Dwi Gusfarenie, Penggunaan … PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM USAHA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN Dwi Gusfarenie MPd Abstrak Perkembangan teknologi dan informasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk pendidikan. Salah satu bentuk pengaruhnya adalah penggunaan multimedia dalam pembelajaran, sehinggan tuntutan untuk menguasai berbagai program teknologi bagi tenaga pendidik seperti guru dan dosen semakin meningkat yang bermuara pada tujuan akhir yaitu meningkatkan hasil belajar para siswa.Tulisan ini berupaya mengungkap manfaat dan keuntungan penggunaan multimedia dalam usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan faktor yang mempengaruhinya. Kata Kunci: Multimedia, Kualitas Pembelajaran A. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat menuntut kecakapan individu untuk menguasai berbagai program teknologi yang sangat membantudalam memperoleh beragam informasi dari berbagai kejadian di tempat yang berbeda dalam waktu singkat.Tak dapat disangkal lagi bahwa kemajuan teknologi berpengaruh pada semua aspek kehidupan masyarakat, tidak terkecuali pada dunia pendidikan baik di tingkat dasar, menengah maupun tingkat perguruan tinggi. Salah satu pengaruhnya adalah penggunaan teknologi sebagai salah satu media pembelajaran. Penggunaan media berbasis teknologi lebih menarik dan lebih membantu dalam penguasaan materi dari pada penggunaan media pembelajaran konvensional, salah satunya adalah penggunaan teknologi komputer. Di perguruan tinggi, pemanfaatan teknologi sebagai media dalam pembelajaran sudah dilaksanakan. Dari penelitian yang dilakukan oleh Pribadi dkk pada tahun 2001 (2004) menemukan bahwa 35,53% responden dari 612 dosen PTS menyatakan selalu menggunakan media dan teknologi pembelajaran dalam aktivitas perkuliahan yang mereka lakukan dan jenis media yang digunakanpun sangat beragam, mulai dari media sederhana sampai media elektronik dan media berbasis komputer. Ini tentu saja sangat membantu dosen dan mahasiswa dalam menyajikan dan memahami amteri yang dipelajari, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Robinson (1987: 9) bahwa media pendidikan dapat membantu 76 Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012 merangsang murid dan guru untuk menciptakan situasi proses pembelajaran dengan baik jika dipakai dengan tepat. Pakar pendidikan sering menganjurkan bahwa dalam proses pembelajaran sebaiknya guru menggunakan media yang lengkap, sehingga dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk memenuhi hal tersebut, maka penggunaan multimedia adalah salah satu alternatif pilihan yang baik untuk dapat membuat pembelajaran berkesan (Tim Peneliti, 2006: 1). Menurut Anonimus (tanpa tahun), program multimedia adalah media pembelajaran yang berbasi komputer. Media ini menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafis, foto, video, animasi, musik, narasi dan interaktifitas yang diprogramkan berdasarkan teori pembelajaran. Ini berarti bahwa di dalam multimedia telah terdapat semua unsur media yang dulu hanya dapat digunakan satu per satu, seperti media cetak yang hanya berisi rangkaian kata dan kalimat ataupun media visual yang hanya menampilkan gambar tanpa bisa didengar. Sehingga dapat dikatakan bahwa multimedia sifat penginformasiannya lebih kompleks. B. Belajar dan Pembelajaran Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan utama dari seluruh proses. Dalam kegiatan ini terjadi transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik yang melibatkan berbagai sumber belajar dan interaksi dengan lingkungan di sekitarnya. Arsyad (2003: 1) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Seseorang yang telah belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, perubahan tersebut didapatkan dari hasil interaksi orang itu dengan lingkungannya, baik dari segi pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), nilai dan sikap (afektif). Pembelajaran adalah upaya pemimbingan terhadap siswa agar yang bersangkutan secara sadar, terarah dan berkeinginan untuk belajar dan memperoleh hasil seoptimal mungkin sesuai dengan keadaan dan kemampuannya (Tim MKDK, 2003: 37). Keinginan siswa untuk belajar dan memperoleh hasil optimal yang sesuai dengan tingkat kemampuannya (disebut juga dengan motivasi belajar) itu merupakan salah satu syarat yang diperlukan agar terjadi proses pembelajaran, sebab bila siswa tidak punya keinginan atau motivasi untuk belajar dan memperoleh hasil yang optimal maka proses pembelajaran itu tidak terjadi. Dan hasil optimal yang igin dicapai yang sesuai dengan keadaan dan tingkat kemampuan siswa tersebut dapat dilihat dari perubahan pada aspek kognitif, afektif dan 77 Dwi Gusfarenie, Penggunaan … psikomotornya. Perubahan yang terjadi biasanya bersifat aktif dan positif sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto (1987: 3-4) : Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha siswa itu sendiri. Sehingga, bila terjadi perubahan pada siswa tersebut seperti yang telah dikemukakan di atas, bisa dikatakan pada diri siswa tersebut tidak terjadi proses belajar. Upaya pembelajaran ini dilakukan secara sadar, terarah dan terencana sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga siswa dapat mengembangkan potensi dan kemampuannya seoptimal mungkin. Dilakukan secara sadar maksudnya adalah siswa yang belajar tersebut menyadari bahwa ia perlu dan butuh kegiatan belajar dan pembelajaran agar ia memiliki kecakapan dan kemampuan yang nantinya dibutuhkan dan dapat mempergunakannya setelah ia menyelesaikan studinya dan hidup dalam masyarakat, hal ini dapat dilihat dari kemampuan siswa tersebut dalam pemecahan masalah. Sedangkan upaya yang dilakukan secara terarah dan terencana bisa diartikan bahwa upaya pembimbingan terhadap siswa tersebut memiliki tujuan yang ingin dicapai, dan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu kerangka perencanaan sebagai panduannya, sehingga siswa dapat mengembangkan potensi dan kemampuannya seoptimal mungkin dan dapat bermanfaat baginya dimasa yang akan datang. UURI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional merumuskan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi, dalam proses pembelajaran terjadi interaksi yang berbentuk komunikasi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Komunikasi ini berlangsung dalam dua arah yaitu antara guru-siswa dan sebaliknya siswa-guru, artinya selain guru menjelaskan materi pelajaran siswa juga memberikan umpan balik kepada gurunya sehingga materi yang dijelaskan bisa lebih dimengerti. Bukan hanya itu saja interaksi ini juga melibatkan sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut, sumber belajar yang digunakan dapat berupa buku pelajaran atau media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang dipelajari. 78 Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012 C. Kualitas Pembelajaran Berhasil atau tidaknya proses pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada di dalam diri siswa atau lingkungan di sekitar siswa. Namun kualitas proses pembelajaran yang dialami oleh siswa juga memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Lufri, Ardi dan Arlis (2000: 95) menungkapkan bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat dari : a. Jumlah mahasiswa yang ingin bertanya b. Jumlah mahasiswa yang menjawab pertanyaan dosen Penelitian Yohanes (1998: 17) menuliskan bahwa indikator keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari jumlah siswa yang : a. Bertanya kepada guru b. Menjawab pertanyaan guru c. Membaca buku paket d. Memperhatikan pelajaran e. Mendiskusikan pelajaran Sedangkan Suwono (1999: 25) menuliskan bahwa kualitas pembelajaran siswa dapat diamati dari adanya : a. Interaksi guru-siswa b. Interaksi siswa-siswa c. Respon siswa terhadap proses pembelajaran Lebih lanjut Suwono menjelaskan bahwa interaksi antara siswasiswa terjadi dalam bentuk : a. Diskusi b. Bertanya c. Mengomentari pertanyaan temannya d. Mengomentari simulasi temannya e. Membetulkan simulasi yang salah f. Merumuskan kesimpulan g. Menyusun rangkuman materi pelajaran D. Media Pembelajaran Ada kalanya komunikasi yang berlangsung antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran mengalami kendala yan dikarenakan satu dan lain hal. Untuk