Peristiwa Penting 2 Corporate Milestone Ikhtisar Keuangan 6 Financial Highlights Laporan Komisaris 8 Board of Commissioner Report Laporan Direksi 9 Board of Director Report Profil Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Bidang Usaha Organisasi Misi Kami Struktur Organisasi Riwayat Hidup Komisaris Riwayat Direksi Riwayat Hidup Sekretaris Perusahaan 11 13 13 14 15 18 19 Company Profile Company History in Brief Line Of Business Our Mission Organization Structure Board Of Commissioner Profile Board Of Director Profile Corporate Secretary Profile Analisa & Pembahasan Manajemen Ikhtisar A Island Villas Resort B Penjualan & Pemasaran C Karyawan D Para Pemegang Saham E Prospek Usaha F Media Penyebaran Informasi G Etika Perusahaan 20 20 21 21 22 22 23 23 Manajemen Anaysis & Discussion Overview Island Villas Resort A Sales & Marketing B Staff C Shareholder D Business Prospect E Information Distribution Media F Corporate Ethics G Tata Kelola Perusahaan A Rapat Umum Pemegang Saham B Dewan Komisaris C Dewan Direksi D Komite Audit E Sekretaris Perusahaan 26 27 28 29 29 Good Corporate Governance General Meeting Of Shareholder A Commissioner B Director C Audit Committee D Corporate Secretary E 31 31 31 Corporate Business Risks Management Management Revenue Risk In Tourism Sector A Impact of Unstable Foreign Currency B The Existence of Information Technology C Pengelola Resiko Perusahaan Manajemen A Resiko Pendapatan Dalam Sektor Pariwisata B Pengaruh Mata Uang Asing Yang Tidak Stabil C Pentingnya Informasi Teknologi Laporan Auditor & Laporan Keuangan Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2011 Auditor’s Report & Financial Statements Responsibility Of Annual Report 2011 1 Peristiwa Penting | Corporate Milestone 2001 - 2004 Perseroan telah berbadan hukum sebagai PT Island Concepts Indonesia sesuai dengan keputusan akta Notaris No. 3 pada tanggal 11 Juli 2001 oleh Akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, SH dan diberikan kuasa sebagai Perusahaan PMA oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM) No. 496/PMA/2001 pada tanggal 14 Juli 2001, sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jasa pelayanan serta akomodasi turis di “Pulau Dewata”, Bali. The Company was incorporated as PT Island Concepts Indonesia under Notary Deed No. 3 on the 11th July 2001 by Notary Deed Evi Susanti Panjaitan SH, and authorized as a PMA company by Investment Coordinating Board of Republic of Indonesia (BKPM) No. 469/PMA/2001 on the 14th July 2001 as a developer and operator of Tourist accommodation and services on the “Island of the Gods”, Bali. Perseroan mengerjakan pembangunan properti pertamanya di Petitenget, Bali pada bulan Agustus 2002. The Company acquired its first development property in Petitenget, Bali in August 2002. Tahun 2003 Perseroan mendirikan kantor berbadan hukum di Jalan Raya Petitenget No. 469. Program pembangunan Perseroan telah ditunda satu tahun sebagai akibat dari Bom Bali pada bulan Oktober 2002. At 2003 the Company establishes corporate offices at Jl. Raya Petitenget No. 469, Bali. The company’s construction program was deferred one year as a result of the Bali Bombing in October 2002. PT Island Concepts Indonesia menerbitkan website www.islandconcepts.com pada bulan Juli 2003 dengan mencantumkan persewaan properti villa baik untuk penjualan maupun sewa. PT Island Concepts Indonesia launched its website www.islandconcepts.com in July 2003 listing Villa rental properties for sale and lease. Perseroan mulai pembangunan kembali untuk 10 luxury One Bedroom Villas, Island Villas Bali pada bulan Februari 2004. The Company commenced construction of 10 Luxury One Bedroom Villas, Island Villas Bali in February 2004. 2005 Usaha Island Villas Bali, www.islandvillasbali.com dibuka pada tanggal 1 April 2005. Island Villas Bali, www.islandvillasbali, opened for business on the 1st April 2005. Pendaftaran sekuritas Perusahaan pada Bursa Efek Surabaya telah disetujui oleh BAPEPAM pada tanggal 30 Juni 2005. PT Island Concepts Indonesia Tbk mulai perdagangannya di “BES” pada tanggal 8 Juli 2005. Modal yang diterbitkan Perseroan adalah 125.000.000 saham pada nilai nominal Rp. 112,25 per saham. The Company was approved by BAPEPAM on the 30th June 2005 to list its securities on the Surabaya Stock Exchange. PT Island Concepts Indonesia Tbk commenced trading on “BES” on July 8th 2005. The issued capital of the Company was 125,000,000 shares at a nominal value of IDR 112.25 per share. 2 2006 Penyelesaian tahun pertama Island Villas Bali berhasil lebih cepat dari yang diperkirakan dan dengan nama baru Island Villas & Spa sebagai hasil pengambilalihan kegiatan usaha dan staf dari “Day Spa Bali” yang telah menutup usahanya pada tahun ini. The Island Villas Bali completed its first year ahead of forecasts and was renamed Island Villas & Spa as a result of the company incorporating the staff and business of the “Day Spa Bali”, which closed its doors during the year. Saham perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek dengan simbol “ICON” dengan penutupan harga Rp. 670 per saham pada tanggal 31 Desember 2006, hal ini menggambarkan suatu peningkatan harga dari Rp. 557,75 atau berkisar 500% kenaikan sejak terdaftar pada tanggal 8 Juli 2005. The Company’s stock traded on the Surabaya Stock Exchange, symbol “ICON”, to a closure price of IDR 670.00 per share as at December 31st 2006. This represented in increase of IDR 557.75 or approximately 500% since listing on July 8th, 2005. Island Residences Club yang berpusat di Williamsburg, Virginia, US, tahun ini telah menunjukkan kepercayaannya kembali di Bali, Indonesia, dengan mendapatkan 24.250.000 (dua puluh empat juta dua ratus lima puluh ribu) saham di dalam Perusahaan yang mewakili 19,4% saham. Sehubungan dengan investasi yang strategis, Island Residences Club Inc. telah menyiapkan dana US$ 20.000.000,00 (dua puluh juta dollar Amerika Serikat), kesempatan bagi Perusahaan untuk pengembangan dan pengelolaan Pemukiman mewah and Resor untuk keanggotaan Island Residences Club During this year Island Residences Club, Inc. based in Williamsburg, Virginia, USA, demonstrated renewed confidence in Bali/Indonesia, acquiring twenty four million two hundred and fifty thousand (24,250,000) shares in the Company representing a 19,4% stake. In conjunction with this strategic investment, Island Residences Club, Inc. also made available a USD twenty million ($ 20,000,000.00) facility to the Company for the development and management of Luxury Residences & Resorts for the Island Residences Club membership. 2007 Perusahaan mendapatkan tanah di Tabanan dengan maksud untuk mengembangkan suatu Destinasi dan Tempat tersembunyi. Pembangunan akan dimulai pada 2008 dengan sebuah pembangunan Regency Resort yang memiliki lebih dari 200 kunci. Bursa Efek Surabaya dan Jakarta telah bergabung pada tanggal 30 November 2007. Nilai harga saham pembuka ICON, yang merupakan simbol dagang PT Island Concepts Indonesia Tbk adalah Rp. 870 untuk total pasar modal dari Rp. 108,750 milyar. The Company acquires land in Tabanan with the intent of developing a Resort Destination and Retreat. Construction will commence in 2008 on a 200+ key Regency Resort. The Surabaya and Jakarta Stock Exchanges merged on the 30 November 2007. The opening stock value for ICON, trading symbol for PT Island Concepts Indonesia Tbk was IDR 870 for a total market capital of 108.750 billion IDR. 2008 Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) pada bulan Mei 2008 dengan rasio perbandingan 1:2 dan mengajukan Anggaran Dasar baru yang berbadan hukum dengan segala perubahan yang dibuat sebagai Tindakan Perseroan. Stok Split The Company received approval from the Shareholders in May 2008 to split the company’s stock in a ratio 2:1 and filed new Corporate Articles incorporating this and including the changes made to the Corporation Act. The Stock Split was recorded on the Indonesian Stock Exchange “IDX” on the 3 telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia “BEI” pada tanggal 3 Desember 2008, yang mencerminkan suatu peningkatan pada modal yang diterbitkan dari 125.000.000 saham pada nilai nominal Rp. 112,25 per saham menjadi 250.000.000 saham pada nilai nominal Rp. 56,125 per saham. Perseroan meyakini bahwa hal ini dapat membantu mewujudkan likuiditas yang baik dalam saham Perseroan. December 3, 2008, reflecting an increase of the issued capital from 125,000,000 shares at a nominal value of IDR 112.25 per share to 250,000,000 shares at a nominal value of IDR 56.125 per share. The Company believes this should assist in achieving greater liquidity in the Company’s stock. Hingga tanggal 31 Desember 2008 saham-saham Perseroan masih ditangguhkan oleh BEI dengan nilai perubahan yang telah dikutip pada harga Rp. 870 menjadi Rp 435 per saham setelah Stock Split yang telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia. The Company’s shares remain suspended to December 31, 2008 on the IDX with the quoted value changing from IDR 870 per share to IDR 435 per share after the Share Split was recorded by the Indonesia Stock Exchange. Perseroan merumuskan dan menyetujui suatu kebijakan “Green” Energy di tahun ini dan telah mencapai penghematan listrik yang digunakan selama sebulan sebesar 15%, namun demikian secara dramatis pula tarif listrik meningkat di tahun yang sama dan dalam laporan keuangan tidak tampak secara nyata penghematan yang telah dihasilkan Perseroan. Perseroan akan melanjutkan memperluas Kebijakan Green Energy tersebut. The Company formulated and adopted a “Green” Energy policy during the year and has already achieved a monthly saving of electricity usage of 15%, however with a dramatic increase in electricity prices during the year the financial accounts do not reflect the true nature of savings made. The Company will continue to expand its Green Energy Policy. Perusahaan dalam proses mereorganisasi operasionalnya ke dalam dua unit usaha; A) ICON Hospitality & Leisure dan B) ICON Resource Services. Hal tersebut dipresentasikan pada saat penyelenggaraan Public Expose tanggal 23 Desember 2008 Perseroan. Dengan demikian Perseroan berada pada posisi dengan pertumbuhan yang signifikan di tahun 2009. The company has reorganized its operations into two business units; A) ICON Hospitality & Leisure and B) ICON Resource Services. There were presented to attendee at the Company’s Public Exposure on December 23rd, 2008. The Company is positioning itself for significant growth in 2009. 2009 Pada tanggal 2 November 2009, Perseroan mengadakan diskusi yang menentukan untuk menggabungkan PT Island Concepts Indonesia Tbk dengan PT Pulau Mas Utama, yaitu Perusahaan yang bergerak di bidang Konstruksi Komersial yang sama-sama didirikan di Bali. On November 2, 2009, the Company entered into definitive discussions to merge PT Island Concepts Indonesia Tbk. with PT Pulau Mas Utama a long established Bali based Resort and Commercial Construction company. 2010 Penggabungan usaha Perusahaan dengan perusahaan afiliasi PT. Pulau Mas Utama Group yaitu PT. Patra Supplies dan Services telah diajukan ke BAPEPAM namun tidak menjadi efektif dengan batas waktu Audit Perusahaan saat ini. Perusahaan telah memperbarui semua dokumen yang diperlukan dan telah diajukan kembali dan berharap penggabungan tersebut akan efektif pada pertengahan 2011. The Company merger with PT Pulau Mas Utama Group affiliate company, PT Patra Supplies and Services was filed with BAPEPAM but did not become effective within the time limit of current Company Audits. The Company has updated all necessary documentation and has refiled and is hopeful the merger will become effective midle2011. 4 2011 Pada tanggal 16 Juni 2011 Perseroan mendapat pernyataan efektif dari BAPEPAM LK atas penggabungan usaha dengan PT. Gama Wahyu Abadi dan di sahkan oleh Mentri Hukum dan HAM RI pada tanggal 19 Juli 2011. On June 16, the company had an effective statement from Bapepam LK, merger with PT. Gama Wahyu Abadi and approved by the Ministry of Justice and Human Rights on July 19, 2011. Pada tanggal 9 September 2011 perdagangan saham perseroan di bursa efek Indonesia dilepaskan. Dengan demikian Efek PT. Island Concepts Indonesia dapat kembali diperdagangkan. On September 9,2011, stock trading company in Indonesia stock exchange( IDX ) was release. Hence stock PT Island Concepts Indonesia Tbk. can be re-Trade. 5 Ikhtisar Keuangan Financial Highlight 6 7 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner Report Pemegang Saham yang Terhormat Dear Shareholders Fokus kami pada sektor perhotelan dalam negeri, termasuk jasa akomodasi serta makanan dan minuman akhirnya terbayar saat kami membukukan laba perdana kami sebagai Perusahaan Publik, meskipun hal tersebut masih jauh dari harapan. Tahun ini menjadi tahun yang berhasil bagi Perusahaan setelah melakukan merger usaha dengan PT. Gama Wahyu Abadi di mana efektivitasnya telah diberikan oleh BAPEPAM pada tanggal 16 Juni 2010. Persetujuan telah diberikan oleh pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 20 Juni 2010 dan untuk suspensi perdagangan yang dikenakan oleh Bursa Efek Indonesia pada PT. Island Concepts Indonesia Tbk. telah dicabut pada tanggal 12 September 2010. Our focus on the domestic hospitality sector, including both accommodations and food & beverage operations has finally paid off as we posted our maiden profit as a public listed company, albeit it below expectations. It has been a successful year for the Company having completed a merger with PT Gama Wahyu Abadi and effectiveness granted on June 16, 2010 by BAPEPAM; approval by our shareholders at an extra ordinary general Meeting on June 20, 2010 and trade suspension imposed on PT Island Concepts Indonesia Tbk., by the Indonesian Stock Exchange being lifted on September 12, 2010. Saya sangat berterima kasih kepada para staf setia kami, para eksekutif dan konsultan di dalam mewujudkan situasi program pertumbuhan usaha yang positif bagi Perusahaan. I would to thank our loyal staff, executive and consultants in bringing about this positive situation and creating this platform for growth. Wisatawan yang datang ke Bali, telah meningkat 16% di tahun 2009, 20% pada tahun 2010 dan 22% pada tahun 2011, angka yang luar biasa mengingat keadaan ekonomi global dan bencana alam serta bencana di luar faktor alam yang terjadi di dalam negeri sejak beberapa tahun terakhir. Bali telah membentuk dirinya sebagai Pulau Surga, Pulau Dewata, sehingga dengan situasi seperti ini, bersama dengan rekan saya di PT. Island Concepts Indonesia Tbk., kami akan memanfaatkan keuntungan tersebut untuk kepentingan semua. Inbound Tourism to Bali has increased 16% in the year 2009, 20% in 2010 and 22% in 2011, remarkable figures given the state of the global economy and the local natural and un-natural disasters of the past few years. Bali has as cemented itself as an Island Paradise, an Island of the Gods and together with my collegues at PT Island Concepts Indonesia Tbk., we will capitalize on this to the benefit of all. Secara profesional Perseroan telah melakukan sendiri cara mengurus Perseroan sehingga dapat memenuhi persyaratan dari Tata Kelola Perusahaan sebagaimana Perseroan membangun dirinya menjadi kekuatan utama di sektor Industri. The Company has conducted itself in a professional manner, has meet requirements of Good Corporate Governance as it builds itself into a major force in this Industry sector. Sekali lagi saya berjanji untuk memberikan dukungan saya kepada Eksekutif, para Pemegang Saham dan Perusahaan seperti apa yang sedang kita usahakan saat ini, yaitu untuk memperluas basis bisnis melalui merger dan akuisisi serta melanjutan pertumbuhan. I once again pledge my support to the Executive, the Stakeholders and the Corporation as we again seek to expand the business base through merger and acquisition and continued organic growth. 8 Laporan Dewan Direksi Board of Director Report Pemegang Saham yang Terhormat Dear Shareholders, Pada tahun 2011 perseroan mencatat telah mencapai kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2010, ditahun ini perseroan mendapatkan laba bersih sebesar Rp. 624 Juta, dibandingkan dengan tahun lalu yang masih rugi sebesar Rp. 6,3 Milliar. PT Island Concepts Indonesia Tbk has achieved brighter financial performance In 2011, compared with year 2010, this year the company earn net profit of Rp. 624 million, compared with last year which still suffered a loss of Rp. 6.3 billion. Pada tahun 2011, perseroan telah berhasil meningkatkan pendapatan sebesar Rp. 109, 3 Miliar dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp. 54,8 Miliar, atau kenaikan sebesar 99,6 %. In 2011, the company has successfully increased revenue, amounting to Rp. 109, 3 billion compared with last year amounted Rp. 54.8 billion, or increase of 99.6%. Pendapatan terbesar perseroan adalah dari anak Perusahaan Perseroan yakni PT Patra Supplies and Services, perusahaan penyedia jasa catering kepada perusahaan perusahaan minyak, gas dan tambang yg beroperasi dilepas pantai dan di daerah daerah terpencil . dengan pendapatan sebesar Rp.104,8 Miliar ditahun 2011 atau sebesar 95,9% dan Rp. 50,9 miliar atau sebesar 92,9% ditahun 2010. The largest Company revenue is from subsidiary PT Patra Supplies and Services, provider of catering services to the oil, gas and mining companies which operate off coast and remote areas. with an income of Rp.104, 8 billion in the year 2011 or by 95.9% and Rp. 50.9 billion or by 92.9% in 2010 Demikian pula dengan aset perseroan yang mencapai Rp. 91,6 miliar atau sebesar 36,5% ditahun 2011, dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp. 67,1 miliar. Similarly, the assets of the company reaching Rp. 91.6 billion, or equal to 36.5% in the year 2011, compared to the year 2010 amounted Rp. 67.1 billion. Ekuitas perseroan mencapai Rp. 16,6 ditahun 2011, sedangkan di tahun 2010 sebesar Rp. 16 miliar, atau meningkat sebesar 3,89 %. The company's equity achieve Rp. 16.6 in the year 2011, while in the year 2010 amounted Rp. 16 billion, or an increase of 3.89%. Total peningkatan performa keuangan di tahun 2011, adalah dampak positif hasil penggabungan usaha, yang telah dilakukan oleh perseroan dengan PT. Gama Wahyu Abadi, pemilih 50% saham PT Patra Suplies and Services, yang telah perseroan rencanakan sejak tahun 2010. The total increase in financial performance in 2011, was positive impact from the merger, which has been done by the company with PT Gama Wahyu Abadi, owner of 50% stake in PT Patra Suplies and Services, which company has planned since 2010. Pada tahun mendatang, perseroan berkomitmen untuk tetap melakukan pertumbuhan usaha baik secara organic maupun unorganik. Secara organic perseroan akan melakukan efisiensi dan meningkatkan usaha2 pemasaran, sehingga perseroan dapat meningkatkan pendapatan dan laba. Sedangkan Secara an-organic perusahaan akan mengakuisisi beberapa proyek property yang tengah dibangun dibali, oleh karenanya perusahaan merencanan melakukan right issue untuk meningkatkan modal. Kami direksi perseroan mengharapkan dukungan dari seluruh stakeholder perseroan, agar rencana expansi perseroan ditahun tahun mendatang dapat berjalan dengan baik, sehingga peseroan mencetak keuntungan dan memberikan deviden kepada pemegang saham. In the years ahead, the company is committed to continue doing business improvement, either organic or inorganic. In organic, the company will conduct business efficiency and improve marketing efforts, so the company can increase revenue and profits. While as an-organic, the company will acquire some property projects being built in Bali, therefore the company plans to do a rights issue to raise capital. We, the directors of the company expect support from all stakeholders of the company, expansion plans for the company in the next years run correctly, so the company made a profit and provide dividends to shareholders. 9 Profil Perusahaan Nama Perusahaan PT Island Concepts Indonesia Tbk Company Profile Company Name: PT Island Concepts Indonesia Tbk 1. Bidang Usaha Perusahaan Jasa Akomodasi 2. Pemilik Island Regency Group Ltd, Hong Kong 7,79% Island Residences Club Ltd, USA 6,68% Graham James Bristow 4,40% Francis Street Pty Ltd 2,27% Ir. Frans Bambang Siswanto 65,59% Publik 13,27% 3. Tanggal Pendirian 11 Juli 2001 4. Dasar Hukum Pendirian Akta Notaris No. 3 tanggal 11 Juli 2001 oleh Notaris Evi Susanti Panjaitan, SH Legal Foundation Notary Deed No. 3 dated on July 11th 2001 by Notary Evi Panjaitan, SH 5. Modal Dasar Rp 56.125.000.000,00 (lima puluh enam milyar seratus dua puluh lima juta rupiah) Authorized Capital Rp 56,125,000,000.00 (fifty six billion and one hundred twenty five million rupiahs) 6. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 726.500.000 (Tujuh ratus dua puluh enam juta lima ratus ribu) ditahun 2011 dan 250.000.000 (dua ratus limapuluh juta) saham pada tahun 2010 dengan harga Rp 56,125 atau Rp 40.774.812.500 (empat puluh milyar tujuh ratus tujuh puluh empat juta delapan ratus dua belas ribu lima ratus rupiah). Issued and fully Paid Capital 726.500.000 (Seven hundred twenty six million five hundred thousand) in 2011 and 250.000.000( two hundred fifty million ) shares in 2010 at the price Rp 56,125 per share or Rp 40,774,812,500 (Forty billion seven hundred seventy four million and eight hundred twelve thousand five hundred rupiahs). 7. Pencatatan di Bursa Bursa Efek Surabaya tanggal 8 Juli 2005 Menjadi Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Desember 2007 (“BEI”) Kode Saham di Bursa “ICON” Official Listing on Stock Exchange Surabaya Stock Exchange on July, 8th 2005. Jakarta Stock Exchange (“IDX”) on December 1, 2007. Transaction Code “ICON” 8. Kantor Pusat Jl. Raya Petitenget No. 469 Seminyak, Kuta 80361 Bali, Indonesia Telepon: 62 361 4736656, 4736657 Faksimili: 62 361 4736658 9. Website: www.islandconcepts.com Line of Business Accommodation Services Ownership Island Regency Group Ltd, Hong Kong 7,79% Island Residences Club Ltd, USA 6,68% Graham James Bristow 4,40% Francis Street Pty Ltd 2,27% Ir. Frans Bambang Siswanto 65,59% Public 13.27% Date of Establishment 11 July 2001 Head Office Jl. Raya Petitenget No. 469 Seminyak, Kuta 80361 Bali, Indonesia Telephone: 62 361 4736656, 4736657 Facsimile: 62 361 4736658 Website: www.islandconcepts.com 10 Sejarah Singkat Perusahaan Company History In Brief Perseroan didirikan dalam rangka penanaman modal asing berdasarkan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, sesuai dengan surat keputusan Kepala BKPM No. 496/1/PMA/2001 tanggal 14 Juni 2001 sebagaimana disempurnakan melalui keputusan BKPM No. S-506/DU6-BKPM/2001 yaitu tanggal 11 Juli 2001 yang dibuatkan di depan Notaris Evi Susanti Panjaitan, SH di Denpasar, Bali. Company established for foreigns investment by Foreign Investment Regulation BKPM No. 469/1/PMA/2001 on June 14th 2001 and modified as stated Government Regulation BKPM No. S-506/DU6-BKPM/2001 on Julyl 11th 2001 has made in Notary Evi Susanti Panjaitan, SH in Denpasar, Bali. PT. Island Concepts Indonesia Tbk., didirikan pada tanggal 11 Juli 2001 dengan akta notaris No. 3 oleh Evi Susanti Panjaitan, SH., yang merupakan Notaris Publik di Bali dan telah memulai usaha sejak tahun 2001 sebagai agen online web berdasarkan pemesanan dan manajemen untuk Properti Villa dan Apartemen tertentu di Bali. Pada tahun 2002 perusahaan meluncurkan website www.islandconcepts.com. PT Island Concepts Indonesia Tbk. was established on the 11th July 2001 by notaries deed No.3, of Evi Susanti Panjaitan, SH, who is a Notary Public in Bali and commenced business later in 2001 as an online web-based reservations and management agent for certain Villa and Apartment properties in Bali. In 2002 the company launched its online operation at www.islandconcepts.com. Di tahun 2003 perusahaan mengembangkan usahanya dalam pembangunan Properti, penjualan properti dan Sewa menyewa. Perusahaan memulai pembangunan 10 unit villa dari 30 unit Villa Resort di Seminyak, Bali di atas tanah 160 are dari tanah sewa, www.islandvillasbali.com. In 2003 the company expanded its business to include Property Sales & leasing and Property Development. The company commenced construction of its own 10 unit Villa from 30 unit Villa Resort complex in Seminyak, Bali on 160 Are of leased land, www.islandvillasbali.com. Pada tahun 2004 PT. Island Concepts Indonesia Tbk., telah menyiapkan diri menjadi perusahaan terbuka pada Bursa Saham Indonesia. Perusahaan telah terdaftar pada Bursa Efek Surabaya pada 8 Juli 2005. In 2004 PT Island Concepts Indonesia Tbk. prepared itself for “Going Public” on the local Indonesian Stock Exchange. The company listed on the Surabaya Stock Exchange on July 8th 2005. Saham perdagangan PT. Island Concepts Indonesia Tbk., di bawah simbol “ICON” di-suspend sejak tanggal 1 Desember 2007 sebagai akibat dari merger Bursa Efek Surabaya & Bursa Efek Jakarta yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia “BEI”. PT Island Concepts Indonesia Tbk shares trading under symbol “ICON” were suspended December 1st, 2007 as result of merger of the Surabaya Stock Exchange and Jakarta Stock Exchange and resulting compliance issues with the newly formed Indonesia Stock Exchange “IDX”. Dalam tahun 2008, Perseroan telah melaksanakan Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) yang semula Rp. 112,25 per saham menjadi Rp. 56,125 per saham sehingga saham yang diterbitkan dari 125.000.000 saham menjadi 250.000.000 saham. Dan telah mengubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 yang telah dinyatakan dalam akta pernyataan Nomor 56 tanggal 13 Juni 2008, dibuat di hadapan Notari Evi Susanti Panjaitan, SH. yang berkedudukan di Kabupaten Badung, Kuta dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum During the year 2008, Company adopted new Articles of Incorporation reflecting a share split from 125,000,000 shares on issue at a par value of 112.25 Rp to 250,000,000 shares on issue at a new par value of 56.125 Rp per share. Company changed the Company Article according to Statute Number 40 Year 2007 and had certified on Deed Number 56 dated on June 13th 2008, made in Notary Evi Susanti Panjaitan, SH office that domicile in Badung Regency, Kuta and approved by Minister of Justice and Human Rights of Republic Indonesia with Decree AHU.59617.AH.02 Year 2008 dated 11 dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan AHU.59617.AH.02 Tahun 2008 pada tanggal 5 September 2008 serta telah didaftarkan dalam daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor 220815503149 dengan agenda pendaftaran Nomor 1749/RUB.22-08/XI/2008 tanggal 26 November 2008. on September 5th 2008 and registered on the Company Register of Limited Company Number 220815503149 with the register agenda Number 1749/RUB.22-08/XI/2008 dated on November 2008. Pada tanggal 16 Juni 2011 perseroan mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam LK dan pengesahan dari menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia pada tanggal 19 Juli 2011, untuk penggabungan usaha dengan PT. Gama Wahyu Abadi. On June 16, 2011 the company receive an effective statement from Bapepam-LK, and the approval from the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia on July 19, 2011, to its merger with PT Gama Wahyu Abadi. Suspensi perseroan dilepaskan pada tanggal 19 September 2011, sehingga saham perseroan dapat diperdagangkan kembali. Suspension of the company is released on September 19, 2011, the company shares can be traded again. Sejarah Patra Suplies and Services. Anak Perusahaan PT. Island Concepts Indonesia Tbk. PT. Patra Suplies and Services History in Brief. A subsidiary of PT Island Concepts Indonesia Tbk. Pendirian Establishment PT. Patra Supplies and Services didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 25 tanggal 18 Maret 1976 oleh Notaris Tan Thong Kie, SH., dan disahkan sebagai perusahaan PMA dalam rangka UU No. 1 Tahun 1967 diubah dengan UU No. 11 tentang Penanaman Modal Asing berdasarkan Surat dari Presiden Republik Indonesia B-03/Pres/1/1976 dan Surat Keputusan Menteri Perdagangan 48/Kp/III/76. PT. Patra Supplies And Service was incorporated under Notary Deed No. 25 on 18th March 1976 by Notary Tan Thong Kie, SH., and authorized as a PMA company in the framework of Law no. 1 of 1967 amended by Law no. 11 regarding Foreign Investment based on the Letter of the President of Republic of Indonesia B-03/Pres/1/1976 and Decision Letter of the Minister of Trade 48/Kp/III/76. Perusahaan ini didirikan antara 1948 Spinneys Ltd., yang diwakili oleh Interagencies (HK) Ltd., dan Pertamina, perusahaan minyak milik negara, untuk tujuan mendukung Industri Energi Indonesia dengan layanan Catering, Taman, Layanan Binatu, dan Manajemen Camp. Spinneys 1948 Ltd., adalah Perusahaan Industri Catering multinasional asal Inggris , yang berkelana ke Indonesia untuk memberikan pelayanan kepada UNOCAL 76 di Kalimantan Timur pada tahun 1974. Seperti kebijakan pemerintah pada tahun 1976 diatur bahwa perusahaan katering asing tidak diizinkan untuk beroperasi secara independen, Spinneys 1948 Ltd mendirikan PMA, Joint Venture dengan PERTAMINA. The company was established between Spinneys 1948 Ltd, represented by Interagencies (HK) Ltd and PERTAMINA, the state owned oil company, for the purpose of supporting the Indonesian Energy Industry with Catering, Housekeeping, Laundry, and Camp Management. Spinneys 1948 Ltd was a multinational British Industrial Catering Company which ventured into Indonesia to perform services for UNOCAL 76 in East Kalimantan in 1974. As government policy in 1976 regulated that foreign catering companies were not permitted to operate independently, Spinneys 1948 Ltd established a Foreign Investment Joint Venture with PERTAMINA. Pada 2010 PT. Patra Supplies and Services dikonversi dari Venture Penanaman Modal Asing Bersama untuk perusahaan non-fasilitas Indonesia ( PMDN ), melalui afiliasi dengan Group Pulau Mas yang memungkinkan Perseroan untuk memasuki pasar luar dari industri energi In 2010 PT Patra Supplies And Services converted from a PMA Joint Venture to an Indonesian nonfacility company through an affiliation with Pulau Mas Group allowing the Company to enter industrial markets outside that of the energy industry. 