BAB I PENDAHULUAN - Widyatama Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan
Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
(UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia
Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk
kualitas para guru, kualitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Pendidikan merupakan salah satu prioritas terpenting bagi sebagian besar
masyarakat. Sebagian dari masyarakat memiliki harapan untuk dapat melanjutkan
dan menyelesaikan pendidikannya hingga ke jenjang paling tinggi. Walaupun ada
juga sebagian yang memilih untuk bekerja dan tidak melanjutkan pendidikannya
hingga ke jenjang paling tinggi.
Bagi sebagian masyarakat yang memilih untuk melanjutkan dan
menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang paling tinggi, maka mereka akan
dihadapkan pada berbagai pilihan dan permasalahan. Memilih melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi, masyarakat akan dihadapkan adanya beragam
pilihan perguruan tinggi, jenjang pendidikannya, hingga pilihan berbagai macam
program studi. Selain itu, masyarakat juga akan dihadapkan pada begitu
banyaknya pertimbangan yang harus dipikirkan.
Dalam memilih pendidikan harus cermat. Terutama dalam memilih
perguruan tinggi, harus mencari suatu institusi di bidang pendidikan yang mampu
memberikan pelayanan jasa pendidikan yang benar-benar mampu mewujudkan
1
2
suatu pendidikan yang memiliki kompetensi. Selepas lulus SMA/SMK, siswa
akan dihadapkan pada pilihan untuk melanjutkan pendidikan di berbagai
perguruan tinggi atau langsung bekerja. Memilih melanjutkan pendidikan di
perguruan tinggi, maka akan dihadapkan pada pilihan berbagai jenjang pendidikan
mulai dari program Diploma (DI, DII, DIII) maupun Sarjana (S1). Dalam memilih
jenjang pendidikan disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan serta
rancangan awal sebelum memasuki jenjang perguruan tinggi yaitu, berapa lama
waktu yang diinginkan untuk menempuh pendidikan dan pekerjaan seperti apa
nantinya yang diinginkan.
Berikut data jumlah Perguruan Tinggi Swasta beradasarkan data yang di
dapat dari Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IV A –
Jawa Barat :
Tabel 1.1
Direktori Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV A Jawa Barat
Edisi XIII Tahun 2012
Bentuk PTS
Jumlah PTS
Universitas
43
Institut
6
Sekolah Tinggi
183
Akademik
103
Politeknik
28
JUMLAH
363
Sumber: APTISI Wilayah IV A (Jawa Barat) Edisi XIII Tahun 2012
3
Universitas Widyatama merupakan salah satu perguruan tinggi swasta
yang berada di Bandung Jawa Barat. Universitas Widyatama memiliki berbagai
jenjang program studi yang ditawarkan. Yaitu jenjang Diploma III, Sarjana (S1),
dan Pascasarjana (S2 dan S3) dengan berbagai macam program studi yang ada.