itu, diperlukan bantuan agar komunikasi yang berlangsung tidak lagi terhambat dan bantuan tersebut lazim disebut sebagai media. Kata media berasal dari Bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti tengah, pengantar, perantara. Santoso S. Hamidjojo dalam Latuheru (1988: 11) mengemukakan bahwa media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan /menyebarkan ide, pendapat atau gagasan yang 79 Dwi Gusfarenie, Penggunaan … dikemukakan/disampaikan agar bisa sampai pada penerima, dan AECT (Association of Education and Communication Technology) dalam Arsyad (2003: 3) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Dari pendapat di atas bisa dikatakan bahwa segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan ataupun informasi dapat digolongkan sebagai media. Bila media tersebut digunakan untuk menyalurkan/ menyampaikan pesan dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran, maka media tersebut dapat dikatakan sebagai media pembelajaran. Melihat perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin maju, media yang digunakan dalam pembelajaranpun mengalami perkembangan yang semakin maju pula, akibatnya selain semakin canggih media pembelajaranpun menjadi semakin banyak jenisnya. Sehingga pilihan media yang dapat digunakan, pendidik hanya tinggal menyesuaikan dengan fasilitas yang tersedia, karakteristik siswa dan kesesuaian materi yang diajarkan. Heinich, Molenda dan Russel dalam Pribadi (2004) menggolongkan media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut : a. Media yang tidak diproyeksikan Berdasarkan bentuknya jenis media ini diklasifikasikan menjadi : 1) Media dua dimensi, media ini dapat mempresentasikan suatu objek dan prosedur yang dapat dipelajari untuk menguasai suatu keterampilan dan pengetahuan tertentu. Contoh : gambar, chart, poster, foto dan grafik. 2) Media tiga dimensi, media ini dapat berbentuk media yang murah dan sederhana sampai jenis media yang mahal dan canggih, sehingga memberi kemungkinan bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang bersifat langsung yang berkaitan dengan keterampilan yang sedang dipelajari. Contoh : benda nyata, replika, model, simulator. b. Media yang diproyeksikan Merupakan media yang diproyeksikan ke layar. Pada umumnya jenis media ini digunakan untuk membantu dalam mempresentasikan materi pelajaran. Contoh: Over Head Transparancy (OHT), film slide, gambar proyeksi komputer (Computer Image Projection). c. Media audio, adalah bahan suara (audio) yang direkam dalam format fisik tertentu. Pada dasarnya media ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan bunyi, suara dan bahasa. Contoh : kaset audio, radio, tape recorder, telepon. 80 Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012 d. Media audio dan film, adalah gambar bergerak yang direkam dalam format kaset video, Video Cassette Disc (VCD), Digital Versatile Disc (DVD). Jenis media ini dapat digunakan untuk mengajarkan hampir semua topik perkuliahan. Media ini mampu menayangkan objek bergerak dan proses yang spesifik. e. Komputer, merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh mahasiswa. Media ini mampu menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan, selain itu juga dapat digunakan sebagai sarana belajar multimedia yang memungkinkan mahasiswa membuat desain dan rekayasa suatu konsep ilmu pengetahuan. f. Multimedia berbasis komputer, dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafis dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan tang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dsn digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi perkuliahan yang relevan seperti rancangan grafis dan animasi, serta dapat pula dimanfaatkan dalam melakukan simulasi untuk keterampilan dan kompetensi tertentu E. Multimedia Secara sederhana multimedia diartikan sebagai banyak media atau lebih dari satu media. Menurut Shariffudin (1999) multimedia adalah kombinasi teks, grafis, audio, animasi, video besert perangkatnya yang dapat digunakan pendidik dan peserta didik untuk menjelaskan, berinteraksi dan berkomunikasi dengan bantuan komputer. Anonimus (tanpa