PT Bank Bukopin

advertisement
PT Bank Bukopin
Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Mata Uang Indonesia)
Laporan Auditor Independen
Laporan No. 37156S
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
PT Bank Bukopin
Kami telah mengaudit neraca PT Bank Bukopin (Bank) tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, serta laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada
pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar
tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas
dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat
oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin
bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan Bank tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, hasil usaha, perubahan ekuitas serta
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
Seperti dijelaskan pada Catatan 2 dan 3 atas laporan keuangan, Bank menerapkan secara retrospektif (i)
perubahan akuntansi, pelaporan dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) “Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan atas
kerjasama IAI dengan Bank Indonesia yang berlaku efektif 1 Januari 2001 (ii) perubahan akuntansi pajak
penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Penerapan PSAK dan PAPI
tersebut mengharuskan Bank untuk menyajikan kembali atau mereklasifikasikan beberapa akun di laporan
keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 agar sesuai dengan penyajian laporan
keuangan tahun 2001.
Seperti dijelaskan pada Catatan 39 atas laporan keuangan, ketidakpastian yang signifikan masih
mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia termasuk sektor jasa perbankan serta sektor-sektor
perekonomian lainnya. Kondisi ekonomi ini menyebabkan ketidakpastian atas kemampuan debitur Bank
untuk melaksanakan kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, yang berakibat meningkatnya risiko
bawaan kredit pada portofolio aktiva produktif yang dimiliki Bank. Pada umumnya perbankan masih
melakukan aktivitas pemberian kredit secara minimal. Dalam rangka mengatasi kesulitan permodalan dan
kelangsungan hidupnya, Bank telah diikutsertakan dalam program rekapitalisasi dan telah menerima
penyertaan modal Negara Republik Indonesia sebesar Rp 380.800 juta berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 34 tanggal 23 Mei 1999. Pada tahun 2000 jumlah penyertaan tersebut telah
berkurang karena pemegang saham biasa kelas B menyetor lebih daripada ketentuan program
- 1a -
rekapitalisasi sehingga Bank diminta dan telah mengembalikan Obligasi Negara Republik Indonesia terkait
sebesar Rp 10.391 juta. Seperti dijelaskan pada Catatan 24 atas laporan keuangan, pada tanggal
21 Desember 2001 Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) telah menjual saham biasa kelas C atas
nama Negara Republik Indonesia kepada para pemegang saham biasa kelas B. Walaupun terdapat indikasi
pemulihan, kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 2001 masih dipengaruhi ketidakpastian yang signifikan.
Catatan 39 atas laporan keuangan juga mengungkapkan tindakan-tindakan yang sedang dan akan
dilaksanakan oleh Manajemen Bank untuk menghadapi memburuknya kondisi ekonomi tersebut. Laporan
keuangan terlampir mencakup dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat
ditentukan dan diperkirakan jumlahnya. Penyelesaian memburuknya kondisi ekonomi tergantung pada
kebijakan moneter, fiskal dan tindakan lainnya yang sedang dan akan diambil Pemerintah untuk
menyehatkan ekonomi, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank. Oleh karena itu, tidaklah mungkin
untuk menentukan dampak masa depan memburuknya kondisi ekonomi terhadap penghasilan dan realisasi
aktiva produktif Bank, termasuk mengalirnya dana nasabah, kreditur dan pemegang saham ke dan dari
Bank.
PRASETIO, UTOMO & CO.
NIU-KAP 98.2.0024
Drs. Nunu Nurdiyaman
NIAP 98.1.0062
18 Maret 2002
-2-
PT BANK BUKOPIN
NERACA
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)
31 Desember
2001
2000
(Disajikan kembali,
lihat Catatan 2a dan 3)
AKTIVA
KAS
Rp
GIRO PADA BANK INDONESIA (Catatan 4)
120.896.326
Rp
121.907.240
554.467.138
422.166.866
8.760.951
10.503.736
PENEMPATAN PADA BANK LAIN - Setelah
dikurangi bunga diterima di muka yang belum
diamortisasi sebesar Rp 617.815 pada tahun
2001 dan Rp 1.132.650 pada tahun 2000 serta
penyisihan kerugian sebesar Rp 11.839.782
pada tahun 2001 dan Rp 8.710.870 pada tahun
2000 (Catatan 2c, 2d dan 6)
1.206.302.403
1.779.243.480
EFEK-EFEK
Setelah dikurangi bunga diterima di muka yang
belum diamortisasi sebesar Rp 19.590.610 pada
tahun 2001 dan Rp 4.270.274 pada tahun 2000
serta penyisihan kerugian sebesar Rp 1.247.215
pada tahun 2001 dan Rp 1.092.215 pada tahun
2000 (Catatan 2c, 2e dan 7)
1.954.012.175
1.297.637.511
367.274.000
367.359.452
KREDIT YANG DIBERIKAN - Setelah dikurangi
penyisihan kerugian sebesar Rp 183.045.716 pada
tahun 2001 dan Rp 118.650.729 pada tahun 2000
(Catatan 2b, 2c, 2h, 9, 15, 16, 17 dan 33)
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
4.883.227.458
7.304.074
4.730.827.398
39.247.352
Jumlah Kredit yang Diberikan
4.890.531.532
4.770.074.750
19.800.000
-
GIRO PADA BANK LAIN - Setelah dikurangi
penyisihan kerugian sebesar Rp 714.545
pada tahun 2001 dan Rp 646.526 pada tahun
2000 (Catatan 2c dan 5)
OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
(Catatan 2e, 2f dan 8)
PEMBIAYAAN SYARIAH - Setelah dikurangi
penyisihan kerugian sebesar Rp 200.000 pada
tahun 2001(Catatan 2c, 2h dan 9)
(Berlanjut)
-3-
PT BANK BUKOPIN
NERACA (Lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)
31 Desember
2000
(Disajikan kembali,
lihat Catatan 2a dan 3)
2001
TAGIHAN AKSEPTASI - Setelah dikurangi
penyisihan kerugian sebesar Rp 1.476.196
pada tahun 2001 dan Rp 802.366 pada tahun 2000
(Catatan 2c, 2i, 3 dan 10)
Rp
146.143.385
Rp
79.434.182
PENYERTAAN - Setelah dikurangi penyisihan
kerugian sebesar Rp 931.642 pada tahun 2001
dan Rp 9.102 pada tahun 2000 (Catatan 2c,
2j dan 11)
16.323
538.863
AKTIVA TETAP - Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 75.661.477 pada tahun
2001 dan Rp 58.750.929 pada tahun 2000
(Catatan 2k dan 12)
147.823.372
153.964.548
-
1.611.035
185.973.081
180.788.442
AKTIVA PAJAK TANGGUHAN - Bersih (Catatan 2a,
3 dan 19)
AKTIVA LAIN-LAIN (Catatan 2l, 2m dan 13)
JUMLAH AKTIVA
Rp
9.602.000.686
Rp
9.185.230.105
-4-
PT BANK BUKOPIN
NERACA (Lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)
31 Desember
2000
(Disajikan kembali,
lihat Catatan 2a dan 3)
2001
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN SEGERA (Catatan 2n dan 14)
SIMPANAN
Giro (Catatan 2b, 2o, 15 dan 33)
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Jumlah Giro
Giro Wadiah (Catatan 2p dan 15)
Tabungan (Catatan 2b, 2o, 16 dan 33)
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Jumlah Tabungan
Tabungan Wadiah (Catatan 2p dan 16)
Deposito Berjangka (Catatan 2b, 2o,17 dan 33)
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Jumlah Deposito Berjangka
Jumlah Simpanan (Catatan 3)
Rp
69.954.735
Rp
211.208.498
3.041.652.766
477.639
3.409.311.795
4.141.803
3.042.103.405
3.413.453.598
1.000
-
837.580.033
3.017.437
726.769.826
2.565.437
840.597.470
729.335.263
41.413
-
3.719.657.400
2.567.277
3.234.372.962
85.050.611
3.722.224.677
3.319.423.573
7.604.967.965
7.462.212.434
1.250.103
471.340
20.000.000
-
SIMPANAN DARI BANK LAIN
Giro (Catatan 2q dan 15)
Pihak ketiga
Giro Wadiah (Catatan 2p, 2q dan 15)
Pihak ketiga
Deposito (Catatan 2q dan 17)
Pihak ketiga
Penempatan dari bank lain (Catatan 2q dan 18)
Pihak ketiga
175.060.000
33.060.000
257.200.000
5.000.000
Jumlah Simpanan dari Bank Lain (Catatan 3)
453.510.103
38.531.340
54.597.255
12.340.521
HUTANG PAJAK (Catatan 2a dan 19)
(Berlanjut)
-5-
PT BANK BUKOPIN
NERACA (Lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)
31 Desember
2000
(Disajikan kembali,
lihat Catatan 2a dan 3)
2001
KEWAJIBAN AKSEPTASI (Catatan 2h, 3 dan 10)
Rp
PINJAMAN YANG DITERIMA (Catatan 3 dan 20)
147.619.581
Rp
80.236.548
568.003.608
721.963.120
ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN
KONTINJENSI (Catatan 2c, 3 dan 21)
9.761.810
5.725.979
KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN - Bersih
(Catatan 2a, 3 dan 19)
5.855.531
-
KEWAJIBAN LAIN-LAIN (Catatan 3 dan 22)
145.615.135
219.258.553
-
12.141.775
9.059.885.723
8.763.618.768
296.597.901
392.781.884
296.597.901
392.781.884
10.272.617
157.537.439 ) (
10.272.617
278.041.065 )
542.114.963
421.611.337
PINJAMAN SUBORDINASI (Catatan 23)
Jumlah Kewajiban
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham
untuk saham biasa kelas A dan Rp 10 per saham
untuk saham biasa kelas B dan kelas C pada
tahun 2001 dan 2000
Modal dasar - 213.379.785 saham biasa
kelas A, 72.186.249.069 saham biasa
kelas B dan 6.475.772.431 saham biasa
kelas C pada tahun 2001 dan 2000
Modal ditempatkan dan disetor penuh 213.379.785 saham biasa kelas A pada
tahun 2001 dan 2000, 6.920.106.732 dan
1.942.136.114 saham biasa kelas B
masing-masing untuk tahun 2001 dan 2000,
1.401.704.883 dan 6.379.675.501 saham
biasa kelas C masing-masing untuk tahun
2001 dan 2000 (Catatan 24)
Agio saham (Catatan 24)
Saldo laba (Defisit)
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya (Catatan 3)
(
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Rp
9.602.000.686
Rp
9.185.230.105
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-6-
PT BANK BUKOPIN
LAPORAN LABA RUGI
(Dalam Ribuan Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember
2000
(Disajikan kembali,
lihat Catatan 2a dan 3)
2001
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga (Catatan 2r dan 25)
Provisi dan komisi (Catatan 2t dan 26)
Rp
Jumlah Pendapatan Bunga
1.312.128.676
77.859.869
Rp
1.389.988.545
1.045.330.215
62.473.249
1.107.803.464
Beban Bunga dan Pembiayaan Lainnya (Catatan 2r
dan 27)
(
827.055.341 ) (
661.923.728 )
Pendapatan Bunga - Bersih
562.933.204
445.879.736
Pendapatan Operasional Lainnya
Laba selisih kurs (Catatan 2u)
Provisi dan komisi lainnya (Catatan 2t)
Lain-lain (Catatan 28)
1.783.209
5.472.387
195.924.975
6.198.974
33.945.958
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
203.180.571
40.144.932
Beban Penyisihan Kerugian
Giro pada bank lain (Catatan 2c dan 5)
Penempatan pada bank lain (Catatan 2c,
2d dan 6)
Efek-efek (Catatan 2c, 2e dan 7)
Kredit yang diberikan (Catatan 2c, 2g dan 9)
Pembiayaan syariah (Catatan 2c, 2h dan 9)
Kartu kredit (Catatan 2c)
Tagihan akseptasi (Catatan 2c,2i dan 10)
Penyertaan (Catatan 2c, 2j dan 11)
Beban Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
(Catatan 2c dan 21)
Beban Penurunan Nilai Pasar Obligasi
Negara Republik Indonesia
(Catatan 2e, 2f dan 8)
(
(
(
4.035.831 ) (
3.076.975 )
(
85.452 ) (
1.526.348 )
Jumlah Beban Penyisihan Kerugian dan Penurunan
Nilai Pasar Aktiva Produktif
(
322.848.288 ) (
89.915.365 )
(
153.492.207 ) (
141.222.533 )
(
127.097.897 ) (
- (
122.878.911 )
2.110.036 )
(
280.590.104 ) (
266.211.480 )
Jumlah Beban Operasional Lainnya
(Berlanjut)
(
(
3.128.912 )
155.000 )
313.683.823 )
200.000 )
568.712 )
922.540 )
(
(
(
52.899 )
5.577.870 )
752.215 )
78.905.003 )
21.772 )
2.283 )
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi (Catatan 29)
Gaji dan tunjangan karyawan (Catatan 2v, 30
dan 32)
Rugi selisih kurs (Catatan 2u)
(
(
(
(
68.018 ) (
(
-7-
PT BANK BUKOPIN
LAPORAN LABA RUGI (Lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember
2000
(Disajikan kembali,
lihat Catatan 2a dan 3)
2001
LABA OPERASIONAL
Rp
PENGHASILAN (BEBAN) BUKAN OPERASIONAL
- BERSIH (Catatan 31)
13.510.338
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
BEBAN PAJAK (Catatan 2a, 3 dan 19)
Tahun berjalan
Tangguhan
LABA BERSIH (Catatan 3)
162.675.383
Rp
(
4.374.774 )
176.185.721
(
(
125.523.049
48.215.529 )
7.466.566 ) (
Rp
120.503.626
129.897.823
42.681.223 )
Rp
82.841.826
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-8-
PT BANK BUKOPIN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
(Dalam Ribuan Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
Modal Saham
Saldo pada tanggal 1 Januari 2000 - disajikan
terdahulu
Rp
Pengaruh retrospektif atas penerapan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46
“Akuntansi Pajak Penghasilan”
(Catatan 2a dan 3)
Saldo pada tanggal 1 Januari 2000 - disajikan
kembali
Laba bersih tahun 2000 –Disajikan kembali
(Catatan 2a dan 3)
Disajikan terdahulu
Pengaruh retrospektif atas penerapan
PSAK No. 46 “Akuntansi Pajak
Penghasilan”
Disajikan kembali
Saldo pada tanggal 31 Desember 2000 disajikan kembali
Laba bersih tahun 2001
Saldo pada tanggal 31 Desember 2001
Rp
Agio Saham
296.597.901
Rp
Saldo Laba
(Defisit) Yang
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Saldo Laba Yang
Telah Ditentukan
Penggunaannya
392.781.884
Rp
10.272.617
-
-
-
296.597.901
392.781.884
10.272.617
-
-
-
-
-
-
-
-
-
296.597.901
392.781.884
10.272.617
-
-
-
296.597.901
Rp
392.781.884
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Rp
10.272.617
( Rp
(
(
(
( Rp
405.175.149)
Jumlah Ekuitas
Rp
294.477.253
44.292.258
44.292.258
360.882.891)
338.769.511
125.523.049
125.523.049
42.681.223) (
42.681.223)
82.841.826
82.841.826
278.041.065)
421.611.337
120.503.626
120.503.626
157.537.439)
Rp
542.114.963
-9-
PT BANK BUKOPIN
LAPORAN ARUS KAS
(Dalam Ribuan Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember
2000
(Disajikan kembali,
lihat Catatan 2a dan 3)
2001
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI:
Laba bersih
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih
menjadi kas bersih diperoleh dari (digunakan
untuk) aktivitas operasi:
Penyusutan aktiva tetap
Selisih kurs penyisihan kerugian atas:
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Penyisihan kerugian atas:
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Efek-efek
Kredit yang diberikan
Pembiayaan syariah
Tagihan akseptasi
Penyertaan
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
Penurunan nilai pasar Obligasi Negara
Republik Indonesia
Hasil penjualan unit penyertaan reksa dana
Laba penjualan unit penyertaan reksa dana
Laba penjualan aktiva tetap
Beban pajak tangguhan
Perubahan aktiva dan kewajiban operasi:
Penempatan pada bank lain
Efek-efek
Obligasi Negara Republik Indonesia
Kredit yang diberikan
Aktiva lain-lain
Simpanan:
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Penempatan dari bank lain
Hutang pajak
Kewajiban lain dan segera lainnya
Rp
(
(
(
(
(
(
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
120.503.626
Rp
82.841.826
19.231.008
17.565.307
2.004.590
105.118
1.837.516
-
68.018
3.128.912
155.000
313.683.823
200.000
568.712
922.540
4.035.831
52.899
5.577.870
752.215
78.905.003
2.283
3.076.975
85.452
- (
595.304 ) (
7.466.566
1.526.348
860.405
946 )
42.264 )
42.681.223
569.812.165 (
656.529.664 ) (
456.145.195 ) (
5.184.639 )
673.347.460 )
719.254.310 )
10.391.000
2.201.862.647 )
44.466.460
350.570.430 )
111.303.620
544.801.104
252.200.000
42.256.734
214.897.180 )
1.900.067.927
165.717.300
932.235.155
4.930.000
6.010.921
183.131.941
(
111.877.053 )
(
(
747.817
13.242.345 ) (
400.000 )
299.646
15.594.004 )
-
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (
12.894.528 ) (
15.294.358 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:
Hasil penjualan aktiva tetap
Pembelian aktiva tetap
Penambahan penyertaan
(Berlanjut)
308.610.407
- 10 -
PT BANK BUKOPIN
LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan)
(Dalam Ribuan Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember
2000
(Disajikan kembali,
lihat Catatan 2a dan 3)
2001
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
Kenaikan (penurunan) pinjaman yang diterima
Pembayaran pinjaman subordinasi
( Rp
(
153.959.512 ) Rp
12.141.775 ) (
57.858.990
12.132.000 )
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
(
166.101.287 )
45.726.990
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS
129.614.592
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
555.224.368
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
RINCIAN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Jumlah
(
81.444.421 )
636.668.789
Rp
684.838.960
Rp
555.224.368
Rp
120.896.326
554.467.138
9.475.496
Rp
121.907.240
422.166.866
11.150.262
Rp
684.838.960
Rp
555.224.368
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
- 11 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
1. UMUM
PT Bank Bukopin (Bank) didirikan dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia, disingkat Bukopin,
yang disahkan sebagai badan hukum berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Koperasi
No. 13/Dirjen/Kop/70 tanggal 10 Juli 1970 dan didaftar dalam Daftar Umum Direktorat Jenderal
Koperasi dengan No. 8251 pada tanggal yang sama. Bank mulai melakukan usaha sebagai Bank
Umum Koperasi di Indonesia sejak tanggal 16 Maret 1971 dengan izin Menteri Keuangan dalam
Surat Keputusan No. 78/DDK/II/3/1971 tanggal 16 Maret 1971. Menurut anggaran dasarnya, usaha
Bank mencakup segala kegiatan bank umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Perbankan dengan tujuan utama memperhatikan dan melayani kepentingan gerakan koperasi di
Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku. Dalam perkembangannya,
Bank telah melakukan peleburan usaha dengan beberapa bank umum koperasi. Perubahan nama
Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) menjadi Bank Bukopin dilakukan berdasarkan Keputusan
Rapat Anggota Bank Umum Koperasi Indonesia yang dituangkan dalam surat No. 03/RA/XII/89
tanggal 2 Januari 1990.