Dari sekian banyak program studi yang ada, bidang ekonomi merupakan yang
paling diminati. Berikut dibawah ini merupakan data jumlah mahasiswa aktif pada
tiap fakultas di Universitas Widyatama selama tahun 1999-2012, yaitu :
Tabel 1.2
Rekapitulasi Mahasiswa Aktif
Tot
PRODI / JENJANG
01- Akuntansi/S1
1
2
3
4
5
6
0
2
2
7
9
8
1
7
1
9
1
8
9
10
11
12
13
14
28
70
178
372
317
413
411
31
73
152
363
269
437
623
al
183
6
199
02- Manajemen/S1
0
2
1
3
03- Akuntansi/D3
0
0
0
0
0
0
0
2
2
10
50
46
57
42
209
04- Manajemen/D3
0
0
0
1
0
0
0
1
5
15
42
29
54
38
185
1
1
0
1
2
1
0
2
4
34
34
14
16
18
128
0
0
1
0
9
13
16
45
67
71
56
55
52
395
07- Bahasa Inggris/S1
0
0
0
0
0
0
1
4
6
20
35
12
34
32
144
08- Bahasa Jepang D3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
5
5
10
22
09- Desain Grafis/D4
0
0
0
0
2
2
0
4
10
6
15
16
13
12
80
0
0
0
0
0
1
0
1
2
5
4
3
0
8
24
0
0
0
0
0
3
5
2
5
28
19
17
15
17
111
1
5
4
12
109
126
512
9
3
5
05- Tekhnik
Industri/S1
06- Teknik
Informatika/S1
10- Komputer
Multimedia/D3
11- Sisten
Informasi/S1
Total
0
3
2
17
45
0
1
0
4
5
91
22
Sumber: LDE AKADEMIK
Keterangan :
Tahun 1 = 1999
Tahun 2 = 2000
Tahun 3 = 2001
Tahun 4 = 2002
Tahun 5 = 2003
Tahun 8 = 2006
Tahun 9 = 2007
Tahun 10 = 2008
Tahun 11 = 2009
Tahun 12 = 2010
2
516
100
6
784
1
4
Tahun 6 = 2004
Tahun 7 = 2005
Tahun 13 = 2011
Tahun 14 = 2012
Program Diploma III didesain untuk menghasilkan Tenaga Ahli Madya
profesional di bidang Akuntansi, dan Manajemen Perusahaan yang mampu
menghadapi tantangan globalisasi yang semakin kompetitif terutama di dunia
usaha. Lulusan dari Diploma III berhak mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) di
belakang namanya. Selain dapat langsung bekerja setelah menyelesaikan studi di
program Diploma III, lulusan dari program ini juga dapat langsung melanjutkan
pendidikan ke program Sarjana untuk memperdalam ilmunya.
Keputusan mahasiswa untuk melanjutkan studi pada tempat studi yang
diinginkan adalah suatu keputusan dimana mahasiswa melakukan pertimbanganpertimbangan yang disesuaikan dengan keadaan atau kondisi yang ada. Jika
keadaan atau kondisi yang terlihat tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya,
maka akan terjadi keraguan yang dapat berakibat pada keputusan untuk tidak
memilih, dalam hal ini keputusan untuk tidak melanjutkan studi di tempat yang
diharapkan. Pada kenyataannya, pembuatan pilihan (choice making) memiliki
banyak dimensi dan dampak. Memilih merupakan bagian dari suatu upaya
pemecahan sekaligus sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan (decision
making). Berikut adalah data jumlah mahasiswa baru pada program Diploma III
yang telah mengambil keputusan untuk melanjutkan pendidikan di Universitas
Widyatama :
5
Tabel 1.3
Data Mahasiswa Alih Program Universitas Widyatama Tahun 2010 - 2012
Tahun Ajaran
Jurusan
2010
Akuntansi
Manajemen
2011
Akuntansi
Asal
Unviersitas
Jumlah
Universitas
Padjadjaran
Bandung
40
Politeknik
Negeri
Bandung
5
Universitas
Widyatama
6
Politeknik Pos
Indonesia
2
Universitas
Padjadjaran
Bandung
20
Politeknik
Negeri
Bandung
3
Universitas
Widyatama
9
Universitas
Katolik
Parahyangan
2
Akademi
Keuangan &
Perbankan
Pekanbaru
1
Universitas
Padjadjaran
Total
53
35
23
33
6
Bandung
Manajemen
Politeknik
Negeri
Bandung
3
Universitas
Widyatama
4
Pkn Lpkia
Bandung
1
Institut
Pertanian
Bogor
1
Akademi
Akuntansi
Bandung
1
Universitas
Padjadjaran
Bandung
8
Politeknik
Negeri
Bandung
3
Universitas
Widyatama
4
Politeknik Pos
Indonesia
1
Lp3i Bandung
1
Institut
