Adobe Photoshop PDF - PT. Island Concepts Indonesia Tbk

advertisement
Peristiwa Penting
2
Corporate Milestone
Ikhtisar Keuangan
6
Financial Highlights
Laporan Komisaris
8
Board of Commissioner Report
Laporan Direksi
9
Board of Director Report
Profil Perusahaan
Sejarah Singkat Perusahaan
Bidang Usaha Organisasi
Misi Kami
Struktur Organisasi
Riwayat Hidup Komisaris
Riwayat Direksi
Riwayat Hidup Sekretaris Perusahaan
11
13
13
14
15
18
19
Company Profile
Company History in Brief
Line Of Business
Our Mission
Organization Structure
Board Of Commissioner Profile
Board Of Director Profile
Corporate Secretary Profile
Analisa & Pembahasan Manajemen
Ikhtisar
A Island Villas Resort
B Penjualan & Pemasaran
C Karyawan
D Para Pemegang Saham
E Prospek Usaha
F Media Penyebaran Informasi
G Etika Perusahaan
20
20
21
21
22
22
23
23
Manajemen Anaysis & Discussion
Overview
Island Villas Resort A
Sales & Marketing B
Staff C
Shareholder D
Business Prospect E
Information Distribution Media F
Corporate Ethics G
Tata Kelola Perusahaan
A Rapat Umum Pemegang Saham
B Dewan Komisaris
C Dewan Direksi
D Komite Audit
E Sekretaris Perusahaan
26
27
28
29
29
Good Corporate Governance
General Meeting Of Shareholder A
Commissioner B
Director C
Audit Committee D
Corporate Secretary E
31
31
31
Corporate Business Risks Management
Management
Revenue Risk In Tourism Sector A
Impact of Unstable Foreign Currency B
The Existence of Information Technology C
Pengelola Resiko Perusahaan
Manajemen
A Resiko Pendapatan Dalam Sektor Pariwisata
B Pengaruh Mata Uang Asing Yang Tidak Stabil
C Pentingnya Informasi Teknologi
Laporan Auditor & Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2011
Auditor’s Report & Financial Statements
Responsibility Of Annual Report 2011
1
Peristiwa Penting | Corporate Milestone
2001 - 2004
Perseroan telah berbadan hukum sebagai PT Island
Concepts Indonesia sesuai dengan keputusan akta
Notaris No. 3 pada tanggal 11 Juli 2001 oleh
Akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, SH dan
diberikan kuasa sebagai Perusahaan PMA oleh
Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik
Indonesia (BKPM) No. 496/PMA/2001 pada
tanggal 14 Juli 2001, sebagai sebuah perusahaan
pengembang dan operator jasa pelayanan serta
akomodasi turis di “Pulau Dewata”, Bali.
The Company was incorporated as PT Island
Concepts Indonesia under Notary Deed No. 3 on the
11th July 2001 by Notary Deed Evi Susanti
Panjaitan SH, and authorized as a PMA company by
Investment Coordinating Board of Republic of
Indonesia (BKPM) No. 469/PMA/2001 on the 14th
July 2001 as a developer and operator of Tourist
accommodation and services on the “Island of the
Gods”, Bali.
Perseroan mengerjakan pembangunan properti
pertamanya di Petitenget, Bali pada bulan Agustus
2002.
The Company acquired its first development
property in Petitenget, Bali in August 2002.
Tahun 2003 Perseroan mendirikan kantor
berbadan hukum di Jalan Raya Petitenget No. 469.
Program pembangunan Perseroan telah ditunda
satu tahun sebagai akibat dari Bom Bali pada
bulan Oktober 2002.
At 2003 the Company establishes corporate offices
at Jl. Raya Petitenget No. 469, Bali. The company’s
construction program was deferred one year as a
result of the Bali Bombing in October 2002.
PT Island Concepts Indonesia menerbitkan website
www.islandconcepts.com pada bulan Juli 2003
dengan mencantumkan persewaan properti villa
baik untuk penjualan maupun sewa.
PT Island Concepts Indonesia launched its website
www.islandconcepts.com in July 2003 listing Villa
rental properties for sale and lease.
Perseroan mulai pembangunan kembali untuk 10
luxury One Bedroom Villas, Island Villas Bali pada
bulan Februari 2004.
The Company commenced construction of 10 Luxury
One Bedroom Villas, Island Villas Bali in February
2004.
2005
Usaha Island Villas Bali, www.islandvillasbali.com
dibuka pada tanggal 1 April 2005.
Island Villas Bali, www.islandvillasbali, opened for
business on the 1st April 2005.
Pendaftaran sekuritas Perusahaan pada Bursa Efek
Surabaya telah disetujui oleh BAPEPAM pada
tanggal 30 Juni 2005. PT Island Concepts Indonesia
Tbk mulai perdagangannya di “BES” pada tanggal
8 Juli 2005. Modal yang diterbitkan Perseroan
adalah 125.000.000 saham pada nilai nominal Rp.
112,25 per saham.
The Company was approved by BAPEPAM on the
30th June 2005 to list its securities on the Surabaya
Stock Exchange. PT Island Concepts Indonesia Tbk
commenced trading on “BES” on July 8th 2005. The
issued capital of the Company was 125,000,000
shares at a nominal value of IDR 112.25 per share.
2
2006
Penyelesaian tahun pertama Island Villas Bali
berhasil lebih cepat dari yang diperkirakan dan
dengan nama baru Island Villas & Spa sebagai
hasil pengambilalihan kegiatan usaha dan staf dari
“Day Spa Bali” yang telah menutup usahanya
pada tahun ini.
The Island Villas Bali completed its first year ahead
of forecasts and was renamed Island Villas & Spa as
a result of the company incorporating the staff and
business of the “Day Spa Bali”, which closed its
doors during the year.
Saham perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek
dengan simbol “ICON” dengan penutupan harga
Rp. 670 per saham pada tanggal 31 Desember
2006, hal ini menggambarkan suatu peningkatan
harga dari Rp. 557,75 atau berkisar 500%
kenaikan sejak terdaftar pada tanggal 8 Juli
2005.
The Company’s stock traded on the Surabaya Stock
Exchange, symbol “ICON”, to a closure price of IDR
670.00 per share as at December 31st 2006. This
represented in increase of IDR 557.75 or
approximately 500% since listing on July 8th,
2005.
Island Residences Club yang berpusat di
Williamsburg, Virginia, US, tahun ini telah
menunjukkan kepercayaannya kembali di Bali,
Indonesia, dengan mendapatkan 24.250.000 (dua
puluh empat juta dua ratus lima puluh ribu) saham
di dalam Perusahaan yang mewakili 19,4% saham.
Sehubungan dengan investasi yang strategis, Island
Residences Club Inc. telah menyiapkan dana US$
20.000.000,00 (dua puluh juta dollar Amerika
Serikat), kesempatan bagi Perusahaan untuk
pengembangan dan pengelolaan Pemukiman
mewah and Resor untuk keanggotaan Island
Residences Club
During this year Island Residences Club, Inc. based
in Williamsburg, Virginia, USA, demonstrated
renewed confidence in Bali/Indonesia, acquiring
twenty four million two hundred and fifty thousand
(24,250,000) shares in the Company representing
a 19,4% stake. In conjunction with this strategic
investment, Island Residences Club, Inc. also made
available a USD twenty million ($ 20,000,000.00)
facility to the Company for the development and
management of Luxury Residences & Resorts for the
Island Residences Club membership.
2007
Perusahaan mendapatkan tanah di Tabanan
dengan maksud untuk mengembangkan suatu
Destinasi dan Tempat tersembunyi. Pembangunan
akan dimulai pada 2008 dengan sebuah
pembangunan Regency Resort yang memiliki lebih
dari 200 kunci.
Bursa Efek Surabaya dan Jakarta telah bergabung
pada tanggal 30 November 2007. Nilai harga
saham pembuka ICON, yang merupakan simbol
dagang PT Island Concepts Indonesia Tbk adalah
Rp. 870 untuk total pasar modal dari Rp. 108,750
milyar.
The Company acquires land in Tabanan with the
intent of developing a Resort Destination and
Retreat. Construction will commence in 2008 on a
200+ key Regency Resort.
The Surabaya and Jakarta Stock Exchanges merged
on the 30 November 2007. The opening stock value
for ICON, trading symbol for PT Island Concepts
Indonesia Tbk was IDR 870 for a total market
capital of 108.750 billion IDR.
2008
Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui
Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) pada
bulan Mei 2008 dengan rasio perbandingan 1:2
dan mengajukan Anggaran Dasar baru yang
berbadan hukum dengan segala perubahan yang
dibuat sebagai Tindakan Perseroan. Stok Split
The Company received approval from the
Shareholders in May 2008 to split the company’s
stock in a ratio 2:1 and filed new Corporate Articles
incorporating this and including the changes made
to the Corporation Act. The Stock Split was recorded
on the Indonesian Stock Exchange “IDX” on the
3
telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia “BEI” pada
tanggal 3 Desember 2008, yang mencerminkan
suatu peningkatan pada modal yang diterbitkan
dari 125.000.000 saham pada nilai nominal Rp.
112,25 per saham menjadi 250.000.000 saham
pada nilai nominal Rp. 56,125 per saham.
Perseroan meyakini bahwa hal ini dapat membantu
mewujudkan likuiditas yang baik dalam saham
Perseroan.
December 3, 2008, reflecting an increase of the
issued capital from 125,000,000 shares at a
nominal value of IDR 112.25 per share to
250,000,000 shares at a nominal value of IDR
56.125 per share. The Company believes this should
assist in achieving greater liquidity in the Company’s
stock.
Hingga tanggal 31 Desember 2008 saham-saham
Perseroan masih ditangguhkan oleh BEI dengan
nilai perubahan yang telah dikutip pada harga Rp.
870 menjadi Rp 435 per saham setelah Stock Split
yang telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia.
The Company’s shares remain suspended to
December 31, 2008 on the IDX with the quoted
value changing from IDR 870 per share to IDR 435
per share after the Share Split was recorded by the
Indonesia Stock Exchange.
Perseroan merumuskan dan menyetujui suatu
kebijakan “Green” Energy di tahun ini dan telah
mencapai penghematan listrik yang digunakan
selama sebulan sebesar 15%, namun demikian
secara dramatis pula tarif listrik meningkat di tahun
yang sama dan dalam laporan keuangan tidak
tampak secara nyata penghematan yang telah
dihasilkan Perseroan. Perseroan akan melanjutkan
memperluas Kebijakan Green Energy tersebut.
The Company formulated and adopted a “Green”
Energy policy during the year and has already
achieved a monthly saving of electricity usage of
15%, however with a dramatic increase in electricity
prices during the year the financial accounts do not
reflect the true nature of savings made. The
Company will continue to expand its Green Energy
Policy.
Perusahaan
dalam
proses
mereorganisasi
operasionalnya ke dalam dua unit usaha; A) ICON
Hospitality & Leisure dan B) ICON Resource
Services. Hal tersebut dipresentasikan pada saat
penyelenggaraan Public Expose tanggal 23
Desember 2008 Perseroan. Dengan demikian
Perseroan
berada
pada
posisi
dengan
pertumbuhan yang signifikan di tahun 2009.
The company has reorganized its operations into two
business units; A) ICON Hospitality & Leisure and B)
ICON Resource Services. There were presented to
attendee at the Company’s Public Exposure on
December 23rd, 2008. The Company is positioning
itself for significant growth in 2009.
2009
Pada tanggal 2 November 2009, Perseroan
mengadakan diskusi yang menentukan untuk
menggabungkan PT Island Concepts Indonesia Tbk
dengan PT Pulau Mas Utama, yaitu Perusahaan
yang bergerak di bidang Konstruksi Komersial
yang sama-sama didirikan di Bali.
On November 2, 2009, the Company entered into
definitive discussions to merge PT Island Concepts
Indonesia Tbk. with PT Pulau Mas Utama a long
established Bali based Resort and Commercial
Construction company.
2010
Penggabungan
usaha
Perusahaan
dengan
perusahaan afiliasi PT. Pulau Mas Utama Group
yaitu PT. Patra Supplies dan Services telah
diajukan ke BAPEPAM namun tidak menjadi efektif
dengan batas waktu Audit Perusahaan saat ini.
Perusahaan telah memperbarui semua dokumen
yang diperlukan dan telah diajukan kembali dan
berharap penggabungan tersebut akan efektif
pada pertengahan 2011.
The Company merger with PT Pulau Mas Utama
Group affiliate company, PT Patra Supplies and
Services was filed with BAPEPAM but did not
become effective within the time limit of current
Company Audits. The Company has updated all
necessary documentation and has refiled and is
hopeful the merger will become effective midle2011.
4
2011
Pada tanggal 16 Juni 2011 Perseroan mendapat
pernyataan efektif dari BAPEPAM LK atas
penggabungan usaha dengan PT. Gama Wahyu
Abadi dan di sahkan oleh Mentri Hukum dan HAM
RI pada tanggal 19 Juli 2011.
On June 16, the company had an effective
statement from Bapepam LK, merger with PT.
Gama Wahyu Abadi and approved by the
Ministry of Justice and Human Rights on July 19,
2011.
Pada tanggal 9 September 2011 perdagangan
saham perseroan di bursa efek Indonesia
dilepaskan. Dengan demikian Efek PT. Island
Concepts
Indonesia
dapat
kembali
diperdagangkan.
On September 9,2011, stock trading company in
Indonesia stock exchange( IDX ) was release.
Hence stock PT Island Concepts Indonesia Tbk. can
be re-Trade.
5
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlight
6
7
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioner Report
Pemegang Saham yang Terhormat
Dear Shareholders
Fokus kami pada sektor perhotelan dalam negeri,
termasuk jasa akomodasi serta makanan dan
minuman akhirnya terbayar saat kami membukukan
laba perdana kami sebagai Perusahaan Publik,
meskipun hal tersebut masih jauh dari harapan.
Tahun ini menjadi tahun yang berhasil bagi
Perusahaan setelah melakukan merger usaha
dengan PT. Gama Wahyu Abadi di mana
efektivitasnya telah diberikan oleh BAPEPAM pada
tanggal 16 Juni 2010. Persetujuan telah diberikan
oleh pemegang saham pada Rapat Umum
Pemegang
Saham
Luar
Biasa
yang
diselenggarakan pada tanggal 20 Juni 2010 dan
untuk suspensi perdagangan yang dikenakan oleh
Bursa Efek Indonesia pada PT. Island Concepts
Indonesia Tbk. telah dicabut pada tanggal 12
September 2010.
Our focus on the domestic hospitality sector,
including both accommodations and food &
beverage operations has finally paid off as we
posted our maiden profit as a public listed company,
albeit it below expectations. It has been a successful
year for the Company having completed a merger
with PT Gama Wahyu Abadi and effectiveness
granted on June 16, 2010 by BAPEPAM; approval
by our shareholders at an extra ordinary general
Meeting on June 20, 2010 and trade suspension
imposed on PT Island Concepts Indonesia Tbk., by
the Indonesian Stock Exchange being lifted on
September 12, 2010.
Saya sangat berterima kasih kepada para staf
setia kami, para eksekutif dan konsultan di dalam
mewujudkan situasi program pertumbuhan usaha
yang positif bagi Perusahaan.
I would to thank our loyal staff, executive and
consultants in bringing about this positive situation
and creating this platform for growth.
Wisatawan yang datang ke Bali, telah meningkat
16% di tahun 2009, 20% pada tahun 2010 dan
22% pada tahun 2011, angka yang luar biasa
mengingat keadaan ekonomi global dan bencana
alam serta bencana di luar faktor alam yang
terjadi di dalam negeri sejak beberapa tahun
terakhir. Bali telah membentuk dirinya sebagai
Pulau Surga, Pulau Dewata, sehingga dengan
situasi seperti ini, bersama dengan rekan saya di
PT. Island Concepts Indonesia Tbk., kami akan
memanfaatkan
keuntungan
tersebut
untuk
kepentingan semua.
Inbound Tourism to Bali has increased 16% in the
year 2009, 20% in 2010 and 22% in 2011,
remarkable figures given the state of the global
economy and the local natural and un-natural
disasters of the past few years. Bali has as cemented
itself as an Island Paradise, an Island of the Gods
and together with my collegues at PT Island
Concepts Indonesia Tbk., we will capitalize on this to
the benefit of all.
Secara profesional Perseroan telah melakukan
sendiri cara mengurus Perseroan sehingga dapat
memenuhi persyaratan dari Tata
Kelola
Perusahaan sebagaimana Perseroan membangun
dirinya menjadi kekuatan utama di sektor Industri.
The Company has conducted itself in a professional
manner, has meet requirements of Good Corporate
Governance as it builds itself into a major force in
this Industry sector.
Sekali lagi saya berjanji untuk memberikan
dukungan saya kepada Eksekutif, para Pemegang
Saham dan Perusahaan seperti apa yang sedang
kita usahakan saat ini, yaitu untuk memperluas
basis bisnis melalui merger dan akuisisi serta
melanjutan pertumbuhan.
I once again pledge my support to the Executive, the
Stakeholders and the Corporation as we again seek
to expand the business base through merger and
acquisition and continued organic growth.
8
Laporan Dewan Direksi
Board of Director Report
Pemegang Saham yang Terhormat
Dear Shareholders,
Pada tahun 2011 perseroan mencatat telah mencapai
kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan
dengan tahun 2010, ditahun ini perseroan
mendapatkan laba bersih sebesar Rp. 624 Juta,
dibandingkan dengan tahun lalu yang masih rugi
sebesar Rp. 6,3 Milliar.
PT Island Concepts Indonesia Tbk has achieved
brighter financial performance In 2011, compared
with year 2010, this year the company earn net profit
of Rp. 624 million, compared with last year which still
suffered a loss of Rp. 6.3 billion.
Pada tahun 2011, perseroan telah berhasil
meningkatkan pendapatan sebesar Rp. 109, 3 Miliar
dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp. 54,8
Miliar, atau kenaikan sebesar 99,6 %.
In 2011, the company has successfully increased
revenue, amounting to Rp. 109, 3 billion compared
with last year amounted Rp. 54.8 billion, or increase of
99.6%.
Pendapatan terbesar perseroan adalah dari anak
Perusahaan Perseroan yakni PT Patra Supplies and
Services, perusahaan penyedia jasa catering kepada
perusahaan perusahaan minyak, gas dan tambang yg
beroperasi dilepas pantai dan di daerah daerah
terpencil . dengan pendapatan sebesar Rp.104,8
Miliar ditahun 2011 atau sebesar 95,9% dan Rp.
50,9 miliar atau sebesar 92,9% ditahun 2010.
The largest Company revenue is from subsidiary PT
Patra Supplies and Services, provider of catering
services to the oil, gas and mining companies which
operate off coast and remote areas. with an income of
Rp.104, 8 billion in the year 2011 or by 95.9% and
Rp. 50.9 billion or by 92.9% in 2010
Demikian pula dengan aset perseroan yang
mencapai Rp. 91,6 miliar atau sebesar 36,5% ditahun
2011, dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp.
67,1 miliar.
Similarly, the assets of the company reaching Rp. 91.6
billion, or equal to 36.5% in the year 2011,
compared to the year 2010 amounted Rp. 67.1 billion.
Ekuitas perseroan mencapai Rp. 16,6 ditahun 2011,
sedangkan di tahun 2010 sebesar Rp. 16 miliar, atau
meningkat sebesar 3,89 %.
The company's equity achieve Rp. 16.6 in the year
2011, while in the year 2010 amounted Rp. 16 billion,
or an increase of 3.89%.
Total peningkatan performa keuangan di tahun 2011,
adalah dampak positif hasil penggabungan usaha,
yang telah dilakukan oleh perseroan dengan PT.
Gama Wahyu Abadi, pemilih 50% saham PT Patra
Suplies and Services, yang telah perseroan
rencanakan sejak tahun 2010.
The total increase in financial performance in 2011,
was positive impact from the merger, which has been
done by the company with PT Gama Wahyu Abadi,
owner of 50% stake in PT Patra Suplies and Services,
which company has planned since 2010.
Pada tahun mendatang, perseroan berkomitmen untuk
tetap melakukan pertumbuhan usaha baik secara
organic maupun unorganik. Secara organic perseroan
akan melakukan efisiensi dan meningkatkan usaha2
pemasaran, sehingga perseroan dapat meningkatkan
pendapatan dan laba. Sedangkan Secara an-organic
perusahaan akan mengakuisisi beberapa proyek
property yang tengah dibangun dibali, oleh
karenanya perusahaan merencanan melakukan right
issue untuk meningkatkan modal. Kami direksi
perseroan mengharapkan dukungan dari seluruh
stakeholder perseroan, agar rencana expansi
perseroan ditahun tahun mendatang dapat berjalan
dengan baik, sehingga peseroan mencetak
keuntungan dan memberikan deviden kepada
pemegang saham.
In the years ahead, the company is committed to
continue doing business improvement, either organic or
inorganic. In organic, the company will conduct
business efficiency and improve marketing efforts, so
the company can increase revenue and profits.
While as an-organic, the company will acquire some
property projects being built in Bali, therefore the
company plans to do a rights issue to raise capital.
We, the directors of the company expect support from
all
stakeholders
of
the
company,
expansion plans for the company in the next years run
correctly, so the company made a profit and provide
dividends to shareholders.
9
Profil Perusahaan
Nama Perusahaan
PT Island Concepts Indonesia Tbk
Company Profile
Company Name:
PT Island Concepts Indonesia Tbk
1.
Bidang Usaha Perusahaan
Jasa Akomodasi
2.
Pemilik
Island Regency Group Ltd, Hong Kong 7,79%
Island Residences Club Ltd, USA 6,68%
Graham James Bristow 4,40%
Francis Street Pty Ltd 2,27%
Ir. Frans Bambang Siswanto 65,59%
Publik 13,27%
3.
Tanggal Pendirian
11 Juli 2001
4.
Dasar Hukum Pendirian
Akta Notaris No. 3 tanggal 11 Juli 2001 oleh
Notaris Evi Susanti Panjaitan, SH
Legal Foundation
Notary Deed No. 3 dated on July 11th 2001 by
Notary Evi Panjaitan, SH
5.
Modal Dasar
Rp 56.125.000.000,00 (lima puluh enam milyar
seratus dua puluh lima juta rupiah)
Authorized Capital
Rp 56,125,000,000.00 (fifty six billion and one
hundred twenty five million rupiahs)
6.
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
726.500.000 (Tujuh ratus dua puluh enam juta
lima ratus ribu) ditahun 2011 dan 250.000.000
(dua ratus limapuluh juta) saham pada tahun
2010 dengan harga Rp 56,125 atau Rp
40.774.812.500 (empat puluh milyar tujuh ratus
tujuh puluh empat juta delapan ratus dua belas
ribu lima ratus rupiah).
Issued and fully Paid Capital
726.500.000 (Seven hundred twenty six million
five hundred thousand) in 2011 and
250.000.000( two hundred fifty million ) shares
in 2010 at the price Rp 56,125 per share or Rp
40,774,812,500 (Forty billion seven hundred
seventy four million and eight hundred twelve
thousand five hundred rupiahs).
7.
Pencatatan di Bursa
Bursa Efek Surabaya tanggal 8 Juli 2005
Menjadi Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1
Desember 2007 (“BEI”)
Kode Saham di Bursa “ICON”
Official Listing on Stock Exchange
Surabaya Stock Exchange on July, 8th 2005.
Jakarta Stock Exchange (“IDX”) on December 1,
2007.
Transaction Code “ICON”
8.
Kantor Pusat
Jl. Raya Petitenget No. 469
Seminyak, Kuta 80361
Bali, Indonesia
Telepon: 62 361 4736656, 4736657
Faksimili: 62 361 4736658
9.
Website: www.islandconcepts.com
Line of Business
Accommodation Services
Ownership
Island Regency Group Ltd, Hong Kong 7,79%
Island Residences Club Ltd, USA 6,68%
Graham James Bristow 4,40%
Francis Street Pty Ltd 2,27%
Ir. Frans Bambang Siswanto 65,59%
Public 13.27%
Date of Establishment
11 July 2001
Head Office
Jl. Raya Petitenget No. 469
Seminyak, Kuta 80361
Bali, Indonesia
Telephone: 62 361 4736656, 4736657
Facsimile: 62 361 4736658
Website: www.islandconcepts.com
10
Sejarah Singkat Perusahaan
Company History In Brief
Perseroan didirikan dalam rangka penanaman
modal asing berdasarkan persetujuan Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik
Indonesia, sesuai dengan surat keputusan Kepala
BKPM No. 496/1/PMA/2001 tanggal 14 Juni
2001 sebagaimana disempurnakan melalui
keputusan BKPM No. S-506/DU6-BKPM/2001
yaitu tanggal 11 Juli 2001 yang dibuatkan di
depan Notaris Evi Susanti Panjaitan, SH di
Denpasar, Bali.
Company established for foreigns investment by
Foreign Investment Regulation BKPM No.
469/1/PMA/2001 on June 14th 2001 and
modified as stated Government Regulation BKPM
No. S-506/DU6-BKPM/2001 on Julyl 11th 2001
has made in Notary Evi Susanti Panjaitan, SH in
Denpasar, Bali.
PT. Island Concepts Indonesia Tbk., didirikan pada
tanggal 11 Juli 2001 dengan akta notaris No. 3
oleh Evi Susanti Panjaitan, SH., yang merupakan
Notaris Publik di Bali dan telah memulai usaha
sejak tahun 2001 sebagai agen online web
berdasarkan pemesanan dan manajemen untuk
Properti Villa dan Apartemen tertentu di Bali.
Pada tahun 2002 perusahaan meluncurkan website
www.islandconcepts.com.
PT Island Concepts Indonesia Tbk. was established
on the 11th July 2001 by notaries deed No.3, of
Evi Susanti Panjaitan, SH, who is a Notary Public in
Bali and commenced business later in 2001 as an
online web-based reservations and management
agent for certain Villa and Apartment properties in
Bali. In 2002 the company launched its online
operation at www.islandconcepts.com.
Di tahun 2003 perusahaan mengembangkan
usahanya dalam pembangunan Properti, penjualan
properti dan Sewa menyewa. Perusahaan memulai
pembangunan 10 unit villa dari 30 unit Villa Resort
di Seminyak, Bali di atas tanah 160 are dari tanah
sewa, www.islandvillasbali.com.
In 2003 the company expanded its business to
include Property Sales & leasing and Property
Development. The company commenced construction
of its own 10 unit Villa from 30 unit Villa Resort
complex in Seminyak, Bali on 160 Are of leased
land, www.islandvillasbali.com.
Pada tahun 2004 PT. Island Concepts Indonesia
Tbk., telah menyiapkan diri menjadi perusahaan
terbuka pada Bursa Saham Indonesia. Perusahaan
telah terdaftar pada Bursa Efek Surabaya pada 8
Juli 2005.
In 2004 PT Island Concepts Indonesia Tbk. prepared
itself for “Going Public” on the local Indonesian
Stock Exchange. The company listed on the
Surabaya Stock Exchange on July 8th 2005.
Saham perdagangan PT. Island Concepts Indonesia
Tbk., di bawah simbol “ICON” di-suspend sejak
tanggal 1 Desember 2007 sebagai akibat dari
merger Bursa Efek Surabaya & Bursa Efek Jakarta
yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia “BEI”.
PT Island Concepts Indonesia Tbk shares trading
under symbol “ICON” were suspended December 1st,
2007 as result of merger of the Surabaya Stock
Exchange and Jakarta Stock Exchange and resulting
compliance issues with the newly formed Indonesia
Stock Exchange “IDX”.
Dalam tahun 2008, Perseroan telah melaksanakan
Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) yang
semula Rp. 112,25 per saham menjadi Rp. 56,125
per saham sehingga saham yang diterbitkan dari
125.000.000 saham menjadi 250.000.000 saham.
Dan telah mengubah seluruh Anggaran Dasar
Perseroan sesuai dengan Undang-Undang Nomor
40 tahun 2007 yang telah dinyatakan dalam akta
pernyataan Nomor 56 tanggal 13 Juni 2008,
dibuat di hadapan Notari Evi Susanti Panjaitan, SH.
yang berkedudukan di Kabupaten Badung, Kuta
dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum
During the year 2008, Company adopted new
Articles of Incorporation reflecting a share split from
125,000,000 shares on issue at a par value of
112.25 Rp to 250,000,000 shares on issue at a
new par value of 56.125 Rp per share. Company
changed the Company Article according to Statute
Number 40 Year 2007 and had certified on Deed
Number 56 dated on June 13th 2008, made in
Notary Evi Susanti Panjaitan, SH office that domicile
in Badung Regency, Kuta and approved by Minister
of Justice and Human Rights of Republic Indonesia
with Decree AHU.59617.AH.02 Year 2008 dated
11
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan AHU.59617.AH.02 Tahun 2008
pada tanggal 5 September 2008 serta telah
didaftarkan dalam daftar Perusahaan Perseroan
Terbatas Nomor 220815503149 dengan agenda
pendaftaran Nomor 1749/RUB.22-08/XI/2008
tanggal 26 November 2008.
on September 5th 2008 and registered on the
Company Register of Limited Company Number
220815503149 with the register agenda Number
1749/RUB.22-08/XI/2008 dated on November
2008.