Dalam Rapat Anggota Khusus Bank Bukopin, yang diaktakan dengan akta No. 4 Notaris Muhani
Salim, S.H., tanggal 2 Desember 1992, para anggota menyetujui untuk mengubah status badan
hukum Bank Bukopin dari Koperasi menjadi Perseroan Terbatas. Akta pendirian yang berkaitan
dengan perubahan status badan hukum tersebut diaktakan dengan akta Notaris Muhani Salim, S.H.,
No. 126 tanggal 25 Februari 1993 beserta pembetulannya, dengan notaris yang sama, No. 118
tanggal 28 Mei 1993 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C2-5332.HT.01.01.TH.93 tanggal 29 Juni 1993 serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 3633 tanggal 10 Agustus 1993 Tambahan No. 64. Perubahan ini juga
telah disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. S-1382/MK.17/1993 tanggal 28 Agustus 1993. Sesuai dengan akta pendirian tersebut, pendirian
Bank dalam bentuk perseroan terbatas terjadi dengan memasukkan seluruh aktiva dan kewajiban
dari Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin). Bank memutuskan untuk memulai kegiatan usaha
dalam bentuk perseroan terbatas pada tanggal 1 Juli 1993.
Berdasarkan surat Dirjen Pembinaan Koperasi Perkotaan No. 181/PKK/II/1994 tanggal
19 Februari 1994 dan surat Direktur Bina Koperasi Jasa Keuangan No. 981/PKK.2/IX/1994 tanggal
20 September 1994, Pusat Pelayanan Kredit Koperasi Pedesaan (PPKKP) di Lampung dan Malang
telah digabungkan ke dalam PT Bank Bukopin cabang yang bersangkutan.
Dalam kaitannya dengan keikutsertaan Bank dalam program rekapitalisasi sesuai dengan
Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999 tentang Pelaksanaan Program Rekapitalisasi Bank
Umum, dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) yang diaktakan dengan akta
No. 64 Notaris Lindasari Bachroem, S.H., tanggal 30 Juni 1999, para pemegang saham menyetujui
antara lain:
-
Penandatanganan Perjanjian Rekapitalisasi atau Investasi, Manajemen dan Kinerja Usaha
(IMKU), Warran, Sertifikat Bukti Hak beserta perjanjian-perjanjian lainnya,
-
Pengalihan seluruh/sebagian besar aktiva Bank kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN) atau pihak-pihak yang ditunjuk BPPN,
-
Penambahan modal dan pengeluaran saham baru,
- 12 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
-
Perubahan anggaran dasar yang disesuaikan dengan Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas,
-
Pengangkatan para anggota Direksi dan Komisaris Bank yang masa jabatannya disesuaikan
dengan perubahan anggaran dasar, serta
-
Penunjukan Direktur Kepatuhan.
Pada tahun 2001, dalam rangka penyelesaian program rekapitalisasi, telah dilakukan beberapa hal
sebagai berikut:
- Pembelian kembali kredit non-performing yang sebelumnya diserahkan kepada BPPN
(lihat Catatan 8).
- Divestasi saham milik Negara Republik Indonesia (Saham biasa kelas C) di Bank pada tanggal
21 Desember 2001 yang lebih dini daripada tanggal jatuh temponya, yaitu tanggal 28 Mei 2002
(lihat Catatan 24).
Ketentuan yang mendasari penyelesaian program rekapitalisasi adalah:
- Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Pebruari 1999.
- Ketentuan Pokok Sertifikat Bukti Hak yang merupakan lampiran perjanjian IMKU.
- Keputusan Rapat Umum Pemegang Sertifikat Bukti Hak tanggal 13 Desember 2001.
- Surat Keputusan Komite Kebijakan Sektor Keuangan No. Kep.03/K.KKSK/11/2001 tanggal
29 November 2001.
Perubahan anggaran dasar Bank diaktakan dengan akta Notaris Lindasari Bachroem, S.H., No. 22
tanggal 15 Juli 1999. Perubahan tersebut menyangkut pasal 2, pasal 3 dan pasal 4 dari anggaran
dasar Bank terdahulu dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-15603.HT.01.04.TH.99 tanggal
27 Agustus 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8512 tanggal
13 Desember 1999 Tambahan No. 102. Perubahan ini juga telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
dengan No. TDP 090316528774 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan
No. 199/BH.09.03/XI/1999 tanggal 3 November 1999.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) yang diaktakan dengan akta No. 45
Notaris Lindasari Bachroem, S.H., tanggal 30 Maret 2000, para pemegang saham menyetujui
beberapa perubahan pada anggaran dasar yang menyangkut antara lain:
-
Perubahan nama pemegang saham dari BPPN menjadi Negara Republik Indonesia.
-
Perubahan tugas dan wewenang Direksi
-
Pembentukan Dewan Pengawas Syariah
-
Perubahan tersebut menyangkut pasal 4 ayat 2 angka III, pasal 11 ayat 5 dan menambah pasal
16A di antara pasal 16 dan 17 dari anggaran dasar Bank terdahulu. Perubahan ini telah
dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-undangan Departemen
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan telah diterima serta dicatat pada tanggal 30 Juni 2000
nomor: C-12651 HT.01.04.TH 2000. Perubahan ini juga telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 59 tanggal 13 Februari 2001 Tambahan No. 13.
- 13 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Berdasarkan surat dari Bank Indonesia Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan
No. 3/522/DPIP/Prz tanggal 19 September 2001 dan No. 3/678/DPIP/Prz tanggal 26 November
2001, Bank telah membuka 1 (satu) kantor cabang yang di dasarkan pada prinsip perbankan syariah
(lihat Catatan 2h, 2p dan 2s). Cabang syariah tersebut mulai beroperasi pada tanggal 10 Desember
2001.
Susunan Dewan Komisaris, Direksi Bank dan Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama
Komisaris
:
:
Mohammad Syafei Atmodiwiryo
Andi Chaeruddin
Achmad Bakrie
Praptardjo A. Paryono F
Suratto S
Mardjito Gisanatmodjo
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
:
:
:
Sofyan Basir
Djuhaepah T. Marala
A. Toni Soetirto
Glen Glenardi
Tri Joko Prihanto
Agus Hernawan
Dewan Pengawas Syariah :
Didin Hafidhuddin
Ali Mustafa Yaqub
Ichwan Abidin
Kantor pusat Bank berlokasi di Jl. M.T. Haryono Kav. 50-51, Jakarta - 12770. Sampai dengan
tanggal 31 Desember 2001, Bank memiliki 26 kantor cabang (termasuk 1 kantor cabang syariah), 59
kantor cabang pembantu, 76 kantor kas dan 29 payment point.
Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2001 adalah 2712 orang.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan Bank, disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan
(PSAK) No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan
atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali efek-efek tertentu yang
dinilai berdasarkan nilai pasar.
Laporan arus kas menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan
menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, disusun berdasarkan metode arus kas tidak
langsung. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank
Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak dijadikan sebagai jaminan atau dibatasi
penggunaannya.
- 14 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Perubahan akuntansi yang signifikan
(i) PSAK No. 31 (Revisi 2000) – “Akuntansi Perbankan”
Mulai 1 Januari 2001, Bank menerapkan secara retrospektif terhadap laporan keuangan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 untuk mencerminkan perubahan
akuntansi yang signifikan dari penerapan PSAK No. 31 (Revisi 2000), sebagai berikut:
1. Tagihan dan kewajiban akseptasi dicatat pada neraca yang sebelumnya dicatat pada
laporan komitmen dan kontinjensi.
2. Simpanan dari Bank lain dicatat dalam akun “Simpanan dari Bank lain” yang
sebelumnya dicatat pada akun “Simpanan”.
3. Penyisihan kerugian atas kewajiban komitmen dan kontinjensi dicatat pada akun
“Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi” yang sebelumnya dicatat pada akun
“Kewajiban lain-lain”.
4. Penempatan pada bank lain dan efek-efek tidak dikelompokkan dalam “kas dan setara
kas”, yang sebelumnya dikelompokkan dalam “kas dan setara kas”.
5. Laporan komitmen dan kontinjensi sebagian dicatat dalam neraca dan sebagian lagi
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, yang sebelumnya dicatat sebagai
bagian dari laporan keuangan Bank.
(ii) PSAK No. 46 – “Akuntansi Pajak Penghasilan”
Sebelum tahun 2001, Taksiran pajak penghasilan pada laporan laba rugi ditentukan
berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Bank tidak
melakukan penangguhan pajak (deferred tax) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan
dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak.
Mulai tahun 2001, Bank menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung
taksiran pajak penghasilan sesuai PSAK No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas
perbedaan dalam pengakuan pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban antara
komersial dan fiskal. Perbedaan tersebut terutama menyangkut penyisihan kerugihan selain
penyisihan kerugian kredit yang diberikan dan pengaruh pajak atas akumulasi rugi fiskal.
Perubahan kebijakan akuntansi tersebut diterapkan secara retrospektif. Akibat perubahan
metode perhitungan taksiran pajak penghasilan ini, laporan keuangan Bank untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 telah disajikan kembali disesuaikan dengan
laporan keuangan tahun 2001.
b. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan
dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi yang wajar sebagaimana dilakukan dengan pihak
yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan
masing-masing akun. Transaksi Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan
perusahaan-perusahaan yang terkait dengan BPPN dalam rangka restrukturisasi
perbankan/perusahaan, tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
- 15 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
c.
Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Aktiva produktif terdiri dari penanaman dana Bank, baik dalam Rupiah maupun valuta asing,
dalam bentuk giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, kredit yang diberikan,
pembiayaan syariah, tagihan akseptasi, Obligasi Negara Republik Indonesia, penyertaan,
termasuk kewajiban komitmen dan kontinjensi tertentu.
Kewajiban komitmen dan kontinjensi tertentu terdiri dari warkat penerbitan jaminan, letter of
credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan, dan garansi lainnya yang
mempunyai risiko kredit.
Penyisihan kerugian aktiva produktif dibentuk berdasarkan penelaahan dan evaluasi manajemen
terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif pada akhir tahun. Pembentukan penyisihan
kerugian aktiva produktif mengacu pada ketentuan Bank Indonesia tentang Pembentukan
Penyisihan kerugian Aktiva Produktif. Penggolongan aktiva produktif serta komitmen dan
kontinjensi yang mempunyai risiko kredit sebagai lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar,
diragukan dan macet ditentukan berdasarkan penelaahan manajemen terhadap prospek usaha,
kondisi keuangan dan kemampuan membayar dari masing-masing debitur. Penyisihan kerugian
kewajiban komitmen dan kontinjen yang dibentuk dicatat pada akun “Estimasi Kerugian
Komitmen dan Kontinjensi”.
Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif tahun 2001 dan 2000 adalah
sebagai berikut:
•
Penyisihan umum, yang sekurang-kurangnya 1% dari aktiva produktif yang digolongkan
lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan surat utang pemerintah.
•
Penyisihan khusus, dibentuk untuk kredit yang diberikan setelah dikurangi dengan agunan
kecuali untuk kredit dalam perhatian khusus, dengan penggolongan dan sekurang-kurangnya
sebesar persentase sebagai berikut:
Penggolongan
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Persentase
5%
15
50
100
Saldo aktiva produktif dikurangkan dari masing-masing penyisihan kerugian pada saat
manajemen berpendapat bahwa aktiva tersebut harus dihapuskan karena sudah tidak dapat
tertagih lagi. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai
penambahan penyisihan kerugian selama tahun berjalan.
d. Penempatan pada Bank Lain
Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank lainnya berupa intervensi
rupiah, interbank call money dan deposito berjangka.
Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan
penyisihan kerugian yang dibentuk.
e. Efek-Efek
Efek-efek terdiri dari surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang,
antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi.
- 16 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Sesuai PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, yang efektif berlaku pada tanggal
1 Januari 1999, surat-surat berharga dinilai sesuai dengan klasifikasi efek yang bersangkutan,
sebagai berikut:
f.
•
Untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang
belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi tahun
berjalan.
•
Untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi
(ditambahkan) dengan amortisasi premi (diskonto). Penurunan permanen nilai surat-surat
berharga dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan.
Obligasi Negara Republik Indonesia
Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dinyatakan sebesar nilai nominal,
kecuali untuk obligasi yang dapat diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar.
g. Kredit yang Diberikan
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.
Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan kerugian
yang dibentuk. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi), kredit kelolaan dan
perjanjian penerusan kredit (Channeling) diakui sebesar porsi kredit yang risikonya ditanggung
Bank.
Untuk kredit yang direstrukturisasi, Bank menerapkan PSAK No. 54 “Akuntansi Restrukturisasi
Hutang-Piutang Bermasalah”. PSAK ini mengharuskan Bank mencatat dampak restrukturisasi
kredit (yang tidak mengakibatkan penerimaan saham atau aset) secara prospektif dan tidak
mengubah nilai tercatat piutang pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika jumlahnya melebihi nilai
kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan pinjaman. Jika jumlah nilai lebih rendah dari
pada saldo piutang sebelum restrukturisasi, Bank mengurangi saldo piutang ke suatu jumlah
yang sama dengan jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan. Jumlah pengurangan
tersebut dicatat sebagai kerugian yang dibebankan pada operasi tahun berjalan.
h. Pembiayaan Syariah
Pembiayaan syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan prinsip jual beli dan bagi hasil antara bank dengan pihak lain selama jangka waktu
tertentu.
Pembiayaan Murabahah merupakan akad jual beli antara nasabah dan Bank. Bank membiayai
kebutuhan investasi nasabah yang dijual dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan
yang diketahui dan disepakati bersama. Pembayaran atas pembiayaan ini dilakukan dengan cara
mengangsur dalam jangka waktu yang ditentukan.
Pembiayaan murabahah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan pendapatan
margin yang ditangguhkan dan saldo penyisihan kerugian.
- 17 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
i.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
Tagihan dan Kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai L/C atau nilai realisasi L/C yang di
aksep oleh bank pengaksep (accepting bank) dan dikurangi penyisihan kerugian untuk tagihan
akseptasi.
j.
Penyertaan
Penyertaan yang dimiliki terdiri dari simpanan pada koperasi dan penyertaan saham dengan
tingkat pemilikan di bawah 20%. Penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi
dengan penyisihan kerugian untuk kemungkinan kerugian penyertaan.
k.
