sistem informasi manajemen aset negara fitur perencanaan

advertisement
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN ASET NEGARA
FITUR PERENCANAAN
v3.0.5 - 2016
EDISI USER
UAKPB dan UAPBB-W
Web SIMAN - https://www.djkn.kemenkeu.go.id/websiman/
Email - [email protected]
Helpdesk - http://www.djkn.kemenkeu.go.id/helpdesktik/
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................
1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................
3
BAB II
PENYUSUNAN RKBMN TINGKAT KUASA PENGGUNA
BARANG …………………………………............................................
BAB III
7
PENYUSUNAN RKBMN TINGKAT PEMBANTU PENGGUNA
BARANG WILAYAH …………………...............................................
34
HALAMAN PENUTUP ...............................................................................................
39
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) merupakan aplikasi yang
digunakan untuk otomasi kegiatan pengelolaan BMN mulai dari perencanaan, penggunaan,
pemeliharaan, penatausahaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan,
sampai dengan pengawasan dan pengendalian BMN. SIMAN menggunakan database terpusat
dan komunikasi data berbasis internet yang dapat diakses oleh Pengelola Barang dan Pengguna
Barang.
Tujuan Pengembangan SIMAN adalah :
1. Membangun sistem informasi manajemen aset negara yang standar untuk Pengelola
Barang dan Pengguna Barang.
2. Membangun database aset terpusat dengan memberikan otorisasi akses kepada masingmasing user sesuai kewenangan yang dimiliki.
3. Membangun sistem otomasi proses pengajuan perencanaan, penggunaan, pemeliharaan,
pemanfaatan, pemindahtanganan, pemusnahan dan penghapusan aset sehingga pengelolaan
BMN menjadi lebih akurat, cepat, efisien serta terdokumentasi secara digital.
4. Membangun sistem yang dapat mempermudah dan mempercepat penyajian informasi
terkait pengelolaan BMN secara akurat, dan up to date.
5. Membangun sistem monitoring online dan realtime yang dapat diakses Pengelola Barang
dan Pengguna Barang.
6. Meningkat efektitas, efisiensi serta optimalisasi pengelolaan BMN.
SIMAN pada Pengguna Barang terdiri dari 4 (empat) level user, yaitu :
1. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB),
2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 (UAPPB-E1),
3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W), dan
4. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB).
Sedangkan pada SIMAN Pengelola Barang, terdiri dari 3 (tiga) level user, yaitu :
1. Kantor Pusat DJKN,
2. Kantor Wilayah DJKN, dan
3. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
SIMAN Pengguna terdiri dari 6 (enam) fitur utama meliputi Master Aset, Perekaman
SK, Pemutakhiran Data, Perencanaan Kebutuhan BMN, Pengelolaan BMN dan Surat Berharga
3 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
Syariah Negara (SBSN) serta 4 (empat) fitur tambahan meliputi Penelusuran Aset,
Inventarisasi, Monitoring dan Dashboard). Adapun fitur yang telah dapat diimplementasikan
adalah Master Aset, Perekaman SK, Pemutakhiran Data, Perencanaan Kebutuhan BMN dan
Fitur Penelusuran Aset.
Salah satu fitur SIMAN Pengguna yang sangat penting adalah fitur Perencanaan
Kebutuhan BMN. Fitur ini dibangun untuk mendukung implementasi Peraturan Menteri
Keuangan Nomor: 150/PMK.06/2014 tentang Perencanaan Kebutuhan BMN. Perencanaan
Kebutuhan BMN dimaksudkan sebagai proses evaluasi hubungan antara kebutuhan BMN
sesuai program dan kegiatan Kementerian/Lembaga dengan ketersediaan BMN yang
berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga serta Standar Barang dan Standar
Kebutuhan. Maksud dan
Tujuan Perencanaan Kebutuhan BMN adalah mewujudkan
efektifitas, efisiensi, dan optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Penyusunan RKBMN untuk Pengadaan berdasarkan Standar Barang dan Standar Kebutuhan,
yang diatur pada :
1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7/PMK.06/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.06/2011 Tentang Standar Barang dan Standar
Kebutuhan Barang Milik Negara Berupa Tanah Dan/Atau Bangunan.
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.06/2015 tentang Standar Barang Dan
Standar Kebutuhan Alat Angkutan Darat Dinas Bermotor Operasional Jabatan Dalam
Negeri.
RKBMN dibagi menjadi 2 (dua) yaitu, RKBMN pengadaan dan pemeliharaan. Adapun
ruang lingkup RKBMN untuk pengadaan BMN, meliputi :
1. Tanah dan/atau Bangunan untuk Gedung Kantor Pemerintah;
2. Tanah dan/atau Bangunan untuk Rumah Negara; dan
3. Alat Angkutan Darat Bermotor Dinas Operasional Jabatan Dalam Negeri.
Penyusunan RKBMN untuk pemeliharaan BMN, meliputi:
1. BMN berupa Bangunan Gedung dan Alat Angkutan Bermotor.
2. BMN selain Bangunan Gedung dan Alat Angkutan Bermotor dengan nilai perolehan per
unit minimal sebesar Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
3. RKBMN untuk pemeliharaan tidak dapat dilakukan oleh Pengguna Barang dan/atau Kuasa
Pengguna Barang terhadap :

BMN yang dalam kondisi rusak berat

BMN yang sedang diusulkan akan dipindahtangankan

BMN yang sedang dalam status penggunaan sementara
4 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016

BMN yang sedang dalam status dioperasikan pihak lain

BMN yang sedang dalam status dimanfaatkan.