Pada tanggal 16 Juni 2011 perseroan
mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam LK
dan pengesahan dari menteri Hukum dan HAM
Republik Indonesia pada tanggal 19 Juli 2011,
untuk penggabungan usaha dengan PT. Gama
Wahyu Abadi.
On June 16, 2011 the company receive an effective
statement from Bapepam-LK, and the approval from
the Minister of Justice and Human Rights Republic of
Indonesia on July 19, 2011, to its merger with PT
Gama Wahyu Abadi.
Suspensi perseroan dilepaskan pada tanggal 19
September 2011, sehingga saham perseroan
dapat diperdagangkan kembali.
Suspension of the company is released on September
19, 2011, the company shares can be traded again.
Sejarah Patra Suplies and Services.
Anak Perusahaan PT. Island Concepts Indonesia
Tbk.
PT. Patra Suplies and Services History in Brief.
A subsidiary of PT Island Concepts Indonesia Tbk.
Pendirian
Establishment
PT. Patra Supplies and Services didirikan
berdasarkan Akta Notaris Nomor 25 tanggal 18
Maret 1976 oleh Notaris Tan Thong Kie, SH., dan
disahkan sebagai perusahaan PMA dalam rangka
UU No. 1 Tahun 1967 diubah dengan UU No. 11
tentang Penanaman Modal Asing berdasarkan
Surat
dari
Presiden
Republik
Indonesia
B-03/Pres/1/1976 dan Surat Keputusan Menteri
Perdagangan 48/Kp/III/76.
PT. Patra Supplies And Service was incorporated
under Notary Deed No. 25 on 18th March 1976 by
Notary Tan Thong Kie, SH., and authorized as a
PMA company in the framework of Law no. 1 of
1967 amended by Law no. 11 regarding Foreign
Investment based on the Letter of the President of
Republic of Indonesia B-03/Pres/1/1976 and
Decision Letter of the Minister of Trade
48/Kp/III/76.
Perusahaan ini didirikan antara 1948 Spinneys
Ltd., yang diwakili oleh Interagencies (HK) Ltd., dan
Pertamina, perusahaan minyak milik negara, untuk
tujuan mendukung Industri Energi Indonesia dengan
layanan Catering, Taman, Layanan Binatu, dan
Manajemen Camp. Spinneys 1948 Ltd., adalah
Perusahaan Industri Catering multinasional asal
Inggris , yang berkelana ke Indonesia untuk
memberikan pelayanan kepada UNOCAL 76 di
Kalimantan Timur pada tahun 1974. Seperti
kebijakan pemerintah pada tahun 1976 diatur
bahwa perusahaan katering asing tidak diizinkan
untuk beroperasi secara independen, Spinneys
1948 Ltd mendirikan PMA, Joint Venture dengan
PERTAMINA.
The company was established between Spinneys
1948 Ltd, represented by Interagencies (HK) Ltd
and PERTAMINA, the state owned oil company, for
the purpose of supporting the Indonesian Energy
Industry with Catering, Housekeeping, Laundry, and
Camp Management. Spinneys 1948 Ltd was a
multinational British Industrial Catering Company
which ventured into Indonesia to perform services
for UNOCAL 76 in East Kalimantan in 1974. As
government policy in 1976 regulated that foreign
catering companies were not permitted to operate
independently, Spinneys 1948 Ltd established a
Foreign Investment Joint Venture with PERTAMINA.
Pada 2010 PT. Patra Supplies and Services
dikonversi dari Venture Penanaman Modal Asing
Bersama untuk perusahaan non-fasilitas Indonesia (
PMDN ), melalui afiliasi dengan Group Pulau Mas
yang memungkinkan Perseroan untuk memasuki
pasar luar dari industri energi
In 2010 PT Patra Supplies And Services converted
from a PMA Joint Venture to an Indonesian nonfacility company through an affiliation with Pulau
Mas Group allowing the Company to enter industrial
markets outside that of the energy industry.
12
Bidang Usaha Perusahaan dan
Keterbukaan Usaha
Line of Business and Business Exposure
Ruang lingkup layanan dan kegiatan perusahaan
yang didefinisikan sebagai layanan akomodasi ini
mencakup berbagai aspek industri perjalanan serta
pengembangan dan manajemen perumahan
masyarakat,
apartemen
dan
kondominium.
Perusahaan telah melakukan penelitian yang luas
dan perjalanan modern saat ini di mana wisatawan
lebih suka tinggal di resor-resor villa pribadi. Di
Bali, usaha ini dipelopori oleh Four Seasons Group
yang memenangkan beberapa kali "Best Resort
Hotel" di dunia dan saat ini telah tertantang oleh
para operator untuk mengambil lebih banyak
keuntungan dari prefensi pergeseran pelanggan.
PT. Island Concepts Indonesia Tbk. memiliki model
bisnis mereka di sektor industri ini.
The scope of services and activities of the company
is defined as accommodation services, this covers
many aspects of the travel industry as well as
residential communities, apartment and condominium
development and management. The Company has
conducted extensive research and the modern
traveler now prefers to stay in private villa resorts.
In Bali this was pioneered by the Four Seasons
Group who have won “Best Resort Hotel” in world
many time and today is has been challenged by
many more operators taking advantage of this shift
in customer preference. PT. Island Concepts
Indonesia Tbk., have modeled their business on this
sector of the industry.
Risiko terbesar atau tantangan yang dihadapi
Perseroan adalah bahwa di Bali Island Villa Resort
tergantung pada pengunjung atau wisatawan yang
datang ke Bali, baik domestik maupun asing;
karena menjaga keselamatan dan keamanan para
pendatang ke Bali sangatlah penting.
The biggest risk or challenge facing the Company is
that its Bali Island Villa Resort depends on visitors or
tourists who come to Bali, both domestic and
foreign; maintaining the safety and security of these
arrivals to Bali is crucial.
Persaingan usaha dapat menyebabkan kegagalan
perusahaan, karena itu mengubah usaha ke
anggota klub tujuan wisata dan strategi
pemasaran yang baik, penyediaan fasilitas kelas
satu, manajemen yang profesional dan layanan
nilai uang akan menentukan keberhasilan usaha
dan tantangan untuk berkompetisi.
Business competition could cause company failure,
the conversion to a destination members club and a
good marketing strategy, the provision of first class
facilities, professional management and value for
money services will determined the success of the
business and should challenge the competition.
Misi Kami
Our Mission
Adalah misi kami untuk menyediakan investasi yang
aman bagi para pemegang saham dengan tetap
menjaga kepekaan terhadap budaya orang lain
dan lingkungan di mana kita beroperasi.
It is our mission to provide a secure investment for
our shareholders whilst maintaining sensitivity to the
culture of others and the environment in which we
operate.
Untuk menciptakan pengalaman yang berharga
dan menguntungkan bagi para tamu kami,
Pemasok, Pemegang Saham dan Staf.
To create a rewarding and profitable experience for
our Guests, Suppliers, Stakeholders and Staff.
Misi anak Perusahaan
Subsidiary Mission
Misi PT. Patra Suplies and Services adalah, agar
diakui sebagai pemimpin dalam bidang Jasa
Catering, untuk pencapaian yang konsisten dari
standar pelayanan, dan dengan resolusi untuk maju
dengan ide-ide dan konsep baru. Patra akan
diakui mampu secara konsisten menyediakan
PT. Patra Supplies And Services mission is, to be
recognized as the leader in our field, for the
consistent achievement of service standards, and
with the resolution to forge ahead with new ideas
and concept. That Patra would be acknowledged as
being able to consistently provide catering and
13
katering dan pelayanan di kamp dengan standar
internasional tertinggi, untuk menjadi pemasok
integral dan jangka panjang untuk mendukung
struktur pelayanan klien dan mitra strategis.
camp service at the highest of international
standard, to become an integral and long term
supplier for clients’ support service structure, and a
strategic partner.
Komitmen kami untuk keselamatan kesehatan dan
lingkungan
sebagaimana
tercantum
dalam
kebijakan Perusahaan kami, tidak memiliki pencela
utama, dan dianggap sebagai faktor integral dari
keberhasilan misi kami.
Our commitment to health safety and the
environment as stated in our Company policy has no
overriding detractor, and is considered as an
integral factor of our mission success.
Struktur Organisasi
Organization Structure
14
Riwayat Hidup Komisaris
Board Of Commissioner Profile
Presiden Komisaris
Marzuki Usman
President Commissioner
Marzuki Usman
Warga negara Indonesia, Marzuki Usman telah
berhasil meraih gelar di bidang ekonomi dari
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun
1969 dan lulus dengan gelar MA (Master of Arts)
di bidang Ekonomi dari Duke University di Durham,
California Utara, Amerika pada tahun 1975.
Indonesian Citizen, Pak Marzuki Usman obtained a
degree in Economics from the University of Gajah
Mada, Yogyakarta in 1969 and graduated Master
Arts in Economics from the Duke University in
Durham, North Carolina, USA in 1975.
Marzuki Usman memiliki asosiasi (perkumpulan)
yang strategis dengan Universitas-Universitas dan
sebagai Dewan Penasehat Internasional pada
Center of Tropical Forest Conversation (Pusat
Perlindungan Hutan Tropis) pada Duke University
dan menjadi dewan penasehat untuk Masters
Program Manajemen di Universitas Gajah Mada.
Even today Marzuki Usman has strong associations
with the Universities and is on the international
advisory board for the Center of Tropical Forest
Conservation at Duke University and a member of
the advisory board for the Masters in Management
program at the University of Gajah Mada.
Marzuki telah menghabiskan bertahun-tahun
mengabdi di bidang pelayanan umum tingkat
tinggi di negaranya. Beliau sempat menjabat Ketua
BAPEPAM, mantan Menteri Pariwisata, Seni dan
Budaya di Pemerintahan Indonesia dan anggota
Perkumpulan Konsul Kemasyarakatan Republik
Indonesia dan Pejabat Partai Kebangkitan Bangsa.
Marzuki has spent many years in public office
serving his country at the highest level. He is the
founding Chairman of the Capital Market
Regulatory body, BAPEPAM; a former Minister of
Tourism, Arts and Culture in the Indonesia
Government and a member of the Peoples
Consultative Assembly of the Republic of Indonesia
and Chairman of the Independent Fraction Group.
Dari tahun 1995 sampai 1996 berturut-turut
Marzuki Usman adalah Anggota Dewan Penasehat
Internasional NASDAQ dan Penasehat Utama Bursa
Efek Jakarta.
From 1995 and 1996 respectively Marzuki Usman
was an International Member of the Advisory Board
for NASDAQ and senior advisor to the Jakarta
Stock Exchange now the Indonesian Stock Exchange
“IDX”.
Marzuki Usman telah diangkat menjadi Dewan
Komisaris PT. Island Concepts Indonesia Tbk. pada
tanggal 28 Juni 2006. Beliau menjabat sebagai
Presiden Komisaris.
Marzuki Usman was appointed to the board of
Commissioners of PT. Island Concepts Indonesia Tbk.
on the 28th June 2006. He has served as the
company’s President Commissioner.
15
Komisaris
A Sulistyawati
Commissioner
A Sulistyawati
Beliau adalah seorang Profesor dibidang Arsitektur
dan Doktor di bidang Philosophi. Prof. A.
Sulistyawati lahir di Denpasar tahun 1946, memulai
karir sebagai asisten teknik fakultas tehnik
Universitas Udayana, Bali dan hingga sekarang
menjadi Dosen pada Universitas Udayana.
Prof. Dr. Ir A. Sulistyawati is a Professor in the field
of Architecture and has attained a Doctor of
Philosophy. Prof. A Sulistyawati was born in
Denpasar in 1946 and started her career as a
technical assistance at the Architecture Faculty of the
Udayana University, Bali and today is a lecturer at
the Udayana University.
Beliau aktif dalam bidang organisasi sejak tahun
1980 menjadi anggota Asosiasi Konsultan
Indonesia, anggota Asosiasi Arsitek Indonesia dan
anggota
Bali
International
Training
and
Development Centre ( BITDEC ).
Prof. Dr. Ir A. Sulistyawati is active in many
organization,s Prof. A. Sulistyawati became a
member of the Indonesian Consultants of Architects
Association, member and the Executive of Bali's
International Training and Development center
(BITDEC).
Adapun penghargaan yang telah beliau raih
adalah ”Satya Lancana Karya Satya dari Presiden
Republik Indonesia di tahun 1999 dan 2005.
Awards achieved by Prof. Sulistyawati include the
“Satya Lancana Karya Satya “decreed by the
President Republic of Indonesia in 1999 and 2005.
Di tahun 2011 beliau diangkat menjad Dewan
Komisaris PT. Island Concepts Indonesia Tbk.
In 2011 Prof.Dr. Ir Sulistyawati was appointed as
Commissioners of PT. Island Concepts Indonesia Tbk.
Komisaris
Graham J. Bristow
Commissioner
Graham J. Bristow
Seorang warga negara Selandia Baru. Graham
lahir pada bulan Juli 1947 di Hastings, New
Zealand. Beliau memulai karir pada tahun 1967
sebagai seorang Akuntan di Unilever NZ Ltd dan
pada tahun berikutnya bergabung dengan
operator transportasi pedesaan R. Sherwood
Limited. Kemudian Sherwood’s menjadi Hawkes Bay
Transport Holdings Ltd. yang bergabung dan
terdaftar sebagai perusahaan terbuka tahun 1971.
Dari tahun 1987 – 1990 Graham adalah Direktur
Pelaksana Vector Corporation Ltd., sebuah
perusahaan bidang teknologi yang ada di
Auckland.
New Zealand Nationality. Graham was born in July,
1947 at Hastings, New Zealand. He started his
career in 1967 in Banking, then Public Accountancy
before joining Unilever NZ Ltd as a Manufacturing
Account. The following year joined rural transport
operator R. Sherwood Limited. Sherwood’s became
Hawkes Bay Transport Holdings Ltd in a merger and
public listing in 1971. From 1987 – 1990 Graham
was Managing Director of Vector Corporation Ltd,
an Auckland based technology company.
Pada akhir tahun 1991, Graham dipindahkan ke
Melbourne, Australia sebagai General Manager
untuk Telephone System Pty Ltd. Graham telah
mendirikan dan menjadi Direktur Pelaksana
LibertyOne Limited tahun 1996 untuk memulai
investasi pada perusahaan terbuka, yang diambil
adalah bidang Internet dan tercatat pada Bursa
Efek Australia, tahun 1998, Graham beserta
perusahaannya pindah ke California memimpin
timnya dengan tujuan mendaftarkan perusahaan
Australia pada NASDAQ.
In late 1991, he relocated to Melbourne, Australia
as General Manager for Telephone System Pty Ltd.
He foundered and became Managing Director of
LibertyOne Limited in 1996 taking the Internet startup investment company public on the Australian
Stock Exchange in 1998 before moving to
California with the company to head up the team to
list the Australian company on the NASDAQ.
16
Graham berhenti dari pekerjaannya di LibertyOne
pada bulan Juli tahun 2000 dan bergabung
dengan Meridian Pacific Investment HK Limited,
sebuah perusahaan investasi modal yang portepel
kerjanya termasuk PT. Indoexchange Tbk., sebuah
perusahaan terbuka Indonesia di mana Graham
Bristow sebagai direktur PT. Indoexchange Tbk.,
tahun 2001 dan 2002, kemudian berhenti dari
jabatannya agar dapat mengawasi kepentingan
PT. Island Concepts Indonesia. Beliau mendirikan
dan menjadi Komisaris PT. Island Concepts
Indonesia tahun 2002.
His employment at LibertyOne ceased in July 2000
and Graham joined Meridian Pacific Investments HK
Limited a venture capital investment company whose
portfolio included PT. Indoexchange Tbk. an
Indonesian public company. Graham Bristow was a
director of Indoexchange in 2001 and 2002, and
then resigned from his position to mentor PT Island
Concepts Indonesia. He founded PT. Island Concepts
Indonesia Tbk. and became a member of the board
of commissioners in 2002.
Komisaris Independen
R. Rivai M Noer
Independent Commissioner
R. Rivai M Noer
Advokat lulusan fakultas hukum Universitas
Indonesia tahun 1989 dan juga memperoleh gelar
Magister Manajemen pada tahun 1998.
Advocate law graduates of University of Indonesia
in 1989 and also holds a Master of Management in
1998.
Beliau pernah bekerja selama 10 tahun (tahun
1990-2000) di PT. Bank Duta Tbk. sebagai
Corporate Lawyer dan beberapa jabatan lainnya
dengan jabatan terakhir sebagai Asistant Vice
President pada Internal Audit Division.
He has worked for 10 years (1990-2000) at PT.
Bank Duta Tbk. as a Corporate Lawyer and several
other positions with his last position as Asistant Vice
President at the Internal Audit Division.
Pada waktu Bank Duta merger dengan Bank
Danamon tahun 2000, beliau mengambil paket
pensiun dini (golden shakehand) dan langsung
mendirikan Kantor Hukum RICH & RISJAD Law Firm,
dan selanjutnya menjadi RIVAI, SUSANTONO &
PARTNERS dan terakhir tahun 2010 berubah
menjadi PRISMA & CO Law Firm seiring dengan
penambahan jumlah Partner.
At the time of the merger with Bank Duta Bank
Danamon in 2000, he took early retirement
package (golden shakehand) and immediately
founded the Law Offices of Rich & Risjad Law Firm,
and subsequently became Rivai, Susantono &
PARTNERS 2010 and last year turned into PRISMA
& CO Law Firm along with the addition of Partner.
Sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang beliau
dipercaya menjadi Anggota Komite Audit pada
PT. Bank Yudha Bhakti dan sejak tahun 2009
menjabat sebagai Direktur PT. Prisma Mentari
Internasional.
Since 2007 until now he is believed to be a Member
of the Audit Committee of PT. Bhakti Yudha Bank
since 2009 and served as Director of PT. Prisma
International Mentari.
Yang bersangkutan mempunyai ijin praktek
sebagai Advokat dan merupakan anggota
Persatuan Advokat Indonesia (PERADI) dan juga
memiliki ijin serta terdaftar sebagai Konsultan
Hukum Pasar Modal (STTD) di BAPEPAM - LK dan
Anggota dari Himpunan Konsultan Hukum Pasar
Modal (HKHPM).
Concerned have a license to practice as an Advocate
and a member of the Association of Indonesian
Advocates (PERADI) and is also approved and
registered as a Capital Market Legal Consultants
(STTD) in BAPEPAM - LK and Member of Capital
Market Legal Consultants Association (HKHPM).
Disamping itu beliau juga seorang Kurator dan
Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum
dan HAM serta anggota dari Asosiasi Kurator dan
Pengurus Indonesia (AKPI).
Besides, he is also a Curator and Administrator are
registered in the Ministry of Justice and Human
Rights Association and a member of the Board of
Curators and Indonesia (AKPI).
17
Riwayat Hidup Direksi
Board Of Director Profile
Presiden Direktur
Dodi Prawira Amtar
President Director
Dodi Prawira Amtar
Dodi Prawira Amtar dilahirkan di Jakarta pada
bulan Desember 1962, dan berdomisili di Bekasi
dan Jakarta Pusat. Di bidang pendidikan beliau
mendapatkan gelar Master Of Science M.Sc pada
tahun 1993 di bidang Finance and Management
dari State University of New York ( SUNY ), Stony
Brook, New York USA, serta gelar Sarjana Tehnik (
Ir. ) Dari Fakultas Tehnik Universitas Indonesia
Jakarta. Pada tahun 1996. Selain itu beliau juga
mengantongi sertifikat Corporate Governance
Executive Program Yale University, Connecticut,
USA, Agustus 2002, Certificate of Securities
Analysis, New York University, New York, USA
(Desember 1994) dan Program Pendidikan Dana
Pensiun, Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia (April – Juni 1994).
Dodi Prawira Amtar was born in December 1962 at
Jakarta, and domiciled in Bekasi and Central
Jakarta. He gained a Master of Science ( M. Sc ) on
1993 in the field of Finance and Management from
the New York State University (SUNY), Stony Brook,
New York, USA, and a Bachelor's of Engineering (
Ir. ) from the Architect faculty of Indonesian
University, Jakarta in 1996. He completed a
Governance Executive Program at Yale University,
Connecticut, USA, in August 2002 and obtained a
Certificate of Securities Analysis, New York
University, New York, USA ( December 1994) and
retirement Fund Education Program, Institute of
Management Faculty of Economics, University of
Indonesia (June 1994).
Saat ini Beliau aktif berorganisasi sebagai ketua
Dewan Pengawas Indonesian Institute for Corporate
Directorship (IICD), Ketua Departemen Etika &
Profesi, Asosiasi Penjamin Emisi Efek Indonesia
(AWPEEI) dan sebagai Ketua Departemen IT &
Permodalan,
Himpunan
Pengusaha
Pribumi
Indonesia (HIPPI) dari tahun 2004–2010.
Currently he is active as Chairman of the Board of
Trustees of the Indonesian Institute for Corporate
Directorship (IICD), Chairman of Ethics and
Professional Department Indonesia Underwriters
Association (AWPEEI) and also as of department of
IT & Capital he was Chairman, Native Indonesian
Entrepreneurs Association, from 2004-2010.
Pada tahun 2010 beliau menjabat Sebagai
direktur utama PT. Patra Suplies and Services dan
Komisaris Utama PT. Pulau Mas Utama, senior
advisor pada PT. Trust Sekuritas, serta menjadi
dosen tetap pada Universitas Sahid, selain itu
beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama
pada PT. Bapindo Bumi Sekuritas.
In 2010, Dodi Prawira Amtar served as director of
PT Patra Suplies and President Commissioner of PT
Pulau Mas Utama; he is also senior advisor to PT.
Trust Securities, and is a lecturer at Sahid University,
Jakarta. He also served as a former President
Director of PT Bapindo Bumi Securities.
Dengan pengalamannya tersebut maka PT. Island
Concepts Indoensia Tbk., mengangkat Beliau
sebagai Presiden Direktur.
With such experience, PT. Island Concepts Indonesia
Tbk appointed Mr. Dodi Prawira Amtar as President
Director.
18
Direktur
Putu Agung Prianta
Directors
Putu Agung Prianta
Putu Agung Prianta lahir pada tahun 1974 di
denpasar, lulusan Master of Arts in International
Finance dari University of North London, (London
Metropolitan) UK, dan Bachelor of Engineering
(Honours) in Civil Engineering dari University
College of London, UK.
Putu Agung Prianta was born on 1974 in Denpasar,
a graduate of Master of Arts in International
Finance from the University of North London,
(London Metropolitan), UK, and Bachelor of
Engineering (Honours) in Civil Engineering from the
University College of London, UK.
Saat ini beliau menjabat sebagai Managing
Director Pulau Mas Group (Holding), membuat dan
mengatur beragam properti dan kelompok usaha
yang ada di Bali.
Currently he serves as Managing Director of the
Pulau Mas Group (Holding) create & set up a
diverse property and business group based in Bali
Bapak Putu Prianta ditunjuk menjadi direktur PT.
Island Concepts Indonesia Tbk., untuk menambah
kekuatan dan pengetahuann bisnis Perseroan.
Mr. Putu Prianta was appointed as director of PT.
Island Concepts Indonesia Tbk to add strength and
local knowledge to the business of the Company.
Direktur
Octavianus Kuntjoro
Director
Octavianus Kuntjoro
Octavianus Kuntjoro adalah lulusan sarjana tehnik
dan computing lulusan Monash Unversity ditahun
1998.
Octavian Kuntjoro is a graduate engineering
degree, and computing at Monash Unversity year
1998.
Dari tahun 1999 - 2006 beliau menjabat sebagai
associate Director divisi Investasi Perbankan pada
PT. Trust Securities Jakarta.
From the year 1999 - 2006 he served as associate
director of Investment Banking division of PT Trust
Securities in Jakarta.
Dan dari tahun 2006 hinga sekarang menjabat
sebagai Direktur yang mengelola Pulau Mas Group
yang terdiri dari 6 perusahaan dengan total asset
sebesar USD 30 Juta.
From 2006 until present serves as the managing
director of Island Mas Group, which consists of six
companies with total assets of USD 30 million.
Riwayat Hidup Sekretaris Perusahaan
Board Of Corporate Secretary Profile
I Putu Widya Laksana Pendit
I Putu Widya laksana Pendit
Memulai karirnya pada Bali Island Villas & SPA,
sebagai Akuntan dan kemudian diangkat sebagai
Kepala Bagian Keuangan Perseroan pada tahun
2010. Pada tahun 2011 perseroan mengangkat
beliau
sebagai
sekertaris
perusahaan
menggantikan Bapak Elmid Hendro yang telah
mengundurkan diri.
Started his career at the Bali Island Villas & SPA as
accountant, and appointed as Chief Financial
Officer of the Company in 2010. In 2011 the
company raised him as a Corporate Secretary to
replace
Elmid
Hendro.
I Putu Widya Laksana Pendit di lahirkan pada
bulan Mei tahun 1982, dan berdomisili di Tabanan,
Bali.
I Putu Widya Pendit was born in May 1982, and
domiciled in Tabanan, Bali.
19
Analisa & Pembahasan Manajemen
Manajemen Anaysis & Discussion
Ikhtisar
Overview
Tujuan utama dari PT. Island Concepts Indonesia
Tbk.,
adalah
untuk
membangun
kesejahteraan pemegang saham melalui merger,
akuisisi, dan pertumbuhan yang mendasar dalam
bidang
usahanya.
Untuk
melanjutkan
pengembangan
dan
operasional
Bali Island Villa Resort & Spa dan Vacation Rental
properti
di
pulau
Bali.
Secara
khusus
pengembangan konsep Island Regency Club yang
akan didasarkan pada jenis perusahaan yang ada
dan memindahkan properti-properti perusahaan
menjadi klub-klub Tujuan Wisata di masa yang
akan datang. Perusahaan terus berusaha untuk
mencapai lingkungan kerja yang positif untuk staf,
menempatkan aset-asetnya ke dalam lokasi wisata
yang telah diterima dan terbukti di Bali dan
menggunakan sebagai praktek usaha yang
terbaik; dengan perhatian khusus pada kepekaan
terhadap budaya dan lingkungan sekitarnya dan
bersama-sama
menerapkan
tata
kelola
perusahaan serta sistem pemeriksaan dan
pengawasan yang dipantau sendiri.
The primary purpose of PT Island Concepts
Indonesia Tbk is to build shareholder wealth through
merger, acquisition, and organic growth within its
business field. To continue the development and
operations of the Bali Island Villa Resort & Spa
and Vacation Rental properties on the Island of Bali.
In particular the development of the Island Regency
Club concept which will be based on the company’s
existing and future properties converting these to
Destination members clubs. The company continues
to achieve a positive working environment for its
staff, positioning its assets within accepted and
proven tourist locations within Bali and using best
business practices; with particular attention to the
sensitivities of the surroundings and culture, together
with implementing good corporate governances and
self and monitored checking systems.
PT. Island Concepts Indonesia Tbk., terus
menerapkan
suatu
peringatan
strategi
pertumbuhan untuk melindungi investasi para
pemegang sahamnya sebagaimana telah diketahui
dunia dilanda krisis utama keuangan dan terlihat
pada sektor global properti yang terpengaruh
lebih buruk lagi. Indonesia, Bali khususnya, agak
terisolasi dari dampak tersebut dengan adanya
pertumbuhan tahunan melebihi dari 10% per tahun
masih tercatat di sektor properti dan menjadikan
kesulitan yang luar biasa untuk memperkirakan
keputusan berinvestasi. Namun aset perusahaan
properti tersebut di daerah pertumbuhan yang
tinggi dan Perusahaan sedang mengkaji
perusahaan Resor saat ini di Seminyak dengan
cara pandang pembangunan kembali untuk
membangun nilai Pemegang Saham dan
mendapatkan ROI terbaik berdasarkan nilai saat
ini.
PT. Island Concepts Indonesia Tbk., continues to
adopt a cautionary growth strategy to protect the
investment of its stockholders as the world exists a
major financial meltdown which saw the global
property sector worse affected. Indonesia, Bali in
particular, was somewhat insulated from this with
annual growth exceeding 10% per annum still be
recorded in the property sector making investment
decisions extremely difficult to forecast. However the
company property assets are in high growth areas
and the Company is reviewing its current Resort in
Seminyak with a view of redeveloping the sight to
build Shareholder value and obtain the best ROI
based on current values.