Manajemen
Telkom
Bandung
1
Universitas
Siliwangi
Tasikmalaya
1
19
7
2012
Akuntansi
Manajemen
Universitas
Padjadjaran
Bandung
17
Lpkia
1
Universitas
Widyatama
1
19
Universitas
Padjadjaran
Bandung
21
Politeknik
Negeri
Bandung
2
Universitas
Widyatama
12
Universitas
Parahyangan
1
Institut
Manajemen
Telkom
Bandung
1
Lpkia
1
38
Total Keseluruhan Mahasiswa Alih Program Manajemen S1
92
Sumber: Biro Marketing Universitas Widyatama
Berdasarkan data pada tabel 1.3, dapat diketahui bahwa terjadi fluktuasi
pada jumlah mahasiswa yang mengambil keputusan untuk menjadi mahasiswa
baru pada Program Diploma III. Ini terlihat dari sisi masing-masing program
studi yang ditawarkan oleh Program Diploma III. Pada prodi Akuntansi dimana
pada tahun ajaran 2010/2012 jumlah mahasiswa yang memutuskan untuk daftar
8
ulang ada sekitar 105 mahasiswa, hal ini terjadi penurunan jumlah mahasiswa
yang mendaftar ulang. Sedangkan untuk prodi Manajemen jumlah mahasiswanya
mengalami fluktuasi, dimana pada tahun 2010 terdapat 35 mahasiswa, tetapi pada
tahun 2010 ke 2011 mengalami penurunan yaitu menjadi 19 mahasiswa dan pada
tahun 2011 ke 2012 mengalami sedikit kenaikan menjadi 38 mahasiswa.
Berdasarkan dari data di atas dimana tidak
konsistennya jumlah
mahasiswa yang mendaftar ulang, mengindikasikan bahwa terdapat masalah
dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh calon mahasiswa untuk
melanjutkan pendidikannya di Program Diploma III Fakultas Bisnis dan
Manajemen Universitas Widyatama. Berdasarkan konsep yang ada suatu masalah
timbul apabila keadaan ideal tidak sesuai dengan kenyataan yang ada (Andini,
2010).
Dampak
penetapan
pilihan
akan
membawa
pengaruh
jangka
pendek/panjang, baik berupa keuntungan yang akan diperoleh maupun resiko
yang akan ditanggung. Lebih-lebih penetapan pilihan dalam memutuskan
melanjutkan studi ke perguruan tinggi, merupakan keputusan yang berdampak
pada masa depan seseorang . Berdasarkan survey yang dilakukan oleh harian
Kompas (25 April 2011, hl. 4) di Jakarta, terdapat beberapa variabel yang sangat
mempengaruhi calon mahasiswa dalam memutuskan melanjutkan studi ke
perguruan tinggi, yaitu faktor citra/nama besar universitas (brand image), fasilitas
yang disediakan, kurikulum yang ditawarkan, biaya pendidikan, dan faktor lokasi
yang strategis.
9
Perguruan tinggi pada saat ini dipandang sebagai sebuah dunia usaha baru
yang potensial. Bahkan kini citra dari sebuah universitas menjadi sangat penting
dan menjadi modal utama bagi para pengembang usaha di bidang pendidikan.
Citra yang bagus mencerminkan kualitas dari universitas tersebut. Tetapi bukanlah
perkara mudah untuk mengembangkan perguruan tinggi di Indonesia, mengingat
ketatnya persaingan dengan perguruan-perguruan tinggi lain.
Kenyataan akan adanya persaingan yang begitu ketat tersebut, membuat
pihak terkait yaitu universitas menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi
sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan kinerja dan mengembangkan
keunggulan kompetitif. Salah satu cara untuk mencapai keadaan tersebut adalah
dengan usaha mengembangkan nama perguruan tinggi sehingga memiliki brand
image yang kuat di mata masyarakat. Karena dengan brand image yang kuat di
mata masyarakat, maka citra tersebut akan terus ada di benak masyarakat dan
menimbulkan kepercayaan. Keller (dalam Batra dan Homer, 2004) menyatakan
alasan utama untuk kekuatan merek adalah keberadaan asosiasi menguntungkan,
kuat, dan unik tentang merek dalam ingatan konsumen.
