Materi Merancang web data base untuk content server Kompetensi dasar : Menentukan kebutuhan system Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa mampu : 1. Mendiskusikan Metoda backup dan recovery dalam organisasi dan keamanan data 2. Menjelaskan Downtime dan Backup offline dalam organisasi dan keamanan data 3. Menjelaskan File backup online dalam organisasi dan keamanan data 4. Menentukan metoda Backup yang sesuai dengan keamanan untuk kebutuhan basis data 5. data Menggunakan Metoda backup dan recovery dalam mengamankan Pendalaman Materi A. Metoda Backup dan Recovery data Backup adalah hal yang sangat penting dilakukan, dikarenakan banyak potensipotensi yang akan mengakibatkan hilangnya data baik itu diakibatkan oleh kesalahan dari pengguna atau hal-hal teknis lainnya seperti umur hard disk yang sudah tidak layak pakai dan lain-lain. Oleh karena itu perencanaan backup secara berkala harus dilakukan terutama pada komputer desktop atau server yang menyimpan data-data peting. Untuk mempermudah dalam melakukan backup maka para pengembang software membuat aplikasi khusus dengan sistem network Client Server. Sehingga data-data yang akan dibackup lebih teratur dan lebih aman. 1. Metoda Backup data Backup data merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pengelola database untuk melakukan penyalinan sistem, data dan aplikasi. Backup data harus dilakukan untuk menjaga jangan sampai terjadi kerusakan sistem dari luar ataupun dari dalam sistem, yang disengaja atau pun tidak disengaja. Proses backup data dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, jika dimisalkan pada sebuah perusahaan memiliki 1 database yang melayani 100 transaksi perhari bisa kita bayangkan berapa banyak data yang terkumpul dalam 1 bulan, dan jika terjadi kerusakan system maka data yang begitu banyak akan hilang atau akan menjadi pekerjaan input data baru yang membuang buang waktu, dengan adanya proses backup data kejadian tersebut bisa dihindari, misalnya secara rutin administrator database melakukan penyimpanan data setiap minggu sehingga jika pada minggu ketiga hari kedua terjadi crash system atau kerusakan system yang terjadi akibat gangguan system atau factor gangguan cuaca seperti gempa, banjir dan tanah longsor yang merusak data secara fisik. Maka data yang hilang hanya 2 hari, sehingga total data yang hilang adalah 200 transaksi, dari ilustrasi diatas kita bisa mengetahui betapa pentingnya proses backup data untuk daur hidup suatu system database. a) Konsep Backup Proses backup dalam teknologi informasi mengacu pada pembuatan salinan data, sehingga salinan tambahan tersebut dapat digunakan untuk mengembalikan (restore) semula setelah peristiwa kehilangan data. Backup sangat berguna terutama untuk dua tujuan: pertama untuk memulihkan keadaan setelah bencana (disaster recovery); kedua untuk mengembalikan sejumlah kecil file setelah sengaja dihapus atau rusak. Kehilangan data juga sangat umum, 66% pengguna internet telah menderita kehilangan data yang serius (Wikipedia, 2010). Konsistensi data dalam proses backup harus dijaga, sebelum melakukan backup data. Mengecek konsistensi data dengan membandingkan data pada struktur direktori dengan data pada blok, lalu apabila ditemukan kesalahan, maka program backup akan mencoba memperbaiki. Pengecekan kekonsistenan data ini yang disebut recovery. Berdasarkan lingkup datanya, backup dapat dibedakan menjadi: o Full Backup Yaitu proses backup database yang mencakup semua filenya. File tersebut adalah file data, control, dan redo log-nya. Jika Anda ingin melakukan backup dengan cara ini, maka database harus dishutdown terlebih dulu. Dengan demikian Anda tidak dapat mengaksesnya terlebih dulu. Hal ini tentu akan menjadi masalah jika sistem database Anda ingin diakses selama 24 jam 7 hari secara penuh. Untuk mengatasi hal ini Anda bisa menggunakan cara yang kedua (Partial Backup) o Network Backup o Dump Backup o Incremental Backup o Diferensial Backup (Anonim, 2006) b) Konsep Replikasi Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan objek-objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data dapat terjamin (Anonim, 2010a). Replikasi dapat difahami sebagai teknik pengkopian database dan pengelolaan objek-objek database dalam suatu jaringan komputer yang dapat membentuk suatu sistem database terdistribusi untuk menjaga konsistensi data secara otomatis. Jenis-jenis replikasi meliputi: o Snapshot replication o Transactional replication o Merge replication (Anonim, 2009) a) Konsep MySQL Dump Untuk keperluan ini MySQL menyediakan sebuah utility yang dinamakan MySQLDump. MySQLDump adalah utilitas berupa program cadangan yang pertama kali ditulis oleh Igor Romanenko, digunakan untuk pembuangan (dump) data sebuah database atau kumpulan database, untuk cadangan (backup) atau perpindahan (transfer) data ke server lain. Hasil dumping dapat berisi pernyataan SQL untuk membuat tabel, insert, dan yang lain dalam bentuk file CSV, teks editor, atau format XML. (MySQL, 2009) Banyak sekali cara untuk melakukan backup data, berikut ini metoda yang bisa dlakukan saat akan melakukan backup data : * Backup Logika vs backup Physic * Backup online vs backup offline * Backup local vs backup remote * backup penuh vs backput bertambah sebagian * Point in time recovery * Backup scheduling, compression dan