Perusahaan telah memperkenalkan Tanggung
Jawab Perusahaan dan Kebijakan Keberlanjutan
sejalan dengan Tata Kelola Perusahaan yang baik
pada kerangka kerja yang tercantum di bawah.
The Company has introduced a Corporate
Responsibility and Sustainability policy in line with
good corporate governances the frame work of
which is stated below.
A. Resor Island Villa dan Kontrak Jasa Catering
A. Island Villa Resort
Perusahaan melanjutkan untuk mengoperasikan
The Company continues to operate 10 x One
20
10 x One Bedroom Villas sebagai Island Bali
Resort & Spa di Petitenget, Bali, yang menjadi
bagian dari suatu pembangunan 30 unit Resor
yang direncanakan dan mencari properti-properti
lain di Bali. Kegiatan usaha untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2011 menunjukkan
peningkatan sekitar 15% pendapatan dan
terdapat keuntungan di tahun 2011. Sedangkan
pada anak perusahaan terdapat peningkatan
pendapatan hingga lebih dari 100 %, dan bisnis
terus beroperasi dengan arus kas positif.
Bedroom Villas for Bali Island Resort & Spa at
Petitenget, Bali, which became part of a 30 unit
resort development planned, and look for other
properties in Bali. Business activities for the year
ended December 31, 2011 showed an increase of
about 15% of revenue and profit in year 2011.
While there is an increase in income of subsidiaries
up to more than 100%, and the business continues
to operate with positive cash flow.
B. Penjualan & Pemasaran
B. Sales & Marketing
Demikian dengan halnya ditahun 2010, ditahun
2011 Pasar Australia kini dimantapkan sebagai
sektor pasar terbesar untuk Bali Island Villas diikuti
oleh Singapura, eropa dan Taiwan. pada kegiatan
anak perusahaan terdapat kontrak kontrak jangka
panjang dengan beberapa perusahaan seperti
leighton Construction Indonesia, Petrochine Bermuda
Sorong, dan lain lainnya untuk menyediakan
layanan
catering,
akomodasi,
laundry,
management camp dan pemeliharan fasilitas
managemen.
Similarly with year 2010, in the year 2011,
Australia market is the largest market sector for
the Bali Island Villas, followed by Singapore,
Europe, and Taiwan. the activities of the subsidiary
contracts are long-term contracts with several
companies such as Leighton Construction Indonesia,
Sorong Petrochine Bermuda, and other, to
provide catering services, accommodation,
laundry, camp management and maintenance of
management facilities.
C. Karyawan
C. Staff
Perusahaan memenuhi dan menyesuaikan terhadap
peraturan pemerintah tentang kesejahteraan dan
remunerasi.
Perusahaan
tetap
membayar
peningakatan remunerasi yang melebihi standar
upah minimum sebagaimana dengan peraturan
yang berlaku di Kabupaten Badung untuk industri
perhotelan.
The Company complies and conforms to government
regulation concerning welfare and remuneration. The
company continues to pay increased remuneration
and over standard minimum wages according to
regulation that prevail in the Badung Regency for
the hospitality industry.
Pelatihan Staf dilanjutkan secara terus menerus
untuk implementasi bisnis operasional, membangun
tim, pelatihan ketrampilan dan peningkatan
pelayanan.
Staff training continues on a frequent basis for
operational business implementation, team building,
skill training and service improvement. Other
training programs including Cookery, English and
Japanese language classes are sponsored by the
Company for staff.
21
D. Para Pemegang Saham
D. Shareholders
Pemegang saham utama adalah sebagai berikut:
The major shareholders are as follows:
E. Prospek Usaha
E. Business Prospect
Perusahaan optimis terhadap keuangan manajemen
di
tahun
2012
dan
akan tumbuh sejalan dengan peluang bisnis yang
maksimal bagi perusahaan.
The Company optimist with the financial
management
for
the
year
2011
and
will grow with maximum business opportunities for
the company.
Pendapatan yang ada dan yang telah ditargetkan
dalam kaitannya dengan
kebijaksanaan
manajemen dan pengendalian dan pengendalian
biaya, Perusahaan percaya bahwa hal tersebut
dapat terus beroperasi dan memenuhi komitmen
serta kewajiban-kewajibannya. Selama tahun yang
berakhir 31 Desember 2012 perusahaan mampu
mengatasi arus kas operasi tanpa perlu pinjaman
luar atau tambahan modal selain dari pinjaman
uang tunai tambahan dari pemegang saham utama
untuk menutupi biaya penggabungan luar biasa.
The existing and targeted revenues in conjunction
with
prudent
management
and control of costs the company believes it can
continue
to
operate
and
meet its commitments and obligations. During the
year ended December 31, 2010 the company was
able to cash flow its operations without the need of
outside loans or capital injection, apart from
additional cash loans from the major shareholder to
cover extra-ordinary merger costs.
22
F. Media Penyebaran Informasi
F. Information Distribution Media
Perusahaan menyajikan sebuah situs terbaru dari
www.islandconcepts.com dengan semua peristiwa
yang mempengaruhi para pemegang saham dan
klien Perusahaan. Situs www.islandvillasbali.com
tersimpan saat ini dari semua hal menyangkut
produk perusahaan. Kami terus memasarkan dan
mempromosikan bisnis perusahaan dalam majalah
lokal dan berpartisipasi dalam promosi perjalanan
dan wisata lokal dan luar negeri. Situs terbaru
untuk mengantisipasi peluncuran Island Regency
Club di tahun ini adalah: www.regencyclub.com.
www.islandregency.com. www.islandregencyclub.jp,
dan www.islandregencyclub.com.
The Company continually presents an updated
website www.islandconcepts.com with all events that
affect the stakeholders and customers. Website
www.islandvillasbali.com is kept current of all
matters concerning the company's products. We
continually market and promote the business of the
company in local magazines and participation in
local and overseas travel and promotional tours.
New websites launched in anticipation of launching
the Island Regency Club during the new year are:
www.regencyclub.com;
www.islandregency.com;
www.islandregencyclub.jp
and
www.islandregencyclub.com.
Keterbukaan Perusahaan dengan transparansi
yang diiklankan baik dengan harian lokal maupun
harian nasional sesuai dengan peraturan BAPEPAM
dan BEI. Pengungkapan tersebut ditujukan
sepenuhnya kepada para pemegang saham telah
diselenggarakan dalam tahun yang telah ditinjau.
Company disclosures are transparent and are
advertised as required in local and national
newspapers in accordance to the rules of BAPEPAM
and the IDX. Full disclosure to shareholders has been
properly maintained in the year reviewed.
Penyajian Laporan Tahunan Perusahaan dalam
format buku dengan sepenuhnya menggunakan
profil perusahaan, peristiwa-peristiwa menarik
yang didesain untuk memberikan informasi yang
lebih banyak kepada para pemegang saham
perusahaan dan menghasilakan segala hal yang
diperlukan.
The presentation of the Company Annual Report in
glossy book format with full company profile,
milestones is designed to inform the company's
shareholders and stakeholders and is produced and
available on request to all enquiries.
G. Etika Perusahaan
G. Corporate Ethics
Bisnis PT. Island Concepts Indonesia Tbk.,
didasarkan pada promosi tindakan dan etika yang
baik dari eksekutif dan staf. Kode Etik Perusahaan
telah diadopsi sejak pendirian perusahaan dan
didasarkan pada prinsip-prinsip yang luas dari
integritas dan keadilan dan berfokus pada isu-isu
internal seperti kualitas produk, kepuasan
pelanggan, upah karyawan dan tunjangan, serta
tanggung jawab terhadap masyarakat lokal dan
lingkungan.
PT. Island Concepts Indonesia Tbk., business is based
on the promotion of good behaviour and ethics of
its executive and staff. A Corporate Code of
Conduct has been adopted since its incorporation
and is based on broad principles of integrity and
fairness and focuses on internal issues such as
product quality, customer satisfaction, employee
wages and benefits, and local community and
environmental responsibilities.
Dalam hal ini, tidak ada yang dapat dilaporkan
pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011
yang tidak
wajar.
Berdasarkan
catatan
Perusahaan
terdapat
tingginya
tingkat
profesionalisme dan komitmen untuk pelayanan
terhadap
pelanggan
yang
baik,
yang
dikembangkan dan dikelola oleh para eksekutif
dan staf perusahaan dan memungkinkan untuk terus
mempertahankan standar etika bisnis yang tinggi.
There was nothing to report in the year ended
December 31, 2011 that was not in line with these.
The company’s good record is due to the high
degree of professionalism and commitment to good
customer service developed and maintained by
company executives and staff continues to maintain
the standard of the highest business ethics possible.
23
Sebuah kebijakan Tanggung Jawab dan
Keberlanjutan telah dikembangkan, artinya
PT. Island Concepts Indonesia Tbk., akan
bergabung
dengan
banyak
perusahaan
internasional lainnya yang bertanggung jawab
dalam pengelolaan resiko-resiko terhadap
lingkungan, sosial dan ekonomi serta tanggung
jawab dalam memanfaatkan peluang untuk
memberikan kelanjutan pembangunan dan hasil
investasi yang ditujukan untuk kepentingan para
pemegang saham perusahaan dan masyarakat
Indonesia yang lebih luas
A policy of Corporate Responsibility and
Sustainability has been developed which means
PT. Island Concepts Indonesia Tbk., will join many
other responsible international
corporations in
managing environmental, social and economic risks
and responsibilities and capitalising on opportunities
to deliver sustainable development and investment
outcomes for the benefit of the Company’s
stakeholders and the broader Indonesian community
24
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan adalah serangkaian
proses dan kebijakan yang mengatur cara
korporasi yang diarahkan dan dikelola. Hal ini
menetapkan hubungan antara para pemangku
kepentingan, seperti komisaris, direksi, karyawan,
mitra bisnis, dan klien serta hal yang berkaitan
dengan akuntabilitas dan tugas fidusia. PT. Island
Concepts Indonesia Tbk., memiliki struktur tata
kelola perusahaan yang menentukan aturan dan
prosedur untuk membuat keputusan tentang urusan
perusahaan serta memberikan struktur tujuan
perusahaan ditetapkan, dan sarana untuk
mencapai dan memantau kinerja tujuan tersebut.
Corporate Governance is a set of processes and
policies which govern the way the corporation is
directed and administered. These establish the
relationship
amongst
the
stakeholders,
commissioners, directors, employees, business
partners and clients as well as dealing with issues of
accountability and fiduciary duties. PT. Island
Concepts Indonesia Tbk., has a corporate
governance structure that specifies the rules and
procedures for making decisions on corporate
affairs as well as providing the structure through
which the corporate objectives are set, and the
means of attaining and monitoring the performance
of those objectives.
Selama tahun peninjauan dari January sampai
Desember 2011 Good Corporate Governance
tercermin dalam Rapat Umum Luar Biasa dan
Rapat Pemegang Saham dan berbagai Komite
Rapat dijadualkan sepanjang tahun yang dihadiri
oleh eksekutif perusahaan, konsultan luar, anggota
Dewan Komisaris dan Direksi.
During the review year January to December 2011
Good Corporate Governance was reflected in the
General Meeting and Extraordinary Meeting of
Shareholders held and the various Committee
Meetings scheduled throughout the year attended by
company executive, outside consultants, members of
the Board of Commissioners and Board of Directors.
Kelanjutan Tanggung Jawab dan Kebijakan
Corporate Responsibility and Sustainability Policy
PT. Island Concepts Indonesia Tbk., beroperasi di
Industri Jasa Akomodasi dan merupakan properti
terintegrasi dan kelompok real estate dengan
kegiatan dari pengembangan properti, manajemen
dan penjualan hotel/resort, komunitas perumahan
dan operasional komunitas komersial.
PT. Island Concepts Indonesia Tbk., operates in the
Accommodation Services Industry and is an
integrated property and real estate group with
activities from property development, management
and sales to hotel/resort, residential and commercial
community operations.
Perusahaan mengakui bahwa bertindak secara
bertanggung jawab dan berkesinambungan
menciptakan peluang baru, meningkatkan nilai
investor, dan meningkatkan kembali sosial dan
lingkungan.
PT. Island Concepts Indonesia Tbk., berkomitmen
untuk:
a. Mempertahankan standar kejujuran yang
tinggi, berperilaku bisnis yang etis secara
budaya dan hukum di setiap saat.
The company recognizes that acting in a responsible
and sustainable manner creates new opportunities,
enhances investor value, and improves social and
environmental returns.
a.
Maintaining high standards of honest, ethical,
cultural and legal business behaviour at all
times.
b. Menetapkan target kinerja untuk Bisnis &
Perilaku Staf, Dampak Lingkungan, Perubahan
Iklim, Agama dan isu-isu Budaya.
b.
Establishing performance targets for Business
& Staff Conduct, Environmental Impact,
Climate Change, Religious and Cultural issues.
c.
Providing our guests, investors, suppliers and
business partners with experience that delivers
excellence, meets or exceeds expectations of
sustainable performance.
c.
Menyiapkan para tamu, investor, pemasok
dan mitra bisnis kami dengan pengalaman
yang
dapat
memberikan
keunggulan,
memenuhi bahkan melebihi harapan kinerja
PT. Island Concepts Indonesia Tbk., is committed to:
25
secara berkelanjutan.
d. Melibatkan dengan para tamu, pemasok,
asosiasi
dan
kontraktor
kami
untuk
meningkatkan kinerja secara keberlanjutan di
area kami beroperasi.
d.
Engaging with our guests, suppliers, associates
and contractors to improve the sustainability
performance in the area that we operate.
e. Meningkatkan masyarakat (“banjar-banjar”) di
mana kita beroperasi melalui tindakan
termasuk keterlibatan secara aktif dan
berpartisipasi dalam melestarikan warisan dan
budaya.
e.
Enhancing the communities (banjars) in which
we operate through actions including active
engagement and participation; preserving
heritage and culture.
f.
Mengembangkan,
mengenalkan
dan
memberikan penghargaan untuk memfasilitasi
staf kami dapat bekerja.
f.
Developing, recognizing and rewarding our
staff to facilitate optimal performance, achieve
career objective.
g. Secara optimal dan mencapai tujuan karir
mereka serta mengembangkan tata cara
kinerja yang tinggi dengan berkomitmen untuk
kelanjutan dari tujuan tersebut.
g.
Optimally and achieve their career goals and
to develop procedures for high performance
with a commitment to the continuation of these
goals.
h. Meningkatkan efisiensi sumber daya dan
meminimalkan dampak – dampak lingkungan
dari kegiatan tersebut.
h.
Improving resource efficiency and minimizing
the environmental impacts of activities.
i.
Memposisikan Perusahaan untuk beroperasi
dalam iklim yang berubah-ubah dan
lingkungan yang berpolusi.
i.
Positioning the Company to operate in a
changing climate and carbon-constrained
economy.
j.
Melanjutkan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan secara bertanggungjawab dan
berkesinambungan.
j.
Pursuing continual improvement in corporate
responsibility and sustainability management
and performance.
1. Rapat Umum Pemegang Saham
1.
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham mengatur dan
memberikan kewenangan kepada perusahaan
untuk beroperasi. Pada Rapat Umum Pemegang
Saham, para Pemegang Saham berhak untuk
mendapatkan semua informasi yang relevan dari
Perusahaan dan diperlukan tanggung jawab
Komisaris dan Direksi untuk pengelolaan Korporasi
dan tindakan-tindakannya. Rapat Umum Pemegang
Saham untuk laporan buku pada periode 1 Januari
2010 sampai dengan 31 Desember 2010, antara
lain Rapat Umum Tahunan dan Rapat Pemegang
Saham Luar biasa.
The General Meeting of Shareholders governs and
provides the authority to the company to operate. At
the General Meeting of Shareholders the
Shareholders have the right to obtain all information
relevant to the Company and require the
Commissioners and Directors’ be accountable for the
Corporations management and actions. The General
Meeting of Shareholders in the period January 1,
2009 to December 31, 2009 included the Annual
General Meeting and the Extraordinary Meeting of
Shareholders.
1.1 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
1.1 Annual General Meeting of Shareholders
Diadakan di kantor perusahaan di Jalan Raya
Petitenget, No 469 Seminyak, Bali pada tanggal
28 Juni 2011. Pemegang Saham memberikan
Held at the corporate office in Jalan Raya
Petitenget, No. 469 Seminyak, Bali on June 28,
2011. Shareholders approve and accept the Annual
26
persetujuan dan menerima Laporan Tahunan untuk
tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010.
Telah dicatat bahwa PT. Island Concepts Indonesia
Tbk., merugi dalam perdagangan untuk periode
tersebut serta tidak ada deviden untuk para
pemegang saham dan ini sesuai dengan perkiraan
keuangan.
Catatan-catatan
kerugian
dan
penjelasan termasuk Laporan Tahunan yang telah
diterima oleh Rapat.
Report for the year ended December 31, 2010. It
was noted PT Island Concepts Indonesia Tbk.
Operation was loss, and no dividends to the
shareholders, and consistent with the financial
estimates. Loss records and explanations including
the Annual Report which has been accepted by the
Meeting.
Lebih lanjut disetujui, dan disahkan bahwa
penunjukan Akuntan dan Auditor independen untuk
tahun buku 2011 diserahkan sepenuhnya kepada
Dewan Direksi. Para pihak termasuk Direksi dan
Komisaris dibebaskan dari tanggung jawab dan
kewajiban untuk periode periode Keuangan 1
Januari 2010 sampai 31 Desember 2010.
Subsequently approved, and
ratified the
appointment of an accountant and auditor
independent for year 2011 hand over entirely to the
Board of Directors. The parties include the Board of
Directors and Commissioners exempted from
responsibility and liability for the financial period
January 1, 2010 through December 31, 2010.
1.2 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
1.2
Diadakan pada tanggal 20 Juni 2011 di Jakarta,
ruang rapat utama PT. Trust Securitas, yang
mengagendakan menyetujui penggabungan usaha
perseroan dengan PT. Gama Wahyu Abadi, dan
menyetujui
rancangan
penggabungan
dan
tambahan informasi yang ringkasannya telah
diumumkan lewat media surat kabar, serta
menyetujui konsep dari akta penggabungan.
Was held on June 20, 2011 in Jakarta, at meeting
room PT trust Securitas, the agenda is to approved
the Company merger with PT Gama Wahyu Abadi,
and approve the merger plan, and additional
information, a summary was announced through the
media of newspapers, and approving the concept of
the deed of the merger.
Lebih lanjut rapat memberikan wewenang dan
kuasa kepada direksi dengan hak subsitusi untuk
melakukan semua tindakan yang disyaratkan dan
dianggap perlu untuk melakukan penggabungan.
Meeting gives power of authority to the board of
directors with the right of substitution, to perform all
actions necessary required and deemed to merged.
Serta mengajukan permohonan ke badan
koordinasi penanaman modal sehubungan dengan
penggabungan untuk merubah status perusahaan
penggabungan menjadi perusahaan penanaman
modal dalam negeri, serta menyetujui perubahan
anggaran dasar perseroan sehubungan dengan
penggabungan.
And applying to the BKPM, in connection with the
merger to change the status of the new company
into domestic investment companies, and approving
amendments to the Company in connection with the
merger.
2. Dewan Komisaris
2. Board of Commissioners
Fungsi Dewan Komisaris:
The Function of the Board of Commissioners:
Komisaris mewakili kepentingan Pemegang Saham
dan akuntabilitas pada Rapat Pemegang Saham
dan fungsi lain dari Tata Kelola Perusahaan.
The Commissioners represent the Shareholders
interest and accountability at Meetings of the
Shareholders and other functions of Good
Corporate Governance.
Berikut adalah komposisi Dewan Komisaris untuk
tahun 2011.
The Composition of the Board of Commissioners for
the year of 2011.
Extraordinary
Shareholder.
General
Meeting
27
of
Presiden Komisaris
Marzuki Usman
President Commisioner
Komisaris Independen
R. Rivai M Noer
Independent Commissioner
Komisaris
Graham James Bristow
A. Sulistyawati
Commissioner
Tugas Dewan Komisaris pada tahun 2011 termasuk
menyetujui anggaran Perusahaan dan prakiraan
untuk tahun 2012 dan seterusnya termasuk
pengaturan agenda bisnis baru yang diperluas
untuk Perusahaan di luar fokus saat ini pada
Pariwisata dan pemantauan untuk kepentingan
para Pemegang Saham atas kinerja Direksi
Perusahaan dengan peran mereka untuk
mengawasi.
Task of the Board of Commissioners in 2011
included approving the Company’s budgets and
forecasts for 2012 and beyond including setting a
new expanded business agenda for the Company
beyond its current focus on Tourism and monitoring
on behalf of the Shareholders the performance of
the Company Directors in their oversight role.
3. Dewan Direksi
3. Board of Directors
Fungsi Dewan Direksi
The Function of the Board of Directors:
Dewan Direksi memiliki seperangkat aturan dan
prosedur, Peraturan Prosedur, yang diperbaharui
secara berkala untuk memperhitungkan perubahan
dalam peraturan serta struktur dan orientasi bisnis
Perseroan.
The Board of Directors adheres to a set of rules and
procedures, the Rules of Procedure, which are
updated on a regular basis to take into account
changes in regulations as well as the structure and
business orientation of the Company.
There are currently three directors elected at an
Annual General Meeting of Shareholders. The
President Director, Mr. Dodi Prawira Amtar and Mr.
Putu Agung Prianta and Mr. Octavianus Kuntjoro as
director of PT. Island Concepts Indonesia.
Saat ini ada tiga direktur yang diangkat pada
Rapat umum pemegang saham tahunan. Presiden
Direktur Bapak Dodi Prawira Amtar, dan Bapak
Putu Agung Prianta serta Bapak Octavianus
Kuntjoro sebagai Direktur Perseroan.
Susunan Dewan Direksi adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Directors is as
follows:
Presiden Direktur
Dodi Prawira Amtar
President Director
Direktur
Putu Agung Prianta
Octavianus Kuntjoro
Director
Dewan Direksi biasanya memiliki setidaknya empat
pertemuan rutin per tahun. Selama tahun yang
dilaporkan ada empat kali rapat Direksi dan
Eksekutif Perusahaan yang telah diselenggarakan.
Pada setiap pertemuan tersebut, hal-hal yang
dibahas adalah sebagai berikut:
The Board of Directors normally holds at least four
ordinary meetings per year. During the year under
review there were the four meetings of Directors and
Company Executive held. At each of these meetings,
the following matters are addressed:
1. Review dan persetujuan rapat dari pertemuan
sebelumnya.
1.
Review and approval of the minutes from the
preceding meeting.
28
2. Report of the President Director regarding:
2. Laporan Direktur Utama tentang:
a. Status usaha Perseroan.
a. Status of the business of the Company
b. Prospek termasuk merger dan peluang
akuisisi
b.
Prospects including merger and acquisition
opportunities
c.
Economic outlook and impact on Company
d. Laporan Keuangan terakhir
d.
Latest Financial Accounts
e. Arus Kas dan Pengeluaran Modal.
e.
Cash Flow and Capital Expenditure
c.
Prospek ekonomi dan dampak terhadap
Perusahaan
3. Melaporkan setiap peraturan, kepatuhan
terhadap hal-hal lain yang diajukan oleh
Sekretaris Perusahaan, Presiden Komisaris atau
perusahaan konsultan yang berhubungan
dengan Perusahaan.
4. Laporan tentang hal-hal lain yang berdampak
pada operasional sehari-hari dari usaha
Perseroan.
3. Report on any regulatory, compliance or other
matters raised by the Corporate Secretary,
President Commissioner or any corporate
consultant engaged by the Company.
4. Komite Audit
4. Audit Committee
Komite Audit dalam tugas mereka untuk
memberikan nasehat kepada komisaris terhadap
laporan perusahaan atau poin-poin yang
disampaikan oleh Direktur kepada Komisaris dan
menetapkan tanggung jawab lain
yang
berhubungan dengan tugas komisaris seperti:
1. untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan
2. untuk memeriksa tindakan perusahaan terhadap
aturan dan peraturan pasar modal dan regulasi
yang berhubungan dengan aktivitas di
perusahaan.
Committee Audit in their duty to give advice to the
commissioner of company report or the points that
submitted from Director to commissioner and
enforce other responsibilities relate to commissioner
task such as:
Susunan Komite Audit perusahaan di tahun 2011 :
The composition of company Audit Committee in the
year 2011
Ketua
Anggota
4. Report on other matters that impact on the day
to day operations of the business of the
Company.
1. To examine company financial report
2. to examine company action toward rule and
regulation of capital market and regulation that
relate to any activity in the company
R Rivai M Noer
Maxxwel Morris Hunt
Walter R. Kaminski
Tony Silitonga
Chairman
Members
5. Sekretaris Perusahaan
5. Corporate Secretary
Berdasarka peraturan dari bapepam-LK. Tugas
seorang sekretaris perusahaan adalah memastikan
ketersediaan informasi mengenai kinerja perseroan
serta bertanggung jawab untuk memastikan setiap
kegiatan perseroan telah memenuhi peraturan dan
ketentuan yang
berlaku sekaligus memantau
pelaksanaan sistem Managemen.
Based on regulation from BAPEPAM-LK the task of
corporate secretary is ensure the availability of
information on the performance of the company and
responsible for ensuring any companies events has
fulfilled valid rules and regulations while monitoring
the implementation of system management.
29
Pada tahun 2011 mengangkat I Putu Widya
Laksana Pendit mengantikan Elmid Hendro sebagai
Sekretaris Perusahaan untuk membantu direksi
didalam hal membina komunikasi efektif antara
perseroan dan pihak yang berkepentingan.
I Putu Widya Laksana Pendit replace Elmid Hendro
as corporate Secretary in year 2011, to assist the
director in terms of build effective communication
between the company and stakeholder.
30
Pengelola Resiko Perusahaan
Corporate Businese Risk Management
Managemen
Management
Direktur Utama bertanggung jawab untuk
mengelola risiko bisnis. Dia bekerja sebagai
anggota tim dengan berbagai macam unit usaha
dan konsultan eksternal. Berikut ini adalah resikoresiko bisnis yang berdampak terhadap
Perusahaan selama tahun yang dilaporkan sampai
akhir tanggal 31 Desember 2011.
The President Director is responsible for the
managing the risks of the business. He works as a
team member with the various business unit manager
and external consultants. The following are business
risks affected Company during the year under
review until the end of December 31, 2011.
A. Resiko Pendapatan dalam Sektor Pariwisata
A. Revenue Risk in Tourism Sector
Terdapat ancaman bagi rencana bisnis kami yang
datangnya dari bencana alam atau faktor-faktor
sosial atau lebih tepatnya ancaman di luar kendali
perusahaan. Wisata ke Bali semakin meningkat
baik dari perjalanan eksternal maupun internal.
Namun, jika kami tidak dapat menemukan
wisatawan untuk vila resor kami atau menjual
keanggotaan Island Regency Club, rencana bisnis
dan kemampuan kami untuk menghasilkan
pendapatan mungkin menurun.
There is a threat to our business plan from mother
nature or societal factors or more accurately the
threat is outside the control of the company. Tourism
to Bali is steadily increasing from both external and
internal travel. However, if we are unable to find
tourists for our resort villas or sell Island Regency
Club memberships, our business plan and our ability
to generate revenue may decrease.
B. Pengaruh Mata Uang Asing yang tidak Stabil
B. Impact of Unstable Foreign Currency
Perusahaan dan anak perusahaan dihadapkan
pada mata uang asing karena usaha pariwisata
dan jasa catering banyak yang berdasarkan mata
uang asing dan pada tahun peninjauan, rupiah
sempat melemah terhadap dua mayoritas mata
uang asing yaitu dollar Amerika Serikat dan dollar
Australia yang semakin menguat. Sehingga
berdampak pada tingginya kerugian atas
perbedaan kurs.
The Company and subsidiary, faced with foreign
currency, because the business of tourism and
catering services are based on many foreign
currencies, and in the review, the rupiah was down
against the two foreign currenciesis the U.S. dollar
and Australian dollar. So the impact on the high
losses from exchange rate differences.
C. Pentingnya Informasi Teknologi
C. The Existence of Information Technology
Bisnis kami bergantung pada teknologi informasi,
pengembangan sistem IT berlanjut dalam
penyediaan layanan internet dengan kecepatan
tinggi. Terjadi peningkatan jumlah kegiatan untuk
akomodasi, penjualan properti dan sewa-menyewa
yang dihasilkan dari website kami.
Our business is dependent on information
technology, the continued development of IT systems
and the continued availability of high speed
uninterrupted Internet services. An increasing volume
of activity for accommodation, property sales and
rental leads is generated from our website.