tahun) berpendapat bahwa program multimedia adalah media pembelajaran yang berbasis komputer. Media ini menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari grafis, foto, vifeo, animasi, musik, narasi dan interaktivitas yang dapat diprogramkan berdasarkan teori pembelajaran. Penggunaan multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti dan jelas. Informasi akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera terutama telinga dan mata digunakan untuk menyerap informasi itu (Arsyad, 2003: 171). Hal ini sejalan dengan pendapat Flemming dan Levie (Tim Peneliti, 2006: 6) yang menyatakan bahwa apabila pembelajaran dilaksanakan dengan hanya satu media, maka rangsangan yang akan muncul untuk belajar sangat terbatas. Oleh karena itu multimedia digunakan, agar rangsangan yang diterima pebelajar menjadi lengkap karena meliputi rangsangan gabungan 81 Dwi Gusfarenie, Penggunaan … audio visual. Dari beberapa pengertian di atas, terlihat bahwa multimedia yang digunakan mengacu pada penggunaan komputer. Multimedia memiliki bidang aplikasi yang dibagi oleh Shariffudin (1999) menjadi 3 jenis yaitu : a. Aplikasi berasaskan teks Kebanyakan aplikasi jenis ini menyediakan navigasi yang bermanfaat bagi sumber informasi yang banyak dan berkaitan. Aplikasi jenis ini memerlukan petunjuk pencarian yang memudahkan informasi diakses/diperoleh. Aplikasi ini biasanya dapat digunakan dalam pembuatan hypertext. Contoh aplikasi ini adalah Microsoft Multimedia Viewer atau Adobe Acrobat. b. Aplikasi interaktif Aplikasi multimedia dalam kategori ini adalah aplikasi grafik yang interaktif. Peralatan ini digunakan dalam pembuatan multimedia dan dapat mengendalikan semua media yang digunakan dalam interaktivitas yang lebih luas. Contoh peralatan multimedia jenis ini seperti Authorware Professional, Macromedia, Toolbook, Apple Media Tool, Programming Environment Course Builder, Superlink. c. Aplikasi kawasan luas Aplikasi ini bertujuan untuk menyebarkan informasi pada wilayah yang lebih luas atau yang lebih dikenali sebagai internet. Ini dimungkinkan oleh teknologi World Wide Web (WWW) atau ringkasnya disebut Web. Teknologi ini menggunakan Hypertext Transfer Protocol (HTTP) untuk berkomunikasi, meminta dan mengirim data diantara pengguna/pelanggan dengan sumber informasi. Informasi dalam ruang Web juga dapt disediakan dan dibuat dalam bentuk skrip Hypertext Markup Language (HTML). Beberapa program multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran diantaranya adalah berbentuk Web, Home Page, HTML. Beberapa program multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran diantaranya adalah berbentuk Web, Home Page, HTML. F. Penggunaan Multimedia untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tidak lepas dari indikator aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran, meskipun beberapa faktor seperti minat, motivasi dan pengetahuan prasyarat juga ikut memberi andil baik atau tidaknya proses pembelajaran mereka. Ini tercermin dari hasil Penelitian Dwi Gusfarenie (2007: 31-35) yang mengungkap bahwa indikator keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang mencerminkan kualitas pembelajaran yang dijalani oleh siswa dipengaruhi oleh 82 Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012 faktor-faktor seperti kurangnya pengetahuan prasyarat, kebiasaan takut salah dalam menjawab maupun mengajukan pertanyaan. Namun multimedia yang ditampilkan justru dapat meningkatkan minat siswa untuk menyimak/memperhatikan materi yang disajikan. Melvi (2006: 40) mengungkapakan bahwa dalam proses pembelajaran penggunaan multimedia sebagai alternatif media pembelajaran memberikan manfaat, diantaranya : 1) Meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar 2) Membantu memperjelas suatu masalah dengan menggunakan animasi dan video 3) Membantu membangun konsep-konsep yang ada dalam pikiran siswa/mahasiswa 4) Dapat memacu kreativitas siswa/mahasiswa 5) Siswa/mahasiswa menjadi lebih betah dan tidak cepat bosan berada di dalam kelas, sehingga sedikit banyak berpengaruh terhadap tingkat pemahaman materi yang disampaikan oleh guru 6) Dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar 7) Memberikan proses pembelajaran yang lebih interaktif (ada umpan balik) Disamping itu, multimedia juga bermanfaat untuk membiasakan siswa untuk berinteraksi dengan teknologi terkini dalam menghadapi cara hidup yang canggih di masa depan. Lebih lanjut Penelitian Netriawati (2006: 40) juga mengungkap bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan multimedia program Hypertext terhadap peningkatan hasil belajar biologi siswa. Hal ini memungkinkan adanya pengaruh terhadap kualitas pembelajaran yang dijalani oleh para siswa tersebut, sebab baik buruknya kualitas suatu pembelajaran diindikasikan dari nilai yang diperoleh dan proses pembelajaran yang mereka jalani. G. Penutup Dari paparan yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan pesan teknologi dan informasi dapat dimanfaatkan oleh bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang tujuan akhirnya bermuara pada hasil belajar siswa. Multimedia hadir untuk membantu siswa maupun guru dalam menyajikan dan memahami materi, sehingga proses pembelajaran bisa jadi lebih menyenangkan dan menarik yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sebab, Multimedia menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari grafis, foto, vifeo, animasi, musik, narasi dan interaktivitas yang dapat diprogramkan berdasarkan teori pembelajaran. Namun, berhasil atau 83 Dwi Gusfarenie, Penggunaan … tidaknya usaha peningkatan proses pembelajaran ini juga bergantung pada faktor-faktor eksternal dan internal siswa, guru dan sekolah. DAFTAR BACAAN Anonimus. (tt). http://seamolec.or.id.htm (online). Diunduh 7 April 2006. ________. (2003). UURI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Cipta Jaya. Arsyad, A. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Dwi Gusfarenie. (2007). Pengaruh PenggunaanMultimedia Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi Umum Di Jurusan Biologi UNP Tahun 2006 (Skripsi). Padang : Universitas Negeri Padang. Latuheru, J. D. (1998). Media Pembelajaran : Dalam Proses BelajarMengajar Masa Kini. Jakarta : P2LPTK Dirjendikti Depdikbud. Lufri, Ardi dan Arlis. (2000). Peningkatan Kualitas Prose Pembelajaran Metodologi Penelitian dengan Pendekatan Deduktif-Induktif serta Latihan Secara Runtut Bagi Mahasiswa Kependidikan di Jurusan Biologi FMIPA UNP: Chimera, Jurnal Biologi dan Pengajarannya, Tahun 5, Nomor 2, Juli 2000, hal: 95. Melvi. (2006). Pengaruh Penggunaan Multimedia “Hypertext” Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI MAN 2 Padang Tahun Pelajaran 2005/2006 (Skripsi). Padang : Universitas Negeri Padang. Netriawati. (2006). Pengaruh Penggunaan Multimedia Program “Hypertext” Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMAN 2 Padang tahun Pelajaran 2005/2006 (Skripsi). Padang : Universitas Negeri Padang. Pribadi, B. A. 2004. Ketersediaan dan Pemanfaatan Media dan Teknologi Pembelajaran di Perguruan Tinggi (online). http://pk.ac.id/jp/52benny.htm, diunduh 10 Maret 2006. Robinson, D. N. A. (1987). Azas-Azas Praktik Mengajar. Jakarta : Bratara. Shariffudin, R. S. (1999). Buletin Keterampilan Dalam Teknologi : Teknologi Multimedia Dalam Pendidikan Sains. University Malaya. http://www.geocities.com. Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. 84 Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012 Suwono, H & M. M. P Andari. (1999). Kualitas Proses dan Hasil Belajar Fungsi Darah Melalui Metode SimulasiPada Sisa Kelas 5 SDN Bunul Rejo V Malang: Chimera, Jurnal Biologi dan Pengajarannya, Tahun 4, Nomor 1, Januari 1999, hal: 25. Tim MKDK. (2003). Bahan Ajar Belajar dan Pembelajaran. FIP. Padang : Universitas Negeri Padang. Tim Peneliti. (2006). Pengembangan Media Pengajaran Biologi Umum Berbasis Multimedia dan Efektifitasnya Dalam Meningkatkan Kualitas dan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA UNP (Hibah Penelitian PHK A2). Padang : Universitas Negeri Padang. Yohannes. (1998). Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Siswa Kelas I SMUN Tanjung Raya Maninjau Pada Mata Pelajaran Biologi Dengan Pemberian Tugas Meringkas Materi di Rumah (Skripsi). Padang : Universitas Negeri Padang 85