BMN berupa Tanah (tanah tidak ada mata anggaran pemeliharaan tanah)
4. RKBMN untuk pemeliharaan BMN dalam status pinjam pakai, dioperasionalkan pihak
lain, dan/atau pemanfaatan lainnya dengan jangka waktu kurang dari 6 (enam) bulan dapat
diusulkan oleh Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang.
Fungsi SIMAN Fitur Perencanaan BMN bagi Pengguna Barang adalah untuk
penyusunan usulan Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara (RKBMN) Pengadaan dan
Pemeliharaan, untuk monitoring status pengiriman RKBMN dan untuk digitalisasi dokumen
RKBMN. Sedangkan bagi Pengelola Barang digunakan untuk proses penelaahan RKBMN.
Berikut ini adalah alur perencanaan kebutuhan BMN menggunakan SIMAN:
Keterangan :
NO
1
USER
KETERANGAN
UAKPB
1. Menyusun RKBMN untuk Pengadaan dan
(Satuan Kerja)
Pemeliharaan,
2. Menyampaikan RKBMN ke unit diatasnya secara
berjenjang.
5 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
2
UAPPB-W
(Koordinator
Wilayah)
1. Mengkonsolidasikan RKBMN dari Satker,
2. Menyampaikan RKBMN ke unit diatasnya secara
berjenjang.
3
UAPPB-E1
(Kordinator
Eselon I)
1. Mengkonsolidasikan RKBMN dari Kordinator
Wilayah,
2. Melakukan penelitian atas RKBMN sesuai
kewenanganya,
3. Menyampaikan RKBMN ke Unit diatasnya secara
berjenjang.
4
UAPB
(Pengguna
Barang)
1. Mengkonsolidasikan RKBMN dari Kordinator
Eselon 1,
2. Melakukan penelitian RKBMN,
3. Menyusun RKBMN tingkat Pengguna Barang
(RKBMN PB)
4. Meminta Aparat Pengawas Internal Pemerintah
(APIP) untuk melakukan Review atas RKBMN PB
5. Menyampaikan RKBMN PB kepada Pengelola
Barang
5
Pengelola
Barang
1. Melakukan penelahaan RKBMN,
2. Menyampaikan hasil penelaahan RKBMN kepada
Pengguna Barang
6 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
BAB II
PENYUSUNAN RKBMN
TINGKAT SATUAN KERJA
Langkah untuk melakukan penyusunan RKBMN tingkat Satuan Kerja mengunakan
SIMAN fitur Perencanaan BMN, terdiri dari:
A. TAHAP PERSIAPAN
a. Instalasi Aplikasi SIMAN
Aplikasi SIMAN yang digunakan untuk penyusunan RKBMN minimal menggunakan
SIMAN Versi 3.0.10. Installer untuk Aplikasi SIMAN versi terbaru dapat di unduh
melalui website: www.djkn.kemenkeu.go.id/websiman.
b. Login SIMAN
Login ke SIMAN, dengan menggunakan user dan password Koordinator UAKPB.
Jika belum memiliki user SIMAN, maka lakukan proses registrasi secara online pada
aplikasi SIMAN. KPKNL akan memberikan persetujuan user. Setelah login maka akan
muncul tampilan sebagai berikut :
7 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
c. Lengkapi Plugin Identitas Unit Kerja
Menggunakan SIMAN Plugin Identitas, untuk :
1) Identitas User, satker harus merubah passwordnya secara berkala demi keamanan,
jika lupa password maka KPKNL akan melakukan reset agar kembali ke default
NIP.
2) Unit kerja, lengkapi unit kerja karena akan berpengaruh pada penandatangan
RKBMN, Laporan Wasdal dan Berita Acara Rekonsiliasi BMN.
3) Komposisi Pegawai, diisi sesuai komposisi pegawai pada unit yang bersangkutan.
d. Update Plugin Aplikasi untuk penyusunan RKBMN
1) PLUGIN PEMUTAKHIRAN
Agar data pada master aset SIMAN sama dengan SIMAK BMN, maka satuan kerja
harus melakukan update plugin Pemutakhiran minimal versi 09 Agustus 2016.
Selanjutnya melakukan sinkronisasi data SIMAK BMN semester 2 tahun 2016 ke
dalam aplikasi SIMAN. Sebelum melakukan pengiriman file SIMAK semester II
Tahun 2016, pastikan data SIMAK BMN sudah di backup terlebih dahulu.
2) PLUGIN MASTER ASET
Agar data BMN yang digunakan untuk penyusunan RKBMN valid, maka satuan
kerja harus melakukan update plugin Master Aset minimal tanggal 15 Juni 2016.
Selanjutnya Satker melakukan kegiatan melengkapi data Master Aset
sebagai
berikut:
a) Master Aset Bangunan,
i.
Detail, alamat provinsi dan kabupaten, luas bangunan dan luas dasar
bangunan.(wajib isi)
ii. Foto, size foto harus di kecilkan. Cara mengecilkan foto ada di bab IV.
iii. Export bangunan ke format excel. (wajib isi)
b) Master Aset Tanah,
Khususnya Tanah untuk Bangunan Gedung Kantor dan Tanah untuk Bangunan
Rumah Negara, berupa:
i.
Detail, alamat provinsi dan kabupaten, dan luas harus diisi. Alamat lain diisi
lengkap seperti alamat lengkap dengan nama kota. (wajib isi)

Luas tanah  otomatis muncul nilai kuantitas dari data SIMAKBMN.

Luas dasar bangunan  otomatis muncul dari luas dasar bangunan pada
Master Aset. Untuk itu, detail Master Aset Bangunan harus diisi dahulu.

Luas tanah untuk sarana lingkungan di rekam.
8 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016