31
PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan Entitas Anak
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
Beserta
Laporan Auditor Independen
lshnd.lfg"*.f,^"pt'
DIREKSI
SURATPERNYATMN
LqPOMNKEUANGAN
TANC€UNG
TENTANG
JAWABATAS
2011 DAN201O
31DESEMBER
UNruKTAHUNYANGBEMKHIRTANGGAL
lbk DANEMITASAMK
INDONESIA
PTEIAND CONCEPTS
GunamemenuhiketentuanBapepamyangdiaturdalamLampiranKeputusanKetuaBapepamNomor:
Kep-40/PM/2003
tanggal22 Desember2003 tentangPeraturanNomorVlll.G.11:TanggungJawab
DireksiAtasLaporanKeuangan,makakamiyangbertandatangandibawahini :
i.
: DodiPrawiraAmtar
No.469,Kerobokan,
Kuta,Badung,
: Jl. RayaPetitenget
Bali80361.
(SesuaiKTP) : JatiBeningEstateGONo.11-12RT014/RW013
AlamatDomisili
PondokGede,Bekasi
Kelurahan
JatiBening,Kecamatan
: 03614736656
No.Telephone
: PresrdenDirektur
Jabatan
Nane
AanEtl€'tor
Aland l(antq
: OctavianusKuntjoro
. Jl. RayaPetitenget
No.469,Kerobokan,
Kuta,Badung,Bali
AlamatDomisili(SesuaiKTP)
80361
: Jl. HayamWuruk 155,TanjungBungkakKaja,Sumerta
No. Telephone
Jabatan
Timur,Bali
KelodDenpasar
: 03614736656
: Direktur
2. t{arre
menyatakanbahwa :
jawabataspenyusunan
dan penyajianlaporankeuanganPerusahaan.
1. Bertanggung
2. Laporan keuangan Perusahaantelah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip
yangberlakuumumdi Indonesia.
akuntansi
dalamlaporankeuangan
Perusahaan
telahdimuatsecaralengkapdan
3. a. Semuainformasi
benar.
b. LaporankeuanganPerusahaantidak mengandunginformasiatau fakta materialyang
informasiataufaktamaterial.
tidakbenar,dantidakmenghilangkan
jawabatassistempengendalian
interendalamPerusahaan.
4. Bertanggung
Demikianpernyataan
ini dibuatdengansebenarnya.
Bal| 26 Maret2012
DAFTAR ISI
Halaman
I
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
II
LAPORAN KEUANGAN
i-ii
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-3
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
4-5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7-8
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
9 - 62
l z i n U s a h aN o . 9 l l K M . 1 / 2 0 0 9
G r a h aA t r i u m L t . l 0
J l .S e n e nR a y a1 3 5
J a k a r t a1 0 4 1 0 I n d o n e s i a
T e l : 6 2 - 2 1 3 5 0 0 3 8 3 6 2 - 2 13 5 0 0 3 8 4
Fax : 62 21 3502401
JAStnrr.""
J ; r u a l r r r l i-nr .\ r i rSr .r r k i r r r .i \oR l k i r r r
No. 3 157/RPT/lll/2012
LaDoran Auditor Ind€penden
Saham
Direksi,Komisarisdan Pemegang
PT IslandConc€pts
IndonesiaTbk.
konsolidasian
PT IslandConceptsIndonesiaTbk. (Perusahaan)
Kami telahmengauditlaporanposisikeuangan
dan entitasanak tanggal 3l Desember20ll serta laporanlaba rugi komprehensifkonsolidasian,laporan
perubahan
untuktahunyang berakhirpadatanggal
ekuitaskonsolidasian
sertalaporanaruskas konsolidasian
keuangan
konsolidasian
adalah
tanggungjawab
manajemen
Perusahaan.
Tanggung
3l Desember
201l. Laporan
jawabkamiterletakpadapernyataan
pendapat
ataslaporankeuangan
konsolidasian
berdasarkan
auditkami.
Kami melaksanakan
audit berdasarkan
standarauditingyang ditetapkanInstitut Akuntan Publik Indonesia.
Standartersebutmengharuskan
kami untuk merencanakan
dan melaksanakan
audit agar kami memperoleh
keyakinanmemadaibahwalaporankeuangan
bebasdari salahsaji material.Suatuauditmeliputipemeriksaan,
jumlah-jumlahdanpengungkapan
dalamlaporankeuangan.
atasdasarpengujian,bukti-buktiyangmendukung
Audit juga meliputipenilaianatasprinsipakuntansiyangdigunakandan estimasisignifikanyangdibuatoleh
Kami yakin bahwaaudit
manajemen,
sertapenilaianterhadappenyajianlaporankeuangan
secarakeseluruhan.
pendapat.
kamimemberikan
dasarmemadaiuntukmenyatakan
yang kami sebutdi atasmenyajikansecarawajar,
Menurutpendapatkami, laporankeuangankonsolidasian
dalamsemuahal yangmaterial,posisikeuangan
konsolidasian
PT IslandConceptsIndonesiaTbk. danentitas
anaktanggal3l Desember
201I sertahasil usahakonsolidasian
dan aruskas konsolidasian
untuktahunyang
berakhirpadatanggal3l Desember
201I sesuaidenganStandarAkuntansiKeuangan
di lndonesia.
padatanggal19 Juli 2011,
Sepertiyang diungkapkanpadaCatatanlb ataslaporankeuangankonsolidasian,
PT IslandConceptsIndonesiaTbk. (the survivingentity)melakukanpenggabungan
usahadenganPT Gama
WahyuAbadi dan penggabungan
usahatersebutmenjadiefektif padatanggaltersebut.Sehubungan
dengan
penggabungan
(PSAK)No. 38 "Akuntansi
usahaini dansesuaidenganPemyataan
StandarAkuntansiKeuangan
Restrukturisasi
EntitasSepengendali",
laporankeuangankonsolidasian
tahun2010 dan 2009 telah disajikan
kembaliseolah-olah
keduaperusahaan
periodeyangdisajikan.
tersebuttelahbergabung
sejakpermulaan
LaporankeuanganPT lsland ConceptsIndonesiaTbk. (sebelumpenggabungan
usaha)untuk tahun yang
berakhirpadatanggal3l Desember2010 telahdiauditoleh auditorindependen
lain, yang dalamlaporannya
tertanggal9Juni 20ll menyatakanpendapatwajar tanpapengecualian
denganparagrafpenjelasan
tentang
penerbitan
kembalilaporanauditorindependen
ataslaporankeuanganperusahaan
tanggal3l Desember2010
dan 2009 dan tahunyang berakhirpadatanggal-tanggal
3l Desember2010 dan 2009 sehubungan
dengan
rencanaperusahaan
untuk melakukanpenggabungan
usaha.LaporankeuanganPT IslandConceptslndonesia
Tbk. (sebelumpenggabungan
usaha)untuktahunyangberakhirpadatanggal3l Desember2009telahdiaudit
oleh auditorindependen
lain, yang dalamlaporannyatertanggal12 Maret 2010 menyatakan
pendapatwajar
tanpapengecualian.
LaporankeuanganPT GamaWahyuAbadi (sebelumpenggabungan
usaha)untuk tahun
yangberakhirpadatanggal3l Desember
20l0 telahdiauditolehauditorindependen
lain yangdalamlaporannya
tertanggal28 Maret201I menyatakan
pendapatwajartanpapengecualian
denganparagrafpenjelasan
tentang
perlakuanakuntansitentangakuisisientitasanak yang dicatatberdasarkan
metodepenyatuankepemilikan
sesuaidenganPSAK 38 sehinggalaporankeuangantahun2009 dan 2008 telah disajikankembali dengan
mengkonsolidasi
entitasanakseolah-olah
telahdimiliki padaawalperiodepenyajian,penerapan
PSAK No. 50
dan 55 (Revisi2006) sejak I Januari2010 dan kondisisehubungan
dengankeberlanjutan
usahaentitasanak.
JAS&d;i;;
Jauraludin.
Aria.Sukimlo& Rekan
usaha)untuk tahunyang berakhirpada
LaporankeuanganPT GamaWahyuAbadi (sebelumpenggabungan
tanggal3l Desember2009 telah diaudit oleh auditor independenlain, yang dalam laporannyatertanggal
Kami telah mengauditpenggabungan
3l Desember20'10menyatakanpendapatwajar tanpa pengecualian.
yang
laporankeuangan
dengandasaryangdijelaskanpadaCatatanI dan2 ataslaporankeuangan
konsolidasian
padatanggaldantahunyangberakhir
dipergunakan
untukmenyajikankembalilaporankeuangan
konsolidasian
padatanggal31 Desember2010 dan 2009.Menurutpendapatkami,penggabungan
tersebutadalahwajardan
telahditerapkan
dengansemestinya.
Namundemikian,kami tidakditugaskan
untukmengaudit,mereview,atau
melakukanprosedur-prosedur
lainnyaataslaporankeuangan
konsolidasian
Perusahaan
dan entitasanaktahun
2010 dan 2009, selainpengaruhdari penggabungan
tersebut,dan oleh karenanya,kami tidak memberikan
pendapat
konsolidasian
tahun2010dan2009tersebut.
ataubentukkepastianlainnyaataslaporankeuangan
padaCatatan2 ataslaporankeuangan
konsolidasian,
Sepertiyangdiungkapkan
efektif tanggalI Januari201l,
Perusahaan
dar entitas anak menerapkanrevisi PemyataanStandarAkuntansi Keuangantertentuyang
diterapkanbaik secaraprospektifmaupunretrospektiiOleh karenaitu laporankeuanganpadatahun yang
berakhirpadatanggal3l Desember
2010dan2009telahdisajikankembali.
JAMALUDIN. ARIA. SUKIMTO & REKAN
NIU-KAP93lKM.I/2009
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas (Catatan 2c, 2g, 2n dan 5)
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 3.780.545.533 pada tahun 2011
Rp 5.016.827.533 pada tahun 2010
Rp 4.535.838.147 pada tahun 2009
(Catatan 2d, 2g, 2n dan 6)
Piutang lain-lain (Catatan 2g dan 7)
Persediaan- setelah dikurangi penyisihan
Persediaan yang rusak sebesar Rp 127.406.221
pada tahun 2011, Rp 42.509.626
pada tahun 2010 dan Rp 56.528.090
pada tahun 2009 (Catatan 2h dan 8)
Uang muka (Catatan 9)
Pajak dan biaya dibayar di muka (Catatan 2i dan 10)
Jumlah Aset Lancar
2011
2010
2009
7.488.934.288
3.505.375.041
15.441.791.831
31.334.585.540
142.541.230
11.655.616.851
194.655.005
14.741.459.519
1.077.770.210
5.511.173.868
484.518.776
2.045.895.883
1.271.955.234
725.289.788
2.334.779.880
31.400.000
777.126.517
44.961.753.702
19.398.787.802
34.404.327.957
ASET TIDAK LANCAR
Piutang pihak berelasi (Catatan 2e dan 30)
Aset pajak tangguhan (Catatan 2o dan 29)
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 17.612.234.538
pada tahun 2011, Rp 12.618.240.892
pada tahun 2010 dan Rp 13.292.618.805
pada tahun 2009 (Catatan 2j, 2k dan 11)
Taksiran tagihan pajak (Catatan 2o dan 29)
Aset lain-lain (Catatan 2k dan 12)
1.195.860.012
2.885.275.331
911.715.233
3.940.059.385
773.405.249
4.029.726.331
32.875.239.677
6.689.318.730
3.000.113.988
35.708.560.263
6.452.553.189
664.054.739
16.496.667.524
3.117.407.927
394.011.439
Jumlah Aset Tidak Lancar
46.645.807.738
47.676.942.809
24.811.218.470
JUMLAH ASET
91.607.561.440
67.075.730.611
59.215.546.427
1
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek (Catatan 2g, 2n dan 13)
Utang usaha (Catatan 2g, 2o dan 14)
Utang lain-lain (Catatan 2g dan 15)
Biaya masih harus dibayar (Catatan 2g dan 16)
Utang pajak (Catatan 2p dan 17)
Pendapatan diterima di muka yang akan
terealisasi dalam waktu satu tahun
(Catatan 2e, 18 dan 30)
Uang muka pelanggan (Catatan 19)
Bagian utang bank jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
(Catatan 2g, 2n dan 20)
2010
2009
7.777.823.096
20.873.060.348
576.403.386
4.942.868.561
3.352.523.187
891.263.166
10.281.117.991
330.036.310
3.240.441.774
1.603.715.812
8.090.021.417
722.101.832
2.255.131.912
1.289.277.804
57.350.020
691.745.023
57.350.020
1.472.062.552
28.000.000
3.711.123.488
2.931.992.341
-
41.982.897.109
20.807.979.966
12.384.532.965
14.566.492.760
1.127.883.718
9.336.208.617
1.185.233.739
13.218.286.265
-
8.988.084.405
8.584.613.459
8.765.343.603
8.298.977.454
11.141.583.352
-
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
32.981.438.337
30.247.639.167
21.983.629.868
JUMLAH LIABILITAS
74.964.335.446
51.055.619.133
34.368.162.833
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang pihak berelasi (Catatan 2e dan 30)
Pendapatan diterima di muka (Catatan 2e, 18 dan 30)
Liabilitas imbalan pasca masa kerja
(Catatan 2l dan 28)
Utang bank jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun (Catatan 2g, 2n dan 20)
2
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
2011
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 56,125 per saham
Modal dasar - 1.000.000 saham pada
tahun 2011, 2010 dan 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh 726.500.000 saham pada tahun 2011
san 250.000.000 saham pada tahun 2010
dan 2009 (Catatan 22)
Tambahan modal disetor - bersih (Catatan 23) (
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali (Catatan 2f dan 24)
(
Proforma ekuitas yang timbul dari transaksi
restukturisasi entitas sepengendali
(Catatan 2f dan 24)
Defisit
(
Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali (Catatan 2b)
40.774.812.500
3.496.657.299 )
2010
(
21.639.894.267 )
8.698.356.330 )
2009
14.031.250.000
3.496.657.299 ) (
14.031.250.000
3.496.657.299 )
-
(
5.130.086.485
9.400.725.604 ) (
-
7.780.176.261
7.604.661.629 )
6.939.904.604
9.703.321.390
6.263.953.582
9.756.157.896
10.710.107.333
14.137.276.261
JUMLAH EKUITAS
16.643.225.994
16.020.111.478
24.847.383.594
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
91.607.561.440
67.075.730.611
59.215.546.427
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
2011
PENDAPATAN BERSIH (Catatan 2m, 2n dan 25)
2010
2009
109.383.644.774
54.801.119.052
70.857.528.811
BEBAN POKOK PENDAPATAN
(Catatan 2j, 2m dan 26)
95.014.121.308
43.431.486.119
51.531.189.317
LABA KOTOR
14.369.523.466
11.369.632.933
19.326.339.494
BEBAN OPERASI
(Catatan 2j, 2l, 2m dan 27)
13.160.563.462
14.678.765.540
12.418.033.208
LABA (RUGI) OPERASI
1.208.960.004
(
3.309.132.607 )
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Laba (rugi) penjualan dan pelepasan aset tetap
(Catatan 2j dan 11)
Laba (rugi) selisih kurs (Catatan 2n)
Pendapatan keuangan
Beban pajak
Beban keuangan (Catatan 13, 15, 16 dan 20)
Lain-lain - bersih
493.587.229 (
585.278.618 (
351.744.408
206.247.761 )
2.401.453.496 ) (
2.253.891.843
2.341.405.317 )
815.969.407 )
579.131.898
608.686.550 )
258.456.811
(
(
1.012.838.020
2.229.519.630 )
480.620.904
243.896.226 )
173.058.994 )
Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
1.076.800.841
(
2.928.472.565 )
(
1.153.015.926 )
LABA ( RUGI) SEBELUM
BEBAN (MANFAAT) PAJAK
2.285.760.845
(
6.237.605.172 )
BEBAN (MANFAAT) PAJAK (Catatan 2o dan 29)
Pajak kini
Pajak tangguhan - bersih
607.862.275
1.054.784.054
(
89.666.946 )
(
(
1.832.577.040 )
166.429.376 )
Jumlah Beban (Manfaat) Pajak - Bersih
1.662.646.329
(
89.666.946 )
(
1.999.006.416 )
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
623.114.516
(
6.327.272.118 )
3.756.283.944
-
-
(
(
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
Laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali (Catatan 2b)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
(
6.908.306.286
(
5.755.290.360
623.114.516
(
6.327.272.118 )
3.756.283.944
675.951.023
52.836.505 )
(
(
4.446.153.752 )
1.881.118.366 )
1.408.943.525
2.347.340.419
623.114.516
(
6.327.272.118 )
3.756.283.944
4
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
2011
2010
2009
Laba komprehensif tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali (Catatan 2b)
(
675.951.023
52.836.505 )
(
(
4.446.153.752 )
1.881.118.366 )
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
623.114.516
(
6.327.272.118 )
0,93
(
6,12 )
LABA (RUGI) BERSIH
PER SAHAM (Catatan 2p)
(
1.408.943.525 )
2.347.340.419
3.756.283.944
(
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
1,94 )
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Tambahan
Modal
Disetor – Bersih
Modal Saham
Saldo, 1 Januari 2009
Jumlah laba komprehensif
tahun berjalan
Bagian laba bersih PT Gama Wahyu Abadi
yang dibukukan sebagai pro forma
ekuitas
14.031.250.000
Saldo, 31 Desember 2009
14.031.250.000
Pembagian dividen kepada kepentingan nonpengendali
Bagian laba bersih PT Gama Wahyu Abadi
yang dibukukan sebagai pro forma
ekuitas
Jumlah laba (rugi) komprehensif
tahun berjalan
Saldo, 31 Desember 2010
Bagian laba bersih PT Gama Wahyu Abadi
yang dibukukan sebagai pro forma
ekuitas
Penambahan saham baru sehubungan denga
penggabungan usaha
Jumlah laba komprehensif
tahun berjalan
Saldo, 31 Desember 2011
Pro forma ekuitas
yang timbul
dari transaksi
restrukturisasi
entitas sepengendali
(
3.496.657.299 )
Selisih
Nilai Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali
5.432.835.842
-
Jumlah
pemilik
entitas induk
Saldo
Laba (Défisit)
(
Kepentingan
nonpengendali
Jumlah
Ekuitas
6.666.264.735 )
9.301.163.808
11.789.935.843
21.091.099.651
1.408.943.525
1.408.943.525
2.347.340.419
3.756.283.944
-
-
-
-
-
-
2.347.340.419
-
(
2.347.340.419 )
-
14.137.276.261
14.137.276.261
7.780.176.261
-
(
7.604.661.629 )
10.710.107.333
14.137.276.261
24.847.383.594
-
-
-
-
-
2.650.089.778
-
(
3.496.657.299 )
-
-
-
-
-
-
14.031.250.000
(
(
3.496.657.299 )
2.650.089.778 )
-
-
(
4.446.153.752 )
5.130.086.483
-
(
9.400.725.603 )
-
-
(
26.418.250 )
26.743.562.500
-
(
5.103.668.233 )
-
-
40.774.812.500
(
3.496.657.299 )
(
21.639.894.267 )
-
(
21.639.894.267 )
(
(
-
2.500.000.000 )
-
1.881.118.366 ) (
6.263.953.581
9.756.157.896
16.020.111.477
26.418.250
-
9.703.321.390
9.703.321.390
-
-
-
-
675.951.023
675.951.023
6.939.904.604
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
2.500.000.000)
4.446.153.752 ) (
8.698.356.330 )
(
(
(
52.836.505 )
9.703.321.390
6.327.272.118 )
623.114.518
16.643.225.995
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
2011
2010
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok, karyawan
dan lainnya
90.130.760.355
(
87.887.456.935 )
(
54.132.908.042 )
Kas yang dihasilkan dari operasi
Penerimaan (pembayaran) bunga
Kegiatan operasional lainnya
(
(
2.243.303.420
455.956.485 )
4.307.038.354 )
(
(
4.278.020.969
73.878.172 )
1.716.574.057 )
Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(
2.519.691.419 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Pembelian aset tetap
(
Perolehan hak atas tanah
975.667.771
2.454.538.000 )
-
(
(
1.645.360.211
25.549.844.032 )
66.000.000 )
Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
1.478.870.229 )
(
23.970.483.821 )
(
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Perolehan pinjaman bank
Penambahan (penurunan) utang pihak berelasi
Penambahan piutang pihak berelasi
(
Pembayaran dividen oleh entitas anak
3.404.875.189
4.861.390.485 (
284.144.779 )
- (
Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
7.982.120.895
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS
3.983.559.247
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
58.410.929.011
82.066.338.462
(
69.692.637.467 )
(
12.373.700.995
1.818.845
3.394.993.736 )
2.487.568.740
14.904.809.563
358.311.272 )
5.000.000.000 )
9.546.498.291
(
8.980.526.104
(
2.869.108.373
1.170.731.018 )
-
1.698.377.355
(
(
370.782.468 )
-
370.782.468 )
11.936.416.790 )
10.308.120.991
3.505.375.041
15.441.791.831
5.133.670.840
7.488.934.288
3.505.375.041
15.441.791.831
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS
Peningkatan utang bank karena
rugi selisih kurs yang belum
direalisasi
Pendapatan aset tetap melalui penambahan
utang lain-lain
Pengakuan beban bunga melalui penambahan
utang pihak berelasi
Penurunan penyisihan piutang tak tertagih
karena laba selisih kurs
yang belum direalisasi
Peningkatan pendapatan melalu amortisasi
utang pihak berelasi
Peningkatan (penurunan) piutang usaha
karena laba (rugi) selisih kurs
yang belum direalisasi
Peningkatan investasi dalam saham
PT Patra Supplies and Services
melalui:
Modal pro forma dari transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas pengendali
Bagian rugi entitas anak
Pembayaran utang kepada
PT Prima Energi Persada Indonesia melalui:
Tambahan modal disetor
Utang pihak berelasi
Pembayaran utang kepada pemegang saham
dengan cara net off dengan piutang
pihak berelasi
Pendapatan diterima dimuka
2011
2010
2009
1.418.209.990
60.029.296
-
594.362.550
-
-
368.893.658
-
-
191.348.000
167.205.263
633.664.000
57.350.021
-
-
8
-
(
259.828.841 )
991.288.256
-
(
287.276.262 )
2.347.340.420
-
(
(
3.171.390.974 )
922.451.131 )
-
-
9.740.000.000
4.110.000.000
-
-
1.242.583.758
1.026.480.000
-
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
1. U M U M
a.
Pendirian dan Informasi Umum
PT Island Concepts Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal
11 Juli 2001 oleh Evi Susanti Panjaitan S.H.. Akta tersebut kemudian diubah melalui Akta Pemasukan,
Pengeluaran dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 14 tanggal 12 September 2002 oleh
Evi Susanti Panjaitan S.H.. Kedua Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
tanggal 23 April 2003 dalam Surat Keputusan No. C-08791 HT.01.01.TH.2003 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 Tambahan No. 9004 tanggal 10 September 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan
Akta Notaris No. 53 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn. dan telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011 sehubungan dengan perubahan anggaran
dasar Perusahaan dalam rangka penggabungan usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi dan perubahan
susunan direksi dan komisaris.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan menjalankan usahanya dalam bidang jasa
akomodasi.
Kantor Perusahaan terletak di Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali.
Perusahaan mulai beroperasi komersial pada April 2005.
b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. 1303/III/PMA/2004 untuk melakukan
penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 125.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal
Rp 112,5 per saham dan harga penawaran Rp 112,5 per saham.
c.
Penggabungan Usaha PT Gama Wahyu Abadi ke dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk.
Berdasarkan Akta Notaris No. 52 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn., Perusahaan dan
PT Gama Wahyu Abadi setuju untuk melakukan penggabungan usaha dimana PT Gama Wahyu Abadi
secara hukum akan terlikuidasi setelah penggabungan berlaku efektif.
Pada tanggal 16 Juni 2011, Perusahaan telah menerima surat dari Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang pemberitahuan efektifnya Pernyataan Penggabungan Usaha
yang tertuang dalam surat No. S-6710/BL/2011.
Perubahan anggaran dasar Perusahaan berkaitan dengan penggabungan usaha, sebagaimana dituangkan
dalam Akta No. 53 tanggal 20 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H.,
M.Kn. telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011.
Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041D-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis,
Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham Perusahaan per 31 Desember 2010
adalah sebesar Rp 8.047.047.000 atau sebesar Rp 32,19 per saham
Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041E-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis,
Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham PT Gama Wahyu Abadi (GWA) per
31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 15.337.092.000 atau sebesar Rp153.370,92 per saham.
9
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan metode dan tata cara konversi saham, maka Perusahaan akan menerbitkan saham baru
dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham. Dengan demikian konversi saham PT Gama Wahyu Abadi
dalam perusahaan adalah setiap pemegang 1 (satu) saham PT Gama Wahyu Abadi dengan nilai nominal
Rp 100.000 per saham akan mendapatkan 4.756 saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham.
Susunan pemegang saham PT Island Concepts Indonesia Tbk. sebelum dan pada tanggal penggabungan
usaha adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Perusahaan
sebelum penggabungan usaha
Jumlah
Saham
Island Regency
Group Ltd.
Island Residence Club Inc
Graham James Bristow
Francis Street Pty. Ltd.
Masyarakat
Ir. Frans Bambang
Siswanto
Octavianus Kuntjoro
56.562.000
48.500.000
32.000.000
16.500.000
96.438.000
Jumlah
d.
%
Pemegang Saham GWA
sebelum penggabungan usaha
Jumlah
Saham
Sebelum
Konversi
22,62
19,40
12,80
6,60
38,58
250.000.000 100,00
Pemegang Saham Perusahaan
setelah penggabungan usaha
Jumlah
Saham
Setelah
Konversi
%
-
Jumlah
Saham
-
%
56.562.000
48.500.000
32.000.000
16.500.000
96.438.000
7,79
6,68
4,40
2,27
13,27
99.999
1
99,99
0,01
476.495.235
4.765
476.496.235
4.765
65,58
0,01
100.000
100,00
476.500.000
726.500.000
100,00
Entitas Anak
Laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 dan 2010 meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas
anak dan dimiliki lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:
Persentase Kepemilikan
PT Patra Suppplies
And Services
e.
Kegiatan
Pokok
Domisili
Tahun
Operasi
Komersial
Jasa Katering
Jakarta
1976
2011
%
2010
%
2009
%
50%
50%
-
Jumlah Aset
2011
Rp
2010
Rp
2009
Rp
80.305.834.334 55.630.016.851 46.804.062.104
Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Berdasarkan Akta Notaris No. 54 tanggal 20 Juni 2011 oleh M.Nova Faisal S.H., M.Kn., susunan
komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Direksi
- Marzuki Usman
- Anastasia Sulistyawati
- Graham James Bristow
- Rifwaldi Rivai M Noer
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
- Dodi Prawira Amtar
- Putu Agung Prianta
- Octavianus Kuntjoro
Berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal 8 Juni 2010 oleh Evi Susanti Panjaitan S.H., tanggal
8 Juni 2010, susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai
berikut:
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Direksi
- Marzuki Usman
Presiden Direktur
- Anastasia Sulistyawati
Direktur
- Frans Bambang Siswanto Direktur
10
- Dodi Prawira Amtar
- Graham James Bristow
- Putu Agung Prianta
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan Akta Notaris No. 21 tanggal 12 Mei 2009 oleh Evi Susanti Panjaitan S.H., susunan komisaris
dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Komisaris
Direksi
Komisaris Utama
- Marzuki Usman
Komisaris
- Graham James Bristow
Komisaris Independen - Kenneth Arthur Grant
Presiden Direktur
Direktur
- Antonius Johanes S. Subrata
- Elmid Hendro
Susunan komite audit dan sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut:
2011
2010
2009
Ketua
Anggota
Anggota
R. Rivai M. Noer Kenneth Arthur Grant Kenneth Arthur Grant
Tony Silitonga, MBA.
W.R. Kaminski
W.R. Kaminski
W.R. Kaminski
Joseph A. Joyce
Joseph A. Joyce
Kepala unit Audit Internal
Sekretaris Perusahaan
Maxwell Morris Hunt
Widya Laksana
Elmid Hendro
Ni Wayan Purnamini
Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan entitas
anak pada tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2011
2010
2009
Komisaris
Direksi
536.910.200
3.189.053.605
544.695.000
3.615.472.444
51.860.000
-
Jumlah
3.725.963.805
4.160.167.444
51.860.000
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan dan entitas anak mempunyai masing-masing
954, 761 dan 537 orang karyawan tetap (tidak diaudit).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Sehubungan dengan penggabungan usaha, laporan keuangan konsolidasian Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 telah disajikan kembali untuk mencerminkan penggabungan usaha seolah-olah
telah terjadi pada periode awal laporan keuangan. Laporan keuangan ini dibuat berdasarkan laporan keuangan
Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi dengan beberapa penyesuaian berkaitan dengan penggabungan usaha
ini.
Kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
(“SAK”) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi
dan diterbitkan, ditetapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah
dasar akrual. Pengukurannya disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang
disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut.
11
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata
uang Rupiah.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 1 (Revisi 2009) yang mengatur
penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian
secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan
liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan
memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain,ketidakpastian sumber estimasi dan pertimbangan,
pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi
keuangan dan pernyataan kepatuhan.
Penerapan PSAK revisi lainnya yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2011 tidak menimbulkan dampak
yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian, kecuali dari penerapan PSAK No.1 (Revisi
2009) mengenai penyajian dan pengungkapan dan PSAK No. 22 (Revisi 2010) untuk efek sebagaimana
yang diungkapkan pada Catatan 2b atas goodwill Perusahaan dan entitas anak tertentu.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan
adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan
beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, seperti yang telah diungkapkan
pada Catatan-catatan berikut ini.
b.
Prinsip Konsolidasian
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009),
“Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang
diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan
nonpengendali (“KNP”, sebelumnya disebut sebagai Hak Minoritas); (ii) kehilangan pengendalian pada
entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi
atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk
sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan akuntansi untuk investasi
pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan
tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan
keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Sesuai dengan PSAK ini,
KNP yang sebelumnya disajikan diantara liabilitas dan ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian saat ini disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Reklasifikasi atas penyajian dari KNP sesuai
dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), mengharuskan Perusahaan untuk menyajikan posisi keuangan awal
periode komparatif tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
Sejak Tanggal 1 Januari 2011
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak yang dimiliki
oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum
direalisasi) telah dieliminasi.
12
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian
dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas-entitas anak,
lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:
 menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
 menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
 menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
 mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
 mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
 mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian sebagai laba rugi; dan
 mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan
komprehensif sebagai laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat
diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas-entitas anak tertentu yang tidak dimiliki secara
penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor entitas-entitas anak tersebut dibebankan
sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk
menutupi kerugian tersebut. Laba entitas-entitas anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu
akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang
dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.
Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-entitas anak, perbedaan antara
biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui
sebagai goodwill untuk “selisih positif” dan sebagai laba rugi untuk “selisih negatif”.
Kombinasi Bisnis
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010),
“Kombinasi Bisnis”, yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode
buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi
bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding informasi yang disampaikan entitas
pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011,
Perusahaan:
 menghentikan amortisasi goodwill;
 mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait dengan akumulasi amortisasi sehubungan penurunan
goodwill; dan
 melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan
Nilai Aset” (Catatan 2l).
 menghentikan pengakuan goodwill negatif dan menyesuaikannya terhadap saldo laba.
13
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut tidak menimbulkan pengaruh signifikan terhadap
pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian kecuali
pengaruh terhadap goodwill yang ada dimana Perusahaan dan entitas anak telah menghentikan amortisasi
goodwill sejak tanggal 1 Januari 2011.
Kombinasi Bisnis antara Entitas Sepengendali
Untuk akuisisi atau pengalihan saham antara entitas sepengendali, diterapkan PSAK No. 38 (Revisi 2004)
mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Sesuai dengan PSAK tersebut, pengalihan
aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak
menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan maupun entitas individual dalam
kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan
perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya
yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan harus dicatat sesuai nilai
buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).
Selisih antara nilai perolehan investasi dengan proporsi nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi
dicatat dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali” dalam bagian ekuitas
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
c.
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang dan tidak dijaminkan.
d.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Piutang dinyatakan sebesar jumlah nominal setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai
yang ditentukan berdasarkan kebijakan yang dijabarkan di Catatan 2l mengenai penurunan nilai aset
keuangan.
e.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi
dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga
diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan
PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan entitas anak jika:
a)
Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan dan entitas anak;
(ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan entitas anak yang memberikan pengaruh signifikan
atas Perusahaan dan entitas anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan
entitas anak;
b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan entitas anak;
c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan dan entitas anak sebagai venture;
d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan entitas anak atau induk;
e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh
atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung,
individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan
entitas anak atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak.
14
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan 32
atas laporan keuangan konsolidasian Perusahaan
f.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (Stress)
Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi berada dalam pengendalian entitas yang sama, dimana
kepengurusan pada Perusahaan sejak Juni 2010, didominasi oleh individu-individu yang berasal dari
kelompok PT Gama Wahyu Abadi, yaitu Dodi Prawira Amtar dan Putu Agung Prianta, yang masingmasing menjabat sebagai Direktur Utama dan Direktur Perusahaan, serta Anastasia Sulistyawati dan Frans
Bambang Siswanto, yang masing-masing duduk sebagai Komisaris perusahaan. Sedangkan Graham James
Bristow dan Marzuki Usman, dari pihak Perusahaan duduk sebagai Direktur dan Komisaris Utama
Perusahaan.
Oleh karena itu transaksi penggabungan usaha tersebut dilakukan dengan menggunakan metode penyatuan
kepemilikan. Berdasarkan PSAK 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dalam
menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang
direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang
disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak
permulaan periode yang disajikan tersebut. Oleh karena itu, laporan keuangan komparatif Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah disajikan kembali. Atas penyajian kembali tersebut,
jumlah ekuitas dari PT Gama Wahyu Abadi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dicatat sebagai
“Proforma Ekuitas yang Timbul dari Transaksi Restukturisasi Entitas Sepengendali”.
Pada tanggal penggabungan usaha, selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku Perusahaan yang
digabungkan pada transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali dibukukan ke dalam akun “Selisih
nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” sebagai unsur ekuitas.
Saldo Stress dapat berubah pada saat, antara lain, hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas
yang bertransaksi atau pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya, yang
mendasari terjadinya Stress, ke pihak lain yang tidak sepengendali. Dalam hal ini maka saldo Stress diakui
sebagai laba rugi yang direalisasi.
g.
Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan entitas anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006),
“Instrumen Keuangan: Penyajian dan pelaporan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan
informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak
pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan
karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi
lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
Efek kumulatif dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut dianggap tidak menimbulkan dampak yang
signifikan terhadap laporan keuangan sehingga tidak dicatat pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010.
Aset Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman
yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk
dijual. Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan,
jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.
15
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Pada saat pengukuran awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang
tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, ditambah dengan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak dimiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No.55 (Revisi
2006) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Aset keuangan utama Perusahaan dan entitas anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang
lain-lain.
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Perusahaan dan
entitas anak tidak akan dapat menagih utang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat
diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan
diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan dibawah Catatan ini.
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset
keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa terjadi bila:
i.
ii.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau
Perusahaan dan entitas anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b)
secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan
aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Apabila Perusahaan dan entitas anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer
pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan
entitas anak sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat
dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap
liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui
secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Penurunan Nilai
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat
bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya
jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa
yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
16
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan
pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas
aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual.
Jika Perusahaan dan entitas anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas
aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka
Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang
penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus
diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur
sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk
kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi
melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah
dikurangi tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang
diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis
atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada
Perusahaan dan entitas anak.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau
berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan
akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi
biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan
dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal
dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat
diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang
berlaku.
Liabilitas Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, utang dan
pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas
keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Perusahaan menetapkan klasifikasi
atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan utama Perusahaan dan entitas anak meliputi utang bank dan utang usaha.
17
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
a)
Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan
biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”). Pada tanggal
laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok
pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba
atau rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan
metode SBE.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas
perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE
dicatat sebagai bagian dari “Beban Bunga dan Keuangan Lainnya” dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
b)
Utang usaha dan lain-lain
Liabilitas untuk utang usaha, utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah
tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Penghentian Pengakuan
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
h.
Persediaan
Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya
perolehan persediaan barang konsumsi di lokasi jasa katering ditentukan dengan menggunakan metode
“Masuk Pertama, Keluar Pertama (First in first out -FIFO)”. Biaya perolehan persediaan barang konsumsi
yang berlokasi di Kerinci dan Deli Cafe ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Harga
perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya
dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih
adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran
biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
Penyisihan untuk persediaan yang rusak ditentukan sebesar 3% dari ilai persediaan barang konsumsi akhir
tahun, kecualai persediaan di Kerinci berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan akhir
tahun.
i.
Biaya Dibayar Di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaatnya dengan metode garis lurus.
j.
Aset Tetap
Aset tetap, setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya. Aset
tetap kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat
biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan
dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya.
18
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana
Barak sementara
Taman dan infrastruktur
Peralatan kantor
Perabot kantor
Kendaraan
20-25
7
2
2-5
4-5
4-5
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan
jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai
keadaan disesuaikan secara prospektif.
Aset tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai
wajar setelah dikurangi biaya penjualan aset tersebut dan disajikan pada aset lain-lain dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, kecuali untuk aset yang diharapkan akan dijual dalam masa satu tahun disajikan
sebagai aset lancar lainnya.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap.
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset telah
selesai dan siap untuk digunakan.
k.
Penurunan Nilai Aset
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 48
(Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak
melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut
melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset
mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai.
PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan
pengungkapan yang diperlukan.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan
keuangan.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menilai apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai
aset diperlukan, maka Perusahaan dan entitas anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset
tersebut.
l.
Liabilitas Imbalan Kerja
Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi
2004) mengenai “Akuntansi Imbalan Kerja” sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”).
Biaya untuk penyediaan imbalan kerja berdasarkan UU No. 13/2003 ditentukan dengan menggunakan
metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai
pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum
diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal
tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama sisa masa kerja masing-masing karyawan.
19
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010),
“Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga
pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi
dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan
pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
Pendapatan dari transaksi penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan pendapatan dari transaksi
penjualan jasa diakui pada saat jasa dilaksanakan sesuai prestasi. Pembayaran kontrak dan iklan yang
diterima di muka dicatat dalam akun “Pendapatan Diterima di Muka”. Beban diakui pada saat terjadinya
(accrual basis).
n.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi
dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs yang digunakan dihitung berdasarkan kurs tengah
jual-beli uang kertas asing dan/atau kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank
Indonesia, yaitu sebesar Rp 9.068, Rp 8.991 dan Rp 9.400 untuk $AS 1.
o.
Perpajakan
Pajak Penghasilan Final
Beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi
yang diakui selama tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan
jumlah yang dibebankan pada penghitungan laba rugi, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang
pajak. Jika penghasilan telah dikenakan pajak penghasilan final, perbedaan antara nilai tercatat aset dan
kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.
Pajak Penghasilan Non Final
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset
dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat
kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk
mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi
disajikan sebagai bagian dari akun “Aset atau Liabilitas Pajak Tangguhan”.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar saling hapus (offset),
kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai penyajian aset dan liabilitas
pajak kini masing-masing entitas tersebut.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan
yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
20
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
Perusahaan dan entitas anak mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut
ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidakpastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi
berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap liabilitas perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan
banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain
yang serupa dengan kasus Perusahaan dan entitas anak yang sedang dalam proses banding, berdasarkan
ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses
banding Perusahaan secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan liabilitas perpajakan
berdasarkan ketetapan pajak diakui.
p.
Laba (Rugi) Bersih per Saham
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh, yang beredar selama tahun yang
bersangkutan. Sehubungan dengan transaksi merger Perusahaan dengan PT Gama Wahyu Abadi, jumlah
rata-rata tertimbang saham beredar adalah sejumlah 726.500.000 saham pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
q.
Informasi Segmen
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009),
“Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas
beroperasi.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan entitas anak yang terlibat baik dalam menyediakan
produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi
tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung
kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen
tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan entitas anak, dieliminasi
sebagai bagian dari proses konsolidasi.
r.
Provisi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009),
“Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan
menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi
serta memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk
memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
Provisi diakui jika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang
andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini
terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan.
21
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
s.
Penerapan standar akuntansi revisi lain dan interpretasi
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan dan entitas anak juga telah
menerapkan standar akuntansi revisi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap
laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan:
i) PSAK No. 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus Kas”.
ii) PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”.
iii) PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak berwujud”.
iv) PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
v) PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan”.
3.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan PT Gama Wahyu Abadi telah menggabungkan usaha mereka secara
efektif per tanggal 19 Juli 2011, yaitu setelah mendapatkan Surat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011 dimana Perusahaan
menjadi Perusahaan yang menerima penggabungan dan PT Gama Wahyu Abadi bubar demi hukum. Laporan
keuangan kedua perusahaan tersebut telah digabungkan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (lihat
Catatan 1c dan 2e).
Berdasarkan PSAK 38,“Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dalam menerapkan metode
penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode
terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian
rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Atas
penyajian kembali tersebut, jumlah ekuitas dari PT Gama Wahyu Abadi pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009 dicatat sebagai “Proforma Ekuitas yang Timbul dari Transaksi Restukturisasi Entitas Sepengendali”.
Dampak dari penyesuaian yang dilakukan terhadap laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi
komprehensif Konsolidasian pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Dilaporkan
Sebelumnya
2010
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Persediaan
Uang muka
Pajak dan biaya dibayar dimuka
Piutang pihak berelasi
Aset pajak tangguhan
Aset tetap
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Aset lain-lain
Jumlah aset
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Utang pajak
Uang muka pelanggan
Bagian utang bank jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Utang pihak berelasi
Liabilitas imbalan pasca masa kerja
22
Disajikan
Kembali
105.719.387
155.892.032
17.824.785
16.484.716
577.054.604
521.740.318
106.787.751
9.814.454.521
63.555.556
11.379.513.670
412.536.556
222.060.930
1.443.166.267
542.062.552
3.505.375.041
11.655.616.851
194.655.005
2.045.895.883
1.271.955.234
2.401.288.927
911.715.233
3.940.059.385
35.708.560.263
6.452.553.189
664.054.739
67.075.730.611
891.263.166
10.281.117.991
330.036.310
1.603.715.812
1.472.062.552
4.951.432.607
213.724.061
2.931.992.341
9.336.208.617
8.584.613.459
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Dilaporkan
Sebelumnya
2010
Utang bank jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Jumlah liabilitas
Jumlah Ekuitas
10.246.646.572
1.133.867.098
Pendapatan bersih
Beban pokok pendapatan
Beban operasi
Rugi bersih operasi
(
3.938.225.855
1.739.706.065
3.569.136.563
442.748.722 )
Dilaporkan
Sebelumnya
2009
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Persediaan
Pajak dan biaya dibayar dimuka
Piutang pihak berelasi
Aset pajak tangguhan
Aset tetap
Aset lain-lain
Jumlah aset
Utang usaha
Utang lain-lain
Utang pajak
Liabilitas imbalan pasca masa kerja
Jumlah liabilitas
Jumlah Ekuitas
185.433.481
159.035.300
465.135.913
17.809.903
471.899.873
490.905.249
89.486.230
10.056.291.707
191.166.667
12.158.564.323
412.460.455
587.947.402
918.666.361
158.633.665
9.228.633.251
2.929.931.072
Pendapatan bersih
Beban pokok pendapatan
Beban operasi
Rugi bersih operasi
4.
Disajikan
Kembali
(
3.217.339.574
1.505.172.071
3.712.089.363
938.396.894 )
11.141.583.352
51.055.619.133
16.020.111.477
(
54.801.119.052
43.431.486.119
14.678.765.540
5.368.604.882 )
Disajikan
Kembali
15.441.791.831
15.206.595.432
1.077.770.210
2.334.779.880
777.126.517
740.905.249
4.029.726.331
16.496.667.524
426.511.439
59.215.546.427
8.090.021.417
772.101.832
1.289.277.804
8.765.343.603
27.758.162.832
31.457.383.595
70.857.528.811
51.531.189.317
12.418.033.208
1.408.943.525
AKUISISI ENTITAS ANAK
Berdasarkan Akta Notaris No. 102 tanggal 27 Juli 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Agus Triono, SH., MH.
dan perjanjian perubahan atas jual beli saham tanggal 27 Juli 2010, PT Gama Wahyu Abadi (GWA) (sebelum
bergabung dengan Perusahaan) membeli 375 saham milik PT Patra Supplies and Services dari PT Prima
Energi Persada Indonesia, entitas sepengendali, seharga Rp 13.850.000.000 dengan persentase kepemilikan
sebesar 50%.
Sumber dana akuisisi tersebut berasal dari pinjaman sebesar Rp 4.110.000.000 dan tambahan modal disetor
Rp 9.740.000.000 dari Ir. Frans Bambang Siswanto yang dibayarkan langsung kepada PT Prima Energi
Persada Indonesia, entitas sepengendali, berdasarkan surat instruksi Transfer Dana Pinjaman
No. 08/GWA/VII/2010 dan surat instruksi Transfer Dana Setoran Modal No. 09/GWA/VII/2010 tanggal
27 Juli 2010 yang dibuat oleh PT Gama Wahyu Abadi.
23
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
5.
KAS DAN SETARA KAS
2011
2010
2009
Akun ini terdiri dari:
Kas
Rupiah
Dolar ($AS 7 pada tahun 2009)
131.566.927
-
Bank
Rekening Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
807.058.939
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk.
210.482.255
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 204.914.153
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
116.411.285
PT Bank Central Asia Tbk.
57.486.578
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
44.239.620
Citibank NA
27.534.090
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation
24.737.300
PT Bank Bukopin Tbk.
13.389.010
PT Bank BPD Sumsel
14.948.666
PT Bank Panin Tbk.
1.411.243
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
99.334
Rekening Dolar Amerika Serikat
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
($AS 397.130 pada tahun 2011,
$AS 961 pada tahun 2010)
3.601.179.102
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
($AS 134.933 pada tahun 2011
$AS 47.300 pada tahun 2010)
1.223.570.721
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
($AS 62.491 pada tahun 2011
$AS 23.006 pada tahun 2010,
dan $AS 98.893 pada tahun 2009)
566.664.126
PT Bank Central Asia Tbk.
($AS 17.701 pada tahun 2011,
$AS 206 pada tahun 2010,
dan $AS 2.069 pada tahun 2009)
160.516.567
Citibank NA. ($AS 16,451 pada
tahun 2011, $AS 24.513 pada
tahun 2010 dan $AS 177.792
pada tahun 2009)
149.173.497
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
($AS 11.944,76 pada tahun 2011,
$AS 677 pada tahun 2010 dan
$AS 805 pada tahun 2009)
108.315.084
PT Bank Bukopin Tbk.
($AS 2.783 pada tahun 2011,
dan $AS 2.805 pada tahun 2010)
25.235.791
Jumlah bank
7.357.367.361
24
114.211.174
-
86.773.237
65.800
89.978.690
1.666.920.705
103.942.014
158.480.333
42.900.004
28.418.597
356.275.881
1.361.490.149
215.942.034
180.621.483
97.332.319
30.264.432
642.451.359
35.011.798
13.420.151
1.509.426
17.260.591
3.522.819
8.636.485
-
425.273.221
-
206.850.812
929.589.970
1.848.550
19.448.694
220.393.955
1.671.247.338
6.085.918
7.565.214
25.217.327
-
3.391.163.867
5.176.736.402
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
5.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
2011
2010
2009
Deposito berjangka
Rekening Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
-
-
2.877.452.182
Rekening Dolar Amerika Serikat
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
($AS 776.722 pada tahun 2009)
-
-
7.300.764.210
Jumlah deposito berjangka
-
-
10.178.216.392
7.488.934.288
3.505.375.041
15.441.791.831
Jumlah
Deposito berjangka ini memperoleh bunga sebesar 5,5% - 12,5% untuk rekening Rupiah dan 2%-2,75% untuk
rekening Dolar Amerika Serikat pada tahun 2009.
6.
PIUTANG USAHA
2011
2010
Akun ini merupakan piutang usaha yang terdiri dari:
Petrochina International Bermuda. Ltd.
9.254.651.139
PT Pertamina Hulu Energi
3.961.410.853
PT Leighton Contractors Indonesia
3.278.297.475
PT Barisan Tropical Mining
3.174.373.324
PT Riau Andalan Pulp and Paper
1.621.903.337
Kingfisher
1.390.191.926
BUT JGC Corporation DS-LNG PJ
1.220.115.247
PT Pec-Tech Savices Indonesia
1.208.694.284
PT Astina Putera Perkasa
1.188.844.236
PT Bina Insan Sukses Mandiri
1.034.171.490
PT PUNJ LLOYD Indonesia
1.016.394.216
PT Holcim Indonesia
872.460.400
PT Transportasi Gas Indonesia
858.057.047
Salamander Energy Pte. Ltd.
857.964.071
Oorja Group
611.764.979
PT Weltekindo Nusantara
389.297.351
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
374.930.000
PT Riau Andalan Kertas
317.996.811
PT Riau Prima Energy
138.763.964
PT Indahkarya Bangun Bersama
77.701.939
PT Anugrah Kertas Utama
68.147.020
PT Bangun Dwipantara Indah
50.469.838
PT Sea Horse
46.002.870
Royla Marine Service
44.934.943
PT Berau Coal
26.400.000
PT Gunanusa Utama Fabricators
8.200.688
PT Pelayaran Menaratama Pasific Indah
PT Soblastoo Indonesia
PT Kangean Energy Indonesia
Lain-lain
2.022.991.625
Jumlah piutang usaha
Dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu
Jumlah piutang usaha - bersih
35.115.131.073
(
3.780.545.533 )
31.334.585.540
25
(
2009
892.805.154
3.150.750.779
1.987.774.910
133.838.057
1.179.242.640
539.460.000
621.436.763
1.372.065.725
923.270.874
838.293.609
555.973.525
374.344.516
182.041.038
307.685.628
144.470.985
419.404.410
26.400.000
175.019.869
1.914.318.987
272.790.143
661.056.772
3.276.226.368
3.352.698.020
400.463.939
1.267.843.335
585.378.355
1.179.150.930
865.760.171
772.345.461
376.251.500
639.996.422
35.164.419
65.601.956
495.758.271
44.934.943
1.286.171.003
998.891.149
1.997.778.889
993.377.430
643.505.105
16.672.444.384
19.277.297.666
5.016.827.533 ) (
11.655.616.851
4.535.838.147 )
14.741.459.519
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2011
2010
Belum jatuh tempo
1 hari sampai 30 hari
31 hari sampai 60 hari
61 hari sampai 90 hari
91 hari sampai 120 hari
Lebih dari 120 hari
12.773.979.504
15.546.367.647
1.614.896.408
82.600.384
138.486.848
4.958.800.282
7.242.760.637
140.803.693
1.658.966.288
228.192.429
1.754.000
7.399.967.337
Jumlah piutang usaha
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (
35.115.131.073
3.780.545.533 )
Jumlah piutang usaha - bersih
31.334.585.540
2009
2.854.177.511
2.807.371.320
2.324.718.607
1.577.406.219
947.240.229
8.766.383.780
16.672.444.384
5.016.827.533 ) (
19.277.297.666
4.535.838.147 )
11.655.616.851
14.741.459.519
2011
2010
2009
5.016.827.533
4.535.838.147
(
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun
Perubahan selama tahun berjalan
Penambahan penyisihan
Penghapusan piutang
Pemulihan atas penyisihan
piutang tak tertagih
karena selisih kurs
Saldo akhir tahun
(
57.665.000
1.102.599.000 )
(
191.348.000 )
3.780.545.533
648.194.648
-
(
5.152.428.169
(
168.379.514
151.305.536 )
167.205.262 ) (
633.664.000 )
5.016.827.533
4.535.838.147
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun
2011, 2010 dan 2009, manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa penyisihan piutang raguragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang di kemudian hari.
Entitas anak telah memutuskan untuk menagih piutang dari PT Astina Putera Perkasa dan PT Pelayaran
Menaratama Pasifik Indah melalui proses hukum. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian,
PT Astina Putera Perkasa masih dalam proses membayar piutang tersebut secara angsuran. Entitas anak telah
memenangkan perkara terhadap PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah di Pengadilan Tinggi Jakarta. Sampai
dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, PT Astina Putera Perkasa masih dalam proses membayar
piutang tersebut secara angsuran. Entitas anak telah memenangkan perkara terhadap PT Pelayaran Menaratama
Pasifik Indah di Pengadilan Tinggi Jakarta.
Pada tahun 2010, piutang usaha entitas anak telah dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari
PT Danamon Indonesia Tbk. (lihat Catatan 20).
7.
PIUTANG LAIN-LAIN
2011
2010
2009
Akun ini terdiri dari:
Piutang karyawan
PT Oorja Indo Petangis Three
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia
Lain-lain
Jumlah
59.836.026
82.705.204
194.655.005
568.700.000
465.135.913
43.934.297
142.541.230
194.655.005
1.077.770.210
26
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Piutang kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia merupakan klaim asuransi yang akan diterima
perusahaan berdasarkan surat No. F091001764 tanggal 29 Desember 2009. Pada bulan Februari 2010,
Perusahaan telah menerima klaim tersebut.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun masing-masing piutang pada akhir tahun 2011, 2010 dan
2009 manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa semua piutang dapat ditagih. Oleh sebab
itu, Perusahaan dan entitas anak tidak melakukan pencadangan piutang ragu-ragu.
8.
PERSEDIAAN
2011
2010
2009
Barang - barang konsumsi
Bukan barang konsumsi
5.326.348.490
312.231.599
1.853.027.057
235.378.452
2.249.964.129
141.343.841
Jumlah persediaan
Dikurangi penyisihan persediaan
yang rusak
5.638.580.089
2.088.405.509
2.391.307.970
Rincian persediaan adalah sebagai berikut:
Jumlah persediaan bersih
(
127.406.221 )
5.511.173.868
(
42.509.626 ) (
2.045.895.883
56.528.090 )
2.334.779.880
Persediaan PT Patra Supplies and Services, entitas anak, diasuransikan terhadap setiap risiko kebakaran atau
pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 525.000.000, Rp 1.415.500.000 dan Rp 1.090.500.000 pada
tahun 2011, 2010 dan 2009.
Manajemen entitas anak berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
Persediaan milik Perusahaan tidak diasuransikan terhadap setiap risiko kerugian yang mungkin timbul.
Persediaan disimpan di beberapa lokasi di Indonesia, terutama di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Jawa.
Persediaan entitas anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon
Indonesia Tbk. (lihat Catatan 20).
9.
UANG MUKA
2011
2010
2009
Akun ini terdiri dari:
Barak Sementara
Karyawan
Pemasok
-
1.255.470.518
9.131.463
7.353.253
17.000.000
14.400.000
Jumlah
-
1.271.955.234
31.400.000
Uang muka atas barak sementara timbul sehubungan dengan pembayaran kepada Beijing Chendong
International Modular Housing Co. Ltd terkait penyediaan barak sementara kepada pelanggan.