Berdasarkan uraian di atas maka brand image merupakan hal yang sangat
penting untuk calon–calon mahasiswa alih program di Universitas Widyatama.
Brand image adalah serangkaian deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan
konsumen terhadap merek tertentu. Brand image dari suatu produk yang baik
akan mendorong para calon pembeli produk tersebut dibanding merek lain dengan
10
produk yang sama untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk
melanjutkan kuliah alih program di Universitas Widyatama.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Pengaruh Brand Image Terhadap Proses Pengambilan Keputusan
Mahasiswa Alih Program Di Universitas Widyatama Bandung (Studi Kasus
pada Mahasiswa Alih Program Fakultas Bisnis dan Manajemen S1)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka penulis
mengidentifikasikan
masalah
yang
timbul.
Hal
ini
digunakan
untuk
menyederhanakan atau mengurangi permasalahan dan memperjelas arah
penelitian sesuai dengan judul yang telah dikemukakan di atas. Masalah–masalah
yang akan diidentifikasikan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tanggapan mahasiswa alih program atas brand image di
Universitas Widyatama
2. Bagaimana proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh mahasiswa
alih program di Universitas Widyatama
3. Seberapa besar pengaruh brand image Universitas Widyatama terhadap
proses pengambilan keputusan mahasiswa alih program
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
11
Maksud penulis untuk melakukan penelitian karena untuk memperoleh
data dan informasi yang memberikan gambaran mengenai analisis efektifitas
brand image Universitas Widyatama, dan untuk menguatkan proses pengambilan
keputusan pada Universitas Widyatama. Kemudian data yang diperoleh
dituangkan dalam bentuk penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat dalam
menempuh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Fakultas
Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Dari ruang lingkup masalah yang terdapat di atas maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui :
1.
Mengetahui tanggapan mahasiswa alih program atas brand image
di Universitas Widyatama
2.
Mengetahui proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
mahasiswa alih program di Universitas Widyatama
3.
Mengetahui seberapa besar pengaruh brand image Universitas
Widyatama terhadap proses pengambilan keputusan mahasiswa alih
program
1.4 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan penelitian secara langsung ke lapangan yang dilakukan penulis,
diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:
12
Secara Teoritis
1.
Dalam rangka mengembangkan ilmu manajemen pemasaran dengan cara
melakukan pemahaman secara mendalam dengan membandingkan teoriteori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan secara
langsung.
Secara Praktis
2.
1.
Bagi Penulis
Merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Program Studi Manajemen Pada Fakultas Bisnis dan
Manajemen Universitas Widyatama serta dapat menambah wawasan
pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan penyusunan laporan
mengenai pengaruh brand image dan juga memperoleh gambaran
mengenai aplikasi ilmu pengetahuan yang telah didapatkan di bangku
perkuliahan dengan praktik di lapangan.
2. Bagi Biro Marketing Universitas Widyatama
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Biro
Marketing
Universitas
Widyatama
untuk
membantu
dalam
memberikan masukan-masukan yang bermanfaat kepada kinerja Biro
Marketing Universitas Widyatama.
3. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran yang berarti untuk dijadikan bahan penelitian lebih lanjut
13
kepada semua pihak, khususnya rekan–rekan mahasiswa sebagai
referensi bagi peneliti yang akan mengambil topik yang sama serta
untuk menambah wawasan mengenai penyusunan laporan.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Strategi Pemasaran dapat didefinisikan sebagai kelompok–kelompok dan
kebutuhan yang mau dipuaskan oleh tawar pemasaran. Strategi pemasaran harus
spesifik tentang strategi penentuan merek dan strategi pelanggan yang akan
ditempuh. Strategi pemasaran pertama–tama akan berusaha untuk menciptakan
kesadaran pelanggan tentang produk dan jasa yang ditawarkan kemudian
mengembangkan basis pelanggan.
