BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu persoalan besar yang tengah dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah banyaknya jumlah peredaran maupun pemakai narkoba telah mengalami peningkatan jika dilihat langsung dari permasalahan yang ada sebenarnya dilapanganyaitu sebanyak 69% jumlah pengguna teratur dan 31% yang tergolong pecandu ( BNN,2008 ). Jumlah penderita penyalahgunaan narkotika, pecandu alkohol dan zat – zat adiktif lainnya naik sampai lebih dari 100% dari jumlah pengguna sebelumnya. Data yang dihimpun sebelumnya oleh BNN pada tahun 2006, dari tahun 2004 sampai tahun 2006 menunjukkan peningkatan jumlah kasus tindak penyalahgunaan narkoba yang sangat tajam,yaitu : jumlah kasus narkoba dari 3.478 kasus pada tahun 2004 meningkat menjadi 8.401 kasus pada tahun 2006 jumlah kasus yang dihimpun oleh BNN, dengan demikian meningkat dengan rata– rata 28,9% pertahunnya serta penyalahgunaan narkoba dan peredarannya menyentuh angka 1,5% dari jumlah penduduk di Indonesia atau sekitar 3,2juta lebih (kompas,2009). Fenomena yang terjadi menunjukkan adanya kecenderungan tersebut yang terus meningkat. Hanya dalam kurun yang singkat, jumlah penderita penyalahgunaan narkotika, pecandu alkohol dan zat – zat aditif lainnya naik sampai lebih dari 100% dari jumlah pengguna sebelumnya. Dari data tersebut menunjukkan tingkat penyalahgunaan narkoba yang sangat tajam. Jika dibiarkan 1 Universitas Sumatera Utara berlarut-larut, akan menjadi presenden buruk bagi seluruh penerus bangsa dan dapat menimbulkan akses negatif yang berkepanjangan. Menyikapi kondisi yang memprihatinkan ini hendaknya segenap bangsa, mengetahui bahaya narkoba, dimana bahaya tersebut harus diperangi oleh semua kalangan. Tanpa narkoba pun segala bentuk apresiasi dapat dilimpahkan kearah yang lebih positif. Menurut Hawari (dalam Murni,2001), mengemukakan bahwa penyalahgunaan obat dapat diartikan sebagai penggunaan setiap zat kimiawi yang merubah suasana hati, pikiran atau tingkah laku, dan perubahan ini mengarah pada tingkah laku yang tidak dikehendaki secara sosial serta bukan dengan tujuan medis. Setiabudi (dalam Harlina, 2006) mengungkapkan penyalahgunaan narkoba adalah tindak penyalahgunaan obat yang dilakukan tidak untuk maksud pengobatan,tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya,dalam jumlah yang berlebihan dan berlangsung lama,sehingga menyebabkan gangguan fisik, mental, dan kehidupan sosialnya. Dengan demikian, beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya penyalahgunaan narkoba pada individu adalah usia remaja yang dengan kata lain remaja merupakan kelompok yang beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba. Bagi remaja hal ini disebabkan oleh kondisi sosial –psikologis remaja, kepribadian serta kondisi fisik remaja. Penyalahgunaan narkoba menurut Setiabudi (dalam Joewana 2006) merupakan hasil dari interaksi atau saling berhubungan antara berbagai macam sebab dimana individu saling berinteraksi yang menyebabkan individu mengkonsumsi narkoba. Serta ada tiga faktor yang menyebabkan interaksi individu menyalahgunakan narkoba yaitu antara lain 2 Universitas Sumatera Utara faktor sosial-budaya( seperti; kebiasaan individu dan kelompok, ataulingkungan), faktor kepribadian dan fisik atau badani. Minat antara musik dan masyarakat mempunyai hubungan yang sangat erat karena musik mampu mempengaruhi masyarakat, memantapkan masyarakat, menghindari berbagai perubahan masyarakat, dan musik bisa mendukung berbagai perkembangan masyarakat ke arah positif. Ternyata dari aspek ini sulit untuk ditentukan secara obyektif dan konkrit karena dalam kenyataanya keluhan – keluhan tentang dampak negatif oleh berbagai jenis musik seolah –olah dapat memperketat dan memperdalam segi negatif ini dalam masyarakat sendiri. Misalnya perwujudan musik jenis psychedelic yaitu aliran atau jenis musik baru yang mucul atau tercipta dari para pengguna narkoba. Aristoteles (Sabarisman,1999) mengatakan musik adalah curahan kekuatan tenaga batin dan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama. Hal