12 Bidang Usaha Perusahaan dan Keterbukaan Usaha Line of Business and Business Exposure Ruang lingkup layanan dan kegiatan perusahaan yang didefinisikan sebagai layanan akomodasi ini mencakup berbagai aspek industri perjalanan serta pengembangan dan manajemen perumahan masyarakat, apartemen dan kondominium. Perusahaan telah melakukan penelitian yang luas dan perjalanan modern saat ini di mana wisatawan lebih suka tinggal di resor-resor villa pribadi. Di Bali, usaha ini dipelopori oleh Four Seasons Group yang memenangkan beberapa kali "Best Resort Hotel" di dunia dan saat ini telah tertantang oleh para operator untuk mengambil lebih banyak keuntungan dari prefensi pergeseran pelanggan. PT. Island Concepts Indonesia Tbk. memiliki model bisnis mereka di sektor industri ini. The scope of services and activities of the company is defined as accommodation services, this covers many aspects of the travel industry as well as residential communities, apartment and condominium development and management. The Company has conducted extensive research and the modern traveler now prefers to stay in private villa resorts. In Bali this was pioneered by the Four Seasons Group who have won “Best Resort Hotel” in world many time and today is has been challenged by many more operators taking advantage of this shift in customer preference. PT. Island Concepts Indonesia Tbk., have modeled their business on this sector of the industry. Risiko terbesar atau tantangan yang dihadapi Perseroan adalah bahwa di Bali Island Villa Resort tergantung pada pengunjung atau wisatawan yang datang ke Bali, baik domestik maupun asing; karena menjaga keselamatan dan keamanan para pendatang ke Bali sangatlah penting. The biggest risk or challenge facing the Company is that its Bali Island Villa Resort depends on visitors or tourists who come to Bali, both domestic and foreign; maintaining the safety and security of these arrivals to Bali is crucial. Persaingan usaha dapat menyebabkan kegagalan perusahaan, karena itu mengubah usaha ke anggota klub tujuan wisata dan strategi pemasaran yang baik, penyediaan fasilitas kelas satu, manajemen yang profesional dan layanan nilai uang akan menentukan keberhasilan usaha dan tantangan untuk berkompetisi. Business competition could cause company failure, the conversion to a destination members club and a good marketing strategy, the provision of first class facilities, professional management and value for money services will determined the success of the business and should challenge the competition. Misi Kami Our Mission Adalah misi kami untuk menyediakan investasi yang aman bagi para pemegang saham dengan tetap menjaga kepekaan terhadap budaya orang lain dan lingkungan di mana kita beroperasi. It is our mission to provide a secure investment for our shareholders whilst maintaining sensitivity to the culture of others and the environment in which we operate. Untuk menciptakan pengalaman yang berharga dan menguntungkan bagi para tamu kami, Pemasok, Pemegang Saham dan Staf. To create a rewarding and profitable experience for our Guests, Suppliers, Stakeholders and Staff. Misi anak Perusahaan Subsidiary Mission Misi PT. Patra Suplies and Services adalah, agar diakui sebagai pemimpin dalam bidang Jasa Catering, untuk pencapaian yang konsisten dari standar pelayanan, dan dengan resolusi untuk maju dengan ide-ide dan konsep baru. Patra akan diakui mampu secara konsisten menyediakan PT. Patra Supplies And Services mission is, to be recognized as the leader in our field, for the consistent achievement of service standards, and with the resolution to forge ahead with new ideas and concept. That Patra would be acknowledged as being able to consistently provide catering and 13 katering dan pelayanan di kamp dengan standar internasional tertinggi, untuk menjadi pemasok integral dan jangka panjang untuk mendukung struktur pelayanan klien dan mitra strategis. camp service at the highest of international standard, to become an integral and long term supplier for clients’ support service structure, and a strategic partner. Komitmen kami untuk keselamatan kesehatan dan lingkungan sebagaimana tercantum dalam kebijakan Perusahaan kami, tidak memiliki pencela utama, dan dianggap sebagai faktor integral dari keberhasilan misi kami. Our commitment to health safety and the environment as stated in our Company policy has no overriding detractor, and is considered as an integral factor of our mission success. Struktur Organisasi Organization Structure 14 Riwayat Hidup Komisaris Board Of Commissioner Profile Presiden Komisaris Marzuki Usman President Commissioner Marzuki Usman Warga negara Indonesia, Marzuki Usman telah berhasil meraih gelar di bidang ekonomi dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 1969 dan lulus dengan gelar MA (Master of Arts) di bidang Ekonomi dari Duke University di Durham, California Utara, Amerika pada tahun 1975. Indonesian Citizen, Pak Marzuki Usman obtained a degree in Economics from the University of Gajah Mada, Yogyakarta in 1969 and graduated Master Arts in Economics from the Duke University in Durham, North Carolina, USA in 1975. Marzuki Usman memiliki asosiasi (perkumpulan) yang strategis dengan Universitas-Universitas dan sebagai Dewan Penasehat Internasional pada Center of Tropical Forest Conversation (Pusat Perlindungan Hutan Tropis) pada Duke University dan menjadi dewan penasehat untuk Masters Program Manajemen di Universitas Gajah Mada. Even today Marzuki Usman has strong associations with the Universities and is on the international advisory board for the Center of Tropical Forest Conservation at Duke University and a member of the advisory board for the Masters in Management program at the University of Gajah Mada. Marzuki telah menghabiskan bertahun-tahun mengabdi di bidang pelayanan umum tingkat tinggi di negaranya. Beliau sempat menjabat Ketua BAPEPAM, mantan Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya di Pemerintahan Indonesia dan anggota Perkumpulan Konsul Kemasyarakatan Republik Indonesia dan Pejabat Partai Kebangkitan Bangsa. Marzuki has spent many years in public office serving his country at the highest level. He is the founding Chairman of the Capital Market Regulatory body, BAPEPAM; a former Minister of Tourism, Arts and Culture in the Indonesia Government and a member of the Peoples Consultative Assembly of the Republic of Indonesia and Chairman of the Independent Fraction Group. Dari tahun 1995 sampai 1996 berturut-turut Marzuki Usman adalah Anggota Dewan Penasehat Internasional NASDAQ dan Penasehat Utama Bursa Efek Jakarta. From 1995 and 1996 respectively Marzuki Usman was an International Member of the Advisory Board for NASDAQ and senior advisor to the Jakarta Stock Exchange now the Indonesian Stock Exchange “IDX”. Marzuki Usman telah diangkat menjadi Dewan Komisaris PT. Island Concepts Indonesia Tbk. pada tanggal 28 Juni 2006. Beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris. Marzuki Usman was appointed to the board of Commissioners of PT. Island Concepts Indonesia Tbk. on the 28th June 2006. He has served as the company’s President Commissioner. 15 Komisaris A Sulistyawati Commissioner A Sulistyawati Beliau adalah seorang Profesor dibidang Arsitektur dan Doktor di bidang Philosophi. Prof. A. Sulistyawati lahir di Denpasar tahun 1946, memulai karir sebagai asisten teknik fakultas tehnik Universitas Udayana, Bali dan hingga sekarang menjadi Dosen pada Universitas Udayana. Prof. Dr. Ir A. Sulistyawati is a Professor in the field of Architecture and has attained a Doctor of Philosophy. Prof. A Sulistyawati was born in Denpasar in 1946 and started her career as a technical assistance at the Architecture Faculty of the Udayana University, Bali and today is a lecturer at the Udayana University. Beliau aktif dalam bidang organisasi sejak tahun 1980 menjadi anggota Asosiasi Konsultan Indonesia, anggota Asosiasi Arsitek Indonesia dan anggota Bali International Training and Development Centre ( BITDEC ). Prof. Dr. Ir A. Sulistyawati is active in many organization,s Prof. A. Sulistyawati became a member of the Indonesian Consultants of Architects Association, member and the Executive of Bali's International Training and Development center (BITDEC). Adapun penghargaan yang telah beliau raih adalah ”Satya Lancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia di tahun 1999 dan 2005. Awards achieved by Prof. Sulistyawati include the “Satya Lancana Karya Satya “decreed by the President Republic of Indonesia in 1999 and 2005. Di tahun 2011 beliau diangkat menjad Dewan Komisaris PT. Island Concepts Indonesia Tbk. In 2011 Prof.Dr. Ir Sulistyawati was appointed as Commissioners of PT. Island Concepts Indonesia Tbk. Komisaris Graham J. Bristow Commissioner Graham J. Bristow Seorang warga negara Selandia Baru. Graham lahir pada bulan Juli 1947 di Hastings, New Zealand. Beliau memulai karir pada tahun 1967 sebagai seorang Akuntan di Unilever NZ Ltd dan pada tahun berikutnya bergabung dengan operator transportasi pedesaan R. Sherwood Limited. Kemudian Sherwood’s menjadi Hawkes Bay Transport Holdings Ltd. yang bergabung dan terdaftar sebagai perusahaan terbuka tahun 1971. Dari tahun 1987 – 1990 Graham adalah Direktur Pelaksana Vector Corporation Ltd., sebuah perusahaan bidang teknologi yang ada di Auckland. New Zealand Nationality. Graham was born in July, 1947 at Hastings, New Zealand. He started his career in 1967 in Banking, then Public Accountancy before joining Unilever NZ Ltd as a Manufacturing Account. The following year joined rural transport operator R. Sherwood Limited. Sherwood’s became Hawkes Bay Transport Holdings Ltd in a merger and public listing in 1971. From 1987 – 1990 Graham was Managing Director of Vector Corporation Ltd, an Auckland based technology company. Pada akhir tahun 1991, Graham dipindahkan ke Melbourne, Australia sebagai General Manager untuk Telephone System Pty Ltd. Graham telah mendirikan dan menjadi Direktur Pelaksana LibertyOne Limited tahun 1996 untuk memulai investasi pada perusahaan terbuka, yang diambil adalah bidang Internet dan tercatat pada Bursa Efek Australia, tahun 1998, Graham beserta perusahaannya pindah ke California memimpin timnya dengan tujuan mendaftarkan perusahaan Australia pada NASDAQ. In late 1991, he relocated to Melbourne, Australia as General Manager for Telephone System Pty Ltd. He foundered and became Managing Director of LibertyOne Limited in 1996 taking the Internet startup investment company public on the Australian Stock Exchange in 1998 before moving to California with the company to head up the team to list the Australian company on the NASDAQ. 16 Graham berhenti dari pekerjaannya di LibertyOne pada bulan Juli tahun 2000 dan bergabung dengan Meridian Pacific Investment HK Limited, sebuah perusahaan investasi modal yang portepel kerjanya termasuk PT. Indoexchange Tbk., sebuah perusahaan terbuka Indonesia di mana Graham Bristow sebagai direktur PT. Indoexchange Tbk., tahun 2001 dan 2002, kemudian berhenti dari jabatannya agar dapat mengawasi kepentingan PT. Island Concepts Indonesia. Beliau mendirikan dan menjadi Komisaris PT. Island Concepts Indonesia tahun 2002. His employment at LibertyOne ceased in July 2000 and Graham joined Meridian Pacific Investments HK Limited a venture capital investment company whose portfolio included PT. Indoexchange Tbk. an Indonesian public company. Graham Bristow was a director of Indoexchange in 2001 and 2002, and then resigned from his position to mentor PT Island Concepts Indonesia. He founded PT. Island Concepts Indonesia Tbk. and became a member of the board of commissioners in 2002. Komisaris Independen R. Rivai M Noer Independent Commissioner R. Rivai M Noer Advokat lulusan fakultas hukum Universitas Indonesia tahun 1989 dan juga memperoleh gelar Magister Manajemen pada tahun 1998. Advocate law graduates of University of Indonesia in 1989 and also holds a Master of Management in 1998. Beliau pernah bekerja selama 10 tahun (tahun 1990-2000) di PT. Bank Duta Tbk. sebagai Corporate Lawyer dan beberapa jabatan lainnya dengan jabatan terakhir sebagai Asistant Vice President pada Internal Audit Division. He has worked for 10 years (1990-2000) at PT. Bank Duta Tbk. as a Corporate Lawyer and several other positions with his last position as Asistant Vice President at the Internal Audit Division. Pada waktu Bank Duta merger dengan Bank Danamon tahun 2000, beliau mengambil paket pensiun dini (golden shakehand) dan langsung mendirikan Kantor Hukum RICH & RISJAD Law Firm, dan selanjutnya menjadi RIVAI, SUSANTONO & PARTNERS dan terakhir tahun 2010 berubah menjadi PRISMA & CO Law Firm seiring dengan penambahan jumlah Partner. At the time of the merger with Bank Duta Bank Danamon in 2000, he took early retirement package (golden shakehand) and immediately founded the Law Offices of Rich & Risjad Law Firm, and subsequently became Rivai, Susantono & PARTNERS 2010 and last year turned into PRISMA & CO Law Firm along with the addition of Partner. Sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang beliau dipercaya menjadi Anggota Komite Audit pada PT. Bank Yudha Bhakti dan sejak tahun 2009 menjabat sebagai Direktur PT. Prisma Mentari Internasional. Since 2007 until now he is believed to be a Member of the Audit Committee of PT. Bhakti Yudha Bank since 2009 and served as Director of PT. Prisma International Mentari. Yang bersangkutan mempunyai ijin praktek sebagai Advokat dan merupakan anggota Persatuan Advokat Indonesia (PERADI) dan juga memiliki ijin serta terdaftar sebagai Konsultan Hukum Pasar Modal (STTD) di BAPEPAM - LK dan Anggota dari Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM). Concerned have a license to practice as an Advocate and a member of the Association of Indonesian Advocates (PERADI) and is also approved and registered as a Capital Market Legal Consultants (STTD) in BAPEPAM - LK and Member of Capital Market Legal Consultants Association (HKHPM). Disamping itu beliau juga seorang Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM serta anggota dari Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI). Besides, he is also a Curator and Administrator are registered in the Ministry of Justice and Human Rights Association and a member of the Board of Curators and Indonesia (AKPI). 17 Riwayat Hidup Direksi Board Of Director Profile Presiden Direktur Dodi Prawira Amtar President Director Dodi Prawira Amtar Dodi Prawira Amtar dilahirkan di Jakarta pada bulan Desember 1962, dan berdomisili di Bekasi dan Jakarta Pusat. Di bidang pendidikan beliau mendapatkan gelar Master Of Science M.Sc pada tahun 1993 di bidang Finance and Management dari State University of New York ( SUNY ), Stony Brook, New York USA, serta gelar Sarjana Tehnik ( Ir. ) Dari Fakultas Tehnik Universitas Indonesia Jakarta. Pada tahun 1996. Selain itu beliau juga mengantongi sertifikat Corporate Governance Executive Program Yale University, Connecticut, USA, Agustus 2002, Certificate of Securities Analysis, New York University, New York, USA (Desember 1994) dan Program Pendidikan Dana Pensiun, Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (April – Juni 1994). Dodi Prawira Amtar was born in December 1962 at Jakarta, and domiciled in Bekasi and Central Jakarta. He gained a Master of Science ( M. Sc ) on 1993 in the field of Finance and Management from the New York State University (SUNY), Stony Brook, New York, USA, and a Bachelor's of Engineering ( Ir. ) from the Architect faculty of Indonesian University, Jakarta in 1996. He completed a Governance Executive Program at Yale University, Connecticut, USA, in August 2002 and obtained a Certificate of Securities Analysis, New York University, New York, USA ( December 1994) and retirement Fund Education Program, Institute of Management Faculty of Economics, University of Indonesia (June 1994). Saat ini Beliau aktif berorganisasi sebagai ketua Dewan Pengawas Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD), Ketua Departemen Etika & Profesi, Asosiasi Penjamin Emisi Efek Indonesia (AWPEEI) dan sebagai Ketua Departemen IT & Permodalan, Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) dari tahun 2004–2010. Currently he is active as Chairman of the Board of Trustees of the Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD), Chairman of Ethics and Professional Department Indonesia Underwriters Association (AWPEEI) and also as of department of IT & Capital he was Chairman, Native Indonesian Entrepreneurs Association, from 2004-2010. Pada tahun 2010 beliau menjabat Sebagai direktur utama PT. Patra Suplies and Services dan Komisaris Utama PT. Pulau Mas Utama, senior advisor pada PT. Trust Sekuritas, serta menjadi dosen tetap pada Universitas Sahid, selain itu beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama pada PT. Bapindo Bumi Sekuritas. In 2010, Dodi Prawira Amtar served as director of PT Patra Suplies and President Commissioner of PT Pulau Mas Utama; he is also senior advisor to PT. Trust Securities, and is a lecturer at Sahid University, Jakarta. He also served as a former President Director of PT Bapindo Bumi Securities. Dengan pengalamannya tersebut maka PT. Island Concepts Indoensia Tbk., mengangkat Beliau sebagai Presiden Direktur. With such experience, PT. Island Concepts Indonesia Tbk appointed Mr. Dodi Prawira Amtar as President Director. 18 Direktur Putu Agung Prianta Directors Putu Agung Prianta Putu Agung Prianta lahir pada tahun 1974 di denpasar, lulusan Master of Arts in International Finance dari University of North London, (London Metropolitan) UK, dan Bachelor of Engineering (Honours) in Civil Engineering dari University College of London, UK. Putu Agung Prianta was born on 1974 in Denpasar, a graduate of Master of Arts in International Finance from the University of North London, (London Metropolitan), UK, and Bachelor of Engineering (Honours) in Civil Engineering from the University College of London, UK. Saat ini beliau menjabat sebagai Managing Director Pulau Mas Group (Holding), membuat dan mengatur beragam properti dan kelompok usaha yang ada di Bali. Currently he serves as Managing Director of the Pulau Mas Group (Holding) create & set up a diverse property and business group based in Bali Bapak Putu Prianta ditunjuk menjadi direktur PT. Island Concepts Indonesia Tbk., untuk menambah kekuatan dan pengetahuann bisnis Perseroan. Mr. Putu Prianta was appointed as director of PT. Island Concepts Indonesia Tbk to add strength and local knowledge to the business of the Company. Direktur Octavianus Kuntjoro Director Octavianus Kuntjoro Octavianus Kuntjoro adalah lulusan sarjana tehnik dan computing lulusan Monash Unversity ditahun 1998. Octavian Kuntjoro is a graduate engineering degree, and computing at Monash Unversity year 1998. Dari tahun 1999 - 2006 beliau menjabat sebagai associate Director divisi Investasi Perbankan pada PT. Trust Securities Jakarta. From the year 1999 - 2006 he served as associate director of Investment Banking division of PT Trust Securities in Jakarta. Dan dari tahun 2006 hinga sekarang menjabat sebagai Direktur yang mengelola Pulau Mas Group yang terdiri dari 6 perusahaan dengan total asset sebesar USD 30 Juta. From 2006 until present serves as the managing director of Island Mas Group, which consists of six companies with total assets of USD 30 million. Riwayat Hidup Sekretaris Perusahaan Board Of Corporate Secretary Profile I Putu Widya Laksana Pendit I Putu Widya laksana Pendit Memulai karirnya pada Bali Island Villas & SPA, sebagai Akuntan dan kemudian diangkat sebagai Kepala Bagian Keuangan Perseroan pada tahun 2010. Pada tahun 2011 perseroan mengangkat beliau sebagai sekertaris perusahaan menggantikan Bapak Elmid Hendro yang telah mengundurkan diri. Started his career at the Bali Island Villas & SPA as accountant, and appointed as Chief Financial Officer of the Company in 2010. In 2011 the company raised him as a Corporate Secretary to replace Elmid Hendro. I Putu Widya Laksana Pendit di lahirkan pada bulan Mei tahun 1982, dan berdomisili di Tabanan, Bali. I Putu Widya Pendit was born in May 1982, and domiciled in Tabanan, Bali. 19 Analisa & Pembahasan Manajemen Manajemen Anaysis & Discussion Ikhtisar Overview Tujuan utama dari PT. Island Concepts Indonesia Tbk., adalah untuk membangun kesejahteraan pemegang saham melalui merger, akuisisi, dan pertumbuhan yang mendasar dalam bidang usahanya. Untuk melanjutkan pengembangan dan operasional Bali Island Villa Resort & Spa dan Vacation Rental properti di pulau Bali. Secara khusus pengembangan konsep Island Regency Club yang akan didasarkan pada jenis perusahaan yang ada dan memindahkan properti-properti perusahaan menjadi klub-klub Tujuan Wisata di masa yang akan datang. Perusahaan terus berusaha untuk mencapai lingkungan kerja yang positif untuk staf, menempatkan aset-asetnya ke dalam lokasi wisata yang telah diterima dan terbukti di Bali dan menggunakan sebagai praktek usaha yang terbaik; dengan perhatian khusus pada kepekaan terhadap budaya dan lingkungan sekitarnya dan bersama-sama menerapkan tata kelola perusahaan serta sistem pemeriksaan dan pengawasan yang dipantau sendiri. The primary purpose of PT Island Concepts Indonesia Tbk is to build shareholder wealth through merger, acquisition, and organic growth within its business field. To continue the development and operations of the Bali Island Villa Resort & Spa and Vacation Rental properties on the Island of Bali. In particular the development of the Island Regency Club concept which will be based on the company’s existing and future properties converting these to Destination members clubs. The company continues to achieve a positive working environment for its staff, positioning its assets within accepted and proven tourist locations within Bali and using best business practices; with particular attention to the sensitivities of the surroundings and culture, together with implementing good corporate governances and self and monitored checking systems. PT. Island Concepts Indonesia Tbk., terus menerapkan suatu peringatan strategi pertumbuhan untuk melindungi investasi para pemegang sahamnya sebagaimana telah diketahui dunia dilanda krisis utama keuangan dan terlihat pada sektor global properti yang terpengaruh lebih buruk lagi. Indonesia, Bali khususnya, agak terisolasi dari dampak tersebut dengan adanya pertumbuhan tahunan melebihi dari 10% per tahun masih tercatat di sektor properti dan menjadikan kesulitan yang luar biasa untuk memperkirakan keputusan berinvestasi. Namun aset perusahaan properti tersebut di daerah pertumbuhan yang tinggi dan Perusahaan sedang mengkaji perusahaan Resor saat ini di Seminyak dengan cara pandang pembangunan kembali untuk membangun nilai Pemegang Saham dan mendapatkan ROI terbaik berdasarkan nilai saat ini. PT. Island Concepts Indonesia Tbk., continues to adopt a cautionary growth strategy to protect the investment of its stockholders as the world exists a major financial meltdown which saw the global property sector worse affected. Indonesia, Bali in particular, was somewhat insulated from this with annual growth exceeding 10% per annum still be recorded in the property sector making investment decisions extremely difficult to forecast. However the company property assets are in high growth areas and the Company is reviewing its current Resort in Seminyak with a view of redeveloping the sight to build Shareholder value and obtain the best ROI based on current values. Perusahaan telah memperkenalkan Tanggung Jawab Perusahaan dan Kebijakan Keberlanjutan sejalan dengan Tata Kelola Perusahaan yang baik pada kerangka kerja yang tercantum di bawah. The Company has introduced a Corporate Responsibility and Sustainability policy in line with good corporate governances the frame work of which is stated below. A. Resor Island Villa dan Kontrak Jasa Catering A. Island Villa Resort Perusahaan melanjutkan untuk mengoperasikan The Company continues to operate 10 x One 20 10 x One Bedroom Villas sebagai Island Bali Resort & Spa di Petitenget, Bali, yang menjadi bagian dari suatu pembangunan 30 unit Resor yang direncanakan dan mencari properti-properti lain di Bali. Kegiatan usaha untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 menunjukkan peningkatan sekitar 15% pendapatan dan terdapat keuntungan di tahun 2011. Sedangkan pada anak perusahaan terdapat peningkatan pendapatan hingga lebih dari 100 %, dan bisnis terus beroperasi dengan arus kas positif. Bedroom Villas for Bali Island Resort & Spa at Petitenget, Bali, which became part of a 30 unit resort development planned, and look for other properties in Bali. Business activities for the year ended December 31, 2011 showed an increase of about 15% of revenue and profit in year 2011. While there is an increase in income of subsidiaries up to more than 100%, and the business continues to operate with positive cash flow. B. Penjualan & Pemasaran B. Sales & Marketing Demikian dengan halnya ditahun 2010, ditahun 2011 Pasar Australia kini dimantapkan sebagai sektor pasar terbesar untuk Bali Island Villas diikuti oleh Singapura, eropa dan Taiwan. pada kegiatan anak perusahaan terdapat kontrak kontrak jangka panjang dengan beberapa perusahaan seperti leighton Construction Indonesia, Petrochine Bermuda Sorong, dan lain lainnya untuk menyediakan layanan catering, akomodasi, laundry, management camp dan pemeliharan fasilitas managemen. Similarly with year 2010, in the year 2011, Australia market is the largest market sector for the Bali Island Villas, followed by Singapore, Europe, and Taiwan. the activities of the subsidiary contracts are long-term contracts with several companies such as Leighton Construction Indonesia, Sorong Petrochine Bermuda, and other, to provide catering services, accommodation, laundry, camp management and maintenance of management facilities. C. Karyawan C. Staff Perusahaan memenuhi dan menyesuaikan terhadap peraturan pemerintah tentang kesejahteraan dan remunerasi. Perusahaan tetap membayar peningakatan remunerasi yang melebihi standar upah minimum sebagaimana dengan peraturan yang berlaku di Kabupaten Badung untuk industri perhotelan. The Company complies and conforms to government regulation concerning welfare and remuneration. The company continues to pay increased remuneration and over standard minimum wages according to regulation that prevail in the Badung Regency for the hospitality industry. Pelatihan Staf dilanjutkan secara terus menerus untuk implementasi bisnis operasional, membangun tim, pelatihan ketrampilan dan peningkatan pelayanan. Staff training continues on a frequent basis for operational business implementation, team building, skill training and service improvement. Other training programs including Cookery, English and Japanese language classes are sponsored by the Company for staff. 