Luas tanah kosong  otomatis muncul dari perhitungan (Luas tanah Luas dasar bangunan - Luas tanah untuk sarana lingkungan).
ii. Foto, upload diberi keterangan agar mengambarkan kondisi BMN.
iii. Bangunan, merekam semua bangunan (milik sendiri maupun satker lain).
Data Bangunan dapat dicopykan dari export excel pada Master Aset
Bangunan (wajib isi).
iv. Dokumen, Sebelum diupload sebaikannya filenya diperkecil mengunakan
Aplikasi Compress PDF.
c) Master Aset Rumah Negara
i.
Detail, alamat provinsi dan kabupaten, dan luas dasar bangunan. (wajib isi)
ii. Foto, harus diupload sizenya dikecilkan .
iii. Penghuni, merekam penghuni rumah negara.
d) Master Aset Kendaraan Bermotor
i.
Detail , lengkapi detail kendaraan bermotor. (wajib isi)
ii. Detail , mengisi status penggunaan. (wajib isi)
iii. Foto, harus diupload sizenya dikecilkan.
iv. Pemakai, untuk kendaraan yang digunakan untuk dinas jabatan. (wajib isi)
e) Master Aset Peralatan Mesin Diatas 100 juta
1. Detail, lengkapi detail kendaraan bermotor.
2. Foto, harus diupload sizenya dikecilkan . (wajib diupload)
3. Pemakai, merekam pemakai.
3) PLUGIN PERENCANAAN
Satuan Kerja harus melakukan update plugin Perencanaan Versi 3.0.5. Bagi satuan
kerja yang menyusun menggunakan versi sebelumnya, maka harus mengulang.
B. TAHAP PENYUSUNAN
Dalam penyusunan RKBMN, Satker berpedoman pada Renstra-Kementerian/Lembaga
yang menjadi kewenangan dan tanggung jawabnya dan Standar Barang dan Standar
Kebutuhan (SBSK).
Langkah-langkah menggunakan SIMAN fitur Perencanaan Kebutuhan BMN tingkat Satker
adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Aplikasi
 Klik plugin Perencanaan
9 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
Pastikan sudah menggunakan plugin versi 3.0.5 (di atas 11 Agustus 2016) atau yang
lebih baru, cek update aplikasi di www.djkn.kemenkeu.go.id/WebSIMAN secara
periodik.
 Buat Tiket Perencanaan
Untuk
pembuatan
tiket
RKBMN
Tingkat
Satker,
klik
menu
Perencanaan>>Permohonan Perencanaan. Kemudian klik tombol Tanda
Tambah untuk membuat tiket RKBMN KPB baru. Masukan tahun anggaran
RKBMN. Pada penyusunan RKBMN tahun 2016, masukan tahun anggaran 2018.
Kemudian klik Tombol SIMPAN.
Setelah disimpan maka akan muncul grid tiket. Salah satu kolomnya berisi status.
Kolom status ini, dapat digunakan oleh Satker untuk memonitoring progres
pengiriman RKBMN.
Selanjutnya klik dua kali pada grid atau klik Tombol Detail
, maka masuk ke
form penyusunan RKBMN. Tampilan form penyusunan RKBMN adalah sebagai
berikut :
10 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
Menu utama pada fitur Perencanaan BMN terdiri menu perencanaan terdiri dari
Permohonan Perencanaan, Perencanaan Selesai dan Menu Bangunan & Referensi.
2. Penyusunan RKBMN Pengadaan BMN berupa Tanah dan/atau Bangunan
Gedung Kantor Pemerintah
 Klik Tambah, untuk membuat usulan baru gedung kantor pemerintah
 Klik pada Kode Nomor Pengadaan (TB-0X), untuk melanjutkan/koreksi
penyusunan RKBMN gedung kantor pemerintah.
 Isi form pengadaan Tanah dan Bangunan
\
Keterangan Gambar:
Program
Setiap Eselon 1 mempunyai satu program, sehingga setiap satker
otomatis muncul satu program.
Kegiatan
Memilih kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi satker
Jenis Pengadaan
TB untuk pengadaan Tanah dan/atau Bangunan untuk Gedung
Kantor
Nomor Pengadaan (TB-01) yang sama untuk satu paket usulan
pengadaan. Apabila akan membuat paket usulan pengadaan yang
berbeda, kode nomor pengadaan dapat dirubah sesuai urutan yang
berlaku. Contoh : TB-02, TB-03 dst.
11 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
Jenis Kantor
Dipilih sesuai dengan jenis kantor Satker
Lokasi Kabupaten/
Kota
Pilih lokasi tempat rencana pengadaan bangunan.
Tujuan
Tujuan Pengadaan :
1. Pembangunan Baru, untuk usulan pengadaan BMN berupa
Bangunan Gedung Kantor oleh satker yang belum
mempunyai kantor sendiri.
2. Penambahan Unit, untuk usulan pengadaan BMN berupa
penambahan unit Gedung Kantor baru oleh satker yang sudah
mempunyai kantor sendiri.
3. Perluasan, untuk usulan pengadaan BMN berupa perluasan
gedung kantor dikuasai sendiri.
Tujuan Pengadaan disesuaikan dengan status kewenangan dan
type kantor pada satker yang bersangkutan.
Contoh Kasus:
1. Satker mempunyai Tipe
Kantor E1 (Pejabat tertinggi
setingkat Eselon III), maka:
 Pada Master Aset terdapat kode barang 4010101001
(Bangunan Gedung Kantor Permanen) maka pilihan tujuan
yang muncul adalah PERLUASAN.
 Pada Master Aset tidak terdapat kode barang 4010101001,
maka pilih tujuan yang muncul adalah PEMBANGUNAN
BARU.
2. Satker mempunyai Tipe Kantor D (Pejabat tertinggi setingkat
Eselon II), maka:
 Pada Master Aset terdapat kode barang 4010101001
(Bangunan Gedung Kantor Permanen) maka pilihan tujuan
yang muncul adalah PENAMBAHAN UNIT dan
PERLUASAN.
 Pada Master Aset tidak terdapat kode barang 4010101001,
maka pilih tujuan yang muncul adalah PEMBANGUNAN
BARU.
Kode Output
Diisi kode Output, disesuaikan dengan kode yang tercantum
pada RKAKL masing-masing satker.
Uraian Output
Pilih Bangunan dan/atau Tanah
Usulan pengadaan tanah hanya dapat diusulkan bersamaan
dengan usulan pengadaan bangunan.
Sehingga pilihan output pertama yang dapat dipilih adalah
BANGUNAN, kemudian di nomor pengadaan yang sama dibuat
12 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
Usulan untuk TANAH.
Nomor pengadaan dapat dirubah, untuk menyesuaikan paket
usulan pengadaan yang diajukan, satu paket usulan dibuatkan satu
nomor pengadaan.
Contoh:
TB-01 : Satu paket pengadaan, terdiri dari :
 Bangunan Gedung Kantor Pemerintah
 Tanah untuk Bangunan Gedung Kantor Pemerintah
TB-02 : Bangunan Gedung Kantor Pemerintah.
TB-03 : dst.
Akun Belanja
Otomatis pada saat output dipilih
Akun Neraca
Otomatis pada saat output dipilih
Kode Barang
Pilih Kode Barang yang sesuai. Pilihan kode barang difilter
berdasarkan jenis pengadaan dan output terpilih.
Uraian Barang
Otomatis pada saat kode dipilih.
Usulan
Diisi luas Bangunan dan/atau Tanah yang direncanakan akan
dibangun.
Keterangan
Diisi jika perlu, jika tidak diperlukan isian keterangan dapat diisi
(-).
 Untuk usulan pengadaan yang terdiri dari satu paket bangunan dan tanah maka
prosedur setelah selesai rekam bangunan, langsung dilanjutkan dengan rekam tanah
dengan klik tombol Tambah, sebagaimana berikut ini :
 Langkah selanjutnya Perhitungan Standar Barang dan Standar Kebutuhan (SBSK).
Perhitungan SBSK terdiri dari
(1) SBSK Rencana, yaitu proses perhitungan berdasarkan rumus SBSK untuk
mendapatkan standar maksimum (batas tertinggi) atas rencana pengadaan yang
akan diusulkan dalam RKBMN. Data yang diisikan untuk menghitung SBSK
13 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
rencana adalah data perkiraan komposisi pegawai yang akan mengisi gedung
baru (direncanakan).