encryption * Table Maintenance * MySQL Backup dan Recovery Berikut ini penjelasan tentang masing masing metoda backup diatas: 1) Backup Logika vs backup Physic Backup logika adalah menyimpan perintah logic dari struktur database dan isinya yang direpresentasikan dalam perintah SQL. Seperti CREATE DATABASE, CREATE TABLE dan INSERT DATA. Backup fisik adalah mengambil datatabase dalam bentuk fisik, untuk database yang menggunakan Appserv secara fisik data disimpan pada folder C:\\Appserv\Mysql\data\ Pada folder tersebut terdapat file database, setiap table diciptakan dari 3 file yaitu .MYD, ,FRM dan .MYI, pada saat pengambilan data dilakukan dengan mengcopy folder yang didalamnya menyimpan data dari database yang kita punya. Data yang diambil adalah seluruh database dan tidak bisa terpilih, sangat berbeda dengan backup secara logika, data yang diambil bisa dipilih sesuai dengan yang diinginkan. Berikut ini karakteristik backup secara logika : o Backup dilakukan melalui server MySQL untuk mengambil struktur dan informasi data. o Backup berjalan lebih lambat karena server harus mengakses informasi data dan mengirimkannya dalam bentuk logika pada file backup. o Output bisa lebih besar dari pada bentuk fisik, misalkan data yang disimpan 5 MB dalam bentuk file sql maka pada saat recovery akan terjadi kehabisan memori karena prosesnya akan menghabiskan banyak memori untuk mengembalikan dalam bentuk semula. o Backup dan Restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang digunakan. o Backup logika tidak melibatkan banyak file hanya satu file logika yang biasanya disimpan dalam file .SQL o Data disimpan dalam bentuk logika yang merupakan bahasa DDL dan DML. o Backup data dilakukan saat server sudah dijalankan. o Program untuk backup digunakan mysqldump.exe yang memanggil file dikeluarkan dalam bentuk logika file, seperti tsiswa.sql o Untuk mengeluarkan data dalam bentuk file lain bisa digunakan perintah : SELECT …..INTO OUTFILE Berikut ini karakteristik backup fisik o Backup terdiri dari salinan file dan database, ini adalah salinan dari semua bagian direktori MySQL, data dari table memori tidak disampan pada disk. o Backup data secara fisik lebih cepat karena tidak melakukan memrosesan logika, hanya pengcopian secara fisik. o Outputnya lebih sederhana dibandingkan backup logika. o Sebagai tambahan dari database, backup dapat meliputi file manapun yang terdiri dari file MYi, MYD dan FRM. 1) Backup online vs backup offline Backup online dilakukan saat server MySQL sedang berjalan sedangkan backup offline dilakukan saat server sedang dihentikan. a) Metoda Backup Online mempunyai karakteristik : o Lebih sedikit mengganggu klien lain karena dapat menggunakan mysql server tanpa harus menghentikan pekerjaan selama proses backup. o Backup data hanya dilakukan pada data yang tidak sedang terlibat dalam transaksi. verifikasi dari akun email anda, dan anda bisa langsung mengupload file anda dengan nyaman. Media penyimpanan backup data yang paling simpel dan sederhana adalah flashdisk, memori card, CD/DVD, hardisk external atau data cadangan disimpan di komputer lain. Untuk versi online kita bisa menyimpannya di server tempat penyimpanan layanan data seperti Cloud Service Dropbox (jika sudah menginstall aplikasi ini kita bisa selalu mensinkronkan semua data-data di laptop dengan data yang ada di server Dropbox, Visual SVN Server, atau media penyimpanan di internet seperti 4shared dan lain sebagainya. Atau kita bisa juga memanfaatkan layanan tempat penyimpanan data dari Google yaitu Google Drive. Dengan Google Drive kita bisa membuat, berbagi, dan menyimpan semua file di satu tempat, setelah itu anda bisa mengakses dokumen dari mana saja, di rumah, di kantor, saat menjalankan tugas, dan dari semua perangkat anda. Kapasitas yang diberikan adalah 5 GB (gratis). Khusus untuk pengguna wordpress dengan hosting sendiri, dengan Google Drive anda juga bisa memanfaatkannya untuk tempat penyimpanan hasil backup database WordPress anda secara otomatis. Penyimpanan backup database wordpress bisa disetting harian atau bulanan. Caranya : kita harus menginstall plugin Google Drive for WordPress. Untuk detailnya bisa dibaca dipostingan teman saya (Dani Setiyawan) : Backup Database WordPress dengan Google Drive. Untuk backup data kontak, email dan agenda (kalender) kita bisa memanfaatkan layanan Google Sync (Backup Gratis Nomor Ponsel Dengan Google Sync). Dengan fasilitas sinkronisasi, maka daftar kontak yang ada di phonebook ponsel/tablet akan dicopikan ke dalam daftar kontak Gmail. Sebaliknya data kontak yang ada di Gmail juga akan dicopikan ke dalam ponsel Anda. Ketika ponsel kita rusak/hilang maka tinggal kita setting akun gmail kita dan otomatis akan menyalin hasil backup data kontak/agenda dari Gmail ke ponsel kita. 1) Back Up Database Di CPanel Melakukan back up file di akun cpanel kita secara mandiri akan memudahkan kita jika suatu saat ada sesuatu yang bermasalah di server. Misalnya harddisk utama mengalami kebakaran ataupun bad sector / crash yang membutuhkan waktu lama untuk repair / perbaikan. Biasanya dalam hal ini webhoster akan memindahkan akun Anda ke server lain yang masih berjalan normal. Berikut ini langkah-langkah melakukan back up database pada cpanel sebagai berikut: a) Login ke akun cPanel Anda Pada tab “File”, klik icon “back up”