21 D. Para Pemegang Saham D. Shareholders Pemegang saham utama adalah sebagai berikut: The major shareholders are as follows: E. Prospek Usaha E. Business Prospect Perusahaan optimis terhadap keuangan manajemen di tahun 2012 dan akan tumbuh sejalan dengan peluang bisnis yang maksimal bagi perusahaan. The Company optimist with the financial management for the year 2011 and will grow with maximum business opportunities for the company. Pendapatan yang ada dan yang telah ditargetkan dalam kaitannya dengan kebijaksanaan manajemen dan pengendalian dan pengendalian biaya, Perusahaan percaya bahwa hal tersebut dapat terus beroperasi dan memenuhi komitmen serta kewajiban-kewajibannya. Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2012 perusahaan mampu mengatasi arus kas operasi tanpa perlu pinjaman luar atau tambahan modal selain dari pinjaman uang tunai tambahan dari pemegang saham utama untuk menutupi biaya penggabungan luar biasa. The existing and targeted revenues in conjunction with prudent management and control of costs the company believes it can continue to operate and meet its commitments and obligations. During the year ended December 31, 2010 the company was able to cash flow its operations without the need of outside loans or capital injection, apart from additional cash loans from the major shareholder to cover extra-ordinary merger costs. 22 F. Media Penyebaran Informasi F. Information Distribution Media Perusahaan menyajikan sebuah situs terbaru dari www.islandconcepts.com dengan semua peristiwa yang mempengaruhi para pemegang saham dan klien Perusahaan. Situs www.islandvillasbali.com tersimpan saat ini dari semua hal menyangkut produk perusahaan. Kami terus memasarkan dan mempromosikan bisnis perusahaan dalam majalah lokal dan berpartisipasi dalam promosi perjalanan dan wisata lokal dan luar negeri. Situs terbaru untuk mengantisipasi peluncuran Island Regency Club di tahun ini adalah: www.regencyclub.com. www.islandregency.com. www.islandregencyclub.jp, dan www.islandregencyclub.com. The Company continually presents an updated website www.islandconcepts.com with all events that affect the stakeholders and customers. Website www.islandvillasbali.com is kept current of all matters concerning the company's products. We continually market and promote the business of the company in local magazines and participation in local and overseas travel and promotional tours. New websites launched in anticipation of launching the Island Regency Club during the new year are: www.regencyclub.com; www.islandregency.com; www.islandregencyclub.jp and www.islandregencyclub.com. Keterbukaan Perusahaan dengan transparansi yang diiklankan baik dengan harian lokal maupun harian nasional sesuai dengan peraturan BAPEPAM dan BEI. Pengungkapan tersebut ditujukan sepenuhnya kepada para pemegang saham telah diselenggarakan dalam tahun yang telah ditinjau. Company disclosures are transparent and are advertised as required in local and national newspapers in accordance to the rules of BAPEPAM and the IDX. Full disclosure to shareholders has been properly maintained in the year reviewed. Penyajian Laporan Tahunan Perusahaan dalam format buku dengan sepenuhnya menggunakan profil perusahaan, peristiwa-peristiwa menarik yang didesain untuk memberikan informasi yang lebih banyak kepada para pemegang saham perusahaan dan menghasilakan segala hal yang diperlukan. The presentation of the Company Annual Report in glossy book format with full company profile, milestones is designed to inform the company's shareholders and stakeholders and is produced and available on request to all enquiries. G. Etika Perusahaan G. Corporate Ethics Bisnis PT. Island Concepts Indonesia Tbk., didasarkan pada promosi tindakan dan etika yang baik dari eksekutif dan staf. Kode Etik Perusahaan telah diadopsi sejak pendirian perusahaan dan didasarkan pada prinsip-prinsip yang luas dari integritas dan keadilan dan berfokus pada isu-isu internal seperti kualitas produk, kepuasan pelanggan, upah karyawan dan tunjangan, serta tanggung jawab terhadap masyarakat lokal dan lingkungan. PT. Island Concepts Indonesia Tbk., business is based on the promotion of good behaviour and ethics of its executive and staff. A Corporate Code of Conduct has been adopted since its incorporation and is based on broad principles of integrity and fairness and focuses on internal issues such as product quality, customer satisfaction, employee wages and benefits, and local community and environmental responsibilities. Dalam hal ini, tidak ada yang dapat dilaporkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011 yang tidak wajar. Berdasarkan catatan Perusahaan terdapat tingginya tingkat profesionalisme dan komitmen untuk pelayanan terhadap pelanggan yang baik, yang dikembangkan dan dikelola oleh para eksekutif dan staf perusahaan dan memungkinkan untuk terus mempertahankan standar etika bisnis yang tinggi. There was nothing to report in the year ended December 31, 2011 that was not in line with these. The company’s good record is due to the high degree of professionalism and commitment to good customer service developed and maintained by company executives and staff continues to maintain the standard of the highest business ethics possible. 23 Sebuah kebijakan Tanggung Jawab dan Keberlanjutan telah dikembangkan, artinya PT. Island Concepts Indonesia Tbk., akan bergabung dengan banyak perusahaan internasional lainnya yang bertanggung jawab dalam pengelolaan resiko-resiko terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi serta tanggung jawab dalam memanfaatkan peluang untuk memberikan kelanjutan pembangunan dan hasil investasi yang ditujukan untuk kepentingan para pemegang saham perusahaan dan masyarakat Indonesia yang lebih luas A policy of Corporate Responsibility and Sustainability has been developed which means PT. Island Concepts Indonesia Tbk., will join many other responsible international corporations in managing environmental, social and economic risks and responsibilities and capitalising on opportunities to deliver sustainable development and investment outcomes for the benefit of the Company’s stakeholders and the broader Indonesian community 24 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan adalah serangkaian proses dan kebijakan yang mengatur cara korporasi yang diarahkan dan dikelola. Hal ini menetapkan hubungan antara para pemangku kepentingan, seperti komisaris, direksi, karyawan, mitra bisnis, dan klien serta hal yang berkaitan dengan akuntabilitas dan tugas fidusia. PT. Island Concepts Indonesia Tbk., memiliki struktur tata kelola perusahaan yang menentukan aturan dan prosedur untuk membuat keputusan tentang urusan perusahaan serta memberikan struktur tujuan perusahaan ditetapkan, dan sarana untuk mencapai dan memantau kinerja tujuan tersebut. Corporate Governance is a set of processes and policies which govern the way the corporation is directed and administered. These establish the relationship amongst the stakeholders, commissioners, directors, employees, business partners and clients as well as dealing with issues of accountability and fiduciary duties. PT. Island Concepts Indonesia Tbk., has a corporate governance structure that specifies the rules and procedures for making decisions on corporate affairs as well as providing the structure through which the corporate objectives are set, and the means of attaining and monitoring the performance of those objectives. Selama tahun peninjauan dari January sampai Desember 2011 Good Corporate Governance tercermin dalam Rapat Umum Luar Biasa dan Rapat Pemegang Saham dan berbagai Komite Rapat dijadualkan sepanjang tahun yang dihadiri oleh eksekutif perusahaan, konsultan luar, anggota Dewan Komisaris dan Direksi. During the review year January to December 2011 Good Corporate Governance was reflected in the General Meeting and Extraordinary Meeting of Shareholders held and the various Committee Meetings scheduled throughout the year attended by company executive, outside consultants, members of the Board of Commissioners and Board of Directors. Kelanjutan Tanggung Jawab dan Kebijakan Corporate Responsibility and Sustainability Policy PT. Island Concepts Indonesia Tbk., beroperasi di Industri Jasa Akomodasi dan merupakan properti terintegrasi dan kelompok real estate dengan kegiatan dari pengembangan properti, manajemen dan penjualan hotel/resort, komunitas perumahan dan operasional komunitas komersial. PT. Island Concepts Indonesia Tbk., operates in the Accommodation Services Industry and is an integrated property and real estate group with activities from property development, management and sales to hotel/resort, residential and commercial community operations. Perusahaan mengakui bahwa bertindak secara bertanggung jawab dan berkesinambungan menciptakan peluang baru, meningkatkan nilai investor, dan meningkatkan kembali sosial dan lingkungan. PT. Island Concepts Indonesia Tbk., berkomitmen untuk: a. Mempertahankan standar kejujuran yang tinggi, berperilaku bisnis yang etis secara budaya dan hukum di setiap saat. The company recognizes that acting in a responsible and sustainable manner creates new opportunities, enhances investor value, and improves social and environmental returns. a. Maintaining high standards of honest, ethical, cultural and legal business behaviour at all times. b. Menetapkan target kinerja untuk Bisnis & Perilaku Staf, Dampak Lingkungan, Perubahan Iklim, Agama dan isu-isu Budaya. b. Establishing performance targets for Business & Staff Conduct, Environmental Impact, Climate Change, Religious and Cultural issues. c. Providing our guests, investors, suppliers and business partners with experience that delivers excellence, meets or exceeds expectations of sustainable performance. c. Menyiapkan para tamu, investor, pemasok dan mitra bisnis kami dengan pengalaman yang dapat memberikan keunggulan, memenuhi bahkan melebihi harapan kinerja PT. Island Concepts Indonesia Tbk., is committed to: 25 secara berkelanjutan. d. Melibatkan dengan para tamu, pemasok, asosiasi dan kontraktor kami untuk meningkatkan kinerja secara keberlanjutan di area kami beroperasi. d. Engaging with our guests, suppliers, associates and contractors to improve the sustainability performance in the area that we operate. e. Meningkatkan masyarakat (“banjar-banjar”) di mana kita beroperasi melalui tindakan termasuk keterlibatan secara aktif dan berpartisipasi dalam melestarikan warisan dan budaya. e. Enhancing the communities (banjars) in which we operate through actions including active engagement and participation; preserving heritage and culture. f. Mengembangkan, mengenalkan dan memberikan penghargaan untuk memfasilitasi staf kami dapat bekerja. f. Developing, recognizing and rewarding our staff to facilitate optimal performance, achieve career objective. g. Secara optimal dan mencapai tujuan karir mereka serta mengembangkan tata cara kinerja yang tinggi dengan berkomitmen untuk kelanjutan dari tujuan tersebut. g. Optimally and achieve their career goals and to develop procedures for high performance with a commitment to the continuation of these goals. h. Meningkatkan efisiensi sumber daya dan meminimalkan dampak – dampak lingkungan dari kegiatan tersebut. h. Improving resource efficiency and minimizing the environmental impacts of activities. i. Memposisikan Perusahaan untuk beroperasi dalam iklim yang berubah-ubah dan lingkungan yang berpolusi. i. Positioning the Company to operate in a changing climate and carbon-constrained economy. j. Melanjutkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara bertanggungjawab dan berkesinambungan. j. Pursuing continual improvement in corporate responsibility and sustainability management and performance. 1. Rapat Umum Pemegang Saham 1. General Meeting of Shareholders Rapat Umum Pemegang Saham mengatur dan memberikan kewenangan kepada perusahaan untuk beroperasi. Pada Rapat Umum Pemegang Saham, para Pemegang Saham berhak untuk mendapatkan semua informasi yang relevan dari Perusahaan dan diperlukan tanggung jawab Komisaris dan Direksi untuk pengelolaan Korporasi dan tindakan-tindakannya. Rapat Umum Pemegang Saham untuk laporan buku pada periode 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, antara lain Rapat Umum Tahunan dan Rapat Pemegang Saham Luar biasa. The General Meeting of Shareholders governs and provides the authority to the company to operate. At the General Meeting of Shareholders the Shareholders have the right to obtain all information relevant to the Company and require the Commissioners and Directors’ be accountable for the Corporations management and actions. The General Meeting of Shareholders in the period January 1, 2009 to December 31, 2009 included the Annual General Meeting and the Extraordinary Meeting of Shareholders. 1.1 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 1.1 Annual General Meeting of Shareholders Diadakan di kantor perusahaan di Jalan Raya Petitenget, No 469 Seminyak, Bali pada tanggal 28 Juni 2011. Pemegang Saham memberikan Held at the corporate office in Jalan Raya Petitenget, No. 469 Seminyak, Bali on June 28, 2011. Shareholders approve and accept the Annual 26 persetujuan dan menerima Laporan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010. Telah dicatat bahwa PT. Island Concepts Indonesia Tbk., merugi dalam perdagangan untuk periode tersebut serta tidak ada deviden untuk para pemegang saham dan ini sesuai dengan perkiraan keuangan. Catatan-catatan kerugian dan penjelasan termasuk Laporan Tahunan yang telah diterima oleh Rapat. Report for the year ended December 31, 2010. It was noted PT Island Concepts Indonesia Tbk. Operation was loss, and no dividends to the shareholders, and consistent with the financial estimates. Loss records and explanations including the Annual Report which has been accepted by the Meeting. Lebih lanjut disetujui, dan disahkan bahwa penunjukan Akuntan dan Auditor independen untuk tahun buku 2011 diserahkan sepenuhnya kepada Dewan Direksi. Para pihak termasuk Direksi dan Komisaris dibebaskan dari tanggung jawab dan kewajiban untuk periode periode Keuangan 1 Januari 2010 sampai 31 Desember 2010. Subsequently approved, and ratified the appointment of an accountant and auditor independent for year 2011 hand over entirely to the Board of Directors. The parties include the Board of Directors and Commissioners exempted from responsibility and liability for the financial period January 1, 2010 through December 31, 2010. 1.2 Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. 1.2 Diadakan pada tanggal 20 Juni 2011 di Jakarta, ruang rapat utama PT. Trust Securitas, yang mengagendakan menyetujui penggabungan usaha perseroan dengan PT. Gama Wahyu Abadi, dan menyetujui rancangan penggabungan dan tambahan informasi yang ringkasannya telah diumumkan lewat media surat kabar, serta menyetujui konsep dari akta penggabungan. Was held on June 20, 2011 in Jakarta, at meeting room PT trust Securitas, the agenda is to approved the Company merger with PT Gama Wahyu Abadi, and approve the merger plan, and additional information, a summary was announced through the media of newspapers, and approving the concept of the deed of the merger. Lebih lanjut rapat memberikan wewenang dan kuasa kepada direksi dengan hak subsitusi untuk melakukan semua tindakan yang disyaratkan dan dianggap perlu untuk melakukan penggabungan. Meeting gives power of authority to the board of directors with the right of substitution, to perform all actions necessary required and deemed to merged. Serta mengajukan permohonan ke badan koordinasi penanaman modal sehubungan dengan penggabungan untuk merubah status perusahaan penggabungan menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri, serta menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan sehubungan dengan penggabungan. And applying to the BKPM, in connection with the merger to change the status of the new company into domestic investment companies, and approving amendments to the Company in connection with the merger. 2. Dewan Komisaris 2. Board of Commissioners Fungsi Dewan Komisaris: The Function of the Board of Commissioners: Komisaris mewakili kepentingan Pemegang Saham dan akuntabilitas pada Rapat Pemegang Saham dan fungsi lain dari Tata Kelola Perusahaan. The Commissioners represent the Shareholders interest and accountability at Meetings of the Shareholders and other functions of Good Corporate Governance. Berikut adalah komposisi Dewan Komisaris untuk tahun 2011. The Composition of the Board of Commissioners for the year of 2011. Extraordinary Shareholder. General Meeting 27 of Presiden Komisaris Marzuki Usman President Commisioner Komisaris Independen R. Rivai M Noer Independent Commissioner Komisaris Graham James Bristow A. Sulistyawati Commissioner Tugas Dewan Komisaris pada tahun 2011 termasuk menyetujui anggaran Perusahaan dan prakiraan untuk tahun 2012 dan seterusnya termasuk pengaturan agenda bisnis baru yang diperluas untuk Perusahaan di luar fokus saat ini pada Pariwisata dan pemantauan untuk kepentingan para Pemegang Saham atas kinerja Direksi Perusahaan dengan peran mereka untuk mengawasi. Task of the Board of Commissioners in 2011 included approving the Company’s budgets and forecasts for 2012 and beyond including setting a new expanded business agenda for the Company beyond its current focus on Tourism and monitoring on behalf of the Shareholders the performance of the Company Directors in their oversight role. 3. Dewan Direksi 3. Board of Directors Fungsi Dewan Direksi The Function of the Board of Directors: Dewan Direksi memiliki seperangkat aturan dan prosedur, Peraturan Prosedur, yang diperbaharui secara berkala untuk memperhitungkan perubahan dalam peraturan serta struktur dan orientasi bisnis Perseroan. The Board of Directors adheres to a set of rules and procedures, the Rules of Procedure, which are updated on a regular basis to take into account changes in regulations as well as the structure and business orientation of the Company. There are currently three directors elected at an Annual General Meeting of Shareholders. The President Director, Mr. Dodi Prawira Amtar and Mr. Putu Agung Prianta and Mr. Octavianus Kuntjoro as director of PT. Island Concepts Indonesia. Saat ini ada tiga direktur yang diangkat pada Rapat umum pemegang saham tahunan. Presiden Direktur Bapak Dodi Prawira Amtar, dan Bapak Putu Agung Prianta serta Bapak Octavianus Kuntjoro sebagai Direktur Perseroan. Susunan Dewan Direksi adalah sebagai berikut: The composition of the Board of Directors is as follows: Presiden Direktur Dodi Prawira Amtar President Director Direktur Putu Agung Prianta Octavianus Kuntjoro Director Dewan Direksi biasanya memiliki setidaknya empat pertemuan rutin per tahun. Selama tahun yang dilaporkan ada empat kali rapat Direksi dan Eksekutif Perusahaan yang telah diselenggarakan. Pada setiap pertemuan tersebut, hal-hal yang dibahas adalah sebagai berikut: The Board of Directors normally holds at least four ordinary meetings per year. During the year under review there were the four meetings of Directors and Company Executive held. At each of these meetings, the following matters are addressed: 1. Review dan persetujuan rapat dari pertemuan sebelumnya. 1. Review and approval of the minutes from the preceding meeting. 28 2. Report of the President Director regarding: 2. Laporan Direktur Utama tentang: a. Status usaha Perseroan. a. Status of the business of the Company b. Prospek termasuk merger dan peluang akuisisi b. Prospects including merger and acquisition opportunities c. Economic outlook and impact on Company d. Laporan Keuangan terakhir d. Latest Financial Accounts e. Arus Kas dan Pengeluaran Modal. e. Cash Flow and Capital Expenditure c. Prospek ekonomi dan dampak terhadap Perusahaan 3. Melaporkan setiap peraturan, kepatuhan terhadap hal-hal lain yang diajukan oleh Sekretaris Perusahaan, Presiden Komisaris atau perusahaan konsultan yang berhubungan dengan Perusahaan. 4. Laporan tentang hal-hal lain yang berdampak pada operasional sehari-hari dari usaha Perseroan. 3. Report on any regulatory, compliance or other matters raised by the Corporate Secretary, President Commissioner or any corporate consultant engaged by the Company. 4. Komite Audit 4. Audit Committee Komite Audit dalam tugas mereka untuk memberikan nasehat kepada komisaris terhadap laporan perusahaan atau poin-poin yang disampaikan oleh Direktur kepada Komisaris dan menetapkan tanggung jawab lain yang berhubungan dengan tugas komisaris seperti: 1. untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan 2. untuk memeriksa tindakan perusahaan terhadap aturan dan peraturan pasar modal dan regulasi yang berhubungan dengan aktivitas di perusahaan. Committee Audit in their duty to give advice to the commissioner of company report or the points that submitted from Director to commissioner and enforce other responsibilities relate to commissioner task such as: Susunan Komite Audit perusahaan di tahun 2011 : The composition of company Audit Committee in the year 2011 Ketua Anggota 4. Report on other matters that impact on the day to day operations of the business of the Company. 1. To examine company financial report 2. to examine company action toward rule and regulation of capital market and regulation that relate to any activity in the company R Rivai M Noer Maxxwel Morris Hunt Walter R. Kaminski Tony Silitonga Chairman Members 5. Sekretaris Perusahaan 5. Corporate Secretary Berdasarka peraturan dari bapepam-LK. Tugas seorang sekretaris perusahaan adalah memastikan ketersediaan informasi mengenai kinerja perseroan serta bertanggung jawab untuk memastikan setiap kegiatan perseroan telah memenuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku sekaligus memantau pelaksanaan sistem Managemen. Based on regulation from BAPEPAM-LK the task of corporate secretary is ensure the availability of information on the performance of the company and responsible for ensuring any companies events has fulfilled valid rules and regulations while monitoring the implementation of system management. 29 Pada tahun 2011 mengangkat I Putu Widya Laksana Pendit mengantikan Elmid Hendro sebagai Sekretaris Perusahaan untuk membantu direksi didalam hal membina komunikasi efektif antara perseroan dan pihak yang berkepentingan. I Putu Widya Laksana Pendit replace Elmid Hendro as corporate Secretary in year 2011, to assist the director in terms of build effective communication between the company and stakeholder. 