27
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
10. PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA
2011
2010
2009
Akun ini terdiri dari:
Pajak dibayar di muka:
Pajak pertambahan nilai
-
26.500.000
26.500.000
Biaya dibayar di muka:
Sewa
Asuransi
Seragam
Lain-lain
372.827.433
95.837.870
15.853.473
122.487.598
43.574.166
331.546.667
201.181.357
587.491.307
76.237.720
86.897.490
Jumlah biaya dibayar di muka
484.518.776
698.789.788
750.626.517
Jumlah
484.518.776
725.289.788
777.126.517
11. ASET TETAP
Mutasi aset tetap Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
2011
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Taman dan infrastruktur
Peralatan kantor
Perabotan kantor
Kendaraan
Barak sementara
11.595.499.788
7.866.100
1.499.585.724
7.650.504.335
3.607.573.101
23.965.772.107
83.153.810
1.399.792.540
1.565.954.200
-
456.136.875
263.500.615
168.590.000
-
11.139.362.913
7.866.100
1.582.739.534
8.786.796.260
5.004.937.301
23.965.772.107
Jumlah
48.326.801.155
3.048.900.550
888.227.490
50.487.474.215
2.598.676.128
7.866.100
1.303.608.072
6.032.905.813
2.389.877.968
285.306.811
434.918.348
91.599.128
843.037.908
606.903.513
3.423.681.730
40.122.699
263.095.115
102.929.167
-
2.993.471.777
7.866.100
1.395.207.200
6.612.848.606
2.893.852.314
3.708.988.541
Jumlah
12.618.240.892
5.400.140.627
406.146981
17.612.234.538
Jumlah
35.708.560.263
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Taman dan infrastruktur
Peralatan kantor
Perabot kantor
Kendaraan
Barak Sementara
32.875.239.677
28
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
2010
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Taman dan infrastruktur
Peralatan kantor
Perabotan kantor
Kendaraan
Barak sementara
11.141.201.070
7.866.100
1.352.501.724
7.903.190.594
3.992.294.919
5.392.231.922
467.604.875
147.084.000
593.883.050
375.500.000
23.965.772.107
13.306.157
846.569.309
760.221.818
5.392.231.922
11.595.499.788
7.866.100
1.499.585.724
7.650.504.335
3.607.573.101
23.965.772.107
Jumlah
29.789.286.329
25.549.844.032
7.012.329.206
48.326.801.155
2.157.456.493
7.866.100
1.135.911.409
6.100.769.679
2.542.557.339
1.348.057.785
444.599.810
167.696.663
666.848.745
585.918.275
644.788.939
3.380.175
734.712.611
738.597.646
1.707.539.913
2.598.676.128
7.866.100
1.303.608.072
6.032.905.813
2.389.877.968
285.306.811
Jumlah
13.292.618.805
2.509.852.432
3.184.230.345
12.618.240.892
Jumlah
16.496.667.524
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Taman dan infrastruktur
Peralatan kantor
Perabot kantor
Kendaraan
Barak sementara
2009
35.708.560.263
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Taman dan infrastruktur
Peralatan kantor
Perabotan kantor
Kendaraan
Barak sementara
11.045.011.070
7.866.100
1.499.660.039
9.698.807.840
3.582.295.719
5.392.231.922
96.190.000
209.686.950
365.659.068
959.895.000
-
356.845.265
2.161.276.314
549.895.800
-
11.141.201.070
7.866.100
1.352.501.724
7.903.190.594
3.992.294.919
5.392.231.922
Jumlah
31.225.872.690
1.631.431.018
3.068.017.379
29.789.286.329
1.734.543.732
7.866.100
1.347.789.436
5.980.325.777
2.502.058.639
269.611.596
422.912.761
141.729.738
756.655.103
515.082.000
1.078.446.189
353.607.765
636.211.201
474.583.300
-
2.157.456.493
7.866.100
1.135.911.409
6.100.769.679
2.542.557.339
1.348.057.785
Jumlah
11.842.195.280
2.914.825.791
1.464.402.266
13.292.618.805
Jumlah
19.383.677.410
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Taman dan infrastruktur
Peralatan kantor
Perabot kantor
Kendaraan
Barak sementara
16.496.667.524
29
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
2011
Harga jual
Nilai buku
975.667.771
482.080.542
Jumlah laba (rugi) penjualan
dan penghapusan aset tetap
493.587.229
2010
2009
3.825.198.861
6.166.604.178
(
2.341.405.317
2.616.453.133
1.603.615.113
)
1.012.838.020
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut :
2011
2010
2009
Beban pokok pendapatan
Beban operasi
4.563.822.792
836.317.835
1.332.093.514
1.177.758.918
1.835.294.206
1.079.531.585
Jumlah
5.400.140.627
2.509.852.432
2.914.825.791
Pada tahun 2010, barak sementara dibeli oleh entitas anak untuk memenuhi kontrak dengan PT Leighton
Contractors Indonesia. PT Leighton Contractors Indonesia meminta entitas anak untuk mengalihkan
kepemilikan atas barak sementara tersebut kepada PT Wahana Baratama Mining (Pemilik Tambang) saat
penyelesaian jangka waktu operasi atau saat penerimaan atas pembayaran yang terakhir atau saat penentuan
kontrak dan penerimaan pembayarannya.
Pada tahun 2008, barak sementara dibeli oleh untuk memenuhi kontrak dengan PT Agincourt Resources.
PT Agincourt Resources memiliki hak opsi untuk membeli peralatan tersebut pada akhir periode kontrak
tersebut dengan harga $AS 120.000.
Pada tahun 2010, PT Agincourt Resources, menggunakan hak opsinya untuk membeli barak sementara dari
entitas anak.
Bangunan telah dijadikan jaminan atas penerbitan performance bond sebesar Rp 3.374.741.647 dari
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sehubungan dengan kontrak katering dan pemeliharaan dengan
PT Total E & P Indonesia untuk periode 1 Februari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009.
Pada bulan Januari 2011, barak sementara telah diasuransikan pada PT Asuransi Adira Dinamika atas seluruh
resiko dengan nilai pertanggungan Rp 23.000.000.000.
Aset tetap berupa bangunan digunakan sebagai jaminan atas utang bank
PT Patra Supplies and Services, entitas anak, dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk..
yang
diperoleh
Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko pencurian, kerusakan dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 68.146.950.000, Rp 18.767.685.000 dan
Rp 18.500.680.000 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Menurut pendapat manajemen, polis
tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat pencurian, kerusakan dan lainnya.
Aset tetap telah diasuransikan pada PT Chartis Insurance Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia,
PT MMA General Assurance, PT Aetna Global Benefits Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT ACE
INA Insurance dan PT Asuransi MSIG Indonesia.
Pada tahun 2009, Perusahaan mengalami kebakaran, nilai buku aset tetap yang terbakar sebesar Rp 3.237.500.
Atas peristiwa tersebut Perusahaan mendapatkan klaim asuransi sebesar Rp 465.174.986 yang dicatat sebagai
penghasilan lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Manajemen tidak melihat indikasi terjadinya suatu peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan
menurunnya nilai aset Perusahaan dan entitas anak, sehingga Perusahaan dan entitas anak tidak melakukan
penyisihan penurunan nilai untuk aset tetap pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
30
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
12. ASET LAIN-LAIN
2011
2010
2009
Akun ini terdiri dari:
Deposito Marjin
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 2.336.411.731
Deposito berjangka
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 228.059.005
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
269.983.826
Jaminan
Sewa kantor
57.967.200
Lain-lain
47.070.000
Hak sewa tanah – dikurangi nilai
amortisasi sebesar Rp 5.377.774
pada tahun 2011, Rp 2.444.444
pada tahun 2010, Rp 9.333.333
pada tahun 2009
60.622.226
Jumlah
3.000.113.988
103.199.693
-
164.179.257
-
256.648.833
139.519.772
57.551.400
18.920.000
59.760.000
36.065.000
63.555.556
158.666.667
664.054.739
394.011.439
Deposito marjin timbul sehubungan dengan jaminan sebesar 30% atas setiap pinjaman yang berasal dari
fasilitas Open Account Financing (OAF) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (lihat Catatan 13).
Pada tanggal 31 Desember 2010, entitas anak menempatkan deposito berjangka sebesar Rp 243.063.459 pada
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back)
Pada tahun 2011 dan 2010 deposito ini mendapatkan bunga masing - masing sebesar Rp 13.334.993 dan
Rp 13.585.374.
Pada tanggal 2 Februari 2011 dan 25 Juni 2011 entitas anak menempatkan deposito berjangka sebesar
Rp 36.000.000 dan Rp 142.000.000 pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai jaminan untuk
penerbitan fasilitas bank garansi (back to back).
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK
2011
2010
2009
Akun ini terdiri dari:
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
7.777.823.096
891.263.166
-
Jumlah
7.777.823.096
891.263.166
-
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Facility Term Loan Line) No. B002/COM 11/0910
tanggal 1 September 2010 yang diaktakan dengan akta Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH. PT Patra
Supplies and Services, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
(Bank). Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan.
Jangka waktu
Jumlah fasilitas kredit
Penarikan fasilitas
:
:
:
Terhitung mulai tanggal 15 Oktober 2011 dan akan berakhir 15 Desember 2011
Rp 8.000.000.000 (delapan miliar rupiah)
Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang rupiah dan Dolar Amerika Serikat
dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 8.000.000.000 (delapan miliar
rupiah). Penarikan fasilitas dapat dilakukan berjangka dengan ketentuan
fasilitas kredit hanya dapat ditarik dalam masa penarikan. Apabila fasilitas
kredit ini tidak dipergunakan selama 1 (satu) tahun, maka sisa outstanding
fasilitas kredit yang belum ditarik secara otomatis berakhir/hangus
31
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Bunga
Jaminan
:
11,75 % per tahun untuk mata uang rupiah atau 6,25% untuk mata uang Dolar
Amerika Serikat. Tingkat suku bunga akan di-review oleh Bank setiap saat
sesuai dengan kondisi pasar
: - 1 (satu) bidang hak atas tanah dan hak guna bangunan, No. 638/Kelurahan
Damai, terletak di Jalan Jenderal Sudirman Provinsi Kalimantan Timur,
Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur Kelurahan Damai
dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000;
- Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000;
- Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang
sama (ARO P+1) dengan deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan
OAF;
- Jaminan garansi dari Putu Agung Prianta.
14. UTANG USAHA
2011
2010
2009
2.117.231.175
1.630.524.180
1.313.867.299
955.878.000
892.711.154
870.538.605
632.895.939
586.560.700
426.360.500
420.826.594
374.878.800
322.495.082
296.181.886
278.170.691
244.649.440
214.045.433
202.847.100
153.545.410
139.491.050
137.750.000
119.011.200
118.178.618
100.423.160
8.323.998.332
450.556.557
493.720.263
260.679.428
287.203.055
133.030.500
325.866.947
572.343.368
39.808.550
128.415.370
127.014.207
2.549.269.997
4.913.209.749
60.538.500
493.570.012
318.103.448
254.476.500
702.745.082
240.051.261
312.468.309
910.809.716
118.815.125
60.693.685
232.838.175
4.384.911.604
20.873.060.348
10.281.117.991
8.090.021.417
Utang usaha terdiri dari dari:
PT Bumi Maestroayu
CV IC Logistics
PT Sumber Pangan Sejahtera
LA Aizi
PT Dexalindo
CV Bina Karya
PT Gunung Mas Abadi
UD Listy
LA Dabu
CV Kencana Makmur Lestari
Toko 47
Syukur Supply
CV Putra Sipel Kelana
Toko Jaya Abadi
UD Aneka Bina Jaya
CV Mahkota Terusan
CV Tri Mina
CV Tirta Mas
UD Buah Segar
CV Eka Lancar
CV Multi Guna Sarana
PT Sinar Daging
PT Andalan Jaya
CV Vila Mas Utama
Lain-lain (dibawah Rp 100 juta)
Jumlah
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Sampai dengan 30 hari
31 hari sampai 60 hari
61 hari sampai 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah
2011
2010
2009
6.502.292.013
6.068.775.014
4.792.527.554
3.509.465.768
7.620.930.986
1.308.736.142
375.447.271
976.003.592
6.024.807.801
970.818.510
301.948.027
792.447.079
20.873.060.349
10.281.117.991
8.090.021.417
Atas utang usaha ini, Perusahaan dan entitas anak tidak dikenakan bunga dan tidak ada aset yang dijadikan
jaminan.
32
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
15. UTANG LAIN-LAIN
2011
2010
2009
Akun ini terdiri dari:
PT Bank Panin Tbk.
PT Astra Sedaya Finance
PT Staco Estetika Sedaya Finance
PT Toyota Astra Finance Service
PT Riau Andalan Pulp and Paper
Koperasi karyawan
Lain-lain
198.266.314
174.801.841
163.184.094
40.151.137
-
330.036.310
-
530.085.402
107.975.380
26.179.050
57.862.000
Jumlah
576.403.386
330.036.310
722.101.832
Utang kepada PT Staco Estetika Sedaya Finance, PT Bank Panin Tbk., PT Toyota Astra Finance Service
merupakan utang atas pembelian kendaraan.
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
2011
2010
2009
Akun ini terdiri dari:
Bunga
Jasa konsultasi
Provisi tunjangan bonus
Provisi tunjangan cuti
Jasa profesional
Jamsostek
Lain-lain
1.654.010.295
715.578.920
675.440.843
146.096.387
143.250.000
126.479.155
1.482.012.961
422.851.350
719.953.920
336.601.243
205.807.017
541.085.035
91.603.186
922.540.023
543.773.336
163.515.837
191.947.766
35.757.832
1.320.137.140
Jumlah
4.942.868.561
3.240.441.774
2.255.131.911
Pada tahun 2008, entitas anak menghapus provisi klaim dari pelanggan sebesar Rp 444.454.603 karena tidak
terdapat klaim dari pelanggan.
17. UTANG PAJAK
2011
2010
2009
Pajak Penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 4 (2)
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pembangunan Daerah
143.288.808
111.701.802
189.269.984
488.103.703
2.420.158.890
178.303.541
125.676.829
7.400.427
4.669.412
1.287.665.603
131.967.666
6.547.140
641.020
262.035.952
888.086.026
Jumlah
3.352.523.187
1.603.715.812
1.289.277.804
2011
2010
Akun ini terdiri dari:
18. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
2009
Akun ini merupakan nilai penyewaan Vila No. 10 dengan rincian sebagai berikut :
Nilai yang belum jatuh tempo
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
1.185.233.738
1.242.583.759
-
57.350.020
57.350.020
-
Bagian jangka panjang
1.127.883.718
1.185.233.739
-
33
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 65 tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan menyewakan
Vila No. 10, Villas Bali Island, Jalan Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Bali kepada Graham James
Bristow, komisaris perusahaan, sebesar Rp 1.266.479.600 untuk jangka waktu 22 tahun 1 bulan terhitung
mulai tanggal 21 Juli 2010 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032.
19. UANG MUKA PELANGGAN
2011
2010
2009
Akun ini terdiri dari :
Guest Deposit Villa
PT Bina Insan Sukses Mandiri
Lain-lain
552.869.643
138.875.380
542.062.552
899.100.000
30.900.000
28.000.000
Jumlah
691.745.023
1.472.062.552
28.000.000
Akun ini merupakan pembayaran dimuka yang diterima oleh entitas anak dari PT Bina Insan Sukses Mandiri
(BISM) sehubungan dengan penyediaan fasilitas barak sementara untuk proyek Tambang Batubara BISM pada
tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 899.100.000.
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG
2011
2010
2009
Akun ini merupakan pinjaman jangka panjang PT Patra Supplies and Services, entitas anak, yang diperoleh
dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dengan rincian sebagai berikut:
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Pokok pinjaman
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Bagian jangka panjang
12.010.100.942
(
3.711.123.488 )
8.298.977.454
14.073.575.693
(
2.931.992.341 )
11.141.583.352
-
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Facility Term Loan Line) No. B002/COM 11/0910
tanggal 1 September 2010 yang diaktakan dengan akta Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH.
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank). Fasilitas pinjaman
ini digunakan untuk modal kerja entitas anak.
a. Kredit Angsuran Berjangka 1
Jangka waktu
:
53 bulan (15 September 2010 - 15 Februari 2015, termasuk 5 bulan grace
period)
Jumlah fasilitas kredit :
Rp 15.000.000.000 (delapan miliar rupiah
Penarikan fasilitas
:
Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang rupiah dan Dolar Amerika Serikat
dengan maksimal pencairan setara dengan Rp. 15.000.000.000 (lima belas
miliar rupiah) atau $AS 1.578.947 Penarikan fasilitas dapat dilakukan
berjangka dengan ketentuan fasilitas kredit hanya dapat ditarik dalam masa
penarikan
Bunga
:
11,75 % per tahun untuk mata uang rupiah atau 6,25% untuk mata uang Dolar
Amerika Serikat. Tingkat suku bunga akan direview oleh Bank setiap saat
sesuai dengan kondisi pasar
Tujuan penggunaan
:
Investasi
34
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
b. Kredit Angsuran Berjangka 2
Jangka waktu
:
48 bulan (15 September 2010 - 15 Februari 2014)
Jumlah fasilitas kredit :
Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah)
Penarikan fasilitas
:
Bunga
:
Tujuan penggunaan
:
Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang rupiah dan Dolar Amerika Serikat
dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 3.000.000.000 (tiga miliar
rupiah) atau $AS 315.789 Penarikan fasilitas dapat dilakukan berjangka dengan
ketentuan fasilitas kredit hanya dapat ditarik dalam masa penarikan
11,75% per tahun untuk mata uang rupiah atau 6,25% untuk mata uang Dolar
Amerika Serikat. Tingkat suku bunga akan di-review oleh Bank setiap saat
sesuai dengan kondisi pasar
Investasi
Atas fasilitas kredit yang telah dijelaskan, entitas anak, memberikan jaminan sebagai berikut:
-
-
1 (satu) bidang hak atas tanah dan hak guna bangunan, No. 638/Kelurahan Damai, terletak di Jalan
Jenderal Sudirman Provinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur
Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000;
Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000;
Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) dengan
deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan OAF;
Jaminan garansi dari Putu Agung Prianta
c. Fasilitas Open Account Financing (OAF)
Jangka waktu
:
12 bulan ( 15 September 2010 – 15 September 2011)
Jumlah fasilitas kredit :
Rp 8.000.000.000 (delapan miliar Rupiah)
Penarikan fasilitas
:
Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang rupiah dan Dolar Amerika Serikat
dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 8.000.000.000 (delapan miliar
rupiah).
Bunga
:
11,75 % per tahun untuk mata uang rupiah atau 6,25% untuk mata uang Dolar
Amerika Serikat. Tingkat suku bunga akan direview oleh Bank setiap saat
sesuai dengan kondisi pasar.
Tujuan penggunaan
Jaminan
:
Modal Kerja
: - Surat Hak Milik tanah dan bangunan No. 638 yang terletak di Jl. Jendral
Sudirman No. 645, Kelurahan Damai, Balikpapan Timur, Balikpapan,
Kalimantan Timur dengan hak tanggungan peringkat I sebesar Rp
4.139.000.000
- Persediaan dan piutang usaha dengan jumlah nilai minimal sebesar Rp
16.000.000.000
- Deposito berjangka/ deposito margin/ margin kas usaha dalam mata uang yang
sama dengan deposito margin sebesar 30% dari setiap pembukaan Open
Account Financing (OAF)
- Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta
Atas fasilitas pinjaman tersebut, entitas anak tanpa persetujuan dari Bank, dilarang untuk menjual dan
menyewa aset di luar kegiatan usaha normal, menjamin aset, mengadakan perjanjian yang menimbulkan
kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham, nilai nominal saham, mengumumkan dan
membayarkan dividen, mengadakan penggabungan usaha (merger), konsolidasi (peleburan) atau
pengambilalihan (akuisisi) dan membayar utang subordinasi.
Surat tersebut telah dikukuhkan dalam Akta No. 18 tentang perjanjian kredit anggal 15 September 2010 dari
notaris Rr. Y. Tutiek Setia Muni, SH., MH.
35
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
21. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Rincian proporsi kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan laba (rugi) bersih entitas anak yang
dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
Aset Bersih
2011
Laba (Rugi)
Bersih
Aset Bersih
2010
Laba (Rugi)
Bersih
2009
Laba (Rugi)
Bersih
Aset Bersih
PT Patra Supplies and Services
9.943.044.480
186.886.585
9.756.157.896
1.881.118.366
14.137.276.261 ( 2.347.340.419 )
Jumlah
9.943.044.480
186.886.585
9.756.157.896
1.881.118.366
14.137.276.261
2.347.340.419
22. MODAL DISETOR
Sebagai akibat dari penggabungan usaha antara PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan PT Gama Wahyu
Abadi, persentase kepemilikan para pemegang saham PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan PT Gama
Wahyu Abadi akan terdilusi secara proporsional sesuai dengan besarnya kepemilikan mereka masing-masing
berdasarkan faktor konversi, yaitu setiap 1 (satu) saham PT Gama Wahyu Abadi ditukar dengan 4.765 saham
baru PT Island Concepts Indonesia Tbk. dengan nilai nominal Rp 56.125.
Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2011 adalah
sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
Modal
Ir. Frans Bambang Siswanto
Island Regency Group Ltd.
Island Residences Club Inc.
Graham James Bristow
Francis Street Pty. Ltd.
Masyarakat Umum
476.495.235
56.562.000
48.500.000
32.000.000
16.500.000
96.442.765
65,59%
7,79
6,68
4,40
2,27
13,27
26.743.295.064
3.174.542.250
2.722.062.500
1.796.000.000
926.062.500
5.412.850.186
Jumlah
726.500.000
100,00%
40.774.812.500
Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Island Regency Group Ltd.
Island Residences Club Inc.
Graham James Bristow
Francis Street Pty. Ltd.
Masyarakat Umum
Jumlah
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
Modal
56.562.000
48.500.000
32.000.000
16.500.000
96.438.000
22,62%
19,40
12,80
6,60
38,58
3.174.542.250
2.722.062.500
1.796.000.000
926.062.500
5.412.850.186
250.000.000
100,00%
14.031.250.000
36
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH
2011
2010
2009
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Biaya sehubungan dengan
penawaran umum perdana
Selisih kurs atas setoran modal
1.224.457.299
2.272.200.000
1.224.457.299
2.272.200.000
1.224.457.299
2.272.200.000
Jumlah
3.496.657.299
3.496.657.299
3.496.657.299
24. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Pada tanggal 31 Desember 2011, akun ini adalah selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
yang timbul dari transaksi penggabungan usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi sebesar Rp 21.639.894.267.
25. PENDAPATAN BERSIH
2011
2010
2009
71.242.614.946
5.618.202.592
3.725.146.804
7.857.949.277
27.756.265.956
395.670.700
411.191.977
723.591.708
4.798.299.923
37.274.734.785
136.114.414
1.270.497.089
90.233.831
12.655.404.517
Jumlah pendapatan katering dan akomodasi 88.443.913.619
34.085.020.264
51.426.984.636
9.730.984.686
3.881.424.149
641.520.000
153.716.720
27.729.395
9.444.500.030
3.731.640.368
654.636.646
151.734.062
59.948.836
8.767.538.667
3.507.054.888
633.587.307
161.115.361
63.188.896
14.435.374.950
14.042.459.942
13.132.485.119
Unit Bisnis :
Jasa kebersihan
Jasa pemeliharaan taman
Jasa pengelolaan sampah
Jasa pemotongan rumput
Lain-lain
1.336.650.019
151.341.310
93.550.000
45.765.000
304.349.553
2.107.139.148
144.874.724
85.768.554
46.909.125
350.721.440
2.375.160.664
139.661.014
301.865.036
60.807.567
203.225.201
Jumlah pendapatan unit bisnis
1.931.655.882
2.735.412.991
3.080.719.482
Vila :
Kamar
Makanan dan minuman
Binatu
Telepon dan Faksimili
3.727.213.996
830.957.105
10.226.639
4.302.583
3.204.727.766
722.716.180
9.714.632
1.067.277
2.612.114.212
595.369.225
5.719.973
4.136.164
Jumlah pendapatan Vila
4.572.700.323
3.938.225.855
3.217.339.574
109.383.644.774
54.801.119.052
70.857.528.811
Akun ini merupakan pendapatan dari:
Katering dan Akomodasi :
Jasa katering
Sewa
Jasa akomodasi
Penjualan produk makanan
Jasa administrasi dan pemeliharaan
Lain-lain
Anggaran KIK :
Pemeliharaan rumah tinggal
Jasa kebersihan rumah tinggal
Jasa operator telepon
Sewa tempat makan
Iuran TV kabel
Jumlah pendapatan anggaran KIK
Jumlah
37
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
26. BEBAN POKOK PENDAPATAN
2011
2010
2009
49.011.333.637
16.854.119.079
21.594.946.250
Vila :
Makanan dan minuman
Binatu
Telepon dan faksimili
424.064.913
5.617.260
1.302.098
427.915.478
6.524.250
242.842
297.525.586
3.197.930
1.059.188
Jumlah biaya Vila
430.984.271
434.682.570
301.782.704
Pemeliharaan rumah tinggal
Pengelolaan sampah
Kebersihan rumah tinggal
Prasarana
Jasa operator telepon
Pemeliharaan taman
Lain-lain
6.417.707.107
808.820.460
692.099.464
144.890.498
123.059.665
96.506.449
1.581.918.230
6.164.659.128
885.371.141
1.243.502.753
83.148.234
158.117.822
92.924.448
1.286.202.975
6.176.888.211
1.018.179.251
1.290.457.010
234.385.589
91.896.652
99.797.507
1.252.110.152
Jumlah biaya anggaran KIK dan unit bisnis
9.865.001.873
9.913.926.501
10.163.714.372
18.581.206.109
4.563.822.792
2.260.382.643
1.130.088.843
1.071.072.172
909.287.080
894.917.738
880.800.170
693.847.526
674.867.778
662.728.122
575.725.291
573.973.177
322.730.915
252.822.563
194.521.849
138.673.761
132.648.327
128.152.089
105.604.057
82.054.688
76.324.530
68.662.354
60.571.000
46.785.000
33.000.000
30.858.200
27.313.250
19.419.410
18.170.800
8.578.156.697
1.332.093.514
226.672.768
329.630.393
404.316.074
1.016.185.899
1.085.987.196
83.643.035
820.907.609
26.809.090
540.420.955
121.725.195
81.504.647
120.376.654
123.772.745
144.254.866
104.762.443
347.053.011
65.934.318
77.550.193
34.968.463
6.440.000
305.063.697
33.130.000
40.670.380
25.491.411
15.962.611
6.555.000
9.241.594.298
1.835.294.206
329.832.839
268.675.492
597.980.251
1.210.504.358
908.972.941
266.378.645
453.710.910
56.366.231
2.223.095.346
152.075.098
134.060.164
66.797.988
116.512.169
177.332.718
73.793.520
354.091.457
58.035.119
69.342.225
38.520.850
10.800.000
496.286.050
33.250.000
54.206.650
16.043.635
18.146.637
9.821.000
Akun ini merupakan biaya atas:
Katering :
Makanan
Anggaran KIK dan unit bisnis :
Biaya langsung :
Gaji dan tunjangan
Penyusutan
Pengangkutan, penanganan dan pengemas
Biaya penggantian
Provisi tunjangan bonus
Transportasi dan perjalanan
Jasa Profesional
Air dan listrik
Pemeliharaan dan perbaikan
Komisi
Kesehatan
Biaya kendaraan
Penyisihan imbalan pasca masa kerja
Seragam
Sewa
Percetakan dan alat tulis
Telepon dan Faksimili
Provisi tunjangan cuti
Kebersihan
Asuransi
Perlengkapan kamar
Binatu
Komisi kamar
Pelatihan
Kesejahteraan karyawan
Film dan video
Dekorasi
Perlengkapan tamu
Administrasi bank
Taman dan infrastruktur
38
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
26. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan) 2011
Perlengkapan dapur
Amortisasi
Perizinan
Sumbangan
Lain-lain
2010
2009
13.560.305
2.933.330
2.200.000
1.950.000
475.125.658
22.841.130
2.444.444
16.139.850
5.000.000
82.293.681
7.676.400
59.803.264
22.183.650
12.576.640
96.985.240
Jumlah biaya langsung
35.706.801.527
16.228.757.969
19.470.745.991
Jumlah
95.014.121.308
43.431.486.119
51.531.189.317
Tidak ada penjual dengan nilai pembelian bersih melebihi 10% dari penjualan Perusahaan dan entitas anak.
27. BEBAN OPERASI
2011
2010
2009
6.007.586.367
836.317.835
702.528.477
650.202.453
551.576.954
535.237.712
458.210.462
422.056.942
386.833.332
365.020.675
324.168.919
309.123.141
214.346.708
177.298.739
176.149.427
172.350.456
142.479.107
115.514.290
103.636.768
87.559.448
69.212.174
64.971.171
42.336.927
39.757.384
25.050.000
10.763.014
4.600.000
165.674.580
5.806.800.224
1.177.758.918
556.577.813
183.492.316
319.063.409
940.506.809
196.371.248
557.919.760
253.942.392
852.895.076
718.573.877
191.329.458
248.271.484
127.061.313
353.980.394
209.218.521
150.120.740
1.227.720.028
80.327.784
55.046.900
53.564.728
16.680.639
350.000
26.580.000
374.611.709
5.734.178.935
1.079.531.585
579.118.765
175.589.924
649.879.915
10.480.200
425.645.400
212.527.239
79.299.009
603.927.217
435.015.727
266.741.377
278.425.022
177.758.901
285.671.148
87.054.963
398.099.026
61.475.444
34.824.700
7.514.500
46.584.175
18.556.929
3.620.000
2.260.500
764.252.607
13.160.563.462
14.678.765.540
12.418.033.208
Rincian beban operasi adalah sebagai berikut:
Gaji dan tunjangan
Penyusutan
Sewa
Telepon dan faksimili
Perizinan
Jasa konsultasi
Biaya kendaraan
Transportasi dan perjalanan
Asuransi
Penyisihan imbalan pasca masa kerja
Air dan listrik
Provisi tunjangan bonus
Iklan
Perbaikan dan pemeliharaan
Administrasi bank
Pemasaran
Provisi tunjangan cuti
Jasa profesional
Percetakan dan alat tulis
Perayaan
Pengobatan
Pengangkutan, penanganan dan pengemas
Kebersihan
Seragam
Sumbangan
Biaya penggantian
Pelatihan
Lain-lain
Jumlah
39
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
28. PENYISIHAN IMBALAN PASCA MASA KERJA
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan dan entitas anak mencatat estimasi liabilitas
imbalan pasca masa kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Konsultan
Aktuaria Mizan untuk Perusahaan dan PT Sigma Aktuarindo untuk entitas anak. Aktuaris dalam menggunakan
metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Perusahaan
2011
2010
2009
Usia pensiun
10%
8%
Tabel Mortalita
Indonesia II- 2000
56
10%
8,5%
Tabel Mortalita
Indonesia II- 2000
56
11%
8%
Tabel Mortalita
Indonesia II- 1999
55
Entitas Anak
2011
2010
2009
8%
8%
Tabel Mortalita
Indonesia II- 1999
55
9,5%
8%
Tabel Mortalita
Indonesia II- 1999
55
10%
8%
Tabel Mortalita
Indonesia II- 1999
55
Tingkat diskonto per tahun
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Tingkat mortalitas
Tingkat diskonto per tahun
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Tingkat mortalitas
Usia pensiun
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 jumlah karyawan yang diikutsertakan dalam program ini
masing-masing adalah sebanyak 136, 147 dan 278 orang karyawan tetap.