Menurut McCarthy pada buku Kotler (2007:23) mengklasifikasikan
alat–alat ini menjadi empat kelompok besar, yang disebut dengan 4P tentang
pemasaran : produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi
(promotion). Adapun diperluas lagi menjadi 7P jika ingin dipergunakan dalam
perusahaan jasa. Adapun 7P tersebut adalah produk (product), harga (price),
tempat (place), promosi (promotion), orang (people or participant), bukti fisik
(physical evidence), dan proses (process).
Sukses tidaknya strategi bauran pemasaran tergantung dari konsumen
terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Pada umumnya proses
keputusan pembelian yang diambil konsumen terhadap suatu produk terjadi
14
apabila timbul dari keinginan pada dirinya. Hal ini dapat mengalami perubahan
dengan mempertimbangkan dalam menggunakan salah satu unsur yang terdapat
dalam bauran pemasaran yaitu melalui produk jasa. Ada beberapa unsur penting
yang terdapat dalam produk, salah satunya adalah brand image.
Menurut Philip Kotler & Keller (2009:258), mendefinisikan merek
sebagai:
“Nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah
satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka
dari para pesaing.”
Adapun bagian dari merek (brand) menurut Kotler & Armstrong
(2008:76), yaitu :
a)
Nama merek (brand name) adalah sebagian dari merek dan yang
diucapkan.
b)
Tanda merek (brand merk) adalah sebagian dari merek yang
dapat dikenal, tetapi tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain, huruf,
atau warna khusus.
c)
Tanda merek dagang (trademark) adalah merek atau sebagian
dari merek yang dilindungi hukum karena kamampuannya menghasilkan
sesuatu yang istimewa.
d)
Hak cipta (copyright) adalah hak istimewa yang dilindungi
undang–undang untuk memproduksi, menertibkan, dan menjual karya tulis,
karya musik, atau karya seni.
15
Brand Image diharapkan dapat menghasilkan suatu kualitas yang penting
menurut persepsi konsumen. Hal inilah yang disebut dengan perceived quality.
Ketika suatu brand image telah mampu untuk membangun karaktek produk dan
memberikan value proposition, kemudian menyampaikan karaktek produk
tersebut kepada konsumennya secara unik berarti merek tersebut telah
memberikan suatu kekuatan emosional yang melebihi dari kekuatan rasional yang
dimiliki oleh produk tersebut.
Menurut Fandy Tjiptono (2005:49) pengertian brand image (citra merek)
adalah :
“Deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek
tertentu.”
Sedangkan menurut Philip Kotler & Keller (2009:260) mempersepsikan brand
image sebagai berikut :
“Proses
dimana
seseorang
memilih,
mengorganisasikan,
dan
mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran
yang berarti.”
Menurut Kotler dan Keller (2009:261) ada beberapa indikator yang
mempengaruhi brand image, yaitu :
a)
Persepsi konsumen terhadap pengenalan produk
b)
Persepsi konsumen terhadap kualitas produk
c)
Persepsi konsumen terhadap ukuran
d)
Persepsi konsumen terhadap daya tahan
16
e)
Persepsi konsumen terhadap desain atau model kemasan
f) Persepsi konsumen terhadap warna produk
g)
Persepsi konsumen terhadap harga
h)
Persepsi konsumen terhadap lokasi
Kualitas sebuah merek memberikan suatu alasan yang penting untuk
konsumen. Hal ini mempertimbangkan merek–merek mana yang harus
dipertimbangkan selanjutnya merek mana yang harus dipilih.
Menurut Kotler dan Keller (2009:183) proses pengambilan keputusan
terdiri dari :
a.
Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan.
b.
Pencarian informasi
Melalui pengumpulan informasi konsumen, mengetahui tentang merek–
merek yang bersaing dan keistimewaan produk tersebut.
Evaluasi alternatif
c.
Proses ini adalah suatu kegiatan yang dilakukan konsumen dalam
mengembangkan suatu keyakinan merek tentang dimana posisi setiap
merek dalam masing–masing atribut.
d.
Keputusan pembelian
Suatu keadaan dimana konsumen membentuk niat untuk membeli produk
yang paling disukai.
e.