30 Pengelola Resiko Perusahaan Corporate Businese Risk Management Managemen Management Direktur Utama bertanggung jawab untuk mengelola risiko bisnis. Dia bekerja sebagai anggota tim dengan berbagai macam unit usaha dan konsultan eksternal. Berikut ini adalah resikoresiko bisnis yang berdampak terhadap Perusahaan selama tahun yang dilaporkan sampai akhir tanggal 31 Desember 2011. The President Director is responsible for the managing the risks of the business. He works as a team member with the various business unit manager and external consultants. The following are business risks affected Company during the year under review until the end of December 31, 2011. A. Resiko Pendapatan dalam Sektor Pariwisata A. Revenue Risk in Tourism Sector Terdapat ancaman bagi rencana bisnis kami yang datangnya dari bencana alam atau faktor-faktor sosial atau lebih tepatnya ancaman di luar kendali perusahaan. Wisata ke Bali semakin meningkat baik dari perjalanan eksternal maupun internal. Namun, jika kami tidak dapat menemukan wisatawan untuk vila resor kami atau menjual keanggotaan Island Regency Club, rencana bisnis dan kemampuan kami untuk menghasilkan pendapatan mungkin menurun. There is a threat to our business plan from mother nature or societal factors or more accurately the threat is outside the control of the company. Tourism to Bali is steadily increasing from both external and internal travel. However, if we are unable to find tourists for our resort villas or sell Island Regency Club memberships, our business plan and our ability to generate revenue may decrease. B. Pengaruh Mata Uang Asing yang tidak Stabil B. Impact of Unstable Foreign Currency Perusahaan dan anak perusahaan dihadapkan pada mata uang asing karena usaha pariwisata dan jasa catering banyak yang berdasarkan mata uang asing dan pada tahun peninjauan, rupiah sempat melemah terhadap dua mayoritas mata uang asing yaitu dollar Amerika Serikat dan dollar Australia yang semakin menguat. Sehingga berdampak pada tingginya kerugian atas perbedaan kurs. The Company and subsidiary, faced with foreign currency, because the business of tourism and catering services are based on many foreign currencies, and in the review, the rupiah was down against the two foreign currenciesis the U.S. dollar and Australian dollar. So the impact on the high losses from exchange rate differences. C. Pentingnya Informasi Teknologi C. The Existence of Information Technology Bisnis kami bergantung pada teknologi informasi, pengembangan sistem IT berlanjut dalam penyediaan layanan internet dengan kecepatan tinggi. Terjadi peningkatan jumlah kegiatan untuk akomodasi, penjualan properti dan sewa-menyewa yang dihasilkan dari website kami. Our business is dependent on information technology, the continued development of IT systems and the continued availability of high speed uninterrupted Internet services. An increasing volume of activity for accommodation, property sales and rental leads is generated from our website. 31 PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) Beserta Laporan Auditor Independen lshnd.lfg"*.f,^"pt' DIREKSI SURATPERNYATMN LqPOMNKEUANGAN TANC€UNG TENTANG JAWABATAS 2011 DAN201O 31DESEMBER UNruKTAHUNYANGBEMKHIRTANGGAL lbk DANEMITASAMK INDONESIA PTEIAND CONCEPTS GunamemenuhiketentuanBapepamyangdiaturdalamLampiranKeputusanKetuaBapepamNomor: Kep-40/PM/2003 tanggal22 Desember2003 tentangPeraturanNomorVlll.G.11:TanggungJawab DireksiAtasLaporanKeuangan,makakamiyangbertandatangandibawahini : i. : DodiPrawiraAmtar No.469,Kerobokan, Kuta,Badung, : Jl. RayaPetitenget Bali80361. (SesuaiKTP) : JatiBeningEstateGONo.11-12RT014/RW013 AlamatDomisili PondokGede,Bekasi Kelurahan JatiBening,Kecamatan : 03614736656 No.Telephone : PresrdenDirektur Jabatan Nane AanEtl€'tor Aland l(antq : OctavianusKuntjoro . Jl. RayaPetitenget No.469,Kerobokan, Kuta,Badung,Bali AlamatDomisili(SesuaiKTP) 80361 : Jl. HayamWuruk 155,TanjungBungkakKaja,Sumerta No. Telephone Jabatan Timur,Bali KelodDenpasar : 03614736656 : Direktur 2. t{arre menyatakanbahwa : jawabataspenyusunan dan penyajianlaporankeuanganPerusahaan. 1. Bertanggung 2. Laporan keuangan Perusahaantelah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip yangberlakuumumdi Indonesia. akuntansi dalamlaporankeuangan Perusahaan telahdimuatsecaralengkapdan 3. a. Semuainformasi benar. b. LaporankeuanganPerusahaantidak mengandunginformasiatau fakta materialyang informasiataufaktamaterial. tidakbenar,dantidakmenghilangkan jawabatassistempengendalian interendalamPerusahaan. 4. Bertanggung Demikianpernyataan ini dibuatdengansebenarnya. Bal| 26 Maret2012 DAFTAR ISI Halaman I LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN II LAPORAN KEUANGAN i-ii Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3 Laporan Laba Rugi Konsolidasian 4-5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Laporan Arus Kas Konsolidasian 7-8 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 9 - 62 l z i n U s a h aN o . 9 l l K M . 1 / 2 0 0 9 G r a h aA t r i u m L t . l 0 J l .S e n e nR a y a1 3 5 J a k a r t a1 0 4 1 0 I n d o n e s i a T e l : 6 2 - 2 1 3 5 0 0 3 8 3 6 2 - 2 13 5 0 0 3 8 4 Fax : 62 21 3502401 JAStnrr."" J ; r u a l r r r l i-nr .\ r i rSr .r r k i r r r .i \oR l k i r r r No. 3 157/RPT/lll/2012 LaDoran Auditor Ind€penden Saham Direksi,Komisarisdan Pemegang PT IslandConc€pts IndonesiaTbk. konsolidasian PT IslandConceptsIndonesiaTbk. (Perusahaan) Kami telahmengauditlaporanposisikeuangan dan entitasanak tanggal 3l Desember20ll serta laporanlaba rugi komprehensifkonsolidasian,laporan perubahan untuktahunyang berakhirpadatanggal ekuitaskonsolidasian sertalaporanaruskas konsolidasian keuangan konsolidasian adalah tanggungjawab manajemen Perusahaan. Tanggung 3l Desember 201l. Laporan jawabkamiterletakpadapernyataan pendapat ataslaporankeuangan konsolidasian berdasarkan auditkami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standarauditingyang ditetapkanInstitut Akuntan Publik Indonesia. Standartersebutmengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinanmemadaibahwalaporankeuangan bebasdari salahsaji material.Suatuauditmeliputipemeriksaan, jumlah-jumlahdanpengungkapan dalamlaporankeuangan. atasdasarpengujian,bukti-buktiyangmendukung Audit juga meliputipenilaianatasprinsipakuntansiyangdigunakandan estimasisignifikanyangdibuatoleh Kami yakin bahwaaudit manajemen, sertapenilaianterhadappenyajianlaporankeuangan secarakeseluruhan. pendapat. kamimemberikan dasarmemadaiuntukmenyatakan yang kami sebutdi atasmenyajikansecarawajar, Menurutpendapatkami, laporankeuangankonsolidasian dalamsemuahal yangmaterial,posisikeuangan konsolidasian PT IslandConceptsIndonesiaTbk. danentitas anaktanggal3l Desember 201I sertahasil usahakonsolidasian dan aruskas konsolidasian untuktahunyang berakhirpadatanggal3l Desember 201I sesuaidenganStandarAkuntansiKeuangan di lndonesia. padatanggal19 Juli 2011, Sepertiyang diungkapkanpadaCatatanlb ataslaporankeuangankonsolidasian, PT IslandConceptsIndonesiaTbk. (the survivingentity)melakukanpenggabungan usahadenganPT Gama WahyuAbadi dan penggabungan usahatersebutmenjadiefektif padatanggaltersebut.Sehubungan dengan penggabungan (PSAK)No. 38 "Akuntansi usahaini dansesuaidenganPemyataan StandarAkuntansiKeuangan Restrukturisasi EntitasSepengendali", laporankeuangankonsolidasian tahun2010 dan 2009 telah disajikan kembaliseolah-olah keduaperusahaan periodeyangdisajikan. tersebuttelahbergabung sejakpermulaan LaporankeuanganPT lsland ConceptsIndonesiaTbk. (sebelumpenggabungan usaha)untuk tahun yang berakhirpadatanggal3l Desember2010 telahdiauditoleh auditorindependen lain, yang dalamlaporannya tertanggal9Juni 20ll menyatakanpendapatwajar tanpapengecualian denganparagrafpenjelasan tentang penerbitan kembalilaporanauditorindependen ataslaporankeuanganperusahaan tanggal3l Desember2010 dan 2009 dan tahunyang berakhirpadatanggal-tanggal 3l Desember2010 dan 2009 sehubungan dengan rencanaperusahaan untuk melakukanpenggabungan usaha.LaporankeuanganPT IslandConceptslndonesia Tbk. (sebelumpenggabungan usaha)untuktahunyangberakhirpadatanggal3l Desember2009telahdiaudit oleh auditorindependen lain, yang dalamlaporannyatertanggal12 Maret 2010 menyatakan pendapatwajar tanpapengecualian. LaporankeuanganPT GamaWahyuAbadi (sebelumpenggabungan usaha)untuk tahun yangberakhirpadatanggal3l Desember 20l0 telahdiauditolehauditorindependen lain yangdalamlaporannya tertanggal28 Maret201I menyatakan pendapatwajartanpapengecualian denganparagrafpenjelasan tentang perlakuanakuntansitentangakuisisientitasanak yang dicatatberdasarkan metodepenyatuankepemilikan sesuaidenganPSAK 38 sehinggalaporankeuangantahun2009 dan 2008 telah disajikankembali dengan mengkonsolidasi entitasanakseolah-olah telahdimiliki padaawalperiodepenyajian,penerapan PSAK No. 50 dan 55 (Revisi2006) sejak I Januari2010 dan kondisisehubungan dengankeberlanjutan usahaentitasanak. JAS&d;i;; Jauraludin. Aria.Sukimlo& Rekan usaha)untuk tahunyang berakhirpada LaporankeuanganPT GamaWahyuAbadi (sebelumpenggabungan tanggal3l Desember2009 telah diaudit oleh auditor independenlain, yang dalam laporannyatertanggal Kami telah mengauditpenggabungan 3l Desember20'10menyatakanpendapatwajar tanpa pengecualian. yang laporankeuangan dengandasaryangdijelaskanpadaCatatanI dan2 ataslaporankeuangan konsolidasian padatanggaldantahunyangberakhir dipergunakan untukmenyajikankembalilaporankeuangan konsolidasian padatanggal31 Desember2010 dan 2009.Menurutpendapatkami,penggabungan tersebutadalahwajardan telahditerapkan dengansemestinya. Namundemikian,kami tidakditugaskan untukmengaudit,mereview,atau melakukanprosedur-prosedur lainnyaataslaporankeuangan konsolidasian Perusahaan dan entitasanaktahun 2010 dan 2009, selainpengaruhdari penggabungan tersebut,dan oleh karenanya,kami tidak memberikan pendapat konsolidasian tahun2010dan2009tersebut. ataubentukkepastianlainnyaataslaporankeuangan padaCatatan2 ataslaporankeuangan konsolidasian, Sepertiyangdiungkapkan efektif tanggalI Januari201l, Perusahaan dar entitas anak menerapkanrevisi PemyataanStandarAkuntansi Keuangantertentuyang diterapkanbaik secaraprospektifmaupunretrospektiiOleh karenaitu laporankeuanganpadatahun yang berakhirpadatanggal3l Desember 2010dan2009telahdisajikankembali. JAMALUDIN. ARIA. SUKIMTO & REKAN NIU-KAP93lKM.I/2009 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas (Catatan 2c, 2g, 2n dan 5) Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 3.780.545.533 pada tahun 2011 Rp 5.016.827.533 pada tahun 2010 Rp 4.535.838.147 pada tahun 2009 (Catatan 2d, 2g, 2n dan 6) Piutang lain-lain (Catatan 2g dan 7) Persediaan- setelah dikurangi penyisihan Persediaan yang rusak sebesar Rp 127.406.221 pada tahun 2011, Rp 42.509.626 pada tahun 2010 dan Rp 56.528.090 pada tahun 2009 (Catatan 2h dan 8) Uang muka (Catatan 9) Pajak dan biaya dibayar di muka (Catatan 2i dan 10) Jumlah Aset Lancar 2011 2010 2009 7.488.934.288 3.505.375.041 15.441.791.831 31.334.585.540 142.541.230 11.655.616.851 194.655.005 14.741.459.519 1.077.770.210 5.511.173.868 484.518.776 2.045.895.883 1.271.955.234 725.289.788 2.334.779.880 31.400.000 777.126.517 44.961.753.702 19.398.787.802 34.404.327.957 ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi (Catatan 2e dan 30) Aset pajak tangguhan (Catatan 2o dan 29) Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 17.612.234.538 pada tahun 2011, Rp 12.618.240.892 pada tahun 2010 dan Rp 13.292.618.805 pada tahun 2009 (Catatan 2j, 2k dan 11) Taksiran tagihan pajak (Catatan 2o dan 29) Aset lain-lain (Catatan 2k dan 12) 1.195.860.012 2.885.275.331 911.715.233 3.940.059.385 773.405.249 4.029.726.331 32.875.239.677 6.689.318.730 3.000.113.988 35.708.560.263 6.452.553.189 664.054.739 16.496.667.524 3.117.407.927 394.011.439 Jumlah Aset Tidak Lancar 46.645.807.738 47.676.942.809 24.811.218.470 JUMLAH ASET 91.607.561.440 67.075.730.611 59.215.546.427 1 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 2011 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek (Catatan 2g, 2n dan 13) Utang usaha (Catatan 2g, 2o dan 14) Utang lain-lain (Catatan 2g dan 15) Biaya masih harus dibayar (Catatan 2g dan 16) Utang pajak (Catatan 2p dan 17) Pendapatan diterima di muka yang akan terealisasi dalam waktu satu tahun (Catatan 2e, 18 dan 30) Uang muka pelanggan (Catatan 19) Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (Catatan 2g, 2n dan 20) 2010 2009 7.777.823.096 20.873.060.348 576.403.386 4.942.868.561 3.352.523.187 891.263.166 10.281.117.991 330.036.310 3.240.441.774 1.603.715.812 8.090.021.417 722.101.832 2.255.131.912 1.289.277.804 57.350.020 691.745.023 57.350.020 1.472.062.552 28.000.000 3.711.123.488 2.931.992.341 - 41.982.897.109 20.807.979.966 12.384.532.965 14.566.492.760 1.127.883.718 9.336.208.617 1.185.233.739 13.218.286.265 - 8.988.084.405 8.584.613.459 8.765.343.603 8.298.977.454 11.141.583.352 - Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 32.981.438.337 30.247.639.167 21.983.629.868 JUMLAH LIABILITAS 74.964.335.446 51.055.619.133 34.368.162.833 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi (Catatan 2e dan 30) Pendapatan diterima di muka (Catatan 2e, 18 dan 30) Liabilitas imbalan pasca masa kerja (Catatan 2l dan 28) Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (Catatan 2g, 2n dan 20) 2 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 2011 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 56,125 per saham Modal dasar - 1.000.000 saham pada tahun 2011, 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh 726.500.000 saham pada tahun 2011 san 250.000.000 saham pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 22) Tambahan modal disetor - bersih (Catatan 23) ( Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 2f dan 24) ( Proforma ekuitas yang timbul dari transaksi restukturisasi entitas sepengendali (Catatan 2f dan 24) Defisit ( Jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali (Catatan 2b) 40.774.812.500 3.496.657.299 ) 2010 ( 21.639.894.267 ) 8.698.356.330 ) 2009 14.031.250.000 3.496.657.299 ) ( 14.031.250.000 3.496.657.299 ) - ( 5.130.086.485 9.400.725.604 ) ( - 7.780.176.261 7.604.661.629 ) 6.939.904.604 9.703.321.390 6.263.953.582 9.756.157.896 10.710.107.333 14.137.276.261 JUMLAH EKUITAS 16.643.225.994 16.020.111.478 24.847.383.594 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 91.607.561.440 67.075.730.611 59.215.546.427 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 2011 PENDAPATAN BERSIH (Catatan 2m, 2n dan 25) 2010 2009 109.383.644.774 54.801.119.052 70.857.528.811 BEBAN POKOK PENDAPATAN (Catatan 2j, 2m dan 26) 95.014.121.308 43.431.486.119 51.531.189.317 LABA KOTOR 14.369.523.466 11.369.632.933 19.326.339.494 BEBAN OPERASI (Catatan 2j, 2l, 2m dan 27) 13.160.563.462 14.678.765.540 12.418.033.208 LABA (RUGI) OPERASI 1.208.960.004 ( 3.309.132.607 ) PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba (rugi) penjualan dan pelepasan aset tetap (Catatan 2j dan 11) Laba (rugi) selisih kurs (Catatan 2n) Pendapatan keuangan Beban pajak Beban keuangan (Catatan 13, 15, 16 dan 20) Lain-lain - bersih 493.587.229 ( 585.278.618 ( 351.744.408 206.247.761 ) 2.401.453.496 ) ( 2.253.891.843 2.341.405.317 ) 815.969.407 ) 579.131.898 608.686.550 ) 258.456.811 ( ( 1.012.838.020 2.229.519.630 ) 480.620.904 243.896.226 ) 173.058.994 ) Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 1.076.800.841 ( 2.928.472.565 ) ( 1.153.015.926 ) LABA ( RUGI) SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK 2.285.760.845 ( 6.237.605.172 ) BEBAN (MANFAAT) PAJAK (Catatan 2o dan 29) Pajak kini Pajak tangguhan - bersih 607.862.275 1.054.784.054 ( 89.666.946 ) ( ( 1.832.577.040 ) 166.429.376 ) Jumlah Beban (Manfaat) Pajak - Bersih 1.662.646.329 ( 89.666.946 ) ( 1.999.006.416 ) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 623.114.516 ( 6.327.272.118 ) 3.756.283.944 - - ( ( PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali (Catatan 2b) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN ( 6.908.306.286 ( 5.755.290.360 623.114.516 ( 6.327.272.118 ) 3.756.283.944 675.951.023 52.836.505 ) ( ( 4.446.153.752 ) 1.881.118.366 ) 1.408.943.525 2.347.340.419 623.114.516 ( 6.327.272.118 ) 3.756.283.944 4 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 2011 2010 2009 Laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali (Catatan 2b) ( 675.951.023 52.836.505 ) ( ( 4.446.153.752 ) 1.881.118.366 ) JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 623.114.516 ( 6.327.272.118 ) 0,93 ( 6,12 ) LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM (Catatan 2p) ( 1.408.943.525 ) 2.347.340.419 3.756.283.944 ( Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 1,94 ) PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Tambahan Modal Disetor – Bersih Modal Saham Saldo, 1 Januari 2009 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Bagian laba bersih PT Gama Wahyu Abadi yang dibukukan sebagai pro forma ekuitas 14.031.250.000 Saldo, 31 Desember 2009 14.031.250.000 Pembagian dividen kepada kepentingan nonpengendali Bagian laba bersih PT Gama Wahyu Abadi yang dibukukan sebagai pro forma ekuitas Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Saldo, 31 Desember 2010 Bagian laba bersih PT Gama Wahyu Abadi yang dibukukan sebagai pro forma ekuitas Penambahan saham baru sehubungan denga penggabungan usaha Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo, 31 Desember 2011 Pro forma ekuitas yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ( 3.496.657.299 ) Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 5.432.835.842 - Jumlah pemilik entitas induk Saldo Laba (Défisit) ( Kepentingan nonpengendali Jumlah Ekuitas 6.666.264.735 ) 9.301.163.808 11.789.935.843 21.091.099.651 1.408.943.525 1.408.943.525 2.347.340.419 3.756.283.944 - - - - - - 2.347.340.419 - ( 2.347.340.419 ) - 14.137.276.261 14.137.276.261 7.780.176.261 - ( 7.604.661.629 ) 10.710.107.333 14.137.276.261 24.847.383.594 - - - - - 2.650.089.778 - ( 3.496.657.299 ) - - - - - - 14.031.250.000 ( ( 3.496.657.299 ) 2.650.089.778 ) - - ( 4.446.153.752 ) 5.130.086.483 - ( 9.400.725.603 ) - - ( 26.418.250 ) 26.743.562.500 - ( 5.103.668.233 ) - - 40.774.812.500 ( 3.496.657.299 ) ( 21.639.894.267 ) - ( 21.639.894.267 ) ( ( - 2.500.000.000 ) - 1.881.118.366 ) ( 6.263.953.581 9.756.157.896 16.020.111.477 26.418.250 - 9.703.321.390 9.703.321.390 - - - - 675.951.023 675.951.023 6.939.904.604 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 6 2.500.000.000) 4.446.153.752 ) ( 8.698.356.330 ) ( ( ( 52.836.505 ) 9.703.321.390 6.327.272.118 ) 623.114.518 16.643.225.995 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 2011 2010 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya 90.130.760.355 ( 87.887.456.935 ) ( 54.132.908.042 ) Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan (pembayaran) bunga Kegiatan operasional lainnya ( ( 2.243.303.420 455.956.485 ) 4.307.038.354 ) ( ( 4.278.020.969 73.878.172 ) 1.716.574.057 ) Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ( 2.519.691.419 ) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap ( Perolehan hak atas tanah 975.667.771 2.454.538.000 ) - ( ( 1.645.360.211 25.549.844.032 ) 66.000.000 ) Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 1.478.870.229 ) ( 23.970.483.821 ) ( ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan pinjaman bank Penambahan (penurunan) utang pihak berelasi Penambahan piutang pihak berelasi ( Pembayaran dividen oleh entitas anak 3.404.875.189 4.861.390.485 ( 284.144.779 ) - ( Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 7.982.120.895 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 3.983.559.247 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 58.410.929.011 82.066.338.462 ( 69.692.637.467 ) ( 12.373.700.995 1.818.845 3.394.993.736 ) 2.487.568.740 14.904.809.563 358.311.272 ) 5.000.000.000 ) 9.546.498.291 ( 8.980.526.104 ( 2.869.108.373 1.170.731.018 ) - 1.698.377.355 ( ( 370.782.468 ) - 370.782.468 ) 11.936.416.790 ) 10.308.120.991 3.505.375.041 15.441.791.831 5.133.670.840 7.488.934.288 3.505.375.041 15.441.791.831 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 7 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS Peningkatan utang bank karena rugi selisih kurs yang belum direalisasi Pendapatan aset tetap melalui penambahan utang lain-lain Pengakuan beban bunga melalui penambahan utang pihak berelasi Penurunan penyisihan piutang tak tertagih karena laba selisih kurs yang belum direalisasi Peningkatan pendapatan melalu amortisasi utang pihak berelasi Peningkatan (penurunan) piutang usaha karena laba (rugi) selisih kurs yang belum direalisasi Peningkatan investasi dalam saham PT Patra Supplies and Services melalui: Modal pro forma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas pengendali Bagian rugi entitas anak Pembayaran utang kepada PT Prima Energi Persada Indonesia melalui: Tambahan modal disetor Utang pihak berelasi Pembayaran utang kepada pemegang saham dengan cara net off dengan piutang pihak berelasi Pendapatan diterima dimuka 2011 2010 2009 1.418.209.990 60.029.296 - 594.362.550 - - 368.893.658 - - 191.348.000 167.205.263 633.664.000 57.350.021 - - 8 - ( 259.828.841 ) 991.288.256 - ( 287.276.262 ) 2.347.340.420 - ( ( 3.171.390.974 ) 922.451.131 ) - - 9.740.000.000 4.110.000.000 - - 1.242.583.758 1.026.480.000 - PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 1. U M U M a. Pendirian dan Informasi Umum PT Island Concepts Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 11 Juli 2001 oleh Evi Susanti Panjaitan S.H.. Akta tersebut kemudian diubah melalui Akta Pemasukan, Pengeluaran dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 14 tanggal 12 September 2002 oleh Evi Susanti Panjaitan S.H.. Kedua Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 23 April 2003 dalam Surat Keputusan No. C-08791 HT.01.01.TH.2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 Tambahan No. 9004 tanggal 10 September 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan Akta Notaris No. 53 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn. dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011 sehubungan dengan perubahan anggaran dasar Perusahaan dalam rangka penggabungan usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi dan perubahan susunan direksi dan komisaris. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan menjalankan usahanya dalam bidang jasa akomodasi. Kantor Perusahaan terletak di Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada April 2005. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. 1303/III/PMA/2004 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 125.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 112,5 per saham dan harga penawaran Rp 112,5 per saham. c. Penggabungan Usaha PT Gama Wahyu Abadi ke dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk. Berdasarkan Akta Notaris No. 52 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn., Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi setuju untuk melakukan penggabungan usaha dimana PT Gama Wahyu Abadi secara hukum akan terlikuidasi setelah penggabungan berlaku efektif. Pada tanggal 16 Juni 2011, Perusahaan telah menerima surat dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang pemberitahuan efektifnya Pernyataan Penggabungan Usaha yang tertuang dalam surat No. S-6710/BL/2011. Perubahan anggaran dasar Perusahaan berkaitan dengan penggabungan usaha, sebagaimana dituangkan dalam Akta No. 53 tanggal 20 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn. telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011. Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041D-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis, Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham Perusahaan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 8.047.047.000 atau sebesar Rp 32,19 per saham Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041E-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis, Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham PT Gama Wahyu Abadi (GWA) per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 15.337.092.000 atau sebesar Rp153.370,92 per saham. 9 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Berdasarkan metode dan tata cara konversi saham, maka Perusahaan akan menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham. Dengan demikian konversi saham PT Gama Wahyu Abadi dalam perusahaan adalah setiap pemegang 1 (satu) saham PT Gama Wahyu Abadi dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham akan mendapatkan 4.756 saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham. Susunan pemegang saham PT Island Concepts Indonesia Tbk. sebelum dan pada tanggal penggabungan usaha adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Perusahaan sebelum penggabungan usaha Jumlah Saham Island Regency Group Ltd. Island Residence Club Inc Graham James Bristow Francis Street Pty. Ltd. Masyarakat Ir. Frans Bambang Siswanto Octavianus Kuntjoro 56.562.000 48.500.000 32.000.000 16.500.000 96.438.000 Jumlah d. % Pemegang Saham GWA sebelum penggabungan usaha Jumlah Saham Sebelum Konversi 22,62 19,40 12,80 6,60 38,58 250.000.000 100,00 Pemegang Saham Perusahaan setelah penggabungan usaha Jumlah Saham Setelah Konversi % - Jumlah Saham - % 56.562.000 48.500.000 32.000.000 16.500.000 96.438.000 7,79 6,68 4,40 2,27 13,27 99.999 1 99,99 0,01 476.495.235 4.765 476.496.235 4.765 65,58 0,01 100.000 100,00 476.500.000 726.500.000 100,00 Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 dan 2010 meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak dan dimiliki lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut: Persentase Kepemilikan PT Patra Suppplies And Services e. Kegiatan Pokok Domisili Tahun Operasi Komersial Jasa Katering Jakarta 1976 2011 % 2010 % 2009 % 50% 50% - Jumlah Aset 2011 Rp 2010 Rp 2009 Rp 80.305.834.334 55.630.016.851 46.804.062.104 Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Akta Notaris No. 54 tanggal 20 Juni 2011 oleh M.Nova Faisal S.H., M.Kn., susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Direksi - Marzuki Usman - Anastasia Sulistyawati - Graham James Bristow - Rifwaldi Rivai M Noer Presiden Direktur Direktur Direktur - Dodi Prawira Amtar - Putu Agung Prianta - Octavianus Kuntjoro Berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal 8 Juni 2010 oleh Evi Susanti Panjaitan S.H., tanggal 8 Juni 2010, susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Direksi - Marzuki Usman Presiden Direktur - Anastasia Sulistyawati Direktur - Frans Bambang Siswanto Direktur 10 - Dodi Prawira Amtar - Graham James Bristow - Putu Agung Prianta PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Berdasarkan Akta Notaris No. 21 tanggal 12 Mei 2009 oleh Evi Susanti Panjaitan S.H., susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Komisaris Direksi Komisaris Utama - Marzuki Usman Komisaris - Graham James Bristow Komisaris Independen - Kenneth Arthur Grant Presiden Direktur Direktur - Antonius Johanes S. Subrata - Elmid Hendro Susunan komite audit dan sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2011 2010 2009 Ketua Anggota Anggota R. Rivai M. Noer Kenneth Arthur Grant Kenneth Arthur Grant Tony Silitonga, MBA. W.R. Kaminski W.R. Kaminski W.R. Kaminski Joseph A. Joyce Joseph A. Joyce Kepala unit Audit Internal Sekretaris Perusahaan Maxwell Morris Hunt Widya Laksana Elmid Hendro Ni Wayan Purnamini Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan entitas anak pada tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2011 2010 2009 Komisaris Direksi 536.910.200 3.189.053.605 544.695.000 3.615.472.444 51.860.000 - Jumlah 3.725.963.805 4.160.167.444 51.860.000 Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan dan entitas anak mempunyai masing-masing 954, 761 dan 537 orang karyawan tetap (tidak diaudit). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Sehubungan dengan penggabungan usaha, laporan keuangan konsolidasian Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah disajikan kembali untuk mencerminkan penggabungan usaha seolah-olah telah terjadi pada periode awal laporan keuangan. Laporan keuangan ini dibuat berdasarkan laporan keuangan Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi dengan beberapa penyesuaian berkaitan dengan penggabungan usaha ini. Kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, ditetapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Pengukurannya disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. 11 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 1 (Revisi 2009) yang mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain,ketidakpastian sumber estimasi dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. Penerapan PSAK revisi lainnya yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2011 tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian, kecuali dari penerapan PSAK No.1 (Revisi 2009) mengenai penyajian dan pengungkapan dan PSAK No. 22 (Revisi 2010) untuk efek sebagaimana yang diungkapkan pada Catatan 2b atas goodwill Perusahaan dan entitas anak tertentu. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, seperti yang telah diungkapkan pada Catatan-catatan berikut ini. b. Prinsip Konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”, sebelumnya disebut sebagai Hak Minoritas); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Sesuai dengan PSAK ini, KNP yang sebelumnya disajikan diantara liabilitas dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian saat ini disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Reklasifikasi atas penyajian dari KNP sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), mengharuskan Perusahaan untuk menyajikan posisi keuangan awal periode komparatif tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009. Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. 12 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas-entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian sebagai laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif sebagai laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas-entitas anak tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor entitas-entitas anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba entitas-entitas anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup. Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-entitas anak, perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk “selisih positif” dan sebagai laba rugi untuk “selisih negatif”. Kombinasi Bisnis Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan: menghentikan amortisasi goodwill; mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait dengan akumulasi amortisasi sehubungan penurunan goodwill; dan melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” (Catatan 2l). menghentikan pengakuan goodwill negatif dan menyesuaikannya terhadap saldo laba. 13 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut tidak menimbulkan pengaruh signifikan terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian kecuali pengaruh terhadap goodwill yang ada dimana Perusahaan dan entitas anak telah menghentikan amortisasi goodwill sejak tanggal 1 Januari 2011. Kombinasi Bisnis antara Entitas Sepengendali Untuk akuisisi atau pengalihan saham antara entitas sepengendali, diterapkan PSAK No. 38 (Revisi 2004) mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Sesuai dengan PSAK tersebut, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan maupun entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan harus dicatat sesuai nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Selisih antara nilai perolehan investasi dengan proporsi nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali” dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak dijaminkan. d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Piutang dinyatakan sebesar jumlah nominal setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan kebijakan yang dijabarkan di Catatan 2l mengenai penurunan nilai aset keuangan. e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan entitas anak jika: a) Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan dan entitas anak; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan entitas anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan entitas anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan entitas anak; b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan entitas anak; c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan dan entitas anak sebagai venture; d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan entitas anak atau induk; e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan entitas anak atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak. 14 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan 32 atas laporan keuangan konsolidasian Perusahaan f. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (Stress) Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi berada dalam pengendalian entitas yang sama, dimana kepengurusan pada Perusahaan sejak Juni 2010, didominasi oleh individu-individu yang berasal dari kelompok PT Gama Wahyu Abadi, yaitu Dodi Prawira Amtar dan Putu Agung Prianta, yang masingmasing menjabat sebagai Direktur Utama dan Direktur Perusahaan, serta Anastasia Sulistyawati dan Frans Bambang Siswanto, yang masing-masing duduk sebagai Komisaris perusahaan. Sedangkan Graham James Bristow dan Marzuki Usman, dari pihak Perusahaan duduk sebagai Direktur dan Komisaris Utama Perusahaan. Oleh karena itu transaksi penggabungan usaha tersebut dilakukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Berdasarkan PSAK 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Oleh karena itu, laporan keuangan komparatif Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah disajikan kembali. Atas penyajian kembali tersebut, jumlah ekuitas dari PT Gama Wahyu Abadi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dicatat sebagai “Proforma Ekuitas yang Timbul dari Transaksi Restukturisasi Entitas Sepengendali”. Pada tanggal penggabungan usaha, selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku Perusahaan yang digabungkan pada transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali dibukukan ke dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” sebagai unsur ekuitas. Saldo Stress dapat berubah pada saat, antara lain, hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang bertransaksi atau pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya, yang mendasari terjadinya Stress, ke pihak lain yang tidak sepengendali. Dalam hal ini maka saldo Stress diakui sebagai laba rugi yang direalisasi. g. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan entitas anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan pelaporan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. Efek kumulatif dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut dianggap tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan sehingga tidak dicatat pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010. Aset Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan. 15 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Pada saat pengukuran awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak dimiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No.55 (Revisi 2006) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Aset keuangan utama Perusahaan dan entitas anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Perusahaan dan entitas anak tidak akan dapat menagih utang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan dibawah Catatan ini. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa terjadi bila: i. ii. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. Apabila Perusahaan dan entitas anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan entitas anak sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penurunan Nilai Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. 16 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan entitas anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan dan entitas anak. Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Liabilitas Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, utang dan pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan utama Perusahaan dan entitas anak meliputi utang bank dan utang usaha. 17 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Pengukuran Setelah Pengakuan Awal a) Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”). Pada tanggal laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba atau rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari “Beban Bunga dan Keuangan Lainnya” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. b) Utang usaha dan lain-lain Liabilitas untuk utang usaha, utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Penghentian Pengakuan Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. h. Persediaan Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan barang konsumsi di lokasi jasa katering ditentukan dengan menggunakan metode “Masuk Pertama, Keluar Pertama (First in first out -FIFO)”. Biaya perolehan persediaan barang konsumsi yang berlokasi di Kerinci dan Deli Cafe ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. Penyisihan untuk persediaan yang rusak ditentukan sebesar 3% dari ilai persediaan barang konsumsi akhir tahun, kecualai persediaan di Kerinci berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan akhir tahun. i. Biaya Dibayar Di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaatnya dengan metode garis lurus. j. Aset Tetap Aset tetap, setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya. Aset tetap kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. 18 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Barak sementara Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan 20-25 7 2 2-5 4-5 4-5 Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai keadaan disesuaikan secara prospektif. Aset tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai wajar setelah dikurangi biaya penjualan aset tersebut dan disajikan pada aset lain-lain dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali untuk aset yang diharapkan akan dijual dalam masa satu tahun disajikan sebagai aset lancar lainnya. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset telah selesai dan siap untuk digunakan. k. Penurunan Nilai Aset Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan dan entitas anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. l. Liabilitas Imbalan Kerja Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Akuntansi Imbalan Kerja” sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”). Biaya untuk penyediaan imbalan kerja berdasarkan UU No. 13/2003 ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. 19 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pendapatan dari transaksi penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan pendapatan dari transaksi penjualan jasa diakui pada saat jasa dilaksanakan sesuai prestasi. Pembayaran kontrak dan iklan yang diterima di muka dicatat dalam akun “Pendapatan Diterima di Muka”. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs yang digunakan dihitung berdasarkan kurs tengah jual-beli uang kertas asing dan/atau kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia, yaitu sebesar Rp 9.068, Rp 8.991 dan Rp 9.400 untuk $AS 1. o. Perpajakan Pajak Penghasilan Final Beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan pada penghitungan laba rugi, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Jika penghasilan telah dikenakan pajak penghasilan final, perbedaan antara nilai tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Pajak Penghasilan Non Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi disajikan sebagai bagian dari akun “Aset atau Liabilitas Pajak Tangguhan”. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar saling hapus (offset), kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai penyajian aset dan liabilitas pajak kini masing-masing entitas tersebut. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. 20 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perusahaan dan entitas anak mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidakpastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap liabilitas perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan kasus Perusahaan dan entitas anak yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding Perusahaan secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan liabilitas perpajakan berdasarkan ketetapan pajak diakui. p. Laba (Rugi) Bersih per Saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh, yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Sehubungan dengan transaksi merger Perusahaan dengan PT Gama Wahyu Abadi, jumlah rata-rata tertimbang saham beredar adalah sejumlah 726.500.000 saham pada tahun 2011, 2010 dan 2009. q. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan entitas anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan entitas anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. r. Provisi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Provisi diakui jika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat. Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan. 21 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) s. Penerapan standar akuntansi revisi lain dan interpretasi Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan dan entitas anak juga telah menerapkan standar akuntansi revisi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan: i) PSAK No. 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus Kas”. ii) PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. iii) PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak berwujud”. iv) PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. v) PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. 3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan PT Gama Wahyu Abadi telah menggabungkan usaha mereka secara efektif per tanggal 19 Juli 2011, yaitu setelah mendapatkan Surat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011 dimana Perusahaan menjadi Perusahaan yang menerima penggabungan dan PT Gama Wahyu Abadi bubar demi hukum. Laporan keuangan kedua perusahaan tersebut telah digabungkan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (lihat Catatan 1c dan 2e). Berdasarkan PSAK 38,“Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Atas penyajian kembali tersebut, jumlah ekuitas dari PT Gama Wahyu Abadi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dicatat sebagai “Proforma Ekuitas yang Timbul dari Transaksi Restukturisasi Entitas Sepengendali”. Dampak dari penyesuaian yang dilakukan terhadap laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif Konsolidasian pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Dilaporkan Sebelumnya 2010 Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Pajak dan biaya dibayar dimuka Piutang pihak berelasi Aset pajak tangguhan Aset tetap Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset lain-lain Jumlah aset Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Utang pajak Uang muka pelanggan Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pihak berelasi Liabilitas imbalan pasca masa kerja 22 Disajikan Kembali 105.719.387 155.892.032 17.824.785 16.484.716 577.054.604 521.740.318 106.787.751 9.814.454.521 63.555.556 11.379.513.670 412.536.556 222.060.930 1.443.166.267 542.062.552 3.505.375.041 11.655.616.851 194.655.005 2.045.895.883 1.271.955.234 2.401.288.927 911.715.233 3.940.059.385 35.708.560.263 6.452.553.189 664.054.739 67.075.730.611 891.263.166 10.281.117.991 330.036.310 1.603.715.812 1.472.062.552 4.951.432.607 213.724.061 2.931.992.341 9.336.208.617 8.584.613.459 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Dilaporkan Sebelumnya 2010 Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah liabilitas Jumlah Ekuitas 10.246.646.572 1.133.867.098 Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Beban operasi Rugi bersih operasi ( 3.938.225.855 1.739.706.065 3.569.136.563 442.748.722 ) Dilaporkan Sebelumnya 2009 Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Pajak dan biaya dibayar dimuka Piutang pihak berelasi Aset pajak tangguhan Aset tetap Aset lain-lain Jumlah aset Utang usaha Utang lain-lain Utang pajak Liabilitas imbalan pasca masa kerja Jumlah liabilitas Jumlah Ekuitas 185.433.481 159.035.300 465.135.913 17.809.903 471.899.873 490.905.249 89.486.230 10.056.291.707 191.166.667 12.158.564.323 412.460.455 587.947.402 918.666.361 158.633.665 9.228.633.251 2.929.931.072 Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Beban operasi Rugi bersih operasi 4. Disajikan Kembali ( 3.217.339.574 1.505.172.071 3.712.089.363 938.396.894 ) 11.141.583.352 51.055.619.133 16.020.111.477 ( 54.801.119.052 43.431.486.119 14.678.765.540 5.368.604.882 ) Disajikan Kembali 15.441.791.831 15.206.595.432 1.077.770.210 2.334.779.880 777.126.517 740.905.249 4.029.726.331 16.496.667.524 426.511.439 59.215.546.427 8.090.021.417 772.101.832 1.289.277.804 8.765.343.603 27.758.162.832 31.457.383.595 70.857.528.811 51.531.189.317 12.418.033.208 1.408.943.525 AKUISISI ENTITAS ANAK Berdasarkan Akta Notaris No. 102 tanggal 27 Juli 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Agus Triono, SH., MH. dan perjanjian perubahan atas jual beli saham tanggal 27 Juli 2010, PT Gama Wahyu Abadi (GWA) (sebelum bergabung dengan Perusahaan) membeli 375 saham milik PT Patra Supplies and Services dari PT Prima Energi Persada Indonesia, entitas sepengendali, seharga Rp 13.850.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 50%. Sumber dana akuisisi tersebut berasal dari pinjaman sebesar Rp 4.110.000.000 dan tambahan modal disetor Rp 9.740.000.000 dari Ir. Frans Bambang Siswanto yang dibayarkan langsung kepada PT Prima Energi Persada Indonesia, entitas sepengendali, berdasarkan surat instruksi Transfer Dana Pinjaman No. 08/GWA/VII/2010 dan surat instruksi Transfer Dana Setoran Modal No. 09/GWA/VII/2010 tanggal 27 Juli 2010 yang dibuat oleh PT Gama Wahyu Abadi. 23 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 5. KAS DAN SETARA KAS 2011 2010 2009 Akun ini terdiri dari: Kas Rupiah Dolar ($AS 7 pada tahun 2009) 131.566.927 - Bank Rekening Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 807.058.939 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 210.482.255 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 204.914.153 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 116.411.285 PT Bank Central Asia Tbk. 57.486.578 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 44.239.620 Citibank NA 27.534.090 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation 24.737.300 PT Bank Bukopin Tbk. 13.389.010 PT Bank BPD Sumsel 14.948.666 PT Bank Panin Tbk. 1.411.243 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 99.334 Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ($AS 397.130 pada tahun 2011, $AS 961 pada tahun 2010) 3.601.179.102 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ($AS 134.933 pada tahun 2011 $AS 47.300 pada tahun 2010) 1.223.570.721 PT Bank Internasional Indonesia Tbk. ($AS 62.491 pada tahun 2011 $AS 23.006 pada tahun 2010, dan $AS 98.893 pada tahun 2009) 566.664.126 PT Bank Central Asia Tbk. ($AS 17.701 pada tahun 2011, $AS 206 pada tahun 2010, dan $AS 2.069 pada tahun 2009) 160.516.567 Citibank NA. ($AS 16,451 pada tahun 2011, $AS 24.513 pada tahun 2010 dan $AS 177.792 pada tahun 2009) 149.173.497 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ($AS 11.944,76 pada tahun 2011, $AS 677 pada tahun 2010 dan $AS 805 pada tahun 2009) 108.315.084 PT Bank Bukopin Tbk. ($AS 2.783 pada tahun 2011, dan $AS 2.805 pada tahun 2010) 25.235.791 Jumlah bank 7.357.367.361 24 114.211.174 - 86.773.237 65.800 89.978.690 1.666.920.705 103.942.014 158.480.333 42.900.004 28.418.597 356.275.881 1.361.490.149 215.942.034 180.621.483 97.332.319 30.264.432 642.451.359 35.011.798 13.420.151 1.509.426 17.260.591 3.522.819 8.636.485 - 425.273.221 - 206.850.812 929.589.970 1.848.550 19.448.694 220.393.955 1.671.247.338 6.085.918 7.565.214 25.217.327 - 3.391.163.867 5.176.736.402 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2011 2010 2009 Deposito berjangka Rekening Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - - 2.877.452.182 Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk. ($AS 776.722 pada tahun 2009) - - 7.300.764.210 Jumlah deposito berjangka - - 10.178.216.392 7.488.934.288 3.505.375.041 15.441.791.831 Jumlah Deposito berjangka ini memperoleh bunga sebesar 5,5% - 12,5% untuk rekening Rupiah dan 2%-2,75% untuk rekening Dolar Amerika Serikat pada tahun 2009. 6. PIUTANG USAHA 2011 2010 Akun ini merupakan piutang usaha yang terdiri dari: Petrochina International Bermuda. Ltd. 9.254.651.139 PT Pertamina Hulu Energi 3.961.410.853 PT Leighton Contractors Indonesia 3.278.297.475 PT Barisan Tropical Mining 3.174.373.324 PT Riau Andalan Pulp and Paper 1.621.903.337 Kingfisher 1.390.191.926 BUT JGC Corporation DS-LNG PJ 1.220.115.247 PT Pec-Tech Savices Indonesia 1.208.694.284 PT Astina Putera Perkasa 1.188.844.236 PT Bina Insan Sukses Mandiri 1.034.171.490 PT PUNJ LLOYD Indonesia 1.016.394.216 PT Holcim Indonesia 872.460.400 PT Transportasi Gas Indonesia 858.057.047 Salamander Energy Pte. Ltd. 857.964.071 Oorja Group 611.764.979 PT Weltekindo Nusantara 389.297.351 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 374.930.000 PT Riau Andalan Kertas 317.996.811 PT Riau Prima Energy 138.763.964 PT Indahkarya Bangun Bersama 77.701.939 PT Anugrah Kertas Utama 68.147.020 PT Bangun Dwipantara Indah 50.469.838 PT Sea Horse 46.002.870 Royla Marine Service 44.934.943 PT Berau Coal 26.400.000 PT Gunanusa Utama Fabricators 8.200.688 PT Pelayaran Menaratama Pasific Indah PT Soblastoo Indonesia PT Kangean Energy Indonesia Lain-lain 2.022.991.625 Jumlah piutang usaha Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah piutang usaha - bersih 35.115.131.073 ( 3.780.545.533 ) 31.334.585.540 25 ( 2009 892.805.154 3.150.750.779 1.987.774.910 133.838.057 1.179.242.640 539.460.000 621.436.763 1.372.065.725 923.270.874 838.293.609 555.973.525 374.344.516 182.041.038 307.685.628 144.470.985 419.404.410 26.400.000 175.019.869 1.914.318.987 272.790.143 661.056.772 3.276.226.368 3.352.698.020 400.463.939 1.267.843.335 585.378.355 1.179.150.930 865.760.171 772.345.461 376.251.500 639.996.422 35.164.419 65.601.956 495.758.271 44.934.943 1.286.171.003 998.891.149 1.997.778.889 993.377.430 643.505.105 16.672.444.384 19.277.297.666 5.016.827.533 ) ( 11.655.616.851 4.535.838.147 ) 14.741.459.519 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2011 2010 Belum jatuh tempo 1 hari sampai 30 hari 31 hari sampai 60 hari 61 hari sampai 90 hari 91 hari sampai 120 hari Lebih dari 120 hari 12.773.979.504 15.546.367.647 1.614.896.408 82.600.384 138.486.848 4.958.800.282 7.242.760.637 140.803.693 1.658.966.288 228.192.429 1.754.000 7.399.967.337 Jumlah piutang usaha Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu ( 35.115.131.073 3.780.545.533 ) Jumlah piutang usaha - bersih 31.334.585.540 2009 2.854.177.511 2.807.371.320 2.324.718.607 1.577.406.219 947.240.229 8.766.383.780 16.672.444.384 5.016.827.533 ) ( 19.277.297.666 4.535.838.147 ) 11.655.616.851 14.741.459.519 2011 2010 2009 5.016.827.533 4.535.838.147 ( Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan Penghapusan piutang Pemulihan atas penyisihan piutang tak tertagih karena selisih kurs Saldo akhir tahun ( 57.665.000 1.102.599.000 ) ( 191.348.000 ) 3.780.545.533 648.194.648 - ( 5.152.428.169 ( 168.379.514 151.305.536 ) 167.205.262 ) ( 633.664.000 ) 5.016.827.533 4.535.838.147 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun 2011, 2010 dan 2009, manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa penyisihan piutang raguragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang di kemudian hari. Entitas anak telah memutuskan untuk menagih piutang dari PT Astina Putera Perkasa dan PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah melalui proses hukum. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, PT Astina Putera Perkasa masih dalam proses membayar piutang tersebut secara angsuran. Entitas anak telah memenangkan perkara terhadap PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah di Pengadilan Tinggi Jakarta. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, PT Astina Putera Perkasa masih dalam proses membayar piutang tersebut secara angsuran. Entitas anak telah memenangkan perkara terhadap PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah di Pengadilan Tinggi Jakarta. Pada tahun 2010, piutang usaha entitas anak telah dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Danamon Indonesia Tbk. (lihat Catatan 20). 7. PIUTANG LAIN-LAIN 2011 2010 2009 Akun ini terdiri dari: Piutang karyawan PT Oorja Indo Petangis Three PT Asuransi Allianz Utama Indonesia Lain-lain Jumlah 59.836.026 82.705.204 194.655.005 568.700.000 465.135.913 43.934.297 142.541.230 194.655.005 1.077.770.210 26 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Piutang kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia merupakan klaim asuransi yang akan diterima perusahaan berdasarkan surat No. F091001764 tanggal 29 Desember 2009. Pada bulan Februari 2010, Perusahaan telah menerima klaim tersebut. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun masing-masing piutang pada akhir tahun 2011, 2010 dan 2009 manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa semua piutang dapat ditagih. Oleh sebab itu, Perusahaan dan entitas anak tidak melakukan pencadangan piutang ragu-ragu. 8. PERSEDIAAN 2011 2010 2009 Barang - barang konsumsi Bukan barang konsumsi 5.326.348.490 312.231.599 1.853.027.057 235.378.452 2.249.964.129 141.343.841 Jumlah persediaan Dikurangi penyisihan persediaan yang rusak 5.638.580.089 2.088.405.509 2.391.307.970 Rincian persediaan adalah sebagai berikut: Jumlah persediaan bersih ( 127.406.221 ) 5.511.173.868 ( 42.509.626 ) ( 2.045.895.883 56.528.090 ) 2.334.779.880 Persediaan PT Patra Supplies and Services, entitas anak, diasuransikan terhadap setiap risiko kebakaran atau pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 525.000.000, Rp 1.415.500.000 dan Rp 1.090.500.000 pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Manajemen entitas anak berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. Persediaan milik Perusahaan tidak diasuransikan terhadap setiap risiko kerugian yang mungkin timbul. Persediaan disimpan di beberapa lokasi di Indonesia, terutama di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Jawa. Persediaan entitas anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (lihat Catatan 20). 