Aktiva Tetap
Aktiva tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan bermotor
20
4
4-8
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah” perolehan tanah setelah tanggal
1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya
tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan
dan diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah atau umur ekonomis tanah mana yang lebih
pendek.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya,
pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah
tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan
dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
l.
Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka (disajikan dalam akun “Aktiva Lain-lain”) diamortisasi selama masa
manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
m. Agunan yang Diambil Alih
Efektif 1 Januari 2001, agunan yang diambilalih sehubungan dengan penyelesaian kredit
(disajikan dalam akun Aktiva Lain-lain) diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai
bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar aktiva setelah dikurangi estimasi biaya
pelepasan. Selisih antara nilai aktiva yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai
keuntungan pada saat penjualan aktiva.
Pada tahun 2000 aktiva yang diperoleh sehubungan dengan penyelesaian kredit nasabah
(disajikan dalam akun “Aktiva Lain-lain”) dicatat berdasarkan nilai terendah antara harga pasar
dan harga yang disepakati bersama. Selisih lebih antara saldo kredit dengan nilai aktiva tersebut
(nilai terendah antara harga pasar dan harga yang disepakati bersama) dibebankan pada
penyisihan kerugian. Dampak perubahan kebijakan akuntansi ini tidak signifikan bagi Bank.
- 18 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
n. Kewajiban Segera
Kewajiban segera merupakan kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera
dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Kewajiban segera dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank.
o. Simpanan
Giro merupakan simpanan pihak lain yang dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran, dan
dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Giro dinyatakan sebesar titipan pemegang
giro di Bank.
Tabungan merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik sesuai dengan persyaratan
tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai investasi pemegang tabungan di
Bank.
Deposito berjangka merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu
sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank. Deposito
dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka
dengan Bank.
p. Simpanan Syariah
Simpanan syariah terdiri dari giro wadiah dan tabungan wadiah.
Giro wadiah merupakan titipan dana pihak ketiga yang mendapatkan bonus berdasarkan
kebijaksanaan Bank. Giro wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank.
Tabungan wadiah merupakan simpanan pihak lain yang mendapatkan bonus berdasarkan
kebijaksanaan Bank. Tabungan wadiah dinyatakan sebesar nilai investasi pemegang tabungan di
Bank.
q. Simpanan dari Bank lain
Simpanan dari Bank lain adalah kewajiban Bank kepada bank lain dalam bentuk giro, tabungan
deposito berjangka dan interbank call money. Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar nilai
kewajiban Bank kepada bank lain.
Di dalam simpanan dari bank lain terdapat giro dari bank lain yang didasarkan pada prinsip
perbankan syariah.
r.
Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Bank tidak mengakui
pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan
sebagai “non-performing”. Piutang bunga dari kredit yang diklasifikasikan “non-performing”
dibatalkan dan dibebankan pada tahun berjalan serta diakui sebagai pendapatan pada saat
diterima. Pendapatan bunga atas aktiva “non-performing” yang belum diterima dicatat dalam
tagihan kontinjensi.
- 19 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
s.
Pendapatan dan Beban Syariah
Pendapatan syariah merupakan pendapatan bonus, margin dan bagi hasil atas pembiayaan
syariah dan aktiva produktif lainnya yang diakui pada saat diterima secara tunai (cash basis).
Beban syariah merupakan distribusi bonus, margin dan bagi hasil yang diakui berdasarkan
metode akrual (accrual basis).
Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan dari aktiva
produktif lainnya yang akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung
secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam
pembiayaan yang diberikan dan aktiva produktif lainnya yang disalurkan. Dari jumlah
pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan
ke nasabah sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi
hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil atas
pembiayaan yang diberikan dan aktiva produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya
milik Bank.
Cabang Syariah Bank belum mempunyai pendapatan dan beban syariah untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 (lihat Catatan 1).
t.
Pendapatan Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang melebihi jumlah tertentu dan berkaitan langsung dengan
kegiatan perkreditan serta jangka waktu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode
garis lurus (straight-line method) sesuai dengan jangka waktunya. Pendapatan provisi dan komisi
lainnya diakui pada saat transaksi dilakukan.
u. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dinyatakan dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut sesuai dengan
publikasi Bank Indonesia dan laba atau rugi kurs dikredit atau dibebankan pada usaha tahun
berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, nilai tukar satu dolar Amerika Serikat yang
digunakan masing-masing sebesar Rp 10,400 dan Rp 9,595.
Keuntungan atau kerugian yang berasal dari transaksi berjangka dalam mata uang asing untuk
tujuan pendanaan, yang merupakan selisih antara kurs berjangka yang diperjanjikan dengan kurs
tengah yang berlaku pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi
tahun berjalan.
v.
Dana Pensiun
Bank menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap. Beban
jasa lalu dan koreksi aktuarial yang belum diakui diamortisasi sesuai dengan perkiraan sisa masa
kerja dari karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.
- 20 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
3. PENYAJIAN KEMBALI BEBERAPA AKUN AKIBAT PENGARUH PERUBAHAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN DAN REKLASIFIKASI AKUN
Ihktisar perubahan dari penyajian kembali laporan keuangan dan reklasifikasi akun untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 sebagai akibat dari penerapan standar akuntansi
baru/revisi sejak 1 Januari 2001 (lihat Catatan 2a), adalah sebagai berikut:
Laporan Terdahulu
Kas dan setara kas
Tagihan akseptasi
Aktiva pajak tangguhan
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Kewajiban akseptasi
Pinjaman yang diterima
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
Kewajiban lain-lain
Defisit akhir tahun
Taksiran pajak penghasilan tangguhan
Laba bersih
Rp
3.623.908.444
7.462.683.774
760.738.980
225.071.038
279.652.100
125.523.049
Disajikan Kembali
Rp
555.224.368
79.434.182
1.611.035
7.462.212.434
38.531.340
80.236.548
721.963.120
5.725.979
219.258.553
278.041.065
42.681.223
82.841.826
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
2001
2000
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Rp
545.627.138
8.840.000
Rp
414.011.116
8.155.750
Jumlah
Rp
554.467.138
Rp
422.166.866
Di dalam giro pada Bank Indonesia terdapat giro yang di dasarkan pada prinsip perbankan syariah
sebesar Rp 20.052.700 pada tanggal 31 Desember 2001.
5. GIRO PADA BANK LAIN
2001
Rupiah
Rp
Mata Uang Asing
Dolar Amerika Serikat
EURO
Dolar Singapura
Mata Uang Asing lainnya
Jumlah
Dikurangi penyisihan kerugian
Bersih
1.922.093
2000
Rp
6.090.356
369.777
286.699
806.571
8.190.377
44.716
655.611
7.553.403
8.890.704
9.475.496
714.545 ) (
(
Rp
2.259.558
8.760.951
11.150.262
646.526 )
Rp
10.503.736
Didalam giro pada bank lain terdapat giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar
Rp 173.750 pada tanggal 31 Desember 2001.
- 21 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Suku Bunga Rata-rata
Per Tahun
2001
Rupiah
Penempatan pada pasar uang
Intervensi Rupiah - setelah
dikurangi bunga diterima
di muka yang belum
diamortisasi sebesar
Rp 617.815 pada tahun
2001 dan Rp 1.132.650
pada tahun 2000
Interbank call money
Deposito berjangka
Dolar Amerika Serikat
Interbank call money
2000
14,13%
14,71
17,74
4,44%
2001
10,46%
12,75
-
Rp
5,94%
Jumlah
Dikurangi penyisihan kerugian
(
Bersih
599.382.185
592.000.000
7.000.000
2000
Rp
1.198.382.185
1.647.867.350
19.760.000
140.087.000
1.218.142.185
1.787.954.350
11.839.782 ) (
Rp
916.867.350
730.000.000
1.000.000
1.206.302.403
8.710.870 )
Rp 1.779.243.480
Di dalam penempatan pada bank lain terdapat deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip
perbankan syariah sebesar Rp 2.000.000 dan Rp 1.000.000 masing-masing pada tanggal
31 Desember 2001 dan 2000.
Rekening intervensi rupiah merupakan kegiatan pinjam meminjam dana yang dilakukan oleh Bank
Indonesia secara langsung di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) dengan jangka waktu maksimum
selama 7 (tujuh) hari.
Klasifikasi jangka waktu penempatan berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo, adalah
sebagai berikut:
2001
Rekening
Intervensi (Rp)
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
Rp
Dolar Amerika Serikat
Kurang dari 1 bulan
Jumlah
599.382.185
Rp
Rp
599.382.185
Deposito
Berjangka
Call Money
592.000.000
Rp
19.760.000
Rp
611.760.000
7.000.000
-
Rp
7.000.000
- 22 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
2000
Rekening
Intervensi (Rp)
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
Rp
916.867.350
Dolar Amerika Serikat
Kurang dari 1 bulan
Rp
-
Jumlah
Rp
Deposito
Berjangka
Call Money
730.000.000
Rp
1.000.000
140.087.000
916.867.350
Rp
870.087.000
Rp
1.000.000
Perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
2001
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan
Reklasifikasi penyisihan selama tahun berjalan
Rp
Saldo akhir tahun
Rp
2000
8.710.870
3.128.912
Rp
45.133.000
5.577.870
42.000.000 )
Rp
8.710.870
- (
11.839.782
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
7. EFEK-EFEK
Akun ini terdiri atas:
Suku Bunga Rata-rata
Per Tahun
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi bunga
diterima di muka yang
belum diamortisasi sebesar
Rp 19.590.610 pada tahun
2001 dan Rp 4.270.274
pada tahun 2000
Obligasi
2001
2000
15,31%
15,00
13,34%
14,43
2001
Rp
Jumlah
Dikurangi
Penyisihan kerugian
Bersih
(
1.943.259.390
12.000.000
Rp 1.280.729.726
18.000.000
1.955.259.390
1.298.729.726
1.247.215 ) (
Rp
2000
1.954.012.175
1.092.215 )
Rp 1.297.637.511
- 23 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Efek-efek berdasarkan klasifikasi dan periode jatuh temponya adalah sebagai berikut:
2001
Dimiliki hingga jatuh tempo
Biaya
Perolehan
Bunga yang Belum
Diamortisasi
Bersih
Jangka waktu
Kurang dari 1 tahun
1 - 5 tahun
Rp
1.965.850.000
9.000.000
( Rp
19.590.610 ) Rp
-
1.946.259.390
9.000.000
Jumlah
Rp
1.974.850.000
( Rp
19.590.610 )
1.955.259.390
Dikurangi penyisihan kerugian
(
Bersih
1.247.215 )
Rp
1.954.012.175
2000
Dimiliki hingga jatuh tempo
Biaya
Perolehan
Jangka waktu
Kurang dari 1 tahun
1 - 5 tahun
5 - 10 tahun
Jumlah
Bunga yang Belum
Diamortisasi
Bersih
Rp
1.285.000.000
6.000.000
12.000.000
( Rp
4.270.274 ) Rp
-
1.280.729.726
6.000.000
12.000.000
Rp
1.303.000.000
( Rp
4.270.274 )
1.298.729.726
Dikurangi penyisihan kerugian
(
Bersih
1.092.215 )
Rp
1.297.637.511
Perubahan penyisihan kerugian efek-efek adalah sebagai berikut:
2001
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan
Penghapusbukuan selama tahun berjalan
Rp
Saldo akhir tahun
Rp
1.092.215
155.000
1.247.215
2000
Rp
1.527.715
752.215
1.187.715 )
Rp
1.092.215
(
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya efek-efek.
8. OBLIGASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Obligasi Negara Republik Indonesia berdasarkan klasifikasi dan jenisnya adalah sebagai berikut:
- 24 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
2001
Diperdagangkan
Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo
Jumlah
Jenis
Obligasi suku bunga mengambang
Obligasi suku bunga tetap
Rp
18.435.700
15.469.300
Rp 222.409.000 Rp
110.960.000
240.844.700
126.429.300
Jumlah
Rp
33.905.000
Rp 333.369.000 Rp
367.274.000
2000
Diperdagangkan
Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo
Jumlah
Jenis
Obligasi suku bunga mengambang
Obligasi suku bunga tetap
Rp
18.046.700
15.943.752
Rp 222.409.000 Rp
110.960.000
240.455.700
126.903.752
Jumlah
Rp
33.990.452
Rp 333.369.000 Rp
367.359.452
Klasifikasi jangka waktu Obligasi Negara Republik Indonesia dalam mata uang Rupiah yang dimiliki
hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2001
Rupiah
1-5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
2000
Rp
96.869.000
236.500.000
Rp
65.393.000
267.976.000
Rp
333.369.000
Rp
333.369.000
Pada tahun 2000, Pemerintah menarik kembali kelebihan Obligasi Negara Republik Indonesia dalam
rangka penyertaan modal Pemerintah sebesar Rp 10.391.000.
Sesuai peraturan Bank Indonesia, Bank dapat memperdagangkan Obligasi Negara Republik
Indonesia yang diperoleh dari program rekapitalisasi, setinggi-tingginya 10% dari nilai keseluruhan
obligasi. Bank telah mencatatkan Obligasi Negara Republik Indonesia ke dalam klasifikasi
diperdagangkan sebesar Rp 37.040.000 nilai perolehan pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000.
Harga pasar rata-rata tertimbang Obligasi Negara Republik Indonesia adalah 94,12% dan 91,78%
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000.
Obligasi suku bunga mengambang menghasilkan suku bunga tahunan sebesar suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan, yaitu berkisar antara 13,29% sampai dengan
17,61% dan antara 10,59% sampai dengan 14,33% masing-masing untuk tahun 2001 dan 2000.
Obligasi ini akan jatuh tempo dalam berbagai tanggal yaitu dari tanggal 25 Juli 2002 sampai dengan
tanggal 25 Juli 2009.
Obligasi suku bunga tetap menghasilkan suku bunga tahunan sebesar 12% dan 14%. Obligasi ini
akan jatuh tempo tanggal 15 September 2004 dan tanggal 15 Juni 2009.
