Senjangan
Scatterplot
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
MULTIKOLINEARITAS
Coefficient Correlations(a)
Model
1
Ketidakpas
tian
Correlations
Ketidakpasti
an
Partisipasi
Covariances
Ketidakpasti
an
Partisipasi
Partisipasi
1.000
-.364
-.364
1.000
.004
-.001
-.001
.003
a Dependent Variable: Senjangan
Coefficients(a)
Model
1
Unstandardized
Coefficients
Std.
B
Error
(Consta
-1.291
1.946
nt)
Partisipa
.000
.052
si
Ketidakp
.458
.063
astian
a Dependent Variable: Senjangan
Standardiz
ed
Coefficient
s
Beta
t
Sig.
Collinearity
Statistics
Toleran
ce
VIF
-.664
.512
.001
.006
.995
.868
1.152
.806
7.283
.000
.868
1.152
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
HASIL UJI HIPOTESIS SATU
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
Partisipasi a
Variables
Removed
Method
Enter
.
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Senjangan
Model Summary
Model
1
R
.294a
R Square
.086
Adjusted
R Square
.059
Std. Error of
the Estimate
2.09704
a. Predictors: (Constant), Partisipasi
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
14.121
149.517
163.639
df
1
34
35
Mean Square
14.121
4.398
F
3.211
Sig.
.082a
t
3.088
1.792
Sig.
.004
.082
a. Predictors: (Constant), Partisipasi
b. Dependent Variable: Senjangan
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Partisipasi
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
7.499
2.428
.137
.076
Standardized
Coefficients
Beta
.294
a. Dependent Variable: Senjangan
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
HASIL UJI HIPOTESIS DUA
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
moderat,
Ketidakpa
stian,
a
Partisipasi
Variables
Removed
Method
.
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Senjangan
Model Summary
Model
1
R
.809a
R Square
.654
Adjusted
R Square
.621
Std. Error of
the Estimate
1.33058
a. Predictors: (Constant), moderat, Ketidakpastian,
Partisipasi
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
106.984
56.654
163.639
df
3
32
35
Mean Square
35.661
1.770
F
20.143
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), moderat, Ketidakpastian, Partisipasi
b. Dependent Variable: Senjangan
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Partisipasi
Ketidakpastian
moderat
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-9.840
13.795
.255
.410
.751
.472
-.009
.014
Standardized
Coefficients
Beta
.547
1.321
-.879
t
-.713
.622
1.590
-.626
Sig.
.481
.538
.122
.536
a. Dependent Variable: Senjangan
Residuals Statisticsa
Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual
Minimum
7.5656
-5.46501
-5.170
-2.692
Maximum
12.4337
3.74383
.766
1.844
Mean
11.8056
.00000
.000
.000
Std. Deviation
.82013
2.00069
1.000
.986
N
36
36
36
36
a. Dependent Variable: Senjangan
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
IDENTITAS DIRI
Nama (boleh inisial)
:
Umur
:
Jenis kelamin
:
Gelar Akademis Terakhir
:
Jabatan
:
Lama Kerja
:
tahun
tahun
PETUNJUK MENGERJAKAN
Bacalah baik-baik setiap pernyataan berikut dan pilihlah salah satu jawaban yang
sesuai dengan keadaan saudara dengan memberi tanda sesuai dengan petunjuk
pada setiap pernyataan di atasnya.
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
PARTISIPASI ANGGARAN
Pertanyaan berikut ini dapat digunakan untuk mendeskripsikan peranan
yang
Anda
pegang
dalam
merancang
anggaran
untuk
organisasi
Ibu/Bapak/Saudara. Instrumen ini dikembangkan oleh Milani (1975). Mohon
dijawab dengan melingkari nomor dari 1 sampai dengan 7 pada skala untuk
masing-masing pertanyaan berikut:
a) Kategori mana di bawah ini yang menjelaskan dengan sebaik-baiknya
tentang kegiatan Anda ketika anggaran sedang disusun? Saya ikut serta
dalam penyusunan:
7
6
5
4
Semua anggaran
3
2
1
Tidak satu anggaran pun
b) Kategori manakah di bawah ini yang menjelaskan dengan paling baik
alasan yang diberikan oleh atasan Anda ketika revisi anggaran dibuat?
Alasannya adalah:
7
6
5
4
Sangat masuk akal dan/atau logis
3
2
1
Sangat sembarangan dan / atau
tidak logis
c) Seberapa sering Anda menyatakan permintaan Anda, pendapat dan /
atau usulan tentang anggaran ke atasan Anda tanpa diminta?
7
6
Sangat sering
5
4
3
2
1
Tidak pernah
d) Seberapa banyak pengaruh yang Anda rasakan, Anda miliki untuk
hasil akhir anggaran yang telah dibuat dan disepakati oleh organisasi?
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
7
6
5
4
3
Sangat banyak jumlahnya
2
1
Tidak ada
e) Bagaimana Anda memandang kontribusi Anda terhadap anggaran?
Kontribusi saya sendiri adalah:
7
6
5
4
3
Sangat penting
2
1
Sangat tidak penting
f) Seberapa sering atasan Anda meminta pendapat dan/atau usulan ketika
anggaran sedang disusun?