Klik SBSK TB pada grid Utama, sehingga muncul halaman dibawah.

Klik pada Kolom HITUNG maka akan muncul form REKAM DATA
SBSK:
Cara melakukan perekaman
1. Rekam
Pegawai
Diisi jumlah pejabat/pegawai sesuai level dimaksud.
 Untuk Tujuan Perluasan dan Pembangunan Baru,
diisikan jumlah pegawai eksisting ditambah
penambahan pegawai yang akan direncanakan.
 Untuk Tujuan Penambahan Unit, diisi jumlah
pegawai yang direncanakan akan menempati
gedung baru.
14 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
2. Jenis Ruang
Pelayanan
3. Nisbah Luas
Netto
4. Jumlah
Lantai
5. Koefisien
Dasar
Bangunan
(KDB)

Diisi jumlah pengunjung yang dilayani, dihitung
jumlah rata-rata terbanyak dalam sehari.
Khusus untuk isian pengunjung lebih dari 201 orang,
luas ruang pelayanan dapat dirubah sesuai kebutuhan
berdasarkan analisa kebutuhan yang wajar. Isian
minimal 151 m2.
Pilih Jenis kantor yang direncanakan untuk SBSK
Rencana atau Jenis kantor eksisting untuk perhitungan
SBSK Eksisting.
Diisi jumlah lantai gedung bangunan kantor yang
direncanakan/eksisting
Diisi persentase KDP yang berlaku di daerah lokasi
kantor, isian persentase beserta Nomor dan tanggal
Perda sebagai dasar pedoman KDB yang berlaku
Selesai melengkapi isian form REKAM SBSK RENCANA, klik SIMPAN
dan teruskan dengan menjalankan tombol HITUNG SBSK.

Lakukan
verifikasi
perhitungan
pada
KERTAS
KERJA
HASIL
PERHITUNGAN SBSK Rencana.
Keterangan
Luas Bangunan Bruto
(LBB)
Luas Minimum Lahan
(L.Min)
Luas Maksimum Lahan
(L.Max)
Luas hasil perhitungan SBSK untuk BMN
berupa Bangunan
Luas Tanah minimal yang boleh diadakan.
Luas Tanah maksimum yang boleh
diadakan.
Proses perhitungan SBSK Rencana selesai.
15 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
(2) SBSK Eksisting, yaitu proses perhitungan berdasarkan rumus SBSK untuk
mendapatkan informasi terkait efisiensi penggunaan gedung kantor eksisting
(yang dikuasai).
 Klik tombol GENERATE (kanan) pada grid perhitungan SBSK, sehingga
muncul BMN Eksisting pada Master Aset.
Proses GENERATE hanya
dapat dilakukan sekali perhitungan SBSK Eksisting. Sebelum melakukan
generate eksisting yang harus diperhatikan adalah :
 Sebelum menghitung SBSK Eksisting, pastikan pada Master Aset
Tanah, seluruh tanah Bangunan Gedung Kantor telah direlasikan
dengan seluruh bangunan diatasnya .
 Untuk tujuan penambahan unit berupa tanah dan bangunan, seluruh
bangunan eksisting harus dihitung SBSK eksisting. Pada saat merekam
form SBSK Eksisting selain Bangunan Gedung Kantor Permanen dan
Semi Permanen, maka jumlah pegawai tidak perlu diisi.
Jika terjadi kesalahan dalam melakukan pengisian perhitungan SBSK
Eksisting, operator Satker harus keluar dari halaman perhitungan SBSK
Eksisting, kemudian masuk lagi ke halaman SBSK dengan melakukan
doubel klik pada Cell SBSK TB yang sesuai.

Pilih BMN eksisting yang akan dijadikan SBSK Eksisting dengan mengisi
ceklis pada kolom SBSK Eksisting.
16 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016

Tanda ceklis pada kolom SBSK Eksisting menunjukan bahwa BMN
Eksisting terpilih untuk menjadi dasar perhitungan SBSK Eksisting pada
Usulan di nomor pengadaan tersebut.

Klik HITUNG pada baris BMN Eksisting, maka akan muncul Form
REKAM DATA SBSK. Rekam isiannya SBSK Eksisting.
Format perhitungan SBSK Eksisting dan Kertas Kerja Perhitungan
SBSK Eksisting bentuknya sama dengan SBSK Rencana.

Hasil perhitungan SBSK akan muncul pada grid SBSK dan Grid Utama
Keterangan Perhitungan SBSK
-
Hasil perhitunngan SBSK Rencana menjadi nilai yang muncul pada
kolom SBSK Usulan.
-
Hasil perhitungan SBSK Eksisting menjadi nilai yang muncul pada
kolom SBSK Eksisting.
-
Luas Eksisting dikurangi SBSK Eksisting menjadi Luas Optimalisasi.
-
Hasil perhitungan SBSK Usulan dikurangi Luas Optimalisasi akan
memunculkan nilai Kebutuhan Riil pada kolom Kebutuhan Riil.
17 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
3. Penyusunan RKBMN untuk Pengadaan BMN berupa Tanah dan/atau Bangunan
Rumah Negara