- 25 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN
Rincian kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, sektor ekonomi, jangka waktu sesuai dengan
perjanjian dan sisa umur jatuh tempo serta penggolongan kolektibilitas kredit adalah sebagai berikut:
a. Jenis Kredit
Rupiah
2001
Dalam Perhatian
Khusus
Lancar
Modal kerja
Penyisihan kerugian
Rp 3.301.273.164
Rp
(
33.012.732) (
Jumlah
Kurang Lancar
Rp
Diragukan
(
11.280.135
5.076.061 )
(
Rp
(
Macet
4.636.656
3.245.659 )
8.705.971
6.204.074
1.390.997
501.764.911
5.017.649) (
15.316.215
2.778.793 )
28.030.705
12.613.817 )
2.909.005
2.036.304 )
496.747.262
12.537.422
540.938.154
5.409.382 ) (
15.177.521
2.580.178 )
Jumlah
535.528.772
12.597.343
Konsumsi
Penyisihan kerugian
270.767.298
2.707.673 ) (
10.877.266
1.849.135 )
Program pemerintah
Penyisihan kerugian
3.268.260.432
10.489.122
1.783.151 )
(
Jumlah
Investasi
Penyisihan kerugian
(
(
Jumlah
Sindikasi
Penyisihan kerugian
268.059.625
(
Jumlah
Direksi dan karyawan
Penyisihan kerugian
(
Jumlah
(
Bersih
(
(
2.149.704
2.149.704 )
(
857.135
599.994 )
1.134.222
257.141
3.647.991
1.641.596 )
(
1.946.240
1.362.368 )
Rp
(
-
872.701
2.062.222
928.000 )
(
(
(
9.503.169
9.503.169 )
(
244.820
244.820 )
550.170.540
24.596.267 )
(
525.574.273
568.338.201
19.020.723 )
(
-
2.006.395
583.872
-
-
-
-
-
79.224.181
-
-
-
-
17.554.441
175.544 )
-
-
-
-
17.378.897
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.113.618
3.113.618 )
(
3.360.075.492
75.514.018 )
3.284.561.474
-
9.028.131
Jumlah
Jumlah
15.416.888
Jumlah
32.396.415
32.396.415 )
80.024.425
800.244 )
Subordinasi
Penyisihan kerugian
Bank lain
Penyisihan kerugian
(
Rp
549.517.478
287.483.615
7.805.592 )
(
279.678.023
80.024.425
800.244 )
(
79.224.181
17.554.441
175.544)
(
17.378.897
(
3.113.618
3.113.618 )
(
504.463
5.045 )
-
-
-
-
504.463
5.045 )
-
-
-
-
499.418
-
-
-
-
499.418
-
Rp 4.736.433.744
Rp 4.665.698.587
Rp
42.868.867
Rp
24.761.579
Rp
3.104.711
Rp
-
Dolar Amerika Serikat
2001
Lancar
Modal kerja
Penyisihan kerugian
Rp
(
Jumlah
Investasi
Penyisihan kerugian
(
Jumlah
Konsumsi
Penyisihan kerugian
(
Jumlah
Bersih
Rp
26.800.488
268.005 )
Dalam Perhatian
Khusus
Rp
Kurang Lancar
-
26.532.483
-
96.674.365
966.744 )
-
95.707.621
Rp
Diragukan
-
Rp
-
(
Macet
-
Rp
Jumlah
-
-
-
101.946.000
50.973.000 )
-
-
-
50.973.000
-
-
691.600
6.916 )
-
-
-
-
684.684
-
-
-
-
122.924.788
Rp
-
Rp
50.973.000
Rp
-
Rp
-
Rp
(
26.800.488
268.005 )
26.532.483
198.620.365
51.939.744 )
(
146.680.621
691.600
6.916 )
(
684.684
Rp
173.897.788
- 26 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Rupiah
2000
Dalam Perhatian
Khusus
Lancar
Modal kerja
Penyisihan kerugian
(
Rp 3.244.300.138
Rp
32.443.001) (
Jumlah
Program pemerintah
Penyisihan kerugian
3.211.857.137
(
Jumlah
Investasi
Penyisihan kerugian
(
Jumlah
Konsumsi
Penyisihan kerugian
(
Jumlah
34.223.182
4.106.782 )
Kurang Lancar
Rp
(
30.116.400
870.830.097
8.708.301 ) (
27.904.894
3.540.819 )
862.121.796
24.364.075
277.470.432
2.774.704 ) (
8.936.964
1.072.436 )
274.695.728
7.864.528
167.268.904
1.672.689 ) (
14.100.179
1.692.022 )
165.596.215
Diragukan
19.291.482
8.681.167 )
Rp
(
10.610.315
1.856.943
1.299.860 )
(
4.493.132
2.545.998
1.782.199 )
(
4.166.258
13.141.327
Rp
13.141.327 ) (
(
12.980.493
12.980.493 )
-
171.605
120.123 )
(
191.538
191.538 )
(
12.408.157
407.191
51.482
-
-
-
-
-
Jumlah
46.528.803
-
-
-
-
Direksi dan karyawan
Penyisihan kerugian
12.056.013
120.560 )
-
-
-
-
11.935.453
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(
(
Jumlah
Subordinasi
Penyisihan kerugian
Jumlah
Bank lain
Penyisihan kerugian
555.556
5.556 )
(
Jumlah
550.000
Bersih
Rp
4.573.285.132
Rp
74.753.161
Rp
3.113.617
3.113.617 )
(
-
19.676.896
Rp
3.844.164
891.536.086
(
-
46.998.791
469.988 )
Sindikasi
Penyisihan kerugian
921.741.758
30.205.672 )
(
351.828
351.828 )
(
Rp
3.319.195.461
64.139.809 )
3.255.055.652
-
763.799
740.347
333.156 )
(
Rp
Jumlah
(
557.083
7.575.015
3.408.757 )
(
8.239.332
5.767.532 )
2.471.800
8.169.331
3.676.199 )
(
Macet
296.880.237
9.389.924 )
287.490.313
182.472.573
4.009.528 )
(
178.463.045
46.998.791
469.988 )
(
46.528.803
12.056.013
120.560 )
(
11.935.453
(
3.113.617
3.113.617 )
(
555.556
5.556 )
-
-
550.000
-
Rp 4.671.559.353
-
Rp
Dolar Amerika Serikat
2000
Lancar
Modal kerja
Penyisihan kerugian
Rp
(
Jumlah
Investasi
Penyisihan kerugian
(
Jumlah
Konsumsi
Penyisihan kerugian
Rp
Kurang Lancar
Rp
Diragukan
-
Rp
Macet
-
Rp
Jumlah
-
-
-
-
48.443.044
484.430 )
-
-
-
-
47.958.614
-
-
-
-
-
-
-
-
631.686
Rp
-
49.925.097
638.067
6.381 )
(
Jumlah
Bersih
56.630.362
6.705.265 )
Dalam Perhatian
Khusus
98.515.397
Rp
-
Rp
-
Rp
-
(
49.925.097
48.443.044
484.430 )
(
47.958.614
638.067
6.381 )
(
Rp
-
56.630.362
6.705.265 )
631.686
Rp
98.515.397
- 27 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
b) Sektor Ekonomi
Rupiah
2001
Dalam Perhatian
Khusus
Lancar
Pertanian
Perdagangan
Jasa
Konstruksi
Industri
Pertambangan
Transportasi
Tenaga listrik
Lain-lain
Rp
Jumlah
Penyisihan kerugian
Bersih
288.680.091
2.649.168.466
673.482.297
208.051.720
195.388.881
28.590.009
86.146.440
8.425.000
574.893.952
Rp
4.712.826.856
(
47.128.269 )
(
Rp 4.665.698.587
7.762.079
6.533.264
8.066.189
194.502
2.003.968
250.000
7.571.272
19.478.851
Rp 26.601.606
5.941.767
823.224
4.468.133
495.310
6.691.013
51.860.125
45.021.053
8.991.258 )
Rp
Kurang Lancar
(
42.868.867
Diragukan
Rp
Macet
513.683
5.710.118
1.020.960
402.766
2.701.509
Rp
10.349.036
20.259.474 )
(
Rp 24.761.579
7.244.325 )
Rp
Jumlah
1.540.131
14.005.868
1.387.041
490.000
12.111.562
50.000
17.823.123
Rp
47.407.725
(
3.104.711
4.867.464.795
47.407.725 ) (
Rp
-
325.097.590
2.681.359.483
684.779.711
208.736.222
214.375.310
28.840.009
94.263.022
8.425.000
621.588.448
131.031.051 )
Rp 4.736.433.744
Dolar Amerika Serikat
2001
Lancar
Perdagangan
Pertambangan
Jasa
Transportasi
Pertanian
Lain-lain
Rp 56.434.799
21.236.738
1.863.316
4.420.000
39.520.000
691.600
Jumlah
Dalam Perhatian
Khusus
Rp
124.166.453
Penyisihan kerugian
(
Bersih
-
Rp
Diragukan
Rp 101.946.000
-
-
1.241.665 )
Rp 122.924.788
Kurang Lancar
Rp
-
101.946.000
(
-
50.973.000 )
Rp 50.973.000
Macet
Rp
Rp
Jumlah
-
-
-
-
-
-
Rp
Rp 158.380.799
21.236.738
1.863.316
4.420.000
39.520.000
691.600
226.112.453
(
-
52.214.665 )
Rp 173.897.788
Rupiah
2000
Lancar
Perdagangan
Jasa
Konstruksi
Pertanian
Industri
Pertambangan
Transportasi
Tenaga listrik
Lain-lain
Rp
Jumlah
3.061.581.540
782.323.019
114.431.711
108.505.652
72.799.915
65.797.121
19.143.133
17.792
394.880.048
Dalam Perhatian
Khusus
Rp
4.619.479.931
Penyisihan kerugian
(
Bersih
Rp
25.051.240
9.127.790
401.341
9.647.953
2.719.817
219.813
37.997.265
Rp
85.165.219
46.194.799) (
4.573.285.132
Kurang Lancar
10.412.058 )
Rp
74.753.161
Diragukan
4.845.151
2.053.720
19.372.745
471.975
157.456
56.500
29.821
8.788.807
Rp
35.776.175
(
16.099.279 )
Rp 19.676.896
(
Jumlah
6.143.039
1.597.483
550.000
388.000
4.135.356
Rp 17.912.390
2.967.620
1.687.846
242.042
2.325.759
350.000
27.649
4.265.497
Rp 3.115.533.360
798.069.632
136.443.643
119.255.622
78.002.947
66.203.621
19.420.416
17.792
450.066.973
12.813.878
29.778.803
4.783.014.006
8.969.714 )
Rp
Macet
3.844.164
(
29.778.803 ) (
Rp
-
111.454.653 )
Rp 4.671.559.353
- 28 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Dolar Amerika Serikat
2000
Lancar
Perdagangan
Pertambangan
Jasa
Transportasi
Lain-lain
Rp 75.673.000
21.011.406
4.311.000
4.078.000
638.067
Jumlah
Penyisihan kerugian
Bersih
Dalam Perhatian
Khusus
Rp
105.711.473
(
7.196.076 )
Rp 98.515.397
Rp
-
Kurang Lancar
Rp
Diragukan
-
Rp
Macet
-
Rp
Jumlah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
75.673.000
21.011.406
4.311.000
4.078.000
638.067
105.711.473
(
7.196.076 )
Rp
98.515.397
c) Jangka Waktu (sesuai perjanjian kredit)
2001
Rupiah
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Rp
Dolar Amerika Serikat
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Dikurangi penyisihan kerugian
Bersih
(
2.960.828.481
302.549.190
874.010.363
730.076.761
2000
Rp
4.867.464.795
4.783.014.006
34.613.069
2.740.006
86.813.174
101.946.204
47.836.784
4.984.478
52.890.211
-
226.112.453
105.711.473
5.093.577.248
4.888.725.479
183.245.716 ) (
Rp
3.507.675.087
350.718.561
402.101.715
522.518.643
4.910.331.532
118.650.729 )
Rp
4.770.074.750
d) Sisa Umur Jatuh Tempo
2001
Rupiah
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Rp
3.108.420.346
365.643.246
712.195.012
681.206.191
4.867.464.795
(Berlanjut)
2000
Rp
3.866.704.565
139.523.839
356.763.443
420.022.159
4.783.014.006
- 29 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
2001
Dolar Amerika Serikat
Kurang dari 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Rp
Jumlah
Dikurangi penyisihan kerugian
Bersih
(
65.435.656
14.778.400
43.952.397
101.946.000
2000
Rp
226.112.453
105.711.473
5.093.577.248
4.888.725.479
183.245.716 ) (
Rp
31.846.716
33.423.348
40.441.409
-
4.910.331.532
118.650.729 )
Rp
4.770.074.750
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan:
a. Di dalam kredit yang diberikan terdapat pembiayaan syariah sebesar Rp 20.000.000 pada
tanggal 31 Desember 2001.
b. Suku bunga rata-rata per tahun untuk kredit dalam Rupiah adalah 16,6% pada tahun 2001 dan
16,47% pada tahun 2000. Untuk kredit dalam dolar Amerika Serikat suku bunga rata-rata per
tahun adalah 10,47% pada tahun 2001 dan 12,88% pada tahun 2000.
c.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat
kuasa untuk menjual atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Jumlah giro,
tabungan dan deposito yang dijadikan sebagai jaminan kredit disajikan masing-masing pada
Catatan 15, 16 dan 17.
d. Kredit modal kerja merupakan kredit rekening koran, cerukan dan kredit reguler.
e. Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit pemilikan mobil, kredit jaminan rumah
dan kredit perorangan termasuk cash collateral loan.
f.
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah di bawah perjanjian
pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi
dengan persentase penyertaan berkisar antara 32,48% dan 85% pada tahun 2001 dan sebesar
32,48% pada tahun 2000 dari jumlah kredit sindikasi. Risiko atas kredit sindikasi ditanggung
secara proporsional oleh bank-bank peserta.
g. Kredit program pemerintah terdiri dari Kredit Usaha Tani, Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja,
Kredit Program kepada Sektor Koperasi, Kredit Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit
Pemilikan Rumah Sangat Sederhana.
h. Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar
Rp 7.304.074 dan Rp 39.247.352 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000
(lihat Catatan 33).
- 30 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
i.
Dalam jumlah kredit yang diberikan terdapat pembiayaan pengelolaan komoditi Pemerintah yang
ditugaskan kepada Badan Urusan Logistik (BULOG) sebesar Rp 2.313.852.943 dan
Rp 2.765.263.168 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000. Berdasarkan
Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 8 tahun 1990, Menteri Keuangan menjamin kredit
yang disediakan untuk tujuan tersebut di atas sehingga sesuai ketentuan Bank Indonesia,
dikecualikan dalam perhitungan batas maksimum pemberian kredit.
j.
Pada tanggal 31 Desember 2000, dalam jumlah kredit yang diberikan terdapat Kredit Usaha Tani
(KUT) yang dibiayai dengan menggunakan dana sendiri terlebih dahulu sebesar Rp 264.038.075
dan atas kredit ini sepenuhnya dijamin oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sesuai dengan
perjanjian pembiayaan KUT antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Bank, Bank berhak
menagih subsidi bunga setiap 3 (tiga) bulan atas saldo KUT dan berhak mengajukan
penggantian (klaim) atas tunggakan pokok dan bunga sejak jatuh tempo KUT secara Nasional.
k.
Kredit yang diberikan kepada direksi dan karyawan Bank merupakan kredit yang dibebani bunga
khusus untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 2 (dua)
sampai dengan 15 (lima belas) tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.
l.
Berdasar keputusan KKSK nomor Kep. O3/K.KKSK/11/2001 tanggal 29 November 2001, dan
surat dari BPPN No. S-00509/AMC-AD/BPPN/1201 dan No.000510/AMC-AD/BPPN/1201
masing-masing tanggal 13 dan 14 Desember 2001, Bank telah melakukan pembelian kembali
kredit non-performing yang sebelumnya diserahkan kepada BPPN sebesar Rp 377.466.526 dan
US$ 15.076 (lihat Catatan 1).
m. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2001
kepada Bank Indonesia tidak terdapat debitur yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
n. Perubahan penyisihan kerugian kredit adalah sebagai berikut:
2001
Dolar Amerika
Serikat
Rupiah
Saldo awal tahun
Rp 111.454.653
Penerimaan
kembali kredit
yang telah
dihapuskan
90.081.919
Penyisihan selama
tahun berjalan
261.636.584
Reklasifikasi
penyisihan
selama tahun
berjalan
Selisih kurs
Penghapusan kredit ( 444.825.728 )
Potongan pembelian
kredit non
performing dari
BPPN
112.683.623
Saldo akhir tahun
Rp 131.031.051
2000
Rp
(
Rp
Dolar Amerika
Serikat
Jumlah
Rupiah
7.196.076
Rp 118.650.729
Rp 100.336.584
-
90.081.919
52.247.239
2.004.590
54.845.596 )
(
4.878.556
Rp 105.215.140
10.198.082
-
10.198.082
313.883.823
78.424.999
480.004
78.905.003
2.004.590
499.671.324 )
40.000.000
117.505.012 )
(
45.612.356
158.295.979
-
52.214.665
Rp 183.245.716
Rp 111.454.653
Rp
Jumlah
1.837.516
-
Rp
(
40.000.000
1.837.516
117.505.012 )
-
-
7.196.076
Rp 118.650.729
Di dalam penyisihan kerugian tahun berjalan terdapat penyisihan kerugian pembiayaan syariah
sebesar Rp 200.000 pada tanggal 31 Desember 2001.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
- 31 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
o. Kredit yang telah direstrukturisasi pada tahun 2001 dan 2000 masing-masing sebesar
Rp 15.855.238 dan Rp 70.263.000. Restrukturisasi tersebut sebagian besar dilakukan dengan
cara perpanjangan masa pelunasan kredit.
p. Fungsi pengendalian kredit Bank harus selalu dijiwai oleh azas kehati-hatian dengan semangat
untuk menghindari diri dari pemberian kredit yang spekulatif dan berisiko tinggi dan berfokus
pada penghindaran pemburukan portofolio kredit Bank. Penggelolaan risiko kredit dilakukan
dengan membuat limit kredit dan menerapkan kebijakan yang seragam, pengawasan secara
periodik atas masing-masing portfolio dan pengukuran tingkat kolektibilitas dari portofolio kredit.
Kegiatan usaha Bank Bukopin yang meliputi pemberian kredit, transaksi surat berharga termasuk
instrumen pasar dan sebagainya, kesemuannya mengandung risiko. Seluruh risiko tersebut
dianalisa dan dipantau secara periodik oleh berbagai komite kerja. Dalam rangka menjaga
kelangsungan usaha, Bank Bukopin senantiasa menjaga agar kualitas aktiva produktif tetap
sehat.
Manajemen menetapkan kebijakan-kebijakan pengendalian risiko portofolio kredit secara
integrated yang meliputi seluruh proses kredit, dari sejak solisitasi nasabah, proses kredit sampai
dengan pelunasan kredit. Penetapan kebijakan dan pedoman manajemen risiko atas perkreditan
yang sudah dilaksanakan selama tahun 2001 meliputi:
(i)
Kebijakan pemakaian Credit Risk Rating
dan Credit Scoring System untuk lebih
memfokuskan kriteria debitur yang layak dibiayai. Sementara ini hanya dilakukan untuk
kredit komersial dan kredit konsumsi. Khusus untuk kredit konsumsi sejak bulan Oktober
2001 telah diimplementasikan Loan Approval Work Flow System.
(ii)
Penyempurnaan ketentuan tentang Penetapan Kualitas Aktiva Produktif (KAP), agar dalam
menetapkan KAP lebih mendetail meliputi kemampuan membayar, kondisi keuangan dan
prospek usaha. Penerapan dilakukan oleh Komite Penetapan KAP melalui Rapat
Collectibility rutin di awal bulan, di bawah koordinasi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang
sudah terlebih dahulu melakukan loan review.