Liabilitas imbalan pasca masa kerja adalah sebagai berikut:
2011
2010
Nilai kini liabilitas imbalan pasca masa kerja 4.960.403.903
Keuntungan aktuarial yang belum diakui
4.027.680.502
Biaya jasa lalu yang belum diakui
-
6.483.238.800
2.101.374.659
-
Nilai bersih liabilitas dalam laporan
posisi keuangan konsilidasian
8.584.613.459
8.988.084.405
2009
(
7.407.429.944
1.358.001.659
88.000 )
8.765.343.603
Mutasi liabilitas imbalan pasca masa kerja adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun
Beban penyisihan
imbalan pasca masa kerja
Pembayaran
Saldo akhir tahun
(
2011
2010
2009
8.584.613.459
8.765.343.603
10.533.892.455
995.458.451
591.987.505 ) (
8.988.084.405
40
1.455.606.427
1.636.336.571 ) (
2.316.054.020
4.084.602.872 )
8.584.613.459
8.765.343.803
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Beban penyisihan imbalan pasca masa kerja adalah sebagai berikut:
2011
Beban jasa kini
Beban bunga
Amortisasi biaya jasa lalu
Keuntungan aktuarial
keuntungan atas kurtailmen dan penyelesaian
415.367.106
529.384.674
50.706.671
-
Jumlah beban penyisihan imbalan pasca
masa kerja - bersih
995.458.451
2010
(
802.636.703
704.477.480
88.000
51.595.756 )
- (
1.455.606.427
2009
1.083.539.933
1.212.150.655
27.000
34.214.960
13.878.528 )
2.316.054.020
29. PERPAJAKAN
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) komersial sebelum beban (manfaat) pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011,
2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2011
2010
2009
Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak
menurut laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian
Dikurangi
Laba entitas anak sebelum
manfaat pajak tangguhan
Bagian atas rugi (laba) bersih
entitas anak
Rugi sebelum beban
pajak tangguhan Perusahaan
Beda temporer:
Penyisihan imbalan pasca masa kerja
Pembayaran imbalan
pasca masa kerja
(
Penyusutan
(
Sewa pembiayaan
Laba penjualan aset tetap
Beda tetap:
Beban pajak
Iklan
Perjalanan dinas
Jamuan dan sumbangan
Pendapatan yang dikenakan
pajak final
Bagian atas rugi (laba) bersih
entitas anak
2.285.760.845
(
6.237.605.172 )
5.755.290.360
1.561.476.337
(
3.655.268.266 )
6.983.799.992
26.418.252
(
1.881.118.367 )
2.347.340.419
697.866.256
(
107.066.702
37.000.000 )
52.054.631 )
-
(
(
(
87.327.522
72.259.791
(
578.061 )
26.418.252
41
701.218.539 ) (
62.290.396
13.659.665
7.200.000 )
30.290.866
6.237.675 )
9.937.500 ) (
94.998.664
6.237.675
22.593.750 )
116.918.391
50.378.625
13.518.604
110.421.595
(
(
3.575.850.051 )
1.034.620 ) (
1.881.118.367 )
546.716.827
53.620.000
1.818.845 )
2.347.340.419
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
2011
Laba (rugi) fiskal Perusahaan
tahun berjalan
Akumulasi rugi fiskal
tahun sebelumnya
Koreksi rugi fiskal
Akumulasi rugi fiskal
Perusahaan akhir tahun
2010
2009
901.305.831
(
2.222.928.223 ) (
537.689.396 )
(
4.593.557.221 )
1.760.446.123
(
2.727.596.969 ) (
356.967.971
2.994.058.001 )
804.150.428
(
1.931.805.267 )
(
4.593.557.221 ) (
2.727.596.969 )
Perusahaan tidak menghitung taksiran utang pajak penghasilan pasal 29 untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 karena masih mengalami rugi fiskal.
Perhitungan taksiran utang pajak penghasilan tahun berjalan adalah sebagai berikut:
2011
Pajak kini
Perusahaan
Entitas anak
2010
2009
-
-
1.832.577.040
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka
entitas anak
Pasal 23
1.506.932.914
Pasal 25
-
1.461.717.126
214.943.031
2.220.371.714
882.372.699
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
1.506.932.914
1.676.660.157
3.102.744.413
Taksiran tagihan pajak
penghasilan tahun berjalan
1.506.932.914
1.676.660.157
1.270.167.373
Berikut merupakan rincian dari saldo taksiran tagihan pajak :
2011
2010
Tahun 2003
Tahun 2006
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
1.829.726.520
3.352.659.296
1.506.932.914
1.829.726.520
1.270.167.373
3.352.659.296
-
1.829.726.520
17.514.034
1.270.167.373
-
Tagihan pajak akhir tahun
6.689.318.730
6.452.553.189
3.117.407.927
42
2009
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Pajak Tangguhan
2011
Beban (manfaat) pajak tangguhan
(Pengaruh beda waktu pada tarif pajak maksimum
25% pada tahun 2011 dan 2010)
Perusahaan
Penyisihan imbalan
pasca masa kerja
17.516.6765
Penyusutan
(
13.013.658 )
Sewa pembiayaan
-
Entitas anak
Penyusutan aset tetap
Penyisihan imbalan
pasca masa kerja
Penyisihan persediaan rusak
Provisi jasa pemasaran
Provisi tunjangan cuti
Provisi tunjangan bonus
Penyisihan piutang
tak tertagih
Rugi penjualan aset tetap
Penyesuaian atas perubahan
tarif pajak
Jumlah Manfaat
Pajak Tangguhan - Bersih
(
(
(
(
2010
2009
13.772.599
5.088.341
1.559.419 )
39.658.416
248.894.903
1.559.419
4.503.017
17.301.521
290.112.738
267.101.143
90.110.517
102.034.710
58.955.135 ) (
3.423.991 )
10.572.795 (
51.793.023 )
499.018.384 )
26.850.820 )
93.695.544
83.351.060
21.224.149
41.154.475 )
51.451.754 )
84.150.311 )
1.254.206.883 )
-
(
(
(
(
(
120.247.346
213.726.976 )
-
-
47.146.264
(
173.549.428 )
(
1.059.287.071 )
(
106.968.467 ) (
456.542.114 )
(
1.054.784.054 )
(
89.666.946 ) (
166.429.376 )
Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2011
Aset pajak tangguhan
Perusahaan
Penyisihan imbalan pasca masa kerja
Penyusutan
Sewa pembiayaan
2010
2009
70.947.690
40.343.078
-
53.431.015
53.356.736
-
39.658.416
48.268.395
1.559.419
111.290.768
106.787.751
89.486.230
Entitas anak
Penyisihan imbalan
pasca masa kerja
Penyusutan aset tetap
Persediaan
Piutang usaha
Provisi tunjangan bonus
Provisi tunjangan cuti
Provisi jasa pemasaran
2.176.073.410
566.059.597
31.851.556
-
2.092.722.350
298.958.454
10.627.407
1.254.206.883
84.150.311
51.451.754
41.154.475
2.151.677.485
422.574.913
14.051.398
1.133.959.537
135.943.334
40.878.959
41.154.475
Jumlah
2.773.984.563
3.833.271.634
3.940.240.101
2.885.275.331
3.940.059.385
4.029.726.331
Jumlah
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
43
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Perusahaan dan entitas anak mengalami kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada
masa lima tahun mendatang. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut seluruhnya dapat direalisasikan
pada tahun mendatang, sehingga Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas kerugian fiskal tersebut.
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk
keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008.
Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif
pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan
seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif tersebut sebesar Rp 236.442.735 sebagai bagian dari
beban pajak penghasilan tangguhan untuk tahun 2009.
Perusahaan di Indonesia secara umum dikenakan tarif pajak progresif sampai dengan tarif maksimum 30%.
Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Berdasarkan
perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat
menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya
pajak. Peraturan peralihan atas Undang-undang tersebut menyatakan bahwa kewajiban pajak untuk tahun
fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh Otoritas Pajak paling lambat pada akhir tahun 2013.
Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa
Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima
tahun sejak saat terutangnya pajak.
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, laba atau kerugian Perusahaan dan entitas
anak serta rekonsiliasi perhitungan perpajakannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak dalam SPT tahunannya
(self assesment system). Pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 10
tahun. Berdasarkan UU no 28 tahun 2007, terhitung sejak tahun pajak 2008, pihak fiskus dapat memeriksa
perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Apabila dalam jangka waktu tersebut terhadap
perhitungan perpajakan di atas tidak dilakukan pemeriksaan, maka SPT tahunan Perusahaan dan dianggap
rampung. Kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, akan dipenuhi oleh Perusahaan dan entitas anak pada saat
jatuh tempo.
-
Pada tanggal 30 Mei 2005, entitas anak menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dari pihak fiskus,
sebagai berikut:
Deskripsi
SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai
SKPKB atas Pajak Penghasilan Pasal 21
SKPKB atas Pajak Penghasilan Pasal 23
STP atas Pajak Pertambahan Nilai
No. Surat
00071/207/03/059/05
00070/201/03/059/05
00079/203/03/059/05
00108/107/03/059/05
Jumlah
Cicilan SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai
1.859.523.602
28.577.007
18.285.284
169.764.614
2.076.150.507
( 1.859.523.602)
Jumlah
-
Nilai
216.626.905
Pada tanggal 27 Juni 2005, entitas anak mengajukan keberatan terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB) dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) (lihat Catatan 5).
44
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.1365/WPJ.07/BD.05/2006, No. KEP.1366/WPJ.07/BD.05/2006
tanggal 14 Agustus 2006 dan Surat Keputusan No. KEP.1376/WPJ.07/BD.05/2006 tanggal 15 Agustus 2006
oleh Direktur Jenderal Pajak, Keberatan entitas anak diterima sebagian, dengan rincian sebagai berikut:
Nomor Surat
SKPLB atas Pajak Penghasilan
Badan tahun 2003
No. 00073/406/03/059/05
SKPKB atas Pajak Pertambahan
Nilai
No. 00071/207/03/059/05
STP atas Pajak Pertambahan
Nilai
No. 00108/107/03/059/05
Tanggal
Penambahan
(Pengurangan)
Awal
30 Mei 2005
(
199.006.584 )
(
162.846.600 )
Jumlah
(
361.853.184 )
30 Mei 2005
1.859.523.603
(
71.842.694 )
1.787.680.909
30 Mei 2005
169.764.614
(
10.723.190 )
159.041.424
1.830.281.633
(
245.412.484 )
1.584.869.149
Jumlah
Pada tanggal 14 September 2006 berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-00114.PPH/WJP/07/KP.0903/2006,
Kantor Pelayanan Pajak mengkompensasikan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebesar Rp 245.412.484
tersebut dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 21, Pasal 23 dan 26, Surat
Tagihan Pajak, masing-masing sebesar Rp 1.543.621, Rp 501.719 dan Rp 204.547.592. Sisanya sebesar
Rp 38.819.552 telah dikembalikan ke entitas anak.
Dalam Surat Keputusan No. KEP.1365/WPJ.07/BD.05/2006, No. KEP.1366/WPJ.07/BD.05/2006 dan
No. KEP.1376/WPJ.07/BD.05/2006 yang telah disebut di atas, entitas anak mengajukan banding kepada
Pengadilan
Pajak
pada
tanggal
10
November
2006.
Berdasarkan
Surat
Keputusan
No. Put.13470/PP/M.IX/16/2008 tanggal 3 Maret 2008, Pengadilan Pajak menolak banding tersebut.
Selanjutnya, entitas anak mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung pada tanggal 28 Agustus
2008. Sampai tanggal Laporan auditor independen, permohonan tersebut masih dalam proses.
Pada tanggal 11 April 2008, entitas anak memperoleh hasil pemeriksaan pajak tahun 2006 sebagai berikut :
-
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan No. 00094/406/06/059/08
sebesar Rp 952.026.887;
Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas Pajak Penghasilan Pasal 21 No. 00036/501/06/059/08;
Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Final No. 00040/540/06/059/08;
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Pasal 23 No. 00001/403/06/059/08
sebesar Rp 83.133.339;
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Pasal 26 No. 00029/204/06/059/08
sebesar Rp 402.110.973;
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
No. 00020/237/06/059/08 sebesar Rp 5.783.879;
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
No. 00029/277/06/059/08 sebesar Rp 201.055.487;
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
No. 00117/207/06/059/08 sebesar Rp 305.224.341;
Entitas anak juga memperoleh Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas Pajak Penghasilan Pasal 21
No. 0008/501/06/216/08 untuk tahun 2006 tanggal 28 April 2008.
Pengembalian atas lebih bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 di atas telah diterima secara tunai pada bulan
Mei 2008.
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp 952.026.887 di atas digunakan
untuk melunasi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 26, 4 (2) Final dan Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa. Sisanya sebesar Rp 37.852.207 diterima secara tunai di bulan Mei 2008.
45
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Entitas anak mengajukan keberatan terhadap beberapa Surat Ketetapan Pajak tersebut pada tanggal 24 Juli
2008. Keberatan tersebut ditolak dan entitas anak mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak pada
tanggal 31 Maret 2009.
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Pengadilan
Pajak
No.
Put.23704/PP/M.IX/15/2010,
Put.24722/PP/M.IX/16/2010, Put.24720/PP/M.IX/13/2010 dan Put.24721/PP/M.IX/16/2010 masing-masing
pada tanggal 16 Juni 2010, 28 Juli 2010, 4 Agustus 2010 dan 28 Juli 2010, keberatan entitas anak atas SKPLB
No.00094/406/059/08 dan SKPKB No. 00117/207/06/059/08 dikabulkan sebagian dengan jumlah restitusi
masing-masing sebesar Rp 3.299.700 dan Rp 269.948.421, sedangkan keberatan entitas anak atas SKPKB No.
00029/204/06/059/08 dan 00029/277/06/059/08 dikabulkan. Restibusi Pajak sebesar Rp 3.299.700
dikompensasikan dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 masa Juli 2010. Entitas anak menerima restitusi pajak
sebesar Rp 870.314.581 setelah dikompensasikan dengan Surat Tagihan Pajak atas Pajak Pertambahan Nilai
tahun 2008 dan 2004 masing-masing sebesar Rp 6.000.000 dan Rp 100.000. Restitusi pajak diberikan pada
bulan September 2010 dengan bunga sebesar Rp 419.095.142.
Pada tahun 2011, entitas anak menerima surat ketetapan pajak lebih bayar untuk pajak penghasilan badan
untuk Tahun Pajak 2009 sebesar Rp 1.249.589.613. Kelebihan pajak ini dikompensasikan sebesar Rp
98.342.479 dengan rincian sebagai berikut:
- Surat Ketetapan Kurang Bayar No. 00010/201/09/059/11 atas Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak
2009 sebesar Rp 611.174.
- Surat Ketetapan Kurang Bayar No. 00017/203/09/059/11 atas Pajak Penghasilan 23 Tahun Pajak 2009
sebesar Rp 9.295.710.
- Surat Ketetapan Kurang Bayar No. 00056/207/09/059/11 atas Pajak Penghasilan 21 Tahun Pajak 2009
sebesar Rp 62.736.048.
- Surat Ketetapan Kurang Bayar No. 00063/107/059/11 atas Pajak penghasilan 21 Tahun Pajak 2009
sebesar Rp 25.699.547
Entitas anak telah menerima kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2009 setelah
dikurangi dengan kompensasi atas Surat Ketetapan Kurang Bayar yang diterima sebesar Rp. 1.151.247.134
pada bulan Juni 2011.
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar dari surat ketetapan pajak untuk
pajak penghasilan pasal 21 dan pasal 23 serta Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2005 dan 2006 sebesar
Rp 116.918.391 yang dibebankan sebagai beban pajak dan perijinan tahun 2010. Pada tanggal 2 Februari 2011,
Perusahaan telah membayarkan pajak kurang bayar tersebut.
Pada tahun 2009, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar dari surat ketetapan pajak untuk
pajak penghasilan pasal 21 dan pasal 23 serta Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2007 sebesar
Rp 24.995.569 yang dibebankan sebagai beban pajak dan perijinan pada laporan laba rugi komprehensif tahun
2009. Pada tanggal 20 Mei 2009, Perusahaan telah membayarkan pajak kurang bayar tersebut.
Pada tahun 2007, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
No. 00139/207/04/901/07 tanggal 15 Agustus 2007 atas Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun
sendiri sebesar Rp 813.907.500, kemudian Perusahaan mengajukan keberatan namun di tolak. Pada tanggal
17 Januari 2009 Perusahaan mengajukan banding. Pada tanggal 15 Desember 2009, perusahaan menerima
surat keputusan banding dari pengadilan pajak No. Put.21092/PP/M.XVII/16/2009 atas Pajak Pertambahan
Nilai atas kegiatan membangun sendiri dari Rp 813.907.500 menjadi Rp 284.669.412. Sampai dengan 31
Desember 2009 jumlah yang telah dibayarkan sebesar Rp 280.000.000 dan Perusahaan masih mencatat sisanya
sebesar Rp 4.669.412 sebagai bagian dari utang pajak pada tanggal 31 Desember 2010. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan auditor independen, Perusahaan belum membayarkan sisa pajak kurang bayar tersebut.
46
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak
berelasi, yang dilakukan pada tingkat harga dan persyaratan yang wajar sebagaimana diperlakukan terhadap
pihak ketiga (arm’s length basis).
Rincian pihak berelasi, hubungan dengan Perusahaan dan sifat saldo akun/transaksi, adalah sebagai berikut:
No.
Pihak-pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
1.
Putu Agung Prianta
Presiden Komisaris
Entitas Anak
Pemegang Saham Perusahaan
Perusahaan Afiliasi
2.
3.
Ir. Frans Bambang Siswanto
PT Trust Securities
4.
5.
Octavianus Kuntjoro
Dharyanto Wahyudi
6.
Ida Ratnawati
7.
PT Prima Energi Persada Indonesia
Direktur Perusahaan 2010
Pemegang Saham Perusahaan
2010
Pemegang Saham Perusahaan
2010
Entitas Sepengendali
8.
9.
10.
11.
Interagencies Ltd.
PT Trust Indonesia
PT Taman Merah Bali
Graham James Bristow
Perusahaan Afiliasi
Perusahaan Afiliasi
Perusahaan Afiliasi
Komisaris Perusahaan
12.
Maxwell M. Hunt
13.
Island Club Residence
Pemegang Saham Perusahaan
2010
Pemegang Saham
Pinjaman berbunga
Pinjaman berbunga
Jasa konsultasi bisnis, utang
Reimbursemen
Pinjaman berbunga
Pinjaman tidak berbunga
Pinjaman tidak berbunga
Jual beli saham PT Patra
Supplies and Services
Utang reimbursemen
Pinjaman berbunga
Pinjaman tidak berbunga
Pinjaman berbunga, Pendapatan
jasa
Pinjaman tidak berbunga
Pendapatan jasa
Saldo-saldo akun dengan pihak berelasi dan persentase terhadap jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban
adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap
Jumlah Aset/Liabilitas
Pendapatan/Beban
Jumlah
2011
Piutang pihak berelasi
Dharyanto Wahyudi
Ida Ratnawati
PT Taman Merah Bali
Putu Agung Prianta
PT Karya Milik Nusantara
Robert Nowak
Jumlah
1.167.742.197
12.458.707
5.659.108
10.000.000
1.195.860.012
2010
2009
2011
2010
2009
-
521.740.318
389.974.915
-
210.000.000
40.000.000
523.405.249
-
1,25%
0,01%
0,01%
0,01%
0,77%
0,58%
-
0,35%
0,07%
0,88%
-
911.715.233
773.405.249
1,28%
1,35%
1,30%
47
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Piutang kepada PT Taman Merah Bali merupakan pemberian pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan operasional PT Taman Merah Bali.
Persentase Terhadap
Jumlah Aset/Liabilitas
Pendapatan/Beban
Jumlah
2011
2010
2009
4.410.980.134
404.100.000
1.122.574.597
4.500.000.000
4.128.838.029
4.547.332.607
404.100.000
255.937.981
4.128.838.029
6.148.227.637
404.100.000
55.958.628
6.610.000.000
-
5,88%
0,54%
1,50%
6,00%
5,51%
8,91%
0,79%
0,5%
8,09%
22,15%
1,45%
0,20%
19,23%
-
14.566.492.760
9.336.208.617
13.218.286.265
19,43%
18,29%
38,46%
Pendapatan diterima dimuka
Graham James Bristow
1.242.583.759
-
-
1,66%
-
-
Jumlah
1.242.583.759
-
-
1,66%
-
-
Jumlah
15.809.076.519
9.336.208.617
21,09%
18,29%
23,80%
Utang pihak berelasi
Graham James Bristow
Maxwell M. Hunt
Interagencies Ltd.
PT Prima Energi Persada
PT Trust Securities
PT Trust Indonesia
Frans Bambang Siswanto
Jumlah
6.608.286.265
2011
2010
2009
Pada tahun 2009 Perusahaan mendapatkan pinjaman dari Graham James Bristow yang digunakan untuk
kegiatan operasional Perusahaan. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga maupun jangka waktu pelunasan.
Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan membuat perjanjiann dengan Graham James Bristow atas pinjaman
yang telah diberikan sebelumnya sebesar Rp. 6.148.227.637 dengan bunga sebesar 6% per tahun dan jangka
waktu 3 tahun.
Transaksi dengan Maxwell M. Hunt tidak dikenakan bunga, tanpa perjanjian dan jangka waktu.
Utang Perusahaan kepada PT Trust Securities merupakan pembayaran terlebih dahulu oleh PT Trust Securities
atas biaya operasional Perusahaan. Utang ini tidak dikenakan bunga dan jangka waktu pembayaran yang pasti.
Berdasarkan perjanjian pinjam meminjam No: 106/TS/FAC/IV/2011, entitas anak meminjam dana sebesar
Rp 1.100.000.000 untuk keperluan operasional kepada PT Trust Securities. Perusahaan mencicil utang ini
Rp 100.000.000 setiap bulannya.
Entitas anak memiliki utang senilai Rp 4.500.000.000 kepada PT Trust Indonesia, utang ini terdiri dari
pinjaman pertama senilai Rp 2.000.000.000 yang dalam perjanjiannya jatuh tempo pada tanggal 18 Agustus
2001 dengan tingkat pengembalian 15,50% per annum dan utang senilai Rp 2.500.000.000 berjangka waktu
12 bulan dengan tingkat pengembalian 15%. Utang ini belum pernah dibayar oleh entitas anak.
48
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Persentase Terhadap
Jumlah Aset/Liabilitas
Pendapatan/Beban
Jumlah
2011
2010
2009
2011
2010
2009
Penjualan – bersih
Graham James Bristow
69.181.636
23.895.842
-
0,06%
0,03%
-
Jumlah
69.181.636
23.895.842
-
0,06%
0,03%
-
-
1,42%
0,42%
1,84%
0,92%
0,17%
-
-
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Octavianus Kuntjoro
Putu Agung Prianta
Frans Bambang Siswanto
PT Trust Securities
PT Trust Indonesia
-
(
(
(
41.559.292
12.352.915
53.957.692 )
27.038.399 )
5.065.360 )
Jumlah
-
(
32.149.244 )
-
4,77%
-
-
8.253.402 )
-
(4,77%)
0,03%
-
Jumlah
69.181.636
(
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
2011
2010
2009
Mata Uang
Asing
Ekuivalen
Rupiah
Mata Uang
Asing
Ekuivalen
Rupiah
Mata Uang
Asing
Ekuivalen
Rupiah
Aset
Kas dan bank
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Aset Lain-lain
558.827
1.165.741
257.655
5.067.443.236
10.570.939.388
2.336.411.731
103.046
1.056.296
43.394
23.660
926.486.586
9.497.157.336
390.155.454
212.727.060
1.057.305
1.179.400
60.500
23.660
9.938.667.000
11.086.360.000
568.700.000
222.404.000
Jumlah Aset
2.011.870
17.974.794.355
1.226.396
11.026.526.436
2.320.865
21.816.131.000
Liabilitas
Utang usaha
Utang bank
Utang pihak berelasi
28.233
2.138.283
-
256.016.844
19.389.950.244
-
1.639.815
459.219
14.743.576.665
4.128.838.029
2.305
-
21.667.000
-
Jumlah Liabilitas
2.166.516
19.645.967.088
2.099.034
18.872.414.694
2.305
21.667.000
2.318.560
21.794.464.000
Nilai Aset (Kewajiban) Moneter
Bersih Dalam Mata
Uang Asing
(
184.293) (
1.671.172.733 ) (
872.638 ) ( 7.845.888.258 )
32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING
a.
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 17 tanggal 14 September 2002, Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 3.000 m2 yang berlokasi di
Jl. Petitenget, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Bali untuk jangka waktu selama 360 bulan dimulai pada
tanggal 21 Agustus 2002 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032 dengan biaya sewa sebesar
Rp 2.160.000.000. Perjanjian ini telah mengalami perubahan berdasarkan akta notaris Evi Panjaitan, S.H.,
No. 40 tanggal 27 Februari 2003 mengenai perubahan metode pembayaran.
b.
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 41 tanggal 27 Februari 2003. Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan I Made Ralyasa untuk sewa tanah seluas 2.755 m2 di Kerobokan,
Seminyak, Bali selama 30 bulan mulai tanggal 24 Maret 2008 sampai dengan tanggal 24 September 2010
dengan biaya sewa sebesar Rp 241.062.500
49
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
c.
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 2 tanggal 1 Maret 2003. Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan I Made Ralyasa untuk sewa tanah seluas 3.000 m2 di Kerobokan,
Seminyak, Bali selama 12 bulan mulai tanggal 16 Mei 2011 sampai dengan tanggal 16 Mei 2012 dengan
biaya sewa sebesar Rp 108.000.000
d.
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 1 tanggal 8 April 2003. Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk sewa tanah seluas 500 m2 di Parerenan, Mengwi,
Bali selama 240 bulan mulai tanggal 6 April 2003 sampai dengan tanggal 8 April 2023 dengan biaya sewa
sebesar Rp 100.000.000
Berdasarkan akta notaris Mahayani Widiana Kedel, S.H., No. 9 tanggal 11 April 2008, Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk pembatalan atas sewa tanah seluas 500 m2 di
Pererenan, Mengwi, Bali.
e.
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 2 tanggal 11 April 2003. Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk sewa tanah seluas 600 m2 di Parerenan, Mengwi,
Bali selama 240 bulan mulai tanggal 11 April 2003 sampai dengan tanggal 11 April 2023 dengan biaya
sewa sebesar Rp 240.000.000. Perjanjian ini telah mengalami perubahan berdasarkan akta notaris
Evi Panjaitan, S.H., No. 8 tanggal 12 Agustus 2003 mengenai penawaran untuk perpanjangan periode
sewa.
Berdasarkan akta notaris Mahayani Widiana Kedel, S.H., No. 8 tanggal 11 April 2008, Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk pembatalan atas sewa tanah seluas 600 m2 di
Pererenan, Mengwi, Bali.
f.
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 54 tanggal 23 Oktober 2007. Perusahaan
mengadakan perjanjian perpanjangan Sewa Menyewa Bangunan dengan I Made Ralyasa untuk bangunan
kantor dengan luas tanah 206 m2 di Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Bali dengan jangka waktu
1 November 2007 sampai dengan 1 Novermber 2009 sebesar Rp 60.000.000
Pada tanggal 6 Agustus 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Perpanjangan Sewa menyewa
Bangunan dengan I Made Ralyasa untuk bangunan kantor dengan luas tanah 206 m2 di desa Kerobokan
Kelod, Kuta Utara, Badung, Bali sebesar Rp 336.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008
Perusahaan telah membayar uang muka sebesar Rp 276.000.000
Pada tanggal 31 Oktober 2008, Perjanjian Pengikatan Jual Beli dibatalkan dikarenakan Perusahaan tidak
dapat memenuhi persyaratan yang telah disepakati.
g.
Pada tanggal 30 November 2007, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengikatan Sewa menyewa dengan
I Wayan Sudiarma untuk sewa tanah seluas 14.400 m2 di Desa lalanglinggah, Bali selama 30 tahun
dengan biaya sewa sebesar Rp 400.000.000
h.