Klik tomboh Tambah, kemudian isikan detil usulan pengadaan BMN berupa
Tanah dan/atau bangunan untuk Rumah Negara, sebagaimana contoh dibawah:
Keterangan isian detil usulan RUMAH NEGARA:
Program
Kegiatan
Jenis
Pengadaan
Jenis Rumah
Negara
Lokasi
Kabupaten/
Kota
Tujuan
Setiap Eselon 1 mempunyai satu Program, sehingga setiap satker
otomatis muncul satu program.
Memilih kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi satker
RN untuk pengadaan Tanah dan/atau Bangunan untuk Rumah
Negara. Nomor Pengadaan (RB-01) yang sama untuk satu paket
usulan pengadaan. Apabila akan membuat paket usulan pengadaan
yang berbeda, kode nomor pengadaan dapat dirubah sesuai urutan
yang berlaku.
Dipilih sesuai dengan jenis Rumah Negara yang akan diusulkan.
Jenis rumah negara yang diusulkan harus disesuikan dengan tujuan
pembangunan dan manfaatnya bagi kantor satker yang
bersangkutan.
Pilih lokasi tempat rencana pengadaan bangunan.
Tujuan Pengadaan :
1. Pembangunan Baru, untuk usulan pengadaan BMN berupa
tanah dan/atau Bangunan Rumah Negara oleh satker yang
belum mempunyai BMN Eksisting berupa Rumah Negara.
2. Penambahan Unit, untuk usulan pengadaan BMN berupa
penambahan bidang/unit tanah dan/atau Bangunan Rumah
Negara oleh satker yang sudah mempunyai BMN Eksisting
berupa Rumah Negara.
18 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
Kode Output
Uraian Output
Akun Belanja
Akun Neraca
Kode Barang
Uraian Barang
Usulan
Keterangan
Diisi kode Output, disesuaikan dengan kode yang tercantum pada
RKAKL masing-masing satker.
Pilih Bangunan dan/atau Tanah
Usulan pengadaan tanah hanya dapat diusulkan satu paket
bersamaan dengan usulan pengadaan bangunan. Sehingga pilihan
output pertama yang dapat dipilih adalah BANGUNAN, kemudian
di nomor pengadaan yang sama dibuat Usulan untuk TANAH.
Nomor pengadaan dapat dirubah, untuk menyesuaikan paket
usulan pengadaan yang diajukan, satu paket usulan dibuatkan satu
nomor pengadaan. Contoh:
RN-01 : Satu paket pengadaan, terdiri dari :
 Bangunan Rumah Negara
 Tanah untuk Bangunan Bangunan Rumah Negara
RN-02 : Bangunan Rumah Negara.
RN-03 : dst.
Otomatis pada saat output dipilih
Otomatis pada saat output dipilih
Pilih Kode Barang yang sesuai. Pilihan kode barang difilter
berdasarkan jenis pengadaan dan output terpilih.
Otomatis pada saat kode dipilih.
Diisi luas Bangunan dan/atau Tanah yang direncanakan akan
dibangun
Diisi jika perlu, jika tidak diperlukan isian keterangan dapat diisi
(-).