(iii) Penyempurnaan kebijakan tentang Kelembagaan Komite Kredit, agar keputusan kredit
dilakukan dengan lebih hati-hati dan dilakukan oleh personil yang kompeten.
(iv) Penyempurnaan kebijakan tentang Ketentuan Penetapan Anggota Komite Kredit dan
Penetapan Individual Limit Anggota Kredit, yang mengatur tentang klasifikasi keanggotaan
komite kredit dan kriteria yang dipakai untuk menetapkan besarnya individual limit seorang
anggota komite kredit, berdasarkan hasil scoring terhadap past performance-nya.
(v)
Penyempurnaan Kebijakan Ketentuan Prosedur Kredit, yang mengatur ketentuan:
keputusan kredit, pencairan kredit, pelunasan kredit, perubahan jangka waktu kredit,
perubahan agunan, perubahan suku bunga, penambahan plafond, penurunan plafond dan
pengajuan proposal Cabang ke Kantor Pusat.
10. TAGIHAN AKSEPTASI
2001
Dolar Amerika Serikat
Dikurangi penyisihan kerugian
Bersih
2000
Rp
147.619.581
Rp
1.476.196 ) (
80.236.548
802.366 )
Rp
146.143.385
79.434.182
(
Rp
- 32 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Perubahan penyisihan kerugian tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
2001
2000
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan
Selisih kurs
Reklasifikasi selama tahun berjalan
Rp
802.366
568.712
105.118
-
Rp
802.366
Saldo akhir tahun
Rp
1.476.196
Rp
802.366
Klasifikasi tagihan akseptasi berdasarkan kualitasnya adalah lancar dan mempunyai sisa umur
sampai dengan saat jatuh temponya adalah kurang dari satu tahun masing-masing pada tanggal
31 Desember 2001 dan 2000.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
11. PENYERTAAN
Rincian penyertaan adalah sebagai berikut:
Persentase
Pemilikan
2001
2000
2001
Metode Biaya
Simpanan pada koperasi
Saham
PT Bank Madya Dhaha
Ekonomi - Kediri (BPR)
PT Aplikanusa Lintasarta
Jumlah
Dikurangi penyisihan kerugian
Rp
16,02%
0,02
0,12 %
0,02
532.605
Rp
532.605
400.587
14.773
Rp
587
14.773
947.965
931.642 )
(
Bersih
2000
Rp
547.965
9.102 )
(
16.323
Rp
538.863
Berdasarkan hasil evaluasi dan penelaahan manajemen Bank, klasifikasi penyertaan berdasarkan
kualitasnya adalah sebagai berikut:
2001
2000
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Dikurangi penyisihan kerugian
Bersih
Rp
14.773
4.975
928.217
947.965
931.642 )
(
Rp
16.323
Rp
547.965
547.965
9.102 )
(
Rp
538.863
- 33 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Perubahan penyisihan kerugian penyertaan adalah sebagai berikut:
2001
2000
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan
Rp
9.102
922.540
Rp
6.819
2.283
Saldo akhir tahun
Rp
931.642
Rp
9.102
Pada tahun 2001, Bank menambah jumlah penyertaannya di PT Bank Madya Dhaha Ekonomi
sebesar Rp 400.000, sehubungan dengan persyaratan kecukupan modal minimum bank tersebut.
Simpanan pada koperasi merupakan simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan wajib khusus dan
simpanan sukarela pada beberapa koperasi.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas penyertaan.
12. AKTIVA TETAP
Aktiva tetap terdiri dari:
2001
Saldo Awal
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah
Bangunan
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Rp
Jumlah Biaya Perolehan
70.625.850
27.356.855
101.831.521
12.901.251
Penambahan
Rp
212.715.477
Pengurangan
24.362
867.656
10.920.407
1.429.920
Rp
24.650
1.987.618
460.705
13.242.345
2.472.973
Saldo Akhir
Rp
70.650.212
28.199.861
110.764.310
13.870.466
223.484.849
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan bermotor
(
(
(
10.795.494 ) (
42.417.449 ) (
5.537.986 ) (
1.336.021 ) (
15.548.666 ) (
2.346.321 ) (
24.650 ) (
1.874.959 ) (
420.851 ) (
12.106.865 )
56.091.156 )
7.463.456 )
Jumlah Akumulasi Penyusutan
(
58.750.929 ) (
19.231.008 ) (
2.320.460 ) (
75.661.477 )
Nilai Buku
Rp
153.964.548
Rp
147.823.372
2000
Saldo Awal
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah
Bangunan
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Jumlah Biaya Perolehan
(Berlanjut)
Rp
70.163.027
24.286.893
92.073.609
11.425.340
197.948.869
Penambahan
Rp
462.823
3.070.962
10.317.637
1.742.582
15.594.004
Pengurangan
Rp
1.000
559.725
266.671
827.396
Saldo Akhir
Rp
70.625.850
27.356.855
101.831.521
12.901.251
212.715.477
- 34 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
2000
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Perabot dan peralatan kantor
Kendaraan bermotor
( Rp
(
(
9.465.352 ) ( Rp
28.846.242 ) (
3.444.042 ) (
1.331.142 ) ( Rp
13.974.708 ) (
2.259.457 ) (
1.000 ) ( Rp
403.501 ) (
165.513 ) (
10.795.494 )
42.417.449 )
5.537.986 )
Jumlah Akumulasi Penyusutan
(
41.755.636 ) (
17.565.307 ) (
570.014 ) (
58.750.929 )
Nilai Buku
Rp
156.193.233
Rp
153.964.548
Jumlah penyusutan aktiva tetap yang dibebankan pada usaha adalah sebesar Rp 19.231.008 dan
Rp 17.565.307 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan
2000.
Aktiva tetap dalam pemilikan langsung, kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan
risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sekitar
Rp 136.130.573 pada tahun 2001. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva tetap yang dipertanggungkan.
13. AKTIVA LAIN-LAIN
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2001
Rupiah
Agunan yang diambil alih
Bunga masih akan diterima
Biaya dibayar di muka
Uang muka biaya
Keanggotaan
Lain-lain
Rp
Dolar Amerika Serikat
Bunga masih akan diterima
Jumlah
Rp
2000
89.169.808
28.108.326
30.817.458
27.952.576
1.486.768
7.757.497
Rp
107.676.405
46.604.735
17.637.735
2.058.901
1.493.388
1.815.904
185.292.433
177.287.068
680.648
3.501.374
185.973.081
Rp
180.788.442
Uang muka biaya terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kerjasama Bank
dengan Koperasi Pasar untuk memonitor unit simpan pinjam Swamitra, uang muka pembelian tanah,
uang muka pembelian Automatic Teller Machine (ATM) dan peralatan teknologi untuk cabangcabang baru dan uang muka biaya lainnya yang ditangguhkan sampai diterimanya
pertanggungjawaban biaya-biaya tersebut.
- 35 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
14. KEWAJIBAN SEGERA
Akun ini terdiri dari:
2001
Rupiah
Biaya masih harus dibayar
Kewajiban penebusan komoditi
Lain-lain
Rp
Dolar Amerika Serikat
Lain-lain
Jumlah
Rp
2000
1.332.209
2.515.876
57.695.238
Rp
120.028.839
3.909.430
78.841.265
61.543.323
202.779.534
8.411.412
8.428.964
69.954.735
Rp
211.208.498
15. GIRO
Giro terdiri dari:
2001
Rupiah
Bukan bank
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Bank lain
Pihak ketiga
Jumlah
2000
Dolar Amerika
Serikat
Dolar Amerika
Serikat
Jumlah
Rupiah
45.626.946
Rp 3.041.626.766
Rp 3.365.451.500
Rp 43.860.295
Rp 3.409.311.795
473.373
4.266
477.639
4.141.803
-
4.141.803
2.996.473.193
45.631.212
3.042.104.405
3.369.593.303
43.860.295
3.413.453.598
21.250.103
-
21.250.103
471.340
-
471.340
45.631.212
Rp 3.063.354.508
Rp 3.370.064.643
Rp 43.860.295
Rp 3.413.924.938
Rp 2.995.999.820
Rp 3.017.723.296
Rp
Rp
Jumlah
Pada tanggal 31 Desember 2001 akun giro pihak ketiga bukan bank dan bank lain termasuk
simpanan berupa giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing sebesar
Rp 1.000 dan Rp 20.000.000.
Giro yang dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank pada tanggal
31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 14.903.609 dan Rp 117.613.252.
Suku bunga rata-rata per tahun untuk giro dalam Rupiah adalah sebesar 6,08% dan 5,07% masingmasing pada tahun 2001 dan 2000, sedangkan untuk giro dalam dolar Amerika Serikat adalah
sebesar 4,75% dan 4,05% pada tahun 2001 dan 2000 dengan syarat saldo minimum giro yang
ditempatkan pada Bank adalah sebesar US$ 1.000.
- 36 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
16. TABUNGAN
Tabungan terdiri dari:
2001
Rupiah
SiAga (Simpanan Keluarga)
Sikosi (Simpanan Koperasi)
Namiroh (Haji dan Umroh)
SiAga Wadiah
Jumlah
2000
Rp
661.387.435
179.062.023
148.012
41.413
Rp
560.650.333
168.507.467
177.463
-
Rp
840.638.883
Rp
729.335.263
Tabungan yang dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank pada tanggal
31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 83.881.041 dan Rp 85.120.474.
Termasuk dalam akun ini adalah tabungan milik pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sejumlah Rp 3.017.437 dan Rp 2.565.437 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000
(lihat Catatan 33).
Suku bunga rata-rata per tahun untuk tabungan adalah 9,84% dan 9,66% masing-masing pada tahun
2001 dan 2000.
17. DEPOSITO BERJANGKA
Deposito berjangka terdiri dari:
2001
Rupiah
Bukan bank
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Bank lain
Pihak ketiga
Jumlah
Rp
3.552.053.971
2000
Dolar Amerika
Serikat
Rp
Jumlah
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat
167.603.429
Rp 3.719.657.400
Rp 3.033.008.185
1.984.810
582.467
2.567.277
84.941.207
109.404
85.050.611
3.554.038.781
168.185.896
3.722.224.677
3.117.949.392
201.474.181
3.319.423.573
175.060.000
Rp 3.729.098.781
Rp
-
175.060.000
33.060.000
168.185.896
Rp 3.897.284.677
Rp 3.151.009.392
Rp
Jumlah
201.364.777
Rp
Rp
201.474.181
3.234.372.962
33.060.000
Rp
3.352.483.573
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan tanggal penempatan sampai dengan saat jatuh tempo
adalah sebagai berikut:
- 37 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Suku Bunga
Rata-rata
2001
Rupiah
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Dolar Amerika Serikat
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
11,00%
12,50
12,50
12,50
4,25
5,00
5,00
5,00
2000
2001
12,49%
12,17
12,53
13,20
4,87
4,68
3,53
4,53
Jumlah
2000
Rp 1.997.530.943
1.232.594.596
251.498.122
247.475.120
Rp 1.736.862.161
968.113.934
353.175.935
92.857.362
3.729.098.781
3.151.009.392
150.712.907
4.116.997
8.061.995
5.293.997
196.625.847
409.687
47.975
4.390.672
168.185.896
201.474.181
Rp 3.897.284.677
Rp 3.352.483.573
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah
sebagai berikut:
2001
2000
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
1 - 2 bulan
2 - 5 bulan
Lebih dari 5 bulan
Rp
Dolar Amerika Serikat
Kurang dari 1 bulan
1 - 2 bulan
2 - 5 bulan
Lebih dari 5 bulan
Jumlah
Rp
2.456.401.402
571.834.843
471.163.184
229.699.352
Rp
2.093.565.947
427.122.194
506.369.802
123.951.449
3.729.098.781
3.151.009.392
155.934.112
1.985.123
6.430.615
3.836.046
196.854.188
177.508
92.112
4.350.373
168.185.896
201.474.181
3.897.284.677
Rp
3.352.483.573
Deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank
pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 426.322.717 dan
Rp 74.668.772.
18. PENEMPATAN DARI BANK LAIN
Akun ini merupakan penempatan dari bank lain dalam bentuk interbank call money dalam rupiah
dengan suku bunga rata-rata per tahun sebesar 15,50% dan 12,75% masing-masing pada tahun
2001 dan 2000.
- 38 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
19. HUTANG PAJAK
Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut:
2001
Hutang pajak penghasilan - pasal 29
Rp
Hutang pajak penghasilan lainnya
Pasal 21
Pasal 23
2000
36.048.152
Rp
9.737.448
8.811.655
Jumlah
Rp
-
5.933.946
6.406.575
54.597.255
Rp
12.340.521
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan
laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2001 dan 2000
adalah sebagai berikut:
2001
Laba sebelum beban pajak sesuai dengan
laporan laba rugi
Rp
Koreksi positif:
Denda
Sumbangan dan hadiah
Representasi
Kenikmatan karyawan
Penyusutan aktiva tetap
Laba penjualan aktiva tetap
Penyisihan kerugian atas:
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Efek-efek
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Penyertaan
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
Penurunan nilai pasar Obligasi Negara
Republik Indonesia
Koreksi negatif:
Penyusutan aktiva tetap
Laba penjualan aktiva tetap
Penghasilan kena pajak sebelum kompensasi
akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya
Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya
Koreksi rugi fiskal tahun 1998
Penghasilan kena pajak (rugi fiskal)
2000
176.185.721
Rp
125.523.049
3.958.343
5.435.799
3.049.368
11.098
5.344.638
3.926.924
2.285.592
833.354
-
68.018
3.128.912
155.000
568.712
922.540
4.035.831
52.899
5.577.870
752.215
2.830.840
2.283
3.076.975
85.452
1.526.348
-
(
Rp
(
(
2.098.192 )
66.165 )
197.604.794
36.828.032 ) (
-
149.568.630
245.637.812 )
59.241.150
160.776.762
(Rp
36.828.032 )
- 39 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Perhitungan beban pajak penghasilan dan hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
2001
Penghasilan kena pajak
Rp
Pajak penghasilan
Pajak penghasilan yang dibayar sendiri
Pasal 25
Pajak penghasilan yang bersifat final atas
penjualan tanah dan bangunan.
160.776.762
48.215.529
(
11.814.804 )
(
352.573 )
Hutang pajak penghasilan
Rp
36.048.152
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Nomor 00038/406/98/014/00 tanggal 5 April 2000 yang
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak telah ditetapkan bahwa rugi fiskal untuk pajak 1998 adalah
sebesar Rp 505.246.540.
Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan (pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum
30%) adalah sebagai berikut (lihat Catatan 2a dan 3):
2001
Akumulasi rugi fiskal
Penyisihan kerugian:
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Efek-efek
Penyertaan
Tagihan akseptasi
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
Penyusutan aktiva tetap
( Rp
Jumlah
( Rp
2000
11.048.410 ) (Rp
20.405
938.674
46.500
276.762
170.614
1.210.749
918.140
44.870.589 )
15.870
1.673.361
225.665
685
923.093
649.308 )
(
7.466.566 ) (Rp
42.681.223 )
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak
(dicatat pada akun Aktiva/Kewajiban Pajak Tangguhan) adalah sebagai berikut (lihat Catatan 2q
dan 3)
2001
Aktiva Pajak Tangguhan
Akumulasi rugi fiskal
Akumulasi penyisihan kerugian:
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Efek-efek
Penyertaan
Tagihan akseptasi
(Berlanjut)
Rp
2000
-
214.363
3.551.935
374.165
279.493
170.614
Rp
11.048.410
193.958
2.613.261
327.665
2.731
-
- 40 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
2001
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
Rp
Jumlah aktiva pajak tangguhan
2000
3.169.253
Rp
7.759.823
Kewajiban Pajak Tangguhan
Penyusutan aktiva tetap
(
Bersih
( Rp
16.144.529
13.615.354 ) (
5.855.531 )
1.958.504
14.533.494 )
Rp
1.611.035
Rugi fiskal yang dapat diperhitungkan sebagai aktiva pajak tangguhan adalah sebesar jumlah yang
dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan kena pajak dalam waktu 5 (lima) tahun sejak rugi
fiskal terjadi.
Aktiva pajak tangguhan di luar akumulasi rugi fiskal, berasal dari perbedaan dasar pencatatan
menurut pembukuan dan pelaporan pajak karena perbedaan dasar penentuan yang digunakan untuk
tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak. Jumlah beda temporer yang signifikan, atas mana
aktiva pajak tangguhan dihitung, tidak dapat dikurangkan untuk tujuan penetapan pajak penghasilan
sampai penyisihan kerugian aktiva produktif direalisasikan penghapusannya.
Manajemen berpendapat bahwa aktiva/kewajiban pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali.