ini juga diungkapkan oleh Freud bahwa musik merupakan bahasa atau curahan jiwa manusia yang membutuhkan pelampiasan. Oleh karena itu mereka para remaja yang awalnya bermusik tanpa menggunakan narkoba tidak akan menciptakan aliran ini, aliran ini tercipta dikarenakan mereka sudah mengkonsumsi narkoba, sehingga rasa yang tumbuh dalam diri mereka mulai berubah dan akan melahirkan prilaku yang berbeda pula, maka tidak akan ditemukan jenis aliran ini dalam pemusik lain. Hal ini lah yang membuat penulis tertarik untuk memperdalam penelitian mengenai prilaku para remaja pemusik yang menggunakan narkoba ini. 3 Universitas Sumatera Utara 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana prilaku kelompok pemusik psychedelic terhadap anggotanya dan masyarakat? 2. Bagaimana respon masyarakat di lingkungan sekitar kelompok pemusik psychedelic? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui prilaku kelompok pemusik psychedelic terhadap anggotanya dan masyarakat sekitar. 2. Untuk mengetahui respon masyarakat di lingkungan sekitar. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat merupakan sesuatu yang diharapkan ketika sebuah penelitian sudah selesai ditulis. Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah kajian ilmiah bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Sosiologi serta dapat memberikan kontribusi bagi ilmu sosiologi, khususnya Sosiologi Postmodern dan Sosiologi Perkotaan. 4 Universitas Sumatera Utara 1.4.2 Manfaat Praktis 1. Anggota Komunitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tinjauan terhadap kelompok pemusik, agar mereka bisa menjadi lebih baik lagi serta menambah wawasan dari setiap anggota pemusik mengenai bagaimana prilaku mereka seharusnya. 2. Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat memahami dan memeberikan arahan agar tidak lagi bertambah jumlah pemusik ini. 1.5 Definisi Konsep Dalam sebuah penelitian ilmiah, definisi konsep sangat diperlukan untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian. Konsep adalah definisi abstrak mengenai gejala atau realita atau suatu pengertian yang nantinya akan menjelaskan suatu gejala (Moleong, 1997). Di samping mempermudah dan memfokuskan penelitian konsep juga berfungsi sebagai panduan bagi peneliti untuk menindaklanjuti penelitian tersebut serta menghindari timbulnya kekacauan akibat kesalahan penafsiran dalam penelitian. Adapun konsep yang digunakan sesuai dengan konteks penelitian ini antara lain : 1. Pemusik merupakan individu yang berkecimpung dalam dunia seni musik, seseorang dapat dikatakan pemusik apabila ia memiliki ketrampilan atau bakat dalam dunia musik seperti menciptakan lagu, dapat juga menciptakan 5 Universitas Sumatera Utara genre baru yang disebabkan karena pemusik mengkonsumsi narkoba jenis tertentu. 2. Prilaku, Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus-Organisme-Respon. 3. Pemusik psychedelic, merupakan kelompok pemusik yang terdiri dari para remaja pengguna narkoba yang membentuk sebuah kelompok yang memiliki aliran sendiri. 4. Narkotika menurut UU RI No.22/1997 yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. 5. Komunitas Komunitas merupakan sekelompok organisme yang hidup dan saling berinteraksi di daerah tertentu. Dalam pengertian yang lebih luas lagi komunitas dapat diartikan sebagai masyarakat. Dalam penelitian ini komunitas yang dimaksud adalah para kelompok perempuan yang memiliki hobi mengendarai sepeda motor. 6. Interaksi Sosial 6 Universitas Sumatera Utara Merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interkasi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. 7. Prilaku Pemusik Prilaku Pemusik adalah sikap dan tindakan komunitas penyuka musik dalam menunjukkan identitas serta berinteraksi dengan masyarakat lainnya. 8. Respon Masyarakat Tanggapan yang diberikan oleh sekelompok orang terhadap sesuatu yang mereka lihat dalam lingkungan sehari-hari. Dalam hal ini respon yang dimaksud adalah respon masyarakat tentang kelompok pemusik. 7 Universitas Sumatera Utara