7
6
5
Sangat sering
4
3
2
1
Tidak pernah
Saran Dari Bapak/Ibu/Saudara :
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
Pertanyaan berikut akan menggambarkan persepsi terhadap ketidakpastian
lingkungan yang dirasakan. Pilihlah jawaban berupa skala 1 sampai 5 yang
menunjukkan ‘sangat tidak setuju’ sampai ‘sangat setuju’.
Instrumen ini
dikembangkan oleh Duncan (1972). Mohon dijawab dengan melingkari salah
satu jawaban sesuai dengan skala nomor dari 1 sampai dengan 5 yang menurut
Anda paling tepat, dengan ketentuan sebagai berikut :
STS
TS
RR
S
SS
No
1
2
3
4
5
6
7
: Sangat Tidak Setuju
: Tidak Setuju
: Ragu-ragu
: Setuju
: Sangat Setuju
Pernyataan
STS
TS
RR
S
SS
Saya yakin tentang metode mana yang
terbaik untuk Instansi saya.
Saya mempunyai seluruh informasi penting
untuk membuat keputusan-keputusan di
Instansi saya.
Ketika mengerjakan pekerjaan, sulit untuk
mengukur apakah saya membuat keputusan
yang benar.
Unsur-unsur yang tidak masuk dalam
pengendalian
saya
secara
rutin,
mempengaruhi keputusan-keputusan yang
saya buat di Instansi saya.
Saya yakin tentang bagaimana bertindak
dalam Instansi
Saya yakin tentang penyesuaian-penyesuaian
yang saya buat untuk menangani perubahanperubahan yang terjadi.
Saya dapat menyatakan bahwa tindakantindakan saya akan menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan anggaran.
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
8
9
10
11
12
Saya mengetahui bagaimana bekerja sesuai
dengan informasi
Saya dapat mengetahui apa yang diharapkan
orang lain di Instansi ini.
Sulit bagi saya untuk menentukan apakah
metode-metode yang saya gunakan mampu
mencapai sasaran anggaran saya di Instansi
ini.
Saya yakin bagaimana pekerjaan saya harus
dilakukan.
Saya sering menghadapi masalah baru atau
tidak biasa berkenaan dengan anggaran saya.
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
KESENJANGAN ANGGARAN
Pertanyaan berikut akan menggambarkan persepsi terhadap senjangan
anggaran. Pilihan jawaban berupa skala 1 sampai dengan 5 yang menunjukkan
‘sangat tidak setuju’ sampai ‘sangat setuju’. Instrumen ini dikembangkan oleh
Onsi (1973). Mohon dijawab dengan melingkari salah satu jawaban sesuai
dengan skala nomor dari 1 sampai dengan 5 yang menurut Anda paling tepat,
dengan ketentuan sebagai berikut :
STS
TS
RR
S
SS
N
: Sangat Tidak Setuju
: Tidak Setuju
: Ragu-ragu
: Setuju
: Sangat Setuju
Pernyataan
STS
TS
RR
S
SS
Bagi saya Instansi ini adalah yang terbaik
1
2
3
4
5
o
1
dari semua kemungkinan Instansi yang
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
dipilih untuk bekerja.
2
Pada keadaan bisnis yang baik, manajer
Instansi
bersedia
menerima
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
adanya
kelonggaran (slack) sampai pada level
tertentu yang dianggap wajar.
3
Kelonggaran dalam anggaran adalah baik
untuk melakukan sesuatu yang tidak dapat
dibuktikan secara resmi.
4
Standar yang digunakan di dalam anggaran
mendorong produktivitas yang tinggi di
wilayah tanggung jawab saya.
5
Anggaran untuk departemen saya dapat saya
pastikan bisa terlaksana.
6
Karena
adanya
anggaran
yang
keterbatasan
disediakan,
jumlah
saya harus
memonitor setiap pengeluaran-pengeluaran
yang menjadi wewenang saya.
7
Adanya target anggaran yang harus saya
capai, tidak terlalu membuat saya ingin
memperbaiki tingkat efisiensi.
8
Sasaran yang dijabarkan dalam anggaran
sangat susah untuk dicapai / direalisasikan.
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Saran dari Bapak/Ibu/Saudara :
ANGKET PENELITIAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Medan, April 2009
Kepada Ibu/Bapak
Manajemen PT,Perusahaan Gas Negara
Responden Terpilih
Daerah SBU I Wilayah Jawa Bagian Barat
Di tempat.
Dengan Hormat,
Pertama, saya ucapkan selamat kapada Ibu/Bapak/Saudara, karena terpilih
sebagai responden dalam penelitian ini. Untuk itu saya mohon Ibu/Bapak/Saudara
berkenan
mengisi
kuisioner
sebagimana
terlampir.
Jawaban
dari
Ibu/Bapak/Saudara akan dipergunakan untuk keperluan penelitian dan akan
dirahasiakan. Data jawaban tersebut selanjutnya merupakan salah satu sumber
data dalam penyusunan Skripsi saya pada program Strata 1 Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Oleh karena itu saya mohon dapat menjawabnya
dengan
teliti
sesuai
dengan
kondisi
yang
terjadi
pada
organisasi
Ibu/Bapak/Saudara.
Jawaban diberikan dengan cara memberikan tanda pada kolom yang
tersedia pada salah satu jawaban yang dianggap paling tepat menurut pendapat
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Ibu/Bapak/Saudara. Atas segala bantuan dan kesediaan Ibu/Bapak/Saudara
sekalian saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
Vitha Chiristina
Vitha Chiristina : Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian
Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada Pt Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat,
2010.
Download