9. UANG MUKA 2011 2010 2009 Akun ini terdiri dari: Barak Sementara Karyawan Pemasok - 1.255.470.518 9.131.463 7.353.253 17.000.000 14.400.000 Jumlah - 1.271.955.234 31.400.000 Uang muka atas barak sementara timbul sehubungan dengan pembayaran kepada Beijing Chendong International Modular Housing Co. Ltd terkait penyediaan barak sementara kepada pelanggan. 27 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 10. PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA 2011 2010 2009 Akun ini terdiri dari: Pajak dibayar di muka: Pajak pertambahan nilai - 26.500.000 26.500.000 Biaya dibayar di muka: Sewa Asuransi Seragam Lain-lain 372.827.433 95.837.870 15.853.473 122.487.598 43.574.166 331.546.667 201.181.357 587.491.307 76.237.720 86.897.490 Jumlah biaya dibayar di muka 484.518.776 698.789.788 750.626.517 Jumlah 484.518.776 725.289.788 777.126.517 11. ASET TETAP Mutasi aset tetap Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut: 2011 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai Tercatat Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabotan kantor Kendaraan Barak sementara 11.595.499.788 7.866.100 1.499.585.724 7.650.504.335 3.607.573.101 23.965.772.107 83.153.810 1.399.792.540 1.565.954.200 - 456.136.875 263.500.615 168.590.000 - 11.139.362.913 7.866.100 1.582.739.534 8.786.796.260 5.004.937.301 23.965.772.107 Jumlah 48.326.801.155 3.048.900.550 888.227.490 50.487.474.215 2.598.676.128 7.866.100 1.303.608.072 6.032.905.813 2.389.877.968 285.306.811 434.918.348 91.599.128 843.037.908 606.903.513 3.423.681.730 40.122.699 263.095.115 102.929.167 - 2.993.471.777 7.866.100 1.395.207.200 6.612.848.606 2.893.852.314 3.708.988.541 Jumlah 12.618.240.892 5.400.140.627 406.146981 17.612.234.538 Jumlah 35.708.560.263 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak Sementara 32.875.239.677 28 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 2010 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai Tercatat Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabotan kantor Kendaraan Barak sementara 11.141.201.070 7.866.100 1.352.501.724 7.903.190.594 3.992.294.919 5.392.231.922 467.604.875 147.084.000 593.883.050 375.500.000 23.965.772.107 13.306.157 846.569.309 760.221.818 5.392.231.922 11.595.499.788 7.866.100 1.499.585.724 7.650.504.335 3.607.573.101 23.965.772.107 Jumlah 29.789.286.329 25.549.844.032 7.012.329.206 48.326.801.155 2.157.456.493 7.866.100 1.135.911.409 6.100.769.679 2.542.557.339 1.348.057.785 444.599.810 167.696.663 666.848.745 585.918.275 644.788.939 3.380.175 734.712.611 738.597.646 1.707.539.913 2.598.676.128 7.866.100 1.303.608.072 6.032.905.813 2.389.877.968 285.306.811 Jumlah 13.292.618.805 2.509.852.432 3.184.230.345 12.618.240.892 Jumlah 16.496.667.524 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak sementara 2009 35.708.560.263 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai Tercatat Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabotan kantor Kendaraan Barak sementara 11.045.011.070 7.866.100 1.499.660.039 9.698.807.840 3.582.295.719 5.392.231.922 96.190.000 209.686.950 365.659.068 959.895.000 - 356.845.265 2.161.276.314 549.895.800 - 11.141.201.070 7.866.100 1.352.501.724 7.903.190.594 3.992.294.919 5.392.231.922 Jumlah 31.225.872.690 1.631.431.018 3.068.017.379 29.789.286.329 1.734.543.732 7.866.100 1.347.789.436 5.980.325.777 2.502.058.639 269.611.596 422.912.761 141.729.738 756.655.103 515.082.000 1.078.446.189 353.607.765 636.211.201 474.583.300 - 2.157.456.493 7.866.100 1.135.911.409 6.100.769.679 2.542.557.339 1.348.057.785 Jumlah 11.842.195.280 2.914.825.791 1.464.402.266 13.292.618.805 Jumlah 19.383.677.410 Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Taman dan infrastruktur Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan Barak sementara 16.496.667.524 29 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: 2011 Harga jual Nilai buku 975.667.771 482.080.542 Jumlah laba (rugi) penjualan dan penghapusan aset tetap 493.587.229 2010 2009 3.825.198.861 6.166.604.178 ( 2.341.405.317 2.616.453.133 1.603.615.113 ) 1.012.838.020 Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 2011 2010 2009 Beban pokok pendapatan Beban operasi 4.563.822.792 836.317.835 1.332.093.514 1.177.758.918 1.835.294.206 1.079.531.585 Jumlah 5.400.140.627 2.509.852.432 2.914.825.791 Pada tahun 2010, barak sementara dibeli oleh entitas anak untuk memenuhi kontrak dengan PT Leighton Contractors Indonesia. PT Leighton Contractors Indonesia meminta entitas anak untuk mengalihkan kepemilikan atas barak sementara tersebut kepada PT Wahana Baratama Mining (Pemilik Tambang) saat penyelesaian jangka waktu operasi atau saat penerimaan atas pembayaran yang terakhir atau saat penentuan kontrak dan penerimaan pembayarannya. Pada tahun 2008, barak sementara dibeli oleh untuk memenuhi kontrak dengan PT Agincourt Resources. PT Agincourt Resources memiliki hak opsi untuk membeli peralatan tersebut pada akhir periode kontrak tersebut dengan harga $AS 120.000. Pada tahun 2010, PT Agincourt Resources, menggunakan hak opsinya untuk membeli barak sementara dari entitas anak. Bangunan telah dijadikan jaminan atas penerbitan performance bond sebesar Rp 3.374.741.647 dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sehubungan dengan kontrak katering dan pemeliharaan dengan PT Total E & P Indonesia untuk periode 1 Februari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009. Pada bulan Januari 2011, barak sementara telah diasuransikan pada PT Asuransi Adira Dinamika atas seluruh resiko dengan nilai pertanggungan Rp 23.000.000.000. Aset tetap berupa bangunan digunakan sebagai jaminan atas utang bank PT Patra Supplies and Services, entitas anak, dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk.. yang diperoleh Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko pencurian, kerusakan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 68.146.950.000, Rp 18.767.685.000 dan Rp 18.500.680.000 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Menurut pendapat manajemen, polis tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat pencurian, kerusakan dan lainnya. Aset tetap telah diasuransikan pada PT Chartis Insurance Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT MMA General Assurance, PT Aetna Global Benefits Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT ACE INA Insurance dan PT Asuransi MSIG Indonesia. Pada tahun 2009, Perusahaan mengalami kebakaran, nilai buku aset tetap yang terbakar sebesar Rp 3.237.500. Atas peristiwa tersebut Perusahaan mendapatkan klaim asuransi sebesar Rp 465.174.986 yang dicatat sebagai penghasilan lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Manajemen tidak melihat indikasi terjadinya suatu peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan menurunnya nilai aset Perusahaan dan entitas anak, sehingga Perusahaan dan entitas anak tidak melakukan penyisihan penurunan nilai untuk aset tetap pada tahun 2011, 2010 dan 2009. 30 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 12. ASET LAIN-LAIN 2011 2010 2009 Akun ini terdiri dari: Deposito Marjin Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Dolar Amerika Serikat PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 2.336.411.731 Deposito berjangka PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 228.059.005 PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 269.983.826 Jaminan Sewa kantor 57.967.200 Lain-lain 47.070.000 Hak sewa tanah – dikurangi nilai amortisasi sebesar Rp 5.377.774 pada tahun 2011, Rp 2.444.444 pada tahun 2010, Rp 9.333.333 pada tahun 2009 60.622.226 Jumlah 3.000.113.988 103.199.693 - 164.179.257 - 256.648.833 139.519.772 57.551.400 18.920.000 59.760.000 36.065.000 63.555.556 158.666.667 664.054.739 394.011.439 Deposito marjin timbul sehubungan dengan jaminan sebesar 30% atas setiap pinjaman yang berasal dari fasilitas Open Account Financing (OAF) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (lihat Catatan 13). Pada tanggal 31 Desember 2010, entitas anak menempatkan deposito berjangka sebesar Rp 243.063.459 pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk. sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back) Pada tahun 2011 dan 2010 deposito ini mendapatkan bunga masing - masing sebesar Rp 13.334.993 dan Rp 13.585.374. Pada tanggal 2 Februari 2011 dan 25 Juni 2011 entitas anak menempatkan deposito berjangka sebesar Rp 36.000.000 dan Rp 142.000.000 pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back). 13. UTANG BANK JANGKA PENDEK 2011 2010 2009 Akun ini terdiri dari: PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 7.777.823.096 891.263.166 - Jumlah 7.777.823.096 891.263.166 - Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Facility Term Loan Line) No. B002/COM 11/0910 tanggal 1 September 2010 yang diaktakan dengan akta Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH. PT Patra Supplies and Services, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank). Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Jangka waktu Jumlah fasilitas kredit Penarikan fasilitas : : : Terhitung mulai tanggal 15 Oktober 2011 dan akan berakhir 15 Desember 2011 Rp 8.000.000.000 (delapan miliar rupiah) Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 8.000.000.000 (delapan miliar rupiah). Penarikan fasilitas dapat dilakukan berjangka dengan ketentuan fasilitas kredit hanya dapat ditarik dalam masa penarikan. Apabila fasilitas kredit ini tidak dipergunakan selama 1 (satu) tahun, maka sisa outstanding fasilitas kredit yang belum ditarik secara otomatis berakhir/hangus 31 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Bunga Jaminan : 11,75 % per tahun untuk mata uang rupiah atau 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat. Tingkat suku bunga akan di-review oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar : - 1 (satu) bidang hak atas tanah dan hak guna bangunan, No. 638/Kelurahan Damai, terletak di Jalan Jenderal Sudirman Provinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000; - Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000; - Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) dengan deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan OAF; - Jaminan garansi dari Putu Agung Prianta. 14. UTANG USAHA 2011 2010 2009 2.117.231.175 1.630.524.180 1.313.867.299 955.878.000 892.711.154 870.538.605 632.895.939 586.560.700 426.360.500 420.826.594 374.878.800 322.495.082 296.181.886 278.170.691 244.649.440 214.045.433 202.847.100 153.545.410 139.491.050 137.750.000 119.011.200 118.178.618 100.423.160 8.323.998.332 450.556.557 493.720.263 260.679.428 287.203.055 133.030.500 325.866.947 572.343.368 39.808.550 128.415.370 127.014.207 2.549.269.997 4.913.209.749 60.538.500 493.570.012 318.103.448 254.476.500 702.745.082 240.051.261 312.468.309 910.809.716 118.815.125 60.693.685 232.838.175 4.384.911.604 20.873.060.348 10.281.117.991 8.090.021.417 Utang usaha terdiri dari dari: PT Bumi Maestroayu CV IC Logistics PT Sumber Pangan Sejahtera LA Aizi PT Dexalindo CV Bina Karya PT Gunung Mas Abadi UD Listy LA Dabu CV Kencana Makmur Lestari Toko 47 Syukur Supply CV Putra Sipel Kelana Toko Jaya Abadi UD Aneka Bina Jaya CV Mahkota Terusan CV Tri Mina CV Tirta Mas UD Buah Segar CV Eka Lancar CV Multi Guna Sarana PT Sinar Daging PT Andalan Jaya CV Vila Mas Utama Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) Jumlah Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: Sampai dengan 30 hari 31 hari sampai 60 hari 61 hari sampai 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah 2011 2010 2009 6.502.292.013 6.068.775.014 4.792.527.554 3.509.465.768 7.620.930.986 1.308.736.142 375.447.271 976.003.592 6.024.807.801 970.818.510 301.948.027 792.447.079 20.873.060.349 10.281.117.991 8.090.021.417 Atas utang usaha ini, Perusahaan dan entitas anak tidak dikenakan bunga dan tidak ada aset yang dijadikan jaminan. 32 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 15. UTANG LAIN-LAIN 2011 2010 2009 Akun ini terdiri dari: PT Bank Panin Tbk. PT Astra Sedaya Finance PT Staco Estetika Sedaya Finance PT Toyota Astra Finance Service PT Riau Andalan Pulp and Paper Koperasi karyawan Lain-lain 198.266.314 174.801.841 163.184.094 40.151.137 - 330.036.310 - 530.085.402 107.975.380 26.179.050 57.862.000 Jumlah 576.403.386 330.036.310 722.101.832 Utang kepada PT Staco Estetika Sedaya Finance, PT Bank Panin Tbk., PT Toyota Astra Finance Service merupakan utang atas pembelian kendaraan. 16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 2011 2010 2009 Akun ini terdiri dari: Bunga Jasa konsultasi Provisi tunjangan bonus Provisi tunjangan cuti Jasa profesional Jamsostek Lain-lain 1.654.010.295 715.578.920 675.440.843 146.096.387 143.250.000 126.479.155 1.482.012.961 422.851.350 719.953.920 336.601.243 205.807.017 541.085.035 91.603.186 922.540.023 543.773.336 163.515.837 191.947.766 35.757.832 1.320.137.140 Jumlah 4.942.868.561 3.240.441.774 2.255.131.911 Pada tahun 2008, entitas anak menghapus provisi klaim dari pelanggan sebesar Rp 444.454.603 karena tidak terdapat klaim dari pelanggan. 17. UTANG PAJAK 2011 2010 2009 Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pembangunan Daerah 143.288.808 111.701.802 189.269.984 488.103.703 2.420.158.890 178.303.541 125.676.829 7.400.427 4.669.412 1.287.665.603 131.967.666 6.547.140 641.020 262.035.952 888.086.026 Jumlah 3.352.523.187 1.603.715.812 1.289.277.804 2011 2010 Akun ini terdiri dari: 18. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 2009 Akun ini merupakan nilai penyewaan Vila No. 10 dengan rincian sebagai berikut : Nilai yang belum jatuh tempo Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 1.185.233.738 1.242.583.759 - 57.350.020 57.350.020 - Bagian jangka panjang 1.127.883.718 1.185.233.739 - 33 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 65 tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan menyewakan Vila No. 10, Villas Bali Island, Jalan Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Bali kepada Graham James Bristow, komisaris perusahaan, sebesar Rp 1.266.479.600 untuk jangka waktu 22 tahun 1 bulan terhitung mulai tanggal 21 Juli 2010 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032. 19. UANG MUKA PELANGGAN 2011 2010 2009 Akun ini terdiri dari : Guest Deposit Villa PT Bina Insan Sukses Mandiri Lain-lain 552.869.643 138.875.380 542.062.552 899.100.000 30.900.000 28.000.000 Jumlah 691.745.023 1.472.062.552 28.000.000 Akun ini merupakan pembayaran dimuka yang diterima oleh entitas anak dari PT Bina Insan Sukses Mandiri (BISM) sehubungan dengan penyediaan fasilitas barak sementara untuk proyek Tambang Batubara BISM pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 899.100.000. 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG 2011 2010 2009 Akun ini merupakan pinjaman jangka panjang PT Patra Supplies and Services, entitas anak, yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dengan rincian sebagai berikut: PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Pokok pinjaman Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang 12.010.100.942 ( 3.711.123.488 ) 8.298.977.454 14.073.575.693 ( 2.931.992.341 ) 11.141.583.352 - Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Facility Term Loan Line) No. B002/COM 11/0910 tanggal 1 September 2010 yang diaktakan dengan akta Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH. Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank). Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk modal kerja entitas anak. a. Kredit Angsuran Berjangka 1 Jangka waktu : 53 bulan (15 September 2010 - 15 Februari 2015, termasuk 5 bulan grace period) Jumlah fasilitas kredit : Rp 15.000.000.000 (delapan miliar rupiah Penarikan fasilitas : Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp. 15.000.000.000 (lima belas miliar rupiah) atau $AS 1.578.947 Penarikan fasilitas dapat dilakukan berjangka dengan ketentuan fasilitas kredit hanya dapat ditarik dalam masa penarikan Bunga : 11,75 % per tahun untuk mata uang rupiah atau 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat. Tingkat suku bunga akan direview oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar Tujuan penggunaan : Investasi 34 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) b. Kredit Angsuran Berjangka 2 Jangka waktu : 48 bulan (15 September 2010 - 15 Februari 2014) Jumlah fasilitas kredit : Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) Penarikan fasilitas : Bunga : Tujuan penggunaan : Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) atau $AS 315.789 Penarikan fasilitas dapat dilakukan berjangka dengan ketentuan fasilitas kredit hanya dapat ditarik dalam masa penarikan 11,75% per tahun untuk mata uang rupiah atau 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat. Tingkat suku bunga akan di-review oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar Investasi Atas fasilitas kredit yang telah dijelaskan, entitas anak, memberikan jaminan sebagai berikut: - - 1 (satu) bidang hak atas tanah dan hak guna bangunan, No. 638/Kelurahan Damai, terletak di Jalan Jenderal Sudirman Provinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000; Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000; Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) dengan deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan OAF; Jaminan garansi dari Putu Agung Prianta c. Fasilitas Open Account Financing (OAF) Jangka waktu : 12 bulan ( 15 September 2010 – 15 September 2011) Jumlah fasilitas kredit : Rp 8.000.000.000 (delapan miliar Rupiah) Penarikan fasilitas : Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 8.000.000.000 (delapan miliar rupiah). Bunga : 11,75 % per tahun untuk mata uang rupiah atau 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat. Tingkat suku bunga akan direview oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar. Tujuan penggunaan Jaminan : Modal Kerja : - Surat Hak Milik tanah dan bangunan No. 638 yang terletak di Jl. Jendral Sudirman No. 645, Kelurahan Damai, Balikpapan Timur, Balikpapan, Kalimantan Timur dengan hak tanggungan peringkat I sebesar Rp 4.139.000.000 - Persediaan dan piutang usaha dengan jumlah nilai minimal sebesar Rp 16.000.000.000 - Deposito berjangka/ deposito margin/ margin kas usaha dalam mata uang yang sama dengan deposito margin sebesar 30% dari setiap pembukaan Open Account Financing (OAF) - Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta Atas fasilitas pinjaman tersebut, entitas anak tanpa persetujuan dari Bank, dilarang untuk menjual dan menyewa aset di luar kegiatan usaha normal, menjamin aset, mengadakan perjanjian yang menimbulkan kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham, nilai nominal saham, mengumumkan dan membayarkan dividen, mengadakan penggabungan usaha (merger), konsolidasi (peleburan) atau pengambilalihan (akuisisi) dan membayar utang subordinasi. Surat tersebut telah dikukuhkan dalam Akta No. 18 tentang perjanjian kredit anggal 15 September 2010 dari notaris Rr. Y. Tutiek Setia Muni, SH., MH. 35 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 21. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Rincian proporsi kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan laba (rugi) bersih entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: Aset Bersih 2011 Laba (Rugi) Bersih Aset Bersih 2010 Laba (Rugi) Bersih 2009 Laba (Rugi) Bersih Aset Bersih PT Patra Supplies and Services 9.943.044.480 186.886.585 9.756.157.896 1.881.118.366 14.137.276.261 ( 2.347.340.419 ) Jumlah 9.943.044.480 186.886.585 9.756.157.896 1.881.118.366 14.137.276.261 2.347.340.419 22. MODAL DISETOR Sebagai akibat dari penggabungan usaha antara PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan PT Gama Wahyu Abadi, persentase kepemilikan para pemegang saham PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan PT Gama Wahyu Abadi akan terdilusi secara proporsional sesuai dengan besarnya kepemilikan mereka masing-masing berdasarkan faktor konversi, yaitu setiap 1 (satu) saham PT Gama Wahyu Abadi ditukar dengan 4.765 saham baru PT Island Concepts Indonesia Tbk. dengan nilai nominal Rp 56.125. Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Kepemilikan Jumlah Modal Ir. Frans Bambang Siswanto Island Regency Group Ltd. Island Residences Club Inc. Graham James Bristow Francis Street Pty. Ltd. Masyarakat Umum 476.495.235 56.562.000 48.500.000 32.000.000 16.500.000 96.442.765 65,59% 7,79 6,68 4,40 2,27 13,27 26.743.295.064 3.174.542.250 2.722.062.500 1.796.000.000 926.062.500 5.412.850.186 Jumlah 726.500.000 100,00% 40.774.812.500 Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Island Regency Group Ltd. Island Residences Club Inc. Graham James Bristow Francis Street Pty. Ltd. Masyarakat Umum Jumlah Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Persentase Kepemilikan Jumlah Modal 56.562.000 48.500.000 32.000.000 16.500.000 96.438.000 22,62% 19,40 12,80 6,60 38,58 3.174.542.250 2.722.062.500 1.796.000.000 926.062.500 5.412.850.186 250.000.000 100,00% 14.031.250.000 36 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 23. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH 2011 2010 2009 Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Biaya sehubungan dengan penawaran umum perdana Selisih kurs atas setoran modal 1.224.457.299 2.272.200.000 1.224.457.299 2.272.200.000 1.224.457.299 2.272.200.000 Jumlah 3.496.657.299 3.496.657.299 3.496.657.299 24. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Pada tanggal 31 Desember 2011, akun ini adalah selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul dari transaksi penggabungan usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi sebesar Rp 21.639.894.267. 25. PENDAPATAN BERSIH 2011 2010 2009 71.242.614.946 5.618.202.592 3.725.146.804 7.857.949.277 27.756.265.956 395.670.700 411.191.977 723.591.708 4.798.299.923 37.274.734.785 136.114.414 1.270.497.089 90.233.831 12.655.404.517 Jumlah pendapatan katering dan akomodasi 88.443.913.619 34.085.020.264 51.426.984.636 9.730.984.686 3.881.424.149 641.520.000 153.716.720 27.729.395 9.444.500.030 3.731.640.368 654.636.646 151.734.062 59.948.836 8.767.538.667 3.507.054.888 633.587.307 161.115.361 63.188.896 14.435.374.950 14.042.459.942 13.132.485.119 Unit Bisnis : Jasa kebersihan Jasa pemeliharaan taman Jasa pengelolaan sampah Jasa pemotongan rumput Lain-lain 1.336.650.019 151.341.310 93.550.000 45.765.000 304.349.553 2.107.139.148 144.874.724 85.768.554 46.909.125 350.721.440 2.375.160.664 139.661.014 301.865.036 60.807.567 203.225.201 Jumlah pendapatan unit bisnis 1.931.655.882 2.735.412.991 3.080.719.482 Vila : Kamar Makanan dan minuman Binatu Telepon dan Faksimili 3.727.213.996 830.957.105 10.226.639 4.302.583 3.204.727.766 722.716.180 9.714.632 1.067.277 2.612.114.212 595.369.225 5.719.973 4.136.164 Jumlah pendapatan Vila 4.572.700.323 3.938.225.855 3.217.339.574 109.383.644.774 54.801.119.052 70.857.528.811 Akun ini merupakan pendapatan dari: Katering dan Akomodasi : Jasa katering Sewa Jasa akomodasi Penjualan produk makanan Jasa administrasi dan pemeliharaan Lain-lain Anggaran KIK : Pemeliharaan rumah tinggal Jasa kebersihan rumah tinggal Jasa operator telepon Sewa tempat makan Iuran TV kabel Jumlah pendapatan anggaran KIK Jumlah 37 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 26. BEBAN POKOK PENDAPATAN 2011 2010 2009 49.011.333.637 16.854.119.079 21.594.946.250 Vila : Makanan dan minuman Binatu Telepon dan faksimili 424.064.913 5.617.260 1.302.098 427.915.478 6.524.250 242.842 297.525.586 3.197.930 1.059.188 Jumlah biaya Vila 430.984.271 434.682.570 301.782.704 Pemeliharaan rumah tinggal Pengelolaan sampah Kebersihan rumah tinggal Prasarana Jasa operator telepon Pemeliharaan taman Lain-lain 6.417.707.107 808.820.460 692.099.464 144.890.498 123.059.665 96.506.449 1.581.918.230 6.164.659.128 885.371.141 1.243.502.753 83.148.234 158.117.822 92.924.448 1.286.202.975 6.176.888.211 1.018.179.251 1.290.457.010 234.385.589 91.896.652 99.797.507 1.252.110.152 Jumlah biaya anggaran KIK dan unit bisnis 9.865.001.873 9.913.926.501 10.163.714.372 18.581.206.109 4.563.822.792 2.260.382.643 1.130.088.843 1.071.072.172 909.287.080 894.917.738 880.800.170 693.847.526 674.867.778 662.728.122 575.725.291 573.973.177 322.730.915 252.822.563 194.521.849 138.673.761 132.648.327 128.152.089 105.604.057 82.054.688 76.324.530 68.662.354 60.571.000 46.785.000 33.000.000 30.858.200 27.313.250 19.419.410 18.170.800 8.578.156.697 1.332.093.514 226.672.768 329.630.393 404.316.074 1.016.185.899 1.085.987.196 83.643.035 820.907.609 26.809.090 540.420.955 121.725.195 81.504.647 120.376.654 123.772.745 144.254.866 104.762.443 347.053.011 65.934.318 77.550.193 34.968.463 6.440.000 305.063.697 33.130.000 40.670.380 25.491.411 15.962.611 6.555.000 9.241.594.298 1.835.294.206 329.832.839 268.675.492 597.980.251 1.210.504.358 908.972.941 266.378.645 453.710.910 56.366.231 2.223.095.346 152.075.098 134.060.164 66.797.988 116.512.169 177.332.718 73.793.520 354.091.457 58.035.119 69.342.225 38.520.850 10.800.000 496.286.050 33.250.000 54.206.650 16.043.635 18.146.637 9.821.000 Akun ini merupakan biaya atas: Katering : Makanan Anggaran KIK dan unit bisnis : Biaya langsung : Gaji dan tunjangan Penyusutan Pengangkutan, penanganan dan pengemas Biaya penggantian Provisi tunjangan bonus Transportasi dan perjalanan Jasa Profesional Air dan listrik Pemeliharaan dan perbaikan Komisi Kesehatan Biaya kendaraan Penyisihan imbalan pasca masa kerja Seragam Sewa Percetakan dan alat tulis Telepon dan Faksimili Provisi tunjangan cuti Kebersihan Asuransi Perlengkapan kamar Binatu Komisi kamar Pelatihan Kesejahteraan karyawan Film dan video Dekorasi Perlengkapan tamu Administrasi bank Taman dan infrastruktur 38 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 26. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan) 2011 Perlengkapan dapur Amortisasi Perizinan Sumbangan Lain-lain 2010 2009 13.560.305 2.933.330 2.200.000 1.950.000 475.125.658 22.841.130 2.444.444 16.139.850 5.000.000 82.293.681 7.676.400 59.803.264 22.183.650 12.576.640 96.985.240 Jumlah biaya langsung 35.706.801.527 16.228.757.969 19.470.745.991 Jumlah 95.014.121.308 43.431.486.119 51.531.189.317 Tidak ada penjual dengan nilai pembelian bersih melebihi 10% dari penjualan Perusahaan dan entitas anak. 27. BEBAN OPERASI 2011 2010 2009 6.007.586.367 836.317.835 702.528.477 650.202.453 551.576.954 535.237.712 458.210.462 422.056.942 386.833.332 365.020.675 324.168.919 309.123.141 214.346.708 177.298.739 176.149.427 172.350.456 142.479.107 115.514.290 103.636.768 87.559.448 69.212.174 64.971.171 42.336.927 39.757.384 25.050.000 10.763.014 4.600.000 165.674.580 5.806.800.224 1.177.758.918 556.577.813 183.492.316 319.063.409 940.506.809 196.371.248 557.919.760 253.942.392 852.895.076 718.573.877 191.329.458 248.271.484 127.061.313 353.980.394 209.218.521 150.120.740 1.227.720.028 80.327.784 55.046.900 53.564.728 16.680.639 350.000 26.580.000 374.611.709 5.734.178.935 1.079.531.585 579.118.765 175.589.924 649.879.915 10.480.200 425.645.400 212.527.239 79.299.009 603.927.217 435.015.727 266.741.377 278.425.022 177.758.901 285.671.148 87.054.963 398.099.026 61.475.444 34.824.700 7.514.500 46.584.175 18.556.929 3.620.000 2.260.500 764.252.607 13.160.563.462 14.678.765.540 12.418.033.208 Rincian beban operasi adalah sebagai berikut: Gaji dan tunjangan Penyusutan Sewa Telepon dan faksimili Perizinan Jasa konsultasi Biaya kendaraan Transportasi dan perjalanan Asuransi Penyisihan imbalan pasca masa kerja Air dan listrik Provisi tunjangan bonus Iklan Perbaikan dan pemeliharaan Administrasi bank Pemasaran Provisi tunjangan cuti Jasa profesional Percetakan dan alat tulis Perayaan Pengobatan Pengangkutan, penanganan dan pengemas Kebersihan Seragam Sumbangan Biaya penggantian Pelatihan Lain-lain Jumlah 39 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 28. PENYISIHAN IMBALAN PASCA MASA KERJA Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan dan entitas anak mencatat estimasi liabilitas imbalan pasca masa kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Konsultan Aktuaria Mizan untuk Perusahaan dan PT Sigma Aktuarindo untuk entitas anak. Aktuaris dalam menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut: Perusahaan 2011 2010 2009 Usia pensiun 10% 8% Tabel Mortalita Indonesia II- 2000 56 10% 8,5% Tabel Mortalita Indonesia II- 2000 56 11% 8% Tabel Mortalita Indonesia II- 1999 55 Entitas Anak 2011 2010 2009 8% 8% Tabel Mortalita Indonesia II- 1999 55 9,5% 8% Tabel Mortalita Indonesia II- 1999 55 10% 8% Tabel Mortalita Indonesia II- 1999 55 Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas Usia pensiun Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 jumlah karyawan yang diikutsertakan dalam program ini masing-masing adalah sebanyak 136, 147 dan 278 orang karyawan tetap. Liabilitas imbalan pasca masa kerja adalah sebagai berikut: 2011 2010 Nilai kini liabilitas imbalan pasca masa kerja 4.960.403.903 Keuntungan aktuarial yang belum diakui 4.027.680.502 Biaya jasa lalu yang belum diakui - 6.483.238.800 2.101.374.659 - Nilai bersih liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsilidasian 8.584.613.459 8.988.084.405 2009 ( 7.407.429.944 1.358.001.659 88.000 ) 8.765.343.603 Mutasi liabilitas imbalan pasca masa kerja adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Beban penyisihan imbalan pasca masa kerja Pembayaran Saldo akhir tahun ( 2011 2010 2009 8.584.613.459 8.765.343.603 10.533.892.455 995.458.451 591.987.505 ) ( 8.988.084.405 40 1.455.606.427 1.636.336.571 ) ( 2.316.054.020 4.084.602.872 ) 8.584.613.459 8.765.343.803 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Beban penyisihan imbalan pasca masa kerja adalah sebagai berikut: 2011 Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa lalu Keuntungan aktuarial keuntungan atas kurtailmen dan penyelesaian 415.367.106 529.384.674 50.706.671 - Jumlah beban penyisihan imbalan pasca masa kerja - bersih 995.458.451 2010 ( 802.636.703 704.477.480 88.000 51.595.756 ) - ( 1.455.606.427 2009 1.083.539.933 1.212.150.655 27.000 34.214.960 13.878.528 ) 2.316.054.020 29. PERPAJAKAN Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) komersial sebelum beban (manfaat) pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2011 2010 2009 Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi Laba entitas anak sebelum manfaat pajak tangguhan Bagian atas rugi (laba) bersih entitas anak Rugi sebelum beban pajak tangguhan Perusahaan Beda temporer: Penyisihan imbalan pasca masa kerja Pembayaran imbalan pasca masa kerja ( Penyusutan ( Sewa pembiayaan Laba penjualan aset tetap Beda tetap: Beban pajak Iklan Perjalanan dinas Jamuan dan sumbangan Pendapatan yang dikenakan pajak final Bagian atas rugi (laba) bersih entitas anak 2.285.760.845 ( 6.237.605.172 ) 5.755.290.360 1.561.476.337 ( 3.655.268.266 ) 6.983.799.992 26.418.252 ( 1.881.118.367 ) 2.347.340.419 697.866.256 ( 107.066.702 37.000.000 ) 52.054.631 ) - ( ( ( 87.327.522 72.259.791 ( 578.061 ) 26.418.252 41 701.218.539 ) ( 62.290.396 13.659.665 7.200.000 ) 30.290.866 6.237.675 ) 9.937.500 ) ( 94.998.664 6.237.675 22.593.750 ) 116.918.391 50.378.625 13.518.604 110.421.595 ( ( 3.575.850.051 ) 1.034.620 ) ( 1.881.118.367 ) 546.716.827 53.620.000 1.818.845 ) 2.347.340.419 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 2011 Laba (rugi) fiskal Perusahaan tahun berjalan Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya Koreksi rugi fiskal Akumulasi rugi fiskal Perusahaan akhir tahun 2010 2009 901.305.831 ( 2.222.928.223 ) ( 537.689.396 ) ( 4.593.557.221 ) 1.760.446.123 ( 2.727.596.969 ) ( 356.967.971 2.994.058.001 ) 804.150.428 ( 1.931.805.267 ) ( 4.593.557.221 ) ( 2.727.596.969 ) Perusahaan tidak menghitung taksiran utang pajak penghasilan pasal 29 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 karena masih mengalami rugi fiskal. Perhitungan taksiran utang pajak penghasilan tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2011 Pajak kini Perusahaan Entitas anak 2010 2009 - - 1.832.577.040 Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka entitas anak Pasal 23 1.506.932.914 Pasal 25 - 1.461.717.126 214.943.031 2.220.371.714 882.372.699 Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 1.506.932.914 1.676.660.157 3.102.744.413 Taksiran tagihan pajak penghasilan tahun berjalan 1.506.932.914 1.676.660.157 1.270.167.373 Berikut merupakan rincian dari saldo taksiran tagihan pajak : 2011 2010 Tahun 2003 Tahun 2006 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 1.829.726.520 3.352.659.296 1.506.932.914 1.829.726.520 1.270.167.373 3.352.659.296 - 1.829.726.520 17.514.034 1.270.167.373 - Tagihan pajak akhir tahun 6.689.318.730 6.452.553.189 3.117.407.927 42 2009 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Pajak Tangguhan 2011 Beban (manfaat) pajak tangguhan (Pengaruh beda waktu pada tarif pajak maksimum 25% pada tahun 2011 dan 2010) Perusahaan Penyisihan imbalan pasca masa kerja 17.516.6765 Penyusutan ( 13.013.658 ) Sewa pembiayaan - Entitas anak Penyusutan aset tetap Penyisihan imbalan pasca masa kerja Penyisihan persediaan rusak Provisi jasa pemasaran Provisi tunjangan cuti Provisi tunjangan bonus Penyisihan piutang tak tertagih Rugi penjualan aset tetap Penyesuaian atas perubahan tarif pajak Jumlah Manfaat Pajak Tangguhan - Bersih ( ( ( ( 2010 2009 13.772.599 5.088.341 1.559.419 ) 39.658.416 248.894.903 1.559.419 4.503.017 17.301.521 290.112.738 267.101.143 90.110.517 102.034.710 58.955.135 ) ( 3.423.991 ) 10.572.795 ( 51.793.023 ) 499.018.384 ) 26.850.820 ) 93.695.544 83.351.060 21.224.149 41.154.475 ) 51.451.754 ) 84.150.311 ) 1.254.206.883 ) - ( ( ( ( ( 120.247.346 213.726.976 ) - - 47.146.264 ( 173.549.428 ) ( 1.059.287.071 ) ( 106.968.467 ) ( 456.542.114 ) ( 1.054.784.054 ) ( 89.666.946 ) ( 166.429.376 ) Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2011 Aset pajak tangguhan Perusahaan Penyisihan imbalan pasca masa kerja Penyusutan Sewa pembiayaan 2010 2009 70.947.690 40.343.078 - 53.431.015 53.356.736 - 39.658.416 48.268.395 1.559.419 111.290.768 106.787.751 89.486.230 Entitas anak Penyisihan imbalan pasca masa kerja Penyusutan aset tetap Persediaan Piutang usaha Provisi tunjangan bonus Provisi tunjangan cuti Provisi jasa pemasaran 2.176.073.410 566.059.597 31.851.556 - 2.092.722.350 298.958.454 10.627.407 1.254.206.883 84.150.311 51.451.754 41.154.475 2.151.677.485 422.574.913 14.051.398 1.133.959.537 135.943.334 40.878.959 41.154.475 Jumlah 2.773.984.563 3.833.271.634 3.940.240.101 2.885.275.331 3.940.059.385 4.029.726.331 Jumlah Jumlah Aset Pajak Tangguhan 43 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Perusahaan dan entitas anak mengalami kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut seluruhnya dapat direalisasikan pada tahun mendatang, sehingga Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas kerugian fiskal tersebut. Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif tersebut sebesar Rp 236.442.735 sebagai bagian dari beban pajak penghasilan tangguhan untuk tahun 2009. Perusahaan di Indonesia secara umum dikenakan tarif pajak progresif sampai dengan tarif maksimum 30%. Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Berdasarkan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Peraturan peralihan atas Undang-undang tersebut menyatakan bahwa kewajiban pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh Otoritas Pajak paling lambat pada akhir tahun 2013. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak. Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, laba atau kerugian Perusahaan dan entitas anak serta rekonsiliasi perhitungan perpajakannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak dalam SPT tahunannya (self assesment system). Pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 10 tahun. Berdasarkan UU no 28 tahun 2007, terhitung sejak tahun pajak 2008, pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Apabila dalam jangka waktu tersebut terhadap perhitungan perpajakan di atas tidak dilakukan pemeriksaan, maka SPT tahunan Perusahaan dan dianggap rampung. Kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, akan dipenuhi oleh Perusahaan dan entitas anak pada saat jatuh tempo. - Pada tanggal 30 Mei 2005, entitas anak menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dari pihak fiskus, sebagai berikut: Deskripsi SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai SKPKB atas Pajak Penghasilan Pasal 21 SKPKB atas Pajak Penghasilan Pasal 23 STP atas Pajak Pertambahan Nilai No. Surat 00071/207/03/059/05 00070/201/03/059/05 00079/203/03/059/05 00108/107/03/059/05 Jumlah Cicilan SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai 1.859.523.602 28.577.007 18.285.284 169.764.614 2.076.150.507 ( 1.859.523.602) Jumlah - Nilai 216.626.905 Pada tanggal 27 Juni 2005, entitas anak mengajukan keberatan terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) (lihat Catatan 5). 44 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.1365/WPJ.07/BD.05/2006, No. KEP.1366/WPJ.07/BD.05/2006 tanggal 14 Agustus 2006 dan Surat Keputusan No. KEP.1376/WPJ.07/BD.05/2006 tanggal 15 Agustus 2006 oleh Direktur Jenderal Pajak, Keberatan entitas anak diterima sebagian, dengan rincian sebagai berikut: Nomor Surat SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2003 No. 00073/406/03/059/05 SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00071/207/03/059/05 STP atas Pajak Pertambahan Nilai No. 00108/107/03/059/05 Tanggal Penambahan (Pengurangan) Awal 30 Mei 2005 ( 199.006.584 ) ( 162.846.600 ) Jumlah ( 361.853.184 ) 30 Mei 2005 1.859.523.603 ( 71.842.694 ) 1.787.680.909 30 Mei 2005 169.764.614 ( 10.723.190 ) 159.041.424 1.830.281.633 ( 245.412.484 ) 1.584.869.149 Jumlah Pada tanggal 14 September 2006 berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-00114.PPH/WJP/07/KP.0903/2006, Kantor Pelayanan Pajak mengkompensasikan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebesar Rp 245.412.484 tersebut dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 21, Pasal 23 dan 26, Surat Tagihan Pajak, masing-masing sebesar Rp 1.543.621, Rp 501.719 dan Rp 204.547.592. Sisanya sebesar Rp 38.819.552 telah dikembalikan ke entitas anak. Dalam Surat Keputusan No. KEP.1365/WPJ.07/BD.05/2006, No. KEP.1366/WPJ.07/BD.05/2006 dan No. KEP.1376/WPJ.07/BD.05/2006 yang telah disebut di atas, entitas anak mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 10 November 2006. Berdasarkan Surat Keputusan No. Put.13470/PP/M.IX/16/2008 tanggal 3 Maret 2008, Pengadilan Pajak menolak banding tersebut. Selanjutnya, entitas anak mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung pada tanggal 28 Agustus 2008. Sampai tanggal Laporan auditor independen, permohonan tersebut masih dalam proses. Pada tanggal 11 April 2008, entitas anak memperoleh hasil pemeriksaan pajak tahun 2006 sebagai berikut : - Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan No. 00094/406/06/059/08 sebesar Rp 952.026.887; Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas Pajak Penghasilan Pasal 21 No. 00036/501/06/059/08; Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Final No. 00040/540/06/059/08; Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Pasal 23 No. 00001/403/06/059/08 sebesar Rp 83.133.339; Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Pasal 26 No. 00029/204/06/059/08 sebesar Rp 402.110.973; Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa No. 00020/237/06/059/08 sebesar Rp 5.783.879; Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa No. 00029/277/06/059/08 sebesar Rp 201.055.487; Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa No. 00117/207/06/059/08 sebesar Rp 305.224.341; Entitas anak juga memperoleh Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas Pajak Penghasilan Pasal 21 No. 0008/501/06/216/08 untuk tahun 2006 tanggal 28 April 2008. Pengembalian atas lebih bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 di atas telah diterima secara tunai pada bulan Mei 2008. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp 952.026.887 di atas digunakan untuk melunasi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 26, 4 (2) Final dan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa. Sisanya sebesar Rp 37.852.207 diterima secara tunai di bulan Mei 2008. 45 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Entitas anak mengajukan keberatan terhadap beberapa Surat Ketetapan Pajak tersebut pada tanggal 24 Juli 2008. Keberatan tersebut ditolak dan entitas anak mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 31 Maret 2009. Berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Pajak No. Put.23704/PP/M.IX/15/2010, Put.24722/PP/M.IX/16/2010, Put.24720/PP/M.IX/13/2010 dan Put.24721/PP/M.IX/16/2010 masing-masing pada tanggal 16 Juni 2010, 28 Juli 2010, 4 Agustus 2010 dan 28 Juli 2010, keberatan entitas anak atas SKPLB No.00094/406/059/08 dan SKPKB No. 00117/207/06/059/08 dikabulkan sebagian dengan jumlah restitusi masing-masing sebesar Rp 3.299.700 dan Rp 269.948.421, sedangkan keberatan entitas anak atas SKPKB No. 00029/204/06/059/08 dan 00029/277/06/059/08 dikabulkan. Restibusi Pajak sebesar Rp 3.299.700 dikompensasikan dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 masa Juli 2010. Entitas anak menerima restitusi pajak sebesar Rp 870.314.581 setelah dikompensasikan dengan Surat Tagihan Pajak atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008 dan 2004 masing-masing sebesar Rp 6.000.000 dan Rp 100.000. Restitusi pajak diberikan pada bulan September 2010 dengan bunga sebesar Rp 419.095.142. Pada tahun 2011, entitas anak menerima surat ketetapan pajak lebih bayar untuk pajak penghasilan badan untuk Tahun Pajak 2009 sebesar Rp 1.249.589.613. Kelebihan pajak ini dikompensasikan sebesar Rp 98.342.479 dengan rincian sebagai berikut: - Surat Ketetapan Kurang Bayar No. 00010/201/09/059/11 atas Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak 2009 sebesar Rp 611.174. - Surat Ketetapan Kurang Bayar No. 00017/203/09/059/11 atas Pajak Penghasilan 23 Tahun Pajak 2009 sebesar Rp 9.295.710. - Surat Ketetapan Kurang Bayar No. 00056/207/09/059/11 atas Pajak Penghasilan 21 Tahun Pajak 2009 sebesar Rp 62.736.048. - Surat Ketetapan Kurang Bayar No. 00063/107/059/11 atas Pajak penghasilan 21 Tahun Pajak 2009 sebesar Rp 25.699.547 Entitas anak telah menerima kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2009 setelah dikurangi dengan kompensasi atas Surat Ketetapan Kurang Bayar yang diterima sebesar Rp. 1.151.247.134 pada bulan Juni 2011. Pada tahun 2010, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar dari surat ketetapan pajak untuk pajak penghasilan pasal 21 dan pasal 23 serta Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2005 dan 2006 sebesar Rp 116.918.391 yang dibebankan sebagai beban pajak dan perijinan tahun 2010. Pada tanggal 2 Februari 2011, Perusahaan telah membayarkan pajak kurang bayar tersebut. Pada tahun 2009, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar dari surat ketetapan pajak untuk pajak penghasilan pasal 21 dan pasal 23 serta Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2007 sebesar Rp 24.995.569 yang dibebankan sebagai beban pajak dan perijinan pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2009. Pada tanggal 20 Mei 2009, Perusahaan telah membayarkan pajak kurang bayar tersebut. Pada tahun 2007, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00139/207/04/901/07 tanggal 15 Agustus 2007 atas Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri sebesar Rp 813.907.500, kemudian Perusahaan mengajukan keberatan namun di tolak. Pada tanggal 17 Januari 2009 Perusahaan mengajukan banding. Pada tanggal 15 Desember 2009, perusahaan menerima surat keputusan banding dari pengadilan pajak No. Put.21092/PP/M.XVII/16/2009 atas Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun sendiri dari Rp 813.907.500 menjadi Rp 284.669.412. Sampai dengan 31 Desember 2009 jumlah yang telah dibayarkan sebesar Rp 280.000.000 dan Perusahaan masih mencatat sisanya sebesar Rp 4.669.412 sebagai bagian dari utang pajak pada tanggal 31 Desember 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan auditor independen, Perusahaan belum membayarkan sisa pajak kurang bayar tersebut. 46 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi, yang dilakukan pada tingkat harga dan persyaratan yang wajar sebagaimana diperlakukan terhadap pihak ketiga (arm’s length basis). Rincian pihak berelasi, hubungan dengan Perusahaan dan sifat saldo akun/transaksi, adalah sebagai berikut: No. Pihak-pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi 1. Putu Agung Prianta Presiden Komisaris Entitas Anak Pemegang Saham Perusahaan Perusahaan Afiliasi 2. 3. Ir. Frans Bambang Siswanto PT Trust Securities 4. 5. Octavianus Kuntjoro Dharyanto Wahyudi 6. Ida Ratnawati 7. PT Prima Energi Persada Indonesia Direktur Perusahaan 2010 Pemegang Saham Perusahaan 2010 Pemegang Saham Perusahaan 2010 Entitas Sepengendali 8. 9. 10. 11. Interagencies Ltd. PT Trust Indonesia PT Taman Merah Bali Graham James Bristow Perusahaan Afiliasi Perusahaan Afiliasi Perusahaan Afiliasi Komisaris Perusahaan 12. Maxwell M. Hunt 13. Island Club Residence Pemegang Saham Perusahaan 2010 Pemegang Saham Pinjaman berbunga Pinjaman berbunga Jasa konsultasi bisnis, utang Reimbursemen Pinjaman berbunga Pinjaman tidak berbunga Pinjaman tidak berbunga Jual beli saham PT Patra Supplies and Services Utang reimbursemen Pinjaman berbunga Pinjaman tidak berbunga Pinjaman berbunga, Pendapatan jasa Pinjaman tidak berbunga Pendapatan jasa Saldo-saldo akun dengan pihak berelasi dan persentase terhadap jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Aset/Liabilitas Pendapatan/Beban Jumlah 2011 Piutang pihak berelasi Dharyanto Wahyudi Ida Ratnawati PT Taman Merah Bali Putu Agung Prianta PT Karya Milik Nusantara Robert Nowak Jumlah 1.167.742.197 12.458.707 5.659.108 10.000.000 1.195.860.012 2010 2009 2011 2010 2009 - 521.740.318 389.974.915 - 210.000.000 40.000.000 523.405.249 - 1,25% 0,01% 0,01% 0,01% 0,77% 0,58% - 0,35% 0,07% 0,88% - 911.715.233 773.405.249 1,28% 1,35% 1,30% 47 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Piutang kepada PT Taman Merah Bali merupakan pemberian pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional PT Taman Merah Bali. Persentase Terhadap Jumlah Aset/Liabilitas Pendapatan/Beban Jumlah 2011 2010 2009 4.410.980.134 404.100.000 1.122.574.597 4.500.000.000 4.128.838.029 4.547.332.607 404.100.000 255.937.981 4.128.838.029 6.148.227.637 404.100.000 55.958.628 6.610.000.000 - 5,88% 0,54% 1,50% 6,00% 5,51% 8,91% 0,79% 0,5% 8,09% 22,15% 1,45% 0,20% 19,23% - 14.566.492.760 9.336.208.617 13.218.286.265 19,43% 18,29% 38,46% Pendapatan diterima dimuka Graham James Bristow 1.242.583.759 - - 1,66% - - Jumlah 1.242.583.759 - - 1,66% - - Jumlah 15.809.076.519 9.336.208.617 21,09% 18,29% 23,80% Utang pihak berelasi Graham James Bristow Maxwell M. Hunt Interagencies Ltd. PT Prima Energi Persada PT Trust Securities PT Trust Indonesia Frans Bambang Siswanto Jumlah 6.608.286.265 2011 2010 2009 Pada tahun 2009 Perusahaan mendapatkan pinjaman dari Graham James Bristow yang digunakan untuk kegiatan operasional Perusahaan. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga maupun jangka waktu pelunasan. Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan membuat perjanjiann dengan Graham James Bristow atas pinjaman yang telah diberikan sebelumnya sebesar Rp. 6.148.227.637 dengan bunga sebesar 6% per tahun dan jangka waktu 3 tahun. Transaksi dengan Maxwell M. Hunt tidak dikenakan bunga, tanpa perjanjian dan jangka waktu. Utang Perusahaan kepada PT Trust Securities merupakan pembayaran terlebih dahulu oleh PT Trust Securities atas biaya operasional Perusahaan. Utang ini tidak dikenakan bunga dan jangka waktu pembayaran yang pasti. Berdasarkan perjanjian pinjam meminjam No: 106/TS/FAC/IV/2011, entitas anak meminjam dana sebesar Rp 1.100.000.000 untuk keperluan operasional kepada PT Trust Securities. Perusahaan mencicil utang ini Rp 100.000.000 setiap bulannya. Entitas anak memiliki utang senilai Rp 4.500.000.000 kepada PT Trust Indonesia, utang ini terdiri dari pinjaman pertama senilai Rp 2.000.000.000 yang dalam perjanjiannya jatuh tempo pada tanggal 18 Agustus 2001 dengan tingkat pengembalian 15,50% per annum dan utang senilai Rp 2.500.000.000 berjangka waktu 12 bulan dengan tingkat pengembalian 15%. Utang ini belum pernah dibayar oleh entitas anak. 48 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Persentase Terhadap Jumlah Aset/Liabilitas Pendapatan/Beban Jumlah 2011 2010 2009 2011 2010 2009 Penjualan – bersih Graham James Bristow 69.181.636 23.895.842 - 0,06% 0,03% - Jumlah 69.181.636 23.895.842 - 0,06% 0,03% - - 1,42% 0,42% 1,84% 0,92% 0,17% - - Penghasilan (Beban) Lain-lain Octavianus Kuntjoro Putu Agung Prianta Frans Bambang Siswanto PT Trust Securities PT Trust Indonesia - ( ( ( 41.559.292 12.352.915 53.957.692 ) 27.038.399 ) 5.065.360 ) Jumlah - ( 32.149.244 ) - 4,77% - - 8.253.402 ) - (4,77%) 0,03% - Jumlah 69.181.636 ( 31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 2011 2010 2009 Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah Mata Uang Asing Ekuivalen Rupiah Aset Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Aset Lain-lain 558.827 1.165.741 257.655 5.067.443.236 10.570.939.388 2.336.411.731 103.046 1.056.296 43.394 23.660 926.486.586 9.497.157.336 390.155.454 212.727.060 1.057.305 1.179.400 60.500 23.660 9.938.667.000 11.086.360.000 568.700.000 222.404.000 Jumlah Aset 2.011.870 17.974.794.355 1.226.396 11.026.526.436 2.320.865 21.816.131.000 Liabilitas Utang usaha Utang bank Utang pihak berelasi 28.233 2.138.283 - 256.016.844 19.389.950.244 - 1.639.815 459.219 14.743.576.665 4.128.838.029 2.305 - 21.667.000 - Jumlah Liabilitas 2.166.516 19.645.967.088 2.099.034 18.872.414.694 2.305 21.667.000 2.318.560 21.794.464.000 Nilai Aset (Kewajiban) Moneter Bersih Dalam Mata Uang Asing ( 184.293) ( 1.671.172.733 ) ( 872.638 ) ( 7.845.888.258 ) 32. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING a. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 17 tanggal 14 September 2002, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 3.000 m2 yang berlokasi di Jl. Petitenget, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Bali untuk jangka waktu selama 360 bulan dimulai pada tanggal 21 Agustus 2002 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032 dengan biaya sewa sebesar Rp 2.160.000.000. Perjanjian ini telah mengalami perubahan berdasarkan akta notaris Evi Panjaitan, S.H., No. 40 tanggal 27 Februari 2003 mengenai perubahan metode pembayaran. b. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 41 tanggal 27 Februari 2003. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan I Made Ralyasa untuk sewa tanah seluas 2.755 m2 di Kerobokan, Seminyak, Bali selama 30 bulan mulai tanggal 24 Maret 2008 sampai dengan tanggal 24 September 2010 dengan biaya sewa sebesar Rp 241.062.500 49 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) c. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 2 tanggal 1 Maret 2003. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan I Made Ralyasa untuk sewa tanah seluas 3.000 m2 di Kerobokan, Seminyak, Bali selama 12 bulan mulai tanggal 16 Mei 2011 sampai dengan tanggal 16 Mei 2012 dengan biaya sewa sebesar Rp 108.000.000 d. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 1 tanggal 8 April 2003. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk sewa tanah seluas 500 m2 di Parerenan, Mengwi, Bali selama 240 bulan mulai tanggal 6 April 2003 sampai dengan tanggal 8 April 2023 dengan biaya sewa sebesar Rp 100.000.000 Berdasarkan akta notaris Mahayani Widiana Kedel, S.H., No. 9 tanggal 11 April 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk pembatalan atas sewa tanah seluas 500 m2 di Pererenan, Mengwi, Bali. e. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 2 tanggal 11 April 2003. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk sewa tanah seluas 600 m2 di Parerenan, Mengwi, Bali selama 240 bulan mulai tanggal 11 April 2003 sampai dengan tanggal 11 April 2023 dengan biaya sewa sebesar Rp 240.000.000. Perjanjian ini telah mengalami perubahan berdasarkan akta notaris Evi Panjaitan, S.H., No. 8 tanggal 12 Agustus 2003 mengenai penawaran untuk perpanjangan periode sewa. Berdasarkan akta notaris Mahayani Widiana Kedel, S.H., No. 8 tanggal 11 April 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk pembatalan atas sewa tanah seluas 600 m2 di Pererenan, Mengwi, Bali. f. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 54 tanggal 23 Oktober 2007. Perusahaan mengadakan perjanjian perpanjangan Sewa Menyewa Bangunan dengan I Made Ralyasa untuk bangunan kantor dengan luas tanah 206 m2 di Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Bali dengan jangka waktu 1 November 2007 sampai dengan 1 Novermber 2009 sebesar Rp 60.000.000 Pada tanggal 6 Agustus 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Perpanjangan Sewa menyewa Bangunan dengan I Made Ralyasa untuk bangunan kantor dengan luas tanah 206 m2 di desa Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Bali sebesar Rp 336.