Klik Hitung SBSK RN untuk menghitung SBSK Rumah Negara, dan

Klik GENERATE RN untuk melihat jumlah Rumah Negara yang Existing.
19 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
4. Penyusunan RKBMN untuk Pengadaan BMN berupa Alat Angkutan Darat
Bermotor untuk Dinas Operasional Jabatan Dalam Negeri (AADB)
 Klik tambah, untuk membuat usulan AADB, kemudian pilih Kode pengadaan
AA-0X.
 Atau Klik pada Nomor Pengadaan (AA-0X), untuk melanjutkan/koreksi
penyusunan RKBMN berupa AADB.
 Isi form pengadaan AADB atau ubah isian jika diperlukan koreksi/perubahan,
kemudian klik SIMPAN
Keterangan isian detil usulan AADB:
Program
Kegiatan
Jenis Pengadaan
Setiap Eselon 1 mempunyai satu Program, sehingga setiap satker
otomatis muncul satu program.
Memilih kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi satker
AA untuk pengadaan Alat Angkutan Bermotor Darat Untuk Dinas
Operasional Jabatan Dalam Negeri (AADB), Nomor Pengadaan (AA0X).
Satu paket usulan pengadaan (satu nomor pengadaan), berlaku untuk
level jabatan dan jenis kendaraan sama, apabila terdapat usulan dengan
jabatan dan/atau jenis kendaraan berbeda maka nomor pengadaan harus
dibuat baru, sesuai urutan nomor yang berlaku.
Pejabat Pemakai
Level jabatan yang akan dibuatkan usulan AADB
Jumlah Pejabat
Jumlah pejabat eksisting pada satker ybs, sesuai level jabatan yang
dipilih.
Jenis kendaraan yang akan dipilih sebagai kendaraan dinas jabatan,
pilihan sudah difilter sesuai kategori maksimum berdasarkan PMK 76
Tahun 2015.
Setelah dipilih, maka uraian jenis kendaraan muncul secara otomatis.
Diisi kode Output, disesuaikan dengan kode yang tercantum pada
RKAKL masing-masing satker.
Pilih Kendaraan Bermotor
Otomatis pada saat output dipilih
Otomatis pada saat output dipilih
Pilih Kode Barang yang sesuai
Jenis Kendaraan
Kode Output
Uraian Output
Akun Belanja
Akun Neraca
Kode Barang
20 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
Uraian Barang
Usulan
Pilihan kode barang difilter berdasarkan jenis pengadaan dan output
terpilih.
Otomatis pada saat kode dipilih.
Diisi jumlah Kendaraan Bermotor yang akan diadakan
 Selanjutnya menghitung Kendaraan Dinas Eksisting dan Rencana, caranya KLIK
SBSK AA pada GRID UTAMA sesuai usulan AADB yang akan dihitung.
 Setelah Klik SBSK AA, maka akan muncul Form Hitung Eksisting AADB sebagai
berikut:
21 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
 Untuk menampilkan Data Eksisting kendaraan bermotor pada satker yang
bersangkutan Klik GENERATE AA
 CEKLIS menunjukan bahwa kendaraan tersebut pada periode berjalan sedang
digunakan sebagai Kendaraan Dinas Jabatan untuk pejabat yang diusulkan.
 Data BMN eksisting yang bisa di CEKLIS, adalah Kendaraan dengan Status
DIGUNAKAN SENDIRI UNTUK DINAS JABATAN, apabila status kendaraan
masih DIGUNAKAN SENDIRI UNTUK OPERASIONAL harus dilakukan
perubahan STATUS. Warna KUNING menunjukkan bahwa alat angkutan
bermotor tersebut sudah bersetatus sebagai DIGUNAKAN SENDIRI UNTUK
DINAS JABATAN, sedangkan yang tidak berwarna PUTIH.
 Apabila Satker belum mengupdate Status Penggunaan Kendaraan, dapat dilakukan
melalui PLUGIN MASTER ASET atau tombol UBAH STATUS.
 Hanya Kendaraan yang Ter-CEKLIS yang dapat dihitung RENCANA, terkait
usulan pengadaan AADB tersebut. RENCANA disini maksudnya adalah tindakan
yang akan dilakukan pada kendaraan dinas jabatan eksisting, terkait permintaan
usulan pengadaan kendaraan dinas jabatan yang baru.
 Untuk menampilkan isian FORM RENCANA AADB, di Klik RENCANA.
22 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
 Pada FORM RENCANA AADB, satker memilih opsi RENCANA untuk
Kendaraan Dinas Jabatan Eksisting, dengan pilihan sebagai berikut :
(1) Status Tetap, artinya Kendaraan Dinas Jabatan eksisting akan tetap digunakan
oleh pejabat ybs sebagai kendaraan dinas jabatan;
(2) Penghapusan, artinya Kendaraan Dinas Jabatan eksisting akan direncanakan
untuk dihapuskan pada jarak waktu kurang dari 2 tahun yang akan datang.
(3) Alih Fungsi Penggunaan, artinya Kendaran Dinas Jabatan eksisting akan di
alihkan fungsinya menjadi kendaraan operasional;
(4) Alih Pejabat Pengguna, artinya Kendaraan Dinas Jabatan eksisting akan
dialihkan penggunaannya oleh pejabat lain yang sesuai;
(5) Alih Status Penggunaan, artinya Kendaraan Dinas Jabatan eksisting akan
ditransfer ke satker lain.
 Apabila Pilihan pada Status Tetap, maka akan menjadi unit yang akan
dioptimalisasi, sehingga mengurangi jumlah Kebutuhan Riil satker yang
bersangkutan. Pilihan selain Status Tetap, menjadi SBSK Eksisting pada
perhitungan SBSK Usulan AADB.
 USULAN adalah jumlah usulan pengadaan AADB sesuai detil pada nomor
pengadaan tersebut.
 SBSK USULAN adalah jumlah maksimal AADB menurut PMK SBSK AADB.
 EKSISTING adalah jumlah AADB eksisting.
 SBSK Eksisting adalah jumlah AADB eksisting yang sudah direncanakan akan di
pindahfungsikan terkait usulan AADB berikut.
 OPTIMALISASI adalah jumlah AADB yang statusnya tetap.
 KEBUTUHAN RIIL adalah jumlah SBSK USULAN dikurangi jumlah yang di
OPTIMALISASIKAN.
23 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
5.
Penyusunan RKBMN Untuk Pemeliharaan
Penyusunan RKBMN untuk Pemeliharaan berdasarkan PMK No. 150/PMK.06/2014 dan
KMK No. 174/KM.6/2016, sebagian besar prosesnya sudah didukung dalam Aplikasi
SIMAN Fitur Perencanaan BMN.
Filter otomatis yang dilakukan oleh Aplikasi dalam RKBMN untuk Pemeliharaan terhadap
objek RKBMN dengan data-data sebagai berikut:
1) Kodefikasi BMN objek pemeliharaan, yaitu Bangunan, Kendaraan Bermotor dan
Selain Bangunan dan Kendaraan Bermotor dengan Nilai perolehan >100 Juta.
2) Kondisi BMN, yang dapat diusulkan pemeliharaannya adalah yang kondisinya Baik
dan Rusak Ringan.
3) Penguasaan BMN, untuk BMN dengan status dihentikan penggunaan operasional,
BMN Dekon/TP yang sudah diserahkan, BMN berstatus BPYBDS, BMN dengan
status KSP dan dalam status sedang diusulkan penghapusannya tidak dapat diusulkan
pemeliharaannya dalam RKBMN untuk Pemeliharaan.
Untuk filter yang belum diotomasi pada saat penarikan data, dilakukan verifikasi manual
dan bertahap secara prosedural dalam aplikasi berdasarkan peraturan perundangan yang
berlaku, sehingga proses bisnis di aplikasi sudah dikondisikan agar dalam proses
penyusunan RKBMN Satker untuk Pemeliharaan sudah berdasarkan prinsip efektif dan
efisiensi BMN dan Anggaran.
Tahapan penyusunan RKBMN Satker untuk Pemeliharaan, adalah sebagai berikut:
1) Penarikan Data
 Klik Tombol Generate untuk menampilkan data BMN yang akan di masukan
dalam Usulan RKBMN untuk Pemeliharaan.
 Data BMN berasal dari Master Aset yang termasuk objek RKBMN untuk