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 30 tanggal 10 September 2008, Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 100 m2 yang berlokasi di
Kelurahan Kerobokan Kelod, Bali untuk jangka waktu selama 24 tahun dimulai pada tanggal
21 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032 dengan biaya sewa sebesar Rp 168.000.000.
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 30 tanggal 10 September 2008, Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan PT Taman Merah Bali untuk pemindahan dan penyerahan atas sewa tanah
seluas 100 m2 di Kerobokan, Bali.
i.
Pada tanggal 16 Februari 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian pengikatan Sewa Menyewa dengan
I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 28 m2 di Jalan Hotel Puri Ratih Kerobokan, Kuta Bali selama
22 tahun 6 bulan dengan biaya Rp 66.000.000.
50
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
j.
Berdasarkan perjanjian pinjaman dan pengakuan utang tanggal 26 Juli 2010 antara
Ir. Frans Bambang Siswanto (Kreditur) dan Perusahaan (Debitur) untuk pembiayaan dalam rangka
investasi dalam saham, Debitur dengan ini setuju untuk menerima pinjaman dari Kreditur, dengan syarat
dan kondisi sebagai berikut :
Batas Maksimum Pinjaman
: $AS 459.219
Jangka Waktu
: 1 Tahun
Tingkat Bunga
: 3% per tahun
Beban bunga yang dibebankan untuk tahun 2010 sebesar Rp. 53.957.692
k.
Berdasarkan Nota kesepahaman yang disetujui oleh PT Kawasan Industri Kampar (KIK) dan entitas anak
pada tanggal 31 Desember 2003, KIK menunjuk entitas anak untuk melakukan jasa pemeliharaan fasilitas
perkotaan (town-site) (termasuk jasa kebersihan, kesehatan, PABX, jasa televisi dan jasa lainnya yang
terkait) di Kerinci, Sumatera (Proyek). Entitas anak berhak atas 50% dari selisih lebih antara Anggaran
Operasional Tahunan dengan realisasi setelah dikurangi jasa manajemen sebesar 10% dari Pendapatan
Anggaran KIK.
Nota Kesepahaman tersebut berlaku dari 1 Januari 2003 sampai dengan 31 Desember 2005 dan dapat
diperpanjang dengan syarat dan kondisi yang akan disepakati oleh kedua belah pihak dengan
pemberitahuan tertulis dari KIK minimal 3 bulan sebelum tanggal berakhirnya jangka waktu Nota
Kesepahaman. KIK memiliki hak untuk mengakhiri perjanjian kerja ini dengan memberikan
pemberitahuan tertulis paling sedikit 3 bulan sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.
Nota Kesepahaman ini telah berakhir dan belum diperpanjang kembali. Entitas anak masih menjalankan
jasanya berdasarkan Nota Kesepahaman yang telah berakhir tersebut. Pendapatan entitas anak yang
berasal dari jasa tersebut sebesar 33%, 24%,dan 24,7% dari pendapatan entitas anak pada 2010, 2009 dan
2008.
Dalam kaitannya dengan penyediaan komoditas entitas anak dan jasa katering, entitas anak membuat
perjanjian untuk jasa katering, kebersihan dan akomodasi dengan PT Bina Insan Sukses Mandiri,
PT Leighton International Limited., Salamander Energy (North Sumatera) Ltd., PT Gunanusa Utama
Fabricators, PT Sea Horse, PT Transportasi Gas Indonesia, Oorja Group dan lainnya.
Keberlanjutan pendapatan entitas anak dari transaksi di atas secara signifikan dipengaruhi oleh
kemampuan entitas anak untuk memperpanjang Nota Kesepahaman dan perjanjian jasa katering dan
penyediaan komoditas.
l.
Entitas anak mengadakan perjanjian atas pengadaan barang-barang dengan CV Kencana Makmur Lestari,
dimana entitas anak berkewajiban untuk membeli barang-barang dengan daftar harga yang telah
disepakati dan CV Kencana Makmur Lestari harus menerima dan melakukan pekerjaan yang diberikan
oleh entitas anak. Perjanjian ini berlaku dari 13 Maret 2007 samapai 31 Desember 2007. Perjanjian ini
terus menerus diperpanjang, terakhir samapai dengan 31 Desember 2011.
m. Berdasarkan Surat Konfirmasi Kredit No S.2009.439/Dir 4CR2/FTW tanggal 5 Juni 2009, entitas anak
mendapatkan fasilitas Bank Garansi dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. dengan maksimum
pinjaman sebesar Rp. 2.500.000.000. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 007/Pk-BG/SCBC11-FTW/2010
tanggal 24 Februari 2010, entitas anak mendapatkan fasilitas Bank Garansi lainnya dari bank yang sama
dengan maksimum pinjaman Rp 243.000.000 untuk jangka waktu 1 Februari 2010 sampai dengan
3 Maret 2012. Bank Garansi ini dijamin dengan deposito berjangka dengan jumlah yang sama (back to
back). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, entitas anak sudah menggunakan fasilitas
Bank Garansi masing-masing sebesar Rp 243.000.000 dan Rp 110.000.000.
51
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
n.
Berdasarkan Perjanjian Sewa Fasilitas Barak Sementara No. PT SC-0810500 tanggal 18 September 2008,
entitas anak setuju untuk menyediakan fasilitas peralatan barak untuk PT Agincourt Resources (PT AR).
Jangka waktu sewa barak minimal 18 bulan dengan hak opsi untuk membeli peralatan tersebut pada saat
berakhirnya perjanjian dengan harga $AS 120.000 (belum termasuk PPN). Biaya sewa per bulan sebesar
$AS 56.540 (belum termasuk PPN), yang dibayar dimuka untuk setiap 3 bulan. Pembayaran biaya sewa
dalam jumlah penuh untuk penyediaan jasa diidentifikasi dalam lingkup kerja entitas anak dan sewa
fasilitas peralatan barak (jumlah pendapatan sewa selama 18 bulan sebesar $AS 1.017.720). Pada bulan
April 2010, hak opsi tersebut telah diambil oleh PT AR.
o.
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara PT Patra Supplies and Services (Pemberi Pinjaman) dan
Octavianus Kuntjoro (Peminjam) tanggal 24 Februari 2010, untuk membiayai modal kerja Peminjam,
Peminjam memohon kepada pemberi pinjaman untuk menyediakan pinjaman, dengan syarat dan
ketentuan sebagai berikut :
Batas Maksimun Pinjaman
Jangka Waktu
Tingkat Bunga
: $AS 735.000
: 24 Februari 2010 sampai 15 Maret 2010
: 6% per tahun
Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 12 Mei 2010. Pendapatan bungan yang diperoleh untuk
tahun 2010 sebesar Rp 41.559.292.
p. Pada tanggal 4 Januari 2010, entitas anak dan PT Trust Securities Mengadakan Perjanjian Jasa Konsultasi
Perusahaan.
Jangka waktu perjanjian ini adalah 1 tahun, berlaku mulai tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan
31 Desember 2010 (berlaku efektif pada tanggal 4 Januari 2010).
Berdasarkan perjanjian tersebut :
PT Trust Securities akan menjadi konsultan dan melakukan jasa seperti yang tercantum dibawah ini :
- Membantu strategi dan perencanaan bisnis entitas anak.
- Memberikan bantuan yang berkenaan dengan struktur penggabungan usaha dan akuisisi yang
diusulkan oleh entitas anak.
- Menjadi penghubung dengan akuntan dan penasehat hukun entitas anak jika diperlukan untuk
membantu pengembangan usaha entitas anak.
- Jasa-jasa lainnya yang menurut konsultan masih termasuk di dalam perjanjian yang disepakati.
- Entitas anak akan membantu PT Trust Securities dengan menyediakan semua informasi yang
dibutuhkan tentang entitas anak dan perwakilan yang bertindak sebagai penghubung ke
PT Trust Securities.
Entitas anak setuju untuk membayar biaya bulanan sebesar Rp 57.427.000 (belum termasuk PPN) yang
akan dibayarkan dalam waktu 7 hari setelah faktur diterima oleh entitas anak.
PT Trust Securities sepakat untuk tetap menjaga kerahasiaan informasi entitas anak dan tidak akan
menggungkapkan atau mengijinkan penggunaan informasi tersebut, kecuali diijinkan terlebih dahulu oleh
entitas anak.
Beban konsultasi yang dibebankan untuk tahun 2010 sebesar Rp 689.124.000.
q. Berdasarkan perjanjian antar entitas anak (Sub-Kontraktor) dengan PT Leighton Contractors Indonesia
(Kontraktor) tanggal 16 Juli 2010, entitas anak ditunjuk sebagai Sub-Kontraktor oleh PT Leighton
Contractors Indonesia untuk mendirikan bangunan barak sesuai proyek Tambang Batubara Wahana.
Jangka waktu perjanjian ini adalah 7 tahun sejak tanggal 16 Juli 2010 sampai dengan tanggal
30 November 2017.
52
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan perjanjian ini, entitas anak (Sub-Kontraktor) akan dibayar oleh Kontraktor berdasarkan
rincian berikut :
- Biaya Pemeliharaan :
1. Sebesar $AS 8,78 per hari per pekerja, maksimum 200 orang pekerja per hari untuk tahun ke
1 sampai dengan tahun ke 5 dengan tahun ke 1 dimulai dari tanggal penyelesaian fasilitas
barak dan untuk selanjutnya selama 12 bulan kalender.
2. Sebesar $AS 5,95 per hari per pekerja, berdasarkan asumsi 200 orang pekerja per hari untuk
tahun ke 6 dan ke 7.
Dalam hal tingkat hunian aktual melebihi 200 orang per hari maka biaya yang timbul dianggap termasuk
biaya operasional.
- Biaya Operasional :
1. Sebesar Rp 96.750 per hari per pekerja atas tingkat hunian aktual di barak sampai dengan
200 orang pekerja per hari.
2. Sebesar Rp 95.000 per hari per pekerja atas tingkat hunian aktual di barak untuk jumlah
pekerja per hari di atas 200 orang pekerja per hari.
Perjanjian ini dapat diperpanjang oleh Kontraktor berdasarkan syarat dan ketentuan yang sama yang
tercantum dalam perjanjian ini kecuali untuk biaya pemeliharaan.
Kontraktor meminta entitas anak untuk mengalihkan kepemilikan atas barak sementara tersebut kepada PT
Wahana Baratama Mining (Pemilik Tambang) saat penyelesaian jangka waktu operasi atau saat
penerimaan atas pembayaran yang terakhir atau saat penentuan kontrak dan penerimaan pembayarannya.
r.
Berdasarkan Perjanjian sub-kontrak tanggal 23 Juli 2010, CV Vila Mas Utama ditunjuk oleh entitas anak
untuk melakukan penyediaan fasilitas barak dalam proyek Tambang Batubara Wahana. Total perencanaan
anggaran biaya meliputi pembelian material sebesar Rp 19.210.264.978 dan upah dan jasa sebesar
Rp 4.755.507.129.
s.
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak (Pemberi Pinjaman) dan Putu Agung Prianta
(Peminjam) pada tanggal 15 Juni 2010, disepakati syarat-syarat sebagai berikut :
Batas maksimum Pinjaman
Jangka Waktu
Tingkat Bunga
: $AS 42.000
: 2 (dua) bulan
: 6% per tahun
Pendapatan bunga yang diperoleh untuk tahun 2010 sebesar Rp 12.352.915
t.
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak dan PT Trust Securities tanggal 12 Agustus 2010:
- PT Trust Securities sepakat untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 3.580.000.000 kepada entitas
anak mulai tanggal 12 Agustus 2010.
- Pinjaman akan dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 18 Agustus 2010 sebesar Rp 3.588.950.000
melalui rekening bank yang telah disepakati.
Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 18 Agustus 2010.
u. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak dan PT Trust Securities tanggal 13 Agustus 2010 :
- PT Trust Securities sepakat untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 2.685.000.000 kepada entitas
anak mulai tanggal 13 Agustus 2010
- Pinjaman akan dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 18 Agustus 2010 sebesar Rp 2.690.593.750
melalui rekening bank yang telah disepakati.
Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 18 Agustus 2010.
53
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
v. Berdasarkan Perjanjian antara entitas anak (Kontraktor) dengan PT Bina Insan Sukses Mandiri (Klien)
tanggal 11 November 2010, Kontraktor akan menyediakan pre-fabricated structures (barak sementara)
kepada klien dengan harga maksimum sebesar $AS 280.893.
w. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak dan PT Trust Securities tanggal 11 Oktober 2010 :
-
PT Trust Securities sepakat untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 9.800.000.000 kepada entitas
anak mulai tanggal 11 Oktober 2010
Pinjaman akan dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 12 Oktober 2010 sebesar Rp 9.808.438.889
melalui rekening bank yang telah disepakati.
Pinjaman tersebut telah dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 12 Oktober 2010.
x. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak dan PT Trust Indonesia tanggal 14 Desember 2010 :
- PT Trust Indonesia sepakat untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 5.000.000.000 kepada entitas
anak mulai tanggal 14 Desember 2010
- Pinjaman akan dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 15 Desember 2010 sebesar Rp 5.004.305.556
melalui rekening bank yang telah disepakati.
Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 15 Desember 2010.
y. Berdasarkan Akta No. 68 tanggal 18 September 2008 dari Notaris Mellyani Noor Shandra, SH., entitas
anak memperoleh fasilitas kredit cerukan (OD) dari Citibank N.A., dengan syarat dan kondisi sebagai
berikut :
Batas Maksimum Kredit
: Fasilitas OD I : Rp 1.400.000.000
Fasilitas OD II : Rp 1.100.000.000
Periode
: 18 September 2008 to 31 Desember 2008
Tujuan
: Modal Kerja
Provisi dan Administrasi
: 0,5% dari batas maksimum kredit fasilitas OD I dan II dan biaya
administrasi sebesar Rp 2.500.000
Suku Bunga
: Fasilitas OD I : 12,5% per tahun
Fasilitas OD II : 1,5% + suku bunga deposito pertahun
Fasilitas tersebut dijamin secara fidusia dengan piutang usaha dan deposito berjangka entitas anak sebesar
Rp 1.100.000.000 dalam waktu 12 bulan masing-masing berdasarkan Akta Notaris No. 69 dan 70 tanggal
18 September 2008 dan Notaris Mellyani Noor Shandra, SH. Tidak ada saldo fasilitas kredit bank pada
tahun 2008. Bunga yang dibebankan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 63.716.091
dan Rp 48.816.894.
Selain itu, entitas anak juga memperoleh fasilitas Bank Garansi. Fasilitas itu dijamin dengan deposito
berjangka (back to back) sebesar Rp 2.412.000.000 dalam waktu 12 bulan sesuai dengan fasilitas yang
diperoleh dari Citibank. Pada tahun 2009, perjanjian ini sudah tidak dilanjutkan.
33. INFORMASI SEGMEN USAHA
Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi empat (4) segmen usaha utama,
yaitu katering, anggaran pendapatan KIK, Vila dan lain-lain.
Informasi tentang Perusahaan dan entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
Bidang usaha Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Perusahaan
Bidang usaha
PT Island Concepts Indonesia Tbk.
PT Patra Supplies and Services
Jasa Akomodasi
Katering
54
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
2011
Katering
Anggaran
Pendapatan KIK
Pendapatan
Beban Langsung
(
88.443.913.619
78.652.310.535 )
Laba Kotor
Beban Operasi
9.791.603.084
10.125.587.569 )
1.451.988.037
(
(
333.984.485 )
1.451.988.037
Laba (Rugi) Operasi
Pendapatan (Beban)
Lain-lain - Bersih
Laba (Rugi) Sebelum
Beban Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan
(
14.435.374.950
12.983.386.913 )
Vila
Jumlah
Segmen
(
4.572.700.323
1.802.557.288 )
2.770.143.035
3.034.975.893 )
355.789.310
(
(
264.832.858 )
355.789.310
1.208.960.004
95.130
1.076.800.840
724.284.507
4.503.018 )
355.884.440
2.285.760.844
1.183.200.148
87.588.345
(
Lain-lain
(
989.117.365
1.931.655.882
1.575.866.572 )
(
109.383.644.774
95.014.121.308 )
(
14.369.523.466
13.160.563.462 )
246.396.140 )
1.187.703.166
1.451.988.037
1.434.099.306 )
1.451.988.037
728.787.525
355.884.440
1.102.560.696
1.434.099.306 )
1.451.988.037
728.787.525
355.884.440
1.102.560.696
59.577.390.403
11.025.122.541
21.005.048.496
-
91.607.561.440
59.577.390.403
41.320.772.676
18.256.617.727
59.577.390.403
11.025.122.541
7.646.635.396
3.378.487.145
11.025.122.541
21.005.048.496
14.568.359.344
6.436.689.122
21.005.048.496
-
91.607.561.440
63.535.767.446
28.071.793.994
91.607.561.440
(
Laba (Rugi) sebelum hak minoritas atas
Laba (Rugi) bersih entitas anak (
Hak minoritas atas
Laba (Rugi) bersih entitas anak
Dampak Restrukturisasi
Laba Bersih
(
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Aset segmen
Aset yang tidak
dapat dialokasikan
Eliminasi Aset antar segmen
Aset - bersih
Liabilitas segmen
Ekuitas
Liabilitas - bersih
-
2010
Katering
Anggaran
Pendapatan KIK
Pendapatan
Beban Langsung
(
34.085.020.264
27.279.875.600 )
Laba Kotor
Beban Operasi
6.805.144.664
10.483.989.380 )
1.882.595.440
(
(
3.678.844.716 )
1.882.595.440
(
2.339.850.719 )
(
6.018.695.435 )
106.968.467
Laba (Rugi) Operasi
Pendapatan (Beban)
Lain-lain - Bersih
Laba (Rugi) Sebelum
Beban Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan
Lain-lain
(
3.938.225.855
1.739.706.065 )
2.198.519.790
3.569.136.563 )
483.373.039
(
(
1.370.616.773 )
483.373.039
(
442.748.722 )
1.882.595.440
(
1.813.365.495 )
17.301.521
6.125.663.902 )
1.882.595.440
(
6.125.663.902 )
1.882.595.440
(
(
14.279.489.345
12.396.893.905 )
Vila
(
54.801.119.052
43.431.486.119 )
(
11.369.632.933
14.053.125.943 )
(
2.683.493.010 )
(
2.785.140.751 )
480.831.729
(
5.468.633.761 )
124.269.988
1.830.667.016 )
480.831.729
(
5.592.903.749 )
1.830.667.016 )
480.831.729
(
5.592.903.749 )
(
(
2.498.383.588
2.015.010.549 )
Jumlah
Segmen
2.541.310 )
Laba (Rugi) sebelum hak minoritas atas
Laba (Rugi) bersih entitas anak (
Hak minoritas atas
Laba (Rugi) bersih entitas anak
Dampak Restrukturisasi
Laba Bersih
(
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Aset segmen
50.465.313.428
5.164.703.423
11.379.513.670
67.009.530.521
50.465.313.428
5.164.703.423
11.379.513.670
67.009.530.521
31.891.811.516
18.573.501.912
4.225.889.545
938.813.878
10.245.646.572
1.133.867.098
46.363.347.633
20.646.182.888
50.465.313.428
5.164.703.423
11.379.513.670
67.009.530.521
Aset yang tidak
dapat dialokasikan
Eliminasi Aset antar segmen
Aset - bersih
Liabilitas segmen
Ekuitas
Liabilitas - bersih
55
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
2009
Katering
Anggaran
Pendapatan KIK
Pendapatan
Beban Langsung
(
51.426.984.636
35.608.499.759 )
Laba Kotor
Beban Operasi
15.818.484.877
8.705.943.845 )
1.212.972.810
(
7.112.541.032
1.212.972.810
(
13.265.517.549
12.052.544.739 )
Vila
Lain-lain
(
3.217.339.574
1.505.172.071 )
1.712.167.503
3.712.089.363 )
582.714.303
(
(
1.999.921.860 )
582.714.303
(
2.947.687.051
2.364.972.748 )
Jumlah
Segmen
(
70.857.528.810
51.531.189.317 )
(
19.326.339.493
12.418.033.208 )
Laba (Rugi) Operasi
Pendapatan (Beban)
Lain-lain - Bersih
(
344.069.994 )
(
1.580.358.160 )
Laba (Rugi) Sebelum
Beban Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan
6.768.471.038
2.121.444.627 )
(
367.385.350 )
(
4.647.026.411
(
367.385.350 )
(
938.396.894 )
415.039.776
3.756.283.943
4.647.026.411
(
367.385.350 )
(
938.396.894 )
415.039.776
3.756.283.943
771.412.228
(
1.228.509.632 )
290.112.738
(
582.714.303
167.674.527 )
6.908.306.285
(
1.153.015.926 )
(
5.755.290.359
1.999.006.416 )
Laba (Rugi) sebelum hak minoritas atas
Laba (Rugi) bersih entitas anak
Hak minoritas atas
Laba (Rugi) bersih entitas anak
Dampak Restrukturisasi
Laba Bersih
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Aset segmen
35.777.526.985
11.279.455.119
12.158.564.323
59.215.546.427
35.777.526.985
11.279.455.119
12.158.564.323
59.215.546.427
16.843.179.198
18.934.347.787
5.310.089.876
5.969.365.243
9.228.633.251
2.929.931.072
31.381.902.325
27.833.644.102
35.777.526.985
11.279.455.119
12.158.564.323
59.215.546.427
Aset yang tidak
dapat dialokasikan
Eliminasi Aset antar segmen
Aset – bersih
Liabilitas segmen
Ekuitas
Liabilitas - bersih
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Aset keuangan utama Perusahaan dan entitas anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang
lain-lain. Perusahaan dan entitas anak juga mempunyai liabilitas keuangan seperti utang usaha, utang lain-lain,
biaya masih harus dibayar dan utang jangka pendek dan panjang.
Selama tahun 2010 dan 2009, kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk tidak melakukan lindung
nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah
risiko bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas.
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
Risiko suku bunga Perusahaan dan entitas anak terutama timbul dari utang bank. Utang bank dengan suku
bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan dan entitas anak.
Tidak terdapat utang bank Perusahaan dan entitas anak yang dikenakan suku bunga tetap.
Saat ini, Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku
bunga.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai liabilitas keuangan yang
memiliki risiko suku bunga.
Risiko mata uang asing
Mata uang pelaporan Perusahaan dan entitas anak adalah Rupiah. Perusahaan dan entitas anak dapat
menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena utang bank, penjualan dan pembelian dalam mata uang
asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan tolak ukur
harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai kebijakan formal
lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.
56
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Risiko kredit
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan entitas anak berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan.
Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk dan jasa hanya dilakukan kepada pelanggan yang
dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan dan
entitas anak bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur
verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak
tertagih.
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Perusahaan dan entitas anak
akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan
tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan
entitas anak akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Perusahaan dan entitas anak, cadangan
spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Perusahaan dan entitas
anak akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari
proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam
semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan layanan Perusahaan dan entitas anak.
Risiko Likuiditas
Perusahaan dan entitas anak mengelola profit likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi
utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan
melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.
Perusahaan dan entitas anak secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual serta terus-menerus
memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana.
Risiko Harga
Risiko harga adalah fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini,
Perusahaan dan entitas anak tidak menghadapi resiko harga.
Manajemen modal
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio
modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
Perusahaan dan entitas anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan
perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan
entitas anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.
Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam manajemen modal untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
57
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
35. INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan
Perusahaan dan entitas anak yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian.
31 Desember 2011
Nilai wajar
melalui
laba dan rugi
Liabilitas
pada biaya
perolehan
diamortisasi
7.488.934.288
31.334.585.540
142.541.230
-
-
7.488.934.288
31.334.585.540
142.541.230
38.966.061.058
-
-
38.966.061.058
-
-
7.777.823.096
20.873.060.349
576.403.386
4.942.868.561
7.777.823.096
20.873.060.349
576.403.386
4.942.868.561
-
-
34.170.155.392
34.170.155.39
Pinjaman dan
Piutang
Aset keuangan
Kas dan bank
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Liabilitas keuangan
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Jumlah
31 Desember 2010
Nilai wajar
melalui
laba dan rugi
Liabilitas
pada biaya
perolehan
diamortisasi
3.505.375.041
11.655.616.851
194.655.005
-
-
3.505.375.041
11.655.616.851
194.655.005
15.355.646.897
-
-
15.355.646.897
-
-
891.263.166
10.281.117.991
330.036.310
3.240.441.774
891.263.166
10.281.117.99
330.036.310
3.240.441.774
-
-
14.742.859.241
14.742.859.241
Pinjaman dan
Piutang
Aset keuangan
Kas dan bank
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Liabilitas keuangan
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
58
Jumlah
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
31 Desember 2009
Nilai wajar
melalui
laba dan rugi
Liabilitas
pada biaya
perolehan
diamortisasi
15.441.791.831
15.206.595.432
1.077.770.210
-
-
15.441.791.831
15.206.595.432
1.077.770.210
31.726.157.473
-
-
31.726.157.473
-
-
8.090.021.417
772.101.832
2.255.131.911
8.090.021.417
772.101.832
2.255.131.911
-
-
11.117.255.160
11.117.255.160
Pinjaman dan
Piutang
Aset keuangan
Kas dan bank
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Liabilitas keuangan
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Jumlah
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
 Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, piutang lain-lain - pihak ketiga, utang usaha,
utang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh
tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.

Nilai wajar dari aset tidak lancar lainnya - piutang usaha dan utang jangka panjang dinilai menggunakan
arus kas yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga pasar.
36. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
Pertimbangan
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan
manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil
sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan
entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan
dan entitas anak seperti diungkapkan pada Catatan 2g.
Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat
memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan
dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan
faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang
guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan entitas anak.
59
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi
jumlah cadangan penurunan nilai piutang.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang
memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk
tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan
estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai
perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan
dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk
antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan,
tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan
Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan
diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan entitas
anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan
perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapat mempengaruhi secara
material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih.
Penyusutan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan
20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan entitas anak
menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa
manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha
normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi
apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Instrumen Keuangan
Perusahaan dan entitas anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang
mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda
bila Perusahaan dan entitas anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset
dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan dan entitas
anak.
Aset pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat
digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan
yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan
pajak masa depan.
60
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
37. INFORMASI PENTING LAINNYA
Berdasarkan surat No. 307/JA/Som-1/XI/2007 tanggal 30 November 2007, entitas anak mengajukan gugatan
terhadap PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah (“Tergugat”) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Perkara tersebut telah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan Surat Keputusan No.
82/Pdt.G/2008/PN.Jkt.Ut pada tanggal 18 Desember 2008, yang amarnya antara lain menyatakan menghukum
tergugat untuk membayar sisa tagihan kepada entitas anak . Tahun 2009, tergugat telah mengajukan banding
ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Perkara tersebut telah diputuskan oleh Pengadilan Tinggi dengan Surat
Keputusan No. 462/PDT/2009/PT.DKI tanggal 18 Juni 2010 yang amarnya menguatkan keputusan pengadilan
negeri Jakarta Utara tanggal 18 Desember 2008 dan menghukum tergugat utnuk membayar sisa tagihan
kepada entitas anak sebesar $AS 198.039,25 dan Rp 77.913.658. Tergugat tidak mengajukan permohonan
kasasi ke Mahkamah Agung RI samapai dengan tanggal 8 Oktober 2010.
Berdasarkan Surat Kuasa yang diserahkan kepada pengacara entitas anak tanggal 14 Januari 2011, entitas anak
mengajukan permohonan eksekusi putusan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
38. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan
penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
 PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”
PSAK revisi ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan
kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke
dalam suatu mata uang pelaporan.

PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”
PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat
memahami informasi mengenai investasi entitas di aset tetap, dan perubahan dalam investasi tersebut. Isu
utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan
penyusutan, dan rugi penurunan nilai atas aset tetap.

PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”
PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan
liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomi yang
dihasilkan dari jasa tersebut.

PSAK No. 26 (Revisi 2011) “Biaya Pinjaman”
PSAK revisi ini menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan,
konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.

PSAK No. 30 (Revisi 2011) “Sewa”
PSAK revisi ini mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun
lessor dalam hubungannya dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk
menggunakan aset meskipun penyediaan jasa oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau
memelihara aset tersebut.
61
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)

PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”
PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi
pajak kini dan masa depan untuk pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset/(liabilitas) di masa depan
yang diakui pada laporan posisi keuangan (neraca); serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain
pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”
PSAK revisi ini menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan
saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

PSAK revisi ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas
keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi
instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan
pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan.
PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham”
PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan
daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan
berbeda untuk entitas sama.

PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna
untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan
besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan
pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
Perusahaan dan entitas anak sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi dan baru
tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.
39. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada
tanggal 26 Maret 2012.
62
Download