20. PINJAMAN YANG DITERIMA
Rincian pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut:
2001
2000
Rupiah
Bank Indonesia (a)
Rp
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (b)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) (c)
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (d)
Pihak lainnya (e)
84.562
707.503
24.683.436
462.901.905
79.626.202
Jumlah
568.003.608
Rp
Rp
Rp
87.994
200.510.734
25.134.904
455.745.134
40.484.354
721.963.120
a) Bank Indonesia (BI)
Akun ini merupakan fasilitas kredit likuiditas yang diperoleh dari BI untuk kemudian dipinjamkan
kembali kepada nasabah. Fasilitas kredit likuiditas ini disalurkan dalam bentuk Kredit Investasi
Kecil (KIK), Kredit Investasi (KI), Kredit Likuiditas Koperasi di Luar Perdagangan dan Jasa,
Kredit Likuiditas Proyek Pengembangan Hubungan Bank dengan Kelompok Swadaya
Masyarakat. Jangka waktu fasilitas ini berkisar antara 1 (satu) tahun sampai dengan 21 (dua
puluh satu) tahun. Tingkat suku bunga fasilitas ini berkisar antara 6,5% sampai dengan 9% per
tahun.
- 41 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia tanggal
15 November 1999 dan Peraturan Bank Indonesia No. 2/3/PBI/2000 tanggal 1 Februari 2000, BI
mengalihkan pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka kredit program kepada
masing-masing Badan Usaha Milik Negara Koordinator yang ditunjuk Pemerintah, yaitu PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Persero) dan PT Permodalan Nasional
Madani (Persero).
b) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI)
Akun ini terdiri dari:
•
Fasilitas pinjaman eks Kredit Likuiditas Bank Indonesia untuk skim Kredit Usaha Tani (KUT)
dan Kredit kepada Koperasi (KKOP) yang pengelolaannya dialihkan dari BI kepada BRI.
Jangka waktu fasilitas ini maksimum selama 2 (dua) tahun dengan tingkat suku bunga
fasilitas berkisar antara 3% sampai dengan 9% per tahun.
•
Fasilitas pinjaman dari BRI sesuai dengan Perjanjian Pinjaman No. 114RTL/PRG/PNG/04/2000 tanggal 1 Mei 2000, yang merupakan fasilitas kredit yang
menggunakan dana dari penerbitan Surat Utang Pemerintah untuk dipinjamkan kembali
kepada Koperasi Primer dalam rangka pembiayaan pengadaan pangan berupa gabah,
jagung dan kedelai (KKOP Pangan). Jangka waktu fasilitas ini adalah 1 (satu) tahun 6
(enam) bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian sampai dengan tanggal
22 September 2001. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 11% per tahun untuk pengadaan
gabah dan 10% per tahun untuk pengadaan jagung dan kedelai.
•
Fasilitas pinjaman dari BRI sesuai dengan Perjanjian Pinjaman No. B.485DIR/RTL/PRG/08/2000 tanggal 3 Agustus 2000, yang merupakan fasilitas kredit yang
menggunakan dana dari penerbitan Surat Utang Pemerintah maksimal sebesar
Rp 72.500.000 untuk dipinjamkan kembali kepada Koperasi Primer untuk diteruskan kepada
anggotanya dalam rangka pembiayaan budi daya tanaman tebu. Jangka waktu fasilitas ini
adalah 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian
sampai dengan tanggal 23 September 2002. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 9% per
tahun.
c) PT Bank Tabungan Negara (Persero) (BTN)
Akun ini terdiri dari:
•
Fasilitas pinjaman eks Kredit Likuiditas Bank Indonesia untuk skim Kredit Pemilikan Rumah
Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana yang pengelolaannya dialihkan
dari BI kepada BTN. Jangka waktu fasilitas ini sesuai dengan kredit kepada nasabah
maksimum selama 21 (dua puluh satu) tahun dengan tingkat suku bunga berkisar antara 3%
sampai dengan 9% per tahun.
- 42 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
•
Fasilitas pinjaman dari BTN sesuai dengan Perjanjian Penerusan Pinjaman dalam rangka
pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah Sangat
Sederhana No. AMA-12/05/PKS/DIR/1999 dan No. AMA-13/06/PKS/DIR/1999 tanggal
24 November 1999 yang dananya berasal dari Rekening Dana Investasi sebesar
Rp 3.248.018 serta Perjanjian Penerusan Pinjaman No. 03/PKS/DIR/2000 tanggal
8 Februari 2000 diubah dengan Perjanjian Penerusan Pinjaman No. 28/PKS/DIR/2000
tanggal 3 Juli 2000 yang dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) sebesar Rp 7.404.744. Jangka waktu pinjaman selama 15 (lima belas) tahun
termasuk masa tenggang 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian.
Atas pinjaman ini dikenakan biaya administrasi sebesar 2% per tahun untuk Kredit Pemilikan
Rumah Sangat Sederhana, 2,5% per tahun untuk Kredit Pemilikan Rumah Sederhana
sampai dengan Tipe 21 dan sebesar 3% per tahun untuk Kredit Pemilikan Rumah
Sederhana Tipe 27 dan Tipe 36.
d) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM)
Akun ini terdiri dari:
•
Fasilitas pinjaman eks Kredit Likuiditas Bank Indonesia untuk skim Kredit kepada Koperasi
Primer untuk Anggota Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi Kawasan Timur Indonesia
(KKPA PIR Trans KTI), Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggota Umum (KKPA Umum)
dan Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggota Tenaga Kerja Indonesia (KKPA TKI) yang
pengelolaannya dialihkan dari BI kepada PNM. Jangka waktu fasilitas ini berkisar antara
2 (dua) tahun sampai dengan 13 (tiga belas) tahun dengan tingkat suku bunga berkisar
antara 3% sampai dengan 9% per tahun.
•
Fasilitas pinjaman dari dana relending sesuai dengan Perjanjian Kredit No. 54 tanggal
19 Juni 2000 dan No. 107 tanggal 19 Juli 2000 antara Bank dengan PNM untuk kemudian
dipinjamkan kembali kepada nasabah dalam rangka pembiayaan tenaga kerja Indonesia
dengan pola Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya. Jangka waktu fasilitas ini
berkisar antara 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan sampai dengan 2 (dua) tahun termasuk masa
tenggang 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian. Suku bunga
pinjaman adalah sebesar 9% per tahun.
e) Pihak Lainnya
Akun ini terdiri dari kredit yang diperoleh dari:
Asian Development Bank (ADB)
Fasilitas kredit yang diperoleh melalui Bank Indonesia sesuai dengan Akad Penerusan Pinjaman
No. 22/35/DIR/UKK tanggal 12 Februari 1990, yang merupakan fasilitas kredit untuk membiayai
proyek pengembangan budi daya tambak sebesar US$ 21.830. Jangka waktu fasilitas ini adalah
15 (lima belas) tahun termasuk masa tenggang 5 (lima) tahun terhitung sejak berlakunya secara
efektif perjanjian kredit. Pembayaran atas penarikan fasilitas kredit dilakukan dalam 20 (dua
puluh) kali angsuran 6 (enam) bulanan sampai dengan tahun 2005. Beban bunga dihitung dari
suku bunga yang besarnya ditentukan pada saat penandatanganan masing-masing perjanjian
kredit yang bersangkutan.
- 43 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) (BEI)
Fasilitas ini diperoleh dari BEI sesuai dengan Perjanjian Pemberian Fasilitas
No. 055/PPF/09/2000 tanggal 1 September 2000, yang merupakan fasilitas kredit yang diperoleh
untuk disalurkan kepada nasabah yang memerlukan dalam rangka kegiatan ekspor-impor.
Besarnya fasilitas yang disediakan tidak terikat pada suatu jumlah tertentu (uncommitted)
dengan jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian pemberian
fasilitas sampai dengan tanggal 31 Agustus 2001. Suku bunga pinjaman adalah sebesar lending
rate BEI yang ditetapkan pada setiap notifikasi persetujuan penggunaan fasilitas.
Pemerintah Republik Indonesia
•
Fasilitas kredit yang diperoleh untuk diteruskan kembali sebagai pinjaman kepada anggota
koperasi, anggota Koperasi Swadaya Masyarakat (KSM) atau nasabah Lembaga Dana dan
Kredit Pedesaan (LDKP) sebesar Rp 4.500.000. Jangka waktu fasilitas ini adalah 5 (lima)
tahun yang akan jatuh tempo sekaligus pada tanggal 18 Desember 2000. Suku bunga
pinjaman adalah sebesar 6% per tahun untuk pinjaman yang telah disalurkan dan 14% per
tahun untuk pinjaman yang belum disalurkan.
•
Fasilitas kredit yang diperoleh pada tanggal 29 Januari 1997 sehubungan dengan
pelaksanaan program intensifikasi jagung hibrida untuk pengadaan alat pemipil dan
pengering jagung (crash program) sebesar Rp 2.500.000. Jangka waktu kredit adalah 3 (tiga)
tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dengan suku bunga 6% per tahun.
International Economic Corporation Development Fund (IECDF)
Fasilitas kredit yang diperoleh sebesar US$ 6.477 dari Export Import Bank Republic of China
melalui Bank Indonesia yang akan disalurkan kepada Koperasi Primer/Koperasi Unit Desa untuk
diteruskan kepada anggotanya melalui kelompok untuk pembiayaan yang bersifat produktif.
Jangka waktu fasilitas ini adalah 25 (dua puluh lima) tahun yaitu sampai dengan tahun 2020
termasuk masa tenggang 7 (tujuh) tahun dan suku bunga kredit berdasarkan rata-rata suku
bunga Sertifikat Bank Indonesia 3 (tiga) bulanan, yaitu berkisar antara 10,59% sampai dengan
14,33%.
Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Yayasan Damandiri)
Fasilitas kredit yang diperoleh untuk diteruskan kembali sebagai kredit kepada Kelompok
Pengentasan Kemiskinan (“Taskin”) melalui Koperasi Pedagang Pasar (Koppas) atau koperasi
lainnya atau lembaga keuangan mikro melalui kerjasama usaha, sesuai dengan Kesepakatan
Bersama Yayasan Damandiri, Kantor Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
dan Pengentasan Kemiskinan, Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah dan Bank
tentang Pemberdayaan Kelompok Taskin dengan Penyaluran Kredit melalui Koppas (Kredit
Taskin Koppas) tanggal 8 Desember 1998. Fasilitas yang diterima adalah sebesar Rp 5.000.000
dengan suku bunga pinjaman sebesar 10% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini adalah sama
dengan jangka waktu atas kredit yang diberikan/diteruskan kepada Kelompok Taskin.
- 44 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
21. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk Bank adalah sebagai berikut:
2001
Rupiah
L/C berjalan
Bank garansi
Endorsemen surat berharga
Rp
4.511.437
158.309
4.238.814
Rp
Rp
1.215.952
135.644
4.238.814
8.908.560
5.590.410
781.561
71.689
27.544
108.025
853.250
135.569
Dolar Amerika Serikat
Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan
yang masih berjalan
Bank garansi
Jumlah
2000
9.761.810
Rp
5.725.979
Kualitas transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank yang mempunyai risiko
kredit adalah sebagai berikut:
2001
Mata Uang
Asing
Rupiah
Lancar
Macet
Rp 466.974.658
4.238.814
Jumlah
471.213.472
Estimasi kerugian
(
Bersih
8.908.560 )
Rp 462.304.912
2000
Rp
(
Jumlah
Rupiah
Mata Uang
Asing
Jumlah
85.324.995
-
Rp 552.299.653
4.238.814
Rp 135.159.608
4.238.814
Rp 13.556.946
-
Rp 148.716.554
4.238.814
85.324.995
556.538.467
139.398.422
13.556.946
152.955.368
853.250 )
Rp
84.471.745
(
9.761.810 )
Rp 546.776.657
(
5.590.410 )
Rp 133.808.012
(
135.569 )
Rp 13.421.377
(
5.725.979 )
Rp 147.229.389
Perubahan penyisihan kerugian adalah sebagai berikut:
2001
Rupiah
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan
Reklasifikasi selama tahun berjalan
Saldo akhir tahun
Dolar Amerika Serikat
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan
Reklasifikasi selama tahun berjalan
Saldo akhir tahun
2000
Rp
5.590.410
3.318.150
-
Rp
1.451.370
3.076.975
1.062.065
Rp
8.908.560
Rp
5.590.410
Rp
135.569
717.681
-
Rp
135.569
Rp
853.250
Rp
135.569
- 45 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk adalah
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian kewajiban komitmen dan kontinjensi.
22. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
2001
Rupiah
Pendapatan diterima di muka
Hutang kesejahteraan pegawai
Bunga yang masih harus dibayar
Dana titipan nasabah
Setoran jaminan
Lain-lain
Rp
Dolar Amerika Serikat
Bunga yang masih harus dibayar
Lain-lain
Jumlah
Rp
13.698.868
46.280.250
28.130.815
4.780.135
960.571
42.934.548
2000
Rp
36.004.792
35.306.408
34.230.295
3.661.980
789.182
102.823.741
136.785.187
212.816.398
1.936.390
6.893.558
492.026
5.950.129
8.829.948
6.442.155
145.615.135
Rp
219.258.553
23. PINJAMAN SUBORDINASI
Sesuai dengan Surat Penegasan Kredit dari Bank Indonesia No. 28/109/UKU/PMK tanggal 9 Mei
1995, Bank memperoleh fasilitas pinjaman subordinasi I dari Bank Indonesia sebesar Rp 60.669.775
dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun termasuk masa tenggang 5 (lima) tahun terhitung mulai
tanggal 31 Desember 1991 sampai dengan tanggal 30 Desember 2001 dan pembayaran angsuran
dilakukan setiap 6 (enam) bulan mulai tanggal 30 Juni 1997.
Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 5% per tahun dan dijamin dengan obligasi dan aksep unjuk
yang diterbitkan oleh Bank. Pada tahun 2001, pinjaman subordinasi ini telah dilunasi oleh Bank.
24. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut:
- 46 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
2001
Jumlah Saham
I.
SAHAM BIASA KELAS A
Yayasan Bina Sejahtera Warga
(YANATERA) BULOG
Negara Republik Indonesia
Induk Koperasi Unit Desa
(INKUD)
Mohamad Hasan
(KOPKAPINDO)
Koperasi Pegawai BULOG
(KOPEL-BULOG)
Koperasi Pegawai Departemen
Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil (KPDKP)
Koperasi Karyawan Bank
Bukopin Jakarta (KKBJ)
Gabungan Koperasi Batik
Indonesia (GKBI)
Induk Koperasi Karyawan
(INKOPKAR)
Induk Koperasi Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Darat
(INKOPAD)
Induk Koperasi Kepolisian
Republik Indonesia
(INKOPPOL)
Induk Koperasi Veteran Republik
Indonesia (INKOVERI)
Induk Koperasi Perikanan
Indonesia (IKPI)
Induk Koperasi Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Laut
(INKOPAL)
Induk Koperasi Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Udara
(INKOPAU)
Koperasi Pemuda Indonesia
(KOPINDO)
Induk Koperasi Purnawirawan
Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia
(INKOPPABRI)
Induk Koperasi Wredatama
(INKOPTAMA)
Pusat Koperasi Pelayaran Rakyat
(PUSKOPELRA)
Gabungan Koperasi Susu
Indonesia (GKSI)
Jumlah Saham Biasa Kelas A
(Berlanjut)
Persentase
Pemilikan
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor Penuh
61.181.883
47.362.545
0,72%
0,55
Rp
61.181.883
47.362.545
37.841.514
29.712.072
0,44
0,35
37.841.514
29.712.072
17.505.567
0,20
17.505.567
13.918.404
0,16
13.918.404
1.196.490
0,01
1.196.490
732.557
0,01
732.557
559.915
0,01
559.915
513.747
0,01
513.747
492.979
0,01
492.979
485.316
0,01
485.316
471.544
0,01
471.544
421.742
0,01
421.742
360.056
-
360.056
190.470
-
190.470
160.024
-
160.024
106.931
-
106.931
106.220
-
106.220
59.809
-
59.809
213.379.785
2,50
213.379.785
- 47 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
2001
Jumlah Saham
II
III
SAHAM BIASA KELAS B
Koperasi Pegawai BULOG
Seluruh Indonesia
(KOPELINDO)
Yayasan Bina Sejahtera Warga
(YANATERA) BULOG
Koperasi Perkayuan APKINDO
- MPI (KOPKAPINDO)
Negara Republik Indonesia
Persentase
Pemilikan
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor Penuh
4.451.604.520
52,16%
Rp
1.276.935.543
14,96
12.769.355
785.965.767
405.600.902
9,21
4,75
7.859.658
4.056.009
Jumlah Saham Biasa Kelas B
6.920.106.732
81,08
69.201.067
SAHAM BIASA KELAS C
Negara Republik Indonesia
1.401.704.883
16,42
14.017.049
Jumlah seluruh saham
8.535.191.400
100,00%
Rp
44.516.045
296.597.901
2000
Jumlah Saham
I.