Evaluasi pasca pembelian
Evaluasi ini menyangkut seberapa jauh kinerja produk dengan harapan
pembeli.
Gambar 1.1
17
Proses Pengambilan Keputusan
Proses evaluasi ini akan menentukan apakah konsumen merasa puas atau
tidak puas atas keputusan pembeliannya. Seandainya konsumen merasa puas,
maka kemungkinan untuk melakukan pembelian di masa depan akan terjadi,
sementara jika konsumen tidak puas akan keputusan pembeliannya, ia akan
kembali mencari informasi produk atau jasa yang dibutuhkannya. Proses ini akan
berulang sampai konsumen merasa terpuaskan atas keputusan pembelian produk
atau jasanya.
1.5.2 Hipotesis
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka penulis mengajukan
suatu hipotesis sesuai dengan objek penelitian yaitu “Brand Image mempunyai
pengaruh positif terhadap proses pengambilan keputusan mahasiswa alih program
di Universitas Widyatama”.
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan metode yang bersifat deskriptif dan
verifikatif. Menurut Ulber Silalahi (2005:51) mengenai metode penelitian
deskriptif, yaitu :
18
“Metode
deskriptif
bertujuan
menggambarkan
secara
cermat
karakteristik dari suatu gejala atau masalah yang diteliti dalam satu
situassi, serta menyampaikan fakta–fakta dengan jelas, teliti, dan
lengkap.”
Alasan menggunakan metode ini adalah untuk mendeskriptifkan atau
menggambarkan keadaan perusahaan secara sistematik faktual dalam melakukan
kegiatan pelayanan yang dilakukan.
Sedangkan metode verifikatif menurut Singgih Santoso, dkk (2002:101),
yaitu :
“Metode dalam penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis
sesuai dengan tujuan peneliti yang ingin dicapai.”
Sifat peneltian verifikasi pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari
suatu hipotesis yang ada di lapangan. Penelitian ini menggambarkan secara
sistematis fakta-fakta tentang pengaruh brand image yang menjadi objek
penelitian
serta
bagaimana
pengaruhnya
terhadap
menguatkan
pengambilan keputusan mahasiswa alih progran di Universitas Widyatama.
1.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1)
Studi Lapangan (Field Research)
proses
19
Penelitian dilakukan secara langsung untuk memperoleh data primer dari
perusahaan yang bersangkutan, yang dilakukan dengan cara :
a. Wawancara (interview)
Wawancara
adalah
suatu
percakapan
yang
bertujuan
untuk
memperoleh informasi dari yang teliti. Wawancara dapat dilakukan
dengan dua orang atau lebih secara face to face (berhadap-hadapan).
Sistem wawancara yang dilakukan adalah sistem wawancara tertutup,
dimana wawancara ini fokus terhadap permasalahan yang diteliti,
yaitu pengaruh brand image terhadap proses pengambilan keputusan
mahasiswa alih program di Universitas Widyatama.
b. Observasi (Observation)
Observasi adalah pengamatan secara langsung pada objek penelitian
guna memperoleh keterangan mengenai pembahasan pada Laporan
Skripsi. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data–data
sekunder yang dibutuhkan.
c. Kuesioner
Daftar pertanyaan mengenai gambaran umum dari responden, serta
satu set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah
penelitian dan setiap pertanyaan merupakan jawaban–jawaban yang
mempunyai makna dalam menguji hipotesis, guna mendapatkan data–
data primer untuk diolah, dianalisis dan ditarik kesimpulan.
20
2)
Studi Kepustakaan (Library Research)
Penelitian inipun dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan
mempelajari, menganalisis, dan membaca buku–buku serta literatur yang
dapat dijadikan landasan yang digunakan dalam pemecahan masalah pada
fenomena yang terjadi.
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu di Universitas
Widyatama yang bertempat di Jalan Cikutra No.204A Bandung 40125 Jawa Barat
Indonesia.
Waktu penelitian yang dilakukan penulis yaitu pada tanggal 31 Juli 2012
sampai dengan tanggal 15 Desember 2012.
Download