Pemeliharaan. Data yang ditampilkan sudah sesuai prinsip, objek dan ruang
lingkup RKBMN untuk Pemeliharaan berdasarkan kategori di atas.
24 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
 Proses Generate dapat diulangi jika terdapat data/informasi yang disajikan dalam
Grid Pemeliharaan dianggap belum Up to Date dengan kondisi BMN yang
sekarang.
 Apabila terdapat data BMN yang disajikan belum memenuhi syarat untuk
diusulkan pemeliharaannya, misal: masih ada Luas Bangunan 0 atau 1 (nol/satu),
satker harus melakukan koreksi di Master Aset kemudian diproses kembali
Tombol Generate pada Fitur RKBMN untuk Pemeliharaan.
 Apabila masih ada data yang belum ditampilkan di GRID Pemeliharaan, Satker
menekan Tombol Lebih Banyak untuk menampilkan data BMN yang belum
muncul pada saat proses Generate.
2) Verifikasi Data
Verifikasi data dilakukan terhadap Data BMN, sebagai berikut:
a) Sudah sesuai dengan laporan BMN dalam SIMAK BMN;
b) Kondisi BMN yang diusulkan riil sesuai kondisi sebenarnya (Up to Date);
c) Status
BMN
yang
diusulkan
memenuhi
persyaratan
untuk
diusulkan
pemeliharaannya;
d) Pastikan semua BMN yang berhak dan memenuhi persyaratan sudah diusulkan
dalam RKBMN untuk Pemeliharaan.
Prosedur verifikasi pada Aplikasi SIMAN Fitur Perencanaan untuk Pemeliharaan
dilakukan sebagai berikut:
 apabila terdapat BMN yang tidak perlu diusulkan pemeliharaannya, satker dapat
menghilangkan tanda CEK pada kolom CEKLIS.
25 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
 Apabila terdapat BMN dengan status selain DIGUNAKAN SENDIRI satker dapat
melakukan update status penggunaan BMN dengan Double KLIK pada data BMN
yang akan dikoreksi statusnya. Setelah muncul PopUp Ubah Data Pemeliharaan,
satker dapat merubah status BMN menjadi sesuai kondisi riil-nya.
 Untuk melengkapi isian status penggunaan BMN sesuai form di atas, jika BMN
yang dipilih dalam status:
a. Digunakan Sendiri, maka satker dapat memberikan penjelasan atas usulan
pemeliharaan tersebut;
b. Penggunaan Sementara, Dioperasionalkan oleh Pihak Lain, dan Dimanfaatkan,
maka satker wajib menginformasikan periode tahun pelaksanaan perjanjian
kerjasama tersebut, contoh: 2015 – 2018
c. Rencana Penghapusan, Rencana Pemindahtanganan dan Rencana Pemanfaatan,
maka satker wajib menyampaikan informasi tahun rencana akan dilaksanakan.
Contoh: 2018.
 Untuk isian SELAIN status penggunaan Digunakan Sendiri, maka satker wajib
mengisi keterangan berupa informasi pihak ketiga yang memanfaatkan BMN
tersebut. Contoh: di pinjamkan pada satker XXA.
 KLIK Detil Aset, untuk melihat data detil BMN untuk verifikasi yang lebih
terperinci, satker dapat membuka detil BMN tersebut sesuai update terakhir di Fitur
Master asset.
3) Barang Tambahan
Barang Tambahan digunakan untuk memasukan ke dalam Usulan Pemeliharaan atas
BMN dan/atau Non BMN yang tidak/belum tercatat dalam data Master Aset, namun
secara peraturan dan prinsip penyusunan RKBM untuk Pemeliharaan memenuhi syarat
untuk diusulkan rencana pemeliharaannya.
26 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
Contoh Barang Tambahan yang dapat diusulkan pemeliharaannya adalah:
a) Barang dalam status penggunaan sementara, dimana usulan ini dibuat oleh pemakai
BMN;
b) BMN belum tercatat yang akan pasti dibeli ditahun berikutnya setelah tahun
penyusunan;
c) BMN pinjaman dari pihak lain, dimana dalam perjanjian pinjampakainya harus
dipelihara oleh satker yang bersangkutan.
KLIK Barang Tambahan, Untuk mulai memasukan Barang Tambahan.
Isikan informasi yang diminta pada Form Isian Pemeliharaan Barang Tambahan
tersebut.
Keterangan Isian Form Pemeliharaan Barang Tambahan adalah sebagai berikut:
a) Nomor tiket, terisi otomatis sesuai tiket pengadaan di tahun tersebut;
b) Kode-Nama Akun, pilih kode dan uraian akun neraca yang sesuai dengan barang
yang akan diinput;
c) Kode – Nama Barang, pilih kode dan uraian barang sesuai klasifikasi (pengkodean)
dan uraian barang menurut peraturan perundangan tentang kodefikasi BMN;
d) NUP, isikan No Asetnya jika yang diusulkan Barang Tambahan masih status BMN,
dan isikan kode 99 jika bukan BMN;
e) Kode–Nama Lokasi, isikan lokasi dimana barang tersebut berada/disimpan/
dimanfaatkan/dipakai;
f) Merk-Type, isikan merk/jenis/type barang sesuai dengan yang tertulis/riil;
g) Kondisi Barang, pilih kondisi barang sesuai keadaan riil terkini barang tersebut;
h) Status, diisi Barang Tambahan.
27 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
i) Nilai Perolehan diisi nilai perolehan barang tersebut, bila tidak terdapat dokumen
yang menunjukan adanya nilai perolehan dapat diisikan nilai taksiran (nilai wajar);
j) Tanggal perolehan, diisi tanggal perolehan barang tersebut;
k) Luas eksisting, diisi khusus usulan BMN berupa Bangunan, Jalan dan Jembatan,
yaitu ukuran kuantitas total dalam satuan luas atas barang-barang tersebut;
l) Luas Pemanfaatan, diisi khusus usulan BMN berupa Bangunan, Jalan dan
Jembatan, yaitu luas bagian yang dimanfaatkan dari luas total (eksisting).
m) Luas Usulan, diisi khusus usulan BMN berupa Bangunan, Jalan dan Jembatan,
yaitu luas bagian yang diusulkan dari luas total (eksisting).
n) Luas Riil, diisi khusus usulan BMN berupa Bangunan, Jalan dan Jembatan, yaitu
luas total (eksisting) dikurangi Luas Pemanfaatan.
o) Sisa Waktu Bulan, yaitu waktu sisa kerjasama pemanfaatan BMN dihitung mulai
dari tanggal berlakunya RKBMN.
p) Jumlah, diisi untuk usulan BMN selain berupa Bangunan, Jalan dan Jembatan.
q) Keterangan, diisi informasi lain yang diperlukan.
Setelah selesai input KLIK Simpan, jika semua Barang Tambahan sudah selesai
dimasukan KLIK Keluar.
28 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
C. TAHAP PELAPORAN
Sebelum dilakukan proses cetak, satker melakukan verifikasi atas RKBMN untuk
Pengadaan dan Pemeliharaan.
Usulan RKBMN yang dapat dicetak melalui aplikasi adalah:
1. Usulan Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara (RKBMN) Untuk Pengadaan
RKBMN untuk Pengadaan yang sudah final dapat dicetak melalui aplikasi dengan
KLIK Cetak pada Tab Pengadaan.
Peringatan akan muncul jika terdapat data BMN Eksisting yang belum dihitung SBSK
Eksisting-nya. Sebaiknya jika muncul pesan seperti itu, satker memverifikasi kembali
perhitungan SBSK Eksisting disesuaikan dengan jenis usulan pengadaan yang
direncanakan.
SBSK Eksisting wajib dihitung untuk tujuan perluasan pada data BMN Eksisting yang
akan diperluas, sedangkan untuk tujuan penambahan unit, satker harus menghitung
SBSK Eksisting untuk seluruh data BMN Eksisting yang terpilih.
29 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
Contoh Cetakan Usulan RKBMN untuk Pengadaan:
TTD
30 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
2. Usulan Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara (RKBMN) Untuk Pemeliharaan
RKBMN untuk Pemeliharaan yang sudah final dapat dicetak melalui aplikasi dengan
KLIK Cetak pada Tab Pemeliharaan.
Pesan di atas tampil jika pada usulan pemeliharaan terdapat BMN berupa Bangunan,
Jalan atau Jembatan dengan luas usulan 0 (nol) atau 1 (satu).
Agar dapat melanjutkan proses cetak RKBMN untuk Pemeliharaan, satker harus
memperbaiki satuan luas untuk bangunan-bangunan yang tercetak luasnya 0 (nol) atau
1 (satu) dengan luas yang sebenarnya. Perbaikan luas dilakukan di master asset, setelah
proses koreksi luas di master asset telah selesai satker harus melakukan generate ulang
di tab pemeliharaan.
Contoh Cetak RKBMN untuk Pemeliharaan:
31 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
3. Daftar Detil Usulan RKBMN untuk Pemeliharaan.
Daftar Detil berfungsi untuk alat bantu verifikasi detil per barang, dicetak dengan
meng-KLIK Cetak Detil.
Contoh Cetak Detil BMN untuk Pemeliharaan:
D. TAHAP DOKUMENTASI DAN PENGIRIMAN
Setelah
semua
dokumen
kelengkapan
RKBMN
dilengkapi,
satker
harus
mendokumentasikannya ke dalam dokumen elektronik sebelum dilakukan pengiriman
dokumen secara hardcopy.
Proses digitalisasi dokumen tersebut dilakukan terhadap dokumen-dokumen yang wajib
maunpun pelengkap (tambahan/lampiran), dalam rangka proses penyusunan RKBMN
tingkat Satker.
Langkah Digitalisasi tersebut dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Scan Dokumen; dan
Adalah proses pembuatan dokumen elektronik dari dokumen hardcopy yang sudah
dilegalisasi (disahkan) dengan tandatangan penanggungjawab dan stempel resmi.
32 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
2. Upload Dokumen
Proses penyimpanan dokumen elektronik (digital) kedalam server SIMAN,
penyimpanan dokumen ini dilakukan dalam rangka mempermudah prosedur pelaporan
dan verifikasi oleh unit di atasnya, secara realtime.
Proses upload dilakukan dengan aplikasi SIMAN Fitur Perencanaan pada menu Tab
Dokumen.
Keterangan isian:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Asal Dokumen, terisi otomatis sesuai nama satker yang bersangkutan;
Tujuan Dokumen, diisi tujuan pengiriman satker;
Penanda tangan, terisi otomatis sesuai penanggung jawab satker;
NIP, terisi otomatis sesuai NIP penanggungjawab satker;
Nomor Dokumen, diisi nomor dokumen pada surat pengantar RKBMN;
Tanggal Dokumen, diisi tanggal dokumen pada surat pengantar RKBMN;
Jenis Dokumen, pilih jenis dokumen yang akan diupload, tdd:
1) Surat Pengantar;
2) RKBMN untuk Pengadaan;
3) RKBMN untuk Pemeliharaan;
4) Surat Pernyataan Bertanggungjawab;
5) Dokumen Pelengkap AADB;dan
6) Lampiran Lainnya (bila ada).
h. File Dokumen, cari file yang akan diupload;
i. Upload File, proses upload file.
Tahap terakhir dalam penyusunan RKBMN Satker adalah pengiriman Data ADK dari
satker ke unit di atasnya. Pengiriman ini dilakukan jika seluruh dokumen RKBMN sudah
diupload. Untuk melakukan pengiriman KLIK Ajukan RKBMN.
33 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
BAB III
PROSES PENYUSUNAN RKBMN
TINGKAT WILAYAH
Pembantu Pengguna Barang Wilayah melaksanakan konsolidasi dan penyusunan
RKBMN tingkat wilayah yang bersumber dari RKBMN tingkat Satker yang berada diwilayah
kerjanya masing-masing.
Langkah-langkah menggunakan SIMAN fitur Perencanaan
Kebutuhan BMN tingkat Pembantu Pengguna Barang Wilayah adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan SIMAN Plugin Identitas, untuk :
a. Identitas User, satker harus merubah passwordnya secara berkala demi keamanan, jika
lupa maka Kanwil DJKN akan melakukan reset agar kembali ke default NIP.
b. Unit kerja, lengkapi unit kerja karena akan berpengaruh pada penandatangan RKBMN
dan Berita Acara Rekonsiliasi BMN.
c. Profil Satuan Kerja, dapat digunakan untuk melihat di Profil Satuan Kerja.
2. Login ke SIMAN, gunakan user dan password Koordinator UAPPB-W
3. Klik Plugin Perencanaan Kebutuhan BMN, jika plugin belum terbaru lakukan update
terlebih dahulu.
34 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
Maka akan muncul menu utama yang terdiri dari Perencanaan dan sub menu RKBMN
KPB dan RKBMN Kanwil.
Pada submenu RKBMN KPB akan muncul tiket-tiket yang dikirim oleh Satker.
4. Klik dua kali pada grid, maka Pembantu Pengguna Barang Tingkat Wilayah dapat
memeriksa RKBMN KPB.
a. Jika dalam RKBMN KPB ada yang harus diperbaiki, maka Pembantu Pengguna
Barang Wilayah dapat membuat notifikasi (catatan) kepada Satker untuk diperbaiki
klik Tombol Simpan dan klik Tombol Kirim ke Satker.
35 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
Pada saat ada notifikasi dari Pembantu Pengguna Barang Wilayah, maka dilevel Satker
dapat melakukan perubahan RKBMN dan mengirimkan kembali tiket tersebut ke
Pembantu Pengguna Barang Wilayah.
Setelah tiket Satker terkirim, maka
Pembantu Pengguna Barang Wilayah dapat
memeriksa kembali RKBMN KPB. Jika RKBMN KPB sudah dianggap benar klik
Tombol Terima Menjadi RKBMN Korwil, maka secara otomatis tike diterima menjadi
RKBMN Korwil.
b. Jika setelah dikompilasi ternyata tiket satker tersebut ingin dibatalkan, klik tombol
Kembalikan RKBMN KPB.
36 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
c. Jika seluruh tiket satker sudah selesai dikonsolidasi, lakukan pencetakan RKBMN
pengadaan dan pemeliharaan tingkat Pembantu Pengguna Barang Wilayah.
d. Setelah RKBMN pengadaan dan pemeliharaan dicetak, selanjutnya bersama dengan
surat pengantar RKBMN di tandangani penanggung jawab Kuasa tingkat Pembantu
Pengguna Barang Wilayah. Kemudian di scan dan diupload ke Tab Dokumen.
37 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
SIMAN merupakan aplikasi pengelolaan Barang Milik Negara bagi
pengguna dan pengelola barang, yang mengintegrasikan proses bisnis
perencanaan, penggunaan, pemeliharaan, penatausahaan, pemanfaatan,
pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, sampai dengan pengawasan dan
pengendalian BMN dengan menggunakan database terpusat dan komunikasi
data berbasis internet.
SIMAN dikembangkan oleh :
Direktorat PKNSI dan Direktorat BMN
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Kementerian Keuangan
Alamat Kantor :
Gedung Syafrudin Prawiranegara II,
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta 10710 Kotak Pos 3169
Alamat Website :
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/websiman/
Alamat Helpdesk :
http://www.djkn.kemenkeu.go.id/helpdesktik/
Alamat Email :
[email protected]
38 |SIMAN Perencanaan Kebutuhan BMN – DJKN, Kemenkeu 2016
Download