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 Perusahaan telah membayar uang muka sebesar Rp 276.000.000 Pada tanggal 31 Oktober 2008, Perjanjian Pengikatan Jual Beli dibatalkan dikarenakan Perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan yang telah disepakati. g. Pada tanggal 30 November 2007, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengikatan Sewa menyewa dengan I Wayan Sudiarma untuk sewa tanah seluas 14.400 m2 di Desa lalanglinggah, Bali selama 30 tahun dengan biaya sewa sebesar Rp 400.000.000 h. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 30 tanggal 10 September 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 100 m2 yang berlokasi di Kelurahan Kerobokan Kelod, Bali untuk jangka waktu selama 24 tahun dimulai pada tanggal 21 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032 dengan biaya sewa sebesar Rp 168.000.000. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 30 tanggal 10 September 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Taman Merah Bali untuk pemindahan dan penyerahan atas sewa tanah seluas 100 m2 di Kerobokan, Bali. i. Pada tanggal 16 Februari 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian pengikatan Sewa Menyewa dengan I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 28 m2 di Jalan Hotel Puri Ratih Kerobokan, Kuta Bali selama 22 tahun 6 bulan dengan biaya Rp 66.000.000. 50 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) j. Berdasarkan perjanjian pinjaman dan pengakuan utang tanggal 26 Juli 2010 antara Ir. Frans Bambang Siswanto (Kreditur) dan Perusahaan (Debitur) untuk pembiayaan dalam rangka investasi dalam saham, Debitur dengan ini setuju untuk menerima pinjaman dari Kreditur, dengan syarat dan kondisi sebagai berikut : Batas Maksimum Pinjaman : $AS 459.219 Jangka Waktu : 1 Tahun Tingkat Bunga : 3% per tahun Beban bunga yang dibebankan untuk tahun 2010 sebesar Rp. 53.957.692 k. Berdasarkan Nota kesepahaman yang disetujui oleh PT Kawasan Industri Kampar (KIK) dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2003, KIK menunjuk entitas anak untuk melakukan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan (town-site) (termasuk jasa kebersihan, kesehatan, PABX, jasa televisi dan jasa lainnya yang terkait) di Kerinci, Sumatera (Proyek). Entitas anak berhak atas 50% dari selisih lebih antara Anggaran Operasional Tahunan dengan realisasi setelah dikurangi jasa manajemen sebesar 10% dari Pendapatan Anggaran KIK. Nota Kesepahaman tersebut berlaku dari 1 Januari 2003 sampai dengan 31 Desember 2005 dan dapat diperpanjang dengan syarat dan kondisi yang akan disepakati oleh kedua belah pihak dengan pemberitahuan tertulis dari KIK minimal 3 bulan sebelum tanggal berakhirnya jangka waktu Nota Kesepahaman. KIK memiliki hak untuk mengakhiri perjanjian kerja ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis paling sedikit 3 bulan sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini. Nota Kesepahaman ini telah berakhir dan belum diperpanjang kembali. Entitas anak masih menjalankan jasanya berdasarkan Nota Kesepahaman yang telah berakhir tersebut. Pendapatan entitas anak yang berasal dari jasa tersebut sebesar 33%, 24%,dan 24,7% dari pendapatan entitas anak pada 2010, 2009 dan 2008. Dalam kaitannya dengan penyediaan komoditas entitas anak dan jasa katering, entitas anak membuat perjanjian untuk jasa katering, kebersihan dan akomodasi dengan PT Bina Insan Sukses Mandiri, PT Leighton International Limited., Salamander Energy (North Sumatera) Ltd., PT Gunanusa Utama Fabricators, PT Sea Horse, PT Transportasi Gas Indonesia, Oorja Group dan lainnya. Keberlanjutan pendapatan entitas anak dari transaksi di atas secara signifikan dipengaruhi oleh kemampuan entitas anak untuk memperpanjang Nota Kesepahaman dan perjanjian jasa katering dan penyediaan komoditas. l. Entitas anak mengadakan perjanjian atas pengadaan barang-barang dengan CV Kencana Makmur Lestari, dimana entitas anak berkewajiban untuk membeli barang-barang dengan daftar harga yang telah disepakati dan CV Kencana Makmur Lestari harus menerima dan melakukan pekerjaan yang diberikan oleh entitas anak. Perjanjian ini berlaku dari 13 Maret 2007 samapai 31 Desember 2007. Perjanjian ini terus menerus diperpanjang, terakhir samapai dengan 31 Desember 2011. m. Berdasarkan Surat Konfirmasi Kredit No S.2009.439/Dir 4CR2/FTW tanggal 5 Juni 2009, entitas anak mendapatkan fasilitas Bank Garansi dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. dengan maksimum pinjaman sebesar Rp. 2.500.000.000. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 007/Pk-BG/SCBC11-FTW/2010 tanggal 24 Februari 2010, entitas anak mendapatkan fasilitas Bank Garansi lainnya dari bank yang sama dengan maksimum pinjaman Rp 243.000.000 untuk jangka waktu 1 Februari 2010 sampai dengan 3 Maret 2012. Bank Garansi ini dijamin dengan deposito berjangka dengan jumlah yang sama (back to back). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, entitas anak sudah menggunakan fasilitas Bank Garansi masing-masing sebesar Rp 243.000.000 dan Rp 110.000.000. 51 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) n. Berdasarkan Perjanjian Sewa Fasilitas Barak Sementara No. PT SC-0810500 tanggal 18 September 2008, entitas anak setuju untuk menyediakan fasilitas peralatan barak untuk PT Agincourt Resources (PT AR). Jangka waktu sewa barak minimal 18 bulan dengan hak opsi untuk membeli peralatan tersebut pada saat berakhirnya perjanjian dengan harga $AS 120.000 (belum termasuk PPN). Biaya sewa per bulan sebesar $AS 56.540 (belum termasuk PPN), yang dibayar dimuka untuk setiap 3 bulan. Pembayaran biaya sewa dalam jumlah penuh untuk penyediaan jasa diidentifikasi dalam lingkup kerja entitas anak dan sewa fasilitas peralatan barak (jumlah pendapatan sewa selama 18 bulan sebesar $AS 1.017.720). Pada bulan April 2010, hak opsi tersebut telah diambil oleh PT AR. o. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara PT Patra Supplies and Services (Pemberi Pinjaman) dan Octavianus Kuntjoro (Peminjam) tanggal 24 Februari 2010, untuk membiayai modal kerja Peminjam, Peminjam memohon kepada pemberi pinjaman untuk menyediakan pinjaman, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : Batas Maksimun Pinjaman Jangka Waktu Tingkat Bunga : $AS 735.000 : 24 Februari 2010 sampai 15 Maret 2010 : 6% per tahun Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 12 Mei 2010. Pendapatan bungan yang diperoleh untuk tahun 2010 sebesar Rp 41.559.292. p. Pada tanggal 4 Januari 2010, entitas anak dan PT Trust Securities Mengadakan Perjanjian Jasa Konsultasi Perusahaan. Jangka waktu perjanjian ini adalah 1 tahun, berlaku mulai tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 (berlaku efektif pada tanggal 4 Januari 2010). Berdasarkan perjanjian tersebut : PT Trust Securities akan menjadi konsultan dan melakukan jasa seperti yang tercantum dibawah ini : - Membantu strategi dan perencanaan bisnis entitas anak. - Memberikan bantuan yang berkenaan dengan struktur penggabungan usaha dan akuisisi yang diusulkan oleh entitas anak. - Menjadi penghubung dengan akuntan dan penasehat hukun entitas anak jika diperlukan untuk membantu pengembangan usaha entitas anak. - Jasa-jasa lainnya yang menurut konsultan masih termasuk di dalam perjanjian yang disepakati. - Entitas anak akan membantu PT Trust Securities dengan menyediakan semua informasi yang dibutuhkan tentang entitas anak dan perwakilan yang bertindak sebagai penghubung ke PT Trust Securities. Entitas anak setuju untuk membayar biaya bulanan sebesar Rp 57.427.000 (belum termasuk PPN) yang akan dibayarkan dalam waktu 7 hari setelah faktur diterima oleh entitas anak. PT Trust Securities sepakat untuk tetap menjaga kerahasiaan informasi entitas anak dan tidak akan menggungkapkan atau mengijinkan penggunaan informasi tersebut, kecuali diijinkan terlebih dahulu oleh entitas anak. Beban konsultasi yang dibebankan untuk tahun 2010 sebesar Rp 689.124.000. q. Berdasarkan perjanjian antar entitas anak (Sub-Kontraktor) dengan PT Leighton Contractors Indonesia (Kontraktor) tanggal 16 Juli 2010, entitas anak ditunjuk sebagai Sub-Kontraktor oleh PT Leighton Contractors Indonesia untuk mendirikan bangunan barak sesuai proyek Tambang Batubara Wahana. Jangka waktu perjanjian ini adalah 7 tahun sejak tanggal 16 Juli 2010 sampai dengan tanggal 30 November 2017. 52 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Berdasarkan perjanjian ini, entitas anak (Sub-Kontraktor) akan dibayar oleh Kontraktor berdasarkan rincian berikut : - Biaya Pemeliharaan : 1. Sebesar $AS 8,78 per hari per pekerja, maksimum 200 orang pekerja per hari untuk tahun ke 1 sampai dengan tahun ke 5 dengan tahun ke 1 dimulai dari tanggal penyelesaian fasilitas barak dan untuk selanjutnya selama 12 bulan kalender. 2. Sebesar $AS 5,95 per hari per pekerja, berdasarkan asumsi 200 orang pekerja per hari untuk tahun ke 6 dan ke 7. Dalam hal tingkat hunian aktual melebihi 200 orang per hari maka biaya yang timbul dianggap termasuk biaya operasional. - Biaya Operasional : 1. Sebesar Rp 96.750 per hari per pekerja atas tingkat hunian aktual di barak sampai dengan 200 orang pekerja per hari. 2. Sebesar Rp 95.000 per hari per pekerja atas tingkat hunian aktual di barak untuk jumlah pekerja per hari di atas 200 orang pekerja per hari. Perjanjian ini dapat diperpanjang oleh Kontraktor berdasarkan syarat dan ketentuan yang sama yang tercantum dalam perjanjian ini kecuali untuk biaya pemeliharaan. Kontraktor meminta entitas anak untuk mengalihkan kepemilikan atas barak sementara tersebut kepada PT Wahana Baratama Mining (Pemilik Tambang) saat penyelesaian jangka waktu operasi atau saat penerimaan atas pembayaran yang terakhir atau saat penentuan kontrak dan penerimaan pembayarannya. r. Berdasarkan Perjanjian sub-kontrak tanggal 23 Juli 2010, CV Vila Mas Utama ditunjuk oleh entitas anak untuk melakukan penyediaan fasilitas barak dalam proyek Tambang Batubara Wahana. Total perencanaan anggaran biaya meliputi pembelian material sebesar Rp 19.210.264.978 dan upah dan jasa sebesar Rp 4.755.507.129. s. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak (Pemberi Pinjaman) dan Putu Agung Prianta (Peminjam) pada tanggal 15 Juni 2010, disepakati syarat-syarat sebagai berikut : Batas maksimum Pinjaman Jangka Waktu Tingkat Bunga : $AS 42.000 : 2 (dua) bulan : 6% per tahun Pendapatan bunga yang diperoleh untuk tahun 2010 sebesar Rp 12.352.915 t. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak dan PT Trust Securities tanggal 12 Agustus 2010: - PT Trust Securities sepakat untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 3.580.000.000 kepada entitas anak mulai tanggal 12 Agustus 2010. - Pinjaman akan dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 18 Agustus 2010 sebesar Rp 3.588.950.000 melalui rekening bank yang telah disepakati. Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 18 Agustus 2010. u. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak dan PT Trust Securities tanggal 13 Agustus 2010 : - PT Trust Securities sepakat untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 2.685.000.000 kepada entitas anak mulai tanggal 13 Agustus 2010 - Pinjaman akan dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 18 Agustus 2010 sebesar Rp 2.690.593.750 melalui rekening bank yang telah disepakati. Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 18 Agustus 2010. 53 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) v. Berdasarkan Perjanjian antara entitas anak (Kontraktor) dengan PT Bina Insan Sukses Mandiri (Klien) tanggal 11 November 2010, Kontraktor akan menyediakan pre-fabricated structures (barak sementara) kepada klien dengan harga maksimum sebesar $AS 280.893. w. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak dan PT Trust Securities tanggal 11 Oktober 2010 : - PT Trust Securities sepakat untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 9.800.000.000 kepada entitas anak mulai tanggal 11 Oktober 2010 Pinjaman akan dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 12 Oktober 2010 sebesar Rp 9.808.438.889 melalui rekening bank yang telah disepakati. Pinjaman tersebut telah dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 12 Oktober 2010. x. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak dan PT Trust Indonesia tanggal 14 Desember 2010 : - PT Trust Indonesia sepakat untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 5.000.000.000 kepada entitas anak mulai tanggal 14 Desember 2010 - Pinjaman akan dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 15 Desember 2010 sebesar Rp 5.004.305.556 melalui rekening bank yang telah disepakati. Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 15 Desember 2010. y. Berdasarkan Akta No. 68 tanggal 18 September 2008 dari Notaris Mellyani Noor Shandra, SH., entitas anak memperoleh fasilitas kredit cerukan (OD) dari Citibank N.A., dengan syarat dan kondisi sebagai berikut : Batas Maksimum Kredit : Fasilitas OD I : Rp 1.400.000.000 Fasilitas OD II : Rp 1.100.000.000 Periode : 18 September 2008 to 31 Desember 2008 Tujuan : Modal Kerja Provisi dan Administrasi : 0,5% dari batas maksimum kredit fasilitas OD I dan II dan biaya administrasi sebesar Rp 2.500.000 Suku Bunga : Fasilitas OD I : 12,5% per tahun Fasilitas OD II : 1,5% + suku bunga deposito pertahun Fasilitas tersebut dijamin secara fidusia dengan piutang usaha dan deposito berjangka entitas anak sebesar Rp 1.100.000.000 dalam waktu 12 bulan masing-masing berdasarkan Akta Notaris No. 69 dan 70 tanggal 18 September 2008 dan Notaris Mellyani Noor Shandra, SH. Tidak ada saldo fasilitas kredit bank pada tahun 2008. Bunga yang dibebankan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 63.716.091 dan Rp 48.816.894. Selain itu, entitas anak juga memperoleh fasilitas Bank Garansi. Fasilitas itu dijamin dengan deposito berjangka (back to back) sebesar Rp 2.412.000.000 dalam waktu 12 bulan sesuai dengan fasilitas yang diperoleh dari Citibank. Pada tahun 2009, perjanjian ini sudah tidak dilanjutkan. 33. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi empat (4) segmen usaha utama, yaitu katering, anggaran pendapatan KIK, Vila dan lain-lain. Informasi tentang Perusahaan dan entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: Bidang usaha Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut: Perusahaan Bidang usaha PT Island Concepts Indonesia Tbk. PT Patra Supplies and Services Jasa Akomodasi Katering 54 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 2011 Katering Anggaran Pendapatan KIK Pendapatan Beban Langsung ( 88.443.913.619 78.652.310.535 ) Laba Kotor Beban Operasi 9.791.603.084 10.125.587.569 ) 1.451.988.037 ( ( 333.984.485 ) 1.451.988.037 Laba (Rugi) Operasi Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih Laba (Rugi) Sebelum Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan ( 14.435.374.950 12.983.386.913 ) Vila Jumlah Segmen ( 4.572.700.323 1.802.557.288 ) 2.770.143.035 3.034.975.893 ) 355.789.310 ( ( 264.832.858 ) 355.789.310 1.208.960.004 95.130 1.076.800.840 724.284.507 4.503.018 ) 355.884.440 2.285.760.844 1.183.200.148 87.588.345 ( Lain-lain ( 989.117.365 1.931.655.882 1.575.866.572 ) ( 109.383.644.774 95.014.121.308 ) ( 14.369.523.466 13.160.563.462 ) 246.396.140 ) 1.187.703.166 1.451.988.037 1.434.099.306 ) 1.451.988.037 728.787.525 355.884.440 1.102.560.696 1.434.099.306 ) 1.451.988.037 728.787.525 355.884.440 1.102.560.696 59.577.390.403 11.025.122.541 21.005.048.496 - 91.607.561.440 59.577.390.403 41.320.772.676 18.256.617.727 59.577.390.403 11.025.122.541 7.646.635.396 3.378.487.145 11.025.122.541 21.005.048.496 14.568.359.344 6.436.689.122 21.005.048.496 - 91.607.561.440 63.535.767.446 28.071.793.994 91.607.561.440 ( Laba (Rugi) sebelum hak minoritas atas Laba (Rugi) bersih entitas anak ( Hak minoritas atas Laba (Rugi) bersih entitas anak Dampak Restrukturisasi Laba Bersih ( LAPORAN POSISI KEUANGAN Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Eliminasi Aset antar segmen Aset - bersih Liabilitas segmen Ekuitas Liabilitas - bersih - 2010 Katering Anggaran Pendapatan KIK Pendapatan Beban Langsung ( 34.085.020.264 27.279.875.600 ) Laba Kotor Beban Operasi 6.805.144.664 10.483.989.380 ) 1.882.595.440 ( ( 3.678.844.716 ) 1.882.595.440 ( 2.339.850.719 ) ( 6.018.695.435 ) 106.968.467 Laba (Rugi) Operasi Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih Laba (Rugi) Sebelum Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Lain-lain ( 3.938.225.855 1.739.706.065 ) 2.198.519.790 3.569.136.563 ) 483.373.039 ( ( 1.370.616.773 ) 483.373.039 ( 442.748.722 ) 1.882.595.440 ( 1.813.365.495 ) 17.301.521 6.125.663.902 ) 1.882.595.440 ( 6.125.663.902 ) 1.882.595.440 ( ( 14.279.489.345 12.396.893.905 ) Vila ( 54.801.119.052 43.431.486.119 ) ( 11.369.632.933 14.053.125.943 ) ( 2.683.493.010 ) ( 2.785.140.751 ) 480.831.729 ( 5.468.633.761 ) 124.269.988 1.830.667.016 ) 480.831.729 ( 5.592.903.749 ) 1.830.667.016 ) 480.831.729 ( 5.592.903.749 ) ( ( 2.498.383.588 2.015.010.549 ) Jumlah Segmen 2.541.310 ) Laba (Rugi) sebelum hak minoritas atas Laba (Rugi) bersih entitas anak ( Hak minoritas atas Laba (Rugi) bersih entitas anak Dampak Restrukturisasi Laba Bersih ( LAPORAN POSISI KEUANGAN Aset segmen 50.465.313.428 5.164.703.423 11.379.513.670 67.009.530.521 50.465.313.428 5.164.703.423 11.379.513.670 67.009.530.521 31.891.811.516 18.573.501.912 4.225.889.545 938.813.878 10.245.646.572 1.133.867.098 46.363.347.633 20.646.182.888 50.465.313.428 5.164.703.423 11.379.513.670 67.009.530.521 Aset yang tidak dapat dialokasikan Eliminasi Aset antar segmen Aset - bersih Liabilitas segmen Ekuitas Liabilitas - bersih 55 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 2009 Katering Anggaran Pendapatan KIK Pendapatan Beban Langsung ( 51.426.984.636 35.608.499.759 ) Laba Kotor Beban Operasi 15.818.484.877 8.705.943.845 ) 1.212.972.810 ( 7.112.541.032 1.212.972.810 ( 13.265.517.549 12.052.544.739 ) Vila Lain-lain ( 3.217.339.574 1.505.172.071 ) 1.712.167.503 3.712.089.363 ) 582.714.303 ( ( 1.999.921.860 ) 582.714.303 ( 2.947.687.051 2.364.972.748 ) Jumlah Segmen ( 70.857.528.810 51.531.189.317 ) ( 19.326.339.493 12.418.033.208 ) Laba (Rugi) Operasi Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih ( 344.069.994 ) ( 1.580.358.160 ) Laba (Rugi) Sebelum Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan 6.768.471.038 2.121.444.627 ) ( 367.385.350 ) ( 4.647.026.411 ( 367.385.350 ) ( 938.396.894 ) 415.039.776 3.756.283.943 4.647.026.411 ( 367.385.350 ) ( 938.396.894 ) 415.039.776 3.756.283.943 771.412.228 ( 1.228.509.632 ) 290.112.738 ( 582.714.303 167.674.527 ) 6.908.306.285 ( 1.153.015.926 ) ( 5.755.290.359 1.999.006.416 ) Laba (Rugi) sebelum hak minoritas atas Laba (Rugi) bersih entitas anak Hak minoritas atas Laba (Rugi) bersih entitas anak Dampak Restrukturisasi Laba Bersih LAPORAN POSISI KEUANGAN Aset segmen 35.777.526.985 11.279.455.119 12.158.564.323 59.215.546.427 35.777.526.985 11.279.455.119 12.158.564.323 59.215.546.427 16.843.179.198 18.934.347.787 5.310.089.876 5.969.365.243 9.228.633.251 2.929.931.072 31.381.902.325 27.833.644.102 35.777.526.985 11.279.455.119 12.158.564.323 59.215.546.427 Aset yang tidak dapat dialokasikan Eliminasi Aset antar segmen Aset – bersih Liabilitas segmen Ekuitas Liabilitas - bersih 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Aset keuangan utama Perusahaan dan entitas anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan dan entitas anak juga mempunyai liabilitas keuangan seperti utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan utang jangka pendek dan panjang. Selama tahun 2010 dan 2009, kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah risiko bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Risiko suku bunga Perusahaan dan entitas anak terutama timbul dari utang bank. Utang bank dengan suku bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan dan entitas anak. Tidak terdapat utang bank Perusahaan dan entitas anak yang dikenakan suku bunga tetap. Saat ini, Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai liabilitas keuangan yang memiliki risiko suku bunga. Risiko mata uang asing Mata uang pelaporan Perusahaan dan entitas anak adalah Rupiah. Perusahaan dan entitas anak dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena utang bank, penjualan dan pembelian dalam mata uang asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan tolak ukur harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. 56 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Risiko kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan entitas anak berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk dan jasa hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan dan entitas anak bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Perusahaan dan entitas anak akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan entitas anak akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Perusahaan dan entitas anak, cadangan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Perusahaan dan entitas anak akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan layanan Perusahaan dan entitas anak. Risiko Likuiditas Perusahaan dan entitas anak mengelola profit likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima. Perusahaan dan entitas anak secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual serta terus-menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana. Risiko Harga Risiko harga adalah fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Perusahaan dan entitas anak tidak menghadapi resiko harga. Manajemen modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan dan entitas anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan entitas anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam manajemen modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. 57 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 35. INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian. 31 Desember 2011 Nilai wajar melalui laba dan rugi Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi 7.488.934.288 31.334.585.540 142.541.230 - - 7.488.934.288 31.334.585.540 142.541.230 38.966.061.058 - - 38.966.061.058 - - 7.777.823.096 20.873.060.349 576.403.386 4.942.868.561 7.777.823.096 20.873.060.349 576.403.386 4.942.868.561 - - 34.170.155.392 34.170.155.39 Pinjaman dan Piutang Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Liabilitas keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Jumlah 31 Desember 2010 Nilai wajar melalui laba dan rugi Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi 3.505.375.041 11.655.616.851 194.655.005 - - 3.505.375.041 11.655.616.851 194.655.005 15.355.646.897 - - 15.355.646.897 - - 891.263.166 10.281.117.991 330.036.310 3.240.441.774 891.263.166 10.281.117.99 330.036.310 3.240.441.774 - - 14.742.859.241 14.742.859.241 Pinjaman dan Piutang Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Liabilitas keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar 58 Jumlah PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 31 Desember 2009 Nilai wajar melalui laba dan rugi Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi 15.441.791.831 15.206.595.432 1.077.770.210 - - 15.441.791.831 15.206.595.432 1.077.770.210 31.726.157.473 - - 31.726.157.473 - - 8.090.021.417 772.101.832 2.255.131.911 8.090.021.417 772.101.832 2.255.131.911 - - 11.117.255.160 11.117.255.160 Pinjaman dan Piutang Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Liabilitas keuangan Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Jumlah Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, piutang lain-lain - pihak ketiga, utang usaha, utang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar dari aset tidak lancar lainnya - piutang usaha dan utang jangka panjang dinilai menggunakan arus kas yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga pasar. 36. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak seperti diungkapkan pada Catatan 2g. Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan entitas anak. 59 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan entitas anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Instrumen Keuangan Perusahaan dan entitas anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan dan entitas anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan dan entitas anak. Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. 60 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) 37. INFORMASI PENTING LAINNYA Berdasarkan surat No. 307/JA/Som-1/XI/2007 tanggal 30 November 2007, entitas anak mengajukan gugatan terhadap PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah (“Tergugat”) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Perkara tersebut telah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan Surat Keputusan No. 82/Pdt.G/2008/PN.Jkt.Ut pada tanggal 18 Desember 2008, yang amarnya antara lain menyatakan menghukum tergugat untuk membayar sisa tagihan kepada entitas anak . Tahun 2009, tergugat telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Perkara tersebut telah diputuskan oleh Pengadilan Tinggi dengan Surat Keputusan No. 462/PDT/2009/PT.DKI tanggal 18 Juni 2010 yang amarnya menguatkan keputusan pengadilan negeri Jakarta Utara tanggal 18 Desember 2008 dan menghukum tergugat utnuk membayar sisa tagihan kepada entitas anak sebesar $AS 198.039,25 dan Rp 77.913.658. Tergugat tidak mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung RI samapai dengan tanggal 8 Oktober 2010. Berdasarkan Surat Kuasa yang diserahkan kepada pengacara entitas anak tanggal 14 Januari 2011, entitas anak mengajukan permohonan eksekusi putusan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Utara. 38. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK revisi ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di aset tetap, dan perubahan dalam investasi tersebut. Isu utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilai atas aset tetap. PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomi yang dihasilkan dari jasa tersebut. PSAK No. 26 (Revisi 2011) “Biaya Pinjaman” PSAK revisi ini menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. PSAK No. 30 (Revisi 2011) “Sewa” PSAK revisi ini mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor dalam hubungannya dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut. 61 PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009) (Dalam Rupiah) PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset/(liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan (neraca); serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK revisi ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan. PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas sama. PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK ini mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. Perusahaan dan entitas anak sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi dan baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian. 39. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 26 Maret 2012. 62