(Berlanjut)
SAHAM BIASA KELAS A
Yayasan Bina Sejahtera Warga
(YANATERA) BULOG
Negara Republik Indonesia
Induk Koperasi Unit Desa (INKUD)
Mohamad Hasan
Koperasi Pegawai BULOG
(KOPEL-BULOG)
Koperasi Pegawai Departemen
Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil (KPDKP)
Koperasi Karyawan Bank
Bukopin Jakarta (KKBJ)
Gabungan Koperasi Batik
Indonesia (GKBI)
Induk Koperasi Karyawan
(INKOPKAR)
Induk Koperasi Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Darat
(INKOPAD)
Induk Koperasi Kepolisian
Republik Indonesia
(INKOPPOL)
Induk Koperasi Veteran Republik
Indonesia (INKOVERI)
Persentase
Pemilikan
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor Penuh
61.181.883
47.362.545
37.841.514
29.712.072
0,72%
0,55
0,44
0,35
Rp
61.181.883
47.362.545
37.841.514
29.712.072
17.505.567
0,20
17.505.567
13.918.404
0,16
13.918.404
1.196.490
0,01
1.196.490
732.557
0,01
732.557
559.915
0,01
559.915
513.747
0,01
513.747
492.979
0,01
492.979
485.316
0,01
485.316
- 48 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
2000
Jumlah Saham
Induk Koperasi Perikanan
Indonesia (IKPI)
Induk Koperasi Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Laut
(INKOPAL)
Induk Koperasi Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Udara
(INKOPAU)
Koperasi Pemuda Indonesia
(KOPINDO)
Induk Koperasi Purnawirawan
Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia
(INKOPPABRI)
Induk Koperasi Wredatama
(INKOPTAMA)
Pusat Koperasi Pelayaran Rakyat
(PUSKOPELRA)
Gabungan Koperasi Susu
Indonesia (GKSI)
III
Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor Penuh
471.544
0,01%
421.742
0,01
421.742
360.056
-
360.056
190.470
-
190.470
160.024
-
160.024
106.931
-
106.931
106.220
-
106.220
59.809
-
59.809
213.379.785
2,50
213.379.785
1.068.178.938
405.600.902
12,51
4,75
10.681.790
4.056.009
286.573.646
3,36
2.865.736
181.782.628
2,13
1.817.826
Jumlah Saham Biasa Kelas B
1.942.136.114
22,75
19.421.361
SAHAM BIASA KELAS C
Negara Republik Indonesia
6.379.675.501
74,75
63.796.755
Jumlah seluruh saham
8.535.191.400
100,00%
Jumlah Saham Biasa Kelas A
II
Persentase
Pemilikan
SAHAM BIASA KELAS B
Koperasi Pegawai BULOG
Seluruh Indonesia
(KOPELINDO)
Negara Republik Indonesia
Yayasan Bina Sejahtera Warga
(YANATERA) BULOG
Koperasi Perkayuan APKINDO
- MPI (KOPKAPINDO)
Rp
Rp
471.544
296.597.901
Berdasarkan akta jual beli saham No.12 Notaris Neneng Salmiah, S.H. M. Hum tanggal
12 November 2001 telah dilakukan penjualan seluruh saham biasa kelas A milik Mohamad Hasan
kepada KOPKAPINDO. Transaksi jual beli saham tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia.
- 49 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
Pada tanggal 12 Januari 1999 dan tanggal 17 Maret 1999, telah direalisasikan pengalihan modal
saham ditempatkan dari INKOPKAR, GKBI dan INKUD kepada Yayasan Bina Sejahtera Warga
(YANATERA) BULOG sebesar Rp 16.391.750. Dana dari YANATERA BULOG tersebut
diperhitungkan sebagai tambahan modal dalam program rekapitalisasi yang dicatat sebagai saham
biasa kelas B dan agio saham masing-masing sebesar Rp 2.865.736 dan Rp 13.526.014 pada tahun
1999.
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sesuai dengan akta No. 64 Notaris
Lindasari Bachroem, S.H., tanggal 30 Juni 1999 ditetapkan hal-hal berikut:
a. Menyetujui penambahan modal dasar Bank menjadi Rp 1.000.000.000.
b. Mengeluarkan saham baru yang terdiri dari:
c.
•
Saham biasa kelas A sebanyak 213.379.785 saham dengan nilai nominal per saham sebesar
Rp 1.000.
•
Saham biasa kelas B sebanyak 1.671.211.209 saham dengan nilai nominal per saham Rp 10
dengan agio saham per lembar sebesar Rp 47,20.
•
Saham biasa kelas C sebanyak 6.650.600.406 saham dengan nilai nominal per saham
Rp 10 dengan agio saham per lembar sebesar Rp 47,20.
Menyetujui perubahan anggaran dasar yang disesuaikan dengan Undang-Undang No. 1 tahun
1995 tentang Perseroan Terbatas.
Sesuai Anggaran Dasar Bank, saham biasa kelas C memiliki hak sebagai berikut:
a. Mempunyai hak untuk menerima sisa likuidasi lebih dahulu (Pasal 28 ayat 8).
b. Mempunyai hak suara khusus untuk mengajukan pencalonan yang mengikat anggota Direksi
atau Komisaris dengan ketentuan jumlah anggota Direksi atau Komisaris yang diangkat oleh
Rapat Umum Pemegang Saham dari calon-calon yang diajukan paling banyak adalah kurang
dari 2/3 dari jumlah keseluruhan anggota Direksi atau Komisaris yang menjabat.
Saham biasa kelas C hanya dapat dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, atau badan hukum yang
seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan berubah dengan sendirinya menjadi
saham biasa kelas B apabila dialihkan kepada pihak yang tidak termasuk dalam pemilik saham biasa
kelas C.
Berdasarkan surat Bank Indonesia tertanggal 28 April 1999 dan untuk melaksanakan surat BPPN
kepada Bank Indonesia tertanggal 26 April 1999, Bank membuka “escrow account” di PT Bank
Danamon Tbk. dalam bentuk deposito berjangka yang hanya dapat ditarik atau dicairkan dengan
persetujuan Bank Indonesia. Berdasarkan suratnya tertanggal 8 Oktober 1999, Bank Indonesia
menyetujui pencairan “escrow account” tersebut beserta bunga hanya untuk membeli saham biasa
kelas B.
Pembelian saham biasa kelas B yang dananya berasal dari pencairan pokok deposito berjangka,
dilakukan oleh:
•
Koperasi Pegawai BULOG Seluruh Indonesia (KOPELINDO) sebesar Rp 56.000.000 yang
dicatat sebagai saham biasa kelas B dan agio saham masing-masing sebesar Rp 9.790.367 dan
Rp 46.209.633.
- 50 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
•
Negara Republik Indonesia sebesar Rp 23.200.000 yang dicatat sebagai saham biasa kelas B
dan agio saham masing-masing sebesar Rp 4.056.009 dan Rp 19.143.991.
•
Koperasi Perkayuan APKINDO - MPI (KOPKAPINDO) sebesar Rp 10.000.000 yang dicatat
sebagai saham biasa kelas B dan agio saham masing-masing sebesar Rp 1.748.280 dan
Rp 8.251.720.
Sedangkan dana yang berasal dari bunga deposito berjangka, dipergunakan untuk membeli saham
biasa kelas B yang berasal dari pengalihan saham biasa kelas C, oleh:
•
KOPELINDO yang dicatat sebagai saham biasa kelas B sebanyak 89.142.277 saham atau
senilai Rp 891.423.
•
KOPKAPINDO yang dicatat sebagai saham biasa kelas B sebanyak 6.954.653 saham atau
senilai Rp 69.546.
Pembelian saham biasa kelas B oleh KOPELINDO dan KOPKAPINDO yang dananya berasal dari
bunga deposito berjangka serta tambahan setoran modal oleh KOPKAPINDO yang dilakukan setelah
perhitungan rekapitalisasi menyebabkan saham biasa kelas C menjadi sebesar 6.379.675.501
saham atau senilai Rp 63.796.755.
Oleh karena tambahan setoran modal oleh KOPKAPINDO dilakukan setelah perhitungan
rekapitalisasi, maka hal ini menyebabkan kelebihan dana setoran modal Negara Republik Indonesia.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) sesuai dengan akta No. 45 Notaris
Lindasari Bachroem, S.H., tanggal 30 Maret 2000, para pemegang saham menyetujui perubahan
Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama pemegang saham dari BPPN menjadi Negara
Republik Indonesia (lihat Catatan 1).
Menindaklanjuti Rapat Umum Pemegang Sertifikat Bukti Hak yang diaktakan dengan akta Nomor 19
Notaris Lindasari Bachroem S.H., tanggal 13 Desember 2001, telah dilakukan pembelian saham
biasa kelas C oleh pemilik saham biasa kelas B sebelum tanggal jatuh temponya. Pembelian saham
biasa kelas C dananya berasal dari hasil penagihan atas kredit yang sebelumnya diserahkan kepada
BPPN setelah dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh BPPN untuk mengelola kredit tersebut
(lihat Catatan 1).
Pembelian saham tersebut tertuang dalam perjanjian untuk jual beli saham tanggal 21 Desember
2001 yang dilakukan antara pihak BPPN dengan pemegang saham biasa kelas B berikut:
-
KOPELINDO, membeli saham biasa kelas C sebanyak 3.383.425.582 saham dengan harga
Rp 77,58 per lembar.
KOPKAKINDO, membeli saham biasa kelas C sebanyak 604.183.139 saham dengan harga
Rp 77,58 per lembar.
Yayasan Bina Sejahtera Warga Bulog, membeli saham biasa kelas C sebanyak 990.361.897
saham dengan harga Rp 77,58 per lembar.
- 51 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
25. PENDAPATAN BUNGA
Pendapatan bunga berasal dari:
2001
Rupiah
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada pasar uang
Obligasi Negara Republik Indonesia
Deposito berjangka
Sertifikat deposito
Lain-lain
Rp
Dolar Amerika Serikat
Kredit yang diberikan
Penempatan pada pasar uang
Lain-lain
Jumlah
Rp
2000
786.198.037
349.664.242
103.314.243
55.308.061
224.371
37.554
Rp
759.543.626
149.421.028
69.171.202
47.510.212
43.501
5.546
70.285
1.294.746.508
1.025.765.400
11.522.826
5.751.469
107.873
6.880.819
12.523.636
160.360
17.382.168
19.564.815
1.312.128.676
Rp
1.045.330.215
Dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan termasuk pendapatan bunga dari pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 9h).
26. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI
Pendapatan provisi dan komisi berasal dari kredit:
2001
Rupiah
Modal kerja
Konsumsi
Investasi
Rp
Dolar Amerika Serikat
Investasi
Modal kerja
Konsumsi
Jumlah
Rp
2000
71.758.607
3.180.772
2.324.653
Rp
59.137.752
1.695.823
1.279.821
77.264.032
62.113.396
367.490
226.664
1.683
182.589
177.264
-
595.837
359.853
77.859.869
Rp
62.473.249
Dalam pendapatan provisi dan komisi termasuk provisi dan komisi dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (lihat Catatan 9h).
- 52 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
27. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA
Beban bunga dan pembiayaan lainnya terdiri dari:
2001
Rupiah
Deposito berjangka
Pinjaman yang diterima
Giro
Tabungan
Asuransi dana pihak ketiga
Bunga harga penebusan komoditi
Efek-efek
Lain-lain
Rp
Dolar Amerika Serikat
Deposito berjangka
Giro
Pinjaman yang diterima
Jumlah
Rp
541.958.126
85.772.107
84.722.603
70.907.996
17.077.720
15.528.446
942.245
-
2000
Rp
350.855.952
70.679.777
104.601.386
63.734.229
17.048.070
43.056.917
872.830
461.955
816.909.243
651.311.116
8.926.872
1.163.090
56.136
9.855.161
756.946
505
10.146.098
10.612.612
827.055.341
Rp
661.923.728
Dalam beban bunga giro, tabungan dan deposito berjangka termasuk beban bunga giro, tabungan
dan deposito berjangka milik pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 15, 16
dan 17).
28. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
2001
2000
Pembalikan kelebihan penyisihan denda
Imbalan (fee)
Jasa administrasi
Denda keterlambatan bayar
Lain-lain
Rp
140.665.061
11.027.646
6.274.914
2.193.738
35.763.616
Rp
12.104.735
3.663.763
1.863.419
16.314.041
Jumlah
Rp
195.924.975
Rp
33.945.958
Pembalikan kelebihan cadangan denda merupakan pendapatan yang berasal dari penyisihan denda
yang tidak direalisasikan.
- 53 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Beban umum dan administrasi terdiri dari:
2001
2000
Penyusutan aktiva tetap (lihat Catatan 12)
Iklan dan promosi
Perbaikan dan pemeliharaan
Komunikasi
Honorarium tenaga ahli
Sumbangan dan hadiah
Sewa
Perlengkapan kantor
Pendidikan dan pelatihan
Asuransi
Representasi
Perjalanan
Listrik dan air
Keanggotaan
Pajak dan izin
Perpustakaan, majalah dan koran
Lain-lain
Rp
19.231.008
18.926.408
18.718.099
16.549.749
10.079.840
8.438.343
8.190.155
7.554.009
7.345.370
6.506.700
6.186.283
5.685.379
3.281.185
2.072.719
739.148
455.541
13.532.271
Rp
17.565.307
6.151.766
17.789.358
16.378.251
17.145.898
3.926.924
5.039.628
6.292.643
5.259.521
5.549.705
2.285.592
5.499.431
2.533.431
944.727
480.681
409.944
27.969.726
Jumlah
Rp
153.492.207
Rp
141.222.533
30. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN
Beban gaji dan tunjangan karyawan terdiri dari:
2001
2000
Gaji, bonus dan lembur
Tunjangan
Dana pensiun
Asuransi karyawan
Rp
75.102.241
41.532.799
7.664.715
2.798.142
Rp
74.224.808
39.962.549
6.154.705
2.536.849
Jumlah
Rp
127.097.897
Rp
122.878.911
31. PENGHASILAN (BEBAN) BUKAN OPERASIONAL - BERSIH
Akun ini terdiri dari:
2001
Diskon premi asuransi
Denda
Lain-lain - bersih
Jumlah
2000
Rp
184.977
Rp
386.106 ) (
13.711.467
148.050
5.344.638 )
821.814
Rp
13.510.338
4.374.774 )
(
(Rp
- 54 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
32. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Bank menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap. Dalam
program ini, manfaat pensiun dibayarkan berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja
karyawan.
Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Bank Bukopin yang memperoleh persetujuan dari Menteri
Keuangan untuk mengganti statusnya dari Yayasan menjadi Dana Pensiun pada tanggal 4 Juli 1995.
Berdasarkan Anggaran Dasar Dana Pensiun Bank Bukopin Pasal 1 ayat 4, sumber dana adalah dari
peserta dan Bank yang ditetapkan sebagai berikut:
-
2,5% dibebankan kepada Karyawan/Karyawati
13,71% dibebankan kepada Bank
Komposisi beban pensiun periodik adalah sebagai berikut:
2001
2000
Beban jasa periode berjalan
Rp
Bunga atas biaya pensiun yang dibayar di muka (
Amortisasi beban jasa lalu yang belum diakui
(
Amortisasi koreksi aktuarial yang belum diakui
4.186.479 Rp
329.447 ) (
138.626 ) (
554.597 (
4.804.780
201.640 )
174.829 )
99.428 )
Beban pensiun
4.273.003
4.328.883
Rp
Rp
Penilaian aktuaris untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 dilakukan
oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen terdaftar dengan menggunakan metode
proyeksi, yaitu Peserta diperhitungkan sejak Peserta masuk program sampai dengan Peserta
mencapai Usia Pensiun Normal.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan aktuaria untuk tahun 2001 dan 2000 adalah
sebagai berikut:
-
Tingkat bunga teknis atau aktuaria
Tingkat kenaikan penghasilan dasar pensiun rata-rata
Tingkat mortalitas
: 7% per tahun
: 5% per tahun
: The 1949 Annuity Mortality Table
untuk peserta baru dan the 1958
Commissioners Standard Ordinary
Mortality Table untuk peserta lama
(sebelum 20 April 1992)
Status pendanaan program pensiun adalah sebagai berikut:
2001
Kewajiban aktuaria
Nilai wajar aktuaria
(
Status pendanaan program pensiun
(
(Berlanjut)
Rp
66.017.592 Rp
72.160.713 ) (
6.143.121 )
2000
57.198.156
56.857.407 )
340.749
- 55 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
2001
Beban jasa lalu yang belum diamortisasi
Koreksi aktuarial yang belum diakui
Biaya pensiun dibayar di muka
(Rp
Rp
2000
1.362.328 ) (Rp
14.818.719
7.313.270
Rp
1.454.885 )
5.820.523
4.706.387
Aktiva dana pensiun terutama terdiri dari kas, deposito berjangka dan efek-efek.
Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia mengeluarkan Surat
Keputusan No. Kep-150/Men/2000 mengenai “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan
Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Bank”, yang
mengharuskan Bank membayar uang pesangon, uang penghargaan dan ganti kerugian jika terjadi
pemutusan hubungan kerja berdasarkan lamanya masa kerja karyawan yang bersangkutan dan
sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam surat keputusan di atas. Manajemen berpendapat
bahwa program pensiun yang ada, cukup untuk menutupi beban sehubungan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja tersebut. Bank tidak menyisihkan beban tersebut pada tanggal
31 Desember 2001 dan 2000.
33. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normalnya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, menyangkut transaksi-transaksi sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Kredit yang diberikan (lihat Catatan 9h).
Giro (lihat Catatan 15).
Tabungan (lihat Catatan 16).
Deposito berjangka (lihat Catatan 17).
34. KREDIT YANG DIBERIKAN DENGAN PERJANJIAN PENERUSAN KREDIT
Berdasarkan surat penegasan kredit dari Bank Indonesia, Bank memperoleh kredit likuiditas sebesar
Rp 2.042.602.912 dan telah disalurkan sebagai Kredit Usaha Tani (KUT) dalam rangka intensifikasi
padi, palawija dan hortikultura sebesar Rp 1.746.527.339 dan Rp 1.698.378.928 masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2000 dan 2001. Jangka waktu penyediaan kredit likuiditas ini sampai
dengan tanggal 30 September 2000. Kredit Likuiditas Kredit Usaha Tani (KL KUT) tersebut dijamin
oleh Bank Indonesia, Pemerintah dan Perusahaan Umum Pengembangan Keuangan Koperasi
(Perum PKK) masing-masing sebesar 42,75%, 52,25% dan 5%. Karena kredit yang diberikan
tersebut dengan perjanjian penerusan kredit (channeling) dan seluruhnya dijamin oleh
Pemerintah/penyedia dana, maka Bank tidak menanggung risiko dari kegagalan pengembalian kredit
yang disalurkan tersebut.
Suku bunga KL KUT adalah 10,5% per tahun dan didistribusikan kepada bank pelaksana, Koperasi
Unit Desa atau koperasi atau lembaga swadaya masyarakat, PPL, Perum PKK dan Dana Titipan
Pemerintah masing-masing sebesar 2%, 5%, 1%, 1,5% dan 1%.
- 56 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
35. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Bank memiliki komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
2001
KOMITMEN
Tagihan Komitmen
Fasilitas pinjaman yang diterima
dan belum digunakan
Rp
Jumlah Tagihan Komitmen
27.823.770
2000
Rp
301.247.878
27.823.770
301.247.878
Kewajiban Komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan
yang masih berjalan
(
1.547.237.699 ) (
1.160.667.310 )
(
529.299.792 ) (
124.349.634 )
Jumlah Kewajiban Komitmen
(
2.076.537.491 ) (
1.285.016.944 )
Kewajiban Komitmen – Bersih
(
2.048.713.721 ) (
983.769.066 )
KONTINJENSI
Tagihan Kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
110.578.540
73.749.521
Jumlah Tagihan Kontinjensi
110.578.540
73.749.521
Kewajiban Kontinjensi
Penerbitan jaminan dalam bentuk
bank garansi
Endorsemen efek-efek
(
(
22.999.861 ) (
4.238.814 ) (
24.366.919 )
4.238.814 )
Jumlah Kewajiban Kontinjensi
(
27.238.675 ) (
28.605.733 )
83.339.865
45.143.788
Tagihan Kontinjensi - Bersih
KEWAJIBAN KOMITMEN DAN
KONTINJENSI - BERSIH
(Rp
1.965.373.856 ) (Rp
2.099.292.588 )
- 57 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
36. ANALISA JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN BERDASARKAN PERIODE YANG
TERSISA
2001
Jumlah
Aktiva
Kas
Rp 120.896.326
Giro pada Bank Indonesia
554.467.138
Giro pada bank lain
9.475.496
Penempatan pada bank lain
1.218.142.185
Efek-efek
1.974.850.000
Kredit yang diberikan
5.093.577.248
Pembiayaan syariah
20.000.000
Tagihan akseptasi
147.619.581
Obligasi Negara RI
367.274.000
Penyertaan
947.965
< 1 bulan
Rp
120.896.326
554.467.138
9.475.496
1.218.142.185
1.962.850.000
151.666.375
33.905.000
-
1 bulan
s/d 3 bulan
Rp
> 3 bulan
s/d 12 bulan
137.294.817
-
Rp
3.000.000
2.884.894.810
147.619.581
-
> 1 tahun
s/d 5 tahun
Rp
9.000.000
1.136.569.055
96.869.000
-
> 5 tahun
Rp
783.152.191
20.000.000
236.500.000
947.965
Jumlah Aktiva
9.507.249.939
4.051.402.520
137.294.817
3.035.514.391
1.242.438.055
1.040.600.156
Kewajiban
Kewajiban segera
Giro
Giro wadiah
Tabungan
Tabungan wadiah
Deposito Berjangka
Simpanan dari bank lain
Kewajiban akseptasi
Pinjaman yang diterima
69.954.735
3.042.103.405
1.000
840.597.470
41.413
3.722.224.677
453.510.103
147.619.581
568.003.608
69.954.735
3.042.103.405
1.000
840.597.470
41.413
2.437.335.514
453.450.103
23.666.817
977.520.272
47.333.634
307.368.891
60.000
147.619.581
213.001.353
56.800.361
227.201.443
Jumlah Kewajiban
Selisih
8.844.055.992
Rp
663.193.947
6.867.150.457
( Rp 2.815.747.937 )
1.024.853.906
( Rp
887.559.089 )
Rp
668.049.825
56.800.361
227.201.443
2.367.464
Rp 1.185.637.694
Rp 1.267.801.599
2000
Jumlah
Aktiva
Kas
Rp 121.907.240
Giro pada Bank Indonesia
422.166.866
Giro pada bank lain
11.150.262
Penempatan pada bank lain
1.787.954.350
Efek-efek
1.298.729.726
Kredit yang diberikan
4.888.725.479
Tagihan akseptasi
80.236.548
Obligasi Negara RI
367.359.452
Penyertaan
547.965
< 1 bulan
Rp
121.907.240
422.166.866
11.150.262
1.787.954.350
1.280.729.726
227.547.837
1 bulan
s/d 3 bulan
Rp
33.990.452
-
281.192.489
27.605.482
-
> 3 bulan
s/d 12 bulan
Rp
6.000.000
3.389.810.956
52.631.066
-
> 1 tahun
s/d 5 tahun
Rp
12.000.000
570.152.039
65.393.000
-
> 5 tahun
Rp
420.022.158
267.976.000
947.965
Jumlah Aktiva
8.978.777.888
3.885.446.733
308.797.971
3.448.442.022
647.545.039
688.949.123
Kewajiban
Kewajiban segera
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Simpanan dari bank lain
Kewajiban akseptasi
Pinjaman yang diterima
Pinjaman Subordinasi
211.208.498
3.413.453.598
729.335.263
3.319.423.573
38.531.340
80.236.548
721.963.120
12.141.775
211.208.498
3.413.453.598
729.335.263
2.257.420.135
38.531.340
30.081.797
-
814.259.023
27.605.482
60.163.593
-
247.744.415
60.000
52.631.066
270.736.170
12.141.775
72.196.312
-
288.785.248
-
Jumlah Kewajiban
Selisih
8.526.293.715
Rp
452.484.173
6.680.030.631
( Rp 2.794.583.898 )
( Rp
902.028.098
583.853.426
593.230.127
Rp 2.864.558.596
72.196.312
Rp
575.348.727
288.785.248
Rp
400.163.875
- 58 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
37. RASIO KECUKUPAN MODAL
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang
“Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum” bank-bank umum wajib memenuhi CAR
sebesar 8% di akhir tahun 2001.
Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, Bank memiliki rasio kecukupan modal masing-masing
sebesar 16,80% dan 15,42%.
38. POSISI DEVISA NETO
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, posisi devisa neto merupakan penjumlahan
dari nilai absolut atas selisih bersih dari penjumlahan aktiva dalam mata uang asing yang ada dalam
neraca maupun rekening administratif dengan penjumlahan kewajiban dalam mata uang asing yang
ada dalam neraca maupun rekening administratif.
Posisi devisa neto (PDN) Bank sebagai berikut:
2001
Aktiva dan
Aktiva pada
Rekening
Administratif
Kewajiban dan
Kewajiban Pada
Rekening
Administratif
Posisi Devisa
Neto (Absolut)
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Yen Jepang
Mata Uang Asing Lainnya
Rp
387.581.632
429.690
438.293
788.215
Rp
449.163.849
173.701
-
Rp
61.582.217
255.989
438.293
788.215
Jumlah Aktiva
Rp
389.237.830
Rp
449.337.550
Rp
63.064.714
Rp
522.860.780
Modal
Persentase PDN terhadap Modal
12,06%
2000
Aktiva dan
Aktiva pada
Rekening
Administratif
Kewajiban dan
Kewajiban Pada
Rekening
Administratif
Posisi Devisa
Neto (Absolut)
Dolar Amerika Serikat
Yen Jepang
Mata Uang Asing Lainnya
Rp
267.490.922
645.176
456.819
Rp
280.320.265
2.234.125
319.040
Rp
12.829.343
1.588.949
137.779
Jumlah Aktiva
Rp
268.592.917
Rp
282.873.430
Rp
14.556.071
Rp
401.378.858
Modal
Persentase PDN terhadap Modal
3,63%
- 59 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
39. KONDISI EKONOMI
Saat ini, kondisi ekonomi di Indonesia masih dalam keadaan yang tidak pasti yang disebabkan oleh
labilnya kondisi sosial dan politik di dalam negeri. Walaupun sejak pertengahan tahun 1999, terjadi
peningkatan positif terhadap beberapa indikator ekonomi utama, seperti menurunnya tingkat inflasi
dan tingkat bunga, meningkatnya kegiatan ekonomi dan membaiknya likuiditas, namun nilai tukar
mata uang Rupiah tetap bergejolak terhadap mata uang asing.
Kondisi ekonomi ini menyebabkan ketidakpastian atas kemampuan debitur Bank untuk
melaksanakan kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, yang berakibat meningkatnya risiko
bawaan kredit pada portofolio aktiva produktif yang dimiliki Bank. Kondisi ekonomi tersebut juga
berdampak terhadap biaya dana serta kemampuan Bank untuk memperoleh penghasilan dari
operasi di masa yang akan datang.
Dalam memberikan respon terhadap kondisi ekonomi tersebut di atas dan berkaitan dengan
percepatan penyelesaian program rekapitalisasi, telah dilakukan penyelesaian langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Berdasarkan Keputusan KKSK Nomor KEP.03/K.KKSK/11/2001 tanggal 29 November 2001 dan
surat dari BPPN No. 5-00509/AMC-AD/BPPN/1201 tanggal 13 Desember 2001, telah dilakukan
pembelian kembali kredit non-performing yang sebelumnya diserahkan kepada BPPN (lihat
Catatan 8).
b. Pembelian saham biasa kelas C milik Negara Republik Indonesia oleh pemilik saham biasa
kelas B (lihat Catatan 24).
Rencana kerja Bank tahun 2002 adalah sebagai berikut:
a. Menyalurkan pemberian kredit dengan pola closed system, yaitu pembiayaan kepada 2 pihak
atau lebih yang punya keterkaitan bisnis, sehingga seluruh transaksi keuangan dilakukan melalui
Bank Bukopin.
b. Prioritas ekspansi kredit yang berisiko rendah yaitu kredit yang dijamin oleh Pemerintah seperti
kredit pangan, serta kredit kepada BUMN. Risiko kredit tersebut relatif rendah tercermin dari
bobot Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang rendah.
c.
Meningkatkan eksposur kredit dengan pola pembiayaan pembelian tagihan ke BUMN atau
multinational company.
d. Meningkatkan pembiayaan yang berorientasi ekspor dengan memanfaatkan dana Bank Ekspor
Indonesia maupun dana sendiri serta memanfaatkan penjaminan kredit dari Asuransi Ekspor
Indonesia.
e. Melakukan pembiayaan dengan pola sindikasi dan sekaligus berfungsi sebagai lead arranger,
lead agent, facility agent dan security agent.
f.
Peningkatan kerjasama yang telah ada dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk
pembiayaan sindikasi dan money market serta kerjasama lainnya dalam rangka memanfaatkan
potensi daerah dengan diberlakukannya otonomi daerah.
- 60 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
g. Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah propinsi/kota kabupaten
pemberdayaan ekonomi daerah antara lain melaui pengembangan swamitra.
dalam
rangka
h. Memanfaatkan sumber dana atau likuiditas dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
(PNM) untuk pembiayaan usaha-usaha yang terkait dengan program pemerintah serta
pembiayaan yang masih memperoleh subsidi pemerintah.
i.
Mengambil alih portofolio kredit secara selektif dari BPPN yang telah direstrukturisasi dan telah
dilakukan cash settlement, khususnya yang terkait BUMN dan captive company yang cukup
bagus.
j.
Memasarkan secara luas Bukopin Direct kepada BUMN dan perusahaan swasta besar dalam
rangka meningkatkan sumber dana.
k.
Penambahan kantor yang terdiri dari 9 cabang penuh, 2 cabang syariah, 24 cabang pembantu,
35 kantor kas, 55 ATM, 11 payment point dan 6 buah pick up service. Selain itu, Bank Bukopin
melakukan kerjasama dengan jaringan ATM Bank BNI dan jaringan ATM BCA untuk
memperluas jangkauan pelayanan ATM. Khususnya dengan BCA, akan diperluas dengan
kerjasama dalam penerimaan kartu debet SiAga Visa Electron Bank Bukopin di seluruh
merchant BCA.
l.
Meningkatkan pelayanan kepada nasabah antara lain dengan mengembangkan fitur kartu debet
SiAga Visa Electron Bank Bukopin menjadi lebih luas penggunaannya, menambah produk
seperti kartu kredit, mobile banking dan tabungan haji.
m. Menjalin kerjasama dengan direct sales agency untuk melakukan penjualan produk-produk
penghimpunan dana dan penyaluran kredit khususnya consumer banking.
n. Melakukan kegiatan program komunikasi korporat dan produk melalui berbagai media selama
tahun 2002, dalam rangka meningkatkan citra Bank Bukopin di masyarakat yang diharapkan
dapat meningkatkan penghimpunan dana masyarakat.
o. Meningkatkan profesionalisme dan produktifitas sumber daya manusia dengan memberikan
pendidikan dan pelatihan secara terprogram dan berkesinambungan.
p. Meningkatkan keamanan, kehandalan dan nilai tambah teknologi maupun informasi dalam
rangka mendukung pelayanan kepada nasabah maupun menunjang administrasi bagi kebutuhan
internal.
Di lain pihak, dalam memberikan tanggapan terhadap memburuknya kondisi ekonomi seperti
tersebut di atas dan untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan,
Pemerintah telah menjamin dana nasabah dan kewajiban lainnya yang memenuhi syarat dari seluruh
Bank Umum yang berbadan hukum Indonesia (lihat Catatan 40).
Penyelesaian memburuknya kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan moneter, fiskal dan lainnya
yang telah dan akan diambil Pemerintah untuk menyehatkan ekonomi, suatu tindakan yang berada
di luar kendali Bank. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan
memburuknya kondisi ekonomi terhadap penghasilan dan realisasi aktiva produktif Bank, termasuk
mengalirnya dana nasabah, kreditur dan pemegang saham ke dan dari Bank.
- 61 -
PT BANK BUKOPIN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Persentase dan Data Saham)
40. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN UMUM
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.017/1998 tanggal
28 Januari 1998, yang kemudian diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000 tentang “Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan
Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum”, dinyatakan bahwa Pemerintah
menjamin kewajiban bank peserta program penjaminan yang memenuhi kriteria tertentu. Petunjuk
pelaksanaan pemberian jaminan pemerintah terhadap kewajiban pembayaran bank umum tersebut
di atur berdasarkan Keputusan Ketua BPPN Nomor SK-1036/BPPN/0401 tanggal 2 April 2001.
Jangka waktu program penjaminan tersebut diperpanjang dengan sendirinya untuk jangka waktu 6
(enam) bulan berikutnya secara terus menerus, kecuali apabila dalam waktu 6 (enam) bulan
sebelum berakhirnya jangka waktu program penjaminan atau jangka waktu perpanjangan, Menteri
Keuangan mengumumkan pengakhiran dan atau perubahan program penjaminan tersebut untuk
diketahui oleh umum.
41. INFORMASI TAMBAHAN
a. Kredit Non-Performing (NPL)
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 2/11/PBI/2000 tanggal 31 Maret 2000, rasio NPL
adalah setinggi-tingginya 5% dari jumlah kredit yang diberikan oleh Bank. Pada tanggal
31 Desember 2001, Bank mempunyai NPL sebesar 4,02% dari jumlah kredit yang diberikan.
b. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap total aktiva
Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 Bank memiliki rasio aktiva produktif yang
diklasifikasikan terhadap total aktiva produktif masing-masing sebesar 37,83% dan 28,93%.
Download